bahasa indonesia
DESCRIPTION
Bahasa IndonesiaTRANSCRIPT
MAKALAH BAHASA INDONESIAKedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara
Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Dio Tivano
2. Ilham Latul Qadari
3. Irpansyah
4. Khairun Nisa Masitah
5. Rachmat Kurniawan Putra
6. Rika Nugraha
7. Tiya Indriani
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengtahuan Alam
Universitas Tanjungpura
Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya khususnya bagi kami yang telah menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kedudukann dan Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara”.
Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen sebagai
pembimbing dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan
motivasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Disini kami juga sampaikan
jika seandainya dalam penulisan makalah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai
dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
apa yang diharapkan kami dari makalah ini dapat dicapai dengan sempurna.
Amin.
ii
Pontianak, Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara...............................3
B. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara........................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah
kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa
fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita
pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti
maknanya. Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan
kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan
dan fungsi bahasa? Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan
status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari,
yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota
suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka
ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan
fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca:
masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’
yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan.
Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan
memperlakukannya sesuai dengan “label” yang dikenakan padanya. Di pihak lain,
bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’
sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak
akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui kapan dan dalam
situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa
yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan
menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan
fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur -
1
unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap
menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap
merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan
kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan
kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan
pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional,
yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-
ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah
bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
2. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
2. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
3. Memahami kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi pun mengalami perjalanan
sejarah yang panjang. Hal ini terbukti pada uraian berikut. Secara resmi adanya
bahasa Indonesia dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Ini tidak
berarti sebelumnya tidak ada. Ia merupakan sambungan yang tidak langsung dari
bahasa Melayu. Dikatakan demikian, sebab pada waktu itu bahasa Melayu masih
juga digunakan dalam lapangan atau ranah pemakaian yang berbeda. Bahasa
Melayu digunakan sebagai bahasa resmi kedua oleh pemerintah jajahan Hindia
Belanda, sedangkan bahasa Indonesia digunakan di luar situasi pemerintahan
tersebut oleh pemerintah yang mendambakan persatuan Indonesia dan yang
menginginkan kemerdekaan Indonesia.
Demikianlah, pada saat itu terjadi dualisme pemakaian bahasa yang sama
tubuhnya, tetapi berbeda jiwanya: jiwa kolonial dan jiwa nasional.
Secara terperinci perbedaan lapangan atau ranah pemakaian antara kedua bahasa
itu terlihat pada perbandingan berikut ini.
Bahasa Melayu: Bahasa Indonesia:
a) Bahasa resmi kedua di samping
bahasa Belanda, terutama untuk
tingkat yang dianggap rendah.
b) Bahasa yang diajarkan di
sekolah-sekolah yang didirikan
atau menurut sistem pemerintah
Hindia Belanda.
c) Penerbitan-penerbitan yang
dikelola oleh jawatan pemerintah
a) Bahasa yang digunakan dalam
gerakan kebangsaan untuk
mencapai kemerdekaan
Indonesia.
b) Bahasa yang digunakan dalam
penerbitan-penerbitan yang
bertujuan untuk mewujudkan
cita-cita perjuangan
kemerdekaan Indonesia baik
3
Hindia Belanda. berupa: bahasa pers, dan bahasa
dalam hasil sastra.
Kondisi di atas berlangsung sampai tahun 1945.
Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara. Hal itu dinyatakan dalam UUD 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan
bahasa sebagai bahasa negara bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu
banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah pertimbangan akan mengakibatkan
tidak stabilnya suatu negara. Sebagai contoh konkret, negara tetangga kita
Malaysia, Singapura, Filipina, dan India, masih tetap menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah berusaha dengan
sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
hHal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa
sebagai bahasa negara apabila:
1. bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk
negara itu,
2. secara geografis bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya,
dan
3. bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu.
Bahasa-bahasa yang terdapat di Malaysia, Singapura, Filipina, dan India
tidak mempunyai ketiga faktor di atas, terutama faktor yang nomor (3).
Masyarakat multilingual yang terdapat di negara itu saling ingin mencalonkan
bahasa daerahnya sebagai bahasa negara. Mereka saling menolak untuk menerima
bahasa daerah lain sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tidak demikian halnya
dengan negara Indonesia. Ketiga faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia
sejak tahun 1928. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah
menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa
Indonesia. Dengan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara-negara lain,
4
bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada
Tuhan atas anugerah besar ini.
B. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan
bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi
sebagai
1. Bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.
Keempat fungsi itu harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah
memang sebagai ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan
sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan
maupun tulis.
Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka menunaikan
tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Soeharto yang
selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam situsi apa dan kapan pun selama
beliau mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah. Bagaimana dengan kita?
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bhasa pengantar
di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
5
perguruan tinggi. Hanya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan
rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah)
menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan.
Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri.
Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan
bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek
yang sejajar dengan bahasa Inggris.
Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa
Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang
disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi pun mengalami
perjalanan sejarah yang panjang. pada saat itu terjadi dualisme pemakaian
bahasa yang sama tubuhnya, tetapi berbeda jiwanya: jiwa kolonial dan jiwa
nasional.
2. Bahasa indonesia sebagai bahasa negara memiliki beberapa fungsi yang harus
dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang sebagai ciri
penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa
negara.
B. Saran
1. Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara.
2. Kita harus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan sesuai
dengan fungsi dan kedudukannya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Alwi,Hasan. 2000.Bahasa Indonesia Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Masnur Muslich dan I Gusti Ngurah Oka.2010. Perencana Bahasa pada Era
Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
http://muslich-m.blogspot.co.id/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-
indonesia.html
8