balok dan kolompak maizuar

35
Materi Pokok : STRUKTUR BAJA I / 3 SKS / MODUL 5 Drs. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd.

Upload: komting-sibujang-senang

Post on 05-Dec-2014

274 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

KOMTING SIBUJANG SENANG

TRANSCRIPT

Page 1: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Materi Pokok :

STRUKTUR BAJA I / 3 SKS / MODUL 5

Drs. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2007

PENGANTAR

Page 2: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Selamat jumpa kembali dalam mata kuliah Struktur Baja I. Modul ajar ini

adalah lanjutan dari modul ajar yang lalu yang menjelaskan tentang Perencanaan

Pelat dan Balok.

Mempelajari modul ajar ini disediakan waktu dalam 3 pertemuan, yaitu

pertemuan 8, 9, dan 10 (Tatap muka = 450 menit dan Praktek = 900 menit).

Modul ajar ini dilengkapi dengan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP),

aktivitas mahasiswa, contoh, latihan, dan kunci jawaban.

Demikianlah disampaikan kepada anda yang tetap berkeinginan untuk

berprestasi, demi tercapainya cita-citamu. Selamat berkonstruksi baja dan semoga

sukses.

Penulis,

Drs. Nathanael Sitanggang, S.T., M.Pd.

Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP) :

Modul 5 1

Page 3: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

PERENCANAAN PELAT DAN BALOK

Mata kuliah : Struktur Baja I

Semester / SKS : III / 3 SKS

Materi Pokok : Perencanaan Pelat dan Balok

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (pertemuan 8, 9, dan 10)

Standar Kompetensi : Mampu menerapkan syarat PPBBI pada suatu pelat dan

balok yang aman terhadap bahaya lipat dan kip.

Kompetensi Dasar :

1) Mampu mendimensi pelat yang aman terhadap bahaya lipat

2) Mampu mengkonstruksi gelagar dari pelat.

3) Mampu mendimensi balok yang aman terhadap bahaya kip.

Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu menerapkan syarat PPBBI pada

pelat dan balok baja.

Tahap Pembelajaran :

Fase I. Prakondisi :

1) Metode Pembelajaran yang digunakan ialah :

a. Ceramah

b. Diskusi dan Tanya jawab

c. Aktivitas (penyelesaian masalah)

d. Latihan

2) Sumber belajar

a. Modul Ajar 5

b. Tabel Profil Konstruksi Baja

c. PPBBI

Fase II. Prosedur Pembelajaran

1) Menjelaskan syarat-syarat PPBBI untuk pelat baja yang stabil

2) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)

3) Menjelaskan langkah-langkah mengkonstruksi gelagar dari pelat

4) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)

5) Menjelaskan syarat-syarat PPBBI untuk balok baja yang stabil

Modul 5 2

Page 4: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

6) Menyelesaikan masalah (aktivitas mhs)

7) Latihan

8) Formatif 5 dilaksanakan pada akhir Pertemuan 10.

Fase III. Materi Pembelajaran

Materi pokok : Perencanaan Pelat dan Balok

Materi pokok ini akan dibahas dengan menggunakan modul ajar 5, Tabel

Profil Konstruksi Baja, dan PPBBI.

Fase IV. Proses Evaluasi

1) Domain kognitif

2) Instrument yang digunakan ialah tes esay

3) Standar : menguasai materi perkuliahan minimum 70 %.

Modul 5 3

Page 5: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Selamat datang bagi anda yang ingin mempelajari modul ini yang khusus

membahas topik stabilitas balok-balok dan kolom-kolom terhadap bahaya KIP.

Balok-balok dan kolom-kolom yang terdiri dari profil baja seperti profil I, L, dari

lain-lain yang dipasang pada struktur baja yang berfungsi sebagai balok atau

kolom. Anda harus memahami dengan baik bagaimana posisi balok atau kolom

pada suatu struktur bagunan baja, supaya anda dapat lebih mudah

mengidentifikasi gaya-gaya yang dipikul balok atau kolom tersebut. Karena itu,

untuk mempelajari modul ini anda sudah harus memahami dengan baik tentang

pengaruh momen lentur terhadap balok atau kolom.

Didalam modul ini terdapat dua sub topik yang akan dibahas secara

berurutan dalam setiap kegiatan belajar, yaitu :

Kegiatan Belajar 1 : Stabilitas balok-balok terhadap KIP dalam keadaan

elastis

Kegiatan Belajar 2 : KIP pada balok-balok dan kolom-kolom dalam keadaan

plastis

Standar Kompetensi :

Setelah tuntas mempelajari modul ini, anda mampu menerapkan syarat

PPBBI pada suatu pelat dan balok yang aman terhadap bahaya lipat dan KIP.

Modul 5 4

Page 6: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

1. Pendahuluan

Balok-balok yang dibebani lentur mengakibatkan dua kemungkinan yaitu :

1) Penampang balok tidak berubah bentuk, 2) Penampang balok bisa berubah

bentuk. Yang dimaksud dengan balok-balok yang penampangnya tidak berubah

bentuk, adalah balok-balok yang memenuhi syarat-syarat stabilitas. Sedangkan

balok-balok yang penampangnya bisa berubah bentuk adalah balok-balok yang

tidak memenuhi syarat stabilitas. Tetapi namun demikian balok tersebut masih

dapat dipergunakan asalkan tegangan tekan terbesar pada sayap harus lebih kecil

dari tegangan dasar baja.

Dalam Kegiatan Belajar I ini anda dapat mempelajari lebih dalam mengenai :

1. Balok-balok yang penampangnya tidak berubah

bentuk

2. Balok-balok yang penampangnya bisa berubah

bentuk

Kompetensi Dasar :

Setelah selesai kegiatan belajar 1 ini, anda akan dapat merencanakan

balok-balok yang stabil terhadap bahaya KIP dalam keadaan elastis.

2. Uraian

Balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk.

Profil baja yang biasa digunakan untuk balok ialah profil I, T dan L.

Pemilihan profil tersebut untuk digunakan balok didasarkan karena bentuk profil

tersebut sangat baik memikul lentur bila dibandingkan dengan bentuk profil

lainnya.

Tetapi perlu diketahui perofil tersebut kurang kuat kalau memikul torsi

bila dibandingkan dengan profil lingkaran atau tempat persegi berongga. Sebuah

balok kalau dibebani, maka ada kemungkinan balok tersebut tidak berubah

Modul 5 5

Page 7: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

htb

ts

b

bentuk, dan kemungkinan lain balok tersebut berubah bentuknya. Berubah atau

tidak berubah bentuk suatu balok yang dibebani lentur tergantung dari stabilitas

balok tersebut terhadap bahaya KIP. Stabilitas balok-balok yang dibebani lentur

telah diatur dalam PPBBI 1983 Bab 5, yaitu :

1) Yang dimaksud dengan balok-balok yang penampangnya tidak berubah

bentuk, adalah balok-balok yang memenuhi syarat-syarat :

dan

dimana :

h = tinggi balok

b = lebar sayap

tb = tebal badan

ts = tebal sayap

L = jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan

terhadap kemungkinan terjadinya lendutan kesamping.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

2) Tegangan tekan yang terjadi adalah tegangan tekan pada tengah bentang

L, dimana L tidak boleh lebih besar dari tegangan KIP yang diijinkan.

3) Pada balok-balok statis tertentu dimana pada perletakan pelat badan balok

diberi pengaku samping, maka tegangan KIP yang diijinkan dihitung

dari :

Jika C1 250, maka :

Jika 250 < C1 < C2, maka :

Modul 5 6

Page 8: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

jika C1 C2, maka :

dimana :

= tegangan dasar baja

untuk lebih jelasnya tentang pengaku pada pelat badan balok dapat dilihat

gambar berikut :

4) Jika pada balok statis tertentu dimana pada perletakan, pelat badan balok

tidak diberi pengaku samping maka tegangan KIP yang menentukan

adalah KIP terkecil dari persamaan yang ada pada butir 3) diatas, dan

harus memenuhi :

5) Pada balok-balok statis tak tentu, dimana pada perletakan pelat badan

balok diberi pengaku samping, maka tegangan KIP yang diijinkan

dihitung dari :

Jika C1 250, maka :

Jika 250 < C1 < C3, maka :

Modul 5 7

Pengaku pelat badan

Page 9: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

jika C1 C3, maka :

dimana :

Keterangan :

Mki dan Mka adalah momen pada ujung-ujung bagian balok antara pelat-

pelat kopel yang jaraknya L dengan anggapan bahwa ujung-ujung itu

terjepit.

6) Jika pada balok-balok statis tak tentu dimana pada perletakan, pelat badan

tidak diberi pengaku samping maka tegangan KIP yang menentukan

adalan terkecil pada butir 5) diatas dan harus memenuhi :

Balok-balok yang penampangnya bisa berubah bentuk.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian atas, bahwa apabila sebuah

balok dibebani lentur maka ada kemungkinan balok tersebut berubah bentuk

penampangnya. Penampang sebuah balok dikatakan berubah bentuk, apabila

penampang tersebut tidak memenuhi syarat sebagai berikut :

dan

karena itu tegangan tekan terbesar pada sayap harus memenuhi :

Angka tekuk () menurut tabel 2, 3, 4, dan 5 yang dicari dengan mengambil tekuk

sama dengan panjang bentang sayap tertekan yang tidak ditahan terhadap

goyangan pada arah tegak lurus badan, dimana harga jari-jari kelembaman =

Modul 5 8

Page 10: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Keterangan :

: jari-jari kelembaman tepi tertekan terhadap sumbu (y – y)

Yang dimaksud tepi tertekan adalah sayap dan 1/3 tinggi badan yang tertekan

(untuk penampang simetris menjadi 1/6 tinggi badan)

Untuk lebih jelasnya, anda dapat memperhatikan gambar berikut.

A) Untuk penampang T

B) Untuk penampang I simetris:

Dengan demikian, untuk balok-balok yang bisa berubah bentuk, anda harus

memeriksa tegangan KIP dengan rumus sebagai berikut:

dimana :

Modul 5 9

1/3 hb

A’

hb

Tepi tertekan (A’) = flens + 1/3 hb

1/6 hb

A’

hb

Tepi tertekan (A’) = flens + 1/6 hb

Page 11: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

A B

D

300

P=10 ton

q=1 t/m

C E

300 300 300

400

18

400

18

iy = jari-jari inersia tepi tertekan terhadap sb y – y sebesar

A’ = luas tepi tertekan

Contoh:

Sebuah balok terletak pada 2 perletakan yang dibebani beban terpusat P = 10 ton

tepat ditengah bentang di titik D dan beban berbagi rata sebesar 1 t/m. Profil yang

dipergunakan adalah WF, tetapi di titik A, C, D, E dan B dibuat sokongan lateral.

Perhatikan gambar berikut.

Diminta: Tentukan ukuran propil WF yang akan dipergunakan apabila bentang

balok 12 m dan mutu baja Bj 37.

Penyelesaian:

1) Hitunglah dulu besarnya momen maximum (Mmax) agar dapat ditentukan

berapa besarnya momen tahanan (Wx), yaitu:

Mmax = ¼ P.l + 1/8 q.l2

= ¼ (10).(12) + 1/8 (1)(12)2

= 48 tm = 4.800.000 kg cm

Anda mencari WF dari tabel Profil yang memenuhi syarat

Wx = 3000 cm, yaitu WF 400,

Yaitu WF 400 x 400 x 18 x 18, dengan data sebagai berikut :

Modul 5 10

Page 12: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Wx = 3030 cm3

Ix = 59.700 cm4

Iy = 20.000 cm4

2) Periksa profil apakah berubah bentuk atau tidak :

ternyata memenuhi

ternyata memenuhi

berarti profil tidak berubah bentuk.

3) Tentukan besarnya tegangan KIP yang diizinkan pada bagian tengah bentang,

yaitu bagian CD (L = 300 cm).

maka = 1600 kg/cm2

4) Hitung momen maksimum di tengah bentang CD

Mmax = P. l – ½ q.l2

= 10 (4,5) – ½ (1) (4,5)2

= 34,785 tm

5) Periksa tegangan yang timbul terhadap yang diizinkan :

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa profil WF 400 x 400 x 18 x 18

dapat dipergunakan.

Modul 5 11

Page 13: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Aktivitas 1.1.1. Sebuah balok terletak pada 3 perletakan memikul beban terbagi rata 500

kg/m (sudah termasuk berat sendiri). Profil yang digunakan adalah WF 500 x

200 x 11 x 19 dengan mutu baja Bj 37.

Data-data lainnya lihat gambar :

Diminta :

Periksalah apakah balok tersebut memenuhi syarat untuk digunakan.

3. Kesimpulan

Balok-balok yang dibebani lentur dapat mengakibatkan penampangnya

berubah bentuk. Tetapi kalau balok-balok memenuhi syarat stabilitas, maka

penampangnya tidak berubah bentuk. Syarat-syarat tersebut adalah

dimana :

h = tinggi balok

b = lebar sayap

tb = tebal badan

ts = tebal sayap

L = Jarak antara dua titik dimana tepi tertekan dari balok itu ditahan terhadap

kemungkinan terjadinya lendutan ke samping

Modul 5 12

A B

C

400400

P=10 tonq = 500 kg/m

Page 14: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

A BC D

300100200

P2=2 tonP1=1 ton

Selanjutnya kondisi perletakan balok harus diperhatikan apakah sebuah balok

terletak dalam keadaan statis tertentu atau status tidak tertentu.

4. Latihan Kegiatan Belajar I

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara melingkari atau

membuat tanda X pada salah sat alternatif jawaban a, b, c, dan d.

Soal :

Sebuah balok terletak pada dua perletakan memikul beban terpusat P1 = 1 ton

dan P2 = 2 ton seperti tergambar. Profil yang dipergunakan ialah profil WF

dengan mutu baja Bj 37.

1. Momen maksimum adalah sebesar ...

a. 3 ⅓ ton meter

b. 4 ton meter

c. 1 ⅔ ton meter

d. 4 ⅓ ton meter

2. Besarnya momen tekanan (Wx) ialah ...

a. 2500 cm3

b. 166,66 cm3

c. 1666 cm3

d. 250 cm3

3. Kalau profil yang digunakan adalah WF 200 x 150 x 6 x 9, maka profil

tersebut dinyatakan ...

a. Memenuhi sebagian syarat stabilitas

b. Tidak memenuhi syarat stabilitas

Modul 5 13

Page 15: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

c. Memenuhi syarat stabilitas sehingga tidak berubah bentuk

d. Balok tersebut berubah bentuk

4. Besarnya tegangan KIP yang diizinkan pada bagian CD ialah ...

a. = 1600 kg/cm2

b. = = 2400 cm2

c. = 1850 cm2

d. = 1250 cm2

Modul 5 14

Periksalah Jawaban Anda Dengan Kunci Jawaban yang tersedia di bagian F

Yang berada dibagian belakang modul ini.

Page 16: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

1. Pendahuluan

Didalam perencanaan konstruksi baja di dasarkan pada dua metode

perencanaan yaitu : a). Perencanaan dengan metode elastis, dan b).Perencanaan

dengan metode plastis. Pada kegiatan belajar 1 anda telah mempelajari tentang

stabilitas balok-balok terhadap bahaya KIPdalam keadaan elastis sedangkan pada

kegiatan belajar ini anda mempelajari stabilitas balok-balok dan kolom-kolom

terhadap KIP dalam keadaan plastis. Perlu anda ingat, didalam metode elastis

tegangan baja didasarkan kepada tegangan dasar ( ) sedangkan didalam metode

plastis tegangan baja didasarkan kepada tegangan leleh ( ), perhatikan kembali

tabel 1 PPBBI 1983.

Dalam kegiatan belajar 2 ini anda dapat mempelajari lebih dalam mengenai KIP

pada balok-balok dan kolom-kolom dalam keadaan plastis, yaitu :

Batang-batang yang penampangnya tidak berubah bentuk.

Batang-batang yang penampangnya bisa berubah bentuk.

Sokongan-sokongan samping.

Kompetensi Dasar :

Setalah selesai kegiatan belajar 2 ini, anda akan dapatmerencanakan balok-

balok dan kolom-kolom yang stabil terhadap KIP dalam keadaan plastis.

2. Uraian

Batang-batang yang penampangnya tidak berubah bentuk

Secara umum, yang dimaksud dengan batang-batang yang tidak berubah

bentuk adalah batang-batang yang memenuhi syarat-syarat yang telahditentukan

pada BAB 5 yang sudah anda pelajari pada kegiatan belajar 1 diatas. Tetapi di

Modul 5 15

Page 17: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

dalam keadaan plastis, bagi balok-balok atau batang-batang yang penampangnya

tidak berubah bentuk harus memenuhi persyaratan tambahan mengenai panjang

kritis (Lkr) yang tergantung dari mutu baja.

Tentang KIP pada balok-balok dan kolom-kolom dalam keadaan plastis telah

diatur didalam PPBBI 1983 Bab 13, yaitu:

1) Panjang kritis Lkr pada balok-balok yang penampangnya tidak berubah bentuk

adalah:

a) Untuk Fe 310, Fe 360, dan Fe 430 :

Tetapi Lkr tidak perlu kurang dari 40 iy dan tidak boleh lebih dari 65 iy.

b) Untuk Fe 510 :

Tetapi Lkr tidak perlu kurang dari 30 iy dan tidak boleh lebih dari 50 iy.

Keterangan :

iy = Jari-jari perlawanan terhadap sumbu lemah

Mp = Momen plastis di tempat sendi plastis atau momen plastis yang

direduksi di tempat sendi plastis.

M = Momen lentur ditempat sokongan samping terdekat yang ada

kiri kanan sendi plastis itu, dan simbil harga terkecil.

2) Untuk bagian batang lainnya dimana momen lenturnya kurang dari ,

panjang kritis Lkr dapat dihitung dengan ketentuan-ketentuan yang sama

dengan pada cara elastis.

Modul 5 16

Page 18: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Dengan demikian, kalau sudah sama dengan cara elastis, berarti anda harus

menggunakan PPBBI 1983 Bab 5.

Batang-Batang Yang Penampangnya Bisa Berubah Bentuk

Sebagaimana telahdijelaskan pada kegiatan belajar 1 tentangstabilitas

balok-balok terhadap KIP dalam keadaan elastis, dimana balok-balok yang

dibebani lentur akan dapat mengalami perubahan bentuk penampangnya.

Demikian juga halnya dalam stabilitas balok-balok dan kolom-kolom terhadap

KIP dalam keadaan plastis, dimana balok-balok dan batang-batang yang

mengalami lentur akan ada kemungkinan penampangnya berubah bentuk. Batang-

batang yang penampangnya bisa berubah bentuk, apabila tidak memenuhi syarat

sebagai berikut :

Untuk Fe 310, Fe 360, dan Fe 430

Untuk Fe 510

Karena itu, bagi batang-batang yang penampangnya bisa berubah bentuk,

panjangkritis Lkr untuk semua macam baja adalah :

Lkr = 20

Keterangan :

= Jari-jari kelembapan tepi tertekan terhadap sumbu Y-Y

Tepi tertekan = Flens + 1/6 hb untuk profil I

Tepi tertekan = Flens + 1/3 hb untuk profil T

Modul 5 17

Page 19: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Agar lebih jelas tentang tepi tertekan yang dimaksud, anda dapat memperhatikan

gambar berikut

Sedangkan untuk batang lainnya dimana momen lenturnya kurang dari ,

panjang kritis Lkr dapat dihitung dengan pada cara elastis, dengan menggunakan

PPBBI Bab 5

Keterangan :

W = Momen perlawanan elastis

Sokongan-Sokongan Samping

Didalam PPBBI Bab 13 telah diatur bahwa sokongan-sokongan samping

harus diperhitungkan terhadap gaya tekan sebesar :

Keterangan :

A = Luas sayap tertekan pada batang-batang yang penampangnya tidak

berubah bentuk, atau luas tepi tertekan pada batang-batang yang

penampangnya bisa berubah bentuk.

L = Jarak antara dua sokongan samping

Lkr = Jarak kritis

= Tegangan leleh

N = Gaya tekan

Modul 5 18

hb h

Gambar 1. Tepi Tertekan Profil I

Page 20: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Contoh :

Dalam keadaan plastis, Pilihlah penampang WF dari sebuah balok yang

mendukung beban merata 1 tm, pada bentang bertumpuan sederhana 4,00 meter,

mutu baja Bj 37.

Penyelesaian :

1) Tentukan dulu faktor bebannya, karena metode yang digunakan adalah

metode plastis. Di dalam metode plastis, faktor beban untuk beban grafitasi

ditetapkan 1,70.

2) Karena metode plastis, maka tegangan yangdigunakan adalah tegangan leleh (

). Dalam hal ini mutu baja Bj 37, maka tegangan leleh ( ) = 2400 kg/cm2.

3) Hitung momen lentur, yaitu :

tm

4) Hitung momen batas (plastis), yaitu :

tm

5) Karena metode perhitungan adalahmetode plastis, maka profil yang

digunakan ialah Plastis Design Selection Tabels yang tersedia di tabel profil

konstruksi baja. Karena itu harus dihitung momen perlawanan (Zx), yaitu :

Modul 5 19

4,00

q = 1 t/m

Page 21: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Supaya cocok ke tabel profil (inch3), maka

Dari tabel profil diperoleh : W 12 x 40,

Zx = 57,5 inchi3

Aktivitas 1.21. Dalam keadaan plastis, pilihlah penampang WF dari sebuah balok yang

dibeban merata 1500 kg/m, dengan bentang 450 cm Ditumpu sederhana.

Mutu Baja 44. Seperti Gambar berikut, Faktor Beban = 1,70

2. Dalam keadaan plastis, sebuah balok yang mendukung momen lentur 5 tm

dengan mutu baja Bj 37, ditumpu dengan tumpuan sederhana. Anda diminta

menentukan panjang kritis (Lkr) balok tersebut, bila faktor beban adalah 1,70

dan profil yang digunakan adalah WF 600 x 200 x 12 x 20

3. Kesimpulan

Sebagaimana halnya didalam keadaan elatis, didalam keadaan plastis juga

balok-balok yang dibebani lentur dapat mengakibatkan penampangannya berubah

bentuk. Dalam keadaan platis, panjang kritis (Lkr) balok tidak kurang dari 40iy dan

tidak boleh lebih dari 60iy, untuk mutu baja Fe310, Fe 360, dan Fe 430,sedangkan

untuk Fe 510, panjang kritis (Lkr) tidak kurang dari 30iy dan tidak lebih dari 50iy.

4. Latihan Kegiatan Belajar 2

Modul 5 20

450

q = 1500 kg/m

Page 22: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara melingkari

atau membuat tanda X pada salah satu jawaban alternatif jawaban a.b.c. dan d .

Soal :

Dalam keadaan plastis, sebuah balok yang mendukung momen lentur 7 ton

meter dengan mutu baja Bj 44, ditumpu dengan tumpuan sederhana, dan faktor

beban = 1,70.

1. Besarnya momen plastis adalah….

a. 10, 9 ton meter

b. 11, 5 ton meter

c. 10, 5 ton meter

d. 11, 9 ton meter

2. Momen perlawanan Zx adalah …

a. 495, 83 cm3

b. 425 cm3

c. 495, 83 inch3

d. 425 inch3

3. Profil yang digunakan adalah…

a. W 14 x 228

b. W 27 x 160

c. W 16 x 80

d. W 21 x 73

4. Kalau profil yang digunakan adalah WF 600x200x12x20, dan penampangnya

bertambah bentuk maka panjang kritis Lkr adalah…..

a. 10,24 meter

Modul 5 21

Page 23: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

b. 1024 meter

c. 102,4 meter

d. 1,24 meter

Anda telah mempelajari modul ini dengan tuntas. Anda telah memiliki

pemahaman yang mendalam tentang :

Stabilitas balok-balok terhadap Kip dalam keadaan Elastis

Anda sekarang telah dapat merencanakan Balok-Balok yang stabil terhadap

bahaya Kip dalam keadaan elastis dengan menggunakan syarat PPBBI 1983.

Modul 5 22

Periksalah Jawaban Anda Dengan Kunci Jawaban yang tersedia di bagian E

Yang berada dibagian belakang modul ini.

Page 24: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Kip pada balok –balok dan kolom –kolom dalam keadaan Plastis

Anda sekarang telah dapat merencanakan batang-batang yang stabil terhadap

bahahaya Kip dalam keadaan Plastis dengan menggunakan syarat PPBBI

1983.

Lihat di Buku Induk ya...... !

Gunawan, T. Dan Margaret, S. (2000). Teori Soal Dan Penyelesaian Konstruksi

Baja II Jilid 1. Jakarta : Delta Teknik Group.

Modul 5 23

Page 25: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Pasaribu, Patar M. (1994). Intisari Kuliah Konstruksi Baja II. Medan: Percetakan

UHN.

Peraturan Muatan Indonesia

Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) 1983. Bandung :

Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan.

Rudy Gunawan. (1987). Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta : Penerbit

Kanisius.

Salmon, Carles G. Dan Jhonson, Jhon E. (1990). Struktur Baja. Alih Bahasa :

Wira. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Modul 5 24

Page 26: Balok Dan KolomPak MAIZUAR

Modul 5 25