bagian i: analisis lingkungan bisnisxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/bp_outline_v.8.docx ·...

86
RINGKASAN EKSEKUTIF BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS I.1 Batasan Umum Produk dan Pasar (jelaskan secara umum mengenai produk apa yang akan ditawarkan dan pasar (secara luas) yang akan dimasuki, untuk memberikan konteks dan batas dari analisis berikutnya) I.2 Lingkungan Eksternal Usaha - Sosial-Budaya/ Umum - Perekonomian - Politik dan Pemerintahan - Peraturan-peraturan Pemerintah yang Relevan - Kesimpulan I.3 Analisis Lingkungan Industri dan Persaingan - Analisis Industri - Analisis Persaingan - Analisis Kelompok Strategis - Kesimpulan I.4 Analisis Peluang Bisnis dan Skenario - Analisis Permintaan

Upload: duongtuyen

Post on 11-Mar-2018

227 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

RINGKASAN EKSEKUTIF

BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

I.1 Batasan Umum Produk dan Pasar

(jelaskan secara umum mengenai produk apa yang akan ditawarkan dan pasar

(secara luas) yang akan dimasuki, untuk memberikan konteks dan batas dari analisis

berikutnya)

I.2 Lingkungan Eksternal Usaha

- Sosial-Budaya/ Umum

- Perekonomian

- Politik dan Pemerintahan

- Peraturan-peraturan Pemerintah yang Relevan

- Kesimpulan

I.3 Analisis Lingkungan Industri dan Persaingan

- Analisis Industri

- Analisis Persaingan

- Analisis Kelompok Strategis

- Kesimpulan

I.4 Analisis Peluang Bisnis dan Skenario

- Analisis Permintaan

- Analisis Penawaran

- Faktor-Faktor yang Relevan

- Peta Skenario

- Analisis Kemungkinan Skenario

Page 2: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

- Kesimpulan

BAGIAN II: STRATEGI DAN RENCANA OPERASIONAL

II.1 Produk Yang Ditawarkan

(beri keterangan semendetail mungkin)

II.2 Strategi Perusahaan

- Bentuk Badan Hukum

- Visi dan Misi

- Tujuan dan Sasaran

- Nilai-Nilai Utama yang Dianut

- Kompetensi Inti yang Diperlukan

II.3 Strategi Pemasaran

- Analisis Daya Tarik Pasar/Segmen

- Analisis Kekuatan Bisnis

- Strategi Segmentasi dan Proyeksi Ukuran Pasar Sasaran

- Strategi Pemosisian Produk/Layanan

- Strategi Produk, Merek, dan Kemasan

- Strategi Distribusi

- Strategi Komunikasi

- Dll.

II.4 Strategi Operasi

- Proses Operasi

- Sarana Produksi/Penyediaan Layanan

- Pemilihan Lokasi

Page 3: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

- Strategi Pengadaan

- Strategi Kualitas

- Dll.

II.5 Strategi SDM dan Organisasi

- Rancangan Organisasi

- Pengisian Jabatan: Tim Inti Manajemen

- Pengisian Posisi: Karyawan Operasional

- Sistem Imbalan dan Penggajian

- Dll.

II.6 Strategi Keuangan dan Pendanaan

- Penentuan Komposisi Pendanaan

- Sumber-Sumber Pendanaan

- Penghitungan Biaya Modal

BAGIAN III: ANALISIS KEUANGAN

III.1 Proyeksi-proyeksi Keuangan

a. Laba-Rugi

b. Neraca Pro-forma

c. Proyeksi Arus Kas

III.2 Analisis Kelayakan dari Dimensi Keuangan

BAGIAN IV: PENUTUP

IV.1 Penutup

IV.2 Kesimpulan

Page 4: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

REFERENSI

- Daftar Pustaka

- Alawam Websites Rujukan

LAMPIRAN

- Detail Perhitungan/Data Analisis LIngkungan Eksternal

- Detail Perhitungan/Data Analisis Skenario

- Detail Perhitungan/Data Analisis Pemasaran

- Detail Perhitungan/Data Analisis Operasi

- Detail Perhitungan/Data Analisis Sumber Daya Manusia/Organisasi

- Detail Perhitungan/Data Analisis Keuangan

- Detail Perhitungan/Data Analisis lainnya

Ini paper terakhir yang diprint kemarin. Jadi masih ada beberapa perbaikan yang perlu ;

1. Update data hingga 2009; kemarin belum sempat di forecast

2. Strategic map belum dibuat grafik dan tulisannya

3. Analisis Penawaran belum diketik

4. dan... (tentunya) analisis demand masih menunggu kuisioner

5. Strategi generik (which is Diferensiasi) akan diletakkan di chapter mana

--

Regards,

Fadli

Page 5: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

RINGKASAN EKSEKUTIF

PT. Jagung Sentosa Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi pangan

fungsional berbentuk mie yang terbuat dari 100% jagung produksi lokal. Produk

pangan ini secara alami tidak mengandung gluten, mengandung serat alami tinggi

(7.67%), pro vitamin A, dan memiliki nilai ke”lokal”an yang tinggi dengan

memanfaatkan posisi mie sebagai salah satu makanan pokok di Indonesia. Mie

jagung ini tidak hanya bermanfaat sebagai alternatif bahan pangan pokok selain

beras, jagung, ketela rambat, sagu, mie terigu, bihun; namun juga sebagai solusi

pangan untuk masyarakat dengan kebutuhan diet khusus.

Produk ini merupakan produk pionir di Indonesia yang dikembangkan oleh

SEAFAST-IPB (South East Asia Food Agriculture Science and Technology – Institut

Pertanian Bogor) untuk mengurangi penggunaan gandum impor sekaligus

memanfaatkan sumber daya pangan nasional; bagian dari Program Riset Unggulan

Nasional 2008. Selama ini, produk ditawarkan secara terbatas dan diproduksi dalam

skala pilot project plant.

PT. Jagung Sentosa Indonesia memiliki visi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Indonesia melalui penyediaan produk makanan berbasis jagung yang

bermutu. Produk mie jagung ini, tidak hanya memberikan nilai tambah bagi portofolio

makanan pokok masyarakat Indonesia, namun juga memberikan tambahan

kesejahteraan bagi petani lokal.

Positioning dan optimalisasi merek sebagai produk pionir merupakan salah satu

kunci strategi pemasaran untuk meraup pangsa pasar dan meningkatkan

permintaan terhadap produk mie jagung. Aliansi dengan produsen mie juga menjadi

keunggulan bersaing perusahaan dari sisi operasi. Strategi keuangan akan

Page 6: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

menggunakan private equity firm untuk memitigasi resiko investasi untuk membiayai

produksi investasi perusahaan.

Kata Kunci : mie jagung, serat, bebas pewarna buatan, bebas gluten

Page 7: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini pola kehidupan masyarakat terutama di perkotaan telah berubah menjadi

lebih dinamis untuk mengikuti persaingan yang ada. Dalam keseharian, umumnya

mereka akan berada di luar rumah untuk melakukan aktivitas mulai dari bekerja

hingga bersosialisasi. Hal ini menjadi prioritas bagi sebagian besar orang sehingga

aktivitas olahraga ataupun istirahat untuk sementara waktu dikesampingkan atau

dikurangi.

Kondisi seperti demikian semakin disadari oleh sebagian besar masyarakat yang

akhirnya mengkompensasi kurangnya olahraga dan istirahat, ataupun aktivitas

merokoknya dengan mengkonsumsi pangan yang menyehatkan. Dalam hal ini,

pangan menyehatkan yang dimaksud antara lain makanan yang mengandung serat

yang umumnya tidak terdapat di makanan tipe “junk food”, rendah kandungan lemak,

garam, dan gula, bebas bahan tambahan pangan seperti MSG, pewarna maupun

pengawet, serta kaya akan nutrisi1.

Masyarakat Indonesia yang masih tergabung di Asia Tenggara sudah terbiasa

mengkonsumsi makanan berbentuk mie. Hal ini terbukti dari sajian mie sangat

beragam di Indonesia mulai dari menu yang umum seperti mie goreng dan mie rebus

hingga menjadi menu tradisional seperti mie celo Palembang, mie cakalang Manado,

dan mie godog Jawa

Melihat kondisi di atas, penggabungan manfaat kesehatan dalam bentuk mie

sebagai makanan akan memberikan manfaat kepada mereka yang memiliki pola

kehidupan yang dinamis namun tetap ingin menjaga kesehatan.

1 http://www.depkes.go.id

Page 8: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Gambaran Umum Bisnis

Bisnis yang akan dimasuki oleh PT. Jagung Sentosa Indonesia adalah bisnis pangan

fungsional olahan dalam kemasan. Secara khusus, produk yang diproduksi adalah

pangan fungsional olahan yang mengenyangkan dalam kemasan yang perlu diolah

lebih lanjut sebelum dikonsumsi. Mie ini mengusung kandungan serat tinggi serta,

bebas pewarna makanan.

Pesaing yang akan dihadapi mie ini akan sangat beragam, mulai dari produk

sejenisnya hingga produk substitusi. Bentuk produk pesaingnya pun sangat

bervariasi tergantung pada konsumsi keseharian konsumen yang berorientasi pada

kesehatan. Sebagai langkah awal, produk ini akan dipasarkan di kota-kota besar di

Pulau Jawa dengan mempertimbangkan gaya hidup yang dinamis, sibuk dan peduli

terhadap kesehatan.

Identitas Bisnis

Definisi bisnis perusahaan adalah memproduksi dan memasarkan makanan dalam

kemasan dalam bentuk mie yang terbuat dari 100% jagung dengan mengusung

manfaat kesehatan melalui konsumsi pangan yang mengandung serat tinggi dan

bebas pewarna makanan sehingga terasa kenyang lebih lama.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk membuat suatu rencana dan strategi bisnis

pangan fungsional dalam kemasan yaitu mie jagung berserat tinggi, bebas pewarna

dan indeks glikemik yang rendah dengan menerapkan berbagai teori dan ilmu yang

diperoleh di perkuliahan secara terintegrasi sekaligus sebagai ajang latihan dalam

menghadapi peristiwa yang akan terjadi di kehidupan bisnis yang nyata.

Page 9: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan rencana bisnis ini meliputi penetapan batas produk dan

pasar, analisis lingkungan makro, mikro, dan peluang bisnis. Pada bab berikutnya

akan dibahas strategi operasional meliputi strategi pemasaran, operasi, sumber daya

manusia, dan proyeksi keuangan.

Metode Pengumpulan Data

Data-data yang dikumpulkan berasal dari data sekunder berupa studi literatur, data

BPS, laporan Euromonitor dan berbagai data yang diperoleh melalui website

searching. Data primer dikumpulkan melalui proses focus group discussion (FGD)

dan interview kepada konsumen mengenai pola hidup dan konsumsi makanan sehat

yang selanjutnya diklarifikasi menggunakan kuesioner dengan responden konsumen.

Interview kepada para pakar dan praktisi dalam industri ini juga dilakukan untuk

memperoleh insight di lapangan.

Page 10: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS

I.1 Batasan Umum Produk dan Pasar

Produk yang akan diproduksi oleh PT. Jagung Sentosa Indonesia adalah pangan

fungsional dalam kemasan berbentuk mie yang terbuat dari 100% jagung lokal

dengan kandungan serat tinggi, pro vitamin A, serta bebas pewarna dan pengawet

makanan. Produk yang dijual dengan merek “Korina” ini meningkatkan nilai tambah

jagung pati (Zea mays L. ssp.) yang selama ini dikonsumsi sebagai makanan pokok

secara terbatas (50%2) di daerah tertentu, yang sedang digalakkan oleh Pemerintah

sebagai makanan pokok nasional untuk diversifikasi pangan.

Pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan adalah pangan fungsional olahan dalam

kemasan yang mengenyangkan. Dalam kategori ini, terdapat oatmeal atau havermut,

sereal beraneka rasa, roti gandum utuh (whole-grain wheat bread), serta pasta.

Oatmeal umumnya disajikan dalam bentuk bubur dengan cara direbus dengan air

atau susu. Sereal merupakan komposit dari beberapa biji-bijian dan dengan berbagai

rasa yang menarik disajikan dengan susu dingin atau sekedar dikudap. Roti gandum

utuh sering dikonsumsi dengan selai buah-buahan, pasta cokelat, keju lembaran,

margarin dan meises cokelat, daging asap atau telur mata sapi pada saat sarapan

atau sebagai kudapan. Akhir-akhir ini, pasta menjadi semakin terkenal karena

banyak disajikan di rumah-rumah makan meskipun baru dalam bentuk spaghetti atau

makaroni.

Kategori pangan fungsional ini umumnya memerlukan adaptasi yang relatif lama bagi

konsumen Indonesia karena bukan merupakan produk lokal yang umum dikonsumsi.

Beberapa bentuk produk yang ada di pasaran memiliki penampilan yang kurang

2 Kasryno, Faisal, Effendy Pasandaran, Suyamto, dan Made O. Adnyana, Buku Jagung, Penerbit Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Departemen Pertanian, 2007

Page 11: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

menarik, seperti roti gandum utuh yang tampak kurang bersih. Dari sisi rasa, oatmeal

memiliki rasa yang asing bagi lidah orang Asia. Selain itu, sereal dan pasta belum

merupakan produk yang umum dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, tidak seperti

beras dan mie. Mie jagung “Korina” merupakan produk pionir di Indonesia yang

menawarkan produk dengan manfaat menyehatkan pada konsumen dalam bentuk

makanan yang sudah umum dikonsumsi. .

Berdasarkan kategori bentuk produk, mie dapat digolongkan ke dalam beberapa

kelompok, yaitu mie basah, mie kering, mie rebus, mie kukus serta mie instan3. Mie

kering sudah umum digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti nasi dan diolah

menjadi berbagai menu masakan sebagai lauk. Mie kering dikemas tanpa disertai

bumbu untuk menawarkan fleksibilitas penggunaan produk bagi konsumen.

Core benefit mie jagung bagi pasar yang dimasukinya adalah menyediakan makanan

menyehatkan dalam kemasan. Basic product-nya adalah makanan yang

mengandung serat, vitamin, rendah lemak, tanpa pengawet dan tanpa zat pewarna.

Mie jagung terbuat dari karbohidrat kompleks, berasal dari jagung yang merupakan

makanan pokok di Indonesia.

Expected product adalah makanan yang menyehatkan dalam bentuk setengah jadi;

yang siap dimasak dalam waktu kurang dari 1 jam untuk siap dikonsumsi.

3 http://www.bogasariflour.com/ref_noodle.htm

Page 12: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

CoreBenefit

Basic product

Expected product

Augmented product

Potential product

Gambar I.1 Lima level produk4

Produk makanan dalam kemasan yang baik bahan utamanya, maupun proses

pengolahannya menyebabkan produk akhir yang ditawarkan kepada konsumen

memiliki atribut yang dipersepsikan sebagai atribut kurang menyehatkan. Atribut

yang dimaksud antara lain (namun tidak terbatas pada) penggunaan zat pewarna,

zat pengawet, kandungan kolesterol yang berlebihan, lemak jenuh yang berlebihan,

dan sebagainya.

Augmented product yang ditawarkan oleh perusahaan adalah bentuk makanan yang

sangat familiar untuk konsumen Indonesia. Produk perusahaan mengikuti bentuk,

dan sensasi mengunyah yang diterima oleh pasar Indonesia. Karakteristik produksi

mengikuti standar produk mie kering, yang diproses secara higienis, untuk

menghasilkan produk yang fleksibel dalam pengolahannya, dibuat dari bahan tepung

jagung, memiliki kandungan gizi yang kompetitif dengan produk sejenis, dan dikemas

4 Kotler, Philip. Keller, Kevin Lane. Marketing Management 13th edition. Pearson International Edition. 2009. page 358.

Page 13: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

untuk segmen pasar yang dimasukinya. Bentuk makanan, standar produk, dan

kandungan gizi yang lebih menyehatkan menjadi karakteristik produk mie jagung

yang membedakannya dengan jenis produk makanan menyehatkan sekaligus

mengenyangkan yang ada di pasaran.

I.2 Lingkungan Eksternal Usaha

Pemahaman atas lingkungan eksternal usaha merupakan faktor kritis yang

menentukan keberlangsungan dan kesuksesan perusahaan. Pemahaman faktor

eksternal yang sinkron dengan pengetahuan lingkungan internal usaha akan

membentuk visi, misi dan implikasi tindakan manajemen yang menentukan strategic

competitiveness perusahaan.

DEMOGRAFI

GLOBAL

MAKROEKONOMI

POLITIK HUKUM

SOSIAL BUDAYA

TEKNOLOGI

PENDATANG BARU

PEMASOKPEMBELI

PRODUK SUBSTITUSI

A

C

B

Gambar I.2 Model Lingkungan 4 Dimensi5

Analisis lingkungan eksternal dan internal dilakukan menggunakan model lingkungan

4 dimensi yang terdiri atas faktor lingkungan umum, lingkungan pasar, lingkungan

industri, dan lingkungan perusahaan. Analisis lingkungan eksternal yang mengacu

pada analisis lingkungan umum meliputi:

5 Kristamuljana, Sammy. Model Empat Dimensi Lingkungan Bisnis

Page 14: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

a. Sosial-Budaya/ Umum

Dalam satu dekade terakhir, terjadi pergeseran pola konsumsi masyarakat

Indonesia6. Kehidupan di perkotaan yang dinamis menyebabkan sebagian

besar masyarakat menjadi semakin sibuk sehingga tuntutan untuk

pemenuhan kebutuhan gizi secara praktis menjadi semakin tinggi. Selain itu,

terjadi pula pergeseran pola konsumsi termasuk di dalamnya perubahan

dominasi jenis makanan pokok untuk segmen tertentu7.

Data berikut menunjukkan peningkatan skor Pola Pangan Harapan (PPH);

menunjukkan informasi mengenai pencapaian kuantitas dan kualitas

konsumsi, yang menggambarkan pencapaian ragam (diversifikasi) konsumsi

pangan. Semakin besar skor PPH maka kualitas konsumsi pangan dinilai

semakin baik. Kualitas konsumsi pangan yang dianggap sempurna diberikan

pada angka kecukupan gizi dengan skor PPH mencapai 100.

Wilayah 1999 2002 2003* 2004* 2005*Kota 68,5 80,1 81,9 80,0 81,0Desa 64,4 72,5 75,1 74,0 77,6Kota+Desa 66,3 72,6 77,5 76,9 79,1Sumber: Susenas berbagai tahun (diolah)*Data Modul

Gambar I.3 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Data tersebut menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi

makanan yang berkualitas dan memiliki kandungan gizi yang cukup semakin

meningkat. Data pendukung dari sumber yang sama juga menunjukkan

penurunan temuan produk pangan yang mengandung bahan berbahaya.

6 Departemen Kesehatan. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010. 7 Hardiansyah dan Leily Amalia. Perkembangan Konsumsi Terigu dan Pangan Olahannya di Indonesia 1993-2005. Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2007 2(1): 8-15

Page 15: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Hasil Pemeriksaan2001 2002 2003 2004

Jumlah Sampel

Persentase

Jumlah Sampel

Persentase

Jumlah Sampel

Persentase

Jumlah Sampel

Jumlah sampel 5216 17938 20547 32740A. Jumlah sampel yang memenuhi syarat 3817 73.18% 16542 92.22% 19289 93.88% 29564B. Jumlah sampel TMS: 1399 26.82% 1396 7.78% 1258 6.12% 3176

- Pemanis buatan TMS 219 4.20% 645 3.60% 326 1.59% -

- Pengawet TMS 229 4.39% 170 0.95% 52 0.25% 372- Formalin - - 137 0.76% 82 0.40% 213- Boraks - - 127 0.71% 106 0.52% 538- Pewarna bukan

untuk makanan - - 190 1.06% 204 0.99% 967- Cemaran mikroba

TMS 79 1.51% - 33 0.16% 748- Lain-lain 811 15.55% - 475 2.31% 338Sumber: BPOM, 2006Ket: Jumlah sampel merupakan hasil penjumlahan A dan B.

Gambar I.4 Persentase Pelanggaran Produk Pangan8

Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepedulian masyarakat untuk

mengkonsumsi makanan yang sehat semakin meningkat. Demikian pula

pada kepedulian produsen untuk memproduksi makanan yang sehat semakin

tinggi.

b. Perekonomian

Indikator ekonomi Indonesia menunjukkan pertumbuhan Produk Domestik

Bruto (PDB) yang relatif baik. Bahkan hingga akhir 2009, PDB Indonesia

diperkirakan masih tumbuh 5%-6%, melebihi rata-rata pertumbuhan PDB

dunia yang sebesar 4%.

8 Departemen Kesehatan. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2006-2010.

Page 16: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Gambar I.5 Produk Domestik Bruto Indonesia9

Angka inflasi Indonesia juga diperkirakan masih positif dan tidak terjadi

deflasi. Hal ini dikarenakan ekonomi Indonesia yang sebagian besar

ditunjang oleh aktivitas konsumsi, serta adanya stimulus melalui belanja

pemerintah sebesar Rp 71,3 trilyun atau 1,4% dari PDB. Pada bulan Mei

2009, pertumbuhan GDP Indonesia mencapai 4,4%10. Pencapaian ini sangat

baik di tengah situasi krisis global saat ini dimana pertumbuhan ekonomi

negara lain umumnya negatif. Tingkat ekonomi ini menaikkan derajat

ekonomi Indonesia sejajar dengan pertumbuhan ekonomi China, Brazil, India,

dan Korea Selatan. Menurut data BPS pada bulan yang sama, inflasi

Indonesia khusus untuk produk prepared food mencapai 3,3%11, dan

diperkirakan akan mencapai 7,92% untuk tahun 2009.

Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif bagi prospek ekonomi Indonesia yang

ditandai dengan masuknya modal asing melalui pasar modal Indonesia

maupun investasi langsung melalui perusahaan penanaman modal asing.

c. Politik dan Pemerintahan

Dalam pemerintahan terakhir, terjadi kestabilan situasi politik; bahkan ketika

negara dalam situasi resesi keuangan global, dan kebijakan pemerintah yang

konsisten untuk meningkatkan swasembada pangan. Pada bulan Mei 2009,

pemerintah mengizinkan BULOG untuk melakukan ekspor beras sebagai 9 International Monetary Fund. www.imf.org10 Badan Pusat Statistik. www.bps.go.id.11 Ibid.

Page 17: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

bukti bahwa Indonesia berhasil kembali menjadi negara swasembada beras;

bahkan memiliki cadangan beras yang dimanfaatkan untuk menambah

devisa negara melalui ekspor.

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 -

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

Produksi Tanaman Pangan Indonesia

JagungKetelaPadiUbi Jalar

Prod

uksi

(000

ton)

Gambar I.6 Produksi Tanaman Pangan Indonesia12

Peraturan perundang-undangan mengenai pangan tercantum dalam Undang-

Undang tentang Pangan Nomor 7 tahun 2006 dimana dalam undang-undang

tersebut pangan olahan didefinisikan sebagai: “makanan dan minuman hasil

proses dengan cara atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan

tambahan”.

Secara lebih lanjut, undang-undang tersebut juga mengatur mengenai sistem,

keamanan, produksi, pengangkutan, peredaran, sanitasi, kemasan, iradiasi,

rekayasa genetik, mutu, gizi, label, iklan, dan ketahanan pangan dimana

untuk setiap hal tersebut diatas telah diatur persyaratan yang harus dipenuhi.

Bagi perusahaan-perusahaan yang akan mengeluarkan produk pangan,

diwajibkan untuk menyelenggarakan sistem jaminan mutu dan perusahaan-12 Departemen Pertanian. www.deptan.go.id.

Page 18: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

perusahaan yang mengeluarkan produk pangan dilarang menggunakan

produk berbahaya dan tercemar.

Pemerintah Indonesia juga menunjukkan keseriusannya dalam memenuhi

kebutuhan pangan nasional melalui swasembada pangan dengan

mengeluarkan kebiijakan mengenai ketahanan pangan sebagaimana diatur

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 2002. Dalam peraturan

tersebut, pemerintah (baik pusat maupun daerah) menyatakan bahwa

pemerintah mewujudkan penyediakan pangan melalui pengembangan

system produksi pangan yang bertumpu pada sumber daya, kelembagaan,

dan budaya lokal sehingga sumber penyediaan pangan diutamakan berasal

dari produksi pangan dalam negeri.

Selain dari peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana

disebutkan di atas, kebijakan pemerintah di bidang produksi jagung nasional

juga akan memberi dampak ke Perusahaan karena Perusahaan

menggunakan tepung jagung sebagai bahan dasar pembuatan produk-

produknya. Pada akhir tahun 2008, Departemen Pertanian berencana

mengoptimalkan penyaluran subsidi benih jagung hibrida sekaligus

meningkatkan sosialisasi penggunaan benih hibrida di dalam negeri.

Peningkatan benih hibrida diharapkan akan menumbang tambahan produksi

jagung nasional sebesar 20% karena tingkat produktivitas tanaman jagung

yang mencapai 7-10 ton per ha.

Dari kebijakan di atas, dapat diketahui bahwa pemerintah mendukung

pertumbuhan produksi jagung nasional dengan meningkatkan penggunaan

benih hibrida. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa dengan

semakin gencarnya pemerintah mencanangkan program-program untuk

Page 19: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

meningkatkan produksi jagung nasional, maka semakin tersedia jagung

dengan kualitas baik yang tentunya dengan ketersediaan tersebut akan

menghambat fluktuasi harga jagung dimana kondisi ini akan menguntungkan

bagi Perusahaan.

d. Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi yang ditunjang oleh konsumsi, salah satunya adalah

pangan, menunjukkan potensi untuk mendirikan bisnis berbasis pangan.

Perusahaan akan menghadapi resiko politik yang lebih kecil karena komitmen

pemerintah untuk memberantas praktek korupsi di Indonesia.

Page 20: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

I.3 Analisis Lingkungan Industri dan Persaingan

I.3.1 Analisis Lingkungan Industri

Sesuai batasan produk dan pasar, maka PT. Jagung Sentosa Indonesia memasuki

lingkungan bisnis pangan fungsional olahan dalam kemasan yang mengenyangkan.

Dalam lingkungan bisnis ini, terdapat berbagai jenis produk, meliputi oats, roti

gandum (whole-grain wheat bread), pasta, dan serealia.

Type VolumeVolume Growth (%) Value

Value Growth (%)

Ratio***

Confectionery 158,8 43,4 8777,2 141,4 55,27Bakery products 796,4 35,7 13390,9 96,7 16,81Ice cream 73520,2 30,2 1796,4 110 0,02Dairy products 631,6 50 12694,3 119 20,10Sweet and savoury snacks 239,8 45,8 5887,2 99,4 24,55Snack bars 0 0 0 0 0Meal replacement products 0,7 141,2 98,1 271,4 140,14Ready meals 0,9 46,7 37,4 72,5 41,56Soup 0,3 36,1 272, 81,9 90,67Pasta 3 41,1 76,2 86,6 25,40Noodles 1042 39,4 10442,3 54,5 10,00Canned/preserved food 40,5 50,3 1234,4 81,7 30,48Frozen processed food 32 233,4 1604,1 352,2 50,13Dried processed food 4727,6 42,1 14777,8 71 5,24Chilled processed food 8,2 46,5 407,7 75,7 49,72Oils and fats 491,7 52,3 5437,2 79,3 11,06Sauces, dressings and condiments 232,4 41,1 3485,4 68,6 15,00Baby food 69 71 4649,7 157,7 67,39Spreads 9,7 32,8 460,4 81,9 47,46Packaged food 7550,4 43,2 84975,7 96,9 11,25* in thousand tonnes except ice cream in thousand litres** in billion Rupiah*** ratio of product value per unit (billion rupiah per thousand tonnes)

Gambar I.7 Data Penjualan Retail, tahun 200513

13 Euromonitor International. The market of packaged food in Indonesia 2006.

Page 21: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Data pada Gambar I.7 menunjukkan pertumbuhan yang baik pada industri pangan

fungsional sebagai konsekuensi tumbuhnya jumlah konsumen yang sadar

kesehatan. Dibandingkan dengan volume bisnis industri makanan dalam kemasan

(packaged food), industri ini relatif kecil; namun memiliki prospek yang menjanjikan.

Analisis Industri

Oats

Perkembangan rata-rata volume penjualan ritel sereal sarapan pada tahun 2000

hingga 2005 adalah sebesar 7%, dengan total pertumbuhan selama lima tahun

sebesar 40,3% yaitu dari 2.300 ton menjadi 3.300 ton. Pada tahun 2000, nilai

penjualan ritel sereal sarapan adalah sebesar 124,4 miliar Rupiah, dengan rata-

rata pertumbuhan tahunan sebesar 16% menjadi 260,8 miliar Rupiah pada tahun

200514.

Popularitas sereal sarapan jenis oatmeal ini merupakan pengaruh dari persepsi

produk yang baik, yang merupakan kombinasi dari keprakisan mengonsumsi dan

kandungan nutrisi yang tinggi yang terdapat dalam satu kemasan. Oats

mengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

(cari reference). Fitur ini relevan dengan kebutuhan keluarga di kota-kota besar

yang semakin peduli dengan kesehatan.

Di Indonesia, terdapat dua pelaku bisnis dalam industri oatmeal, yaitu PepsiCo

Inc. yang merupakan produsen Quaker Oats dan Federal Oats Mills Sdn Bhd

yang merupakan produsen Captain Oats. PepsiCo adalah pelaku bisnis terbesar

dalam industri ini dengan pangsa pasar rata-rata sebesar 96,2% selama tahun

14 2006 Euromonitor Healthy Packaged Foods

Page 22: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

2001 sampai dengan 2004. Sedangkan kompetitornya, memiliki pangsa pasar

rata-rata sebesar 3.8% selama periode yang sama.

Nilai penjualan ritel industri oatmeal bertumbuh sebesar rata-rata 14,1% dari 34,5

miliar Rupiah pada tahun 2001 menjadi 51,1 miliar Rupiah pada tahun 2004.

Sedangkan volume penjualan ritel industri ini bertumbuh sebesar rata-rata 4,8%

per tahun selama tahun 2000 sampai dengan 2005.

Pada tahun 2006, Kalbe Nutritionals di bawah brand Diabetasol meluncurkan

produk Nulife, yang merupakan oats dengan fortifikasi beberapa zat gizi. Hal ini

lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para diabetes. Pada tahun

2009, volume penjualan oats diproyeksi sebesar 1.000 ton dengan nilai sebesar

92,5 miliar Rupiah. Sedangkan pada tahun 2009, PT Kakao Mas Gemilang

meluncurkan produk oatmeal instan, OatMilk, di bawah merek Energen. Hal ini

menunjukkan tingginya daya tarik produk sereal sarapan berupa oatmeal.

Roti Gandum Whole Wheat

Di kategori makanan dalam kemasan, salah satu produk yang mengalami

pertumbuhan yang cukup tinggi adalah produk-produk roti dalam kemasan15,

termasuk di dalamnya adalah produk roti khususnya roti gandum yang menjadi

salah satu pemain dalam industri makanan sehat yang mengenyangkan.

Produk roti dalam kemasan berada di dalam kategori baked goods atau produk

hasil pemanggangan. Lebih luas lagi, baked goods merupakan salah satu

kategori di dalam industri bakeri.

15 2006 Euromonitor Packaged Food Indonesia

Page 23: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Table 61 Retail Sales of Baked Goods by Subsector: Volume 2000-2005 '000 tonnes 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Baked goods 484.8 523.7 561.8 593.8 628.8 668.5 Bread 102.9 110.5 116.8 122.9 129.9 138.5 - Packaged/industrial 61.1 65.2 68.8 72.3 76.6 82.4 bread - Unpackaged/artisanal 41.8 45.2 48.0 50.6 53.2 56.1 bread Pastries 355.6 385.8 416.6 441.6 469.0 499.5 Cakes 26.4 27.4 28.4 29.2 29.9 30.5 - Packaged/industrial 5.7 5.8 6.0 6.1 6.2 6.3 cakes - Unpackaged/artisanal 20.7 21.6 22.4 23.1 23.7 24.2 cakes Source: Trade press (Kompas, Marketing, MIX, Suara Pembaruan, SWA) company research, store checks, trade

interviews, Euromonitor International estimates

Table 62 Retail Sales of Baked Goods by Subsector: Value 2000-2005 Rp billion 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Baked goods 4,002.9 4,868.1 5,820.0 6,872.0 7,951.0 9,037.9 Bread 757.7 928.8 1,120.0 1,330.0 1,510.0 1,728.3 - Packaged/industrial 444.3 546.5 660.0 780.0 877.5 1,004.7 bread - Unpackaged/artisanal 313.4 382.3 460.0 550.0 632.5 723.6 bread Pastries 2,653.2 3,250.2 3,905.0 4,631.0 5,401.5 6,155.3 Cakes 592.1 689.1 795.0 911.0 1,039.5 1,154.3 - Packaged/industrial 137.5 159.5 180.0 201.0 221.7 239.2 cakes - Unpackaged/artisanal 454.6 529.6 615.0 710.0 817.8 915.1 cakes Source: Trade press (Kompas, Marketing, MIX, Suara Pembaruan, SWA) company research, store checks, trade

interviews, Euromonitor International estimates

Gambar I.8 Table Sales retail dalam volume untuk “baked goods” 2000-200516

Produk roti dalam kemasan sejak tahun 2000 hingga 2005 dalam volume

bertumbuh sebesar 6,2% per tahunnya dengan total penjualan di tahun 2005

adalah 138.000 ton atau setara 1,7 miliar rupiah. Dengan pertumbuhan penjualan

(value) sebesar 17,7% per tahunnya, maka total penjualan di 2009 diperkirakan

berada di angka 3,3 miliar rupiah atau setara dengan 176.000 ton17.

16 Ibid.17 2006 Euromonitor Packaged Foods

Page 24: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Roti dalam kemasan 2005 2006 2007 2008 2009Volume (ton) 138,0 146,9 156,0 165,7 175,9Growth per tahun 6,20% Value (miliar Rupiah) 1728,5 2034,4 2394,5 2818,4 3317,2Growth per tahun 17,7%

Gambar I.9 Volume dan Nilai Penjualan Roti dalam kemasan18

Secara fisik, ada beberapa hal yang dapat dicermati antara lain merebaknya

jaringan toko roti franchise di beberapa kota besar di akhir tahun 2005 yang

menjadi salah satu bukti berkembangnya produk bakeri. Hal ini diawali dengan

hadirnya BreadTalk di Jakarta diikuti dengan BreadStory dan menjamurnya gerai

bakeri lokal sebagai contoh Eaton dan Jesselyn Cakes di Jakarta.

Selain pelaku bisnis retail di atas, beberapa manufaktur lokal seperti PT.

Chandrabuana Surya Semesta dengan produknya Roti Buana dan PT. Nippon

Indosari Corp. dengan produknya Sari Roti merupakan pelaku bisnis yang kuat,

masing-masing memiliki pangsa pasar sebesar 4,5% dan 3,8%. Di awal tahun

2002, PT. Nippon Indosari Corp meluncurkan produk roti gandum dalam

kemasan.

Table 67 Packaged/Industrial Bread % Breakdown by Type 2004/2005 % retail value rsp 2004 2005 Baguettes 5.0 5.2 Buns 21.0 22.0 Danish bread 2.0 1.5 Garlic bread 0.5 0.7 Raisin bread 2.0 1.5 Rolls 1.5 1.0 White 55.9 56.9 Wholegrain bread 0.5 0.4 Wholemeal bread 1.0 1.2 Total 100.0 100.0 Source: Trade press (Kompas, Marketing, MIX, Suara Pembaruan, SWA) company research, store checks, trade

interviews, Euromonitor International estimates

18 Ibid.

Page 25: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Gambar I.10 Pertumbuhan nilai penjualan roti per jenis19

Di dalam kategori roti dalam kemasan, roti putih menempati porsi terbesar yaitu

57%, diikuti roti bun 22%, dan roti gandum sebesar 1.6%. Berdasarkan proporsi

tersebut, nilai penjualan roti gandum di tahun 2005 berkisar 53,1 miliar rupiah.

Pasta

Pasta di Indonesia menunjukkan pertumbuhan CAGR 10% per tahun sejak tahun

2005 yang didorong oleh tumbuhnya trend menu masakan barat (Amerika

Serikat dan Eropa). Perkembangan ini mendorong naiknya penjualan hingga

86,6% menjadi Rp 76,2 milyar pada tahun 2005 dari Rp 40,8 milyar pada tahun

2000. Pertumbuhan penjualan produk ini diperkirakan terus tumbuh seiring

maraknya restoran fast food dan restoran Italia seperti Pizza Hut, Izzi Pizza,

Spaghetti House, McDonald, dan KFC.

2000 2001 2002 2003 2004 2005Pasta Sales Volume (000 tonnes) 2,1 2,3 2,4 2,6 2,8 3,0Pasta Sales Value (Rp billion) 40,8 45,1 49,6 56,1 64,6 76,2

2004/05 2000/05 CAGR 2000/05 TOTAL

Pasta Sales Volume Growth 2,1 2,3 2,4Pasta Sales Value Growth 40,8 45,1 49,6

Gambar I.11 Volume dan nilai penjualan pasta20

Pasta di Indonesia didominasi oleh merek La Fonte, produk dari Indofood yang

menawarkan harga yang kompetitif dan distribusi yang kuat. Merek pasta lainnya

yang ditemui di pasar untuk segmen yang sama adalah Honig, San Remo, Pazto,

dan Buitoni; ketiganya merupakan produk impor. La Fonte mendominasi pasar

19 Ibid.20 Ibid.

Page 26: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

pasta Indonesia dengan pangsa pasar 44%, disusul dengan Honig sebanyak

26%, San Remo 13%, dan Buitoni 9% pada tahun 2004.

Gambar I.12 Pertumbuhan penjualan merek pasta21

Pasta merupakan produk yang relatif asing dan mengandung atmosfer Italia yang

kuat, sehingga konsumen untuk produk ini sangat terbatas; volume penjualan

untuk tahun 2005 hanya 3.000 ton. Padahal salah satu variasi pasta; yakni

makaroni, cukup dikenal khalayak luas sebagai bahan baku sop dan makaroni-

schotel.

Sereal

Bentuk lain dari makanan dalam kemasan yang mulai digemari masyarakat

adalah jenis sereal, yaitu makanan yang terbuat dari berbagai biji-bijian dan padi-

padian yang pada umumnya disantap dengan susu sebagai makanan pengganti

sarapan maupun makanan kudapan. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis sereal

yang terbuat dari beras merah, beras putih, jagung, gandum, dan sorgum22.

Sereal sendiri dikategorikan sebagai breakfast cereal dengan pengelompokan

umum ke dalam bakery products23.

21 Ibid.22 Ibid.23 Ibid.

Page 27: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

2000 2001 2002 2003 2004 2005Breakfast cereal s 2.3 2.5 2.6 2.8 3 3.3RTE cereal s 1.4 1.4 1.5 1.7 1.8 2- Family breakfast 0.6 0.6 0.6 0.7 0.7 0.8-- Flakes 0.5 0.5 0.5 0.6 0.6 0.7-- Muesli 0.1 0.1 0 0 0 0-- Other RTE cereal s 0 0 0 0 0 0- Children's breakfast cereals 0.8 0.8 0.9 1 1.1 1.3Hot cereal s 1 1 1.1 1.1 1.2 1.2

Retail Sales of Breakfast Cereal s by Subsector: Volume 2000-2005'000 tonnes

Source: Trade press (Kompas, Marketing, MIX, Suara Pembaruan, SWA) company research, store checks, trade interviews, Euromonitor International estimates

2000 2001 2002 2003 2004 2005Breakfast cereal s 124.4 135.7 157.2 186.6 221.1 260.8RTE cereal s 84 90.1 102.2 120.6 143.9 173.9- Family breakfast 33.4 35.3 38.2 43.6 49.2 54.7-- Flakes 25.8 28.1 30.8 35.7 40.7 45.7-- Muesli 5.1 4.5 4.2 4.1 4.2 4.3-- Other RTE cereal s 2.5 2.8 3.2 3.8 4.3 4.7- Children's breakfast cereals 50.7 54.8 64 77 94.7 119.2Hot cereal s 40.4 45.6 55 66 77.2 86.9

Retail Sales of Breakfast Cereal s by Subsector: Value 2000-2005Rp billion

Gambar I.13 Pertumbuhan penjualan sereal24

Industri sereal mengalami peningkatan volume penjualan yang sangat signifikan

pada tahun 2005 dengan peningkatan sebesar lebih dari 9% (dimana tahun 2004

peningkatan volume penjualan adalah kurang dari 9 %).

Dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, volume penjualan breakfast cereal

mengalami kenaikan sebesar 7% per tahun dengan total volume penjualan di

tahun 2005 sebesar 3.300 ton yang setara dengan 260.8 milliar rupiah. Dengan

value growth sebesar 16% per tahun, maka diperkirakan pada tahun 2009 value

industri ini sebesar 472,2 milliar rupiah atau setara dengan 4.330 ton.

2005 2006 2007 2008 2009

24 Ibid.

Page 28: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Volume 3,3 3,53 3,78 4,04 4,33Volume growth per year 7% Value 260,8 302,5 350,9 407,1 472,2Value growth per year 16%

Gambar I.13 Pertumbuhan penjualan sereal25

Industri sereal ini pada awalnya didominasi oleh perusahaan multinasional

seperti PT Nestle Indonesia (dengan merek Honey Stars dan Koko Krunch) dan

Kellog Pty Ltd. Akan tetapi, pelaku-pelaku bisnis lokal mulai memasuki industri ini

pada tahun 2000, diawali oleh PT Simba Indosnack Makmur dengan Sereal

Sarapan Simba, yang mana beberapa saat kemudian diikuti oleh masuknya

beberapa pemain lain seperti PT Kakao Mas Gemilang dengan sereal panas

Energen, PT Tata Nutrisana, dan juga Grup Garudafood pada akhir tahun 2005.

Company 2001 2002 2003 2004Nestlé Indonesia PT 39.3 39 39 39.4PepsiCo Inc 26.2 27.3 26.9 26.5Kellogg Pty Ltd 15.4 13.7 11.3 10.8Simba Indosnack Makmur PT 7.7 8.4 9.3 9.8Kokoa Mas Gemilang PT 5.2 5.6 6 6.1Kraft Ultrajaya Indonesia PT 3.4 3.1 2.8 2.5Federal Oats Mills Sdn Bhd 1.5 1.6 1.1 0.9Others 1.3 1.3 3.7 4Total 100 100 100 100Source: Trade press (Kompas, Marketing, MIX, Suara Pembaruan, SWA) company research, store checks, trade interviews, Euromonitor International estimates

Breakfast cereal company shares 2001-2004% retail value rsp

Gambar I.13 Pertumbuhan penjualan sereal per pemain industri26

25 Ibid.26 Ibid.

Page 29: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Berdasarkan uraian diatas, industri makanan menyehatkan dan mengenyangkan

merupakan nukilan dari beberapa sub-industri makanan dalam kemasan. Jika data

tersebut dikumpulkan, maka akan terbentuk industri dengan ukuran sebagai berikut :

Nilai Penjualan Volume Penjualan Pertumbuhan(Rp miliar) (Ton ribuan) penjualan

Oats 51,1 3,30 4,80%Whole Bread 53,1 2,22 6,20%Pasta 76,2 3,00 13,30%Sereal 472,2 4,33 16,00%

Gambar I.14 Pertumbuhan penjualan sereal27

I.3.2 Analisis Persaingan

Persaingan antara pemain industri cukup ketat dengan menonjolkan diferensiasi

masing-masing. Pada beberapa produk, persaingan datang dari produk impor yang

memiliki merek yang cukup kuat. Pemain lokal dapat bertahan dengan

mengandalkan harga yang kompetitif dan jaringan distribusi.

Persaingan

PendatangBaru

Substitusi

Supplier Konsumen

Gambar 1.15 Model 5 Kekuatan Bersaing

27 Ibid.

Page 30: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Berdasarkan analisis menggunakan kerangka kerja lima kekuatan bersaing (Kotler,

1988), produk makanan menyehatkan dan mengenyangkan memiliki tingkat

persaingan dalam industrinya. Hampir seluruh pemain menawarkan diferensiasi yang

tidak jauh berbeda, yakni untuk mengurangi tingkat kolesterol. Atribut yang umumnya

ditonjolkan adalah kandungan serat untuk menyerap lemak jenuh.

4 , 4,000

4 , 6,760 9 , 5,800

3 , 5,750

7.62 , 4,500

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

- 2 4 6 8 10 12

Price

per

pac

k (2

00 gr

am)

Dietery Fiber

Peta Persaingan Industri

Whole Bread

Oats

Pasta

Serealia

Corn Noodle

Gambar 1.16 Peta Persaingan Industri

Menurut karakteristik atribut ini, jenis produk yang menawarkan kandungan tertinggi

adalah pasta, dengan 9 gram setiap sajian. Sebaliknya, produk sereal yang

menawarkan kandungan serat rendah ternyata memiliki volume penjualan yang

tinggi. Dapat disimpulkan bahwa produsen sereal menganut strategi overall cost

leadership untuk memenangkan persaingan. Di sisi lain, produsen pasta menganut

strategi diferensiasi dengan kandungan atribut serat yang sangat menonjol dan

mampu menikmat pangsa pasar kedua terbesar sesudah sereal.

Mie jagung memiliki kandungan serat 7 gram setiap sajian, berada pada posisi kedua

sesudah produk pasta dalam hal kandungan serat. Pada gambar peta di atas,

ukuran volume penjualan tidak menggambarkan situasi persaingan saat ini, karena

Page 31: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

produk ini belum pernah ada di pasar. Ukuran volume penjualan merupakan indikasi

posisi produk ini dalam industri.

I.3.2.2 Faktor Substitusi

Sebagai produk makanan menyehatkan dan mengenyangkan, mie jagung memiliki

produk substitusi yang dapat mengurangi pangsa pasar di industri ini. Produk

substitusi ini dapat hadir secara langsung (direct substitution) maupun substitusi

tidak langsung (indirect substitution).

Substitusi langsung yang datang dari produk lain dalam industri makanan

menyehatkan dan mengenyangkan dalam kemasan; baik itu berbentuk sebagai oats,

sereal, roti whole-grain, maupun pasta. Produk-produk ini memiliki variasi bentuk

makanan olahan namun memberikan benefit yang sama.

Substitusi tidak langsung merupakan makanan pokok, seperti beras, jagung yang

tidak diolah menjadi makanan olahan dalam kemasan. Produk ini menyuguhkan

makanan yang menyehatkan dan mengenyangkan namun memerlukan proses

pengolahan lebih lama menjadi makanan sajian. Indirect substitution yang lain

datang dari makanan olahan yang tidak masuk dalam kategori makanan sehat

namun memiliki bentuk produk yang sama; yakni mie kering atau mie telor.

Karakteristik produk mie kering atau mie telor sangat berbeda. Benefit yang

ditawarkan kepada konsumen adalah karbohidrat sederhana yang memiliki bentuk

yang lebih kenyal dan mengandung :

Pewarna makanan; untuk membuat produk berwana kekuningan menarik

Pengawet; untuk meningkatkan masa kadaluarsa makanan

Kandungan serat lebih rendah

Zat peningkat kekenyalan, yang meliputi air abu atau soda abu

Page 32: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Dengan karakteristik produk tersebut, mie kering atau mie telor relatif

membahayakan kesehatan manusia jika dikonsumsi secara intensif dalam jangka

panjang. Namun, asosiasi bahwa mie merupakan bentuk makanan yang cenderung

membahayakan kesehatan manusia dalam jangka panjang, sangat kuat melekat

pada benak konsumen yang peduli terhadap kesehatan. Sehingga produsen pangan

fungsional yang ingin menggunakan bentuk produk mie, harus melakukan edukasi

yang cukup kuat agar asosiasi tersebut dapat disesuaikan.

I.3.2.3 Faktor Pembeli

Hubungan antara pembeli dan penjual merepresentasikan kekuatan saing

perusahaan, yang bergantung pada kemampuan beberapa atau banyak pembeli

untuk mendapatkan konsesi harga dan beberapa syarat dan ketentuan dalam

pembelian, serta tujuan dan nilai penting hubungan strategis antara pembeli dan

penjual dalam industri28.

Dalam industri pangan fungsional olahan dalam kemasan yang mengenyangkan

dapat dikatakan bahwa kekuatan tawar pembeli sedang. Hal ini ditunjukkan oleh

berbagai hal sebagai berikut:

a. Costs of switching pembeli yang rendah. Pembeli dapat dengan mudah

berganti merek produk dengan biaya yang kecil bahkan tanpa biaya

sekalipun.

b. Jumlah pembeli yang relatif kecil. Sebagai industri dengan nilai penjualan 700

milyar per tahun pada tahun 2005, jumlah pembeli menjadi faktor yang

krusial bagi pertumbuhan industri ini.

28 Thompson, Arthur. Strickland, AJ. Gamble John E. Crafting and Executing Strategy. McGraw-Hill.2008

Page 33: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Meskipun dua aspek tersebut menunjukkan bahwa pembeli memiliki daya tawar

yang lebih tinggi, namun perlu dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut yang

menunjukkan bahwa daya tawar pembeli rendah:

a. Informasi mengenai produk, harga, dan biaya pelaku industri. Pembeli dapat

dengan leluasa memperoleh informasi mengenai berbagai jenis serta harga

dari produk yang diproduksi oleh pelaku industri sehingga pembeli dapat

membandingkan fitur produk yang dihasilkan oleh masing-masing pelaku

industri. Namun biaya produksi dari masing-masing produk tersebut tidak

dengan mudah diperoleh.

b. Kemampuan pembeli untuk menentukan apakah dan kapan akan membeli

produk yang diproduksi oleh pelaku industri. Karakteristik pembeli dalam

industri ini adalah melakukan kegiatan konsumsi secara konsisten, di

antaranya sebagai menu sarapan pagi, sehingga pembelian akan

berlangsung secara simultan.

I.3.2.4 Faktor Pemasok

Produk pangan fungsional yang berbentuk mie ini, bahan bakunya terbuat dari

jagung pati yang daerah penanamannya di Indonesia tersebar di beberapa wilayah,

antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Lampung29.

Hal ini sangat memudahkan pelaku bisnis karena harga bahan baku tidak

terpengaruh harga tukar mata uang asing dan biaya distribusi bahan baku lebih

rendah. Hal ini tidak diperoleh dari pelaku bisnis oatmeal, roti gandum maupun

sereal dimana bahan bakunya tidak dapat diproduksi di Indonesia, namun hal yang

terpenting adalah penggunaan bahan baku lokal berarti membantu memberdayakan

sumber daya lokal yang berdampak peningkatan kesejahteraan.

29 http://antonapriyantono.com/2008/06/04/produktivitas-meningkat-indonesia-siap-jadi-net-eksportir-jagung/

Page 34: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Dengan daerah pemasaran produk di kota-kota besar di Pulau Jawa dan pabrik di

Pasuruan, pemilihan pemasok jatuh pada produsen jagung pati di Jawa Timur

khususnya Pasuruan. Pembelian bahan baku akan dilakukan melalui lembaga KUD

setempat untuk mendapatkan konsistensi pasokan serta kualitas.

Pemilihan produsen jagung ini merupakan pilihan yang tepat karena satu wilayah

dengan pabrik, terletak satu pulau dengan daerah pemasaran, dan daerah sekitar

Pasuruan seperti Probolinggo, Bangil dan Malang juga merupakan daerah produsen

jagung pati. Hal ini akan mengurangi resiko proses produksi yang terhambat ika

kebutuhan bahan baku tidak dapat dipasok oleh produsen jagung pati Pasuruan.

Produsen jagung pati Jawa Timur selama ini melayani kebutuhan bahan baku yang

cukup tinggi untuk industri pakan ternak besar seperti Japfa Comfeed di Sidoarjo

Jawa Timur, Cheil Jedang Feed (CJ Feed) di Jombang, Sierad Produce Tbk di

Sidoarjo30 maupun industri pakan dari skala menengah dan kecil. Tidak hanya

industri pakan ternak, industri biofuel yang sedang berkembang juga membutuhkan

jagung sebagai bahan bakunya. Melihat potensi jagung yang begitu diminati oleh

berbagai industri menyebabkan penetapan harga pembelian bahan baku menjadi

salah satu yang terpenting untuk menjaga kelangsungan pasokan bahan. Pembelian

bahan baku dengan harga yang kompetitif menjadi salah satu solusi disamping

membina hubungan kerjasama dengan KUD sebagai lembaga penyedia bahan baku

setempat. Pembinaan ini tidak hanya melalui proses transaksi penjualan, melainkan

juga melalui pelatihan-pelatihan Good Agricultural Practises yang bertujuan

meningkatkan kualitas bahan baku yang dipasok.

I.3.2.5 Faktor Pendatang Baru

30 http://www.datacon.co.id/MakananTernak2008.html

Page 35: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Pada industri makanan menyehatkan dan mengenyangkan terdapat beberapa

barriers to entry yang membuat para pendatang baru sulit untuk masuk. Dalam hal

ini economics of scale dan product differentiation merupakan hambatan yang

terbesar.

Economics of scale

Produk-produk yang terdapat dipasar saat ini berasal dari perusahaan manufaktur

yang sudah cukup besar dimana perusahaan tersebut sudah mencapai kapasitas

maksimal sehingga biaya produksi menjadi rendah. Hal tersebut merupakan

kekuatan dalam menentukan harga produk dipasar.

Pendatang baru yang hendak masuk ke dalam industri ini harus melakukan investasi

awal yang cukup besar, Hal ini akan menyebabkan biaya produksi yang cukup tinggi,

sehingga apabila perusahaan ingin menawarkan produk dengan harga yang sama

dengan pemain yang sudah ada, maka kerugian akan dialami karena idle capacity

dari fasilitas produksi yang diinvestasikan.

PT. Jagung Sentosa Indonesia memiliki teknologi khusus untuk memproduksi

makanan meyehatkan dan mengeyangkan dengan menggunakan bahan baku lokal.

Dengan menggunakan bahan baku lokal (tepung jagung) maka biaya bahan baku

yang digunakan menjadi rendah sehingga PT. Jagung Sentosa Indonesia dapat

bersaing harga dengan para pesaing yang ada.

Produk yang ada dipasar telah memiliki nama yang kuat dan konsumen yang loyal,

hal ini membuat para pendatang baru harus memiliki diferensiasi produk yang berarti

bagi konsumen untuk dapat sukses dalam industri ini.

Para pemain dalam industri ini menawarkan produk dengan bentuk yang berbeda-

beda, tetapi tidak ada satupun yang memiliki bentuk yang akrab dengan lidah

Page 36: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

masyarakat Indonesia. Hal ini akan membuat mie jagung yang ditawarkan oleh PT.

Jagung Sentosa Indonesia memiliki diferensiasi yang berarti bagi konsumen.

Selain bentuk produk yang akrab, mie jagung juga memiliki diferensiasi dalam hal

bahan baku. Tepung jagung yang merupakan bahan baku utama mie jagung

menjadikan PT. Jagung Sentosa Indonesia satu-satunya produsen yang

menggunakan bahan baku lokal dimana seluruh pesaing dalam industri ini

menggunakan bahan baku impor yaitu tepung terigu.

I.3.3 Analisis Kelompok Strategis

Industri makanan dalam kemasan yang menyehatkan dan mengenyangkan memiliki

kecenderungan untuk memilih strategi diferensiasi dan overall cost leadership.

Hanya ada beberapa merek yang ditengarai memilih market segmen yang fokus dan

spesifik. Analisis ini datang dari peraturan BPOM yang menyatakan bahwa makanan

tidak boleh diklaim sebagai makanan sehat; namun boleh diklaim sebagai makanan

menyehatkan dengan catatan memiliki satu atau beberapa unsur kandungan gizi

yang memenuhi kadar kesehatan.

Dalam identifikasi kelompok strategis, dasar pengelompokannya adalah sebagai

berikut :

1. Sifat dari benefit yang ditawarkan; bersifat generik atau lebih spesifik

untuk terapi tertentu

2. Harga yang ditawarkan dibandingkan dengan rata-rata industri untuk jenis

produk yang sama

3. Cara komunikasi brand, penempatan produk, dan pilihan jalur distribusi

Page 37: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

La Fonte, Sari Roti, Belycs,Ceremix, Energen, Nestle Cereal, Simba

Quaker Oats, Captain Oats, San Remo, Buitoni, Honig, Barilla, Agnesi , Koko Krunch

Nulife

Merbabu

FocusDiferensiasi

Diferensiasi

Overall Cost Leadership

Focus Cost

VolumePenjualan

(milyar rupiah)

700

erhadap

Gambar 1.17 Kelompok Strategis

Berdasarkan pengelompokan tersebut, produsen makanan kemasan Indonesia

cenderung mengambil strategi overall cost leadership, sedangkan produsen asing

(atau barang impor) cenderung mengambil strategi diferensiasi. Pilihan ini didasari

pada penguasaan pada jaringan distribusi dan efisiensi biaya operasional. Akses

terhadap jaringan distribusi yang terbatas dan ketergantungan suplai produk impor

menjadi kendala bagi produsen impor. Selain faktor kendala tersebut, produk impor

memiliki brand yang diandalkan untuk meningkatkan penjualan.

Sebaliknya, produsen lokal memiliki keuntungan untuk melakukan overall cost

leadership karena penguasaan terhadap sumber daya lokal (khususnya sumber

daya manusia) dan akses terhadap jaringan distribusi. Namun, ada juga pemain

asing yang memilih strategi ini karena mampu memiliki akses terhadap sumber daya

yang sama seperti yang dilakukan oleh Nestle.

Page 38: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Pendatang baru dapat memilih dari empat strategi generik tersebut untuk masuk ke

industri ini; termasuk strategi diferensiasi dan overall cost leadership yang sudah

dipenuhi oleh banyak pemain. Hal ini disimpulkan dari menganalisis pertumbuhan

pemain baru yang mampu meraih pangsa pasar; sebagaimana yang dilakukan oleh

Simba.

I.3.4 Kesimpulan

Situasi lingkungan industri menunjukkan persaingan yang cukup ketat dengan pasar

yang sedang tumbuh. Format produk yang beraneka ragam memberi peluang bagi

pendatang baru untuk melakukan penetrasi. Terlebih, mayoritas bentuk produk yang

ditawarkan merupakan adopsi dari bahan baku yang ada di luar negeri; sehingga

masih relatif asing bagi lidah konsumen Indonesia. Pelaku dalam industri telah

melakukan edukasi mengenai pentingnya makanan dalam kemasan yang

menyehatkan dan mengenyangkan sehingga konsumen Indonesia relatif siap

menerima produk baru yang menawarkan value menyehatkan. Analisis ini

memberikan keyakinan bahwa produk mie jagung sebagai makanan olahan dalam

kemasan yang menyehatkan dan mengenyangkan memiliki peluang untuk bersaing

dalam industri ini.

Page 39: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

I.4 Analisis Peluang Bisnis dan Skenario

I.4.1 Identifikasi Peluang Bisnis

Untuk menjalankan hidup sehat, berbagai program yang umum dijalankan adalah

melalui pengaturan pola makan disertai dengan olahraga dan istirahat yang cukup.

Di Indonesia pola hidup sehat berkembang cukup pesat, hal ini terlihat di antaranya

dengan menjamurnya rumah makan yang menawarkan menu sehat di pertokoan

mewah. Dari sisi lain, berbagai produk yang diluncurkan dalam beberapa tahun

terakhir juga telah memasukkan benefit kesehatan di dalamnya, seperti produk teh

dalam kemasan PET yang menawarkan manfaat antioksidan. Perusahaan besar

seperti Unilever mengeluarkan produk Wall’s yang telah difortifikasi dengan kalsium

dan Nestle yang memperkaya Milkmaidnya dengan inulin31.

I.4.2 Analisis Permintaan

Produk mie jagung yang akan dipasarkan oleh PT. Jagung Sentosa Indonesia

merupakan produk baru yang belum pernah ada di pasar sebelumnya. Target

konsumen akan ditentukan melalui segmentasi yang berdasarkan pada geografik,

demografik, dan behavioristik.

Produk mie jagung akan dipasarkan dan dijual di Pulau Jawa, dengan target

konsumen adalah ibu rumah tangga berusia 25-50 tahun, dengan social economic

status (SES) A dan B dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pribadi dan

keluarga.

Perhitungan proyeksi permintaan dilakukan sebagai berikut:

Permintaan : X1 x X2 x X3 x X4

X1 : Jumlah ibu rumah tangga di Pulau Jawa

31 2006 Euromonitor Packaged Food - Indonesia

Page 40: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

X2 : Persentase SES A dan B di Pulau Jawa

X3 : Persentase ibu rumah tangga yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan di

Pulau Jawa

X4 : Banyaknya produk makanan menyehatkan dan mengenyangkan yang

dikonsumsi oleh target konsumen dalam 1 tahun

Pertumbuhan permintaan didorong oleh:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan makanan yang lebih sehat yang

dipicu oleh munculnya varian penyakit akibat pola konsumsi yang kurang

tepat

2. Proses edukasi yang dilakukan oleh pemain industri maupun departemen

terkait untuk meningkatkan standar kualitas pemrosesan makanan

3. Pola hidup di kota-kota besar yang menuntut dinamika yang tinggi menuntut

makanan olahan yang praktis sekaligus memenuhi kecukupan asupan gizi

untuk keluarga

4. Trend gaya hidup untuk mengkonsumsi beberapa produk olahan sebagai

makanan pokok selain nasi

I.4.3 Analisis Penawaran

Penawaran terhadap industri ini terus tumbuh berdasarkan analisis Euromonitor

dengan pertumbuhan rata-rata 13.3% per tahun. Pertumbuhan penawaran didorong

oleh:

1. Fasilitas dan regulasi yang tersedia untuk mendapatkan bahan baku

melalui impor

2. Kemudahan regulasi yang memudahkan masuknya produk impor ke

Indonesia

Page 41: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

3. Naiknya investasi di bidang industri pangan

Di sisi lain, pertumbuhan penawaran ini pada dasarnya rapuh karena ditopang oleh

impor bahan baku yang tergantung pada pasokan dunia. Pola supply chain ini

mengandung resiko kelangkaan (scarcity) jika terjadi kelangkaan komoditas. Padahal

untuk memberikan benefit serupa yang ditawarkan oleh produk-produk di industri ini,

tidak harus tergantung pada komoditas oats, gandum, barley, dan lain sebagainya.

Terdapat komoditas lain yang memiliki probabilitas untuk menggantikan bahan baku

oats atau gandum namun memiliki karakteristik produk yang tidak jauh berbeda.

Jagung merupakan salah satu komoditas yang dapat menjadi kandidat untuk

menggantikan beberapa fungsi gandum dan oats dalam hal:

Kandungan karbohidrat

Jagung memiliki kandungan karbohidrat yang serupa dengan gandum

maupun oats dengan tingkat lemak sedikit lebih tinggi.

Kandungan serat

Kandungan serat jagung bersaing dengan gandum dengan kandungan 9

gram dibandingkan gandum yang mencapai 14 gram. Dengan proses

yang tepat, kandungan serat ini dapat dipertahankan dibandingkan

proses yang dialami gandum yang menyebabkan kandungannya turun

menjadi 9 gram.

Kandungan energi

Jagung memiliki kalori yang lebih tinggi 3% dibandingkan gandum.

Sebagian kalori ini disumbangkan oleh kandungan gula dalam jagung

sebanyak 1 gram setiap porsi (117 gram).

Page 42: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Gambar 1.18 Nutrisi Gandum32

Gambar 1.19 Nutrisi Jagung33

32 Nutrition Data©. www.nutritiondata.com33 Ibid.

Page 43: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Dalam beberapa hal, kandungan nutrisi jagung sedikit lebih rendah dibandingkan

dengan komoditas impor. Namun, jagung memiliki keunggulan rantai suplai karena

dapat diproduksi di Indonesia. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan efisiensi

pabrik pengolahan makanan.

I.4.4 Peta Skenario

Dalam melakukan analisis peluang bisnis mie, terdapat berbagai macam faktor yang

dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran terhadap industri ini. Oleh karena

itu, diperlukan suatu skenario industri sebagai antisipasi hal-hal yang mungkin terjadi

dalam menerapkan strategi perusahaan.

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mendapatkan skenario industri seperti:

1. Identifikasi penentuan faktor-faktor ketidakpastian apa saya yang dapat

mempengaruhi industri. Menurut analisis kami, faktor-faktor tersebut adalah:

a. Penggunaan jagung pati sebagai bahan dasar pakan ternak dan biofuel

Di Indonesia, jagung pati sekarang ini sebagian besar digunakan sebagai

pakan ternak dan sebagian kecil yang digunakan sebagai bahan dasar

alternative bahan bakar biofuel. Hal ini tentunya akan berpengaruh

terhadap ketersediaan jagung pati secara keseluruhan di Indonesia dan

fluktuasi harga dari jagung pati tersebut.

b. Perubahan pola konsumsi makanan dengan health benefit

Industri makanan merupakan industri yang sangat atraktif sehingga

konsumen dihadapkan dengan berbagai macam pilihan makanan dari

banyaknya pelaku usaha. Oleh karena itu, pola konsumsi makanan dapat

berubah sewaktu-waktu. Hal yang sedang berkembang adalah pola hidup

sehat dimana trend terhadap makanan-makanan dengan benefit

Page 44: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

kesehatan semakin digemari. Hal ini akan meningkatkan konsumsi secara

keseluruhan.

Variable

Skenario

Faktor Kausal

Internal Eksternal

Perubahan pola

konsumsi makanan

Kesadaran akan

pentingnya menjada

kesehatan

Isu dang pengetahuan tentang

kesehatan

Trend hidup sehat dan konsumsi

makanan-makanan dengan

health benefit

Kebiasaan mengkonsumsi

mie

Penggunaan jagung pati

sebagai pakan ternak

dan bahan dasar biofuel

Penurunan

2. Asumsi dan konsistensi asumsi

Dalam membentuk suatu skenario, maka diperlukan adanya asumsi-asumsi

untuk digunakan dan konsistensinya. Tabel berikut menggambarkan asumsi

yang digunakan dalam masing-masing skenario.

Variabel Skenario Meningkat Tetap Menurun

Perubahan pola

konsumsi makanan

Terjadi peningkatan

kesadaran akan

konsumsi makanan-

Kesadaran akan

konsumsi

makanan-makanan

Masyarakat menjadi

semakin kurang

peduli akan

Page 45: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

makanan dengan

health benefit

dengan health

benefit tidak

mengalami

perubahan

kesadaran

mengkonsumsi

makan-makan

dengan health

benefit

Pola hidup sehat

akan menjadi trend

penting di waktu

yang akan datang

Pola hidup sehat

menjadi sesuatu

uang sifatnya

hanya pilihan, dan

hanya untuk

sebagian orang

Pola hidup sehat

bukan menjadi hal

yang relevan.

Meningkatnya

pengetahuan akan

produk mie jagung

Pengetahuan

mengenai mie

jagung secara

perlahan

bertambah

Makin sedikit orang

yang aware akan

keberadaan mie

jagung

Penggunaan jagung

pati sebagai bahan

baku biofuel dan

pakan ternak

Permintaan biofuel

dan pakan ternak

meningkat

Permintaan biofuel

dan pakan ternak

tidak berubah

Permintaan biofuel

dan pakan ternak

turun

Jagung pati

merupakan

Daya beli

masyarakat tetap

pada tingkat yang

sekarang

Daya beli

masyarakat naik

Variable Skenario Penggunaan jagung pati untuk

pakan ternak dan biofuel

Meningkat Tetap Menurun

Perubahan

pola konsumsi

Meningkat Most likely Optimis

Tetap

Page 46: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

turun Pesimis

I.4.5 Analisis Kemungkinan Skenario

1. Skenario Optimis

Pada skenario ini, asumsi yang digunakan adalah semakin disadari

pentingnya hidup sehat dan konsumsi atas produk mie jagung akan

meningkat. Hal ini disertai juga dengan menurunnya penggunaan jagung

pati untuk pakan ternak dan biofuel sehingga supply bahan baku

berlimpah dengan harga yang relative murah.

2. Skenario Realistis

Pada skenario ini, asumsi yang digunakan adalah membaiknya

kesadaran akan gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan-makanan

dengan health benefit namun tidak terlalu signifikan. Penggunaan jagung

pati sebagai bahan dasar pakan ternak dan biofuel tetap dan tidak

mengalami kenaikan.

3. Skenario Pesimis

Skenario pesimis mengasumsikan bahwa masyarakat lebih tidak peduli

akan kesadaran hidup sehat sehingga konsumsi makanan dengan health

benefit juga mengalami penurunan. Dengan adanya peningkatan

penggunaan jagung pati sebagai bahan dasar pakan ternak dan biofuel,

maka permintaan jagung pati secara keseluruhan akan meningkat dan

dapat berdampak pada terbatasnya ketersediaan jagung pati untuk

pembuatan tepung jagung yang diperlukan perusahaan untuk produk mie

jagung.

Page 47: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

I.4.6 Kesimpulan

Industri pangan fungsional olahan dalam kemasan sangat erat kaitannya dengan

pola konsumsi masyarakat yang health concern. Perkembangan pola konsumsi

tersebut menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam analisis kemungkinan

skenario. Secara umum, industri pangan fungsional olahan dalam kemasan

bertumbuh 13.3% per tahunnya dengan demand sebesar… ton. Sebagai pendatang

baru yang menawarkan benefit bentuk produk yang umum dikonsumsi oleh

masyarakat, mie jagung memiliki peluang untuk bersaing dengan para pelaku bisnis

lain di industri ini. Hal ini disebabkan oleh kseunggulan bersaing dari sisi demand

dan suplai bahan baku lokal.

Page 48: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Narrow

BroadCost Differentiation

PT. Jagung Sentosa Indonesia

Scope

Source of Competitive Advantage

Cost Leadership

Differentiation Focus

Differentiation

Cost Focus

Strategi Bersaing

Strategi umum yang digunakan oleh PT. Jagung Sentosa Indonesia adalah strategi

diferensiasi. Pada strategi ini, PT. Jagung Sentosa Indonesia akan menawarkan

makanan menyehatkan kepada konsumen dengan atribut yang berbeda

dibandingkan dengan para pesaing yang ada di dalam industri. Atribut yang

dimaksud adalah atribut bentuk, dimana sampai saat ini belum ada produk pesaing

yang memiliki bentuk produk yang sesuai dengan karakteristik masyarakat.

Page 49: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Gambar 1.20 Strategi Umum Bersaing34

Bentuk makanan menyehatkan yang saat ini ditawarkan oleh produsen adalah bubur

oat, roti, sereal dan pasta. Dari seluruh produk yang tersedia tersebut, tidak ada satu

pun yang memiliki bentuk yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia.

Masyarakat masih belum terbiasa dengan rasa bahwa bubur oat, mengkonsumsi roti

juga belum menjadi kebiasaan dari masyarakat Indonesia, pasta dan sereal juga

bukan merupakan bentuk makanan yang akrab di masyarakat Indonesia.

Membuat sebuah produk yang menyehatkan tetapi sekaligus memiliki atribut (rasa

dan bentuk) yang akrab dengan lidah masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu yang

mudah untuk dilakukan, dibutuhkan teknologi dan proses produksi khusus untuk

dapat memproduksi produk tersebut. Dengan menggunakan teknologi khusus yang

telah dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor, PT Jagung Sentosa Indonesia

akan menawarkan kepada konsumen bentuk baru dari makanan menyehatkan yaitu

dalam bentuk mie.

Kenyataan bahwa mie merupakan makanan pokok kedua terbesar setelah nasi

membuat produk PT. Jagung Sentosa Indonesia merupakan makanan menyehatkan

dalam bentuk yang berbeda sekaligus memiliki nilai lebih dimata konsumen.

Besar pasar yang dilayani oleh PT. Jagung Sentosa Indonesia merupakan pasar

dengan jumlah yang luas, karena makanan meyehatkan tersebut ditawarkan kepada

siapa saja yang mau mengkonsumsi makanan menyehatkan. PT. Jagung Sentosa

34 Porter, Michael. Competitive Strategy. 1985. Free Press.

Page 50: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Indonesia tidak menyediakan makanan diet yang khusus untuk konsumen dengan

masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, obesitas, dan darah tinggi.

Sehingga dari seluruh kondisi dan informasi diatas dapat dipastikan bahwa strategi

bersaing diferensiasi merupakan strategi yang paling tepat untuk PT. Jagung

Sentosa Indonesia.

Page 51: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

BATAS AKHIR

BAGIAN II: STRATEGI DAN RENCANA OPERASIONAL

II.1 Produk Yang Ditawarkan

(beri keterangan semendetail mungkin)

Page 52: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

II.2 Strategi Perusahaan

- Bentuk Badan Hukum

- Visi dan Misi

Visi

Visi PT Jagung Sentosa Indonesia adalah produsen makanan sehat

berbahan dasar jagung yang memberikan benefit kesehatan yang tinggi, dan

produk yang berkualitas untuk konsumen.

Dengan visi sebagaimana tersebut diatas, JSI ingin menyediakan produk

makanan sehat dalam kemasan yang mengenyangkan

Misi

Misi perusahaan adalah:

1. Menjadi pemain pionir dan utama dalam industri produk-produk makanan

sehat di Indonesia berbahan dasar jagung dengan melibatkan orang-

orang dengann motivasi tinggi dengan gaya hidup sehat

2.

- Tujuan dan Sasaran

- Nilai-Nilai Utama yang Dianut

o Integrity

o Innovation

o Caring and Nurturing

- Nilai-Nilai Utama yang Dianut

- Kompetensi Inti yang Diperlukan

Page 53: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

II.3 Strategi Pemasaran

- Analisis Daya Tarik Pasar/Segmen

Makanan pokok masyarakat Indonesia yang utama adalah nasi dan yang kedua

adalah mi. Ada tiga jenis mie di Indonesia: mie basah, mie kering, dan mie

instan. 98% dari mie ini terbuat dari gandum. Mie basah dibuat secara tradisional

dan langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga masa simpannya

pendek dan pasarnya terbatas. Melalui proses pengeringan, mie kering memiliki

masa simpan yang lebih panjang dan pasar yang lebih luas. Sedangkan mie

instan adalah mie basah yang digoreng, sehingga memiliki masa simpan yang

paling panjang di antara kesemua jenis mie.

Di Indonesia, mie tidak hanya dikonsumsi sebagai substitusi nasi, namun juga

sebagai lauk. Berbagai jenis menu dapat dibuat dari mie, mulai dari makanan

tradisional seperti Mie Goreng Aceh dan Bubur Manado dengan mie, sampai

dengan makanan yang lebih modern seperti mie goreng dan mie rebus.

Beberapa menu lain di antaranya mie bakso, mie ayam, mie godog Jawa, soto

mie, mie kangkung, ifu mie, lomie, rujak mie, dan mie pempek. Menu yang

beragam ini dapat meningkatkan konsumsi mie. Senada dengan fakta bahwa

konsumsi mie instan di Indonesia merupakan yang kedua terbesar di dunia,

dapat disimpulkan tingginya penerimaan pasar terhadap produk mie.

Dengan nilai konsumsi sebesar 29 triliun Rupiah dan tingkat pertumbuhan 11%

per tahun, pasar mie di Indonesia sangat menakjubkan. Di samping daya

tariknya, industri mie di Indonesia menghadapi beberapa isu stratejik berkaitan

dengan bahan baku yang tidak terdiversifikasi. Iklim dan kondisi tanah di

Indonesia kurang cocok untuk budidaya gandum, sehingga para produsen mie di

Indonesia bergantung pada bahan baku impor. Hal ini diperburuk dengan

Page 54: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

fluktuasi harga dan tidak konsistennya bea masuk gandum di Indonesia, serta

potensi kurangnya suplai gandum dunia.

Melihat situasi tersebut, muncullah peluang pengembangan mie berbahan baku

selain gandum. Di antara berbagai jenis bahan baku, jagung merupakan yang

paling menjanjikan. Selain harga tepung jagung yang 40% lebih rendah

dibandingkan dengan tepung terigu, jagung merupakan tanaman pokok pertanian

di Indonesia dengan produksi 14,9 miliar ton di tahun 2008 dan pertumbuhan

produksi 6% per tahun.

Sentra tanaman jagung di Indonesia adalah Jawa Timur dengan produksi 38%

dari total produksi Nasional. Kabupaten Lumajang adalah sepuluh besar

produsen jagung di provinsi ini dengan luas areal tanam mencapai 35.000 hektar.

Secara geografis, Lumajang dipandang strategis dalam hal akses distribusi.

Selain itu, dengan tidak adanya industri berbasis jagung di kabupaten ini,

pengembangan produk yang memberikan nilai tambah pada jagung masih

tertinggal.

Saat ini, harga pasar jagung pipil per kilogram berkisar antara Rp 2.400 sampai

dengan Rp 2.600, sehingga harga tepung jagung per kilogram adalah Rp 6.000,

jauh lebih murah dibandingkan dengan tepung terigu. Namun pemanfaatan

keunggulan ini terhalang oleh tidak tersedianya teknologi pengolahan mie

berbahan dasar tepung jagung secara luas serta sulitnya bekerja sama dengan

para petani jagung.

- Analisis Kekuatan Bisnis (hihihi ini salah semua, masih pake mie )

Pada saat ini, pasar mie Indonesia dilayani oleh berbagai skala produsen mie

gandum, mulai dari skala besar sampai ke industri rumahan. Industri skala besar

Page 55: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

mampu memproduksi 200 ton per hari sementara industri rumahan memproduksi

sekitar 50 kg per hari. Infrastruktur dari distribusi dan supply bahan baku

merupakan faktor-faktor penting untuk produsen skala besar. Untuk dapat

melayani pasar secara efisien, JSI akan bekerjasama dengan PT Sarana

Indoboga Pratama sebagai rekanan untuk mendistribusikan mie yang diproduksi

oleh JSI.

Secara garis besar, terdapat beberapa pemain besar dalam industri mie

gandum. Empat pemain utama dalam industri ini adalah PT Indofoof Sukses

Makmur dengan pangsa pasa sebesar 77%, PT Tiga Pilar Sejahtera, Wingsfood,

dan Jakaranatama.

- Strategi Segmentasi dan Proyeksi Ukuran Pasar Sasaran

Terdapat 120 juta orang yang tinggal di Jawa, yang mana jumlah ini setara

dengan 70% dari total populasi Indonesia, dengan tingkat pertumbuhan tahunan

sebesar 1.5%. Target market dari JSI adalah 65% (SES A, B, dan slightly C) dari

total populasi Jawa, setara dengan 79 juta orang atau 34 juta rumah tangga.

Berangkat dari jumlah ini, potensi pasar untuk mie pada tahun 2010 adalah

sebesar Rp 1,890,000,000 dan kurang lebih Rp 2,400,000,000 untuk pasta di

tahun 2014.

Menurut hasil riset majalah SWA dan Euromonitor International, pertumbuhan

pasar untuk mie kering dan pasta adalah sebesar 10% per tahun. Dilihat dari

jumlah, pertumbuhan populasi, dan kecenderungan orang untuk mengkonsumsi

mie lebih banyak, pada tahun 2020 potensi pasar untuk mie dan pasta secara

berturut-turut diperkirakan akan mencapai USD 615 juta dan USD 504 juta.

Page 56: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

Bila dibandingkan dengan penjualan mie kering yang sebenarnya (USD 120

juta), dapat dilihat bahwa terdapat 13% potensi pasar yang belum dilayani dan

pasar untuk pasta belum terpenetrasi dengan baik. Hanya sebesar kurang lebih

20% penetrasi pasar pada tahun 2008. Oleh karena itu, menggunakan data

historical dan proyeksi pasar, JSI mempunyai target pangsa pasar sebesar 10%

untuk mie dan 7% untuk pasta pada tahun 2020.

- Strategi Pemosisian Produk/Layanan

Trend terhadap hidup sehat, seperti perhatian pada keuntungan-keuntungan dari

pembatasan konsumsi lemak dan pentingnya menkonsumsi vitamin dan makan

bernutrisi dalam jumlah yang cukup, berkembang dengan sangat luar biasa pesat

pada tahun-tahun terakhir ini. Pertumbuhan tahunan dari suplemen makanan di

Indonesia yang naik sebesar 25% adalah salah satu bukti nyata untuk

menggambarkan berkembangnya trend hidup sehat. Pemerintahpun mendukung

perilaku hidup sehat. Hal ini diperlihatkan oleh adanya program nasional

Indonesia Sehat 2010. Seluruh produk-produk yang mengusung tema kesehatan

termasuk mie jagung akan turut mendapatkan keuntungan dari trend ini.

Sebagai awal, JSI mempunyai target pasar retail di Jawa. Rumah tangga dengan

social economic size A, B, dan slightly C merupakan target utama untuk pasar

retail dan lebih spesifik, JSI menargetkan para ibu rumah tangga; para penentu

keputusan pembelian makan sehari-hari di keluarga yang mana biasanya punya

concern yang lebih tinggi akan kehidupan yang sehat.

- Strategi Produk, Merek, dan Kemasan

- Strategi Distribusi

- Strategi Komunikasi

- Dll.

Page 57: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah
Page 58: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

II.4 Strategi Operasi

- Proses Operasi

Tepung jagung merupakan bahan utama untuk membuat mie dan pasta jagung.

Tepung jagung berdiameter 250µm merupakan hasil dari proses pengeringan,

penghancuran/penghalusan, dan penyaringan dari endosperma jagung.

Endosperma jagung tersebut didapatkan melalui proses penggilingan pipil jagung

yang telah dikeringkan. Proses penepungan ini dilakukan oleh koperasi unit desa

dibawah pengawasan JSI.

Proses produksi mie jagung merupakan suatu modifikasi dari teknologi

pembuatan mie jagung yang telah sekarang ada. Untuk membuat mie jagung,

tepung jagung diproses menjadi dua adonan. Selanjutnya, satu langkah

tambahan harus dilakukan terhadap salah satu adonan untuk memperoleh

gelatinisasi dari corn starch sebagai faktor pelekat. Kemudian secara berturut-

turut, lapisan-lapisan adonan dimasak, digoreng, dan dipak. Dan yang terakhir,

mie jagung siap untuk didistribusikan.

Serupa dengan proses produksi mie jagung, pasta jagung dapat dibuat dengan

memodifikasi teknologi pembuatan pasta yang sudah ada sekarang. Terdapat

suatu langkah tambahan yang diperlukan untuk fraction dari adonan tertentu

untuk memperoleh faktor pelekat. Listrik yang diperlukan untuk proses produksi

akan disediakan melalui teknologi biomas gasifikasi proses, yang menggunakan

bonggol jagung sebagai bahan bakunya.

Distribusi dari produk JSI akan didukung oleh perusahaan layanan distribusi yang

kuat yaitu PT Sarana Indoboga Pratama, dimana perusahaan ini merupakan

distributor yang sekarang menangani distribusi beberapa merek makanan yang

Page 59: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

popular di Jawa (Mie Superior dan Mie Telor Cap 2 Ayam). Distributor tersebut

akan mendistribusikan mie dan pasta jagung yang diproduksi oleh JSI ke pasar-

pasar modern dan tradisional diseluruh pulau Jawa, Indonesia.

- Sarana Produksi/Penyediaan Layanan

- Pemilihan Lokasi

- Strategi Pengadaan

Dengan mempertimbangkan peranan strategic dari Koperasi Unit Desa (KUD)

sebagai suatu badan hukum yang menyatukan kelompok-kelompok petani dan

kapabilitas dari KUD untuk mempengaruhi dan mengkonsolidasi para petani, JSI

akan mendirikan perusahaan patungan (joint partnership) antara JSI, KUD, dan

pemerintah daerah setempat. Perusahaan patungan ini akan disebut sebagai silo

jagung. Dengan mendirikan kerjasama ini, JSI akan memastikan kontinuitas dari

supply tepung jagung. Untuk menjaga kualitas dari tepung jagung, JSI

menginvestasikan mesin pemipil dan memonitor operasi dari mesin tersebut

secara langsung.

Pertama-tama, para petani akan menjual jagung pipil kepada silo jagung secara

kontraktual. Untuk memperoleh jagung pipil, KUD akan menyewakan mesin

pemipil untuk proses pemipilan kepada para petani. Sebagai imbalan atas

kerjasama yang kuat antara KUD dan para petani, JSI akan memberikan bantuan

modal untuk KUD dalam bentuk mikro financing berupa mesin-mesin, bibit, dan

lain-lain. Untuk saat ini, KUD Margo Joyo akan menjadi KUD yang pertama yang

bekerjasama dengan JSI. Bersamaan dengan berkembangnya bisnis yang JSI

lakukan, jumlah dari KUD dalam kerjasama ini juga akan meningkat.

Page 60: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

- Strategi Kualitas

- Dll.

Page 61: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

II.5 Strategi SDM dan Organisasi

- Rancangan Organisasi

- Pengisian Jabatan: Tim Inti Manajemen

- Pengisian Posisi: Karyawan Operasional

- Sistem Imbalan dan Penggajian

- Dll.

Page 62: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

II.6 Strategi Keuangan dan Pendanaan

- Penentuan Komposisi Pendanaan

- Sumber-Sumber Pendanaan

- Penghitungan Biaya Modal

Page 63: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

BAGIAN III: ANALISIS KEUANGAN

III.1 Proyeksi-proyeksi Keuangan

d. Laba-Rugi

e. Neraca Pro-forma

f. Proyeksi Arus Kas

Page 64: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

III.2 Analisis Kelayakan dari Dimensi Keuangan

Page 65: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

BAGIAN IV: PENUTUP

IV.1 Penutup

Page 66: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

IV.2 Kesimpulan

Page 67: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

REFERENSI

- Daftar Pustaka

- Alawam Websites Rujukan

Page 68: BAGIAN I: ANALISIS LINGKUNGAN BISNISxa.yimg.com/.../23573409/1998529988/name/BP_Outline_v.8.docx · Web viewmengandung serat dan protein yang tinggi, serta lemak dan sodium yang rendah

LAMPIRAN

- Detail Perhitungan/Data Analisis LIngkungan Eksternal

- Detail Perhitungan/Data Analisis Skenario

- Detail Perhitungan/Data Analisis Pemasaran

- Detail Perhitungan/Data Analisis Operasi

- Detail Perhitungan/Data Analisis Sumber Daya Manusia/Organisasi

- Detail Perhitungan/Data Analisis Keuangan

- Detail Perhitungan/Data Analisis lainnya