bahan ajar

16
 1 Gambar 1.1 Orang yang mendorong gerobak berarti memberikan gaya terhadap gerobak. Sumber: www.mediafunia.blogspot.com. Indikator: 2.1.1 Menunjukkan sikap ilmiah (kritis, objektif, toleran) pada saat melaksanakan praktikum. 2.1.2 Menunjukkan perilaku dan sikap jujur, teliti, dan tanggung jawab. 3.4.1 Menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda. 3.4.2 Menjelaskan hubungan an tara gaya, massa, dan percepatan dalam kaitannya dengan Hukum II Newton 3.4.3 Menggambarkan Grafik hubungan gaya dan percepatan dalam kaitannya dengan Hukum II Newton 3.4.4 Menerapkan persamaan hukum II Newton untuk menyelesaikan  permasalahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 4.4.1 Menyajikan data hasil pengamatan dan diskusi secara tepat. 4.4.2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi. A. Hukum II Newton Seperti telah dikemukakan sebelumnya, setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya selama tidak ada resultan gaya yang bekerja benda tersebut. Apa yang terjadi jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut tidak sama dengan nol? Ketika kita mendorong benda dengan gaya tertentu hingga benda mengalami perubahan  posisi, pada benda tersebut bekerja beberapa gaya yang resultannya tidak nol. Gaya yang diberikan pada benda akan menyebabkan  benda tersebut mengalami perubahan kecepatan. Ketika gaya tersebut searah dengan Indikator Pembelajaran HUKUM II NEWTON D N PENER P NNY

Upload: sastra-milanisti-emd

Post on 05-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahan Ajar Fisika - Materi Hukum II Newton dan Penerapannya

TRANSCRIPT

  • 1

    Gambar 1.1 Orang yang mendorong

    gerobak berarti memberikan gaya

    terhadap gerobak. Sumber:

    www.mediafunia.blogspot.com.

    Indikator:

    2.1.1 Menunjukkan sikap ilmiah (kritis, objektif, toleran) pada saat

    melaksanakan praktikum.

    2.1.2 Menunjukkan perilaku dan sikap jujur, teliti, dan tanggung jawab.

    3.4.1 Menjelaskan gaya-gaya yang bekerja pada suatu benda.

    3.4.2 Menjelaskan hubungan antara gaya, massa, dan percepatan dalam

    kaitannya dengan Hukum II Newton

    3.4.3 Menggambarkan Grafik hubungan gaya dan percepatan dalam

    kaitannya dengan Hukum II Newton

    3.4.4 Menerapkan persamaan hukum II Newton untuk menyelesaikan

    permasalahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

    4.4.1 Menyajikan data hasil pengamatan dan diskusi secara tepat.

    4.4.2 Mengkomunikasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi.

    A. Hukum II Newton

    Seperti telah dikemukakan sebelumnya, setiap benda cenderung

    mempertahankan keadaannya selama tidak ada resultan gaya yang bekerja benda

    tersebut. Apa yang terjadi jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut

    tidak sama dengan nol?

    Ketika kita mendorong benda dengan gaya

    tertentu hingga benda mengalami perubahan

    posisi, pada benda tersebut bekerja beberapa

    gaya yang resultannya tidak nol. Gaya yang

    diberikan pada benda akan menyebabkan

    benda tersebut mengalami perubahan

    kecepatan. Ketika gaya tersebut searah dengan

    Indikator Pembelajaran

    HUKUM II NEWTON DAN

    PENERAPANNYA

  • 2

    Gambar 1.2 Menyelidiki pengaruh

    resultan gaya terhadap percepatan,

    dengan gaya diubah-ubah dan menjaga

    massa tetap.

    gerak benda, kecepatannya bertambah dan ketika gaya tersebut berlawanan

    dengan gerak benda, kecepatannya berkurang. Dengan kata lain, benda akan

    bergerak dengan suatu percepatan.

    Misalkan kita mendorong

    sebuah kotak di atas lantai licin (gaya

    gesek diabaikan) dengan gaya F,

    ternyata dihasilkan percepatan sebesar

    a. Saat gaya dorong terhadap kotak

    diperbesar menjadi dua kali semula

    (2F), ternyatadpercepatan yang

    dihasilkan juga dua kalisemula (2a).

    Ketika gaya dorong ditingkatkan

    menjadi tiga kali semula (3F),ternyata percepatan yang dihasilkan juga menjadi

    tiga kali semula (3a). Jadi, dapat disimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus

    dengan besarnya resultan gaya yang bekerja pada suatu benda. Hubungan gaya

    dan percepatan tersebut dapat dilukiskan seperti grafik berikut:

    Gambar 1.3. grafik hubungan gaya dan percepatan

    Hukum II Newton menyatakan bahwa:

    Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada

    suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan

    resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda

    Secara matematis II Newton dinyatakan sebagai beriut:

    atau

    2F

    F

    3F 3a

    2a

    a

    F

    a

  • 3

    Dengan : a = Percepatan benda (m/s2)

    F = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

    M = massa benda (kg)

    Contoh Soal:

    1. Dua buah gaya masing-masing 100 N bekerja pada benda 50 kg, seperti terlihat pada gambar.

    a. Tentukanlah resultan gaya tersebut.

    b. Berapakah percepatannya?

    Penyelesaian:

    a. Gunakan aturan vektor dalam menjumlahkan gaya. Oleh karena F1 dan

    F2 saling tegak lurus maka sesuai dengan Dalil Pythagoras

    b. m = 50 kg maka percepatannya

    2. Jika suatu benda diberi gaya 10 N, benda tersebut memiliki percepatan 2

    m/s2. Berapakah percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya

    15 N?

    Penyelesaian:

    Diketahui: F1 = 10 N, F2=15 N, a1= 2 m/s2, m = tetap.

    Ditanyakan: a2=. . . m/s2 ?

    Jawab:

    kg

    sm

    N

    a

    Fm 5

    2

    10

    21

    1

    Pada saat diberikan F2 sebesar 15 Newton, maka percepatan yang dialami

    benda menjadi:

    2

    2

    22 3

    5

    15

    sm

    kg

    N

    m

    Fa

  • 4

    B. Penerapan Hukum II Newton

    Pernahkah kalian menurunkan barang dari truk menggunakan papan

    miring? Saat kamu menurunkan barang dari truk menggunakan papan miring, ada

    beberapa gaya yang bekerja pada barang tersebut. Penjelasan gaya-gaya tersebut

    dapat memecahkan permasalahan yang ditemui, misalnya mencari percepatan

    barang tersebut saat didorong dan saat kapan barang tersebut mulai bergerak saat

    didorong. Prinsip dasar hukum-hukum Newton dapat diaplikasikan untuk

    memecahkan masalah-masalah dinamika sederhana, seperti gerak benda pada

    bidang datar, gerak benda pada bidang miring, gerak benda yang dihubungkan

    dengan tali, dan gerak benda yang dihubungkan dengan katrol.

    1. Gerak Benda pada Bidang Datar

    Gerak Benda pada Bidang Licin

    Pada bidang licin, sebuah benda yang bergerak dianggap tidak mengalami

    gaya gesekan. Masalah-masalah tentang gerak benda pada pada bidang licin

    dapat diselesaikan dengan menggunakan hukum-hukum Newton seperti

    pada contoh-contoh berikut.

    1. Sebuah balok 4 kg diam di atas bidang licin dan ditarik dengan gaya 30

    N. Tentukan percepatan balok jika:

    a. Arah gaya ke kanan

    b. Arah gaya ke kanan dan membentuk sudut 600 terhadap bidang datar

    Penyelesaian:

    a. Terlebih dahulu gambarkan diagram benda bebasnya

    F = m a

    30 N = (4 kg) a

    a = 30 N/4 kg = 7,5 m/s2 searah dengan gaya yang diberikan

    F

    N

    w Licin

  • 5

    b. Terlebih dahulu gambarkan diagram benda bebasnya

    Dalam arah vertikal, benda dalam keadaan diam. Jadi, yang kita

    analisis adalah dalam arah horizontal saja.

    Fx = m a

    (30 N) cos 600 = (4 kg) a

    a = 15 N/4 kg = 3,75 m/s2 searah dengan Fx

    2. Balok A bermassa 4 kg diletakkan di atas balok B yang bermassa 6 kg.

    Kemudian balok B ditarik dengan gaya F di atas lantai mendatar licin

    sehingga gabungan balok itu mengalami percepatan 1,8 m/s2. Jika tiba-

    tiba balok A terjatuh, maka berapakah percepatan yang dialami oleh

    balok B saja?

    Penyelesaian:

    mA = 4 kg, mB = 6 kg dan a1 = 1,8 m/s2

    Keadaan sistem balok pertama (tergabung) dan kedua (A jatuh) dapat

    digambarkan seperti pada gambar berikut.

    F N

    w Licin

    F

    F

    600

  • 6

    Pada kedua kejadian berlaku hukum II Newton sebagai berikut.

    F = m a

    F = (mA + mB) a1 = (4 kg + 6 kg) . 1,8 m/s2 = 18 N

    Gaya F juga bekerja pada keadaan kedua sehingga diperoleh:

    F = mB.a2

    18 N = 6 kg . a2

    a2= 18 N/6 kg = 3 m/s2

    Gerak Benda pada Bidang Kasar

    Pada bidang kasar, sebuah benda yang bergerak mengalami gaya gesekan.

    Masalah-masalah gerak benda pada bidang kasar dapat diselesaikan dengan

    menggunakan hukum-hukum Newton seperti pada contoh soal berikut.

    1. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. s =

    0,6 dan k = 0,3. Kemudian balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g =

    10 m/s2

    . Tentukan gaya gesek yang dialami balok dan percepatan balok

    jika:

    a. F = 100 N

    b. F = 140 N

    Penyelesaian:

    m = 20 kg; s = 0,6; k = 0,3; g = 10 m/s2

    Keadaan balok dapat digambarkan seperti pada gambar di bawah.

    N = w = m g = 200 N

    Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung

    fs max terlebih dahulu.

    fs max = s . N = 0,6 . 200 N = 120 N

    a. F = 100 N

    F < fs max berarti balok diam dan sesuai hukum I Newton: F = 0

    maka diperoleh:

  • 7

    fs = F = 100 N dan a = 0

    b. F = 140 N

    F > fs max berarti balok bergerak. Gaya geseknya adalah gaya gesek

    kinetik, yaitu sebesar:

    fk = k N = 0,3 . 200 N = 60 N

    Percepatan balok dapat ditentukan dengan hukum II Newton sebagai

    berikut.

    F = m a

    F fk = m . a

    140 N 60 N = (20 kg) a

    a = 4 m/s2

    2. Gerak Benda pada Bidang Miring

    Sebuah balok dengan massa m ditempatkan pada sebuah bidang miring

    dengan sudut kemiringan seperti pada Gambar 2.

    Gambar 2.1. Diagram benda bebas pada bidang miring

    Tetapkan sumbu X sejajar dengan permukaan bidang miring dan sumbu Y

    tegak lurus terhadap bidang miring.

    Persamaan pada sumbu X:

    w sin f = m . ax

    ax = m

    f - sin w

    ............................................................................................(1)

    Apabila bidang miring licin, maka persamaanya menjadi:

    ax =

    sin sin mg

    gm

    ...............................................................................(2)

    Persamaan pada sumbu Y:

    N

    w sin

    w cos

    f

  • 8

    N w cos = m . ay = 0

    N = w cos ...................................................................................................(3)

    Masalah-masalah gerak benda pada bidang miring dapat diselesaikan dengan

    menggunakan hukum-hukum Newton seperti pada contoh soal berikut.

    1. Sebuah benda bergerak menuruni bidang yang kemiringannya 30 terhadap

    bidang horizontal. Jika besar koefisien gesekan kinetik 0,10, tentukanlah

    percepatan benda tersebut!

    Penyelesaian:

    Diagram benda bebasnya sebagai berikut.

    Pada sumbu Y, benda dalam keadaan diam, maka:

    Fy = N mg cos 300 = 0

    N = mg cos 300

    fk = k N = k mg cos 300

    Pada sumbu X, benda dalam keadaan bergerak, maka:

    Fx = mg sin 300 - fk = m a

    mg sin 300 - k mg cos 30

    0 = m a

    a = g sin 300 - k g cos 30

    0 = (10 m/s

    2) (0,5) (0,10) (10 m/s2) (0,866) =

    4,144 m/s2

    Jadi, percepatan benda sebesar 4,144 m/s2

    2. Sebuah balok yang massanya 6 kg meluncur ke bawah pada sebuah papan

    licin dengan kemiringan 30 dari lantai. Jika jarak lantai dengan balok 10 m

    dan besarnya gaya gravitasi ditempat itu 10 m/s2, maka tentukan percepatan

    dan waktu yang diperlukan balok untuk sampai di lantai!

  • 9

    Penyelesaian:

    a. Menurut hukum II Newton:

    F = m a

    w sin 30 = m a

    mg sin 30 = m a

    (6 kg) (10 m/s2) (0,5) = (6 kg) a

    a = (10 m/s2) (0,5) = 5 m/s

    2

    Jadi, balok tersebut meluncur ke bawah dengan percepatan 5 m/s2.

    b. Ingat persamaan pada GLBB

    s = v0t + at2, karena v0 sama dengan nol, maka:

    s = at2

    10 m = (5 m/s2) t

    2

    t2 = 10 m/2,5 m/s

    2 = 4 s

    2

    t = 2 s

    Jadi, waktu yang diperlukan balok untuk sampai ke lantai adalah 2 s.

    3. Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Tali

    Gambar 2.2. Diagram benda bebas yang dihubungkan dengan Tali

    Gambar 3 menunjukkan dua buah balok A dan B dihubungkan dengan seutas

    tali terletak pada bidang mendatar yang licin. Pada salah satu balok (balok B)

    dikerjakan gaya F mendatar hingga keduanya bergerak sepanjang bidang

  • 10

    tersebut dan tali dalam keadaan tegang yang dinyatakan dengan T. Apabila

    massa balok A dan B masing-masing adalah mA dan mB, serta keduanya hanya

    bergerak pada arah komponen sumbu X saja dan percepatan keduanya sama

    yaitu a, maka resultan gaya yang bekerja pada balok A (komponen sumbu X)

    adalah:

    Fx(A) = T = mA a ...........................................................................................(4)

    Sementara itu, resultan gaya yang bekerja pada balok B (komponen sumbu x)

    adalah:

    Fx(B) = F T = mB a .....................................................................................(5)

    Dengan mensubstitusi persamaan (4) ke persamaan (5), maka diperoleh:

    F mA a = mB a

    F = mA a + mB a

    a = BA mm

    F

    ..................................................................................................(6)

    Contoh permasalahan mengenai topik ini sebagai berikut.

    1. Dua buah balok dihubungkan dengan seutas tali dan diam di atas lantai

    datar licin seperti pada gambar berikut ini.

    Balok pertama bermassa 4 kg dan balok kedua bermassa 6 kg. Gaya

    horizontal F = 40 N dikerjakan pada balok pertama. Tentukanlah:

    a. percepatan tiap balok

    b. gaya tegangan tali penghubung

    Penyelesaian:

    Gaya-gaya yang bekerja pada tiap balok ditunjukkan pada gambar di

    bawah. Perhatikan bahwa gaya tegangan tali pada m1 berarah ke kiri,

    sedangkan gaya tegangan tali pada m2 berarah ke kanan.

  • 11

    a. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan

    persamaan (6)

    a = 21 mm

    F

    =

    kgkg

    N

    64

    40

    = 4 m/s

    2

    b. Tinjau balok m2, gaya tegangan tali adalah:

    T = m2 a = (6 kg) (4 m/s2) = 24 N

    4. Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Katrol

    Gambar 2.3. Dua buah balok yang dihubungkan dengan seutas tali melalui katrol

    tunggal

    Gambar 4 menunjukkan dua buah balok A dan B yang dihubungkan dengan

    seutas tali melalui sebuah katrol yang licin dan massanya diabaikan. Apabila

    massa benda A lebih besar dari massa benda B (mA > mB), maka benda A akan

    bergerak turun dan B akan bergerak naik. Karena massa katrol dan gesekan

    pada katrol diabaikan, maka selama sistem bergerak besarnya tegangan pada

    kedua ujung tali adalah sama yaitu T. Selain itu, percepatan yang dialami oleh

    masing-masing benda adalah sama yaitu sebesar a. Dalam menentukan

    persamaan gerak berdasarkan Hukum II Newton, kita pilih gaya-gaya yang

    searah dengan gerak benda diberi tanda positif (+), sedangkan gaya-gaya yang

    berlawanan arah dengan gerak benda diberi tanda negatif (-). Resultan gaya

    yang bekerja pada balok A adalah:

    FA = mA a

    wA T = mA a ................................................................................................(7)

    Resultan gaya yang bekerja pada balok B adalah:

  • 12

    FB = mB a

    T wB = mB a ................................................................................................(8)

    Dengan menjumlahkan persamaan (7) dan persamaan (8) didapatkan:

    wA wB = mA a mB a

    (mA mB)g = (mA + mB) a

    )(

    )(

    BA

    BA

    mm

    gmma

    .............................................................................................(9)

    Besarnya tegangan tali (T) dapat ditentukan dengan mensubstitusikan

    persamaan (7) atau (8) sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut:

    T = wA mA a = mA g mA a = mA(g a) ......................................................(10)

    T = mB a + wB = mB a mB g = mB(a + g) .....................................................(11)

    Selanjutnya, salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin

    dihubungkan dengan benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui

    sebuah katrol, di mana benda yang lain dalam keadaan tergantung tampak

    seperti pada Gambar 5. Dalam hal ini, kedua benda merupakan satu sistem

    yang mengalami percepatan sama, maka berdasarkan persamaan Hukum II

    Newton dapat dinyatakan sebagai berikut:

    Gambar 5. Diagram benda bebas sistem benda yang dihubungkan dengan tali melalui

    katrol yang salah satu bendanya terdapat pada bidang licin

    F = m a

    wA T + T T + T = (mA + mB) a

    wA = (mA + mB) a

    mA g = (mA + mB) a

  • 13

    )( BA

    A

    mm

    gma

    ................................................................................................(12)

    Besarnya tegangan tali (T) dapat ditentukan dengan meninjau resultan

    gaya yang bekerja pada masing-masing benda, dan didapatkan persamaan:

    T = mA a .........................................................................................................(13)

    atau

    T = wB mB a = mB g mB a = mB(g a) ......................................................(14)

    Contoh permasalahan mengenai topik ini sebagai berikut.

    1. Dua buah benda A dan B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg

    dihubungkan dengan tali melalui sebuah katrol licin (massa tali diabaikan).

    Jika percepatan gravitasi bumi di tempat itu 10 m/s2, maka tentukan

    besarnya tegangan tali!

    Penyelesaian:

    Gunakan persamaan (9) terlebih dahulu untuk menentukan percepatan

    sistem:

    22

    /2)32(

    )/10()23(

    )(

    )(sm

    kgkg

    smkgkg

    mm

    gmma

    BA

    AB

    Untuk mencari tegangan tali, kita tinjau benda B:

    T = wB mB a = mB g mB a = mB(g a) = 3 kg (10 m/s2 2 m/s2) = 24 N

    2. Dua buah balok A dan B dengan massa masing-masing 20 kg dan 5 kg

    dihubungkan melalui sebuah katrol seperti terlihat pada gambar di bawah.

    Balok B mula-mula ditahan kemudian dilepaskan. Berapakah percepatan

    dan tegangan tali masing-masing balok? (g = 10 m/s2)

  • 14

    Penyelesaian:

    Kita tinjau sistem A dan B:

    F = m a

    T T + mB g = (mA + mB) a

    22

    /2)520(

    )/10()5(

    )(sm

    kgkg

    smkg

    mm

    gma

    BA

    B

    Tegangan tali ditentukan dengan meninjau balok A:

    T = mA a = (20 kg) (2 m/s2) = 40 N

  • 15

    1. Sebuah kotak meluncur menuruni permukaan miring yang licin. Gambarlah

    sebuah diagram yang menunjukkan gaya-gaya yang bekerja pada kotak

    tersebut.

    2. Sebuah gaya menghasilkan percepatan 5 m/s2 pada sebuah benda yang

    memiliki massa 3 kg. Jika gaya yang sama dikenakan pada benda kedua,

    gaya tersebut menghasilkan percepatan 15 m/s2. Massa benda kedua dan

    berapakah besarnya gaya tersebut?

    3. Sebuah balok yang bermassa 4 kg diam pada saat t = 0. Sebuah gaya

    konstan dalam arah horizontal Fx bekerja pada balok. Pada saat t = 3 s,

    balok telah berpindah sejauh 2,25 m. Tentukanlah besar gaya Fx tersebut.

    4. Sebuah gaya sebesar 15 N bekerja pada sebuah benda bermassa m. Benda

    bergerak pada lintasan lurus dengan kelajuan yang bertambah 10 m/s setiap

    2 s. Tentukanlah besarnya massa benda tersebut.

    5. Sebuah balok kayu didorong dengan gaya yang diperbesar secara konstan

    seperti yang ditunjukkan grafik berikut.

    Berdasarkan grafik tersebut, tentukanlah massa benda!

    Uji Pemahaman

    F

    a

    20

    10

    5 10 (m/s

    2)

    (N)

  • 16

    Daftar Pustaka

    Handayani, S. & Damari, A. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:

    Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Saripudin, A., Rustiawan, D., & Suganda, A. 2009. Praktis Belajar Fisika 1:

    Untuk SMA/MA Kelas X Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat

    Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

    Sumarsono, J. 2009. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan

    Departemen Pendidikan Nasional.

    Sunardi & Zenab, S. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama

    Widya.

    Umar, E. 2004. Fisika dan Kecakapan Hidup: Untuk Kelas 1 SMA Tengah Tahun

    Pertama. Jakarta: Ganesha Exact.