baku mutu udara ambien

5
BAKU MUTU UDARA AMBIEN Kualitas udara ambien merupakan tahap awal untuk memahami dampak negatif cemaran udara terhadap lingkungan. Kualitas udara ambien ditentukan oleh: (1) kuantitas emisi cemaran dari sumber cemaran (2) proses transportasi, konversi dan penghilangan cemaran di atmosfer. Kualitas udara ambien akan menentukan dampak negatif pencemaran udara terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat (tumbuhan, hewan, material dan Iain-Iainnya). Informasi mengenai efek pencemaran udara terhadap kesehatan berasal dari data pemaparan pada binatang, kajian epidemiologi, dan pada kasus yang terbatas kajian pemaparan pada manusia. Penelitian secara terus menerus dilakukan dengan tujuan: (1) Menetapkan secara lebih baik konsentrasi dimana efek negatif dapat dideteksi, (2) Menentukan korelasi antara respon manusia dan hewan terhadap cemaran (3) Mendapatkan informasi epidemiologi lebih banyak, dan (4) Menjembatani gap informasi dan mengurangi ketidakpast’an baku mutu yang sekarang diberlakukan. Baku mutu kualitas udara lingkungan/ambien ditetapkan untuk cemaran yaitu: O3 (ozon), CO (karbon monoksida), NOX (nitrogen oksida), SO2 (sulfur oksida), hidrokarbon non- metana, dan partikulat. Baku Mutu Kualitas Udara Nasional Amerika (Tabel 13) yang telah dikaji oleh National Academics of Science and Environmental Protection Agency (NEPA) menetapkan baku mutu primer dan baku mutu sekunder.

Upload: jheeajeng

Post on 28-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Baku mutu udara ambien

BAKU MUTU UDARA AMBIEN

Kualitas udara ambien merupakan tahap awal untuk memahami dampak negatif cemaran udara

terhadap lingkungan. Kualitas udara ambien ditentukan oleh:

(1) kuantitas emisi cemaran dari sumber cemaran

(2) proses transportasi, konversi dan penghilangan cemaran di atmosfer. Kualitas udara ambien akan

menentukan dampak negatif pencemaran udara terhadap kesehatan masyarakat dan kesejahteraan

masyarakat (tumbuhan, hewan, material dan Iain-Iainnya).

Informasi mengenai efek pencemaran udara terhadap kesehatan berasal dari data pemaparan pada

binatang, kajian epidemiologi, dan pada kasus yang terbatas kajian pemaparan pada manusia.

Penelitian secara terus menerus dilakukan dengan tujuan:

(1) Menetapkan secara lebih baik konsentrasi dimana efek negatif dapat dideteksi,

(2) Menentukan korelasi antara respon manusia dan hewan terhadap cemaran

(3) Mendapatkan informasi epidemiologi lebih banyak, dan

(4) Menjembatani gap informasi dan mengurangi ketidakpast’an baku mutu yang sekarang

diberlakukan.

Baku mutu kualitas udara lingkungan/ambien ditetapkan untuk cemaran yaitu: O3 (ozon), CO (karbon

monoksida), NOX (nitrogen oksida), SO2 (sulfur oksida), hidrokarbon non-metana, dan partikulat. Baku

Mutu Kualitas Udara Nasional Amerika (Tabel 13) yang telah dikaji oleh National Academics of Science

and Environmental Protection Agency (NEPA) menetapkan baku mutu primer dan baku mutu sekunder.

Page 2: Baku mutu udara ambien

Baku mutu primer ditetapkan untuk melindungi pada batas keamanan yang mencukupi (adequate

margin safety) kesehatan masyarakat dimana secara umum ditetapkan untuk melindungi sebagian

masyarakat (15-20%) yang rentan terhadap pencemaran udara. Baku mutu sekunder ditetapkan untuk

melindungi kesejahteraan masyarakat (material,tumbuhan, hewan) dari setiap efek negatif

pencemaran udara yang telah diketahui atau yang dapat diantisipasi. Baku Mutu Kualitas Udara

Ambien Indonesia yang ditetapkan dengan mempertimbangkan dan mengacu baku mutu negara lain

di antara Baku Mutu Kualitas Udara Ambien USA disajikan pada Tabel berikut.

Page 3: Baku mutu udara ambien

Berdasarkan baku mutu kualitas udara ambien ditentukan baku mutu emisi berdasarkan antisipasi

bahwa dengan emisi cemaran dibawah baku mutu dan adanya proses transportasi, konversi, dan

penghilangan cemaran maka kualitas udara ambien tidak akan melampaui baku mutunya. Salah satu

contoh baku mutu emisi untuk pembangkit daya uap dengan bahan bakar batubara disajikan pada

Tabel yang dibawah ini.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/limbah-industri/pencemaran-udara-

ambien/

BAKU MUTU UDARA AMBIEN- pasal 4(1) baku mutu udara ambien nasional ditetapkan sebagai batas maksimum mutu udara ambien untuk mencegah terjadinya pencemaran udara, sebagaimana terlampir dalam Peraturan Pemerintah ini”.- pasal 5(1) baku mutu udara ambien daerah ditetapkan berdasarkan status mutu udara ambien di daerah yang bersangkutan.

Page 4: Baku mutu udara ambien

(2) Gubernur menetapkan baku mutu udara ambien daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan baku mutu udara ambien nasional.(3) baku mutu udara ambien daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan ketentuan sama dengan atau lebih ketat dari baku mutu udara ambien nasional.(4) apabila Gubernur belum menetapkan baku mutu udara ambien daerah, maka berlaku mutu udara nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1).PENCEGAHAN PENCEMARAN UDARA DAN PERSYARATAN PENATAAN LINGKUNGAN HIDUP- pasal 21 : “setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan / atau gangguan ke udara ambien wajib :a. mentaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.b. melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.c. memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/ atau kegiatannya.- pasal 22 :(1) setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan, mutu emisi dan/atau gangguan yang ditetapkan dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.(2) izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang dengan perundang-undangan yang berlaku.- pasal 23 : “setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan”.- pasal 24 :(1) setiap usaha dan/ atau kegiatan yang tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup, maka pejabat yang berwewenang menerbitkan izin usaha dan/ atau kegiatan mewajibkan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan mematuhi ketentuan baku mutu emisi dan/atau baku tingkat gangguan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran udara akibat dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatannya.(2) ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan kewajiban mengenai baku emisi dan/ atau baku tingkat gangguan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Instansi yang bertanggung jawab.(3) kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dicantumkan sebagai ketentuan dalam izin melakukan usaha dan/atau kegiatan.

Page 5: Baku mutu udara ambien

http://fuadbahsin.wordpress.com/2009/01/26/kebijakan-pemerintah-dan-masalah-pencemaran-udara/