bahwa sesuai ketentuan pasal 11 ayat (4) undang- undang ... · bahwa sesuai ketentuan pasal 11 ayat...
TRANSCRIPT
W
, BUPATI KARANGASEM
PERATURAN BUPATI KARANGASEM
NOMOR 21 TAHUN2014
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang a.
BUPATI KARANGASEM,
bahwa sesuai ketentuan Pasal 11 ayat (4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah, penyelenggaraan iirusanpemerintah yang bersifat wajib berpedoman padaStandar Pelayanan Minimal, dilaksanakan secarabertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah;
bahwa sesuai Pasal 9 ayat (3) Peraturan PemerintahNomor 65 Tahun 2005 tentang PedomanPenyusunan dan Penerapan Standar PelayananMinimal, Pemerintah Daerah menyusun rencanapencapaian SPM yang memuat target tahunanpencapaian SPM dengan mengacu pada batas waktupencapaian SPM sesuai dengan Peraturan Menteri;
bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (2) PeraturanMenteri Sosial Republik Indonesia Nomor129/HUK/2008, Bupati menyusun StandarPelayanan Minimal dalam rangka penyelenggaraanurusan wajib Pemerintah Kabupaten yang berkaitandengan pelayanan dasar bidang sosial;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlumenetapkan Peraturan Bupati tentang StandarPelayanan Minimal Bidang Sosial PemerintahKabupaten Karangasem;
Mengingat
b.
c.
d.
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalamWilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, NusaTenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (LembaranNegara Republik Indonesia Tahim 1958 Nomor 122,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1655);
w
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentangKesejahteraan Anak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentangPenyandang Cacat (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1997 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3670);
4. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentangKesejahteraan Lanjut Usia (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1998 Nomor 190,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3796);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentangPerlindungan Anak (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahim 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembarsin Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang -Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentangKesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
9. Undsing - Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);
w
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentangPedoman Penyusiinan dan Penerapan StandarPelayanan Minimal (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan, AntaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembargin Negara Republik IndonesiaNomor 4737);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan KeduaAtas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunein danPenetapan Standar Pelayanan Minimal;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun2007 tentang Pedoman Penyusunan RencanaPencapaian Standar Pelayanan Minimal;
16. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129/HUK/2008tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) BidangSosial Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota;
17. Peraturan Gubemur Bsdi Nomor 48 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang SosialPemerintah Provinsi Bali (Berita Daerah Provinsi BaliTahun 2010 Nomor 48);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Karangasem (Lembaran DaerahKabupaten Karangasem Tahun 2008 Nomor 6,Tambahan Lembaran Daerah KabupatenKarangasem Nomor 5);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata KeijaPerangkat Daerah Kabupaten Karangasem(Lembaran Daerah Kabupaten Karangasem Tahun2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Karangasem Nomor 6);
MEMUTUSKAN :
W Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANANMINIMAL BIDANG SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN
KARANGASEM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Karangasem.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karangasem.
3. Bupati adalah Bupati Karangasem.
^ 4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris
Daerah Kabupaten Karangasem.
5. Dinas adalah Dinas Sosial Kabupaten Karangasem.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karangasem.
7. Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial yang selanjutnya disebut SPM
bidang sosial adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar bidang sosial yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap penyandang masalah kesejahteraan sosial secara
minimal.
8. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut
PMKS adalah perorangan, keluarga atau komunitas yang mengalami
disfungsi secara fisik, psikologis, ekonomi, sosial atau budaya sehingga
tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.
w
9. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan Kualitatif yang
digunakan untuk menggambarkan besaran sassiran yang hendak
dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan,
proses, hasil dan /atau manfaat pelayanan.
10. Pelayangin Dasar Bidang Sosial adalah Jenis Pelayanan Publik yang
mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan PMKS daleim
kehidupan Sosial.
11. Bantuan Sosial adalah bantuan berupa dana, akses, dan layanan agar
seseorang, keluarga, kelompok dan /atau masyarakat yang mengalami
guncangan dan kerentaan sosial dapat tetap hidup secara wajar.
12. Perlindungan Sosial adalah semua upaya ysing diarahkan untuk
mencegah dan menangani resiko dari gunjangan dan kerentanan sosial.
13. Pelayanan dsin Rehabilitasi Sosial dalam panti adalah proses
Refungsionalisasi dan Pengembangan dalam Panti untuk memungkinkan
seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam
kehidupan masyarakat.
14. Jaminan Sosial dalam skema yang melembaga untuk menjamin PMKS
mempunyai daya sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasamya.
15. Panti Sosial Pemerintah adalah Panti Sosial sebagai Unit Pelaksana
Teknis Dinas Sosial.
16. Panti Sosial Non Pemerintah adalah Panti Sosial yang diselenggarakan
oleh masyarakat oleh masyarakat/ Institusi di luar pemerintah yang
memiliki aspek legal sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Penjnasunan SPM bidang sosial sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati
ini dimaksudkan sebagai acuan Dinas dalam Pelaksanaan Pelayanan Sosial
dasar kepada masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan dan
menjamin mutu pelayanan sosial kepada masyarakat.
BAB III
JENIS PELAYANAN, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET
Pasal 3
Penyelenggaraan Pelayanan Dasar Bidang Sosial sesuai dengan SPM bidang
sosial, yang terdiri dari:
a. jenis pelayanan;
b. indikator kineija; dan
c. target
Pasal 4
(1) Jenis Pelayanan Dasar Bidang Sosial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, merupakan pelayanan dalam rangka penanggulangan masalah
sosial terdiri dari :
a. pelaksanaan program / kegiatan bidang sosial;
b. penyediaan sarana dan prasarana sosial;
c. penanggulangan korban bencana pada tahap tanggap darurat; dan
d. pelaksanaan dam pengembangan jaminan sosial bagi penyandang
cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang
berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu.
(2) Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Pemberian bantuan sosial bagi PMKS; dan
b. pelaksanaan kegiatsin pemberdayaan sosial.
(3) Penyediaan sarana prasarana sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b meliputi:
a. Penyediaan sarana prasarana panti sosial; dan
b. penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti.
(4) Penan^ulanggin korban bencana pada tahap tanggap darurat
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:
a. bantuan sosial bagi korban bencana; dan
b. evakuasi korban bencana.
(5) Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat
fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal
dari masyarakat rentan dan tidak mampu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d meliputi penyelenggaraan jaminan sosial bagi:
a. penyandang cacat fisik dan mental; dan
b. lanjut usia tidak potensial.
Pasal 5
SPM bidang sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, merupakan target
minimal yang harus dicapai secara bertahap sejak ditetapkannya Peraturan
Bupati ini sampai dengan Tahun 2015.
w
Pasal 6
(1) Indikator kineija dan target bidang sosial sebagaimana dimaksud Pasal 4I
dan Pasal 5 adalahi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(2) Target SPM bidang sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Strategis (Renstra) SKPD, Rencana Keija (Renja) SKPD
dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD.
BAB IV
PELAKSANAAN
Pasal 7
(1) SPM bidang sosial sebagaimana dimaksud dalsim Pasal 4 merupakan
acuan dalam perencanaan program target rencana pencapaian SPM
secara bertahap oleh Dinas yang didukung dengan data akurat.
(2) Penyelenggaraan pelayanan bidang sosial sesuai dengan SPM
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh tenaga dengankualifikasi dan kompetensi dibidangnya.
(3) Data akurat SPM bidang sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan berdasarkan data PMKS sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 8
(1) Bupati melalui Sekretaris Daerah berkewajiban melakukan pembinaan
dalam pelaksanaan SPM bidang sosial kepada Dinas.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat berupa
pemberian fasilitas, pemberian orientasi umum, petunjuk teknis,
bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihsin atau bantuan teknis lainnya.
Pasal 9
Pengawasan atas penerapan dan pencapaian SPM bidang sosial dilakukan
oleh Sekretaris Daerah melalui Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Karangasem.
8
BAB VI
PELAPORAN
Pasal 10
Kepala Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan SPM bidang sosial
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dan Kepala Bagian Organisasi
Sekretariat Daerah Kabupaten Karangasem setiap 6 (enam) bulan sekali.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 11
Pembiayaan atas penyelenggaraan pelayanan bidang sosial untuk
pencapaian target sesuai dengan SPM Bidang Sosial dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karangasem melalui
Dokumen Pelaksanan Anggaran Dinas.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanBupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah KabupatenKarangasem.
Ditetapkan di Amlapurapada tanggal 2Juni2014
J^BUPATI KARANGASEM,
^ 1WAYAN GEREDEG
Diundangkan di Amlapurapada tanggal 2Juni2014
SEKRETARIS DAERAH KA^PATEN KARANGASEM,
fI GEDE ADNYA MULYADI
BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2014 NOMOR 21
w
w
LAMPIRAN
PERATURAN BUPATI KARANGASEM
NOMOR 21TAHUN2014
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG SOSIAL
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
Indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial
NO JENIS PELAYANAN
DASAR DAN SUB.
KEGIATAN
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL (SPM)BATAS
WAKTU
PENCAPAIAN
TARGET
SATUAN
KERJA/LEMBAGA
PENANGGUNG
JAWAB
Indikator Nilai
(%)
1 Pelaksanaan
program/
kegiatan bidangsosial
a. Pemberian
bantuan sosisJ
bagi PMKSskala
kabupaten/kota
l.Persentase (%)PMKS skala
kabupaten/ kotayang memproleh
bantuan sosial
untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
80 2013-2015 Dinas Sosial
b. Pelaksanaan
kegiatanpemberdayaansosial skala
kabupaten/kota
,2. Persentase (%)' PMKS skala
kabupaten/ kotayang menerimaprogram
pemberdayaansosial melalui
Kelompok UsahaBersama (KUBE)atau kelompoksosial ekonomi
sejenis lainnya.
80 2013-2015 Dinas Sosial
2 Penyediaansarana prasarana
bidang sosiala. Penyediaan
sarana
prasarana
panti sosialskala
kabupaten/kota
3. Persentase '(%)panti sosial yangmenyediakan
sarana
prasarana
pelayanankesejahteraansosial
80 2013-2015 Dinas Sosial
b. Penyediaansarana
prasarana
4. Persentase (%)wahana
kesejahteraan60 2013-2015 Dinas Sosial
10
pelayanan diluar panti
sosial berbasis
masyarakat(WKBSM) yangmenyediakansarana
prasarana
pelayanankesejahteraansosial.
3 PenanggulanganKorban Bencana
a. Bantuan sosial
bagi korbanbencana skala
kabupaten/kota
5. Presentase (%)korban bencana
skala
kabupaten/ kotayang menerimabantuan sosial
selama masa
tanggap darurat
80 2013-2015 Dinas Sosial
b. Evakuasi
korban
bencana skala
kabupaten/kota
6. Presentase (%)korban bencana
skala
kabupaten/ kotayang dievakuasidenganmenggunakansarana
prasarana
tanggap daruratlengkap
80 2013-2015 Dinas Sosial
4 Pelaksanaan dan
pengembanganjaminan sosialbagi penyandangcacat flsik dan
mental, sertalanjut usia tidakpotensial
Penyelenggaraanjaminan sosialskala
Kabupaten / Kota
7. Presentase (%)penyandangcacat flsik dan
mental, sertalanjut usia tidakpotensial yangtelah menerima
jaminan sosial
40 2013-2015 Dinas Sosial
J^BUPATI KARANGASEI|,
J IWAYAN GEREDEG