bahan radioaktif bisa dihasilkan oleh kegiatan non nuklir
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
1/11
Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan oleh
Kegiatan Non Nuklir
Bahan radioaktif yang bukan berasal dari kegiatan nuklir biasa dikaitkan denganapa yang disebut NORM dan TENORM. NORM adalah kependekan dari
Naturally Occurring Radioactive Material , sedangkan TENORM adalahsingkatan dari Technologically-Enhanced Naturally Occurring Radioactive
Material . NORM merupakan bahan radioaktif yang sudah ada di alam yang
secara sadar atau tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan manusia. NORM terdapat dimana-mana, karena hampir semua bahan alami, baik dalam tubuh, di makanan, ataupun di
lingkungan sedikit banyak mengandung bahan radioaktif alami. TENORM adalah bahan
radioaktif yang diambil dari alam batuan, tanah, dan mineral! dan terkonsentrasi atau naikkandungan radioakti"itasnya sebagai akibat dari kegiatan industri. TENORM di#umpai di
pertambangan uranium, pabrik produksi pupuk fosfat, produksi minyak dan gas, produksi energi
geotermal. Regulasi pengelolaan NORM dan TENORM di beberapa negara ma#u telahditetapkan, namun belum ada guideline dari $%E%.
Studi NORM dan TENORM dari Kegiatan Industri Non Nuklir
%B&TR%' NORM dan TENORM merupakan bahan diskusi yang sedang men#adi trend di kalangan
pemerhati limbah radioaktif. Makalah ini merangkum status pengelolaan limbah NORM dan
TENORM baik terkait dengan asal-usul limbah, regulasi dan pengka#ian pembuangannya.
Regulasi pengelolaan NORM dan TENORM di beberapa negara ma#u telah ditetapkan, namun belum ada guideline dari $%E%. (emikian pula banyak opsi teknologi untuk pembuangan limbah
NORM dan TENORM dengan menggunakan standar penyimpanan)pembuangan limbahradioaktif. *erlu kehati-hatian dalam membuat keputusan dan kebi#aksanaan penanganan NORMdan TENORM karena menyangkut masalah sosial dan ekonomi.
ABSTRACT
NORM and TENORM now become topics for discussion among experts of radioactive wastes.
This paper describes the status of the management of NORM and TENORM waste including
their origin regulations and disposal assessment. !ome advanced countries have established the
regulations for NORM and TENORM wastes. "owever the #$E$ has not yet published any guideline for the management of NORM and TENORM. There are many options for disposal of
NORM and TENORM waste based on standard radioactive waste storage%disposal procedures.
The decision and policy on the management of NORM and TENORM waste must be madecarefully in account of the social and economical impacts.
PENDAHUUAN
NORM adalah kependekan dari Naturally Occurring Radioactive Material , sedangkan
TENORM adalah singkatan dari Technologically-Enhanced Naturally Occurring Radioactive
Material . (ari nama tersebut dapat di#elaskan bah+a NORM merupakan bahan radioaktif yangsudah ada di alam yang secara sadar atau tidak sadar merupakan bagian dari kehidupan manusia.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
2/11
NORM terdapat di mana-mana, karena hampir semua bahan alami, baik dalam tubuh, di
makanan, ataupun di lingkungan sedikit banyak mengandung bahan radioaktif alami. &istem
kehidupan telah terbiasa dengan radiasi dan radioakti"itas alami. &edangkan TENORM, sesuaidengan artinya, adalah bahan radioaktif yang diambil dari alam batuan, tanah, dan mineral! dan
terkonsentrasi atau naik kandungan radioakti"itasnya sebagai akibat dari kegiatan industri.
TENORM di#umpai di pertambangan uranium, pabrik produksi pupuk fosfat, produksi minyakdan gas, produksi energi geotermal. (i $ndonesia ka#ian tentang NORM dan TENORM telah
dilakukan meskipun belum intensif. Tabel di ba+ah menun#ukkan hasil analisis yang dilakukan
oleh tim *usat *enelitian dan *engembangan 'eselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-B%T%N.
Tabel . asil analisis a+al TENORM di $ndonesia
Industri TENORM U!"#$ Th!"#" Ra!""% Ra!""$
Pu&uk 'osfat *hospho-ypsum /0 1 00 -
Ti(ah &lag dan Tailings-
-
234/
54/-21/
3434-3/13
1416
47/-651/
302-/1
Min)ak
&cale,
&lag dan&and
16-3030
7-75026-250
./-/012
2-251-/273
733-1/30/
1447-/172/5/-130
733-111610
1354-67736425-60230
8! B9)kg
PERMASAAHAN
'onsentrasi radionuklida Radium-11/ dan Ra-115, berturut-turut merupakan hasil peluruhan
uranium dan torium dengan +aktu paruh /00 tahun, biasanya ditemukan di dalam bahan danlimbah NORM)TENORM. Radionuklida tersebut merupakan komponen utama sumber paparan
radiasi alami terhadap manusia dari lingkungannya. Radium-11/ dari bahan NORM)TENORMdapat di#umpai dengan konsentrasi dari tak terdeteksi sampai ratusan ribu pikocurie per gram.&ebagai contoh tanah di %merika &erikat mengandung Radium-11/ dari di ba+ah p:i sampai
di atas 2 p:i pergram. Biasanya untuk mengetahui adanya NORM)TENORM di lingkungan
dilakukan deteksi terhadap radium dan radon.
Total NORM)TENORM yang diproduksi di %merika &erikat setiap tahun lebih dari milyar ton.&ebagian besar radiasi limbah tersebut relatif rendah dibanding dengan "olumenya. al ini
menyebabkan munculnya dilema, di satu sisi penyimpanan)pembuangan limbah berbiaya tinggi
sedangkan di sisi yang lain hampir tidak ada nilainya rendah! bila NORM)TENORMdipisahkan. &elain itu, terbatas sekali lokasi yang dapat menerima limbah radioaktif. &ebagian
besar limbah NORM)TENORM tetap berada dalam kondisi belum dibuang undisposed! dan
dapat ditemukan di banyak tempat, terutama di lokasi pertambangan yang ditutup sebelum era760. Banyak NORM)TENORM yang di#umpai dengan konsentrasi yang sangat rendah dan
men#adi bagian kehidupan sehari-hari manusia. Namun ada #uga NORM)TENORM yang
mempunyai konsentrasi radionuklida tinggi dan mampu menaikkan paparan radiasi.
%da tiga hal yang harus men#adi perhatian dalam masalah NORM)TENORM, yaitu;
• NORM)TENORM mempunyai potensi menyebabkan naiknya paparan radiasi.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
3/11
• Masyarakat luas belum memahami masalah NORM)TENORM dan perlu diberi
informasi.
• $ndustri yang menghasilkan TENORM perlu mendapatkan petun#uk tambahan untuk
membantu mengelola TENORM sehingga dapat melindungi masyarakat dan lingkungan,
serta pengelolaannya ekonomis.
'oordinasi penanganan NORM)TENORM di $ndonesia merupakan kegiatan yang melibatkanlembaga pemerintah B%T%N, B%*ETEN, (E*'E&, B%*E(%
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
4/11
• &crap metal.
(i antara kesembilan sektor industri tersebut, maka TENORM dari pupuk fosfat bukan berada
dalam limbahnya, tetapi masuk dalam pembahasan ini karena penggunaannya yang sangat luas.$ndustri kertas dan pulp relatif baru dimasukkan dalam studi TENORM.
Industri 'osfat
Ekstraksi batuan fosfat merupakan proses yang banyak dilakukan, bahkan di %merika &erikat
industri ini menduduki posisi ke lima di antara industri pertambangan lainnya. Batuan fosfatmengalami proses pan#ang untuk menghasilkan asam fosfat dan unsur fosfor. 'eduanya
kemudian dikombinasikan dengan senya+a kimia lainnya untuk menghasilkan pupuk fosfat,
detergent, makanan he+an, produk makanan dan produk kimia fosfor. Namun sebagian besardigunakan untuk pupuk fosfat. Bi#ih fosfat terdiri atas sepertiga bagian pasir kuarsa, sepertiga
bagian lainnya mineral tanah liat, serta sepertiga sisanya partikel fosfat. 'onsentrasi uranium
dalam bi#ih fosfat adalah antara 10-300 ppm 0,1/ sampai dengan 3,6 B9)gr!, sedangkan
kandungan torium berada pada le"el background yaitu sekitar - 4 ppm 3,6 sampai dengan 11,1
mB9)gr!. 'etika partikel fosfat dipisahkan dari yang lain, maka dua macam limbah akandihasilkan yaitu phosphatic clay tailing dan sand tailing. &ekitar 25> radionuklida yang berasal
dari bi#ih fosfat berada dalam buangan clay tersebut, 0> berada dalam buangan pasir dansisanya ada di partikel fosfat.
Tabel 1.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
5/11
&hosphogypsum adalah limbah utama hasil samping proses produksi asam fosfat dengan proses
basah, sedangkan phosphate slag adalah hasil samping dari proses produksi unsur fosfor dengan
proses termal. Tabel 3 menun#ukkan radionuklida yang terdapat dalam phosphogypsum. &elama proses basah, terdapat pemisahan dan terkonsentrasinya radionuklida. &ekitar 50> 11/Ra masuk
ke dalam phosphogypsum, sedangkan 5/> uranium dan 60> torium ditemukan dalam asam
fosfat. 'onsentrasi radium dalam phosphogypsum sekitar 0,2- ,3 B9)gr, serta anak luruhnya pada #angkauan yang hampir sama. (i beberapa negara ma#u phosphogypsum tersebut sering
di#umpai untuk tu#uan pertanian dan pembangunan sipil.
Tabel 3. 'onsentrasi radionuklida dalam phosphogypsum
Radionuklida Konsentrasi* B+,g -&.i,g/
=-135 0.11 /.0!
=-132 0.13 /.1!
Th-130 0.25 3!
Ra-11/ .11 33!
*b-10 0.7/ 1/!
*o-10 0.7/ 1/!
=-134 0.0 0.30!
*a-13 0.00.30!
%c-116 0.0 0.30!
Th-131 0.007 0.16!
Ra-115 0.007 0.16!
Th-115 0.041 .2!
Industri &engguna energi 0atu 0ara
'onsumsi batu bara untuk energi di dunia industri menghasilkan abu batu bara yang
membutuhkan penanganan khusus dalam pembuangannya, baik di tempat batu bara digunakanatau di lokasi lain. 'arena secara alami batu bara mengandung uranium dan torium, maka abu
terbang yang dihasilkannyapun mengandung kedua radionuklida tersebut sehingga mempunyai
potensi memberikan paparan radiasi. Tingkat risikonya tergantung pada sifat fisik dan radiologisabu tersebut dan pada bagaimana abu tersebut terdistribusi atau digunakan lagi. Radioakti"itas
batu bara bergantung pada #enis batuan baranya dan lokasi asal penambangannya. 'onsentrasi
rata-rata 135= dan 131Th dalam batu bara berturut-turut adalah 0,011 dan 0,05 B9)gr. %da
kecenderungan bah+a radionuklida-radionuklida tersebut lebih banyak terkonsentrasi di dalamabu dari pada di dalam batubaranya sendiri.
*embangkit listrik yang menggunakan batu-bara menghasilkan "olume abu sekitar 0> dari
"olume batubara. abu tidak tersebar ke lingkungan, yang terdiri dari 10> bottomash dan slag, sedang sisanya adalah 64> berupa abu terbang. %bu biasanya #uga mengandung
silikon, aluminium, besi dan kalsium. &ekitar 60>-50> abu batu bara yang dihasilkan dibuang
di landfill atau kolam. &ering di#umpai pula adanya abu terbang, bottom ash, dan boiler slag yang digunakan sebagai pengganti semen dan beton, atau sebagai pengisi konstruksi bangunan.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
6/11
(i sini harus diperhatikan adanya potensi dampak #angka pan#ang akibat terakumulasinya. (i
negara-negara ma#u sekitar 30> dari abu batu bara digunakan lagi sebagai aditif beton, semen,
bahan atap, reklamasi, cat dan pelapisan, serta berbagai produk lainnya serta untuk bahan isiankonstruksi #alan.
Tabel 2. 'onsentrasi Radionuklida dalam abu batu bara
Radionuklida Konsentrasi* B+,g -&.i,g/
=-135 0.1 3.3!
=-132 0.1 3.3!
Th-130 0.054 1.3!
Ra-11/ 0.2 3.6!
*b-10 0.14 /.5!
*o-10 0.1/ 6.0!
=-134 0.0036 0.!
*a-13 0.0047 0./!
%c-116 0.0047 0./!
Th-131 0.066 1.!
Ra-115 0.0// .5!
Th-115 0.7 3.1!
Industri Min)ak dan 1as
Radioakti"itas di dalam produksi minyak dan gas merupakan hal yang alami dan sekarang
diketahui meluas dan ter#adi di mana-mana. Tidak semua kilang minyak atau gas menghasilkanTENORM dengan konsentrasi besar, tergantung lokasi tempat. &ebagai contoh di %merika&erikat hanya di Teas utara dan beberapa tempat sa#a yang mempunyai TENORM tinggi.
&edangkan di :alifornia, =tah, Cyoming dan sebagainya mengandung TENORM rendah.
=ranium dan torium yang ada biasanya tidak larut, dan meskipun minyak naik ke permukaan,kedua radionuklida itu tetap berada di reser"oir ba+ah tanah. *ada saat tekanan alami dalam
lapisan tanah #atuh, maka air di dalam reser"oir akan terekstraksi bersama-sama dengan minyak
dan gas. &ebagian radium dan anak luruhnya akan larut dalam air dan bergerak bersama air ke permukaan. 'arena sifat radium yang mirip dengan sifat barium dan kalsium semuanya pada
group $$% di tabel berkala!, maka radium #uga membentuk endapan senya+a kompleks dengan
sulfat dan karbonat seperti halnya barium dan kalsium.
Dumlah TENORM yang dihasilkan untuk suatu ladang minyak naik seiring dengan #umlah airyang dipompa dari dalam. 'arena konsentrasi radium pada a+alnya sangat ber"ariasi, maka
radium yang terendapkan membentuk scale dan sludge di produk minyak maupun yang
menempel pada peralatan sangatlah ber"ariasi. 'etebalan scale antara beberapa milimetersampai satu inci. Terkadang scale tersebut mampu menyumbat aliran pipa yang berdiameter 0,
cm.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
7/11
adakalanya ditemui la#u paparan melebihi 5,6 F&")#am. TENORM dalam sludge yang
terkontaminasi hampir sama dengan scale. (eposit yang ter#adi dalam bentuk minyak, dan
sludge tersebut terkadang mengandung senya+a silika dan #uga senya+a barium. &ebagian besar sludge tersebut terikut dalam tangki penyimpan minyak dan tanki air. 'onsentrasi radionuklida
dalam sludge ber"ariasi dari le"el background sampai dengan beberapa ratus p:i)gr.
Beberapa perusahaan minyak dan gas membuang produksi air ke dalam lubang tanah, dan slurry diin#eksikan dalam sumuran pada batas konsentrasi TENORM tertentu. Namun sebagian sludge
dimasukkan ke dalam drum, dan industri membuang limbah scale dan sludge yang diambil dari
peralatan produksi, serta membuang peralatan tersebut yang telah terkontaminasi. Beberapa kali pemerintah %merika &erikat mengi#inkan pembuangan limbah TENORM tersebut ke lepas
pantai.
Tabel 4. 'onsentrasi rata-rata radionuklida dalam sludge
Radionuklida Konsentrasi* B+,g -&.i,g/
Ra-11/ 1.06 4/!
*b-10 1.06 4/!
*o-10 1.06 4/!
Ra-115 0.6 7!
Th-115 0.6 7!
Pengelolaan Air Bersih
*enggunaan air domestik berasal dari sungai, danau, +aduk, air tanah dapat mengandung
NORM. Radionuklida masuk ke dalam tanah atau permukaan air ketika air tersebut bersinggungan dengan media geologi yang mengandung uranium dan torium. Radionuklida yang
dominan ada dalam air adalah radium, uranium dan radon beserta anak luruhnya. *engolahan airmeliputi pengaliran air ke beberapa #enis filter dan media lain sehingga mampu mengambilimpuritas dan organisme. Bila air diolah dengan cara tersebut maka ada kemungkinan terkumpul
limbah radioaktif, meskipun pada a+alnya sistem tersebut tidak dimaksudkan untuk
menghasilkan limbah radioaktif.
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
8/11
(emikian pula la#u paparan radiasi mendekati le"el bac'ground . Namun la#u paparan dari resin
bekas dan karbon aktif #auh lebih tinggi. Rata-rata yang telah terobser"asi adalah 0,625
F&")#am.
Tabel /. 'onsentrasi rata-rata radionuklida dalam sludge pengelolaan air bersih
RadionuklidaAir Masuk* B+, -&.i,/
-konsentrasi di atas nor(al/Sludge* B+,g -&.i,g/
=-135 0.062 1.0! 0.4 2.0!
=-132 0.062 1.0! 0.4 2.0!
Th-130 0.0036 0.! 0.0062 0.1!
Ra-11/ 0.30 5.0! 0.47 /.0!
*b-10 0.5 2.5! 0.2 .0!
*o-10 0.5 2.5! 0.2 .0!
=-134 0.00041 0.02! 0.00 0.03!
*a-13 0.00041 0.02! 0.00 0.03!
%c-116 0.00041 0.02! 0.00 0.03!
Th-131 0.0036 0.! 0.0062 0.1!
Ra-115 0.36 0.0! 0.62 10.0! G0.47 /!H8
Th-115 0.0036 0.! 0.0062 0.1! G0.33 7.0!Ha
8! =ntuk 115Ra dan 115Th, nilai dalam kurung adalah setelah 1 tahun peluruhan
RE1UASI NORM DAN TENORMMeskipun banyak TENORM yang dihasilkan, namun pertanyaan yang muncul adalah sebataskonsentrasi berapakah NORM)TENORM men#adi faktor pengganggu kesehatan manusiaI
*ertanyaan mengenai NORM)TENORM yang lebih esensial lagi adalah how clean is cleanI
Banyak negara telah menerapkan regulasi untuk limbah NORM dan TENORM denganmemberikan suatu batas yang disebut eemption le"el secara sederhana untuk memberikan suatu
kriteria apakah suatu limbah NORM)TENORM dapat dikatakan sebagai bahan radioaktif atau
bukan. Namun Basic &afety &tandards menyatakan;
The application of exemption to natural radionuclides where these are not excluded is limitedto the incorporation of naturally occurring radionuclides into consumer products or their use as
a radioactive source (e.g. Ra-))* &o-)+, or for their elemental properties (e.g. thoriumuranium.
Nilai eemption tersebut tidak dapat digunakan untuk penanganan #angka pan#ang terhadaplimbah NORM)TENORM. *ermasalahan di negara ma#u lebih terfokus pada penetapan regulasi,
penanganan limbah NORM)TENORM di masa lalu, dan pencarian lokasi pembuangan limbah
NORM)TENORM. =ntuk negara berkembang hal itu men#adi sangat kompleks karenamenyangkut faktor sosial ekonomi, namun paling tidak saat ini harus ada usaha dari a+al untuk
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
9/11
mencari solusi terhadap #enis limbah ini. &ai saat ini $%E% belum membuat suatu guideline
untuk penanganan limbah NORM dan TENORM dan masih melakukan diskusi dengan $:R*
serta institusi lain untuk menetapkan clearance level dan exemption level yang dapatmemper#elas bahan yang dapat di daur ulang dan bahan yang masuk kategori limbah. al yang
menarik pula adalah di organisasi internasional tersebut sedang dilakukan proses diskusi untuk
menetapkan regulasi batas radiasi yang boleh ada pada bahan komoditi, residu maupun limbahindustri. 'esimpulan terakhir sampai saat ini di antara negara-negara ma#u mengenai NORM dan
TENORM adalah regulations should be reasonable and fair to the industry the wor'ers and the
public.:ontoh nilai exemption level dalam basic safety standard B&&! di beberapa negara anggota =ni
Eropa ditun#ukkan dalam contoh berikut ini. =ntuk nuklida tertentu :o-/0, :s-36, and Ra-11/!
adalah 0 B9)g, hanya di sini berlaku untuk kegiatan pemanfaatan energi nuklir dan tidak
dihubungkan dengan industri NORM)TENORM. $nfo terakhir dari seminar NORM $$ di 'refeldDerman disebutkan bah+a nilai exemption level men#adi lebih tinggi, yaitu;
• Derman 400 B9)gr untuk akti"itas total NORM!, /4 B9)gr untuk Ra-11/
•
Belanda 00 B9)gr
• Nor+egia 0 B9)gr termasuk untuk Ra-11/ dan Ra-115, serta *b-10 dari industri
minyak dan gas.
*ada bulan Duni 100, 'omisi =ni Eropa mengusulkan draft Radiation &rotection 11, di mana
untuk TENORM usulan kriteria pelepasan exemption atau clearance! adalah 300 F&")tahununtuk dosis indi"idu. al ini berbeda dengan proposal $%E% yaitu yang hanya 0 F&")tahun
untuk dosis indi"idu. al ini cukup membingungkan, mengingat adanya dua standar yang
berbeda. &etelah diskusi pada Duli 100 bulan kemudian! direkomendasikan bah+a300F&")tahun secara de facto diterima untuk TENORM sedangkan 0 F&")tahun adalah untuk
limbah aplikasi energi nuklir.
$ndonesia belum mempunyai kriteria exemption level maupun clearance level untuk limbah atau bahan, baik dari kegiatan aplikasi energi nuklir maupun TENORM dari $ndustri. *eraturan
*emerintah No. 16 tahun 1001 hanya menyinggung sedikit mengenai NORM)TENORM, yaitu
pada pasal 31 yang menyatakan bah+a penambangan bahan nonnuklir yang dapat menghasilkan
limbah radioaktif sebagai hasil samping, maka pengusaha tambangnya +a#ib melakukan analisiskeselamatan yang dilaporkan ke Badan *enga+as Tenaga Nuklir.
PEMBUAN1AN IMBAH NORM,TENORM
Beberapa negara aktif melakukan usaha untuk mendapatkan cara membuang limbah radioaktif,terutama yang berhubungan dengan pemanfaatan energi nuklir. &ementara itu, limbah
NORM)TENORM baru akhir-akhir ini sa#a mulai mendapatkan perhatian. *rinsip $%E% dalam
penanganan limbah ber+aktu paruh pan#ang adalah;
Radioactive waste should be managed in a way that predicted impacts on the health of future generations do not exceed levels which are accepted today.
*rinsip ini di#abarkan dalam pembuangan atau isolasi limbah radioaktif dengan sistem
penghalang ganda termasuk pembuangan tanah dalam deep geological disposal ! dan
pembuangan dekat permukaan near surface disposal !. &ecara prinsip tidak terdapat perbedaan
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
10/11
persyaratan dalam pembuangan limbah NORM)TENORM dan pembuangan limbah radioaktif.
*embuangan limbah radioaktif yang masuk dalam kategori limbah akti"itas rendah dan sedang
mengikuti persyaratan;
•
-
8/19/2019 Bahan Radioaktif Bisa Dihasilkan Oleh Kegiatan Non Nuklir
11/11
akan sangat lambat di lokasi bekas tambang, sehingga lokasi ini men#adi sangat atraktif sebagai
tempat pembuangan limbah NORM)TENORM.
KESIMPUAN
NORM dan TENORM dihasilkan di banyak industri, dan ini sudah men#adi perhatian di
beberapa negara ma#u. Meskipun masih ada kegamangan dalam regulasi, namun =ni Eropamaupun %merika &erikat mulai membatasi ruang untuk pembuangan limbah yang mengandung
NORM)TENORM. &ebagaimana halnya limbah radioaktif hasil kegiatan aplikasi energi nuklir,maka pembuangan limbah NORM)TENORM men#adi suatu studi khusus mengingat kontro"ersi
apakah limbah NORM) TENORM bisa masuk dalam kategori limbah radioaktif.
$ndonesia baru secara serius memperhatikan masalah NORM)TENORM pada 2 tahun terakhir,meskipun regulasi atau perundang-undangan belum ada yang secara langsung menyinggung
penanganan NORM dan TENORM. (engan memperhatikan situasi sosial dan ekonomi
$ndonesia, maka permasalahan NORM dan TENORM harus diangkat secara hati-hati.
DA'TAR PUSTAKA
. $nternational %tomic Energy %gency, Radioacti"e Caste Management &tatus and Trends
No., $%E%, Kienna, 100.
1. $nternational %tomic Energy %gency, Radioacti"e Caste Management &tatus and Trends
No.1, $%E%, Kienna, 1001.
3. =nited &tates En"ironmental *rotection %gency, http;+++.epa.go")rpd+en00)tenorm),
E*%, 1001
2. Bhattacharyya, (.'., $ssues in the disposal of +aste containing naturally occurring
radioacti"e material, %pplied Radio $sotop, Kol. 27, No.3, 775
4. utchinson, (.E. et al, Near surface (isposal of :oncentrated NRM Caste, %ppliedRadio $sotop, Kol. 27, No.3, 775
/. *eraturan *emerintah Republik $ndonesia No. 16 tahun 1001 tentang *ENE