bahan motor kontrol

10
Teori untuk “Proses Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Usia Anak SMP” Menurut Muhajir (2004:22) yang dikutip oleh Dian Ika (2007:7), menyatakan bahwa sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukkan bola. Belajar membedakan respons. Belajar pada tahap ini memerlukan penguasaan respons sederhana yang akan terkait dengan situasi belajar dengan rang sang an tertetnu. Sebagai contoh memukul bola diam dan menendang bola diam. Kemampuan pada tahap ini diukur dengan menilai kecakapan anak dalam menampilkan tugas gerak yang sesuai atau respons yang ditunjukkan terhadap rangsangan yang diberikan tanpa bantuan dari luar (Bigge, 1982: 1-7). Formasi konsep gerak. Pada saat belajar bagaimana menendang bola, anak tidak akan mempelajarinya secara terpisah dan anaktidak akan be1ajar menendang untuk setiap bola umpan yang bervariasi. Tetapi anak akan belajar mengelompokkan responsrespons sebagai suatu konsep. Anak belajar bahwa bola bergerak dengan pola yang sama meskipun datang dari arah yang berbeda, sehingga untuk menendang bola terse but dengan baik, anak mengembangkan bermacam-macam respons sesuai dengan kebutuhan (Schuur, 1980:66). 1. 1. Siswa Sekolah Menengah Pertama. Rentang usia siswa SMP termasuk dalam golongan anak remaja awal yaitu diantara 12 tahun sampai 15 tahun. Menurut periodisasi perkembangan berdasarkan umur yang menyebutkan bahwa fase perkembangan anan-anak (chilhood) berada pada usia 1 sampai 6 tahun untuk anak kecil dan usia 6 sasmpai 10 atau 12 tahun untuk anak besar sedangkan fase perkembangan adolesensi (adolescence) berada pada usia 10 sampai 18 tahun untuk anak perempuan dan 12 sampai 18 tahun untuk anak laki-laki. Dengan demikian masa SMP merupakan titik perubahan fase

Upload: gye-nha-yanii-qhymortha

Post on 09-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Teori untuk Proses Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Usia Anak SMPMenurut Muhajir (2004:22) yang dikutip oleh Dian Ika (2007:7), menyatakanbahwa sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalanmenyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawanglawan dan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukkan bola.Belajar membedakan respons. Belajar pada tahap inimemerlukan penguasaan respons sederhana yang akan terkait dengansituasi belajar dengan rang sang an tertetnu. Sebagai contoh memukulbola diam dan menendang bola diam. Kemampuan pada tahap inidiukur dengan menilai kecakapan anak dalam menampilkan tugasgerak yang sesuai atau respons yang ditunjukkan terhadap rangsanganyang diberikan tanpa bantuan dari luar (Bigge, 1982: 1-7).Formasi konsep gerak. Pada saat belajar bagaimanamenendang bola, anak tidak akan mempelajarinya secara terpisah dananaktidak akan be1ajar menendang untuk setiap bola umpan yangbervariasi. Tetapi anak akan belajar mengelompokkan responsresponssebagai suatu konsep. Anak belajar bahwa bola bergerakdengan pola yang sama meskipun datang dari arah yang berbeda,sehingga untuk menendang bola terse but dengan baik, anakmengembangkan bermacam-macam respons sesuai dengan kebutuhan(Schuur, 1980:66).1. 1. Siswa Sekolah Menengah Pertama.Rentang usia siswa SMP termasuk dalam golongan anak remaja awal yaitu diantara 12 tahun sampai 15 tahun. Menurut periodisasi perkembangan berdasarkan umur yang menyebutkan bahwa fase perkembangan anan-anak (chilhood) berada pada usia 1 sampai 6 tahun untuk anak kecil dan usia 6 sasmpai 10 atau 12 tahun untuk anak besar sedangkan fase perkembangan adolesensi (adolescence) berada pada usia 10 sampai 18 tahun untuk anak perempuan dan 12 sampai 18 tahun untuk anak laki-laki. Dengan demikian masa SMP merupakan titik perubahan fase perkembangan dari anak besar ke fase perkembangan adolesensi.Siswa SMP juga berada pada dua masa remaja awal dan remaja akhir. Pada usia remaja awal yaitu usia 10-12 tahun untuk putri dan 12-14 tahun untuk putra terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang dramatis, kenaikan hormon testoteron untuk laki-laki dan hormon progesteron untuk wanita sehingga pada puncak pertumbuhan otot dan tulang terjadi gangguan pada sistem keseimbangannya. Pada masa usia siswa SMP, latihan ditujukan untuk meningkatkan kakuatan otot dan kebugaran fungsi paru dan jantung. Latihan keterampilan yang bervariasi dan teknik yang benar mulai diberikan pada usia ini dan mulai dipersiapkan untuk mengikuti tipe latihan yang bersifat berat. Sedangkan pada masa remaja akhir, yaitu 15 sampai 19 tahun kemampuan fungsional otot dan kebugaran paru dan jantung dilakukan dengan latihan yang lebih berat sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga metode latihan untuk usia SMP harus diberikan sesuai dengan perkembangannya, yaitu untuk usia remaja awal diberikan latihan dengan beban sedang, banyak pengulangan, menggunakan mesin beban lebih dari 10 repetisi untuk meningkatkan ketahanan dan kelentukan. Latihan dilakuakn selama 15 menit dan dilakukan 3 kali seminggu. Sedangkan metode latihan sistem yaitu diberikan model permainan beregu utnuk meningkatkan kemampuan aerobik dan pengenalan latihan berbentuk interval. Pada usia remaja akhir latihan otot diberikan pengenalan latihan beban, menggunakanfree weightdengan beban berat dan repetisi kurang dari 10 untuk meningkatkan kekuatan,power, dan memlihara kelentukan. Bentuk latihan tersebut diberikan selama 45 menit dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Sedangkan untuk latihan sistem diberikan peningkatan pada intensitas latihan berupa latihan interval panjang maupun latihan interval pendek guna meningkatkan ambang anaerobik.Dalam fase perkembangan kognitif menurut pieget bahwa pada usia 11 samapi 15 tahun rata-rata anak memasuki fase berfikir formal. Setiap individu mampu berfikir tentang hubungan simbolis abstrak, yaitu anak mampu membayangkan masalah dalam pikirannyua dan mengambangkan hopotesis secara logis, misalnya jika A