bagian ninsul
DESCRIPTION
jTRANSCRIPT
Soal Nomor 1 bagian 1
Apa yang dimaksud dengan bahwa salah satu fungsi pengemasan adalah komunikasi? Apakah di Indonesia hal
tersebut sudah berjalan dengan efektif? Jelaskan?
Soal Nomor 1 bagian 1
Definisi Kemasan
Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu
produk. Kemasan terdiri dari 3 hal : merk, kemasan dan label. ”“
Alasan Pengemasan
Kemasan memenuhi syarat
keamanan dan kemanfaatan
Kemasan dapat melaksanakan
program pemasaran
Kemasan merupakan cara
meningkatkan laba perusahaan
Soal Nomor 1 bagian 1
Sejarah Fungsi Kemasan
Primitif• Kulit binatang
dan keranjang rumput untuk wadah buah
8000 tahun lalu• Cina membuat
keramik untuk wadah cair/padat
• Indonesia membuat bambu untuk wadah cair
1950-an• Kemasan
harus “menjual” produk
1980-an• Kemasan harus
menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan membujuk konsumen
Soal Nomor 1 bagian 1
Kemasan sebagai Komunikasi
Packaging protects what it sells
Packaging sells what is protect
Packaging for communication
Faktor komunikasi sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat.
Soal Nomor 1 bagian 1
Kemasan sebagai Komunikasi (con’t 1)
Pada kemasan susu atau makanan bayi seringkali dibubuhi nomor telepon toll-free atau bebas pulsa. Nomor ini bisa dihubungi oleh konsumen tidak hanya untuk complain, tetapi juga sebagai pusat informasi untuk bertanya tentang segala hal yang berhubungan dengan produk tersebut.
Media Komunikasi
Soal Nomor 1 bagian 1
Kemasan sebagai Komunikasi (con’t 1)
Permen sering kali lebih enak dilihat dari pada rasanya. Walaupun bahan packaging yang digunakan mahal , namun mereka tetap berani untuk menggunakanannya. Jarang terdapat pesan yang tertulis dibungkus, namun kemasannya mengkomunikasikan citra yanng baik.
Media Pencitraan
Soal Nomor 4 bagian 2
Sebutkan dan Jelaskan cara-cara mengurangi bau yang disebabkan oleh proses industri?
Soal Nomor 4 bagian 2
Teori Bau
• Bau adalah sesuatu rasa yang dihasilkan dari diterimanya suatu rangsangan oleh sistem sensor indera penciuman.
• Serangan bau pada umumnya ditentukan oleh faktor-faktor: • Frekuensi -> berapa kali terjadinya
bau• Intensitas -> kekuatan bau• durasi -> berapa lama terjadinya bau• gangguan bau -> ketidak-nyamanan
atau sifat bau
Soal Nomor 4 bagian 2
Teori Bau (Con’t 1)
• Odoran tunggal dan senyawa berbau ditunjukkan oleh bau khas seperti: �• Amonia (NH3)—sejenis bau yang
mirip dengan bau busuk air kencing; �• sulfur yang direduksi total
(merkaptan)—bau-bauan yang mirip kubis busuk;
• hidrogen sulfida (H2S)—bau mirip dengan yang dikeluarkan telur busuk.
Soal Nomor 4 bagian 2
Senyawa Bau Dalam Emisi Sumber Industri
Soal Nomor 4 bagian 2
Metode Pengukuran Bau Ditetapkan dalam KEP-50/ MENLH/11/1996
Ketiga metode tersebut biasanya digunakan untuk mengukur konsentrasi sesuatu bau, sebagai campurannya adalah: 1. Prosedur analisis kimia untuk mengenali
senyawa bau dan menentukan tingkat konsentrasi bau: misalnya sangat dilarang bagi odoran tunggal menggunakan GC–MS atau sejenisnya;
2. Prosedur pengukuran sensor/indra penciuman untuk menentukan kekuatan bau: misalnya olfaktometri untuk suatu campuran odoran; dan
3. Prosedur hidung elektronik untuk menentukan semua pola konsentrasi bau dengan hasil-hasil yang berkaitan dengan observasi manusia. Hal ini didasarkan pada sensor kimia.
Soal Nomor 4 bagian 2
Teori Bau (Con’t 1)
• Odoran tunggal dan senyawa berbau ditunjukkan oleh bau khas seperti: �• Amonia (NH3)—sejenis bau yang
mirip dengan bau busuk air kencing; �• sulfur yang direduksi total
(merkaptan)—bau-bauan yang mirip kubis busuk;
• hidrogen sulfida (H2S)—bau mirip dengan yang dikeluarkan telur busuk.
Soal Nomor 4 bagian 2
Prinsip Pengendalian Sumber Bau
Prinsip-prinsip dalam pengendalian sumber bau adalah untuk mencegah pembentukan bau atau mengurangi bau pada konsentrasi tertentu guna menghasilkan unsur yang kurang berbau.
Pengendalian BauMengubah sumber-sumber odoran gas menjadi cairan senyawa bebas
dengan teknik sedemikian rupa seperti pembersihan cairan dengan
cara scrubbing cairan
Mendistribusikan odoran secara lebih luas dengan cara meloloskannya
melalui ventilasi atau cerobong asap
Soal Nomor 4 bagian 2
Pilihan metode atau kombinasi metode-metode yang dipergunakan untuk mengendalikan bau dalam aliran gas akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
Fase odoran : gas, cair atau padat
Volume gas (atau uap) yang dihasilkan dan laju
kecepatan alirannya
Sumber-sumber odor : poin sumber atau
penyebaran
Konsentrasi bau minimum (ambang bau)
Standar bau yang relevan (odoran tunggal
juga untuk campuran dari banyak senyawa
berbau)
Suhu
Komposisi kimia dari campuran yang
menyebabkan bau
Pertimbangan pertimbangan ekonomis
Soal Nomor 4 bagian 2
Soal Nomor 4 bagian 2
kondensor tipikal tak langsung yang
dipergunakan untuk mengurangi gas berbau
yang jenuh
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Kondensasi
Proses atau penanganan bau melalui kondensasi adalah sebagai berikut: �1. Ketika uap panas menyentuh media pendingin, panas pun ditransfer dari gas
panas ke permukaan pendingin; 2. Ketika suhu aliran uap didinginkan, kinetik rata-rata gas dikurangi; 3. pada akhirnya, molekul-molekul gas tersebut berkurang kecepatannya dan
berjubel sehingga gaya tarik-menarik antar molekul tersebut menyebabkan mereka mengembun menjadi cairan.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Kondensasi (con’t 1)
Pertimbangan terhadap penggunaan kondensasi dalam pengendalian bau termasuk di antaranya: �• Pilihan terhadap kondensasi langsung atau tak langsung; �• Keterbatasan untuk mencapai penurunan suhu tinggi; dan �• Kondensasi dianggap sebagai pra–pengolahan oleh karena itu pengolahan lain
seperti adsorpsi, absorpsi atau insinersi adalah penting untuk menurunkan volume gas total.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Insinerasi
Insinerasi adalah pengoksidasian bau menjadi karbon dioksida dan air melalui pembakaran bau dengan bahan bakar dan udara. Untuk mencapai pembakaran yang sempurna segera setelah udara (oksigen), limbah dan bahan bakar sudah saling kontak, harus disediakan persyaratan berikut: � Suhu cukup tinggi untuk membakar campuran sampahbahan bakar; � Pencampuran secara turbulen antara udara dan sampahbahan bakar; dan � Masa residensi yang cukup agar terjadi reaksi.
Pembakaran tak sempurna dari banyak senyawa organik menghasilkan pembentukan aldehida dan asam-asam organik yang dapat menciptakan masalah pencemaran tambahan. Bila ini terjadi, polutan-polutan tersebut mungkin memerlukan beberapa jenis scrubber untuk menghilangkan mereka sebelum dilepas ke atmosfer
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Insinerasi (con’t 1)
Afterburner adalah sebuah dapur berlapis batu tahan api yang dilengkapi dengan satu atau lebih alat pembakar. Tungku tersebut harus dilengkapi dengan pengontrol–indikator suhu dan sebuah alarm suhu tinggi yang terpisah. Sistem pelindung ledakan harus dipasang bila gas berbau tersebut mampu membentuk campuran yang mudah meledak atau bila gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakarnya.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Insinerasi (con’t 1)
Afterburner adalah sebuah dapur berlapis batu tahan api yang dilengkapi dengan satu atau lebih alat pembakar. Tungku tersebut harus dilengkapi dengan pengontrol–indikator suhu dan sebuah alarm suhu tinggi yang terpisah. Sistem pelindung ledakan harus dipasang bila gas berbau tersebut mampu membentuk campuran yang mudah meledak atau bila gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakarnya.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Insinerasi (con’t 1)
Afterburner adalah sebuah dapur berlapis batu tahan api yang dilengkapi dengan satu atau lebih alat pembakar. Tungku tersebut harus dilengkapi dengan pengontrol–indikator suhu dan sebuah alarm suhu tinggi yang terpisah. Sistem pelindung ledakan harus dipasang bila gas berbau tersebut mampu membentuk campuran yang mudah meledak atau bila gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakarnya.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Insinerasi (con’t 1)
Sistem absorpsi terdiri dari: �• Scrubber tahapan tunggal yang dapat
dipergunakan untuk mengolah udara ventilasi pabrik. �
• Scrubber tahapan ganda yang paling sering dipergunakan untuk mengolah emisi-emisi proses. Pada sistem tahapan ganda, pemisah ikutan, venturi scrubber dan scrubber jenis semprotan biasanya digabungkan dalam tahap pertama untuk menghilangkan partikulat dan aerosol dari aliran gas agar supaya tahapan-tahapan scrubber selanjutnya menjadi lebih efektif dalam mencapai pemusnahan bau.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Adsorbsi Karbon Aktif
Kolom adsorpsi karbon aktif digunakan untuk mengolah emisi bau yang berasal dari sumber-sumber limbah yang melepaskan senyawa sangat berbau seperti H2S.
Jumlah gas (atau uap) yang diadsorbsi oleh unsur padat bergantung pada: �• Sifat adsorben; �• sifat gas yang diadsorbsi; �• area permukaan adsorben; • suhu • tekanan gas.
Empat adsorben penting yang dipergunakan secara luas dalam industri akan dipelajari secara singkat, yaitu: �1. Karbon aktif (yang paling lazim
digunakan); �2. Alumina aktif; �3. gel silika; dan �4. saringan molekuler.
Soal Nomor 4 bagian 2
Pengendalian Bau : Biofiltrasi
Prosedur biofiltrasi adalah mirip dengan scrubbing kimiawi, kecuali bahwa dalam biofiltrasi, bau dihilangkan dengan aksi bakterial. Reaksi-reaksi fase-uap bisa juga terjadi dengan senyawasenyawa kimia tertentu yang mengurangi intensitas bau dengan memproduksi lebih sedikit unsur-unsur pokok bau, mirip reaksi dengan oksidan kimiawi.
Biofilter—Filter dibungkus dengan media organik yaitu organisme mikrobiologis residen. Sistem ini memerlukan prakondisi limbah gas untuk meningkatkan kandungan cairan. Dalam sejumlah aplikasi, pengasaman dari media filter tersebut bisa naik dengan digunakannya filter dan sehingga menurunkan kinerja. Kinerja filter bisa pula dipengaruhi oleh fluktuasi dalam konsentrasi kimia dalam aliran gas. Lebih lanajut, kesulitan mungkin dialami dalam menghadapi patogen yang dibangkitkan dalam filter biologis