bahan refrat radiologi

21
GAMBARAN RADIOLOGI TUMOR GINJAL Diagnosis karsinoma renal terutama mengandalkan pemeriksaan pencintraan, termasuk USG, CT dan MRI. BNO-IVP dan angiografi renal kini sudah jarang digunakan, skening radioisotop terutama digunakan untuk menilai metastasis tulang atau hati. Pasien hematuria harus terlebih dulu diperiksa di USG, jika menemukan lesi penempat ruang, harus diperiksa lebih lanjut dengan CT atau MRI untuk memperjelas diagnosis. Karsinoma asimtomatik dewasa ini sebagian terbesar terdeteksi dengan USG. Setahun sekali pemeriksaan USG ginjal merupakan cara paling sederhana dan efektif untuk menemukan karsinoma renal. Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal, angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana. Lemak menunjukkan hiperekoik, karsinoma sel renal tidak mengandung lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik karsinoma renal dan angioleimiolipoma renal. Tapi angioleimiolipoma renal yang mengandung sedikit lemak mudah didiagnosis keliru sebagai karsinoma renal. Skening CT harus planar dan kontras, dapat mendiagnosis secara tepat kebanyakan karsinoma renal, tapi kista hemoragik mudah terdiagnosis keliru sebagai karsinoma renal, dalam hal ini MRI dapat membantu membedakannya, CT dan MRI sangat membantu dalam menemukan embolus vena, menentukan lingkup embolus kanker dan stadium klinis. CT-Scan

Upload: pervinder-singh

Post on 24-Sep-2015

54 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

MEDICAL

TRANSCRIPT

GAMBARAN RADIOLOGI TUMOR GINJAL

Diagnosis karsinoma renal terutama mengandalkan pemeriksaan pencintraan, termasuk USG, CT dan MRI. BNO-IVP dan angiografi renal kini sudah jarang digunakan, skening radioisotop terutama digunakan untuk menilai metastasis tulang atau hati. Pasien hematuria harus terlebih dulu diperiksa di USG, jika menemukan lesi penempat ruang, harus diperiksa lebih lanjut dengan CT atau MRI untuk memperjelas diagnosis. Karsinoma asimtomatik dewasa ini sebagian terbesar terdeteksi dengan USG. Setahun sekali pemeriksaan USG ginjal merupakan cara paling sederhana dan efektif untuk menemukan karsinoma renal.Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal, angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana. Lemak menunjukkan hiperekoik, karsinoma sel renal tidak mengandung lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik karsinoma renal dan angioleimiolipoma renal. Tapi angioleimiolipoma renal yang mengandung sedikit lemak mudah didiagnosis keliru sebagai karsinoma renal. Skening CT harus planar dan kontras, dapat mendiagnosis secara tepat kebanyakan karsinoma renal, tapi kista hemoragik mudah terdiagnosis keliru sebagai karsinoma renal, dalam hal ini MRI dapat membantu membedakannya, CT dan MRI sangat membantu dalam menemukan embolus vena, menentukan lingkup embolus kanker dan stadium klinis.

CT-ScanCT scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.CT Scan berguna sebagai tambahan ketepatan dalam membedakan antara kista atau tumor padat terutama dalam melakukan staging. Dapat juga dilakukan untuk melihat adanya sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi tumor pasca bedah. CT scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal. Pemeriksaan ini mempunyai akurasi yang cukup tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal dan metastasis pada kelenjar limfe retroperitoneal.

Gambar 3.1.1. CT scan abdomen pasien tumor Wilms

Gambar 3.1.2. Tumor wilms pada anak-anak 4 tahun dengan massa di abdomen. Massa heterogenus di ginjal kiri (panah besar) dan metastase bepar multipel (panah kecil). Metastase hepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta. Gambar 3.1.3 a) Adanya kalsifikasi fokal pada bagian atas dari ginjal sebelah kanan. b) Adanya massa yang besar pada ginjal kanan disertai dengan kalsifikasi, infasi ke lobus hepar. c) Adanya kalsifikasi fokal pada bagian atas ginjal sebelah kanan (panah putih). Gambar 3.1.4. sel ginjal karsinoma pada ginjal kanan yang didedikasikan pada ct scan ginjal. sebelum peningkatan kontras ,. sel ginjal karsinoma . dengan ct scan contrast ginjal dengan ukuran 101 . 7 huUSGApabila terdapat keraguan antara kista atau tumor padat ginjal, maka pemeriksaan tersederhana dan murah adalah pemeriksaan ultrasonografi. Dalam hal ini USG hanya dapat menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik.Pemeriksaan USG umumnya dapat membedakan karsinoma renal, angioleiomiolipoma renal dan kista renal sederhana. Lemak menunjukkan hiperekoik, karsinoma sel renal tidak mengandung lemak sehingga USG dapat membedakan dengan baik karsinoma renal dan angioleimiolipoma renal. Tapi angioleimiolipoma renal yang mengandung sedikit lemak mudah didiagnosis keliru sebagai karsinoma renal.

Gambar 3.2.1. Karsinoma ginjal yang diidentifikasi sebagai massa yang bulat yang membentang dari bagian posterior ginjal ( anak panah ) . Gambar 3.2.2. Karsinoma ginjal sebelah kanan. Menggunakan USG Doppler. Gambar 3.2.3. Pada potongan sagittal dari gambar diperoleh adannya massa yang besar pada ginjal kanan , massa yang didominasi hyperechoic , yang terletak di bagian dari posteroinferior ginjal dan daerah yang berisi echotexture yang heterogen

Gambar 3.2.4. Karsinoma sel ginjal yang diidentifikasi sebagai massa yang bulat yang membentang dari bagian posterior ginjal ( anak panah ) .

MRIMRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor. MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava tanpa membutuhkan kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi solid yang berukuran kurang dari 3 cm. MRI juga bermanfaat untuk magnetic resonance venography untuk membantu diagnosis trombus pada vena renalis. MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial.

Gambar 3.3.1. Karsinoma renalis sinistra pada pasien yang menjalani nephrectomy untuk sel ginjal karsinoma . Gambar magnetik resonansi aksial t1 weighted ( MRI ) Gambar 3.3.2. karsinoma sel ginjal yang besar sebelah kanan dengan invasi vena kava inferior . potongan aksial t1 weighted MRI sebelum peningkatan kontras . karsinoma sel ginjal yang besar sebelah kanan dengan invasi vena kava inferior i . aksial t1 weighted contrast enhanced MRI. Gambar 3.3.3. wilms tumor pada anak laki-laki 3 tahun dengan sebuah massa di perut . gambar MRI gadolinium enhanced koronal fat suppressed t1 weighted menunjukkan massa yang besar, terdeteksi dengan baik di sebelah kanan ginjal ( panah )

Gambar 3.3.4. karsinoma sel renalis sinistra pada pasien dengan penyakit ginjal polycystic. aksial t1 weighted contrast enhanced MRI.

PEMERIKSAAN GINJAL YANG NORMALFoto Polos AbdomenFoto polos abdomen merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan bila ada keluhan nyeri abdomen atau nyeri di sekitar area urogenital. Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat gambaran secara keseluruhan di rongga abdomen dan pelvis.Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto polos abdomen. Pada foto ini dapat menunjukkan bayangan, besar,bentuk dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batasmuskulus psoas kanan dan kiri.Serta Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli.Interpretasi terhadap kalsifikasi pada saluran ginjal harus dilakukan dengan hati-hati karena flebolit pada kelenjar mesenterika dan vena pelvis yang berada di atasnya sering disalah artikan sebagai batu ureter. Film yang diambil saat inspirasi dan ekspirasi akan mengubah posisi ginjal dan sering kali dapat mengkonfirmasi bahwa daerah yangmengalami kalsifikasipada abdomen tersebut adalah batu.Foto Polos Abdomen:-Distribusi gas di usus Normal-Kontur Hepar dan lien tidak membesar-Kontur ren D/S Normal-Psoas Shadow simetris-Tulang baik-Tidak tampak adanya bayangan batu radioopak sepanjang tractus urinariusPielografi Intravena (PIV)Pemeriksaan piolegrafi intravena dilakukan dengan menyuntikkan bahan kontras secara intravena dan dilakukan pengambilan gambar radiologis secara serial yang disesuaikan dengan saat zat kontras mengisi ginjal, berlanjut ke ureter, dan ke kandung kemih. Indikasi pemeriksaan PIV adalah untuk mendeteksi lokasi obstruksi misalnya pada batu ginjal, konfirmasi penyakit ginjal polikistik, atau adanya kelainan anatomis yang tidak terdeteksi oleh teknik pemeriksaan lain. Pemeriksaan PIV memerlukan persiapan yaitu :a.2 hari sebelum foto PIV penderita hanya makan bubur kecapb.Minum air putih yang banyakc.Jam 24.00 WIB minum obat pencahar/laksans untuk membersihkan kolon dari feses yang menutupi daerah ginjal.d.Selanjutnya puasa sampai dilakukan fotoe.Dilarang banyak bicara untuk mengurangi udara (gas) dalam lambung dan usus.Untuk bayi dan anak diberikan minum yang mengandung karbonat, tujuannya untuk mengembangkan lambung dengan gas. Usus akan berpindah, sehingga bayangan kedua ginjal dapat dilihat melalui lambung yang terisi gas. Sebelum pasien disuntikkan urofin 60% harus dilakukan terlebih dahulu uji kepekaan. Jika pasien alergi terhadap kontras maka pemeriksaan pielografi intravena dibatalkan.Dosis urografin 60 mg % untuk orang dewasa adalah 20 ml. Kalau perlu diberikan dosis rangkapyaitu 40 ml. Tujuh menit setelah penyuntikan dibuat film bucky anteroposterior abdomen. Foto berikutnya diulangi pada 15 menit, 30 menit dan 1 jam. Sebaiknya segera setelah pasien disuntik kontras, kedua ureter dibendung, baru dibuat foto 7 menit. Kemudian bendunag dibuka, langsung dibuat foto di mana diharapkan kedua ureter terisi. Dilanjutkan dengan foto 1 dan 2 jam, malahan foto 6, 12 dan 24 jam.Menurut Meschan, digunakan film bucky antero-posterior abdomen setelahpenyuntikan, ulangi pemotretan film antero-porterior abdomen dengan jarak waktu setelah disuntik kontras intravena, masing-masing 4 menit, 8 menit, 25 menit, foto terlambat jika konsentrasi dan eksresi sangat kurang pada 1-8 jam. Foto terakhirbiasanya film berdiri. Pada pasien hipertensi, film harus dibuat setelah penyuntikan 30 detik sampai 1 menit, dan tiap-tiap menit setelah itu, untuk 5 menit pertama.

Syarat-syarat seseorang boleh melakukan IVP yakni,Tidak memiliki riwayat alergiFungsi ginjalnya baik. Cara untuk mengetahuinya yakni dengan mengukur kadar BUN atau kreatininnya (4 ng/mL) merupakan indikasi pencitraan dengan TRUS untuk menentukan tindakan biopsi. (15)

Gambar 10. Gambar TRUS prostat memperlihatkan batas antara zona transisi dan zona perifer (Bidang cross-sectional). (dikutip dari kepustakaan 14)

Gambar 11. Gambar transrectal ultrasound prostat bidang axial, pada pasien berumur 64 thn. Pada kelenjar sentral, nampak dua nodul besar hyperplasia prostat (panah putih). (dikutip dari kepustakaan 15)

Gambar 12. Transrectal ultrasound (gambar transversal) pada pasien dengan pembesaran prostat jinak (BPH). (A) memperlihatkan tanda pembesaran prostat. Kelenjar sentral memperlihatkan gambaran multinoduler dengan kista jinak (panah) dan pembesaran yang nyata. Hal ini telah diganti dan kompresi lebih echogenic pada zona perifer. (B) memperlihatkan penyakit yang lebih sederhana dengan pembesaran kelenjar prostat yang kecil. Kista jinak (penunjuk panah)dan nodul adenomatous (panah-panah) dapat teridentifikasi. (dikutip dari kepustakaan 12)

CT Dengan CT, BPH nampak seperti area homogen yang luas dengan batas tegas. CT tidak memiliki peran penting dalam mengevaluasi BPH, sebab resolusi jaringan interprostat rendah, yang berakibat tidak dapat mengevaluasi rasio glandular ke jaringan stroma di dalam prostat. Volume prostat dapat diukur dengan modalitas pencitraan ini.(15) Gambaran BPH pada CT yaitu; Zona anatomi tidak nampak Pembesaran keseluruhan kelenjar prostat Lobus medial menonjol hingga ke dasar vesika urinaria Tidak dapat dibedakan dengan kanker prostat

Gambar 13. Bidang Axial CT setelah kontras intravena memperlihatkan area homogen pada nodul pembesaran prostat jinak pada kelenjar sentral prostat (panah putih). (dikutip dari kepustakaan 15)MRI(11) Zona anatomi tergambar jelas pada gambar T2 Pembesaran Zona Transisional terlihat jelas Biasanya inhomogen dengan intensitas tinggi serta rendah Penampakan halus zona periferal

Gambar 14. T2-W bidang transversal prostat pada pria 63 tahun. Pada kelenjar prostat sentral, tampak dua nodul besar benign prostatic hyperplasia dengan intensitas sinyal rendah ke tinggi (panah putih). Catatan; intensitas sinyal rendah pada area sebelah kiri zona perifer menunjukkan karsinoma prostat (panah hitam). (dikutip dari kepustakaan 15)

Gambar 15. Serial T2-W MRI . Visualisasi zona anatomi prostat baik. Zona transisional ditandai dengan pembesaran dan penonjolan ke bagian dasar vesika urinaria. (dikutip dari kepustakaan 11)