bahan kuliah dasar transportasi(publish)

42
DASAR-DASAR ELEMEN TRANSPORTASI Bahan kuliah Undip Semarang, 9 September 2013 Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D.

Upload: dindakholivia

Post on 26-Nov-2015

144 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

  • DASAR-DASAR ELEMEN TRANSPORTASI

    Bahan kuliah

    Undip Semarang, 9 September 2013

    Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D.

  • Mengapa Ada Transportasi?

    2

    Kegiatan transportasi pada pokoknya adalah kegiatan memindahkan sesuatu (orang dan/atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana.

    Steenbrink (1974):

    Transportasi merupakan perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau

    kendaraan dari dan ke tempat-tempat yang terpisah secara geografis.

    Morlok (1978):

    Transportasi merupakan kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ke

    tempat lain.

    Bowersox (1981):

    Transportasi adalah perpindahan barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dengan

    produk yang digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang membutuhkan atau menginginkan.

    Papacostas (1987):

    Transportasi adalah suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem

    kontrol yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain

    secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.

    Beberapa Definisi Transportasi

  • Perubahan Teknologi

    Perubahan Tatanan

    Sosial dan Gaya Hidup

    Perubahan Ekonomi

    Global

    Perubahan Tatanan

    Bisnis dan Wirausaha

    Pasar Global dan Kompetisi

    Peluang Tantangan

    Pasar yang lebih luas & besar penghilangan hambatan

    Kompetisi yang lebih ketat Peningkatan kecepatan gerak

    Perubahan Iklim

    Tantangan dunia yang berubah

    3

  • Kelas menengah akan tumbuh menjadi 141 juta di tahun 2020

    Potensi Pertumbuhan Kelas Menengah Indonesia yang Luar Biasa

    4

  • Perubahan Ekonomi Global: Asia akan menjadi Pusat Kegiatan Perekonomian

    5 Sumber: ADB, 2012

  • Inovasi teknologi.

    Sumber Daya Manusia

    Kebijakan dan

    Regulasi

    Sarana dan

    Prasarana

    Komponen Pengembangan Teknologi

    Telekomunikasi dan Informasi

    Kesehatan Industri dan Manufaktur

    Pertanian dan Pangan

    Ekonomi Iklim dan Ekosistem

    Perkembangan Teknologi di berbagai sektor

    Ramah Lingkungan

    Hemat Energi

    Hemat Ruang

    Hemat Waktu

    Syarat Inovasi Teknologi Masa Depan

    6

  • Evolution of the Transport Technology, 1750-2000

    Copyright 1998-2013, Dr. Jean-Paul Rodrigue, Dept. of Global Studies & Geography, Hofstra University. For personal or classroom use ONLY. This material (including graphics) is not public domain and cannot be published, in whole or in part, in ANY form (printed or electronic)

    and on any media without consent. This includes conference presentations. Permission MUST be requested prior to use.

    1800

    1900

    1950

    2000 Maritime Road Rail Air

    Docks

    Locks

    Rails Omnibus

    Steam engine

    Electric motor Balloons

    Dirigibles Iron hulls

    Internal combustion engine Subway

    Tramway Automobile Liners

    Bicycles

    Planes Trucks

    Buses

    Electric cars

    Hybrid cars

    Super tankers HSR

    Maglev

    Jet engine

    Jet planes Containerships

    Helicopters

    Bulk ships

    Highways

    Wide body jets

    Hydrofoils

    7

  • Kecepatan KA Super Cepat di Beberapa Negara

    8

    KA Super Cepat terjadwal yang tercepat di dunia

    terdapat di Cina dan Perancis.

    Kedua negara ini mengoperasikan KA Super Cepat

    dengan kecepatan di atas 300 km per jam.

    Bahkan Cina telah melangkah lebih maju dengan

    mengoperasikan kereta maglev berkecepatan 431

    km per jam.

  • 9 Sumber: Rodrigue, J-P (2013)

  • 10 Sumber: Crewtoo (2013)

  • Konsep Pergerakan

    11

  • Konsep Pergerakan

    12

    Pergerakan

    Non Spasial

    Sebab Pergerakan

    Waktu Pergerakan

    Moda yang Digunakan

    Spasial

    Pergerakan Orang

    Pergerakan Barang

    Pada prinsipnya, karakteristik pergerakan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu:

    pergerakan non spasial dan pergerakan spasial.

    1) Pergerakan non spasial (tanpa batas ruang) adalah segala karakteristik pergerakan yang berkaitan

    dengan aspek non spasial, seperti sebab terjadi pergerakan, waktu terjadinya pergerakan, jenis moda

    yang digunakan.

    2) Pergerakan spasial (dengan batas ruang) adalah segala karakteristik pergerakan yang meliputi aspek-

    aspek yang terkait dengan orientasi pergerakan itu sendiri, yaitu yang menyangkut dengan pola tata

    guna lahan, pola perjalanan orang, dan pola perjalanan barang

  • Sebab Terjadinya Pergerakan

    13

    Contoh Aktivitas Contoh Klasifikasi Perjalanan

    Ekonomi Mencari nafkah Mendapat barang & pelayanan

    Ke dan dari tempat kerja Yang berkaitan dengan bekerja Ke dan dari toko dan keluar untuk

    keperluan pribadi Yang berkaitan dengan belanja atau

    bisnis pribadi

    Sosial Menciptakan, menjaga hubungan

    pribadi

    Ke dan dari rumah teman Ke dan dari tempat pertemuan

    bukan di rumah

    Pendidikan Ke dan dari sekolah, kampus, dll

    Rekreasi dan Hiburan Ke dan dari tempat rekreasi serta hiburan

    Yang berkaitan dengan perjalanan dan berkendaraan untuk rekreasi

    Kebudayaan Ke dan dari tempat ibadah Perjalanan bukan hiburan ke dan dari

    daerah budaya serta pertemuan

    Sebab terjadinya perjalanan dapat dikelompokan berdasarkan maksud perjalanannya.

    Lebih dari 90% dari pergerakan berbasis tempat tinggal (home based)

  • Waktu terjadinya pergerakan sangat tergantung pada kapan seseorang melakukan

    aktivitas untuk kehidupan kesehariannya. Dengan demikian waktu perjalanan sangat

    tergantung dari maksud perjalannya.

    Waktu Pergerakan

    14 Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Moda Yang Digunakan

    15

    Mobil, Angkutan Umum, Pesawat

    Terbang, KA, dll

    Maksud Perjalanan

    Jarak Tempuh

    Biaya

    Tingkat Kenyamanan

    Dalam melakukan perjalanan, orang biasanya dihadapkan akan berbagai jenis pilihan

    moda angkutan. Dalam menentukan pilihannya, umumnya orang akan mengacu pada

    faktor-faktor: maksud perjalanan, jarak tempuh, biaya, serta tingkat kenyamanan.

    Meskipun dapat diketahui faktor-faktor tersebut, dalam kenyataannya sangatlah sulit

    untuk merumuskan mekanisme dari pemilihan moda yang akan digunakan.

  • Moda Yang Digunakan

    16

    Secara umum, faktor jarak

    dan faktor maksud

    perjalanan merupakan

    faktor yang paling

    dominan dalam

    penentuan jenis moda

    yang digunakan.

    Sumber: Dinas Tata Ruang DKI Jalarta (2010)

  • Pergerakan Spasial

    17

    Pola sebaran tata guna lahan suatu wilayah akan sangat mempengaruhi pola

    perjalanan orang maupun barang.

    Untuk pola perjalanan orang, pola sebaran tata guna lahan yang sangat berperan

    adalah sebaran spasial daerah industri, perkantoran, dan pemukiman.

    Sedangkan untuk pola perjalanan barang sangat dipengaruhi oleh aktivitas produksi &

    konsumsi, pola sebarannya tata guna lahan pemukiman (konsumsi), industri, dan

    pertanian (produksi). Selain itu juga dipengaruhi oleh pola rantai distribusi pusat

    produksi ke daerah konsumsi.

    Primary flow Secondary flow

    Monocentric Polycentric

    Organized

    Disorganized

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Intervensi Manusia Pada Sistem Transportasi

    18

    Permasalahan dasar transportasi: terlalu besarnya kebutuhan

    akan pergerakan dibandingkan dengan prasarana transportasi

    yang tersedia.

    Pemecahan berdasarkan Wells (1970):

    1) Membangun prasarana transportasi dengan dimensi yang

    lebih besar sehingga kapasitasnya melebihi kebutuhan

    2) Mengurangi tuntutan akan pergerakan dengan cara

    mengurangi jumlah kendaraan

    3) Kompromi antara 1) dan 2), yaitu menggunakan prasarana

    transportasi eksisting secara optimum, membangun

    prasarana tambahan, dan pada saat yang sama melakukan

    pengendalian kebutuhan atas pergerakan.

  • Intervensi Manusia Pada Sistem Transportasi

    19

    Merubah teknologi transportasi

    Merubah konfigurasi jaringan transportasi

    Merubah karakteristik ruas

    Merubah karakteristik kendaraan

    Merubah kebijakan operasional

    Merubah kebijakan kelembagaan

    Merubah perilaku perjalanan

    Merubah teknologi informasi

    Merubah pilihan-pilihan kegiatan

    Secara umum intervensi manusia pada sistem transportasi dimungkinkan

    dengan cara:

  • Karakteristik Dasar Perencanaaan Transportasi

    20

    Multi-Moda

    Selalu melibatkan lebih dari satu moda transportasi

    Multi-Disiplin

    Aspek kajian sangat beragam: karakteristik pergerakan, pengguna, sistem prasarana & sarana, dll

    Melibatkan bidang-bidang keilmuan lainnya seperti rekayasa teknik, ekonomi, geografi, operation research, sosial politik, matematika, informatika, dan psikologi

    Multi-Sektoral

    Banyak lembaga ataupun pihak terkait yang dilibatkan

    Multi-Problem

    Masalah yang dihadapi mempunyai dimensi yang cukup beragam

    Karaktertistik studi transportasi ditandai dengan: multi-modal, multi-

    disiplin, multi-sektoral, dan multi-problem.

  • Struktur Jaringan Transportasi

    21

  • Struktur Jaringan

    22

    Centralized Decentralized Distributed

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Perbandingan Suatu Ring Road

    23

    Secondary

    Center

    City

    Center

    Avoiding the congested

    central area

    Structuring

    Suburban

    development

    Stuktur Spasial Aksesibilitas

    5 10

    10 5

    5

    10

    10

    5

    A B

    A to B = 30

    A B 5

    10 10 5

    5

    10

    10

    5 10 10

    10 10

    A to B = 20

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Evolusi Struktur Tata Ruang Perkotaan

    24

    A B C

    Aktivitas Inti

    Pusat Aktivitas

    Aktivitas Sampingan

    Central area

    Jalur Utama Transportasi

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Tingkat Ketergantungan pada Kendaraan Pribadi

    10/21/2013

    Automobile dependency ranges from low where a set of transportation alternatives are available to high

    where little if no alternatives outside automobile use are possible. When automobile trips exceed 75% of all

    personal trips (such as commuting and shopping) a situation of high dependency is observed. Automobile

    dependency is also linked with the urban spatial structure as cities with a low level of car dependency tend

    to be centralized with high levels of density while cities with a high level of automobile dependency have low

    levels of centrality and density. 25

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Jenis-jenis Moda Transportasi

    26

  • Jenis-jenis Moda Angkutan Penumpang

    27

    Air

    Scheduled

    Charter

    Car

    Taxi

    Van/Bus

    Road

    Intercity

    HSR

    Subway

    Commuter

    LRT

    Monorail

    Rail Maritime

    Ferry

    Cruise

    Transit

    Bicycle

    Walking

    Motorcycle

    RoRo

    High

    Speed

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Jenis-jenis Moda Angkutan Barang

    28

    Air

    Package

    Heavy

    Package

    Less than Truckload

    (LTL)

    Truck

    Dry Van

    Tank

    Flatbed

    Curtainside

    Reefer

    Hopper

    Open Top

    Unit Train

    Carload

    Boxcar

    Tank Car

    Flat Car

    Reefer

    Hopper

    Gondola

    Rail Maritime

    Break-bulk

    Liquid Bulk

    RoRo

    Dry Bulk

    ISO Container

    Reefer

    Flatrack

    Pipeline

    Pipeline

    Oil

    Gas

    Water

    Tank

    Inland / Coastal

    Tow

    River/sea

    Tank barge

    Deck barge

    Hopper barge

    Container Container

    Chassis

    Intermodal

    Freighter

    Bellyhold Truckload

    (TL)

    TOFC

    Domestic

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Perbandingan Kapasitas Tiap Moda

    29

    Person Parcel Part

    1

    5,000

    5

    50 500

    1,000

    400,000

    25

    100

    1,000

    10,000 100,000

    Car

    Airplane

    Cruise ship

    Bus

    Passenger train

    Freight train

    Containership

    Bulk carrier & Tanker

    Cargo plane

    Container

    Truck

    Passengers

    Tons

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Perbandingan Kapasitas Moda Angkutan Barang

    30

    Barge

    Hopper car

    100 car train unit

    Semi-trailer truck

    1500 Tons / 50-100 TEU 52,500 Bushels 453,600 Gallons

    100 Tons / 4 to 5.3 TEU 3,500 Bushels 30,240 Gallons

    10,000 Tons / 400 to 530 TEU 350,000 Bushels 3,024,000 Gallons

    26 Tons / 2.65 TEU 910 Bushels 7,865 Gallons 9,000 for a tanker truck

    57.7 (865 for 15 barges in tow) 18 to 40 (intermodal)

    2.0 (intermodal) to 3.8

    385

    1

    Panamax containership 5,000 TEU 2,116

    VLCC

    300,000 tons 2 million barrels of oil

    747-400F

    100-125 tons (Depending on freight density and range)

    9,330

    5

    Capacity Truck Equivalency Vehicle

    Doublestack rail car

    100 car intermodal train

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Jarak, Moda, & Biaya Transportasi

    31

    Distance

    Tran

    spo

    rt c

    ost

    s p

    er

    un

    it Road

    Rail Maritime

    D1 D2

    C1 C2

    C3

    Untuk angkutan jalan memiliki fungsi biaya yang paling rendah untuk jarak-jarak pendek (dibawah 500km), namun akan menanjak dengan cepat bilamana melebih jarak tersebut. Untuk perjalanan jarak jauh (>1500km) maka perjalanan dengan menggunakan angkutan laut akan memiliki fungsi biaya paling rendah. Sementara itu dalam jarak antara 500 1500 km , perjalanan dengan menggunakan moda KA akan memiliki fungsi biaya terendah.

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Keterpaduan Antar Moda

    32

  • Beberapa Definisi

    Unimodal transport: goods are transported by one or more carriers using one mode of transport only.

    Intermodal transport: one carrier organizes the whole transport of goods by several modes of transport from one point or port of origin via one or more interface points to a final port or point. Different types of transport documents are issued, depending on how the responsibility for the entire transport is shared.

    Multimodal transport: occurs when the carrier organizing the transport takes responsibility for the entire process, and issues a multimodal transport document.

    Sumber: Singapore Logistics Association, 2006

    33

  • Intermodal

    34

    Origin Destination Road Rail Maritime

    Intermodal

    Intermodal involves the organization of a sequence of modes between an origin and destination, including the transfer between the modes. Its main goal is to connect transportation systems that could be connected otherwise because they are not servicing the same areas

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Intermodal Transportation as an Integrative Force

    35

    A C

    D

    F

    E

    B

    A C

    D

    F

    E

    B

    Rail

    Road

    Transshipment

    Transshipment

    Intermodal Integrated Network Multimodal Point-to-Point Network

    Intermodal transportation is a factor permitting the integration of several transport networks towards more efficient forms. This can result in higher load factors and/or higher transport frequency, especially between terminals. Under such circumstances, the efficiency of such a network mainly resides in the transshipment capabilities of transport terminals. Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Konsep Dry Port

    36

    Pembangunan transportasi multimoda terkait erat dengan pembangunan dry port dalam

    rangka mengintegrasi jaringan jalan, KA, pelabuhan dan simpul-simpul multimoda.

    Dry port dapat menekan biaya transportasi dan waktu transit dengan mengurangi antrian di

    jalan dan pelabuhan, sehingga pembangunannya harus diprioritaskan.

    Dry port harus masuk ke dalam sistem kompleks memiliki infrastruktur pendukung, seperti

    jalan dan KA.

    Source: Rodrigue, J-P (2009)

  • Road / Rail Transloading

    Transloading concerns the transshipment of loads from truck to rail and vice-versa.

    It is done to exploit the respective advantages of trucking and rail, namely avoid long distance trucking.

    A producer relying on long distance trucking to service a set of customers is facing many difficulties (A). The most significant one is the likeliness of empty travel for return trips in addition to the requirement of having a large fleet of trucks to insure a service frequency.

    By relying on transloading (B) the producer ship its freight to a nearby rail terminal where truckloads are transshipped into trainloads. The larger loads are then shipped to a rail terminal in proximity of a group of customers.

    Shipments are then broken down in LTL batches bound to specific customers. Doing so often requires a smaller fleet of trucks as shorter distances could permit the same truck to do several journeys per day.

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009) 37

  • Pengembangan KA Angkutan Aqua

    38

    Pabrik Aqua Mekarsari

    Jalur Sukabumi - Jakarta

    Kampung Bandan

    St. Jakarta

    Gudang

    Customer

    1) Mengurangi emisi CO2 per tahun lebih dari 4 kali lipat dibandingkan apabila menggunakan truk (Truk = 2.134 ton CO2 per tahun, KA = 516 ton CO2 per tahun).

    2) Mengurangi jumlah truk yang lalu lalang di jalur Cicurug Ciawi sebanyak sekitar 400 rit per hari

    3) Mengurangi potensi kemacetan jalan raya Sukabumi Ciawi.

    4) Salah satu solusi over tonase

    Keuntungan menggunakan Kereta Api :

  • Point-to-Point and Hub-and-Spoke Networks

    39

    Hub

    Point-to-Point Hub-and-Spoke

    Hubs, as a network structure, allow a greater flexibility within the transport system, through a concentration of flows. For instance, on the above figure, a point-to-point network involves 16 independent connections, each to be serviced by vehicles and infrastructures. By using a hub-and-spoke structure, only 8 connections are required.

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Cost Structure of Point-to-Point and Hub-and-Spoke Networks

    40

    Point-to-Point Total Costs Hub-and-Spoke Total Costs

    3,000

    3,000

    3,000

    3,000

    3,000

    1,550

    550

    525

    525

    550 550

    525

    525

    550

    The usage of a hub-and-spoke network structure reduces the total transport costs through a services reorganization. While the loading or unloading costs would remain the same, changes in transport distances and economies of scale for the single transoceanic link significantly changes the cost structure. The ports that have become the hubs are now advantaged comparatively to others, even if the total transport costs of every single service is lower.

    Sumber: Rodrigue, J-P (2009)

  • Daftar Referensi

    Rodrigue, Jean-Paul; The Geography of Transport System; 2009.

    Susantono, Bambang; Transportasi & Investasi; 2013.

    Susantono, Bambang; 1001 Wajah Transportasi Kita; 2009.

    Santoso, Idwan; Modul Pelatihan Perencanaan Transportasi; 1996

  • Daftar Artikel

    1. Kepemilikan kendaraan dan pola perjalanan di wilayah jabodetabek, Bambang Susantono, Wimpy Santosa, Arif Budiyono http://journal.unpar.ac.id/index.php/jtransport/article/view/638

    2. Pembangunan jaringan jalan perkotaan berdasarkan kajian struktur ruang dan aksesibilitas kota, Masrianto Masrianto, Soegiono Soetomo, Poernomosidhi Poerwo, Bambang Riyanto http://journal.unpar.ac.id/index.php/jtransport/article/view/676

    3. Keterpaduan sistem jaringan antar moda transportasi di pulau sulawesi, M. Yamin Jinca http://journal.unpar.ac.id/index.php/jtransport/article/view/624

    42