bahasa indonesia

23
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu Salma Sunaiyah S.Ag M.Pd Disusun Oleh: NAMA: Moch Cholik NIM : 933401509 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM JURUSAN USHULUDDIN 1

Upload: mochcholik

Post on 26-Jun-2015

265 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Salma Sunaiyah S.Ag M.Pd

Disusun Oleh:

NAMA: Moch Cholik

NIM : 933401509

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

JURUSAN USHULUDDIN

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI

1

2010

2

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………..1

1.1 Latar belakang ………………………………………………………1

1.2 Rumusam masalah……………………………………………………...1

II. PEMBAHASAN………………………………………………………………2

2.1 Sumber Bahasa Indonesia …………………………..............................2

2.2 Peresmian Nama Bahasa Indonesia ……………..……….....................2

2.3 Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia …………………3

2.4 Peristiwa Penting Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia ……………….3

2.5 Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia …………………………….6

2.6 Ragam dan Variasi Bahasa.…………………………………………….7

2.7 Perkembangan sekarang …………………………………………….9

III. PENUTUP…………………………………………………………………..11

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………...11

3.2 Saran …………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...12

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar balakang

Dalam sejarahnya bahasa Indonesia banyak mengalami perkembangan

terutama pada kosakata bahasanya. hal ini disebabkan perkembangan jaman yang

didukung dengan perkembangan tehnologi, terutama tehnologi komunikasi dan

informasi.

Dengan semakin pesatnya kemajuan ini maka semakin banyak pula bahasa-

bahasa asing yang mempengaruhi bahasa Indonesia. Sehingga langsung maupun

tidak langsung bahasa asing ini akan terserap kedalam perbendaharaan Bahasa

Indonesia.

Pada makalah ini kami akan menyajikan mulai dari sejarah perkembangan

Bahasa Indonesia masa lalu sampai perkembangannya pada saat ini. Dan semoga

makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan tetang

perkembangan Bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan masalah

1. Dari manakah sumber/asal mula Bahasa Indonesia ?

2. Kapan Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasiaonal ?

3. Peristiwa-peristiwa penting apa yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia?

4. Apakah kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?

5. Bagaimanakah perkembangannya sekarang ?

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Bahasa Indonesia

Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa Indonesia tidak lepas dari

Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak dahulu telah digunakan sebagai

bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan. Bahasa melayu tidak

hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga digunakan hampir

diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti-

prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan menggunakan Bahasa

Melayu.1 Dan pasa saat itu Bahasa Melayu telah Berfungsi Sebagai :

1. Bahasa Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan

hidup dan satra

2. Bahasa Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia

3. Bahasa Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun

pedagang yang berasal dari luar indonesia.

4. Bahasa resmi kerajaan.

Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya adalah bahasa melayu.

2.2 Peresmian Nama Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat

Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai

bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin, seorang politikus,

sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di

Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa depan bahasa-

bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang

1 Keeping tembaga laguna (900 M) ditemukan didekat manila, pulau Luzon berbahasa melayu kuna, menunjukan keterkaitan wilayah itu denagan Sriwijaya

5

bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi

dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa

pergaulan atau bahasa persatuan.

Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi di

akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan

butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia

menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”  Namun secara Yuridis

Bahasa Indonesia diakui pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah

Kemerdekaan Indonesia.

2.3 Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia.

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi

bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa

perhubungan dan bahasa perdangangan.

2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa

melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).

3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela

menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional

4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa

kebudayaan dalam arti yang luas.

2.4 Peristiwa-Peristiwa Penting Yang Berkaitan Dengan Bahasa Indonesia.

Peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan bahasa

Indonesia dapat dirinci sebagai berikut :

1. Tahun 1801 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van

Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad

Taib Soetan Ibrahim. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.

6

2. Tahun 1908 pemerintah kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-

buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman

Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai

Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya

dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun

memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa

Melayu di kalangan masyarakat luas.

3. Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kayo menggunakan bahasa Indonesia

dalam pidatonya. Hal ini untuk pertamakalinya dalam sidang Volksraad

(dewan rakyat), seseorang berpidato menggunakan bahasa Indonesia.

4. Tanggal 28 Oktober 1928 secara resmi pengokohan bahasa indonesia

menjadi bahasa persatuan.

5. Tahun 1933 berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan

dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir

Alisyahbana.

6. Tahun 1936 Sutan Takdir Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru

Bahasa Indonesia.

7. Tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di

Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan

dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh

cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.

8. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945,

yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai

bahasa negara.

9. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan

soewandi) sebagai pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku

sebelumnya.

7

10. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia II di Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa

Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang

diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa

negara.

11. Tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,

meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan

pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.

12. Tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku

di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).

13. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia III di Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka

memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan

kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun

1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa

Indonesia.

14. Tanggal 21 – 26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia IV di Jakarta. Kongres ini diselenggarakan dalam rangka

memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya

disebutkan bahwa pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus

lebih ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis

Besar Haluan Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara

Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

dapat tercapai semaksimal mungkin.

8

15. Tanggal 28 Oktober – 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia V di Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus

pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari

negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda,

Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani dengan

dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni Kamus Besar Bahasa

Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

16. Tanggal 28 Oktober – 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa

Indonesia VI di Jakarta. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari

Indonesia dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia,

Brunei Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia,

Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Kongres mengusulkan

agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya

menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya

Undang-Undang Bahasa Indonesia.

17. Tanggal 26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia

VII di Hotel Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya

Badan Pertimbangan Bahasa.

2.5 Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan Bahasa Indoensia

Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting yaitu :

1. Sebagai Bahasa Nasional

Seperti yang tercantum dalam ikrar ketiga  Sumpah Pemuda 1928 yang

berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,

bahasa Indonesia. Ini berarti bahasa Indonesia berkedudukan sebagai

bahasa Nasional yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.

2. Sebagai Bahasa Negara

9

Tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36)

mengenasi kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahawa bahasa

negara ialah bahasa Indonesia.2

Fungsi Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai :

1. Lambang kebangsaan

2. Lambang identitas nasional

3. Alat penghubung antarwarga, antardaerah dan antarbudaya

4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar

belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu

kesatuan kebangsaan yang bulat.

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa indonesia berfungsi

sebagai :

1. Bahasa resmi kenegaraan

2. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan

3. Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan

4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.6 Ragam dan Variasi Bahasa.

Ragam Bahasa

Adanya bermacam-macam ragam bahasa terjadi karena fungsi, kedudukan

serta lingkungan yang berbeda-beda. Ada beberapa ragam bahasa yaitu :

a. Ragam Lisan dan Ragam Tulis

Perbedaan ragam lisan dan tulis yaitu :

1. Ragam lisan mengendaki adanya orang kedua, teman bicara

sedangkan ragam tulis tidak mengharuskan.

2 Pasal 36 Undang-Undang Dasar RI 1945

10

2. Dalam Ragam lisan unsur-unsur gramatikan seperti subjek,

prediket dan objek tidak selalu dinyatakan, sedangkan ragam tulis

harus dinyatakan.

3. Ragam lisan sangat terikan pada kondisi, situasi, ruang dan waktu

sedangkan ragam tulis tidak.

4. Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi suara sedangkan ragam

tulis dipengaruhi oleh tanda baca, huruf kapital dan huruf miring.

b. Ragam Baku dan Ragam Tidak Baku

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian

besar warga masyarakat pemakaiannyasebagai bahasa resmi dan sebagai

kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.Ragam tidak baku

adalah ragam yang tidak dilembagakan da ditandai oleh ciri-ciri yang

menyimpang dari norma ragam baku.

c. Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan

Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buku-

buku pelajaran atau buku-buku ilmiah lainnya.Ragam baku lisan

bergantung kepada besar atau kecilnya ragam daerah yang terdengar

dalam ucapannya.

d. Ragam Sosial Dan Ragam Fungsional

Ragam sosial adalah ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya

didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih

kecil dalam masyarakat.Ragam fungsional adalah ragam bahasa yang

dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja atau kegiatan

tertentu lainnya.

Variasi Bahasa

Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang

dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan

11

oleh para penuturnya yang tidak homogen. Variasi bahasa ada beberapa macam

yaitu :

a) Variasi bahasa dari segi penutur

Yaitu variasi bahasa yang muncul dari setiap orang baik individu maupun

sosial.

b) Variasi bahasa dari segi pemakaian

Variasi bahasa berkenaan dengan pemakaian atau funsinya disebut

fungsiolek atau register adalah variasi bahasa yang menyangkut bahasa itu

digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya bidang jurnalistik,

militer, pertanian, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya. Variasi

bahasa dari segi pemakaian ini yang paling tanpak cirinya adalah dalam

hal kosakata. Setiap bidang kegiatan biasanya mempunyai kosakata

khusus yang tidak digunakan dalam bidang lain.

c) Variasi bahasa dari segi keformalan

Variasi bahasa dari segi keformalan ada beberapa macam yaitu :

d) Variasi Baku (frozen)

Adalah variasi bahasa yang paling formal yang digunakan pada situasi

hikmat seperti upacara kenegaraan dan khotbah.

e) Variasi Resmi (formal)

Adalah Variasi bahasa yag digunakan pada kegiatan resmi atau formal

seperti surat dinas dan pidato kenegaraan.

f) Variasi Usaha (konsultatif)

Adalah variasi bahasa yang lazim dalam pembicaraan biasa. Seperti

pembicaraan di sekolah dan rapat.

g) Variasi santai (casual)

Adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi. Seperti

perbincangan dalam keluarga atau perbincangan dengan teman.

h) Variasi akrab (intimate)

Adalah variasi bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang

hubungannya sudah akrab.

i) Variasi bahasa dari segi sarana

12

Adalah variasi bahasa yang dapat dilihat dari sarana atau jalur yang

digunakan. Seperti telepon, telegraf dan radio.

2.7 Perkembangan sekarang

Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin bagus dan maju apalagi

dengan makin diminatinya Bahasa Indonesia  oleh  masyarakat internasional.

Bahkan Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara –

negara asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina,

dan Korea Selatan. Perkembangan itu sangat menggembirakan, sekaligus

menjadikan jati diri bangsa Indonesia semakin terangkat. Akan tetapi,

kegembiraan itu tidak dapat dilepaskan dari berbagai tantangan, di antaranya

masalah penyediaan materi pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur

Asing) yang masih perlu ditata dan dikembangkan. Penataan dan pengembangan

materi ajar dapat dilakukan pemotongan terhadap sebagian materi secara

keseluruhan.

Pada Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk

dapat bertahankan di tengah-tengah pertemanan antarbangsa yang sangat

kompleks. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dengan

baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah

masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa. Jati diri

bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang

sederhana, Tatabahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah dipelajari, dan

tidak rumit.  Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi

kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pertemanan antarbangsa. Bahasa

Indonesia telah membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan

pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur,

dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat

diandalkan di tengah-tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini.

13

Sekarang pertanyaannya apakah orang indonesia sendiri bangga akan

bahasanya sendiri. Kalau kita lihat sekarang orang indonesia dalam menggunakan

bahasa Indonesia semakin lama juga semakin memudar. Karena orang-orang

semakin melupakan bahasa Indonesia sendiri dan sekarang semakin banyak

orang-orang yang belajar bahasa asing. Sebaliknya orang-orang asing semakin

banyak yang ingin mempelajari bahasa Indonesia. Jadi semuanya harus kembali

ke dalam diri orang indonesia itu sendiri dalam mencintai bahasa nasionalnya

yaitu, Bahasa Indonesia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Sumber dari bahasa indonesia adalah bahasa melayu

2. Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai bahasa

persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara Yuridis Bahasa

Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia yaitu pada tanggal 18

Agustus 1945.

3. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena bahasa melayu

telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) di nusantara dan

bahasa melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari serta tidak

memiliki tingkatan bahasa.

4. Bahasa indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan dan

bahasa negara.

5. Seiring dengan perkembangannya  bahasa indonesia memiliki banyak

ragam dan variasi namun semua menambah kekayaan bahasa Indonesia

sendiri.

3.2 Saran

14

Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia sumbernya adalah bahasa

melayu. Sebagai bangsa yang besar selayaknyalah kita menghargai nilai-nilai

sejarah tersebut dengan tetap menghrmati bahasa melayu. Disamping itu

alangkah baiknya apabila kita menggunakan bahasa indonesia secara baik dan

benar.

DAFTAR PUSTAKA

1.Pasal 36 Undang-Undang Dasar RI 1945

2.Butir ketiga Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928

3.Kridalaksana H. 1991. Pendekatan tentang Pendekatan Historis dalam Kajian Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia. Dalam Kridalaksana H. (penyunting). Masa Lampau bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4.Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I 1939 di Solo: "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe' akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat diseloeroeh Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia", dikutip di Pendahuluan KBBI cetakan ketiga.

5.Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari berita AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008.

6.Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9) dan di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran penggunaan bahasa ini di Pulau Jawa

7.Keping Tembaga Laguna (900 M) yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon, berbahasa Melayu Kuna, menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.

8.Hal ini tidak mengherankan karena banyak dari pengusaha penerbitan di kala itu berasal dari etnis Tionghoa.

15

16