bahan ajar plh 8

27
Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd1 BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :1. Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik dan ekosistem Kompetensi Dasar : 1.1Mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial 1.2 Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan sosial 1.3 Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya 1.4 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim 1.5 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia Indikator :Siswa dapat -Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan sosial - Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya - Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim - Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang manusia dan lingkungan BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN A. Lingkup Lingkungan Hidup Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Menurut Undang-undang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup (UKPPLH) No. 4 tahun 1982 (Siahaan, 2008,15), lingkungan hidup dibagi kedalam empat bagian, yaitu: Lingkungan fisik: Merupakan benda-benda yang ada disekeliling kita, misalnya bangunan, tanah, kendaraan, batu, dll. Lingkungan Biologi: Manusia, hewan , tumbuhan, dll. Lingkungan Sosial: Merupakan keadaan dari watak, perilaku, sifat dari manusia dan berbagai kelompok yang ada. Lingkungan Institusional: Adalah bagian dari lingkungan hidup berupa lembaga-lembaga yang terdapat dalam masyarakat, bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Lingkungan hidup dibagai empat bagian pokok (Bernard, 2008, 13), yaitu: Lingkungan Fisik (anorganik): Adalah lingkungan yang terdiri dari keadaan fisiogeografis, contohnya tanah, udara, air, radiasi. Lingkungan Biologi (organik): Adalah lingkungan yang terdiri dari segala sesuatu yang bersifat hidup, misalnya hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan proses-proses reproduksi serta bertumbuh. Lingkungan Sosial: Dibagi kedalam tiga bagian yaitu: Lingkungan Fisiososial, yaitu meliputi kebudayaan, peralatan, tehnologi, gedung-gedung, dll. Lingkungan Biososial, yaitu interaksi antara manusia dengan manusia ataupun manusia dengan bukan manusia, misalnya interaksi antar individu dalam suatu kelompok, interaksi antara manusia dengan tumbuhan dan hewan. Lingungan Psikososial, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan keadaan manusia, misalnya tabiat, keyakinan, pandangan, kebiasaan, ide, bahasa

Upload: smpn-lima-muara-enim

Post on 29-Jul-2015

223 views

Category:

Education


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd1

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :1. Memahami lingkungan sosial, lingkungan fisik dan ekosistem Kompetensi Dasar : 1.1Mengidentifikasi lingkup lingkungan sosial

1.2 Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan sosial

1.3 Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya 1.4 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim 1.5 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia

Indikator :Siswa dapat -Mengidentifikasi peran masing-masing dalam setiap lingkungan

sosial - Menyebutkan jenis-jenis lingkungan fisik dan perubahannya - Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat perubahan iklim - Menjelaskan perubahan lingkungan fisik akibat aktivitas manusia

Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang manusia dan lingkungan

BAB I MANUSIA DAN LINGKUNGAN

A. Lingkup Lingkungan Hidup

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi

perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

segenap makhluk hidup di bumi.Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Menurut Undang-undang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup (UKPPLH) No. 4 tahun 1982 (Siahaan, 2008,15), lingkungan hidup dibagi kedalam empat bagian, yaitu:

Lingkungan fisik: Merupakan benda-benda yang ada disekeliling kita, misalnya bangunan, tanah, kendaraan, batu, dll.

Lingkungan Biologi: Manusia, hewan , tumbuhan, dll. Lingkungan Sosial: Merupakan keadaan dari watak, perilaku, sifat dari manusia dan berbagai

kelompok yang ada. Lingkungan Institusional: Adalah bagian dari lingkungan hidup berupa lembaga-lembaga

yang terdapat dalam masyarakat, bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Lingkungan hidup dibagai empat bagian pokok (Bernard, 2008, 13), yaitu:

Lingkungan Fisik (anorganik): Adalah lingkungan yang terdiri dari keadaan fisiogeografis, contohnya tanah, udara, air, radiasi.

Lingkungan Biologi (organik): Adalah lingkungan yang terdiri dari segala sesuatu yang bersifat hidup, misalnya hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan proses-proses reproduksi serta bertumbuh.

Lingkungan Sosial: Dibagi kedalam tiga bagian yaitu: Lingkungan Fisiososial, yaitu meliputi kebudayaan, peralatan, tehnologi, gedung-gedung,

dll. Lingkungan Biososial, yaitu interaksi antara manusia dengan manusia ataupun manusia

dengan bukan manusia, misalnya interaksi antar individu dalam suatu kelompok, interaksi antara manusia dengan tumbuhan dan hewan.

Lingungan Psikososial, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan keadaan manusia, misalnya tabiat, keyakinan, pandangan, kebiasaan, ide, bahasa

Page 2: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd2

B. Lingkungan Sosial dan Peranannya

Lingkungan sosialadalah lingkungan yang terdiri dari sesama manusia.Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Kepribadian yang terbentuk dari lingkungan social dapat berpengaruh pada kerusakan lingkungan seperti ditunjukkan oleh sikap boros dan pola hidup konsumtif sangat mempengaruhi besarnya nilai ecofootprint seseorang.

Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukurpenggunaan sumberdaya alam dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.

Seseorangyang berada dalam pergaulan geng motor cenderung boros BBM untuk hal yang tidak perlu. Seseorang yang selalu membeli pakaian atau aksesoris yang sedang menjadi trend dan cenderung membuang yang dianggap ketinggalan zaman walaupun pakaian atau aksesoris tersebut masih layak pakai.

C. Lingkungan Fisik dan Perubahannya

Salah satu ciri lingkungan fisik adalah selalu berubah. Perubahan tersebut terjadi karena faktor alam dan aktivitas manusia. Perubahan pada lingkungan akan menimbulkan berbagai dampak.

Perubahan lingkungan karena perubahan iklim 1. Hujan dan angin (badai)

Hujan dan angin di daratan dapat menyebabkan erosi tanah, sehingga lapisan humus terkikis dan tanah mengalami kerusakan. Hujan dan badai di lautan menyebabkan gelombang tinggi dan aberasi pantai.

2. Musim kemarau berkepanjangan Musim kemarau panjang menyebabkan menurunnya permukaan air tanah, keringnya sumber air baik sungai, danau maupun rawa. Akibatnya banyak tumbuhan dan hewan yang mati

Perubahanlingkungan karenaaktivitas manusia

1. Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi. Pemakaian bahan bakar fosil atau minyak bumi seperti bensin, solar, minyak gas akan menghasilkan sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen oksida (NO2). Kedua senyawa tersebut bertanggung jawab atas terjadinya hujan asam. Gas lain yang terbentuk sebagai hasil pembakaran minyak bumi adalah karbon dioksida (CO2), salah satu gas penyebab efek rumah kaca yang perperan dalam pemanasan global dan perubahan iklim.

Gambar 1.1 Pemanasan Global karena Meningkatnya Jumlah Gas-gas Polutan

2. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan

Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur atau lahan kritis.

Page 3: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd3

3. Perburuan Hewan Secara Terus-Menerus Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka.

4. Penambangan Liar

Di desa Tanjung lalang terdapat beberapa lokasi penambangan batubara secara liar. Penambangan liar ini merusak lingkungan sehingga terjadi lahan kritis.

Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

http://charlerichardm.blogspot.com/2009/12/lingkup-lingkungan-hidup.html http://sahmarainfo.blogspot.com/2011/07/definisi-ecological-footprint.html

Page 4: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd4

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :2. Memahami sampah, jenis dan sumber sampah, serta dampak sampah

terhadap kesehatan manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah.

2.2 Menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan sampah melalui praktik.

2.3Mengidentifikasi cara mereduksi sampah. Indikator : Siswa dapat

- Mendeskripsikan urutan pengelolaan sampah. - Menjelaskan cara pemilahan dan pengumpulan sampah melalui praktik. - Mengidentifikasi cara mereduksi sampah

Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang sampah dan kebersihan lingkungan

BAB II MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN

A. Pengelolaan Sampah

Sistem Pengelolaan Sampah 1. cara kimiawi melalui pembakaran, 2. cara fisik melalui pembuangan di TPA 3. cara biologis melalui proses komposting.

Pembakaran Sampah

Sampahseperti baju bekas, karet, pembalut anak, pembalut wanita dll. yang tidak dapat didaur ulang dapat dibakar dengan menggunakan insinerator, arangnya dapat digunakan sebagai campuran kompos yang dapat menyerap unsur logam berat yang dikatagorikan sebagai limbah beracun atau toxic. Insinerator adalah perangkat pembakaran sampah yang efisien dan bisa mengurangi polusi udara. Incenerator yang baik memiliki sistem penangkal pencemar udara di cerobongnya (walaupun tetap menyebabkan pencemaran udara), dan sanggup mengurangi volume sampah sampai 80%nya seusai dibakar

(a) (b) (c)

Gambar 2.1 (a) insinerastor, (b) skema insinerator, (c) insinerator pekarangan rumah

Penanganan sampah di TPA TPA sering juga disebut landfill, yaitu tempat pembuangan yang memiliki dasar impermeable (tidak tembus air) sehingga sampah yang diletakkan diatasnya tidak akan merembes hingga mencemari air dan tanah di sekitarnya. Sampah-sampah yang datang diletakkan secara berlapis, dipadatkan, dan ditutupi dengan tanah liat untuk mencegah datangnya hama dan menghilangkan bau. TPA umumnya dibuat untuk bisa menampung sampah selama jangka waktu beberapa tahun.

Page 5: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd5

Pembuatan Kompos Kompos berfungsi meningkatkan daya cengkram air tanah (water holding capasity) selain

kesuburan biologi, kimia dan phisik tanah. Semakin banyak kompos digunakan di lahan pada suatu daerah aliran sungai maka air yang dikandung oleh tanah akan semakin banyak. Kompos dibuat dari sampah organik seperti gulma, daun, ranting, sisa sayur dan buah yang dipotong/ dirajang kemudian diberi mikroorganisme lokal, sedikit air dan difermentasikan selama beberapa minggu dalam komposter.

Siklus sistem pengelolaan sampah 1. Dipilah

Sampah dipilah menurut jenisnya lalu dikumpulkan di TPS (tempat pembuangan sementara) terpilah.

2. Didistribusikan Sampah organik didistribusikan ke komposter, sampah anorganik yang bisa didaur ulang didistribusikan ke pemulung, sampah anorganik yang tidak dapat didaur ulang didistribusikan ke TPA (tempat pengolahan sampah akhir)

3. Diolah Sampah organik diolah menjadi kompos, sampah anorganik didaur ulang menjadi perabot yang baru.

B. Cara Mereduksi Sampah

Prinsip 4R dalam menangani sampah 1. Replace

Yaitu mengganti dengan barang ramah lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, gunakan kemasan daun dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

2. Reduce Yaitu usaha untuk mengurangi sampah dalam kegiatan sehari-hari seperti: a. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus

barang belanja. b. Membeli produk isi ulang daripada membeli produk dengan kemasan baru setiap kali

habis. c. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar dari pada

membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama. 3. Reuse (Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai!)

cara-cara ini meliputi: a. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah. b. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus. c. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat

pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya. 4. Recycle

Yaitu mendaur ulang sampah . Sampah yang dapat.didaur ulang ulang adalah logam, kertas, plastik dan kaca asalkan tidak mengandung limbah B3

Gambar 2.2 hasil pemanfaatan kembali sampah plastik

Daftar Pustaka: Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009. http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Axt7wm6q0E5PvFEA7IfLQwx.?p=IN

SINERATOR&fr=chr-greentree_gc&fr2=piv-web

Page 6: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd6

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :3. Memahami pengertian, jenis dan pemanfaatan, serta

kerusakan sumber daya alam Kompetensi Dasar : 3.1 Mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumber daya alam

yang tidak terkendali dan dampaknya. 3.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumber daya alam

Indikator : Siswa dapat - Mendeskripsikan berbagai eksploitasi sumber daya alam yang

tidak terkendali dan dampaknya. - Mengidentifikasi berbagai bentuk kerusakan sumber daya

alam. Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang sumber daya alam

BAB III

SUMBER DAYA ALAM A. Eksploitasi Sumberdaya Alam B.

Eksploitasi sumberdaya alam berarti mengambil dan menggunakan sumberdaya alam itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Eksploitasi sumberdaya alam yang mengabaikan lingkungan akan mengancam keberlajutan dan ketersedian sumberdaya alam itu. Eksploitasi SDA harus sesuai dengan daya dukung lingkungan.

Ketersediaan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan (carryng capacity). Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.

Gambar 3.1 Sumberdaya Berupa Hutan yang Masih Asli

Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi

sumberdaya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut: a. Memanfaatkan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien,

misalnya: air, tanah, dan udara. b. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). c. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaur-ulangan

(recycling). d. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

Page 7: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd7

B. Eksploitasi SDA yang Tidak Terkendali dan Dampaknya 1. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar (ilegal logging) Menyebabkan hutan gundul dan lahan kritis. 3. Penambangan liar (ilegal mining)

Menyebabkan cekungan dan lahan kritis. 4. Penangkapan ikan dengan bom/ racun/strum

Menyebabkan musnahnya biota air baik air tawar maupun air laut termasuk terumbu karang. 5. Perburuan hewan liar

Menyebabkan hewan menjadi langka dan punah.

(a) (b) (c) Gambar 3.2 (a) lahan bekas tambang, (b) hutan gundul, (c) ikan terkena racun

Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Axt7wmWyjDlP.HoAENXLQwx.?p=sumber%20daya%20alam&fr=chr-greentree_gc&fr2=piv-web

http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Axt7wmNYkUBPlSUAZXHLQwx.?p=kerusakan%20lingkungan&fr=chr-greentree_gc&fr2=piv-web

Page 8: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd8

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi : 4. Mengenal jenis-jenis air, siklus hidrologi dan pencemaran air. Kompetensi Dasar : 4.1 Menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi.

4.2 Mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi. 4.3 Menjelaskan cara-cara penjernihan air. 4.4 Menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pencemaran

air tanah. Indikator : Siswa dapat:

Menjelaskan adanya perubahan siklus hidrologi. Mengidentifikasi penyebab terjadinya siklus hidrologi. Menjelaskan cara-cara penjernihan air. Menjelaskan cara-cara mencegah terjadinya pencemaran air

tanah Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang air

BAB IV A I R

A. Perubahan Siklus Hidrologi

Perubahan siklus hidrologi dapat terjadi akibat perubahan iklim yang merupakan akumulasi dari dampak pencemaran udara, efek rumah kaca dan pemanasan global. Perubahan siklus hidrologi menghasilkan penurunan dan penipisan sumber air di musim kemarau dan meningkatkan potensi banjir serta tanah longsor pada musim hujan. B. Penyebab Terjadinya Siklus Hidrologi

Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut

dapat berjalan secara terus menerus. Peristiwa yang menyebabkan terjadinya siklus hidrologi: Evaporasi/ transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian

akan menguap ke angkasa (atmosfer) karena pemanasan oleh sinar matahari dan kemudian akan menjadi awan.

Presipitasi- proses pengendapan air di awan dalam bentuk embun selanjutnya jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk yang berbeda, bisa berupa hujan, hujan es batu (hail), atau salju

Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah - Air yang jatuh ke tanah bergerak ke dalam melalui celah-celah/ pori-pori tanah dan batuan menuju permukaan air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.

Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju laut. Selanjutnya masuk ke tahap evaporasi/ transpirasi berikutnya.

C. Cara-cara Penjernihan Air

1. Penjernihan Air Secara Dengan Penyaringan

Alat dan Bahan 1. 2 (dua) drum 2. pipa PVC dengan diameter ¾ inci 3. kran air 4. bor 5. gergaji

Page 9: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd9

6. ember 7. pasir 8. ijuk 9. kerikil 10. potongan bata 11. arang

Cara Menbuat: Rangkailah alat seperti gambar berikut:

Gambar 4. Rangkaian alat dan cara kerja penyaring air

2. Keuntungan:

1. Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan rumah tangga. 2. Membuatnya cukup mudah dan sederhana pemeliharaannya. 3. Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di daerah pedesaan.

3. Kerugian: 1. Pemeliharaan memerlukan ketelitian dan cukup memakan waktu seperti :

a. Drum pengendapan dan drum penyaring harus dibersihkan, jika aliran air yang keluar kurang lancar. Ijuk, kerikil, potongan bata, pasir dicuci bersih, kemudian dijemur sampai kering.

b. Arang tempurung biasanya paling lama 3 bulan sekali harus diganti dengan yang baru.

c. Tidak bisa digunakan untuk menyaring air yang mengandung bahan-bahan kimia seperti air buangan dari pabrik, karena cara ini hanya untuk menyaring air keruh, tapi bukan menyaring air yang mengandung zat kimia tertentu.

2. Untuk keperluan air minum harus dimasak terlebih dahulu sampai mendidih.

Penjernihan Air Secara Kimia Dengan Biji Kelor (Moringa Oleifera)

Penjernihan air dengan biji kelor (Moringa Oleifera) dapat dikatakan penjernihan air dengan bahan kimia, karena tumbukan halus biji kelor dapat menyebabkan terjadinya gumpalan (koagulan) pada kotoran yang terkandung dalam air.

Page 10: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd10

Bahan Biji kelor yang sudah tua dan kering Cara Pembuatan

Kupas biji kelor dan bersihkan kulitnya. Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain, kemudian ditumbuk sampai halus betul.

Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang sempurnanya proses penggumpalan.

Campur tumbukkan biji kelor dengan air keruh dengan perbandingan 1 biji : 1 lt air keruh. Campur tumbukkan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta. Masukkan pasta

biji kelor ke dalam air kemudian diaduk. Aduklah secara cepat 30 detik, dengan kecepatan 55-60 putaran/menit. Kemudian aduk lagi secara berlahan dan beraturan selama 5 menit dengan kecepatan 15-20

putaran/menit. Setelah dilakukan pengadukan, air diendapkan selama 1-2 jam. Makin lama waktu

pengendapan makin jernih air yang diperoleh. Pisahkan air yang jernih dari endapan. Pemisahan harus dilakukan dengan hati-hati agar

endapan tidak naik lagi. Pada dasar bak pengendapan diberi kran yang dapat dibuka, sehingga endapan dapat

dikeluarkan bersama-sama dengan air kotor. Keuntungan

Caranya sangat mudah. Tidak berbahaya bagi kesehatan. Dapat menjernihkan air lumpur, maupun air keruh (keputih-putihan, kekuning-kuningan atau

ke abu-abuan). Kualitas air lebih baik. Kuman berkurang. Zat organik berkurang sehingga pencemaran kembali berkurang. Air lebih cepat mendidih.

Kerugian

Kelor tidak terdapat disemua daerah Air hasil penjernihan dengan kelor harus segera digunakan dan tidak dapat disimpan untuk

hari berikutnya. Penjernihan dengan cara ini hanya untuk skala kecil.

D. Sumber dan Ketersediaan Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di dalam tanah. Kira-kira 30% air tawar di bumi berupa air

tanah. Air tanah merupakan sumber air minum yang sangat penting bagi penduduk Indonesia. Air tanah yang biasanya kita jumpai adalah air sumur.

Airtanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Setelah masuk ke dalam tanah, air hujan bergerak ke bawah dan terkumpul di atas lapisan batuan. Air tanah ini menggenang di dalam tanah. Jika tanah digali atau di bor maka kita akan menemukan air tanah tersebut. Walaupun jumlah air tanah cukup banyak, tetapi sebaran air tanah di bumi tidaklah merata.

Air tanah dapat tercemar jika ada poutan yang ikut meresap di dalam tanah. Cara mencegah pencemaran air tanah:

1. 2. Jangan membuang sampah/ limbah ke tanah dan sumber air tanah. 3. Membangun septic tank dengan jarak minimal 10 meter dari sumber air/ sumur.

Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

Page 11: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd11

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Genap Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :6. Memahami fungsi udara, pencemaran, dan dampak yang

ditimbulkan, serta cara pengendaliannya Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan pengertian pencemaran udara.

6.2 Menjelaskan tempat terjadinya pencemaran udara. 6.3 Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat

pencemarnya 6.4 Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari

kebisingan dan bau Indikator : Siswa dapat:

Menjelaskan pengertian pencemaran udara. Menjelaskan tempat terjadinya pencemaran udara. Mengidentifikasi sumber pencemaran udara dan jenis zat

pencemarnya Menjelaskan gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari

kebisingan dan bau Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang udara

BAB VI UDARA

A. Pencemaran Udara

Pencemaran udara/ polusi udara adalah proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara tersebut. Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi polutan yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang tidak berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun, apabila jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi batas normal yang dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa yang disebut dengan pencemaran. B. Jenis Zat Pencemar Udara (Polutan)

1. Gas CO2 (karbondioksida)

yaitu gas yang dihasilkan dari semua proses pembakaran yang terjadi secara sempurna. Contoh: dari kendaraan bermotor. Peningkatan gas CO2 di udara dapat menyebabkan efek rumah kaca dan mengakibatkan peristiwa pemanasan global. Yang diikuti pencairan gunung es, naiknya permukaan air laut, dan terjadinya perubahan iklim yang ekstrim

2. Gas CO (karbonmonoksida) Yaitu gas yang diperoleh dari pembakaran yang tidak sempurna. Misalnya memanaskan mobil di dalam ruang yang tertutup. Gas CO dapat menyebabkan keracunan. Gejala keracunan gas CO: pusing, mual, muntah, pingsan, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Hal ini disebabkan gas CO dalam tubuh lebih mudah berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah. Darah di dalam tubuh yang normal seharusnya mengangkut gas oksigen, namun jika terdapat gas CO maka darah akan lebih mudah membawa gas CO.

3. Gas SO2 dan NO2 Yaitu gas yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara). Keberadaan kedua gas tersebut di udara dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam dapat mengakibatkan tumbuhan dan hewan yang hidup di air dan di darat mati, besi dan logam mudah berkarat, dan bangunan kuno seperti candi menjadi cepat rusak.

4. Asap rokok

Page 12: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd12

Asap rokok mengandung lebih dari satu jenis senyawa yang berbahaya. Asap rokok memberikan pengaruh yang berbahaya bagi perokok aktif dan perokok pasif. Asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru, batuk kronis, impotensi dan cacat janin.

5. Logam Pb (Timbal) dalam pertikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan bakar bensin yang mengandung Pb. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah, merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf

6. Gas CFC ( Chloro Fluoro Carbon) Gas ini terdapat pada aerosol (gas pendorong pada spray) dan alat elektronik seperti AC dan lemari pendingin. Gas CFC melepas atom Chlorin yang dapat memecah ikatan senyawa ozon (O3) menjadi 1 atom O dan gas O2 sehingga lapisan ozon menipis, akibatnya radiasi sinar matahari makin banyak yang sampai ke permukaan bumi. Radiasi sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit.

C. Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan

Selain gas dan partikel yang dapat menyebabkan pencemaran udara, bau dan kebisingan juga dapat menimbulkan masalah pencemaran udara. Udara yang bersih atau tidak tercemar bersifat tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Udara yang berbau menunjukkan terjadinya pencemaran udara. Bau busuk dapat berasal dari peristiwa biologis seperti terjadinya proses pembusukan tumbuhan atau bangkai yang dilakukan mikroorganisme. Gas yang dilepaskan dari bau busuk tersebut biasanya mengandung gas H2S, gas amoniak (NH3) dan gas metana (CH4). Selain proses alami, tumpukan sampah juga akan menyebabkan bau busuk.

Bau busuk mengundang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing, sesak nafas, dan dapat menim-bulkan mual bagi orang yang menghirupnya. Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan. Sumber kebisingan dapat berasal dari klakson dan bunyi knalpot kendaraan bermotor, kereta api, pesawat terbang, aktivitas industri, kegiatan konstruksi, ledakan dan konser musik. Dampak yang timbul akibat kebisingan yaitu rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, mudah emosi,meningkatnya tekanan darah, tuli sementara, tuli permanen dan serangan jantung. Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

Page 13: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd13

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Genap Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :7. Memahami tanah longsor dan pencemaran tanah Kompetensi Dasar : 7.1 Menjelaskan pengertian degradasi lahan.

7.2 Mengidentifikasi penyebab degradasi lahan. 7.3 Menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi lahan.

Indikator : Siswa dapat Menjelaskan pengertian degradasi lahan. Mengidentifikasi penyebab degradasi lahan. Menjelaskan dampak yang timbul akibat degradasi lahan.

Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang tanah dan lahan

BAB VII TANAH DAN LAHAN

A. Pengertian Degradasi Lahan

Degradasi adalah penurunan mutu atau kemerosotan kedudukan (Daryanto, 1997). Lahan

adalah bagian dari bentang alam yang ada di permukaan bumi yang mencakup keseluruhan dari fisik permukan bumi meliputi: udara, relief, tanah, hidrosfer/air, tumbuhan serta aktivitas manusia padanya. (Zuidam, 1979). Degradasi lahan adalah penurunan atau kemerosotan mutu lahan sebagai akibat perilaku manusia atau aktivitas alam, sehingga kondisi tahan menjadi lebih buruk dibanding dengan kondisi sebelumnya. B. Macam-macam Degaradasi Lahan

1. Degradasi Fisik

Degradasi fisik berarti secara fisik tanah mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan fisik yang terjadi pada tanah adalah:

a) Kepadatan Tanah b) Tekstur Tanah c) Struktur Tanah d) Porositas Tanah e) Konsistensi/Kelekatan

2. Degradasi Kimiawi Degradasi kimiawi berarti secara kimiawi tanah mengalami perubahan ke arah lebih buruk,

sehingga tanah menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi seperti sediakala. Beberapa contoh kerusakan kimiawi yang terjadi pada tanah dapat berupa:

a) Penurunan Unsur Hara Makro b) Penurunan Unsur Hara Mikro c) Kehilangan Ion-ion d) Terbentuknya Senyawa Racun

3. Degradasi Biologi Degradasi biologi berarti secara biologi tanah telah mengalami kerusakan. Dalam hal ini

unsur-unsur biologi seperti tumbuhan, binatang dan mikroorganisme yang terdapat dalam tanah telah rusak dan hilang. C. Faktor-faktor Penyebab Degradasi Lahan

1. Faktor Alam

Contoh: gunung meletus, tanah berlereng curam, curah hujan intensif, banjir dan erosi oleh air dan angin.

Page 14: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd14

Menurut Suripin (2001), erosi tanah merupakan suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Limpasan permukaan sebagai faktor pemicu utama erosi, pada akhirnya berakibat pada terjadinya degradasi lahan

2. Faktor Prilaku Manusia Contoh:

Pembakaran hutan/ lahan yang menghanguskan makhluk hidup (bahan organik) dan zat hara tanah (bahan anorganik)

Alih guna hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan sarana umum. Ladang berpindah. Pertanian monokultur. Pembuangan limbah ke tanah. Penebangan pohon (deforesting) dan penyiangan yang terlalu bersih (overgrassing),

menyebabkan permukaan tanah terbuka, terjadi erosi, tidak terjadinya dekomposisi sisa bahan organik.

Penambangan bahan galian.

(a) (b)

Gambar 7.1. (a) Kegiatan Pertanian yang Mengancam Degradasi Lahan, (b) Tanaman Semusim Dapat Berdampak pada Degradasi Lahan/Tanah

D. Dampak Degradasi Lahan

1. Menurunnyakualitas/mutu tanah.

Kualitas tanah adalah gabungan dari sifat fisik, kimia, dan biologi yang menentukan pertumbuhan tanaman, mengatur dan membagi aliran air pada lingkungan, dan sebagai filter lingkungan yang efektif (Larson dan Pierce, 1996).

2. Menurunnya/ musnahnya populasi bebrapa jenis makhluk hidup (hewan, tumbuhan dan mokroba) yang mendiami tanah.

3. Mengganggu karakteristik hidrologi. Tanah yang terdegradasi secara fisik menyebabkan air sulit meresap/ infiltrasi ke dalam tanah (penurunan luas daerah resapan air) akibatnya terjadi banjir dan erosi.

Gambar 7.2 Lahan Miring Mengalami Degradasi

Daftar Pustaka: Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

Page 15: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd15

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Genap Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi : 8. Memahami pengertian, pemanfaatan dan dampak pemakaian

energi terhadap lingkungan Kompetensi Dasar : 8.1 Menjelaskan dampak penggunaanenergi fosil.

8.2 Menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi fosil. Indikator : Siswa dapat

Menjelaskan dampak penggunaanenergi fosil. Menjelaskan dampak menipisnya cadangan energi fosil.

Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang energi

BAB VIII E N E R G I

A. Dampak Penggunaan Energi Fosil

Gambar 8.1 Dampak Pengunaan energi fosil terhadap Lingkungan

1. Dampak terhadap udara dan iklim Penggunaansumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara dan gas alam) melepaskan gas-gas, antara lain: karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4)merupakan gas rumah kaca yang menyebabkan

terjadinya pencemaran udara, efek rumah kaca, pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrim (badai dan angin puting beliung)

nitrogen oksida (NOx) dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan terjadinya kabut asap/ smog danhujan asam.

Page 16: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd16

Gambar 8.2 Proses Terbentuknya Hujan Asam

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global. 2. Dampak Terhadap Perairan

Gambar 8.3 tumpahan minyak dari kebocoran kapal tanker

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

3. Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

Page 17: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd17

B. Dampak Menipisnya Cadangan Energi Fosil

Dampak negatif: 1. Kelangkaan sumber energi fosil (minyak bumi, batubara dan gas alam) yang diikuti kenaikan

harga BBM, BBG, batubara dan sejumlah kebutuhan pokok serta memicu kericuhan di kalangan konsumen.

2. Terhentinya operasi sarana transportasi dan mesin-mesin industri yang menggunakan sumber energi fosil.

3. Kegiatan perekonomian dan pembanguanan terhambat. 4. Kesejahteraan rakyat menurun. 5. Konversi penggunanan energi fosil menjadi energi biomassa (kayu) tidak terhindarkan dan

berdampak pada penggundulan hutan.

Dampak positif: 1. Penutupan dan alih fungsi tambang bahan bakar fosil menjadi hutan kembali akan

memperbaiki kualitas lingkungan. 2. Konversi sumber energi fosil ke sumber energi bersih alternatif (matahari, angin, air terjun,

gelombang laut, panas bumi dan atom hidrogen) dapat mengurangi polusi udara. 3. Diciptakannya karya inovatif berupa alat/ mesin yang menggunakan sumber energi aternatif

yang lebih ramah lingkungan.

Daftar Pustaka: Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009. http://www.kamase.org/?p=162 http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Axt7wmlWfkZP9hUAmTXLQwx.?p=

tumpahan%20minyak%20di%20laut%20dan%20tambang%20lepas%20pantai&fr=chr-greentree_gc&f

Page 18: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd18

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Genap Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :9. Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya kerusakan hutan

dan upaya mengatasinya Kompetensi Dasar : 9.1 Mengidentifikasi penyebab kerusakan hutan.

9.2 Menjelaskan dampak kerusakan hutan terhadap lingkungan

Indikator : Siswa dapat Mendeskripsikan kerusakan hutan. Mengidentifikasi berbagai kegiatan manusia yang

menyebabkan kerusakan hutan Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menggali informasi tentang hutan

BAB IX H U T A N

A. Pengertian dan Fungsi Hutan

Secara etimologis, hutan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S Poerwadarminta, berarti kumpulan rapat pepohonan dan berbagai tumbuhan lainnya dalam suatu wilayah tertentu. Hutan adalah habitat bermacam spesies tumbuhan, spesies hewan, beberapa kelompok etnik manusia, yang berinteraksi satu sama lain, sekaligus dengan lingkungan sekitarnya. Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja.

Gambar 9.1 Hutan Alami

Adatiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai habitat yang lebih luas, yaitu:

1. sebagai tempat resapan air yang efektif Banyaknya lapisan humus yang berpori-pori dan banyaknya akar yang berfungsi menahan tanah, mengotimalkan fungsi hutan sebagai area penahan dan resapan air. Kerusakan hutan dapat menyebabkan erosi, banjir, tanah longsor dan kelangkaan air yang bersih.

2. sebagai payung raksasa/ kanopi

Page 19: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd19

Rapatnya jarak antara tetumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya, juga rata-rata tinggi pohon di segenap lokasinya, berguna untuk melindungi permukaan tanah dari derasnya air hujan. Tanpa 'payung raksasa' ini, lahan gembur yang menerima curah hujan tinggi membuat tanah terdegradasi (semakin padat, pori-pori berkurang) dan lambat laun akan terkikis dan mengalami erosi. Maka, dengan begitu, daerah-daerah sekitarnyapun akan rentan terhadap bahaya longsor.

3. sebagai paru-paru dunia Kemampuan hutan hujan dalam menyerap karbondioksida dan mengeluarkan gas oksigen membuat suhu dan iklim di bumi selalu seimbang. Seandainya fungsi hutan sebagai 'paru-paru-nya dunia' itu terganggu, suhu dan iklim di bumi akan selalu bergerak ke titik ekstrem: kadang temperaturnya terlalu rendah, kadang temperaturnya bisa terlalu tinggi.

4. Sebagai wadah kebutuhan primer. hutan kaya akan hasil bumidan menyimpan manfaat bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan pokoknya. Rotan, kayu, madu, tanaman pangan, tanaman obat, hewan dan banyak jenis sumber hayati lainnya, membuat hutan dijuluki sebagai 'warung hidup' dan 'apotek hidup'.

B. Kerusakan Hutan

Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.

Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain: 1. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja. 2. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan. 3. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.

Kerusakan hutan yang dilakukan manusia secara sengaja: 1. Pembalakanliar (illegal logging)

Penebangan pohon secara liar menyebabkan terjadinya hutan gundul, banjir dan tanah lonsor.

2. Alih fungsi hutan menjadi sarana infrastuktur

Banyak hutan sebagai resapan air di daerah kepur dan sekitar kota Muara Enim yang telah berubah fungsi menjadi kompleks perkantoran, pusat olahraga, pelebaran jalan, sekolah dan perumahan. Pengerasan tanah akibat pendirian sarana infrastruktur di bekas daerah hutan tersebut, memberikan andil besar atas terjadinya banjir.

3. Pembakaran hutan Pembakaran hutan menyebabkan emisi karbondioksida, hilangnya biomassa, dan kandungan hara.

4. Alih fungsi hutan tropis menjadi hutan tanaman industri. Menyebabkan menurunnya biodiversitas (keanekaragaman hayati) yaitu menurunnya species hewan dan tumbuhan secara drastis.

Jika dampak yang ditimbulkan oleh karena pengabaian terhadap dua fungsi hutan yang dipaparkan diatas scope-nya masih tergolong lokal, maka pengabaian masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai 'paru-paru' dunia menimbulkan dampak global yang sungguh-sungguh memprihatin-kan. Sebab kerusakan hutan hujan tropika Indonesia yang termasuk terluas di dunia itu, iklim dan suhu bumi akan bergerak diantara titik-titik ekstrem, zat karbon menjadi tidak ternetralisir, dan bahkan eksesnya bisa sampai memicu badai global di seantero dunia. Badai global tersebut dipicu dari ketiadaan 'media alamiah' (hutan) yang bisa menyerap gas karbon dioksida. Sehingga, jumlah karbon menjadi tidak seimbang, dan gas karbon dioksida pada atmosfirpun tidak bisa dikonversi menjadi gas oksigen yang mencukupi bagi bumi.

Karena sifat gas karbon yang bisa mengurung panas (seperti rumah kaca), maka suhu atmosfir bumi terus naik sampai ke titik panas yang ekstrem. Terjadilah pergeseran arus gelombang panas di laut yang kemudian memicu terjadinya perubahan tekanan, yang lalu menimbulkan angin

Gambar 9.2 Penebangan Hutan

Page 20: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd20

besar (badai). Kenaikansuhu atmosfir bumi itupun bisa menimbulkan banjir besar di berbagai kawasan, karena salju di kutub ataupun salju abadi yang meliputi puncak-puncak gunung tertentu terus mencair. Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Genap Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :10. Memahami bencana alam dan penyebab terjadinya bencana

alam Kompetensi Dasar :10.1 Menyebutkan penyebabterjadinya bencana alam. Indikator :Siswa dapat menyebutka penyebab terjadinya bencana alam Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang bencana alam

BAB X

BENCANA ALAM A. Pengertian Bencana Alam

Bencana alam adalah peristiwa alam yang menimbulkan resiko dan bahaya terhadap

kehidupan manusia. contohnyatsunami, gempa bumi, letusan gunungapi, longsor lahan, amblesan tanah, badai taipon, banjir, kebakaran hutan, dan badai salju. Lingkungan terjadinya bisa terjadi di dataran, pegunungan, daerah pantai, ataupun daerah yang subur.

B. Penyebab Bencana Alam

Berdasarkan faktor penyebabnya, bencana alam dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bencana alam karena peristiwa alam a. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. Gas yang mengandung racun. Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain. b. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), gerakan lempeng tektonik yang menyebabkan terjadinya tanah turun di daratan maupun di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya: Berbagai bangunan roboh. Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. Tanah longsor akibat guncangan.

Page 21: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd21

Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang). c. Angin topan Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: Merobohkan bangunan. Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. Membahayakan penerbangan. Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Bencana alam karena faktor manusia Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). Perburuan liar. Merusak hutan bakau. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. Pembuangan sampah di sembarang tempat. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). Pemanfaatan sumber dayaalam secara berlebihan di luar batas.

Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

Page 22: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd22

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VIII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :5.A.Mengenal ekosistem pesisir dan laut, pencemaran dan

dampak yang ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya Kompetensi Dasar : 5.A.1 Menjelaskan pengertian pencemaran dan kerusakan

pesisir dan laut. 5.A.2 Menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut

Indikator :Siswa dapat menjelaskan pengertian pencemaran dan kerusakan pesisir

dan laut. menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan

pencemaran dan kerusakan pesisir dan laut. Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang pesisir dan laut

BAB V.A PESISIR DAN LAUT

A. Pencemaran dan Kerusakan Laut

Pencemaran laut menurut PP No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau

Perusakan Laut adalah mempunyai pengertian atau definisi sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai lagi dengan baku mutu dan/atau fungsinya.Perusakan laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang melampaui kriteria baku kerusakan laut. Hal ini berarti bahwa perlu ditetapkan kriteria baku kerusakan laut yang berfungsi sebagai tolok ukur untuk menentukan tingkat kerusakan laut

Gambar 5.A.1 Pencemaran Pesisir dan Laut

Page 23: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd23

B. Sumber Pencemaran dan Kerusakan Laut

Gambar 5.A.2 Sumber pencemaran laut

Sumber benda atau zat pencemar (polutan) yang masuk ke perairan laut umumnya berasal dari: a. Penggunaan bahan kimia dalam penangkapan ikan, atau pengolahan hasil laut lainnya.

Penangkapan ikan dengan menggunakan sianida tidak hanya mengancam kelestarian biota laut, tetapi sekaligus menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah. Begitu pula pencemaran yang terjadi akibat akumulasi sisa-sisa mercuri yang menghancurkan biota tertentu, bahkan membahayakan jiwa manusia. Biasanya kehancuran hayati laut ditandai dengan berkurangnya ikan tertentu di suatu kawasan dan kemudian diikuti dengan punahnya makhluk hidup lain di wilayah laut tersebut. Atau kepunahan semua makhluk hidup terjadi serempak yang ditandai dengan banyaknya ikan serta biota laut terapung mati di permukaan laut.

b. Tumpahan minyak/bahan kimia dari kapal-kapal yang mengalami kecelakaan di laut, atau kapal yang tidak dilengkapi dengan sistem pengolahan limbah yang memadai, atau kapal yang sengaja membuang limbah ke laut. Beberapa hasil penelitian memaparkan bahwa pencemaran akibat limbah dari kapal belakangan ini cenderung meningkat. Ini bisa terjadi karena sebagian kapal tidak dilengkapi dengan sarana pengolahan limbah bahkan sengaja membuang limbahnya ke laut. Sementara sistem pengawasan laut Indonesia sangat minim. Berbeda dengan negara maju, Indonesia hingga kini belum memiliki alat pendeteksi limbah pelayaran yang hasilnya bisa dijadikan dasar menyeret pelaku pencemaran ke pengadilan.

c. Kiriman limbah dari darat yang terbawa oleh aliran air sungai. Pencemaran tersebut biasanya terjadi di kawasan berdekatan dengan daerah industri. Di perairan Teluk Jakarta, misalnya, akibat akumulasi pencemaran yang berlangsung secara terus menerus telah menimbulkan pencemaran laut yang cukup signifikan. Bahkan kawasan perairan ini seakan-akan telah berubah menjadi “septic tank” besar yang setiap hari tanpa henti menampung berbagai kotoran yang berasal dari daratan Jakarta.

C. Upaya Pencegahan Pencemaran Laut

1. Kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, yaitu melarang dan mencegah semua kegiatan yang dapat mencemari ekosistem laut.

2. Kegiatan pengendalian dan pengarahan yang meliputi teknik penangkapan biota, eksploitasi sumberdaya pasir dan batu, pengurukan dan pengerukan perairan, penanggulan pantai, pemanfaatan dan penataan ruang kawasan pesisir, konflik, dan pembuangan limbah

3. Kegiatan penyuluhan tentang keterbatasan sumberdaya, daya dukung, kepekaan dan kelentingan pesisir, teknik penangkapan, budidaya dan sebagainya yang berwawasan lingkungan laut kepada pemuka masyarakat

4. Melakukan kegiatan konservasi yang meliputi konservasi pada kawasan ekosistem laut (karang, mangrove, lagun, dan rumput laut), biota, kualitas perairan dan sebagainya.

5. Melakukan kegiatan pengembangan yang meliputi budidaya, penelitian, pendidikan dan pembuatan buku-buku pedoman dan Perda yang dijabarkan dari UU lingkungan hidup terkait lingkungan laut.

6. Melakukan kegiatan berupa penerapan dalam kehidupan masyarakat berupa penerapan peraturan-peraturan.

Page 24: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd24

Daftar Pustaka: Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian

Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009. PP No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut http://alamendah.wordpress.com/2011/02/27/tingkat-pencemaran-laut-indonesia/ http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/02/penanggulangan-pencemaran-di-laut.html http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=A0S0uPDqf0ZPgSIALt7NQwx.?p=ke

rusakan+laut+dan+pesisir&fr=chr-greentree_gc&ei=utf-8&n=30&x=wrt&y=Cari http://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Axt7wmlWfkZP9hUAmTXLQwx.?p=

tumpahan%20minyak%20di%20laut%20dan%20tambang%20lepas%20pantai&fr=chr-greentree_gc&f

BAHAN AJAR Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH ) Kelas / Semester : VII/ Ganjil Alokasi Waktu : 1 x 35 menit Standar Kompetensi :5.B. Mengenal ekosistem sungai dan danau, pencemaran dan

dampak yang ditimbulkan, serta cara pemeliharaannya Kompetensi Dasar : 5.B.1 Menjelaskan pengertian kerusakan dan pencemaran

sungai dan danau. 5.B.2 Menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan sungai dan danau.

Indikator :Siswa dapat Menjelaskan pengertian kerusakan dan pencemaran sungai

dan danau. Menyebutkan sumber-sumber kegiatan yang menyebabkan

pencemaran dan kerusakan sungai dan danau. Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang sungai dan danau

BAB V.B

SUNGAI DAN DANAU Pendahuluan

Secara alami, karena intensitas kerusakan dan pencemaran masih ringan, maka alam masih dapat mengatasi dengan sendirinya, berupa pemurnian kembali segala bentuk pencemaran dan kerusakan yang dialami. Kemampuan alam dalam menjernihkan kembali pencemaran disebut dengan istilah purifikasi.

Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitasnya, mengakibatkan intensitas perusakan dan pencemaran semakin meningkat. Perusakan alam oleh aktivitas manusia pada badan-badan air (pencemaran air) merupakan salah satu masalah yang tengah melanda di berbagai tempat di muka bumi. A. Pengertian Kerusakan dan Pencemaran Sungai dan Danau

Pencemaran sungai dan danau dapat diartikan sebagai pencemaran air menurut PP No. 82

Tahun 2001 tentang Pengelolaan kualitas air dan Pengendalian Pencemaran airyaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Air adalah semua air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, kecuali air laut dan air fosil. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini akuifer, mata air, sungai, rawa, danau, situ, waduk, dan muara.

Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut. Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas, yang dapat terjadi karena mencairnyagletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air.

Page 25: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd25

B. Sumber Pencemaran Sungai dan Danau

Bahan pencemar sungai dan danau berasal dari rumah tangga (domestik), kegiatan pertanian,

kegiatan industri, dan sebagainya.

a. Limbah Domestik Limbah domestik merupakan limbah yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti

mencuci, mandi, memasak, kakus, dan kegiatan sanitasi lainnya. Contoh pencemaran domestik adalah pencemaran yang terjadi di hilir sungai Lematang dan

sungai Enim dengan limbah domestik. Limbah ini dapat mencemari karena masyarakat lebih suka membuang limbah ke badan air terutama sungai.

Gambar 5.B.2 Limbah Domestik Permukiman Tepi Sungai b. Limbah Pertanian

Limbah pertanian merupakan limbah yang berasal dari kegiatan bidang pertanian. Limbah pertanian berasal dari sisa pupuk dan obat pemberantasan hama (insektisida). Limbah pertanian juga termasuk limbah yang berasal dari kegiatan peternakan. Limbah peternakan berasal dari sisa makanan ternak, kotoran ternak, dan obat-obatan untuk ternak.

Gambar 5.B.3 Limbah Cair dari Kegiatan Pertanian

c. Limbah Industri

Limbah industri berasal dari buangan pabrik/industri. Limbah ini menjadi sumber pencemar sungai dan danau karena kebanyakan pabrik kebanyakan berada di dekat sungai; atau jika lokasinya agak jauh, mereka tertu memiliki akses berupa saluran pembuang limbah yang mengarah ke sungai. Limbah industri dibuang ke sungai terutama dalam bentuk limbah cair.

Page 26: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd26

Gambar 5.B.4 Limbah Cair dari Kegiatan Industri

C. Dampak Pencemaran Sungai dan Danau Pencemaran sungai dan danau/waduk banyak menimbulkan kerugian baik pada kondisi

lingkungan sungai maupun penduduk di sekitarnya. Jika kedua badan air tersebut tercemar, maka kondisi lingkungan di sekitarnya menjadi rusak. Selain itu kehidupan penduduk juga mengalami gangguan. Adapun dampak langsung dari pencemaran sungai dan danau adalah: a. Air sungai/danan menjadi kotor sehingga tidak dapat digunakan lagi. b. Timbul bau menyengat yang dapat mengganggu kesehatan manusia. c. Kehidupan biota (tumbuhan dan binatang) di dalam sungai dan danau punah. d. Tumbuhan gulma pengganggu dan tidak berguna akan tumbuh subur. e. Pemanfaatan sungai/danau seperti untuk wisata air semakin tidak layak. f. Kehidupan penduduk sekitar terganggu karena mereka tidak mungkin lagi mengambil

sumberdaya perairan yang berupa ikan dan sebagainya.

(a) (b)

Gambar 5.B.5 Dampak Pencemaran (a) Sungai Kotor, (b) Ikan pada Mati

D. Penanggulangan Pencemaran Sungai dan Danau

Beberapa cara penanggulangan dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian antara lain: a. Pengendalian Pencemaran Di Masyarakat (IPAL Kolektif) b. Pengendalian Pencemaran Industri ( IPAL Pabrik)

Hal ini sudah diatur dalam UU Lingkungan Hidup dan berbagai Kepmen LH, bahkan Perda Gubernur juga mengatur tentang tata cara pembuangan limbah dan berbagai sangsi pelanggarannya.Untuk melaksanakan hal itu setiap pabrik wajib memiliki dokumen UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan dokumen UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan).

c. Pengurangan Penggunaan Pupuk dan Insektisida Gangguan pencemaran sering timbul berupa kelebihan nutrisi (N,P,K) pada air sungai/waduk. Kelebihan nutrisi ini berdampak pada terjadinya pertumbuhan gulma air seperti enceng gondok yang sangat cepat. Untuk mengendalikan pencemaran yang berasal dari limbah

Page 27: Bahan ajar plh 8

Bahan Ajar PLH 8 By Janti Respati Ekoyani, S.Pd27

pertanian, maka sekarang tengah digalakkan pemakaian pupuk organik dan obat pemberantasan hama yang ramah lingkungan.

Daftar Pustaka:

Buku Paket PLH Jilid 2 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang, 2009.

http://www.jatimprov.go.id/dbfile/fanida/20080513141848_ppri_nomor_82_tahun_2001_dinpengairan_2006.pdf