bahan penutup atap

37
BAHAN PENUTUP ATAP Posted: 1 April 2012 in ARTIKEL , PUBLIKASI Oleh : Achmad Basuki, ST., MT. (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Minggu) Konstruksi atap merupakan bagian dari bangunan yang tidak kalah penting fungsinya. Disamping sebagai pelindung dari teriknya sinar matahari dan guyuran hujan, atap juga mempunyai fungsi pembentuk estetika bangunan. Konstruksi atap terdiri atas penutup atap dan konstruksi penopangnya, seperti konstruksi rangka kuda-kuda, balok gable, pasangan bata, pelat atap beton bertulang dan sebagainya. Sedangkan penutup atap, yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar dan cuaca, banyak jenisnya yang dapat dipilih. Penentuan dan pemilihan konstruksi atap yang baik akan memeberikan keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan. Dalam perencanaan konstruksi atap, jenis penutup atap umumnya akan menentukan jenis konstruksi penopangnya, karena masing-masing mempunyai berat jenis dan spesifikasi teknis tertentu. Penutup atap yang beredar di pasaran saat ini banyak macam dan jenisnya, tergantung pada desain konstruksi dan arsitekturnya. Yang penting, syarat-syarat sebagai penutup atap harus terpenuhi yakni pada saat tertimpa air hujan tidak terjadi rembesan dan dapat mengalirkan air hujan dengan baik, melindungi dari terik dan menyerap sinar matahari, serta awet sepanjang umur bangunan. Oleh karenanya, penting untuk diketahui karakteristik dari jenis-jenis bahan penutup beton, seperti: Sirap, merupakan lembaran tipis terbuat dari kayu ulin-yang dapat digunakan sampai 25 tahun, dengan kemiringan pemasangan yang tidak boleh terlampau datar, dan sangat cocok untuk rumah-rumah tradisional dengan kesan menyatu dengan alam. Genteng tanah liat, penutup atap ini umum digunakan di rumah- rumah – baik yang digunakan dengan cetakan biasa atau dengan memberikan tekanan (genteng press), ikatan pemasangan berdasarkan saling mengikat (interlocking), dikaitkan dan menumpu pada kayu

Upload: eva-sartika-meliaty

Post on 04-Aug-2015

889 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BAHAN PENUTUP ATAPPosted: 1 April 2012 in ARTIKEL, PUBLIKASI

Oleh : Achmad Basuki, ST., MT.

(Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Minggu)

Konstruksi atap merupakan bagian dari bangunan yang tidak kalah penting fungsinya. Disamping sebagai pelindung dari teriknya sinar matahari dan guyuran hujan, atap juga mempunyai fungsi pembentuk estetika bangunan.

Konstruksi atap terdiri atas penutup atap dan konstruksi penopangnya, seperti konstruksi rangka kuda-kuda, balok gable, pasangan bata, pelat atap beton bertulang dan sebagainya. Sedangkan penutup atap, yang langsung berhubungan dengan lingkungan luar dan cuaca, banyak jenisnya yang dapat dipilih. Penentuan dan pemilihan konstruksi atap yang baik akan memeberikan keamanan dan kenyamanan pengguna bangunan. Dalam perencanaan konstruksi atap, jenis penutup atap umumnya akan menentukan jenis konstruksi penopangnya, karena masing-masing mempunyai berat jenis dan spesifikasi teknis tertentu.

Penutup atap yang beredar di pasaran saat ini banyak macam dan jenisnya, tergantung pada desain konstruksi  dan arsitekturnya. Yang penting, syarat-syarat sebagai penutup atap harus terpenuhi yakni pada saat tertimpa air hujan tidak terjadi rembesan dan dapat mengalirkan air hujan dengan baik, melindungi dari terik dan menyerap sinar matahari, serta awet sepanjang umur bangunan. Oleh karenanya, penting untuk diketahui karakteristik dari jenis-jenis bahan penutup beton, seperti:

Sirap, merupakan lembaran tipis terbuat dari kayu ulin-yang dapat digunakan sampai 25 tahun, dengan kemiringan pemasangan yang tidak boleh terlampau datar, dan sangat cocok untuk rumah-rumah tradisional dengan kesan menyatu dengan alam.

Genteng tanah liat, penutup atap ini umum digunakan di rumah-rumah – baik yang digunakan dengan cetakan biasa atau dengan memberikan tekanan (genteng press), ikatan pemasangan berdasarkan saling mengikat (interlocking), dikaitkan dan menumpu pada kayu reng. Pemasangan pada konstruksi atap dengan kemiringan 25-45 derajat. Apabila dipasang terlampau datar maka dimungkinkan terjadinya tempias air hujan melalui sela-sela hubungan antar genteng. Genteng pres mempunyai berat jenis yang lebih besar dan serapan air yang lebih kecil dibandingkan dengan genteng tanah liat biasa. Namun demikian, serapan air memungkinkan munculnya jamur atau lumut selama umur pemakaian.

Genteng glasur/keramik, penutup atap ini dari tanah liat press yang sudah melalui proses finishing pada permukaannya dengan diglasur atau dikeramik, sehingga permukaannya menjadi kedap air, terhindar dari tumbuhnya jamur atau lumut, dan menambah estetika. Umur pemakaian genteng glasur/keramik ini tentunya lebih lama dibandingkan genteng tanah liat biasa.

Genteng beton, merupakan penutup atap berbahan dasar mortar (campuran air, semen dan pasir) atau beton dengan agregat kasar yang lebih kecil, diberikan tekanan, sehingga genteng beton mempunyai berat jenis yang relatif besar. Pada permukaan biasanya dilapisi pasta

semen yang tipis dan terkadang juga dicat khusus untuk genteng dengan warna sesuai keinginan pemakai. Ketahanannya dapat mencapai 50 tahun.

Seng, merupakan lembaran tipis baja yang diberi lapisan seng, agar tidak mudah terjadi karat atau korosi. Penutup atap seng dapat dipasang langsung pada gording, tanpa reng, dan dapat dipasang pada kemiringan atap yang lebih datar. Karena beratnya relatif ringan, maka dapat digunakan konstruksi penopang atau kuda-kuda yang sederhana. Namun demikian, atap seng harus dipasang cukup kuat untuk menghindari terlepas dan terangkatnya seng akibat terpaan angin yang besar.

Genteng metal/galvalum, merupakan  genteng yang terbuat dari logam tipis, dan mempunyai berat yang ringan ringan, serta dilapisi dengan baja ringan dan galvanis. Disamping itu, gentang metal ini ada yang berlapis pasir dan tidak(color/polos). Lapisan pasir berfungsi untuk menahan panas dan meredam suara atau bising apabila terkena air hujan.  Pemasangan genting metal/galvalum lebih mudah dan cepat.

Plastik komposit (polycarbonate dan poly propylene), merupakan jenis penutup atap dari bahan plastic komposit, dengan bentuk lembaran hampir sama dengan penutup atap seng, ada yang polos dan bergelombang. Biasanya digunakan untuk penutup atap pada struktur pelengkap rumah, seperti carport, tempat parkir, doorloop, halte, dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah ketahanannya terhadap pengaruh cuaca panas dan hujan, karena material ini ada yang mudah lapuk dan tidak, tergantung komposit material yang digunakan.

Asbes, juga merupakan penutup atap sejenis seng, yang terdiri dari material semen dan serat mineral silikat. Namun, saat ini sudah banyak ditinggalkan sebagai penutup atap karena banyak menimbulkan debu-debu yang apabila terhirup manusia dapat menyebabkan penyakit asbestosis yakni sejenis penyakit yang menyerang paru-paru dan mengganggu pernapasan.

Pelat beton, adalah jenis penutup atap berupa konstruksi pelat beton bertulang, sehingga kontruksi penopang atapnya berupa balok-balok yang mendukung pelat tersebut. Yang sering menjadi masalah biasanya  terjadinya retakan/bocoran karena kesalahan pada pembuatan beton dan perawatan beton setelah selesai dicor. Untuk menghindarinya, biasanya dilakukan pelapisan dengan aspal atau lapisan anti bocor.

Sebelum mendirikan konstruksi bangunan secara keseluruhan, mestinya sudah ditentukan jenis konstruksi atap yang akan digunakan. Hal ini karena menyangkut jenis penutup atap dan konstruksi penopangnya, selain faktor estetika dan nilai ekonomis yang diinginkan.***

Pengertian Struktur Konstruksi Atap Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan.

Diposkan oleh azwaruddin di 16:27

Label: Teknik Sipil

Tips Memilih Rangka Atap Baja Ringan (Roof Truss) dan Penutup Atap (Genteng) Written by Administrator    Sunday, 08 July 2012 03:44

Untuk masing-masing jenis penutup atap (genteng keramik/beton/metal, seng aluminium, onduline, fiberglass atau asbes), ukuran/dimensi, ketebalan serta konstruksi rangka kuda-kuda atap baja ringan yang digunakan berbeda disesuaikan dengan berat material penutup atap. Semakin berat material penutup atap, semakin besar/tebal pula rangka yang dipakai. Begitu pula sebaliknya. 

JANGAN TERKECOH DENGAN HARGA MURAH, ketelitian sebelum membeli atap baja sangat diperlukan. Mintalah informasi ukuran/dimensi Reng (roof batten) dan Kanal C (c channel) rangka yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan Kanal C rangka, semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka. Semakin kecil ukuran/dimensi C channel, semakin minim pula kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap. 

Seperti contoh rekomendasi untuk 3 jenis C channel (kanal C) ZincAlum maupun Galvanis adalah sebagai berikut : 

C71.075 Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, seng, fiberglass, Onduline, asbes dan jenis penutup atap lainnya yang bersifat ringan. Pemakaian C71.075 dengan bentangan lebar tetap aman karena kekuatan rangka/kuda-kuda sebanding dengan

beban total penutup atap. 

C75.080 Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, keramik dan beton. Pemakaian C75.080 dengan bentangan lebar tetap aman bila mengikuti rekomendasi oleh desain software dengan bentang atap kurang dari 9 meter. 

C75.100 Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, keramik dan beton. Pemakaian C75.100 dengan bentangan lebar tetap aman bila mengikuti rekomendasi oleh desain software dengan bentang atap lebih dari 9 meter. 

C81.075 Selain direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup seperti tersebut di atas dengan bentangan lebar, C81.075 juga dapat diaplikasikan untuk jenis penutup genteng keramik dengan bentang atap kurang dari 9 meter. 

C81.095 Direkomendasikan untuk rangka atap baja dengan jenis penutup genteng keramik dan genteng beton dengan bentang atap yang panjang (> 9 meter). 

PENUTUP ATAP (Genteng) Untuk genteng atau material penutup atap, sangat banyak pilihan tersedia di pasaran yang memiliki kualitas sangat beragam. Mengenai pilihan, semuanya kembali lagi ke Anda sendiri berdasarkan pertimbangan selera dan jumlah dana yang tersedia. 

HAL YANG PENTING ANDA INGAT : Pilih perusahaan aplikator yang dapat dipertanggung jawabkan. Jangan hanya bertransaksi melalui email atau telepon. Apa lagi bila Anda mencari aplikator melalui internet search engine (Google, Yahoo! dan lain-lain). Sediakan waktu dan sempatkan diri Anda untuk datang langsung ke kantor aplikator yang Anda pilih. Cek keberadaan alamat kantor aplikator tersebut. Secara kasat mata, Anda pasti bisa membedakan mana aplikator resmi dan aplikator 'abal-abal'. 

Produsen atau kontraktor rangka atap baja ringan yang produk atau prosedur kerjanya sesuai dengan standar internasional dalam melakukan perhitungan struktur dan jumlah material SELALU MENGGUNAKAN SOFTWARE KHUSUS yang memang di-desain untuk perhitungan rangka atap baja ringan untuk menentukan ukuran besar dan tebal rangka berdasarkan jenis penutup atap serta menjamin kekuatan struktur rangka atap baja ringan. 

Sekali lagi JANGAN TERKECOH DENGAN HARGA MURAH. Selalu pastikan bahwa konstruksi dan struktur rangka baja ringan yang Anda pakai memiliki GARANSI RESMI dari pihak aplikator. 

PENTING ANDA INGAT Karena atap adalah pelindung 'kepala' rumah Anda. Jangan hanya karena selisih harga

yang tidak seberapa Anda rela mengorbankan nyawa dan keselamatan keluarga Anda.  Karena rumah adalah asset Anda yang paling berharga sebagai warisan untuk anak

cucu Anda kelak. Rumah yang kuat dan kokoh juga akan menaikkan harga jual

kembali rumah tersebut apabila suatu saat Anda berniat untuk menjualnya. 

Posted by : JAYAROOF Jakarta http://jayaroof.blogspot.com 

Macam - Macam Penutup Atap 1. Atap Sirap Penutup atap yang terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri), umur kerjanya tergantung keadaan lingkungan, kualitas kayu besi yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa bertahan antara 25 tahun hingga selamanya. Bentuknya yang unik cocok untuk rumah rumah bergaya country dan yang menyatu dengan alam. 2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Genteng terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. 3. Atap Genteng Keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan. 4. Atap Genteng Beton Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun. 5. Atap Seng Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat. 6. Atap Dak Beton Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas. Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya. 7. Atap Genteng Metal Bentuknya lembaran, mirip seng. Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m. 8. Atap Genteng Aspal Bahan material yang satu ini dari campuran lembaran bitumen (turunan aspal) dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipleks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan. 9. Atap Polycarbonate Atap ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan. Keunggulan polycarbonate lebih ke kualitas material dan besarnya daya reduksi thd radiasi matahari. Biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Pemasangan polycarbonate mudah dan cepat, namun harganya memang lebih mahal dari atap atap lainnya. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan bahan bangunan sekarang ini, masih banyak penutup atap lain yang tidak dapat dijabarkan satu persatu. Semua dapat dipertimbangkan sesuai kebutuhan dan budget yang tersedia.

Diposkan oleh Rama Pratama di

Macam – Macam Penutup Atap di indonesia

{ Oktober 13, 2011 @ 7:35 am } · { Teknik Sipil }

Macam – Macam Penutup Atap di indonesiaa. Atap SengKalau ini ngga perlu cerita banyak karena sudah umum digunakan di seluruh dunia, hanya jaman sekarang modelnya udah di modifikasi. Jenis ini seperti seng gelombang, seng plat dll.b. Atap sirapSeperti yang tertera pada soal no 2 atap sirap terbuat dari irisan kayu ulin, banyak digunakan pada rumah-rumah adat, gasebo dan selasar.c. Atap RumbiaTerbuat dari anyaman daun rumbia atau daun Nipa. di daerah pedalaman atap ini menjadi alternatif utama, namun jika di perkotaan atap ini banyak dipakai sebagai atap penutup Gasebod. Dak betonTerbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Banyak dipergunakan pada rumah-rumah modern atau yang sering dikenal sebagai rumah minimalis. Dak beton cukup kuat menahan perubahan cuara. Saat ini ada lagi dak beton atau lantai plat siap pasang namanya “dak beton kraton” karya anak bangsae. Genteng MetalIni dalah yang paling banyak digunakan saat ini selain ringan genteng metal in memiliki banyak pilihan bentuk dan warna. Tidak jauh beda dengan atap seng, ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m contohnya seng multirooff. Genteng Tanah LiatMaterial ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya. Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Kekuatannya cukup. Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat .g. Genteng AspalBahan meterial yang satu ini dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada dua model yang tersedia di pasar. Pertama, model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Genteng aspal dilem ke papan. Untuk jenis kedua, model bergelombang, ia cukup disekrup pada balok gording.h. Genteng KeramikBahan dasar genteng ini tetap keramik, namun telah mengalami proses finishing glazur. tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Aplikasinya cocok untuk atap balkon hunian modern. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.i. Atap tenda atau kain terpalIni untuk yang sifatnya kontenporer. Dipakai pada atap balkon, cocok juga untuk kanopi jendela. Bahan terbuat dari kain terpal dan plastik padat, juga elastis. Kain-kain terpasang dan bertumpu pada rangka besi. Pengait menggunakan sekrup agar menempel kuat di dinding. Dengan cara pemasangan mirip layar, atap kain terpal mudah dilepas-dipasang.j. Atap polikarbonat

Polycarbonate adalah plastik dari persenyawaan dari biji resin/plastik yang diolah menjadi lembaran. Atap ini digunakan pada area atap tembus pandang yang berfungsi sebagai penyaring cahaya.

Home Artikel Membangun Rumah

Daftar Artikel

My Profil

Desain Interior

Taman dan Tanaman

Kamis, 27 September 2012

Macam-macam Penutup Atap Carport

Macam-macam Penutup Atap Carport yaitu :

Penutup Transparan yaitu :

Polikarbonat. Lembaran Polikarbonat yang tahan cuaca. Menolak sinar ultra violet (UV) dan panas. Ada yang jenis cool, yang membuat ruangan dibawahnya terasa lebih dingin. Bentuk ada yang datar atau bergelombang. Pilihan warnanya beragam dan dapat dilengkungkan. Merek Twinlite dan Solartuff.

Vinil. Bobot ringan dan pemasangan mudah. Kekuatan dan kemampuan meredam panas sedikit dibawah polikarbonat. Merk Laserlite.

Fiberglass. Bentuknya ada yang datar atau bergelombang. Kekuatan dan kemampuan meredam panas dibawah polikarbonat dan vinil. Tetapi harganya paling ekonomis. Sekitar Rp. 60.000,- per lembar.

Kaca. Kacapun dapat dipakai untuk penutup atap carport. Namun harus diperhatikan Jenis kaca, Tebal kaca dan Konstruksinya.

Shade Sail. Berbentuk kanopi terbuat dari bahan nylon polyethylene. Berpori seperti paranet, tetapi sangat rapat. Menolak panas tetapi kurang mampu menahan hujan. Dipasang dengan struktur tarik / kaitan di bor ke tembok.

Penutup Tertutup Penuh yaitu :

Genteng. Memakai genteng membuat ruang dibawahnya sejuk. Ingin sinar masuk bisa dipakai genteng kaca. Macam-macam Genteng yaitu Genteng Beton, Keramik, Tanah liat, Aspal atau Metal.

Dak Beton Bertulang. Kolom, Balok dan penutup atapnya Plat / Dak beton. Atap Datar. Kolom beton ukuran 20 x 20 cm. Jarak kolom tidak lebih dari 3 m. Balok beton berjarak 3 m. Ketebalan Plat beton bertulang 8 cm. Campuran beton kedap air dengan perbandingan 1 semen : 1½ pasir : 2½ kerikil , dengan tulangan rangkap atas bawah.

Perbandingan bahan untuk membuat Dak adalah :

Dak Konvensional, harga sekitar Rp. 550.000,- per m²

Dak Keramik Beton, harga sekitar Rp. 350.000,- per m²

Dak Balok Lantai Beton, harga sekitar Rp. 350.000,- per m²

Dak Pelat Baja, harga sekitar Rp. 200.000,- per m².

Bagian bawahnya dapat diekspos, langsung dicat sesuai warna yang diinginkan. Tebal Dak 8 cm, diatur kemiringannya dan diberi lapisan Waterproofing.

Atap Bisa Buka Tutup. Atap carport tampil ringan, bisa dibuka tutup sesuai kebutuhan. Material utama dari Alumunium diberi powder coating, tahan karat. Terdiri dari Tiang vertikal, Tiang horizontal dan Penutup Sirip-sirip. Sirip dapat dibuka hingga 90°. Harganya Mahal. Merek Lovera dan Sun Louvre.

Demikian tentang Macam-Macam Penutup Atap Carport ... semoga bermanfaat.

Artikel lain yang terkait :- Macam-macam Penutup Lantai Carport- Macam-macam Penutup Lantai- Konstruksi Kolom dan Atap Carport- 5 Langkah Membuat Lantai Carport

Diposkan oleh Agnes Sri Andayani

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Label: Macam-macam Penutup Atap Carport

0 komentar:

Poskan KomentarPosting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Popular Posts

Macam-macam Penutup Lantai Carport

Penutup Lantai Carport harus memenuhi 3 syarat yaitu : Permukaan yang kasar / bertekstur. Jika permukaannya halus akan licin jika terk...

Macam-macam Penutup Lantai

Yang dimaksud Penutup Lantai adalah lapisan akhir dari lantai atau finishing lantai. Penutup Lantai merupakan salah satu elemen penting...

Accesories Keramik

Accesories Keramik adalah bahan material tambahan pada saat pemasangan lantai, dinding, tangga atau meja dapur. Bahannya tidak hanya ker...

Artikel Membangun Rumah

5 Langkah Membuat Lantai Carport Accesories dan Pengaman Pagar

Accesories Keramik

Accesories Sanitair

Arti dan Fungsi Rumah

Cara Pasang Batu Koral Sikat

Cara Pasang Paving Block

Cara Pemasangan Keramik

Carport

Contoh Rincian Biaya Pengurusan IMB

Contoh Wastafel Model Bowl

Daftar Merk Material Listrik bersertifikat SNI

Definisi dan Istilah Seputar Bangunan

Fungsi dan Jenis Lantai

Ketentuan Pemasangan Instalasi Listrik

Konstruksi Kolom dan Atap Carport

Macam-macam Batu Koral Sikat

Macam-macam Cara Buka Pintu Pagar

Macam-macam Gaya Pagar

Macam-macam Material Pagar

Macam-macam Penutup Atap Carport

Macam-macam Penutup Lantai

Macam-macam Penutup Lantai Carport

Macam-macam Sanitair

Macam-macam Wastafel

Membuat Sumur Resapan

Memilih Keramik

Mencegah dan Membasmi Rayap

Menghitung Besarnya Kebutuhan AC

Nilai Prosentase Bobot Ruangan

Pagar

Paving Block

Pengetahuan dasar membangun rumah

Pengurusan IMB

Penyelidikan Tanah dan Pondasi

Link Partner

Arsitek Desain Interior Arsitek Desain Rumah

Andayanisa Blog. Diberdayakan oleh Blogger.

Penutup Atap

Penutup atap adalah bagian terpenting dari atap. Pemilihan jenis bahan penutup atap ini sangan menentukan struktur rangka atapnya. Ada banyak jenis bahan yang dapat digunakan sebagai penutup atap, diantaranya ialah sirap, genteng, asbes, fibersemen, dan baja atau metal.

Macam-macam penutup atap antara lain sebagai berikut:a.GentengBerdasarkan bahan bakunya, genteng dibedakn menjadi dua, yaitu genteng tanah dan genteng beton. Bahan dasar pembuatan genteng tanah adalah tanah liat yang dicetak baik secara manual ( dengan tangan ) atau menggunakan mesin press yang kemudian dibakar dengan sempurna. Sementara genteng beton terbuat dari campuran pasir atau abu batu dengan semen PC yang dicetak menggunakan mesin bersasarkan bentuknya. Genteng trdiri dari berbagai jenis, yaitu genteng kodok, genteng plentong, genteng morado, genteng keramik, dan genteng beton.-Genteng kodok tergolong ringan dibanding jenis lainnya, yaitu hanya sekitar 1,5-1,8 kg per buah. Kebutuhan genteng per meter persegi atap sekitar 21-25 buah, tergantung ukuran gentengnya. Sudut kemiringan pada saat pemasangannyasebagai atap adalah 19 tanpa alumunium foil.-Genteng pelentong ini paling banyak digunakan selain harganya relatif murah, pemasangannya juga cukup mudah, kebutuhan permeter perseginya sebanyak 25 buah dengan berat 1,5 kg/buah.-Genteng murado mempunyai spesifikasi antara lain berat 2.3 kg/buah, isi 18 buah per meter persegi, jarak usuk 40 cm, jarak reng 27,5 cmkemiringan atap minimum 19 derajat.-Genteng keramik mempunyai spesifikasi antaralain berat 3,2 kg/buah, isi 14 buah per meter persegi, jarak usuk 40 cm. Genteng ini cukup kuat dibanding jenis lainnya.

-Genteng beton mempunyai spesifikasi antaralain berat 4-4,2 kg/buah, isi 9-10 buah per meter persegi.genteng beton ini campuran semen, pasir, bahan pengikat, bahan penguat, dan bahan pewarna.

b.FibersemenPenutup atap fibersemen palingmudah dipasang dan harganya relaif lebih murah dibanding dengan penutup atap lainnya. Ini disebabkan penggunaan rangka atap tidak sebangak rangka atap yang menggunakan penutup atap genteng. Adapun ukuran fibersemen yang ditemui dipasaran antara lain lebar 10,5 m denagn panjang 1,5 m; 1,8 m; 2,1 m; 2,4 m; 2,7 m; dan 3 m.Penutup atap fibersemen ini ada tiga tipe, yaitu tipe gelombang 5,5 karena tiap lembarnya terdapat 5,5 gelombang, kemudian tipe gelombang 14 karena pada setiap lembar terdapat 14 gelombang.

c.SirapSirap merupakan bahan penutup atap dari bahan papan kayu berukuran 60 cm x 70 cm dengan ketebalan 1 mm.jenis kayu yang sering digunakan untuk sirap ini adalah kayu ulin dankayu belian.keuntungan pemakain sirap adalah penyerap panas lebih lambat sehingga ruangan lebih dingin, tahan lama karena kualitas kayu ulin dapat mencapai puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Sementara kekurangannya adalah karena dipasaran langka ditemukan maka harganya cukup mahal.

d.Genteng metalGenteng metal tersebut dari pelat baja yang diberi lapisan zink. Keuntungan mengguanakan bahan penutup atap ini adalah ringa, anti bocor, mudah mengikuti bentuk atap, hemat biaya rangka atap, tidak mudah terbakar. Adapun kekurangannya adalah pada saat pemasangan harus hati-hati bila menginjaknay karena ketebalannya hanya 0,5 mm. Adapun spesifikasinya berukuran 410 mm x 710 mm, berat 1,5 kg/lembar, 6,375 kg per meter persegi, 4,25 lembar per meter persegi.

e.Penutup atap PVC ( polyvinyl chlorid )Atap ini digunakan untuk bangunan luar rumah dengan ketebaln 10 mm tetapi PVC ini masih cukup kuat dan tidak mudah patah, bobotnya hanya sekitar 3,5 kg per meter persegi.

Macam- macam Penutup atap untuk baja ringanBerikut ini adalah macam macam konstruksi atap yang ditopang oleh kuda kuda baja ringan:1. Penutup atap dengan gentengLereng minimum 30 derajat dan dipasang diatas usuk reng dan di letakkan di gording gording besi dengan konstruksi yang disesuaikan dengan gambar.

2. Penutup dari sirapLereng minimum untuk 10 derajat dan konstruksi lain lain sama sama dengan kalau dipakai penutup dari genteng.

3. Penutup dengan pelat GelombangLereng untuk atap seng gelombang bisa diperkecil sampai 10 derajat . Penambatan pada gording dilakukan dengan kaitan atap khusus ( haak zink) yang digalvani.

Memilih Jenis Penutup Atap Rumah.  Ada sejumlah bahan dan jenis yang biasanya digunakan untuk material penutup atap rumah. Dalam memilih berbagai jenis material penutup atap, sebaiknya disesuaikan dengan fungsi, desain rumah, serta kondisi Anda. Bahan-bahan itu antara lain meliputi :

a. Genteng Tanah Liat

Material ini umumnya banyak digunakan sebagai genteng rumah. Terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Dalam pemasangannya membutuhkan rangka dan dipasang pada atap yang miring. Sistem pemasangannya saling mengunci dan mengikat atau inter-locking.

b. Genteng Metal

Genteng ini terbuat dari lembaran mirip seng. Pemasangannya tidak jauh beda dengan genteng tanah liat. Bisa juga ditanam pada gording rangka atap dengan menggunakan skrup. Tersedia ukuran yang bervariasi dengan lebar 600 mm – 1200 mm, dengan ketebalan 0,3 mm dan panjang 1,20 m – 12 m.

c. Genteng Keramik

Bahan dasar Genteng ini adalah keramik tetapi telah mengalami proses finishing glasir. Jenis genteng ini menampilkan kesan modern. Tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.

d. Genteng Aspal

Bahan material terbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada yang model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Sedangkan Multipleks dan rangka dikaitkan dengan skrup dan genteng aspal dilem ke papan. Sedang model yang bergelombang cukup diskrup pada gording.

e. Dak Beton

Dak beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah modern atau rumah minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca dan konstruksinya pun cukup kuat.

f. Genteng Kaca

Pada umumnya genteng kaca dipasang hanya pada bagian tertentu dari atap karena fungsinya sebagai penerangan alami. Seiring dengan berkembangnya dunia desain saat ini genteng kaca banyak diaplikasikan menggunakan kaca datar dengan rangka untik memberi kesan modern dan minimalis.

Mengenal Atap Rumah – Berbagai Jenis Desain Atap dan Bahan Penyusunnya

Author: Arch. Aria 26 February 2012 5,654 views 9 Comments

Atap rumah merupakan bagian dari bangunan yang befungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memberikan kenyamanan bagi pengguna bangunan. Atap rumah merupakan bagian penting pada konstruksi bangunan rumah karena berada diatas untuk menutupi seluruh bagian bangunan.

Konstruksi atau struktur atap pada umumnya terdiri dari tiga bagian utama yaitu : struktur penutup atap, gording dan rangka kuda-kuda. Penutup atap akan didukung oleh struktur rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan atau balok.

Struktur atap pada umumnya dibuat dengan mengikuti atau menyesuaikan dengan denah atau bentuk keseluruhan bangunan (desain atap rumah). Jika rumah terdiri atas 2 lantai, struktur atap dibuat mengikuti denah/layout rumah pada lantai 2.

Desain Atap

Ada beberapa bentuk desain atap rumah yang dapat digunakan sebagai referensi ketika anda akan membangun rumah, antara lain:

1. Bentuk Atap PelanaAtap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling aman karena pemeliharaannya mudah dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 s/d 45 derajat.

2. Bentuk Atap Perisai (Limasan)Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.

3. Bentuk Atap Kombinasi Pelana+PerisaiBentuk atap ini adalah kombinasi atau gabungan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.

4. Bentuk Atap DatarModelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya dipakai untuk atap teras. Atau bahkan digunakan untuk membuat taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah perawatannya terutama dalam masalah mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan dalam merencana atap ini adalah memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya supaya suhu ruangan tidak terlalu panas.

5. Bentuk Atap SandarAtap sandar atau yang biasa disebut atap tempel karena bagian tepi atasnya bersandar atau menempel pada dinding bangunan (kantilever). Bangunan dengan atap rumah sandar umumnya adalah atap pada bangunan tambahan.

Jenis Dan Bahan Penutup Atap

Ada sejumlah bahan dan jenis yang biasanya digunakan untuk material penutup atap rumah. Dalam memilih berbagai jenis material penutup atap, sebaiknya disesuaikan dengan fungsi, desain rumah, serta kondisi Anda.

Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk menutup atap itu antara lain:

a. Genteng.Genteng adalah salah satu jenis atap rumah yang sering digunaka,genteng sendiri dapat dibedakan berdasarkan bahan baku untuk membuat genteng yaitu tanah liat, beton, metal atau seng, serat fiber semen atau asbes, kaca, bentuk genteng mempunyai berbagai macam variasi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan selera pemilik rumah.

b. Sirap.Penutup atap rumah dengan model sirap menggunakan bahan papan kayu dengan ukuran tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga ata rumah dapat berfungsi dengan baik, atap sirap ini mampu menyerap panas matahari dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk untuk dihuni, jenis kayu yang baik untuk digunaka sebagai atap sirap adalah kayu ulin karena jenis kayu ini terbilang awet yang dapat bertahan selama puluhan bahkan ratusan tahun, atau dapat juga dari jenis kayu lain yang sudah diawetkan secara sempurna, kendala penggunaan atap sirap ini terletak pada kesulitan dalam memperoleh bahan, harganya mahal dan sulit pada masa perawatan jika ada yang bocor.

c. Rumbia.Bahan yang dapat digunakan sebagai atap rumah yang selanjutnya adalah rumbia, yaitu jenis penutup atap yang terbuat dari bahan daun yang ditata menjadi sebuah atap rumah, atap rumbia dapat memberikan kesan alami dan tradisional dengan biaya pembangunan yang murah, serta mempunyai berat konstruksi yang ringan, namun atap rumbia tidak dapat bertahan lama dan rawan bocor, jadi memerlukan perawatan khusus.

d. Ijuk.Ijuk adalah jenis atap yang terbuat dari tanaman aren yang tumbuh diantara pelepahnya, dapat

memberikan kesan alami dan kesejukan. Namun kekurangan atap jenis ini adalah sulit dalam penggantian dan rawan bocor pada saat hujan turun.

e. Genteng Aspal.Genteng aspal dapat digunakan dengan cara pemasangan hampir mirip dengan model atap sirap, genteng aspal dapat menyerap panas matahari dengan baik sehingga membuat rumah menjadi sejuk, namun masih sulit dicari dipasaran dan memerlukan keahlian khusus dalam pemasanganya.

f. Beton Bertulang.Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi, dan pada rumah tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang atau biasa dIsebut dengan model rumah mengambang atau rumah tumbuh. Konstruksi beton bertulang yang difungsikan sebagai atap pada rumah dan bangunan biasa juga kita kenal sebagai dak beton. Dak beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah modern atau rumah minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca dan konstruksinya pun cukup kuat.

g. Polycarbonate.Banyak dipilih karena lebih mampu menahan panas karena biasanya dilapisi lapisan ultraviolet dibandingkan fiberglass dan lebih tahan lama (warna tidak cepat pudar). Cahaya dapat diteruskan. Kesan ringan serta transparan juga diperoleh. Mudah ditekuk dan pemasangannya tidak memakan waktu lama (kurang lebih dua hari).

h. PVC (Polyvinyl Chloride).Banyak digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.

i. Aluminium.Umumnya yang banyak dipakai adalah produk  Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya, harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.

j. Seng (Metal Bergelombang).Kelebihan jenis atap ini adalah kemudahan dalam pemsasanganya dan tidak memerlukan rangka atap yang terlalu banyak, namun seringkali menimbulkan suara yang berisik disaat hujan turun.

Jenis-Jenis Genteng Untuk Rumah

Berbagai jenis genteng yang umumnya dipergunakan untuk atap rumah antara lain:

a. Genteng Tanah LiatMaterial ini umumnya banyak digunakan sebagai genteng rumah. Terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar. Dalam pemasangannya membutuhkan rangka dan dipasang pada atap yang miring. Sistem pemasangannya saling mengunci dan mengikat atau inter-locking system.

b. Genteng MetalGenteng ini terbuat dari lembaran mirip seng. Pemasangannya tidak jauh beda dengan

genteng tanah liat. Bisa juga ditanam pada gording rangka atap dengan menggunakan skrup. Tersedia ukuran yang bervariasi dengan lebar 600 mm – 1200 mm, dengan ketebalan 0,3 mm dan panjang 1,20 m – 12 m.

Gambar Genteng Rumah

c. Genteng KeramikBahan dasar genteng ini adalah keramik tetapi telah mengalami proses finishing glazur. Jenis genteng ini menampilkan kesan modern. Tersedia dalam beragam warna dan ukuran. Genteng ini bertumpu pada rangka kayu dan beton.

d. Genteng AspalBahan material terbuat dari campuran aspal dan bahan kimia lain. Ada yang model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka. Sedangkan Multipleks dan rangka dikaitkan dengan skrup dan genteng aspal dilem ke papan. Sedang model yang bergelombang cukup diskrup pada gording.

e. Genteng KacaPada umumnya genteng kaca dipasang hanya pada bagian tertentu dari atap karena fungsinya sebagai penerangan alami. Seiring dengan berkembangnya dunia desain saat ini genteng kaca banyak diaplikasikan menggunakan kaca datar dengan rangka untuk memberi kesan modern dan minimalis.

Demikianlah artikel tentang berbagai jenis desain atap yang umumnya diaplikasikan dalam konstruksi bangunan gedung dan rumah serta berbagai jenis bahan/material yang dapat digunakan sebagai penutup atap rumah. Dengan mengetahui seluk beluk tentang atap rumah, anda dapat memilih dan mengaplikasikan yang terbaik bagi rumah anda.

Tags: Mengenal Atap Rumah, Jenis Atap Rumah, Desain Atap Rumah, Berbagai Jenis Desain Atap Rumah, Bahan Penyusun Atap Rumah, Macam-macam Atap Rumah, Berbagai Jenis Genteng Untuk Atap Rumah

ATAP

1. Pengertian Atap

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan

yang ada dibawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu atau untuk keperluan

perlindungan. Syarat – syarat atap yang harus di penuhi antara lain :

Konstruksi atap harus kuat menahan beratnya sendiri dan tahan terhadap tekanan

maupun tiupan angin

Pemilihan bentuk atap yang akan dipakai hendaknya sedemikian rupa, sehingga

menambah keindahaan serta kenyamanaan bertempat tinggal bagi penghuninya

Agar rangka atap tidak mudah diserang oleh rayap/bubuk, perlu diberi lapisan

pengawet

Bahan penutup atap harus tahan terhadap pengaruh cuaca

Kemiringan atau sudut lereng atap harus disesuaikan dengan jenis bahan penutupnya

maka kemiringannya dibuat lebih landai.

2. MACAM – MACAM ATAP

1. Atap Datar

Meskipun bentuk atap ini dikatakan atap datar, akan tetapi pada permukaan atap selalu

dibuat sedikit miring untuk menyalurkan air hujan ke lubang talang. Bahan yang sesuai

untuk atap ini biasanya digunakan campuran beton bertulang. Agar dibawah atap ini tidak

terlalu panas atau dingin maka perlu dibuat ruang isolasi diatas langit-langit (plafon). Atap

datar digunakan untuk rumah mewah seperti rumah bertingkat

2. Atap Sandar

Atap sandar biasanya disebut juga atap sengkuap atau atap temple. Pada umumya atap ini

terdiri dari sebuah bidang atap miring yang bagian tepi atasnya bersandar atau menempel

pada tembok bangunan induk ( tembok yang menjulang tinggi ). Pada bentuk atap sandar

menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording.

Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau 40 derajat bila memakai bahan penutup

dari genteng. Untuk bahan penutup dari semen asbes gelombang dan seng gelombang

kemiringan atapnya dapat diambil 20 derajat atau 25 derajat, yang pada pemasangannya

tidak memerlukan reng

3. Atap Pelana

Atap pelana sebagai penutup ruangan terdiri dari dua bidang atap miring yang tepi atasnya

bertemu pada satu garis lurus, dinamakan bubungan. Tepi bawah bidang atap, dimana air

itu meninggalkan atap dinamakan tepi teritis. Pada tepi teritis ini dapat dipasang talang air.

Bahan penutupnya banyak yang menggunakan genteng biasa ( genteng kampung ) maupun

seng gelombang. Bentuk atap pelana digunakan untuk rumah – rumah sederhana. Rumah

dengan atap ini banyak dijumpai dipedesaan seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan

Jawa Barat.

5. Atap Tenda

Atap ini dinamakan atap tenda karena bentuknya menyerupai pasangan tenda. Ukuran

panjang dan lebar bangunan yang menggunakan atap ini adalah sama, ini berarti terdiri dari

empat bidang atap dan empat jurai dengan bentuk, ukuran maupun lereng yang sama yang

bertemu di satu titik tertinggi yaitu pada tiang penggantung ( maklar ). Atap ini banyak

digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal.

6. Atap Menara

Bentuk atap ini serupa dengan bentuk atap tenda yaitu mempunyai empat bidang atap

dengan sudut apitnya yang sama besar serta ujung – ujung bagian atasnya bertemu pada

satu titik yang cukup tinggi. Atap menara mempunyai jurai luar yang sama panjang dan

ujung bagian atas bertemu pada satu titik yang berada pada bagian ujung atas gantung atau

maklar. Bentuk atap semacam ini banyak digunakan untuk bangunan – bangunan gereja.

7. Atap Joglo

Atap joglo merupakan atap jurai luar yang patah ke dalam seolah-olah terdiri dari dua

bagian yaitu bagian bawah yang mempunyai sudut lereng atap lebih kecil atau landai dan

bagian atas akan tampak bagian – bagian bidang atap yang berbentuk trapesium.

3 BAHAN – BAHAN PENUTUP ATAP

Bahan penutup atap di bagi menjadi beberapa bagian

A. Bahan logam contohnya

Seng

Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap.

Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x 1830 mm dengan

beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. ukuran tebal yang kurang dari 1 mm

dinyatakan dengan BWG. Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760

mm x 1830 mm dengan beberapa macam – macam tebal yang dinyatakan dengan BWG.

Seng mempunyai lebar propil 76 mm, tinggi propil 16 mm dan banyaknya gelombang ada

10. Jika seng terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat,

lagipula oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat

isolasi panas maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam ruangan

akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah, harganya murah,

pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya.

B. Bahan alam ( langsung )

Sirap

Bahan penutup atap sirap dibuat dengan cara membelah – belah kayu yang keras seperti kayu

jati, belian, dan onglen menjadi lembaran – lembaran yang mempunyai ukuran tertentu.

Ukuran – ukuran sirap ada beberapa macam seperti :

1. Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm

2. Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm

Warna biasa sirap adalah coklat tua namun akan berubah menjadi cokelat tua kehitam-

hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup ringan dan bersifat

isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya cukup sulit

sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup

kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.

C. Bahan alam ( pengolahan)

Genteng Biasa

Jenis bahan penutup atap genteng yang terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses

percetakan dan pembakaran sampai sempurna. Hal ini disebabkan karena bahan ini

mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyka perawatan

serta harganya relative murah. Genteng ini banyak digunakan pada bangunan – bangunan

yang ada di daerah tropic maupun daerah ang berhawa lembab. Genteng biasa sering

disebut genteng S karena mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S

mempunyai ukuran :

1. Panjang : 28 – 36 cm

2. Lebar : 20 – 25 cm

3. Tebal : 0,8 – 1 cm

4. Dalam lengkungan : 4 – 5 cm