bahasa indonesia dodo_1

56
BAB II ARTI, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA A. Arti Bahasa Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyakat pemakainya. Bahasa yang baik yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut, (1) Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya. (2) Sistern lambang tersebut bersifat konyensional (3) Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter/kesepakatan digunakan secara berulang dan tetap. (4) Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi prduktif. (5) Sistem lambang bersifat unik, khas dan tidak sama dengan lambang bahasa lain. (6) sistem lambing dibangun berdasarkan bersifat universal. B. Fungsi Bahasa 1. Bahasa Sebagai Sarana Komuniksi Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi budaya, komunikasi kerja, komunikasi sosial, komunikasi bisnis dan komunikasi ilmiah. 2. Bahasa sebagai sarana intergrasi dan adaptasi Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional bahwa Negara merupakan inegratif. 3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. 4. Bahasa sebagai sarana ekpresi diri Orang tidak memiliki pemahaman tanpa ungkapan. Bahasa sebagai ekspresi (pengungkapan) diri atas pemahaman dirinya dapat dllakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat kompleks yang amat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (Saya akan setia, bangga dan perhatian kepadamudan tingkat ekspresi yang kompleks

Upload: indo-canova

Post on 29-Jun-2015

363 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHASA INDONESIA DODO_1

BAB IIARTI, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA A. Arti Bahasa

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyakat pemakainya. Bahasa yang baik yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sistem tersebut mencakup unsur-unsur berikut, (1) Sistem lambang yang bermakna dan dapat dipahami oleh masyarakat pemakainya. (2) Sistern lambang tersebut bersifat konyensional (3) Lambang-lambang tersebut bersifat arbiter/kesepakatan digunakan secara berulang dan tetap. (4) Sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi prduktif. (5) Sistem lambang bersifat unik, khas dan tidak sama dengan lambang bahasa lain. (6) sistem lambing dibangun berdasarkan bersifat universal.

B. Fungsi Bahasa1. Bahasa Sebagai Sarana KomuniksiFungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya, komunikasi budaya, komunikasi kerja, komunikasi sosial, komunikasi bisnis dan komunikasi ilmiah. 2. Bahasa sebagai sarana intergrasi dan adaptasiBahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional bahwa Negara merupakan inegratif. 3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. 4. Bahasa sebagai sarana ekpresi diri Orang tidak memiliki pemahaman tanpa ungkapan. Bahasa sebagai ekspresi (pengungkapan) diri atas pemahaman dirinya dapat dllakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai dengan tingkat kompleks yang amat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (Saya akan setia, bangga dan perhatian kepadamudan tingkat ekspresi yang kompleks dapat berupa pernyataan kemampuan mengerjakan proyek-proyek besar dan dalam bentuk proposal yang sulit dan rumit menulis laporan (formal, artikel dan teknis)5. Bahasa sebagai sarana berpikir logis Untuk mengembangkan profesi. keahlian akademik dan kemampuan intelektual orang harus mampu berpikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir secara induktif, deduktif, sebab akibat atau kronologis sehingga dapat menafsirkan konsep konsep atau pemikiran secara jelas, utuh, runtut dan konseptual. Melalui proses berfikir ogis seseorang dapat menentukan tindakan tepat harus ditaksirkan. 6. Bahasa Membangun Kecerdasan Kecerdasan adalah kemampuan memanfaatkan potensi pengalaman, pengetahuan dan situasi sehingga menghasilkan kreativitas baru yang menguntungkan dirinya maupun masyarat.Haward Gardner, peneliti kecerdasan menyimpulkan bahwa kecerdasan sekurang-kurangnya ada tujuh macam, yaitu : (1) kecerdasan linguistic

Page 2: BAHASA INDONESIA DODO_1

(2) kecerdasan logis matematis (3) kecerdasan sosial terkait dengan tata ruang(4) kecerdasan musical(5) kecerdasan kinestetik (6) kecerdasan antar pribadi (7) kecerdasan intrapribadi

C. Ragam Bahasa Ragam bahasa adalah yariasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa. Yariasi ini tejadi disebablan oleh (1) Jumlah penutur pemakaian bahasa, (2) Letak geografis (3) Adanya berbagai suku bangsa masing-masing dengan pemakaian bahasanya.1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Berdasarkan media ragam bahasa dibedakan (1) ragam bahasa lisan yang meliputi: percakapan, debat. diskusi, pidato, bertelpon, wawancara dan presentase. Pemakaian ragam bahasa lisan lebih mengutamakan pada lafal/pengucapan intonasiRagam bahasa tulis ditandai dengan kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca (yang secara tepat dapat melambangkan intonasi), kosakata, penggunaan tata bahasa dalam pembentukan kata, menyusun kalimat, paragraph dan wacana.Ragam lisan tidak baku (nonformal) dipakai dalam pembicaraan sehari-hari di rumah, di kantin, pergunjingan, bercerita, mengobrol dan lain sebagainya. Pemakaian ragam lisan baku dan tidak baku dalam hal-hal sebagai berikut: 1) Pelafalan baku dan tidak baku, misal asas (azas), izin (ijin), khawatir (kawatir) energy (enerji) dan lain-lain. (2) Pelafalan singkatan misalnya, AC (ace). BBC (bebece), TV (teve), UGD (ugede) dan lain-lain, (3) kosakata Misalnya, istri (bini), buat. (bikin), (4) Bentuk kata, Misalnya, menulis (tulis), memasak (masak). (5) Kalimat, Misalnya, saya sudah membaca buku itu, (gua udah baca buku itu) dan lain-lain. Contoh, ragam tulis baku sebagai berikut: 1) Kosakata

- Istri Pak Camat membina ibu-bu memproduksi kerajinan tangan dan bambu.

- Arjuna sedang membuat skripsi. 2) Bentuk Kata

- Budiman sedang menulis laporan. - Rina sedang memasak nasi di dapur.

3) Kalimat - Jakarta memiliki pusat bahasa. - TKI yang dikirim keluar negeri harus memiliki paspor. - Dalam seminar ini kita akan mengkaji pertumbuhan ekonomi

2008.

2. Ragam Berdasarkan Topik Pembicaraan Berdasarkan topik pembicaraan, pemakai bahasa akan bayak memperoleh banyak kata atau istilah yang akan kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. (1) agama : Al Qur’an, masjid, weda Allah, injil. (2) hukum pidana, pengadilan, pengacara, perdata, meja hijau (3) ekonomi: produksi, akuntansi,

Page 3: BAHASA INDONESIA DODO_1

rabat, pajak, manajer. (4) sastra : alur, puisi, cerpen, sajak, drama (5) kedokteran : epilepsy, perawat, operasi, aspirin, stestokop

3. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi a. ragam bahasa ilmiah

ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efisien, baik dan benar. Ragam ini liazim digunakan untuk mengomunikasikan proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah, misalnya dalam penulisan (a) proposal kegiatan ilmiah, (b) laporan kegiatan yang berbentuk surat, artikel, maupun naskah (c) karya tulis ilmiah, skripsi, tesis dan disertasi (e) 1apran praktek ilmiah, (f) laporan penelitian yang berbentuk analisis dan deskripsi. Ragam bahasa ilmiah mempunyai ciri-ciri : (a) struktur kalimat jelas dan bermakna lugas (b) struktur wacana bersifat formal, mengacu pada standar konyensi naskah (c) singkat, berisi analisis dan pembuktian dengan meyajikan konsep secara lengkap, (d) cermat dalam menggunakan unsur baku istilah/kata, (e) cermat dan konsisten menggunakan penalaran dan penentuan topik (f) menggunakan istilah khusus yang bersifat teknis dalam bidang ilmu tertentu (g) objek dapat diukur kebenarannya secara terbuka untuk umum (h) konsisten dalam pembahasan topik pengendalian yariable, permasalahan, tujuan penalaran, sudut pandang, pendahuluan, landasan teori, deskrispi data, analisis data, hasil analisis, sampai dengan kesimpulan dan saran.

b. Ragam Bahasa Pidato Ragam bahasa pidato dipengaruhi oleh (a) tujuan (menghibur, memberi tahu, mengajak/meminta), (b) situasi (resmi, setengah resmi, dan tidak resmi) dan pendekatan isi pidato (pendekatan akademis/intelektual, pendekatan moral, pendekatan sosial). Pidato resmi menyajikan materi yang bersifat mulia dan kebenaran yang bersifat universal. Bahasa yang digunakan dalam ragam lisan baku, tanpa unsur kedaerahan. Menggunakan lafal yang benar, struktur kalimat sesuai dengan tata bahasa, misalnya pidato presiden ilmiah. menyajikan kebenaran fakta yang bersifat objektif universal dengan ragam bahasa lisan baku yang serba terukur kebenarannya, misalnya, presentasi skripsi, tesis dan disertasi.

Jadi bahasa yang baik dan dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai dengan situasi pemakaiannya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah di bakukan.

Page 4: BAHASA INDONESIA DODO_1

BAB III EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisannya dalam suatu bahasa menunjukkan pengertian kata ejaan berbeda dengan dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata : sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara penulisan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Ejaan yang beraku sekarang dinamakan “Ejaan Yang Disempurnakan” (EYD). Dan EYD ini mulai dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1972

B. Ruang Lingkup Ejaan Yang DisempurnakanRuang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf (3) penulisan kata (4) pemakaian tanda baca dan (5) penulisan unsur serapan.1. Pemakaian Bahasa

Abjad bahas Indonesia menggunakan 26 huruf, yaitu Aa, Bb, Cc, Dd, Ee, Ff. Gg, Hh, Ii, Jj, Kk, Ll, Mm, Nn, Oo, Pp, Qq, Rr, Ss, Tt, Uu, Vv, Ww, Xx, Yy, Zz. Dan variasi dan huruf-huruf ini terdapat (a) diftong atau vocal rangkap yaitu, ai= pantai, au = pulau, dan oi = amboi, (b) diagram atau konsonan rangkap yaitu, kh = khawatir, ng = datang, sy = syarat, dan ny = nyonya. Setiap pasangan huruf di atas dapat menghasiikari fonem atau satu bunyi.

2. Penulisan Huruf Kapital Dan Huruf Miringa. Huruf capital atau Huruf Besar

1) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama dan awal kalimat:Contoh : Anak-anak itu sedang belajar

2) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.Ayah bertanya : “Kapan kita pergi ke Bogor ?”

3) Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.Contoh : Allah, Al-Qur’an, Alkitab, Weda, Islam, Katolik, Hindu, Budha, Yang Maha Esa, hamba-Nya; kehendak-Mu

4) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.Contoh : Haji Abdul Kadir, Imam Maliki

5) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. Contoh : Presiden_Megawati; Gubernur Fauzi Wibowo Perdana Menteri Nehru; Prof. Adi Sucipto.

Page 5: BAHASA INDONESIA DODO_1

Tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang

6) Huruf kapital atau huruf besar dipakau sebagai huruf pertama nama orang. Contoh : Dewi Sartika, Ali Maskur, Wage Rodolf Supratman, Husein Sastranegara.

7) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama narna bangsa, suku dan bahasaContoh: Bangsa Indonesia; Suku Jawa; Bahasa InggrisPengecualian mengindonesiakan kata-kata asing; keinggris-inggrisan.

8) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya dan peristiwa sejarah Contoh: Senin; Oktober, Saka; Natal; Lebaran: Perang Salib; Proklamasi Kemerdekaan.

9) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama. Nama khas dan geografi.Contoh: Jakarta: Danau Toha, Bukit Barisan; Tanjung Harapan, Selat Bali; Kali Brantas.

10) Huruf kapital atau huruf besar. dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen. Contoh : Universitas Terbuka, Kerajaan Arab Saudi Dewan Perwakilan Rakyat

11) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata depan dan sambungan seperti di, ke dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak di posisi awal.

12) Huruf kapital atau huruf besar dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan

13) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata menunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, paman, kakak, dan saudara yang dipakai sebagai kata pengganti atau sapaan.

b. Pemakaian Huruf Miring Huruf miring dalam cetakan digunakan untuk: 1) Menulis judul buku, nama majalah dan sastra kabar yang

dalam karanganContoh: - Surat kabar Jawa Pos. - Sutasoma karangan Mpu Tantular. - Majalah Olahraga dan Kesehatan.

2) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata Contoh: - pasal itu tidak memuat ketentuan hokum

Page 6: BAHASA INDONESIA DODO_1

- Buatlah kalimat dengan berkacah pinggang- Huruf pertama kata benci adalah b

3) Menulis kata nama ilmiah, atau ungkapan asing yang telah disesuaikan dengan ejaan. Contoh - Penggunaan kata training center sebaiknya diganti dengan pusat latihan. Catatan: dalam penu1isan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis dibawahnya

c. Penulisan kata 1) Kata dasar

Kata yang berupa kata dasar tertulis sebagai satu kesatuan. Contoh: - Kakek sedang makan nasi. - Gedung bioskop itu penuh sesak. - Buku ml buku Iam.

2) Kata Turunan a) kata turunan yang berupa imbuhan (awalan, sisipan, akhiran,

dan gabungan ditulis serangkai dengan kata dasar). Contoh: bermain. geraji. makanan. perjalan.

b) Kata bentuk dasarnya berura gabungan kata-kata itu ditulis ai. Contoh memberitahukan, melipatgandakan; mempertanggungjawabkan

c) Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai Contoh : Pancasila ; swadaya ; mahasiswa ; poligami saptakrida ; dasawarsa; pascasarjana; prasarana. Catatan (1) Bila. bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital antara unsur itu dituliskan tanda hubung (-) Contoh : non-israel; pan-Afrikanisme. (2) Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali jika diikuti oleh kata esa dan bukan kata dasarContoh: - Tuhan maha mengetahui segalanya.

3) Kata Ulang Bentuk kata ulang ditulis secara lengkap dengan mggunakan tanda hubung.Bentuk pengulangan kata meliputi: a. Kata ulang murni, contoh : kata-kata, mata-mata\b. Kata ulang berimbuhan contoh : berjalan-jalan perpustakaan-

perpustakaan. c. Kata u1ang berubah bunyi contoh: sayur-mayur; mondar-

mandir; d. Kata ulang sebagian, contoh : lelaki, tetangga; Catatan

Page 7: BAHASA INDONESIA DODO_1

Kata ulang semu adalah kata-kata yang bentuknya perulangan, namun artinya tetap satu atau tunggal. Contoh: kupu-kupu, ubur-ubur

4) Gabungan Kata a. Gabungan kata yang lazimnya disebut dengan kata

kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagian umum ditulis terpisah.Contoh : orang tua, kambing hitam

b. Gabungan kata termasuk istilah khusus yang menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur-unsur yang bersangkutan Contoh : watt-jam; anak-istri saya ibu-bapak kami: alat pandang-dengar; buku sejarah-baru; dan lain-lain

c. Gabungan kata yg sudah dianggap sabagai kata ditulis serangkai. Contoh: apalagi, bagaimana, bumiputra, daripada

5) Kata Depan Kata depan di, ke, dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.

6) Kata sandang (si dan sang)Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya Contoh : - Surat itu dikirim oleh si pengirim dengan alamat yang jelas

7) Klitika (ku, kau, mu, dan nya)Klitika adalah bentuk terikat yang diletakkan didepan kata yang disebut proklitika, dan bentuk terikat yang diletakan di belakang kata disebut enkklitia.Contoh: kuminta, kubawa

8) Partikel a. Partikel -lah, -kah, -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya Contoh: - Marilah kita pergi bersama-sama. - Siapakah yang menang dalam pertandingan kemarin. - Apakah dayaku aku hanya manusia biasa.

b. Partikel pun ditulis dengan dua cara1) Cara pertama, penulisan terpisah dengan kata yang

mendahuluinya. Contoh - Apapun yang dimintanya akan saya berikan. - Dia pun mengetahui persoalanitu.

2) Kata-kata yang berikut, yang sudah dianggap terpadu benar dengan bentuk pun yang biasanya berfungsi sebagai kata penghubung, maka penulisannya dirangkai. Seperti meskipun; sungguhpun, dll

Page 8: BAHASA INDONESIA DODO_1

c. Partikel per yang berrnakna “mulai”, “demi” dan “setiap” ditulis terpisah dari bagian-bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya. Contoh: - Harga minyak sudah mencapai Rp 10.000,00 per liter. - Mereka dipersilahkan masuk satu per satu. - Pegawai negeri akan mendapatkan kenaikan gaji per 1

April.

9) Angka dan Lambang Bilangan a. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau

nomor. Didalam tulisan lazimnya digunakan angka Arab, angka Romawi. Contoh:Angka Arab: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Angka Ronawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X (50), C (100), D (500), M (1000), VC (5000), M (1.000.000).

b. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat, dan isi, satuan waktu dan nilai uang.Contoh : 5 meter persegi, 8 liter beras; 500 dolar Amerika;

c. Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah apartemen atau kamar pada alamat. Contoh: - Jalan. Raya Marorejo lndah III No. 25- Hotel Ramayana kamar 20

d. Angka juga digunakan untuk menomori karangan atau bagiannya Contoh: = Bab V, Pasal 3, Surat AI-Baqoroh : 28

e. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut: - Bilangan utuh: 10 (sepuluh), 25 (dua puluh lima) - Bilangan pecahan : setengah, sepertiga dll

f. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: - Bab II, bab ke-2, bab kedua - Tingkat I, tingkat ke-1.

g. Penulisan bilangan yang disertai dengan akhiran -an. Contoh: tahun 30-an, uang 1000-an.

h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparanContoh: Rita menonton film itu sampai tiga kali

i. Lambang bilngan pada awal, kalimat ditulis dengan huruf.Contoh : tiga puIuh orang tewas dalam keceakaan,

j. Angka menunjukkan bilangan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca Contoh: Perusahaan itu baru saja mendapat kredit 500 juta rupiah.

Page 9: BAHASA INDONESIA DODO_1

k. Kecuali di dalam dokumen resmi. Seperti akta dan kuitansi, bilangan tidak perlu ditulis dengan. angka atau huruf sekaligus dalam teksContoh : - Kantor kami mempunyai lima puluh orang pegawai.

l. Bilangan yang dilambangkan dengan huruf, penulisannya harus tepat.Contoh : - Bersama ini kami kirimkan uang sebesar Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah)

d. Tanda Baca Sehubungan dengan ejaan bahasa Indonesia, maka tanda baca yang digunakan dalam bahasa tulis berjumlah kurang Lebih ada 15.1) Tanda petik (.)

a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, perintah, atau seruanContoh : Kusuma pergi ke Jakarta.

b. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang, gelar, jabatan, pangkat dan sapaan.Contoh : A. M. Sangaji

c. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.Contoh: a.n; (atas nama)

d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik yang menunjukkan jangka waktu.Contoh : 4.25.10 (empat jam 25 menit 10 detik)

e. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Contoh : 24.200 orang

f. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan jutaan dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlahcontoh: Canova lahir pada tahun 1988 di Pekanbaru

g. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri atas huruf-huruf awal kata, suku kata, atau gabungan kedua yang terdapat akhiran yang sudah diterima oleh masyarakat.Contoh : ABRI, UUD

h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan, takaran timbangan, mata uangContoh : TNT; cm; kg; Rp

i. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, table dan sebagainya.Contoh: Salah Asuhan; Layar Terkembang

j. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal suratContoh : Jalan Agus Salim 94

Surabaya k. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam

suatu bagan, ikhtisar atau daftarContoh : BAB III Departemen Dalam Negeri

A. Direkrotrat Jenderal Pemb. Masyarakat

Page 10: BAHASA INDONESIA DODO_1

2) Tanda koma (,)a) Tanda koma tidak antara unsur-unsur ndalam suatu perincian

atau pembilangan Contoh : Budi membeli buku, pena, dan pensil

b) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara dari dua kalimat yang di dahului oleh kata-kata seperti tetapi, melainkan.Contoh : Pak Budi bukan ayah saya, melainkan ayah Budi

c) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimatContoh : kalau hari hujan, saya tidak akan datang

d) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat apa bila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimatContoh : saya tidak dating kalau hujan

e) Tanda koma dipakai dibelakang ungkapan atau kata sambung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya ungkapan, oleh karena itu, lagipula, meskipun begitu, akan tetapi, namun sekalipun demikian dan lain-lain.Canova: Oleh karena itu, Canova harus berangkat sekarang

f) Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seru seperti O, ya, wah, aduh, kasihan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh : O, begituhkah caranya ?

g) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian pengantar dalam kalimat.Contoh : kata ibu “hati-hatilah dijalan, nak ! “

h) Tanda koma dipakai diantara nama dan kalimat, bagian-bagian alamat, tempat, dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Contoh : Bapak Indo Canova, Jalan Langsep 2, Malang

i) Tanda koma dipakai pada nama penerbit dan tahun penerbit.

j)3) Tanda titik koma (;)4) Tanda titik dua (:)5) Tanda hubung (-)6) Tanda Tanya (?)7) Tanda seru (!)8) Tanda kurung ( ( ) )9) Tanda garis miring (/)10) Tanda petik (“…..”)11) Tanda pisah (-)12) Tanda ellipsis (……………)13) Tanda kurung siku ([…])14) Tanda petik tunggal ( ‘ )15) Tanda penyingkat (apostrop) ( ‘ )

Page 11: BAHASA INDONESIA DODO_1
Page 12: BAHASA INDONESIA DODO_1

—— -. -------—______ -————- 1) Tanfltik. ) a. Tanda titik dipakai pada akhir k?Iiat yang bukan pertanyaa • atau u se ru an. Contoh: Jma perkeJakrtp. - Budi menanyakan kapan adiknya datang. - b. Tant jRpjcLpada akhirsingkatan nama ora, gelar, jaiatan, , . . paag)ct1 dan sappan. Contoh AJ4. gaj Muh. Nyamin, S. H-(Sarjana Hukum); Kep. (Kepala); Bpk. (Bapak); Kol. olonet). c. jitik dpaka ada6ingkatankata atau urgkapan yang sudah sangat umum. -- . - Contoh : . natainama). up. (untuk perhatianj; dkk. (dan kawan-kawan); tgl. (tanggal); him. (halaman); d. Tj pLuptiiwma)ikn ngajmenft, deUk nunukkanggtu. Contoh : 4. 25. 10 (4jam. 25menit. 10 detiKi e. Tndatiçdipakai unttik memisahkan bilangan ribuan atau atanna. Contoh ; 42Q0oçapc, Rp 10. 000, 00; 1 oq. ooo buku. f. Tda titiktidak diakai . untuk memisahtan anQka nbuan jutaan dajetøyjjiyg yan tidak menunjukkan )umiah. . Contoh : - Saitono lahir pada tahun 1950 di Surabaya. 29

- Pesawat teleponnya bernomor 8326694. . Tanda titik tidak dipakal dalam singkatyterdiriatashurufjiurufawaikata, suku kata atau gabLpganJsdjLaynqterd. pt IchiraI_aI1_angsudah diterima o1ehmyt. Contoh :ABRI; DPR: MPR: UUD, Ormas; Sekjen; dan tilang. h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan Ipmba, iqIciri, ia. satiiasatuan, takarari_tpn an, _dan mata ug. Contoh :TNT; cm; kg; Rp i. Tanda titik iadairi4uL yang merupakan kepalakarangan, au kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contoh SIah Asuhan; yr Terkembang; Acara Kunjunoan • - Presiden Gus Dur. j. Tanda titik tidak dipakai di beIaka1amat pengirim dan • tanggal surat. • Contoh : - 4plan Pgs Spurn 94 • aa - 20Septebi2OQ - YTH. Sdr. Muh. Budi Jalan Mandar 27 Bandung k. Tanda titik jpajcai nil Jel1cng anka atau huruf datarn suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Contoh: - Bab III . Departemen Dalam Negeri A. Direktorat Jendral Pemb. Masy. B. birektorat Jendral Agraria • - Penyipan Naskah : I: patokan Umum

Page 13: BAHASA INDONESIA DODO_1

1. 1 Isi Karangan 1. 2 Ikitrasi 1. 2. 1 Gambar Tangan 1. 2. 2 Tabel 1. 2. 3 Grafik 2)Tari Komaj3) a. Tanda koma dipakai aniara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilpnaan. -. Contoh:-Budi. membeli buku, pena, dan pensil. V 30 - . Satu, dua, tiga, . . ernpi b. Tanda koma ciipakai . kaIimatsetaraberikutnyaadidahuIui oleh kata-kata sepertj. tetap melainkan. Contoh ; - Pak Budi bukan ayahy, melainkan ayahBudi. Saya ingin datang, tetapi han masih hujan. c. Tanda koma ipaIai iirtti ntuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimatapabilaanakkahmattersebut mendahului_indukkatimat. Coritoh: - Kalpu han hugn, saya tidakakan datang. - Karena sibuk, ia lupa akan janjinya. - Untuk lulus dalam ujian, ia harus rajin betajar. d. Tanda koma tidak ciipakai untuk mernisahkan anak kalimat ap?bila analç kalimat tersebut rneringL induk Eaiina. “ 1. . L- , 1. 4 LvflLuaI. - dya tioak Lang kalauhujan. - Budi merigatakan bahwa hat itu sangat renting. - Andi tidak lulus ujian karena tdak rajin belajar. e. Tanda koma dipakai di belakang ungkapan atau kata antara kalimaLy terdapat pada awal katimat. Termasuk di — daIamnyaLngkapan oieh karena itu, IaiipuIa, meskipun beqitu, akani tetapi, namun sekalipun demikian, dli. Contoh: -ihJsnaitu, Ita harus bran9kat sekarang. - Jadi. kita sekarang harus rajin belajar. f. Tanda koma . jpakai di belakanc katatp seru seperti S, wah, aduh, kasihan, yang terdapatpadaawaikalimat. Contoh: - 0, begitukahcaranya? • - g. Tanda koma pakai untuk memisahkan petikan langsung dan ian p9ntar dalam kalimat. Contoh: -Kata Ibu, “ Hati-hatilah. di jalan, Nak iH h. Tanda koma dipak?i di antara nama danalarnat, baqiaii—. bnban mat, dan tanggal, nama tempat, dn wiiayah. . atau. ni yang ditulis berurutan. Contoh: - Bapak Budi Sai3tosp Jalan Langsep 2, Malan9. - 4icarta. 12 Oktober2OO - Scirat-surat ini harap dikirim ke Dekan fekuttas Ekonomi, Universitas Pamulang. 31 I. Tanda koma dipakal pada nama penerbit dan tahun penerbit. -

Page 14: BAHASA INDONESIA DODO_1

Contoh - Grarnedia, 2000. j. iana koma dipakal untukmenceraikan_namadangelar, nama yang di balik susu na nnya d a lam afta pusta ka. Contoh: Budiman, S. H. ; Tejakusurna SudQno, Drs. k. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan di antara rupah dan sen dalam bilangan. Contoh: 10, 30 m : Rp 17, 50 3)iitikKoiL) a. Tanda titik koma dipakal untukmemilih bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh - Malam makin larut; karni juabelum tidur. b. Tanda titik koma dipakal untuk rnernisahkan kalimat an•setara di dalam satu Kaiirftat sambung. Contoh -Ya bekeria di kantor PLN : ibu menjr di SMP çgr[; adik pergi ke toko buku. 4) nda TitLJ a. Tanda titik dua pkai ada akhir suatu pernyataarilengkap bila diikuti rangkaianatau pemeran. Contoh : - (ari s jngng ep: eja- kur bapgku, Iej4a papan b. Tanda titik dua dipakai setelah atau ungkapa. fl emerIukan pernerian Contoh: 1. Ketua Abdul Manaf Sekertatis Anita Suryani Bendahara: Hartono 2. Han : Senin Tanggal :10 Oktober 2008 Waktu :10. 00 pagi Tempat : Jalan Melati 30 Jakarta Acara :RapatTahunan 32 c. Tanda titik jpjcaidalam teks drama sesudah kata yang pjikkanpelakupercpan: Contoh : yahu Keluarkan mobil segera, Budi Budi : Baik, Pak. ” Ayah : “Jangan lupa mencuci dan membersihkannyai d. Tajçlatitik dua tigak dpakai kalau rangkaian atau penuHsanltu merupakan pelegkap yang mengakhiri pernyataan. - Contoh:Kita sekarang rneriukankursi. meja, lemari, bangku, danpapntuhs e. Tanda titik dua jdipakai antara jilid nomor dan halaman, di antara bab dan ayatdalamktkJtab cuci. ataudiantarauduI dnanak judul suatu ketera, gan. Contoh: - Sarinah II (1976). 38: 5 • -SuratAagarah:28 - Karangan M. Ramlan Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif, terbit pada 1978 di Yogyakarta 5) JJubung) a. Tanda hubung menyambuku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian barjs. Contoh: marl kita menunjukkan pres tas dengari ba, .

Page 15: BAHASA INDONESIA DODO_1

b. Taida hu g menyambung awalan dengan bgian kata djelakangnyaatau akhlran dengan bagian kata di dçrjy p. da pegtian gads. . Ctoh: cara yang baik meng ambi udara . merupakan alat pertahanantubuh yang baik. - cara baru untuk me nguku kelapa. c. [anda hubunqmenyambung unsur-unsurkataulagig. Contoh: benda-benda, bermain-main, lauk-pauk. 33 d. yang diesatu-satu dan bagiari-bagiantariggaL Contoh kI-b -jz10200 e. T nda tuntukmemperças hubungan baanbagian ungkapan. Contoh - - Jiyangrah f. Tançia_hubung dapat dipakai merangkaikan Se- dengan kata berikutnyayangdimuai dengan huruf kapital ke- dengan angka, ngadengn—an, dansingkatan huruf kapital dengan imbuhan a. Contoh :- Se- Indon sja, hadiah ke-3. se-Jawa Timur. tahun 200-an; KTP-nya nomor 3 4 5 6 7 8 9 A g. Tanda hubung dipakai untuk rnerangakan unsur bahasa Indonesia dengariunsur absping Contoh : di-exp i, cbari@j 6)JandaTanTana?. a Tanda tanya jpajcai pada akhir kahmat Lanya. Contoh :jpan kamudatang3 b. Tanda tanya dipakai di antaraJaridkurungykmenyatakan bagjan kahmat yang disangiKan . iIcn. ketenarnnya. Contoh: ud) lahir pada 7)daSeru(jJ Tanda sew jpakai sesudah mengungkapkan atau pernyataan yang berupa oerintah atau seruan atas yang meikan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang sangat Contoh : -Ica. i • - Ajangkah hebatnya permainan itui - Bersihkan halarnan wmh ini sekarang jugsi 34 8)Kurung a. Tandakurangmgpjttambahankanataupenjelasan. Contoh All be rseko lah di S MA jSeko Iah Meneng ah Ata s) b. Tandakurang mengapitangka atau huruf yang merinci satuséri keterangan. Angkaatau huruf itu dapat diikuti oleh tanda kurung tutup saja. Contoh ; Pendkfikanadah tanggung bérsarna yang jjis cIipikuI secara . bersama oleh unsur-unsur:ji)

Page 16: BAHASA INDONESIA DODO_1

pemerintab. (2)masyarakat, (3) oranci tua murid gau c. Tandakurung mengapit keteranganataupenjeiasyang bukanmerupakanbagianintegrdadpokokpmbicaraaii. Contoh Memang diakul bahwa untuk dua-. jenis (nurut karni harus kan najaran )int ada metod3dansternOya. 9)Tanda Gpi Miring (. L) a. Tanda Gris miring dpidalam penom aode sjirt. Contoh:No. 701 SK / 2008 b. Taa garis miring dipakai sebapenggantIkta daiJ. i. per. atap nornor &arnai Contoh : p . /ptitri;mahasiswa I mahasiswi , <2LOOOJIeruibar:iaIar:jalanKertajaya VI /i 1O)TandaPetik(”. . a. Petik mengapit petikan Iangsung yang berasal dan pembicaraannaskah atau bahan tertulis lain. Kedua pas tar d&petikdituiis sama tingg di sebelah atas bans. Contoh: - ah berangakat ?“ tanya Sardi. - Belum, masih mandi” kata sari, “tunggu saja. ’ - Kata ibu. “Hati-hatilah di jalan, Naki” b. a_Eetik men apit judulsyair, karanan dan bab buku, apabila cllpakai lamkalimaL Contoh : Bacalah “ Belajar membaca” dalambuku pelajaran bahasa Indonesia. • . 35 c. tikpeuftzpjgjkuti tandg bacayangmengakbiri petikan Iangsung. ciLipbcriata “Saya d. Tanda petik mengapit istilah Jfrniah yJ9 masih kurang dikenL. atau kata yang mempunayai mKabsus. Contoh : - Andi mernakai ceIapapanjangyangdnaina “cutbral” - Penemu “yaksin hepatitis” itu telah . mendapat penghargaan dan WHO. e. Tanda baca penutup kalimat atau bag Ian kai:matdltempatkan di dJpakaidenganun9kapankhus. Contoh: - Karena warna. buiunya. kuçngju kubenijulukan si - Diponogoro adalah ‘pahlawan ia berjuang dengan gigih pada zarnan peran; sebeTum kemerdekaan. 11) Tfl?piiI. ) a. T?ppi ahmi ienispkataatau ka)imat yang peIasankhususdHuarbangnka1imat. Contoh: tdekaan bangsa itu — saya yakin akan tercapal — • diperjuangkan oleji bgpiI. odiij. b. TanJapisah ene9askanadanya aposisiataurangypg Jair chin . . kaIiinatJebiJi1as. Contoh : enemuan mi— Leon, evoIusikenlsbiandan • jenpaiam smta. c. Tndpisah dipakal di anta dna bilanpan yang her9rti a1u sampal. Contoh : - Ia dibesarkan di Bandung dan tahun 1945— 1970. - Seminar itu benlpngsting dan tanggaIjQ 20 Oktober. - Jakarta - Semarang l2)jpda Eljpsis C a. Tndis meggamarkankDmat. yng terputusputus. cntahJaIai begitu. . . . . ya, marahkitabergerak. 36 b. Tda elipsis dipakai kmenunukkan bahwa drnuatu panadaanyandihijngkan. Contoh:Sebab-sebab c. Tnda Elipsisyang digunakan padaakhirkahrnatkarena menghilangkan bagian

Page 17: BAHASA INDONESIA DODO_1

tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakar empat titik, yang tiga titk untukmenghijangkan teks dan satu. titik untukmenendai akhir kalimat. Contoh : Didik bertekad menqjkutilomba itu, pada hai. ci. [da__Ej1piergunakan juga untuk meminta p4a ng Contoh : tetapi Ia memiiki sebuah mobil yaaaHulsuk rang rnewah, ma1absebuahJil1angadL P. . uncak. Entahh dan mana Ia mengumpuikansemuakekayan itu. . . ’ 13) Tanda Kurung Siku ([, , , j) a. Tanda kurung siku iengapithuruf kata. atau ke)ompokkata sebaga koreksi atau tambahan pada kalimat ataubaoian kalimat yang ditulLs orang lain. Tanda itu rnerupakan syarat bahwa kesalahan itu memang terdapat di dalam naskah Contoh:Sang Sapurba men[d] engar byersi. b. Tanda ku kmengapitketerangan dalamkalimatpenjeias yang sudah bertakurung. Contoh:(Perbedaan antara dua proses ini ElihatBab 1 tidak diskusikan) 14) Tanda Petnal. . . . ’) a. Tanda petikan tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam Contoh: Tanto bertanya Nkau dengar bunyi kning-kring’ tadi?’ Waktu kubuka pintu kamar depan, teriakkan anakku, _]i. papak pulang, dan rasa letihku lenyap seketika1 ujar Pajc Ramadhan. b. Tanda petik tunggal dipakal untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing. Contoh - rate of inflation ‘laju inflasi’ - division of labour ‘pembagian kerja’ 37 15) Tçf en ingkat (apostrop)j’) huruf ataukata. =akan) - Ha ri, ‘Ia Ma rut mam. ç lah = telah ) Ad 5. Penulisan Unsur serapan Dalam perkembangannnya, bahasa Indonesia menyerap unsur dan berbagai bahasa lain, baik dan bahasa daerah maupun dan bahasa asing seperti Sansekerta. Arab, lnggris, Belanda, Portugal dan Iain-lainnya. erdasarkantaraf_integrasinya. unsurserapan ke daiam. unsur ybeIumsepenuh tersep ke dalambahasa Indonesia, penulisan aan ucapannya seperu asiinya. 1-lal in telihat sepeili; akIüt. khusus, ion, kita, neutron, yen. protein, reshuffle, shuffle qoçk. Kedu unsur pinjarnari ypengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonj. Dalam hat ml —------- diusahakan, aQar eiaan hanya diubah seperlunya hinggbentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan c1engn bentuk asalnya. Kaidah ejaap yang . hQrlaku bagi unsur serapan sepertiltudapat disajikan beberapa contohsebagai bn1cLtt: BahasaAsing ________ Bahasa Indonesia -accu aki 2. authentic. autentik _acivokaa . advokat

Page 18: BAHASA INDONESIA DODO_1

action-- ‘ aksi -accountant akuritansi . -anarchy anarki - baal bal ‘/ cubic ‘ kubik cholera kolera check cek china cina conduite konduite 38

- descriteve deskripsi 9- dynamo dinamo effect efek equator ekuator - ferrum Ferum formal formal i goesmetry geometri /1- komfoor kompor / 2. linguisties linguitik 3 matrieel material mass massa mobile mobil patiens pasien phase fae qualtty, qualitet kuaitas 1quato kuato ratio rasio rhetoric retorik schema skema taxi taksi theology teologi yaccum yakum yariety yarietas zodiac zodiak Ketiqa unsur yang merupakan terjernahan dan bahsa asing ke bähasa Indonesia. Dapat disajikan beberapa contoh sebagai berikut: Bahasa Asing Bahasa Indonesia ability kecakapan, kemampuan accessories pelengkap, aksesoris appereance penampilan blank kosong briefing takilmat

Page 19: BAHASA INDONESIA DODO_1

broker pialang 39 jasa boga catering tetap constant pelanggan custumer -suriting edit berdaya guna effective berhasil guna efficient kegagalan failure tindak lanjut fullow up kesenjangan gap pemãndu guide perangkat keras hardware citra image masukan input seiebaran leaflet tataran level pantau monitor keluaran output kadaluarsa out of date perenCaflaafl • planning kebijakan • policy acak random peringkat rank aturan Ygulation wacafla speech lepas landas take of mutakhir up to date sahih yalid • kebaksanaafl wisdom 40 Bahan Diskusi Perbaikilah penulisan ejaan berikut dengan tepati 1. Tuhan maha pemurah Thr iokc. Penurcb 2. Mahasiswa bertanya, mengapa harus berubah? 3. Kami mempelajari riwayat nabi G1fl’ fle1Gjcifl 4JQSiCtt r’ck nc’• 4. Kata-kata asing itu harus di Indonesiakan kctG - SCIIG Osing hcis odorWXiC 5. Surat Kabar Kompas 20-10-2008. 2c O’-c’oc- 7cC8 6. D. P. R. DPR (. Dec’ erotsfrn Rcc, ot) 7. Kethoprak Mataram c4xc QQiGcfl 8. Kuncijjggris icvnti nçc, rii 9. Siapa nama ubernurkita? QpC* (Cimc uii 10. Tuhan Tolongiah Hambamu ml tucfl tor Qk hornbc4 - in 11. hanr. urleburkan -nt- ekrkcn 12. di budi dayakan d 13. Apakah yang kan baca ‘tu? po’o- pc QQr ‘OU DO ti R 14. Lima sentimeter 5 ‘-çc

Page 20: BAHASA INDONESIA DODO_1

15. HarunAlrasyidSH -1-tOrt. , n A1rqi, d, . i-i. 16. a/n pimpinan Q4’. cc’ec’ 17. Han Pendidikan nasional ke-XX ckcc4r\ JCAIrC \, 18. Ktpnya hilang P-nc4 hik, n 19. kondite o-ct Q 20 semi professional cerni Pio jrtrc 21 . wah bisnis komunikasi 2008 sangat pt vJ, -. 22. Rp. 20. 000, -per kg. P r )g 23. mahasiswa harus rajin belajar. . , membaca buku, berdiskusi , dan mengikuti eyaluasi. V 24. mahasiswa tersebut mendapatkan l. P. K. tertinggi pada tingkat Iiniversitas. rosa jcijt jc -jc*z. uQr. cko 25. mahasiswa tersebut menghadini kuUah 9QI 100 persen. 41 BABIV PILIHAN KATA (DIKSI)DAN MAKNA KATA Al Kata. 4DIksI)— 1. Pendahuluan Pilihan kata (diksi) pada dasarnya adalah hash daii upaya memilih kata tertentu urituk dipakaL)a suatu tuJLhasa. Pemilihan kata dilakukan apabila tersedia sejumiah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Dan senarai kata itu dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. dalam haLjj. bcrarti scan kdimana kataitu brrI dn maknanya tdak bertentangan dan nHai-niLaLy? dikuLo1eh masyarakat permakaia gnl, kata math beisinonim gan Jca mampus, menincga1, wafat, tewas, mangkat, qugur, berPulana kembali ke haribaan Tuhan dji. lain sebagja. Akan tetapi kata-kata tersebut tidak dapat bebas digunakan. Mengapa? Ada nflai rasa dan nuansa makna yang niembedakannya. Kita tidak. akan dapat mengatakan kucing kesayanganku wafat tadi malam. Sebaliknya kurang tepat pula jika kita mengatakan, Menteri Budiman mati tadi malam. Dan uraian di atas ada tiga hat yang dapat kita petik dan pilihan kata (diksi). Pertama, kemahiran memitih kata yang hanya dimungkinkan bola seseorang menguasai kosakata yang cukup luas. Kedua, phlihan kata (diksi) mengundang pengertian upaya atau kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa makna serumpun. Ketia, pilihan kata (diksi) menyangkut kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat dan cocok untuk situasi tertentu. Untuk mendayagunakan bahasa secara maksimal dipeulukan kesadaran akan pentingnya menguasai kosakata, kesadaran itulah yang memo. tiyasi kita untuk lebih rajin, rnembuka kamus baik kamus sinonim maupun antonim dan lain sebagainya sebagai gudang kata.

Page 21: BAHASA INDONESIA DODO_1

2. Ketepatan dan Kesesualan Pillbai Kata a. Ketepatan PiljhrIKata. Qiksi adalah pilihan kata lid dipengaruhi oleh kemamp nerguna bahasa yang tQrai secara aktif yang dapat rn kakan_9agasansecarateat sehingga mampu mengomunikasikannyasecaraefektifkepada paiipendengamya InIkatodetQpptan kataini aiara lain efl9o nikagggasan rdasarkanpiIihan kata yang tepat dan sesu& berdasarkan kaidahahasa. lnesia2enghasiikan kornunikaslpuncakyp, jg_paiing efektif) tanpa salah penafsiran atau satah makna rilinresonpembacaataupendengarsesualdengan nñuIsataupembicara nan 4) nhakarLtaret Selain pihhan kata yang tepat. efektivitas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oteh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesual dengan tuntutan komunikasi. $yarat-yarat pihhan kata. 1) d, pasi yaltu ka b knugas atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbikan rnakna yang can caEam p, quIan, untuk tujuan estetika dan kesopanan. 2) Membedakan secara cermat mkp kate. . yang hanipjr bersinonim, misalnya: adalah, ialah, merjpaari. . yajda1am permakaiannya berbeda-beda. 3) edakn aai-rmaIkata, ypng mirip çjaannya, rnisalnya: inferensi (sating mempengaruhi) , snfln)dan. . . syarat (eteni 4) tidirkannakatasecara$uje1ctlfberdasadc& pet jLendiü, . jika pemahaman belurn dapat dipastikan pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamUs rnainya: modern serin9 diartikan secara subjèktif 43 kci1d’ :3C) (oyc Dfl9fl ei: kc, tc 7) canqqih, menurut karnus modern berarti terbaru atau mutakhir sedangkan canggih berarti banyak cakap, suka meng9anggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual. 5) Menggunakan imbuhan asing(jierlukan) jj meimi maknany sectJp misaloya. dilegalisir j3inya dig1j i. kDoçjajrharusnyakoordinasi. dli tiCI42 (pasangan)_ypgjenar misanya s. aL sesuai4engandiI.

Page 22: BAHASA INDONESIA DODO_1

Meriggunakan kata umum dan kata khusus, misainya: mobil (kata urnurn) corolla, ayansa, Honda civic, isuzu, karimun (kata khusus) dH. 8) Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misainya : isu berasal dri bahasa Inggris issue berarti pubhkasi kesudahan perkara dan isu (dalam bahasa ndones;a bera:ii kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angiri, desas-desus) 9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim, misalnya, laki-laki, saya dan aku serta buku dan kitab, berhornofon, misalnya bang dan bank, ketahanan dan i nan: dan berhomografi, misalnya, apel berarti buah dan apel berarti upacara, buku berarti was dan buku berarti kitab. kata konkret, rnisalnya mangga, . _p— b. KesesualanPilihan Kaja Selain ketepatan piliho, Jatajtu, pepgguna babaspharus pjia memperhatikan pula keseuain kata—agar--—tidaLrnerj, ak rnakna, suasana, dan situasi yangjØak ditimbuikan, atau Syarat kesesuatan kata aiaEragam baku dengan cermat dan mencampuradukkan penggunaannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam penggalan, misalnya 44

hakikat (baku), hakekat (tidak baku, konduite (baku), kondite (tidak baku) 2) Menggunakan kata yang berhubungan dengan nhlaisosial dengan cermat, misalnya kencing (kurang sopan), buang air kecil (sopan pelacur (kasar), tuna susila (lebih halus) 3) Me11qqI. Ir1al(aiiakankatayangberpasangandengan tepat (kilornatic) dan berlawanan makna denan dma, misalnya sesuai bagi (salah) sesuai dengan (benar), bukan hanya melainkan juga (benar), bukan hanya - tetapi juga (salah) 4) Menggunakan kata ilmiah untuk penulisan karangan ilmiah dan komunikasi non ilmiah (surat menyurat diskusi umum) menggunakan kata popular dan ilmiah, misalnya, pembuktian (popular), argumentasi. (ilrniah), ilmiah jiwa (popular), psikoiogi (iimiah) 5) Mdarippagunaan ragam lisanJPenggalan) dalam bahasa tulis. misalnya : tulis.

Page 23: BAHASA INDONESIA DODO_1

baca. kerja, bawa (bahasa lisan), menulis, membaca, bekerja, membawa (bahasa tulis). ietepatan kata trkait dengan konsep, loka, dan gagasan yang hendak dftulis dalam karangan. Ketepatan itu rpenh?siikanrnakn. Sedangkan kesesuaian kata menyangkut kecocokan antara kata yang dipakal dengan situasi yang hendak diciptakan sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi atau psikis antara penulis dan pembacanya, pembicara dan pendengamya, misalnya, keformalan, keilmiahan, keprofesionalan dan situasi tertentu yang hendak diwujudkan oleh penulis, oleh karena itu, untuk menghasiikan karangan berkualitas, penulis haws memperhatikan ketepatan dan kesesualan kata. Penggunaan kata dalam surat. proposal laporan. pidato diskusi ilmiah, karangan ilrniah dan lain-lain harus tepat dengan situasi yang hendak diciptakan. Dalam karangan ilmiah diksi dipakal untuk menyatakan sebuah konsep. pembuktian, hash pemikiran, atau solusi suatu masalah. Tegasnya, diksi merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas sebuah karangan. Pilihan kata yang tidak tepat dapat menurunkah kualitas karangan. me 45 lihyapun1uknyampaikan- gasan ilmiah, menuntutpeflgUsafli (“ 1) Keterampilan yang tinggi terhadap bahasa yang digunakan, 2) Wawasan bidang ilmu yang ditulis 3) Konsistensi penggunaan sudut pandang, istilah baik dalam / makna maupun bentuk agar tidak menimbuikan salah penafsiran 4) Syarat ketepatan kata, 5) Syarat kesesualan Fungsi 1) Melambangkan gagasan yang dieksperesikan secara verbal 2) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi. resmi, tidak resmi) sehingga dapat inenyenangkan pendengar atau pembaca k 3) Menciptakari komunikasi yang baik dan benar 4) Menciptakan suasana yang tepat 5) Mencegah perbedaan penafsiran \ 6) Mencegah salah pemahaman, dan 7iIengefektifkan pencapaian target komunik1 3. Kataumum dan KataKhusus Kata dibedakan dan kata khusus berdasarkan ruang gkupnya. maicin luas ruang lingkup suatu kata, niakinumurn sjfatna. Sebaliknymakna kata menjadi sempit ruang linkupjya rnicLn khusus sifatnya Makin umum suatu kata makin besa? kemungkinan tenjadi salah paham atau perbedaan tatsiran. SebäIiknya, makin. ihuus, makin sempit ruang lingkupnya, makin sedikit kemungkinan sálah paham. pn kata lain semakin khususrnakna kata yang dipakaipilihan kata semakin tepat. Perhatikan contoh-contolefkut: a. Kata umum : melihat Kata_khusus melotot, melinik, menatap, memaling _-___ b. taumum—-beqaIan- Kata khusus : merayap, ngesot, tertatih-tatih, terseok-seok 46

Page 24: BAHASA INDONESIA DODO_1

c. kata umum jatuh Katakhusus:terpe, erjengkang, tergeiincir, terstnqkur, . ferJ&embab d. Kata umum sarjana Kata khusus : sarjana ekonomi, sarjana hokum, sarjana sastra, saijana komputer e. Kata umum : laporan ilmiah Kata khusus : makalah, skripsi, tesis, disertasi f. Kata umum bunga - Kata khusus mawar, anggrek, melati, matahari, tulip 4. Kata Populer dan Kata Kajian Kata popular adalah kata yang dipakai oleh masyarakat umum dam kehidupansehari-har Makna kata-kata tersebutdapat dipaham; otch sema pemakai bahasa dan lapisan bawah sampai lapisan atas, sengkan kata kajian adalah kat- kata yangbanya dnacn oleh golongan tertentu, khusus $Jolonganjerpela)aratau tdik. Prhatikanlah contoh-contoh berikut: cata popular Kata kajian Busanakebesaran —adibusana Kb—akod Perikianan advertegL_ Kese, mbanan. - . . balarts Daftarha(ga idro1 Berbeda-j4a bhineka Orang cerdik pandal cendekia Empat bulan cajLIrvutan Kebajikan darma Pawal defile Perancang mode desainer Satu bahasa ekabáhasa Pameran ekshibisi Keberadaan eksistensi Bentuk figure Derrnawan filantrop Dasar bangunan fondasi Tata surya galaksi 47 Gedung kesenian ga)eri Kesenjangan gap Kebutuhan hajat Sel darah merah hemoglobin Cangkokan hibrida Paham ideology Usaha, daya upaya ikhtiar Ikut serta join Muda junior Restoran kecil kafetaria Cita-cita semula khitah Hati lever Ruang tunggu hotel lobi

Page 25: BAHASA INDONESIA DODO_1

Guru besar mahaguru Dewan majelis Pemberi informasi narasumber 5. Gaya Bahasa dan Idiom a. Gaya Bahasa Gaya bahasa atau langgamaliasa dan seringjuga dsebut majas adalah cra penutur mengungkppkan maksudnya, banyak cara yang dapat dipakai untuk mengungkapkan sesuatu. Ada cara yang memakal perlambang (rnajas metaf& ne nifiki), ada ca’ yang menekankan ba1usan (majas eufemisme dan litotes), dan mash ‘banyak lagi rnajas yang Iainnya. Semua itu pada prinsipiwa merupakan retorikauntukmpnknhjifkpn kesap tertentu pada komuikn tpi Sebelum menampiikan gaya tertentu Ida bberaoa faktor yanmempengaiuhi tampilan bahasa seorang komunikator dm Qpnniksl dengan komunikannya yItu 1j. çra dan ipiakomunikasi lisan atau tulis, langsung atau tid jwsunQ. media cetak atau media elektronik, 2) bidang ilmu: fiIfat, sastra. ekonorni, hokjeIcpik. kedokteran, dan lajn. jin 3) situasl, resmi, seengah résmi, 4) wang atau konteks: seminar kuliah, pidato. ceramah, diskusl, 5 khalayak djdgkan 48 berdasarkanumur (anak-anak, remaja, _oranidewasa), jenis kelamin (Iaki-I erern (jendah, menengah, tingg, statussosai, pejabat1rakyisa). b. Idiom unkapadiomatik Idiom adalah ungkapan b ayognaUdak secara Iangsung dijabarkan dan unsur-unsurnya (Moeliono ——— 1984:1777). Menurut (Badudu, 1989:47). . . idiom adalah bahasa yang teradatkan. . -“ O(eh karena itu, setiap kata yang membentuk idiom berarti di dalamnya sudah ada kesatuan bentuk dan makna. Walaupun dengan prinsip ekonomi bahasa, salah satu unsurnya tidak boleh clihilangkan. setiap idiom sudah terpatri sedernikian rupa sehingga para pemakai mau tidak mau harus tunduk padanya. S ianbesac idoiryangbeupakelornpok otak udang, Pdak boIeIipertukarkan susunya. mejjaditikar gulung, tembok mJcatauudanj otak, karena ketiga kekrnpok kata yang terakhir ml bukan idiom; Di bawah tingkat idiom mi, ada pasangan kata yaqg setalu nuncu1brsaa sebagai frasa kelompok kata berternuIengpn, . . dbacakan oleh bukan idiom tetapi berperilaku sebagai kipn2, pasangn kelompok kata semacam, irii disebut—. wgkapan idiomatik, sebagaicontoh ditampiikan kedua contohdi bawah ml yrig belum idiomatik: - Polisi bertemu maPng. - Berita selengkapnya dibacakan Sazli Rais, seharusnya L Pok bertemu dengan mating. Berita selengkapnya dibacakan oleh Sazli Rais. Jadi, dalam hat pemakaian kata adakalanya kita penlu memperhatikan kata berpasangan karena kedua kata itu secara. bersama dapat menciptakan ungkapan idiomatik, di bawah yang termasuk ungkapan ornatik berawal dart berdasar pada1 berqantung pada, berjumpa dengan, berkenaan dengan, bertallan dengan, dibacakan oleh, diperuntukkan bag, disebabkan oleh, sampal ke. sehubungan

Page 26: BAHASA INDONESIA DODO_1

c1engri, sejaan dengan, 49 • tdi terdrijdari bergantung pada, sehubungan dengan, dan lain sebagainya. S B. j&aknaKata dan Pen haya Makna atau sesuatu (hai) yang jçny Mkna kata yang mendapat prbian pada perubahan iniyaitu, m?kna ikikaLmakna. grmatikaI, sonim, antonhomonymf_hnmfon), io1isenxL. dan perubahan makna kata. 1. MaknaLeksikal makna. katasecara lepas tanpa kaitan deqgankata lain dalam seui. tnjktur. lstilah ieksikal berasal dan kata leksikon yang berarti kamus. Dengan kata lair. , kna leksikal ialah makta yang milnylah dipat bemiakna—--1)- setengah, 2_arah 3Lth samping. Maknajsilal yang disebut juga makna luqas, biasanya djgunakan dalam suratmenyurat resmi. surat-surat dagng, pn dan tulisan ilmiah dengan tujuan agar makna menjadi pasti sehingga tidak. texjadi salahtfsir 2. Makna Gramatikal Makna gramatikal atau makna. structural atau makna konotasiialah rnakna mu(akibaoses qramatikal. Makna gramatikal timbul akan bergantung pada struktur tertenu sesuai dengan konteks dan situasi di mana kata itu berada makna gramatikal suatu kata adalah makna yang sudah bergeser dan makna leksikal kata itu, misalnya kata hitam yang bermakna leksikal TMwama yang gelapw, dan makna gramatikal kata hitam menjadi Mpenuh kegetiran. Sgi contoh. makna Ieksikal Ayah membeli kambing makna gramatikal setelah insaf, dia tidak mau membicarakagmasa Ialunya yang hitam (penuh Maka kata hitam, itu akan berbeda lagi, dalam kalimat yang lain. Makna gramatikal biasanya digunakan sebagai figurative bahasa untuk memperoleh maknaestetis. . 50 —noni Sinonimatau padan makna ialah ungkapanyanmaknanyhampr sama dengan ubngkapan lain. Sinonim dapat juga diunipamakan sebagai warna lain dan suatu benda atau pengertian lain dan suatu ungkapan. Kata nasib dan takdir dimisaikan seperti A dan B. ungkapan A (nasib) adalah sinonim ungkap B (takdir), kalau A sinonim dengan B, maka B selalu sinonim dengan B pula, relasi sinonim selalu benlaku searah. Sinonim dpatsicapmenurut taraf di mana Ia terctapat. a) Sinonim antarmorfem misalnya pemirsa dan pirsawan, S kestabilan dan stabilitas k b) Sinonim antarkata : misalnya, ayah dan bapak, memuaskan dan menyenangkan ) c) Sinonim antarirasa : misalnya, dua tangka bunga dan bunga duatangkai Sinonim antarkalimat misanya. saya meihat dia dan dia melihat saya Dua kata yang bersinonim dapat digabungkan sehingga membeni kesan yang lebih manis. Hash penggabungan tersebut akan melahirkan frasa yang berasal dan kata majemuk, yang harus dihindari dalam hal ml ialah penggabungan yang benlebih-lebihan sehingga melahirkan bentuk yang mubazir (misalnya adalah, merupakan, agar supaya, maka dengan demikian ? P1 bawah ml dibenkart

Page 27: BAHASA INDONESIA DODO_1

beberapa contoh kata rnajemuk berupa gabungan kata yang bersinonim. Misalnya: Cad maki; fakir miskin; gagah perkasa; kasih sayang; sama rata; sunyl senyap; sehat. walafiat; warta benta; yatim piatu; clan jungkir balik. 4 Antonim Antonim atau lawan makna ialah u kapan yang maknanya Qkcf&-*ebaIIidani_unakapan deriung1caan. . yng_lain. Kalau A an onim terhadap B, maka B selalu antonim terhadap A. Relasi antonim setalu benlaku dua arah. Antonim dapat dibedakan atas tatran sistematis berikutini. a. Antonim antar morfem : misalnya, prasejarah dan pasca sarjana b. Antonim antarkata : misalnya, mustahil dan inungkin, hidup dan “— mali 51 c. Antonim antaifrasa: misaJnya, secara teratur dan secara tidak teratur. L- d. Antonim antarkalimat, misalnya, dia sakit dan dia tidak sakit urtuk meoegascan _sesuatu den gan çpntohnya besardankecil, - tua dan t ndaiaik. Selain itu, kata yang berantonim (beroperasi), dapat digabungkan sehirigga melahirican frasa yang dapat menyemarakkan kalimat seperti contoh-contoh berikut ml atas bawah, bongkar pasang, jiwa raga, jual bell, kawin ceral, luar dalam, maju mundur, mau tak mau, plus minus, dan utang piutang. 5. Homonim, HormoqHpofQ a. Homonim terjadi jika dua kata mempIinyi bentuk dan uan —-. -. —--- —. ——— ( daLam bahasa IndonesiahanyeruaJomon22kata ontohny, buku (ktab) danbuku (ruas}, . ap_. , bisa4racun). mengukur b. Homograf terjadi jika dua kata mempunyai bentuk yang sama tetapi bunyl, atau ucapan dan maknanya berbeda, misalnya beruang (nama binatang), (mempunyal uang), (mempunysi ruang) [fomofon terjadi jika dua kata mempunyai ucapan yang sama, tetapi bentuknya berbeda, misalnya. sanksi (hukuman) dan sangsi (ragu-ragu). 6. Hipern dan iponi. a. Hipermiri disebut juga kata umum. (1 Hipernni adalah kata yang memiliki bawahan terdekat, 7 misalnya, bunga, warna dan binatang b. Hiponim disebut juga kata khusus, ‘“ Hiponim adalah kata yang memiliki atasan terdekat, . misalnya. bunga (mawar anggrek, bunga sepatu), warna (putih, hitam, merah, hijau, kuning), binatang (kuda. kambing, sapi, nyamuk, lalat). Poliserqi actIah-kata yaig mmitiki arti banyak, Hal ini dapat terjadi jikasebuab kata ditambahkan kataajnnmenimbuIkan berbagai rnakna baru, misalnya, tangan: l’angan kanan artinya oran 52 kepercayaan. tangan dingin artinya orangseialuberhasddalam suatu pekerjaan. buah tangan artinpIeh-oleh, panjang tangan atinyaigangsukamencuii, lepas tangan artinya orang yang tidak mau bertanggung jawab terhadap suatu hal atau masalah, cud tangan artinya menghindari suatu persoalan; ringan tangan artinya orang yang suka memukul orang lain atau, oang yang suka memberi pertolongan kepada orang. Makna frasa ringan tangan

Page 28: BAHASA INDONESIA DODO_1

tergantung kepada konteks kalimat. 8. Perubabn ?‘4akna Kata Dalam proses perkembangan bahaa, rxiakna suatu kata dapat mngalami_prubabn. PerubahJ_ dapiebabkan_oleh perbedaan tempat pemakaian. perbedaan waktupçaian, dan kebnrndak untuk memberi rnalna Iaru. DL antara, perubahan makna ya. , nç pent’n adaiah sebaqal berikut: a. JQ1uas. yaltu jika cakupan rnaknasekarang lebjh Ju. sdari nJ, akn?, yang lam, rnJsalnya kata putra-put yang dahuluhany dipakaiuntuk anak-anak raja, sekran dipakaiuntukmenyebut b. Menyempit, yaltu jika cakupan makna dahulu Lebih luasdari rnakna yang segmisalnya kata sarjana dahuludipakai untuk semua cendiakiawan, sekarang hanya untuk gelar a• c. Ameliorat( ya;hLjwl’bphaprnakna yang mengakibatkan I11al(a_kna barudirasakan lebih tinggi atau lebih baik ndainya dan makna lama. Misalnya, kata istni dan nyonya Lebih lik cIri hIn1. d. Peyoratif, yaltu perubahan makna yang mengakibatkan makna b, iirasakan lebih rendah nilainya dan makna lama(kja dan ameligrtN Kata oknum dan geromlan yang . Øian9a baik pada aman dahulu. sekarana m?cya rn, ejijaditida e. Sinestesia. yaitu perubahan makna yanqterjadi karena pkaian dua inderyang beanan. Contoh:kaj-kny ____ Manis sebenarnya tanggapan indra perasa, tetapi dipakai juga untuk indera pendengar. Demikian juga untuk kata hambar dan masam. 53 w f. Asoasi, yaitu peru maknayan&terjadi karena persamaan sfat Kata ampop yang dipkai sebagai pembungkussurat(sampul surat) sering dipakai sebagai pembungkus uang, berdasarkan ersamaan terse&fdpakai unt_tian memberi sogokan. Contohnya. berilah ia amplopagarurusan_cepatselesal. Bahan Diskusi 1. . Jelaskardah perbeclaan homonym dan homd9adan berilah masingmasing sebuah contohnya 2. Tentukanlah makna denotasi dan konotasi dan frase “orang tua dan kambing hitam’ 3. Tentukaniah sinonim dan kata “melihat” 4. Tentukanlah 5 kata khusus dan kaa 5. Tentukanlah kata berikut in, :nora1, ___peFeepatarI potongan harga - 9c-’ 6. Tentukanlah 6 polis&mhiffkata “jatuh JQ(eCtLK1+. 7. Tenitukanlah pasangan dan kata-kata berikut ini dengan tepat agar menjadi idiomatic: sesuai . . . , disebabkan . berharap, berdasarkan terdri . . . , sehubungan . . . , berawal. . , bergantung . . . , sampai . . . . , sejalan 8. BetukanIah kaimat-ka1amat benikut mii a. Kedua anak itu saling bermaaf-maafan b. Adalah mewpakan tnggung jawab kita menjaga keamanan. c. Atas perhatiarinya kami ucapkan terima kasih. d. Bersama surat ml saya sampaikan bahwa saya tidak dapat hadir pada pertemuan itu karena urusan penting. e. Kampus di mana saya kuliah kini menjadi gedung megah. 1•. jlotnovurn c çQ c\Uc ‘cQC. t WJ(C4i b€IS - ifl sctm

Page 29: BAHASA INDONESIA DODO_1

1e14\ 1’C4fkI ERbQ&1. xjj (i’) \çj (yjc4c). bcQ (qpci) c. cifl bIIQ (raw Ii) HofloCorc cc c4tc4 errhui efltk ccrrc, -etc’ otc. 4r’ QtC% 6cc4. 9I (ic4’i) ncei tc) 54

Page 30: BAHASA INDONESIA DODO_1

BAB Ill METODOLOGE PENELETIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi berasal dan bahasa Yunani inethodos yang berarti jalan sampai. Sedangkan logos berarti ilmu. Jadi, dapat disimpuikan bahwa metodologi adalab cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya urituk mengadakan sebuah proses baik itu penelitian ataupun lainnya (Kartini, 1990:4). Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 1993:23). Dan pengertian ini dapat dimengerti bahwa metodologi penelitian merupakan suatu rangkaian atau tahapan kerja atau kegiatan yang harus ditempuh untuk dijadikan landasan melaksanakan kegiatan penelitian, yakni untuk memperoleh suatu jawaban atau kesimpulan tentang suatu objek yang diteliti. Atau dengan kata lain bahwa metodologi penelitian adalab suatu cara atau alat untuk berbuat atau melakukan suatu penyelidikan terhadap suatu masalah untuk kernudian dicanikan jawaban atau kesimpulan tentang objek (masalah) yang diteliti. 64 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis akan melakukan penelitian pada Pusat Teknologi Dirgantara Terapan — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rumpin — Bogor yang berlokasi di Ji. Raya LAPAN, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor — Jawa I3arat. . Penelitian ini akan dilakukan selana 2 (dua) bulan, yaitu bulan Mei sampai dengan Juni 2009. 3. RuarigLingkup Dalam penelitian ini hanya akan mengungkap tentang keadaan atau kondisi budaya organisasi sebenarnya yang ada dan sejauh mana tingkat kinerja karyawan di Pusat Teknologi Dirgantara Terapan-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rumpin-Bogor serta bagaimana ke dua faktor tersebut saling berpengaruh. 4. Metode Penelitian Dalam penelitian mi, penulis akan menggunakan penelitian jenis deskriptif. Menurut l-{ermawan Warsito (1993 :267), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu rnasalah dan keadaan sebagaimana apa adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta. Dan penelitian deskriptif tersebut dapat diketahui situasi atau kejadian yang menjadi permasalahan sebenarnya yang ada di Iokasi penelitian. Kemudian akan ditawarkan solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 65 B. Metode Penentuan Sampel Setiap riset atau penelitian memerlukan sejumlah orang yang harus diselidiki untuk mendapatkan data yang diperlukan. Kumpulan dan seLuruh eiemen atau individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu niset atau penelitian dinarnakan populasi. Apabila penelitian hanya menggunakan sebagian saja dan seluruh populasi, maka sebagian dan populasi tersebut dinamakan sampel. Dalam

Page 31: BAHASA INDONESIA DODO_1

penelitian tentu berbeda-beda jumlah populasinya, apabila populasi yang ada terlainpau besar, maka akan diambil sejumlah sampel yang representatif, yaitu yang mewakili populasi. Dengan menyelidiki sampel kernudian diambil kesimpulan berupa generalisasi yang dianggap berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (1993:100-102) apabila sampel kurang dan 100, maka Lebih baik diambil seluruhnya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika jumlah sampelnya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% saja. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian, yaitu: 1. Pengambilan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling), yaitu suatu proses pemilihan contoh (sampel) dan semua unit contoh, semua contoh mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. 2. Pengambilan sampel sistematis (Systematic Sampling), yaitu suatu metode pemilihan sampel, di mana hanya contoh pertama saja yang dipilih secara acak (random start), sedangkan contoh selanjutnya dipilih secara sisternatis menurut pola tertentu. 66 3. Pengambilan sampel acak stratifikasi (StratUIed Random Sampling), yaitu pemilihan suatu contoh secara acak dan setiap sub populasi (strata) dalam populasi. 4. Pengambilan sampel kelompok (tluster Sanpling), yaitu metode perniLihan sampel dan kelompok-kelompok (clusters) dengan jumLah unit-unit elementer yang lebih kecil. 5. Pengambi Ian sampel bertingkat (Multistage Sampling), yaitu suatu proses pernilihan sampel yang dilakukan dengan dua atau lebih tahap pernilihan. Dalam skripsi in penulis akan menggunakan metode pengambilan sampel acak stratifikasi atau acak berstrata (StratfIed Random Sampling). Alasan penggunaan metode ini karena karyawan yang akan dijadikan sampel berbeda-beda golongan, pendidikan, strata jabatan maupun penghasilannya. Dan populasi yang berjumlah 215 orang, hanya karyawan yang berstatus PNS saja yang akan dijadikan sampel, karena PNS-Lah yang berperan penting dalam menentukan kuat tidaknya budaya organisai di Pusat Teknologi Dirgantara Terapan. Dengan pertimbangan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki penulis, maka dan 152 orang PNS akan diambil sampel sebanyak 50% dan sub kelompok masa kerja. Untuk pembagian sub kelompok sampel akan digolongkan berdasarkan masa kerja karyawan, yaitu: 1. Masa kerja antara 1 — 5 tahun, sebanyak 26 x 50% = 13 orang 2. Masa kerja antara 6— 10 tahun, sebanyak 7 x 50% 4 orang 3. Masa kerja antara 11 — 15 tahun, sebanyak 31 x 50% 16 orang 67 4. Masi kcrja antara 16 —20 tahun, sebanyak 39 x 50% = 19 orang 5. Masa kerja antara 21 — 35 tahun, sebanyak 49 x 50% = 24 orang Dengan demikian, jum[ah karyawan yang akan dijadikan sebagai sampeL atau responden dalam penelitiãn ini ada1ah berjurnlah 76 orang. - Dengan metode ini diharapkan masing-masing sampel dapat mewakili seluruh populasi yang ada sehingga akan diperoleh data yang sebenarnya. C. Metode Pengumpubn Data Metode pengumpulan data merupakan suatu cara atau proses yang sistematis

Page 32: BAHASA INDONESIA DODO_1

dalam pengumpulan, pencatatan, dan penyajian fakta untuk tujuan tertentu. Dalam skripsi mi, metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian, yaitu rnemperoLeh gambaran mengenai pola kegiatan pimpinan dan karyawan dan sudut pandang budaya organisasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan di Pusat Teknologi Dirgantara Terapan LAPAN Rumpin. I. Jenis Data Secara umum data dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: data kuaLitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan nilai dan hasil penelitian yang tidak dapat dinyatakan dengan angka, sedangkan data kuantitatif merupakan nilai dan hasil penelitian yang dapat dinyatakan dengan angka-angka. Data kuantitatif biasanya dihitung berdasarkan hitungan statistik. Dalam penelitian mi, penulis akan menggunakan data kuantitatif untuk memudahkan dalam menganalisa data. Karena data 68 kwintitatil herbentuk angka, maka akan dapat lebh mudah bila dihitung atw dianalisa secara statistik atau maternatika. Pembedaan data lain yang sering pula digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dan objek penelitian, misalnya data yang diperoleh melalui wawancara alau kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak Eangsung dan objek yang diteliti, misalnya data dan catatan atau dokumentasi yang dimiliki oleh organisasi. Dalam penelitian ml, penulis menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dan pengamatan langsung, kuesioner dan wawancara. Sedangkan data sekunder diperoleh dan telaah literatur dokumentasi yang ada di Pusat Teknologi Dirgantara Terapan. 2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data secara umum dapat dibedakan menjadi dua. yaltu teknik pengamatan langsung dan teknik pengumpulan data tidak Iangsung. Narnun dalam perkembangannya, kernudian dapat pula dibedakan menjadi beberapa teknik yang Lebih rinci. Dalam penelitian mi. penulis akan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang sudah umum dipakai dalam penelitian, yaitu: a. Pengamatan Langsung Pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data di mana peneliti berada di tempat terjadinya fenomena yang diamati dan melakukan pengamatan langsung terhadap objek riset. 69 ii. \\ . i’yancara Pengumpulan data dengan wawancara adaiah usaha untuk mengumpuikan inforrnasi dengan mengaj ukan sej umlah pertariyaan secara lisan urituk dijawab secara Lisan pula. Ataka dengan kata lain, yawancara rnerupakan komunikasi dan interaksi dua arah antara peneliti dan objek riset (responden). c. Pengisian Daftar Pertanyaan Merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab tentang keadaan atati kondisi yang sebenarnya dalam lingkungan objek penelitian. ci. Studi Pustaka

Page 33: BAHASA INDONESIA DODO_1

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggali informasi yang telah tersedia di lokasi penelitian dalam bentuk catatan sejarah lokasi penelitian, buku-buku, literatur, jumal, makalab, arsip. dan bentuk dokümentasi lainnya. Sedangkan sebagai alat bantu penelitian atau yang lebih dikenal dengan instrumen penelitian (khususnya pada pengumpulan data), penulis akan inenggunakan instrumen yang sudah umurn dipakai, yaitu: daftar pertanyaan (Kuesioner) Kuesioner merupakan suatu daftar tertulis yang berisikan rangkaian pertanyaan-pertanyaan dan peneliti mengenai suatu hal tertentu untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden dengan sebenarnya sesuai kondisi yang sedang terjadi atau dialarni. Kuesioner dapat dibedakan 70 inuIadi 2 (dua. yaitu: Luesioner terbuka (bila responden diberikan kesmpatan menjawab dengan kalimatnya sendiri) dan kuesioner tertutup (bila responden diberikan untuk mernilih jawaban yang sudah disediakan). Dalam penelitian mi, penulis akan menggunakan kuesioner bersifat tertutup, yaitu pertanyaan dibuat sedemikian rupa hingga responden dihatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban saja (Nassir, 1998:250). Pertanyaan atau pernyataan terdiri dan 2 kelompok yariabel, yaitu yariabel budaya organisasi dan yariabel kinerja karyawan. Dalam hal mi, responden memilih (dengan mencantrnkan tanda check list) dan 5 jawaban yang tersedia. Sedangkan penyusunan skala pengukuran digunakan metode Like rts Summated Ratings t”LSRJ atau yang Lebih dikenal dengan Skala Likert dengan alternatif pilihan I sarnpai dengan 5 jawaban pertanyaanlpernyataan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Nilai 5 : Untuk jawaban sangat setuju, artinya responden sangat setuju dengan pertanyaan atau pernyataan karena sangat sesuai dengan keadaan yang dirasakan. b. Nilai 4 : Untuk jawaban setuju, artinya pertanyaan atau pernyataan dianggap sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh responden. c. Nilai 3 : Untuk jawaban ragu-ragu, artinya responden tidak dapat menentukan dengan pasti keadaan yang dirasakan dan pertanyaan atau pernyataan yang diajukan. 71 d. Nila 2 : Uiituk jawabtii (idak setuju. artinya responden tidak setuju dengan pertanyaan atau pemyataan karena tidak sesuai dengan apa yang dirasakan. e. Nilai I Untuk jawaban sangat tidak setuju, artinya pertan. ’aan atau pernyataan sangat tidak sesuai dengan keadaan yang dirasakan oleh responden. 3. Uji Mutu Data Sebelurn data basil riset dianalisis, maka perlu diuji terlebih dahulu kualitasnya, karena rnutu data yang baik akan sangat menentukan hasil riset yang dilakukan. Sebetulnya ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji tingkat kualitas suatu instrumen penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Namun dalam perielitian mi, penulis hnya akan menggunakan 2 (dua) metode uji data yang paling umum dilakukan dalam penehtian, yaitu uji yaliditas dan uji reliabilitas. Untuk mendapatkan basil perighitungan mutu data yang akurat, maka penulis menggunakan program SPSS Sratistica1 Package for Sosial Science).

Page 34: BAHASA INDONESIA DODO_1

Uji yaliditas adalah untuk mengetahui tingkat keyalidan dan instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Yaliditas terkait dengan sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Saifuddin Azwar, 2003: 24). Cara yang dilakukan adalah dengan analisa item, di mana setiap nilai total seluruh butir pertanyaan untuk satu yariabel dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment (Sugiyono, 2003). 72 ‘i( Xi) - (Z X)(Z Y) ___ Dimana: n Jumlah subvek yang akan diteliti X : Skor setiap item Y : Skor total nilai untuk setiap yariabel yang diteliti (EX)2: Kuadrat jumlah skor item Jumlah kuadrat skor item Jumlah kuadrat skor total (Y)2: Kuadratjumlah skor total Lebih lanjut, Suglyono menyatakan biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adàlah kalau r 0. 3. Jadi, apabila korelasi antara butir-hutir dengan skor total kurang dan 0, 3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak yalid. Sedangkan. uji reliabilitas merupakan uji kehandalan data untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Untuk uji reliabilitas ini digunakan rumus Alpha Gronbach (Saifuddin Azwar, 2003:43) dengan menggunakan program SPSS versi 17 di mana suatu instrumen dapat dikatakan handal (re[iabel) bila memiliki koefisien kehandalan atau alpha (ct) sebesar 0, 5 dengan rumus: 73 (j-= --i-- I k—I Di rnana: a koefisien reliabilitas. k : jumlah pertanyaan 2 yarian skor jawabaii butir pertanyaan yarian total skorjawaban D. Metode Aiialisk dan Pengolahan Data Tujuan Pengolahan Data Analisis atau pengolahan data merupakan proses mengolah atau mcnganalisis data mcntah dan basil penelitian yang telah dikumpuikan agar data tersebut dapat diberi arti dan makna yang dapat digunakan untuk mengetahui dan inemecahkan masalah yang diteliti. Analisis data dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Azialisis kualitatif digunakan apabila data yang dikumpuikan hanya sedikit, bersifat inonografis atau berwujud kasus-kasus, sehingga tidak disusun ke dalam suatu kiasifikatoris. Sedangkan apabila data yang dikumpuikan berjumlah besar dan mudah dikiasifikasikan ke dalam kategori-kategori, maka analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Dalam penelitian mi, penulis akan

Page 35: BAHASA INDONESIA DODO_1

mengguriakan analisis kuantitatif (menggunakan penghitungan statistik). 74 2. Tahap Pengolahwi dan . \nalisis l)aa Dalam pengolahan data dan manganalisis data yang telah diperoLeh, penel iti akan menggunakan Iangkah-langkah pengo lahan atau analisis data yang juga sudah umum digunakan, yaitu meliputi: a. Editing Merupakan kegialan meinperhaiki kualitas data (mentah) serta menghilangkan keraguan akan kebenaran/ketepatan data mentah tersebut. b. Koding Merupakan usaha untu k mengklasi fikasikan j awaban-jawaban para responden menurut macam atau kategorinya. c. Tabulating V Merupakan proses penghitungan frekuensi yang terbilang dalam masing-masing kategori. Atau dengan kata lain tabulasi merupakan kegiatan menyusun data ke dalam bentuk tabel. d. Manipulasi Data Merupakan usaha inengubah data tersebut dan bentuk awalnya menjadi suatu bentuk yang dapat dengan rnudah memperlihatkan hubungan-hubungan antar yaniabeL e. Analisis dan Penafsiran Data Penelitian pada dasarnya berrnaksud menanik kesimpulan dan data yang dikumpuikan, maka perlu dilakukan penghitungan terhadap data tersebut sehinggajelas sifat-sifat yang dimilikinya. 75 F Untuk i. nenganal is is bagai inanakah b tid aya organisasi berpengaruh terhadap kineia karyawan di Pusat Teknologi Dirgantara Terapan, maka dalam penelitian ini digunakan 2 (dua) metode analisis data, yaitu: 1) Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan suatu analisis yang menguraikan data basil penelitian apa adanya tanpa melakukan pengujian. 2) Analisis Verifikatif Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara yariabel bebas (X) dengan yariabel terikat (Y). Dalam analisis ini penulis menggunakan metode korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 17 untuk menentukan besaran yang menyatakan besaran pengaruh suatu yariabel dengan yariabel Iainnya. Simbol dan besaran korelasi mi adalah “r” yang disebut koefisien korelasi, dan simbol parameternya adalah “p”. Nilai koefisien r berkisar antara -1 sampai + I dengan kriteria penjelasannya adalah sebagai berikut: (a) Jika nilai r > 0 artinya terdapat pengaruh yang linear positif, yaitu semakin besar nilai X (independen) maka semakin besar pula nilai yariabel Y, atau semakin kecil yariabel X maka semakin kecil pula yariabel Y. 76 (b) Jika nilai r < 0 artinya terdapat pci iruh yang linear negatif, yaitu sernakin kecil nilai yariabel X maka sernakin besar nilai yariabel Y, atau sernakin besar

Page 36: BAHASA INDONESIA DODO_1

nilai yariabel X rnaka rnakin kecil nilai yariabel Y. (c) Jika nilai r = 0 artinya tidak ada pengarub sama sekali antara yariabel X dan yariabel Y. (d) Jika nilai r = 1 atau r = -l artinya telah terjadi hubungan atau pengaruh linear sempurna yaitu berupa garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang sernakin mengarah ke 0 maka garis semakin tidak sarna. 3. Uji Hipotesis Dalam penelitian mi, penulis mencoba menggimnakan 2 (dua) metode uji hipotesis, yaitu: a. Uji-t (Parsial) Digunakan untuk inengetahui sumbangan yariabel bebas secara parsial terhadap yariabel tergantung, menggunakan uji koefisien regresi yariabel bebas apakah mempunyai pengaruh yang bermakna atau tidak terhadap yariabel terikat. Menurut D. Gujarati (1999:74), uji-t dapat dirumuskan sebagai berikut: = 13i—13i Se(13i) Di mana: f3i Koefisien regresi Se (13i) Standar deviasi 77 r Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: HO:bi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang nyata antara X dengan Y HO:bi 0, artinya ada pengaruh yang nyata antara X dengan Y. Dengan menggunakan tingkat keyakinan ? 5°’, kern ud ian dibandingkan t dengan t taiei. Apabila nilai t > t tabel ci. 12 rnaka HO ditolak dan Hi diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara yariabel bebas (X) dengan yariabel terikat (Y). Apabila nilai t < t label &2 maka HO diterima dan HI ditolak yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara yariabel bebas (X) dengan yariabel terikat (Y). Pelaksanaan uji-t dalam penelitian in penulis menggunakan program SPSS versi 17 untuk mernpermudah penghitungan dan menghasiikan data yang Lebih akurat. b. Koefisien Determinasi Parsial (r2) Digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan yariabel bebas terhadap yariabel terikat. Semakin besar r2 suatu yariahel bebas menunjukkan semakin dominannya yariabel bebas tersebut terhadap yariabel terikatnya. Menurut Haryono (1995:202), rumus koefisien determinasi parsial yaitu: 2_ NXiYi-(Xi)(Yi) - Xj2 -(xi)2. [NZYi2 _(y2)]) Di mana: Xi = Yariabel bebas (Budaya Organisasi) Yi = Yariabel terikat (Kinerja Karyawan) 78 E. Operasional Yariabel Penelitian Dalam penelitian mi, yariabel operasional yang akati digLinakan yatu yariabel bebas dan yariabel terikat. Sebagai yariabel bebas yaitu budaya organisasi (yariabel X) dan sebaaai yariabel terikat yaitu kinerja karyawan (yariabel Y). Masing-inasing rnempunyai indikator yariabel yang akari digunakan sebagai pengukur sejauh mana pengaruh antar yariabel. 1. Budaya Organisasi (Yariabel X)

Page 37: BAHASA INDONESIA DODO_1

a. Defiñisi Konseptual Budaya Organisasi (yariabel X) merupakan norma, nilai. asumsi dasar, kepercayaan, filsafat, dan kebiasaan yang diciptakan, dianut dan dikembangkan oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota haru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap. dan perilaku anggota dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Definisi Operasional Dalam penelitian mi, yariabel X diterjernahkan ke dalam indikator-indikator yariabel yang merupakan asumsi dasar budaya organisasi. Menurut Schein (1985) dalam bukunya Organizational Culture and Leadership membagi asumsi dasar budaya organisasi menjadi 5 kategori yang terdiri dan: 1) Hubungan Manusia dengan Lingkungan, yaitu apakah suatu organisasi dapat mendominasi dan mengontrol Iingkungan atau 79 mereka yang harus menyesuaikan din dengan Iingkungan di sekitarnya. Ataukah hanya hisa menerima kondisi apa adanya. 2) Hakikat Realitas, Waktu, dan Kebenaran, yaitu organisasi dapat - melakukan beberapa cara dalam menentukan kebenaran dan mencapai keputusan, misalnya sesuai tradisi dan pimpinan, menurut peraturan dan prosedur tertentu, atau merupakan hasil kesepakatan bersama. 3) Hakikat Sifat Manusia, yaitu bagaimana organisasi mernandang karyawan dan manajer bukan saja mencerminkan asutnsi budaya dasar organisasi sendiri, tetapi juga dapat mengembangkannya. 4) Hakikat Aktivitas Manusia, yaitu kategoni asumsi dalam organisasi tentang lingkungan dan universal itas yang menunjukkan jenis atau sifat aktivitas individu dan proses pengembangannya. 5) 1-lakikat Hubungan Manusia, yaitu asumsi mengenai hagaimana manusia sebagai anggota kelompok saling berhubungan, tentu berbeda-beda antara organisasi yang satu dengan lainnya. Ada yang bersifat lineal, kolektoral, atau individualistis. 2. Kinerja Karyawan (Yariabel Y) a. Definisi Konseptual Kinerja Karyawan (yaniabel Y) merupakan hasil dan fungsi suatu pekerjaan yang dicapai seorang karyawan atau kelompok 80 sebagai anggota organisasi atau peritsalaai sesuai deiigan ai Iggu tig jawab yang dibebankan kepadanya berdasarkan fakto r- fak tor tertentu, baik secara kualitas maupun kuantitas serta dalam periode waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi. b. Definisi Operasional Yariabel Y (kinerja karyawan) diteiemahkan ke dalam indikator-indikator antara lain: 1) Kualitas i(erja, yaitu kreatifitas dan mutu dan basil kerja serta rasa tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan. 2) Kuantitas Kerja, yaitu pandangan karyawan tentang basil keia atau target yang ingiri dicapai.

Page 38: BAHASA INDONESIA DODO_1

3) Pengetahuan, yaitu sejauh mana karyawan lnengetahui segala permasalahan dalam organisasi (visi, misi, dan pekerjaan). 4) Kehadiran, yaitu tingkat kesadaran yang tinggi dan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu dan peiiuh rasa tanggung j awab. 5) Kerjasama, yaitu anggapan bahwa setiap karyawan adalah bagian dan tim sehingga menumbuhkan tingkat kesediaan setiap karyawan untuk bekerja dalam kelompokltim. 3. Kerangka Pemikiran atau Kerangka Konseptual - Sebagai landasan berfikir dan untuk memudahkan peinahaman terhadap inti pembahasan dalam penelitian mi, maka dibuat suatu rumusan kerangka pemikiran sebagai berikut: 81 BUDAYA _________________ ORGANISASI K IN ERJ A 1. (-lubungan manusia KARYA WAN dengan lingkungan 2. Hakikat real itas, I. Kualitas keja waktu dan kebenaran 2. Kuantitas kerja 3. E-lakikat sifat manusia 3. Pengetahuan 4. Hakikat aktivitas 4. Kehadiran manusia 5. Kerjasarna 5. 1-lakikat hubungan manusia Gambar 111. 1. Kerangka Pernikiran Penelitian Pada gambar diatas terlihat bahwa dalam penelitian ini digunakan yariable bebas yaitu yariable budaya organisasi (X) dan yariabel kinerja karyawan (Y) sebagai yariabel terikat. Dalam penetitian ini akan dicari apakah ada hubungan yang sigpifikan antara yariabel X terhadap yariabel Y pada Pusat Teknologi Dirgantara Terapan LAPAN Rumpin. 82