bahasa indonesia

10
Tugas Bahasa Indonesia Sidang Pilpres 2014 Kelompok : Irfan Nur Fadhilah Kinta Duaty Nuraiman Febiansyah Vania Dwinda Oktaviana

Upload: sheila-gresnantya

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

- Pro Kontra Pilpres

TRANSCRIPT

Tugas Bahasa Indonesia Sidang Pilpres 2014

Tugas Bahasa IndonesiaSidang Pilpres 2014Kelompok :Irfan Nur FadhilahKinta DuatyNuraiman FebiansyahVania Dwinda Oktaviana

Pilpres 2014Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014 (disingkat Pilpres 2014) dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk masa bakti 2014-2019. Pemilihan ini menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak dapat maju kembali dalam pemilihan ini karena dicegah oleh undang-undang yang melarang periode ketiga untuk seorang presiden. Menurut UU Pemilu 2008, hanya partai yang menguasai lebih dari 20% kursi di Dewan Perwakilan Rakyat atau memenangi 25% suara populer dapat mengajukan kandidatnya. Pemilihan umum ini dimenangi oleh pasangan Jokowi (Joko Widodo)-Jusuf Kalla dengan memperoleh suara sebesar 53,15%, mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang memperoleh suara sebesar 46,85% Permasalahanpermasalahan yang terjadi selama proses Pilpres 2014 yaitu :Hasil hitung cepat yang berbeda dari masing masing Tim Lembaga Survey. Hal tersebut membuat masyarakat bingung akan hasil yang didapat untuk sementara waktu . Tetapi ketika hasil hitung manual yang dilakukan oleh KPU didapatkan bahwa calon urut nomor 2 dinyatakan sebagai pemenang dalam pilpres 2014.Tidak lepas dari itu tim sukses calon urut 1 menyatakan bahwa hasil hitung manual yang dilakukan KPU tidak akurat, ditambah gugatan dan tuntutan yang diajukan oleh tim sukses nomor urut 1 kepada MK bahwa terdapat kecurangan dalam proses pemilihan presiden yang terdapat di berbagai pelosok daerah. Pengamat hukum tata negara Universitas Jember Dr Widodo Eka Tjahyana menilai gugatan tim Prabowo-Hatta dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kemungkinan sulit dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau dilihat dari sisi hukum acara di MK, saksi yang dihadirkan harus berkualitas dan bukti-bukti yang disampaikan harus mendukung keterangan saksi hingga menambah perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta yang cukup signifikan," tutur pengamat hukum universitas Jember di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (13/8/2014).Namun sejauh ini, lanjut dia, saksi-saksi yangdihadirkan dalam persidangan dan dokumen bukti yang disampaikan pemohon terkait dengan kecurangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 dari daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb) masih belum cukup kuat untuk mengubah perolehan suara secara keseluruhan.

"Kalau kecurangan itu dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif dalam pemungutan suara hingga memengaruhi perolehan suara pasangan nomor urut satu yang cukup signifikan hingga mengungguli perolehan suara Jokowi-JK dengan didukung bukti dan keterangan saksi yang valid, bisa saja permohonan gugatan itu dikabulkan," tuturnya.4. Tuntutan yang dilayangkan pihak capres no urut 1 terhadap MK untuk diselidiki kurang memiliki saksi dan bukti yang cukup kuat sebagaimana yg dikatakazn oleh pengamat hukum universitas Jember.

5. Tuntutan ini juga menimbulkan berbagai aksi demonstrasi di berbagai daerah. Pro dan KontraPro : Tindakan yang dilakukan kubu prabowo yang menggunakan jalur hukum dengan menggugat KPU ke MK tanpa menggunakan cara anarkis sangat baik karena cara tersebutsangat menghormati pelaksanaan demokrasi dan sangat menjunjung tinggi bentuk negara Indonesia sebagai negara hukum

Kontra :Tindakan yang dilakukan oleh kubu capres no 1 kurang tepat dan tidak komitmen mengenai keputusan mereka untuk mempercayakan KPU sebagai lembaga yang mengurus jalannya pilpres 2014. Lagi pula gugatan yang diajukan sia sia karna tidak terdapat bukti yang kuat sehingga hanya akan menimbulkan praduga praduga tanpa bukti yang sangat rawan menimbulkan fitnah.

2. Gugatan capres nomor 1 terhadap MK itu tidak efektif karena saksi yang dihadirkan serta bukti bukti tidak cukup kuat untuk membenarkan gugatannya, sehingga gugatan ini hanya akan membuat pihaknya terlihat tidak siap menerima kekalahan, lagi pula jika sidang yang diadakan MK ini tidak menghasilkan sebagaimana yang dituntut oleh capres no 1 hanya akan membuang waktu saja.

3. Disamping itu tuntutan prabowo untuk menggagalkan hasil pemilu dengan alas an adanya kecurangan dari pihak KPU sangatlah tidak sesuai. Tambahan pula kubu prabowo yang sangat menentang dan memaksa bahwa hasil pemilu itu curang tapi tidak memberikan bukti yang cukup kuat, bahkan hanya berupa kata kata saja dan tidak terperinci.

4. Disamping itu apabila ada tuntutan untuk mengulang pilpres hanya akan berdampak kerugian saja, baik itu materi, uang, maupun waktu yang terbuang sia sia.

5. Demonstrasi di berbagai daerah dapat memicu perselisihan dan perpecahan dalam kehipuan berbangsa dan bermasyarakat

SARANSeharusnya pihak dari Capres nomor urut 1 menunggu dengan tenang keputusan yang akan dikeluarkan oleh pengadilan Mahkamah Konstitusi agar tidak ada permasalahan yang timbul dari proses persidangan.Kita sebagai warga negara sebaiknya menaati peraturan yang ada apapun hasil yang didapat oleh hukum, karena hasil proses hukum tidak dapat diganggu gugat. Pendukung Capres nomor urut 1 dan 2 seharusnya sudah kembali bersatu dan menghilangkan perbedaan yang ada pada proses pemilihan presiden 2014.KesimpulanJadi apabila dalam pelaksanaan pemilihan presiden atau anggota DPR, jika ada masalah atau kecurangan didalam nya kita hanya bisa menyerahkan masalah tersebut ke pihak yang berwenang dengan disertai bukti bukti yang akurat agar tidak menimbulkan fitnah. Dan penggugat seharusnya tidak menjalankan aksi aksi demonstrasi yang dapat memancing konflik, melainkan menunggu dengan tenang keputusan lembaga peradilan agar proses hukum dapat berjalan dengan lancar. Karena jika memang benar terdapat kecurangan maka pihak hukum akan segera menindaknya.

Terimakasih