band keratopathy

20
REFERAT BAND KERATOPATHYDisusun Oleh: Pradea Ramadhan 1102008298 Pembimbing: dr.H.Elfi SpM KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 1

Upload: decha-pradea-maulina

Post on 19-Jan-2016

102 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Band Keratopathy

REFERAT

“BAND KERATOPATHY”

Disusun Oleh:

Pradea Ramadhan

1102008298

Pembimbing:

dr.H.Elfi SpM

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA

RSU dr. SLAMET GARUT

PERIODE JUNI – JULI 2014

1

Page 2: Band Keratopathy

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keratopati pita kalsium adalah kasus yang jarang ditemukan. Penyebab secara pasti masih

belum diketahui dengan jelas. Pada kebanyakan kasus, disebabkan oleh uveitis anterior

bilateral dengan fokal infeksi ethmoiditis kronis, sinusitis maxilaris kronis dan gangren

pulpa.Karena keratopati pita kalsium ini mengganggu ketajaman visus, dilakukan

keratektomi superfisialis (Scraping) dengan EDTA dan anestesi topikal.

Band keratopathy disebut juga gangguan umum relatif ditandai dengan pengendapan

garam kalsium dalam ruang anterior bagian subepitel membran bowman. empat penyebab

utama dalam urutan frekuensi adalah pertama kronis iridocyclitis terutama pada anak-anak

kedua idiopatik pada orang tua ketiga penyakit paru-paru bulbi dan keempat peningkatan

serum kalsium dan peningkatan fosfos dengan gejala penurunan penglihatan, sensasi benda

asing, bercak putih pada kornea dan mungkin asimtomatik Band keratopathy dengan

kalsifikasi (calcfic band keratopathy ) yaitu komplikasi uveitis kronis yang sering di

jumpai ditandai oleh endapan kalsium di dalam lapisan bowman.band keratopathy aktinik

meliputu degenerasi kolagen kornea yang di sebabkan oleh sinar UV

Keratopati pita juga bias merupakan tanda hiperkalsemia sistemik seperti pada hipertiroid

atau gagal ginjal.lesi ini kemungkinan besar terdapat diposisis jam 3 dan jam 9 kornea

limbus

2

Page 3: Band Keratopathy

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi

Kornea adalah selaput bening mata yang dapat menembus cahaya, dan

merupakan jaringan penutup bola mata sebelah depan yang terdiri dari :

1. Epitel, terdiri dari 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling

tumpang  tindih

2. Membrane  Bowman, merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur

seperti strorma.

3. Stroma, terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang

sejajar satu dengan yang lainnya.

4. Membrane descement, merupakan membrane aseluler, bersifat sangat

elastik

5. Endotel, yang berasal dari mesotelium, berlapis satu, berbentuk

heksagonal.

Kornea disarafi oleh banyak saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar

longus dan saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid,

masuk ke dalam stroma kornea, menembus membrane bowman melepaskan

selubung schwannya. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong didaerah limbus

terjadi dalam waktu 3 bulan. Trauma atau penyakit yang merusak endotel

3

Page 4: Band Keratopathy

akan mengakibatkan sistem  pompa endotel terganggu sehingga

dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea. Kornea merupakan tempat

pembiasan sinar terkuat, dimana 40 dioptri dari 50 dioptri pembiasan sinar

masuk kornea dilakukan oleh kornea.

2.2 Fisiologi

Kornea berfungsi sebagai membran pelindung dan jendela yang dilalui berkas

cahaya menuju retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan strukturnya yang

uniform, avaskuler dan deturgenes. Deturgenes, atau keadaan dehidrasi

relative jaringan kornea dipertahankan oleh pompa bikarbonat aktif pada

endotel dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. Endotel lebih penting

daripada epitel dalam mekanisme dehidrasi dan cidera kimiawi atau fisik pada

endotel jauh lebih berat daripada cedera pada epitel. Kerusakan sel-sel

endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnya sifat transparan.

Sebaliknya cedera pada epitel hanya menyebabkan edema lokal stroma

kornea sesaat yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telah beregenerasi.

Penguapan air dari film air mata prakornea akan mengkibatkan film air mata

akan menjadi hipertonik; proses itu dan penguapan langsung adalah faktor-

faktor yang yang menarik air dari stroma kornea superfisialis untuk

mempertahankan keadaan dehidrasi . 

Penetrasi kornea utuh oleh obat bersifat bifasik. Substansi larut lemak dapat

melalui epitel utuh, dan substansi larut air dapat melalui stroma yang utuh.

Karenanya agar dapat melalui kornea, obat harus larut lemak dan larut air

sekaligus

2. 3 D efinisi

Band keratopathy adalah pengendapan kalsium di dalam lapisan bowman kornea dengan

gambaran mirip seperti pita diseluruh kornea pusat. ada beberapa penyebab lokal dan

penyebab sistemik band keratopathy yang paling umum adalah kondisi mata menjadi

4

Page 5: Band Keratopathy

intraocular. Band keratopathy disebut juga gangguan umum relatif ditandai dengan

pengendapan garam kalsium dalam ruang anterior bagian subepitel membran bowman

2. 4 E tiologi

a.Umum:

1.uveitis kronik

2.intertitial keratitis

3.edema kornea

4.phtisis bulbi

5.glukoma kronis

6.operasi mata (terutama pada perbaikan retina dengan minyak silicon )

b.khusus:

1.hiperkalsemia (akibat dari hipertiroidisme,sarkoidosis,penyait paget,intoksikasi vitamin d,dan lainnya )

2.penyakit gout

3.distropi kornea

4.terpajan zat iritasi yang lama ( asap merkuri )

5.gagal ginjal

2. 5 1. F aktor risiko untuk band keratopathy :

   a. hiperparatiroidisme

   b.Asupan vitamin D yang berlebihan

   c.Gagal ginjal [8]

   d.Hypophosphatasia

   e.Sindrom susu-alkali

   f. penyakit Paget

   g. sarkoidosis

Diskoid lupus eritematosus dan tuberous sclerosis adalah kondisi sistemik lain yang

5

Page 6: Band Keratopathy

terkait dengan band keratopathy.

2.Faktor risiko Lokal

Kondisi mata lokal yang terkait dengan band keratopathy meliputi berikut ini:

    a. uveitis kronis

    b.Juvenile idiopathic arthritis dengan uveitis

    c. penyakit paru-paru bulbi

    d. Stadium akhir glaukoma

    e. Anterior mosaik distrofi

3.Faktor risiko kimiawi terkait

Deposisi kalsium obat-terkait dapat mengakibatkan hal berikut ini:

a. steroid fosfat

b. Pilocarpine mengandung, pengawet berbasis merkuri

c. Agen Viskoelastik - Langka, formulasi awal; mungkin berhubungan dengan buffer fosfat

d. minyak silikon

e. Obat topikal yang mengandung buffer fosfat - Terutama dalam pengaturan luka bakar

mata kimia

 f. Penggunaan intraokular jaringan plasminogen aktivator Kalsium deposisi yang terkait

dengan penggunaan deposisi dexaCalcium terkait dengan penggunaan deksametason

fosfat. Plak kalsium muncul lesi putih tinggi di tepi defek epitel persisten. Gambar yang

ditampilkan adalah seorang pasien yang mengembangkan citra CATHE yang ditampilkan

adalah seorang pasien yang mengembangkan plak kalsium setelah transplantasi kornea dan

penggunaan fosfat steroid topikal.

4.Kimia asap ̶ terkait faktor risiko meliputi:

 a. uap merkuri

 b. Kalsium uap bikromat

2. 7 P atofisiologi

6

Page 7: Band Keratopathy

Band keratopathy merupakan deposisi subepitel kalsium fosfat pada bagian kornea yang

terpajan dimana hilangnya co2 dan peningatan PH yang ditimbulkan membantu

deposisinya.penyakit ini didapatkan pada mata dengan uveitis atau glaucoma kronis dan

dapat meyebabkan hilangnya penglihatan atau rasa tidak nyaman bila erosi epitel terbentuk

di atas pita.jika simpyomatik makan dapat dikerok dengn bantuan agen kelasi seperti

natrium edetat.laser excimer juga efektif dalam mengobati pasien=pasien ini dengan

mengablasi kornea yang terkena

2. 8 Manifestasi Klinis

1.penurunan visus

2.sensasi benda asing

3.bercak putih pada kornea

4.nyeri

5.dan mungkin asimtomatik

2. 9 diagnosis

1.anamnesis

a.riwayat penyakit mata kronis

b.riwayat operasi mata sebelumnya

c.paparan kronis terhadar faktor iritan

d.penyakit sistemik

2.pemeriksaan slitlamp

7

Page 8: Band Keratopathy

Menunjukkan ciri khas lesi interpalpebral dengan batas yang jelas memisahkan batas tegas

pita dari limbus.

Pemeriksaan slitlamp terdapat lubang di plak kalsium yang dianggap saluran saraf di

lapisan bowman. celah transparan yang retak atau kalsium di air mata juga dapat dilihat

3.pemeriksaan laboratorium

jika tidak ada tanda-tanda penyakit segmen anterior kronis atau glaucoma kronis

dan band keratopathy yang tidak dapat diketahui penyebabnya dapat mempertimbangkan

hasil pemeriksaan berikut:

a.kadar kalsium serum,albumin,magnesium dan kadar fosfat,nitrogen urea darah

dan kreatinin

b.kadar asam urat bila diduga gout

penjelasan: laboratorium

Pasien yang dengan band keratopathy harus memiliki kalsium serum dan kadar fosfat

tinggi kecuali penyebab yang mendasarinya dikenal.

Tes fungsi ginjal, seperti nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin, harus dilakukan juga.

Gagal ginjal dan kebutuhan untuk dialisis dapat dikaitkan dengan peningkatan serum fosfat

dan kalsifikasi Band keratopath

Jika sarcoid diduga, enzim angiotensin-converting (ACE) harus diperoleh. Dalam kasus

lain idiopatik, kadar hormon paratiroid harus diperiksa.

Temuan histologis

Band keratopathy ditandai dengan deposisi kalsium yang melibatkan lapisan Bowman dan

stroma superfisial kornea. Perubahan awal meliputi pewarnaan basofilik dari lapisan

Bowman. Amorf, jaringan ikat eosinophilic dan pannus berserat sering hadir antara

deposisi kalsium dan bagian atas epitel dalam kasus-kasus lanjutan

8

Page 9: Band Keratopathy

Jumlah kalsifikasi kornea. Superficial dan dalam.Lapisan dalam dan dangkal kornea

terlibat dengan proses ini.terdapat endapan kalsium ketika hiperkalsemia adalah

penyebabnya; deposito ekstraselular merupakan ciri khas dari penyakit mata lokal.

2.10 Pengobatan dan Tatalaksana

Terapi non medis (bedah):

Tujuan dari pengobatan pembedahan adalah untuk menghapus deposit kalsium yang

menyebabkan buram dan atau mengembalikan permukaan kornea menjadi normal dan

halus contoj:chelating agen, asam asetat ethylenediaminetetra-(EDTA), 34 dan

keratectomy mekanik Namun, deposisi kalsium mungkin resisten terhadap pembedahan

dengan EDTA dan keratectomy mekanik dapat mengakibatkan permukaan yang tidak

teratur.

a.ringan:misalnya sensasi benda asing,dengan air mata buatan mislnya dengan

penyegaran khusus pada mata,atau celluvics

b.berat:misalnya obstruksi mata.iritasi yang tidak berkurang karena salep mata,atau

adanya masalah kosmetik

1.penghapusan kalsium dapat dilakukan dengan bantuan slit lamp atau operasi dibawah

mikroskop dengan khelasi dengan bantuan EDTA (Asam etilenadiaminatetraasetat)

a.larutan encer EDTA 15% ,untuk membuat campuran 3% dalam 1,0 mljarum suntik

intrakutan dilakukan pencampuran 0,2 ml 15% EDTA dengan 0,8ml dari 0,9 larutan nacl9

Page 10: Band Keratopathy

b. membius mata dengan anestesi topikal tempat sebuah spekulum kelopak mata

(mis:propacine) kemudian letakkan speculum mata

c.sayat epitel kornea dengan scapel streril dengan ujung kapas streril yang telah dikasih

anastesi local atau larutan edta

d. bersihkan spons selulosa dengan kapas yang telah diberikan larutan disodium EDTA 3%

pada bagian yang terdapat keratopathy pita sampai kalsium bersih (mungkin memakan

waktu 10 sampai 20 menit)

e.kemudian bersihkan dengan larutan nacl 0,9,kemudian berikan antibiotic salep misalnya

eritromicin,tetes cycloplegic misalnya cyclopentolate,1% atau 2%,kemudian tutup mata

dengan kasa Selma 24 jam

f.dapat dipertimbangkan pemberian obat analgesic pada pasien misalnya acetaminophen

dengan codein

2.laser excimer phototherapeutic keratectomy

dapat digunakan untuk kasus-kasus dengan keterlibatan yang lebih luas dan lebih dalam.

Keuntungan dari laser tersebut adalah yang pertama kemampuan untuk menghapus

jaringan kornea dengan presisi ekstrim dan meminimalkan kerusakan jaringan yang

berdekatan kedua adalah didapatnya penampang yang luas dan besar,biasanya beberapa

milimeter dengan diameter,yang memungkinkan pengobatan simultan wilayah yang luas.

TEKNIK bedah

1.smooth band keratopathy

pada smooth band keratopathy mekanis debridement tidak dilakukan dan tidak ada agen

masking yang diperlukan.

2.Rough Band keratopathy

band keratopathy dengan perawatan prognosis visual yang buruk bisa dilakukan tanpa

perlu mempertimbangkan perubahan bias yang mungkin ditimbulkan.

Beberapa zona ablasi tumpang tindih digunakan untuk

menghaluskan permukaan kornea yang tidak rata.sebagian besar plak kalsifikasi telah

dihapus dengan pisau bedah sebelum PTK

10

Page 11: Band Keratopathy

Fig IA Fig IB

Gambar I terlihat pita keratopathy halus. (A) Penampilan pra operasi. (B) Penampilan 18

bulan setelah excimer

komplikasi pembedahan

Komplikasi utama yang terkait dengan penghapusan deposit kalsium pada permukaan

kornea mencakup berikut ini (juga mungkin bahwa prosedur tambahan akan diperlukan):

     1.sakit

     2.Kambuhnya band kalsium

     3.jaringan parut kornea

     4.edema kornea

     5.infeksi

     6.Visus menurun atau kehilangan penglihatan

Terapi farmakologi

Tujuan dari farmakoterapi adalah untuk mengurangi tingkat kalsium plasma,untuk

mencegah komplikasi,dan untuk mengurangi morbiditas.Seperti disebutkan sebelumnya,

0,5 mol, 1,5% netral disodium EDTA diberikan pada permukaan kornea untuk membantu

tindakan debridement pada band keratopathy.Setelah debridement,mata harus benar-benar

teririgasi untuk menghilangkan larutan EDTA dari permukaan konjungtiva dan forniks.

Edetat kalsium dinatrium ( Kalsium Disodium Versenate )

 Ini digunakan untuk menurunkan kadar kalsium serum11

Page 12: Band Keratopathy

Senyawa ini berhubungan dengan banyak divalen dan trivalen logam. Karena afinitas

untuk kalsium,menurunkan kadar kalsium serum dengan intravena (IV) infus. Cara kerja

Infus yang lambat menyebabkan mobilisasi simpanan kalsium dipembuluh darah. Edetat

kalsium dinatrium juga berhunungan dengan logam polivalen lainnya, sehingga

meningkatkan ekskresi magnesium, seng, dan elemen lainnya. Meskipun tidak

berhubungan dengan kalium, dapat mengurangi tingkat serum potassium. Jangan gunakan

obat inipada pemderita toksisitas timbal.

edetat kalsium dinatrium diindikasikan untuk pengobatan darurat hypercalcemia tetapi

jarang digunakan,karena obat-obat baru sekarang tersedia untuk mengobati indikasi ini.

2.11 Diagnosis Banding

Kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis banding band keratopathy

meliputi berikut ini:

1.gout

2.keratitis interstitial

3. Primer dan sekunder degenerasi berkapur kornea

4. Calciphylaxis - Reaksi hipersensitivitas okular dan sistemik ditandai dengan deposisi

kalsium dalam menanggapi antigen atau agen tertentu

5. Spheroidal degeneration - mirip pita pengendapan hialin berkapur

2.11 Prognosis

Pasien dengan band keratopathy mungkin mengalami penurunan visus karena deposisi

berlangsung di sumbu penglihatan.Sebuah sensasi benda asing dan iritasi yang terkait

dengan permukaan yang tidak teratur adalah gejala umum.Ketidaknyamanan mata

mungkin memburuk terjadi gangguan penglihatan.Plak itu sendiri sering terlihat dan

menjadi perhatian kosmetik kepada pasien dan anggota keluarga.Seperti disebutkan

sebelumnya,kecuali kondisi yang mendasarinya telah ditangani,menghilangkan deposit 12

Page 13: Band Keratopathy

kalsium dalam band keratopathy akan dikaitkan dengan tingginya insiden kekambuhan.

Secara umum,bagaimanapun,tindakan debridement mengembalikan visus dan kenyamanan

bagi sebagian besar pasien dengan band keratopathy,dengan kejadian hasil yang merugikan

mengikuti prosedur ini menjadi sangat rendah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keratopati pita kalsium adalah kasus yang jarang ditemukan. Penyebab secara pasti masih

belum diketahui dengan jelas. Pada kebanyakan kasus, disebabkan oleh uveitis anterior

bilateral dengan fokal infeksi ethmoiditis kronis, sinusitis maxilaris kronis dan gangren

pulpa.Karena keratopati pita kalsium ini mengganggu ketajaman visus, dilakukan

keratektomi superfisialis (Scraping) dengan EDTA dan anestesi topical,gejala klinis

penurunan visus sensasi benda asing bercak putih pada kornea,nyeri dan mungkin

asimtomatik sedangkan prognosis dengan band keratopathy Seperti disebutkan

sebelumnya,kecuali kondisi yang mendasarinya telah ditangani,menghilangkan deposit

kalsium dalam band keratopathy akan dikaitkan dengan tingginya insiden kekambuhan.

Secara umum.

13

Page 14: Band Keratopathy

DAFTAR PUSTAKA

1. Love S, Coakham HB. Trigeminal neuralgia Pathology and phatogenesis. Brain

2001;124:2347-2360

2. Joffroy A, Levivier M, Massager N. Trigeminal neuralgia Pathology and treatment. Acta

neurol 2001;101:20-25

3. O’brart,PSO et al.1993.treatment of band keratopathy by excimer laser phototherapeutic

keratectomy:surgical techniques and long term follow up.british journal of

opthalmology 1993;77:702-708

4. Galor,anat et al.2008.transient band keratopathy associated with ocular inflammation

and systemic hypercalemia.case report clinical of ophthalmology 2008:2 645-647

5. Kwon,Young Sam et al.2004.New Treatment For Band Keratopathy:Superficial

Lamellar Keratectomy,EDTA Chelation, and Amniotic Membrane Transplantation.J

Korean Med Sci 2004;19: 611-615

14

Page 15: Band Keratopathy

6. Ilyas,Prof.dr.H.Sidarta, SpM (2009).Ilmu Penyakit Mata.Jakarta:Penerbit fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

7. Riordan,Paul.John P.Whitcher.(2007).Vaughan & Asbury Ofthalmologi Umum,Alih

Bahasa Brahm U;editor bahasa Indonesia;Diana susanto.jakarta:Penerbit EGC.

8. James,Bruce.Chris Chew & Anthony Bron.(2006).Lecture Notes Oftalmologi,Alih

Bahasa dr.Asri Dwi Rachmawati;Editor Bahasa Indonesia;Amalia, S.TP,

M,Si.Jakarta:Penerbit Erlangga

9.Taravella Michael,MD.(2014).Band Keratopathy.From

Emedicine.medscape.com/article/1194813-overview#showall,15 july 2014

15