bagaimana mengerti slr

39
TIPS Cara Memotret Anak Kecil Berikut ini adalah pengalaman saya dalam memotret anak kecil yg pernah saya muat di forum sebelah. Melihat pada kolom topik "Berbagi Foto & Gallery" saya lihat sdh banyak yg memuat foto2 putra/putri kesayangannya, saya pikir tak ada salahnya saya berbagi pengalaman dgn para rekan2 KD yg hobi memotret anak2. Intinya adalah sbb: 1. Yg paling natural dalam hal foto anak kecil dri sisi portraiture (potret) adalah sudut pengambilan foto dimana kita sebaiknya berdiri sejajar / sama tinggi dgn anak itu. Sebabnya ialah efek lensa. Bila anda berdiri lebih tinggi, akan membuat wajah anak terutama dahinya lebih besar dan menonjol daripada ukuran sebenarnya. Lagipula postur anak dapat terkesan lebih pendek dri semestinya. Dalam pengambilan foto setengah badan, maka anak itu akan tampak seperti tidak berleher. 2. Usahakan utk penuhi viewfinder kamera dgn profil anak itu, misalnya wajah atau seluruh badan. 3. Hindari adanya objek dilatar belakang anak seperti tiang listrik/tiang lampu yg akan membuat se-olah2 tiang2 tsb tumbuh dri belakang kepala sang anak. 4. Bila latar belakang atau background (BG) sangat luas, baliklah kamera anda ke posisi vertikal. Ini akan mengurangi efek pemandangan latar belakang yg luas, dan lebih memfokuskan foto ke anak itu saja. 5. Usahakan sedapat mungkin, mengambil foto anak dilakukan dalam lingkungannya sendiri, misalnya dikelilingi oleh perangkat mainannya, dikamar tidur yg tertata sebagai kamar tidur anak2 yg penuh dgn segala pernak-pernik dan mainan yang digemari ataupun disukai anak tsb. 6. Sedapatnya buatlah agar sang anak merasa nyaman/relax dan tidak bersikap tegang atau kaku. Jangan anda menyuruhnya duduk manis di pinggiran sofa. Atau berdiri degan sikap tegap. Ini hanya akan membuat anak tampak tegang, apalagi kalau ia merasa tak nyaman atau tak senang saat kita memaksakan kehendak kita. 7. Seringkali mengambil foto anak dgn segala ulahnya yg terbaik adalah bila sang anak tidak sadar akan difoto. Dalam hal ini ekspresi wajah sang anak yg penuh keceriaan akan terekam secara alami (natural). Dalam hal ini anda bisa membuat diri anda "invisible" (tidak tampak), dan pengambilan foto sebaiknya dilakukan 1

Upload: richardferdinando

Post on 29-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Photograph Information

TRANSCRIPT

Page 1: Bagaimana Mengerti SLR

TIPS Cara Memotret Anak Kecil

Berikut ini adalah pengalaman saya dalam memotret anak kecil yg pernah saya muat di forum sebelah.Melihat pada kolom topik "Berbagi Foto & Gallery" saya lihat sdh banyak yg memuat foto2 putra/putri kesayangannya, saya pikir tak ada salahnya saya berbagi pengalaman dgn para rekan2 KD yg hobi memotret anak2.

Intinya adalah sbb:

1. Yg paling natural dalam hal foto anak kecil dri sisi portraiture (potret) adalah sudut pengambilan foto dimana kita sebaiknya berdiri sejajar / sama tinggi dgn anak itu. Sebabnya ialah efek lensa. Bila anda berdiri lebih tinggi, akan membuat wajah anak terutama dahinya lebih besar dan menonjol daripada ukuran sebenarnya. Lagipula postur anak dapat terkesan lebih pendek dri semestinya. Dalam pengambilan foto setengah badan, maka anak itu akan tampak seperti tidak berleher.

2. Usahakan utk penuhi viewfinder kamera dgn profil anak itu, misalnya wajah atau seluruh badan.

3. Hindari adanya objek dilatar belakang anak seperti tiang listrik/tiang lampu yg akan membuat se-olah2 tiang2 tsb tumbuh dri belakang kepala sang anak.

4. Bila latar belakang atau background (BG) sangat luas, baliklah kamera anda ke posisi vertikal. Ini akan mengurangi efek pemandangan latar belakang yg luas, dan lebih memfokuskan foto ke anak itu saja.

5. Usahakan sedapat mungkin, mengambil foto anak dilakukan dalam lingkungannya sendiri, misalnya dikelilingi oleh perangkat mainannya, dikamar tidur yg tertata sebagai kamar tidur anak2 yg penuh dgn segala pernak-pernik dan mainan yang digemari ataupun disukai anak tsb.

6. Sedapatnya buatlah agar sang anak merasa nyaman/relax dan tidak bersikap tegang atau kaku. Jangan anda menyuruhnya duduk manis di pinggiran sofa. Atau berdiri degan sikap tegap. Ini hanya akan membuat anak tampak tegang, apalagi kalau ia merasa tak nyaman atau tak senang saat kita memaksakan kehendak kita.

7. Seringkali mengambil foto anak dgn segala ulahnya yg terbaik adalah bila sang anak tidak sadar akan difoto. Dalam hal ini ekspresi wajah sang anak yg penuh keceriaan akan terekam secara alami (natural). Dalam hal ini anda bisa membuat diri anda "invisible" (tidak tampak), dan pengambilan foto sebaiknya dilakukan dari jarak jauh dengan lensa panjang/tele.

Kamera2 digital consumer/prosumer yg dilengkapi dgn lensa zoom panjang sampai 10x atau 12x memungkinkan pengambilan foto cara ini. Untuk kamera DSLR, banyak pilihan lensa zoom dari ukuran menengah sampai tele bisa digunakan.

8. Bila hendak memfoto anak secara formil, dgn pakaian rapi seperti pada

1

Page 2: Bagaimana Mengerti SLR

hari Lebaran atau Natal, pakaikanlah peci, topi, atau biarkan ia membawa mainan kesukaan, utk anak lelaki. Sedangkan selendang atau sekeranjang bunga atau boneka kesayangan dapat diberikan utk anak perempuan. Anda dapat membuat banyak komposisi foto yg menarik melihat dari ber-macam2 sikap sang anak bila sang anak merasa senang, gembira atau santai.Jangan memaksakan sang anak harus tersenyum karena itu akan membuatnya bersikap tegang. Bila sang anak merasa relax, ambillah beberapa foto saat ekspresi/mimik wajah, pose atau gaya mereka sedang ber-beda2. Pasti ada beberapa dri sekian banyak foto yg anda ambil yg akan menampilkan ekspresi dan komposisi yg menyenangkan utk disimpan sebagai koleksi keluarga.

9. Ada dua pola action foto anak. Pertama, mengambil foto action seperti pada saat anak sedang berlari-lari atau mengejar bola, anda bisa gunakan kecepatan rana tinggi (high shutter speed) utk membekukan (freeze frame) gerakan sang anak se-olah ia terdiam (suspended). Cara kedua anda bisa mengikuti gerakan arah berlarinya anak dgn kamera, istilah fotografinya ialah - panning. Ini adalah cara memfoto gerakan anak sambil memperkirakan atau membayangkan dimana posisi ia selanjutnya pada saat berlari. Titik fokus kamera difokuskan pada titik yg anda telah perkirakan/bayangkan dimana selanjutnya anak itu akan berada.Ikutilah gerakan anak yg berlari dgn kamera agak sedikit kedepan dri posisi anak itu. Bila sdh mendekati titk perkiraan anda tadi, tekanlah tombol shutter kamera sambil terus mengikuti gerak lari anak selama beberapa detik.Bilamana anda sdh cukup terlatih, hasilnya adalah sebuah foto yg menampilkan sang anak dgn tajam tapi sedang - in motion - dg latar belakang yg kabur dgn garis2 (streaks) yg menunjukkan adanya pergerakan. Layaknya action foto.Utk pengambilan action foto ini sebaiknya dilakukan dgn setting kamera secara manual.

10. Lain halnya bila hendak memfoto sekelompok anak2 yg sedang bermain-main di atas lantai, pada tumpukan pasir, di pantai, maupun di taman. Postur anda dapat sepenuhnya berdiri, atau berada lebih tinggi utk dapat meliput juga seluruh areal bermainnya.

Harus di ingat, seorang anak memiliki ber-macam2 pose/gaya serta mimik ekspresi wajah yg selalu berubah-ubah setiap saat, dan tidak pernah ada mimiknya yg sama.Jadi, kitalah yg harus selalu siap2 (alert), agar tak kehilangan momen yg jarang terulang kembali].

Dalam hal ini keuntungan dalam memakai kamera digital adalah anda dapat melakukan pengambilan foto se-banyak2nya alias jangan cuman satu-satu karena takut kehabisan memori. Sebagai fotografer, kitalah yang mencari posisi, bukan sang anak yang mencari posisi atau diletakkan pada posisi.

Dari sekian banyak pengambilan foto seorang anak, yg berkesan bagi anda, disimpan utk koleksi dan kenangan. Selebihnya yg kurang disenangi, bisa anda hapus dari memori card.Sebisanya, hindarilah penggunan flash dalam memotret anak kecil agar terkesan lebih alami. (Gosh, I hate flash)

2

Page 3: Bagaimana Mengerti SLR

Contoh2 dibawah ini adalah sebagai gambaran saja yg dibuat dgn lensa 200mm: Pada potret wajah, sang anak antara tahu dan tidak sedang difoto karna tidak tahu momennya kita akan mengambil foto, sebab tanpa aba2. Pada foto2 lainnya sang anak gak sadar akan kehadiran pemotretnya.

Potret: main pasir: Ciaaat..

Freeze.. ceria

Semoga bermanfaat.

Salam KD

Pak Mukti apakah domisili di Surabaya ?Kalau memang di Surabaya, bisa datang ke Sentra Digital di Plaza Marina Pak....Mumpung puasa gini kan Toko lagi sepi, jadi bisa ada banyak waktu buat ngobrol.Saya sih bukan ahlinya, tapi kalau sekedar memberikan ilmu-ilmu dasar photography, saya sudah cukup lah....

Atau mungkin bisa ikutan acara SPOT, disana akan banyak ketemu jawara-jawara yg baik-baik dan mau memberikan jawaban-jawaban gratis

Soalnya semua istilah2 ini kalau diterangkan dengan tulisan akan jadi panjang sekali.Tapi, nggak papa, untuk permulaan saya akan coba jawab pertanyaan bapak.

Diafragma

3

Page 4: Bagaimana Mengerti SLR

Itu gambar diafragma.Diafragma itu adalah bukaan lensa. Ukuran dari bukaan lensa ini, semakin besar maka semakin banyak sinar yg masuk.Diafragma ini akan mempengaruhi kadar pencahayaan dalam pengambilan suatu foto (gelap dan terang), selain itu diafragma juga mempengaruhi ruang tajam.

Lebih jelasnya, kalau semua settingan kamera tidak kita ubah, dan kita hanya mengubah settingan diafragma saja, maka bila bukaan lensanya kita perbesar, hasil fotonya akan lebih terang, demikian sebaliknya.

Sedangkan yg dimaksud dengan ruang tajam, hmmmmm piye ya....sulit juga Gini deh.

Semakin kecil bukaan lensanya (diafragma) maka ruang tajamnya akan semakin luas, dan semakin besar bukaan lensanya (diafragma) maka ruang tajamnya akan semakin sempit.

Jadi pada gambar diatas, tulisan yg paling jelas dan dapat dibaca dengan enak kan tulisan "Depth of Field". Nah kalau kita mau membuat tulisan "to infinty" dan tulisan "are using. If you" tampak lebih jelas......maka kita harus "memperluas ruang tajamnya" dengan cara memperkecil bukaan diafragmanya, demikian juga sebaliknya.

Angka2 diafragma dilambangkan dengan huruf F.Seperti gambar diatas, ada F1.4, F2, F2.8, F4, dsb.dari F1.4 ke F2 atau dari F2 ke F2.8 atau dari F2.8 ke F4, dst disebut 1 stop.Angka-angka untuk 1 stop berikutnya didapatkan dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 1.4.

4

Page 5: Bagaimana Mengerti SLR

Hasilnya seperti ini : 1.4 - 2 - 2.8 - 4 - 5.6 - 8 - 11 - 16, dan seterusnya.Jumlah sinar yg masuk pada F2 sama dengan setengah kalinya F1.4.Jumlah sinar yg masuk pada F2.8 sama dengan setengah kalinya F2.Jumlah sinar yg masuk pada F4 sama dengan setengah kalinya F2.8.dan seterusnya.......

Para Senior kalau saya ada yg salah tolong dikoreksi ya....Soalnya mabuk juga nih nulis kayak beginian

Ini ada contoh gambar yg saya ambil dari DPREVIEW tentang perbedaan penggunaan ukuran bukaan lensa

Semoga Berkenan

Pada Lensa yg pake satuan mm ada dua macam.Yg pertama adalah Filter Size (diameter lensa) dan yg kedua adalah Focal Length (Panjang Fokal)

Focal Length

Cara paling gampang untuk menerangkan hal ini adalah dengan menggunakan contoh gambar di bawah ini.

24 mm 35

5

Page 6: Bagaimana Mengerti SLR

mm 50 mm 100 mm

200 mm 400

mm 800 mm 1200 mm

Foto-foto di atas ini diambil dengan kamera yg sama dan pada jarak yg sama.Jadi yg moto nggak berpindah-pindah (tidak maju mundur), tapi hanya lensanya aja yg diganti.Foto yg pertama diambil dengan lensa 24 mm.Yg kedua diambil dengan lensa 35 mm.Yg kedua diambil dengan lensa 50 mm.Yg kedua diambil dengan lensa 100 mm.dan seterusnya.....

Jadi intinya focal length inilah yg menunjukkan sudut dan jarak pandang lensa.Sudut pandang manusia adalah sama dengan lensa 50 mm (46 derajat) bila dipasangkan pada kamera yg ukuran sensornya 36x24 mm.Bila menggunakan EOS 350D, karena ukuran sensornya 22.2 x 14.8 mm, maka dia mempunyai faktor pengali 1.6x.Jadi kalau lensa 100 mm dipakai di 350D, maka Focal Length-nya menjadi 100 x 1.6 = 160 mm, dan lensa 50 mm akan menjadi 50 x 1.6 = 80 mm, dan seterusnya...,

Menurut Focal Length-nya, maka lensa-lensa pada umumnya dibagi menjadi 5 macam : (diasumsikan lensa akan dipasangkan pada kamera Full Frame / sensornya 36x24 mm)1. Super Wide ( < 20 mm )2. Wide ( 24-35 mm )

6

Page 7: Bagaimana Mengerti SLR

3. Standard ( 50 mm )4. Tele ( 80-300 mm )5. Super Tele ( > 300 mm )

Selain itu lensa juga dapat dibagi menjadi 2 macam :1. Lensa Fix (kalo bahasa jawanya, lensa ini adalah lensa yg nggak bisa maju mundur ), misalnya lensa 50 mm, lensa 25 mm, lensa 100 mm, dsb. 2. Lensa Zoom (lensa yg focal lengthnya mempunyai range), misalnya lensa 17-40 mm, lensa 11-18 mm, lensa 18-70 mm, lensa 90-250 mm, dsb....

Lensa Fix kualitasnya lebih baik daripada lensa Zoom, tapi kalo objek yg kita foto terlalu jauh ya terpaksa kitanya yg maju, dan kalo objek yg kita foto terlalu dekat ya terpaksa kita mundur.Kalau menggunakan lensa zoom, cukup lensanya aja yg kita puter-puter biar bisa lebih deket atau lebih jauh objek foto kita.

Sekarang sudah mengenal istilah Diafragma dan Focal Length.Saya ambil contoh Lensa Kit-nya 350D.Lensa bawannya 350D memakai Lensa EF-S 18-55 mm F3.5-5.6Karena terdapat range pada focal lengthnya, maka lensa ini tergolong lensa Zoom.Karena dipasangkan pada 350D maka Focal Lengthnya menjadi 18 x 1.6 - 55 x 1.6 = 28.8 - 88 mm

Maksud dari F3.5-5.6 adalah, pada saat lensa pada posisi 18 mm, diafragmanya dapat dibuka maksimal pada F3.5, sedangkan bila lensa pada posisi 55 mm, diafragmanya dapat dibuka maksimal hanya pada F5.6.Misal ada lensa 17-40 mm F4, berarti lensa ini pada focal length berapapun, diafragmanya dapat dibuka maksimal F4.

Filter Size

Ada berbagai macam filter yg dapat dipasangkan pada lensa.Ada filter InfraRed, filter UV, filter ND, filter CPL, dan lain sebagainya.Bila kita membeli filter, tentu saja ukuran dari filter tersebut harus dicocokan dengan diameter lensa kita.Untuk lensa EF-S 18-55 mm F3.5-5.6, ukuran filternya adalah 58 mm, dan angka ini juga tertera di depan lensa.

Semoga berkenan.

Tiap Lensa mempunyai pembesaran yg berbeda-beda.Biasanya ditulis dalam bentuk Magnification Ratio, misalnya 1:5, 1:10 : 1:1, 2:1, 5:1, dsb.Atau bisa juga ditulis dalam bentuk Magnification biasa, misalnya 2x, 1x, 0.93x, 0.64x , dsb.

Angka2 ini didapat dari Ukuran objek yg terbentuk di dalam Sensor : Ukuran objek yg sebenarnya/nyataBingung juga nih neranginnya.Pake contoh gambar aja deh.

Misal diasumsikan contoh2 foto dibawah ini difoto dengan menggunakan kamera Full Frame yg ukuran sensornya 3.6 cm x 2.4 cm, dan tanpa CROP.

7

Page 8: Bagaimana Mengerti SLR

Pada Foto ini, tinggi badan orang tersebut 178 cm dan orang tersebut tingginya memenuhi 1 frame. Jadi gambar orang itu, terekam dalam sensor yg panjangnya 3.6 cm. Jadi magnification rationya adalah 3.6 : 178 = 1 : 49.4 atau bisa juga disebut sebagai perbesaran 0.02x

Pada Foto ini, mata orang tersebut panjangnya 3.6 cm danpanjang mata tersebut memenuhi 1 frame. Jadi gambar mata orang itu, terekam dalam sensor yg panjangnya 3.6 cm. Jadi magnification rationya adalah 3.6 : 3.6 = 1 : 1 atau bisa juga disebut sebagai perbesaran 1x

Pada Foto ini, dari mata kiri tawon sampai ke mata kanan tawon panjangnya 1 cm dan kedua mata tersebut memenuhi 1 frame. Jadi gambar kedua mata tawon itu, terekam dalam sensor yg panjangnya 3.6 cm. Jadi magnification rationya adalah 3.6 : 1 atau bisa juga disebut sebagai perbesaran 3.6x

Lensa-lensa yg biasa dipakai untuk close up photography biasanya perbesarannya berkisar antara 1x - 10x.Biasanya lensa-lensa yg bisa bikin perbesaran sampai 1 : 1 adalah lensa Macro.Dan yg bisa bikin perbesaran sampai 2:1, 3:1, 4:1, 5:1, dsb adalah lensa-lensa yg

8

Page 9: Bagaimana Mengerti SLR

memang spesial dibikin untuk Macro saja (tidak bisa dipakai untuk foto biasa) atau bisa juga disebut sebagai lensa Super Macro.

Sorry kalo njelasinnya kacau.... susah sekali kalo pake tulisan kayak gini.Lebih enak langsung ngomong dan neranginnya pake bolpoin dan selembar kertas....

Mengontrol Exposure melalui Shutter Speed dan Aperture

Pada waktu kita ingin mengambil gambar dengan kamera film atau kamera digital, film atau sensor harus terkena cahaya secukupnya sesuai dengan expose yang kita inginkan untuk gambar tersebut. Kamera mempunya dua kontrol untuk mengatur hal ini yaitu shutter speed dan aperture(kenapa hanya dua, karena kamera film kita tidak biasa dengan seenaknya menganti film jika film belum habis). Konsep kerja dari shutter speed dan aperture ini hampir sama dengan kerja mata manusia.

Shutter

Prinsip kerja Shutter adalah menahan sinar yang masuk agar tidak mengenai film sampai kita mrnekan tombol shutter, kita tombol ditekan maka tirai shutter akan terbuka selama waktu tertentu yang ditentukan, sehingga film mendapatkan cahaya secukupnya.

Lamanya tirai shutter terbuka inilah yang disebut dengan shutter speed, kita dapat mengontrol lamanya sebuah tirai terbuka.

Jika shutter lebih lama terbuka maka cahaya lebih banyak yang masuk, sedangkan jika shutter lebih cepat tertutup maka cahaya yang masuk lebih sedikit.

Aperture.

Sebelum cahaya mengenai film maka cahaya harus melewati sebuah lubang yang terbuka yang di sebut Aperture. Besaran lubang yang terbuka ini disebut dengan F-STOP. Besaran angka F-Stop ini disebut dengan F-Number,

Pada standar fotografi makin kecil F-Number berarti lubang yang terbuka lebih besar, jika lubang yang terbuka lebih besar maka akan lebih banyak cahaya yang akan masuk mengenai film atau sensor.

Aperture sering juga disebut dengan diagframa.

Shutter speed

Adalah berapa lamanya tirai shutter terbuka, shutter speed 1 detik akan menghasilkan gambar yang lebih terang dari pada shutter speed 1/1000 detik.

Setengah detik shutter speed lebih gelap 1 Stop dari shutter speed satu detik.

shutter speed 1/30s lebih terang 2 stop dari shutter speed 1/125 begitu seterusnya.shutter speed 1/250 akan lebih gelap 3 stop dibandingkan dengan shutter speed 1/30

9

Page 10: Bagaimana Mengerti SLR

Aperture Number(F-Stop)

Adalah angka yang menunjukkan seberapa besar lubang aperture terbuka.

Angka semakin kecil pada f-number berarti makin besar sebuah shutter speed terbuka, sebaliknya jika f-number semakin besar justru lubang yang terbuka semakin kecil.

F2.8 akan menghasilkan gambar lebih terang daripada F4

F2.8 lebih terang 1 stop dari F4

F5.6 akan lebih gelap 2 stop dari f2.8

F5.6 akan lebih terang 3 stop dari f16

berikut ini adalah deretan angka f-stop dengan kenaikan 1 stop

f1 - f2.8 - f4 - f5.6 - f8 - f11 - f16 - f22 - f32 - f45

Menyeimbangkan shutter speed dan Aperture

Untuk menghasilkan gambar yang baik kita perlu menyimbangkan shutter speed dengan bukaan aperture, untuk itu kita perlu mengetahui sifat atau efek perbedaan angka dari shutter speed dan efek akibat besar kecilnya bukaan diagframa.

Shutter speed yang lambat kita akanbisa mendapatkan motion atau efek gerakan jika memotret obyek yang bergerak, juga ada kemungkinan foto menjadi buram karena terjadinya guncangan akibat tangan kita yang tidak stabil. Shutter speed

10

Page 11: Bagaimana Mengerti SLR

yang cepat dapat menciptakan obyek yang membeku tidak bergerang(freezing).

Bukaan F-Stop yang besar akan mengakibatkan Deep Of Field(ruang tajam) yang tipis. Sedangkan F-Stop yang kecil akan menghasilkan DOF yang luas.

Rentang Kecerahan Subyek

Rentang Kecerahan Subyek (Subject Brightness Range)

Sebelum ngoceh panjang lebar tapi gak dipahami lebih baik baca dulu artikel berjudud Kontras Subyek

Subject Brightness Range/Rentang Kecerahan Subyek : adalah kombinasi kontras subyek dengan kontras cahaya. Jika sebuah subyek dengan kontras 4:1 diterangi dengan cahaya dengan perbandingan 8:1 maka rentang kecerahan subyek tersebut memiliki perbandingan 32:1

Subject Brightness Range = Subject Contrast x Lighting Ration= 4 : 1 x 8 : 1 = 32 : 1

Rentang kecerahan subyek adalah hasil akhir yang kamera lihat akibat kombinasi kontras subyek itu sendiri dengan kontras cahaya yang diaplikasikan kepadanya. Adalah sangat penting untuk memahami konsep ini bagi fotografer yang bekerja di studio, memahami apa yang kamera lihat.

Kamera digital dan kemera film mempunyai keterbatasan kemampuan untuk menangkap rentang kecerahan subyek, sebuah kamera film BW(black and white) dan film warna mempunyai rentang 7 stop dengan kata lain mampu menangkap rentang kecerahan subyek dengan 128:1. Film BW dapat di underexposed/overexposed untuk menangkap rentang dinamik(dynamic/range) lebih besar. Pada kamera digital hasil RAW memiliki dinamic range lebih baik dari file dengan format JPG.

11

Page 12: Bagaimana Mengerti SLR

Biasanya pada murid fotografi yang sedang belajar still life mengunakan spektakular light di studio foto mendapati bahwa hasil yang didapatkan oleh kamera tidak sedramatik hasil yang kelihatan dengan mata. Hal ini disebakan oleh ketidak pahaman mengenai konsep rentang kecerahan subyek.

Hasil tersebut diperparah ketika hasil nya dicetak pada kertas dan kertas dengan kualitas yang buruk. Setiap kertas mempunyai kemampuan menyerap tinta yang berbeda sehingga kualitasnya akan berbeda pula dalam menampilkan rentang kecerahan subyek.

Sebuah subyek orang yang memakai baju putih dengan bawahan hitam mempunyai contras subyek 4 : 1, jika orang tersebut dipotret di outdoor dengan cahaya yang flat maka rentang kecerahan subyeknya akan sama dengan kontras subyek.

Subject Brightness Range = Subject Contrast x Lighting Ratio

dalam cahaya yang flat baju putih dan celana hitam, mempunyai perbedaan 6 stop, ini terlihat dari pembacaan lightmeter yang berbeda 6 stop.

12

Page 13: Bagaimana Mengerti SLR

didalam studio dengan lampu studio yang mati subyek tidak memiliki kontras.

Pada gambar diatas rasio cahaya(Lighting Ratio) adalah 4 : 1

13

Page 14: Bagaimana Mengerti SLR

Pada gambar diatas cahaya pada pakaian putih adalah 2 stop lebih terang dari pada cahaya pada celana hitam.

Rasio cahaya(Lighting Ratio) adalah 4 : 1, Sedangkan subyek kontras adalah 64 : 1 ( 6 stop)

Maka rentang kecerahan subyek(Subject Brightness Range) = ( 4 : 1 ) x ( 64 : 1 ) = 256 : 1 = 8 stopwow.....perbedaan delapan stop, kamera mana yang bisa menangkap perbedaan delapan stop ini.

Untuk menanggulanginya kita coba ubah posisi lampu yang lebih terang adalah lampu yang bawah sedangkan lampu yang atas lebih gelap dua stop. Maka kalau diperhitungkan rentang kecerahan subyek(Subject Brightness Range) nya adalah sebagai berikut :

rentang kecerahan subyek(Subject Brightness Range) = Subject Contrast x Lighting Ratio= (64 : 1) x (1 : 4 ) = 16 : 1 = 4 Stop

wah 4 stop....cukup lah.....

14

Page 15: Bagaimana Mengerti SLR

Untuk lebih jelasnya bisa melihat gambar dibawah.....(finish)

POSTED BY HADY PRANOTO AT 10:11 PM 0 COMMENTS  

T H U R S D A Y , A P R I L 2 6 , 2 0 0 7

Kontras Subyek

Kontras Subyek adalah perbedaan antara tone yang paling terang dan tone yang paling gelap pada sebuah obyek yang diterangi dengan cahaya. Seseorang yang mengenakan pakaian dengan warna abu-abu seluruhnya mungkin tidak memiliki kontras, tetapi sesorang yang menggunakan kaus putih dan jaket hitam bisa saja memiliki kontras sampai 6 stop. Untuk membuktikan hal ini kita dapat melakukan foto outdoor menggunakan kaus putih dan jaket hitam pada hari yang cerah dan terik dimana saat itu terukur cahaya langsung memiliki exposure value 12.5 EV pada ISO 100. Cahaya yang refleksi yang terukur pada pakaian putih memiliki 15.5 Ev dan cahaya refleksi yang terukur pada jaket hitam terukur 9.5 EV. Terlihat cahaya jatuh yang mewakili cahaya refleksi pada middle gray lebih gelap 3 stop dari daerah warna putih dan 3 stop lebih terang daripada daerah warna hitam. Terukur perbedaannya adalah 6 stop (15.5EV - 9.5 EV = 6 ) jika dikomparasikan antara bagian terang dan gelap maka perbandingannya adalah 64:1. Memotret sesuatu yang memiliki perbedaan kontras sebanyak 6 stop, merupakan sebuah Tantangan.

Kontras Subyek boleh dibilang adalah refleksi dari berbagai material yang berada dalam komposisi kita. Kontras Subyek terjadi pada pencahayaan alam dimana cahaya bersifat flat. Saat ada penambahan cahaya untuk meningkatkan shadow dan highlight maka kita tidak bisa lagi membicarakan kontras subyek

1 stop = 2:11.5 stop = 3:12 stop = 4:13 stop = 8:14 stop = 16:15 stop = 32:16 stop = 64:17 stop = 128:1

15

Page 16: Bagaimana Mengerti SLR

kontras tinggi bila perbedaan kontrasnya adalah lebih besar dari 32:1 atau 5 stop,sedangkan kontras rendah jika perbedaan kontrasnya adalah lebih kecil dari 2:1 atau 1 stop

POSTED BY HADY PRANOTO AT 2:31 AM 0 COMMENTS  

LABELS: L IGHT

T H U R S D A Y , M A R C H 2 9 , 2 0 0 7

Digital Infrared Photography

Cahaya

Bagi saya tidak ada yang menyelesaikan pelajaran fotografi infrared, tanpa memahami bagaimana sebuah cahaya itu dan cara kerjanya. Sumber cahaya yang biasa kita rasakan adalah cahaya matahari didalam tata surya kita dan dari setiap benda yang memancarkan energi. Bagi para ilmuwan energi tersebut mulai dari x-ray sampai kepada gelombang radio, semuanya itu disebut electromagnetic spectrum.

Panjang Gelombang

Setiap electromacnetic spectrum mempunyai panjang gelombang yang berbeda. Spectrum yang masuk kedalam kategori gelombang cahaya menjadi tiga kategori besar yaitu :

Cahaya Ultraviolet Cahaya Tampak Mata(visible) dan Cahaya Infrared

Jarak antara satu gelombang naik sampai kepada satu gelombang turun disebut panjang gelombang, ukuran tersebut sangat kecil sehingga menggunakan ukuran nanometers atau 1/1 juta meter.

Cahaya tampak mata dan tidak tampak mata

didalam kehidupan kita sehari-hari kita melihat apa yang disebut cahaya tampak mata, warna merah, kuning hijau dan biru yang kita lihat itu termasuk kedalam kategori cahaya tampak mata. Tetapi gelombang cahaya bukan saja cahaya yang dapat kita lihat, melainkan juga ada cahaya ultraviolet dan infrared, dimana cahaya tersebut tidak bisa kita tangkap dengan mata kita. Cahaya tampak mata hanya cahaya yang berada dispektrum (400 s.d 700nm), karena mata manusia hanya dapat menangkap panjang gelombang sepanjang itu. Spektrum terbagi kepada beberapa warna(merah, oranye, kuning, hijau, biru dan violet), gelombang yang pendek akan masuk kedalam kategori gelombang biru, dimulai pada panjang gelombang 400nm sedangkan gelombang cahaya yang termasuk kedalam gelombang Infrared adalah cahaya dengan panjang gelombang lebih besar dari 700nm. Cahaya infrared sendiri

16

Page 17: Bagaimana Mengerti SLR

masih terbagi menjadi dua yaitu cahaya "near infrared"(700-1200nm) dan "Far Infrared"(lebih besar 1200nm).

Sebetulnya setiap benda yang dapat kita lihat lihat dan memiliki warna berarti benda tersebut memantulkan warna-warna yang jatuh ke benda tersebut. Jika kita melihat sebuah benda berwarna biru berarti benda tersebut memantulkan cahaya biru yang jatuh kepadanya dan menyerap warna lainya.

Fotografi Infrared

Pada dasarnya sebuah fotografi infrared adalah sebuah teknik fotografi yang berusaha menangkap warna infrared yang dipantulkan oleh obyek foto. Dalam hal ini fotografer yang memotret dengan teknik infrared akan berusaha menangkap cahaya dengan panjang gelombang lebih dari 700nm(nanometer) atau cahaya infrared dari obyek-obyek yang ingin di foto. Pada foto hasil Infrared tampak daun berwarna terang dan laut berwarna gelap, hal ini disebabkan oleh karena tumbuh-tumbuhan banyak memantulkan cayaha infrared yang jatuh kepadanya dan laut banyak menyerap cahaya infrared yang jatuh kepadanya

Fotografi infrared pada film.

Pada fotografi infrared menggunakan film, digunakan film yang khusus hanya merekam cahaya infrared, beberapa contoh film infrared adalah: Konica 750 infrared film, Kodak High Speed Infrared dan Maco IR 820c. Pengunaan film infrared ini cukup sulit karena film infrared peka terhadap panas dan cahaya sekecil apapun. Untuk memperindah hasil foto Infrared fotografer dapat memasangkan filter #25 didepan lensa dan akan menghasilkan foto infrared yang lebih baik karena filter ini akan lebih memutihkan warna tumbuhan dan menghitamkan langit dan laut(dengan asumsi foto dicetak pada kertas hitam putih).

Fotografi Infrared pada kamera digital.

Pada fotografi infrared menggunakan kamera digital, untuk mendapatkan foto infrared kita perlu memblokir semua cahaya tampak dan ultraviolet agar sensor hanya menangkap cahaya infrared yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita foto.Untuk memblokir cahaya-cahaya tersebut dan mendapatkan cahaya infrared tersebut dibutuhkan sebuah filter dengan bahan tertentu yang mampu menolak semua cahaya yang berada dibawah 700nm dan membiarkan lewat cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih besar atau sama dengan 700. Filter tersebut disebut filter infrared.

17

Page 18: Bagaimana Mengerti SLR

Ada berbagai macam merk filter infrared dan kepekatannya seperti pada tabel berikut ini :

Merk PanjangGelombang

87 750nm89B/Cokin P007

50% pada 720nm

87A 950nm Tidak diproduksi lagi

87B 850nm Tidak diproduksi lagi

87C 800nmHoya R72 720nm,

dengan sedikit cahaya tampak

Hoya RM90 900nmHoya RM100 1000nmM&K 1000 1000nmM&K 093 dan 095

mulai dari 830nm

Semakin pekat filter yang digunakan semakin panjang pula panjang gelombang yang bisa melewatinya. Pada filter yang memiliki kepekatan rendah seperti filter cokin P007 yang melewatkan 50% cahaya Infrared dan 50% cahaya tampak. Pada kasus ini foto IR yang menggunakan filter cokin P007 akan lebih karya warna dibandingkan kalau kita menggunakn filter hoya R72 atau bahkan Hoya RM90.

Saat ini kalau ingin memotret foto infrared dengan menggunakan kamera digital kita biasa memasangkan filter2 diatas didepan lensa kita, dengan menggunakan filter Hoya R72 kita bisa menghasilkan sebuah foto Infrared mengunakan exposure 1 detik dengan f8 pada ISO 200. Kondisi memotret dengan exposure seperti itu dilakukan pada waktu tengah hari dimana cahaya matahari memiliki kontras tinggi. Dengan exposure seperti itu kita dapat melihat bahwafilter infrared menurunkan exposure sedemikian drastisnya.

Mengkonversi Kamera Digital menjadi Kamera Digital IR

Sekarang ini banyak fotografer yang mengemari fotografi Infrared, banyak kreasi-kreasi yang dihasilkan, konsep-konsep makin berkembang, timbul keinginan untuk menghasilkan foto yang tajam atau menghasilkan efek diam (freezing) pada obyek

18

Page 19: Bagaimana Mengerti SLR

bergerak pada foto infrared. Dengan kecepatan 1 detik cukuplah sulit untuk menghasilkan foto dengan ketajaman yang baik, dengan kecepatan 1 detik itu, obyek foto akan susah untuk diam atau tidak tertiup angin, apalagi kalau kita ingin menghasilkan efek diam pada obyek bergerak menggunakan kecepatan 1 detik.

Melalui beberapa penyelidikan oleh beberapa fotografer ditarik kesimpulan bahwa yang menyebabkan lambatnya kecepatan rana disebabkan oleh filter HOT MIRROR yang ditanamkan pada kamera-digital. Tujuan menanamkan HOT MIRROR didepan sensor oleh pabrikan kamera digital sebetulnya untuk menahan "sementara " cahaya infrared yang masuk mengenai sensor, agar foto yang dihasilkan tidak kemerah merahan atau REDISH yang diakibatkan cahaya infrared yang masuk. Hot Mirror baik untuk menghasilkan foto yang NORMAL, sedangkan bagi pengemar foto infrared ini merupakan halangan yang mengganggu. Sehingga timbul ide untuk mencopot filter Hot Mirror ini untuk meningkatkan kecepatan rana ini, dengan pencabutan filter ini hilanglah halangan terhadap cahaya infrared sehingga kecepatan rana bisa meningkat, Hilanglah masalah lambatnya namum masih ada satu masalah lagi yaitu penempatan filter Infrared yang berada didepan lensa tentu lah sangat mengganggu, kita tidak susah melakukan komposisi dan focusing karena warna filter infrared yang merah pekat tersebut menghalangi pandangan kita. Karena hal tersebut timbulah ide untuk menempatkan filter infrared didepan sensor CMOS atau CCD kamera digital. Dengan menempelkan filter infrared didepan sensor mengantikan Hot Mirror pandangan fotografer menjadi bebas sehingga komposisi menjadi lebih mudah, perlu di ingat pencopotan hot mirror filter atau pemasangan filter infrared di sensor kamera perlu mengalami penyesuaian focus dan beberapa hal lainnya. Modifikasi kamera seperti inilah yang sering disebut kamera hasil "Oprekan IR".

Setelah kita memotret dengan filter ir menggunakan kamera digital, langkah selanjutnya adalah melakukan olah digital pada file jepretan kita sesuai selera, dengan menggunakan channel swap kita dapat mengolah hasil foto IR menjadi gambar yang indah.

berikut ini sebuah foto infrared menggunakan filter Hoya R72, tanpa pencopotan hot mirror, hasil image kemudian mengalami channel swap mengunakan channel mixer di adobe photoshop.

Gambar 1

19

Page 20: Bagaimana Mengerti SLR

Akhir kata fotografi infrared adalah hal yang mengasyikan, hasil yang didapatkan akan membuat anda menjadi ketagihan..Selamat mencoba.(had)

POSTED BY HADY PRANOTO AT 9:57 PM 0 COMMENTS  

LABELS: ADVANCED

S U N D A Y , M A R C H 2 5 , 2 0 0 7

Skema Still Life I : The Blue

Still Life I : The Blue, Angle 1

Still Life I : The Blue, Angle 2

20

Page 22: Bagaimana Mengerti SLR

Untuk menghasilkan foto seperti itu dibutuhkan skema sebagai berikut dimana digunakan dua buah softbox sebagai sumber cahaya

22

Page 23: Bagaimana Mengerti SLR

Softbox yang berada dibawah diset pada kekuatan f22 dan softbox yang diatas di set pada kekuatan f18, lampu utama adalah lampu yang bawah, untuk itu lampu yang lain mempunyai kekuatan yang lebih lemah dari lampu utama, softbox dari samping bertujuan agar gambar yang dihasilkan tidak flat, juga memunculkan dimensi nya

POSTED BY HADY PRANOTO AT 6:55 PM 1 COMMENTS  

LABELS: SKEMA

S A T U R D A Y , M A R C H 2 4 , 2 0 0 7

Fungsi Shutter dan Aperture dalam Mengontrol Exposure

Pada waktu kita ingin mengambil gambar dengan kamera film atau kamera digital, film atau sensor harus terkena cahaya secukupnya sesuai dengan expose yang kita inginkan untuk gambar tersebut. Kamera mempunya dua kontrol untuk mengatur hal ini yaitu shutter speed dan aperture(kenapa hanya dua, karena kamera film kita

23

Page 24: Bagaimana Mengerti SLR

tidak biasa dengan seenaknya menganti film jika film belum habis). Konsep kerja dari shutter speed dan aperture ini hampir sama dengan kerja mata manusia.

Shutter

Prinsip kerja Shutter adalah menahan sinar yang masuk agar tidak mengenai film sampai kita mrnekan tombol shutter, kita tombol ditekan maka tirai shutter akan terbuka selama waktu tertentu yang ditentukan, sehingga film mendapatkan cahaya secukupnya.

Lamanya tirai shutter terbuka inilah yang disebut dengan shutter speed, kita dapat mengontrol lamanya sebuah tirai terbuka.

Jika shutter lebih lama terbuka maka cahaya lebih banyak yang masuk, sedangkan jika shutter lebih cepat tertutup maka cahaya yang masuk lebih sedikit.

Aperture.

Sebelum cahaya mengenai film maka cahaya harus melewati sebuah lubang yang terbuka yang di sebut Aperture. Besaran lubang yang terbuka ini disebut dengan F-STOP. Besaran angka F-Stop ini disebut dengan F-Number,

Pada standar fotografi makin kecil F-Number berarti lubang yang terbuka lebih besar, jika lubang yang terbuka lebih besar maka akan lebih banyak cahaya yang akan masuk mengenai film atau sensor.

Aperture sering juga disebut dengan diagframa.

Shutter speed

Adalah berapa lamanya tirai shutter terbuka, shutter speed 1 detik akan menghasilkan gambar yang lebih terang dari pada shutter speed 1/1000 detik.

24

Page 25: Bagaimana Mengerti SLR

Setengah detik shutter speed lebih gelap 1 Stop dari shutter speed satu detik.

shutter speed 1/30s lebih terang 2 stop dari shutter speed 1/125 begitu seterusnya.

shutter speed 1/250 akan lebih gelap 3 stop dibandingkan dengan shutter speed 1/30

Aperture Number(F-Stop)

Adalah angka yang menunjukkan seberapa besar lubang aperture terbuka.

Angka semakin kecil pada f-number berarti makin besar sebuah shutter speed terbuka, sebaliknya jika f-number semakin besar justru lubang yang terbuka semakin kecil.

25

Page 26: Bagaimana Mengerti SLR

F2.8 akan menghasilkan gambar lebih terang daripada F4

F2.8 lebih terang 1 stop dari F4

F5.6 akan lebih gelap 2 stop dari f2.8

F5.6 akan lebih terang 3 stop dari f16

berikut ini fnumber dengan perbedaan 1 stop

f1 f1.4 f2 f2.8 f4 f5.6 f8 f11 f16 f22 f32 f45 f64

Menyeimbangkan shutter speed dan Aperture

Untuk menghasilkan gambar yang baik kita perlu menyimbangkan shutter speed dengan bukaan aperture, untuk itu kita perlu mengetahui sifat atau efek perbedaan angka dari shutter speed dan efek akibat besar kecilnya bukaan diagframa.

Shutter speed yang lambat kita akanbisa mendapatkan motion atau efek gerakan jika memotret obyek yang bergerak, juga ada kemungkinan foto menjadi buram karena terjadinya guncangan akibat tangan kita yang tidak stabil. Shutter speed yang cepat dapat menciptakan obyek yang membeku tidak bergerang(freezing).

26

Page 27: Bagaimana Mengerti SLR

Bukaan F-Stop yang besar akan mengakibatkan Deep Of Field(ruang tajam) yang tipis. Sedangkan F-Stop yang kecil akan menghasilkan DOF yang luas.

Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar dibawah ini.

Untuk gambar pertama foto tajam dikeseluruhan, tapi menjadi blur karena goncangan tangan yang susah menyangga kamera tetap stabil pada shutter speed 1/4 detik. Begitu pula untuk gambar 2 yang agak blur tapi tidak separah gambar 1, sedangkan gambar 3 karena shutter speed 1/250 detik dia tidak blur karena goncangan tetapi blur karena f-stop 2.8 memiliki Deep Of Field(DOF) yang tipis.

POSTED BY HADY PRANOTO AT 9:09 PM 1 COMMENTS  

LABELS: KONSEP DASAR

Film Speed - Kepekaan Film/Sensor Digital

Kecepatan Film(ISO/ASA)

Kecepatan sebuah film berarti juga kepekaan film dalam menangkap cahaya, tingkatan kepekaan ini memiliki sebuah standard yang disebut ASA atau ISO. Baik ASA maupun ISO melukiskan bagaimana film bereaksi terhadap cahaya. Konsep ini diterapkan juga pada digital kamera.

Standar kecepatan film juga menggunakan stop, seperti halnya shutter speed dan aperture, untuk contohnya jika anda menukar film yang ada dikamera anda ISO 50 dengan ISO 200 berarti anda menukar film dengan film yang lebih cepat 2 stop( dari ISO50 ke ISO200 naik 2 stop)

Berikut ini daftar iso yang berbeda 1 stop tiap angka berdekatan

ISO25 – ISO50 – ISO100 – ISO200 – ISO400 – ISO800 – ISO1600 – ISO3200

27

Page 28: Bagaimana Mengerti SLR

Film cepat bereaksi sangat cepat terhadap cahaya, sangat berguna pada kondisi cahaya lemah, atau kurang cahaya.

Tingkatan kecepatan

sensitivitas kontras grain

50 ISO/ASA rendah rendah Rendah

100 ISO/ASA sedang sedang Sedang

200 ISO/ASA Sedang sedang sedang

400 ISO/ASA Tinggi tinggi Tinggi

800 ISO/ASA Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi

Angka lebih kecil = film lebih lambat = membutuhkan cahaya lebih banyak = lebih lama exposure nyaangka lebih besar = film cepat = membutuhkan lebih sedikit cahaya = exposure lebih cepat

Jika sebuah scene dipotret dengan kondisi normal dengan shutter speed 125 f8 dan ISO 400 menghasilkan hasil seperti ini

kemudian jika kita menganti film dengan iso lebih rendah maka hasilnya akan seperti ini(shutter speed dan aperture sama)

Kemudian jika menganti dengan film dengan iso lebih tinggi dari maka hasilnya akan seperti ini(shutter speed dan aperture sama)

28

Page 29: Bagaimana Mengerti SLR

terlihatlah bahwa ISO/ASA merupakan standar kepekaan film terhadap cahaya.

Jika anda membeli digital kamera anda juga dapat mengatur sensitivitas sensor dengan sama seperti pada film, istilah nois digunakan untuk mengantikan istilah grain pada kamera film.

POSTED BY HADY PRANOTO AT 7:50 PM 3 COMMENTS  

LABELS: KONSEP DASAR

T U E S D A Y , M A R C H 2 0 , 2 0 0 7

Exposure

Didalam sebuah kamera selalu gelap, ketika sebuah foto diambil maka cahaya dari luar akan masuk dan menerangi film atau sensor, saat itulah direkam kedalam film atau sensor.

Konsep ini berlaku sama untuk fotografi film maupun digital.

"Exposure berarti mengukur dan menyeimbangkan cahaya"

Terlalu banyak cahaya yang masuk menyebabkan foto akan terlalu terang, begitu pula jika kekurangan cahaya maka foto terlalu gelap, sebuah foto yang baik tergantung setting yang memberikan "right exposure" kepada film atau sensor.

Seorang fotografer dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan mengatur shutter speed, aperture dan film speed(ISO/ASA)

Mengukur cahaya dan Menyeimbangkan cahaya.

Mengukur cahaya berarti memberikan ukuran cahaya yang tepat kepada film atau sensor, sehingga sebuah foto menghasilkan gambar seperti aslinya, sedangkan menyeimbangkan cahaya lebih kepada mengatur keseimbangan cahaya yang ditangkap agar menghasilkan gambar yang baik, bisa saja sebuah foto tidak seperti aslinya tetapi memiliki keindahan.

29

Page 30: Bagaimana Mengerti SLR

Stop: sebuah unit ukuran exposure

Stop adalah sebuah unit ukuran relatif untuk cahaya, mengambarkan tingkat terangnya sebuah cahaya.

Sebagai contoh kita mulai dengan dengan sebuah lampu sebagai referensi, jika kita menambahkan satu buah lampu lagi maka kita berarti menambahkan 1 stop untuk intensitas dari cahayanya, untuk menambahkan intensitas cahayanya 1 stop lagi berarti kita harus mengali dua kan jumlah lampunya menjadi empat, begitu pula seterusnya jika kita ingin menambahkan intensitas cahayanya 1 stop lagi maka kita harus mengali duakan lagi jumlah lampunya menjadi delapan buah lampu, lihatlah contoh dibawah ini :

mengandakan jumlah lampu berarti menambahkan satu stop (+1 Stop) , danmengurangi setengah jumlah lampu berarti mengurangi satu stop (-1 Stop)

Stop dapat saling mengantikan

Dalam kamera kita Aperture(f), Speed(S), dan film setting(film speed/ISO) semuanya dibagi menjadi stop, walaupun sistem angkanya berbeda.

Sebagai contoh jika kita menganggap setting

S : 1/125A: 5.6ISO : 100

Adalah setting normal, maka kita dapat menggunakan setting lain untuk mendapatkan foto dengan terang yang sama, misalnya:

S:1/30 (naik 2 stop dari S:1/125)f:11 (turun 2 stop dari f5.6)ISO:100

atau

S:1/125f:11 (turun 2 stop dari f5.6)ISO:400(naik 2 stop dari ISO 100)

atau

S:1/8 (naik 4 stop dari s:1/125)f:16 ( turun 3 stop dari f5.6)ISO:50 (turun 1 stop dari ISO 100)

lihatlah jumlah stop turun dan stop naiknya saling melengkapi) artinya exposure value nya tetap sama

tetapi tentu saja, ada pengaruh di image yang dihasilkan akibat perbedaan aperture, speed, dan film speed(ISO) yang akan dibahas diartikel berikutnya.

Jakarta, 21 Maret 2007

30

Page 31: Bagaimana Mengerti SLR

POSTED BY HADY PRANOTO AT 8:22 PM 0 COMMENTS  

LABELS: KONSEP DASAR

Zone System

Zone system adalah sebuah teknik fotografi untuk mengoptimalkan exposure film. Pada dasarnya zone system yang temukan oleh oleh Ansel Adam dan Fred Archer pada Tahun 1841 bertujuan memberikan kepada fotografer metode yang sistematik untuk melihat hubungan langsung antara subyek langsung yang dilihat oleh mata dengan hasil yang akan diperoleh dari hasil foto. Juga dapat mengambarkan hubungan langsung antara visualisasi dengan dengan hasil cetak foto. Pada awalnya konsep ini hanya digunakan untuk film Black and White saja, namun kedepannya konsep ini dapat pula di implementasikan dalam fotografi digital yang marak sekarang ini.

Zone system pada awalnya diimplementasikan pada slide large format dimana setiap lembar slide dapat diproses secara mandiri, untuk kamera roll film hal ini sulit dilaksanakan karena sebuah roll film akan susah sekali untuk diproses secara mandiri.

Ada beberapa orang yang menganggap zone system tidak dapat diimplementasikan pada digital. Tetapi pada kenyataannya zone system adalah konsep yang sederhana yang juga bisa diimplementasikan pada fotografi digital yang marak sekarang ini.

Kenapa Zone System masih diperlukan dalam fotografi modern sekarang ini adalah kemampuan film, kertas foto dan sensor cahaya yang mempunyai kemampuan terbatas dalam hal jangkauan tonal yang dapat dihasilkan dan direkam. Seorang fotografer pada masa itu hanya dapat melipat gandakan brightness dari kertas foto 9 stop sebelum kertas berhenti menampilkan perbedaan antara satu stop dengan stop lainnya. Dengan kata lain jangkauan dinamik (Dynamic Range) dari kertas foto saat itu hanya memiliki 9 stop. Untuk saat ini kertas foto mampu menampilkan perbedaan stop lebih dari 9 stop. Kemampuan perbedaan stop ini yang memungkinkan fotografi jaman sekarang lebih mampu menampilkan detil dan bayangan, mulai dari lipatan kain dari gaun pengantin yang berwarna putih sampai kepada detil kancing baju pada pakaian kemeja pengantin yang berwarna hitam.

Hal ini sangat berbeda sekali dengan kemampuan mata kita yang mampu lebih banyak bertoleransi untuk melihat dari tone yang sangat gelap sampai kepada tone yang sangat terang, dengan kata lain jangkauan dinamik yang dimiliki mata kita lebih besar dari kemampuan film, sensor, maupun kertas cetak. Nah disinilah peran dari kemampuan fotografer untuk menjembatani antara visualisasi nyata dari mata kita dengan hasil yang akan kita buat dalam bentuk file maupun tercetak. Dengan zone system fotografer mendapatkan jalan yang sederhana untuk mengontrol kontras dari film negatif didalam kameranya.

Prinsip Dasar

Mengontrol kontras dalam film perlu dilakukan karena kamera negatif memerlukan eksposure yang cukup untuk menampilkan detil didaerah gelap dari image dan mengatur kontrol waktu pada membangun daerah terang pada cetakan. Ini dinyatakan dalam aturan klasik "expose for shadow and develop for highlight". Exposure yang tepat memberikan kesempatan kepada fotografer untuk mengontrol

31

Page 32: Bagaimana Mengerti SLR

waktu lamanya merendam dalam larutan developer pada waktu mencetak. Sehingga negatif dapat menghasilkan foto yang bagus.

Zone system memberikan metode yang simpel kepada fotografer untuk memprediksi hasil dari jangkauan yang berbeda dari dunia nyata, film dan hasil cetakan.

Imajinasikan semua nilai tonal yang dapat dilihat atau dapat muncul dicetakan foto digambarkan sebagai gradasi berkesinambungan dari hitam ke putih sebagai berikut

kemudian bagi gradasi tonal tersebut menjadi 11 bagian tonal kemudian beri nomor untuk masing2 tonal tersebut.

Zone, Tekstur dan Detil.

Ada tiga macam zone didalam zone system yaitu:

Low Values Zone O Hitam pekat, tidak ada gunanya dalam negatif, kecuali untul log film. Zone I Hitam total pada cetakan, sedikit memiliki tonal, namun tidak memiliki tekstur. Zone II Memiliki tonal yang pekat, mewakili bagian tergelap dalam foto, masih memiliki sedikit detil yang dibutuhkan. Zone III mewakili rata-rata material berwarna gelap, menampilkan sedikit sekali tekstur.

Middle Values. Zone IV rata-rata tanaman gelap, batu gelap atau daerah bayangan pada foto landscape. Bayangan yang normal pada kulit orang kaukasian. Zone V Middle Gray(18 % refleksi), warna langit utara yang cerah jika dengan menggunakan pankromatik film, kulit gelap, batu abu-abu, dan kayu-kayuan. Zone VI Kulit orang kaukasian dibawah sinar matahari, mendifuse cahaya matahari atau buatan, batu berwarna terang, bayangan disalju.

High Values, Zone VII kulit yang sangat cerah, obyek abu2 terang, rata-rata warna salju dengan cahaya dari samping. Zone VIII Putih dengan tekstur, tekstur dari salju, dan highlight dari orang kaukasian. Zone IX putih mendekati warna putih murni, hanya sedikit sekali memiliki tekstur, dan kalau dicetak akan sama dengan Zone X tidak bisa dibedakan, Zone X adalah putih murni, bagian bercahaya pada gambar.

Mengukur zone

Setiap zone mewakili sejumlah cahaya, jika jumlah cahaya didoble kan maka akan semakin terang dan jika cahaya dikurangi setengahnya maka akan semakin gelap, dalam hal ini zone sama dengan sebuah kontrol didalam fotografi, perbedaan tiap zone setara dengan perbedaan 1 f-stop dan setara dengan 1 EV angka meter, hal ini juga setara dengan perbedaan 1 stop pada angka ISO, Dengan demikian seorang fotografer dapat mengontrol zone dengan f-stop, nilai EV dan ISO.

32

Page 33: Bagaimana Mengerti SLR

Perlu diketahui bahwa sebuah permukaan yang gelap dibawah cahaya yang terang akan merefleksikan nilai yang sama dengan sebuah permukaan yang terang dibawah cahaya yang redup, mata manusia merefleksikan hal yang berbeda untuk hal ini, tetapi untuk light meter akan mengukur nilai yang sama. dengan mengetahui hal ini memungkinkan fotografer menangkap expose yang benar untuk sebuah subyek fotografi. Jika seorang fotografer ingin memprevisualisasikan Zone III dengan penuh tekstur dan detil dihasil cetaknya, menghasilkan zone III secara benar sangat penting karena subyek yang berada dibawah zone III akan under exposed, dalam hal ini dia dapat mengukur catatan exposure dengan hati-hati untuk zone III. Tapi pengukuran pada zone V lebih dianjurkan, dalam hal ini fotografer tinggal memotret subyek dengan exposure 2 stop lebih gelap dari rekomendasi metering.

Membangun Zone System.

Setiap kombinasi film dan cairan developer merekomendasikan waktu normal pencucian film yang akan menghasilkan negatif yang memiliki kontras yang sama dengan subyeknya, dengan kata lain pencucian waktu normal akan mengasilkan negatif yang flat jika memotret subyek dengan kontras rendah dan negatif yang kontras jika memotret subyek kontras.Pencucian yang pas berarti mengerti bagaimana menambahkan atau mengurangi lamanya waktu pencucian film untuk membuat obyek yang flat atau kontras menjadi baik di kertas foto.

Dengan adanya zone system maka fotografer diberikan jalan untuk mengukur kontras dari foto kedalam zone, jika film membutuhkan lebih cepat atau lebih lama dari waktu normal pencucian film. Hal ini disebut Normal Minus (N-) atau Normal Plus(N+) waktu pencucian.

Zone System pada Digital

Zone system juga dapat diimplementasikan pada digital kamera, seperti halnya dalam fotografi film, perbedaan yang terpenting adalah jika pada film kita melakukan "exposed for shadow and develop for highlight", pada digital kita melakukan "exposed for highlight and develop for shadow" kebalikannya dari film, jika sebuah image sudah kehilangan detil atau over exposed maka tidak mungkin membuatnya pas, untuk itu lebih baik kita menghasilkan highlight yang tepat dan mengolahnya untuk shadownya.

33