bahan kuliah money loundering
TRANSCRIPT
MONEY LOUNDERING
TPPU
2
FOKUS PEMBAHASAN
• MEMAHAMI REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA DAN MENGGUNAKANNYA UNTUK MEMBERANTAS TINDAK
PIDANA KORUPSI DI INDONESIA
3
Topik
• Konsep Dasar dan Mekanisme Kerja
• Aspek Hukum TPPU dan Terobosannya
• Cakupan Kerjasama: Domestik dan Internasional
• Statistik Pelaporan
4 4
Konsep Dasar & Mekanisme Kerja Rezim Anti Pencucian Uang
5 5
DEFINISI PENCUCIAN DEFINISI PENCUCIAN UANGUANG Upaya untuk mengaburkan asal usul
harta kekayaan dari hasil tindak pidana sehingga harta kekayaan
tersebut seolah-olah berasal dari aktivitas yang sah.
“Placing, Receiving or Controlling Dirty Money is Money Laundering”
Pengertian lengkap, Pasal 1 angka 1 UU TPPU
6 6
T P P UT P P U
KEJAHATAN SUMBER UANG TIDAK SAH KEJAHATAN SUMBER UANG TIDAK SAH (PASAL 2 UU TPPU)(PASAL 2 UU TPPU)
Pasar Modal
Asuransi
Narkotika
Psikotropika
Perdg. Manusia
Perdg. Senjata Glp
Penculikan
Terorisme
Pencurian
Penggelapan
Penipuan
Pemalsuan Uang
Perjudian
Prostitusi
Perpajakan
Kehutanan
Lingk. Hidup
Kelautan
Lainnya
Perbankan
Penyelundupan Brg
Korupsi
PenyelundupanImigran
Penyelundupan TK
Penyuapan
PIDANA ASAL
AKTIF Setiap Orang yang dengan sengaja:Menempatkan, mentransfer,
membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan,
metitipkan, membawa ke luar negeri, metukarkan, atau perbuatan lainnya atas
Harta Kekayaan tersebut (Pasal 3 UU TPPU)
PASIFSetiap Orang yang menerima/menguasai:penempatan, pentransferan,
pembayaran, hibah, Sumbangan, penitipan, atau penukaran
(Pasal 6 UU TPPU)
7
Tujuan Pencucian Uang
• Menyembunyikan uang/kekayaan yang diperoleh dari kejahatan.
• Menghindari penyelidikan dan/atau tuntutan hukum.
• Menghindari Pajak. Uang legal berusaha disembunyikan untuk menghindari pajak.
• Meningkatkan keuntungan. Uang ilegal diikutsertakan dalam bisnis legal.
8
Dampak• Persfektif Bisnis: rusaknya reputasi, terlibat
masalah hukum, mengganggu operasional dan likuiditas bisnis.
• Persfektif Ekonomi: Meningkatkan instabilitas sistem kuangan, distorsi ekonomi, menyulitkan otoritas moneter mengendalikan jumlah uang beredar.
• Persfektif Sosial: Menciptakan/memperparah ketidakadilan sosial.
• Persfektif Internasional: TPPU merupakan persoalan dan perhatian dunia.
9
Kerugian Negara
• Jumlah kerugian negara akibat money laundering sangat besar, akan kurang lebih sebanding dengan suatu proceeds of crimes.
– FATF: perkiraan jumlah uang yang dicuci setiap tahun di seluruh dunia dari perdagangan gelap narkoba berkisar antara US$ 300 miliar hingga US$ 500 miliar;
– IMF: perkiraan volume cross border money laundering adalah antara 2-5% dari Gross Domestic Product (GDP) dunia.
10 10
Hasil kejahatan as “Blood of the Crime”. Harta kekayaan adalah titik terlemah dari rantai kejahatan;
Menghilangkan motivasi pelaku kejahatan; Kesulitan membuktikan perbuatan pidana
dan pertanggungjawaban aktor intelektual kejahatan diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“follow the money”);
Lebih adil dan lebih jauh jangkauannya.
PARADIGMA BARU Follow the MoneyFollow the Money
11 11
PROSES PENCUCIAN UANGPROSES PENCUCIAN UANG
Placement
Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan
Layering
Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman
12
PRESIDEN
12
REZIM ANTI PENCUCIAN UANG
DPR MASYARAKAT KOMITE KOORDINASI NASIONAL
PPATK
Kerjasama Internasional
PENGAWAS
PJK
BI DEPKEU
PASAR MODAL
ASURANSI, DLLBank, PVA
SEKTOR KEUANGAN
PENYIDIK PENUNTUT HAKIM
PROSES HUKUM
BEA CUKAI
LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM & PERADILAN
Kerjasama Dalam Negeri
KEJAHATAN ASALHASIL KEJAHATAN LAW ENFORCEMENT APPROACH
1313
LAW ENFORCEMENT APPROACH
ANTI MONEY LAUNDERING APPROACH
+ PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KRIMINALITAS
KRIMINALITAS MENURUN
INTERGRITAS & STABILITAS SISTEM KEUANGAN
MENINGKAT
TUJUAN AKHIRTUJUAN AKHIR
14 14
Financial Intelligence Unit (Badan Intelijen Keuangan).
Dasar Pembentukan UU No.15/2002. Tanggung jawab langsung kepada Presiden. PPATK tidak berada di bawah suatu Departemen,
Kementerian atau Lembaga Negara. Laporan hasil analisis kepada Presiden, DPR
dan Bank Indonesia, Bapepam dan Depkeu setiap 6 bulan.
Personil berasal dari beberapa instansi terkait.
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)
15 15
Mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh
Memantau catatan dalam buku daftarpengecualian
Membuat pedoman tatacara pelaporan STR
Memberikan nasihat dan bantuan
Mengeluarkan pedoman dan publikasi kepada PJK ttg kewajibannya
Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah mengenai upaya pencegahan
Melaporkan hasil analisis kepada penyidik
Membuat dan memberikan laporan berkala kepada Presiden, DPR, dll.
TUGAS PPATK (Pasal 26)
16
Meminta dan menerima laporan dari PJK
Meminta informasi mengenai perkembangan penyidikan/penuntutan
Melakukan audit terhadap PJK Memberikan pengecualian
kewajiban pelaporan
WEWENANG PPATK
(Pasal 27 UU TPPU)
17 17
Sumber Informasi PPATK
1.1. Laporan Penyedia Jasa Keuangan: Laporan Penyedia Jasa Keuangan: – Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Pasal 13);Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (Pasal 13);– Laporan Transaksi Keuangan Tunai (Pasal 13);Laporan Transaksi Keuangan Tunai (Pasal 13);
3. 3. Mekanisme Audit Kepatuhan PJK (Pasal 27 angka 1 huruf c);Mekanisme Audit Kepatuhan PJK (Pasal 27 angka 1 huruf c);
4.4. Akses informasi transaksi keuangan (Pasal 27 angka (1) huruf a): PPATK Akses informasi transaksi keuangan (Pasal 27 angka (1) huruf a): PPATK mempunyai wewenang meminta informasi;mempunyai wewenang meminta informasi;
5.5. Kerjasama pertukaran informasi dan penanganan kasus-kasus pencucian uang Kerjasama pertukaran informasi dan penanganan kasus-kasus pencucian uang yang berisfat multidisiplin dan transnasional;yang berisfat multidisiplin dan transnasional;
6.6. Informasi dari media dan masyarakat.Informasi dari media dan masyarakat.
2. 2. Laporan Pembawaan Uang Tunai Dirjen Bea dan CukaiLaporan Pembawaan Uang Tunai Dirjen Bea dan Cukai (Pasal 16) (Pasal 16);;
18 18
(Suspicious Transaction Report–STR)(Suspicious Transaction Report–STR)
Transaksi Tidak Wajar (unusual):(Pasal 1 angka 7 UU TPPU)
1. menyimpang dari profil, karakteristik atau pola kebiasaan transaksi nasabah;
2. bertujuan untuk menghindari pelaporan transaksi;
3. dilakukan/batal dilakukan diduga dengan menggunakan harta kekaayaan berasal dari tindak pidana.
Penyampaian STR dilakukan paling lambat 3 hari kerja setelah diketahui oleh PJK
Laporan Transaksi Keuangan MencurigakanLaporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) (LTKM)
19
(Cash Transaction Report – CTR)(Cash Transaction Report – CTR)
Dalam jumlah kumulatif sebesar Rp 500 juta rupiah atau lebih atau mata uang asing yang nilainya setara, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam satu hari
Transaksi tersebut antara lain berupa transaksi penerimaan, penarikan, penyetoran, penitipan, baik yang dilakukan dengan uang tunai maupun instrumen pembayaran yang lain, misalnya traveller cheque, cek dan bilyet giro
Penyampaian paling lambat 14 hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan
Pengecualian kewajiban pelaporan CTR
Laporan Transaksi Keuangan TunaiLaporan Transaksi Keuangan Tunai
20 20
Laporan Pembawaan Uang TunaiLaporan Pembawaan Uang Tunai
Setiap orang yang membawa uang tunai Rupiah ke dalam atau ke luar wilayah negara RI sejumlah Rp 100 juta atau lebih, atau mata uang asing yang nilainya setara, harus melaporkan ke Ditjen Bea dan Cukai
Ditjen Bea dan Cukai wajib menyampaikan laporan tentang informasi yang diterimanya tersebut kepada PPATK selama jangka waktu 5 hari kerja
Ditjen Bea dan Cukai wajib memberitahukan kepada PPATK paling lambat 5 hari kerja setelah mengetahui adanya pelanggaran terhadap ketentuan pembawaan uang tersebut
21
PENYEDIA JASA KEUANGANPENYEDIA JASA KEUANGAN
SSetiap orang etiap orang yyang menyediakan jasa ang menyediakan jasa ddi bidang i bidang
keuangan atau jasa lainnya keuangan atau jasa lainnya yyang terkait dengan ang terkait dengan
keuangan termasuk tetapi tidak terbatas pada;keuangan termasuk tetapi tidak terbatas pada; bank, bank,
lembaga pembiayaan, perusahaan efek, pengelola lembaga pembiayaan, perusahaan efek, pengelola
reksadana, kustodian, wali amanat, lembaga reksadana, kustodian, wali amanat, lembaga
penyimpanan dan penyelesaian, pedagang valuta penyimpanan dan penyelesaian, pedagang valuta
asing, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan asing, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan
kantor poskantor pos.. [[PASAL 1 ANGKA 5 UUTPPUPASAL 1 ANGKA 5 UUTPPU]]
22
Penyedia Jasa Keuangan (Pasal 1 angka 5)
• PJK yang dikenai kewajiban lapor:PJK yang dikenai kewajiban lapor:– Setiap orang yang menyedia jasa di bidang keuangan atau Setiap orang yang menyedia jasa di bidang keuangan atau
jasa lainnya yang terkait dengan keuangan;jasa lainnya yang terkait dengan keuangan;– Termasuk tapi tidak terbatas pada:Termasuk tapi tidak terbatas pada:
• Bank;Bank;• Lembaga pembiayaan;Lembaga pembiayaan;• Perusahaan Efek;Perusahaan Efek;• Pengelola Reksa dana;Pengelola Reksa dana;• Kustodian;Kustodian;• Wali Amanat;Wali Amanat;• Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian;Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian;• Pedagang Valuta Asing;Pedagang Valuta Asing;• Dana Pensiun;Dana Pensiun;• Perusahaan Asuransi;Perusahaan Asuransi;• Kantor PosKantor Pos
23 23
KEWAJIBAN PJKKEWAJIBAN PJK
1.1. Menyampaikan LTKM dan LTKT kepada PPATK;Menyampaikan LTKM dan LTKT kepada PPATK;
2.2. Mewajibkan setiap orang yang berhubungan dengan PJK Mewajibkan setiap orang yang berhubungan dengan PJK untuk memberikan identitas secara lengkap dengan untuk memberikan identitas secara lengkap dengan mengisi form yang disediakan (KYC);mengisi form yang disediakan (KYC);
3.3. Membuat dan menyimpan daftar transaksi yang Membuat dan menyimpan daftar transaksi yang dikecualikan;dikecualikan;
4.4. Memastikan pengguna jasa keuangan, bertindak untuk Memastikan pengguna jasa keuangan, bertindak untuk diri sendiri atau orang lain;diri sendiri atau orang lain;
5.5. Menyimpan catatan dan dokumen Identitas Pengguna Menyimpan catatan dan dokumen Identitas Pengguna Jasa Keuangan;Jasa Keuangan;
6.6. Merahasiakan laporan STR/CTR yang telah disampaikan Merahasiakan laporan STR/CTR yang telah disampaikan kepada PPATK;kepada PPATK;
7.7. Melakukan pemblokiran harta kekayaan sesaat setelah Melakukan pemblokiran harta kekayaan sesaat setelah surat Perintah Pemblokiran diterima dan Menyerahkan surat Perintah Pemblokiran diterima dan Menyerahkan Berita Acara Pemblokiran.Berita Acara Pemblokiran.
24
HAK PENYEDIA JASA KEUANGAN• PELAKSANAAN KEWAJIBAN PELAPORAN OLEH PJK
YANG BERBENTUK BANK, DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN RAHASIA BANK SEBAGAIMANA DIMAKSUD DIMAKSUD DALAM UU YANG MENGATUR MENGENAI RAHASIA BANK (PASAL 14)
• PENYEDIA JASA KEUANGAN, PEJABAT SERTA PEGAWAINYA TIDAK DAPAT DITUNTUT BAIK SECARA PERDATA MAUPUN PIDANA ATAS PELAKSANAAN KEWAJIBAN PELAPORAN SESUAI KETENTUAN UUTPPU (PASAL 15 UU TPPU)
• MENDAPAT PERLINDUNGAN SEBAGAI PELAPOR/SAKSI PELAPOR (PASAL 39-43 UU TPPU)
25
Aspek Hukum
& Terobosannya
26
HUKUM ACARA PENANGANAN PERKARA TPPU
• PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DAN PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN TERHADAP TINDAK PIDANA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM UNDANG-UNDANG INI, DILAKUKAN BERDASARKAN KETENTUAN DALAM HUKUM ACARA PIDANA, KECUALI DITENTUKAN LAIN DALAM UNDANG-UNDANG INI (PASAL 30 UUTPPU).
27
Alternatif bentuk Surat Dakwaan
• Penuntut umum yang menangani perkara tindak pidana pencucian uang dapat memilih beberapa alternatif bentuk surat dakwaan yang akan disusun, yaitu:– Predicate crime dan pencucian uang dibuat secara
alternatif;– Predicate crime dan pencucian uang dibuat dalam
bentuk kumulatif;– Predicate crime dan pencucian uang dakwaan
dilakukan secara terpisah atau dibuat dakwaan tunggal.
• Bentuk surat dakwaan disesuaikan dengan in casu perkara yang sedang dihadapi.
• Penting untuk dipahami, bahwa secara umum tindak pidana pencucian uang itu harus dipandang sebagai kejahatan yang berdiri sendiri (independent crime) yang dapat dibedakan dari predicate crime walaupun sangat berkaitan erat.
28
UU Pengadilan Tipikor• Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana dimaksud dalam berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara:
1. Tindak Pidana Korupsi;2. tindak pidana pencucian uang yang tindak
pidana asalnya adalah tindak pidana korupsi;3. tindak pidana yang secara tegas dalam undang-
undang lain ditentukan sebagai tindak pidana korupsi.
RUU Pengadilan Tipikor telah disahkan DPR 29 September, kini menunggu penomoran.
29
TINDAK PIDANA LAIN BERKAITAN DENGAN TPPU
• PASAL 8 : PJK YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MENYAMPAIKAN LAPORAN KEPADA PPATK DIPIDANA DENDA RP 250 JT – RP 1 MILYAR
• PSL 9 : TIDAK MELAPORKAN PEMBAWAAN UANG TUNAI RP 100 JUTA ATAU LEBIH ATAU MATA UANG ASING YANG SETARA KELUAR MASUK RI, DIPIDANA DENDA RP 100 JUTA S.D 300 JUTA
• PASAL 10 A : PEMBOCORAN DOKUMEN, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA 5 TAHUN S.D 15 TAHUN
• PASAL 17 A : ANTI TIPPING-OFF, DIANCAM PIDANA 3 TAHUN S.D 5 TAHUN, DAN DENDA RP 100 JUTA S.D RP 1 MILYAR
• PASAL 10 : PPATK, SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT, HAKIM, ATAU ORANG YANG TERKAIT DENGAN PERKARA TPPU YANG SEDANG DIPERIKSA MELANGGAR KETENTUAN PASAL 39 (1) DAN PASAL 41 (1), DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA 1 TAHUN S.D 3 TAHUN
30
TEROBOSAN RAHASIA BANK
• DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGAN, PPATK DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN RAHASIA BANK DAN KERAHASIAAN TRANSAKSI LAINNYA MENURUT UUTPPU (PASAL 27)
• UNTUK KEPENTINGAN PEMERIKSAAN DALAM PERKARA TPPU, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM ATAU HAKIM DAPAT MEMINTA KETERANGAN, DIKECUALIKAN DARI KETENTUAN RAHASIA BANK DAN KERAHASIAAN TRANSAKSI LAINNYA MENURUT UUTPPU (PASAL 33)
31
PERLUASAN CAKUPAN PEMBLOKIRAN
• HARTA KEKAYAAN SETIAP ORANG YANG TELAH DILAPORKAN OLEH PPATK KEPADA PENYIDIK, TERSANGKA, ATAU TERDAKWA YANG DIKETAHUI ATAU PATUT DIDUGA MERUPAKAN HASIL TINDAK PIDANA.
• PEMBLOKIRAN DILAKUKAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN, BUKAN REKENING (PSL 32 UU TPPU)
• PERINTAH PEMBLOKIRAN ADALAH WEWENANG PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, DAN HAKIM.
32
HARTA KEKAYAAN SIAPA YANG DIBLOKIR?
• HARTA KEKAYAAN SETIAP ORANG YANG TELAH DILAPORKAN OLEH PPATK KEPADA PENYIDIK, TERSANGKA, ATAU TERDAKWA YANG DIKETAHUI ATAU PATUT DIDUGA MERUPAKAN HASIL TINDAK PIDANA.
• HARTA KEKAYAAN SAKSI YANG TIDAK DILAPORKAN PPATK TIDAK DIBLOKIR
33
PROSEDUR PEMBLOKIRANSECARA TERTULIS ATAU MELALUI SURAT YANG MEMUAT:
• NAMA DAN JABATAN PENYIDIK, PENUNTUT UMUM, ATAU HAKIM;
• IDENTITAS SETIAP ORANG YANG TELAH DILAPORKAN OLEH PPATK KEPADA PENYIDIK, TERSANGKA, ATAU TERDAKWA;
• ALASAN PEMBLOKIRAN; • TINDAK PIDANA YANG DISANGKAKAN ATAU
DIDAKWAKAN; DAN • TEMPAT HARTA KEKAYAAN BERADA.
34
PEMBUKTIAN TERBALIK• PADA DASARNYA BEBAN PEMBUKTIAN DI DALAM
PERKARA TPPU, TETAP BERADA DI PIHAK PENUNTUT UMUM. ARTINYA JPU TIDAK DAPAT MENGAJUKAN DAKWAAN TANPA DISERTAI DENGAN PENGAJUAN BUKTI-BUKTI, NAMUN DALAM PEMERIKSAAN PERSIDANGAN TERDAKWA WAJIB MEMBUKTIKAN SEBALIKNYA, BAHWA HARTA KEKAYAANNYA BUKAN MERUPAKAN HASIL TINDAK PIDANA.
• PEMBUKTIAN TERBALIK HANYA DIGUNAKAN PADA PEMERIKSAAN DI MUKA PERSIDANGAN.
• HANYA UNSUR “HARTA KEKAYAAN” YANG WAJIB DIBUKTIKAN.
35
PERLUASAN ALAT BUKTI (PASAL 38 UU TPPU)
• ALAT BUKTI SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM HUKUM ACARA PIDANA (PASAL 184 KUHAP);
• ALAT BUKTI LAIN BERUPA INFORMASI YANG DIUCAPKAN, DIKIRIMKAN, DITERIMA, ATAU DISIMPAN SECARA ELEKTRONIK DENGAN ALAT OPTIK ATAU YANG SERUPA DENGAN ITU; DAN
• DOKUMEN (PASAL 1 ANGKA 9) SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 1 ANGKA 7.
36
PERMINTAAN KETERANGAN DARI PJK (PASAL 33 UUTPPU)
• PENYIDIK, PENUNTUT UMUM DAN HAKIM BERWENANG MEMINTA KETERANGAN DARI PJK MENGENAI HARTA KEKAYAAN ORANG TELAH DILAPORKAN PPATK, TERSANGKA ATAU TERDAKWA;
• PENEROBOSAN TERHADAP KETENTUAN KERAHASIAAN TRANSAKSI (RAHASIA BANK, DSB)
37
PROSEDUR PERMINTAAN KETERANGAN DARI PJK
• SECARA TERTULIS DENGAN MENYEBUTKAN SECARA JELAS MENGENAI:
1. NAMA DAN JABATAN PENYIDIK, 2. PENUNTUT UMUM, ATAU HAKIM; 3. IDENTITAS SETIAP ORANG YANG TELAH
DILAPORKAN OLEH PPATK, TERSANGKA, ATAU TERDAKWA;
4. TINDAK PIDANA YANG DISANGKAKAN ATAU DIDAKWAKAN; DAN
5. TEMPAT HARTA KEKAYAAN BERADA.
38
PROSEDUR PERMINTAAN KETERANGAN DARI PJK (LANJUTAN…)
• SURAT PERMINTAAN UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN HARUS DITANDATANGANI OLEH:1. KAPOLRI ATAU KEPALA KEPOLISIAN DAERAH
DALAM HAL PERMINTAAN DIAJUKAN OLEH PENYIDIK;
2. JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA ATAU3. KEPALA KEJAKSAAN TINGGI DALAM HAL 4. PERMINTAAN DIAJUKAN OLEH PENUNTUT
UMUM;5. HAKIM KETUA MAJELIS YANG MEMERIKSA
PERKARA YANG BERSANGKUTAN
39
PENYITAAN HARTA KEKAYAAN
DALAM HAL DIPEROLEH BUKTI YANG CUKUP SEBAGAI HASIL PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN TERHADAP TERDAKWA, HAKIM MEMERINTAHKAN PENYITAAN TERHADAP HARTA KEKAYAAN YANG DIKETAHUI ATAU PATUT DIDUGA HASIL TINDAK PIDANA YANG BELUM DISITA OLEH PENYIDIK ATAU PENUNTUT UMUM (PASAL 34).
40
IN ABSENTIA DAN PENETAPAN UNTUK PERAMPASAN
• Majelis Hakim dengan putusan sela dapat meneruskan pemeriksaan dengan tanpa kehadiran terdakwa (Pasal 36).
• Dalam hal terdakwa meninggal dunia sebelum putusan hakim dijatuhkan dan terdapat bukti-bukti yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan telah melakukan tindak pidana pencucian uang, maka hakim dapat mengeluarkan penetapan bahwa Harta Kekayaan terdakwa yang telah disita, dirampas untuk negara (Pasal 37).
41
PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI SAKSI DAN PIHAK
PELAPOR• SUATU BENTUK PERLINDUNGAN YANG DIBERIKAN OLEH NEGARA
UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN RASA AMAN TERHADAP PELAPOR ATAU SAKSI DARI KEMUNGKINAN YANG MEMBAHAYAKAN DIRI, JIWA, DAN/ATAU HARTANYA TERMASUK KELUARGANYA
• DASAR HUKUM: BAB VII, PASAL 39 S.D 43 UUTPPU, PERATURAN PEMERINTAH NO. 57 TAHUN 2003 TANGGAL 11 NOVEMBER 2003, PERATURAN KAPOLRI NO. 17 TAHUN 2005 TANGGAL 31 DESEMBER 2005
• MASIH ADA COMPLAIN DARI PJK YANG MELAPORKAN LTKM BAHWA IDENTITASNYA DI-DISCLOSE KEPADA PIHAK LAIN
• PPATK SECARA RESPONSIF AKAN MENDATANGI POLDA/KEJAKSAAN DAN PJK UNTUK MENDISKUSIKAN BERSAMA PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS
42
PERLINDUNGAN PELAPOR & SAKSI
(Ps.39-43)PPATK, penyidik, penuntut umum, atau hakim wajib merahasiakan identitas pelapor
Setiap orang yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan berbagai ancaman
Di sidang pengadilan, pihak-pihak yang terkait dilarang menyebut nama atau alamat pelapor, atau hal-hal lain yang memungkinkan dapat terungkapnya identitas pelapor
Setiap orang yang memberikan kesaksian dalam pemeriksaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan khusus oleh negara dari kemungkinan berbagai ancamanPelapor dan/atau saksi tidak dapat dituntut baik secara perdata atau pidana atas pelaporan dan/atau kesaksian yang diberikan oleh yang bersangkutan
43
PIHAK-PIHAK DALAM PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS
• PEMBERI PERLINDUNGAN KHUSUS ADALAH APARAT KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.
• PEMOHON/PENERIMA PERLINDUNGAN KHUSUS : PELAPOR, SAKSI, PPATK, PENYIDIK, PENUNTUT UMUM DAN HAKIM
44
Lanjutan….(Pihak-Pihak Dalam Pelaksanaan Perlindungan
Khusus)
• Pelapor adalah : (a) Reporting Parties/Pihak Pelapor/PJK dan (b) setiap orang yang melaporkan dugaan terjadinya TPPU
• Saksi adalah orang yg memberi keterangan dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang perkara TPPU yg didengar, dilihat dan atau dialami sendiri
• Keluarga adalah keluarga inti (suami/istri dan anak dari pelapor dan saksi)
45
Cakupan Perlindungan Khusus Bagi Pelapor, Saksi dan Keluarganya
• Keamanan pribadi dari ancaman fisik atau mental
• Harta benda• Perahasiaan dan penyamaran identitas• Pemberian keterangan tanpa bertatap
muka (konfrontasi) dengan tersangka atau terdakwa dilakukan dalam tahap penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di pengadilan
46
Anti Tipping-Off
Direksi, pejabat atau pegawai PJK, Pejabat atau pegawai PPATK, serta penyelidik/ penyidik
Dilarang memberitahukan LTKM kepada pengguna jasa keuangan.
Ancaman pidana 3-5 tahun penjara dan Rp 100 juta – Rp 1 milyar.
(Pasal 17A UU TPPU)
47
• Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1032/PID.B/2005/ PN.JKT.PST a/n Suardi, Direktur PT. Yan Shama Linque dan Suhandi, Manager PT. Yan Shama Linque.
• Sesuai Pasal 13 ayat (1) huruf a UUTPPU, kedua terdakwa dipidana denda masing-masing Rp 500 juta subsidair 6 (enam) bulan kurungan.
SANKSI PJK
48
DAKWAAN KUMULATIFTPPU DAN KORUPSI
Putusan Pengadilan a.n Dolfy Christian
• Bahwa DOLFY CHRISTIAN EFRAIM PALAR alias DOLFY telah terbukti:– menguntungkan diri sendiri melalui penyalahgunaan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a dan huruf b, ayat (2) dan ayat (3) UU No. 31/1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
– melakukan tindak pidana pencucian uang sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a dan huruf c Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003
49
Memenuhi Pasal 3 ayat (1) huruf a dan c UU TPPU
• DOLFY selaku Bendahara gereja mengajukan permohonan pembukaan rekening, tapa sepengetahuan pengurus gereja. Rekening tersebut dipergunakan DOLFY untuk menempatkan dana Hasil Penyalahgunaan wewenang akan kegiatan Rekonsiliasi Rekening Antar Kantor yang dimilikinya sebesar Rp. 600 juta. (Memenuhi unsur Pasal 3 ayat (1) huruf a UU TPPU)
• DOLFY telah melakukan beberapa transaksi dengan menggunakan rekening gereja tersebut melalui penarikan tunai dan ATM sebesar Rp. 395.800.000. Dana tunai tersebut kemudian dipergunakan untuk membeli sebidang tanah sebesar Rp. 16.000.000, servis kendraan pribadi Rp. 30.000.000, dan selebihnya untuk membiayai kebutuhan seharip hari. (memenuhi unsur Pasal 3 ayat (1) huruf c UU TPPU)
50
Pembuktian TerbalikKasus a.n Yudi Hernawan
Februari 2009
• Tiga auditor dari Direktorat Pajak Departemen Keuangan (Yudi Hermawan (37), Agi Sugiono (42) dan Raden Handaru Ismoyojati (40)) divonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Karawang, Jawa Barat terbukti telah melanggar UU No 15/2002 yang diubah menjadi UU 25/2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dari hasil kejahatan berupa penyuapan. Majelis hakim berhasil membuktikan ketiganya menerima uang gratifikasi dari Broadband Multimedia Tbk sebesar US$ 500.000 yang jika dikonversikan saat itu Rp 4,590 miliar.
• Kasus ini berawal dari kecurigaan terhadap salah seorang terdakwa, Yudi yang merupakan Golongan II D pada institusi itu, memiliki sejumlah uang pada rekeningnya yang tidak sesuai dengan profil. Setelah ditelusuri, kemudian ditemukan keterkaitan antara kepemilikan rekening jumbo itu dengan tugas yang dijalaninya saat itu. Yang paling menarik adalah, bahwa hakim dalam salah satu pertimbangannya menggunakan beban pembuktian terbalik, yakni menyatakan bahwa para terdakwa tidak bisa membuktikan bahwa uang yang mereka miliki dari hasil utang. Masing-masing terdakwa divonis penjara 5,6 dan 8 tahun.
51
Cakupan Kerjasama:Domestik -Internasional
52 52
KERJASAMA ANTAR LEMBAGA
Bentuk kerjasama:Bentuk kerjasama:• Pertukaran informasiPertukaran informasi..• Pertukaran stafPertukaran staf..• Sosialisasi dan Sosialisasi dan
pelatihan bersamapelatihan bersama..• Kerjasama dituangkan Kerjasama dituangkan
dengan atau tanpa dengan atau tanpa Nota Kesepahaman.Nota Kesepahaman.
53
PERTUKARAN INFORMASIPERTUKARAN INFORMASI
1. Pemberian Informasi (outgoing exchange):• Atas dasar permintaan pihak lain (request)• Atas dasar inisiatif PPATK (spontaneous)
2. Penerimaan Informasi (incoming exchange):• Atas dasar permintaan PPATK (request)• Atas dasar inisiatif pihak lain (spontaneous)
54 54
KERJASAMA DOMESTIKKERJASAMA DOMESTIKPPATK telah melakukan MoU dengan:1. Bank Indonesia2. Bapepam - LK3. Direktorat Jenderal Pajak4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai5. Kepolisian RI6. Kejaksaan RI7. KPK8. Departemen Kehutanan9. CIFOR10. BPK11. Itjen Departemen Keuangan12. Komisi Yudisial13. Ditjen AHU Depkumham14. Ditjen Imigrasi Depkumham15. BPKP16. Badan Narkotika Nasional (BNN)17. Pemda NAD18. Universitas Surabaya19. STIE Perbanas
20. Universitas Gadjah Mada21. Bawaslu22. Bappebti23. Universitas Soedirman24. Badan Pertanahan Nasional25. Universitas Andalas26. Ditjen Pos dan Telekomunikasi27. Universitas Hasanuddin28. Institut Teknologi Bandung29. Universitas Diponegoro30. Lembaga Penjamin Simpanan31. Universitas Muhammadiah
Surakarta32. Lembaga Penjamin Simpanan33. Setjen Depkeu34. Universitas Indonesia*35. Universitas Jember*
55 55
KERJASAMA INTERNASIONALKERJASAMA INTERNASIONAL
PPATK telah melakukan MoU dengan:1. FIU Thailand (AMLO)2. FIU Malaysia (UPW-BNM)3. FIU Korea Selatan (KoFIU)4. FIU Australia (AUSTRAC)5. FIU Filipina (AMLC)6. FIU Rumania (NOPCML)7. FIU Italia (UIC)8. FIU Belgia (CTIF-CFI)9. FIU Spanyol (SEPBLAC)10.FIU Polandia (GIFI)11.FIU Peru (UIF)12.FIU RR China (CAMLMAC)13.FIU Meksiko (FIUMFPCUMS)14.FIU Canada (FINTRAC)15.FIU Myanmar16.FIU Afrika Selatan17.FIU Cayman Island (FRA)
18.FIU Jepang (JAFIO)19.FIU Bermuda (BPSFIU)20.FIU Mauritius (FIU)21.FIU Selandia Baru22.FIU Turki23.FIU Finlandia (NBIMLCH)24.FIU Georgia25.FIU Kroatia 26.FIU Moldova27.FIU Amerika Serikat28.FIU Brunei Darussalam29.FIU Bangladesh30.FIU Senegal 31.FIU Sri Langka32.FIU Fiji33.FIU Macao
56 56
KERJASAMA INTERNASIONALKERJASAMA INTERNASIONAL
•Anggota Egmont Group 116 negara.
•PPATK menjadi anggota the Egmont Group pada Juni 2004.
•Sekretariat di Kanada.
Indonesia pernah masuk dalam NCCTs’ list FATF pd tahun 2001-2005
• Anggota APG 36 Negara. Sekretariat di Sidney Australia.
• Indonesia menjadi anggota Asia Pacific Group on ML pada tahun 2000
• Indonesia Menjadi Co-Chair APG 2006-2008
57
SStatistiktatistik Kepatuhan Kepatuhan dan Hasil Analisisdan Hasil AnalisisFebruari 2010Februari 2010
58 58
Jenis PelaporJenis Pelapor Jumlah PelaporJumlah Pelapor Jumlah LTKMJumlah LTKM
BankBank 146146 29.26729.267
Non BankNon Bank 164164 19.77319.773
Perusahaan EfekPerusahaan Efek 5050 827827
Manajer InvestasiManajer Investasi 44 2121
Pedagang ValasPedagang Valas 5151 15.82415.824
Dana PensiunDana Pensiun 11 11
Lembaga Lembaga PembiayaanPembiayaan 2323 873873
AsuransiAsuransi 3333 22102210
Perusahaan Perusahaan Pengiriman UangPengiriman Uang 22 1717
JUMLAHJUMLAH 310 310 perusahaanperusahaan 49.040 49.040 LTKMLTKM
LTKM Per LTKM Per Februari 2010Februari 2010
59 59
LTKM Per - Tahun
TahunTahunJumlah LTKM Jumlah LTKM Keseluruhan Keseluruhan
s/d s/d 20042004 838838
20052005 2.0552.055
20062006 3.4823.482
20072007 5.8315.831
20082008 10.43210.432
20092009 23.52023.520
s.d s.d Februari Februari
20102010 2.4642.464
LTKM
14 124 280 838 2,055 3,4825,831
10,432
19,801
14 138 418 1,2563,311
6,793
12,624
23,056
42,857
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 / 31
Okt
TahunLTKM
LTKM Kumulatif
60 60
Rata-rata LTKM Per Bulan
Tiap Hari Rata-rata Tiap Hari Rata-rata 41 41 LTKMLTKM
TahunTahunRata-rata LTKM Rata-rata LTKM
PerbulanPerbulan
20022002 10,3 LTKM10,3 LTKM
20052005 171 LTKM171 LTKM
20062006 290 LTKM290 LTKM
20072007 486 LTKM486 LTKM
20082008 869 LTKM869 LTKM
20092009 19196060 LTKM LTKM
20102010 1232 LTKM1232 LTKM
61 61
Laporan Transaksi Keuangan Tunai
PJK Pelapor Jumlah PJKJumlah LTKT
Bank Umum 135 6.847.715
BPR 88 1.362
PVA 91 7.051
Asuransi 11 158
Perusahaan Efek 4 37
CTR by disket filed by IT 453,307
TOTAL 326 7.309.630
62 62
LAPORAN PEMBAWAAN UANG TUNAI
Jumlah Pelabuhan Jumlah Pelabuhan yang Melaporyang Melapor 88
Jumlah LaporanJumlah Laporan 42624262
63 63
Laporan Hasil Analisis
Kepolisian/Kepolisian/KejaksaanKejaksaan 1.0721.072
KhususKhususKejaksaan Kejaksaan 8888
JUMLAHJUMLAH 11601160Putusan pengadilan yang menggunakan UU TPPU telah mencapai 26 putusan
64
Predicate Crimes
Tindak Pidana Jumlah Kasus
Korupsi 471
Penggelapan 34
Penipuan *) 354
Kejahatan Perbankan 41
Pemalsuan Dokumen 30
Teroris 22
Penggelapan Pajak 7
Perjudian 14
Penyuapan 30
Narkotika 41
Pornografi Anak 4
Pemalsuan Uang/Rupiah 5
Pencurian 3
Pembalakan Liar 6
Penyelundupan 9
Tidak Teridentifikasi / dll 97
Total 1160
65 65
DALAM NEGERIDALAM NEGERI
POLRIPOLRI 540540
KPKKPK 248248
JAKSAJAKSA 7171
LAIN-LAINLAIN-LAIN 7474
TOTALTOTAL 933933
FIU NEGERI LAINFIU NEGERI LAIN
TOTALTOTAL 345345
Pertukaran Informasi
66
TREND PENCUCIAN UANG 2009
Trend meningkat Trend tindak pidana korupsi menunjukkan peningkatan secara signifikan dibandingkan tindak pidana lainnya. Disamping meningkat, korupsi dan penipuan merupakan tindak pidana yang paling sering dilaporkan oleh PPATK. Tindak pidana narkotika dan penyuapan juga cenderung meningkat namun tidak sering terjadi apabila dibandingkan dengan korupsi dan penipuan.
Trend menurun Belum dapat diidentifikasi trend tindak pidana yang
menurun.
Trend yang berkelanjutan Berdasar peningkatan jumlah HA yang dilaporkan maka tindak korupsi, penipuan, narkotika dan penyuapan diperkirakan akan masih tetap banyak dilakukan. Pada tindak pidana korupsi modus operandi yang berkelanjutan adalah transaksi keuangan yang dilakukan oleh PEP
dengan melibatkan pihak ketiga dan penyalahgunaan APBN/APBD oleh bendahara/pemegang kas instansi-instansi
pemerintah.
Trend Baru Muncul Terdapat trend yang baru muncul yaitu cuckoo smurfing. Dengan modus ini, pelaku tindak pidana menggunakan money remmitance untuk sarana pencucian uang hasil tindak pidana psikotropika.