bahaya kaleng

Upload: alfian-abdillah-rich

Post on 08-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

safety

TRANSCRIPT

Bahaya Makanan Kaleng Bagi KesehatanBAB. I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mikroorganisme tersebar luas di alam dan sebagai akibatnya produk pangan jarang sekali yang steril, tetapi umumnya tercemar oleh berbagai jenis mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme dalam bahan pangan dapat mengakibatkan perubahan fisik atau kimia yang tidak diinginkan, sehingga bahan pangan tersebut tidak layak dikonsumsi. Pengawetan pangan merupakan usaha untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan.Untuk dapat tumbuh dan berfungsi secara normal, mikroorganisme membutuhkan sumber energi, sumber nitrogen, vitamin, mineral dan faktor pertumbuhan lainnya. Komponen-komponen tersebut diperoleh mikroba dari bahan pangan, sehingga makanan menjadi rusak. Untuk pertumbuhannya, kapang mempunyai kebutuhan zat gizi yang paling minimal, diikuti dengan khamir, kemudian bakteri gram negatif, sedangkan bakteri gram positif mempunyai kebutuhan zat gizi yang paling lengkap. Di samping komponen zat gizi yang diperlukan tersebut, kondisi lingkungan yang sesuai, seperti keberadaan air bebas (aktivitas air), pH, oksigen, dan suhu juga mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Apabila kondisi lingkungan tidak sesuai, maka mikroba pun tidak dapat hidup.Kerusakan makanan kaleng dapat disebabkan oleh mikroba pembusuk atau mikroba patogen. Kerusakan makanan kaleng yang diawetkan dengan pemanasan dapat disebabkan oleh adanya sisa mikroorganisme yang masih bertahan hidup setelah proses pemanasan, atau karena masuknya mikroba dari luar melalui bagian kaleng yang bocor setelah proses pemanasan (pasteurisasi atau sterilisasi).Di dalam proses pasteurisasi atau sterilisasi, tujuan utama yang diinginkan adalah untuk membunuh mikroba yang tidak diinginkan, terutama mikroba pembusuk dan patogen. Agar proses pemanasan dapat menjamin mikroba target dibunuh, maka perlu pengetahuan tentang sifat-sifat mikroorganisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Mikroba yang berbeda akan tumbuh di dalam produk pangan yang berbeda dari tingkat keasaman.Keberadaan mikroorganisme pembusuk atau patogen dalam makanan kaleng tidak diinginkan, sehingga pembunuhan atau inaktivasi mikroorganisme menjadi target utama dalam proses pasteurisasi atau sterilisasi. Oleh karena itu, menjadi sangat penting memahami jenis dan karakteristik mikroba, terutama dari kelompok mikroba penyebab kebusukan dan patogen yang berpotensi tumbuh dalam makanan kaleng. Dalam pengolahan pangan, biasanya jenis mikroba yang menjadi perhatian utama adalah kelompok kapang, khamir dan bakteri.

B. RUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud dengan makanan kaleng. Bagaimana proses pemuatan makan kaleng. Apa Bahaya makanan kaleng. Bagaimana cara menanggulanginya.BAB. 2 PEMBAHASANA. PENGERTIAN MAKANAN KALENGMakanan kaleng adalah produk olahan pangan yang sudah diawetkan agar tahan lama. Di dalam bukunya yang sangat terkenal, Thermobacteriology in Food Processing, Prof. Dr. C.R. Stumbo mengatakan bahwa makanan yang dikalengkan secara hermitis (penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, mikrobia atau bahan asing lain) merupakan produk teknologi pengawetan yang sudah lama dikenal.Teknologinya ditemukan Nicholas Appert, sekitar 200 tahun lalu lewat riset pengalengan buah-buahan, sayuran dan daging dengan pemanasan (sterilisasi komersial). Atas karyanya yang luar biasa itu -fenomena pemanasan saat itu menjadi perdebatan ilmuwan tingkat dunia- Appert memperoleh hadiah 12.000 Franc dari pemerintah Prancis.Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan (shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi, seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan. Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai pengolahan di pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang baik.Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan, semakin rendah daya simpannya (shelf life loss). Kemunduran daya simpan ini disebut kadaluwarsa. Bila menggunakan bahan baku yang baik, proses pemanasan sempurna dan bahan pengemas yang tidak berbahaya, maka daya simpan makanan kaleng dapat mencapai tiga tahun.Makanan kaleng biasanya tidak menuntut kondisi penyimpanan tertentu, dalam arti dapat disimpan pada suhu kamar dan di segala tempat. Namun, penyimpanan pada suhu rendah dan kering dapat memperpanjang masa simpan. Di sisi lain penyimpanan pada tempat yang lembab dan basah dapat melahirkan proses pengkaratan yang tidak diinginkan.B. KERUSAKAN MAKANAN KALENGKerusakan makanan kaleng dapat disebabkan oleh mikroba pembusuk atau mikroba patogen. Kerusakan makanan kaleng yang diawetkan dengan pemanasan dapat disebabkan oleh adanya sisa mikroorganisme yang masih bertahan hidup setelah proses pemanasan, atau karena masuknya mikroba dari luar melalui bagian kaleng yang bocor setelah proses pemanasan. Penyebab yang pertama menunjukkan bahwa makanan kaleng tersebut tidak cukup proses pemanasannya (under process). Jenis mikroba yang mengkontaminasi produk yang mengalami under process lebih mudah ditentukan berdasarkan pada informasi kondisi proses termal yang dilakukan dan jenis produk pangan yang diproses, karena mikroba memiliki sifat ketahanan panas dan aktivitas biologis tertentu. Sedangkan kerusakan makanan kaleng yang disebabkan oleh kebocoran kaleng sulit ditentukan karena mikroba yang mungkin mengkontaminasi dapat bervariasi.Kerusakan yang lain dapat terjadi karena kurang sempurnanya pengolahan. Misalnya, selama proses sterilisasi, terjadi kebocoran kecil pada sambungan kaleng yang menggelembung, tetapi kemudian tertutup kembali setelah pendinginan. Bila dalam proses pendinginannya digunakan air kurang bersih, dapat dipastikan mikroba pembusuk akan hadir dalam kaleng melalui lobang kecil tersebut. Pada gilirannya, bila kondisi penyimpanan mendukung maka bakteri tersebut akan tumbuh dan berkembang biak dan kelak memproduksi racun.Ada beberapa hal yang harus diwaspadai supaya kita terhindar dari toksin (racun) Clostridium botulinum yang kerap hadir dalam makanan kaleng. Bakteri yang berbahaya ini umumnya menyukai tempat-tempat yang tidak ada udara (anaerobik) dan mampu melindungi diri dari suhu yang agak tinggi (termofilik) dengan jalan membentuk spora. Cara hidup yang demikian memungkinkan bakteri ini dapat hidup pada makanan kaleng, terutama pada jenis-jenis makanan yang bahan bakunya daging, ikan, sayur yang pHnya di atas 4,6 alias nilai keasaman relatif rendah. Bila kondisi pertumbuhannya sesuai, toksin botulinum yang sangat berbahaya itu bisa dihasilkan. Jika dikonsumsi maka racun tersebut akan menyerang susunan saraf dan dampaknya bisa melumpuhkan, menyulitkan pernapasan serta menyebabkan kematian.Makanan kaleng yang sudah mulai mengalami kerusakan atau kebusukan dapat dilihat dari kondisi kaleng yang sudah mengalami penggembungan. Namun, ada juga yang tidak terdekteksi dari luar, karena kedua ujung kaleng datar. Kerusakan produk makanan kaleng yang perlu diwaspadai, dapat dikelompokkan sebagai berikut: Flat Sour, permukaan kaleng tetap datar tapi produknya sudah bau asam yang menusuk. Ini disebabkan aktivitas spora bakteri tahan panas yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi. Flipper, permukaan kaleng kelihatan datar, namun bila salah satu ujung kaleng ditekan, ujung lainnya akan cembung. Springer, salah satu ujung kaleng sudah cembung secara permanen, sedang ujung yang lain sudah cembung. Jika ditekan akan cembung ke arah berlawanan. Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu keras sehingga masih bisa ditekan sedikit ke dalam. Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras sehingga tidak bisa ditekan ke dalam oleh ibu jari.Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat, penyok, dan bocor.Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi. Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal kadaluwarsa. Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya. Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus dibuang.Makanan kaleng yang disimpan harus dalam kondisi bersih dan masih tersegel dengan baik. Simpan makanan kaleng di tempat yang bersih, sejuk, kering, dan suhunya stabil, misalnya di rak tertutup atau lemari. jika Anda menyimpan makanan kaleng dalam jumlah banyak, kelompokkan sesuai jenis produk, urutkan produk berdasar tanggal kadaluwarsanya, produk dengan tanggal kadaluwarsa paling dekat berada paling depan. Apabila makanan kaleng telah terbuka dan tidak segera dikonsumsi, simpan dalam kulkas.C. PROSES STERILISASI MAKAN KALENGMakanan yang diawetkan dengan proses sterilisasi komersial, masih mengandung mikroba tetapi tidak dapat tumbuh pada kondisi penyimpanan yang normal.Proses sterilisasi ini merupakan upaya penghancuran mikroba patogenbeserta sporanya. Karena ada spora bakteri tertentu yang tahan terhadap suhu tinggi, sterilisasi harus dilakukan pada suhu 2500F (1210C) dengan menggunakan uap panas (autoklav) selama 15 menit.

Produk selanjutnya ditutup secara hermitis sehingga tidak memberi kesempatan mikroba masuk kembali. Lamanya pemanasan dan tingginya suhu sangat tergantung pada derajat keasaman (pH) produk. Semakin rendah pH produk, misalnya sari buah, makin rendah suhu pemanasan yang digunakan.

Dengan pengolahan yang aseptik, makanan kaleng memiliki daya simpan (shelf life) yang lama, sekalipun tidak menggunakan bahan pengawet. Tetapi, seperti sifat makanan pada umumnya, makanan kaleng tetap mengalami penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan.

Daya simpan diberi batasan sebagai kisaran waktu sejak selesai pengolahan di pabrik sampai konsumen menerima produk tersebut dalam kondisi mutu yang baik.Tidak satu jenis makanan pun yang memiliki daya simpan tak terbatas alias memiliki mutu yang baik sepanjang segala abad, meski sudah mengalami pengolahan dengan teknologi tinggi seperti HTST (high temperature short time) atau UHT (ultra high temperature) pada susu ultra, serta pembekuan dan bahkan freeze drying. Ini artinya, tidak ada jaminan sehat mengkonsumsi makanan kaleng.

D. BAHAYA MAKANAN KALENG

1. C. BOTULINUM

Bahaya utama pada kaleng adalah tumbuhnya bakteri clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan. Tanda-tandanya berupa: tenggorakan menjadi kaku, mata berkunang-kunang, kejang-kejang dan bisa menyebabkan kematian. Agar terbebas dari keracunan, hindari makan kalengan, kalaupun terpaksa, pilih yang kalengnya bagus, tidak penyok atau berkarat.Clostridium botulinum merupakan bakteri obligat anaerob, pembentuk spora, Gram positif, penyebab penyakit (keracunan) botulism akibat menelan racun botulin yang diproduksinya. Botulin bersifat neurotoksin, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Dosis lethal untuk manusia adalah 1 mg/kg berat badan. Jika pada orang dewasa keracunan terjadi karena menelan toksin botulin, maka pada anak-anak, kejadian infant botulism dapat disebabkan oleh tertelannya spora C. botulinum yang selanjutnya akan memproduksi toksin di dalam lambung. Hal ini terjadi karena mikroba alami pada saluran pencernaan belum terbentuk sempurna. C. botulinum tumbuh pada suhu 3 50 oC dan merupakan bahaya potensial pada makanan kaleng berasam sedang dan rendah (pH >4.6). Bakteri ini juga dapat tumbuh pada makanan yang dikemas vakum. Toksin botulin tidak tahan pemanasan, untuk inaktivasi toksin tipe A perlu 5 6 menit pada 80 oC danTipe B 15 menit pada 90 oC. Sehingga untuk menghindari keracunan botulism, makanan kaleng yang potensial mengandung botulin sebaiknya didihkan selama 15 menit sebelum dikonsumsi.

2. Bisfenol A (BPA)

Banyak orang memilih makanan instan karena praktis. Mereka agaknya tak sadar bahwa kaleng atau botol plastik pembungkus makanan instan mengandung Bisfenol A (BPA) yang dapat memengaruhi kesuburan. Kesimpulan itu diperoleh melalui penelitian Universitas Michigan Amerika Serikat. Peneliti membandingkan tingkat BPA pada sampel urin dengan kualitas sperma laki-laki. Mereka juga mencari tanda-tanda kerusakan DNA dalam sperma.

Hasilnya, pria dengan tingkat BPA tinggi memiliki konsentrasi sperma 23 persen lebih rendah daripada pria dengan konsentrasi BPA lebih rendah. "Studi yang sama menunjukkan, DNA sperma dengan level BPA tinggi mengalami kerusakan sebesar 10 persen," kata Profesor John Meeker yang memimpin penelitian, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Sekitar 90 persen manusia di dunia diyakini terpapar BPA di dalam tubuh. Tak heran karena bahan kimia sintetis pengeras plastik ini paling banyak diproduksi dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti lapisan kaleng makanan atau minuman, botol bayi, peralatan makan berbahan plastik, juga keping CD.

Selain memengaruhi kesuburan, sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa konsentrasi BPA dalam tubuh juga dikaitkan dengan kanker payudara, kerusakan hati, obesitas, dan diabetes. Namun, ada pula penelitian yang menunjukkan BPA aman bagi kesehatan. Untuk itu, Meeker merekomendasikan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif untuk memastikan dampak BPA terhadap tingkat fertilitas pria.

3. BAHAN TAMBAHAN MAKANAN

Makanan kaleng juga mengandung zat adiktif seperti pewarna, penyedap dan pengawet yang sangat berbahaya bagi tuuh ila dikonsumsi dala julah yang banya dan daam waktu yang panjang.Berikut adalah tabel zat adiktif yang terkandung dalam makanan.

Diperkirakan organ pencernaan manusia semasa hidupnya mengolah makanan sebanyak 100 ton (100.000kg). Jumlah tersebut tidak semuanya merupakan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh akan tetapi juga ikut serta zat-zat berbahaya terutama Food Additive atau Bahan Tambahan Makanan (BTM).BTM adalah semua yang bukan bagian dari bahan makanan yang diolah seperti pemanis, penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, pewarna, pengawet, pengental/pengemulsi, anti bakteri, pemutih, pengeras, pengatur keasaman dan lainnya. Saat ini hampir semua jenis makanan dan minuman yang diproses dari pabrik dan juga yang tersedia di restoran-restoran menggunakan BTM untuk meningkatkan kepuasan konsumen.Beberapa contoh BTM yang oleh riset dinyatakan berpeluang menyebabkan kanker, tumor atau penyakit lainnya:NOBahan TambahanMakananPemakaiaan(Contoh)Dampak(Jika Berlebihan/Pemakaian Jangka Panjang)

1SakarinSoft Drink, Permen, makan ringan lainnyaTumor kantong Kemih, beracun bagi janin, kanker

2SiklamatMinuman beralkoholTumor

3Nitrit/NitratMakanan kalenganKanker

4SulfitJus Buah, sosis, acarSesak nafas, Sesak dada, gatal-gatal dan bengkak

5BHA/BHTMakanan AwetanKelainan Kromosom Sel, menurunkan antioksidan alami tubuh.

6BenzoatMinuman, MakananPembesaran ginjal dan hati, menurunkan berat badan

7SulfitMakanan KalenganMenurunkan daya guna protein dan Lemak

8Pewarna Merah/AmaranthMakanan, Minumankanker

Meskipun dosis penggunaan setiap BTM ditetapkan pada kadar aman bagi manusia, namun kelebihan dosis dapat terjadi karena konsumsi makanan hasil olahan pabrik setiap harinya sangat beragam. Kelebihan dosis dan perbedaan daya tahan tubuh menentukan tingkat dampak negatif BTM bagi kesehatan. Meninggalkan makanan/minuman hasil olahan pabrik atau sajian restoran tentu tidak mungkin dilakukan, oleh karena itu mengurangi frekuensi mengkonsumsi makanan yang mengandung BTM, menjaga kesehatan organ pencernaan dengan mengkonsumsi serat yang cukup serta makanan bersifat prebiotik dapat mengurangi tertinggalnya zat-zat berbahaya dari makanan dalam tubuh.Selain upaya tersebut, perlu mengimbangi zat-zat berbahaya tersebut dengan perlindungan alami seperti bahan-bahan antioksidan. Bahan-bahan antioksidan tersedia banyak pada sayur-sayuran, buah dan biji-bijian. Contoh antioksidan pada bahan makanan adalah vitamin E, Tokoferol, Asam Ascorbat, Flavonoid dan lain-lain. Namun Antioksidan dalam bahan alami terikat sangat kuat dengan senyawa lain yang sangat sulit dipisahkan oleh proses pencernaan sehingga efisiensinya kurang dalam tubuh.Saat ini senyawa-senyawa antioksidan sudah dibuat dalam bentuk produk suplemen. Berdasarkan riset direkomendasikan kriteria dalam memilih produk antioksidan tersebut yaitu: Pastikan bahwa antioksidan yang dipilih bukan dari bahan sintesis tetapi 100% alami yang mengandung multiantioksidan. Mengandung banyak jenis Antioksidan (multi AO) Merupakan antioksidan analog (AOA) dengan berat molekul rendah yang bekerja seaktif antioksidan (AO) molekul tinggi (AO enzimatik alami dalam tubuh) Dalam bentuk terlipolisasi/emulsifikasi dengan lemak tak jenuh, yang mudah diserap pada tingkat sel. Mampu memperbaiki induksi SOD alami tubuh.Kriteria antioksidan tersebut dapat ditemukan pada Niwana SOD. Produk antioksidan yang merupakan hasil riset bertahun-tahun oleh Prof. Yuki Niwa (seorang pakar antioksidan terkenal).

IDNAMA PRODUKJENIS MAKANANKANDUNGAN ZAT ADDITIVE

1ChitatoMakanan RinganTBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB

2ChitosMakanan RinganDG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna, NaB, MSG

3PiattosMakanan RinganKCl, AAS, pewarna, NaB, MSG

4French FriesMakanan RinganNaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG

5Potato ChipsMakanan RinganNB, FF, pewarna, AS, MSG

6Potato SteakMakanan RinganDG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG

7Happy TosMakanan RinganKB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG

8BallsMakanan RinganTBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna, NaB, Si

9TaroMakanan RinganNB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI, MSG

10Double DekkerMakanan RinganTBHQ, MSG, CaCO3, DG, NaB, pewarna, AS

11Jet ZetMakanan RinganKB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ, pewarna, KCO3, NB

12TwiskoMakanan RinganDG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ, MSG

13Mie Remes ABCMakanan RinganMSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB, Aas

14Indomie GorengMakanan Siap SajiFe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB, Aas, NB

15Selera RakyatMakanan Siap SajiMSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna, KB

16SedapMakanan Siap SajiTk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB, CaB

17ABCMakanan Siap SajiMSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF

18SarimieMakanan Siap SajiMSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe

19GagaMakanan Siap SajiTF, MSG, NB, MNG, P, PK

20Mi DuoMakanan Siap SajiMSG, Ng, NB, MNG, AF, AR

21Salam MieMakanan Siap SajiNaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af, MSG

22POP MieMakanan Siap SajiP, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po

23CUP NoodlesMakanan Siap Sajipewarna, PK, F, Hp, Ps

24Mie GelasMakanan Siap SajiP, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB

25Mie SounMakanan Siap SajiMSG,MNG, P, NB, PK, AF

26Al-Ham MieMakanan Siap SajiMSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF

27Sambal Asam Manis KokitaBumbu dalam BotolAl, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph

28Sambal Terasi KokitaBumbu dalam BotolSB,MSG,Sk,AB,Bt

29Sambal Bajak KokitaBumbu dalam BotolSB,NB,MSG,Sk,Bt

30Sambal Kecap KokitaBumbu dalam BotolPt,SB,MSG,Sk

31Sambal Tauco KokitaBumbu dalam BotolSB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB

32Sambal Balado KokitaBumbu dalam BotolNB,Ast,SB,MSG,pewarna

33Sambal Bangkok KokitaBumbu dalam BotolAa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB

34Sambal IndofoodBumbu dalam BotolTkl,MSG,SB,pewarna,NB

35Sambal SasaBumbu dalam BotolMSG,pewarna,P,Ast,NB,SB

36Saus Tomat LombokBumbu dalam BotolNB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd

37Saus Raja RasaBumbu dalam BotolMSG,NB,Ca,Sk,pewarna

38Saus TiramBumbu dalam Botolpewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks

39Kecap SateBumbu dalam BotolSk,pewarna,NB,P

40Kecap IndofoodBumbu dalam BotolKB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG

41Kecap Cap DorangBumbu dalam BotolSk,pewarna,P,NB,MSG

42Kecap BangoBumbu dalam BotolKB,CaB,NB,MSG,P

43Kecap Piring LombokBumbu dalam BotolNB,MSG,P,Sk

44Kecap ABCBumbu dalam BotolMSG,P,Sk,NB

45Saus InggrisBumbu dalam BotolVn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk

46Santan KaraBumbu Pelengkap dalam Kemasan PlastikMSG,Sk,P,NB,TBHQ

47Cip Corned BeefMakanan KalengNn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn

48Cip SoppiniMakanan KalengTBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB

49Corned ABCMakanan KalengMNG,Nn,Bd,Pn,Sn

50Sosis ChampMakanan dalam Kemasan PlastikBd,Nn,TBHQ,Po,Pt

51Sosis Farm HouseMakanan dalam Kemasan PlastikTBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB

52Sosis VidaMakanan dalam Kemasan PlastikNB,TBHQ,Po,Sn,Bd

53Sosis BernardiMakanan dalam Kemasan PlastikNB,Bd,Po,Pt

54Bakso VidaMakanan dalam Kemasan PlastikNB,MSG,Po,TBHQ,B

55Bakso BernardiMakanan dalam Kemasan PlastikTBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB

56Qeju-QejuMakanan Pelengkap dalam Kemasan KertasKB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An

57Kraft SinglesMakanan Pelengkap dalam Kemasan KertasKB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G

58Blue BandMakanan Pelengkap dalam Kemasan PlastikKrt,Ks,Ss,NB,CaB,KB

59Palm BoomMakanan Pelengkap dalam Kemasan PlastikNB,CaB,KB,Kst

60Simas MargarinMakanan Pelengkap dalam Kemasan PlastikKrt,KB,NB,CaB,Ss,Ks

61ChoxPermenGa,F,Sl,pewarna,Sk,P

62GoliaPermenSg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna

63FruitellaPermenAS,Ga,Gs,A,pewarna

64TreborPermenAm,AS,Ml,Em,pewarna

65Big BabolPermenGb,Gl,Sr,AS,pewarna

66GulasPermenpewarna,At,AS

67TravellaPermenHm,M,CA,pewarna

68RelaxaPermenpewarna,M,Hm

69Station RasaPermenAS,A,pewarna

70TangoPermenCA,A,pewarna

71ManisePermenAS,A,pewarna,Sk,P,Sl

72TamarinPermenAt,AS,Sk

73PlonkPermenSg,Gl,M,Al,Pp

74KopikoPermenGa,F,Sl,pewarna,Sk,P

75HexosPermenGl,M,Al,El,Pp

76SugusPermenAS,Ga,Gs,F,pewarna

77CollinsPermenP,F,AS,Am,Gl

78BoomPermenM,CA,AS,Hm,Gl

79Pindy MintPermenM,Hm,F,AS,pewarna

80HulabalooBiskuitAb,R,Pn,Sn,NB

81TopsBiskuitSl,Ab,NB

82GeryBiskuitS,Pn.Sn,NB

83Nyam-nyamBiskuitAb,Em,NB,Ft

84TwisterBiskuitAb,D,NB,Ft

85BrickoBiskuitD,SB,NB,Sl,Ab

86SelamatBiskuitV,Sl,Ab

87Good TimeBiskuitAb,NB,V,Sl

88MicmacBiskuitAb,F,pewarna,NB,SB

89TrenzBiskuitAb,pewarna,V,Sl,MSG

90DuetoBiskuitAb,NB,SB

91Snips SnapsBiskuitAb,Sl,S,Pp,SB,NB

92TrakinasBiskuitAb,NB,pewarna,F,Sl

93OopsBiskuitpewarna,Hp,NB,MSG

94OreoBiskuitAb,NaB,NB

95RitzBiskuitAm,Pr,MNG,Kf

96TropicoolJellyNB,AS,Kr,Pc,pewarna

97OkkyJellyI,Ks,Pe,pewarna

98InacoJellyNB,AS,I,Pc,pewarna

99MarizaSelaiAS,Ks,pewarna

100WelcoSelaiAS,pewarna,NB,Ks,P

101HarrySelaipewarna,NB,AS,Ks,Pt

102PidoSelaiNB,AS,Ks,P,pewarna

103IdunaSelaiNB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I

104FreshPemanis dalam botolNB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe

105MarjanPemanis dalam botolpewarna,NB,KB,Pe

106AbcPemanis dalam botolpewarna,Pe,P,Cab,Nb

107Coffe MoccaPemanis dalam botolPe,NB,KB,P,pewarna

108LeoPemanis dalam botolP,Pe,pewarna,CaB,NB

109Pocarri SweatMinuman dalam kalengAS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs

110FantaMinuman dalam kalengMg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd

111Green SandMinuman dalam kalengPrs,CaB,KB,Bd,Mg

112SpriteMinuman dalam kalengPrs,Mg,AS,Kal,NB

113Coca-colaMinuman dalam kalengKB,NB,Mg,Kal,AS

114Diet CokeMinuman dalam kalengAS,NB,Mg,Kal

115PepsiMinuman dalam kalengAS,NB,Mg,Kal,Prs

116Calpico WaterMinuman dalam kalengAS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs

117SunkistMinuman dalam kalengpewarna,Prs,NB,Kal

118Fruit TeaMinuman dalam kalengPs,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB

119RibenaMinuman dalam kalengPs,Prs,pewarna,NB,AS

120Go-goMnuman dalam kalengPrs,pewarna,NB,AS

E. PENANGGULANGANJangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat, penyok, dan bocor.Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi. Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal kadaluwarsa. Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya. Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus dibuang.Makanan kaleng yang disimpan harus dalam kondisi bersih dan masih tersegel dengan baik. Simpan makanan kaleng di tempat yang bersih, sejuk, kering, dan suhunya stabil, misalnya di rak tertutup atau lemari. jika Anda menyimpan makanan kaleng dalam jumlah banyak, kelompokkan sesuai jenis produk, urutkan produk berdasar tanggal kadaluwarsanya, produk dengan tanggal kadaluwarsa paling dekat berada paling depan. Apabila makanan kaleng telah terbuka dan tidak segera dikonsumsi, simpan dalam kulkas.

Kiat sehat mengkonsumsi makanan kaleng, paling tidak harus mempertimbangkan lima hal berikut: Jangan mengkonsumsi makanan kaleng yang dicurigai sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan, seperti kaleng kembung, berkarat, penyok, dan bocor. Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit sampai 15 menit sebelum dikonsumsi. Bacalah label secara seksama dan perhatikanlah tanggal kadaluwarsa. Demi keamanan, pilihlah produk yang belum melampaui tanggal kadaluwarsa. Makanan kaleng yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya karena keawetannya sudah tak sama dengan produk awalnya. Bila dicurigai adanya kebusukan, makanan kaleng tersebut harus dibuang.

BAB. III PENUTUP

A. SIMPULAN

Penurunan mutu makanan kaleng bergantung pada sifat bahan, suhu sterilisasi dan kondisi udara dalam head space-nya. Semakin lama disimpan, semakin rendah daya simpannya (shelf life loss). Kemunduran daya simpan ini disebut kadaluwarsa.Makanan kaleng mengandung tiga unsur berbahaya bagi kesehatan yaitu c.botulinum, Bisfenol A (BPA) dan BTM yang sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pebggunaan makanan kaleng berlebihan idak dianjurkan.

B. KRITIK DAN SARANPada awalnya akanan kaleng memang sangat udah dikonsumsi dan tidak repot serta murah namun, bahaya jangka panjang nya dapat menyebabkan keatian dan penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker oelh sebab itu, leih bak hindari mengonsumsi makanan kaleng maupun makanan instan agar dapat tehindar dari bahaya makanan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1794895-patogen-dalam-makanan-kaleng/#ixzz1QILvPpnChttp://shaffiyah.wordpress.com/2008/04/12/seputar-makanan-kaleng/http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1031628080,99678,