bahan ajar hukum acara pidana(2)

132
BAHAN AJAR PERKULIAHAN BAHAN AJAR PERKULIAHAN HUKUM ACARA PIDANA HUKUM ACARA PIDANA OLEH : OLEH : HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MH Materi perkuliahan Hukum Acara Pidana, FAKULTAS HUKUM – UNIVERSITAS SRWIJAYA 2010/2011 Disarikan dari Buku “Hukum Acara Pidana” karya Bpk. Syarifuddin Pattanasse, SH.,M.Hum monang monang monang monang monang monang monang monang

Upload: cszoel-challer-aschool

Post on 14-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • BAHAN AJAR PERKULIAHANHUKUM ACARA PIDANAOLEH :HAMONANGAN ALBARIANSYAH, SH., MHMateri perkuliahan Hukum Acara Pidana, FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRWIJAYA 2010/2011Disarikan dari Buku Hukum Acara Pidana karya Bpk. Syarifuddin Pattanasse, SH.,M.Hummonang monang monang monang monang monang monang monang

  • Pertemuan ke-1Silabus dan Tujuan PembelajaranSilabus :Penyelenggaraan Peradilan Pidana (PP)Model Penyelenggaraan PPPerkembangan Hukum Acara Pidana di IndonesiaPemberlakuan Asas KonkordansiMasa IR (Inlandsch Reglement) & HIR (Het Herriene indonesisch Reglement)Masa pendudukan Jepang dan pasca kemerdekaanPembentukan KUHAP menurut UU No.1 (DRT) tahun 1951Pengertian Hukum Acara PidanaTujuan, fungsi, asas, pengetahuan pendukung & pihak yang terlibatFile monang

  • Tahapan Pemeriksaan dalam Hukum Acara PidanaProses penyelidikan dan PenyidikanPetugas dan Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikanPenangkapan & PenahananPenggeledahan badan & RumahPenyitaanPemeriksaan Surat, Tersangka, Saksi, ket.ahliPenyelesaian dan penghentian Penyidikan dan perkara koneksitasPerihal PenuntutanLembaga penuntut umum, tugas dan wewenang PUSurat dakwaan, perubahan surat dakwaanPenggabungan perkara, penghentian, penyampingan, penutupan perkaraMekanisme pengajuan perkara oleh Penuntut Umum

  • Kewenangan Pengadilan Untuk mengadiliGanti Kerugian, Rehabilitasi, penggabungan gugatan ganti kerugianPemeriksaan di Sidang PengadilanSaksi, terdakwa, saksi ahli, barang bukti, tuntutan pidanaPerihal PembuktianPengertian dan Teori PembuktianPutusan PengadilanUpaya HukumPengertian, upaya hukum biasa dan luar biasa

    Tujuan PembelajaranMemahami mekanisme bekerja nya aparat penegak hukum dalam sistem peradilan pidana

  • Pertemuan ke-2Penyelenggaran Peradilan PidanaTujuan Pembelajaran :Memahami mekanisme umum bekerja nya aparat penegak hukum (polisi,jaksa, hakim dan LP) mulai dari proses penyelidikan & penyidikan ; Penangkapan & penahanan ; Penuntutan & pemeriksaan di sidang ;serta pelaksanaan putusan hakim ;hingga Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan

  • SISTEM PERADILAN PIDANAPERKARAKEPOLISIANKEJAKSAANHAKIMLPPENCEGAHAN KEJAHATAN (Shock Teraphy)RESOSIALISASI PELAKU KEJAHATAN (Recovery)KESEJAHTERAAN SOSIAL (Social Walfare)Tujuan :Note : Sistem = Rangkaian bagian/unsur/komponen, yang saling berhubungan satu sama lain secara fungsional, untuk mencapai satu tujuan

  • Model Penyelenggaraan Peradilan PidanaINQUISITOIR (abad 13 s/d pertengahan abad 19) Crime Control ModelMeneliti peristiwa tindak pidanaIdentifikasi terhadap pelakuPelaku ditangkapPemeriksaan pelaku, saksi dilakukan secara terpisahPemeriksaan pelaku di tempat terasing, komunikasi dengan pihak lain & keluarga tidak diizinkanPerbuatan yang dituduhkan terhadap pelaku tidak diberitahukanTujuan pemeriksaan hanyalah pengakuan melalui cara penyiksaan (torture). Hasil pemeriksaan diserahkan pada pengadilan, hakim hanya memeriksa berdasarkan berkas hasil pemeriksaan penyidik tanpa pengembangan lebih lanjutTerdakwa tidak dihadirkan di depan sidang dan sidang tertutup tanpa pembelaBerlaku asas Presumption of Guilt

    Ciri-ciri model Inquisitoir :Proses singkat dan sederhanaLembaga Penyiksaan merupakan hal yang harus adaBerpotensi terjadi pelanggaran HAM

  • The Mixed Type (ACCUSATOIR) Due Process ModelPemeriksaan pelaku dilakukan pejabat yang tidak memihak yang ditunjuk untuk menyelidiki dan melaksanakan pengumpulan bukti-buktiPengumpulan barang bukti dilakukan dan dihadiri oleh oara pihak yang terlibat perkara (tersangka, terdakwa & jaksa)Tersangka yang diperiksa mempunyai hak untuk tidak menjawab pertanyaan pemeriksaTersangka/terdakwa dapat didampingi penasehat hukum nyaTerdakwa/tersangka memperoleh hak untuk meneliti kembali berkas perkaraPeradilan dilakukan secara terbuka, para pihak mempunyai hak yang sama mengajukan argumen dan semua alat bukti yang dikumpulkan diuji kembali kebenaran nyaHakim berkewajiban mengupas semua permasalahan yang relevan dengan surat dakwaan dan memperhatikan alat bukti lain Berlaku asas Presumption of Innocence

    Alasan DPM muncul :Kurang nya perlindungan hak-hak individual dan pembatasan kekuasaan dalam penyelnggaraan peradilan pidana untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan sifat otoriter penegak hukum.

  • John Griffiths, Family Model (model kekeluargaan)Sebagai reaksi dari Model Herbert Packer (CCM & DPM) Herbert mendasarkan pada pemikiran tentang hubungan negara dengan individu dalam proses kriminal,dimana pelaku kejahatan dianggap musuh masyarakat.(enemy of society) Battle modelTujuan dari penyelenggaraan PP model Herbert adalah mengasingkan pelaku dari masyarakat (exile function of punishment)Model Peny.PP Herbert mengkondisikan pertentangan kepentingan individu dengan negara yang tidak dapat dipertemukan kembali (irreconcilable disharmony of interest)

  • Filosofi Peny.PP menurut Griffiths Cinta kasih/nurani sesama manusia atas dasar kepentingan yang saling menguntungkan (mutually supportive and a state of love)Tidak ada pertentangan kepentingan yang tidak bisa diselaraskanMasyarakat tidak dapat diperbaiki / dinetralisasi dari kejahatan selama kita masih mempertimbangkan kepentingan dalam memahami kejahatan dan penjahat.Tujuan peny.PP adalah mengingatkan, mengendalikan dan membina perilaku si pelaku (capacity for self-control)

    Note :Metode ini telah diaplikasikan di Belanda

  • Integrated Model (Model Terpadu)dirintis oleh JepangKarakteristik nya :Sistem Pendidikan dari Penegak HukumSeleksi hakim, jaksa & pengacara dilakukan oleh organisasi pengacara yang ditunjuk pemerintahSetelah dinyatakan lulus seleksi, jaksa, hakim, pengacara masuk pada pendidikan yang sama dan dikoordinasikan oleh mahkamah agung Jepang.Disiplin yang tinggi dan terorganisir dengan baik

    Tujuan peny.PP adalah Seitmitsu Shiho keadilan yang tepat (Precise Justice), artinya efisien, cepat dan adil

    Penghapusan Guilty Plea dalam sistem Jury sebagaimana CCM dan DPM, dikarenakan prinsip tersebut merupakan Keadilan orang awam( Layman Justice)

  • Partisipasi Masyarakat yang tinggiMasyarakatnya yang menghargai penegak hukum nyaIndikator Keberhasilan :Jumlah kasus yang terungkap oleh polisi yang tinggi, masyarakat tidak takut melaporkan setiap kejahatan prestasi aparat yang bagusKeberhasilan pengadilan dalam penyelesaian perkara kualitas kerja polisi-jaksa-hakimTingkat Penundaan Penuntutan, jaksa dapat melakukan diskresi (wewenang untuk tidak meneruskan perkara). Syarat diskresi :Faktor pribadi dan motif si pelaku terkait umur, karakter, dllDaya pencegah umum dari pidana, terkait berat-ringannya kejahatanDaya pencegah khusus dari pidana,pertimbangan tidak hanya norma hukum, melainkan keseluruhan politik kriminal.

  • Pemidanaan (sentencing)prinsip rehabilitasi pembinaan (recovery), sehingga ancaman kejahatan di jepang sangat rendah (< 6 tahun).Berpedoman pada standar yang diminta jaksa dalam penuntutan terhadap terdakwa (Requesting Penalty).Penuntutan oleh jaksa disertai dengan riwayat sosial si pelaku.Residivis relatif rendah (Reconviction Rate)

    -----*m*-----

  • Pertemuan ke-2Sejarah Hukum Acara Pidana di IndonesiaTujuan Pembelajaran :Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa berbagai perkembangan aspek hukum Indonesia.Mahasiswa memahami kaidah-kaidah serta institusi hukum yang ada pada masa lalu dan sekarang.

  • Garis Besar Perkembangan Hukum Acara Pidana di Indonesia1838 Belanda merdeka dari Prancis1747 VOC telah membuat aturan sendiri bagi Hindia BelandaPenerapan Asas Konkordansi, pro (legisme)-kontraGubJen. Rochussen :Suatu keharusan untuk membuat peraturan pengadilan yang terpisah bagi masing-masing golongan penduduk, dikarenakan perbedaan kecerdasan, dan Bumiputera membutuhkan peraturan yang lebih sederhana.Hindia Belanda dalam posisi dijajah,memudahkan urusan hukum di wilayah jajahan.Apabila ditemukan kesulitan dilapangan dalam menerapkan aturan, maka reglemen itulah yang harus tunduk pada kenyataan.

  • Hukum Acara Pidana masa IR dan HIRInlandsch Reglement (IR) berlaku sejak 1 Mei 1848 sebagai hukum acara pidana dan perdata bagi Bumiputera LandraadReglement op de Strafvordering (RR) dan Reglement op de Rechsvordering (RS) bagi Gol.Eropa Raad Van Justitie.

    HoggerechtLandraadRVJ

  • Tujuan perubahan IR menjadi HIR :Agar penyesuaian peraturan IR dengan peraturan yang berlaku bagi orang eropa, dengan mempertahankan sifat kesederhanaan dari acara yang berlaku bagii LandraadKenyataan nya IR dan HIR masih diterapkan bersamaan. Bandung, Batavia, Semarang, Malang (HIR), IR di kota-kota lainInstitusi Pengadilan terbagi dua

  • Pengadilan PerdataIndonesia Eropa Districtgerecht- Residentigerecht-Regentschapgerecht Raad Van JustitieLandraad HooggerechtshofRaad Van JustitieHooggerechtshof

  • Hukum Acara masa Penjajahan JepangUU No.14 tahun 1942, putusan hakim, surat pemeriksaan, surat resmi yang belum ditandatangani tidak berlaku, sedangkan yang sudah berlaku tetap dan sudah ditandatangani tapi belum diumumkan dianggap sah.Landraad Tihoon Hooin (PN)Landgerecht Keizai Hooin (P.Kepolisian)Regentschpsgerecht Ken Hooin (P.Kabupaten)Districtsgerecht Gun Hooin (P. Kewedanaan)

  • 2 Pengadilan BaruRaad Van Justitie Kootoo Hooin (PT)Hooggerechtshof Saikon Hooin (MA)Jepang menghapus Dualisme pengadilan

  • Hukum Acara Pidana menurut UU DRT No.1 tahun 1951Maksud pembentukan : mengadakan unifikasi susunan kekuasaan dan acara semua Pengadilan Negeri dan Tinggi yang merupakan pelaksanaan dari Pasal 102 UUDSBerisikan 20 Pasal, Aturan Peralihan 4 hal :Penghapusan beberapa Pengadilan pada masa invasi Belanda & Jepang.Penghapusan pengadilan Swapraja /keresidenan dan pengadilan adatMelanjutkan pengadilan agama dan peradilan desaPembentukan pengadilan negeri dan kejaksaan di tempat dimana dihapuskan nya pengadilan negara (Landregerecht), serta pembentukan Pengadilan Tinggi di Makasar dan pemindahan pengadilan Tinggi Jogya dan Bukit Tinggi ke Surabaya dan Medan

  • Dengan penghapusan institusi-institusi tersebut, PN saja yang berkuasa memeriksa perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.Peraturan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan hukum acara pidana di lingkungan peradilan umum, (sebelum KUHAP) adalah Reglement Indonesia (HIR) staatsblad No.44 tahun 1941Tanggal 31 Desember 1981 UU No.76 tahun 1981 Ttg Hukum Acara Pidana diundangkan dalam lembar negara No.3209 menggantikan Dasar Hukum Acara Pidana UU DRT No.1 tahun 1951.

    Kesimpulan mengenai Sejarah Hukum Acara Pidana,yaitu :

  • Pertemuan ke-3Pembentukan KUHAPDirintis tahun 1965 Draft RUU DPRTahun 1967 Panitia pembentukan Dep.KehakimanTahun 1968 Seminar Hukum Nasional LPHNTahun 1973 menghasilkan naskah RUU HAPID Kejaksaan Agung, Dep.Hankam, dan Dep.Kehakiman File monang

  • Materi dalam RUU Hukum Acara Pidana :Penyidikan dan Penyelidikan ;Koordinasi, Pengawasan dan Pemberian petunjuk oleh Jaksa kepada Penyidik ;Hakim PengawasPemberi Bantuan Hukum

    Tahun 1979 Sampai dengan penyempurnaan Draft RUU ke V disampaikan kepada DPR-RITahun 1979-1980 sidang pembahasan RUU tsb, menghasilkan 13 kesepakatan pendapat23 September 1981 pendapat akhir fraksi 31 Desember 1981 disahkan menjadi UU

  • Yang mendasar dari KUHPHak Terdakwa / Tersangka- Asas Praduga Tidak Bersalah- Beban pembuktian pada PU- Diberitahu hal yang didakwa,menyiapkan pembelaan, memp.juru Bahasa, dll(Pasal 50 s/d 58 KUHAP)Bantuan Hukum pada setiap Tingkatan Menunjuk dan berkomunuikasi dengan penasehat hukum nya Pengadaan pensehat hukum oleh negara bagi yang tidak mampu - Privasi atas segala informasi yang diberikan kepada penasehat hukum nyaPenangkapan dan Penahanan Mensyaratkan Dasar Menurut Hukum dan Dasar Menurut Keperluan Masa waktu penahanan : Penyidik : 20 hari + 40 hari, PU : 20 hari + 30 hari , hakim : 30 hari + 30 hari ; Banding : 30+2x30 hari, kasasi : 50+2x50 hari

  • Sebagai jaminan terhadap tersangka/terdakwa yang dikenakan penangkapan atau penahanan yang tidak berdasarkan hukumGanti kerugian material/uang, rehabilitasi berupa putusan hakim

    Rehabilitasi dan Ganti KerugianPenggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian Gugatan ganti kerugian dari korban tindak oidana yang sifatnya perdata berupa kerugian meterial bagi korban Efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya perkaraUpaya-upaya Hukum Upaya hukum biasa (perlawanan (verzet), banding maupun kasasi) Upaya hukum luar biasa ( kasasi demi kepentingan hukum & Peninjauan Kembali terhadap putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap (Herzeining))

  • Koneksitas- Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama oleh orang-orang yang termasuk Pengadilan umum dan pengadilan militer.- Team tetap gabungan berupa :Penyidik-Polisi Militer-penyidik militer- Pada dasarnya perkara koneksitas diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer, namun dapat dilakukan oleh peradilan umum dengan catatan hakim anggota peradilan berasal dari militer dan umum secara berimbangPengawasan Pelaksanaan Putusan pengadilan - Sistem Peradilan Terpadu (Integrated Criminal Justice System)- Pengawasan Perkembangan Prilaku Narapidana di LP

  • Pertemuan ke-4Overview Hukum Acara PidanaPengertian UmumHukum Pidana --- Hukum Acara PidanaHukum Pidana = Aturan mengenai Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Hukum Pidana Materill/substantive)Hukum Acara Pidana = mengenai bagaimana cara / prosedur untuk menuntut orang yang disangka melakukan pelanggaran hukum pidana (hukum Pidana formal)File monang

  • Pendapat Ahli De Bos Kamper :Sejumlah asas dan peraturan per-UU-anYang mengatur bilamana UU Hukum Pidana dilanggarNegara dapat melaksanakan hak nya untuk mempidanaSimon :Norma yang mengatur bagaimana negara dengan alat-alat perlengkapan nya ;Mempergunakan hak nya untuk memidanaSeminar hukum Nasional ke-1 1963 :Norma hukum berwujud wewenang yang diberikan kepada negara Untuk bertindak apabila ada persangkaan bahwasanya hukum pidana dilanggar

  • Tujuan & Fungsi Hukum Acara PidanaTujuan :Untuk mencari dan mendapatkan kebenaran materill (mendekati), yaitu kebenaran yang selengkap-lengkap nya dari suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan acara pidana secara jujur dan tepatSehingga diperoleh pelaku yang dapat didakwa melakukan suatu pelanggaran hukum pidana Untuk selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan apakah pelaku tersebut dapat dipersalahkan dan dimintai pertanggungjawaban pidana nya.

  • Fungsi Hukum Acara PidanaSebagai pedoman bagi negara (melalui perangkat kekuasaan yudikatif) dalam proses mengungkap kebenaran dari suatu pelanggaran tindak pidana.

    Para pihak yang terlibat dalam Hukum Acara Pidana :Setiap orang (sebagai saksi atau ahli)Pejabat penyidik atau penyelidik (Polisi, & PPNS)Pejabat Penuntut UmumPejabat eksekusi pidana (hakim, aparat panitensier, misal petugas LP)Penasehat hukum

  • Ilmu Pengetahuan Pembantu Hukum Acara PidanaKenapa Hukum Acara Pidana Butuh Bantuan ilmu pengetahuan lain,..?Karena Hukum Acara Pidana bertugas mengungkap kebenaran yang utuh/selengkapnya)Misal nya :Logika, psikologis, criminalistik, psikiatri, kriminologi,TI

  • Logika, berfikir dengan akal :sebab-akibat, aksi-reaksi,hipotesis-antitesis Bermanfaat dalam persangkaan,menghubungkan beberapa fakta dan dataOrientasi Hipotesis verifikasiPsikologi, ilmu tentang perilaku memperlakuakan psikis seseorang secara lebih tepat.Kriminalistik, informasi yang berdasarkan pada bukti-bukti yang diungkap oleh ilmu pengetahuan lain (forensik, toksiologi, balistik, datcyloscopie) Kriminology, ilmu tentang sebab kejahatan dan penanggulangannya

  • Pertemuan ke-5Tahapan Pemeriksaan Pemeriksaan :Pemeriksaan Pendahuluan adalah pemeriksaan yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun penyidik, atas adanya dugaan telah dilanggar nya hukum pidana materillPemeriksaan di sidang Pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dapat dipidana atau tidak.File monang

  • Proses Penyelidikan dan PenyidikanPenyelidikan adalah serangkaian tindakan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga tindak pidana guna menentukan dapat atau tidak nya dilakukan penyidikan.Tujuan penyelidikan adalah :untuk mengetahui dan menentukan peristiwa apa yang sesungguhnya telah terjadi ; bertugas membuat berita acara serta laporan yang nantinya merupakan dasar permulaan penyidikan.

  • Penyidikan (osporing, pengusutan) adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, bukti-bukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. (see Pasal.1 butir 2 KUHAP)Keterangan meliputi :Tindak apa yang telah dilakukanKapan dan dimana tindak tersebut dilakukanDengan apa dan bagaimana tindak tersebut dilakukanMengapa (motif) tindak tersebut dilakukan dan siapa pembuat.Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian integral sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut umum

  • Petugas Penyelidik dan PenyidikPenyelidik adalah setiap pejabat polisi (Pasal 4 KUHAP)Wewenang Penyelidik (Pasal 5 KUHAP) :Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidanaMencari keterangan & barang buktiMenyuruh berhenti seseorang yang dicurigai dan menanyakan memeriksa tanda pengenal diri.Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.

  • Syarat tindakan lain untuk kepentingan penyelidikanTidak bertentangan dengan aturan hukumSelaras dengan kewajiban hukum, tindakan tersebut patut, menghormati HAM dan masuk akal dalam lingkungan jabatan nya Atas perintah penyidik, penyelidik dapat :Melakukan penangkapan, peneriksaan dan penyitaan surat, mengambil sidik jari, mempotret dan membuat laporan hasil penyelidikan kepada penyidik.

  • PenyidikPasal 6 KUHAP, Penyidik adalah:Pejabat Polisi RI ( > Pembantu Letnan Dua atau Komandan Sektor Kepolisian berpangkat Bintara di bawah Pembantu Letnan Dua yang karena jabatan nya adalah penyidik)Pejabat PPNS yang diberi wewenang oleh UU ( Pengatur Muda tingkat I atau Gol.II/b)Wewenang Penyidik (Pasal 7 KUHAP), antara lain melakukan tindakan pertama di tempat kejadian & penghentian penyidikan,

  • Pelaksanaan Penyelidikan & PenyidikanPersangkaan atau pengetahuan telah terjadi suatu tindak pidana dari 2 sumber :Tertangkap tangan (ontdekking op heterdaad) :Pada waktu sedang melakukan tindak pidanaSesudah setlah beberapa saat tindak pidanaSesaat setelah diserukan oleh khalayak ramai sebagai pelakuPenyelidik dapat bertindak tanpa perintah penyidik

  • Di Luar Tertangkap Tangan, informasi diperoleh dari :Laporan, pemberitahuan oleh seseorang karena hak atau kewajiban nya kepada pejabat berwenang tentang telah, sedang, atau diduga akan terjadi tindak pidanaPengaduan, pemberitahuan yang disertai permintaan untuk menindak menurut hukum seseorang merugikan nyaPengetahuan sendiri penyelidik atau penyidik

  • Perbedaan Laporan & Pengaduan

    NoLaporanPengaduan1PemberitahuanPemberitahuan +Permintaan2Delik BiasaDelik Aduan (Hanya orang yang berkepentingan) 3Laporan tidak dapat dicabutPengaduan dapat dicabut4Tidak sertamerta sebagai dasar penangkapanLangsung dapat dijadikan sebagai dasar penangkapan

  • Penangkapan & PenahananPenangkapan = Pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka, apabila terdapat cukup bukti, untuk kepentingan penyidikanMasa waktu 1 x 24 jam (Pasal 19 KUHAP)Tertangkap tangan tanpa perlu surat perintah (Pasal 18 KUHAP)Penahanan adalah :penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik/ penuntut umum/hakim, dengan suatu surat penetapan dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.

  • Penangkapan & Penahanan = membatasi atau mengambil kemerdekaan bergerak yang merupakan salah satu HAMPenangkapan & penahanan seperti Pedang yang memenggal kedua belah pihak Van BemmelenSehingga aparat huum harus bersikap hati-hati dan penuh tanggung jawab secara yuridis dan moral sebelum mengambil kebijakan ini, karena kemungkinan orang yang tersangka tidak bersalahMaka dari itu aparat hukum harus dilandasi keyakinan adanya Presumption of Guilt. Didukung bukti-bukti permulaan yang kuat.(Psal.17 KUHAP)Apabila masih ada keraguan tentang kesalahan tersangka, maka harus dipilih tindakan yang meringankan, yaitu tidak menahan tersangka (asas in de bio pro reo).

  • Pelaksanaan dilakukan oleh penyidik polisi berdasarkan bukti permulaan yang cukup.Bukti permulaan yang cukup ialah bukti awal untuk menduga adanya TP & tersangka sebagai pelakunyaDengan memperlihatkan surat tugas dan memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yang :mencantumkan identitas tersangka ;menyebutkan alasan penangkapan ;uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan tempat dia diperiksaTembusan surat perintah penangkapan harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan.Konsekuensinya bila tidak terpenuhi Pasal 21 ayat 4 tsb, penahanan tersebut tidak sah menurut UU serta tersangka/ahli warisnya dapat menuntut ganti kerugian.

  • Syarat-syarat PenahanMr. W.A.FL. Winckel,Gronden van Rechtmatigheid (pertimbangan hukum)Gronden van Noodzakelijkeheid (pertimbangan kepentingan)Prof. Moeljatno, SH berdasarkan KUHAPSyarat objektifTindak pidana diancam > 5 tahunTindak Pidana yang diatur khusus walaupun ancaman hukuman nya < 5 tahunSyarat SubjektifMencegah tersangka melarikan diriMencegah tersangka menghilangkan barang buktiMencegah tersangka mengulangi tindak pidana lanjutan

  • Tempat & Jangka waktu PenahananUntuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang melakukan penahananUntuk kepentingan penuntutan, PU berwenang melakukan penahanan atau penahanan lanjutanUntuk kepentingan pemeriksaan, hakim si sidang pengadilan dengan penetapannya berwenang melakukan penahanan.See Pasal 20 dan 21 (1)-(4) KUHAP

  • Jenis- jenis Penahanan (Pasal 22 KUHAP) :Penahanan Rumah Tahanan NegaraPenahanan Kota (wajib lapor diri),Penahanan Rumah (wajib lapor diri)

  • Pengurangan masa tahananMasa penangkapan dan atau penahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ( Pasal 22 ayat 4 KUHAP), bersifat imperatif.Untuk tahanan kota = 1/5 dari jumlah lamanya waktu penahanan.min.Untuk tahanan rumah/RS = 1/3 dari jumlah lamanya waktu penahanan.Kota rumah, min 5 hariRumah rutan, min 3 hari

  • Pertemuan ke-6Penggeledahan Badan dan RumahHanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikanDengan surat perintah untuk tindakan tersebutUntuk mencari benda yang patut diduga ada pada badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita.Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh penyidik. Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka harus ada surat perintah untuk itu dari penyidikDisertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam proses penggeledahan.File monang

  • Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua lingkungan/saksi.Bila tersangka/keluarga tidak mau menandatangani,dicatat dalam berita acara di sertai alasan nya (126 KUHAP) Keadaan mendesak penyidik dapat melakukan penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas nya.Di tempat tindak pidana dilakukanDi tempat penginapan dan tempat umum lain nya

  • Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita surat, buku, tulisan lain yang tidak merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana bersangkutanApabila diketemukan benda yang diduga telah dipergunakan/berhubungan untuk melakukan tindak pidana, maka penyidik wajib melapor kepada ketua PN setempat guna memperoleh persetujuan Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan selama proses upacara keagamaan, sidang pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)

  • Penyitaan (beslagneming)Penyitaan adalah :Serangkaian tindakan penyidikUntuk mengambil alih dan/atau menyimpanDibawah penguasaan nyaBenda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujudUntuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilanBersifat sementara, bila tidak digunakan lagi dikembalikan kepada pemiliknyaDengan izin ketua Pengadilan NegeriSitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank pemerintah, atau tempat semula barang tersebut disita

  • Perampasan (verbeurdverklaring)Perampasan adalah :Tindakan pengambialihan barang dari pemiliknyaDengan tujuan mencabut hak milik atas barang tersebutBersifat selama nyaUntuk dipergunakan bagi kepentingan negaraUntuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagiMerupakan pidana tambahan

  • Penyitaan berupa apa saja..? (Pasal 39 KUHAP)Benda atau tagihan tersangka/terdakwa sebagian atau seluruh nya yang diduga diperoleh dari hasil tindak pidanaBenda yang digunakan langsung untuk melakukan tindak pidana dan/atau mempunyai hubungan langsung Benda yang khusus dibuat untuk melakukan tindak pidanaBenda yang digunakan untuk menghalangi penyidikan

    Catatan :Prosedur sama dengan proses penangkapan & penahanan

  • Pemeriksaan SuratPemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat.Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda terimaApabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan dengan tindak pidana, maka surat tersebut dikembalikan rapi dengan catatan telah dibuka penyidik tanggal dan tanda tangan penyidik, dicatat dalam berita acara.

  • Pemeriksaan TersangkaPenyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP)Wajib didamping penasehat hukum :Perkara yang ancaman > 15 tahunPerkara yang ancaman hukuman matiTersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < 15 tahunPenasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan (melihat dan mendengar)Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)

  • Pemeriksaan SaksiSaksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah)Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila ditolak dikenakan pidana.Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang dpat lebih dipercaya kebenaran nyaKelemahan saksi hidup :Kecakapan pancainderaKemampuan mengingat suatu peristiwa Kemampuan menceritakan kembali mind record

  • Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan tentang manusiaKeterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga dipertemukan (confrontatie)Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara, penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan menyebutkan alasan nya (Pasal 118 KUHAP).

  • Pemeriksaan & Permintaan Keterangan AhliPasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, penyidik dapat meminta bantuan orang ahli (misal.dokter forensik untuk bedah mayat, psikologi)Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib memperoleh izin dari pihak keluargaLewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan, penyidik dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)

  • Penyelesaian & Penghentian PenyidikanPenyidikan dikatakan selesai bila :Dalam waktu 7 hari setelah penuntut umum menerima hasil penyelidikan & penyidikan ada pemberitahuan dari penuntut umum (Pasal 138 KUHAP)Penuntut Umum mempelajari hasil penyidikan & menelitinya apakah sudah lengkap atau tidakMeneliti adalah tindakan PU dalam mempersiapkan penuntutan, telah memenuhi syarat pembuktian dan telah sesuai objek dan orang dalam berkas perkaraDalam waktu 14 hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas perkara kepada penyidik (Pasal 110 ayat 4 KUHAP)Penyelidikan & penyidikan dihentikan bila :menurut pendapat penyidik tidak terdapat cukup alat bukti, atau peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa pidana, atau penyidikan dihentikan demi hukum.Dengan diterbitkan nya Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3) dan memberitahukan kepada jaksa, tersangka dan keluarganya.

  • Pertemuan ke-7PenuntutanSebelum adanya suatu kekuasaan sentral untuk melakukan tugas peradilan, cara penuntutan terbuka (accusatoir murni) dilakukan langsung secara perseorangan dari pihak yang dirugikanProses pidana dan perdata menjadi satuSehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi sulit karena yang bersangkutan memperoleh kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu mengungkapkan kebenaranOleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie) sebagai Penuntut Umum Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan umum

    File monang

  • Lembaga PenuntutanBerasal dari negara Prancis Belanda Indonesia (Asas Konkordansi)Belanda Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP Hindia Belanda 1838)

    Tugas & wewenang Penuntut Umum :Dasar hukum nya UU Pokok Kejaksaan No.15 tahun 1961Kejaksaan adalah alat negara penegak hukum yang mempunyai wewenang, antara lain :Menerima & memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidikMembuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke pengadilanMelakukan penuntutan, menutup perkara demi kepentingan hukum, melaksanakan penetapan hakim

  • Surat DakwaanPU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di sidang pengadilan membuat surat dakwaanSurat Dakwaan adalah :suatu surat atau akteMemuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakanYang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan dari penyidikYang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim di sidang pengadilan Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan tersebut

  • Tujuan Surat Dakwaan merupakan alasan-alasan yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa pidana, terhadap terdakwa karena telah melanggar peraturan hukum pidana pada suatu saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan individual.Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 KUHAP) : a. syarat formal, harus disebut nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan & alamat b. syarat material, uraian lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu & tempat tindak pidana dilakukan (tempus et locus delictie).

  • Pembatalan Surat DakwaanNederburg : 2 macam pembatalan, yaitu :Pembatalan formal (formele nietigheid)Pembatalan yang hakiki (wezenlijke nietigheid)Keterangan :Pembatalan yang disebabkan karena tidak memenuhi syarat mutlak (harus ada) yang ditentukan oleh undang-undang, apabila tidak terpenuhi maka BATAL DEMI HUKUMPembatalan menurut penilaian hakim sendiri, karen atidak terpenuhi nya syarat yang esensial. Misal nya dakwaan kabur/tidak jelas (obscuri libelli)

  • Merumuskan Surat DakwaanDua syarat yang harus terpenuhi dalam surat dakwaan, yaitu :harus mendeskripsikan apa yang senyata nya terjadi dalam deskripsi tersebut harus tersurat uraian dari rumusan delik serta unsur yuridis tindak pidana yang didakwakanMisal : Pencurian (Pasal 362 KUHAP)Barang siapa mengambil suatu barang, sebagian atau seluruhnya, merupakan milik orang lain, dengan maksud untuk memiliki dengan melawan hukum

    Apabila salah satu unsur tidak terbukti,maka hakim harus memutuskan bebas dari tuntutan hukum (ontslag van rechtsvervolging)

  • Penguraian Umum Suatu Tindak Pidana Harus DinyatakanRiwayat singkat mengenai latar belakang, kondisi ,hubungan tersangka, korban, dan pihak lainnyaPerbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwaBagaimana caranya ia melakukannyaUpaya-upaya yang telah dipergunakan dalam pelaksanaannyaTerhadap siapa tindak pidana tsb ditujukanBagaimana sifat & keadaan orang yang telah menjadi korbanBagaimanakah sifat dari terdakwa sendiriObjek dari delik pidana,dst

  • Pentingnya Tempus et locus delictiMenentukan kompetensi pengadilan (Pasal 84 KUHAP)Mengemukakan Alibi (pembelaan)Tindak pidana peraturan hukum sudah ada, perubahan,penggantianTindak Pidana Persyaratan umurBerhubungan dengan kedaluarsa delikDapat dipidananya suatu perbuatan disyaratkan, (misalnya waktu perang, keadaan terpaksa)Penentuan adanya residivisMenentukan berat-ringan nya hukuman berdasarkan situasi (misalnya : malam-siang,biasa-bencana,orang lain-hub.darah)

  • Pertemuan ke-8Penyusunan Teknis Surat DakwaanDakwaan TunggalTerdakwa didakwa satu delik pidanaPerkara pidana yang sifatnya sederhanaKonsekuensi nya bila tidak terbukti, terdakwa dibebaskanHakim menolak tuntutan jaksa berdasarkan asas nebis in idem (Pasal 76 KUHAP)

    Dakwaan AlternatifTerdakwa didakwa lebih dari satu delik pidana, tetapi hakekatnya terdakwa hanya didakwa satu tindak pidana sajaBiasanya penuntut umum masih meragukan jenis tindak pidana nya (misal.pencurian-penggelapan, pembelian-penadahan)

    Note : Lepas = tidak terdapat cukup alat bukti untuk dimajukan ke pengadilanBebas = putusan hakim menyatakan bahwa tuntutan jaksa tidak daat dibuktikan.File monang

  • Dakwaan Subsidair (berlapis)Sama hal nya dengan dakwaan AlternatifPenyusunan urutan dakwaan adalah ancaman hukuman terberat dan seterus nya sampai pada dakwaan yang ringan (primer-subsidair-lebih subsidair)Hakim memeriksa dakwaan primer dahulu, bila tidak terbukti melanjutkan pada dakwaan subsidair,.dst

    Dakwaan KomulatifTerdakwa didakwa beberapa tindak pidana sekaligusTindak pidana tersebut harus dibuktikan keseluruhannya, sebab tindak pidana tsb merupakan tindak pidana yang berdiri sendiriOleh karena itu hakim harus memutuskan terbukti atau tidaknya setiap dakwaan satu demi satu Sehingga jika terbukti dakwaan tsb, maka dakwaan lain nya harus dibuktikan lagi, dan sebaliknya.Dakwaan CampuranBentuk gabungan dakwaan komulatif dengan dakwaan alternatif/dakwaan subsidair

  • Voeging & splitsingUmum nya tiap-tiap perkara diajukan sendiri-sendiri di persidangan.Namun PU dapat melakukan penggabungan perkara dalam satu surat dakwaan (voeging) atau pemisahan perkara (splitsing)

    Kapan PU dapat melakujkan veoging ?(Pasal 141 KUHAP)

  • Bilamana PU menerima berkas perkara dalam hal :

    Beberapa Tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang sama & kepentingan pemeriksaaan tidak menjadi halangan penggabungannya. (misal : perampokan oleh beberapa orang)

    Beberapa tindak pidana yang berhubungan satu sama lain (oleh beberapa orang yang saling terkait). (misal : perampokan dilakukan lebih dari satu rumah, oleh pelaku yang sama, dalam waktu yang berlainan)

    Beberapa tindak pidana yang tidak berhubungan satu dengan lain, akan tetapi tindak pidana yang satu dengan lain nya ada hubungan nya, bila dianggap perlu untuk kepentingan pemeriksaan. (misal : perampokan-perampasan senjata api aparat-penembakan warga-perampasan mobil untuk melarikan diri)

  • Pertemuan ke-9Penghentian Penuntutan, Penyampingan dan Penutupan PerkaraDasar Hukumnya :Wewenang penuntut umum adalah perbuatan untuk menutup perkara demi kepentingan hukum (Pasal 14 h KUHAP)Penghentian Penuntutan (Pasal 140 (2) a KUHAPMengenyampingkan perkara untuk kepentingan umum (Pasal 46 (1) c KUHAP)

    UU /KUHAP tidak mendefinisikan secara tegas maksud pengertian tersebut, sehingga digunakan interpretasi. (misal.otentik, gramatikal, logis, sistematis,historical, dst)

  • Penuntutan = tindakan PU melimpahkan perkaran ke PN dengan maksud agar suatu perkara diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.

    Menghentikan Penuntutan ialah dimana PU (jaksa) telah melakukan kewajiban diatas, namun tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa nya sendiri bukan merupakan tindak pidana. Sehingga PU mencabut penuntutan nya.

    Penghentian Penuntutan ialah tindakan menutup perkara dilakukan sebelum PU melakukan penuntutan demi kepentingan hukum

    Mengenyampingkan Perkara ialah perkara tidak dilimpahkan ke PN untuk diadili dikarenakan PU menilai terdapat kurang nya bukti atau jaksa berpendapat bahwa adalah lebih tepat apabila perkara tsb diselesaikan menurut hukum perdata atau jika penuntutan tsb mendatangkan kerugian yang lebih bear daripada mendatangkan keuntungan, bagi pribadi tersangka dan/atau masyarakat.(asas oportunitas)

    Tujuan asas opurtunitas adalah memperlunak asas legalitas (kewajiban untuk menuntut setiap orang yang melanggar hukum, jika bukti-bukti dapat diajukan)

  • Cara Mengajukan PerkaraPerkara Rol (Pemeriksaan Cepat)Tindak Pidana Ringan (Tipiring) & penghinaan ringanAncaman hukuman kurungan < 3 bulanHakim tunggal dalam persidanganTidak dapat dimintakan banding, kecuali hakim menjatuhkan pidana perampasan kemerdekaanSumpah / janji tidak wajib (Pasal 208 KUHAP)Perkara yang diterima pengadilan harus segera disidang pada hari itu juga.Lalu LintasPelanggaran lalu lintas tertentu (Pasal 211 KUHAP)Tidak diperlukan BAPTerdakwa dapat diwakili kehadirannya dipersidanganPutusan dapat diluar hadirnya terdakwa (vonnis bij verstek)Terdakwa dapat melakukan perlawanan (verzet) apabila putusan berupa perampasan kemerdekaan, verzet otomatis verstek gugur.Benda sitaa dikembalikan kepada yang paliing berhak setelah putusan dijatuhkan, jika perindana telah memenuhi amar putusan.

  • Perkara Sumair (singkat)Menurut PU pembuktian nya mudahPenerapan hukum nya mudah dan sifat nya sederhana (Pasal 203 KUHAP)Putusan hakim dicatat (tidak dibuat tersendiri) dalam berita acara sidang\Hakim membuat surat yang membuat amar putusan

    Perkara Biasa Pembuktiannya sulitDiajukan PU dengan surat pelimpahan perkara (Pasal 143 KUHAP)Surat Pelimpahan Perkara berisikan ;Surat dakwaan, berkas perkara, permintaan agar pengadilan segera mengadiliSalinan nya diberikan kepada terdakwa/penasehat hukumnya,penasehat hukum penyidik

  • Kewenangan Pengadilan untuk MengadiliPraperadilan = suatu wewenang pengadilan untuk memeriksa dan memutuskan tentang :Sah atau tidak nya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan, atau penghentian penuntutan (kecuali penyampingan perkara untuk kep.umumoleh jaksa agung)Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutanSah atau tidaknya benda yang disita sebagai alat buktiGanti kerugian oleh tersangka /ahli waris atas penangkapan atau penahanan yang tidak disetai alasan berdasarkan UU atau kekeliruan penerapan hukumPutusan praperadilan sedapat mungkin diajukan sebelum perkaranya diperiksa pengadilanan sidang praperadilan harus dibuat seperti pemeriksaan singkat (sumir), bila lewat,otomatis dinyatakan gugur. (Pasal 82 ayat 1 KUHAP)

  • Amar putusan hakim dalam sidang praperadilan :Segera harus dibebaskan nya tersangkaWajib dilanjutkan penyidikan atau penuntuitan terhadap tersangkaBesarnya ganti kerugian atau rehabilitas yang diberikanSegera dikembalikan benda yang disita tidak termasuk alat pembuktian kepada tersangka atau pihak yang tersita.Terhadap putusan praperadilan tidak dapat dimintakan banding, kecuali terhdap putusan yang menetapkan tidak sah nya penghentian penyidikan atau penuntutan atas itu dapat dimintakan banding.

  • Kompetensi Pengadilan2 macam kekuasaan mengadili, yaitu :Kompetensi absolut, kewenangan mengadili hanya pada pengadilan tertentuKompetensi relatif, kewenangan pembagian kekuasaan pengadilan yang sama.

    KUHAP menganut asas personalitas aktif (asas kebangsaan) dan personalitas pasif (asas perlindungan)Personalitas aktif (Pasal 5 & 7 KUHAP) : UU Pidana yang berlaku di suatu negara tetap dapat diberlakukan terhadap Warga negara nya dimanapun berada (LN)Personalitas pasif Pasal 4 & 8 KUHAP) : UU pidana suatu negara tidak tergantung dimana pelaku telah melakukan tindak pidana, melainkan pada kepentingan hukum yang dilakukan ybs.

  • Pertemuan ke-10Ganti Kerugian, Rehabilitasi dan Penggabungan Gugatan Ganti KerugianGanti kerugian seperti apa dalam KUHAP (Pasal 95 KUHAP) ? Ganti Kerugian karena tindakan lainTanpa alasan yang berdasarkan hukum atau karena kekeliruan orang/hukum yang menerapkannyaTindakan lain,..?Tindakan upaya paksa (dwangmiddel) berupa pemasukan rumah, penggeledahan, penyitaan barang bukti maupun suratYang dilakukan secara melawan hukumOleh aparat pelaksana hukumSehingga menimbulkan kerugian material

  • Ganti Kerugian/rehabilitasiPerkara nya tidak diajukan ke PengadilanPerkara nya diajukan ke pengadilan Tidak terdapat cukup bukti peristiwa tsb bukan tindak pidanaDi periksa dan di putus oleh praperadilanDi periksa dan di putus oleh hakim yang telah mengadili perkara tsb Terdapat cukup bukti peristiwa tsb tindak pidanaTidak semua terdakwa yang diputus lepas atau bebas wajib diberikan ganti kerugian/rehabilitasiPertimbangan Hakim

  • Pelaksanaan Ganti KerugianKepmen Depkeu RI No.983/KMK.01/1983 ttg Tata Cara Pembayaran Ganti KerugianGanti kerugian yang dimaksud adalah sebagaimana Pasal 95 KUHAP Persyaratan :Yang berhak adalah orang atau ahli warisnya Yang oleh pengadilan dikabulkan permohonannya untuk memperoleh ganti kerugianDengan melampirkan penetapan pengadilan+ ketua PN setempat mengajukat permohonan penyediaan dana kepada menteri kehakiman c/q sekjen dep.kehakiman.

  • RehabilitasiPasal 1 butir 23 KUHAP :Rehabilitasi adalah :Hak seseorang untuk mendapatkan pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat martabatnya Yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan menurut cara-cara yang diatur dalam UU ini

  • SKEMAKetua PNSurat penetapan PN dan Permohonan penyediaan danaMenteri Kehakiman c.q Sekjen mengajukan penerbitan SKOMenKeu c.q Dirjen Anggaran menerbitkan SKOSKO diserahkan kepada ketua PN setempat Melalui KPN disertai SPP Ketua PN setempat menerbitkan SPM+ salinan penetapan untuk pemohon

  • Pertemuan ke-11Pemeriksaan di Sidang Pengadilan4 macam sikap para pihak dalam persidangan Pidana :Terdakwa sikapnya , bebas mengambil sikap untuk membela kepentingan nya dalam sidang.Pembela, bersandarkan pada kepentingan si terdakwa, akan tetapi ia harus objektif mencari kebenaran.Penuntut Umum, bersandarkan kepada kepentingan negara dan masyarakat secara objektifHakim, segala sudut kepentingan terdakwa, korban, negara harus diperhatikan oleh hakim

  • Dasar pemeriksaan di pengadilan ialah surat dakwaan PU (Pasal 143 KUHAP)Pasal 84 KUHAP :PN berwenang mengadili perkara tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukum nya (forum delicti commissi) Sehingga ketua PN dapat menetapkan :PN berwenang mengadili menunjuk hakim dan menetapkan hari sidangPN tidak berwenang mengadili dgn surat penetapan menyerahkan surat pelimpahan perkara ke Pn lain yng dianggap berwenang dengan alasannya, surat pelimpahan perkara dikembalikan lagi ke PU ybs.

  • PersidanganKetua PN menunjuk hakim yang akan memeriksa perkaraMajelis hakim (min.3 org) yang ditunjuk menetapkan hari sidang, memanggil terdakwa & saksiSidang lengkap (majelis hakim, PU, panitera, juru sumpah) dipimpin hakim ketua sidang dengan menyatakan ..sidang terbuka untuk umum..Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau perkara kesusilaan,..sidang dilakukan tertutup..

  • Sidang Pertama : Menghadirkan TerdakwaTerdakwa Sidang dilanjutkanHadir hakimMemeriksa identitasMeminta trdakwa fokusMeminta PU mbacakan Surat dakwaanhakimTdk HadirHakim meneliti alasannyaDipanggil sahDipanggil tdk sahSidang ditundaMeminta trdakwa dihadirkanDatang Tidak Datang Dipanggil lagi 2xTerdakwa dihadirkan secara paksaKehadiran terdakwa pada perkaranya bukan suatu hak, melainkan kewajiban (Pasal 154 ayat 4)- Terdakwa memahami Dakwaan- PU menjelaskan kembali dakwaanEksepsiSudag dipahamiTanpa pemeriksaan sidang

  • Pertemuan ke-12Lanjutan,Eksepsi- Diajukan sebelum pemeriksaan perkara pokok- Diajukan pada sidang pertama- Bertujuan menghemat tenaga,waktu bersidangAlasan mengajukan eksepsi : Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya Surat dakwaan tidak dapat diterima Surat dakwaan harus dibatalkanPertimbangan & keputusan hakimMenolak eksepsiMenerima eksepsiEksepsi diputus setelah perkara selesai diperiksaPenetapan pembatalan putusan PNPerlawanan JPUPenunjukan PN yg berwenangFile monang

  • Diajukan kepada ketua PT c/q ketua PNDiajukan + 7 hari setelah diterima penetapanLewat waktu tsb, maka berakibat batalnya perlawanan7 hari setelah diterima nya berkas perlawanan, PN wajib meneruskan nya kepada PT14 hari kemudian PT, wajib mengeluarkan surat penetapan PT berisikan menguatkan perlawanan atau menolak perlawanan

  • Pasal 157 KUHAP kewajiban untuk mengundurkan diri :1. Hakim mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan salah seorang hakim anggota,PU atau panitera2. Hakim Ketua Sidang, hakim anggota, PU,panitera mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan terdakwa atau penasehat hukum

    Mengundurkan diri = diganti susunan nyaApabila susunan tidak diganti sedangkan perkara sudah diputus, maka perkara wajib diadili ulang dengan susunan hakim yang lain

  • Untuk keperluan sidang, hakim ketua membuka sidang dengan menyatakansidang terbuka untuk umumPengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau kasus kesusilaan sidang dinyatakan tertutup

  • Pertemuan ke-13Pemeriksaan SaksiSaksi yang hadir dicegah jangan ada pertemuan sebelum memberikan ket.dalam sidang. agar tidak saling mempengaruhiPemeriksaan saksi Pasal 160 (1) b KUHAP :Korban yang menjadi saksiSaksi yang meringankan / memberatkanKesaksian terdakwa Pasal 160 (2) : hal yg ditanyakan hakim ketua sidang adalah identitas dan hub.dengan terdakwa.Pasal 160 (3) : saksi wajib mengangkat sumpah Menurut agamanya masing-masingKet.saksi yang dibawah sumpah yang mempunyai nilai pembuktian dan dapat mengikat hakim

  • Saksi menolak di sumpah ..?Pemeriksan terhadap saksi tetap dilaksanakanHakim dengan surat penetapan dapat mengenakan sandera selama 14 hari di rutan negara (Pasal 161 ayat 1 KUHAP)Apabila tenggat waktu 14 hari berlalu,saksi tetap tidak mau disumpah,maka ket.yg diberikan merupakan ket.yg dapat menguatkan keyakinan hakim (Pasal 161 ayat 2 KUHAP)Dengan kata lain, ket.saksi/ahli tsb mempunyai kekuatan pembuktian yang sama dengan keterangan dibawah sumpahPenyumpahan saksi ;Dilakukan sebelum saksi memberikan keterangan di pengadilan (Promisoris,secara sanggup akan berbicara benar)Dilakukan setelah saksi selesai memberikan keterangan (Assertoris, menetapkan kebenaran pembicaraan yang lalu)

  • Saksi dibawah sumpah Vs Saksi yang tidak disumpahSaksi dibawah sumpahApabila tidak dapat hadir (misal: meninggal,domisili jauh) pada sidang lanjutan,maka keterangan saksi ini mempunyai nilai yang sama dengan ket.saksi di depan sidang pengadilan.Saksi yang tidak disumpahKet.saksi hanya merupakan ket.tambahan yang berarti keterangan tsb tidak dapat mengikat hakim karena tidak mempunyai kekuatan pembuktian.

  • Saksi ..??Semua orang dapat menjadi saksiSaksi adalah orang yang memberikan keterangan tentang suatu perkara pidana berdasarkan apa yang ia lihat, yang ia dengar & ia alami.(Pasal 1 butir 26 KUHAP)KUHAP tidak mengakui ket.testimoni de auditoMenjadi saksi adalah kewajiban setiap orang menolak akan mendapatkan sanksi hukum3 kelompok orang yang dikecualikan dari kewajiban menjadi saksi, yaitu :Mereka yang mempunyai hubungan keluarga dengan terdakwa (Pasal 168 KUHAP)Mereka yang karena jabatan/pekerjaan yang mewajibkan menyimpan rahasia.hakim yang menilainya.Mereka yang mutlak tidak dapat menjadi saksi, anak dibawah umur dan belum menikah serta sakit jiwa/ingatan.

  • Sumpah saksi : ..memberikan keterangan yang benar tidak lain dari yang benar..Kesaksian palsu :Hakim memperingatkanHakim karena jabatan atau permintaan terdakwa dapat memerintahkan saksi agar dituntut atas dakwaaan melakukan sumpah palsuPanitera membuat berita acaranya,untuk selanjutkan dikenakan ancaman pidana berdasarkan Pasal 242 KUHAP)Terdakwa yang tidak mau menjawab pertanyaan tidak ada sanksi pidana nya (Pasal 175 KUHAP)Tanya-jawab hakim dan terdakwa hanya terbatas pada identitas dan isi surat dakwaan hakim memeriksa para saksi barulah terdakwa didengar secara tanya-jawab.

  • Pertemuan ke-14Pemeriksaan Terdakwa & Ahli Terdakwa ? Terdakwa & saksi tidak dapat berbahasa indonesia ..? Pengadilan menunjuk seorang juru bahasa sebagai penghubung antara jaksa, hakim dan terdakwaJuru bahasa harus disumpahPasal 77 KUHAP, seorang tidak dapat menjadi saksi tidak dapat pula menjadi juru bahasaTerdakwa / saksi bisu, tuli, tidak dapat menulis ? pengadilan mengangkat seseorang yang dapat berkomunikasi dengan merekaNamun apabila saksi / terdakwa ybs dapat menulis, maka pemeriksaan akan dilakukan secara tertulis. Semua nya harus dibacakan di depan sidang (Pasal 178 KUHAP)

  • Pemeriksaan Ahli Ahli ..?Pasal 179 ayat 1 KUHAP ; seorang wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan Yang dimaksud dengan ahli adalah ahli forensik, dokter, ahli lain nyaKeterangan ahli adalah informasi oleh seorang yang mewakili keahlian khusus tentang yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

  • Barang BuktiBarang Bukti adalah :Barang yang dipergunakan oleh terdakwa untuk melakukan tindak pidana atauBarang sebagai hasil dari suatu tindak pidanaBarang-barang yang disita oleh penyidikUntuk dijadikan sebagai bukti di persidanganBarang bukti diberi nomor sesuai nomor perkara, disegel, dan hanya dapat dibuka di hakim di persidanganBarang tersebut diperlihatkan kepada terdakwa dan menanyakan apakah dia kenal dengan barang tersebut.(Pasal 181 ayat 1 KUHAP)

  • Tuntutan Pidana (Requistoir)Pemeriksaan terhadap diri terdakwa dan saksi cukup, maka kepada penuntut umum dipersilahkan menyampaikan tuntutan pidana nya.JPU menguraikan segala sesuatu selama berlangsungnya pemeriksaan apakah dakwaan nya terbukti atau tidak

  • Diagram Alir Tuntutan Perkara JPU membacakan tuntutan pidanaHakim memberikan kesempatan kepada terdakwaPembelaan (Pledoi)JPU memberikan jawaban atas Pledoi(Replik)Tersangka menjawab Replik (Duplik)Tuntutan Pidana, Pledoi, Replik dan DuplikHakim ketua majelisSalinan nya diberikan kepada para pihak

  • Apabila pemeriksaan dianggap selesai, hakim ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan selesi dan dinyatakan ditutupPemeriksaan yang telah ditutup dapat dibuka kembali atas kewanangan hakim ataupun permintaan JPU/terdakwa dengan menyebutkan alasan-alasannyaDimaksudkan untuk menampung data-data tambahan sebagai bahan musyawarah hakim.Musyawarah Hakim. ?

  • Musyawarah HakimDilakukan tanpa kehadiran JPU,terdakwa/penasehat hukum serta hadirinMusyawarah untuk mengambil keputusan (Pasal 183 KUHAP ayat 2)Musyawarah didasarkan pada :surat dakwaan, dan segala sesuatu yang terbukti dalam sidangCara musyawarah nya :Hakim ketua mengajukan pertanyaan kepada hakim termuda dahulu dst hingga hakim yang tertua disertai dengan alasannya. hakim ketua giliran terakhir.Cara pengambilan keputusan :Mufakat ;Suara terbanyak ;Putusan dipilih adalah pendapat hakim yang paling menguntungkan terdakwa

  • Pelaksanaan pengambilan keputusan dicatat dalam buku himpunan putusan pengadilan (vonis) bersifat rahasia (Pasal 182 ayat 7 KUHAP).Pasal 196 KUHAP, putusan (vonis) disampaikan dengan hadirnya terdakwa, kecuali ditentukan lain oleh UU. Apabila terdakwa > 1 orang, maka putusan diucapkan di hadapan terdakwa yang hadir.

  • Pertemuan ke-15PembuktianDakwaan Pembuktian> Tujuan nya : untuk memperoleh kepastian bahwa apa yang didakwakan JPU dalam Surat Dakwaan kepada terdakwa adalah benar.> Dengan cara memeriksa : # mengenai apakah peristiwa/perbuatan tertentu sungguh pernah terjadi Mengenai # mengapa peristiwa tsb tejadi (motif)

  • Maka dari itu pemeriksaan terdiri dari : Menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dapat di terima oleh panca indera ; memberikan keterangan tentang peristiwa-peristiwa yang telah diterima tersebut ;Mengggunakan pikiran logis.

    Manfaat dengan adanya pembuktian tersebut :hakim dapat menggambarkan dalam pikiran nya apa yang sebenarnya terjadi ;sehingga memperoleh keyakinan tentang hal tersebut ;meskipun ia tidak melihat/mendengar/merasakan sendiri.

  • Teori Sistem Pembuktian Teori KeyakinanHakim mendasari keputusan hanya dengan keyakinan/perasaan nya semata & kesan pribadiTanpa terikat oleh aturan hukum tertentuHakim tidak wajib mengemukakan alasan hukum yang dipakai dalam memutuskan.Hakim bebas menunjuk alat bukti dalam persidangan, termasuk upaya pembuktian yang sulit diterima oleh akal (mis.mistik)Banyak terdapat dalam sistem peradilan juri atau pengadilan distrik sebelum KUHAP.

  • Positive- Wettelijk TheoryAlat bukti yang dapat diajukan di persidangan ditentukan oleh undang-undangHakim harus & berwenang untuk menetapkan terbukti atau tidaknya suatu perkara yang diperiksanya, walaupun berangkali hakim sendiri belum yakin atas kebenaran putusannya itu.Apabila hal tsb diatas terjadi, hakim akan mengambil putusan yang sejajar. Artinya bahwa putusannya itu harus berbunyi tentang sesuatu yang tidak dapat dibuktikan adanyaMisal 2 saksi disumpah mengatakan seseorang itu salah, maka hakim harus menjatuhkan putusan bersalah walaupun hakim sendiri tidak yakin.

  • Negative-Wettelijk TheoriePositive wettelijk theory + keyakinan hakim yang didapat dari alat buktiTerdapat dalam Pasal 183 KUHAP hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya duat alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suau tindakan pidana benar-benar terjadi dan bawha terdakwalah yang bersalah melakukannya

    Negatif maksudnya ialah walaupun dalam suatu perkara terdapat cukup bukti sesuai UU, maka hakim belum boleh menjatuhkan hukuman sebelum memperoleh keyakinan tentang kesalahan terdakwa.

  • Vrije Bewijs Theorie / Conviction Raissonee (Pembuktian Bebas)Ditentukan bahwa hakim dalam menyebutkan alasan-alasan mengambil keputusan sama sekali tidak terikat pada penyebutan alat bukti yang telah diatur dalam UUAlat dan cara pembuktian tidak sebutkan dalam UUMelainkan hakim secara bebas diperkenankan memakai alat bukti lain, asalkan semua itu berlandaskan alasan-alasan yang tetap menurut logika

    Note : see stufenbau theory

  • Yang diungkap dari PembuktianAlat Pembuktian (bewijsmiddel) ;Benda & lisan : alat yang digunakan untuk melakukan tindak pidanaHasil yang diperoleh dari tindak pidanaKet. SaksiPenguraian Pembuktian (bewijsvoering) ;Cara-cara menggunakan alat-alat bukti dalam T.PidanaKekuatan Pembuktian (bewijskracht) ;Keterikatan hakim pada alat bukti See Pasal 184 KUHAPDasar Pembuktian (bewijsgrond) ;Keadaan yang dialami yang diterangkannya dalam kesaksian disebut Dasar PembuktianBeban Pembuktian (bewijslast).Mengenai siapakah yang mempunyai beban untuk membuktikan mengenai unsur-unsur tindak pidanaPasal 66 KUHAP ..tersangka/terdakwa tidak dibebani kewajiban pembuktian..Merupakan wujud konkret asas presumption of innocent

  • Pertemuan ke-16Alat Pembuktian (Pasal 184 KUHAP)Keterangan SaksiSyarat formil :Ket.seorang saksi dianggap sah bila diberikan dibawah sumpah (Pasal 160 ayat 3). Ket.saksi yang tidak disumpah tidak merupakan alat bukti, hanya sebagai tambahan ket.biasa (Pasal 185 ayat 7).Ket.seorang saksi tidak cukup menyatakan seseorang bersalah terhadap perbuatan yang didakwa padanya (Pasal 185 ayat 2). (Unus Testis nullus testis/een getuige is geen getuige)

    Syarat MaterillKet.saksi sebagai alat bukti apabila keterangan tsb dinyatakan di sidang pengadilan, mengenai suatu peristiwa pidana, yang ia alami sendiriKesaksian testimonium de audito tidak diakui sebagai alat bukti yang sah

    Keterangan Ahliahli, yang ditanya mengenai sesuatu soal, hanye mengemukakan pendapatnya tanpa melakukan suatu pemeriksaan.Saksi ahli (getuige deskundige), yang ditanya mengenai suatu perkara, melakukan pemeriksaan saksi diam atau barang bukti dan mengemukakan pendapatnya berdasarkan hasil pemeriksaan.Untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan

  • Surat (Pasal 184 ayat 1 huruf c KUHAP)Surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, yaitu :berita acara dan surat surat resmi dalam bentuk resmi yang di buat oleh pejabat umum yang berwenang atau dibuat dihadapan nya, mengenai keadaan yang didengar, dilihat, dialaminya sendiri berikut alasan yang jelas mengenai keterangan itu.Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan per-UU-an atau surat yang di buat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawab nya bai pembuktian sesuatu hal/keadaan.Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahlian nya mengenai sesuatu hal/keadaan yang diminta resmi kepadanya.Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungan nya dengan isi dari alat pembuktian lain.Petunjuk (Pasal 188 KUHAP)Pada dasarnya adalah hal-hal yang disimpulkan dari alat-alat pembuktian yang lain yang diperoleh dari Ket.Saksi, Surat dan/atau Ket.Terdakwa.Perbuatan/keadaan yang karena persesuaian nya menandakan telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya.

  • Keterangan Terdakwa (erkentenis)Beda, Pengakuan Terdakwa (bekentenis-HIR)Pernyataan pemungkiran pun dapat dijadikan alat bukti, sehingga penertian nya lebih luasApa yang dinyatakan terdakwa di dalam sidang tentang perbuatan yang dilakukan nya atau yang diketahui nya sendiri atau diklaimnya sendiri.Sedangkan ket.terdakwa diluar sidang dapat dipergunakan untuk membantu menemukan bukti disidang asalkan didukung alat pembuktian lain.Diam nya terdakwa di dalam sidang tidak boleh diterima sebagai bukti ia mengakui kesalahan nya.

  • Pertemuan ke-17Putusan-Putusan Pengadilan2 jenis Putusan pengadilan :Putusan yang bersifat formil, Putusan pengadilan yang bukan merupakan putusan akhir, yaitu :Pasal 148 ayat 1 KUHAP. Pernyataan tidak berwenangnya pengadilan untuk memeriksa suatu perkara (onbevoegde verklaring). misalnya : salah mengajukan berkas perkaraPasal 143 ayat 3 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU batal (nietig verklaring van de acte van verwijzing) misalnya : locus delicti tidak dicantumkan di surat dakwaanPasal 156 ayat 1 KUHAP. Pernyataan dakwaan PU tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard) misalnya : perkara daluarsa, nebis in idem, persyaratan aduan (klacht delict)Putusan berisikan penundaan pemeriksaan perkara oleh adanya perselisihan kewenangan (prejudisiel) misalnya : perkara ybs menunggu putusan dari hakim perdata misal dalam hal perzinahan (overspel).

  • Putusan yang bersifat materil, putusan pengadilan yang merupakan putusan akhir (einds vonnis), yaitu :1. Pasal 191 ayat 1 KUHAP. Putusan yang menyatakan terdakwa dibebaskan dari dakwaan (vrijspraak). Maksudnya ialah pengadilan berpendapat bahwa kesalahan/perbuatan yang didakwakan terhadap terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan di dalam pemeriksaan persidangan.misalnya : minimnya alat pembuktian yang ditetapkan oleh UU tidak terpenuhi. Putusan ini bersifat negatif, artinya putusan tidak menyatakan terdakwa tidak melakukan perbuatan yang didakwakan itu, melainkan menyatakan bahwa kesalahan terdakwa tidak terbukti di persidangan.See negatief-wettelijk sistem pembuktian KUHAP, dalam Pasal 183 KUHAP 2 alat bukti+ keyakinan hakim.Jaksa tidak dapat banding ke PT (Pasal 67 KUHAP)

  • 2. Putusan Lepas dari segala tuntutan (ontslag van alle rechtsvervolging). Maksudnya ialah Perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana, dikarenakan adanya alasan pembenar (rechtvaardigingsgrond) dan/atau alasan pemaaf (fait dixcuse).Alasan pembenar : Pasal 48, 49(1), 50 & 51(1) KUHAPAlasan pemaaf : Pasal 49(2) & 51(2) KUHAPDapat dimintakan banding baik oleh terdakwa maupun jaksa.

  • 3. Putusan PemidanaanApabila kesalahan terdakwa terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya terbukti dengan sah dan meyakinkan. Pasal 193 (1) KUHAP, apabila terdakwa terbukti bersalah, maka harus dijatuhi pidana.kecuali apabila terdakwa pada waktu melakukan tindak pidana itu belum berumur 16 tahun.maka hakim dapat memilih ketentuan didalam Pasal 45 KUHAP, yaitu :Menyerahkan kembali kepada orang tua/wali nya tanpa sanksi pidanaDiserahkan kepada pemerintah agar dipelihara dalam suatu tempat pendidikan negara sampai dengan usia 18 tahun (Pasal 46 KUHAP).Menjatuhkan pidana kepada terdakwa.

  • Terdakwa < 16 tahunMaximal pidana pokok harus dikurangi 1/3 nya (Pasal 47 (1) KUHAP).Ancaman pidana mati/seumur hidup 15 tahun Perintah segera dilakukan penahanan hanya dapat dikeluarkan apabila terdakwa dipersalahkan terhadap tindak pidana yang diancam pidana penjara minimum > 5 tahun atau Tindak pidana yang disebut kan satu per satu dalam Pasal 21 KUHAP.Pasal 194 ayat 1KUHAP, dalam hal putusan pemidanaan, bebas,atau lepas, hakim akan memerintahkan supaya barang bukti diserahkan kepada pihak yang paling berhak , kecuali UU menentukan lain barang tersebut harus dirampas, dimusnahkan atau dirusak sehingga tidak dapat lagi dipergunakan.Semua putusan pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum bila diucapkan disidang terbuka untuk umum

  • Kewajiban Hakim setelah PutusanMemberitahukan kepada terdakwa tentang segala sesuatu yang menjadi hak nya, yaitu :Hak segera menerima atau menolak putusanHak mempelajari putusan sebelum menerima atau menolak hasil putusan dalam batas waktu yang ditentukan UUHak meminta penangguhan pelaksanaan putusan untuk mengajukan grasi dalam hal ia menerima putusanHak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding, dalam hak ia menolak putusanHak mencabut pernyataan (point 1), dalam waktu yang ditentukan oleh UU.Surat putusan vonnis harus sesuai format Pasal 197 ayat 1 KUHAP

  • Pertemuan ke-18EKSEKUSI & UPAYA HUKUMEksekusi = pelakasanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht van gewijsde).In kracht van gewijsde adalah :Apabila baik terdakwa maupun jaksa telah menerima putusanApabila tenggang waktu untuk mengajukan banding telah lewat batas waktu tanpa dipergunakan oleh yang berhak.Apabila permohonan banding telah diajukan, kemudian permohonan tersebut dicabut kembali.Apabila ada permohonan grasi yang diajukan disertai permohonan penangguhan eksekusi.Pelaksana putusan pengadilan adalah jaksa (Pasal 270 KUHAP)Pelaksanaan pidana mati tidak dilaksanakan di depan umum dan menurut ketentuan per-UU-an (Pasal 270 KUHAP).Apabila putusan penagdilan menetapkan perampasan atas barang bukti, maka jaksa menguasakan kepada Kantor Lelang Negara (KLN) untuk menjual barang tersebut dalam waktu 3 bulan+ 1 bulan, hasil lelang dimasukkan dalam kas negara.Apabia ditetapkan pidana bersyarat, pengawasan dilakukansungguh-sungguh menurut UU.

  • UPAYA HUKUMUpaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk melawan putusan pengadilan (vonnis) untuk tidak menerima putusan pengadilan. Maksud dari upaya hukum adalah untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat oleh instansi hukum sebelumnya.2 macam upaya hukum dalam KUHAP :Upaya hukum biasa :Verzet (perlawanan)Banding KasasiUpaya hukum luar biasa :Kasasi demi kepentingan hukumPK putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap (herzeining)

  • Verzet / Perlawanan (Pasal 214 KUHAP)Merupakan upaya hukum untuk melawan putusan pengadilan yang dijatuhkan di luar hadirnya terdakwa (verstek).Yang berhak melakukannya dalah terdakwaPerlawanan ini diajukan terhadap putusan yang dijatuhkan diluar hadirnya terdakwa yang berupa pidana perampasan kemerdekaan.Dengan adanya verzet ini, putusan diluar hadirnya terdakwa (verstek) menjadi gugur.Apabila setelah verzet, terdakwa tidak hadir lagi, maka verstek kuat kembali mengajukan pemeriksaan banding.

  • Banding (Pasal 19, UU No.14 tahun 1970)Atas semua putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak merupakan pembebasan dari tuduhan, dapat dimintakan banding oleh pihak-pihak ybs, kecuali UU menentukan lainPasal 67 KUHAP, permohonan atas banding tidak dapat diajukan atas :Putusan pembebasan (vrijspraak)Putusan pelepasan dari semua tuntutan hukum menyangkut kurang tepatnya penerapan hukumnyaPetusan pengadilan dalam acara cepatWewenang Pengadilan TinggiPada dasarnya adalah pemeriksaan ulangan semua fakta dari pemeriksaan yang telah dilakukan PN (judex facti).Permohonan banding diajukan melalui panitera PN dengan mengeluarkan Akte Permohonan BandingMax. 7 hari setelah putusan PNSelama perkara belum diputus, pemohon dapat mencabut permohonan bandingnya dengan konsekuensi membayar biaya perkara sebagnayk yang tekah dikeluarkan oleh PN sampai saat pencabutan.Pemeriksaan didasarkan pada :Berkas perkara (berita acara penyidik & pemeriksaan sidang)Surat-surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkaraPutusan PN

  • PT akan memutuskan :Menguatkan putusan PNMengubah putusan PNMembatalkan putusan PN, PT mengadakan putusan sendiri.Pemeriksaan KasasiArti kasasi adalah pembatalan oleh raja1790, diserahkan wewenang pada lembaga Tribunale Cassation Code d instruction criminelle (KUHAP Prancis) KUHAP Belanda KUHAP Hindia BelandaMA dalam hal ini kekuasaan nya hanya terbatas pada apakah putusan pengadilan dibawahnya sudah sesuai dengan hukum ataukah bertentangan.

  • Alasan-alasan nya :Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan sebagaimana mestinyaApakah benar cara megadili tidak dilaksanakan menurut UUApakah benar pengadilan tidak melampaui wewenangnya.Yang berhak mengajukan kasasi adalah Terdakwa atau JPUYang dapat dimintakan kasasi :Putusan yang mengajukan pemidanaanPutusan yang mengandung pelepasanPutusan MA (Pasal 254 KUHAP)MA dapat memutus menolak kasasiMA dapat memutus mengabulkan kasasi

  • UPAYA HUKUM LUAR BIASAKASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM (Pasal 259 KUHAP)Dapat diajukan terhadap semua putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetapOleh Jaksa Agung kepada Makhamah Agung melalui panitera PN yang memutus perkara (Pasal 260 ayat 1 KUHAP) mengirimkan nya adalah ketua PN.Tujuan nya adalah supaya hukum diterapkan dengan benar sehingga ada kesatuan dalam peradilanTidak boleh bertentangan dengan pihak yang berkepentingan

  • Perbedaan Kasasi Pihak & Kasasi demi kep.HukumDiajukan terhadap putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap >< belum incrahtDiajukan oleh Jaksa Agung kepada MA >< diajukan oleh terdakwa/JPUTenggang waktu mengajukan kasasi tidak terbatas >< 14 hari seteah putusan bandingKasasi demi kepentingan hukum meskipun dapat diterima oleh MA, tidak ada pengaruhnya terhadap terdakwa.

  • Peninjauan Kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (herzeining)Pasal 263 KUHAP putusan incracht tidak dapat dilakukan PKPutusan pengadilan yag telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat dimintakan PKPK tidak dapat dilakukan terhadap putusan bebas dan lepas dari tuntutan hukumSejarahnya diawali oleh kasus Sengkon & Karta tahun 1980.MA mengeluarkan peraturan MA No.1 tahun 1980 yaitu PK putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap baik di KUHAP maupun KUHPER

  • SELAMAT MENEMPUH UJIAN SEMESTERThe End of PageHamonangan A, SH.,MH

    **********************************************************************