bak teri

20
Mata Kuliah : Bakteriologi Materi Praktikum : Pembuatan Media LB, BGLB, NA, dan PZ Steril 1. Tujuan Praktikum : a. Media LB merupakan media cair yang digunakan dalam pemeriksaan pendahuluan terhadap pemeriksaan air secara mikrobiologi. b. Media BGLB merupakan media cair yang digunakan untuk mengefektifkan pertumbuhan kuman Escherichia coli. c. Media NA merupakan media yang digunakan untuk stok culture (penyimpanan kuman-kuman bakteri) d. Media PZ steril digunakan sebagai media pelarut. 2. Prinsip : Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi. 3. Bahan : LB Agar, BGLB Agar, NA Agar, NaCl 0,85%, Aquadest. 4. Alat : Neraca, Erlenmeyer, Gelas ukur, Petridish, Tabung Reaksi, Tabung Durham, Beaker Gelas, Kapas Berlemak, Autoclave. 5. Cara Kerja 5.1 Pembuatan Media LB Single Strength - Timbang 13 gram bubuk lactose broth, larutkan dalam 1 liter akuades. - Panaskan sampai larut dengan sempurna. - Tuang sebanyak 5ml ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham. - Tutup dengan kapas berlemak. - Disterilkan pada autoclave, siapkan petridish yang sudah steril. - Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam almari es. 5.2 pembuatan Media LB Double Strength - Timbang 26 gram bubuk lactose broth, larutkan dalam 1 liter akuades. - Panaskan sampai larut dengan sempurna. - Tuang sebanyak 10 ml ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham. - Tutup dengan kapas berlemak. - Disterilkan pada auroclave, siapkan petridish yang sudah steril. - Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam alamari es.

Upload: adhey-trisna-dewi

Post on 16-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

use

TRANSCRIPT

Mata Kuliah : Bakteriologi Materi Praktikum : Pembuatan Media LB, BGLB, NA, dan PZ Steril 1. Tujuan Praktikum : a. Media LB merupakan media cair yang digunakan dalam pemeriksaan pendahuluan terhadap pemeriksaan air secara mikrobiologi. b. Media BGLB merupakan media cair yang digunakan untuk mengefektifkan pertumbuhan kuman Escherichia coli. c. Media NA merupakan media yang digunakan untuk stok culture (penyimpanan kuman-kuman bakteri) d. Media PZ steril digunakan sebagai media pelarut. 2. Prinsip : Ditimbang, dilarutkan, dan disterilisasi. 3. Bahan : LB Agar, BGLB Agar, NA Agar, NaCl 0,85%, Aquadest. 4. Alat : Neraca, Erlenmeyer, Gelas ukur, Petridish, Tabung Reaksi, Tabung Durham, Beaker Gelas, Kapas Berlemak, Autoclave. 5. Cara Kerja5.1 Pembuatan Media LB Single Strength Timbang 13 gram bubuk lactose broth, larutkan dalam 1 liter akuades. Panaskan sampai larut dengan sempurna. Tuang sebanyak 5ml ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham. Tutup dengan kapas berlemak. Disterilkan pada autoclave, siapkan petridish yang sudah steril. Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam almari es. 5.2 pembuatan Media LB Double Strength Timbang 26 gram bubuk lactose broth, larutkan dalam 1 liter akuades. Panaskan sampai larut dengan sempurna. Tuang sebanyak 10 ml ke dalam tabung reaksi yang sudah berisi tabung durham. Tutup dengan kapas berlemak. Disterilkan pada auroclave, siapkan petridish yang sudah steril. Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam alamari es. 5.3 Pembuatan Media NA Timbang 23 gr bubuk Nutrient agar, larutkan dalam 1 liter akuades. Panaskan sampai larut dengan sempurna. Atur pH 7,4. Sterilkan dengan menggunakan autoclave. Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam almari es. 5.4 Pembuatan Media PZ Steril Timbang NaCl 0,85% sebanyak 8,5 gr, larutkan dalam 1 liter akuades. Tutup erlenmeyer dengan kapas berlemak. Sterilkan dengan menggunakan autoclave. Jika tidak segera digunakan, dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam almari es. Mata Kuliah : BakteriologiMateri Praktikum : Pengambilan Sampel AirA. TUJUAN Untuk mendapatkan spesimen yang paling sesuai dengan keadaan spesimen yang seharusnya, sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pengambilan spesimen air harus dilakukan secara steril guna memastikan tidak terdapatnya organisme yang mengkontaminasi. B. CARA PENGAMBILAN AIR KRAN 1. ALAT-ALAT Sendok Kertas label Spidol 2. LANGKAH KERJA a. Bersihkan kran dari setiap benda yang menempel yang mungkin dapat mengganggu dengan kain bersih, bersihkan ujung kran dari setiap kotoran atau debu. b. Putar sampai kran kran terbuka sehingga air mengalir secara maksimal dan biarkan air mengalir selama 1-2 menit. c. Mulut kran disterilkan dengan cara membakar dengan lidi kapas yang telah di celupkan ke dalam ethanol 70% atau dengan menggunakan pembakar dari gas. d. Buka tali pengikat dan kertas pembungkus botol. e. Buka tutup botol dengan tangan kiri, botol dipegang dengan tangan kanan. Untuk mencegah masuknya debu yang mengandung mikroorganisme, penutup dipegang dengan muka menghadap ke bawah. f. Sambil memegang penutup, air kran di tampung hingga bagian botol (dengan menyisakan udara di atasnya) dengan maksud agar air dapat dikocok sebelum dianalisa. g. Tutup botol dengan hati-hati. h. Kemudian bagian tutupnya di bungkus dengan kertas steril tadi. i. Sekeliling leher botol diikat dengan tali, kemudian pada badan botol diberi label yang berisi : tempat, tanggal, jam pengambilan, dan petugas pengambil, dan catat suhu air tersebut. j. Spesimen yang sudah terkumpul dimasukkan ke dalam termos berisi air es, yang selanjutnya dibawa ke laboratorium yang dilengkapi surat pengantar.

Mata Kuliah : Bakteriologi Materi Praktikum : PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI (UJI MPN) AIR (Coliform dan Fecal coli) A. PENDAHULUAN Air minum seharusnya bebas dari kehidupan mikroorganisme. Kalau dalam air ditemukan adanya mikroorganisme apalagi mikroorganisme pathogen, akan membahayakan kesehatan. Indikator adanya pencemaran bakteri dalam air, ialah bakteri bakteri coliform dan fecal coli. Adanya kelompok coliform dalam air, ialah bakteri coliform dan fecal coli. Adanya kelompok coliform dalam air ditandai oleh adanya gas (udara) dalam tabung durham karena bakteri ini memfermentasikan laktose. Untuk mendapatkan spesimen yang paling sesuai dengan keadaan spesimen yang seharusnya, sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium pengambilan spesimen air harus dilakukan secara steril guna memastikan titik terdapatnya organisme yang mengkontaminasi dan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang falid, sampel harus segera diperiksa atau disimpan dalam suhu dingin (lemari es) paling lama 2 kali 24 jam. B. TUJUAN Untuk mengetahui keadaan higienitas air apakah memenuhi persyaratan kesehatan atau tidak. C. BAHAN/SPESIMENAir (PAM, sungai, sumur, kolam renang, mineral). D. MEDIA/REAGENSIA Lactose broth single strength Lactose broth double strength Brillian green lactose bile broth (BGLBB) Akuades steril E. ALAT Tabung-tabung reaksi beserta raknya. Incubator Botol Steril Lampu bunsen OseF. CARA KERJA Ada dua macam ragam pemeriksaan yang digunakan : 1. Ragam 1 : Untuk sampel air yang sudah diolah menggunakan metode MPN 511 yaitu: 5X10 ml ; 1X1 ml; 1X0,1 ml 2. Ragam 2 : Untuk sampel air yang belum diolah mempergunakan metode MPN 555, yaitu : 5X10 ml; 5X1 ml; 5X0,1 ml dan bisa dilanjutkan dengan 5X0,01 mlRAGAM 1: 1. Siapkan lima buah tabung yang masing-masing berisi lactose broth double strength sebanyak 10ml (tabung 1a s/d 5a) juga siapkan 2 tabung yang masing-masing berisi 10 ml lactose broth single strength (tabung 1b dan 2b) 2. Dengan pipet steril diinokulasikan masing-masing 10 ml sampel air ke dalam tabung 1a s/d 5a. 3. Ke dalam tabung 1b diinokulasikan 1 ml sampel air. 4. Ke dalam tabung 2b diinokulasikan 0,1 ml sampel air. 5. Tabung-tabung digoyang perlahan agar sampel air menyebar rata ke seluruh bagian media kemudian diinkubasikan pada suhu 35-370C selama 24-48 jam. 6. Setelah diinkubasi amati masing-masing tabung untuk melihat ada tidaknya gas dalam tabung Durham. Adanya gas menunjukkan presumtive positif. 7. Dari tiap-tiap tabung yang presumtive dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung konfirmative yang berisi 10 ml BGLBB. 8. Satu seri tabung BGLBB diinkubasikan pada suhu 440C untuk memastikan adanya coli tinja. 9. Pembacaan (dikocokkan dengan tabel MPN 511) dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLBB yang menunjukkan positif gas. RAGAM 2 1. Siapkan 5 tabung yang masing-masing berisi 10 ml lactose broth double strength (tabung 1a s/d 5a). Siapkan 5 tabung yang masing-masing berisi 10 ml lactose broth single strength (tabung 1b s/d 5b). Siapkan juga 5 tabung yang berisi masing-masing 10 ml lactose broth single strength (tabung 1c s/d 5c) 2. Ke dalam tabung 1a s/d 5a diinokulasikan masing-masing 10 ml sampel air. 3. Ke dalam tabung 1b s/d 5b diinokulasikan masing-masing 1 ml sampel air4. Ke dalam tabung 1c s/d 5c diinokulasikan masing-masing 0,1 ml sampel air. 5. Goyang tabung secara perlahan agar sampel air tersebar merata ke seluruh bagian media kemudian diinkubasikan pada suhu 35-370C selama 24-48 jam. 6. Setelah inkubasi, diamati masing-masing tabung untuk melihat ada tidaknya gas dalam tabung durham. Adanya gas menunjukkan presuptive positif. 7. Dari tiap-tiap tabung presumtive positif dipindahkan 1-2 ose ke dalam 2 seri tabung BGLBB 8. Satu seri tabung BGLBB diinkubasikan pada suhu 35-370C dan satu seri lagi diinkubasikan pada suhu 440C selama 18-24 jam. 9. Pembacaan (dicocokkan dengan tabel MPN 555) dilakukan setelah tabung BGLBB yang menunjukkan positif gas. G. PEMBACAAN DAN PELAPORAN Catat jumlah tabung konfirmative (BGLBB) yang positif gas dan angka-angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN (tabel terlampir) Untuk ragam 2 bila penanaman dengan volume terkecil (dalam hal ini 0,1 ml) menunjukkan positif gas maka jumlah tabung harus ditambah lagi, sehingga diperoleh jumlah tabung gas positif pada penanaman terkecil kurang dari 5. Penentuan nilai MPN diambil dari 3 angka terakhir tergantung dari beberapa kali faktor penurunan kelipatan 10 yang dipergunakan. Nilai MPN yang dapat dikalikan faktor tersebut. Untuk konfirmasi lebih lanjut dari hasil inkubasi pada suhu 440C lagi ditanam pada media Mac Conkey dan TSI, SIM, Simon sitrat untuk memastikan adanya fecal coli.

MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI MATERI PRAKTIKUM : UJI MPN PADA BAHAN PANGAN (Coliform dan Fecal Coli) 1. PENDAHULUAN Pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan dan menghitung proses pengawetan yang akan diterapkan pada bahan pangan tersebut. Berbagai mikroba patogen seringkali ditularkan melalui air yang tercemar sehingga menimbulkan penyakit bawaan manusia maupun hewan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai adanya mikroba dalam suatu makanan dan minuman agar dapat dikonsumsi manusia dengan layak sehingga tidak menimbnulkan penyakit akibat kontaminasi mikroba dalam makanan dan minuman dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh secara optimal.

Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah jasad renik dalam suatu suspensi, salah satunya adalah pemeriksaan adanya bakteri Coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN (Most Probable Number)

2. TUJUAN Praktikum pemeriksaan bakteri coliform pada makanan dan minuman dengan metode MPN bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri coliform dalam sampel makanan dan minuman

3. BAHAN/SPESIMENSampel bahan pangan (makanan dan minuman)

4. MEDIA/REAGENSIA Lactose broth single strength Lactose broth double strength Brillian green lactose bile broth (BGLBB) Akuades steril 5. ALAT Tabung-tabung reaksi beserta raknya Incubator Botol steril Lampu bunsen Ose 6. CARA KERJA 1. Uji Penduga (presumtive test) a. Diaseptiskan tangan, alat dan tempat kerja. b. Sampel ditimbang sebanyak 10 gram memasukkan ke dalam air pengencer (yang mengandung NaCl fisiologis) 90% c. Siapkan lima buah tabung yang masing-masing berisi lactose broth doble strength sebanyak 10 ml (tabung 1b dan 2b). d. Dengan pipet steril diinokulasikan masing-masing : 10 ml sampel ke dalam tabung 1a s/d 5a 1 ml sampel ke dalam tabung 1b 0,1 ml sampel ke dalam tabung 2be. Tabung-tabung digoyang perlahan agar sampel air menyebar rata ke seluruh bagian media kemudian diinkubasikan pada suhu 35-370C selama 24-48 jam f. Setelah diinkubasikan amati masing-masing tabung untuk melihat ada tidaknya gas dalam tabung durham. Adanya gas menunjukkan presumtive positif2. Uji Penegasan (konfirmative test)a. Uji penegasan adalah uji lanjut terhadap tabung-tabung positif yang diduga mengandung bakteri coliform b. Dari tiap-tiap tabung yang presumtive dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung konfirmative yang berisi 10 ml BGLB (dalam 2 seri) c. Satu seri tabung BGLB diinkubasi pada suhu 370C untuk memastikan coliform d. Satu seri tabung lain diinkubasikan pada suhu 440C untuk memastikan adanya coli tinja e. Pembacaan (dicocokkan dengan tabel MPN 511) dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLBB yang menunjukkan positif gasPEMBACAAN HASIL DAN PELAPORAN Catat jumlah tabung konfirmative (BGLBB) yang positif gas dan angka-angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN (tabel terlampir). Untuk ragam 2 bila penanaman dengan volume terkecil (dalam hal ini 0,1 ml) menunjukkan positif gas maka jumlah tabung harus ditambah lagi, sehingga diperoleh jumlah tabnung gas positif pada penanaman terkecil kurang dari 5.

MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI MATERI PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN MAKANAN DAN MINUMAN

A. PENDAHULUAN Makanan dan minuman ialah suatu bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral-mineral, dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Makanan atau minuman sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan dalam metabolisme kuman. Adanya bakteri patogen dalam makanan/minuman akan mengganggu kesehatan. Oleh karena itu keberadaan bakteri tersebut harus ditiadakan.

B. TUJUAN Untuk mengetahui keadaan higienis makanan dan minuman, apakah memenuhi persyaratan kesehatan atau tidak.

C. BAHAN/SPESIMEN Nasi, roti, susu, ikan, daging, sayuran, dll.

D. MEDIA/REAGENSIA Larutan garam bufer fospat pH 7,2 PCA Lactose broth Brillian green lactose bile broth Alkali pepton water Mac conkey SS agar Reagen oksidase Reagen gula-gula (glucose, manitose, maltose, sacharose, xylose, arabinose) KOH 10-20% Larutan konecs Potato Dextrose agar

E. ALAT Mikroskop Incubator Objek glass Labu erlenmeyer Lampu spiritus/bunsen Pinset Koloni counter Tabung reaksi dengan raknya Lemari es Botol steril Pisau Blender Gelas ukur Timbangan

F. CARA KERJA 1. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN MELIPUTI a. Pemeriksaan angka kuman b. Pemeriksaan MPN c. Pemeriksaan biak-biakan E. Coli Salmonella sp Shigella sp. Vibrio cholera Staphylococcus aureus Clostridium perfringen Clostridium botulinum Bacillus cereus Enterococcus Kapang dan khamir 2. PENYIAPAN BAHAN PEMERIKSAAN A. Makanan padat 1. Spesimen yang diterima dihancurkan dengan blender, apabila tidak ada blender bisa dengan mortir steril. 2. Masukkan 10 gr bahan tersebut ke dalam labu erlenmeyer/botol steril. 3. Tuangkan 90 ml garam fisiologis atau aquades steril atau garam buffer phospat 4. Untuk pemeriksaan bacillus cereus harus menggunakan garam buffer phospat. Kocok sampai homogen. 5. Bahan dengan pengencer tersebut siap digunakan untuk pemeriksaan angka kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan. Kocok sampai homogen. B. Makanan Cair (termasuk minuman) 1. Masukkan 10 ml bahan ke dalam labu erlenmeyer atau botol steril 2. Tuangkan 10 ml air garam fisiologis atau aquades steril atau garam buffer. 3. Kocok sampai homogen 4. Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan angka kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan. 3. PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN a. Siapkan 6 buah tabung reaksi steril, susun dalam rak tabung. Masing-masing tabung secara berurutan diberi tanda 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6 dan seterusnya sebagai kode pengenceran. b. Siapkan pada buah petridish steril; pada 6 buah petridish diberi tanda pada bagian belakangnya sesuai dengan kode pengenceran dan tanggal pemeriksaan seperti butir a, satu petridish diberi tanda kontrol. c. Pada tabung kedua sampai enam diisi 9 ml air garam fisiologis atau aquades steril atau larutan buffer phosfat, untuk pemeriksaan Bacillus cereus harus menggunakan buffer phosfat. d. Kocok bahan diatas sampai homogen ( 25 kali) kemudian ambil 10 ml masukkan pada tabung ke satu. e. Pindahkan 1 ml bahan dari tabung kesatu ke tabung kedua dengan pipet kemudian kocok hingga homogen. f. Pindah 1 ml bahan dari tabung kedua ke tabung ketiga dengan pipet kemudian dikocok sampai homogen g. Demikian selanjutnya dilakukan hal yang sama sampai tabung keenam sehingga diperoleh pengenceran tabung 10-1, 10-2,....,10-6. Atau sesuai kode pengenceran yang telah dibuat sebelumnya. Dari masing-masing tabung diatas dimulai dari tabung keenam diambil 1ml. Dengan pipet steril dimasukkan ke dalam masing-masing petridish steril sesuai dengan kode pengenceran yang sama. h. Kemudian ke dalam masing-masing petridish ini dituangi media plate count agar (PCA) yang telah dipanaskan dalam waterbath 450 C sebanyak 15-20 ml. Dan masing-masing petridish digoyang perlahan-lahan sehingga tercampur merata kemudian biarkan dingin dan membeku. i. Masukkan ke dalam incubator suhu 370C selama 24-48 jam dalam posisi terbalik j. Kontrol media dibnuat dengaqn media PCA tanpa diberi sampel. Kontrol ruangan dibuat dengan memakai PCA dengan cara membuka tutup petridish selama 5menit k. Pembacaan dilakukan setelah 18-24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada setiap petridish 4. PEMERIKSAAN HASIL DAN PELAPORAN A. Pembacaan Hasil a. Hitung koloni yang tumbuh pada masing-masing petridish b. Koloni-koloni yang bergabung menjadi satu atau membentuk satu deretan/koloni yang terlekat sebagai garis tebal atau jumlah koloni yang meragukan, dihitung sebagai satu koloni kumanc. Hitung jumlah koloni yang tumbuh pada masing-masing petridish control . apabila jumlah koloni yang tumbuh pada petridish kontrol lebih dari 10 , maka pemeriksaan harus menggunakan PCA dari pembuatan yang lain B. Pelaporan Pelaporan hanya dilakukan pada petridish yang menghasilkan jumlah koloni antara 30-300 koloni serta apabila jumlah pada petridish kontrol kurang dari 10 koloni; jumlah koloni pada masing-masing petridish ini harus dikurangi terlebih dahulu dengan jumlah koloni pada petridish kontrol. Contoh perhitungan : Jumlah koloni yang tumbuh pada petridish kontrol = 1 koloni Pengenceran 10-1 = 350 koloni Pengenceran 10-2= 157 koloni Pengenceran 10-3= 94 koloni Pengenceran 10-5= 37 koloni

5. Pemeriksaan most probable number Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda ragam : 5x10 ml; 1x1 ml; 1x 0,1 ml.Pemeriksaan ganda terdiri atas dari :a. Tes perkiraan ( presumtive test)b. Tes penegasan ( confirmative test)

A. Tes Perkiraan ( Presumtive test)Pada tes ini media yang dipergunakan adalah LB ( lactose broth)Cara Pemeriksaan : Siapkan 7 buah tabung reaksi yang masing-masing berisi media LBV sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dengan diberi tanda: no. Urut, konsentrasi media dab tanggal pemeriksaan. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dan dimasukkan ke dalam tabung 1s/d5 masing-masing sebanyak 10 ml; tabung keenam sebanyak 1 ml; tabung ketujuh 0,1 ml. Masing-masing tabung digoyang-goyang sehingga antara media dengan spesimen tercampur merata. Inkubasikan pada suhu 35-37 0C selama 18-24 jam. Setelah itu dilihat ada tidaknya gas pada tabung durham, dan catat semua tabung-tabung yang menunjukkan adanya gas. Tabung-tabung yang menunjukkan adanya peragian (gas positif) dilanjutkan dengan tes penegasan. Apabila dalam waktu 24 jam tidak terjadi pembentukkan gas, inkubasi dilanjutkan 24 jam lagi. Apabila setelah 2x24 jam juga tidak ada gas, maka tes perkiraan dinyatakan negatif atau coliform negatif. Apabila setelah 2x24 jam terjadi pembentukan gas maka dilanjutkan dengan tes penegasan. B. Tes Penegasan ( Confirmative test) Media yang dipergunakan adalah BGLBB ( Brillien Green Lactose Bile Broth) 2 %. Tes ini untuk menegaskan hasil positif dari tes perkiraan. Cara pemeriksaan :

Dari tiap-tiap tabung presumtive test yang positif diambil 1-2 ose, masukkan dalam tabung yang berisi media BGLBB 2 % ( dimasukkan masing-masing ke dalam tabung BGLBB 2 %). Satu seri tabung BGLBB 2% diinkubasi pada suhu 35-370C selama 24-48 jam untuk memastikan adanya coliform dan satu seri lagi diinkubasikan pada suhu 440C selama 18-24 jam untuk memastikan adanya coli tinja. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLBB 2% yang menunjukkan adanya tes positif.Tes perkiraan ini merupakan tes minimal yang harus dikerjakan untuk pemeriksaan bakteriologis makanan dan minuman.

Pembacaan hasil Pembacaan hasil dari tes penegasan dilakukan dengan cara menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas, baik pada inkubasi 370C maupun pada suhu 440C. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN. Contoh : Dari penanaman dengan volume 10 ml diperoleh 4 tabung BGLBB 2% positif gas. Dari penanaman dengan volume 1 ml diperoleh 1 tabung BGLBB 2% yang positif gas. Dari penanaman dengan volume 0,1 diperoleh 0 tabung BGLBB 2% yang positif gas. Sehingga angka yang diperoleh yang menunjukkan positif ialah : 4-1-0. Setelah dicocokkan dengan tabel MPN diperoleh index MPN/100 ml sebesar 21.

MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN MEDIA SCB, SS Agar, dan MCA Agar

1. Tujuan Praktikum a. Media SCB digunakan sebagai media pertumbuhan/penyubur kuman-kuman Salmonella dan Shigella b. Media SS Agar digunakan sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman Salmonella dan Shigella c. Media MCA digunakan sebagai media pertumbuhan terhadap kuman-kuman golongan Enterobacteriaceae 2. PRINSIP : ditimbang, dilarutkan dan disterilisasi3. BAHAN : Bubuk SCB, bubuk SS Agar, bubuk MCA Agar4. ALAT : Neraca, Erlenmeyer, Gelas Ukur, Petridish, Tabung Reaksi, Beaker glass, kapas berlemak dan autoclave 5. CARA KERJA a. Pembuatan SCB Timbang 19 gram bubuk Selenit, larutkan dalam 1 liter akuades Panaskan sampai larut dengan sempurna, pH akhir 7,0-7,2 Jangan disterilkan pada autoclave Tuangkan media pada tabung reaksi 10 ml Jika tidak segera digunakan , dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam alamari esb. Pembuatan SS Agar Timbang 63 gr bubuk SS Agar, larutkan dalam 1 liter akuades Panaskan sampai larut dengan sempurna Sterilisasi dalam autoclave Siapkan petridish yang steril Tuangkan media yang sudah steril dalam keadaan panas ke dalam petridish Biarkan membeku, disimpan dalam lemari esc. Pembuatan MCA Agar d. Timbang 51 gram bubuk MCA Agar, larutkan dalam 1 liter akuades e. Panaskan sampai larut dengan sempurna f. Disterilkan pada autoclave , siapkan petridish yang sudah sterilg. Tuangkan media yang sudah disteril ke dalam petridish dalam keadaan panash. Biarkan sampai membekui. Jika tidak segera digunakan , dibungkus dengan kertas, kemudian disimpan dalam alamari es

MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI JUDUL PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN SALMONELLA SHIGELLA

1. Pendahuluan Salmonella adalah bakteri yang termasuk mikroorganisme yang amat kecil dan tidak terlihat mata. Selain itu, bakteri ini tidak meninggalkan bau maupun rasa apapun pada makanan. Kecuali jika bahan makanan (daging ayam) mengandung Salmonella dalam jumlah besar, barulah terjadi perubahan warna dan bau (merah muda pucat sampai kehijauan, berbau busuk) Biasanya bakteri dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Salmonella bisa terdapat di udara, air, tanah, sisa kotoran manusia maupun hewan atau makanan hewan. Sumber bakteri Salmonella biasanya terdapat pada unggas (ayam, bebek, kalkun), daging babi, binatang laut, telur dan susu. Bahan makanan hewani yang paling sering berperan sebagai sumber penularan Salmonella adalah unggas. Unggas yang terinfeksi Salmonella bisa menyebarkan bibit bakteri melalui daging, telur baik pada kulit maupun isi telur. 2. Tujuan Pemeriksaan Salmonella-shigella bertujuan untuk mengetahui higienitas air, bahan makanan dan minuman serta mengetahui bakteri Salmonella-Shigella pada urin dan feses3. Bahan Sampel air, makanan, minuman, urin dan feses4. Media / Reagen Selenite Cystine Broth SS Agar MCA Agar Akuades steril 5. Alat Gelas ukur, petridish, tabung reaksi, kapas berlemak, lampu bunsen, pipet ukur, inkubator, spidol 6. Cara kerja a. Persiapan sampel 1. Sampel padat Spesimen yang diterima dihancurkan dengan blender, apabila tidak ada blender bisa dengan mortir steril Masukkan 10gr bahan tersebut ke dalam labu erlenmeyer/botol steril Tuangkan 90 ml garam fisiologis atau aquades steril atau garam buffer phospat Bahan dengan pengenceran tersebut siap di gunakan untuk pemeriksaan 2. Sampel cair Masukkan 10 ml bahan ke dalam labu erlenmeyer atau botol steril Tuangkan 10 ml air garam fisiologis atau aquades steril atau garam buffer Kocok sampai homogen Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan b. Pengkayaan (enrichment) Pipet 10 ml sampel ke dalam media SCB Inkubasi pada suhu 370C selama 1x24 jam c. Penanaman pada media selektif Pindahkan biakan pengkayaan dengan cara menggoreskan dengan jarum ose ke dalam cawan-cawan petri yang masing-masing berisi pada media MCA Agar, SS Agar Inkubasi pada suhu 370C selama 1 x 24 jam Amati ciri-ciri koloni yang tumbuh pada masing-masing media

MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI MATERI PRAKTIKUM : PEMERIKSAAN RECTAL SWAB A. PENDAHULUAN Rectal swab merupakan apusan yang dilakukan pada daerah rectum (2-3 cm diatas lubang anus). Kuman-kuman patogen penyebab gastroenteritis dapat diisolasi dari swab rectum. Kuman-kuman yang ditemukan dari swab rectum juga terdapat dalam saluran pencernaan. B. TujuanUntuk mengisolasi dan identifikasi kuman patogen (penyebab gastroentritis) pada saluran pencernaan.C. BAHAN/SPESIMEN Feses/rectal swab D. Reagen/media Carry and Blair SS Agar, MC Agar, TCBS AgarAntisera Salmonella Typhi Antisera Salmonella Typhi AAntisera Salmonella Typhi B Antisera Salmonella Typhi C Antisera Coli Pathogen 1-5 Antisera Coli Pathogen 6-11Antisera Shigella Disentriae Antisera Shigella FleximeriAntisera Shigella Boydii Antisera Shigella Sonnii Alkali pepton 1% Selenite Broth Alkohol 70% Gula-gula TSI , SIM , Simon citrat E. ALAT Pinset inkubatorlampu bunsen jarum ose kertas tabel lidi kapas objek glassF. CARA KERJA 1. PENGAMBILAN SAMPEL Orang yang diambil swabnya disuruh bersimpuh dan menungging di atas tempat tidur. Tangan kiri petugas pengambil swab membuka lubang anus dan tangan kanan memasukkan lidi kapas steril ke dalam lubang anus dengan cara memutar sampai kurang lebih 2-3 cm ke dalam lubang anus. Setelah itu, lidi kapas ditarik keluar dengan sambil tetap diputar. Selanjutnya lidi kapas tadi dimasukkan ke dalam media carry and blair sampai terbenam ke dalam media. Apabila lidi atau tangkainya terlalu panjang kita potong sehingga botol bisa ditutup dengan rapat. Setelah diberi label spesimen kita bawa ke laboratorium untuk diperiksa. 2. CARA PEMERIKSAAN a. Siapkan media-media : TCBS Agar, SS Agar, Mac Conkey Agar, Selenite Broth dan Alkali Pepton 1% dengan diberi label sesuai dengan label pada sampel yang akan diperiksa. b. Sampel (lidi kapas) pada media carry and blair diambil dengan pinset secara aseptis dan oleskan pada TCBS Agar, SS Agar, Mac Conkey Agar, dan lidi juga dikocok-kocok pada selenite broth dan alkali pepon 1% broth c. Ambil ose panas, panaskan sampai membara kemudian dinginkan dengan cara menempelkan pada media setelah itu buat goresan pada masing-masing media tadi (TCBS,SS,MC agar) d. Semua media yang telah digores tadi bersama-sama dengan alkali pepton 1% broth dan selenite broth, diinkubasi pada suhu 35-370C selama 18-24 jam PEMERIKSAAN HASIL a. Vibrio choleraKoloni yang berwarna kuning pada media TCBS agar, yang dicurigai sebagai kuman V. Cholera diuji dengan antisera polyvalen Vibrio. Apabila positif ditandai dengan aglutinasi yang dilanjutkan dengan test antisera inaba dan antisera ogawa dan selanjutnya dikonfirmasi dengan uji biokimia dan bila perlu dengan uji gula-gula Apabila koloni pada media TCBS menunjang untuk V.cholera namun tidak terjadi aglutinasi pada test antisera polivalent, konfirmasika dengan uji biokimia. Kalau hasil uji biokimia positif untuk V.cholera, uji lagi dengan NaCl 3% kalau tidak terjadi aglutinasi, dilapirkan V.cholera non aglutinasi b. Salmonella sp. Koloni tersangka pada media SS Agar yaitu koloni putih transparan, diuji dengan antisera Salmonella Typhii, Salmonella paratyphii A,B,C. Apabila terjadi aglutinasi pada salah satu antisera tersebut, pengujian dikonfirmasikan dengan uji biokimia (TSI,SIM,Simon sitrat) dan bila perlu dengan uji gula-gula. Sehingga diperoleh hasil yang betul-betul akurat. Apabila koloni pada media SS agar tersebut diuji dengan semua antisera tidak menghasilkan hasil positif, kita laporkan hasilnya negatif