bahan ajar smk listrik rumah tanga

8
Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga Kegiatan Belajar 4 A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, diharapkan Anda dapat: 1. menyebutkan bagian-bagian pokok seterika listrik biasa dan penyemprot uap 2. menerangkan prinsip kerja seterika listrik biasa dan penyemprot uap 3. menyebutkan langkah-langkah perawatan seterika listrik dengan penyemprot uap. 4. menerangkan cara memperbaiki seterika listrik dengan penyemprot uap. B. Uraian Materi SETERIKA LISTRIK DENGAN PENYEMPROT UAP Seterika listrik digunakan untuk melicinkan/menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat-saat seperti ini kehadiran seterika dengan penyemprot uap sangat diperlukan. Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel penghubung Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas. Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh. Sebagai sumber panas, digunakan elemen pemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar dengan besi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara konduksi (dihantarkan) kepada plat dasarnya yang dibuat dari logam yang segera akan menjadi panas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan penyemprot uap tidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari lubang-lubang dalam sole- plate tersebut. Plat dasar dibuat dari logam tahan karat atau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika. Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang dibuat dari kayu. Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung. Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk tegangan 110V-220V dengan daya berkisar antara 250-750 watt. Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah. Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:

Upload: dean

Post on 26-Jun-2015

147 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

Kegiatan Belajar 4

A. Tujuan Kegiatan PembelajaranSetelah mempelajari kegiatan belajar 4, diharapkan Anda dapat:1. menyebutkan bagian-bagian pokok seterika listrik biasa dan penyemprot uap2. menerangkan prinsip kerja seterika listrik biasa dan penyemprot uap3. menyebutkan langkah-langkah perawatan seterika listrik dengan penyemprot uap.4. menerangkan cara memperbaiki seterika listrik dengan penyemprot uap.

B. Uraian Materi

SETERIKA LISTRIK DENGAN PENYEMPROT UAP

Seterika listrik digunakan untuk melicinkan/menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehinggamemerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat-saat seperti ini kehadiran seterika dengan penyemprot uap sangat diperlukan.Bagian utama seterika listrik meliputi: elemen pemanas, plat dasar/alas (sole plate), besi pemberat, tutup, pemegang, terrminal dan kabel penghubung

Seterika memerlukan adanya panas untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut. Tenaga panas ini diperoleh dari tenaga listrik. Tegasnya, tenaga listrik diubah menjadi tenaga panas.Tinggi panas yang diproduksi tergantung dari besar daya yang dipakai. Semakin besar daya listrik yang dipakai, semakin tinggi panas yang diperoleh.Sebagai sumber panas, digunakan elemen pemanas. Elemen pemanas dipasang antara plat dasar dengan besi pemberatnya. Panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas secara konduksi (dihantarkan) kepadaplat dasarnya yang dibuat dari logam yang segera akan menjadi panas pula. Elemen pemanas dalam seterika dengan penyemprot uap tidak hanya dipakai untuk meningkatkan panas pada sole plate; tetapi juga mendidihkan air, sehingga uap dapat dikeluarkan dari lubang-lubang dalam sole-plate tersebut.

Plat dasar dibuat dari logam tahan karat atau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar tidak mengotori atau merusakkan bahan yang diseterika. Pemegang seterika dibuat dari bahan isolasi bakelit atau ebonit; ada juga yang dibuat dari kayu. Hubungan dengan kabel penghubung ke terminal elemen pemanas dilakukan melalui tusuk kontak atau secara langsung.Ada dua macam elemen pemanas yang biasa dipakai, yaitu kawat nichrom bentuk pita yang dililitkan pada lembaran mika; dibentuk serupa bentuk sole plate, sehingga panasnya merata, serta kawat nichrom dililit spiral dan dimasukkan dalam selongsong/pipa sebagai pelindungnya. Untuk menyekat kawat dari logam pelindung, kawat spiral dilapis/dibungkus oksida magnesium yang merupakan bahan isolasi. Elemen ini dipakai untuk tegangan 110V-220V dengan daya berkisar antara 250-750 watt.Thermostat, adalah alat pengatur suhu, berfungsi memutuskan dan menyambungkan rangkaian seterika listrik dengan sumber arusnya. Bekerjanya otomatik sesuai dengan pengaturan kita. Salah satu jenis thermostat seperti nampak dalam gambar di bawah.Cara bekerjanya thermostat adalah sebagai berikut:Mula-mula seterika kita hubungkan dengan sumber tegangan, kemudian tombol pengatur panas ditempatkan pada suatu kedudukan tertentu. Setelah seterika bekerja dan suhu telah melampaui batas suhu yang ditetapkan, thermostat membuka kontak-kontaknya dan arus listrik tidak mengalir lagi. Kemudian jika suhu telah turun di bawah batas penetapannya, thermostat akan menutup kontak-kontaknya lagi.Memutar tombol pengatur panas pada dasarnya mengatur tekanan pegas. Hal ini akan menentukan jarak/jauhnya bilah thermostat membengkok sebelum kontak-kontaknya membuka dan berarti pekerjaan ini menetapkan suhu yang dikehendaki.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian seterika dengan penyemprot uap.Untuk menjaga agar seterika tidak lekas rusak, terutama dengan adanya air yang digunakan sebagai bahan pembuat uap, perlu ditetapkan syarat-syarat pemakaiannya, yaitu:· Paling baik digunakan air suling (air destilata).· Jika terpaksa menggunakan air yang mengandung mineral dan alkali, air perlu didihkan terlebih dahulu kemudian disaring dengan kain bersih.· Selesai pemakaian air harus dituang sampai habis. Pasang seterika untuk beberapa saat agar sisa-sisa air yang mungkin masih ada dapat

Page 2: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

menjadi kering sama sekali.· Bacalah petunjuk-petujuk khusus dari setiap alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.Bagian-bagian Seterika Listrik yang Mudah RusakUntuk memudahkan atau mempercepat dalam mencari kesalahan atau kerusakan, perlu mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak dari suatu pesawat. Dengan demikian upaya perbaikannya juga dapat lebih dipercepat. Jika kita akan memperbaiki suatu pesawat, maka kita akan memeriksa bagian-bagian yang mudah rusak terlebih dahulu, baru kemudian bagian yang lain jika pesawat belum dapat bekerja dengan baik.Bagian-bagian seterika listrik yang mudah rusak antara lain:1. Elemen pemanas, hal ini dapat terjadi karena biasanya dipakai secara berlebihan, misalnya pada seterika yang tidak memakai pengatur panas. Atau terjadi kerusakan pada termostat sehingga tidak berfungsi dengan baik. Ada kemungkinan juga salah pemakaian tegangan, terutama seterika yang baru dibeli/dipakai. Kejadian-kejadian diatas dapat mengakibatkan kawat elemen rusak/putus, isolasi mika rusak sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubung badan.2. Kawat penghubung, kerusakan ini dapat terjadi misalnya, karena:· Salah satu atau kedua-dua kawat putus akibat sering terpuntir waktu menggunakannya atau dilipat-lipat waktu menyimpannya. Lebih mudah rusak yang berisolasi karet, sedang yang berisolasi plastik lebih tahan.· Kabel terlalu kecil yang berakibat menjadi terlalu panas jika digunakan. Isolasi menjadi rusak, dapat menyebabkan kabel hubung pendek.· Letak sumber tegangan/stop kontak yang tidak sesuai dengan pemakaian, berakibat kabel selalu terpuntir. Seharusnya bagi orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan, sumber tegangan dipasang di sebelah kanan pemakai. Bagi orang kidal letak stop kontak di sebelah kiri.· Kabel yang memang sudah terlalu tua.

3. Terminal, yang dimaksud dengan terminal adalah tempat persambungan antara ujung kawat elemen pemanas dengan kabel penghubung dari sumber arus. Terminal ini ada dua macam, sambungan langsung dan yang melalui tusuk kontak. Kerusakan terjadi karena:· Panas yang berlebihan, terminal menjadi hangus.· Porselen tusuk kontaknya pecah atau pegas/penjepit hangus atau meregang sehingga tidak akan terjadi kontak hubungan yang baik.4. Tusuk kontak (pada kabel penghubung), porselinnya pecah sebab sering jatuh. Sambungan kabelnya putus/terlepas karena sewaktu mencabut tusuk kontak yang ditarik kabelnya, seharusnya tusuk kontaknya.5. Termostat, ialah pengatur panas. Termostat ini dapat rusak, jika pemakai kurang mentaati aturan pemakaiannya. Pemakai seharusnya bekerja untuk bahan-bahan yang tipis dan lunak, kemudian meningkat ke bahan yang lebih tebal dan keras. Dengan demikian pengaturan panasnya mula2 dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Cara Mencari Kesalahan dan PerbaikannyaUntuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya dalam memperbaiki kesalahan suatu pesawat, memerlukan keterampilan khusus. Keterampilan ini dapat ditunjang dengan menggunakan metode-metode yang benar, terutama dalam mencari kesalahan. Tegasnya, perbaikan akan dapat dilaksanakan secara efisien jika kesalahannya telah diketahui; kesalahan akan dapat cepat diketahui jika digunakan cara2 yang benar.· Pemeriksaan hubungan terbuka, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1k. Cabutlan tusuk kontak pesawat dari sumbernya. Ukurlah pada ujung2 dari tusuk kontak pesawat dengan AVO. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti rangkaian terbuka, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu hingga beberapa kilo, berarti ada lingkaran arus tertutup. Harus terjadi rangkaian tertutup jika pengatur panas seterika diputarkan.

· Pemeriksaan hubungan badan, gunakan AVO, setlah pada skala Rx1. Cabut tusuk kontak pesawat dari sumbernya. Ukurlah antara salah satu ujung2 kontak pada steker dengan bodi pesawat. Jika AVO menunjukkan harga tak terhingga, berarti tidak terjadi hubung badan, tetapi jika AVO menunjukkan harga tertentu, berarti terjadi kontak dengan badan pesawat. Seterika harus dibongkar untuk meneliti penyebab terjadinya hubung badan.

Perbaikan seterika listrik dengan penyemprot uap dapat dilaksanakan sbb:Setiap kali selesai menggunakan seterika dengan penyemprot uap, sisa air yang ada harus dibuang hingga tuntas. Kemudian memasukkan tusuk kontaknya pada KK lagi selama beberapa saat, sehingga bagian dalam seterika menjadi kering sama sekali. Kalau air yang digunakan sebagai pengisi seterika air suling/air lunak (aquades) tidak perlu dikhawatirkan tentang pengendapan mineral dalam seterika tersebut. Tetapi jika digunakan air berat atau air leding yang belum dipanaskan, mineral akan mengendap dalam seterika. Banyaknya endapan mineral yang terjadi tergantung dari berat/air (bersih air). Dalam hal ini seterika memerlukan pemeliharaan dengan membersihkan bagian dalam tangki air dan lubang-lubang jalan uap secara teratur. Kalau tidak akan cepat terjadi penutupan lubang2 uap, sehingga penyemprot uap tidak berfungsi lagi. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya pengendapan, dianjurkan untuk menggunakan air suling atau setidak-tidaknya air leding yang sudah didihkan kemudian didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam seterika sebaiknya disaring terlebih dahulu.

Cara pembersihannya dapat dilakukan sbb:Buatlah campuran air dengan cuka dalam perbandingan 1:1. Masukkan campuran tersebut ke dalam seterika. Panaskan seterika ± 150° selama 0,5 jam. Setelah seterika menjadi dingin kembali buanglah air tersebut. Seterika perlu dibilas dengan air bersih beberapa kali. Terakhir, panaskan seterika sehingga sisa air hilang sama sekali.

Page 3: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

Cara membersihkan bagian-bagian yang lain dari sistim penyemprot uap:1. Bongkar seterika, sesuai prosedur.2. Lepaskan bagian-bagian yang perlu dan tabirnya (screen).3. Keroklah hingga bersih endapan yang ada.4. Bersihkan tabir dan alirkan air melalui pipa-pipa saluran sampai benar2 bersih, tidak tersumbat.5. Setelah selesai dan kering semuanya, pasang kembali sebaagi semula (gantilah gasket bila perlu). Dalam memasang gasket ini harus tepat pada tempatnya dan tabir dapat melekat padanya.

Pengusir nyamuk

Alat Pemanas Air

November 27th, 2010 · Buku Sekolah Gratis · Teknik pemanfaatan tenaga listrik 2 No comments - Tags: Bagian-bagian utama alat pemanas air, Jenis-jenis pemanas air, Pemeriksaan dan pelaporan hasil kerja, Perawatan alat pemanas air, Prinsip pemanasan air

Betapa nyamannya, ketika dingin dapat mandi dengan air hangat. Ini adalah salah satu peranan dari alat pemanas air. Pemanas air ada yang menggunakan gas sebagai sumber energinya ada pula yang menggunakan listrik sebagai sumber dayanya. Secara prinsip kedua pemanas ini adalah sama, bedanya pada pemanas air listrik menggunakan elemen pemanas yang berdaya listrik, sedangkan pemanas air gas menggunakan gas sebagai sumber energinya sehingga pemanas ini memiliki sebuah pembakar (burner) di bagian bawah tangki dan cerobong asap (chimney) ke atas.

3.3.4.1 Jenis-jenis pemanas air

Ada banyak jenis alat pemanas air ini, baik merk, kapasitasnya, maupun sistemnya ditentukan oleh keperluannya. Sebagai contoh, alat pemanas air yang digunakan untuk keperluan sangat terbatas (untuk satu outlet air panas), berbeda dengan yang digunakan untuk menyuplai air sejumlah ruangan atau bahkan gedung yang lebih luas. Yang untuk keperluan tunggal biasanya dengan kapasitas pemanasan dan daya yang kecil, sebaliknya yang diperlukan untuk menyuplai air panas dengan kapasitas besar diperlukan daya yang besar pula.

Untuk keperluan yang kecil, biasanya digunakan alat pemanas air dengan tangki terbuka, sedangkan yang untuk keperluan banyak ruangan digunakan sistem tangki tertutup. Sistem tangki terbuka, tidak melibatkan tekanan air yang tinggi kecuali tekanan alamiahnya saja, sedangkan pada sistem tangki tertutup melibatkan tekanan. Tekanan dalam tangki tertutup ini dilakukan melalui pompa sirkulasi. Dengan demikian, air panas bisa didistribusikan secara lebih luas. Karena melibatkan tekanan tinggi (sampai 5 bar) sistem tertutup memiliki katup pengaman tekanan (safety valve). Alat pemanas air dengan tangki terbuka dan tertutup serta bagianbagian utamanya diilustrasikan pada Gambar 3.102.

Page 4: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

3.3.4.2 Bagian-bagian utama alat pemanas air

Seperti terlihat pada Gambar 3.103 bahwa alat pemanas air terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.

???? Tangki bagian dalam: terbuat dari baja dan tangki ini menjadi wadah air panas dengan volume sesuai ukuran. Tangki ini harus mampu menahan tekanan air antara 50 – 100 psi. Tangki biasanya diuji pada tekanan 300 psi. Bagian dalam tangki dilapisi dengan kaca liner agar kotoran air mudah terbawa keluar bersama keluarnya air.

???? Isolasi panas di sekeliling tangki:

Isolasi panas ini berfungsi untuk menjaga agar panas tidak keluar melalui dinding tangki sehingga panas di dalam tangki terjaga dan tidak boros energi.

???? Pipa saluran air dingin masuk

???? Pipa saluran air panas keluar

???? Thermostat untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air (banyak pemanas air listrik mempunyai thermostat pada setiap elemennya)

???? Elemen pemanas untuk memanaskan air (elemen pemanas sama seperti yang digunakan untuk oven)

???? Katup buang digunakan untuk mengosongkan tangki untuk mengganti elemen atau memindah tangki

???? Katup pengaman tekanan untuk mencegah meledaknya tangki karena tekanan lebih

???? Batang anoda untuk menjaga tangki agar tidak korosi

Page 5: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

3.3.4.3 Prinsip pemanasan air

Untuk jenis tangki terbuka, prinsip pemanasan air yang terjadi pada alat pemanas air adalah sebagai berikut. Ketika alat pemanas dihubungkan ke sumber listrik dan dihidupkan, maka arus listrik akan mengalir melalui elemen pemanas. Elemen pemanas ini   mengubah energi listrik yang melaluinya menjadi energi panas. Panas yang dihasilkan elemen ini memanaskan air yang ada di dalam tangki. Air yang suhunya lebih panas akan bergerak ke atas sedangkan yang dingin akan tetap berada di bawah karena masa jenisnya lebih tinggi dari air yang panas. Bila air panas dialirkan keluar, maka air dingin masuk di bagian bawah tangki dan dipanaskan. Jadi proses pemanasan air di dalam alat pemanas air menggunakan prinsip yang sangat sederhana, yaitu naiknya air yang lebih panas di dalam tangki sehingga memisahkan air dingin dan air panas.

Untuk tangki tertutup, prinsip proses pemanasan air sama dengan yang ada pada sistem tangki terbuka. Yang berbeda adalah proses sirkulasinya memerlukan tekanan bantu yang berasal dari tekanan pompa air. Karena itu, tekanan dalam tangki harus selalu terkendali agar tidak melebihi tekanan kerjanya. Pengendalian ini melalui katup pengaman tekanan. Alat pemanas air selalu dilengkapi dengan thermostat. Thermostat digunakan untuk mengontrol suhu air di dalam tangki. Biasanya thermostat ini mempunyai daerah pengesetan pada suhu antara 50-80 °C. Namun, biasanya disarankan pengesetan suhu dilakukan antara 50-60 °C, karena alasan keselamatan, yaitu untuk mencegah kecelakaan tersiram air panas dengan suhu yang bisa membuat cedera, terutama bagi anak-anak. Di samping untuk keselamatan, pengesetan suhu yang lebih rendah ini juga untuk penghematan energi.

Thermostat mempunyai sebuah saklar atau pemutar yang digunakan untuk menyetel suhu, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.104.

Ketika air dingin masuk ke dalam tangki, air tersebut tetap ada di bagian bawah tangki seperti yang telah dijelaskan di atas. Jika penggunaan air lebih cepat dari kemampuan elemen pemanas dalam memanaskan airnya dan jika pemakaian air sampai menghabiskan air yang ada di dalam tangki, berarti bahwa alat pemanas tersebut kapasitasnya tidak mencukupi untuk pemakaian.

Bila hal ini berjalan secara sering, maka akan sangat dimungkinkan merusakkan elemen pemanas karena terbakar akibat panas lebih. Oleh karena itu, kapasitas alat pemanas perlu disesuaikan dengan kebutuhan pemakaian.

Page 6: Bahan Ajar SMK Listrik Rumah Tanga

3.3.4.4 Perawatan alat pemanas air

Indikator kerja dari alat pemanas air adalah suhu dan debit air hasil pemanasannya.

1. Air tidak panas

Bila setelah alat pemanas dihidupkan, namun air tidak kunjung panas, maka yang harus Anda lakukan pertama kali adalah memeriksa sirkuit listriknya, yang meliputi alat pengaman (sekering), kabel dan terminal-terminal sambungannya serta elemen pemanas. Pengecekan awal bisa dilakukan dengan melepas kabel daya dari sumber listrik kemudian memeriksa koneksinya. Bila menunjukkan keadaan terputus maka pemeriksaan kemudian ke komponen-komponen dan bagianbagian yang telah disebutkan di atas satu per satu sampai ditemukan faktor penyebab terputusnya rangkaian. Kemudian bagian yang terputus harus disambung kembali atau diganti dengan komponen yang  baru termasuk elemen pemanasnya.

2. Debit air kurang

Dalam kaitannya dengan debit air keluaran yang kurang, maka pertama-tama harus dilihat dulu jenis pemanas. Untuk pemanas air jenis tunggal, debit air ditentukan oleh tekanan alamiah dari air (gravitasi). Sebagai contoh, bila menggunakan reservoir air yang diletakkan di atas, maka tekanan dan debit air akan ditentukan oleh ketinggian reservoir. Bila keadaan air normal, namun debit air menurun maka perlu diperiksa kran-kran air. Bila krankran dalam keadaan baik, pemeriksaan dilanjutkan pada hosehose dan pipa-pipa belokan (knee) karena pada bagian-bagian inilah yang sangat besar kemungkinannya tersumbat.

Namun bila jenis alat pemanas yang menggunakan multi-outlet di mana digunakan pompa sirkulasi, maka pemeriksaan perlu dilakukan beberapa tahap. Tahap pertama, periksalah debit atau tekanan air pada masing-masing outletnya. Bila tekanan pada outlet sama rata, maka pemeriksaan dilanjutkan pada pompa. Jika pompa dalam baik berarti ada gangguan pada saluran utamanya. Oleh karena itu periksalah keadaan kran-kran, dan saluran utama. Namun, sebaliknya tekanan air tidak sama pada outlet-outlet tertentu menunjukkan adanya gangguan pada saluran outlet yang terganggu.

3.3.4.5 Pemeriksaan dan pelaporan hasil kerja

Pemeriksaan performa alat pemanas air meliputi:

1. Pemeriksaan suhu air keluaran daripemanas air dengan thermometer.Pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan beberapa tingkatan suhu melalui saklar pengatur suhu. Dengan pengaturan suhu berbeda maka suhu air juga berbeda. Atau pemanas dalam keadaan operasi sementara kran outletnya ditutup. Dengan pengaturan suhu lebih rendah maka pemanas akan hidup dalam waktu yang lebih pendek dibandingkan bila diatur pada suhuyang lebih tinggi.

2. Pemeriksaan tekanan air pada outlet air panas. Tekanan air keluaran dari pemanas lebih rendah dari tekanan air yang keluar dari kran-kran outlet yang langsung karena hambatan pada salurannya yang lebih besar.

3. Hasil-hasil pemeriksaan ini harus dituliskan dalam bentuk laporan, termasuk jenis kerusakan, bagianbagian/komponen-komponen yang diperbaiki dan atau diganti.