bahan ajar alat berat ii ok
TRANSCRIPT
Alat-alat Berat II (1)
Definisi :
- sistem mekanisme pergerakannya
- sistem penerusan daya termasuk mesin
dan peralatannya
- sistem hidrolis
- sistem pneumatis
Tujuan :
Efisiensi dalam arti teknis maupun ekonomis yg
tinggi.
2
Tugas 1
Pneumatik dan Hidrolik (harjuna)
Manajemen (aris)
Maintenance (mantang)
Haidul (hydrolic whell loader)
Januar (hydrolic chamshell)
3
Penilaian Akhir
1. Tugas-tugas (0 – 30) 20 %
2. Ujian Tengah Semester (20 – 50) 30 %
3. Ujian Akhir Semester 50 %
Jumlah 100 %
4
Dimensi, kehomogenan dimensi, dan satuan
Sudah dipelajari dlm mk fisika dan mekanika fluida, mekanika benda padat, mekanika benda tegar
Subjek yang luas dalam mekanika fluida secara umum dibagi statika fluida dan dinamika fluida
5
Ukuran-ukuran massa dan berat fluida
1. Kerapatan (density)
lambang rho () didefinisikan sebagai massa fluida per satuan volume,
dengan satuan kg/m3.
2. Berat jenis
lambang gamma () didefinisikan sebagai berat fluida per satuan volume, satuan N/m3.
6
3. Viskositas (viscosity)
viskositas akan menentukan tahanan dalam fluida untuk mengalir
viskositas rendah jika mudah mengalir, begitu juga sebaliknya
satuan dalam N.s/m2 atau dyne.s/cm2.
penentuan nilai viskositas oli:
viskositas absolute (poise), viskositas kinematik (centistokes=cSt), dan viskositas relatif (Saybolt Universal Second=SUS)atau angka koefisien SAE
7
Karena luas penampang bagian atas dan
bawah silinder sama besar, yaitu A, maka
besar gaya ke bawah adalah F1= P1A, dimana
P1 = Patm + ρ gh1; sedangkan besar gaya
keatas yang bekerja pada silinder adalah F2=
P2A, dimana P2= Patm+ ρ gh2. Dengan
demikian, selisih gaya yang bekerja pada
silinder adalah yang bertindak sebagai gaya
apungnya, yang besarnya adalah :
F apung = F2 – F1
= P2A - P1A
= (Patm + ρ gh2)A – (Patm+ ρ gh1)A
= ρ ghA (h2-h1)
Hukum Archimedes
Gambar 1. Benda silinder dalam
8
Dari gambar kita tahu bahwa A(h2-h1) sama dengan volume silinder,
sehingga :
F apung = ρ gV …………… (1)
Kita tahu bahwa massa adalah massa jenis ρ dikalikan volumenya.
Dengan demikian, massa fluida yang dipindahkan adalah m =ρ V akhirnya persamaan 1 dapat dituliskan
sebagai :
F apung = mg …………….. (2)
Dimana mg adalah berat fluida yang dipindahkan.
Ingat berat berat adalah massa dikalikan gravitasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari persamaan 2 ini dikenal sebagai Hukum Archimedesyang menyatakan bahwa gaya apung yang bekerja pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang dipindahkan
9
Terapung, tenggelam, melayang
Berdasarkan hukum Archimedes kita bisa menentukan syarat sebuah benda untuk terapung, tenggelam, atau melayang di dalam sebuah fluida. Perhatikan Gambar 2 yang menunjukkan sebuah balok kayu yang terapung pada suatu fluida.
Pada saat terapung, besarnya gaya apung F apung sama dengan berat benda w = mg. Perlu dicatat bahwa pada peristiwa ini, hanya sebagian volume benda yang tercelup di dalam fluida sehingga volume fluida yang
dipindahkan lebih kecil dari volume total benda yang mengapung.
F apung = w
m fluida g = m benda g
ρ fluida V dipindahkan = ρ benda V benda
V dipindahkan = ρ benda
V benda ρ fluida ………..(3 )Gambar 2 Balok kayu terapung
10
Persamaan (3) ini menyatakan rasio bagian volume benda yang tercelup ke
dalam fluida. Sebagai contoh, sebuah kayu yang memiliki massa jenis 600
kg/m3. berdasarkan persamaan (3), kita bisa menentukan berapa bagian
balok kayu yang tercelup, yaitu sama dengan volume air yang dipindahkan
V dipindahkan = (ρ benda /ρ fluida) x V benda
= ((600 kg/m3 )/(1000 kg/m3)) x V balok
kg m x V balok
V dipindahkan = 0,6 V balok
Dengan demikian, volume balok yang tercelup ke dalam air adalah 0,6bagian volume total balok (atau 60 % volumenya). Jadi, secara umum bendaakan terapung jika massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis fluida
Syarat terapung : ρ fluida > ρ benda……………….(4)
11
Sekarang kita akan meninjau kasus tenggelam, spt pd gambar dibawah.
Sekarang kita akan meninjau kasus tenggelam, seperti tampak pada gambar 3.
Pada saat tenggelam berlaku gaya apung F apung lebih kecil daripada gaya berat w = mg. Karena benda tercelum seluruhnya ke dalam fluida, maka volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda
F apung < w
m fluida g < m benda g
ρ fluida V dipindahkan < ρ benda V benda
Karena V dipindahkan = V benda , maka
Syarat tenggelam : ρ fluida < ρ benda ……………………(5)
Pernyataan (5) merupakan syarat sebuah benda agar tenggelam seluruhnya ke dalam fluida, yaitu massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida
Gambar 3 Balok kayu tenggelam
12
Pada keadaan melayang, berlaku bahwa gaya apung sama dengan berat
benda dan volume benda yang dipindahkan sama dengan volume benda
yang melayang, seperti terlihat pada gambar 4.
Pada keadaan ini berlaku :
F apung = w
m fluida g = m benda g
ρ fluida V dipindahkan = ρ benda V benda
karena V dipindahkan = V benda , maka
Syarat melayang : ρ fluida =ρ benda …..…. (6)
Pernyataan (6) merupakan syarat sebuah benda agar bisa melayang di dalam fluida, yaitu massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida.
Gambar 4 Balok kayu melayang
13
Contoh :1. Berapa besarnya gaya yang diperlukan untuk menekan sebuah
benda kayu agar tenggelam ke dalam air ? Massa balok 7 kilogram
dan massa jenisnya 750 kg/m3. Gunakan nilai g = 9,8 m/s2
2. Seseorang akan menjual sebongkah emas dengan harga murah.
Ketika ditimbang, massa emas = 14,7 kg. Karena ragu-ragu, pembeli
menimbangnya di air, dan mendapatkan bahwa massa bongkahan
tersebut = 13,4 kg. Akhirnya pembeli, menyatakan bongkahan bukan
emas murni. Bagaimana penjelasannya ?
14
Penyelesaian :1. Pada saat balok tenggelam, berlaku prinsip kesetimbangan tiga gaya, yaitu
gaya berat mg, gaya apung F apung, dan gaya tekan F.
F + mg = F apung
Sesuai dengan Persamaan (1), F apung = ρ air g V balok
Gaya berat mg = m balok g = ρ balok V balok g
Dengan demikian berlaku:
F = F apung - mg
ρ air g V balok - ρ balok g V balok
g( mbalok/ ρ balok) .{ ρ air - ρ balok }
F = (9,8) (7)/ 750 (1000 – 750) =22,9 N
15
2. Berat semu bongkahan, yaitu beratnya ketika ditimbang di dalam air
sama dengan w’ di mana
w ’ = W – F a p u n g
w' = w — ρ air g V
w—W' = ρ air gV
Akhimya bisa kita tuliskan (w ‘/w-w’)= (ρ benda g V benda/ ρ air g V benda)=(ρ benda/ ρ air)
Berdasarkan data pada soal :
(w ‘/w-w’)= (ρ benda/ ρ air)
((14,7 )g)/((14,7kg)g – (13,4)g)= (ρ benda/ 1000 kg/m3)
14,7/ 1,3 = ρ benda/ 1000
ρ benda =11.300kg/m3
Dari data massa jenis emas, ternyata diperoleh bahwa massa jenis emas sama dengan
19.300 kg/m3.
Dengan demikian, bongkahan tersebut bukan emas murni.
Penyelesaian :
16
Aplikasi hukum ArchimedesAplikasi hukum Archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan dari yang sederhana sampai yang canggih, misalnya hydrometer, kapal laut,kapal selam, galangan kapal, balon
udara, dan jembatan ponton.
Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis suatu zat cair. Gambar bagan sebuah hidrometer dapat dilihat pada gambar 5.Anda dapat membuat sebuah hidrometer sederhana dengan cara berikut. Ambilah sebuah sedotan
minuman yang terbuat dari plastik.
Berilah pada salah satu ujung sedotan
tersebut sebuah pemberat, misalnya
logam atau aspal.
Gambar 5 Hidrometer
17
Selanjutnya, buatlah skala pada hidrometer ini, misalnya setiap 1 mm.
Kemudian, cobalah pada air yang memiliki massa jenis 1000 kg/m3.
Kemudian, cobalah untuk zat cair lain yang massa jenisnya telah Anda
ketahui. Dari percobaan ini, Anda bisa memberikan angka pada skala
hidrometer, dan hidrometer Anda siap untuk digunakan.
Pada dasarnya, sebuah kapal selam mempunyai bagian yang disebut bagian pemberat. Bagian pemberat ini berupa sebuah tangki yang dapat diisi air. Ketika ingin menyelam ke dalam laut, bagian pemberat diisi dengan air laut, sehingga gaya ke atas yang bekerja pada kapal lebih kecil daripada berat kapal selam. Akibatnya kapal tenggelam. Ketika ingin muncul ke permukaan, air yang mengisi bagian pemberat dikeluarkan, sehingga kapal bisa muncul ke permukaan. Sebuah galangan kapal merupakan sebuah tempat untuk memperbaiki
bagian bawah kapal. Pertama kali, galangan berisi penuh dengan air
sehingga kapal dari laut bisa masuk ke dalamnya. Selanjutnya, ketika kapal sudah berada di galangan, air di dalam galangan dikeluarkan sehingga galangan terangkat naik, dan bagian bawah kapal bisa diperbaiki dengan baik.
18
Pada balon udara, udara kita anggap sebagai zat cair. Ketika sebuah balon udara diisi dengan zat yang massa jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara, maka berat udara yang dipindahkan sama dengan gaya ke atas pada balon. Akibatnya, balon tertekan keatas sehingga balon dapat mengapung di udara.
Jembatan ponton adalah jembatan yang terbuat dari drum-drum kosong yang berisi udara. Tentu saja drum-drum tersebut harus selalu dijaga agar tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke dalamnya. Jembatan ponton bisa digunakan untuk keperluan-keperluan darurat.
19
Tentu Anda pernah mengamati seekor nyamuk yang bisa terapung di
permukaan air. Atau berangkali, Anda pernah mencoba mengapungkan
sebuah pisau silet atau sebuah jarum jahit diatas permukaan air. Jika
diletakkan dengan hati hati, pisau silet dan jarum bisa terapung di permukaan walaupun menurut hukum Archimedes, keduanya harus tenggelam karena massa jenis keduanya lebih besar dari massa jenis air. Lalu apa yang menahan nyamuk, pisau silet, atau jarum sehingga tetap terapung di permukaan air?
Gejala ini disebut tegangan permukaan pada fluida.
Molekul-molekul dalam suatu fluida akan selalu mengalami gaya tarikmenarik dengan molekul-molekul sejenis lainnya. Gaya ini disebut gaya kohesi. Namun molekul-molekul yang berada pada permukaan atau sangat dekat dengan permukaan lebih banyak mengalami gaya ke bawah karena lebih banyak molekul-molekul lain yang menarik ke bawah dibandingkan yang menarik ke atas, seperti diilustrasikan pada Gambar 6
Tegangan permukaan
20
Akibat lebih besarnya gaya ke bawah ini,permukaan zat cair akan cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Dengan demikian, permukaan zat cair tersebut mengalami suatu tegangan, yang
disebut tegangan permukaan.
Gambar 6 Resultan gaya ke bawah yang bekerja pada molekul-
molekul di permukaan atas di dekat permukaan
21
Untuk volume zat cair tertentu, luas permukaan terkecil yang mungkin yang mencakup volumenya adalah bola. Amati bagaimana tetesan air yang keluar dari sebuah pipet atau yang menetes dari ujung-ujung daun (Gambar 7).
Gambar 7 Tetesan air yang berbentuk bola
22
Bentuk tetesan itu berupa bola-bola kecil. Ini merupakan salah satu bukti
adanya tegangan permukaan. Amati pula tetesan-tetesan raksa pada suatu permukaan kaca yang bersih, seperti yang tampak pada Gambar 8.
Gambar 8 Tetesan air di permukaan kaca Tetesan yang paling kecil adalah bola, sementara tetesan yang lebih besar berbentuk bola yang digepengkan. Berat raksa pada tetesan yang besar menyebabkan tetesan tersebut berupa bola gepeng
Untuk menghitung besarnya tegangan permukaan ini, misalnya sebuah
kawat kecil yang panjangnya L terapung di permukaan suatu zat cair.
23
Jika gaya yang tegak lurus terhadap kawat ini dan terletak di permukaan zat cair adalah F, lihat gambar 2.9(a), maka tegangan permukaan γ didefinisikan
Sebagai
γ =L/F…….. (7)
Dengan kata lain, tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang
yang bekerja pada permukaan yang tegak lurus terhadap kawat.
Gambar 2.9 (a) Tegangan permukaan yang dialami oleh sebuah kawat L.
(b)tegangan permukaan pada kawat L oleh dua permukaan
24
Pada gambar 9(b), sebuah kawat dibengkokkan sehingga berbentuk huruf U.
Kemudian, kawat AB dibuat sedemikian rupa sehingga bisa digerakkan
sepanjang kawat berbentuk U. Jika kawat ini kita celupkan ke dalam air
sabun kemudian kita angkat, maka akan terbentuk suatu lapisan sabun.
Karena lapisan sabun ini memiliki dua permukaan, maka tegangan yang
dialami oleh kawat AB sama dengan
25
Tegangan Permukaan dalam Sehari-hari
Ketika mencuci pakaian, air sendiri tidak efektif untuk membersihkan
permukaan pakaian yang berminyak. Air tidak bisa ditarik oleh minyak
sehingga tidak membasahi permukaan pakaian yang berminyak. Bahkan, air cenderung akan membentuk bola-bola kecil ketika menyentuh permukaan pakaian akibat tegangan permukaan pada air. Sabun dan detergen yang dicampurkan pada air akan memperkecil permukaan air, sehingga larutan air dan sabun ini bisa membasahi pakaian dan menarik partikel-partikel kotoran pada pakaian. Tegangan permukaan pada air juga berkurang dengan bertambahnya suhu air. Inilah sebabnya, mencuci pakaian di air yang hangat lebih mudah dibandingkan mencuci pakaian di air yang dingin. Pada kain tenda digunakan bahan-bahan yang anti-air. Ketika hujan turun, air
tidak bisa menembus tenda karena suatu lapisan tipis air terbentuk di antara bahan-bahan yang anti-air ini. Namun demikian, jika seseorang meyentuh tenda dari dalam, maka air bisa merembes masuk dan membasahi tenda sehingga tenda akan bocor. Ini terjadi akibat pecahnya lapisan tipis air di antara bahan-bahan yang anti-air.
Bahan-bahan pembuat sabun ditambahkan pada larutan pembasmi
insektisida yang digunakan oleh petani. Bahan sabun ini akan menambah daya resap larutan pembasmi insektisida ke dalam air karena mengurangi tegangan permukaan air. Akibatnya, larutan pembasmi insektisida bisa menyebar lebih luas pada suatu permukaan daun.
26
SISTEM PNEUMATIK
1.1. Umum.
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berartiudara atau angin. Semua sistem yangmenggunakan tenaga yang disimpan dalam bentukudara yang dimampatkan untuk menghasilkansuatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik.Dalam penerapannya, sistem pneumatic banyakdigunakan sebagai sistem automasi.
27
A. Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai
berikut :
a. Rem
b. Buka dan tutup Pintu
c. Pelepas dan penarik roda-
roda pendarat pesawat.
d. Dan lain-lain.
28
B. Kelebihan sistem Pneumatik antara lain :
a. Fluida kerja mudah didapat dan ditransfer.
b. Dapat disimpan dengan baik
c. Penurunan tekanan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan sistem hidrolik.
d. Viskositas fluida yang lebih kecil sehingga
gesekan dapat diabaikan.
e. Aman terhadap kebakaran.
29
C. Sedangkan kekurangan dari sistem Pneumatik antara lain:
a. Gangguan suara yang bising
b. Gaya yang ditransfer terbatas
c. Dapat terjadi pengembunan.
30
Sistem Tekanan Tinggi
Untuk sistem tekanan tinggi, udara biasanya disimpandalam tabung metal (Air Storage Cylinder) pada rangetekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaansistem.
Tipe dari tabung ini mempunyai 2 Klep, yang mana satudigunakan sebagai klep pengisian, dasar operasiKompresor dapat dihubungkan pada klep ini untukpenambahan udara kedalam tabung. Klep lainnyasebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai kleppenutup dan juga menjaga terperangkapnya udaradalam tabung selama sistem dioperasikan.
31
Sistem Tekanan Sedang.
Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai rangetekanan antara 100 – 150 Psi, biasanya tidakmenggunakan tabung udara. Sistem ini umumnyamengambil udara terkompresi langsung dari motorkompresor.
32
Sistem Tekanan Rendah.
Tekanan udara rendah didapatkan daripompa udara tipe Vane. Demikian pompaudara mengeluarkan tekanan udarasecara kontinu dengan tekanan sebesar 1–10 Psi. ke sistem Pneumatik.
33
KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK
34
Kompresor
Kompresor digunakan untuk menghisapudara di atmosfer dan menyimpannyakedalam tangki penampung atau receiver.Kondisi udara dalam atmosfer dipengaruhioleh suhu dan tekanan.
35
Oil and Water Trap
Fungsi dari Oil and Water Trap adalahsebagai pemisah oli dan air dari udara yangmasuk dari kompresor. Jumlah airpersentasenya sangat kecil dalam udara yangmasuk kedalam sistem Pneumatik, tetapidapat menjadi penyebab serius dari tidakberfungsinya sistem.
36
Dehydrator.
Fungsi unit ini adalah sebagai pemisahkimia untuk memisahkan sisa uap lembabyang mana boleh jadi tertinggal waktuudara melewati unit Oil and Water Trap.
37
The Air Filter
Setelah udara yang dikompresi melewati unitOil and Water Trap dan unit Dehydrator,akhirnya udara yang dikompresi akanmelewati Filter untuk memisahkan udara darikemungkinan adanya debu dan kotoranyang mana munkin tedapat dalam udara.
38
Pressure Regulator.
Sistem tekanan udara siap masuk padatekanan tinggi menambah tekanan padabilik dan mendesak beban pada piston.
39
Restrictors
Restrictor adalah tipe dari pengontrol klepyang digunakan dalam sistem Pneumatik,Restrictor yang biasa digunakan ada dua(2) tipe, yaitu tipe Orifice dan VariableRestrictor.
40
Perawatan Sistem Pneumatik.
41
Perawatan sistem Pneumatik terdiri dari memperbaiki,mencari gangguan, pembersihan dan pemasangankomponen, dan uji coba pengoperasian.
Tindakan pencegahan untuk menjaga udara dalam sistemselalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponenharus selalu dibersihkan dari partikel-partikel metal yangmana hal tersebut dapat menyebabkan keausan padakomponen.
Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijagakebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup ataupenutup debu dengan segera setelah pembersihan.Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak adapartikel metal yang masuk kedalam sistem.
42
Sangat penting mencegah masuknya air, karena dapatmenjadi penyebab sistem tidak dapat memberikan tekanan.Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapatjumlah air yang sangat kecil dapat menjadi penyebab seriustidak berfungsinya sistem. Setiap tahap perawatan harusmemperhatikan masuknya air kedalam sistem.
Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoranpada O-Ring atau posisinya, yang mana ketika pemasangantidak sempurna atau tergores oleh partikel metal atausudah batas pemakaian.
43
SISTEM HIDROLIK
44
Umum
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan kekuatandari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahuihal tersebut merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertamadigunakan prinsip ini, mereka terus menerusmengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untukkemajuan dan kemudahan umat manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida, tidak terbatashanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidakmenggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air,tiap kali kita menginjak rem kita mengaplikasikan prinsiphidrolik.
45
Keuntungan
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan. Sebagai sumberkekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungansistem hidrolik antara lain:
a. Ringan
b. Mudah dalam pemasangan
c. Sedikit perawatan
d. Sistem hidrolik hampir 100 % efisien, bukan berarti
mengabaikan terjadinya gesekan fluida.
46
Pengertian Hidrolik
Untuk mengerti prinsip hidrolik kita harusmengetahui perhitungan dan beberapahukum yang berhubungan dengan prinsiphidrolik.
47
A. Area.Area adalah ukuran permukaan (in2, m2)
Force
Force adalah jumlah dorongan atau tarikanpada objek (lb.in/s2, kg.m/s2)
48
Unit PressureUnit pressure adalah jumlah kerkuatan dalamsatu unit area (lb/in2, Psi)
Stroke
Stroke (panjang) adalah diukur berdasarkanjarak pergerakan piston dalam silinder (in, m)
49
VolumeVolume diukur berdasarkan jumlah dalam in3,m3 yang dihitung berdasarkan jumlah fluidadalam reservoir atau dalam pompa ataupergerakan silinder.
FluidaFluida yang digunakan dalam bentuk liquidatau gas. Fluida yang digunakan dalamsistem hidrolik umumnya oli.
50
Hukum Pascal
Suatu aliran didalam silinder yang dilengkapi dengan sebuahpenghisap yang mana kita dapat memakaikan sebuahtekanan luar po tekanan p disuatu titik P yang sebarangsejarak h dibawah permukaan yang sebelah atas dari cairantersebut diberikan oleh persamaan.
p = po + gh.
Prinsip Pascal, tekanan yang dipakaikan kepada suatu fluidatertutup diteruskan tanpa berkurang besarnya kepada setiapbagian fluida dan dinding-dinding yang berisi fluida tersebut.Hasil ini adalah suatu konsekuensi yang perlu dari hokum-hukum mekanika fluida, dan bukan merupakan sebuahprinsip bebas.
51
Hubungan dari Istilah-istilah
Dengan Diagram Segitiga
52
Tekanan
Sebagai contoh, diketahui gaya sebesar 100 lbs mendorong piston dengan luas permukaan 4 in2 maka dapat kita ketahui tekanan F/A = 25 lbs/in2 (psi).
53
Volume
Jika piston mempunyai luas permukaan 8 in2
bergerak dengan jarak 10 in dalam silinder. Berapa volume fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan piston, menggunakan diagram segitiga diatas maka v = A.l, jadi v= 80 in3.
54
Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntunganmekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan olehpiston dengan luas permukaan 2 in2, tekananfluida dapat menjadi 25 psi . dengan tekanan25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapatdihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
55
56
Komponen Sistem Hidrolik
57
Motor Hidrolik
Motor hidrolik berfungsi untuk mengubah energi tekanan cairan hidrolik menjadi energi mekanik.
58
Pompa Hidrolik.
Pompa umumnya digunakan untukmemindahkan sejumlah volume cairan yangdigunakan agar suatu cairan tersebutmemiliki bentuk energi.
59
Katup (Valve)
Katup pada sistem dibedakan atas fungsi, disain dan cara kerja katup
60
Perawatan Sistem Hidrolik
Perawatan dari sistem hidrolik, memerlukan penggunaanfluida hidrolik yang layak, pemilihan tube dan seal yanglayak. Dan kita harus dapat mengetahui bagaimanapengecekan untuk kebersihan nya yang layak.
Perbaikan pada sistem hidrolik, adanya satu prosedurperawatan dilakukan pada mekanik hidrolik. Sebelumperbaikan dimulai, spesifikasi tipe fluida harus diketahui .warna dari fluida pada sistem dapat juga digunakan sebagaipenentu dari tipe fluida.
61
Perawatan efektif dari sistem hidrolik yangdiperlukan adalah melihat kelayakan seal,tube, selang yang digunakan. Untuk sistemhidrolik (3000 psi) digunakan tube stainlesssteel, dan untuk sistem hidrolik tekananrendah dapat digunakan tube darialumunium alloy.
62
Garis tebal - Konduktor utama :
Garis putus-putus - Pilot atau drain :
Garis sumbu - batas komponen dalam suatu unit :
Garis silang :
Garis yang menyambung :
Simbol yang umum digunakan
63
Lingkaran dan semi lingkaran
(Pompa, motor, alat ukur)
Lingkaran besar dan kecil bisa
digunakan untuk memberikan tanda
bahwa satu komponen adalah
“utama dan yang lainnya adalah
pembantu”.
Segi tiga (Transmisi power dan
energi):
Tanda panah (simbol arah aliran) :
Bujur sangkar (katup dengan satu
bujur sangkar untuk setiap posisi
katup) :64
Diamond (unit penkondisian cairan
- filter, cooler, drain) :
Empat persegi panjang (silinder,
reservoir, dan beberapa katup) :
Sebuah tanda panah melalui simbol
kira-kira 45 derajat menunjukkan
bahwa komponen-komponen dapat
disetel atau dirubah.
Poros yang berputar disimbolkan
dengan suatu tanda panah yang
menunjukkan arah perputaran
(katakanlah tanda panah dekat
poros) :
Garis fleksibel :65
Port yang disumbat :
Pemutusan cepat tanpa Check
Tersambung Putus
Pemutusan cepat dengan dua Check
Tersambung Putus
66
Selang pembalik dibawah level cairan (Reservoir)
Selang pembalik diatas level cairan (Reservoir)
Akumulator
(a) Akumulator, Dibebani dengan pegas
(b) Akumulator, Diisi dengan gas
(c) Akumulator, Diberi berat
67
Energi Simbol ini digunakan untuk menunjukkan sumber power
cairan yang mana bisa berupa pompa, kompresor, atau sistem lain
yang berhubungan.
Kondisioner cairan
Filter - Strainer
68
Alat pengubah panas (pendingin)
69
Silinder, Hidrolik dan Pneumatik
(a) Gerakan tunggal
(b) Gerakan ganda
(c) Single End Rod
(d) Double End Rod
70
(e) Cushion tetap, maju dan mundur
(f) Cushion yang dapat disetel, hanya maju
Gunakan simbol ini apabila diameter batang yang
dibandingkan dengan diameter lubang adalah cukup
(silinder diferensial).
Non Cushion Cushion, maju dan Mundur
71
Aktuator dan kontrol
Pegas
Kancingan penahan
(Menunjukkan notch untuk setiap kancingan pada komponen yang
diberi simbol. Garis pendek menunjukkan yang mana kancingan
tersebut digunakan.)
Kancingan bisa diposisikan pada ujung simbol yang lain
Manual
Tombol tekan
72
Lever
Pedal atau injakan
Mekanis
Solenoid listrik (lilitan tunggal)
73
Tekanan pilot
(a) Remote Supply
(c) Aktuasi dengan tekanan yang dilepaskan
(d) Pilot yang terkontrol, senter pegas
simbol yang telah disederhanakan
Simbol yang lengkap
(b) Internal Supply
74
Pilot solenoid
Solenoid dan Pilot
Penggabungan aktuator
Solenoid dan pilot atau manual override yang menyebabkan
alat beroperasi.
75
Alat yang berputar 105
Simbol dasar
(a) Dengan Port
(b) Dengan poros yang berputar, Dengan kontrol dan dengan Drain
76
Pompa hidrolik
(a) Displacement tetap
(b) Displacement variabel
Unidirectional Bidirectional
77
Motor hidrolik
(a) Displacement tetap (b) Bidirectional
(c) Displacement variabel
Unidirectional
Bidirectional
Silinder semi-rotari
78
Motor, Engine
(a) Motor listrik
(b) Engine panas (mis. Mesin Dengan
Pembakaran Internal)
Instrument dan Asesori
(a) Tekanan (b) Temperatur (c) Alat ukur aliran
Asesori
Sakelar tekanan
79
Katup (Valve)
Simbol dasar katup tersusun dari satu atau lebih kotak dengan garis
di bagian dalam kotak tersebut yang bertujuan menunjukkan arah
aliran dan konditioner diantara port-port. Sistem tiga simbol
digunakan untuk menunjukkan jenis-jenis katup: kotak sederhana,
posisi tetap dan tidak tetap, kontak multiple, posisi tidak tetap.
1. Kotak
2. Port
80
Katup dua arah (Katup 2 Ported)
On-Off (Shut Off secara manual)
Check
Check, Pilot-Operated sampai Terbuka
Check, Pilot-Operated sampai tertutup
81
Katup Dua Arah
(a) Dua posisi
Secara normal tertutup Secara normal terbuka
(b) Posisi tidak tetap
Terbuka normal Tertutup normal
82
Katup Tiga Arah
(a) Dua Posisi
Terbuka normal Tertutup normal
Check valve ganda
Katup empat arah
(a) Dua posisi
Normal
83
(b) Tiga posisi
Digerakkan
(c) Arah aliran untuk kondisi senter katup tiga posisi.
84
Katup Kontrol Tekanan
(a) Relief Tekanan
Simbol yang disederhanakan
(b) Programa/rangkaian
(c) Pengurang Tekanan
(d) Pengurang dan Pembuangan Tekanan
85
Posisi Tidak Tetap Pada Katup Tiga Arah
Posisi Tidak Tetap Pada Katup Empat Arah
86
Katup Kontrol Aliran
(a) Dapat disetel, Nonkompensasi (Kontrol Aliran pada
masing-masing Arah)
(b) Dapat disetel dengan Bypass
(c) Dapat disetel dan Tekanan yang Terkompensasi dengan
bypass
87
d. Dapat disetel, Temperatur dan Tekanan yang
terkompensasi
Simbol komposite yang ditunjukkan
Ruang komponen tertutup
88
Ruang komponen tertutup bisa dikelilingi oleh simbol yang sempurna
atau
sekelompok simbol yang menunjukkan suatu asembli. Simbol ini biasa
digunakan untuk memberikan lebih banyak infomasi tentang
sambungan
dan fungsi komponen. Ruang tertutup menunjukkan ujung komponen
atau asembli. Port eksternal diasumsikan dalam garis tertutup dan
menunjukkan sambungan komponen.
Pompa, Displacement ganda, displacement tetap, Satu Isap dan Dua
Pembuang
89
PREVENTIVE MAINTENANCEpada Alat-Alat Berat
90
Preventive Maintenance (PM)adalah pemeliharaan dasar yang dilakukan
terhadap alat dan kelengkapannya dengan jadwal dan frekuensi pemeliharaan yang baku.
Tujuan utama melakukan PM adalah agar umur alat menjadi lebih panjang, jarang rusak dan tetap produktif didalam pencapaian target dengan biaya yang murah
91
PM dimulai dari yang sederhana, seperti:
- Pembersihan
- Pelumasan
- sampai Penyetelan hingga yang komplek (overhaul)
Tugas pemeliharaan dilaksanakan untuk menjaga alat tidak break down/rusak di tengah jalan pada waktu dioperasikan
92
Mengapa program PM ini harusdilakukan?
Alasan utama program PM dilakukan ialah untuk menekan cost peralatan antara lain melalui:
- Mengurangi kerugian waktu produksi karena alat jarang-jarang rusak
- Umur alat menjadi lebih panjang, investasi alat lebih menguntungkan
- Mengurangi biaya lembur mekanik dan alat lebih ekonomi
- Pemeliharaan alat menjadi lebih teratur sesuai jadwal
93
- Total biaya pemeliharaan akan menurun
- Kondisi alat dan keselamatan kerja lebih terjamin
Program PM ini dilaksanakan, kinerja alat akan membaik, alat selalu siap operasi dan target mechanical availability danphysical availability akan tercapai.
94
Mechanical availability (MA) danPhysical availability (PA)
95HoursStanbdy StH
HoursRepair RH
Hours ServiceSH
Hours WorkingWH
:keterangan
100% x StHRHSHWH
StHWHPA
(PA)ty Availabili Physical
100% x RHSHWH
WHMA
(MA)ty Availabili Mechanical
Target MA & TA
Target MA & TA dikatakan baik jika diatas 80%
Yang menjadi kendalan dlm pemeliharaan/perawatan alat berat adalah pengertian biaya yang serendah-rendahnya atau seefisien mungkin.
Akibat biaya perawatan ditekan serendah-rendahnya jauh dibawah biaya minimal yang dibutuhkan untuk perawatan, dan mereka menganggap hal ini sebagai langkah yang baik untuk efisiensi, padahal yang terjadi sebaliknya.
96
Dengan menekan biaya perawatan sampai jauh dibawah titik minimal maka kondisi alat berat tersebut menjadi sangat rentan terhadap kerusakan dan akan membuat alat berat tersebut rusak sebelum waktunya (prematur) sehingga mengakibatkan biaya perbaikan menjadi tinggi, dan tentunya secara keseluruhan biaya down time, biaya operasi dan biaya kepemilikan alat berat tersebut akan menjadi tinggi
97
Bila kita melihat biaya perawatan tersebut sebagai komponen biaya saja dan kita cenderung untuk menekan atau memperkecil biaya perawatan tersebut, maka kita akan kecewa besar karena dengan memperkecil biaya perawatan maka biaya perbaikan yang berada dibawa permukaan justru akan berubah menjadi sangat besar.
Hal ini terjadi karena, dengan memperkecil biaya perawatan maka berarti kita mengabaikan perawatan maka alat berat akan mudah rusak, sehingga biaya perbaikan yang ditimbulkan akan sangat besar, sebagai contoh sederhana sbb:
98
Contoh 1Oli engine harus diganti setiap 250 jam,
karena ingin menghemat oli, baru diganti 400 jam; akibatnya kualitas oli menjadi rendah, kekentalan berkurang, sifat pembersihnya hilang, dsb, sehingga oli tidak bisa lagi melumasi engine tersebut dengan sempurna, akibatnya komponen utama engine yang mahal-mahal seperti crankshaft, connecting rod dsb bisa rusak sebelum waktunya.
99
Contoh 2Oli filter seharusnya sudah dua kali
penggantian oli (2 x 250 jam) belum diganti, akibatnya: filter oleh dapat mampet, aliran kurang atau filter sobek yang berakibat kotoran-kotoran minyak akan ikut tersirkulasi ke semua bagian mesin dan mengakibatkan saluran buntu atau menimbulkan scratch pada metal crankshaft.
100
Contoh 3Joint-joint dan/atau bearing-bearing pada
alat berat harus dilumasi secara teratur dengan grease pada waktu-waktu yang telah ditentukan, karena ingin hemat maka waktu pelumasan diperpanjang, akibatnya joint-joint ataupun bearing-bearing tersebut menjadi kering dan rusak jauh sebelum waktunya.
101
Filosofi perawatan adalahMelaksanakan perawatan alat berat secara
teratur, dengan sempurna dan dengan menggunakan biaya yang wajar untuk mendapatkan tingkat mechanical availability yang tinggi dan untuk menghindari atau mengurangi biaya perbaikan tak terduga semaksimal mungkin.
102
Perbedaan jenis pekerjaan pada perawatan dan perbaikan pada umumnya adalah:
103
Perawatan Perbaikan
1. Teknik sederhana 1. Teknik pengerjaan rumit
2. Perawatan sederhana 2. Peralatan rumit
3. Waktu yang dibutuhkansedikit
3. Waktu yang dibutuhkanbanyak
4. Biaya yang dibutuhkan murah 4. Biaya yang dibutuhkan tinggi
5. Resiko perbaikan rendah 5. Resiko perbaikan tinggi
Dari penjelasan diatas, bahwa perawatan alat berat memegang peranan penting untuk menjaga dan meningkatkan mechanical availability dari setiap alat berat, dan perawatan alat beras harus diutamakan.
MANAJEMEN PERALATANpada Alat-Alat Berat
104
Biaya Alat-alat Berat
Biaya alat-alat berat meliputi 2 hal yaitu:
A. Owning cost (biaya kepemilikan)
B. Operating cost (biaya operasi)
Sering disebut dengan O & O cost (owning and operating cost)
105
Owning costSecara pasti sulit ditentukan karena
dipengaruhi oleh :- Umur ekonomi alat yang tidak dapat
diramalkan dengan tepat,- Suku bunga- Pajak- Asuransi- Yang setiap waktu dapat berubah-ubah
besarnya
106
Operating cost
Besarnya dipengaruhi oleh :
- Pemakaian bahan bakar
- Minyak pelumas untuk mesin dan hidrolis
- Umur ban
- Reparasi atau pemeliharaan
- Penggantian suku cadang khusus
- Upah operator107
A. Owning cost
ialah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri.
Alat semakin lama berkurang produksinya dan bahkan akhirnya tidak bisa digunakan, yang disebut depresiasi
108
Depresiasi
Nilai depresiasi ditentukan oleh :
- harga alat waktu didatangkan beserta pelengkapanya
- prakiraan umur ekonomi alat
- nilai residu alat (harga jual pada akhir umur ekonomi)
- nilai produksi alat
109
Metode penentuan depresiasi
a. Straight line method
ialah metode untuk menentukan nilai depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering disebut dengan metode garis lurus.
Pada metode ini, nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomi alat
110
Contoh 1.
Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-
Umur ekonomi : 5 tahun
Nilai residu : Rp. 20.000.000,-
Nilai reproduksi :
= Rp. 100.000.000,- - Rp. 20.000.000,-
= Rp. 80.000.000,-
Depresiasi = Rp. 80.000.000,-/5
= Rp. 16.000.000,- per tahun
111
Metode ini sangat sesuai digunakan apabila alat bekerja kontinyu setiap tahun, misalnya dapat diperkirakan alat bekerja selama 2000 jam per tahunnya
112
b. Reducing charge method
adalah metode untuk menentukan jumlah depresiasi alat yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk setiap tahunnya
Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat, akan semakin menurun produksinya, metode ini dibedakan 2, yaitu :
1. declining balance method
2. sum of year’s digit method113
b.1.declining balance method
ialah metode untuk menentukan jumlah depresiasi dari tahun ke tahun adalah sebesar persentase tertentu dari nilai buku alat pada tahun yang bersangkutan.
Besarnya persentase dapat dihitung berdasarkan harga beli, nilai residu dan umur ekonomi alat.
Nilai buku adalah harga beli alat dikurangi depresiasi yang telah diperhitungankan
114
Contoh 2
Harga beli alat : Rp. 30.000.000,-
Depresiasi/th : 40% dari nilai buku
Umur ekonomi alat : 5 tahun
Nilai residu : Rp. 4.000.000,-
Harga beli alat = Rp. 30.000.000,-
Depresiasi tahun ke-1 = 40%*Rp. 30.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
Nilai buku tahun ke-2 = Rp. 18.000.000,-
Depresiasi tahun ke-2 = 40%*Rp. 18.000.000,- = Rp. 7.200.000,-
Nilai buku tahun ke-3 = Rp. 10.800.000,-
dan seterusnya dapat dilihat pada tabel 1
115
Selanjutnya dapat dilihat tabel dibawahTabel 1. Depresiasi dengan declining balance method
tahun ke % depresiasi depresiasi (Rp) nilai buku (Rp)
1 40 12,000,000 30,000,000
2 40 7,200,000 18,000,000
3 40 4,320,000 10,800,000
4 40 2,592,000 6,480,000
51) 40 1,555,200 3,888,000
52) - - 4,000,000
Dari tabel 1 dapat dilihat nilai tidak lagi mengalamidepresiasi setelah mencapai nilai residu yang telahdiperkiraan seperti pada contoh diatas sebesar Rp.4.000.000,- sehingga nilai buku yang digunakan adalahnilai buku pada tahun ke 52) untuk kasus yang lainmungkin berlaku pada nilai tahun ke-51)
116
b.2. sum of year’s digit method
ialah metode untuk menentukan besarnya depresiasi tiap tahun berdasar pada jumlah angka-angka tahun dari umur ekonomi alat yang bersangkutan sebagai koefisien pembagi, dan didasarkan pada sisa umum ekonomi dari alat
117
Contoh 3
Nilai beli alat = Rp.100.000.000,-
Prakiraan umur ekonomi = 5 tahun
Nilai residu = Rp. 25.000.000,-
Berdasarkan umur ekonomi, jumlah angka dlm tahun = 1+2+3+4+5=15
Nilai reproduksi
= Rp.100.000.000 – Rp. 25.000.000
= Rp. 75.000.000,-
118
Tabel 2. Depresiasi berdasar nilai angka tahun
tahun ke
rasio depresiasi
nilai reproduksi(Rp)
depresiasi(Rp)
nilai buku(Rp)
0 0 75,000,000 0 100,000,000
1 5/15 75,000,000 25,000,000 75,000,000
2 4/15 75,000,000 20,000,000 55,000,000
3 3/15 75,000,000 15,000,000 40,000,000
4 2/15 75,000,000 10,000,000 30,000,000
5 1/15 75,000,000 5,000,000 25,000,000
Selanjutnya dapat dilihat tabel dibawah
Dari tabel 2 dapat dilihat nilai buku pada tahun ke-5 padaakhir umur ekonomi alat besarnya Rp. 25.000.000,- sesuaidengan prakiraan nilai residu
119
Untuk menghitung owning cost, disampingmenentukan depresiasi harus jugadiperhitungkan suku bunga, pajak, asuransidan biaya penyimpanan.
Cara menentukan besarnya hal tesebut diatastiap-tiap negara berbeda tergantung dinegara mana alat tersebut dipergunakan
Nilai rerata untuk hal tersebut per tahundidasarkan pada rerata alat selama umurekonomi.
Rumus dibawah digunakan untuk menghitungnilai depresiasi dengan metode garis lurus
120
alat ekonomiumur prakiraan n
residu) (nilai valuesalvage S
alat beli harga P
per tahunn dikeluarka yang rerata biayaP
:keterangan
2n
1)S(n1)P(nP
121
Contoh 4Harga beli alat = Rp. 100.000.000,-
Nilai residu = Rp. 25.000.000,-
Umur ekonomi = Rp. 5 tahun(2000 jam/th)
misal : suku bunga = 15%
pajak = 2,5%
asuransi,dll = 2,5%
total annual rate = 20%
jamper 7.000 Rp.
20% * 35.000 Rp.
dihitung asuransidan pajak bunga,suku sehingga
jamper Rp.35.000,
atau per tahun,000,Rp.70.000.
2(5)
1)(5000.000.25.R1).000(5Rp.100.000P
p
122
B. Operating costOperating cost atau biaya operasi alat adalah biaya-
biaya yang dikeluarkan selama alat tersebutdigunakan.
Biaya ini meliputi:1. Bahan bakar2. Minyak pelumas atau minyak hidrolik3. Pengganti ban4. Perbaikan atau pemeliharaan5. Pengganti suku cadang khusus (misal mata pisau
pada dozer) 6. Gaji operator
123
B.1. Bahan bakarKonsumsi bahan bakar alat tergantung dari :
- Besar kecilnya daya mesin yang digunakan
- Kondisi medan yang ringan atau berat
Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesuai daya mesin
Dalam beroperasi alat mesin tidak selalu bekerja 100%, waktu mengali 100% dan kosong biasanya yang dipakai 12 – 15%
124
B.2. Minyak pelumas atau minyakhidrolik
Kebutuhan minyak ini tergantung daribesarnya bak karter (crank case)
Lamanya pengantian minyak biasanyaantara 100 sampai 200 jam pemakaian.
Penggunaan minyak tergantung kondisimedan, adapun kondisi ada 3
a. ringan: gerakan-gerakan teratur banyak istirahat, tidak membawa muatan penuh
b. sedang: gerakan-gerakan teratur muatan tidak penuhc. berat: bekerja terus menerus dengan mesin penuh
125
Jika dari pabrik tidak diberikan prakiraankonsumsi minyak pelumas, maka dapatdiprakiran dengan rumus sbb:
Atau biasanya diambil banyaknya penggunaanminyak pelumas antara 0,35 – 0,60% dari HP alat dalam satu jam
126
jam) (pemakaian waktu t
(galon)karter bak kapasitas C
(HP)mesin daya HP
lon/jam)pelumas(gaminyak kebutuhan q
:keterangan
t7,4
0,006*0,6*HPq
C
B.3. Biaya Ban
Biaya ban tergantung dari,
- Harga ban di tempat ban tersebut dioperasikan
- Prakiraan umur ban menurut pengalaman
- Menurut rekomendasi pabrik pembuatan
Besarnya biaya penggantian ban dg rumus:
127
jam 2000*100
alat harga*17,5%12,5atau rupiah/jam
(jam)ban umur prakiraan
ban(rupah) Harga
B.4. Biayaperbaikan/pemeliharaan
Untuk menjaga kondisi alat agar bekerja normal dan baik maka perlu adanya pemeliharaan, pengantian suku cadang dengan yang baru.
Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah:
- kondisi pemakaian alat
- Kecakapan operator
- Adanya perawatan yang memadai 128
Besarnya faktor untuk menentukan biaya perbaikan dan pemeliharaan sdh rekomendasi dari pabrik, yaitu dg rumus:
129
jam 2000*100
alat harga*8,75%6,25atau
(jam)alat ekonomiumur prakiraan
ban) harga-alat (Harga*anpemeliharaperbaikan/Faktor
B.5. Pengganti suku cadangkhusus (misal mata pisau pada
dozer)Suku cadang khusus yang dimaksud adalah- bajak, - ujung mata pisau pada buldozer dan- alat-alat khusus lainnya yang kerusakaanya
lebih cepat dibanding suku cadang lainnya, waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantungpemakaian dan medan kerja
Untuk menghitung ini tidak masuk pos perbaikandan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri
130
B.6. Gaji operator
Dalam penentuan gaji atau upah operator dipengaruhi:
- Kecakapan dan pengalaman operator
- Kemampuan pemilik alat
- Kondisi sosial negara yang bersangkutan
131
Biaya sewaDipengaruhi oleh umur ekonomi alat dan
penetapan tarif sewa sesuai umur alatyang bersangkutan
Dari buku Pedoman Tata Cara PenggunaanPeralatan dari DPU
Biaya sewa tersebut belum termasuk biayauntuk bahan bakar, minyak pelumas danminyak hidrolis, penggantian ban, biayauntuk suku cadang khusus dan upahoperator
132
Contoh 5Buldozer caterpillar D4-D harga beli Rp. 53.000.000,-
Ukur ekonomi alat 5 tahun (5*2000=10.000 jam)
Jumlah biaya pemeliharaan selama umur ekonomi 90%
Dari tabel buku DPU
- Pada tahun sewa ke 1, faktor pengali 252.00
- Pada tahun sewa ke 2, faktor pengali 231.00
- Pada tahun sewa ke 3, faktor pengali 214.20
- Pada tahun sewa ke 4, faktor pengali 201.60
- Pada tahun sewa ke 5, faktor pengali 193.20
133
Untuk menghitung besarnya sewa per jam, dengan rumus:
134
jamper Rp.11.353,1.000.000
53.000.000 Rp.*214,20ke3tahun
jamper Rp.12.242,1.000.000
53.000.000 Rp.*231,00ke2tahun
jamper Rp.13.356,1.000.000
53.000.000 Rp.*252,00ke1tahun
:pada sewa biaya sehingga
1.000.000
alat beli Harga*pengaliFaktor sewa Biaya
Biaya sewa tersebut belum termasuk biaya untuk bahan
bakar, minyak pelumas dan minyak hidrolis, penggantian
ban, biaya untuk suku cadang khusus dan upah operator
Contoh 6.Alat berat bulldozer 100 HP, umur ekonomi 5 th alat
berat dengan depresiasi tahun pertama Rp. 25.000.000,- dalam 1 th beroperasi 2000 jam.
Harga alat Rp. 100.000.000,-. , harga bahan bakar450,-/liter, harga pelumas Rp. 4.000,-/liter, upah
operator Rp. 4.700,-/jam dan upah pembantuoperator Rp. 3.500,-/jam. Hitunglah biaya operasi
total per jam alat tersebut.
135
136
am36.875,-/j Rp. 24.375,- Rp. 12.500,- Rp. Operasi Biaya Total
sehingga,
am24.375,-/j Rp.
Rp.3.500,Rp.4.700,Rp.1.400,Rp.5.400,Rp.3.125,Rp.6.250, Operasi Biaya
m3.500,-/ja Rp. Operator Pembantu e.
m4.700,-/ja Rp. Operator d.
/jamRp.1.400,-Rp.4.000,-*100*0,0035pelumas harga*HP* %35,0 pelumas -
/jamRp.5.400,-Rp.450,-*100*0,12bakarbahan harga*HP* 12%bakar bahan -
: pelumasdan bakar Bahan c.
/jamRp.3.125,jam 2.000*100
.000Rp.100.000*6,25% Workshopb.
/jamRp.6.250,jam 2.000*100
.000Rp.100.000*12,5%bandan parts Spare a.
: Operasi Biaya 2.
/jamRp.12.500,jam 2.000
000Rp.25.000.cost owning
: Tetap Biaya 1.