bahan ajar perkuliahan hukum acara pidana

134
BAHAN AJAR PERKULIAHAN BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA HUKUM ACARA PIDANA OLEH : OLEH : HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH Blog : Blog : http ://hamonangan.unsri.ac.id/ Materi perkuliahan Hukum Acara Pidana, FAKULTAS HUKUM – UNIVERSITAS SRWIJAYA 2010/2011 Disarikan dari Buku “Hukum Acara Pidana” karya Bpk. Syarifuddin Pattanasse, SH.,M.Hum monang monang monang monang monang monang monang monang

Upload: bob

Post on 16-Jan-2016

152 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA. monang monang monang monang monang monang monang monang. OLEH : HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH Blog : http://hamonangan.unsri.ac.id/. Materi perkuliahan Hukum Acara Pidana, - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

BAHAN AJAR PERKULIAHANBAHAN AJAR PERKULIAHANHUKUM ACARA PIDANAHUKUM ACARA PIDANA

OLEH :OLEH :HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MHHAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH

Blog : Blog : http://hamonangan.unsri.ac.id/

Materi perkuliahan Hukum Acara Pidana,

FAKULTAS HUKUM – UNIVERSITAS SRWIJAYA 2010/2011

Disarikan dari Buku “Hukum Acara Pidana” karya Bpk. Syarifuddin Pattanasse, SH.,M.Hum

monang monang monang monang monang monang monang monang

Page 2: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

KARTU KULIAH (KK)

Lengkapi isian biodata KK

Tempel pasphoto “pantas” dan stempel fakultas

Tulis di pojok kanan atas KK kelas saudara berdasarkan isian KRS online– Contoh : “ Kelas A “

Wajib mencantumkan tanggal di bagian kolom kiri,setiap perkuliahan

Tulis jumlah paraf dosen pada saat akhir perkuliahan

Page 3: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

KONTRAK KULIAH

3 SKS = maximal 23 X Pertemuan (termasuk mid)Mahasiswa wajib hadir minimal 85% = 21 X masuk : Mahasiswa tidak dapat mengikuti UAS tidak ada tugas pengganti kehadiran

Hadir di kelas tidak berdasarkan pilihan di KRS atau tidak di cantumkan tanggal/kuliah di KK = KK tidak di parafMax telat masuk kelas 10 menit tdk diizinkan masuk Komponen nilai – Tugas - Quiz (lisan) + UTS (lisan) + UAS

Tugas copy-paste atau kumpul tugas tidak tepat waktu = “ 0 ”Pemalsuan paraf, menitip KK dan/atau Kecurangan Ujian = “D“Ujian susulan max.1 minggu setelah Mata Kuliah tsbKK hilang = ujian lisan 2 soal, 1 parafTidak ada absensi menggunakan KK sementara (kertas)Mahasiswa mentaati aturan akademik selama di kelas

Page 4: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-1Pertemuan ke-1Silabus dan Tujuan PembelajaranSilabus dan Tujuan Pembelajaran

Silabus :Silabus :Penyelenggaraan Peradilan Pidana (PP)Penyelenggaraan Peradilan Pidana (PP)– Model Penyelenggaraan PPModel Penyelenggaraan PP

Perkembangan Hukum Acara Pidana di IndonesiaPerkembangan Hukum Acara Pidana di Indonesia– Pemberlakuan Asas KonkordansiPemberlakuan Asas Konkordansi– Masa IR (Masa IR (Inlandsch ReglementInlandsch Reglement) & HIR () & HIR (Het Herriene Het Herriene

indonesisch Reglementindonesisch Reglement))– Masa pendudukan Jepang dan pasca kemerdekaanMasa pendudukan Jepang dan pasca kemerdekaan– Pembentukan KUHAP menurut UU No.1 (DRT) tahun Pembentukan KUHAP menurut UU No.1 (DRT) tahun

19511951

Pengertian Hukum Acara PidanaPengertian Hukum Acara Pidana– Tujuan, fungsi, asas, pengetahuan pendukung & pihak Tujuan, fungsi, asas, pengetahuan pendukung & pihak

yang terlibatyang terlibat

File monang

Page 5: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tahapan Pemeriksaan dalam Hukum Acara PidanaTahapan Pemeriksaan dalam Hukum Acara Pidana– Proses penyelidikan dan PenyidikanProses penyelidikan dan Penyidikan

Petugas dan Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikanPetugas dan Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan

– Penangkapan & PenahananPenangkapan & PenahananPenggeledahan badan & RumahPenggeledahan badan & Rumah

PenyitaanPenyitaan

– Pemeriksaan Surat, Tersangka, Saksi, ket.ahliPemeriksaan Surat, Tersangka, Saksi, ket.ahli– Penyelesaian dan penghentian Penyidikan dan perkara Penyelesaian dan penghentian Penyidikan dan perkara

koneksitaskoneksitas

Perihal PenuntutanPerihal Penuntutan– Lembaga penuntut umum, tugas dan wewenang PULembaga penuntut umum, tugas dan wewenang PU– Surat dakwaan, perubahan surat dakwaanSurat dakwaan, perubahan surat dakwaan– Penggabungan perkara, penghentian, penyampingan, Penggabungan perkara, penghentian, penyampingan,

penutupan perkarapenutupan perkara– Mekanisme pengajuan perkara oleh Penuntut UmumMekanisme pengajuan perkara oleh Penuntut Umum

Page 6: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Kewenangan Pengadilan Untuk mengadiliKewenangan Pengadilan Untuk mengadiliGanti Kerugian, Rehabilitasi, penggabungan Ganti Kerugian, Rehabilitasi, penggabungan gugatan ganti kerugiangugatan ganti kerugianPemeriksaan di Sidang PengadilanPemeriksaan di Sidang Pengadilan– Saksi, terdakwa, saksi ahli, barang bukti, tuntutan pidanaSaksi, terdakwa, saksi ahli, barang bukti, tuntutan pidana

Perihal PembuktianPerihal Pembuktian– Pengertian dan Teori PembuktianPengertian dan Teori Pembuktian

Putusan PengadilanPutusan PengadilanUpaya HukumUpaya Hukum– Pengertian, upaya hukum biasa dan luar biasaPengertian, upaya hukum biasa dan luar biasa

Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran– Memahami mekanisme bekerja nya aparat penegak Memahami mekanisme bekerja nya aparat penegak

hukum dalam sistem peradilan pidanahukum dalam sistem peradilan pidana

Page 7: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-2Pertemuan ke-2Penyelenggaran Peradilan PidanaPenyelenggaran Peradilan Pidana

Tujuan Pembelajaran :Tujuan Pembelajaran :

Memahami mekanisme umum bekerja nya aparat Memahami mekanisme umum bekerja nya aparat penegak hukum (polisi,jaksa, hakim dan LP) penegak hukum (polisi,jaksa, hakim dan LP)

mulai dari proses penyelidikan & penyidikan ; mulai dari proses penyelidikan & penyidikan ;

Penangkapan & penahanan ; Penangkapan & penahanan ;

Penuntutan & pemeriksaan di sidang ;Penuntutan & pemeriksaan di sidang ;

serta pelaksanaan putusan hakim ;serta pelaksanaan putusan hakim ;

hingga Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatanhingga Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan

Page 8: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

SISTEM PERADILAN PIDANA

PERKARA KEPOLISIAN KEJAKSAAN HAKIM LP

PENCEGAHAN KEJAHATAN (Shock Teraphy)

RESOSIALISASI PELAKU KEJAHATAN (Recovery)

KESEJAHTERAAN SOSIAL (Social Walfare)

Tujuan :

Note :

Sistem = Rangkaian bagian/unsur/komponen, yang saling berhubungan satu sama lain secara fungsional, untuk mencapai satu tujuan

Page 9: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Model Penyelenggaraan Peradilan PidanaModel Penyelenggaraan Peradilan PidanaINQUISITOIR (abad 13 s/d pertengahan abad 19) INQUISITOIR (abad 13 s/d pertengahan abad 19) Crime Control Model Crime Control Model

a.a. Meneliti peristiwa tindak pidanaMeneliti peristiwa tindak pidanab.b. Identifikasi terhadap pelakuIdentifikasi terhadap pelakuc.c. Pelaku ditangkapPelaku ditangkapd.d. Pemeriksaan pelaku, saksi dilakukan secara terpisahPemeriksaan pelaku, saksi dilakukan secara terpisahe.e. Pemeriksaan pelaku di tempat terasing, komunikasi dengan pihak lain & Pemeriksaan pelaku di tempat terasing, komunikasi dengan pihak lain &

keluarga tidak diizinkankeluarga tidak diizinkanf.f. Perbuatan yang dituduhkan terhadap pelaku tidak diberitahukanPerbuatan yang dituduhkan terhadap pelaku tidak diberitahukang.g. Tujuan pemeriksaan hanyalah pengakuan melalui cara penyiksaan Tujuan pemeriksaan hanyalah pengakuan melalui cara penyiksaan

(torture). (torture). h.h. Hasil pemeriksaan diserahkan pada pengadilan, hakim hanya memeriksa Hasil pemeriksaan diserahkan pada pengadilan, hakim hanya memeriksa

berdasarkan berkas hasil pemeriksaan penyidik tanpa pengembangan berdasarkan berkas hasil pemeriksaan penyidik tanpa pengembangan lebih lanjutlebih lanjut

i.i. Terdakwa tidak dihadirkan di depan sidang dan sidang tertutup tanpa Terdakwa tidak dihadirkan di depan sidang dan sidang tertutup tanpa pembelapembela

j.j. Berlaku asas Berlaku asas Presumption of GuiltPresumption of Guilt

Ciri-ciri model Inquisitoir :Ciri-ciri model Inquisitoir :1.1. Proses singkat dan sederhanaProses singkat dan sederhana2.2. Lembaga Penyiksaan merupakan hal yang harus adaLembaga Penyiksaan merupakan hal yang harus ada3.3. Berpotensi terjadi pelanggaran HAM Berpotensi terjadi pelanggaran HAM

Page 10: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

The Mixed Type (ACCUSATOIR) The Mixed Type (ACCUSATOIR) Due Process Model Due Process Model1.1. Pemeriksaan pelaku dilakukan pejabat yang tidak memihak yang Pemeriksaan pelaku dilakukan pejabat yang tidak memihak yang

ditunjuk untuk menyelidiki dan melaksanakan pengumpulan bukti-buktiditunjuk untuk menyelidiki dan melaksanakan pengumpulan bukti-bukti2.2. Pengumpulan barang bukti dilakukan dan dihadiri oleh oara pihak yang Pengumpulan barang bukti dilakukan dan dihadiri oleh oara pihak yang

terlibat perkara (tersangka, terdakwa & jaksa)terlibat perkara (tersangka, terdakwa & jaksa)3.3. Tersangka yang diperiksa mempunyai hak untuk tidak menjawab Tersangka yang diperiksa mempunyai hak untuk tidak menjawab

pertanyaan pemeriksapertanyaan pemeriksa4.4. Tersangka/terdakwa dapat didampingi penasehat hukum nyaTersangka/terdakwa dapat didampingi penasehat hukum nya5.5. Terdakwa/tersangka memperoleh hak untuk meneliti kembali berkas Terdakwa/tersangka memperoleh hak untuk meneliti kembali berkas

perkaraperkara6.6. Peradilan dilakukan secara terbuka, para pihak mempunyai hak yang Peradilan dilakukan secara terbuka, para pihak mempunyai hak yang

sama mengajukan argumen dan semua alat bukti yang dikumpulkan sama mengajukan argumen dan semua alat bukti yang dikumpulkan diuji kembali kebenaran nyadiuji kembali kebenaran nya

7.7. Hakim berkewajiban mengupas semua permasalahan yang relevan Hakim berkewajiban mengupas semua permasalahan yang relevan dengan surat dakwaan dan memperhatikan alat bukti lain dengan surat dakwaan dan memperhatikan alat bukti lain

8.8. Berlaku asas Berlaku asas Presumption of InnocencePresumption of Innocence

Alasan DPM muncul :Alasan DPM muncul :Kurang nya perlindungan hak-hak individualKurang nya perlindungan hak-hak individual dan dan pembatasan kekuasaan pembatasan kekuasaan dalam penyelnggaraan peradilan pidanadalam penyelnggaraan peradilan pidana untuk mencegah penyalahgunaan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan sifat otoriter penegak hukum.kekuasaan dan sifat otoriter penegak hukum.

Page 11: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

John Griffiths, John Griffiths, Family Model (model kekeluargaan) (model kekeluargaan) Sebagai reaksi dari Model Herbert Packer (CCM & Sebagai reaksi dari Model Herbert Packer (CCM &

DPM) DPM) Herbert mendasarkan pada pemikiran tentang Herbert mendasarkan pada pemikiran tentang

hubungan negara dengan individu dalam proses hubungan negara dengan individu dalam proses kriminal,dimana pelaku kejahatan dianggap musuh kriminal,dimana pelaku kejahatan dianggap musuh masyarakat.(masyarakat.(enemy of societyenemy of society) ) Battle modelBattle model

Tujuan dari penyelenggaraan PP model Herbert Tujuan dari penyelenggaraan PP model Herbert adalah mengasingkan pelaku dari masyarakat (adalah mengasingkan pelaku dari masyarakat (exile exile function of punishmentfunction of punishment))

Model Peny.PP Herbert mengkondisikan Model Peny.PP Herbert mengkondisikan pertentangan kepentingan individu dengan negara pertentangan kepentingan individu dengan negara yang tidak dapat dipertemukan kembali yang tidak dapat dipertemukan kembali ((irreconcilable disharmony of interestirreconcilable disharmony of interest) )

Page 12: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Filosofi Peny.PP menurut GriffithsFilosofi Peny.PP menurut Griffiths

Cinta kasih/nurani sesama manusia atas dasar kepentingan Cinta kasih/nurani sesama manusia atas dasar kepentingan yang saling menguntungkan (yang saling menguntungkan (mutually supportive and a state mutually supportive and a state of loveof love))Tidak ada pertentangan kepentingan yang tidak bisa Tidak ada pertentangan kepentingan yang tidak bisa diselaraskandiselaraskanMasyarakat tidak dapat diperbaiki / dinetralisasi dari Masyarakat tidak dapat diperbaiki / dinetralisasi dari kejahatan selama kita masih mempertimbangkan kejahatan selama kita masih mempertimbangkan kepentingan dalam memahami kejahatan dan penjahat.kepentingan dalam memahami kejahatan dan penjahat.Tujuan peny.PP adalah mengingatkan, mengendalikan dan Tujuan peny.PP adalah mengingatkan, mengendalikan dan membina perilaku “si pelaku” (membina perilaku “si pelaku” (capacity for self-controlcapacity for self-control))

Note :Note :Metode ini telah diaplikasikan di BelandaMetode ini telah diaplikasikan di Belanda

Page 13: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Integrated Model (Model Terpadu)Integrated Model (Model Terpadu)dirintis oleh Jepangdirintis oleh Jepang

Karakteristik nya :Karakteristik nya :Sistem Pendidikan dari Penegak HukumSistem Pendidikan dari Penegak Hukum– Seleksi hakim, jaksa & pengacara dilakukan oleh organisasi Seleksi hakim, jaksa & pengacara dilakukan oleh organisasi

pengacara yang ditunjuk pemerintahpengacara yang ditunjuk pemerintah– Setelah dinyatakan lulus seleksi, jaksa, hakim, pengacara masuk Setelah dinyatakan lulus seleksi, jaksa, hakim, pengacara masuk

pada pada pendidikan yang samapendidikan yang sama dan dikoordinasikan oleh mahkamah dan dikoordinasikan oleh mahkamah agung Jepang.agung Jepang.

– Disiplin yang tinggi dan terorganisir dengan baikDisiplin yang tinggi dan terorganisir dengan baik

Tujuan peny.PP adalah Tujuan peny.PP adalah Seitmitsu ShihoSeitmitsu Shiho “keadilan yang “keadilan yang tepat” (tepat” (Precise Justice), Precise Justice), artinya efisien, cepat dan adilartinya efisien, cepat dan adil

Penghapusan “Guilty Plea” dalam sistem Jury sebagaimana Penghapusan “Guilty Plea” dalam sistem Jury sebagaimana CCM dan DPM, dikarenakan prinsip tersebut merupakan CCM dan DPM, dikarenakan prinsip tersebut merupakan “Keadilan orang awam”( “Keadilan orang awam”( Layman JusticeLayman Justice) )

Page 14: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Partisipasi Masyarakat yang tinggiPartisipasi Masyarakat yang tinggi– Masyarakatnya yang menghargai penegak hukum nyaMasyarakatnya yang menghargai penegak hukum nya

Indikator Keberhasilan :Indikator Keberhasilan :– Jumlah Jumlah kasus yang terungkap oleh polisi kasus yang terungkap oleh polisi yang tinggiyang tinggi, ,

masyarakat tidak takut melaporkan setiap kejahatan masyarakat tidak takut melaporkan setiap kejahatan prestasi aparat yang bagusprestasi aparat yang bagus

– Keberhasilan pengadilan dalam penyelesaian perkara Keberhasilan pengadilan dalam penyelesaian perkara kualitas kerja polisi-jaksa-hakimkualitas kerja polisi-jaksa-hakim

– Tingkat Penundaan Penuntutan, Tingkat Penundaan Penuntutan, jaksa dapat melakukan jaksa dapat melakukan diskresi (wewenang untuk tidak meneruskan perkara). diskresi (wewenang untuk tidak meneruskan perkara). Syarat diskresi :Syarat diskresi :

Faktor pribadi dan motif si pelaku terkait umur, karakter, dllFaktor pribadi dan motif si pelaku terkait umur, karakter, dll

Daya pencegah umum dari pidanaDaya pencegah umum dari pidana, terkait berat-ringannya , terkait berat-ringannya kejahatankejahatan

Daya pencegah khusus dari pidana,Daya pencegah khusus dari pidana,pertimbangan tidak hanya pertimbangan tidak hanya norma hukum, melainkan keseluruhan politik kriminal.norma hukum, melainkan keseluruhan politik kriminal.

Page 15: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemidanaan (Pemidanaan (sentencingsentencing))– prinsip rehabilitasi pembinaan (recovery), prinsip rehabilitasi pembinaan (recovery),

sehingga ancaman kejahatan di jepang sangat sehingga ancaman kejahatan di jepang sangat rendah (< 6 tahun).rendah (< 6 tahun).

– Berpedoman pada standar yang diminta jaksa Berpedoman pada standar yang diminta jaksa dalam penuntutan terhadap terdakwa dalam penuntutan terhadap terdakwa ((Requesting PenaltyRequesting Penalty).).

– Penuntutan oleh jaksa disertai dengan riwayat Penuntutan oleh jaksa disertai dengan riwayat sosial si pelaku.sosial si pelaku.

Residivis relatif rendah (Residivis relatif rendah (Reconviction RateReconviction Rate))

-----*m*----------*m*-----

Page 16: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-2Pertemuan ke-2Sejarah Hukum Acara Pidana di IndonesiaSejarah Hukum Acara Pidana di Indonesia

Tujuan Pembelajaran :Tujuan Pembelajaran :

Mahasiswa mampu memahami dan Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa berbagai perkembangan menganalisa berbagai perkembangan aspek hukum Indonesia.aspek hukum Indonesia.

Mahasiswa memahami kaidah-kaidah Mahasiswa memahami kaidah-kaidah serta institusi hukum yang ada pada masa serta institusi hukum yang ada pada masa lalu dan sekarang.lalu dan sekarang.

Page 17: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Garis Besar Perkembangan Hukum Garis Besar Perkembangan Hukum Acara Pidana di IndonesiaAcara Pidana di Indonesia

1838 1838 Belanda merdeka dari Prancis Belanda merdeka dari Prancis1747 1747 VOC telah membuat aturan sendiri bagi Hindia VOC telah membuat aturan sendiri bagi Hindia BelandaBelandaPenerapan Asas Konkordansi, pro (legisme)-kontraPenerapan Asas Konkordansi, pro (legisme)-kontraGubJen. Rochussen :GubJen. Rochussen :Suatu keharusan untuk membuat peraturan pengadilan Suatu keharusan untuk membuat peraturan pengadilan yang terpisah bagi masing-masing golongan penduduk, yang terpisah bagi masing-masing golongan penduduk, dikarenakan perbedaan kecerdasan, dan Bumiputera dikarenakan perbedaan kecerdasan, dan Bumiputera membutuhkan peraturan yang lebih sederhana.membutuhkan peraturan yang lebih sederhana.Hindia Belanda dalam posisi dijajah,memudahkan Hindia Belanda dalam posisi dijajah,memudahkan urusan hukum di wilayah jajahan.urusan hukum di wilayah jajahan.Apabila ditemukan kesulitan dilapangan dalam Apabila ditemukan kesulitan dilapangan dalam menerapkan aturan, maka reglemen itulah yang harus menerapkan aturan, maka reglemen itulah yang harus tunduk pada kenyataan.tunduk pada kenyataan.

Page 18: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Hukum Acara Pidana masa IR dan HIRHukum Acara Pidana masa IR dan HIR

Inlandsch Reglement Inlandsch Reglement (IR) berlaku sejak 1 (IR) berlaku sejak 1 Mei 1848 sebagai hukum acara pidana dan Mei 1848 sebagai hukum acara pidana dan perdata bagi Bumiputera perdata bagi Bumiputera Landraad Landraad

Reglement op de StrafvorderingReglement op de Strafvordering (RR) dan (RR) dan Reglement op de RechsvorderingReglement op de Rechsvordering (RS) bagi (RS) bagi Gol.Eropa Gol.Eropa Raad Van Justitie. Raad Van Justitie.

Hoggerecht

Landraad

RVJ

Page 19: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tujuan perubahan IR menjadi HIR :Tujuan perubahan IR menjadi HIR :

Agar penyesuaian peraturan IR dengan Agar penyesuaian peraturan IR dengan peraturan yang berlaku bagi orang eropa, peraturan yang berlaku bagi orang eropa, dengan mempertahankan sifat dengan mempertahankan sifat kesederhanaan dari acara yang berlaku kesederhanaan dari acara yang berlaku bagii Landraadbagii Landraad

Kenyataan nya IR dan HIR masih Kenyataan nya IR dan HIR masih diterapkan bersamaan. Bandung, Batavia, diterapkan bersamaan. Bandung, Batavia, Semarang, Malang (HIR), IR di kota-kota Semarang, Malang (HIR), IR di kota-kota lainlain

Institusi Pengadilan terbagi duaInstitusi Pengadilan terbagi dua

Page 20: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pengadilan PerdataPengadilan Perdata

IndonesiaIndonesia EropaEropa

Districtgerecht-Districtgerecht- Residentigerecht Residentigerecht

-Regentschapgerecht-Regentschapgerecht Raad Van Raad Van JustitieJustitie

LandraadLandraad Hooggerechtshof Hooggerechtshof

Raad Van JustitieRaad Van Justitie

HooggerechtshofHooggerechtshof

Page 21: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Hukum Acara masa Penjajahan Hukum Acara masa Penjajahan JepangJepang

UU No.14 tahun 1942, putusan hakim, surat UU No.14 tahun 1942, putusan hakim, surat pemeriksaan, surat resmi yang belum pemeriksaan, surat resmi yang belum ditandatangani tidak berlaku, sedangkan yang ditandatangani tidak berlaku, sedangkan yang sudah berlaku tetap dan sudah ditandatangani tapi sudah berlaku tetap dan sudah ditandatangani tapi belum diumumkan dianggap sah.belum diumumkan dianggap sah.

Landraad Landraad Tihoon Hooin (PN) Tihoon Hooin (PN)

Landgerecht Landgerecht Keizai Hooin (P.Kepolisian) Keizai Hooin (P.Kepolisian)

Regentschpsgerecht Regentschpsgerecht Ken Hooin (P.Kabupaten) Ken Hooin (P.Kabupaten)

Districtsgerecht Districtsgerecht Gun Hooin (P. Kewedanaan) Gun Hooin (P. Kewedanaan)

Page 22: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

2 Pengadilan Baru2 Pengadilan Baru

Raad Van Justitie Raad Van Justitie Kootoo Hooin (PT) Kootoo Hooin (PT)

Hooggerechtshof Hooggerechtshof Saikon Hooin (MA) Saikon Hooin (MA)

Jepang menghapus Dualisme pengadilanJepang menghapus Dualisme pengadilan

Page 23: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Hukum Acara Pidana menurut UU Hukum Acara Pidana menurut UU DRT No.1 tahun 1951DRT No.1 tahun 1951

Maksud pembentukan :Maksud pembentukan : mengadakan unifikasi susunan mengadakan unifikasi susunan kekuasaan dan acara semua Pengadilan Negeri dan Tinggi kekuasaan dan acara semua Pengadilan Negeri dan Tinggi yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 102 UUDSyang merupakan pelaksanaan dari Pasal 102 UUDSBerisikan 20 Pasal, Aturan Peralihan 4 hal :Berisikan 20 Pasal, Aturan Peralihan 4 hal :– Penghapusan beberapa Pengadilan pada masa invasi Penghapusan beberapa Pengadilan pada masa invasi

Belanda & Jepang.Belanda & Jepang.– Penghapusan pengadilan Swapraja /keresidenan dan Penghapusan pengadilan Swapraja /keresidenan dan

pengadilan adatpengadilan adat– Melanjutkan pengadilan agama dan peradilan desaMelanjutkan pengadilan agama dan peradilan desa– Pembentukan pengadilan negeri dan kejaksaan di Pembentukan pengadilan negeri dan kejaksaan di

tempat dimana dihapuskan nya pengadilan negara tempat dimana dihapuskan nya pengadilan negara ((LandregerechtLandregerecht), serta pembentukan Pengadilan Tinggi di ), serta pembentukan Pengadilan Tinggi di Makasar dan pemindahan pengadilan Tinggi Jogya dan Makasar dan pemindahan pengadilan Tinggi Jogya dan Bukit Tinggi ke Surabaya dan MedanBukit Tinggi ke Surabaya dan Medan

Page 24: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Dengan penghapusan institusi-institusi tersebut, Dengan penghapusan institusi-institusi tersebut, PN saja yang berkuasa memeriksa perkara pidana PN saja yang berkuasa memeriksa perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.dan perdata pada tingkat pertama.

Peraturan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan Peraturan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan hukum acara pidana di lingkungan peradilan hukum acara pidana di lingkungan peradilan umum, (sebelum KUHAP) adalah Reglement umum, (sebelum KUHAP) adalah Reglement Indonesia (HIR) staatsblad No.44 tahun 1941Indonesia (HIR) staatsblad No.44 tahun 1941

Tanggal 31 Desember 1981 UU No.76 tahun 1981 Tanggal 31 Desember 1981 UU No.76 tahun 1981 Ttg Hukum Acara Pidana diundangkan dalam Ttg Hukum Acara Pidana diundangkan dalam lembar negara No.3209 menggantikan Dasar lembar negara No.3209 menggantikan Dasar Hukum Acara Pidana UU DRT No.1 tahun 1951. Hukum Acara Pidana UU DRT No.1 tahun 1951.

Kesimpulan mengenai Sejarah Hukum Acara Pidana,yaitu :

Page 25: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-3Pertemuan ke-3Pembentukan KUHAPPembentukan KUHAP

Dirintis tahun 1965 Dirintis tahun 1965 Draft RUU Draft RUU DPR DPR

Tahun 1967 Tahun 1967 Panitia pembentukan Panitia pembentukan Dep.KehakimanDep.Kehakiman

Tahun 1968 Tahun 1968 Seminar Hukum Nasional Seminar Hukum Nasional LPHNLPHN

Tahun 1973 Tahun 1973 menghasilkan naskah RUU menghasilkan naskah RUU HAPID HAPID Kejaksaan Agung, Dep.Hankam, Kejaksaan Agung, Dep.Hankam, dan Dep.Kehakiman dan Dep.Kehakiman

File monang

Page 26: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Materi dalam RUU Hukum Acara Pidana :Materi dalam RUU Hukum Acara Pidana :

1.1. Penyidikan dan Penyelidikan ;Penyidikan dan Penyelidikan ;2.2. Koordinasi, Pengawasan dan Pemberian petunjuk Koordinasi, Pengawasan dan Pemberian petunjuk

oleh Jaksa kepada Penyidik ;oleh Jaksa kepada Penyidik ;3.3. Hakim PengawasHakim Pengawas4.4. Pemberi Bantuan HukumPemberi Bantuan Hukum

Tahun 1979 Tahun 1979 Sampai dengan penyempurnaan Draft Sampai dengan penyempurnaan Draft RUU ke V disampaikan kepada DPR-RIRUU ke V disampaikan kepada DPR-RITahun 1979-1980 Tahun 1979-1980 sidang pembahasan RUU tsb, sidang pembahasan RUU tsb, menghasilkan 13 kesepakatan pendapatmenghasilkan 13 kesepakatan pendapat

23 September 1981 23 September 1981 pendapat akhir fraksi pendapat akhir fraksi 31 Desember 1981 31 Desember 1981 disahkan menjadi UU disahkan menjadi UU

Page 27: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Yang mendasar dari KUHPYang mendasar dari KUHP

Hak Terdakwa / Tersangka

- Asas Praduga Tidak Bersalah- Asas Praduga Tidak Bersalah- Beban pembuktian pada PU- Beban pembuktian pada PU

- Diberitahu hal yang didakwa,menyiapkan pembelaan, memp.juru Bahasa, dll- Diberitahu hal yang didakwa,menyiapkan pembelaan, memp.juru Bahasa, dll(Pasal 50 s/d 58 KUHAP)(Pasal 50 s/d 58 KUHAP)

Bantuan Hukum pada setiap Tingkatan- Menunjuk dan berkomunuikasi dengan penasehat hukum nya

- Pengadaan pensehat hukum oleh negara bagi yang tidak mampu

- Privasi atas segala informasi yang diberikan kepada penasehat hukum nya

Penangkapan dan Penahanan

- Mensyaratkan Dasar Menurut Hukum dan Dasar Menurut Keperluan

- Masa waktu penahanan : Penyidik : 20 hari + 40 hari, PU : 20 hari + 30 hari , hakim : 30 hari + 30 hari ; Banding : 30+2x30 hari, kasasi : 50+2x50 hari

Page 28: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

- Sebagai jaminan terhadap tersangka/terdakwa yang dikenakan penangkapan atau Sebagai jaminan terhadap tersangka/terdakwa yang dikenakan penangkapan atau penahanan yang tidak berdasarkan hukumpenahanan yang tidak berdasarkan hukum

- Ganti kerugian material/uang, rehabilitasi berupa putusan hakimGanti kerugian material/uang, rehabilitasi berupa putusan hakim

Rehabilitasi dan Ganti Kerugian

Penggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian

- Gugatan ganti kerugian dari korban tindak oidana yang sifatnya perdata berupa kerugian meterial bagi korban

- Efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya perkara

Upaya-upaya Hukum

- Upaya hukum biasa (perlawanan (verzet), banding maupun kasasi)

- Upaya hukum luar biasa ( kasasi demi kepentingan hukum & Peninjauan Kembali terhadap putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap

(Herzeining))

Page 29: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

KoneksitasKoneksitas

- Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama oleh - Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama oleh orang-orang yang termasuk Pengadilan umum dan orang-orang yang termasuk Pengadilan umum dan

pengadilan militer.pengadilan militer.- Team tetap gabungan berupa :- Team tetap gabungan berupa :

Penyidik-Polisi Militer-penyidik militerPenyidik-Polisi Militer-penyidik militer- Pada dasarnya perkara koneksitas diperiksa dan diadili di - Pada dasarnya perkara koneksitas diperiksa dan diadili di

Pengadilan Militer, namun dapat dilakukan oleh Pengadilan Militer, namun dapat dilakukan oleh peradilan umum dengan catatan hakim anggota peradilan umum dengan catatan hakim anggota peradilan berasal dari militer dan umum secara peradilan berasal dari militer dan umum secara

berimbangberimbang

Pengawasan Pelaksanaan Putusan pengadilan

- Sistem Peradilan Terpadu (Integrated Criminal Justice System)

- Pengawasan Perkembangan Prilaku Narapidana di LP

Page 30: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-4Pertemuan ke-4Overview Hukum Acara PidanaOverview Hukum Acara Pidana

Pengertian UmumPengertian Umum

Hukum PidanaHukum Pidana --- --- Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

Hukum Pidana =Hukum Pidana = Aturan mengenai Perbuatan Aturan mengenai Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Hukum Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Hukum Pidana Materill/substantive)Pidana Materill/substantive)

Hukum Acara Pidana =Hukum Acara Pidana = mengenai bagaimana mengenai bagaimana cara / prosedur untuk menuntut orang yang cara / prosedur untuk menuntut orang yang disangka melakukan pelanggaran hukum pidana disangka melakukan pelanggaran hukum pidana (hukum Pidana formal)(hukum Pidana formal)

File monang

Page 31: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pendapat Ahli Pendapat Ahli

De Bos Kamper :De Bos Kamper :– Sejumlah asas dan peraturan per-UU-anSejumlah asas dan peraturan per-UU-an– Yang mengatur bilamana UU Hukum Pidana dilanggarYang mengatur bilamana UU Hukum Pidana dilanggar– Negara dapat melaksanakan hak nya untuk mempidanaNegara dapat melaksanakan hak nya untuk mempidana

Simon :Simon :– Norma yang mengatur bagaimana negara dengan alat-Norma yang mengatur bagaimana negara dengan alat-

alat perlengkapan nya ;alat perlengkapan nya ;– Mempergunakan hak nya untuk memidanaMempergunakan hak nya untuk memidana

Seminar hukum Nasional ke-1 1963 :Seminar hukum Nasional ke-1 1963 :– Norma hukum berwujud wewenang yang diberikan Norma hukum berwujud wewenang yang diberikan

kepada negara kepada negara – Untuk bertindak apabila ada persangkaan bahwasanya Untuk bertindak apabila ada persangkaan bahwasanya

hukum pidana dilanggarhukum pidana dilanggar

Page 32: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tujuan & Fungsi Hukum Acara PidanaTujuan & Fungsi Hukum Acara Pidana

Tujuan :Tujuan :Untuk mencari dan mendapatkan kebenaran Untuk mencari dan mendapatkan kebenaran materill (mendekati), yaitu kebenaran yang materill (mendekati), yaitu kebenaran yang selengkap-lengkap nya dari suatu perkara pidana selengkap-lengkap nya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan acara pidana dengan menerapkan ketentuan acara pidana secara jujur dan tepatsecara jujur dan tepatSehingga diperoleh pelaku yang dapat didakwa Sehingga diperoleh pelaku yang dapat didakwa melakukan suatu pelanggaran hukum pidana melakukan suatu pelanggaran hukum pidana Untuk selanjutnya meminta pemeriksaan dan Untuk selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan apakah pelaku tersebut putusan dari pengadilan apakah pelaku tersebut dapat dipersalahkan dan dimintai dapat dipersalahkan dan dimintai pertanggungjawaban pidana nya.pertanggungjawaban pidana nya.

Page 33: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Fungsi Hukum Acara PidanaFungsi Hukum Acara Pidana

Sebagai pedoman bagi negara (melalui perangkat Sebagai pedoman bagi negara (melalui perangkat kekuasaan yudikatif) dalam proses mengungkap kekuasaan yudikatif) dalam proses mengungkap kebenaran dari suatu pelanggaran tindak pidana.kebenaran dari suatu pelanggaran tindak pidana.

Para pihak yang terlibat dalam Hukum Acara Pidana :Para pihak yang terlibat dalam Hukum Acara Pidana :1.1. Setiap orang (sebagai saksi atau ahli)Setiap orang (sebagai saksi atau ahli)2.2. Pejabat penyidik atau penyelidik (Polisi, & PPNS)Pejabat penyidik atau penyelidik (Polisi, & PPNS)3.3. Pejabat Penuntut UmumPejabat Penuntut Umum4.4. Pejabat eksekusi pidana (hakim, aparat panitensier, Pejabat eksekusi pidana (hakim, aparat panitensier,

misal petugas LP)misal petugas LP)5.5. Penasehat hukum Penasehat hukum

Page 34: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Ilmu Pengetahuan Pembantu Ilmu Pengetahuan Pembantu Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

Kenapa Hukum Acara Pidana Butuh Kenapa Hukum Acara Pidana Butuh Bantuan ilmu pengetahuan lain,..?Bantuan ilmu pengetahuan lain,..?

Karena Hukum Acara Pidana bertugas Karena Hukum Acara Pidana bertugas mengungkap kebenaran yang mengungkap kebenaran yang utuh/selengkapnya)utuh/selengkapnya)

Misal nya :Misal nya :– Logika, psikologis, criminalistik, psikiatri, Logika, psikologis, criminalistik, psikiatri,

kriminologi,TIkriminologi,TI

Page 35: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Logika, berfikir dengan akal :Logika, berfikir dengan akal :– sebab-akibat, aksi-reaksi,hipotesis-antitesis sebab-akibat, aksi-reaksi,hipotesis-antitesis – Bermanfaat dalam persangkaan,Bermanfaat dalam persangkaan,– menghubungkan beberapa fakta dan datamenghubungkan beberapa fakta dan data– Orientasi – Hipotesis – verifikasiOrientasi – Hipotesis – verifikasi

Psikologi, ilmu tentang perilaku memperlakuakan Psikologi, ilmu tentang perilaku memperlakuakan psikis seseorang secara lebih tepat.psikis seseorang secara lebih tepat.

Kriminalistik, informasi yang berdasarkan pada Kriminalistik, informasi yang berdasarkan pada bukti-bukti yang diungkap oleh ilmu pengetahuan bukti-bukti yang diungkap oleh ilmu pengetahuan lain (forensik, toksiologi, balistik, datcyloscopie) lain (forensik, toksiologi, balistik, datcyloscopie)

Kriminology, ilmu tentang sebab kejahatan dan Kriminology, ilmu tentang sebab kejahatan dan penanggulangannyapenanggulangannya

Page 36: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-5Pertemuan ke-5Tahapan Pemeriksaan Tahapan Pemeriksaan

Pemeriksaan :Pemeriksaan :– Pemeriksaan Pendahuluan adalahPemeriksaan Pendahuluan adalah pemeriksaan pemeriksaan

yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun penyidik, atas sebagai penyelidik maupun penyidik, atas adanya dugaan telah dilanggar nya hukum adanya dugaan telah dilanggar nya hukum pidana materillpidana materill

– Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalahPemeriksaan di sidang Pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang yang diduga melakukan apakah seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dapat dipidana atau tidak.tindak pidana dapat dipidana atau tidak.

File monang

Page 37: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Proses Proses PenyelidikanPenyelidikan dan dan PenyidikanPenyidikan

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga tindak pidana guna menentukan dapat atau tidak nya dilakukan penyidikan.Tujuan penyelidikan adalah :– untuk mengetahui dan menentukan peristiwa untuk mengetahui dan menentukan peristiwa

apa yang sesungguhnya telah terjadi ; apa yang sesungguhnya telah terjadi ; – bertugas membuat berita acara serta laporan bertugas membuat berita acara serta laporan

yang nantinya merupakan dasar permulaan yang nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan. penyidikan.

Page 38: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyidikan (Penyidikan (osporing, pengusutan) adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, bukti-bukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya.

(see Pasal.1 butir 2 KUHAP)Keterangan meliputi :– Tindak apa yang telah dilakukan– Kapan dan dimana tindak tersebut dilakukan– Dengan apa dan bagaimana tindak tersebut dilakukan– Mengapa (motif) tindak tersebut dilakukan dan siapa

pembuat.Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian integral Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian integral sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut umumberkas kepada penuntut umum

Page 39: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Petugas Penyelidik dan PenyidikPetugas Penyelidik dan Penyidik

Penyelidik adalah setiap pejabat polisi (Pasal Penyelidik adalah setiap pejabat polisi (Pasal 4 KUHAP)4 KUHAP)

Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) :Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) :– Menerima laporan atau pengaduan dari Menerima laporan atau pengaduan dari

seseorang tentang adanya tindak pidanaseseorang tentang adanya tindak pidana– Mencari keterangan & barang buktiMencari keterangan & barang bukti– Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai dan Menyuruh berhenti seseorang yang dicurigai dan

menanyakan memeriksa tanda pengenal diri.menanyakan memeriksa tanda pengenal diri.– Mengadakan “Mengadakan “tindakan laintindakan lain” menurut hukum ” menurut hukum

yang bertanggung jawab.yang bertanggung jawab.

Page 40: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Syarat “ tindakan lain “ untuk Syarat “ tindakan lain “ untuk kepentingan penyelidikankepentingan penyelidikan

Tidak bertentangan dengan aturan hukumTidak bertentangan dengan aturan hukum

Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan Selaras dengan kewajiban hukum, tindakan tersebut patut, menghormati HAM dan masuk tersebut patut, menghormati HAM dan masuk akal dalam lingkungan jabatan nyaakal dalam lingkungan jabatan nya

Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :– Melakukan penangkapan, peneriksaan dan penyitaan Melakukan penangkapan, peneriksaan dan penyitaan

surat, mengambil sidik jari, mempotret dan membuat surat, mengambil sidik jari, mempotret dan membuat laporan hasil penyelidikan kepada penyidik. laporan hasil penyelidikan kepada penyidik.

Page 41: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

PenyidikPenyidik

Pasal 6 KUHAP, Penyidik adalah:– Pejabat Polisi RI ( > Pembantu Letnan Dua atau

Komandan Sektor Kepolisian berpangkat Bintara di bawah Pembantu Letnan Dua yang karena jabatan nya adalah penyidik)

– Pejabat PPNS yang diberi wewenang oleh UU ( Pengatur Muda tingkat I atau Gol.II/b)

Wewenang Penyidik (Pasal 7 KUHAP), antara lain melakukan tindakan pertama di tempat kejadian & penghentian penyidikan,

Page 42: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pelaksanaan Penyelidikan & PenyidikanPelaksanaan Penyelidikan & Penyidikan

Persangkaan atau pengetahuan telah terjadi Persangkaan atau pengetahuan telah terjadi suatu tindak pidana dari 2 sumber :suatu tindak pidana dari 2 sumber :

Tertangkap tangan (Tertangkap tangan (ontdekking op heterdaadontdekking op heterdaad) :) :– Pada waktu sedang melakukan tindak pidanaPada waktu sedang melakukan tindak pidana

– Sesudah setlah beberapa saat tindak pidanaSesudah setlah beberapa saat tindak pidana

– Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai Sesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai sebagai pelakusebagai pelaku

Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah Penyelidik dapat bertindak tanpa perintah penyidikpenyidik

Page 43: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Di Luar Tertangkap Tangan, informasi Di Luar Tertangkap Tangan, informasi diperoleh dari :diperoleh dari :– Laporan, pemberitahuan oleh seseorang karena Laporan, pemberitahuan oleh seseorang karena

hak atau kewajiban nya kepada pejabat hak atau kewajiban nya kepada pejabat berwenang tentang telah, sedang, atau diduga berwenang tentang telah, sedang, atau diduga akan terjadi tindak pidanaakan terjadi tindak pidana

– Pengaduan, pemberitahuan yang disertai Pengaduan, pemberitahuan yang disertai permintaan untuk menindak menurut hukum permintaan untuk menindak menurut hukum seseorang merugikan nyaseseorang merugikan nya

– Pengetahuan sendiri penyelidik atau penyidikPengetahuan sendiri penyelidik atau penyidik

Page 44: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Perbedaan Perbedaan Laporan & PengaduanLaporan & Pengaduan

No Laporan Pengaduan

1 PemberitahuanPemberitahuan Pemberitahuan +PermintaanPemberitahuan +Permintaan

2 Delik BiasaDelik Biasa Delik Aduan (Hanya orang Delik Aduan (Hanya orang yang berkepentingan) yang berkepentingan)

3 Laporan tidak Laporan tidak dapat dicabutdapat dicabut

Pengaduan dapat dicabutPengaduan dapat dicabut

4 Tidak sertamerta Tidak sertamerta sebagai dasar sebagai dasar penangkapanpenangkapan

Langsung dapat dijadikan Langsung dapat dijadikan sebagai dasar penangkapansebagai dasar penangkapan

Page 45: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penangkapan & PenahananPenangkapan & Penahanan

Penangkapan = Pengekangan sementara waktu Penangkapan = Pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat cukup kebebasan tersangka, apabila terdapat cukup bukti, untuk kepentingan penyidikanbukti, untuk kepentingan penyidikan

Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP)Masa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP)

Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah (Pasal 18 KUHAP)(Pasal 18 KUHAP)

Penahanan adalah :Penahanan adalah :– penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu

oleh penyidik/ penuntut umum/hakim, oleh penyidik/ penuntut umum/hakim, – dengan suatu surat penetapan dan dengan suatu surat penetapan dan – menurut cara yang diatur dalam undang-undang.menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

Page 46: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penangkapan & Penahanan = membatasi atau mengambil kemerdekaan bergerak yang merupakan salah satu HAM“Penangkapan & penahanan seperti Pedang yang memenggal kedua belah pihak” Van BemmelenSehingga aparat huum harus bersikap hati-hati dan penuh tanggung jawab secara yuridis dan moral sebelum mengambil kebijakan ini, karena kemungkinan orang yang tersangka tidak bersalahMaka dari itu aparat hukum harus dilandasi keyakinan adanya Presumption of Guilt. Didukung bukti-bukti permulaan yang kuat.(Psal.17 KUHAP)Apabila masih ada keraguan tentang kesalahan tersangka, maka harus dipilih tindakan yang meringankan, yaitu tidak menahan tersangka (asas in de bio pro reo).

Page 47: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pelaksanaan dilakukan oleh penyidik polisi berdasarkan bukti permulaan yang cukup.– Bukti permulaan yang cukup ialah bukti awal untuk

menduga adanya TP & tersangka sebagai pelakunyaDengan memperlihatkan surat tugas dan memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yang :– mencantumkan identitas tersangka ;– menyebutkan alasan penangkapan ;– uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan – tempat dia diperiksa

Tembusan surat perintah penangkapan harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.Konsekuensinya bila tidak terpenuhi Pasal 21 ayat 4 tsb, penahanan tersebut tidak sah menurut UU serta tersangka/ahli warisnya dapat menuntut ganti kerugian.

Page 48: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Syarat-syarat PenahanSyarat-syarat Penahan

Mr. W.A.FL. Winckel,– Gronden van Rechtmatigheid (pertimbangan hukum)– Gronden van Noodzakelijkeheid (pertimbangan

kepentingan)

Prof. Moeljatno, SH berdasarkan KUHAP– Syarat objektif

Tindak pidana diancam > 5 tahun

Tindak Pidana yang diatur khusus walaupun ancaman hukuman nya < 5 tahun

– Syarat SubjektifMencegah tersangka melarikan diri

Mencegah tersangka menghilangkan barang bukti

Mencegah tersangka mengulangi tindak pidana lanjutan

Page 49: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tempat & Jangka waktu Penahanan

Untuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang melakukan penahanan

Untuk kepentingan penuntutan, PU berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutan

Untuk kepentingan pemeriksaan, hakim si sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan.

See Pasal 20 dan 21 (1)-(4) KUHAP

Page 50: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Aparat Masa penahanan Perpanjangan Jumlah

Penyidik(Pasal 24 KUHAP)

20 hari 40 hari 60 hari

Jaksa(Pasal 25 KUHAP)

20 hari 30 hari 50 hari

Hakim(Pasal 26 KUHAP)

30 hari 60 hari 90 hari

Jenis- jenis Penahanan (Pasal 22 KUHAP) :

a. Penahanan Rumah Tahanan Negara

b. Penahanan Kota (wajib lapor diri),

c. Penahanan Rumah (wajib lapor diri)

Page 51: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pengurangan masa tahanan

Masa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ( Pasal 22 ayat 4 KUHAP), bersifat imperatif.Untuk tahanan kota = 1/5 dari jumlah lamanya waktu penahanan.min.Untuk tahanan rumah/RS = 1/3 dari jumlah lamanya waktu penahanan.Kota – rumah, min 5 hariRumah – rutan, min 3 hari

Page 52: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-6Pertemuan ke-6Penggeledahan Badan dan RumahPenggeledahan Badan dan Rumah

Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikanHanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikanDengan surat perintah untuk tindakan tersebutDengan surat perintah untuk tindakan tersebutUntuk mencari benda yang patut diduga ada pada Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita.badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita.Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan dengan Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh penyidik. penyidik. Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka harus ada surat perintah untuk itu dari penyidikharus ada surat perintah untuk itu dari penyidikDisertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam proses penggeledahan.proses penggeledahan.

File monang

Page 53: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua lingkungan/saksi.lingkungan/saksi.Bila tersangka/keluarga tidak mau Bila tersangka/keluarga tidak mau menandatangani,dicatat dalam berita acara di menandatangani,dicatat dalam berita acara di sertai alasan nya (126 KUHAP) sertai alasan nya (126 KUHAP) Keadaan mendesak Keadaan mendesak penyidik dapat melakukan penyidik dapat melakukan penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :– Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas

nya.nya.– Di tempat tindak pidana dilakukanDi tempat tindak pidana dilakukan– Di tempat penginapan dan tempat umum lain nyaDi tempat penginapan dan tempat umum lain nya

Page 54: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita surat, buku, tulisan lain surat, buku, tulisan lain yang tidakyang tidak merupakan merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana benda yang berhubungan dengan tindak pidana bersangkutanbersangkutan

Apabila diketemukan benda yang diduga telah Apabila diketemukan benda yang diduga telah dipergunakan/berhubungan untuk melakukan dipergunakan/berhubungan untuk melakukan tindak pidana, maka penyidik wajib melapor tindak pidana, maka penyidik wajib melapor kepada ketua PN setempat guna memperoleh kepada ketua PN setempat guna memperoleh persetujuan persetujuan

Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan selama proses upacara keagamaan, sidang selama proses upacara keagamaan, sidang pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)

Page 55: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyitaan (Penyitaan (beslagnemingbeslagneming))

Penyitaan adalah :Penyitaan adalah :Serangkaian tindakan penyidikSerangkaian tindakan penyidikUntuk mengambil alih dan/atau menyimpanUntuk mengambil alih dan/atau menyimpanDibawah penguasaan nyaDibawah penguasaan nyaBenda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujudBenda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujudUntuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilanpenuntutan dan peradilanBersifat sementaraBersifat sementara, bila tidak digunakan lagi dikembalikan , bila tidak digunakan lagi dikembalikan kepada pemiliknyakepada pemiliknyaDengan izin ketua Pengadilan NegeriDengan izin ketua Pengadilan NegeriSitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank pemerintah, atau tempat semula barang tersebut disitapemerintah, atau tempat semula barang tersebut disita

Page 56: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Perampasan (Perampasan (verbeurdverklaringverbeurdverklaring))

Perampasan adalah :Perampasan adalah :

Tindakan pengambialihan barang dari pemiliknyaTindakan pengambialihan barang dari pemiliknya

Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang tersebuttersebut

Bersifat selama nyaBersifat selama nya

Untuk dipergunakan bagi kepentingan negaraUntuk dipergunakan bagi kepentingan negara

Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagidapat dipergunakan lagi

Merupakan pidana tambahanMerupakan pidana tambahan

Page 57: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyitaan berupa apa saja..? Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 KUHAP)(Pasal 39 KUHAP)

Benda atau tagihan tersangka/terdakwa sebagian atau seluruh nya yang diduga diperoleh dari hasil tindak pidanaBenda yang digunakan langsung untuk melakukan tindak pidana dan/atau mempunyai hubungan langsung Benda yang khusus dibuat untuk melakukan tindak pidanaBenda yang digunakan untuk menghalangi penyidikan

Catatan :Prosedur sama dengan proses penangkapan & penahanan

Page 58: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemeriksaan SuratPemeriksaan Surat

Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat.diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat.Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda terimaterimaApabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan dengan tindak pidana, maka surat tersebut dengan tindak pidana, maka surat tersebut dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka dikembalikan rapi dengan catatan” telah dibuka penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, penyidik” tanggal dan tanda tangan penyidik, dicatat dalam berita acara. dicatat dalam berita acara.

Page 59: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemeriksaan TersangkaPemeriksaan Tersangka

Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)Wajib didamping penasehat hukum :Wajib didamping penasehat hukum :– Perkara yang ancaman > 15 tahunPerkara yang ancaman > 15 tahun– Perkara yang ancaman hukuman matiPerkara yang ancaman hukuman mati– Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < 15 Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < 15

tahuntahun

Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan (melihat dan mendengar)(melihat dan mendengar)Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera 1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)

Page 60: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemeriksaan SaksiPemeriksaan SaksiSaksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah)Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila ditolak dikenakan pidana.Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang dpat lebih dipercaya kebenaran nyaKelemahan saksi hidup :– Kecakapan pancaindera– Kemampuan mengingat suatu peristiwa – Kemampuan menceritakan kembali mind record

Page 61: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Sehingga penyidik dituntut bukan hanya Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli melainkan juga cerdas, pandai dan ahli melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan tentang manusiatentang manusia

Keterangan saksi diperiksa tersendiri, Keterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga dipertemukan namun dapat juga dipertemukan ((confrontatieconfrontatie))

Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara, penyidik cukup mencatatkan berita acara, penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan menyebutkan didalam berita acara dengan menyebutkan alasan nya alasan nya (Pasal 118 KUHAP).(Pasal 118 KUHAP).

Page 62: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemeriksaan & Permintaan Pemeriksaan & Permintaan Keterangan AhliKeterangan Ahli

Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, penyidik dapat meminta bantuan orang ahli penyidik dapat meminta bantuan orang ahli (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, psikologi)psikologi)Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib memperoleh izin dari pihak keluargamemperoleh izin dari pihak keluargaLewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu Lewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik dapat tidak diketemukan, penyidik dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)

Page 63: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penyelesaian & Penghentian Penyelesaian & Penghentian PenyidikanPenyidikan

Penyidikan dikatakan selesai bila :– Dalam waktu 7 hari setelah penuntut umum menerima hasil penyelidikan &

penyidikan ada pemberitahuan dari penuntut umum (Pasal 138 KUHAP)– Penuntut Umum mempelajari hasil penyidikan & menelitinya apakah sudah

lengkap atau tidak– Meneliti adalah tindakan PU dalam mempersiapkan penuntutan, telah

memenuhi syarat pembuktian dan telah sesuai objek dan orang dalam berkas perkara

– Dalam waktu 14 hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas perkara kepada penyidik (Pasal 110 ayat 4 KUHAP)

Penyelidikan & penyidikan dihentikan bila :– menurut pendapat penyidik tidak terdapat cukup alat bukti, atau – peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa pidana, atau – penyidikan dihentikan demi hukum.– Dengan diterbitkan nya Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3) dan

memberitahukan kepada jaksa, tersangka dan keluarganya..

Page 64: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-7Pertemuan ke-7PenuntutanPenuntutan

Sebelum adanya suatu kekuasaan sentral untuk melakukan tugas peradilan, cara penuntutan terbuka (accusatoir murni) dilakukan langsung secara perseorangan dari pihak yang dirugikan

Proses pidana dan perdata menjadi satu Sehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi sulit

karena yang bersangkutan memperoleh kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu mengungkapkan kebenaran

Oleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie) sebagai Penuntut Umum

Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan umum

File monang

Page 65: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Lembaga PenuntutanBerasal dari negara Prancis Belanda Indonesia (Asas Konkordansi)Belanda Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP Hindia Belanda 1838)

Tugas & wewenang Penuntut Umum :Dasar hukum nya UU Pokok Kejaksaan No.15 tahun 1961Kejaksaan adalah alat negara penegak hukum yang mempunyai wewenang, antara lain :Menerima & memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidikMembuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke pengadilanMelakukan penuntutan, menutup perkara demi kepentingan hukum, melaksanakan penetapan hakim

Page 66: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Surat DakwaanSurat DakwaanPU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di sidang pengadilan sidang pengadilan membuat surat dakwaan membuat surat dakwaan

Surat Dakwaan adalah :Surat Dakwaan adalah :– suatu surat atau aktesuatu surat atau akte– Memuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakanMemuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakan– Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan

dari penyidikdari penyidik– Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan

pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim di sidang pengadilan pemeriksaan hakim di sidang pengadilan

– Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan tersebuttersebut

Page 67: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tujuan Surat DakwaanTujuan Surat Dakwaan merupakan alasan-alasan merupakan alasan-alasan yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa pidana, terhadap terdakwa karena telah pidana, terhadap terdakwa karena telah melanggar peraturan hukum pidana pada suatu melanggar peraturan hukum pidana pada suatu saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan individual.individual.Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 KUHAP) :KUHAP) :

a. a. syarat formalsyarat formal, harus disebut nama lengkap, , harus disebut nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan & alamatagama, pekerjaan & alamat

b. b. syarat materialsyarat material, uraian lengkap mengenai tindak , uraian lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu & tempat tindak pidana dilakukan (waktu & tempat tindak pidana dilakukan (tempus tempus et locus delictieet locus delictie).).

Page 68: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pembatalan Surat DakwaanPembatalan Surat Dakwaan

Nederburg : 2 macam pembatalan, yaitu :Nederburg : 2 macam pembatalan, yaitu :1.1. Pembatalan formal (formele nietigheid)Pembatalan formal (formele nietigheid)2.2. Pembatalan yang hakiki (wezenlijke nietigheid)Pembatalan yang hakiki (wezenlijke nietigheid)

Keterangan :Keterangan :1.1. Pembatalan yang disebabkan karena tidak Pembatalan yang disebabkan karena tidak

memenuhi syarat mutlak (harus ada) yang memenuhi syarat mutlak (harus ada) yang ditentukan oleh undang-undang, apabila tidak ditentukan oleh undang-undang, apabila tidak terpenuhi maka terpenuhi maka BATAL DEMI HUKUMBATAL DEMI HUKUM

2.2. Pembatalan menurut penilaian hakim sendiri, Pembatalan menurut penilaian hakim sendiri, karen atidak terpenuhi nya syarat yang esensial. karen atidak terpenuhi nya syarat yang esensial. Misal nya dakwaan kabur/tidak jelas (Misal nya dakwaan kabur/tidak jelas (obscuri obscuri libelli)libelli)

Page 69: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Merumuskan Surat DakwaanMerumuskan Surat Dakwaan

Dua syarat yang harus terpenuhi dalam surat Dua syarat yang harus terpenuhi dalam surat dakwaan, yaitu :dakwaan, yaitu :☺☺harus mendeskripsikan apa yang senyata nya terjadi harus mendeskripsikan apa yang senyata nya terjadi ☻☻dalam deskripsi tersebut harus tersurat uraian dari rumusan dalam deskripsi tersebut harus tersurat uraian dari rumusan

delik serta unsur yuridis tindak pidana yang didakwakandelik serta unsur yuridis tindak pidana yang didakwakanMisal : Pencurian (Pasal 362 KUHAP)Misal : Pencurian (Pasal 362 KUHAP)Barang siapa mengambil suatu barang, sebagian atau Barang siapa mengambil suatu barang, sebagian atau seluruhnya, merupakan milik orang lain, dengan maksud seluruhnya, merupakan milik orang lain, dengan maksud untuk memiliki dengan melawan hukumuntuk memiliki dengan melawan hukum

Apabila salah satu unsur tidak terbukti,maka hakim harus Apabila salah satu unsur tidak terbukti,maka hakim harus memutuskan memutuskan bebasbebas dari tuntutan hukum ( dari tuntutan hukum (ontslag van ontslag van rechtsvervolgingrechtsvervolging))

Page 70: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penguraian Umum Suatu Tindak Penguraian Umum Suatu Tindak Pidana Harus DinyatakanPidana Harus Dinyatakan

Riwayat singkat mengenai latar belakang, Riwayat singkat mengenai latar belakang, kondisi ,hubungan tersangka, korban, dan pihak kondisi ,hubungan tersangka, korban, dan pihak lainnyalainnyaPerbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwaPerbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwaBagaimana caranya ia melakukannyaBagaimana caranya ia melakukannyaUpaya-upaya yang telah dipergunakan dalam Upaya-upaya yang telah dipergunakan dalam pelaksanaannyapelaksanaannyaTerhadap siapa tindak pidana tsb ditujukanTerhadap siapa tindak pidana tsb ditujukanBagaimana sifat & keadaan orang yang telah Bagaimana sifat & keadaan orang yang telah menjadi korbanmenjadi korbanBagaimanakah sifat dari terdakwa sendiriBagaimanakah sifat dari terdakwa sendiriObjek dari delik pidana,…dst…Objek dari delik pidana,…dst…

Page 71: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pentingnya Pentingnya Tempus et locus delictiTempus et locus delicti

Menentukan kompetensi pengadilan (Pasal 84 Menentukan kompetensi pengadilan (Pasal 84 KUHAP)KUHAP)Mengemukakan Alibi (pembelaan)Mengemukakan Alibi (pembelaan)Tindak pidana Tindak pidana peraturan hukum sudah ada, peraturan hukum sudah ada, perubahan,penggantianperubahan,penggantianTindak Pidana Tindak Pidana Persyaratan umur Persyaratan umurBerhubungan dengan kedaluarsa delikBerhubungan dengan kedaluarsa delikDapat dipidananya suatu perbuatan disyaratkan, Dapat dipidananya suatu perbuatan disyaratkan, (misalnya waktu perang, keadaan terpaksa)(misalnya waktu perang, keadaan terpaksa)Penentuan adanya residivisPenentuan adanya residivisMenentukan berat-ringan nya hukuman Menentukan berat-ringan nya hukuman berdasarkan situasi (misalnya : malam-berdasarkan situasi (misalnya : malam-siang,biasa-bencana,orang lain-hub.darah) siang,biasa-bencana,orang lain-hub.darah)

Page 72: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-8Pertemuan ke-8Penyusunan Teknis Surat DakwaanPenyusunan Teknis Surat Dakwaan

Dakwaan TunggalDakwaan Tunggal– Terdakwa didakwa Terdakwa didakwa satusatu delik pidana delik pidana– Perkara pidana yang sifatnya sederhanaPerkara pidana yang sifatnya sederhana– Konsekuensi nya bila tidak terbukti, terdakwa dibebaskanKonsekuensi nya bila tidak terbukti, terdakwa dibebaskan– Hakim menolak tuntutan jaksa berdasarkan asas Hakim menolak tuntutan jaksa berdasarkan asas nebis in idemnebis in idem

(Pasal 76 KUHAP)(Pasal 76 KUHAP)

Dakwaan AlternatifDakwaan Alternatif– Terdakwa didakwa lebih dari satu delik pidana, tetapi hakekatnya Terdakwa didakwa lebih dari satu delik pidana, tetapi hakekatnya

terdakwa hanya didakwa satu tindak pidana sajaterdakwa hanya didakwa satu tindak pidana saja– Biasanya penuntut umum masih meragukan jenis tindak pidana nya Biasanya penuntut umum masih meragukan jenis tindak pidana nya

(misal.pencurian-penggelapan, pembelian-penadahan)(misal.pencurian-penggelapan, pembelian-penadahan)

Note : Note : – Lepas = tidak terdapat cukup alat bukti untuk dimajukan ke Lepas = tidak terdapat cukup alat bukti untuk dimajukan ke

pengadilanpengadilan– Bebas = putusan hakim menyatakan bahwa tuntutan jaksa tidak Bebas = putusan hakim menyatakan bahwa tuntutan jaksa tidak

daat dibuktikan.daat dibuktikan.

File monang

Page 73: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Dakwaan Subsidair (berlapis)Dakwaan Subsidair (berlapis)– Sama hal nya dengan dakwaan AlternatifSama hal nya dengan dakwaan Alternatif– Penyusunan urutan dakwaan adalah ancaman hukuman terberat Penyusunan urutan dakwaan adalah ancaman hukuman terberat

dan seterus nya sampai pada dakwaan yang ringan (primer-dan seterus nya sampai pada dakwaan yang ringan (primer-subsidair-lebih subsidair)subsidair-lebih subsidair)

– Hakim memeriksa dakwaan primer dahulu, bila tidak terbukti Hakim memeriksa dakwaan primer dahulu, bila tidak terbukti melanjutkan pada dakwaan subsidair,.dst… melanjutkan pada dakwaan subsidair,.dst…

Dakwaan KomulatifDakwaan Komulatif– Terdakwa didakwa beberapa tindak pidana sekaligusTerdakwa didakwa beberapa tindak pidana sekaligus– Tindak pidana tersebut harus dibuktikan keseluruhannya, sebab Tindak pidana tersebut harus dibuktikan keseluruhannya, sebab

tindak pidana tsb merupakan tindak pidana yang berdiri sendiritindak pidana tsb merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri– Oleh karena itu hakim harus memutuskan terbukti atau tidaknya Oleh karena itu hakim harus memutuskan terbukti atau tidaknya

setiap dakwaan satu demi satu setiap dakwaan satu demi satu – Sehingga jika terbukti dakwaan tsb, maka dakwaan lain nya harus Sehingga jika terbukti dakwaan tsb, maka dakwaan lain nya harus

dibuktikan lagi, dan sebaliknya.dibuktikan lagi, dan sebaliknya.

Dakwaan CampuranDakwaan Campuran– Bentuk gabungan dakwaan komulatif dengan dakwaan Bentuk gabungan dakwaan komulatif dengan dakwaan

alternatif/dakwaan subsidairalternatif/dakwaan subsidair

Page 74: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Voeging & splitsingVoeging & splitsingUmum nya tiap-tiap perkara diajukan Umum nya tiap-tiap perkara diajukan sendiri-sendiri di persidangan.sendiri-sendiri di persidangan.

Namun PU dapat melakukan Namun PU dapat melakukan penggabungan perkara dalam satu surat penggabungan perkara dalam satu surat dakwaan (dakwaan (voegingvoeging) atau pemisahan perkara ) atau pemisahan perkara ((splitsing)splitsing)

Kapan PU dapat melakujkan Kapan PU dapat melakujkan veogingveoging ? ?

(Pasal 141 KUHAP) (Pasal 141 KUHAP)

Page 75: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Bilamana PU menerima berkas perkara dalam hal :Bilamana PU menerima berkas perkara dalam hal :

– Beberapa Tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang sama & Beberapa Tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang sama & kepentingan pemeriksaaan tidak menjadi halangan kepentingan pemeriksaaan tidak menjadi halangan penggabungannya. penggabungannya.

(misal : perampokan oleh beberapa orang)(misal : perampokan oleh beberapa orang)

– Beberapa tindak pidana yang berhubungan satu sama lain (oleh Beberapa tindak pidana yang berhubungan satu sama lain (oleh beberapa orang yang saling terkait). beberapa orang yang saling terkait).

(misal : perampokan dilakukan lebih dari satu rumah, oleh pelaku (misal : perampokan dilakukan lebih dari satu rumah, oleh pelaku yang sama, dalam waktu yang berlainan)yang sama, dalam waktu yang berlainan)

– Beberapa tindak pidana yang tidak berhubungan satu dengan lain, Beberapa tindak pidana yang tidak berhubungan satu dengan lain, akan tetapi tindak pidana yang satu dengan lain nya ada hubungan akan tetapi tindak pidana yang satu dengan lain nya ada hubungan nya, bila dianggap perlu untuk kepentingan pemeriksaan.nya, bila dianggap perlu untuk kepentingan pemeriksaan.

(misal : perampokan-perampasan senjata api aparat-penembakan (misal : perampokan-perampasan senjata api aparat-penembakan warga-perampasan mobil untuk melarikan diri)warga-perampasan mobil untuk melarikan diri)

Page 76: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-9Pertemuan ke-9Penghentian Penuntutan, Penyampingan dan Penghentian Penuntutan, Penyampingan dan

Penutupan PerkaraPenutupan Perkara

Dasar Hukumnya : Wewenang penuntut umum adalah perbuatan untuk

menutup perkara demi kepentin gan hukum (Pasal 14 h KUHAP)Penghentian Penuntutan

(Pasal 140 (2) a KUHAP Mengenyampingkan perkara untuk kepentingan umum

(Pasal 46 (1) c KUHAP)

UU /KUHAP tidak mendefinisikan secara tegas maksud pengertian tersebut, sehingga digunakan interpretasi. (misal.otentik, gramatikal, logis, sistematis,historical, dst…)

Page 77: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Penuntutan = tindakan PU melimpahkan perkaran ke PN dengan maksud agar suatu perkara diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.

Menghentikan Penuntutan ialah dimana PU (jaksa) telah melakukan kewajiban diatas, namun tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa nya sendiri bukan merupakan tindak pidana. Sehingga PU mencabut penuntutan nya.

Penghentian Penuntutan ialah tindakan menutup perkara dilakukan sebelum PU melakukan penuntutan demi kepentingan hukum

Mengenyampingkan Perkara ialah perkara tidak dilimpahkan ke PN untuk diadili dikarenakan PU menilai terdapat kurang nya bukti atau jaksa berpendapat bahwa adalah lebih tepat apabila perkara tsb diselesaikan menurut hukum perdata atau jika penuntutan tsb mendatangkan kerugian yang lebih bear daripada mendatangkan keuntungan, bagi pribadi tersangka dan/atau masyarakat.(asas oportunitas)

Tujuan asas opurtunitas adalah memperlunak asas legalitas (kewajiban untuk menuntut setiap orang yang melanggar hukum, jika bukti-bukti dapat diajukan)

Page 78: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Cara Mengajukan Perkara

Perkara Rol (Pemeriksaan Cepat)– Tindak Pidana Ringan (Tipiring) & penghinaan ringan

Ancaman hukuman kurungan < 3 bulanHakim tunggal dalam persidanganTidak dapat dimintakan banding, kecuali hakim menjatuhkan pidana perampasan kemerdekaanSumpah / janji tidak wajib (Pasal 208 KUHAP)Perkara yang diterima pengadilan harus segera disidang pada hari itu juga.

– Lalu LintasPelanggaran lalu lintas tertentu (Pasal 211 KUHAP)Tidak diperlukan BAPTerdakwa dapat diwakili kehadirannya dipersidanganPutusan dapat diluar hadirnya terdakwa (vonnis bij verstek)Terdakwa dapat melakukan perlawanan (verzet) apabila putusan berupa perampasan kemerdekaan, verzet otomatis verstek gugur.Benda sitaa dikembalikan kepada yang paliing berhak setelah putusan dijatuhkan, jika perindana telah memenuhi amar putusan.

Page 79: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Perkara Sumair (singkat)– Menurut PU pembuktian nya mudah– Penerapan hukum nya mudah dan sifat nya sederhana (Pasal

203 KUHAP)– Putusan hakim dicatat (tidak dibuat tersendiri) dalam berita

acara sidang\– Hakim membuat surat yang membuat amar putusan

Perkara Biasa – Pembuktiannya sulit– Diajukan PU dengan surat pelimpahan perkara (Pasal 143

KUHAP)– Surat Pelimpahan Perkara berisikan ;

Surat dakwaan, berkas perkara, permintaan agar pengadilan segera mengadiliSalinan nya diberikan kepada terdakwa/penasehat hukumnya,penasehat hukum penyidik

Page 80: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Kewenangan Pengadilan untuk Mengadili

Praperadilan = suatu wewenang pengadilan untuk memeriksa dan memutuskan tentang :– Sah atau tidak nya penangkapan, penahanan, penghentian

penyidikan, atau penghentian penuntutan (kecuali penyampingan perkara untuk kep.umumoleh jaksa agung)

– Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan

– Sah atau tidaknya benda yang disita sebagai alat bukti– Ganti kerugian oleh tersangka /ahli waris atas penangkapan atau

penahanan yang tidak disetai alasan berdasarkan UU atau kekeliruan penerapan hukum

Putusan praperadilan sedapat mungkin diajukan sebelum perkaranya diperiksa pengadilanan sidang praperadilan harus dibuat seperti pemeriksaan singkat (sumir), bila lewat,otomatis dinyatakan gugur. (Pasal 82 ayat 1 KUHAP)

Page 81: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Amar putusan hakim dalam sidang praperadilan :– Segera harus dibebaskan nya tersangka– Wajib dilanjutkan penyidikan atau penuntuitan terhadap

tersangka– Besarnya ganti kerugian atau rehabilitas yang diberikan– Segera dikembalikan benda yang disita tidak termasuk

alat pembuktian kepada tersangka atau pihak yang tersita.

Terhadap putusan praperadilan tidak dapat dimintakan banding, kecuali terhdap putusan yang menetapkan “tidak sah nya penghentian penyidikan atau penuntutan” atas itu dapat dimintakan banding.

Page 82: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Kompetensi Pengadilan

2 macam kekuasaan mengadili, yaitu :– Kompetensi absolut, kewenangan mengadili hanya pada

pengadilan tertentu– Kompetensi relatif, kewenangan pembagian kekuasaan

pengadilan yang sama.

KUHAP menganut asas personalitas aktif (asas kebangsaan) dan personalitas pasif (asas perlindungan)– Personalitas aktif (Pasal 5 & 7 KUHAP) : UU Pidana yang

berlaku di suatu negara tetap dapat diberlakukan terhadap Warga negara nya dimanapun berada (LN)

– Personalitas pasif Pasal 4 & 8 KUHAP) : UU pidana suatu negara tidak tergantung dimana pelaku telah melakukan tindak pidana, melainkan pada kepentingan hukum yang dilakukan ybs.

Page 83: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-10Ganti Kerugian, Rehabilitasi dan Penggabungan Gugatan Ganti Kerugian

Ganti kerugian seperti apa dalam KUHAP (Pasal 95 KUHAP) ? – Ganti Kerugian karena tindakan lain– Tanpa alasan yang berdasarkan hukum atau karena

kekeliruan orang/hukum yang menerapkannya

Tindakan lain,..?– Tindakan upaya paksa (dwangmiddel) berupa

pemasukan rumah, penggeledahan, penyitaan barang bukti maupun surat

– Yang dilakukan secara melawan hukum– Oleh aparat pelaksana hukum– Sehingga menimbulkan kerugian material

Page 84: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Ganti Kerugian/rehabilitasi

Perkara nya tidak diajukan ke Pengadilan

Perkara nya diajukan ke pengadilan

- Tidak terdapat cukup bukti

- peristiwa tsb bukan tindak pidana

Di periksa dan di putus oleh praperadilan

Di periksa dan di putus oleh hakim yang telah mengadili perkara tsb

- Terdapat cukup bukti

- peristiwa tsb tindak pidana

Tidak semua terdakwa yang diputus lepas atau bebas wajib diberikan

ganti kerugian/rehabilitasi

Pertimbangan Hakim

Page 85: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pelaksanaan Ganti Kerugian

Kepmen Depkeu RI No.983/KMK.01/1983 ttg Tata Cara Pembayaran Ganti Kerugian– Ganti kerugian yang dimaksud adalah sebagaimana Pasal 95

KUHAP

Persyaratan :– Yang berhak adalah orang atau ahli warisnya Yang oleh

pengadilan dikabulkan permohonannya untuk memperoleh ganti kerugian

– Dengan melampirkan penetapan pengadilan+ ketua PN setempat mengajukat permohonan penyediaan dana kepada menteri kehakiman c/q sekjen dep.kehakiman.

Page 86: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

RehabilitasiPasal 1 butir 23 KUHAP :

Rehabilitasi adalah :– Hak seseorang untuk mendapatkan pemulihan

haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat martabatnya

– Yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan

– karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan menurut cara-cara yang diatur dalam UU ini

Page 87: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

SKEMAKetua PN

Surat penetapan PN dan Permohonan penyediaan dana

Menteri Kehakiman c.q Sekjen mengajukan penerbitan SKO

MenKeu c.q Dirjen Anggaran menerbitkan SKO

SKO diserahkan kepada ketua PN setempat Melalui KPN disertai SPP

Ketua PN setempat menerbitkan SPM+ salinan penetapan untuk pemohon

Page 88: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-11Pemeriksaan di Sidang Pengadilan

4 macam sikap para pihak dalam persidangan Pidana :

1. Terdakwa sikapnya , bebas mengambil sikap untuk membela kepentingan nya dalam sidang.

2. Pembela, bersandarkan pada kepentingan si terdakwa, akan tetapi ia harus objektif mencari kebenaran.

3. Penuntut Umum, bersandarkan kepada kepentingan negara dan masyarakat secara objektif

4. Hakim, segala sudut kepentingan terdakwa, korban, negara harus diperhatikan oleh hakim

Page 89: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Dasar pemeriksaan di pengadilan ialah surat dakwaan PU (Pasal 143 KUHAP)Pasal 84 KUHAP :– PN berwenang mengadili perkara tindak pidana

yang dilakukan dalam daerah hukum nya (forum delicti commissi)

Sehingga ketua PN dapat menetapkan :– PN berwenang mengadili menunjuk hakim

dan menetapkan hari sidang– PN tidak berwenang mengadili dgn surat

penetapan menyerahkan surat pelimpahan perkara ke Pn lain yng dianggap berwenang dengan alasannya, surat pelimpahan perkara dikembalikan lagi ke PU ybs.

Page 90: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

PersidanganKetua PN menunjuk hakim yang akan memeriksa perkara

Majelis hakim (min.3 org) yang ditunjuk menetapkan hari sidang, memanggil terdakwa & saksi

Sidang lengkap (majelis hakim, PU, panitera, juru sumpah) dipimpin hakim ketua sidang dengan menyatakan “..sidang terbuka untuk umum..”

Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau perkara kesusilaan,”..sidang dilakukan tertutup..”

Page 91: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Sidang Pertama : Menghadirkan Terdakwa

Terdakwa Sidang dilanjutkanHadir hakimMemeriksa identitas

Meminta trdakwa fokusMeminta PU mbacakan

Surat dakwaan

hakim

Tdk Hadir

Hakim meneliti alasannya

Dipanggil sah

Dipanggil tdk sah

Sidang ditundaMeminta trdakwa

dihadirkan

Datang

Tidak Datang

Dipanggil lagi 2x

Terdakwa dihadirkan secara paksa

Kehadiran terdakwa pada perkaranya bukan suatu hak, melainkan kewajiban

(Pasal 154 ayat 4)

- Terdakwa memahami Dakwaan

- PU menjelaskan kembali dakwaan

EksepsiSudag dipahami

Tanpa pemeriksaan sidang

Page 92: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-12Lanjutan,…

Eksepsi

- Diajukan sebelum pemeriksaan perkara pokok

- Diajukan pada sidang pertama

- Bertujuan menghemat tenaga,waktu bersidang

Alasan mengajukan eksepsi :

- Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya

- Surat dakwaan tidak dapat diterima

- Surat dakwaan harus dibatalkan

Pertimbangan & keputusan hakim

Menolak eksepsi

Menerima eksepsiEksepsi diputus setelah perkara selesai diperiksa

Penetapan pembatalan putusan PN

Perlawanan JPU

Penunjukan PN yg berwenang

File monang

Page 93: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Diajukan kepada ketua PT c/q ketua PN

Diajukan + 7 hari setelah diterima penetapan

Lewat waktu tsb, maka berakibat batalnya perlawanan

7 hari setelah diterima nya berkas perlawanan, PN wajib meneruskan nya kepada PT

14 hari kemudian PT, wajib mengeluarkan surat penetapan PT berisikan menguatkan perlawanan atau menolak perlawanan

Page 94: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pasal 157 KUHAP kewajiban untuk mengundurkan diri :1. Hakim mempunyai hub.keluarga sedarah atau

semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan salah seorang hakim anggota,PU atau panitera

2. Hakim Ketua Sidang, hakim anggota, PU,panitera mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan terdakwa atau penasehat hukum

Mengundurkan diri = diganti susunan nyaApabila susunan tidak diganti sedangkan perkara

sudah diputus, maka perkara wajib diadili ulang dengan susunan hakim yang lain

Page 95: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Untuk keperluan sidang, hakim ketua membuka sidang dengan menyatakan”sidang terbuka untuk umum”

Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau kasus kesusilaan sidang dinyatakan tertutup

Page 96: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-13Pemeriksaan Saksi

- Saksi yang hadir dicegah jangan ada pertemuan sebelum memberikan ket.dalam sidang. agar tidak saling mempengaruhi

- Pemeriksaan saksi Pasal 160 (1) b KUHAP :- Korban yang menjadi saksi- Saksi yang meringankan / memberatkan- Kesaksian terdakwa

- Pasal 160 (2) : hal yg ditanyakan hakim ketua sidang adalah identitas dan hub.dengan terdakwa.

- Pasal 160 (3) : saksi wajib mengangkat sumpah Menurut agamanya masing-masing- Ket.saksi yang dibawah sumpah yang mempunyai

nilai pembuktian dan dapat mengikat hakim

Page 97: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Saksi menolak di sumpah ..?

Pemeriksan terhadap saksi tetap dilaksanakanHakim dengan surat penetapan dapat mengenakan sandera selama 14 hari di rutan negara (Pasal 161 ayat 1 KUHAP)Apabila tenggat waktu 14 hari berlalu,saksi tetap tidak mau disumpah,maka ket.yg diberikan merupakan ket.yg dapat menguatkan keyakinan hakim (Pasal 161 ayat 2 KUHAP)Dengan kata lain, ket.saksi/ahli tsb mempunyai kekuatan pembuktian yang sama dengan keterangan dibawah sumpahPenyumpahan saksi ;– Dilakukan sebelum saksi memberikan keterangan di pengadilan

(Promisoris,secara sanggup akan berbicara benar)– Dilakukan setelah saksi selesai memberikan keterangan (Assertoris, menetapkan kebenaran pembicaraan yang lalu)

Page 98: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Saksi dibawah sumpah Vs Saksi yang tidak disumpah

Saksi dibawah sumpah– Apabila tidak dapat hadir (misal:

meninggal,domisili jauh) pada sidang lanjutan,maka keterangan saksi ini mempunyai nilai yang sama dengan ket.saksi di depan sidang pengadilan.

Saksi yang tidak disumpah– Ket.saksi hanya merupakan ket.tambahan

yang berarti keterangan tsb tidak dapat mengikat hakim karena tidak mempunyai kekuatan pembuktian.

Page 99: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Saksi ..??Semua orang dapat menjadi saksiSaksi adalah orang yang memberikan keterangan tentang suatu perkara pidana berdasarkan apa yang ia lihat, yang ia dengar & ia alami.(Pasal 1 butir 26 KUHAP)KUHAP tidak mengakui ket.testimoni de auditoMenjadi saksi adalah kewajiban setiap orang menolak akan mendapatkan sanksi hukum3 kelompok orang yang dikecualikan dari kewajiban menjadi saksi, yaitu :– Mereka yang mempunyai hubungan keluarga dengan terdakwa

(Pasal 168 KUHAP)– Mereka yang karena jabatan/pekerjaan yang mewajibkan

menyimpan rahasia.hakim yang menilainya.– Mereka yang mutlak tidak dapat menjadi saksi, anak dibawah umur

dan belum menikah serta sakit jiwa/ingatan.

Page 100: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Sumpah saksi : “..memberikan keterangan yang benar tidak lain dari yang benar..”Kesaksian palsu :– Hakim memperingatkan– Hakim karena jabatan atau permintaan terdakwa

dapat memerintahkan saksi agar dituntut atas dakwaaan melakukan sumpah palsu

– Panitera membuat berita acaranya,untuk selanjutkan dikenakan ancaman pidana berdasarkan Pasal 242 KUHAP)

Terdakwa yang tidak mau menjawab pertanyaan tidak ada sanksi pidana nya (Pasal 175 KUHAP)Tanya-jawab hakim dan terdakwa hanya terbatas pada identitas dan isi surat dakwaan hakim memeriksa para saksi barulah terdakwa didengar secara tanya-jawab.

Page 101: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-14Pemeriksaan Terdakwa & Ahli

Terdakwa …? Terdakwa & saksi tidak dapat berbahasa indonesia ..? Pengadilan menunjuk seorang juru bahasa sebagai penghubung antara jaksa, hakim dan terdakwaJuru bahasa harus disumpahPasal 77 KUHAP, seorang tidak dapat menjadi saksi tidak dapat pula menjadi juru bahasaTerdakwa / saksi bisu, tuli, tidak dapat menulis …? pengadilan mengangkat seseorang yang dapat berkomunikasi dengan merekaNamun apabila saksi / terdakwa ybs dapat menulis, maka pemeriksaan akan dilakukan secara tertulis. Semua nya harus dibacakan di depan sidang (Pasal 178 KUHAP)

Page 102: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pemeriksaan Ahli Ahli ..?Pasal 179 ayat 1 KUHAP ; seorang wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan Yang dimaksud dengan ahli adalah ahli forensik, dokter, ahli lain nyaKeterangan ahli adalah – informasi oleh seorang yang mewakili keahlian

khusus – tentang yang diperlukan untuk membuat terang

suatu perkara pidana – guna kepentingan pemeriksaan

Page 103: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Barang BuktiBarang Bukti adalah :– Barang yang dipergunakan oleh terdakwa untuk

melakukan tindak pidana atau– Barang sebagai hasil dari suatu tindak pidana– Barang-barang yang disita oleh penyidik– Untuk dijadikan sebagai bukti di persidangan

Barang bukti diberi nomor sesuai nomor perkara, disegel, dan hanya dapat dibuka di hakim di persidanganBarang tersebut diperlihatkan kepada terdakwa dan menanyakan apakah dia kenal dengan barang tersebut.(Pasal 181 ayat 1 KUHAP)

Page 104: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Tuntutan Pidana (Requistoir)

Pemeriksaan terhadap diri terdakwa dan saksi cukup, maka kepada penuntut umum dipersilahkan menyampaikan tuntutan pidana nya.

JPU menguraikan segala sesuatu selama berlangsungnya pemeriksaan apakah dakwaan nya terbukti atau tidak

Page 105: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Diagram Alir Tuntutan Perkara

JPU membacakan tuntutan pidana

Hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa Pembelaan (Pledoi)

JPU memberikan jawaban atas Pledoi

(Replik)

Tersangka menjawab Replik (Duplik)

Tuntutan Pidana, Pledoi, Replik dan Duplik

Hakim ketua majelis

Salinan nya diberikan kepada para pihak

Page 106: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Apabila pemeriksaan dianggap selesai, hakim ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan selesai dan dinyatakan ditutup

Pemeriksaan yang telah ditutup dapat dibuka kembali atas kewanangan hakim ataupun permintaan JPU/terdakwa dengan menyebutkan alasan-alasannya

Dimaksudkan untuk menampung data-data tambahan sebagai bahan musyawarah hakim.

Musyawarah Hakim. ?

Page 107: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Musyawarah HakimDilakukan tanpa kehadiran JPU,terdakwa/penasehat hukum serta hadirinMusyawarah untuk mengambil keputusan (Pasal 183 KUHAP ayat 2)Musyawarah didasarkan pada :– surat dakwaan, dan – segala sesuatu yang terbukti dalam sidang

Cara musyawarah nya :– Hakim ketua mengajukan pertanyaan kepada hakim termuda dahulu

dst hingga hakim yang tertua disertai dengan alasannya. hakim ketua giliran terakhir.

Cara pengambilan keputusan :– Mufakat ;– Suara terbanyak ;– Putusan dipilih adalah pendapat hakim yang paling menguntungkan

terdakwa

Page 108: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pelaksanaan pengambilan keputusan dicatat dalam buku himpunan putusan pengadilan (vonis) bersifat rahasia (Pasal 182 ayat 7 KUHAP).

Pasal 196 KUHAP, putusan (vonis) disampaikan dengan hadirnya terdakwa, kecuali ditentukan lain oleh UU.

Apabila terdakwa > 1 orang, maka putusan diucapkan di hadapan terdakwa yang hadir.

Page 109: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-15Pembuktian

Dakwaan Pembuktian

> Tujuan nya :

untuk memperoleh kepastian bahwa apa

yang didakwakan JPU dalam Surat Dakwaan

kepada terdakwa adalah benar.

> Dengan cara memeriksa :

# mengenai apakah peristiwa/perbuatan

tertentu sungguh pernah terjadi Mengenai

# mengapa peristiwa tsb tejadi (motif)

Page 110: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Maka dari itu pemeriksaan terdiri dari : Menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dapat di terima oleh panca indera ; memberikan keterangan tentang peristiwa-

peristiwa yang telah diterima tersebut ; Mengggunakan pikiran logis.

Manfaat dengan adanya pembuktian tersebut : hakim dapat menggambarkan dalam pikiran nya

apa yang sebenarnya terjadi ; sehingga memperoleh keyakinan tentang hal

tersebut ; meskipun ia tidak melihat/mendengar/merasakan

sendiri.

Page 111: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Teori Sistem Pembuktian

Teori Keyakinan– Hakim mendasari keputusan hanya dengan

keyakinan/perasaan nya semata & kesan pribadi– Tanpa terikat oleh aturan hukum tertentu– Hakim tidak wajib mengemukakan alasan hukum

yang dipakai dalam memutuskan.– Hakim bebas menunjuk alat bukti dalam

persidangan, termasuk upaya pembuktian yang sulit diterima oleh akal (mis.mistik)

– Banyak terdapat dalam sistem peradilan juri atau pengadilan distrik sebelum KUHAP.

Page 112: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Positive- Wettelijk Theory– Alat bukti yang dapat diajukan di persidangan

ditentukan oleh undang-undang– Hakim harus & berwenang untuk menetapkan

terbukti atau tidaknya suatu perkara yang diperiksanya, walaupun berangkali hakim sendiri belum yakin atas kebenaran putusannya itu.

– Apabila hal tsb diatas terjadi, hakim akan mengambil putusan yang sejajar. Artinya bahwa putusannya itu harus berbunyi tentang sesuatu yang tidak dapat dibuktikan adanya

– Misal 2 saksi disumpah mengatakan seseorang itu salah, maka hakim harus menjatuhkan putusan bersalah walaupun hakim sendiri tidak yakin.

Page 113: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Negative-Wettelijk Theorie– Positive wettelijk theory + keyakinan hakim yang

didapat dari alat bukti– Terdapat dalam Pasal 183 KUHAP

“ hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya duat alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suau tindakan pidana benar-benar terjadi dan bawha terdakwalah yang bersalah melakukannya”

Negatif maksudnya ialah walaupun dalam suatu perkara terdapat cukup bukti sesuai UU, maka hakim belum boleh menjatuhkan hukuman sebelum memperoleh keyakinan tentang kesalahan terdakwa.

Page 114: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Vrije Bewijs Theorie / Conviction Raissonee (Pembuktian Bebas)– Ditentukan bahwa hakim dalam menyebutkan

alasan-alasan mengambil keputusan sama sekali tidak terikat pada penyebutan alat bukti yang telah diatur dalam UU

– Alat dan cara pembuktian tidak sebutkan dalam UU

– Melainkan hakim secara bebas diperkenankan memakai alat bukti lain, asalkan semua itu berlandaskan alasan-alasan yang tetap menurut logika

Note : see stufenbau theory

Page 115: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Yang diungkap dari PembuktianAlat Pembuktian (bewijsmiddel) ;– Benda & lisan :

alat yang digunakan untuk melakukan tindak pidanaHasil yang diperoleh dari tindak pidanaKet. Saksi

Penguraian Pembuktian (bewijsvoering) ;– Cara-cara menggunakan alat-alat bukti dalam T.Pidana

Kekuatan Pembuktian (bewijskracht) ;– Keterikatan hakim pada alat bukti See Pasal 184 KUHAP

Dasar Pembuktian (bewijsgrond) ;– Keadaan yang dialami yang diterangkannya dalam kesaksian

disebut Dasar Pembuktian

Beban Pembuktian (bewijslast).– Mengenai siapakah yang mempunyai beban untuk membuktikan

mengenai unsur-unsur tindak pidana– Pasal 66 KUHAP “..tersangka/terdakwa tidak dibebani kewajiban

pembuktian..”– Merupakan wujud konkret asas “presumption of innocent

Page 116: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-16

Alat Pembuktian (Pasal 184 KUHAP)

Keterangan Saksi– Syarat formil :

Ket.seorang saksi dianggap sah bila diberikan dibawah sumpah (Pasal 160 ayat 3). Ket.saksi yang tidak disumpah tidak merupakan alat bukti, hanya sebagai tambahan ket.biasa (Pasal 185 ayat 7).Ket.seorang saksi tidak cukup menyatakan seseorang bersalah terhadap perbuatan yang didakwa padanya (Pasal 185 ayat 2). (Unus Testis nullus testis/een getuige is geen getuige)

– Syarat MaterillKet.saksi sebagai alat bukti apabila keterangan tsb dinyatakan di sidang pengadilan, mengenai suatu peristiwa pidana, yang ia alami sendiriKesaksian testimonium de audito tidak diakui sebagai alat bukti yang sah

Keterangan Ahli– ahli, yang ditanya mengenai sesuatu soal, hanye mengemukakan

pendapatnya tanpa melakukan suatu pemeriksaan.– Saksi ahli (getuige deskundige), yang ditanya mengenai suatu perkara,

melakukan pemeriksaan “saksi diam” atau barang bukti dan mengemukakan pendapatnya berdasarkan hasil pemeriksaan.

– Untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

Page 117: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Surat (Pasal 184 ayat 1 huruf c KUHAP)Surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, yaitu :– berita acara dan surat surat resmi dalam bentuk resmi yang di buat

oleh pejabat umum yang berwenang atau dibuat dihadapan nya, mengenai keadaan yang didengar, dilihat, dialaminya sendiri berikut alasan yang jelas mengenai keterangan itu.

– Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan per-UU-an atau surat yang di buat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawab nya bai pembuktian sesuatu hal/keadaan.

– Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahlian nya mengenai sesuatu hal/keadaan yang diminta resmi kepadanya.

– Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungan nya dengan isi dari alat pembuktian lain.

Petunjuk (Pasal 188 KUHAP)– Pada dasarnya adalah hal-hal yang disimpulkan dari alat-alat

pembuktian yang lain yang diperoleh dari Ket.Saksi, Surat dan/atau Ket.Terdakwa.

– Perbuatan/keadaan yang karena persesuaian nya menandakan telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya.

Page 118: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Keterangan Terdakwa (erkentenis)– Beda, Pengakuan Terdakwa (bekentenis-HIR)– Pernyataan pemungkiran pun dapat dijadikan

alat bukti, sehingga penertian nya lebih luas– Apa yang dinyatakan terdakwa di dalam sidang

tentang perbuatan yang dilakukan nya atau yang diketahui nya sendiri atau diklaimnya sendiri.

– Sedangkan ket.terdakwa diluar sidang dapat dipergunakan untuk membantu menemukan bukti disidang asalkan didukung alat pembuktian lain.

– Diam nya terdakwa di dalam sidang tidak boleh diterima sebagai bukti ia mengakui kesalahan nya.

Page 119: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-17Putusan-Putusan Pengadilan

2 jenis Putusan pengadilan :– Putusan yang bersifat formil, Putusan pengadilan yang bukan

merupakan putusan akhir, yaitu :Pasal 148 ayat 1 KUHAP. Pernyataan tidak berwenangnya pengadilan untuk memeriksa suatu perkara (onbevoegde verklaring).

misalnya : salah mengajukan berkas perkaraPasal 143 ayat 3 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU batal (nietig verklaring van de acte van verwijzing)

misalnya : locus delicti tidak dicantumkan di surat dakwaanPasal 156 ayat 1 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard)

misalnya : perkara daluarsa, nebis in idem, persyaratan aduan (klacht delict)Putusan berisikan penundaan pemeriksaan perkara oleh adanya perselisihan kewenangan (prejudisiel)

misalnya : perkara ybs menunggu putusan dari hakim perdata misal dalam hal perzinahan (overspel).

Page 120: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Putusan yang bersifat materil, putusan pengadilan yang merupakan putusan akhir (einds vonnis), yaitu :1. Pasal 191 ayat 1 KUHAP. Putusan yang menyatakan

terdakwa dibebaskan dari dakwaan (vrijspraak). Maksudnya ialah pengadilan berpendapat bahwa kesalahan/perbuatan yang didakwakan terhadap terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan di dalam pemeriksaan persidangan.misalnya : minimnya alat pembuktian yang ditetapkan oleh UU tidak terpenuhi.

Putusan ini bersifat negatif, artinya putusan tidak menyatakan terdakwa tidak melakukan perbuatan yang didakwakan itu, melainkan menyatakan bahwa kesalahan terdakwa tidak terbukti di persidangan.

See negatief-wettelijk sistem pembuktian KUHAP, dalam Pasal 183 KUHAP 2 alat bukti+ keyakinan hakim.

Jaksa tidak dapat banding ke PT (Pasal 67 KUHAP)

Page 121: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

2. Putusan Lepas dari segala tuntutan (ontslag van alle rechtsvervolging). Maksudnya ialah Perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana, dikarenakan adanya alasan pembenar (rechtvaardigingsgrond) dan/atau alasan pemaaf (fait dixcuse).

Alasan pembenar : Pasal 48, 49(1), 50 & 51(1) KUHAP

Alasan pemaaf : Pasal 49(2) & 51(2) KUHAPDapat dimintakan banding baik oleh

terdakwa maupun jaksa.

Page 122: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

3. Putusan PemidanaanApabila kesalahan terdakwa terhadap perbuatan

yang didakwakan kepadanya terbukti dengan sah dan meyakinkan. Pasal 193 (1) KUHAP, apabila terdakwa terbukti bersalah, maka harus dijatuhi pidana.kecuali apabila terdakwa pada waktu melakukan tindak pidana itu belum berumur 16 tahun.maka hakim dapat memilih ketentuan didalam Pasal 45 KUHAP, yaitu :

a. Menyerahkan kembali kepada orang tua/wali nya tanpa sanksi pidana

b. Diserahkan kepada pemerintah agar dipelihara dalam suatu tempat pendidikan negara sampai dengan usia 18 tahun (Pasal 46 KUHAP).

c. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa.

Page 123: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Terdakwa < 16 tahun– Maximal pidana pokok harus dikurangi 1/3 nya (Pasal

47 (1) KUHAP).– Ancaman pidana mati/seumur hidup 15 tahun – Perintah “segera dilakukan penahanan” hanya dapat

dikeluarkan apabila terdakwa dipersalahkan terhadap tindak pidana yang diancam pidana penjara minimum > 5 tahun atau Tindak pidana yang disebut kan satu per satu dalam Pasal 21 KUHAP.

– Pasal 194 ayat 1KUHAP, dalam hal putusan pemidanaan, bebas,atau lepas, hakim akan memerintahkan supaya barang bukti diserahkan kepada pihak yang paling berhak , kecuali UU menentukan lain barang tersebut harus dirampas, dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat lagi dipergunakan.

– Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum bila diucapkan disidang terbuka untuk umum

Page 124: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Kewajiban Hakim setelah Putusan

Memberitahukan kepada terdakwa tentang segala sesuatu yang menjadi hak nya, yaitu :– Hak segera menerima atau menolak putusan– Hak mempelajari putusan sebelum menerima atau

menolak hasil putusan dalam batas waktu yang ditentukan UU

– Hak meminta penangguhan pelaksanaan putusan untuk mengajukan grasi dalam hal ia menerima putusan

– Hak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding, dalam hak ia menolak putusan

– Hak mencabut pernyataan (point 1), dalam waktu yang ditentukan oleh UU.

Surat putusan vonnis harus sesuai format Pasal 197 ayat 1 KUHAP

Page 125: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Pertemuan ke-18EKSEKUSI & UPAYA HUKUM

Eksekusi = pelakasanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).In kracht van gewijsde adalah :– Apabila baik terdakwa maupun jaksa telah menerima putusan– Apabila tenggang waktu untuk mengajukan banding telah lewat batas waktu

tanpa dipergunakan oleh yang berhak.– Apabila permohonan banding telah diajukan, kemudian permohonan tersebut

dicabut kembali.– Apabila ada permohonan grasi yang diajukan disertai permohonan

penangguhan eksekusi.Pelaksana putusan pengadilan adalah jaksa (Pasal 270 KUHAP)Pelaksanaan pidana mati tidak dilaksanakan di depan umum dan menurut ketentuan per-UU-an (Pasal 270 KUHAP).Apabila putusan penagdilan menetapkan perampasan atas barang bukti, maka jaksa menguasakan kepada Kantor Lelang Negara (KLN) untuk menjual barang tersebut dalam waktu 3 bulan+ 1 bulan, hasil lelang dimasukkan dalam kas negara.Apabia ditetapkan pidana bersyarat, pengawasan dilakukansungguh-sungguh menurut UU.

Page 126: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

UPAYA HUKUMUpaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk melawan putusan pengadilan (vonnis) untuk tidak menerima putusan pengadilan. Maksud dari upaya hukum adalah untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat oleh instansi hukum sebelumnya.2 macam upaya hukum dalam KUHAP :– Upaya hukum biasa :

Verzet (perlawanan)Banding Kasasi

– Upaya hukum luar biasa :Kasasi demi kepentingan hukumPK putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap (herzeining)

Page 127: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Verzet / Perlawanan (Pasal 214 KUHAP)– Merupakan upaya hukum untuk melawan

putusan pengadilan yang dijatuhkan di luar hadirnya terdakwa (verstek).

– Yang berhak melakukannya dalah terdakwa– Perlawanan ini diajukan terhadap putusan yang

dijatuhkan diluar hadirnya terdakwa yang berupa pidana perampasan kemerdekaan.

– Dengan adanya verzet ini, putusan diluar hadirnya terdakwa (verstek) menjadi gugur.

– Apabila setelah verzet, terdakwa tidak hadir lagi, maka verstek kuat kembali mengajukan pemeriksaan banding.

Page 128: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Banding (Pasal 19, UU No.14 tahun 1970)“Atas semua putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak merupakan pembebasan dari tuduhan, dapat dimintakan banding oleh pihak-pihak ybs, kecuali UU menentukan lain”Pasal 67 KUHAP, permohonan atas banding tidak dapat diajukan atas :– Putusan pembebasan (vrijspraak)– Putusan pelepasan dari semua tuntutan hukum menyangkut kurang

tepatnya penerapan hukumnya– Petusan pengadilan dalam acara cepat

Wewenang Pengadilan TinggiPada dasarnya adalah pemeriksaan ulangan semua fakta dari pemeriksaan yang telah dilakukan PN (judex facti).Permohonan banding diajukan melalui panitera PN dengan mengeluarkan Akte Permohonan BandingMax. 7 hari setelah putusan PNSelama perkara belum diputus, pemohon dapat mencabut permohonan bandingnya dengan konsekuensi membayar biaya perkara sebagnayk yang tekah dikeluarkan oleh PN sampai saat pencabutan.Pemeriksaan didasarkan pada :– Berkas perkara (berita acara penyidik & pemeriksaan sidang)– Surat-surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara– Putusan PN

Page 129: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

PT akan memutuskan :– Menguatkan putusan PN– Mengubah putusan PN– Membatalkan putusan PN, PT mengadakan putusan

sendiri.

Pemeriksaan Kasasi– Arti kasasi adalah pembatalan oleh raja– 1790, diserahkan wewenang pada lembaga Tribunale

Cassation – Code d’ instruction criminelle (KUHAP Prancis)

KUHAP Belanda KUHAP Hindia Belanda– MA dalam hal ini kekuasaan nya hanya terbatas pada

apakah putusan pengadilan dibawahnya sudah sesuai dengan hukum ataukah bertentangan.

Page 130: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Alasan-alasan nya :– Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan

atau diterapkan sebagaimana mestinya– Apakah benar cara megadili tidak dilaksanakan menurut

UU– Apakah benar pengadilan tidak melampaui

wewenangnya.

Yang berhak mengajukan kasasi adalah Terdakwa atau JPUYang dapat dimintakan kasasi :– Putusan yang mengajukan pemidanaan– Putusan yang mengandung pelepasan

Putusan MA (Pasal 254 KUHAP)– MA dapat memutus menolak kasasi– MA dapat memutus mengabulkan kasasi

Page 131: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

UPAYA HUKUM LUAR BIASA

KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM (Pasal 259 KUHAP)Dapat diajukan terhadap semua putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapOleh Jaksa Agung kepada Makhamah Agung melalui panitera PN yang memutus perkara (Pasal 260 ayat 1 KUHAP) mengirimkan nya adalah ketua PN.Tujuan nya adalah supaya hukum diterapkan dengan benar sehingga ada kesatuan dalam peradilanTidak boleh bertentangan dengan pihak yang berkepentingan

Page 132: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Perbedaan Kasasi Pihak & Kasasi demi kep.Hukum

Diajukan terhadap putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap >< belum incrahtDiajukan oleh Jaksa Agung kepada MA >< diajukan oleh terdakwa/JPUTenggang waktu mengajukan kasasi tidak terbatas >< 14 hari seteah putusan bandingKasasi demi kepentingan hukum meskipun dapat diterima oleh MA, tidak ada pengaruhnya terhadap terdakwa.

Page 133: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

Peninjauan Kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (herzeining)

Pasal 263 KUHAP putusan incracht tidak dapat dilakukan PKPutusan pengadilan yag telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat dimintakan PKPK tidak dapat dilakukan terhadap putusan bebas dan lepas dari tuntutan hukumSejarahnya diawali oleh kasus Sengkon & Karta tahun 1980.MA mengeluarkan peraturan MA No.1 tahun 1980 yaitu PK putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap baik di KUHAP maupun KUHPER

Page 134: BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA

SELAMAT MENEMPUH UJIAN SEMESTER

The End of Page

Hamonangan A, SH.,MH