bahasa indonesia kls vii smt 2

112
MODUL SMP TERBUKA Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : VII Semester : 2 (Dua) KEGIATAN SISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 IND.VII.2.5.10 s.d. IND.VII.2.8.18

Upload: 12ndhamster

Post on 25-Jul-2015

1.338 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

IND.VII.2.5.10

s.d.

IND.VII.2.8.18

Page 2: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

KATA PENGANTAR Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa. Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mencapai standar kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Modul ini dapat juga digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa SMP atau yang sederajat selain siswa SMP Terbuka. Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diharapkan masukan dan saran dari lapangan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang akan datang. Dalam Pelaksanaannya Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah dapat melakukan penambahan dan pengembangan sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman.

Jakarta, Juli 2011 Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Didik Suhardi, Ph. D. NIP. 19631203 198303 1 004 

 

Page 3: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................................ iii

Daftar Isi ................................................................................................ v

Petunjuk Belajar ................................................................................................ vii

IND.VII.2.5.10 Wawancara dengan Pemusik ................................................... 1

IND.VII.2.5.11 Tokoh Idola ............................................................................. 15

IND.VII.2.5.12 Percakapan Melalui Telepon ................................................... 25

IND.VII.2.6.13 Polusi ...................................................................................... 37

IND.VII.2.6.14 Teks Wawancara ..................................................................... 49

IND.VII.2.7.15 Mengungkapkan Isi Puisi ........................................................ 63

IND.VII.2.7.16 Tokoh dan Latar ...................................................................... 73

IND.VII.2.8.17 Puisi Keindahan Alam ............................................................. 93

IND.VII.2.8.18 Menulis Kreatif Puisi .............................................................. 107

Kepustakaan ................................................................................................ 121

Page 4: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

vii

PETUNJUK BELAJAR

Buku ini memuat 9 (sembilan) modul untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII

Semester 2. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu

semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar

di luar TKB.

Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan

Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.

2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau

di luar TKB.

3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini

adalah sebagai berikut :

a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Bahasa Indonesia

Kelas VII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul

ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.

b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat pada modul ini. Perhatikan materi

pokoknya dan uraian materinya.

c. Bila dalam mempelajari materi tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan

teman-teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu

tanyakan pada Guru Pamong di TKB atau tulis dalam format kesulitan dan tunjukkan

pada Guru bina pada waktu tatap muka.

d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakan tugas-tugas

yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada

buku tulis Kamu.

e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila

ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila

semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu

berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh Guru Bina atau Guru

Pamong.

f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 6,5 Kamu dapat mempelajari

modul berikutnya.

4. Urutan kegiatan di atas harus ditaati, agar Kamu lebih berhasil mempelajari modul ini.

Selamat Belajar !

Page 5: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.2.M.01 Wawancara dengan Pemusik

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

WAWANCARA DENGAN PEMUSIK

IND.VII.2.5.10

Page 6: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

3

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul-modul terdahulu tanpa

mengalami kesulitan. Acungan jempol patut disampaikan kepadamu. Kali ini, Kamu akan

melakukan pembelajaran tentang wawancara.

Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu memahami wacana lisan

dalam kegiatan wawancara.

Modul ini terbagi dalam dua kegiatan pembelajaran. Waktu untuk menyelesaikan modul

ini adalah 4 x 40 menit. Gunakan waktu sebaik-baiknya agar hasil yang akan Kamu

peroleh benar-benar maksimal.

Apabila Kamu mendapat kesulitan dalam memahami modul ini, Kamu dapat berdiskusi

dengan teman-teman. Kamu bisa juga menanyakan kepada kakakmu di rumah atau

berdiskusi dengan guru pamong di TKB (Tempat Kegiatan Belajar).

Selamat belajar dan semoga sukses!

Page 7: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

4

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Simpulan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dalam Wawancara 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara. 2. Kompetensi Dasar

Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/narasumber yang

disampaikan dalam wawancara.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber.

2. Mampu menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber.

3. Mampu menuliskan informasi yang diperoleh dari wawancara yang didengarkan ke

dalam beberapa kalimat.

4. Materi Pokok

Penyimpulan Pikiran, Pendapat, dan Gagasan dalam Wawancara.

5. Uraian Materi

Pernahkah Kamu mendengarkan sebuah wawancara baik di televisi, radio, maupun

secara langsung? Wawancara disebut juga interview. Wawancara adalah suatu cara

untuk mengumpulkan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan

langsung kepada narasumber atau informan. Narasumber bisa seorang pakar atau

seseorang yang mempunyai kewenangan dalam suatu bidang tertentu atau bisa pula

seorang tokoh masyarakat.

Nah, dalam pembelajaran ini, Kamu diharapkan menyimak baik-baik wawancara yang

diperdengarkan. Dalam menyimak hasil wawancara, agar informasi yang diterima tidak

menyimpang dari isi wawancara maka si pendengar harus mengetahui pokok-pokok

atau informasi yang diungkapkan.

Melalui kegiatan ini Kamu akan berlatih:

1. Mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber.

2. Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan narasumber.

3. Menuliskan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara yang didengar ke dalam

beberapa kalimat.

Simaklah baik-baik petikan wawancara Dahono Fitrianto dan Ilham Khoiri dengan

Grup Band Radja yang diambil dari Harian Kompas tanggal 7 Januari 2007, yang telah

disarikan.

Page 8: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

5

Radja dan Sukses Pop Komersil

Radja adalah fenomena. Berawal dengan terseok-seok dan diremehkan orang lain, kini

Radja telah menjadi band papan atas. Tak bisa dibantah, band yang dibentuk di

Jakarta, 17 Maret 2001 itu adalah grup terpopuler saat ini. Konsernya selalu dipadati

ribuan orang, tak peduli itu digelar di Senayan atau di Papua. Bagi para personel Radja, yakni Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Indra (bass), dan

Seno (drum), sukses itu datang begitu tiba-tiba. Dua tahun lalu mereka masih ke sana-

ke mari naik angkot. Kini rumah mereka berada di kompleks perumahan mewah di

kawasan Cibubur dan mobil-mobil terbaru menjadi tunggangan harian mereka.

Bagaimana rasanya sukses? Ian : Yang pasti senang. Kita syukuri apa yang kita dapat. Sudah lebih dan yang

kita harapkan. Meski ukuran sukses itu sendiri relatif.

Indra : Yang paling menyenangkan, karya Radja sudah di dengar dan diterima

masyarakat. Itu luar biasa.

Ian : Saat kita manggung, 10.000 manusia berteriak histeris, menyanyikan lagu

Radja. Itu nikmatnya minta ampun. Rasanya merinding. Melihat semua

orang tangannya ke atas, loncat, bernyanyi. Wah!

Menyangka enggak bakal sukses seperti sekarang? Ian : Kami selama ini hanya berharap, berdo’a, dan berusaha. Ternyata do’a

dikabulkan Tuhan dan usaha kita berhasil. Kita tak menyangka. Mimpi telah

jadi nyata.

Moldy : Kami memang berawal dari mimpi. Mimpi itu do’a, semangat, dan

keyakinan.

Apa yang membuat Radja sukses? Ian : Ikhlas dan tulus. Keseriusan seluruh personel Kami berempat hidup matinya

di situ. Kami akui, kehidupan kami kini bagaikan bumi dan langit

dibandingkan dua tahun lalu. Perubahan kehidupan kami bagaikan

membalikkan telapak tangan. Sangat berbeda dan terjadi dalam waktu

singkat. Bagaimana cerita jaman susah dulu? Indra : Manggung enggak ditonton, enggak dilirik, itu sering.

Ian : Mei 2004, kami konser di GOR Padjajaran, Bogor, yang kapasitasnya 5.000

orang, tetapi yang nonton paling banyak 100 orang. Waktu kita main, ada

yang ngobrol sendiri, bahkan ada yang main bola. Miris rasanya Tetapi, kami

tetap berusaha profesional, 10 lagu tetap dimainkan sampai selesai.

Seno : Sedih banget! Ibarat makan kerupuk tapi melempem dan gak asin. Hambar.

Apes. Tapi, tetap dimakan juga. Habis itu trauma manggung.

Indra : Alhamdulillah, manggung selanjutnya di Banjarmasin (Banjarmasin adalah

kota kelahiran Moldy dan Ian), Agustus 2004, ternyata penuh. Jadi traumanya

tidak berlanjut, he-he-he.

Page 9: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

6

Seno : Kita juga pernah ngisi opening konser Pas Band di Tangerang dan disuruh

turun sama penonton. Proses menuju sukses Radja sama sekali tak seperti

membalikkan telapak tangan. Perjuangan berat dan kerja keras tak kenal lelah

selama sepuluh tahun diawali dengan kepindahan Moldy dari Banjarmasin ke

Jakarta. Waktu itu Moldy mengikuti festival band nasional di Bandung dan

terpilih sebagai pemain gitar terbaik. Pindah ke Jakarta kapan? Moldy : Tahun 1994, saya ikut festival band di Bandung. Di sanalah saya mulai

berkenalan dengan banyak orang musik. Setelah itu ditawari rekaman jadi

additional player, tetapi belum dibayar. Yang penting berpengalaman masuk

rekaman dulu.

Ian : Sebulan setelah Moldy ke Jakarta aku menyusul sambil bawa beberapa lagu

yang kami ciptakan untuk rekaman album solo. Berangkat naik kapal sampai

Surabaya, terus disambung naik KA kelas ekonomi. Sampai di Jakarta duit

tinggal Rp 100.000. Kapan Radja terbentuk? Ian : Radja terbentuk di Jakarta 17 Maret tahun 2001. Jadi Radja itu bukan band

Kalimantan, tetapi band Jakarta. Kami waktu itu masih memainkan musik

sweet rock, seperti Bon Jovi dan Guns N Roses. Album pertama gagal karena

kesalahan manajemen. Pada album kedua formasi berubah dengan

bergabungnya Seno dan Indra. Kenapa pakai nama Radja? Ian : Biar jadi penyemangat. Biar menjadi band yang merajai dunia musik. Album

kedua, Manusia Biasa, dirilis akhir 2003 di bawah label rekaman Malta

Records. Dari album itu, bermunculan hits Radja, seperti Jujur, Manusia

Biasa, dan Cinderella. Yang di luar dugaan, ternyata disukai orang. Bagaimana menjaga Radja agar tidak pecah seperti band-band lain? Moldy : Band-band lain bubar karena para personelnya tidak fokus. Para pemainnya

mencabang-cabang, enggak cuma ngurusin musik.

Indra : Alhamdulillah, semua personel Radja berpikir, kami besar bersama-sama.

Harus diakui ada motor dalam band seperti Moldy dan Ian, tetapi mereka

enggak jadi diktator yang ingin menang sendiri.

Ian : Hal paling sensitif itu soal duit. Yang harus dijaga itu. Masa perjuangan

jaman dulu, yang sulit, mengingatkan kami untuk tetap bareng-bareng

menjaga kekompakan. Seperti apa Radja 10 tahun lagi? Moldy : Kami ingin menjadi band legendaris. Kami akan terus menciptakan musik

sehingga semua bergantung ke sini dan solid. Mimpi terbesar saya, suatu saat

bisa bekerja sama dengan Brian May dari Queen untuk memainkan Too Much

Love Will Kill You dalam album Radja. Queen kan artinya ratu, jadi Radja

bisa bersanding dengan ratu.

Page 10: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

7

Baru saja Kamu menyimak hasil wawancara yang telah diperagakan oleh temanmu.

Bagaimana cara mendata pikiran, pendapat, dan gagasan yang dikemukakan

narasumber? Yang harus Kamu lakukan adalah menggali informasi penting dari

narasumber. Informasi penting itu dapat diambil dari segi sikap atau pemikiran

narasumber.

Sekarang Kamu coba mendata pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber pada

wawancara “Radja dan Sukses Pop Komersil” tersebut. Perhatikan hal-hal yang

berkaitan dengan wawancara sebagai berikut: Radja bersyukur karena karyanya telah diterima oleh masyarakat. Mengapa Radja

mengungkapkan itu? Tahukah Kamu? Hal itu diungkapkan oleh Radja karena selama

sepuluh tahun perjalanannya terseok-seok, setiap konser kesana-kemari penontonnya

sedikit, tidak mendapat sambutan. Tetapi Radja tetap berusaha profesional.

Dengan contoh tersebut, saya yakin Kamu telah memahami cara mendata pikiran,

pendapat, dan gagasan hasil wawancara dengan narasumber. Setelah Kamu

menemukan data-data tersebut, diharapkan Kamu dapat menyimpulkannya.

Perhatikan contoh berikut:

Perjuangan Radja tidak sia-sia, karena sekarang telah sukses. Setiap konser selalu

mendapat sambutan yang meriah dari penonton atau masyarakat.

Agar informasi tersebut lebih jelas lagi, sebaiknya simpulan ditulis kembali ke dalam

beberapa kalimat, misalnya sebagai berikut:

Selama sepuluh tahun kariernya Radja terseok-seok, diremehkan orang lain. Setiap

konsernya tidak mendapat sambutan dari penonton. Namun Radja tetap tampil

profesional. Berkat perjuangannya, kini Radja telah sukses.

Dari contoh yang telah diuraikan, apakah Kamu sudah jelas? Bila belum, bacalah sekali

lagi kemudian diskusikan dengan teman-temanmu. Bila mengalami kesulitan, tanyakan

pada Guru Pamongmu. Kalau sudah paham, lanjutkan kegiatan dengan mengerjakan

tugas. Jangan lupa untuk membaca kosakata dan rangkuman agar lebih menambah

pemahamanmu dan akan memudahkanmu untuk mengerjakan tugas.

Kosakata fenomena : hal yang dapat disaksikan dengan pancaindera.

populer : dikenal dan disukai orang banyak.

personel : anggota, pegawai, anak buah

sukses : berhasil, beruntung.

konser : pertunjukan musik di depan umum.

profesional : bersangkutan dengan profesi.

trauma : luka berat, tidak ingin lagi.

festival : penyelenggaraan acara secara langsung di tempat

terbuka

additional player : pemain tambahan, pemain pelengkap.

universal : bersifat umum.

sweet rock : aliran musik Rock yang tidak terlalu keras

iramanya.

hits : mencapai puncak, mengenai

fokus : terpusat.

Page 11: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

8

diktator : bersangkutan dengan kekuasaan, mutlak, harus

dituruti.

opening : pembukaan.

dirilis : diluncurkan, dikeluarkan.

sensitif : peka.

legendaris : terkenal sepanjang masa.

solid : kuat, kokoh, tidak terpecah-belah.

Too Much Love Will Kill You : (judul lagu) Terlalu Banyak Cinta Akan

Membunuhmu.

relatif : tidak mutlak

histeris : gangguan pada gerak-gerik jiwa dan rasa dengan

gejala luapan emosi yang sering tidak terkendali. Rangkuman

1. Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau informasi dengan

cara mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber atau informan.

2. Narasumber bisa seorang pakar, seorang yang mempunyai kewenangan dalam

suatu bidang tertentu, atau dapat pula seorang tokoh masyarakat.

6. Tugas 1

1. Datalah kembali pikiran, pendapat, dan gagasan setiap personil Radja dalam

wawancara “Radja dan Sukses Pop Komersil”

2. Simpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan narasumber.

3. Tuliskan kembali informasi yang terdapat dalam wawancara “Radja dan Sukses

Pop Komersil”

Kegiatan 2: Hal-hal Penting dalam Wawancara 1. Standar Kompetensi Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara. 2. Kompetensi Dasar

Menulis dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam

wawancara.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu mendata hal-hal penting dari narasumber yang diwawancara.

2. Mampu menuliskan hal-hal penting dari suatu wawancara dengan bahasa yang

komunikatif.

4. Materi Pokok

Penulisan Hal-hal Penting/Isi Wawancara. 5. Uraian Materi

Pada kegiatan pertama, Kamu telah dapat menyimpulkan pikiran, pendapat, dan

gagasan dalam wawancara. Sekarang dalam kegiatan kedua ini Kamu akan

mempelajari penulisan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam

wawancara. Sebelum itu, alangkah baiknya Kamu membaca kembali teks wawancara

“Radja dan Sukses Pop Komersil”

Page 12: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

9

Wawancara

Hal-hal Penting

Radja adalah fenomena. Berawal dengan

terseok-seok dan diremehkan orang lain, kini

Radja telah menjadi band papan atas. Tak

bisa dibantah, band yang dibentuk di Jakarta,

17 Maret 2001 itu adalah grup terpopuler saat

ini. Konsernya selalu dipadati ribuan orang,

tak peduli itu digelar di Senayan atau di

Papua. Bagi para personel Radja, yakni Ian Kasela

(vokal), Moldy (gitar), Indra (bass), dan Seno

(drum), sukses itu datang begitu tiba-tiba. Dua

tahun lalu mereka masih ke sana-ke mari naik

angkot. Kini rumah mereka berada di

kompleks perumahan mewah di kawasan

Cibubur dan mobil-mobil terbaru menjadi

tunggangan harian mereka.

Radja menjadi band papan atas.

Band Radja dibentuk di Jakarta,

17 Maret 2001.

Personel Radja adalah Moldy, Ian,

Seno, Indra

Bagaimana rasanya sukses? Ian: Yang pasti senang. Kita syukuri apa yang

kita dapat. Sudah lebih dan yang kita

harapkan. Meski ukuran sukses itu sendiri

relatif.

Indra: Yang paling menyenangkan, karya

Radja sudah di dengar dan diterima

masyarakat. Itu luar biasa.

Ian: Saat kita manggung, 10.000 manusia

berteriak histeris, menyanyikan lagu Radja.

Itu nikmatnya minta ampun. Rasanya

merinding. Melihat semua orang tangannya ke

atas, loncat, bernyanyi. Wah!

Mensyukuri kesuksesannya.

Radja sudah diterima masyarakat

Dari contoh tersebut, jelaslah bahwa setiap pertanyaan yang disampaikan dijawab oleh

narasumber, dalam hal ini adalah Radja. Di dalam jawaban narasumber terdapat hal-

hal penting.

Untuk mengembangkan keterampilanmu, cobalah lanjutkan kegiatanmu untuk

menuliskan hal-hal penting yang terdapat pada wawancara “Radja dan Sukses Pop

Komersil” Kerjakan di buku latihanmu!

No.

Wawancara

Hal-hal Penting

1

Menyangka enggak bakal sukses seperti

sekarang? Ian: Kami selama ini hanya berharap,

berdo’a, dan berusaha. Ternyata do’a

Page 13: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

10

dikabulkan Tuhan dan usaha kita berhasil.

Kita tak menyangka. Mimpi telah jadi nyata.

Moldy: Kami memang berawal dari mimpi.

Mimpi itu do’a, Semangat, dan keyakinan.

2

Apa yang membuat Radja sukses? Ian: Ikhlas dan tulus. Keseriusan seluruh

personel Kami berempat hidup matinya di

situ.

Kami akui, kehidupan kami kini bagaikan

bumi dan langit dibandingkan dua tahun lalu.

Ibaratnya perubahan kehidupan kami

bagaikan membalikkan telapak tangan.

Sangat berbeda dan terjadi dalam waktu

singkat.

3

Bagaimana cerita jaman susah dulu? Indra: Manggung enggak ditonton, enggak

dilirik, itu sering.

Ian: Mei 2004, kami konser di GOR

Padjajaran, Bogor, yang kapasitasnya 5.000

orang, tetapi yang nonton paling banyak 100

orang. Waktu kita main, ada yang ngobrol

sendiri, bahkan ada yang main bola. Miris

rasanya, tetapi kami tetap berusaha

profesional, 10 lagu tetap kami mainkan

sampai selesai.

Seno: Sedih banget! Ibarat makan kerupuk

tapi melempem dan gak asin. Hambar. Apes.

Tapi, tetap dimakan juga. Habis itu trauma

manggung.

Indra: Alhamdulillah, manggung selanjutnya

di Banjarmasin (Banjarmasin adalah kota

kelahiran Moldy dan Ian), Agustus 2004,

ternyata penuh. Jadi traumanya tidak

berlanjut, he-he-he.

Seno: Kita juga pernah ngisi opening konser

Pas Band di Tangerang dan disuruh turun

sama penonton. Namun, proses menuju sukses Radja sama

sekali tak seperti membalikkan telapak

tangan. Perjuangan berat dan kerja keras tak

kenal lelah selama sepuluh tahun diawali

dengan kepindahan Moldy dari Banjarmasin

ke Jakarta. Waktu itu Moldy mengikuti festival band

nasional di Bandung dan terpilih sebagai

pemain gitar terbaik.

Page 14: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

11

4

Pindah ke Jakarta kapan? Moldy: Tahun 1994, saya ikut festival band

di Bandung. Di sanalah saya mulai

berkenalan dengan banyak orang musik.

Setelah itu ditawari rekaman jadi additional

player, tetapi belum dibayar. Yang penting

berpengalaman masuk rekaman dulu.

Ian: Sebulan setelah Moldy ke Jakarta aku

menyusul sambil bawa beberapa lagu yang

kami ciptakan untuk rekaman album solo.

Berangkat naik kapal sampai Surabaya, terus

disambung naik KA kelas ekonomi. Sampai

di Jakarta duit tinggal Rp 100.000.

Bagaimana hasil pekerjaanmu? Nah, cocokkanlah hasil jawabanmu dengan jawaban di

bawah ini.

No.

Hal-hal Penting

1 Dengan berharap, berdo’a, dan berusaha. Ternyata berhasil

2 Dengan ikhlas dan tulus Radja mencapai sukses

3

Ketika jaman susah:

Konser penontonnya sedikit

Saat tampil di panggung disuruh turun oleh penonton

Proses menuju sukses memerlukan perjuangan berat dan kerja keras.

4 Tahun 1994 ikut festival band di Bandung

Ditawari rekaman jadi additional player

Apabila jawabanmu berbeda tidak perlu kecewa. Yang paling penting ialah jangan

pernah bosan untuk terus belajar dan berlatih agar Kamu semakin mahir. Jangan lupa,

bacalah rangkuman berikut!

Rangkuman

1. Yang harus diperhatikan dalam menentukan hal-hal penting yaitu dengan

menentukan terlebih dahulu pokok-pokok persoalan yang diungkapkan oleh

narasumber.

6. Tugas 2

Lanjutkanlah menuliskan hal-hal penting yang terdapat dalam wawancara “Radja dan

Sukses Pop Komersil”

No

Wawancara Hal-hal Penting

Band Jakarta Baru pada 2001 Radja didirikan dengan

personel awal Ian, Moldy, Shuma (bass), dan

Adit (drum). Album pertama mereka, Lepas

Page 15: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

12

Masa Lalu, dirilis di bawah label Universal

Music Indonesia.

1

Kapan Radja terbentuk? Ian: Radja terbentuk di Jakarta 17 Maret

tahun 2001. Jadi Radja itu bukan band

Kalimantan, tetapi band Jakarta. Kami waktu

itu masih memainkan musik sweet rock,

seperti Bon Jovi dan Guns N Roses. Album

pertama gagal karena kesalahan manajemen.

Pada al bum kedua formasi berubah dengan

bergabungnya Seno dan Indra.

2

Kenapa pakai nama Radja? Ian: Biar jadi penyemangat. Biar menjadi

band yang merajai dunia musik.

Album kedua, Manusia Biasa, dirilis akhir

2003 di bawah label rekaman Malta Records.

Dari album itu, bermunculan hits Radja,

seperti Jujur, Manusia Biasa, dan Cinderella,

yang di luar dugaan, ternyata disukai orang.

3

Bagaimana menjaga Radja agar tidak pecah

seperti band-band lain? Moldy: Band-band lain bubar karena para

personelnya tidak fokus. Para pemainnya

mencabang-cabang, enggak cuma ngurusin

musik.

Indra: Alhamdulillah, semua personel Radja

berpikir, kami besar bersama-sama. Harus

diakui ada motor dalam band, seperti Moldy

dan Ian, tetapi mereka enggak jadi diktator

yang ingin menang sendiri.

Ian: Hal paling sensitif itu soal duit. Yang

harus dijaga itu. Masa perjuangan jaman dulu,

yang sulit, mengingatkan kami untuk tetap

bareng-bareng, menjaga kekompakan.

4

Seperti apa Radja 10 tahun lagi? Moldy: Kami ingin menjadi band legendaris.

Kami akan terus menciptakan musik sehingga

semua bergantung ke sini dan solid. Mimpi

terbesar saya, suatu saat bisa bekerja sama

dengan Brian May dari Queen untuk

memainkan Too Much Love Will Kill You

dalam album Radja. Queen kan artinya ratu,

jadi Radja bisa bersanding dengan ratu.

Page 16: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

13

C. PENUTUP

Selamat atas keseriusanmu dalam membaca dan memahami modul ini. Dua kompetensi

penting telah Kamu peroleh, yaitu: menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang

tokoh/narasumber yang disampaikan dalam wawancara, menulis hal-hal penting yang

dikemukakan narasumber dalam wawancara. Apakah rangkuman dan tugas akhir kegiatan

selalu Kamu baca dan Kamu kerjakan dengan baik? Jika tugas-tugas dalam modul ini telah

Kamu selesaikan berarti Kamu telah mencapai kompetensi yang diharapkan.

Jika masih menemukan kesulitan dalam mempelajari materi dalam modul ini, jangan

segan-segan mintalah bantuan Guru Pamongmu. Sekarang mintalah kepada Guru

Pamongmu tes akhir modul dan kerjakan dengan baik. Tes akhir modul disediakan waktu 1

x 40 menit. Dengan terus tekun belajar, niscaya keberhasilan mudah Kamu raih.

Page 17: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

14

D. KUNCI TUGAS

Alternatif jawaban

Tugas 1 1. Mendata pikiran, pendapat, dan gagasan wawancara “Radja dan Sukses Pop Komersil”

1) Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001

2) Personel Radja adalah Moldy, Ian, Seno, dan Indra.

3) Radja bersyukur karena karyanya telah diterima oleh masyarakat.

4) Radja sukses berkat perjuangan dan kerja keras personelnya dan tidak mengenal

lelah selama sepuluh tahun.

5) Menggunakan nama Radja dengan tujuan menjadi penyemangat dan dengan

harapan dapat merajai dunia musik.

6) Radja tetap menjaga grup band nya supaya tidak bubar dengan cara tetap harus

kompak di segala hal, terutama soal uang.

7) Harapan Radja sepuluh tahun ke depan adalah menjadi band legendaris.

2. Simpulan dari wawancara “Radja dan Sukses Pop Komersil”

Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001 dengan jumlah personelnya ada 4 yaitu

Moldy, Ian, Seno, dan Indra. Radja yang dulu diremehkan oleh orang lain kini

karyanya telah diterima oleh masyarakat banyak. Hal ini tidak lepas dari perjuangan

dan kerja keras yang tidak mengenal lelah selama sepuluh tahun. Kini Radja telah

menjadi band papan atas.

3. Menuliskan kembali informasi yang terdapat dalam wawancara “Radja dan Sukses

Pop Komersil”

Grup band Radja dibentuk di Jakarta, 17 Maret 2001. personel Radja yakni Moldy

(gitar), Ian Kasela (vokal), Indra (bass), dan Seno (drum). Mereka tinggal di kompleks

perumahan mewah di kawasan Cibubur. Dulu grup band ini diremehkan orang, kini

Radja telah menjadi band papan atas. Keberhasilan ini berkat kesabaran, ketekunan

dan kerja keras selama sepuluh tahun. Album pertama dirilis pada tahun 2001 yaitu

berjudul “Lepas Masa Lalu”, sedangkan album kedua dirilis tahun 2003 yaitu album

dengan judul “Manusia Biasa”. Sepuluh tahun ke depan Radja berharap dapat menjadi

band legendaris.

Tugas 2

No

Hal-hal Penting

1

Radja berdiri tahun 2001

Kegagalan album pertama dikarenakan kesalahan manajemen

Bergabungnya Seno dan Indra pada album kedua

2 Menggunakan nama Radja sebagai penyemangat

Bermunculan hits Radja pada tahun 2003

3 Harus fokus supaya tidak bubar

Tidak ada yang merasa menang sendiri

4 Ingin menjadi band legendaris

Bercita-cita bekerja sama dengan anggota band Queen yaitu Brian May

Page 18: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

15

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.2.M.02 Tokoh Idola

Penulis : Drs. Santiyo

Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd.

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

TOKOH IDOLA

IND.VII.2.5.11

Page 19: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

17

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini kamu akan

mempelajari modul dengan judul Tokoh Idola.

Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu menceritakan tokoh idola dengan

mengemukakan identitas tokoh, menentukan keunggulan tokoh, dan mengungkapkan hal-

hal teladan dari tokoh dalam biografi.

Jika kegiatan beserta tugas-tugas telah kamu selesaikan dengan baik, segeralah kamu minta

teks akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk teks akhir

modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkannya

dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-

temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu

Selamat belajar, semoga sukses kamu raih.

Page 20: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

18

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Penceritaan Tokoh Idola 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan

menanggapi cerita dari telepon

2. Kompetensi Dasar Menceritakan Tokoh Idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan tokoh,

serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas tokoh, keunggulan,

dan alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai

4. Materi Pokok

Cerita Tokoh

5. Uraian Materi Pada kegiatan ini kita akan menceritakan tokoh idola. Tokoh idola maksudnya tokoh

atau seseorang (baik yang masih hidup maupun yang telah tiada). Idola maksudnya

orang atau gambar, patung dan sebagainya yang menjadi pujaan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1999:366).

Tokoh idola yang dapat kita ceritakan bisa Nabi atau Rasul, Ilmuwan, Ulama, Pejabat,

artis, atau orangtua kita. Kemudian bagaimana cara bercerita, dimulai dari bagaimana,

dan apa sajakah yang akan diceritakan?

Mari kita simak contoh cerita berikut! Ayahku bernama : W. S. Rendra, nama lengkap Willybrandus Surendra Brata. Ayahku

lahir di Solo 7 November 1935. Beliau Penyair Indonesia terpandang masa kini.

Ayahku mengumumkan sajak-sajaknya sejak tahun 1954 di majalah terkemuka di

Jakarta dan majalah yang ada di Jogja. Kumpulan sajaknya yang pertama adalah

Balada Orang-orang Tercinta tahun 1957. Keunggulan ayahku adalah tanggung jawab,

tubuhnya, tinggi, ramah pada orang lain, sayang dengan Ibu maupun dengan adik-

adikku. Ayahku juga pintar menulis puisi dan membawakannya. Beliau juga

mendirikan Padepokan Seni di Depok Jawa Barat.

Page 21: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

19

Karya lainnya, buku Tentang Bermain Drama, (Kumpulan Sajak tahun 1961). Buku

kumpulan puisi yang terkenal adalah “Ia Sudah Bertualang” (1963). Ayahku termasuk

penyair angkatan 66. Karya terjemahan dari bahasa asing I’m The Man, karya

pengarang drama terkenal kelahiran Rumania Eugene Ionesco, berjudul Kereta

Kencana. Oedypus Sang raja terjemahan cerita drama klasik dari Yunani Kuno.

Karya lainnya, yang ditulis waktu di Amerika adalah Nyanyian Angsa, Khutbah, Blues

untuk Bonnie. Mengapa aku mengidolakan ayahku? Aku berpendapat ayahku :

1. ganteng, gagah, dan masih tetap berkarya sampai saat ini

2. pandai berbahasa asing

3. disiplin tinggi, sayang dengan keluarga, bersahabat dengan siapapun

4. rajin sholat dan ibadah-ibadah lainnya

Nah, kita juga dapat bercerita tentang ayah atau Ibu, bercerita tentang Proklamator RI,

bercerita tentang pahlawan-pahlawan kita. Dari mana sumbernya? Ya, tentu harus

banyak membaca sebelum bercerita. Hal-hal yang harus dipersiapkan adalah (1) bahan

seperti identitas (nama, lahir di mana, kapan, Agama, profesi, dan identitas lain); (2)

keunggulan atau kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari yang lain dan sertakan alasan-

alasannya; dan (3) memilih kata yang menarik.

Rangkuman

1. Menceritakan tokoh idola hendaknya

1. mengemukakan identitas

2. mengungkapkan keunggulan-keunggulan

3. mengungkapkan alasan kekaguman/mengapa diidolakan

4. memilih kata-kata yang menarik agar enak dan menyenangkan untuk

didengarkan.

6. Tugas 1

Ceritakan salah satu tokoh idola tentang pahlawan atau seniman yang menjadi idolamu,

sertakan alasan-alasannya

Kegiatan 2 : Buku Biografi 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai.

2. Kompetensi Dasar

Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi yang dibaca secara

intensif.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menyarikan riwayat hidup tokoh.

2. Mampu menyimpulkan keistimewaan tokoh.

3. Mampu mencatat hal-hal teladan dari tokoh dalam biografi.

4. Materi Pokok Pengungkapan Hal-hal Teladan dari Tokoh dalam Biografi.

Page 22: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

20

5. Uraian Materi Pernahkah Kamu membaca biografi seseorang? Apakah biografi itu? Biografi adalah

riwayat hidup, atau buku yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh. Wah, pasti

membaca biografi itu mengasyikkan. Dengan membaca biografi, Kamu dapat

mengetahui perjalanan hidup seorang tokoh, mulai dari lahir sampai dewasa, bahkan

kadang-kadang sampai tokoh itu wafat. Di samping itu, Kamu juga dapat mengetahui

sikap, pandangan hidup tokoh dan jumlah penghargaan yang pernah diraihnya, serta

dapat menarik pelajaran dari apa yang telah diteladani tokoh.

Bacalah cuplikan teks biografi berikut:

Bapak Rohani Kemerdekaan India

Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi lahir 2 Oktober 1869 Masehi di

India barat. Terlahir dengan nama Mohandas

Karamchand Gandhi dari kasta Waisya. Pada usia 13

tahun, Gandhi menikah dengan Kasturbal yang

seusia dengannya. Setelah lulus SMA Gandhi

sekolah ilmu hukum di Inggris, dan empat tahun

kemudian Gandhi lulus sebagai pengacara. Pada 12

Juni 1891 Gandhi kembali ke India sebagai

pengacara di Bombay. Karena di Bombay kariernya

kurang berkembang Gandhi pindah ke Afrika

Selatan, tepatnya pada bulan Mei 1893. Dia sebagai

pengacara dan memimpin orang India di Afrika

melawan tekanan kulit putih. Gandhi berjuang

menghapuskan perbedaan kasta dan menggugah

bangsa India agar adil terhadap sesama.

Kebiasaannya berhemat berkaitan erat dengan kepribadiannya. Dia sangat

mempedulikan penderitaan beribu-ibu sesama. Bersamaan dengan itu kedua tangannya

memimpin tiga miliar rakyat India memperoleh kemerdekaan. Tahun 1928 Gandhi

menentang utusan dari Inggris dan menuntut kemerdekaan penuh India dalam waktu

satu tahun. Dan pada akhirnya India mencapai kemerdekaannya pada 15 Agustus 1947.

Gandhi meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 1948 karena tertembak. Cinta kasih

dalam dada Gandhi adalah kasih yang tak terbatas. (Mahatma Gandhi- Kwok Yuen Min W)

setelah Kamu membaca teks biografi Bapak Rohani Kemerdekaan India, Mahatma

Gandhi dengan cermat tentu Kamu menemukan keistimewaan yang dimilikinya, yaitu

berkat perjuangannya India dapat memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal

15 Agustus 1947.

Selain keistimewaan yang pernah diraih oleh tokoh Gandhi, Kamu dapat mencatat hal-

hal yang dapat diteladani darinya. Misalnya Mahatma Gandhi telah memimpin orang

India di Afrika melawan tekanan kulit putih karena bangsa India merasa tertindas,

Page 23: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

21

menghapuskan perbedaan kasta dan menggugah bangsa India agar adil terhadap

sesama.

Ada pula yang tidak kalah pentingnya, yaitu sifat Gandhi yang dapat dijadikan teladan

bagi kita, yaitu kebiasaan berhemat dan sangat mempedulikan sesama.

Bagaimana, sudah jelas, bukan? Untuk selanjutnya coba Kamu mencari buku di

perpustakaan tentang biografi. Buku biografi tersebut boleh tentang tokoh proklamator,

tokoh pahlawan, sastrawan, dan lain-lain. Bacalah buku biografi tersebut dengan baik.

Rangkuman

1. Biografi adalah riwayat hidup seorang tokoh.

2. Dengan membaca buku biografi dapat mengetahui riwayat hidup seorang tokoh

dari lahir hingga wafat.

3. Dari biografi dapat kita ambil hal-hal yang dapat dijadikan sebagai teladan dari

tokoh tersebut.

6. Tugas 2

Bacalah cuplikan buku biografi yang berjudul Shirin Ebadi, kemudian kerjakan tugas

berikut ini!

1. Buat laporan yang berisi intisari riwayat tokoh!

2. Tuliskan keistimewaan tokoh!

3. Tuliskan hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh!

SHIRIN EBADI

Nama Shirin Ebadi memang langsung melesat dan jadi fokus berita di mana-mana.

Maklum Oktober lalu, dia dianugerahi Nobel untuk kategori perdamaian. Dan itu

berarti, dia menjadi wanita muslim pertama yang mendapatkan Nobel, wanita kedua

dari Asia setelah Aung San Sun Kyi dari Myanmar, dan wanita ke 11 di dunia yang

memperoleh hadiah Nobel sejak penghargaan mi dibagikan mulai tahun 1901.

Shirin Ebadi, yang dikenal di Iran sebagai pejuang hak-hak asasi manusia ini

mendapatkan hadiah Nobel atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan

berdemokrasi dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran.

Shirin Ebadi lahir di Hamadan, sebelah barat Iran, 56 tahun yang lalu. Ayahnya

Muhammad Ali Ebadi, adalah pengacara terkemuka yang juga seorang pengarang buku

Hukum Bisnis dan juga dosen Universitas. Nggak heran, bila akhirnya ia terpengaruh

untuk menekuni bidang hukum.

Wanita yang kemudian menikah dengan Javed Tavassolian, seorang Insinyur Elektro

yang lima tahun lebih tua darinya ini berjuang menyelesaikan kuliahnya hingga

mendapat gelar Master dan Jurusan Fakultas Hukum di Teheran University. Prestasi

pertamanya ialah ketika ia dipercaya sebagai hakim wanita Iran pertama dan juga

menjadi ketua Badan Pengadilan kota Teheran sejak tahun 1975 hingga 1979. Namun,

Page 24: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

22

kariernya sebagai hakim terpaksa berhenti ketika meletus Revolusi Islam di Iran tahun

1979, di mana wanita tidak diperbolehkan menjabat sebagai hakim. Saat itu Ebadi

memutuskan menjadi dosen freelance di Teheran University.

Masalah muncul ketika pemerintah Iran hasil revolusi Islam menerapkan nilai-nilai

Islam yang sangat konservatif dan dinilai bertentangan dengan hak-hak asasi manusia.

Ebadi tersentuh, jiwanya berontak. Apalagi, berdasarkan risetnya, ia menemukan

bahwa hukum Islam sebetulnya mempunyai harmoni yang sama dengan nilai-nilai hak

asasi manusia seperti demokrasi, kesamaan hak dalam hukum, kebebasan beragama,

dan kebebasan berbicara.

Ebadi gencar menyuarakan hal tersebut dalam berbagai forum dan debat publik. Ia

mempromosikan pandangan baru terhadap nilai-nilai Islam, selain mempromosikan

nilai-nilai perdamaian untuk menyelesaikan suatu konflik. Tidak hanya itu, Ebadi pun

aktif sebagai aktifis untuk mengungsi dan juga mendirikan Association For Support Of

Children’s Right in Iran tempat ia jadi ketuanya. Dia juga menerbitkan beberapa buku

mengenai hak-hak asasi manusia.

Bekerja membela hak-hak azasi manusia, sudah pasti banyak resikonya. “Semua orang

yang berjuang menegakkan hak azasi manusia di Iran akan mengalami ketakutan terus

menerus dari ia lahir hingga meninggal. Tapi aku berusaha menepis semua ketakutan

itu,” katanya dengan gagah berani.

Di sela-sela kegigihannya, Ebadi masih menyempatkan waktu untuk mengurus

keluarganya. Dua putrinya yaitu Negar yang berusia 22 tahun kini telah lulus dari

jurusan Komunikasi di Sharif University-Teheran dan sedang melanjutkan

Postgraduate Course di McGill University, Kanada. Sedangkan putri bungsunya

Narguess yang berusia 21 tahun, mengikuti jejak ibunya kuliah di Fakultas Hukum,

Behesti University, Teheran.

Meski tidak semua pihak di Iran menyambut kemenangannya (terutama pihak

pemerintah dan pers yang konservatif), namun banyak orang berpendapat, kemenangan

Ebadi bukan hanya untuk masyarakat Iran. Keberhasilan Ebadi meraih Nobel,

menyiratkan pesan bahwa alangkah indahnya kalau kita semua mau berdialog untuk

menjembatani perbedaan kebudayaan dan agama di seluruh dunia.

Selamat mengerjakan!

Page 25: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

23

C. P E N U T U P

Setelah mempelajari modul ini, ada dua keterampilan yang sudah Kamu raih. Yang jelas,

Kamu sudah dapat menceritakan tokoh idola dan dapat mengungkapkan hal-hal yang dapat

diteladani dari buku biografi.

Dalam menceritakan tokoh idola pasti akan berbeda-beda antara satu siswa dengan siswa

yang lain. Setiap siswa mengidolakan tokoh yang berbeda-beda. Demikian pula dalam

mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani dari buku biografi.

Siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul. Teriring do'a semoga Kamu naik kelas II

dan selalu sukses!

Page 26: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

24

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

R.A. KARTINI

R.A. Kartini dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di

Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ia puteri ke lima

dari Bupati Jepara, R.M. Adipati Sosrodiningrat. Ketika

Kartini berumur 7 tahun ia dimasukkan oleh orangtuanya ke

sekolah kelas dua Belanda di kota Jepara. Setelah lulus SD

dan berumur 12 tahun Kartini masuk pingitan. Dalam masa pingitan Kartini merasa kesepian tetapi ia patuh

pada adat. Di usia 16 tahun, ia mulai agak dibebaskan dari

pingitan. Pada saat itu kedudukan wanita sangat terbelakang.

Karena itulah Kartini bercita-cita menjadi guru untuk

mendidik bangsa Indonesia. Ia pun sangat menaruh perhatian pada soal agama.

Tugas 2 1. Intisari Riwayat Hidup Tokoh

Shirin Ebadi lahir di Hamadan, sebelah barat Iran, 56 tahun yang lalu. Ayahnya

Muhammad Ali Ebadi. Shirin Ebadi menikah dengan Joved Tavassolian, seorang

insinyur Elektro. Ia mendapat gelar master dari Fakultas Hukum di Teheran University.

Prestasi pertamanya adalah ia dipercaya sebagai hakim wanita Iran pertama dan

menjadi ketua Badan Pengadilan Kota Teheran sejak tahun 1975 hingga tahun 1979.

kariernya sebagai hakim terpaksa berhenti ketika meletus revolusi Islam di Iran tahun

1979, dimana wanita tidak diperbolehkan menjabat sebagai hakim. Munculnya hasil revolusi Islam menerapkan nilai-nilai Islam yang sangat konservatif

dan dinilai bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Ia tersentuh, jiwanya

berontak. Ia menemukan bahwa Rukun Islam itu mempunyai harmoni yang sama

dengan nilai-nilai Hak Asasi Manusia seperti demokrasi, kesamaan hak dalam hukum,

kebebasan beragama, dan kebebasan berbicara. Ia pun gencar mempromosikan pandangan baru terhadap nilai-nilai Islam,

mempromosikan nilai-nilai perdamaian untuk menyelesaikan suatu konflik.

Shirin Ebadi, dikenal di Iran sebagai pejuang hak-hak asasi manusia, mendapatkan

hadiah Nobel atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan berdemokrasi

dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran.

2. Keistimewaan tokoh Keistimewaan dari Shirin Ebadi adalah ia menjadi wanita muslim pertama yang

mendapatkan Nobel, atas kerja kerasnya mempromosikan pentingnya kehidupan

berdemokrasi dan menegakkan hak-hak wanita dan anak-anak di Iran.

3. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh Yang dapat diteladani dari Shirin Ebadi ialah di sela-sela kegigihannya ia tetap

menyempatkan waktu untuk mengurus keluarganya.

Page 27: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

25

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.03 Percakapan Melalui Telepon

KEGIATAN SISWA

Penulis : Drs. H. Nasruddin, M.Pd

Dra. Edy Warsih

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

PERCAKAPAN MELALUI TELEPON

IND.VII.2.5.12

Page 28: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

27

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini Kamu akan

mempelajari modul ini dengan judul percakapan Melalui Telepon.

Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu memeragakan isi percakapan

melalui telepon serta dapat menentukan isi percakapan melalui telepon, dan dapat menulis

pesan singkat atau memo sesuai konteks.

Untuk mencapai tujuan itu, Kamu akan mempelajari dua kegiatan yaitu yang pertama tata

cara percakapan melalui telepon dan kedua menulis pesan singkat atau memo sesuai

konteks.

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes

akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan, jangan segan-segan mendiskusikannya dengan

teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 29: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

28

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Penentuan Isi Percakapan Melalui Telepon 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan

menanggapi cerita dan bertelepon.

2. Kompetensi Dasar Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu mendiskusikan tata cara bertelepon

2. Mampu bertelepon dengan mitra bicara sesuai dengan konteks

4. Materi Pokok

Isi Percakapan melalui Telepon. 5. Uraian Materi

Pada jaman modern ini, dalam berkomunikasi manusia tidak harus selalu bertatap

muka/berhadapan. Salah satu contoh berkomunikasi yang tidak melalui tatap muka

ialah bertelepon. Mungkin Kamu pernah berbicara melalui telepon. Sekurang-

kurangnya Kamu pernah melihat orang yang sedang bertelepon.

Berbicara melalui telepon harus sopan dan memperhatikan tata krama bertelepon

walaupun antara penelepon dan penerima tidak berhadapan langsung. Cara bertelepon

yang menyenangkan mempunyai pengaruh baik terhadap citra penelepon.

Perhatikan contoh peristiwa bertelepon berikut ini! Penelepon : Halo, Ujang ada?

Penerima telepon : Halo, dari mana ini?

Penelepon : Dari kawannya.

Penerima telepon : Iya, dari siapa?

Penelepon : Ala …., katakan saja dari temannya gitu. Dia sudah

tahu kok!

Percakapan di atas terasa tutur katanya kurang sopan, si penelepon tidak mau

menerangkan jati dirinya (identitas atau namanya). Percakapan melalui telepon

memang menyenangkan. Sebaliknya apabila sopan santun dalam bertelepon kurang

diindahkan maka akan terjadi kesalahpahaman.

Jika hendak menelepon, pertama-tama kita harus mengetahui Nomor teleponnya.

Setelah nomor telepon kita ketahui, kita angkat gagang telepon (handset), kemudian

kita putar (dial) atau tekanlah (push button) nomor-nomor yang dipilih pada pesawat

Page 30: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

29

telepon. Bila terdengar nada sibuk pada pesawat telepon yang kita hubungi kita ulangi

secara semula lagi.

Bila orang yang kita hubungi sudah menjawab, kita langsung menyampaikan salam dan

mengenalkan diri dengan menyebutkan nama atau instansi (tempat kerja) kita.

Kemudian kita minta untuk berbicara dengan orang yang kita cari.

Misalnya : Penelepon : Assalamualaikum. Di sini Susi, ingin berbicara dengan Nina.

Atau Penelepon : Hallo, selamat pagi! Mohon dihubungkan dengan pesawat 540.

Sebaliknya jika menerima pesawat telepon, kita langsung menyebutkan Nomor telepon

kita atau instansi kita bekerja atau belajar.

Pada saat kita menerima telepon, kita dapat mengatakan. Misalnya :

1. Penerima telepon : 7490274, selamat pagi

2. Penerima telepon : SMP Terbuka, selamat siang!

3. Penerima telepon : Suasana, selamat siang!

Dengan cara seperti di atas, orang yang menelepon tahu tentang adanya salah sambung

atau tidak. Setelah kita menyebutkan jati diri kita, segera kita tanyakan siapa yang

ingin diajak bicara serta apa keperluannya.

Pada waktu mengajukan pertanyaan, hendaklah menggunakan cara yang baik dan

sopan. Misalnya.

Penerima telepon : Maaf, boleh saya tahu, dengan siapa saya bicara?

Pertanyaan seperti “Ini siapa?”, “Saudara siapa?”, atau “Situ siapa?” tentulah tidak

sopan. Jika penelepon ingin bicara dengan yang lain, kita jawab dengan sopan, seperti

“Silakan tunggu sebentar!” Jika terjadi salah sambung kita menjawab “Maaf,

Anda/Saudara/Bapak/Ibu salah sambung!” Dalam berkomunikasi dengan telepon, bahasa yang digunakan harus jelas, singkat,

tidak bertele-tele, dan lugas. Jika kata tertentu diucapkan kurang jelas, hendaknya kita

meminta agar si penelepon mengeja kata itu, selain itu, berita yang ingin disampaikan

harus dipersiapkan sebelumnya.

Page 31: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

30

Akhirnya setiap pembicaraan melalui telepon haruslah dilakukan dengan ramah dan

tidak tergesa-gesa. Kemudian kita akhiri pembicaraan itu antara lain seperti berikut.

1. “Terima kasih atas informasi Saudara, selamat siang!”

2. “Terima kasih, Bu Fat, assalamu’alaikum!”

3. “Trims, Ya! Daaah!” (diucapkan kepada teman akrab).

Bacalah percakapan melalui telepon berikut ini!

Dudi : (Nomor telepon diputar/ditekan. Setelah di seberang terdengar bunyi

tut yang panjang terdengar suara pria dari sana) Halo

Di seberang : Baik, tunggu sebentar (diam sebentar … kemudian) Halo Dud,

bagaimana?

Dudi : Ron, sejak tadi kami menunggu. Pinjami aku pulpen karena aku lupa

membawanya!

Roni : Aku pun minta tolong, sampaikan salamku pada teman-teman yang

menungguku!

Dudi : Ron, teman-teman sudah mulai berdiskusi. Jangan lupa persiapan

pertanyaan-pertanyaan sebelum kau datang ke sini!

Roni : Ya sebentar lagi aku datang. Tadi Ibu menyuruhku ke toko berbelanja.

Dudi : Baiklah! Assalamu’alaikum.

Roni : Waalaikumsalam.

Berbicara melalui telepon, selain harus sopan dan singkat tentunya mempunyai maksud

tertentu sekurang-kurangnya penelepon ingin menginformasikan sesuatu, atau

memerlukan informasi dari penerima telepon. Nah, setelah Kamu membaca percakapan

Dudi dengan Roni di atas, apakah isi percakapan itu? Sebelum Kamu menjawab

pertanyaan itu, tentu saja Kamu harus memahami isi yang disampaikan oleh kedua

pembicara itu. Pertama Dudi sebagai penelepon dan kedua, Roni sebagai penerima

telepon. Dudi menanyakan keterlambatan Roni, dan Roni pun menginformasikan atas

keterlambatannya. Selain itu keduanya saling meminta tolong. Dengan demikian kita

dapat menentukan bahwa percakapan dalam telepon antara Dudi dan Roni ialah :

1. Roni ditunggu teman-temannya yang akan berdiskusi.

2. Dudi minta dibawakan pulpen oleh Roni

3. Dudi menginformasikan kepada Roni bahwa teman-temannya sudah mulai

berdiskusi

4. Roni minta tolong kepada Dudi untuk menyampaikan salamnya bahwa ia terlambat

karena disuruh Ibunya.

Bagaimana? Apakah Kamu sudah mengerti uraian materi di atas? Jika belum, bacalah

sekali lagi. Intinya Kamu harus mengetahui isi percakapan itu dan Kamu pun harus

mengetahui simpulan informasi beritanya.

Sebelum Kamu mengerjakan tugas kegiatan pertama ini, terlebih dahulu bacalah

rangkuman berikut ini!

Page 32: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

31

Rangkuman

1. Berbicara/berkomunikasi melalui telepon harus sopan dan memperhatikan tata

krama bertelepon.

2. Berkomunikasi yang sopan akan berpengaruh baik terhadap citra pribadi

penelepon. Isi percakapan dalam telepon ialah masalah-masalah yang disampaikan

antara penelepon dan penerima telepon (bukan obrolan keduanya)

3. Simpulan informasi berita melalui telepon ialah hal-hal inti yang diinformasikan

antara keduanya.

6. Tugas 1

Bacalah percakapan melalui telepon berikut ini!

Penelepon : Halo, Erna! Besok siang akan ada acara menarik, mau ikut tidak?

Penerima : Halo, Tuti! Acara apa, sih?

Penelepon : Ada, deh! Pokoknya sip, Er! Kan ada acara menarik.

Penerima : Ah, Kamu! Acara apa sih, coba katakan!

Penelepon : Makan rujak bersama Wawan dan Ade!

Penerima : Asyik! Kalau begitu, Aku ikut ya!

Penelepon : Oke, aku tunggu besok siang! Daaah, Erna!

Penerima : Daaah, selamat malam, Tuti!

Untuk mengetahui isi percakapan tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Siapa nama penelepon dan penerima telepon?

2. Acara apakah yang akan mereka adakan?

3. Berapa orangkah yang ikut dalam acara itu?

4. Sebutkan nama-nama orang yang terlibat dalam acara itu!

5. Kapankah waktu mereka bertelepon?

6. “Asyik! Kalau begitu, aku ikut, yah!”

Siapakah nama orang yang mengucapkan kalimat di atas?

Kegiatan 2 : Penulisan Pesan Singkat 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat

2. Kompetensi Dasar Menulis pesan singkat sesuai dengan isi, dengan menggunakan kalimat efektif dan

bahasa yang santun

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu menulis pokok-pokok pesan yang akan ditulis

2. Mampu menulis pesan singkat sesuai dengan konteks

4. Materi Pokok

Penulisan Pesan Singkat

5. Uraian Materi Pada pembelajaran (1) Kamu telah mengenal bertelepon. Dalam kehidupan sehari-hari

ada dua cara berkomunikasi yaitu komunikasi secara langsung dan tidak langsung.

Page 33: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

32

Bertelepon adalah salah satu bentuk komunikasi secara langsung. Adapun bentuk

komunikasi tidak langsung di antaranya memo atau pesan singkat.

Pada kegiatan ini, Kamu akan belajar menulis pesan singkat atau memo. Pesan singkat

atau memo adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan melalui

orang lain dengan singkat. Walaupun singkat, harus tetap memperhatikan keefektifan

kalimat dan ketentuan berbahasa.

Baca dan amatilah contoh pesan singkat berikut ini! Contoh 1

Pesan yang ditulis Dini untuk Lita isinya sangat ringkas, yaitu tentang tugas kelompok bahasa Indonesia. Bahasa yang dipakai untuk menulis memo tersebut komunikatif,

padat, dan langsung pada pokok persoalan. Walaupun singkat, tidak mengurangi

maksud dan tujuannya.

Selain bersifat pribadi, memo juga dipakai dalam dinas. Dalam dinas memo biasanya

dipakai oleh atasan kepada bawahannya.

Contoh 2

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TERBUKA

Jl. Rorotan IX No.2 Cilincing

Jakarta – Utara

MEMO

Dari : Kepala Sekolah

Kepada : Kepala Tata Usaha

Harap segera dibuatkan daftar nama siswa-siswi SMP Terbuka yang akan

mengikuti UN (Ujian Nasional). Letakkan di meja Saya.

Jakarta, 25 Mei 2006

Drs. Abdullah

MEMO

Untuk : Lita

Dari : Dini

Hal : Tugas kelompok bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia menugaskan kita untuk membuat teks dialog bertelepon

dengan teman belajar. Sabtu, 13 Januari kita bertemu di TKB pukul 15.00 menyusun

teks dialog tersebut.

Terima kasih.

Jakarta, 25 Januari 2006

DINI

Page 34: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

33

Cermatilah contoh memo nomor 2!

Jelaslah bahwa memo pada contoh 2 ditulis oleh Kepala Sekolah yang ditujukan

kepada Kepala Tata Usaha, maka dikategorikan memo yang bersifat resmi atau

kedinasan.

Tahukah Kamu di mana letak perbedaan kedua contoh memo di atas? Amatilah sekali

lagi memo tersebut! Perbedaannya adalah pada memo contoh 1 tidak ada kop surat,

sedangkan pada memo contoh 2 terdapat kop surat. Kop surat tersebut menunjukan

identitas sekolah yang mengeluarkan memo. Itulah perbedaan kedua memo tersebut.

Jika memang masih ada perbedaannya Kamu boleh menambahkan.

Bagaimana? Pasti Kamu sudah memahami penjelasan memo atau pesan singkat.

Berarti, Kamu sudah dapat membuat memo atau pesan singkat jika mendapat tugas.

Untuk itu, berlatih terus dan jangan bosan-bosan membaca ilmu pengetahuan. Jangan

lupa baca rangkumannya.

Rangkuman

1. Ada dua cara berkomunikasi yaitu langsung dan tidak langsung

2. Komunikasi secara langsung misalnya berbicara berhadapan, berbicara melalui

telepon.

3. Komunikasi tidak langsung misal surat, memo atau pesan singkat.

4. Memo atau pesan singkat biasanya berisi tentang perintah, nasihat, permintaan,

amanat.

6. Tugas 2

Buatlah pesan singkat pada temanmu Rudi, bahwa pada hari Sabtu pukul 15.00 di

sekolah ada latihan Pramuka!

Page 35: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

34

C. PENUTUP

Dengan selesainya Kamu mempelajari modul berarti ada dua keterampilan berbahasa yang

telah Kamu kuasai yaitu dapat menentukan isi percakapan melalui telepon dan dapat

menulis pesan singkat atau memo sesuai dengan konteks.

Bila dua tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh Kamu

cocokkan dengan kunci tugas modul ini. Bila berbeda, Kamu tidak perlu kecewa.

Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk

mempelajari modul berikutnya.

Sukses selalu untuk Kamu!

Page 36: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

35

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Penelepon : Tuti

2. Penerima : Erna

3. Acara makan rujak

4. Dua orang

5. Selain Tuti dan Erna ada juga Wawan dan Ade

6. Pada malam hari

7. Erna

Tugas 2

MEMO

Untuk : Rudi

Dari : Eka

Hal : Latihan Pramuka

Pada hari Sabtu, 27 Januari 2006, pukul 15.00 ada latihan Pramuka di

sekolah, harap datang.

Jakarta, 26 Januari 2006

Eka

Page 37: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.04 Polusi

KEGIATAN SISWA

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

P O L U S I

IND.VII.2.6.13

Page 38: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

39

A. PENDAHULUAN

Selamat bertemu kembali dalam modul Bahasa Indonesia. Bagaimana hasil tes Kamu pada

modul sebelumnya? Cukup baik, bukan? Nah, pelajarilah modul ini dengan tekun, supaya

nilai Kamu lebih bagus lagi.

Standar kompetensi yang dituntut adalah agar Kamu mampu menemukan gagasan utama

dalam teks bacaan dan menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram sera

mengubah tabel/diagram dalam bentuk narasi.

Untuk mencapai standar kompetensi tersebut, Kamu harus mempelajari dua materi. Materi

pertama penemuan gagasan utama atau ide pokok teks bacaan dan kedua dapat

menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram serta dapat mengubah tabel/diagram

dalam bentuk narasi.

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit, termasuk tes

akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikan dengan

teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 39: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

40

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Pembuatan Ikhtisar Wacana 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana tulis melalui membaca intensif dan membaca memindai

2. Kompetensi Dasar Membaca dan menemukan gagasan utama dalam teks yang dibaca

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu mengungkapkan gagasan utama/ide pokok dalam setiap paragraf pada

suatu teks bacaan.

2. Mampu menunjukkan letak kalimat utama dalam suatu paragraf pada teks bacaan.

4. Materi Pokok

Penemuan Gagasan Utama Teks

5. Uraian Materi Sebuah wacana dapat tercipta dari beberapa Paragraf. Pada setiap Paragraf mempunyai

satu gagasan utama atau ide. Ide ini menjadi pokok atau tumpuan untuk

mengembangkan kalimat. Untuk menentukan gagasan utama tiap Paragraf, Kamu harus

membaca dulu wacana yang berjudul “Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah

Juga Makin Banyak” dengan teliti.

Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah Juga Makin Banyak

Gambar 02.01 Pencemaran yang dihasilkan industri

Standar hidup yang meningkat ternyata juga meningkatkan jumlah limbah yang

dibuang. Padahal kapasitas bumi untuk mendaur ulang menyerap limbah yang makin

meningkat tidak berubah. Akibat peningkatan pertumbuhan ekonomi beberapa dekade

terakhir, telah mengakibatkan krisis ekologi yang serius. Peningkatan ekonomi dan standar hidup ini telah membawa implikasi peningkatan

konsumsi. Makin banyak yang dibeli, makin banyak pula kertas, plastik, dan

bungkusan yang harus dibuang. Demikian juga dengan kendaraan bermotor yang

digunakan sebagai alat transportasi dapat menimbulkan emisi-emisi gas akibat

Page 40: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

41

pembakaran. Peningkatan standar hidup berkorelasi dengan peningkatan limbah dan

polutan per satuan individu,” kata Retno. Selain itu, setiap tragedi kenaikan konsumsi terjadi juga peningkatan produksi di

industri sehingga juga menambah polutan yang dihasilkan. Bukti-bukti korelasi ini,

tidak hanya dilihat dari kenaikan limbah dihilangkan pada per rumah tangga setiap

tahunnya, tetapi juga makin besarnya pencemaran yang dihasilkan oleh industri.

Pengelolaan Limbah Limbah menurut Soerjani adalah sesuatu baik dalam bentuk materi, makhluk hidup,

energi maupun informasi yang berada di suatu sistem yang tidak sesuai peruntukannya,

memang harus dikelola. “Idealnya bahan baku dikurangi barang kebutuhan sama

dengan nol, sehingga tidak ada limbah. Tetapi itu sulit sekali,” kata Koentyo. Yang

terjadi saat ini adalah setiap proses produksi menghasilkan limbah dan hasil produksi

itu sendiri suatu saat juga menjadi limbah. Ini yang menurut para pembicara harus

dikelola sehingga keseimbangan ekologi di bumi tetap tercipta. Sampah basah yang biasanya terdiri dari bahan-bahan yang mudah busuk biasanya

akan dimanfaatkan para pembuat kompos. Sedangkan sampah kering seperti kertas,

kayu, logam dapat dipilih lagi oleh pemulung untuk dikembalikan ke tempat

pengerjaannya menjadi bahan baku. “Dengan pemilihan, biasanya yang benar-benar

limbah dan tidak dapat digunakan lagi tinggal sedikit sehingga mudah dikelola,

misalnya dengan dibakar,” tambah Tanyo. Untuk limbah gas, dan cair yang

kebanyakan dari industri, saat ini teknologi sudah dapat mengelolanya. (Dikutip seperlunya dari Kompas, Mei 1999)

Untuk lebih memudahkan Kamu memahami isi wacana tersebut, bacalah kosakata

berikut ini.

Kosakata bahan baku : bahan utama untuk industri

berkorelasi : berhubungan

dikelola : dikerjakan

dekade : masa sepuluh tahun

ekologi : ilmu tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

emisi : pemancaran, penyinaran, pencurahan (cahaya, panas)

ideal : sesuai dengan yang diinginkan

implikasi : keterlibatan

informasi : penerangan

kompos : pupuk dari sampah dan kotoran

konsumsi : pemakaian barang-barang hasil industri

limbah : sisa proses produksi, air buangan pabrik

mendaur ulang : diproses kembali

pemilihan : pemisahan

pemulung : orang yang pekerjaannya memungut barang-barang bekas

polutan : bahan yang mengubah derajat pengalihan dua unsur lingkungan

dan mengakibatkan gangguan terhadap kelayakan lingkungan.

sistem : aturan

standar : ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan.

Page 41: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

42

Cara Menentukan Gagasan Utama Untuk memudahkan Kamu dapat menentukan gagasan utama, ikutilah petunjuk di

bawah ini:

1. Bacalah wacana tersebut secara keseluruhan sampai beberapa kali. Hal ini berguna

bagi dirimu untuk mengetahui kesan umum dan maksud atau tujuan isi wacana

tersebut.

Catatlah semua gagasan utama yang terdapat dalam wacana tersebut.

Sebagai contoh, cobalah Kamu membaca secara teliti paragraf 1. Gagasan utama

pada paragraf tersebut adalah standar hidup meningkat. Gagasan ini menjadi pokok

pembicaraan paragraf tersebut. Gagasan ini dikembangkan dengan pikiran penjelas

sebagai berikut :

a. Jumlah limbah meningkat

b. Kapasitas bumi untuk menyerap limbah tidak berubah

c. Akibatnya terjadi krisis ekologi yang serius

Semua pikiran penjelasan tersebut menunjang terbentuknya paragraf 1. Gagasannya

saling berkaitan dengan gagasan pokok tersebut.

2. Kemudian bacalah kembali isi paragraf 2 dengan teliti. Dapatkah Kamu

menentukan gagasan pokok paragraf tersebut ? Mungkin Kamu dapat

menjawabnya. Gagasan pokok paragraf tersebut adalah akibat-akibat adanya

peningkatan ekonomi dan standar hidup. Sekarang, Kamu sudah dapat mencatat

pikiran penjelas yang ada dalam paragraf 2 sebagai berikut. a. Membawa implikasi peningkatan konsumsi

b. Banyak yang dibeli, makin banyak yang dibuang

c. Timbul emisi gas akibat alat transportasi

d. Berkolerasi dengan peningkatan limbah

Kamu sudah dapat menentukan gagasan pokok paragraf 1 dan 2. Pikiran penjelas

pada paragraf itu pun sudah dapat Kamu temukan. Dengan mudah Kamu dapat

mengembangkan kedua gagasan itu dengan kata-kata sendiri.

3. Cobalah lanjutkan kegiatan untuk mencari gagasan pokok paragraf 3. Pikiran penjelasannya harus Kamu catat. Bila mengalami kesulitan, diskusikan

dengan teman-temanmu. Untuk menemukan gagasan pokok dan kalimat

penjelasannya, jawabanmu dengan jawaban teman-temanmu harus sama, karena

berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam wacana tersebut.

a. gagasan pokoknya

1) kenaikan konsumsi

b. pikiran penjelasannya :

1) adanya peningkatan industri

2) menambah polutan

3) korelasi dapat dilihat

4) pencemaran makin besar

Dalam menentukan gagasan utama tetap mempertahankan susunan gagasan asli, tidak

ada hal-hal yang baru.

Page 42: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

43

6. Tugas 1

Wacana “Standar Hidup Semakin Meningkat, Limbah Juga Makin Banyak” belum

disusun gagasan secara menyeluruh. Tugas yang harus Kamu kerjakan adalah

menyusun gagasan utama wacana tersebut, pada paragraf 4 dan 5.

Apabila tugas itu sudah selesai Kamu boleh mencocokkan jawabanmu pada kunci

tugas, Kamu jangan memasukkan hal-hal baru yang tidak ada dalam naskah tersebut.

Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk mempelajari materi berikutnya, yaitu

penggunaan kalimat berita dan kalimat tanya.

Kegiatan 2 : Membaca Tabel/Diagram

1. Standar Kompetensi Memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai

2. Kompetensi Dasar Menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu mengenali bagian-bagian tabel/diagram.

2. Mampu menemukan makna/isi tabel atau diagram.

3. Mampu mengubah tabel/diagram menjadi bentuk narasi.

4. Materi pokok

Tabel atau Grafik

5. Uraian Materi Sudah tahukah Kamu tentang tabel atau diagram? apakah fungsi tabel atau diagram?

Apakah Kamu juga mengetahui bagian-bagian tabel/diagram dan cara membaca tabel

atau diagram? Dalam pembelajaran ini Kamu akan mempelajari tiga hal tersebut.

Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data informasi yang biasanya berupa

kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan

deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

Sedangkan diagram adalah gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau

menerangkan sesuatu.

Berikut ini sebuah tabel tentang hasil pertanian sayur-sayuran yang dikelola oleh Faizal

selama lima bulan.

Page 43: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

44

DATA HASIL PERTANIAN SAYUR-SAYURAN

YANG DIKELOLA OLEH FAIZAL

SELAMA LIMA BULAN

1 2 3 4 5

1 Tomat - - 2,000 kg 2,050 kg 2,150 kg

2 Wortel - - 1,800 kg 1,000 kg 800 kg

3 Kentang - - 1,900 kg 900 kg 600 kg

BULAN KENO NAMA SAYURAN

1. Nah, sebelum membaca tabel dan diagram, kenalilah bagian-bagiannya.

DATA HASIL PERTANIAN SAYUR-SAYURAN

YANG DIKELOLA OLEH FAIZAL

SELAMA LIMA BULAN

Sekarang Kamu sudah mengenal bagian-bagian tabel. Untuk selanjutnya tabel

tersebut dapat pula ditampilkan dalam bentuk diagram.

Berikut ini informasi dari tabel tersebut disampaikan dalam bentuk diagram..

Jika Kamu perhatikan tabel atau diagram tersebut, Kamu dapat dengan mudah

menemukan informasi yang ada. Misalnya, Kamu ingin mengetahui hasil pertanian

yang terbanyak yaitu tomat pada bulan ke-5. bentuk informasi dapat juga berbentuk

Judul

Baris

Kolom

0

500

1000

1500

2000

2500

I II III IV V

Tomat

Wortel

Kentang

Page 44: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

45

kalimat berita. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan atau

menyatakan sesuatu.

Contoh: Hasil pertanian sayur-sayuran yang dikelola oleh Faizal terbanyak yaitu tomat

mencapai 2.150 kg pada bulan ke-5.

2. Menemukan makna atau isi tabel atau diagram.

Baru saja Kamu dapat menemukan informasi dengan cepat. Nah, sekarang

bagaimana langkah-langkah selanjutnya jika Kamu ingin mengetahui informasi

lainnya dari tabel tersebut. Untuk memudahkan Kamu memperoleh informasi,

dapat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tabel. Kamu dapat

menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan tabel. Kamu dapat menyampaikan

pertanyaan dengan menggunakan kata tanya, seperti apa, siapa, berapa, dan

bagaimana. Jawaban tersebut dapat menjelaskan isi tabel secara keseluruhan.

Contoh pertanyaan: Jenis sayur apakah yang banyak diperoleh oleh Faizal?

Jawaban: Tomat

3. Mengubah tabel atau diagram menjadi narasi.

Bagaimana? Sudah paham dalam menemukan makna atau isi tabel/diagram, bukan?

Kali ini Kamu diharapkan dapat mengubah tabel menjadi wacana jenis narasi.

Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang membentuk jalinan

cerita.

Coba Kamu perhatikan kembali tabel tadi! Selanjutnya, Kamu ubah tabel tersebut

menjadi sebuah wacana narasi. Agar Kamu lebih jelas lagi, perhatikan contoh wacana

narasi berikut yang berasal dari tabel tersebut yang diubah menjadi narasi.

Faizal Petani Sayur-sayuran

Faizal adalah seorang petani sayuran yang cukup berhasil. Banyak sayuran yang ia

kelola di kebunnya. Jenis sayuran yang dikategorikan paling banyak hasilnya yaitu

tomat, wortel, dan kentang. Karena hasilnya cukup bagus, banyak petani lainnya yang

mencontoh kiat-kiat Faizal dalam mengelola sayurannya. Dari hasil penjualan sayuran,

keluarga Faizal cukup bahagia.

Rangkuman

1. Tabel adalah daftar ikhtisar sejumlah data informasi yang biasanya berupa kata-

kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan

deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.

2. Diagram adalah gambaran (buram, sketsa) untuk memperlihatkan atau

menerangkan.

3. Narasi adalah karangan yang berupa rangkaian peristiwa yang membentuk jalinan

cerita.

Page 45: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

46

6. Tugas 2

Buatlah karangan berbentuk narasi berdasarkan tabel berikut ini!

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2003 / 2004 602 657 1259

2 2004 / 2005 573 594 1167

3 2005 / 2006 706 803 1509

4 2006 / 2007 643 674 1317

Jumlah Siswa

Jumlah Siswa SMP Negeri 200 Jakarta

Tahun AjaranNo

Page 46: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

47

C. PENUTUP

Dengan selesainya Kamu mempelajari modul ini berarti Kamu telah menambah

keterampilan yang Kamu miliki. Pertama, Kamu sudah dapat menentukan kegiatan utama

sebuah wacana yang bertopikkan “Polusi”. Kedua, Kamu sudah dapat menemukan

informasi secara cepat dari tabel atau diagram serta mengubah tabel atau diagram dalam

bentuk narasi.

Semakin banyak berlatih, Kamu akan semakin terampil. Jangan lupa, cocokkanlah hasil

pekerjaanmu dengan kunci tugas modul ini. Bila berbeda, Kamu tidak perlu kecewa. Untuk

membuat gagasan sebuah wacana tiap orang tidak akan sama. Demikianlah pula dengan

materi tentang menemukan informasi secara cepat dari tabel/diagram serta mengubahnya

dalam bentuk narasi.

Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk

mengikuti modul berikutnya.

Selamat mengikuti tes!

Page 47: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

48

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

Paragraf 4 : Limbah harus dikelola

1. pengertian limbah

2. setiap produksi menghasilkan limbah

Paragraf 5

1. Jenis sampah

2. basah dan kering

3. pengelolaan sampah

Tugas 2

Jumlah Siswa SMPN 200 Jakarta pada tahun ajaran 2003/2004 berjumlah 1.259 siswa

dengan jumlah siswa laki-laki 602 siswa dan jumlah siswa perempuan 657 siswa.

Namun pada tahun ajaran berikutnya yaitu tahun 2004/2005 mengalami penurunan

menjadi 1.167 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 573 siswa dan jumlah siswa

perempuan 594 siswa. Pada tahun ajaran berikutnya terjadi peningkatan jumlah siswa

keseluruhan yang drastis yaitu sebanyak 342 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 706

siswa dan jumlah siswa perempuan 803 siswa. Kemudian pada tahun ajaran 2006/2007

kembali mengalami penurunan menjadi 1.317 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 643

siswa dan jumlah siswa perempuan 674 siswa.

Jadi, jumlah siswa dari tahun ke tahun tidak selalu sama, tetapi jumlah siswa

perempuan selalu lebih banyak daripada jumlah siswa laki-laki. Terutama pada tahun

ajaran 2005/2006, terdapat perbedaan jumlah yang mencolok antara jumlah siswa laki-

laki dengan jumlah siswa perempuan.

Page 48: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.2.M.05 Teks Wawancara

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

TEKS WAWANCARA

IND.VII.2.6.14

Page 49: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

51

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul-modul terdahulu. Kali ini Kamu

akan mempelajari tentang teks wawancara.

Standar kompetensi yang harus Kamu miliki adalah agar Kamu mampu jmengungkapkan

berbagai informasi dalam bentuk narasi.

Modul ini terdiri atas tiga kegiatan pembelajaran yaitu: mengubah kalimat langsung dalam

wawancara menjadi kalimat tidak langsung, mengubah teks wawancara ke bentuk narasi,

dan menyunting narasi sendiri atau teman.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan

waktu yang tersedia sebaik mungkin. Jika Kamu mengalami kesulitan, Kamu dapat

berdiskusi dengan teman atau langsung kepada Guru Pamong di Tempat Kegiatan Belajar

(TKB).

Selamat belajar, semoga sukses!

Page 50: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

52

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Wawancara 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.

2. Kompetensi Dasar Mengubah teks wawancara menjadi narasi

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi kalimat tidak

langsung.

4. Materi Pokok Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung.

5. Uraian Materi Pada modul terdahulu Kamu telah mempelajari wawancara. Wawancara adalah tanya-

jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau meminta pendapatnya

mengenai sesuatu hal. Proses tanya-jawab itu biasanya dilakukan dengan cara bertatap

muka antara dua orang atau lebih. Ketika melaksanakan wawancara, kita dapat

menggunakan pedoman pada 5W dan 1H, yaitu What (apa), Who (siapa), why

(mengapa), when (kapan), where (di mana), dan how (bagaimana).

Pada rumus 5W dan 1H dalam wawancara akan menghasilkan kalimat langsung. Pada

kegiatan ini, Kamu diharapkan dapat mengubah kalimat langsung dalam wawancara

menjadi kalimat tidak langsung.

Perhatikan wawancara sebagai berikut: Rina : Selamat pagi, Pak!

Bapak Camat : Selamat pagi!

Rina : Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta waktu beberapa menit?

Bapak Camat : Bisa, silakan.

Rina : Terima kasih Pak.

Saya melihat di televisi bahwa wilayah kecamatan yang Bapak

pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih. Apakah usaha

Bapak, sehingga berhasil menjadi juara keindahan dan kebersihan?

Bapak Camat : Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti.

Rina : Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan

kebersihan?

Bapak Camat : Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat.

Rina : Kapan melakukan kerja baktinya?

Bapak Camat : Setiap satu minggu sekali.

Rina : Di mana saja yang perlu dibersihkan?

Bapak Camat : Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat tinggal.

Rina : Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga kebersihan?

Bapak Camat : Bagus, mereka sangat peduli.

Rina : Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah diberikan.

Page 51: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

53

proses tanya jawab dalam wawancara

Setelah Kamu membaca teks wawancara tersebut, jelaslah bahwa pembicaraan Rina

dengan Bapak Camat menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah

kalimat yang dikutip secara langsung dari ucapan orang pertama. Ucapan langsung itu

diberi tanda petik (“……”). Baiklah, perhatikan contoh berikut ini. Contoh: Rina menyapa, “Selamat Pagi, Pak!”

Sapaan tersebut langsung diucapkan oleh Rina kepada Bapak Camat. Dapat pula

ditambahkan dengan kata “sapa” seperti berikut:

“Selamat pagi, Pak!” sapa Rina.

Jika kalimat langsung di atas diubah menjadi kalimat tidak langsung, maka kalimatnya

menjadi sebagai berikut:

Rina menyapa Bapak Camat, selamat pagi.

Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang telah diubah susunan kalimatnya dan

tidak diberi tanda petik.

Perhatikan perubahan kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung pada contoh

berikut ini:

Bapak Camat : “Selamat pagi!”

atau

“Selamat pagi!” jawab Bapak Camat.

menjadi:

Bapak Camat menjawab dengan mengucapkan selamat pagi.

Saya yakin, Kamu sudah mengerti. Untuk lebih memantapkan pemahamanmu terhadap

materi ini, coba ubahlah kalimat langsung pada teks wawancara tersebut menjadi

kalimat tidak langsung.

Kalimat

langsung

Kalimat tidak

langsung

Page 52: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

54

Rina berkata, “Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta

waktu anda beberapa menit?”

Rina mengatakan bahwa ia mohon maaf, karena ia akan

minta waktu beberapa menit kepada Bapak Camat.

“Saya melihat di televisi, bahwa wilayah kecamatan yang

Bapak pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih,”

kata Rina.

Rina mengatakan bahwa ia melihat di televisi, bahwa

kecamatan yang dipimpin oleh Bapak Camat menjadi

wilayah terindah dan terbersih.

Rangkuman

1. Dalam wawancara selalu menggunakan kalimat langsung.

2. Kalimat langsung adalah kalimat yang dikutip secara langsung dari ucapan orang

pertama dan diberi tanda petik (“….”).

3. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang telah diubah susunan kalimatnya dan

tidak diberi tanda petik.

6. Tugas 1

Ubahlah cuplikan teks wawancara berikut ini menjadi kalimat tidak langsung!

Bapak Camat : Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti.

Rina : Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan

kebersihan?

Bapak Camat : Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat.

Rina : Kapan melakukan kerja baktinya?

Bapak Camat : Setiap satu minggu sekali.

Rina : Dimana saja yang perlu dibersihkan?

Bapak Camat : Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat

tinggal.

Rina : Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga

kebersihan?

Bapak Camat : Bagus, mereka sangat peduli.

Rina : Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah

diberikan.

Kalimat

langsung

Kalimat

langsung

Kalimat tidak

langsung

Kalimat tidak

langsung

Page 53: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

55

Kegiatan 2: Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.

2. Kompetensi Dasar

Mengubah teks wawancara menjadi narasi

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu mengubah kalimat teks wawancara menjadi narasi.

4. Materi Pokok Cara Mengubah Teks Wawancara ke Bentuk Narasi dan Implementasinya.

5. Uraian Materi Setelah Kamu mempelajari kalimat langsung dalam wawancara diubah menjadi kalimat

tidak langsung maka dalam kegiatan ini Kamu dituntut mampu mengubah teks

wawancara menjadi narasi. Narasi adalah karangan yang merupakan rangkaian

peristiwa yang disusun menurut urutan kejadian atau urutan waktu.

Perhatikan teks wawancara berikut ini!

Rina : Selamat pagi, Pak!

Bapak Camat : Selamat pagi!

Rina : Mohon ma'af Pak, bisakah saya minta waktu beberapa menit?

Bapak Camat : Bisa, silakan.

Rina : Terima kasih Pak.

Saya melihat di televisi, bahwa wilayah kecamatan yang

Bapak pimpin menjadi wilayah terindah dan terbersih. Apakah

usaha Bapak, sehingga berhasil menjadi juara keindahan dan

kebersihan?

Bapak Camat : Kita gerakkan seluruh warga melakukan kerja bakti.

Rina : Siapa saja yang membantu Bapak dalam meningkatkan

kebersihan?

Bapak Camat : Seluruh aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat.

Rina : Kapan melakukan kerja baktinya?

Bapak Camat : Setiap satu minggu sekali.

Rina : Dimana saja yang perlu dibersihkan?

Bapak Camat : Di jalan-jalan, trotoar, saluran air, dan lingkungan tempat

tinggal.

Rina : Bagaimana peran serta masyarakat di dalam menjaga

kebersihan?

Bapak Camat : Bagus, mereka sangat peduli.

Rina : Terima kasih Pak, atas keterangan dan waktu yang telah

diberikan.

Untuk mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi, Kamu harus menguasai

perubahan dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. Perhatikan contoh

penulisan wawancara menjadi tulisan narasi berikut ini.

Page 54: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

56

Wilayah Terindah dan Terbersih

Pagi ini, Rina ingin mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan,

terlebih dahulu meminta izin. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat, Rina memulai

mewawancarainya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan Bapak Camat

sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan di daerahnya. Informasi ini

dia peroleh dari siaran televisi. Kemudian, Bapak Camat pun menjawab, bahwa semua itu berkat gerakan seluruh

warganya melakukan kerja bakti. Setelah itu, Rina pun bertanya kembali, bahwa siapa

yang membantunya dalam meningkatkan kebersihan di daerah itu. Ia pun menjawab,

bahwa yang membantunya adalah aparat Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat

sekitar. Kemudian Rina meneruskan wawancaranya kembali, yaitu kapan kerja bakti

itu dilakukan. Jawaban Bapak Camat adalah satu Minggu sekali. Lalu, Rina menanyakan kembali tentang tempat-tempat yang perlu dibersihkan. Bapak

Camat pun menjelaskannya, yang dibersihkan adalah mulai dari jalan-jalan, trotoar,

saluran air, dan lingkungan tempat tinggal penduduk setempat. Akhirnya, sampailah Rina, ke pertanyaan yang terakhir, yaitu bagaimana peran serta

masyarakat di sana dalam menjaga kebersihan. Jawabannya adalah, bahwa masyarakat

sekitar sangat peduli. Setelah pertanyaan itu berakhir, maka berakhir pulalah wawancara yang Rina lakukan.

Ia pun segera mengucapkan terima kasih, atas keterangan dan waktu yang diberikan

Bapak Camat kepadanya.

Rangkuman

1. Pada saat mengubah teks wawancara menjadi bentuk narasi, yang harus dipahami

adalah perubahan dari kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.

2. Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan atau ujaran

orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat bisa berupa kalimat tanya, kalimat berita,

atau kalimat perintah.

3. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan ucapan atau ujaran orang

lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berbentuk kalimat

berita.

Page 55: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

57

6. Tugas 2

Ubahlah teks wawancara berikut ini menjadi teks narasi! Perhatikan penulisan kalimat

langsung dan kalimat tidak langsung!

Dini : Bagaimana perasaanmu setelah memenangkan lomba menyanyi

tahun ini?

Hesti : Yang pasti senang dan bersyukur kepada Tuhan serta berterima

kasih atas dukungan teman-teman.

Dini : Kalau boleh tanya, apakah sampai saat ini sudah ada produser

yang mengajak rekaman?

Hesti : ada sih, beberapa. Tetapi orangtua saya belum mengizinkan

untuk saat ini karena saya masih harus menempuh ujian di

sekolah.

Dini : Memang kenapa orangtuamu tidak setuju?

Hesti : Bukannya tidak setuju, tapi saya harus mengutamakan sekolah

dulu.

Dini : Oo…. Begitu.

Kegiatan 3: Menyunting Teks Narasi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.

2. Kompetensi Dasar Mengubah teks wawancara menjadi narasi.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mampu menyunting narasi sendiri atau teman.

4. Materi Pokok

Penyuntingan.

5. Uraian Materi

Pada kegiatan 2, Kamu telah memahami cara mengubah teks wawancara menjadi

narasi, bukan? Dalam menyusun tulisan kita harus memerhatikan beberapa tahapan. Di

antaranya adalah menyunting. Menyunting adalah proses memperbaiki atau

menyempurnakan tulisan dengan memerhatikan segi urutan penyajian isi dan bahasa.

Misalnya penulisan ejaan, tanda baca, kata, pilihan kata (diksi), penggunaan kalimat

yang efektif, dan kepaduan paragraf.

Ketika menyunting, seorang penyunting dengan teliti memeriksa kesalahan penulisan

teks. Kesalahan-kesalahan dibetulkan atau dikoreksi dengan membubuhkan tanda-

tanda penyuntingan.

Berikut ini tabel tanda-tanda koreksi dan cara penggunaannya.

Page 56: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

58

Tabel tanda-tanda koreksi dan penggunaannya.

Page 57: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

59

Perhatikan cuplikan berikut!

Naskah

Pagi ini Rina ingin sekali mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara

dilakukan, Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat

Rina memulai mewawancarai nya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan

Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan didaerahnya.

Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi.

Suntingan

Pagi ini rina ingin sekali mewawancarai bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan,

Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat Rina

memulai mewawancarai nya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan

Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan didaerahnya.

Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi.

Perbaikan

Pagi ini, Rina ingin mewawancarai Bapak Camat. Sebelum wawancara dilakukan,

Rina meminta izin terlebih dahulu. Setelah mendapat izin dari Bapak Camat, Rina

memulai mewawancarainya. Rina menanyakan tentang usaha apa yang dilakukan

Bapak Camat sehingga mendapat juara lomba keindahan dan kebersihan di

daerahnya. Informasi ini dia peroleh dari siaran televisi.

Rangkuman

1. Menyunting adalah proses memperbaiki atau menyempurnakan tulisan dengan

memerhatikan segi urutan penyajian isi dan bahasa.

2. Ketika menyunting, seorang penyunting memeriksa kesalahan penulisan teks dengan

teliti.

3. Kesalahan-kesalahan dikoreksi dengan membubuhkan tanda-tanda penyuntingan.

6. Tugas 3

Suntinglah paragraf di bawah ini agar menjadi paragraf yang sempurna sesuai dengan

ejaan (tanda baca, huruf besar), dan pilihan katanya!

Kendati diwarnai hujan deras angin kencang dan ombak besar upaya pencarian badan

pesawat adam air KI 574 diperairan Barru dan Parepare, sulawesi selatan, terus

diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat

melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat.

Page 58: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

60

C. PENUTUP

Kamu telah menguasai materi modul Teks Wawancara. Ini berarti bahwa Kamu telah

menguasai tiga keterampilan, yaitu mengubah kalimat langsung dalam wawancara menjadi

kalimat tidak langsung, mengubah teks wawancara ke bentuk narasi, dan menyunting

narasi sendiri atau teman.

Bila tugas-tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh

Kamu cocokkan dengan kunci modul ini.

Kamu telah menyelesaikan tes akhir modul dengan baik, maka Kamu boleh melanjutkan

kegiatan pada modul berikutnya. Silakan Kamu mengambil modul baru! Rebutlah

keberhasilanmu!

Page 59: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

61

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Bapak Camat mengatakan bahwa ia menggerakkan seluruh warga melakukan kerja

bakti.

2. Rina menanyakan bahwa siapa saja yang membantu Bapak Camat dalam peningkatan

kebersihan.

3. Bapak Camat mengatakan seluruh aparat kelurahan, kecamatan, dan masyarakat.

4. Rina menanyakan kapan melakukan kerja baktinya.

5. Bapak Camat menjawab setiap satu minggu sekali.

Tugas 2

Hari ini, Hesti merasa sangat senang, karena ia telah berhasil memenangkan lomba

menyanyi tahun ini. Dan ia pun merasa bersyukur kepada Tuhannya dan ia juga

berterima kasih kepada teman-temannya karena telah memberi dukungan kepadanya.

Saat Dini bertanya kepadanya, bahwa apakah sampai saat ini sudah ada produser yang

mengajaknya rekaman, ia pun menjawab bahwa ada beberapa. Tetapi orang tuanya

belum mengizinkannya, karena saat ini, ia masih menempuh ujian di sekolahnya.

Tapi, Dini salah paham, ia berpikir bahwa orang tua Hesti tidak menyetujuinya.

Kemudian Hesti pun menjelaskannya bahwa, orang tuanya bukan tidak setuju,

melainkan karena ia harus mengutamakan sekolahnya terlebih dahulu. Setelah Hesti

menjelaskannya, Dini pun akhirnya mengerti.

Tugas 3

Suntingan

Kendati diwarnai hujan deras angin kencang dan ombak besar upaya pencarian badan

pesawat adam air KI 574 diperairan Barru dan Parepare, sulawesi selatan, terus

diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat

melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat.

Perbaikan

Kendati diwarnai hujan deras, angin kencang, dan ombak besar, upaya pencarian badan

pesawat Adam Air KI 574 di perairan Barru dan Parepare, Sulawesi Selatan, terus

diintensifkan, Sabtu 13/1. Pencarian tidak hanya mengandalkan pandangan mata saat

melakukan penyisiran, tetapi juga menerjunkan regu penyelamat.

Page 60: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.06 Men

KEGIATAN SISWA

Penulis : Drs. Santiyo

Dra. Sunaryati

Pengkaji Materi : Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd.

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

MENGUNGKAPKAN ISI PUISI

IND.VII.2.7.15

Page 61: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

65

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, kamu akan

mempelajari modul dengan judul Mengungkapkan Isi puisi.

Kompetensi yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua, yaitu : mampu mengungkapkan

isi puisi dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama dan pilihan kata, mampu

menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan dan pendapat, dan mampu

merefleksi isi puisi.

Untuk mencapai kompetensi itu kamu akan mempelajari kegiatan kesatu mengungkapkan

isi puisi dengan mempertimbangkan nada, suasana, irama, dan pilihan kata. Kegiatan

kedua menangkap isi puisi seperti gambaran penginderaan, perasaan, dan pendapat.

Jika kegiatan beserta tugas-tugas telah kamu selesaikan dengan baik, segeralah kamu minta

tes akhir modul kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini 4 x 40 menit termasuk tes akhir

modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, kamu harus mampu memanfaatkannya

dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan berdiskusi dengan teman-

temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses kamu raih.

Page 62: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

66

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Pengungkapan Isi Puisi 1. Standar Kompetensi

Memahami pembacaan puisi

2. Kompetensi Dasar Menanggapi cara pembacaan puisi

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengungkapkan isi puisi dengan mempertimbangkan nada suasana, irama, dan

pilihan kata

4. Materi Pokok Mengungkapkan Isi Puisi

5. Uraian materi Ada berbagai cara manusia dalam menuangkan gagasan pikirannya. Salah satunya

melalui puisi. Puisi merupakan pengungkapan ekspresi manusia yang mewakili dirinya

dengan menggunakan rangkaian kata, untaian kalimat berwujud larik-larik dan

menggunakan pilihan kata yang padat dengan makna.

Setiap penyair dalam mengungkapkan puisinya mempunyai nada dan suasana berbeda-

beda atau dengan caranya sendiri-sendiri. Nada dan suasana sangat berhubungan

dengan perasaan penyair. Nada puisi merupakan sikap penyair, misalnya menggurui,

mengkritik, dan main-main. Dalam arti yang luas

Dari nada puisi tersebut mengakibatkan muncul suasana yang ditimbulkan menjadi

puisi. Di samping itu dalam puisi, irama dan lagu kalimat merupakan salah satu daya

ungkap yang penting, Beberapa hal tersebut dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh

penyair.

Yang dimaksud dengan irama dalam puisi adalah pengulangan pola waktu dan pola

tekanan yang terjadi secara teratur.

Perhatikan puisi berikut ini dan bacalah dengan cermat!

SENJA DI PELABUHAN KECIL

Ini kali tidak ada yang mencari cinta

Di antara gudang rumah tua, pada cerita

Tiang serta temali kapal. Kapal, perahu tiada berlaut

Menghembus diri dalam mempercaya maut berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelopak elang

Menyinggung muram, desis hari lari berenang

Menemu bujuk pangkal akaran. Tidak bergerak dan

Kini tanah dan air tidur hilang ombak Tiada lagi aku sendiri. Berjalan

Menyisir semenanjung, masih pengap harap

Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan

Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap Dari : Deru Campur Debu Chairil Anwar

Page 63: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

67

Setelah membaca puisi tersebut, kamu dapat mengungkapkan isi puisi itu, yaitu tentang

kesendirian di pelabuhan pada waktu senja. Hal ini dapat kamu ungkap isi puisi tersebut

dengan mempertimbangkan nada dan suasana puisi tersebut yaitu bermain-main dengan

suasana sepi. Di samping nada suasana, dapat pula dilukiskan penginderaan dan perasaan

yang ada dalam puisi. Bagaimana hubungan antara puisi dengan penginderaan dan

perasaan? Puisi merupakan gagasan penyair yang dituangkan dalam larik dan bait. Gagasan yang

dituangkan dalam larik dan bait merupakan hasil penginderaan. Puisi dapat berwujud dari

hasil penginderaan penglihatan, pendengaran, perasaan, pencecapan, perabaan, penciuman,

gerakan, dan pemikiran. Di samping itu, puisi merupakan cetusan perasaan penyair. Misalnya, cetusan perasaan

semangat, sedih, atau terharu dan sebagainya Bacalah puisi berikut ini !

GADIS PEMINTA-MINTA

Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kataku jadi hilang, tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayangan riang Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral

Melintas-lintas di atas air kotor tapi yang begitukan hafal

Jiwa begitu murni, terlalu murni

Untuk membagi dukamu Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil

Bulan di atas itu, tak ada yang punya

Dan kataku, ah kataku

Hidupnya tak lagi punya tanda

Toto Sudarto Bahtiar Dari Metodologi Pengajaran Puisi

Drs. B. P. Simatupang

Penginderaan adalah kesan yang ditangkap dari sebuah puisi oleh pancaindera kita.

Maka akan dikenal penginderaan pendengaran (telinga), penginderaan penglihatan

(mata), penginderaan gerakan, penginderaan perabaan (meraba), penginderaan

penciuman (hidung). Setelah membaca puisi tersebut kamu dapat mengungkapkan isi

puisi berdasarkan penginderaan, misalnya :

- pada larik kesatu bait pertama merupakan penginderaan penglihatan.

- pada larik kedua bait pertama hasil penginderaan perasaan

- pada larik ketiga bait pertama hasil penginderaan perasaan

- pada larik keempat bait pertama hasil penginderaan perasaan

Page 64: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

68

Coba lanjutkan untuk bait kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Di samping itu,

kamu dapat menentukan cetusan perasaan yang dituangkan dalam puisi tersebut, yaitu

perasaan haru.

Rangkuman

1. Puisi merupakan pengungkapan perasaan menggunakan pilihan kata yang padat,

susunan kalimat yang efektif dan menggambarkan tangkapan pancaindera.

2. Puisi adalah hasil perenungan gagasan, pikiran, perasaan dan menampilkan nada

dan suasana tertentu. Hasil pengungkapan tiap penyair akan berbeda-beda

6. Tugas 1

1. Simpulkan isi puisi berjudul Gadis Peminta-minta, karya Toto Sudarto Bahtiar

2. Pesan apakah yang terkandung dalam puisi tersebut?

Kegiatan 2 : Refleksi Puisi 1. Standar Kompetensi

Memahami pembacaan puisi

2. Kompetensi Dasar

Merefleksi isi puisi yang dibaca

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu merefleksikan isi puisi yang dibacakan

7. Materi Pokok Refleksi Puisi

8. Uraian Materi Merefleksi dalam kamus disebutkan artinya gerakan pantulan di luar kemauan atau

kesadaran sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datangnya dari luar.

Merefleksi isi puisi artinya pantulan atau memantulkan isi puisi di luar pengarangnya.

Kita sebagai penikmat puisi artinya di luar puisi.

Merefleksi puisi merupakan kegiatan:

1. memikirkan atau merenungkan;

2. menelaah dan merespon;

3. menanggapi isi puisi secara menyeluruh.

Merefleksi dapat diartikan menggunakan isi puisi atau pesan yang terkandung di

dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Merefleksi dapat diartikan memetik manfaat

apa yang terkandung apa yang diinginkan dan yang dimaksud pengarang atau penyair

dalam puisinya. Kegiatan merefleksi misalnya merenungkan nilai-nilai yang

terkandung dalam puisi.

Bacalah sekali lagi puisi berjudul Gadis Peminta-minta. Setelah kamu baca, kamu

dapat merefleksikan isi puisi tersebut, bahwa

kita merasa terharu atas penderitaan,

kemiskinan, dan

penghidupan yang papa yang hanya

mengharap belas kasihan.

Page 65: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

69

Inilah refleksi dari peristiwa tersebut. Dari refleksi ini diharapkan timbul jiwa

dermawan, dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya yang diterima.

Rangkuman

1. Merefleksi puisi merupakan kegiatan:

2. memikirkan atau merenungkan;

3. menelaah dan merespon;

4. menanggapi isi puisi secara menyeluruh

5. Mengungkapkan isi puisi berarti menggali gagasan yang terkandung dalam puisi.

6. Nada suasana puisi merupakan sikap penyair terhadap sesuatu hal, misalnya

mengkritik, menggurui atau menilai.

7. Refleksi adalah kegiatan memikirkan atau merenungkan suatu hal yang telah terjadi

dalam sebuah puisi.

6. Tugas 2

Bacalah puisi berikut ini !

KEPADA PEMELUK TEGUH

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut Nama-Mu

Biar susah sungguh

Mengingatkan susah seluruh

Cahyamu panas suci

Tinggal kerdip lilin Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintu Mu aku mengetuk

Aku tak bisa berpaling Karya Chairil Anwar

Dari Pengarang Indonesia

Yang Kita Kenal

Jawablah pertanyaan berikut:

1. Manfaat apakah yang dapat kita ambil dari puisi tersebut?

Page 66: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

70

C. PENUTUP

Dalam mempelajari modul ini, pastilah pemahamanmu tentang puisi semakin berkembang.

Setelah dikaji, ternyata setiap puisi mempunyai pesan yang cukup tinggi dalam nilai-nilai

kehidupan. Jawaban atau hasil pekerjaanmu tidak harus sama dengan jawaban pada modul

ini, yang penting, jawabanmu tidak lari atau tidak menyimpang dari konteks puisi tersebut.

Selamat meraih sukses.

Page 67: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

71

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Puisi gadis peminta-minta menceritakan tentang penderitaan seorang gadis kecil yang

tinggal di bawah jembatan. Setiap hari ia berjalan dengan membawa kaleng kecil untuk

mohon belas kasihan dari banyak orang.

Seandainya suatu saat ia meninggal dunia, tak satu pun yang menangisinya.

2. Pesan yang terkandung dalam puisi tersebut adalah :

1. Mencintai sesama manusia, sekalipun orang itu berasal dari lingkungan yang

hidupnya penuh derita

2. Selagi hayat masih dikandung badan, banyaklah berbuat amal kebaikan kepada

sesama.

3. Tuhan YME adalah penentu nasib setiap hamba-hambanya. Jangan berputus asa

dalam menghadapi kehidupan ini. Bersyukurlah dan berserahdirilah setiap saat

kepada Tuhan.

Tugas 2

1. Di manapun kita berada, dalam keadaan senang atau susah, hendaknya selalu

mengingat dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Suci.

Page 68: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

IND.VII.2.M.07 Tokoh dan Latar

Penulis : Dra. Sri Rahayu

Dra. Sunaryati

Pengkaji Materi : Prof. Dr. Ahmad HP., M.Pd.

Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

TOKOH DAN LATAR

IND.VII.2.7.16

Page 69: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

75

A. PENDAHULUAN

Modul Bahasa Indonesia yang lalu tentunya sudah Kamu pelajari dengan baik. Bagaimana

hasilnya, baik bukan? Kini lanjutkan mempelajari modul yang berjudul “Tokoh dan Latar”

Materi Pokok yang Kamu pelajari dalam modul ini adalah penentuan tokoh utama dan

tokoh sampingan, penentuan latar atau setting, dan penentuan alur dari cerita Di Tengah

Keluarga karangan Ajip Rosidi.

Dengan mempelajari modul ini, Kamu diharapkan dapat menentukan: pertama, tokoh

utama dan tokoh sampingan dari cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul

“Temanku Pergi Belajar”. Kedua, latar atau setting dari cerita tersebut.

Untuk memudahkan mempelajari modul ini, Kamu dapat meminjam buku cerita Di

Tengah Keluarga karangan Ajib Rosidi, di perpustakaan sekolah induk. Bila tidak ada,

dalam modul ini sudah disediakan cuplikannya yang berjudul “Temanku Pergi Belajar”

Modul ini berisi tiga kegiatan yang harus Kamu kerjakan, pertama penentuan tokoh utama

dan tokoh sampingan, kedua penentuan latar atau setting, dan ketiga, penentuan alur dari

cuplikan cerita Di Tengah Keluarga.

Waktu yang disediakan 4 x 40 menit, termasuk tes akhir modul

Dalam modul ini disediakan pula kunci jawaban tugas kegiatan. Dapat dilihat setelah

mengerjakan tugas.

Pelajari modul ini dengan baik. Semoga berhasil!

Page 70: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

76

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Penentuan Tokoh Utama dan Tokoh Sampingan 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

2. Kompetensi Dasar Menanggapi pembacaan cerpen

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu mengungkapkan tokoh-tokoh dengan cara penokohannya disertai data tekstual.

4. Materi Pokok Buku Cerita

5. Uraian Materi Pernahkah Kamu membaca novel? Bila sudah pernah, tentu Kamu menemukan pelaku-

pelaku atau tokoh-tokoh yang berperan dalam novel. Untuk dapat menentukan tokoh

utama dan tokoh sampingan cerita I Di Tengah Keluarga Kamu harus membaca cerita

tersebut. Kamu dapat meminjam cerita tersebut di sekolah induk bila ada tetapi bila

tidak ada, dalam kegiatan ini sudah disediakan cuplikannya yang berjudul “Teman

Pergi Belajar”

Bacalah cuplikan cerita berjudul “Temanku Pergi Belajar” yang diambil dari novel Di

Tengah Keluarga ini. Kemudian tulis pelaku-pelaku atau tokoh-tokoh yang ada dalam

novel tersebut.

Cuplikan cerita “Di Tengah Keluarga” yang dikarang Ajip Rosidi

TEMANKU PERGI BELAJAR

1. Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput.

Biasanya Aku baru bangun kalau dia datang. Karena itu, dia harus menungguku

mandi. Biasanya, Pamanlah yang menemaninya. Paman sudah lama ke luar dari

sekolah rakyat, sedang Aku baru kelas empat. Tapi Paman tak bisa melanjutkan

sekolah karena perang. 2. Temanku ini sangat suka merokok yang seharusnya belum disukai oleh anak-anak

sebayanya. Orang tuanya selalu menceritakan keburukan-keburukan tentang

kebiasaan merokok. Kecuali merusak kesehatan, juga menambah kebebalan

seseorang. Dan Aku percaya betul omongan-omongan itu. Karena Aku mau pintar,

seperti Paman, Ayah dan semua orang pandai, Aku tidak mau merokok 3. Tetapi sebenarnya ada sebab lain yang menjadikan Aku tidak suka rokok. Kejadian

semasa kecil, ketika baru empat atau lima tahun usiaku. 4. Seperti biasa, Aku disuapi ibu di setiap senja, makan di ruang depan. Selama Aku

makan, Aku banyak bermain dengan teman-temanku yang datang ke rumah kami.

Rumah kami tempatnya anak-anak bermain karena pekarangannya luas dan banyak

alat mainnya.

Page 71: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

77

5. Sebentar-bentar Aku datang pada ibu, mengangakan mulut dan ibu menyuapkan

segumpal nasi dengan lauknya ke mulutku. Kemudian Aku berlari pula ke tempat

teman-teman bermain. Jika mulutku telah kosong, dan mamahan telah masuk ke

dalam lambung, kembali pada ibu mengangakan mulutku supaya minta diisi.

6. Sore itu, ibu pakai hoskur berwarna gading, duduk di tangga rumah kami yang

terbikin dari ubin, menyuapi Aku sebagaimana biasa. Aku melompat-lompat lari

padanya mengangakan mulutku, dan ketika memamah nasi yang sudah dimasukkan

ibu ke mulutku itu, Aku terpekik. Terasa pedas. Dan Aku tidak suka makanan

pedas. Tentu cabe turut termakan. Kumuntahkan nasi yang sudah dikunyah ke

tangan ibu. Tapi ternyata tak ada cabe, Cuma ada beberapa rambut tembakau.

7. Aku lantas teringat pada tembakau rokok dan ingat pula mulut kakek yang suka

betul merokok dan sering berair-air meleleh ke dagunya, menjijikkan betul jika

mengingat itu semua, Aku pun muntah.

8. Sejak itu, Aku benci sama rokok, sama tembakau. Jika kebetulan melihat orang

merokok atau puntung rokok terletak, sementara Aku mengunyah makanan,

timbullah rasa mualku. Lantas kutengokkan kepalaku, agar tak melihat teman itu.

9. Akhirnya, rokok menjadi barang tabu bagiku. Melihat rokok Aku seperti melihat

tai, ah, malah lebih dari itu. Agaknya Aku lebih suka melihat kotoran daripada

rokok, apalagi puntung!

10. Itulah sebabnya Aku tidak suka merokok. Hingga sekarang. Timbul saja rasa

jijikku pada rokok puntung dan perokok.

11. Jadi dengan temanku itu, berlainan benar.

Aku sebenarnya tak begitu suka sama dia, karena dia bau tembakau seluruh

tubuhnya, nafas, baju dan juga buku-bukunya. Tapi dia sendiri suka benar,

berkawan denganku, karena Ayahku guru. Dia suka, bisa minta pena, buku, atau

buku tulis padaku, dan Aku sendiri biasanya mendapat barang-barang itu dari

Ayah.

12. Sebagai teman, dia juga pelindungku. Dialah selalu yang mempertahankan Aku

dari serangan-serangan teman yang galak. Dia pernah benjol-benjol kepala karena

mempertahankan Aku. Dan Aku jadi terharu oleh keikhlasannya berteman. Oleh

kerelaannya berkorban untuk Aku. Sejak itulah Aku mengganggapnya sebagai yang

benar-benar teman walaupun bau rokoknya tak berkurang malah bertambah

seseorang. 13. Ayah tahu juga temanku ini suka merokok

Dan menurut pendapat Ayah, tak ada guna mencegahnya lagi, sudah terlanjur.

14. Sekali ketika Ayah kehabisan geretan, Ayah meminta api pada teman ini di dalam

kelas, teman ini malu-malu. Katanya dia tak pernah merokok. Tapi dengan senyum

dan ramahnya – Aku senang betul melihat Ayah ramah dengan murid-muridnya –

Ayah berkata, “Berikan saja, tidak apa. Murid yang merokok selayaknya dikasih

hukuman. Tapi kau sudah terlalu candu untuk dihukum. Asal jangan kau ajari Ajib

merokok, senanglah Aku.” 15. Kami tertawa, seluruh kelas. Dengan ragu-ragu dia masih belum juga yakin bahwa

Ayah takkan memberinya hukuman karena ia perokok-ia memberikan

Page 72: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

78

gandawesinya, yang baru bisa membikin api jika cetusan dari batu dengan waja

membakar kawul di antaranya. Dan sejak itu mendapat julukan “si-Kawul” dari

teman-teman lainnya. Tapi heran ia tak pernah marah. Ya, jika ia sendiri yang

diganggu teman-teman ia tak pernah marah. Tapi kalau aku mereka ganggu, naik

darahlah ia dan ia tak segan-segan melayangkan tinjunya.

16. Sesungguhnya dia orang yang bodoh, bodoh benar. Jauh lebih bodoh daripadaku.

Dan karena Aku tak mau duduk sebangku dengan dia, Aku selalu tak suka

membantu tubuhnya yang penuh bau tembakau itu, dia duduk di belakangku. Dan

duduk di belakang itu sungguh menguntungkan, dengan kakinya, dia menanyakan

buku tulisku saja, supaya bisa dengan gampang dilihatnya.

17. Ketololannya itu sungguh meyakinkan Aku, bahwa orang perokok itu sungguh jadi

bodoh, bahkan makin goblok.

Dikutip dari :

Di Tengah Keluarga

Karangan Ajip Rosidi

Setelah Kamu membaca cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang berjudul “Temanku

Pergi Belajar”, Kamu sudah dapat menentukan pelaku-pelakunya. Coba sebutkan

pelaku-pelakunya!

1. Aku

2. Temanku ( Si Kawul)

3. Ayah

4. Ibu

Empat pelaku tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kalimat yaitu : kelompok

pertama adalah kelompok yang selalu berbicara atau diceritakan; kelompok kedua yang

menjalankan cerita dan selalu menjadi pusat cerita.

Perhatikan tokoh Aku dan Temanku (Si Kawul). Hampir dalam setiap paragraf

menceritakan tokoh tersebut tokoh tersebut. Tokoh yang demikian itu disebut tokoh

utama atau pelaku utama

Tokoh Aku adalah tokoh yang mempunyai persoalan-persoalan.

Persoalan yang dihadapi oleh Aku adalah Aku tidak suka merokok bahkan benci

merokok karena merokok dapat membuat orang menjadi bodoh. Persoalan itu tertulis

dalam paragraf 3, 7, 8, 16 dan 17.

Tokoh utama yang mempunyai persoalan seperti tokoh Aku disebut tokoh antagonis.

Dengan adanya tokoh protaganis dan tokoh antagonis, cerita bergerak dan berkembang

karena konflik-konflik mereka.

Tokoh ibu dan tokoh Ayah adalah tokoh yang kurang menonjol perannya. Tokoh

kurang berperan dan tidak banyak dibicarakan disebut tokoh sampingan atau tokoh

tambahan.

Page 73: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

79

Nah, bagaimana mudah dipelajari bukan? Untuk menentukan tokoh utama dan tokoh

sampingan pada cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi yang

berjudul “Temanku Pergi Belajar.”

Cobalah pada cerita-cerita yang lain, tentukan tokoh utama dan tokoh sampingnya. Bila

Kamu mendapat kesulitan, diskusikan dengan teman sekelompokmu atau tanyakan

kepada guru pamongmu. Kemudian lanjutkan dengan mengerjakan tugas yang

disediakan, jangan lupa pelajari terus pelajaran berikutnya.

Untuk memudahkan Kamu mempelajari kegiatan ini, bacalah kosakata dan rangkuman

kegiatan. Karena dengan mempelajari rangkuman berarti Kamu sudah mempelajari inti

materi kegiatan ini.

Kosakata

novel : karangan prosa yang panjang menceritakan sebagian kehidupan

seseorang yang dianggap istimewa dengan menonjolkan watak

dan sifat pelakunya.

konflik : pertentangan antara dua tokoh

tokoh protagonis : tokoh yang mempunyai persoalan

tokoh antagonis : tokoh yang selalu bersama dengan tokoh protagonis tetapi

mempunyai persoalan yang berlawanan.

Rangkuman

1. Dalam sebuah cerita fiksi selalu ada tokoh utama dan tokoh sampingan.

2. Tokoh utama adalah tokoh yang sangat berperan, tokoh penggerak cerita

3. Tokoh utama yang mempunyai persoalan disebut tokoh protagonis

4. Tokoh utama yang selalu bersama tokoh protagonis tetapi mempunyai persoalan

yang berlawanan disebut tokoh antagonis.

5. Tokoh yang kurang berperan disebut tokoh sampingan atau tokoh tambahan.

6. Tugas 1

Bacalah cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi berikut ini

kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.

Cuplikan Cerita :

Kini Aku sendirian. Untung kerbau-kerbau itu jinak, tak mau masuk kebun Pak Dulah.

Aku pun beryanyilah. Nyanyian yang sumbang, karena memang Aku tak bisa

bernyanyi. Ketika mataku melihat saung di kebun Pak Dulah, kupikir mungkin si Obod

di sana. Tapi sekeliling kebun itu dipagar. Untuk melalui pintu tak bisa, karena diikat

oleh Pak Dulah, Terung dan ketimun sedang berbuah. Cabe sudah merah-merah

kulihat. Tapi siapa bilang si Obod tak bisa melompati pagar itu dan kini lagi tidur di

saung itu. Untuk membuktikan sendiri Aku tak berani, takut kepergok Pak Dulah.

Ah, lama benar si Minta itu. Belum juga ia muncul. Ke mana dia? Aku terus berteriak-

teriak sesuka hati. Tapi ada juga teman yang kelihatan. Beberapa orang lewat di

pematang pinggir saluran air yang kering, menuju kampungnya. Mereka itu tak ada

Page 74: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

80

yang menaruh peduli padaku, karena mereka setiap lewat di sana ada anak-anak yang

berteriak-teriak, bernyanyi lagu yang sumbang, seperti Aku sekarang. Tak ada yang

tertarik oleh perhatianku. Semuanya biasa. Kini Aku sekarang. Tak ada yang tertarik

oleh perhatianku. Semuanya biasa. Kini Aku yang merasakan kesendiranku di

keleluasaan ini. Aku berhenti berteriak, tiba-tiba, seperti ada yang memanggil si Minta,

tetapi tak ada jawaban. Rasa takutku timbul. Kuhitung jumlah kerbau itu masih cukup

tiga belas. Bagaimana jika seekor masuk ke kebun Pak Dulah Ketakutan menjadi-jadi.

Aku melompat, berdiri ke pematang, berteriak. Tak ada yang membahas. Aku diam

lagi. Bernyanyi dengan suara yang tak karuan, tiba-tiba kudengar suara Minta. Jauh

sekali, di ujung sawah di pinggir kampong. Dia bilang, Obod tak ketemu. Dia kini lagi

makan. Tapi suara itu sudah cukup menambah keberanianku. Kini Aku haus kini.

Mungkin Minta Punya air. Untuk mendapatkannya alangkah jauh. Aku mencari-cari.

Dan di saluran air yang sudah kering itu ada ketinggalan segenang air. Bening karena

mengendap. Aku sentuh dengan jari terasa hangat. Seekor burung kecil terbang lama-

lama ke arah kepalaku. Aku berjongkok, mencoba air dengan mulutku. Sukar sekali.

Aku terpaksa tiduran dengan dadaku di atas pematang. Sakit, tetapi sudah kering kini.

Aku minum puas sekali. Sehabis minum kupandangi air yang tinggal, tak banyak lagi.

Cuma setinggi jari tengah. Sambil bermain-main kupermainkan kakiku dalam air yang

sudah hangat itu. Enak, hangat menggerigiti kulit. Aku mengawasi air itu. Karena

keaduk, naiklah semua yang mengendap di dasar air, kulihat yang muncul bubuk

kekuning-kuningan. Aku tertawa sendirian.

Ketika Kasum datang dari arah yang berlawanan dengan arah si Minta pergi, dia

bertanya dimana Minta. Kubilang lagi makan. Mungkin di pinggir kolam. Dan Kasum

tanyakan lagi dimana di Obod. Aku menggeleng.

Nggak tahu, belum kelihatan. Tadi kami mencarinya, Si Manis juga belum makan

mencari si Obod, tapi tak ketemu.

Kasum menaruh bungkusan nasi di pematang dan ia lari ke arah kebun Pak Dulah. Dia

loncati pagarnya. Di dalam kebun, dia menuju saung. Kudengar teriaknya,

membangunkan si Obod penidur.

Ketika kembali? dia memetik terung, beberapa ketimun dan cabe. Berlari kecil dia

keluar meloncati pagar.

Si Obod dimarahinya, dikatainya penidur. Aku tertawa saja.

Kau mesti tinggal di sini. Betul-betul jaga kerbau. Kami mau makan dahulu. Kau kan

sudah makan. Kalau mau lagi, datanglah nanti di kolam. Awas si Jalu masuk kebun

Pak Dulah!

Pergilah kami-Aku dan Kasum-ke tempat di Minta

Soal : 1. Siapakah tokoh utama dalam cuplikan novel tersebut?

2. Mengapa tokoh tersebut (soal no. 1) disebut tokoh utama?

3. Si Obod, Si Manis dan Si Kasum disebut tokoh apakah dalam cuplikan novel

tersebut? Mengapa demikian?

Page 75: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

81

Kegiatan 2 : Penentuan Latar 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.

2. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan latar suatu cerpen dengan realitas social

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menentukan latar atau setting cuplikan cerita “Di Tengah Keluarga” karangan

Ajip Rosidi yang berjudul “Temanku Pergi Belajar”

4. Materi Pokok Latar dan Setting

5. Uraian Materi Pada kegiatan satu Kamu sudah dapat menentukan tokoh utama dan sampingan

cuplikan cerita Di Tengah Keluarga karangan Ajip Rosidi yang berjudul Temanku

Pergi Belajar”. Kini kamu akan mempelajari latar atau setting dari cuplikan cerita

tersebut.

Apakah latar atau setting itu?

Latar atau setting adalah tempat waktu atau kejadian dalam cerita

Bacalah kembali cuplikan cerita yang berjudul “Temanku Pergi Belajar” dalam

kegiatan 1 kemudian tulislah tempat kejadian, waktu kejadian dan suasana kejadian

yang ada dalam cuplikan cerita tersebut.

Kemudian perhatikan tabel/setting tentang cerita “Temanku Pergi Belajar” berikut ini.

Latar/Setting “Temanku Pergi Belajar”

Paragraf Latar Waktu Latar Tempat Latar Suasana

1 Pagi hari akan berangkat

sekolah

Di rumah Ajip Penantian (bosan tetapi

senang)

3,4,5 Setiap sore/senja Di ruang depan Gembira, mengenakkan

6,7

Ketika Aku (Ajip) masih

kecil

Rumah Ajip, di

pekarangan rumah

Dalam masa kecil tiba-

tiba berubah

kegembiraan menjadi

jijik, benci pada rokok

14,15 Kegiatan Ayah

kehabisan geretan

Di kelas Gembira, senang

bahagia

Page 76: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

82

Dalam paragraf 1, tertulis :

Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput.

Biasanya Aku baru pagi sekali kalau Dia datang. Karena itu dia harus menungguku

mandi. Biasanya Paman yang menemaninya.

Dari cerita di atas Kamu dapat menentukan :

1. Kapan peristiwa itu terjadi?

“Pada pagi hari akan berangkat sekolah.” (Latar Waktu)

2. Dimana kejadian itu terjadi?

Di rumahku (Ajip) karena temanku selalu menjemputku di rumah, Aku baru

bangun di rumah, Aku mandi di rumah, jadi tempatnya adalah di rumahku (latar

tempat)

3. Bagaimana suasananya?

Temanku menanti Aku mandi, ditemani Paman. Jadi suasananya penantian,

menanti Aku selesai mandi (latar suasana)

Dalam paragraf 3, 4, 5, 6, 7. Kejadiannya semasa kecil, ketika baru empat atau lima

tahun usiaku.

Seperti biasa Aku disuapi ibu setiap senja, makan di ruang depan. Selama Aku makan

Aku banyak bermain dengan teman-temanku yang datang ke rumah kami. Rumah kami

tempat anak-anak bermain karena pekarangannya luas dan banyak alat mainnya.

Dari sini sudah dapat ditentukan latar waktunya. Kapan? Ketika Aku masih kecil

Dimana? (Untuk menentukan latar tempat) tentunya di ruang depan rumah Ajip, di

pekarangan.

Bagaimana suasananya?

Gembira, Ajip dan temannya dapat bermain berlari-lari sambil disuapi ibu. Tetapi

kegembiraan itu kembali (paragraf 6). Ketika termakan beberapa rambut tembakau.

Suasana menjadi menjijikan. Nasi yang sudah dikunyah dimuntahkan di tangan ibu.

Kemudian Ajib teringat pada kakek yang suka merokok, pada mulutnya yang berair-air

meleleh ke dagunya. Betul-betul menjijikan.

Dalam paragraf 14 dan 15 diceritakan

Ketika Ayah kehabisan geretan, Ayah meminta api pada teman ini, di dalam kelas dan

teman ini malu-malu.

Dari sini saja Kamu sudah dapat menentukan latar waktu dan latar tempat.

Latar waktunya yaitu ketika Ayah kehabisan geretan

Latar tempatnya sangat jelas yaitu di kelas

Bagaimana latar suasananya?

Aku sangat senang melihat Ayah ramah dengan murid-muridnya. Sudah selayaknya

Ayah menghukum muridnya yang merokok. Tapi Ayahku tahu bahwa temanku itu

sudah terlalu candu, Ayah hanya berpesan saja, “Asal jangan kau ajak Ajib merokok

Page 77: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

83

senanglah hatiku. “ Kami kelas tertawa senang. Tapi temanku masih ragu-ragu

terhadap Ayah yang takkan menghukumnya walaupun dia merokok. Meskipun

demikian gandawesinya (korek api) diberikan juga pada Ayah. Bila ingin

menggunakan harus diletuskan dari batu dengan waja yang kemudian membakar kawul

yang ada diantaranya. Dan sejak itu temanku itu diberi julukan Si Kawul. Dan temanku

itu tidak marah diberi julukan tersebut.

Jadi suasananya bagaimana? Tentunya gembira menyenangkan, Ayah ramah walaupun

temanku perokok berat. Suasana kelas gembira tertawa-tawa.

Setelah Kamu membaca penjelasan dan keterangan serta contoh-contoh yang

diberikan, tentunya Kamu sudah dapat menentukan latar atau setting cuplikan novel Di

Tengah Keluarga yang berjudul “Temanku Pergi Belajar” karangan Ajip Rosidi.

Cobalah untuk menentukan latar dalam cerita lain yang Kamu baca. Bila Kamu

menemukan kesulitan diskusikan dengan temanmu atau tanyakan pada guru

pamongmu.

Jangan lupa bacalah kosakata dan rangkuman di berikut ini. Dengan membaca kosakata

dan mempelajari rangkuman berarti Kamu sudah mempelajari simpulan dari seluruh

materi dalam kegiatan ini. Sehingga akan menjadi lebih jelas penjelasan materi

kegiatan ini.

Kerjakan tugas yang sudah disediakan. Bila sudah dapat, Kamu cocokkan dengan

kunci jawaban tugas yang disertakan dalam modul ini.

Selamat belajar semoga berhasil.

Kosakata latar atau setting : keterangan tentang tempat, waktu dan suasana terjadinya cerita

(lakon) dalam karya sastra

bosan : jemu

suasana : keadaan suatu peristiwa

Rangkuman

1. Latar atau setting sebuah cerita terdiri dari :

2. Latar tempat yaitu tempat kejadian dalam cerita

3. Latar waktu yaitu waktu kejadian dalam cerita

4. Latar suasana yaitu suasana yang terjadi dalam cerita

6. Tugas 2

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Kamu anggap benar! 1. Kami lagi dalam perjalanan; Aku dengan Nenekku, dalam dokar. Kudanya lamban

benar, kurus, tak terpelihara, atau kurang pelihara. Jalan aspal bongkah-bongkah

dan batu kerikil menyeringai dari bawah. Tak enak benar rasanya seperti diapung-

apung dari tempat duduk.

Dalam paragraf di atas latar suasana yang tergambar adalah ….

Page 78: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

84

a. menyenangkan

b. menggelisahkan

c. tidak menyenangkan

d. tidak menggembirakan

2. Ketika Ayahku keluar dari tawanan, berita itu sudah kami terima seminggu

sebelumnya. Ibu tiriku menyewa dokar dua buah buat dia dan saudara-saudaranya.

Sedang Nenek dan Bibi-bibiku yang ingin menjemput Ayah terpaksa jalan kaki,

karena tidak punya uang.Latar waktu dalam paragraf tersebut adalah ……..

a. ketika Ayah keluar dari tawanan

b. ketika Nenek ingin menjemput Ayah

c. seminggu sebelumnya

d. dalam waktu seminggu

3. Ketika itu Ayah telah berbicara dengan ibu. Aku dan ibu tinggal bersama kakak,

Ayah tiri ibu, yang ketika itu menjadi lurah di kota kami. Dia sebagai pamong

segera kakek dikenal bangsa yang pendekar kuning itu. Sering mereka berkunjung

ke rumah kami. Dan setiap kali datang tentu ada apa-apa yang dimintanya.

Latar tempat di bawah ini tepat, kecuali ………

a. Rumah kakek

b. Rumah Ayah tiri ibu

c. Rumah Pak Lurah

d. Rumah Ayah

Kegiatan 3 : Penentuan Alur

1. Standar Kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen

2. Kompetensi Dasar

Menanggapi pembacaan cerpen

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kamu diharapkan dapat menentukan alur cuplikan cerita “Di Tengah Keluarga”

karangan Ajip Rosidi.

4. Materi Pokok Alur Cerita

5. Uraian Materi Setelah mempelajari tokoh dan latar dari cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang

berjudul “Temanku Pergi Belajar”, kemudian mempelajari cara menentukan alur dari

cuplikan cerita tersebut.

Apakah alur atau plot itu?

Apabila Kamu membaca cerita, ceritanya disusun dan dijalin dari peristiwa bergerak

menjadi jalannya puncak ketegangan sampai penyelesaian. Itulah yang disebut alur

atau plot. Agar lebih jelas baca kembali cuplikan cerita Di Tengah Keluarga yang

berjudul “Temanku Pergi Belajar” dalam kegiatan 1.

Page 79: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

85

Setelah Kamu baca kembali cerita tersebut, coba Kamu perhatikan paragraf (1) dan

paragraf (2):

Jika pagi-pagi Aku akan berangkat ke sekolah, seorang teman datang menjemput.

Biasanya Aku baru bangun betul kalau dia datang. Biasanya Pamanku yang

menemaninya. Paman sudah lama keluar dari sekolah rakyat, sedangkan Aku baru

kelas empat. Tapi Paman tak melanjutkan sekolah karena perang.

Temanku itu sangat suka merokok yang seharusnya belum disukai oleh anak-anak

sebaya Aku atau dia.

Sebelumnya Kamu belum kenal siapa Aku, siapa temanku kemudian di mana tempat

kejadiannya dan kapan waktunya? Kamu dapat mengenal melalui paragraf ini. Aku

adalah siswa kelas empat, sekolah rakyat, temanku adalah teman sekelas yang suka

menjemputku dan suka merokok. Kejadiannya setiap pagi akan berangkat sekolah,

tempatnya di rumahku. Bagian yang demikian dalam cerita disebut bagian pengenalan

(1)

Dalam paragraf 2 tokoh Aku mulai menampilkan masalahnya yaitu tidak suka

merokok. Tertulis dalam kalimat-kalimat:

Oleh orang tua pun selalu diceritakan pada kami tenang keburukan-keburukan

merokok. Kecuali merusak kesehatan, juga menambah kebebalan seseorang. Dan Aku

percaya betul omongan-omongan itu. Karena Aku mau pintar, seperti Paman, Ayah dan

semua orang pandai, Aku tak mau merokok.

Dikuatkan dengan paragraf 3 :

Tapi sebenarnya ada penyebab lain yang menyebabkan Aku tak suka merokok.

Kejadian semasa kecil, ketika baru empat atau lima tahun usiaku.

Didukung dengan cerita masa kecilnya dalam paragraf 4 dan paragraf 5. Dalam

paragraf 6 menguatkan penampilan masalah ini yang tertulis :

Dan sore itu, ibu pakai hoskur berwarna gading, duduk di tangga rumah kami yang

tersebut dari ubin, menyuapi Aku bagaimana biasa. Aku melompat-lompat lari

mendekati ibu mengangakan mulutku, dan ketika memamah nasi yang sudah

dimasukkan ke mulutku itu Aku terpekik. Terasa pedas dan Aku tidak suka pedas.

Tentu cabe turut termakan. Kumuntahkan nasi yang sudah dikunyah ke tangan ibu.

Tapi ternyata tak ada cabe Cuma ada beberapa rambut tembakau.

Bagian yang inilah disebut bagian penampilan masalah (2).

Masalah Aku yang tak suka rokok. Kemudian masalah itu menjadi memuncak. Aku

(Ajib) tidak hanya tidak suka merokok, tapi mulai jijik melihat orang merokok. Karena

selalu ingat kakek yang perokok.

Hal itu tertulis pada paragraf 7 yang berbunyi.

Page 80: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

86

Aku lantas teringat pada tembakau rokok dan ingat pula mulut kakek yang suka betul

merokok dan sering berair-air meleleh ke dagunya, menjijikkan betul, mengingat itu

semua, Aku pun muntah.

Bagian ini disebut bagian masalah memuncak (3)

Masalah yang memuncak ini sampailah pada puncaknya disebut bagian puncak

ketegangan (4)

Yang tadinya hanya tidak suka merokok kemudian jijik mengingat kakek merokok.

Kini tidak suka pada bau orang merokok, bau tembakau, bahkan melihat rokok dan

melihat orang merokok pun Aku tak suka lebih baik melihat kotoran dari pada rokok

atau puntung rokok.

Bagian puncak ketegangan ini tertulis dalam paragraf 8, 9, dan 10 yang berbunyi.

Sejak itu, Aku benci sama rokok, dan tembakau. Jika kebetulan melihat orang merokok

atau puntung rokok terletak sementara Aku mengunyah makanan, timbullah rasa

mualku. Lantas kutengokkan kepalaku, agar tak melihat teman itu.

Akhirnya, rokok menjadi tabu bagiku. Menjadi pantang. Melihat rokok Aku seperti

melihat tai, ah, malah lebih dari itu. Agaknya Aku lebih suka melihat kotoran dari pada

rokok, apalagi puntung!

Itulah sebab sebenarnya, Aku tidak suka merokok. Hingga sekarang. Timbul saja

jijikku pada rokok, puntung dan perokok.

Bagian selanjutnya adalah bagian ketegangan menurun. (5)

Yang tadinya persoalan itu sudah sampai puncaknya kini menurun. Tokoh Aku (Ajib)

yang tidak suka dengan rokok dan perokok, menghadapi temannya yang suka merokok

ini lain, mengapa? Karena temannya itu sangat suka kepada Ajib (Aku) adalah anak

guru. Kedua, karena temannya itu adalah pelindungku (Ajib). Ketiga, Ayah Aku (Ajib)

tahu bahwa temanku itu adalah perokok berat yang sudah tidak dapat lagi dicegah. Asal

tidak mengajari Ajib saja tidak apa-apa berteman denganku. Dan keempat, dia

(temanku) tidak pernah marah bila diganggu teman-teman yang lain asal jangan Aku

yang diganggunya. Semua itu tertulis dalam paragraf k, l, m, n, dan o.

Paragraf 1 :

Jadi dengan temanku itu, berlainan benar

Aku sebenarnya tak begitu suka sama dia, karena dia bau tembakau diseluruh tubuh,

nafas, baju juga buku-bukunya. Tapi dia sendiri suka benar berkawan denganku, karena

Ayahku guru dan bila dia tak punya bisa minta pena, buku atau pun buku tulis padaku,

dan Aku biasanya mendapat barang-barang itu dari Ayah.

Cerita yang memiliki alur gabungan :

Masa kini – masa lalu – masa kini, disebut alur gabungan. Jadi cerita “Temanku Pergi

Belajar” alurnya gabungan.

Page 81: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

87

Dari penjelasan dan contoh-contoh di atas, Kamu sudah dapat menentukan alur sebuah

cerita. Coba Kamu baca cerita yang lain. Kemudian tentukan alurnya. Bila Kamu

mendapat kesulitan, diskusikan dengan temanmu atau tanyakan kepada guru

pamongmu.

Pelajari juga kosakata dan rangkuman berikut ini. Karena dengan mempelajari

rangkuman Kamu dapat dengan mudah menentukan inti dari materi kegiatan yang

Kamu pelajari. Jangan lupa kerjakan tugas akhir yang ada dalam pelajaran ini. Bila

sudah selesai Kamu kerjakan, segera minta tes akhir modul pada guru pamongmu.

Belajarlah baik-baik.

Kosakata

alur atau plot : rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan baik sehingga

dapat menggerakkan jalannya cerita melalui permasalahan ke arah

puncak ketegangan atau klimaks terus ke penyelesaian.

klimaks : puncak dari suatu kejadian, keadaan yang berkembang secara

berangsur-angsur.

antiklimaks : puncak dari suatu kejadian atau peristiwa mulai menurun

antipati : penolakan atau perasaan tidak suka yang kuat

Rangkuman

1. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan baik sehingga dapat

menggerakkan jalannya cerita melalui permasalahan ke arah puncak ketegangan

atau klimaks penyelesaian.

2. Bagian-bagian alur :

a. Pengenalan

b. Penampilan masalah

c. Masalah memuncak

d. Puncak ketegangan (klimaks)

e. Ketegangan menurun (anti klimaks)

f. Penyelesaian

3. Alur maju adalah cerita yang Jalan ceritanya bergerak maju dengan urutan a, b, c,

d, e, f, g

4. Alur mundur adalah cerita yang ceritanya bergerak mundur dengan urutan g, f, e, d,

c, b, a.

5. Alur gabungan adalah cerita yang Jalan ceritanya bergerak dari masa kini – masa

lalu – masa kini.

Page 82: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

88

6. Tugas 3

Bacalah cuplikan cerpen di bawah ini dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan-

pertanyaan!

Cuplikan cerpen “Sungai” karangan Nugroho Notosusanto

1. Jam satu malam : cuaca gulita dan murung, hujan turun selembut embun namun

cukup membosankan. Hati-hati Kasim memimpin anak buahnya menuruni tebing

yang curam dan licin. Ia sendiri berjalan sangat hati-hati, menggendong bayi pada

pinggulnya sebelah kiri, di bahu kanan bergantung sebuah sten. Hanya samar-samar

matanya yang berlatih melihat orang yang berjalan di depannya. Untuk

memudahkan penglihatan, tiap-tiap prajurit yang kurang baik matanya, memasang

sepotong cendawan yang berpijar pada punggung kawan yang berjalan di mukanya.

2. Sepuluh bulan yang lalu, pada bulan Februari 1948, Sersan Kasim yang

menyeberangi sungai Serayu dengan kompinya. Tatkala itu mereka berjalan ke arah

timur. Persetujuan Renville telah ditandatangani dan pasukan-pasukan TNI harus

hijrah kantong-kantong dalam wilayah de facto Belanda. Banyak diantara bintara

dan prajurit yang membawa serta anak istrinya.

3. Ketika itu Sersan Kasim telah setengah tahun menikah. Istrinya yang masih belia

sudah lama bulan mengandung. Namun ia memaksa mengikuti suaminya ke

wilayah kekuasaan Republik. Pernah terpikir oleh Kasim untuk menitipkan istrinya

kepada mertuanya di Pager Agung. Tapi tidak sempat ; lagipula Aminah tidak mau

ditinggalkan. Ia bersitegang hendak ikut. Dan siapa yang dapat bertahan terhadap

sifat keras kepala wanita yang mengandung.

4. Dua bulan setelah mereka tiba di Yogya, Acep dilahirkan, Matanya hitam tajam

meskipun badannya sangat kecil, dan rambutnya lebat seperti hutan di Priangan.

Tapi untuk melahirkan anaknya, Aminah telah menggunakan sisa-sisa tenaga

rapuhnya yang terakhir. Ia meninggal sehari kemudian karena kepayahan. Acep

dapat dipertahankan hidupnya berkat rawatan khusus para dokter dan juru rawat di

rumah sakit tentara.

5. Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat, Kali ini jarak Yogya-Priangan

Timur harus mereka tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda yang

mengangkut tidak ada kereta api Republik yang menjemput. Mereka berjalan kaki,

menempuh jarak lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik gunung,

menyeberangi sungai kecil dan besar.

6. Akhirnya mereka tiba kembali ke tepian Sungai Serayu, akan tetapi jauh di hulu, di

kaki pegunungan daerah Banjarnegara. Kini tiada jembatan, tiada titian. Mereka

harus terjun ke dalam air.

Diambil dari :

Apreasiasi Kesusasteraan

Jakob Sumardjo, hal. 57

Page 83: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

89

Pertanyaan (soal)

1. Paragraf manakah yang menanyakan alur mundur?

2. Dalam paragraf 4 dan paragraf 5 terdapat alur apa?

3. Penampilan masalah pada cuplikan “Sungai” terdapat pada paragraf manakah?

4. Kini Sersan Kasim berjalan kembali ke Jawa Barat, kali ini jarak Yogya – Priangan

Timur harus mereka tempuh dengan berjalan. Tidak ada truk Belanda yang

mengangkut, tidak ada kereta api Republik yang menjemput. Mereka berjalan kaki,

menempuh jarak lebih dari 300 kilometer, turun lembah, naik gunung,

menyeberangi sungai kecil dan besar.

Paragraf tersebut menunjukkan bagian alur yang manakah?

5. Bagaimanakah penyelesaian alur cuplikan cerpen “Sungai” itu?

Page 84: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

90

C. PENUTUP

Setelah Kamu mempelajari materi modul yang berjudul “Pembacaan Cerpen” yang berisi

3 kegiatan ini, Kamu sudah dapat menemukan tokoh utama dan tokoh sampingan,

menentukan latar, dan menentukan alur

Bacalah buku cerita yang lain kemudian temukan tokoh-tokoh latar dan alurnya. Jangan

lupa mintalah tes akhir modul pada guru pamongmu. Kerjakanlah dengan baik. Kemudian

mintalah modul berikutnya agar dapat dengan segera Kamu pelajari. Selamat belajar semoga

berhasil.

Page 85: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

91

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Aku dan Minta

2. Karena tokoh Aku dan Minta menggerakkan cerita, banyak dibicarakan, menjadi pusat

cerita.

3. Si Obod, Si Manis, dan Kasum disebut tokoh sampingan. Karena perannya kurang

menonjol, kurang dibicarakan.

Tugas 2

1. A

2. B

3. C

Tugas 3

1. Paragraf 1 dan paragraf 2

2. Alur maju

3. Paragraf 1 (Ia sendiri berjalan sangat hati-hati menggendong bayi pada punggungnya)

4. Bagian alur permasalahan sampai pada daerah

Page 86: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.08 Puisi Keindahan Alam

KEGIATAN SISWA

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

PUISI KEINDAHAN ALAM

IND.VII.2.8.17

Page 87: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

95

A. PENDAHULUAN

Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul yang lalu. Kali ini, Kamu akan

mempelajari modul ini dengan judul Puisi Keindahan Alam.

Tujuan yang ingin dicapai dalam modul ini ada dua yaitu : dapat menulis puisi tentang

keindahan alam, mampu membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara,

mimik, kinestik yang sesuai dengan isi puisi

Jika seluruh kegiatan beserta tugas-tugasnya telah Kamu selesaikan dengan baik, segeralah

Kamu minta tes akhir kepada guru pamongmu.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit termasuk tes

akhir modul. Mengingat waktu yang disediakan terbatas, Kamu harus dapat memanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Bila ada kesulitan jangan segan-segan mendiskusikannya dengan

teman-temanmu, atau langsung menanyakan kepada guru pamongmu.

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 88: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

96

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Penciptaan sebuah puisi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif

puisi

2. Kompetensi Dasar Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menulis sebuah puisi tentang keindahan alam yang berisi gagasan sendiri

4. Materi Pokok

Penciptaan Puisi tentang Keindahan Alam

5. Uraian Materi Pada kegiatan ini, Kamu akan dilatih untuk menciptakan sebuah puisi tentang

keindahan alam yang sederhana. Sebelum menulis puisi Kamu harus mengamati objek

yang akan ditulis dengan cermat, setelah mendapatkan salah satu objek di sekelilingmu,

boleh kamu menulis sebuah puisi. Contoh :

BERDIRI AKU

Berdiri aku di senja senyap

Camar melayang menepis buih

Melayah bakau mengurangi puncak

Menjulang datang ubur terkembang

Angin pulang menyejuk bumi

Menepuk teluk mengempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-alun di atas alas

Benang raja mencelup ujung

Naik marak mengerak corak

Elang leka sayap tergulung

Di mabuk warna berarak-arak

Dalam rupa Maha Sempurna

Rindu sendu mengharu kalbu

Ingin datang merasa sentosa

Menyecap hidup bertemu tuju

Amir Hamzah

Page 89: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

97

Berdasarkan contoh puisi tersebut, ternyata pengarang menciptakan puisinya terdiri

dari empat bait. Setiap bait terdiri dari empat larik. Sajak yang digunakan adalah sajak

bebas untuk bait pertama, sedangkan bait kedua, ketiga, dan keempat bersajak silang.

Bagaimanakah caranya dapat menciptakan sebuah puisi yang sederhana tentang

keindahan alam? Untuk dapat menjawabnya ikutilah penjelasan berikut ini.

Langkah-langkah penciptaan puisi:

a. Menentukan tema Untuk dapat menyusun sebuah puisi, langkah awal yang harus Kamu kerjakan

adalah menentukan tema puisi. Yang dimaksud dengan tema adakah pokok pikiran

yang dapat dijadikan dasar menyusun sebuah puisi. Tema dapat Kamu peroleh dari

pengalamanmu. Di samping itu, tema dapat juga Kamu peroleh dari pengamatan

atau penelitian, dan daya khayal. Boleh juga tema itu Kamu peroleh dari

pendapatmu atau sikapmu terhadap sesuatu hal. Kemudian tema itu Kamu batasi,

misalnya tentang ketuhanan, sosial, kepahlawanan, pendidikan, lingkungan hidup,

keluarga, rasa nasionalisme, dan sebagainya.

b. Inspirasi, konsentrasi, kenangan, keyakinan Seorang remaja dapat memiliki kemampuan untuk memindahkan segala sesuatu

pengalamannya, perasaannya, pengamatannya, pendapatnya dan sebagainya ke

dalam pola-pola kata yang disebut puisi. Untuk itu, remaja tersebut harus

mempunyai inspirasi. Inspirasi artinya pengaruh yang membangkitkan kreatif

dalam kesusateraan, musik, seni lukis dan sebagainya. Kalau inspirasi itu tidak

lekas dituliskan dan diabadikan dia akan hilang. Inspirasi itu hanya datang sekali.

Di samping itu, diperlukan juga adanya konsentrasi atau pemusatan pikiran atau

perhatian pada suatu hal, dan adanya kenangan terhadap sesuatu. Misalnya Kamu

melihat kumbang, kabut, keindahan alam, petani yang sedang mengolah sawahnya,

nelayan yang pergi ke laut, dan sebagainya. Semua itu dapat menjadi sumber inspirasi

bagi dirimu untuk menciptakan sebuah puisi sederhana. Kemudian Kamu

berkonsentrasi memusatkan perhatianmu terhadap kenangan itu untuk Kamu tuangkan

ke dalam kata-kata. Nah, yang tak kalah pentingnya Kamu harus mempunyai

keyakinan dapat merangkum segala kenangan itu dalam bentuk puisi.

Dapatkah Kamu memahami uraian dan penjelasan tentang cara-cara menciptakan

sebuah puisi tentang keindahan alam yang sederhana? Bila belum, jangan putus asa dan

kecewa. Cobalah Kamu membacanya lagi sampai betul-betul dapat memahaminya.

Adakah kesulitan? Diskusikan dengan teman-temanmu. Boleh juga mohon penjelasan

dari guru pamongmu. Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk berlatih menciptakan

puisi keindahan alam yang sederhana.

Dalam menciptakan puisi itu, tema boleh Kamu diskusikan dengan teman-temanmu.

Misalnya Kamu hendak memilih sebuah tema tentang pendidikan. Kemudian tema ini

Kamu perkecil dengan memusatkan perhatianmu pada guru-guru yang telah berjasa

mendidikmu. Ini merupakan sebuah inspirasi yang timbul dari dirimu sendiri.

Kemudian cobalah Kamu berkonsentrasi untuk menuliskan kenangan itu, disertai

dengan suatu keyakinan Kamu dapat menciptakan sebuah puisi. Hasilnya dapat Kamu

susun sebagai berikut:

Page 90: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

98

GURU

Guru ………

Terima kasih kuucapkan kepadamu

Yang telah membantuku

Dalam belajar menuntut ilmu

Guru ………

Tugasmu sangat mulia

Membimbing dengan hati rela

Tidak mengenal miskin dan kaya

Guru ……….

Semoga Tuhan Yang Maha Esa

Melimpahkan rahmat-Nya

Kepada guru yang mulia

Heri Sustrisno Dalam Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi

Karangan : Sumardi, dkk

Tema puisi yang dapat Kamu kembangkan bukan hanya itu saja. Misalnya saja tentang

ketuhanan. Dalam kehidupanmu sehari-hari tentu Kamu selalu bersyukur Kepada

Tuhan dalam menikmati segala anugerah-Nya. Rasa syukur itu mungkin Kamu

ungkapkan ketika hasil tes akhir modul memuaskan, Kamu dapat menikmati santapan

yang lezat, atau daerahmu mendapatkan curah hujan, dan sebagainya. Curah hujan

yang Kamu amati itu dapat mendatangkan suatu inspirasi. Kamu mempunyai kenangan

tentang hujan itu. Hujan membasahi bunga-bunga yang ada di halaman rumahmu,

menimpa atap atau genting rumahmu dan payung atau jas hujanmu.

Nah, sekarang Kamu punya keyakinan untuk menuliskan inspirasi, konsentrasi, dan

kenangan itu ke dalam puisi. Tentu saja puisimu tidak akan sama dengan puisi teman-

temanmu. Setiap orang akan mempunyai pengalaman, pengamatan dan kenangan yang

berbeda terhadap hujan tersebut. Misalnya sebagai berikut :

Hujan

Titik-titik rahmat-Mu

Turut membasahi bumiku

Singgah pada kuntum mawarku

Mengetuk atap rumahku

Menerpa payung dan jas hujanku

Akhirnya

Berserilah hari-hariku

Page 91: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

99

Tuhan,

Syukurku ke hadirat-Mu

Karena mulai hari ini

Kemarau

Tak lagi melanda persadaku

Sugiarti

Dalam Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi

Karangan : Sumardi, dkk

Apabila Kamu sudah memahami uraian dan contoh-contoh puisi remaja lanjutkan

kegiatanmu untuk membaca kosakata dan rangkuman agar pemahamanmu semakin

jelas, kemudian kerjakan tugas.

Kosakata romantika : liku-liku atau seluk beluk

persada : tanah air

singgah : berhenti sebentar dalam suatu perjalanan di suatu tempat

melanda : menimpa

menerpa : menyerang

berserilah : cerahlah, tampak indah

Rangkuman Langkah-langkah menciptakan sebuah puisi yang sederhana :

1. Menentukan tema

Tema dapat digali dari pengalaman, pengamatan, penelitian, dan khayalan serta

pendapat atau sikap seseorang terhadap sesuatu hal. Kemudian tema itu dibatasi,

misalnya tentang ketuhanan, kepahlawanan, pendidikan, sosial, lingkungan hidup,

keluarga, rasa nasionalisme dan sebagainya. 2. Inspirasi, konsentrasi, kenangan dan keyakinan

Untuk dapat menciptakan sebuah puisi diperlukan adanya inspirasi, konsentrasi,

kenangan dan keyakinan.

6. Tugas 1

Sebagai remaja tentu Kamu pernah merasakan sesuatu, mengalami, mengamati, atau

mempunyai pendapat tentang sesuatu. Semua itu dapat Kamu tuangkan ke dalam kata-

kata yang berpola puisi. Tugas yang harus Kamu kerjakan sekarang adalah membuat

suatu puisi tentang keindahan alam, kekaguman pada seorang pahlawan nasional,

misalnya Jenderal Sudirman, Diponegoro, Ibu Kartini, Cuk Nyak Dhien, atau pahlawan

nasional yang ada di daerahmu. Pilih salah satu saja!

Page 92: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

100

Kegiatan 2 : Membaca Puisi 1. Standar Kompetensi

Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dari buku kumpulan puisi.

2. Kompetensi Dasar

Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestik

sesuai dengan isi puisi

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mampu menandai penjedaan dalam puisi yang akan dibacakan

2. Mampu membaca indah puisi

4. Materi Pokok Pembacaan Indah Teks Puisi

5. Uraian Materi Pada kegiatan 1, Kamu telah berlatih untuk menciptakan puisi. Bagaimana dengan

karya puisimu? Tentu sangat bagus! Nah, pada pembelajaran ini, Kamu diajak untuk

membacakan puisi karya sendiri.

Sekarang mulailah Kamu membaca puisi berikut ini:

Wajah Indonesia Nurhayati

Indonesiaku

Katanya dulu kau cantik

Bak bunga yang siap dipetik

Membuat orang tergelitik

Untuk memetik

Indonesiaku

Katanya dulu kau manis

Seolah wajah tanpa tangis

Kayak dibela habis

Musuhmu siap dikikis

Indonesiaku

Bagaimana wajahmu kini

Lihatlah Aceh, Nias, Buyat, Kalimantan,

Papua, Ambalat…

Tangis dan darah tertumpah

Itupun tak cukup…

Masih banyakkah lagi?

Pucat pias wajahmu menghiasi hari-harimu

Page 93: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

101

Apa yang Kamu rasakan setelah membaca puisi di atas? Adakah rasa senang, atau

kagum, atau rasa tentang keindahan? Pasti di antara semua rasa itu, salah satunya

muncul di hatimu. Karena, puisi di atas memang cukup menarik dan indah. Daya tarik

dan keindahan puisi itu akan semakin Kamu rasakan. Cobalah Kamu baca berulang-

ulang. Apa yang Kamu rasakan setelah membacanya dengan mengeluarkan suara? Kamu

merasakan sesuatu yang indah dan menarik, bukan?

Dalam membaca puisi, seorang pembaca tidak ada keharusan untuk menghafal puisi,

sehingga orang yang baru melihat puisi pun dapat melakukan pembacaan puisi. Ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan dalam pembacaan puisi, sebagai

berikut: 1. Pembaca puisi harus memahami benar makna puisi yang hendak dibacakan. Karena

itu, pembaca harus memahami (menghayati) kata-kata dan pelambangan yang

digunakan.

2. Saat membaca puisi, suara harus cukup keras sehingga dengan mudah didengar

orang. Selain itu, pembaca puisi juga harus memperhatikan intonasi

3. Intonasi terdiri atas jeda, tekanan (dinamik, nada, dan tempo /cepat-lambatnya

pengucapan)

a. Jeda atau penghentian pengucapan sangat menentukan makna yang dimaksud.

b. Tekanan dinamik ialah tekanan pada kata yang terpenting.

c. Tekanan nada ialah tekanan tinggi atau rendah. perasaan girang atau senang,

perasaan marah, keheranan pada umumnya menaikkan suara, sedangkan

perasaan sedih merendahkan suara.

d. Tekanan tempo ialah lambat-cepatnya pengucapan suku kata atau kata.

Untuk memudahkan dalam memahami puisi, dapat pula Kamu memenggal-menggal

puisi tersebut, bait demi bait atau bahkan baris demi baris.

Indonesiaku

Katanya dulu kau cantik

Bak bunga yang siap dipetik

Membuat orang tergelitik

Untuk memetik.

Bait ini mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia itu dulu terkenal dengan keindahan

alamnya yang setiap saat dapat dinikmati oleh siapa saja.

Setelah Kamu mengetahui isi puisi tersebut, maka dengan mudah pula Kamu untuk

mengekspresikan puisi ketika membacanya. Coba Kamu perhatikan baik-baik, satu bait

puisi di atas mengungkapkan keindahan. Maka kemungkinan membacanya dengan

nada lirih, namun jelas dan tegas.

Khusus untuk mengatur intonasi (tekanan, nada dan perhatian) dapat pula puisi tersebut

Kamu penggal-penggal dengan menggunakan tanda garis miring( / ). Tanda garis

miring tersebut diantaranya adalah:

Page 94: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

102

1. Garis miring satu ( / ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti

sesaat (jeda)

2. Garis miring dua ( // ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti agak

lama, tetapi belum berakhir.

3. Garis miring tiga ( /// ) untuk menandai bahwa pembacaan puisi harus berhenti

agak lama dan menandai pula bahwa satu bait puisi telah berakhir.

Perhatikan bait puisi di bawah ini:

Indonesiaku /

Katanya / dulu kau cantik //

Bak bunga / yang siap dipetik //

Membuat orang / tergelitik //

Untuk memetik ///

Dengan pemenggalan seperti di atas, berarti setelah mengucapkan “Indonesiaku”,

“Katanya”, “Bak bunga”, dan “Membuat orang” sebaiknya Kamu berhenti sesaat.

Setelah mengucapkan “dulu kau cantik”, “yang siap dipetik”, dan “tergelitik”, Kamu

boleh berhenti agak lama, tetapi tidak berarti bait itu telah berakhir, masih ada satu

baris yang belum Kamu ucapkan yaitu “untuk memetik ///”. Dengan tanda garis miring

tiga, maka pembacaan boleh berhenti agak lama, atau bahkan menandakan bahwa puisi

tersebut telah selesai.

Dengan memahami isi puisi ditambah dengan memberikan tanda garis miring (/, //, ///),

tentunya Kamu akan dapat membacakan puisi dengan baik

Sekarang, cobalah Kamu pahami isi bait ke dua puisi Wajah Indonesia berikut ini.

Kemudian bubuhkan tanda garis miring ( /, //, ./// ) pada bait puisi tersebut!

Indonesiaku

Katanya dulu kau manis

Seolah wajah tanpa tangis

Kayak dibela habis

Musuhmu siap dikikis

Menurutmu, apa yang diungkapkan bait ke dua? Bait ke dua mengungkapkan bahwa

walaupun dulu bangsa Indonesia mengalami kesulitan namun tetap tegar

menghadapinya.

Samakah tanda garis miring yang Kamu bubuhkan dengan penandaan di bawah ini?

Cocokkanlah!

Indonesiaku /

Katanya / dulu kau manis //

Seolah wajah tanpa tangis //

Kayak dibela habis /

Musuhmu siap dikikis ///

Page 95: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

103

Baiklah, saya yakin, Kamu telah memahami betul cara membubuhkan garis miring.

Oleh karena itu, Kamu pasti akan dapat membacakan puisi Wajah Indonesia dengan

baik. Nah, untuk memantapkan pemahamanmu, perhatikan rangkuman di bawah ini!

Rangkuman 1. Yang harus diperhatikan dalam membaca puisi adalah:

a. Memahami makna puisi

b. Bersuara yang keras

c. Intonasi yang tepat

2. Untuk dapat membacakan puisi dengan baik, dapat juga dilakukan pemenggalan

terhadap puisi dengan menggunakan penanda garis miring satu (/), garis miring dua

(//), dan garis miring tiga (///)

6. Tugas 2

Bacalah puisi yang berjudul “Wajah Indonesia” karya Nurhayati.

Sebelum membacakannya, pahami dahulu isi puisi tersebut dan bubuhkanlah penanda

intonasi ( /, //, dan /// ) yang tepat.

Page 96: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

104

C. PENUTUP

Dengan selesainya Kamu mempelajari modul berarti ada dua keterampilan berbahasa yang

telah Kamu kuasai. Keterampilan kesatu, dapat menulis puisi tentang keindahan alam,

ketrampilan kedua dapat membaca indah puisi.

Bila dua tugas dalam modul ini telah Kamu kerjakan, maka hasil pekerjaanmu boleh Kamu

cocokkan dengan kunci modul ini. Untuk tugas 1 dan 2 hasil pekerjaanmu tidak harus

sama dengan kunci tugas. Sebab dalam menulis kreatif puisi, dan membaca indah puisi,

kemampuan setiap orang berbeda-beda.

Lanjutkan kegiatanmu dengan mengikuti tes akhir modul, kemudian siapkan dirimu untuk

mempelajari modul berikutnya.

Page 97: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

105

D. KUNCI TUGAS

Kemungkinan Jawaban

Tugas 1

PAGI

Matahari telah berjingkrak

Berseri muka bercermin di hati

Angin menggesek biola

Di rimbun daun

Matahari telah berjingkrak

Langit lepas berteriak

Hamparkan birunya

Bentangkan luasnya

Matahari telah berjingkrak

Berjingkraklah aku

Di pagi yang mencuci muka

Dengan kesegaran sehabis tidur pulas

Membuka jendela

Menyalam semesta

Mei 1982

Rachmat Djoko Pradopo

Page 98: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

106

Tugas 2

Wajah Indonesia Nurhayati

Indonesiaku /

Katanya / dulu kau cantik //

Bak bunga / yang siap dipetik //

Membuat orang / tergelitik //

Untuk memetik ///

Indonesiaku /

Katanya dulu kau manis //

Seolah wajah tanpa tangis //

Kayak dibela habis /

Musuhmu siap dikikis ///

Indonesiaku /

Bagaimana wajahmu kini //

Lihatlah / Aceh, Nias, Buyat, Kalimantan,

Papua, Ambalat… /

Tangis dan darah tertumpah //

Itupun tak cukup… /

Masih banyakkah lagi? /

Pucat pias wajahmu / menghiasi hari-harimu ///

Page 99: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Semester : 2 (Dua)

Waktu : 4 x 40 menit

IND.VII.2.M.09 Menulis Kreatif Puisi

KEGIATAN SISWA

Penulis : Dra. Edy Warsih

Pengkaji Materi : Drs. H. Nasruddin, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

MENULIS KREATIF PUISI

IND.VII.2.8.18

Page 100: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

109

A. PENDAHULUAN

Modul Bahasa Indonesia yang terdahulu sudah Kamu pelajari dengan baik. Bagaimana

hasilnya, baik, bukan? Kini modul yang akan Kamu pelajari masih sangat berkaitan dengan

pembelajaran modul yang terdahulu yaitu menulis kreatif puisi dengan tema yang berbeda.

Standar kompetensi yang harus Kamu miliki adalah agar Kamu mampu mengungkapkan

keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi. Modul ini terdiri

dari dua kegiatan yaitu menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah

dialami, dan mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri.

Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit. Manfaatkan

waktu yang tersedia seefektif mungkin. Jika Kamu mengalami kesulitan, Kamu diskusikan

dengan teman atau langsung kepada Guru Pamongmu di TKB.

Semoga sukses!

Page 101: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

110

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1: Menulis Kreatif Puisi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif

puisi.

2. Kompetensi Dasar Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mampu menulis larik-larik puisi tentang peristiwa yang pernah dialami.

7. Materi Pokok

Puisi.

8. Uraian Materi Pada modul terdahulu, Kamu telah mempelajari tentang menulis kreatif puisi

berkenaan dengan keindahan alam. Untuk pembelajaran kali ini, Kamu masih

mempelajari tentang menulis kreatif puisi, namun berkenaan dengan peristiwa yang

pernah dialami. Langkah-langkah dalam penulisan sebuah puisinya pun sudah

diuraikan dalam pembelajaran 1.

Agar lebih paham dalam penulisan puisi, maka tingkatkan kreativitas dalam penulisan

puisi. Salah satu caranya yaitu Kamu harus sering melakukan kegiatan membaca dan

menulis puisi. Kamu bisa mulai menulis dengan membuat catatan-catatan kecil dan

sederhana.

Perhatikan contoh puisi berikut ini.

Hujan yang Merias Kabut Pagi

Hujan merias kabut pagi jadi kelam

Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam

Derit mobil di tikungan;

Serasa batu mengoyak pendengaran

Sedang angin hanya berseliweran

Percakapan yang kau hidangkan

Adalah angin yang menghalau kabut

Di kedalaman dadaku

Gelas demi gelas arak duniawi

Yang kau tuangkan pada lambungku

Bikin aku mabuk dan kepayang

Selebihnya kekosongan

Apa yang terjadi? Padahal

Sejak mula kutahu semuanya, kau

Hanya sampah di sepatuku

Ya, Tuhan, kegelapan apalagikah

Yang kini menjaringku?

Page 102: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

111

Apa yang Kamu rasakan setelah membaca puisi berjudul “Hujan yang Merias Kabut

Pagi” di atas? Tentu, salah satu yang dapat Kamu rasakan adalah keindahan atau daya

tariknya. Ada banyak hal yang dapat membuat puisi begitu indah dinikmati. Keindahan

atau pesona puisi umumnya terdapat pada pilihan kata (diksi), imajinasi, gaya bahasa

(majas), irama dan rima.

Hujan yang Merias Kabut Pagi

Hujan merias kabut pagi jadi kelam

Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam

Derit mobil di tikungan;

Serasa batu mengoyak pendengaran

……………

Dalam puisi tersebut pengarang memilih kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Pengarang juga tetap memperhatikan unsur-unsur tertentu untuk memperoleh

keindahan puisinya.

Untuk lebih jelasnya, kita akan membahas satu demi satu.

1. Pilihan kata atau diksi

Dalam puisi, pengarang cenderung memilih kata-kata yang bermakna konotasi

untuk mengungkapkan perasaannya. Kata-kata yang bermakna konotasi itu

mengandung nilai rasa tertentu yang dapat mendukung perasaan pengarang.

Contoh:

Hujan merias kabut pagi jadi kelam

Pohon-pohon sepanjang jalan tampak hitam

Derit mobil di tikungan;

Serasa batu mengoyak pendengaran

Perhatikan kata merias, hitam, derit, dan mengoyak dalam puisi tersebut. Mengapa

tidak dipilih kata mewarnai, gelap, bunyi, memekakkan?

2. Imajinasi

Pengarang berusaha mengutarakan maksudnya dengan membangkitkan daya

bayang atau imajinasi pembaca tentang peristiwa atau perasaan yang dialaminya

sehingga pembaca dapat merasakannya juga. …………… Contoh:

Di pinggir jendela kuingat benar tahun lalu

Aku masih kanak bersenda-gurau, bernyanyi riang

Memutar-mutar payung hitam di bawah curahmu

Yang berkilau bagai perak tersentuh bulan

……………

Page 103: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

112

Puisi tersebut menggunakan kata-kata yang menimbulkan daya bayang kita,

misalnya “Aku masih kanak bersenda-gurau, bernyanyi riang, Memutar-mutar

payung hitam di bawah curahmu”. Dari kata-kata tersebut timbul daya bayang

bahwa waktu kecil bercanda dan bernyanyi sambil membawa payung di saat hujan

deras. Kata-kata itu menimbulkan imaji suasana yang gembira saat hujan.

3. Gaya bahasa atau majas

Majas digunakan oleh pengarang dengan tujuan untuk memperjelas maksud,

menimbulkan kejelasan gambaran angan. Gaya bahasa atau majas yang dipilih oleh

pengarang puisi antara lain berupa majas personifikasi, metafora, metonimia, dan

sinekdoke.

Tiada Waktu yang Tersisa

Sang surya melempar cahaya

Menyinari jendela hati kami

Sambil menggenggam cita-cita perjuangan

Demi bangsa dan Ibu Pertiwi

……………

Oleh: Iwan

Puisi tersebut menggunakan majas personifikasi. Misalnya pada baris yang

berbunyi: “Sang surya melempar cahaya” mengumpamakan benda mati seolah-olah

hidup seperti manusia (sang surya dapat melempar). Penggunaan majas tersebut

dapat menghidupkan suasana.

4. Irama dan Rima

Irama adalah pergantian turun-naik, panjang-pendek, dan keras-lembut ucapan

bunyi bahasa dengan teratur. Rima adalah persamaan bunyi. Rima dan irama

diperlukan untuk memperjelas makna puisi dan menimbulkan kepuitisan.

Contoh:

……………

Sajak seorang penyair

Lahir dari kecup bibir

……………

Dapatkah Kamu memahami uraian dan penjelasan cara menulis puisi? Perlu Kamu

baca kembali penjelasan pada modul B.IND.VII.1.M.08 tentang langkah-langkah

penciptaan puisi.

Page 104: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

113

Langkah-langkah penciptaan sebuah puisi adalah sebagai berikut:

1. Menentukan topik atau tema.

2. Mengembangkan daya khayal atau imajinasi.

3. Menuangkan ide yang telah diolah dengan imajinasi dalam bentuk puisi dengan

memerhatikan:

4. penggunaan pilihan kata atau diksi yang tepat

5. penggunaan majas

6. penggunaan irama dan rima yang sesuai.

Jika Kamu belum jelas, diskusikan dengan teman-temanmu. Boleh juga mohon

penjelasan dari Guru Pamongmu. Kemudian lanjutkan kegiatanmu untuk berlatih

menulis puisi. Cobalah kerjakan di buku latihanmu, pilihlah kata yang tepat di dalam

tanda kurung untuk melengkapi puisi yang rumpang berikut!

Biarkan ………… yang marah

Menghancurkan keangkuhan.

(debur, ombak, gelombang)

Gubuk di gunung kelabu

Akan terus …………

(senyap, sepi, sunyi)

Terik ………

Ranting-ranting patah

(sang surya, matahari, mentari)

Bagaimana hasil pekerjaanmu? Nah, cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban di

bawah ini.

Biarkan ombak yang marah

Menghancurkan keangkuhan.

Gubuk di gunung kelabu

Akan terus sunyi

Terik mentari

Ranting-ranting patah

Mengapa kata-kata yang Kamu pilih kata ombak, sunyi, dan mentari? Mungkin karena

pemilihan kata-kata tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keindahan puisi.

Dari hasil latihanmu tentu sudah betul. Jika jawabanmu berbeda tidak perlu kecewa.

Berlatih terus agar semakin pandai dalam menulis puisi.

Bagaimana, sudah ada gambaran untuk menulis puisi? Tentu Kamu mempunyai

pengalaman peristiwa yang pernah Kamu alami. Pengalaman peristiwa yang pernah

Kamu alami itu ada yang menyenangkan dan ada yang menyedihkan. Pengalaman yang

dimiliki setiap orang pasti akan berbeda-beda. Seperti pada contoh puisi di bawah ini:

Page 105: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

114

Kehidupan

Letih …

Lelah …

Penat jiwa ini

Terhempas dalam rutinitas

Yang menderaku

Tapi …

Kunikmati semua ini

Inilah hidup

Gembira, tawa, sedih, tangis

Silih berganti

Namun tetap kunikmati dan kusyukuri

Tri Palupi

Dalam Antologi Puisi

MGMP B. Indonesia, Jakarta Utara

Jika Kamu telah memahami betul uraian dan contoh-contoh puisi di atas, lanjutkan

kegiatanmu untuk membaca kosakata dan rangkuman agar pemahamanmu semakin

jelas.

Kosakata berkilau = cahaya gemerlap, cahaya yang memantul

butinitas = prosedur yang teratur dan tidak berubah-ubah

berseliweran = berjalan kian kemari

Rangkuman Langkah-langkah penulisan puisi:

1. menentukan topik atau tema;

2. mengembangkan daya khayal atau imajinasi;

3. menuangkan ide yang telah diolah dengan imajinasi dalam bentuk puisi dengan

memerhatikan:

b. penggunaan pilihan kata atau diksi

c. iImajinasi

d. penggunaan majas

e. penggunaan irama dan rima

6. Tugas 1

Buatlah sebuah puisi tentang pengalaman yang pernah Kamu alami!

Page 106: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

115

Kegiatan 2: Menyunting Puisi 1. Standar Kompetensi

Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif

puisi.

2. Kompetensi Dasar

Menulis kreatif puisi berkenaan dengan peristiwa yang pernah dialami.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mampu menyunting puisi yang ditulis sendiri.

4. Materi Pokok Menyunting Puisi.

5. Uraian Materi Pada kegiatan pembelajaran pertama Kamu telah belajar menulis puisi. Bagaimana

hasil karya puisimu, tentu bagus, bukan?

Untuk kegiatan pembelajaran yang kedua ini, Kamu akan mempelajari tentang

menyunting puisi karya sendiri. Dalam menyunting puisi, yang harus Kamu lakukan

adalah:

1. mengganti kata yang kurang puistis dengan sinonimnya yang lebih puistis;

2. memadatkan ide (menghilangkan kata yang tidak perlu);

3. mengubah kalima t dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana;

4. menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan

diungkapkan.

Perhatikan puisi di bawah ini:

UJIAN E. W.

Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh

Disambut orang-orang menangis dan menjerit

Pesawat Adam Air

Kapal Senopati Nusantara

Kereta api Bengawan

Dan ……… Apalagi ………

Semua itu telah menelan korban jiwa

Inikah sebuah ujian?

Wahai manusia yang lupa nikmat

Terlena kehidupan sesaat

Karna tlah lupa pada akhirat

Tuhanku ……

Lindungi kami

Beri kami waktu untuk bertobat

Ya, kiamat sudah sangat dekat

Page 107: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

116

Bagaimana puisi di atas menurut Kamu? Sudah tepatkah penulis dalam memilih kata-

kata untuk mengungkapkan perasaannya? Jika dicermati, pada puisi berjudul “Ujian”

di atas masih ada kata-kata yang seharusnya tidak perlu ditulis, dan ada kata-kata yang

kurang puistis.

Coba amati contoh penyuntingan (perbaikan) puisi berikut!

UJIAN

Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh

Di awal

Disambut orang-orang menangis dan menjerit

tangisan dan jeritan

Pesawat Adam Air

Kapal Senopati Nusantara

Kereta api Bengawan

Dan ……… Apalagi ………

Semua itu telah menelan korban jiwa

telan

Inikah sebuah ujian?

Wahai manusia yang lupa nikmat

Terlena kehidupan sesaat

Karna tlah lupa pada akhirat

Tuhanku ……

Lindungi kami

Beri kami waktu untuk bertobat

tuk

Ya, kiamat sudah sangat dekat

tlah

Baru saja Kamu melakukan penyuntingan puisi. Saya yakin Kamu telah memahami

cara-cara penyuntingan

Misalnya:

Larik

Pada bulan Januari tahun dua ribu tujuh

Setelah disunting

Di awal dua ribu tujuh

Untuk selanjutnya perhatikan hasil suntingan pada puisi berjudul “Ujian”

Page 108: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

117

UJIAN E. W.

Di awal dua ribu tujuh

Disambut tangisan dan jeritan

Adam Air

Senopati Nusantara

Bengawan

Dan ……… Apalagi ………

Semua telan korban jiwa

Inikah sebuah ujian?

Wahai manusia yang lupa nikmat

Terlena kehidupan sesaat

Karna tlah lupa pada akhirat

Tuhanku ……

Lindungi kami

Beri kami waktu tuk bertobat

Ya, kiamat tlah dekat

Kosakata Adam Air = nama perusahaan penerbangan

Senopati Nusantara = nama kapal laut

Bengawan = nama kereta api

Rangkuman

1. Hal yang perlu dilakukan dalam penyuntingan puisi yaitu:

2. mengganti kata yang kurang puistis dengan sinonimnya yang lebih puistis.

3. memadatkan ide.

4. mengubah kalimat dengan gaya bahasa yang menggambarkan suasana.

5. menghilangkan ide yang tidak sejalan dengan pokok persoalan yang akan

diungkapkan.

6. Tugas 2

Suntinglah penggalan puisi di bawah ini!

Rintik-rintik hujan pada sore itu

Ketika kita

Bersama-sama dalam menghadiri suatu acara

Semua orang yang hadir menahan duka

Page 109: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

118

C. PENUTUP

Berkat ketekunan belajar, akhirnya selesai juga modul ini Kamu pelajari. Pengetahuanmu

semakin berkembang. Melalui modul ini Kamu memperoleh keterampilan menulis puisi

yang berkenaan dengan peristiwa yang dialami. Bahkan pada modul telah diuraikan

langkah-langkah penulisan puisi.

Bila tugas telah Kamu kerjakan, cocokkan kembali hasil pekerjaanmu dengan kunci tugas.

Hasil tidak harus sama dengan kunci tugas, sebab kemampuan menulis puisi setiap orang

itu berbeda-beda.

Siapkan dirimu untuk mengikuti tes akhir modul. Teriring do'a semoga Kamu naik kelas II

dan selalu sukses!

Page 110: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

119

D. KUNCI TUGAS

Alternatif jawaban

Tugas 1

Sebuah Pinta

Suara indahmu dulu

Ke mana kau percikkan

Aku tetap ingin meneguk

Ke dalam hati

Di langit itu

Masihkan menangkap senyummu

Mengolah nurani

Menembus kesucian

Membasuh menara sejarah

Aku kembali dalam kesunyian

Seperti diammu

Menguliti keheningan

Namamu adalah selimut kelembaban

Dengan tatapku

Sebagaimana hatimu

Yang masih tetap berpijar

Menyalalah

Oleh: Ma’sum AG

Page 111: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

120

Tugas 2

Rintik rintik hujan sore itu

Ketika kita

Bersama-sama dalam menghadiri suatu acara

Semua orang yang hadir menahan duka

Yang tak bisa meredam duka

Suntingan

Rintik hujan sore itu

Ketika kita

Bersama dalam suatu acara

Yang tak bisa meredam duka

Page 112: Bahasa Indonesia Kls VII Smt 2

121

KEPUSTAKAAN

Akhdiah, Sabarti et al. 1994. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga..

Akhdiah, Sabarti, dkk. 1996. materi Pokok Menulis II. Jakarta: Karunia U.T.

Anipudin, dkk. 2005. Cermat Bahasa Indonesia 1. Solo: Tiga Serangkai.

Badudu, J.S. 1990. Pintar Berbahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Depdikbud. 1983,

Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.

Chamid, Amansyah. 1992. Pelajaran Menulis Bahasa Indonesia. Surabaya: Kendang Sari.

Gelombang Datang Dinihari. Jakarta:

Djupriyanto et al. Pelajaran Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: Kendang

Sari.

G. Arsyad, Maidar. 1986, Materi Pokok Kesusastraan I. Jakarta: Karunia U.T.

HS. L. Murbandono. 2003. Puisi Rakyat Merdeka. Jakarta: Grasindo.

Ismi, Afiah. 2004. Guruku Matahari Bangsaku. Jakarta: Balai Pustaka.

Kompas Harian Umum Jakarta 21 Januari 2007.

Nurhadi, dkk. 2005. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Samsoerizal, Slamet. 1997. Dari NArasi Hingga Argumentasi. Jakarta: Erlangga.

Seputar Indonesia Harian Umum Jakarta 28 Januari 2007

Sudarso. 1991. Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia.

Sumantri. Maman et al. Pedoman Surat Menyurat. Jakarta: Gramedia.

Sumardjo, Yacob, dan Saini K.M. 1986, Memahami Kesusastraan. Bandung : Alumni.

Sumarti, Dkk. 1985. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Pusbinbangsa.

Supriyati, dkk. 2005. Cakap dan Aktif Berbahasa Indonesia 1. Jakarta: Empat Sekawan

Sejahtera.

Tampubolon, O. P. 1990. Kemampuan Membaca. Bandung : Angkasa

Tarigan, H.G. 1990. Pengajaran Kosa Kata. Bandung : Angkasa

Tarigan. Djago. 1982. Membina Keterampilan Menulis Paragraf. Bandung : Angkasa.

Tarigan. H. G. 1986. Pengantar Semantik. Bandung: Angkasa

Team Penggagas Kreasi: MGMP Bahasa dan Sastra Indonesia Kodya Jakarta Utara.

2004. Antologi Puisi. Jakarta: Tunas Melati