baku dengan metode material …€˜’ analisis perencanaan dan persediaan bahan baku dengan metode...

23
‘’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT SANJAYA. Disusun oleh : AMMYA MOH.YUSUF 411306162 ABSTRAK PT.SANJAYA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang industri sprepart sepeda motor untuk kebutuhan spare part dengan kualitas setara tingkat merk tokaido diseluruh indonesia .Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan 1. perencanaan bahan baku dengan metode MRP (Material Requirement Planning). 2 kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi spare part motor. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu MRP (Material Requirement Planning), perhitungan MRP input yang digunakan yaitu Bill Of Material, data persediaan, jadwal induk produksi dengan menggunakan data pesanan pada bulan januari 2017 sampai Desember 2017. Masalah yang di rumuskan yaitu berapa jumlah kebutuhan komponen sprepart dalam 6 periode mendatang dan berapa lonjor / lembar yang akan kita beli untuk melakukan produksi selama 6 bulan . data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data permintaan dari januari 2017 samapai desember 2017..produk yang diteliti adalah bahan baku keburtuhan sparepart motor dengan alat analisis MATERIAL REQUIREMENT PLANNING .Melalui alat analisis MRP dengan melihat master production schedule dapat diketahui bahan baku untuk memproduksi sparepart motor dalam per periode diantaranya pipa d’22,2 = 435,7 pipa d’19=164,12 pipa d’31,8=5 pipa

Upload: nguyenminh

Post on 17-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

‘’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN

BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA

PERSEDIAAN DI PT SANJAYA.

Disusun oleh :

AMMYA MOH.YUSUF

411306162

ABSTRAK

PT.SANJAYA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang

industri sprepart sepeda motor untuk kebutuhan spare part dengan

kualitas setara tingkat merk tokaido diseluruh indonesia .Tujuan dari

penelitian ini yaitu untuk menentukan 1. perencanaan bahan baku

dengan metode MRP (Material Requirement Planning). 2 kebutuhan

bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi spare part motor.

Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu MRP (Material

Requirement Planning), perhitungan MRP input yang digunakan yaitu

Bill Of Material, data persediaan, jadwal induk produksi dengan

menggunakan data pesanan pada bulan januari 2017 sampai Desember

2017.

Masalah yang di rumuskan yaitu berapa jumlah kebutuhan

komponen sprepart dalam 6 periode mendatang dan berapa lonjor /

lembar yang akan kita beli untuk melakukan produksi selama 6 bulan .

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data permintaan dari

januari 2017 samapai desember 2017..produk yang diteliti adalah

bahan baku keburtuhan sparepart motor dengan alat analisis

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING .Melalui alat analisis

MRP dengan melihat master production schedule dapat diketahui

bahan baku untuk memproduksi sparepart motor dalam per periode

diantaranya pipa d’22,2 = 435,7 pipa d’19=164,12 pipa d’31,8=5 pipa

Page 2: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

d’25 =.29 pipa kotak untuk arm = 75 as beton 12 = 145 as 17 = 72,8

kawat d’6= 67,8 dalam satuan lonjor dan membutuhkan plat 2,5mm=

58,7 plat 2mm=15 plat 4 mm = 10,99 dan plat 1,6 mm = 7,57 ,dengan

ini dapat diketahui report kebutuhan bahan baku dari Material

Requirement Planinng untuk pembelian periode 6 bulan mendatang.

Kata Kunci :

Kebutuhan Bahan Baku, MRP (Material Requirement Planning)

ABSTRAC

PT.SANJAYA is a company engaged in the sprepart

motorcycle industry for the needs of spare parts with the equivalent

quality level tokaido brand throughout Indonesia. The purpose of this

research is to determine 1. raw material planning by MRP (Material

Requirement Planning) method. 2 requirement of raw material needed

to produce motor spare part. In this research the method used is MRP

(Material Requirement Planning), calculation of MRP input used is Bill

Of Material, inventory data, master production schedule using order

data in january 2017 until December 2017.

The problem in the formulation of how the number of sprepart

component needs in the next 6 periods and how many lonjor / sheet we

will buy to do production for 6 months. the data used in this study is

the demand data from januari 2017 samapai december 2017..the

product studied is raw material spurt motor motor with analysis tool

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING. Through the MRP

analysis tools, the master production schedule can be known to produce

raw materials to produce motor spareparts in each period such as pipes

d'22,2 = 435,7 pipes d'19 = 164,12 pipes d'31,8 = 5 pipes d ' 25 = .29

box pipe for arm = 75 as concrete 12 = 145 as 17 = 72.8 wire d'6 =

67.8 in lonjor unit and requires plate 2.5mm = 58,7 plate 2mm = 15

plate 4 mm = 10.99 and plate 1.6 mm = 7.57, with this can be known

Page 3: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

report raw material requirements from Material Requirement Planinng

for the purchase period of 6 months.

Keywords: Raw Material Requirement, MRP (Material Requirement

Planning)

1.1 Latar belakang masalah

PT.SANJAYA adalah perusahaan yang bergerak pada bidang

industri sprepart sepeda motor untuk kebutuhan spare part dengan kualitas

setara tingkat merk tokaido diseluruh indonesia. Perusahaan ini berada di

Desa Bulak Kecamatan Bulak,RT 04, RW 04, Kota surabaya berdiri pada

tahun 1982, berawal dari usaha kecil dan menengah (UKM) berupa

bengkel las. Pada awal produksi hanya menghasilkan produk kunci busi

sepeda motor dan sampai sekarang mampu memproduksi spart part yang

lainya terdiri dari stang setir , standart tengah , standart samping , arm ,

knalpot , pedal rem. PT. SANJAYA memiliki lebih dari 70 orang

karyawan , 2 mesin cnc bubut,1 mesin cnc milling,2 mesing cnc laser

cutting,1 mesin cnc waterjet,1 mesin cnc wire. PT. SANJAYA

melakukan produksi secara continue dengan hasil produksi rata – rata

500 produk tiap harinya dan permintaan dari konsumen yang tidak

menentu akan pemesanannya melebihi hasil produksi setiap harinya

dengan tenaga kerja yang tidak banyak dan jam kerja umumnya 8 jam.

Dengan tingkat produksi yang terbilang cukup tinggi dan waktu

rentang pemesanan yang cukup pendek, serta tidak adanya tempat khusus

untuk penyimpanan bahan baku. Maka perencanaan bahan baku mutlak

diperlukan guna menjamin lancarnya proses produksi dan

pemanfaatan ruang yang lebih efisien. Ketidakpastian akan permintaan

berpengaruh terhadap pengadaan bahan baku. Hal ini tanpa disadari

perusahaan akan menimbulkan kerugian-kerugian, baik berupa

permintaan pesanan yang mendadak.

Page 4: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

1.2Rumusan masalah

1. Bagaimana menentukan kebutuhan bahan baku dengan

menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP)

untuk memenuhi permintaan produk sspare part motor kepada

konsumen

1.3Tujuan penelitian

1. Untuk menentukan kebutuhan bahan baku dengan

menggunakan

metode Material Requirement Planning (MRP) untuk

memenuhi permintaan produk spare part motor kepada

konsumen

2.1 Pengertian persediaan

Persediaan merupakan segala sesuatu atau sumber daya –

sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap

pemenuhan permintaan. Permintaan sumber daya mungkin internal

ataupun eksternal.ini meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam

proses,barang jadi atauproduk akhir,bahan – bahan pembantu atau

pelengkap, dan komponen – komponen lain yang menjadi bagian

keluaran produk perusahaan(Handoko,1987:333)

Sedangkan menurut jay hezer dan barry render untuk menjalankan

fngsi – fungsi persediaan , perusahaan harus memelihara empat jenis

persediaan ;

1. Persediaan bahan mentah (raw material inventory) telah dibeli, tetapi

belom di proses . persediaan ini dapat digunakan unutk memisahkan

(yaitu,menyaring) pemasok dari proses produksi. Meskipun demikian,

pendekatan yang lebih disukai adalah menghapus variabilitas pemasok

Page 5: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

dalam kualitas, jumlah , atau waktu pengiriman sehingga tidak diperlukan

pemisahan

2. Persediaan barang dalam proses (work-in-process-WIP inventory) ialah

komponen – kmponen bahan mentah yang telah melewati beberapa proses

perubahan , tetapi belum selesai. WIP itu ada karena untuk membuat

produk diperlukan waktu (disebut juga waktu siklus) . Mengurangi waktu

siklus akan mengurangi persediaan WIP.Tugas ini tidaklah sulit. Selama

sebagian besar waktu sebuah produk “sedang dibuat”, produk itu

sebenarnya hanya berdiam.

3. MRO (maintenance/repair/operating) adalah persediaan yang disediakan

untuk perlengkapan pemeliharaan /perbaikan/operasi

()maintenance/repair/operation - MRO) yang dibutuhkan untuk menjaga

agar mesin dan proses tetap produktif. MRO ada karena kebutuhan dan

waktu pemeliharaandan perbaikan dari bebrapa peralatan tidak dapat

dikeahui. Walaupun permintaan untuk MRO ini seringkali merupakan

fungsidari jadwal pemeliharaan , permintaan MRO lain yang tidak

terjadwal harys antisipasi.

4. Perseiaan barang jadi (finish – good inventory) adalah produk yang telah

selesai dan tinggal menunggu pengiriman. Barang jadi dimasukkan ke

persediaan karena permintaan pelanggan pada masa mendatang tidak

diketahui.

2.3 Peramalan

Heizer dan Render (2011 : 136) menyatakan bahwa, seni atau

ilmu untuk memperkirakaan kejadian di masa depan disebut dengan

peramalan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan

data historis dan memproyeksikan ke masa mendatang dengan suatu

bentuk model matematis. Perusahaan melakukan perkiraan atau

peramalan besarnya permintaaan pelanggan akan produknya dengan

Page 6: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

tujuan, untuk mengurangi resiko atau ketidakpastian yang akan

dihadapi di masa yang akan datang.

Heizer dan Render (2011 : 136), juga menyatakan bahwa

peramalan bisa diklasifikasi berdasarkan horizon waktu masa depan

yang dilingkupinya. Horizon waktu tersebut terbagi menjadi beberapa

kategori yaitu :

1. Peramalan Jangka Pendek (Short-range Forecast) : dimana jangka

waktu peramalan ini hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari

tiga bulan, yang digunakan untuk merencanakan pembelian, jumlah

tenaga kerja, penugasan kerja, penjadwalan kerja dan tingkat produksi.

2. Peramalan Jangka Menengah (Medium-range Forecast) : dimana

jangka waktu peramalan ini mencakup hitungan bulan hingga tiga

tahun, yang digunakan untuk merencanakan penjualan, anggaran

kas, perencanaan dan anggaran produksi serta menganalisis bermacam-

macam rencana operasional.

3. Peramalan Jangka Panjang (Long-range Forecast) : dimana jangka

waktu peramalan ini umumnya untuk perencanaan tiga tahun atau

lebih. Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan

produk baru, lokasi atau pengembangan fasilitas, pembelanjaan modal,

serta penelitian dan pengembangan.

Pada prinsipnya, peramalan dapat dilakukan dengan dua

pendekatan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif

didasarkan pada pendapat dari seseorang yang di anggap memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang baik untuk bisa memperkirakan

jumlah permintaan, sedangkan pendekatan kuantitatif didasarkan pada

pembangunan sebuah model matematis yang mengandalkan logika

tertentudan umumnya didua dasarkan pada kejadian masa lalu.

Terdapat dua pendekatan umum peramalan, yaitu kualitatif dan

kuantitatif (Heizer dan Render, 2005:140).peramalan subjektif atau

kualitatif menggabungkan faktor seperti emosi,pengalaman pribadi dan

sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal.peramalan kuantitatif

menggunakan model matematis yang beragam dengan menggunakan

Page 7: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan pemintaan.

Peramalan time-series merupakan salah satu peramalan kuantitatif.

Model time-series membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan

merupakan fungsi masa lalu. Dengan kata lain mereka melihat ap yang

terjadi selama kurun waktu tertentu, dengan menggunakan data masa

lalu tersebut untuk melakukan peramalan. Meramalkan dat time-series

berati nilai masa depan diperkirakan hanya dari nilai masa lalu dan

bahwa variabel lain diabaikan, walaupum variabel – variabel tersebut

mungkin bisa sangat bermanfaat.

Menganalisis time-series berarti membagi data masa lalu menjadi

komponen – komponen, dan kemudian memproyeksikannya ke masa

depan. Time-series mempunyai empat komponen (Heizer dan

Render,2005:142),yaitu:

a. Tren,merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat

atau menurun.

b. Musim,adalah pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu

seperti hari, minngu, bulan atau tahun.

c. Siklus, adalah pola dalam data yang terjadi setiap bebrapa tahun.

Siklus ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu

hal penting dalam hal analisis dan perencanaan bisnis jangka

pendek.

d. Variasi acak, merupakan satu titik khusus dalam data, yang

disebabkan oleh peluang dan situasi yang tidak biasa. Variasi acak

tidak mempunyai pola khusus, jika tidak dapat diprediksi.

2.3.2 Material Requirement Planning (MRP)

Elyased and thomas(edisi kedua : 191) mendefinisikan struktur

material merupakan bagian dari fondasi sistem mrp. di samping bill of

material database, database akurat status infomasi saat ini, routing

produk dan waktu tunggu produksi oleh bagian manufaktur, dan jadwal

induk diperlukan untuk menjalankan sistem perencanaan ini.

Page 8: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

Langkah awal dalam mengoperasikan sistem adalah

menentukan panjang cakrawala waktu perencanaan. Sebagai masalah

praktis, cakrawala waktu tidak boleh melebihi kemampuan untuk

meramalkan, dan lebih baik menggunakan cakrawala waktu di mana

pesanan yang ada relatif kokoh. kita juga harus memecah periode

horizon ke dalam interval waktu, yang disebut ember waktu. periode

perencanaan ini biasanya mingguan, dua mingguan, atau bulanan,

tergantung pada waktu tunggu antara departemen dan tingkat kontrol

yang diinginkan.

Heizer dan Render (2005:160) mendefinisikan sebagai sebuah teknik

permintaan terkait yang menggunakan daftar kebutuhan bahan baku,

persediaan, penerimaan yang diperkirakan, dan jadwal produksi induk

untuk menentukan kebutuhan material.

e. Gambar 1.1 sistem MRP

Dalam menentukan Master Production Schedulling diperlukan

informasi mengenai jumlah yang akan diproduksi untuk beberapa

waktu mendatang melalui perencanaan produksi yang ditetapkan

berdasarkan peramalan produk atau pesanan dari konsumen, dengan

mempertimbangkan kapasitas produksi. Selain MPS, metode MRP juga

memerlukan data persediaan baik barang jadi maupun komponen dan

daftar komponen ( Bill Of Material ) dsari suatu produk yang akan

diproduksi. Dari proses MRP akan diperoleh informasi tentang jumlah

komponen atau waktu dilakukannya pemesanan atau produksi

komponen tersebut.

Page 9: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

2.3.4 Input Sistem MRP

Menurut Hendra (2009:173-176) ada empat masukan untuk

MRP, yaitu:

a. Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedules (MPS))

Jadwal induk produksi merupakan rencana rinci tentang jumlah

barang yang akan diproduksi pada beberapa satuan waktu dalam

horizon perencanaan

b. Struktur Produk dan Bill of Materials (BOM)

Setiap item dan komponen produk harus memiliki identifikasi

yang jelas dan unik sehingga berguna pada saat komputerisasi. Hal ini

dilakukan dengan membuat struktur produk dan Bill of Material

(BOM) tiap produk. Struktur produk berisi informasi mengenai

hubungan antar komponen dalam perakitan.

c. Catatan Persediaan (inventory record files)

Sistem MRP didasarkan atas keakuratan data status persediaan

yang dimiliki sehingga keputusan untuk membuat atau memesan

barang pada suatu saat dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

d. Waktu ancang (lead time)

Prasyarat terakhir agar MRP dapat diterapkan dengan baik ialah

diketahuinya waktu ancang pemesanan komponen. Waktu

ancang (lead time) ini diperlukan mengingat MRP memilki dimensi

Page 10: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

fase waktu yang akan sangat berpengaruh terhadap pola persediaan

komponen.

2.3.6 Langkah Dasar MRP

Menurut Hendra (2009:177-180) ada empat langkah dasar sistem

MRP,yaitu:

a. Proses Netting

Netting adalah proses perhitungan untuk menetapkan

jumlah kebutuhan bersih yang besarnya merupakan selisih antara

kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan (yang ada dalam

persediaan dan yang sedang dipesan). Masukan yang diperlukan

dalam proses perhitungan kebutuhan bersih ini adalah:

1) kebutuhan kotor (yaitu jumlah produk akhir yang akan

dikonsumsi) untuk tiap periode selama periode perencanaan

2) rencana penerimaan dari subkontraktor selama periode

perencanaan

3) tingkat persediaan yang dimilki pada awal periode perencanaan.

b. Proses Lotting

Proses lotting ialah proses untuk menentukan besarnya pesanan

yang optimal untuk masing-masing item produk berdasarkan hasil

perhitungan kebutuhan bersih. Proses lotting erat kaitannya dengan

penentuan jumlah komponen/item yang harus dipesan/disediakan.

Proses lotting sendiri amat penting dalam rencana kebutuhan bahan.

Page 11: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

c. Proses Offsetting

Proses ini ditujukan untuk menentukan saat yang tepat guna

melakukan rencana pemesanan dalam upaya memenuhi tingkat

kebutuhan bersih. Rencana pemesanan dilakukan pada saat material

yang dibutuhkan dikurangi dengan waktu ancang.

d. Proses Explosion

Proses explosion adalah proses perhitungan kebutuhan kotor

item yang berada pada tingkat yang lebih bawah, didasarkan atas

rencana pemesanan yang telah disusun pada proses offsetting.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bagian bahan baku dan

proses produksi pembuatan penyangga tengah pada motor yang

berada di jln kyai tambak deresno 27, kenjeran, surabaya.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada awal bulan

maret sampai akhir maret 2017

3.3 Teknik pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan pada objek pada objek penelitian di PT.

SANJAYA dan yang akan di analisa adalah perencanaan pengendalian

bahan baku. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penerapan

metode Material Requirement Planning (MRP). Pengumpulan data –

data ini dilakukan dengan bebrapa cara:

Page 12: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

3.3.3. Data – Data yang Diperlukan Dalam Penelitian ini Antara

Lain :

Tahap penyusunan variabel ini adalah untuk perhitungan dengan

menggunakan metode MRP yang di ambil di perusahaan

PT.SANJAYA, variabel tersebut antara lain

a. Data permintaan pelanggan

Permintaan pelanggan adalah sejumlah barang yang di beli

atau dimina suatu harga dan waktu tertentu.

b. Jadwal induk produksi

Jadwal induk produksi merupakan rencana rinci tentang

jumlah barang yang akan diproduksi pada beberapa satuan

waktu dalam horizon perencanaan.

c. Struktur produk

Struktur produk merupakan identifikasi item dan komponen

produk yang diproduksi.

d. Waktu ancang (lead time)

Waktu ancang adalah waktu yang diperlukan mulai dari

saat pesanan item dilakukan sampai dengan saat item tersebut

diterima dan siap untuk digunakan, baik item produk yang harus

dibuat sendiri maupun item produk yang dipesan dari luar

perusahaan.

e. Biaya pesan (ordering cost)

Biaya pemesanan adalah biaya – biaya yang

dikeluarkan berkenaan dengan pemesanan barang – barang atau

bahan – bahan penjual sejak dari pemesanan (order) dibuat dan

dikirim sampai barang – barang atau bahan – bahan tersebut

dikirim dan diserahkan secara diinspeks di gudang.

Page 13: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

f. Biaya penyimpanan

Biaya penyimpanan adalah biaya – biaya yang diperlukan

berkenaan dengan adanya persediaan yang meliputi seluruh

pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat dari

adanya sejumlah persediaan.

3.4Teknik Analisis Data

Langkah – langkah penelitian ini sebagai berikut :

3.4.1 Plotting data

Plotting data dilakukan dengan cara membuat

diagram pencar dari data permintaan. Digram pencar ini digunakan

untuk menentukan trend peramalan, sehingga bisa ditentukan

metode yang paling sesuai untuk peramalannya.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

1. Peramalan

Peramalan dilakukan dengan software Winqsb yang dapat

meramalkan data sesuai dengan metode yang diinginkan. Software

ini dapat menampilkan hasil peramalan untuk bebrapa periode

kedepan dan juga menampilkan plot data, sehingga dapat

memudahkan proses peramalan itu sendiri.

2. Penentuan metode peramalan

Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Weight Moving Average

b. Eksponensial Smoothing

3. Perhitungan Mean Absolut Deviation (MAD)

Page 14: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

ANALISIS DATA PENELITIAN

Bab ini memuat data yang merupakan hasil dari penelitian, atau

hasil pengukuran penelitian dari berbagai metode pengukuran atau

pengambilan data selama penelitian. Seluruh data yang didapat dari

hasil pengukuran pekerjaan berbentuk data mentah, yang selanjutnya

diolah dengan pengujian dan pengolahan data.

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Harga Jenis Bahan Baku

Data harga jenis-jenis bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan standart tengah adalah sebagai berikut :

a) Pipa AT 25,4mm =Rp 90.000 / batang

b) Pipa AS 22,2mm =Rp 80.000 / batang

c) Pipa DTT 19,1 mm =Rp 60.000 / batang

d) Plat XY 2mm =Rp 245.000/ lembar

e) Beton neiser 12mm =Rp.98.000 / batang

f) Betn neiser 17 =Rp.125.000/batang

g) Kawat =Rp.40.000

4.1.2 Data Permintaan

PT. SANJAYA Surabaya merupakan perusahaan yang

bergerak dalam industri sparepart khususnya standar tengah,

PT.SANJAYA memproduksi produksinya berdasarkan hasil

permintaan masa lalu (data historis) dari konsumen. Data permintaan

yang digunakan adalah data permintaan produk standart tengah selama

satu tahun, yaitu bulan Januari 2017 - Desember 2017. Data

permintaan ini digunakan untuk meramalkan permintaan untuk Bulan

Januari 2018 - Juni 2018 sebagai Jadwal Produksi Induk (Master

Production Schedule). Tabel berikut menyajikan data permintaan

produk standart tengah selama satu tahun.

Page 15: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

Tabel 4.1 Data Permintaan spare part motor

Periode Standart

tengah

Standart

samping Arm knalpot

Satang

setir

Pedal

rem

Jan-17 6800 2900 890 230 800 8500

Feb-17 6775 2200 750 190 700 9000

Mar-17 7390 2500 850 250 950 8000

Apr-17 7530 3500 800 200 750 7950

Mei-17 6980 4000 900 300 650 10000

Jun-17 6700 2200 990 350 800 10700

Jul-17 7980 2000 700 400 900 9600

Agu-17 8120 3000 785 270 1000 8700

Sep-17 6790 3700 900 200 1200 10200

Oct-17 7690 4000 950 300 890 11000

N0v-17 7800 3500 870 290 970 9900

Des-17 6900 3250 900 350 1000 10000

Sumber : Data PT Sanjaya Surabaya

Gambar 4.1 scatter diagram pencar spare part motor

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

Chart Title

standart standart arm knalpot stang stang

Page 16: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

4.1.3 Struktur Produk & Bill Of Material

Langkah pertama yang dilakukan dalam sistem MRP adalah

menentukan struktur produk dari produk yang dipilih. Pada penelitian

ini produk yang dipilih adalah produk standart tengah. Struktur produk

standart tengah dapat dilihat pada Gambar 4.1 . Pembuatan struktur

produk nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat BOM

(Bill of Materials).

.

Standart tengah

Bos stand = p (8cm)

Pipa p1 = 2 (23cm)

Bantalan Plat =2

Struktur produk standart tengah

Level 0

Level 1

level2Pen stand tengah=1

Gambar 4.2 struktur produk standart tengah

no Nama

komponen Kode Level Jumlah

Material yang

digunakan Ukuran mm

1 Standart

tengah St 0 1

2 Bos stand Bs 1 2 Pipa 22,2 24

3 Pipa p1 Pa 1 1 Pipa 22,2 80

4 Bantalan p 1 1 Pipa 22,2 250

5 Pen stand Bn 2 1 Besi 12,7 120

Tabel 4.37 hasil nilai peramalan spare part motor PT.SANJAYA 6

bulan kedepan

Page 17: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

4.4 Perencanaan Agregat dan Jadwal Induk Produksi

Perencanaan produksi akan mudah dibuat dalam menetapkan

rencana produksi bulanan bila tingkat permintaan konstan atau bila

waktu produksi tidak menjadi kendala, Perencanaan agregat

menyatakan bahwa perencanaan dibuat pada tingkat dasar untuk

memenuhi kebutuhaan semua produk yang akan dihasilkan.

Setelah perencanaan agregat dibuat hasilnya akan disagregasikan

kedalam kebutuhan - kebutuhan bedasarkan tahapan waktu untuk

masing-masing jenis produk (individu produk),dan perencanaan ini

disebut Jadwal Induk Produksi(JIP) atau MPS.

Data yang diperlukan untuk membuat perencanaan JIP :

Waktu operasi spare part motor per produk dalam perencanaan agregat

waktu yang dibutuhkan di antarannya adalah waktu operasi , kapasitas

waktu yang tersedia.

Tabel 4.38 waktu opersai pengelasan setiap produk

No. Nama produk Waktu operasi

(menit)

Proges

(100%)

1 Standart

tengah

5 0,05 %

2 Standart

samping

3 O,03

3 Arm 10 0,1%

4 Knalpot 15 0,15%

5 Stang setir 10 0,1%

6 Pedal rem 5 0,05%

total 48 0,48 %

Page 18: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

Tabel 4.37 hasil nilai peramalan spare part motor PT.SANJAYA 6

bulan kedepan

Tabel 4.39 perencanaan agregat

Periode Standart

tengah

Standart

samping Arm knalpot

Satang

setir

Pedal

rem

Jan-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Feb-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Mar-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Apr-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Mei-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Jun-18 7295 3390 881 344 1015 10000

Page 19: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

4.4 Material Requirement Planning (MRP)

Material Requiment Planning (MRP) merupakan metode yang

digunakan untuk merencanakan kebutuhan material dengan

menggunakan lot sizing. Untuk dapat menghitung MRP dibutuhkan

beberapa input yaitu :

Jadwal induk produksi

Catatan persediaan

Data kebutuhan material

4.4.1 Data yang dibutuhkan dalam proses MRP

Berikut adalah data data yang diperlukan yang nantinya akan

digunakan sebagai input dalam proses MRP

4

.

5

.

3

R

e

p

ort MRP bahan baku per produk dalam permintaan 4 periode kedepan

Ket :

pipa 1 lonjor = 6000 mm

plat 1200 x 2400 = 2880000

Nama produk Total operasi

waktu menit /

bulan

Waktu opersai per

menit

Jip

Standart tengah 36475 5 7292

Standart

samping

10176 3 3390

Arm 8810 10 881

Knalpot 5010 15 334

Stang setir 10150 10 1015

Pedal rem 50000 5 10000

Page 20: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

Periode komponen jumlah standart standart

arm knalpot stang pedal

tengah samping setir rem

pipa d 19 164,12 121 29 14,12

pipa d 22,2 453,57 429 24,57

pipa d 31,8 5 5

pipa d 25,4 29 29

Jan-18 pipa kotak 75 75

as beton 12 145 145

as 17 72,8 5 67,8

kawat d 6 67,8 67,8

plat 2,5 mm 58,7 7,7 38 8 5

plat 2 mm 15 4 4 7

plat 4 mm 10,99 3,29 2 1 4,7

plat 1,6 mm 7,57 2,57 5

total 1104,6 699 71,09 92,7 100,14 50 91,62

Page 21: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Berdasarkan hasil dari pengumpulan pengolahan data dan analisa

di atas maka dapat di ambil kesimpulan dari report MRP bahwa

kebutuhan bahan baku per komponen material spare part sepeda motor

untuk 6 periode kedepan dibutuhkan bahan baku sebagai berikut :

Tabel 5.1 hasil kebutuhan bahan baku komponen spare part motor

Periode komponen per periode

total

keb.

6

periode

pipa d 19 164,12 984,72

pipa d 22,2 453,57 2721,42

pipa d 31,8 5 30

Jan sd Jun 18 pipa d 25,4 29 174

pipa kotak 75 450

as beton 12 145 870

as 17 72,8 436,8

kawat d 6 67,8 406,8

plat 2,5 mm 58,7 352,2

plat 2 mm 15 90

plat 4 mm 10,99 65,94

plat 1,6 mm 7,57 45,42

Page 22: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

SARAN

PT.SANJAYA perlu menerapkan perencanaan metode dan

persediaan material secara baik untuk mengontrol persediaan bahan

baku agar tidak terlalu berlebihan dan kekurangan. Perusahaan harus

membuat rencana produksi untuk masa yang akan datang , keuntungan

dari membuat perencanaan produksi dimasa yang akan datang adalah

perusahaan dapat mengatur strategi apa yang akan diambil untuk

mengantisipasi permintaan konsumen dimasa yang akan datang dengan

melihat hasil perhitungan perencanaan produksi yang telah tersusun

Page 23: BAKU DENGAN METODE MATERIAL …€˜’ ANALISIS PERENCANAAN DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) UNTUK MEMINIMALISASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT

DAFTAR PUSTAKA

Elyased , elyased a. and Boucher thomas o. Analysis and Control OF

Productionsystem.edisikedua.DepartemenEnginneringIndustri;

perguruan tinggi universitas rutgers.

Heizer, Jay dan Render, Barry.2005. Operation Management :

Manajemen Operasi. Buku 2 . Edisi Ketujuh. Jakarta :

Salemba Empat.

Kusuma , hendra. 2002.Manajemen Produksi, Perencanaan &

Pengendalian Produksi. Edisi 2 Perpusatakaan Nasional.

Yogyakarta : ANDI

Pardede, pontas M. 2005. Manajemen Operasi dan Produksi : Teori

,Model, dan Kebijakan. Edisi 1. Perpustakan nasional.

Yogyakarta : ANDI

Nasution, Arman Hakim. 2006. Manajemen Industri . Edisi 1

Perpustakaan Nasional. Yogyakarta : ANDI