balai konservasi sumber daya alam sumatera … · sungai liku nagari sungai liku kecamatan ranah...

4
SIARAN PERS BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA BARAT MELAKSANAKAN TRANSLOKASI HARIMAU SUMATERA KORBAN KONFLIK Bersamaan dengan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2016 di Propinsi Sumatera Bara pada hari Rabu tanggal 31 Agustus 2016 Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Ir. Margo Utomo, MM memimpin proses translokasi harimau sumatera ke habitat alaminya. Harimau sumatera berjenis kelamin betina yang diberi nama “Gadis Liku” di kembalikan ke habitat aslinya di Taman Nasional Kerinci Seblat setelah sempat melewati proses perawatan dan observasi selama kurang lebih 2 (dua) bulan di Taman Marga Satwa dan Kinantan Bukittinggi. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah sub species terakhir harimau yang dimiliki indonesia setelah Harimau bali dinyatakan punah pada tahun 1940an dan harimau jawa dinyatakan punah sejak tahun 1980-an. Selain perburuan harimau dihabitatnya konflik harimau dengan manusia merupakan sebagian penyebab kematian harimau sumatera di habitat alaminya, untuk itu perlu tindakan yang bijaksana dalam pengelolaan habitat dan populasi harimau. Dalam setiap tindakan penanganan konflik satwa liar dengan manusia keselamatan manusia maupun satwa liar harus menjadi pertimbangan utama dalam mengambil tindakan di lapangan. Pada tanggal 27 Mei 2016 seekor harimau memangsa ternak sapi masyarakat di Jorong Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagai penanganan tahap awal dilokasi konflik dilakukan upaya penghalauan dengan menggunakan bunyi-bunyian meriam karbit agar harimau kembali kehabitatnya. Setelah beberapa waktu di lakukan penghalauan kepada harimau konflik namun belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, harimau masih terlihat berkeliaran di sekitar area perkebunan masyarakat di sungai liku. Untuk meminimalisir resiko jatuhnya korban akibat konflik baik itu korban jiwa manusia ataupun kematian harimau BKSDA Sumatera Barat memutuskan menangkap harimau tersebut untuk kemudian di translokasi ke habitat lainnya. Pada tanggal 11 Juni 2016 Harimau berhasil masuk perangkap kemudian di evakuasi dan di titipkan di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK). Kondisi Harimau Menurut keterangan dari Dokter hewan Idham Fahmi yang ikut serta pada saat evakuasi harimau dari lokasi konflik ke TMSBK Bukittinggi, Gadis Liku pada saat pertama di titipkan di TMSBK dalam kondisi sehat dan normal. Untuk memastikan bahwa harimau ini tidak mengidap penyakit maka sebelum di lepaskan kembali ke alam dilakukan General Chek up pada tanggal 9 Agustus 2016 dengan melibatkan Tim Medis dari TMSBK Bukittinggi dan Tim Medis ZSL serta disaksikan oleh Tim BKSDA. Pemeriksaan laboratorium sampel darah dilaksanakan di klinik hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat, tanggal 15 Agustus 2016 keluar hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah yang menunjukkan harimau dalam keadaan sehat dan normal. Dalam kesempatan ini

Upload: dangdung

Post on 21-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA … · Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. ... TMSBK Bukittinggi, Balai Besar TN Kerinci

SIARAN PERS

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA BARAT MELAKSANAKAN TRANSLOKASI HARIMAU SUMATERA KORBAN KONFLIK

Bersamaan dengan puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional Tahun 2016 di Propinsi Sumatera Bara pada hari Rabu tanggal 31 Agustus 2016 Kepala Balai KSDA Sumatera Barat Ir. Margo Utomo, MM memimpin proses translokasi harimau sumatera ke habitat alaminya. Harimau sumatera berjenis kelamin betina yang diberi nama “Gadis Liku” di kembalikan ke habitat aslinya di Taman Nasional Kerinci Seblat setelah sempat melewati proses perawatan dan observasi selama kurang lebih 2 (dua) bulan di Taman Marga Satwa dan Kinantan Bukittinggi.

Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah sub species terakhir harimau yang dimiliki indonesia setelah Harimau bali dinyatakan punah pada tahun 1940an dan harimau jawa dinyatakan punah sejak tahun 1980-an. Selain perburuan harimau dihabitatnya konflik harimau dengan manusia merupakan sebagian penyebab kematian harimau sumatera di habitat alaminya, untuk itu perlu tindakan yang bijaksana dalam pengelolaan habitat dan populasi harimau. Dalam setiap tindakan penanganan konflik satwa liar dengan manusia keselamatan manusia maupun satwa liar harus menjadi pertimbangan utama dalam mengambil tindakan di lapangan. Pada tanggal 27 Mei 2016 seekor harimau memangsa ternak sapi masyarakat di Jorong Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagai penanganan tahap awal dilokasi konflik dilakukan upaya penghalauan dengan menggunakan bunyi-bunyian meriam karbit agar harimau kembali kehabitatnya. Setelah beberapa waktu di lakukan penghalauan kepada harimau konflik namun belum menunjukkan hasil yang menggembirakan, harimau masih terlihat berkeliaran di sekitar area perkebunan masyarakat di sungai liku. Untuk meminimalisir resiko jatuhnya korban akibat konflik baik itu korban jiwa manusia ataupun kematian harimau BKSDA Sumatera Barat memutuskan menangkap harimau tersebut untuk kemudian di translokasi ke habitat lainnya. Pada tanggal 11 Juni 2016 Harimau berhasil masuk perangkap kemudian di evakuasi dan di titipkan di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi (TMSBK). Kondisi Harimau Menurut keterangan dari Dokter hewan Idham Fahmi yang ikut serta pada saat evakuasi harimau dari lokasi konflik ke TMSBK Bukittinggi, Gadis Liku pada saat pertama di titipkan di TMSBK dalam kondisi sehat dan normal. Untuk memastikan bahwa harimau ini tidak mengidap penyakit maka sebelum di lepaskan kembali ke alam dilakukan General Chek up pada tanggal 9 Agustus 2016 dengan melibatkan Tim Medis dari TMSBK Bukittinggi dan Tim Medis ZSL serta disaksikan oleh Tim BKSDA. Pemeriksaan laboratorium sampel darah dilaksanakan di klinik hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sumatera Barat, tanggal 15 Agustus 2016 keluar hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah yang menunjukkan harimau dalam keadaan sehat dan normal. Dalam kesempatan ini

Page 2: BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA … · Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. ... TMSBK Bukittinggi, Balai Besar TN Kerinci

Tim ZSL sekaligus memasang GPS Collar pada leher harimau yang akan berfungsi memantau pergerakannya di habitat alami nantinya. Kolaborasi proses translokasi : Dalam pelaksanaan translokasi harimau Gadis Liku sejak dari awal perencanaan, pemilihan lokasi hingga monitoring pasca pelepasan BKSDA Sumatera Barat didukung beberapa pihak yang memiliki komitmen yang sama dalam kegiatan konservasi harimau sumatera dan bersedia memberikan kontribusi nyata dalam proses translokasi ini, diantaranya adalah Zoological Society of London (ZSL) Fauna Flora International, Project Perlindungan Harimau Sumatera di TN. Kerinci Seblat (PHS KS) Universitas Andalas, Yayasan Arsari Djoyohadikusumo (YAD), LSM Institute Conservation Society (ICS), TMSBK Bukittinggi, Balai Besar TN Kerinci Seblat. Demikian disampaikan dan atas kerjasama semua pihak yang telah membantu proses translokasi ini kami ucapkan banyak terimakasih Padang, 2 September 2016 Ka. Balai KSDA Sumatera Barat Ttd Ir. Margo Utomo, MM

Page 3: BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA … · Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. ... TMSBK Bukittinggi, Balai Besar TN Kerinci
Page 4: BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUMATERA … · Sungai Liku Nagari Sungai Liku Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. ... TMSBK Bukittinggi, Balai Besar TN Kerinci