balita kejang demam

Upload: septia-iga-sesep

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 balita kejang demam

    1/1

    Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Komplikasi Kejang Demam pada Balita

    Berdasarkan hasil penelitian dari 27 responden, 20 responden (74,1%)

     berpengetahuan kurang tentang komplikasi kejang demam pada Balita. Menurut gasti!ah

    (200"), demam kejang sederhana men!ebabkan kelainan pada #$ tetapi pada klien demam

    kejang !ang sebelumn!a telah terdapat gangguan perkembangan atau kelainan neurologist

    akan didapat #$ !ang lebih rendah dibanding dengan saudaran!a, jika demam kejang diikutidengan terulangn!a kejang tanpa demam, retardasi mental akan terjadi " kali lebih besar.

    Menurut penelitian !ang dilakukan oleh Aicadi dan chevrie !ang meneliti 402 anak 

    !ang menderita kejang demam dan didapat hasil 11 mendapatkan  sekuele, !aitu & 114

     penderita epilepsi, "4 retardasi mental, 7 menderita kelainan neurologi, 24 dengan

    hemiplegia (lumpuh sebelah). Mereka menderita  skuele  ini sebelum kejang demam adalah

    anak !ang normal ('umbantobing, 2007).

    Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Kejang Demam pada

    Balita

    Berdasarkan hasil penelitian dari 27 responden, 1 responden (4,1%)

     berpengetahuan baik tentang penatalaksanaan kejang demam pada Balita. eperti !ang

    diungkapkan *idjaja (200+), pada penatalaksanaan kejang demam sebaikn!a anak tetapdibaa kedokter saat mengalami kejang demam agar dapat ditangani lebih lanjut. -uideline

    (2004), etelah kejang berakhir (jika 10 menit), anak perlu dibaa menemui dokter untuk 

    meneliti sumber demam, terutama jika ada kekakuan leher, muntah/muntah !ang berat, atau

    anak terus tampak lemas. ika anak dibaa ke asilitas kesehatan, penanganan !ang akan

    dilakukan seperti memastikan jalan napas anak tidak tersumbat, emberian oksigen melalui

     face mask , emberian dia3epam 0," mgkg berat badan per rektal (melalui anus) atau jika

    telah terpasang selang inus 0,2 mgkg per inus, pengaasan tanda/tanda depresi pernapasan,

    sebagian sumber menganjurkan pemeriksaan kadar gula darah untuk meneliti kemungkinan

    hipoglikemia.

    5al ini karena berdasarkan data !ang diperoleh dari 1 responden (4,1%) !ang

     berpengetahuan baik, 7 responden berumur 2+ 6 " tahun, dimana menurut epkes 8#

    (2009), umur 2+ 6 " termasuk dalam golongan deasa aal, eperti !ang di ungkapkan

    :urner ; 5elms erkembangan kogniti deasa muda berada pada post ormal reasoning

    atau penalaran post ormalkemampuan ini ditandai dengan pemikiran !ang bersiat

    dialektikal (diale