bagaimana mengenali tanda dan gejala tumor otak...gambaran klinis klasik: penurunan pendengaran...

29
Bagaimana Mengenali Tanda dan Gejala Tumor Otak ? Valentinus Besin, dr., Sp.S Surabaya, 27 April 2019

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Bagaimana Mengenali Tanda dan Gejala Tumor Otak ?

    Valentinus Besin, dr., Sp.S

    Surabaya, 27 April 2019

  • Riwayat Hidup

    Nama : Valentinus Besin, dr., Sp.S

    Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 14 Nopember 1984

    Pendidikan :

    - Program Studi Pendidikan Dokter FK UNAIR thn 2002 – 2008

    - Program Studi Dokter Spesialis Neurologi FK UNAIR 2010 – 2015

    - Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2017 - sekarang

    Pekerjaan :

    - Tim Geriatri RSUD Dr Soetomo Surabaya (Nop 2015 – Des 2016)

    - Dokter Sp. Saraf RS Premier Jln. Nginden Intan Barat (Nop 2015 – sekarang)

    - Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Januari 2017 – sekarang)

  • Epidemiologi

    • Italia tahun 2006 – 2015 : 870.135 px UGD 205 px tumor otak.

    • Tanda fokal > dari 50 %.(Comelli, et al., 2017)

    • Gejala tumor otak : defisit neurologis fokal, kejang, atau nyeri kepala. (McFaline-Figueroa & Lee, 2018)

    • Tanda dan gejala tergantung lokasi dan tingkat pertumbuhan tumor.(PNPK Tumor Otak, 2017)

    • Sebagian tumor otak dapat asimptomatik dan ditemukan secara insidentil.(McFaline-Figueroa & Lee, 2018)

  • Identifikasi Usia (1)

    • Distribusi lokasi dan diagnosis banding dari jenis tumor otak.

    • Dewasa :

    1. Supratentorial

    2. Tumor otak metastase 10 kali lipat lebih sering(McFaline-Figueroa & Lee, 2018)

    3. Sekitar 86 % tumor primer: glioma (astrositoma, glioblastoma, oligodendroblastoma, dan glioma nonspesifik)

    (McKinney, 2004)

  • Identifikasi Usia (2)

    • Anak-anak :

    1. Infratentorial (fossa posterior) (Merchant, et al., 2010)

    2. Keganasan kedua pada anak: sekitar 15-25 % dari seluruh keganasan.(McKinney, 2004)

    3. Angka kejadian medulloblastoma, ependymoma, dan pilocytic astrocytoma menurun seiring bertambahnya usia.

    (Merchant, et al., 2010)

  • Tumor Serebelum & Kelompok Umur (Merchant et al, 2010)

  • Keganasan di Tempat Lain

    Angka kejadian tumor otak metastase paling tinggi :

    1. usia 20-39 tahun : keganasan payudara

    2. usia 40-49 tahun : tumor paru primer

    3. usia 50 - 59 tahun : Melanoma primer dan keganasan renal atau colorectal

    (Tabouret, et al., 2012)

  • Tanda & Gejala Tumor Otak

    A. Nyeri kepala

    B. Peningkatan tekanan intra kranial

    C. Defisit neurologis fokal

    D. Kejang

    E. Perubahan status mental dan kognitif

    F. Gejala menyerupai stroke

    G. Gangguan penglihatan

    H. Gangguan hormonal

    I. Tanda dan gejala tumor infratentorial

  • A. Nyeri Kepala

    • Sekitar 50 % penderita tumor primer atau sekunder.

    • Karena : peningkatan TIK, penekanan struktur peka nyeri, sekunder karena gangguan penglihatan, psikogenik.

    (Greenberg, 2010).

    • Nyeri kepala klasik: bangun tidur pagi hari & menghilang saat posisi berdiri

    • Nyeri kepala memberat pada posisi rekumben : metastase leptomeningeal.

    • Waspadai nyeri kepala atipikal : peningkatan frekuensi, disertai gangguan koordinasi, tanda neurologis fokal, atau nyeri kepala yang membangunkan tidur.

    (McFaline-Figueroa & Lee, 2018).

  • B. Peningkatan TIK

    • Berasal dari: efek massa tumor, edema, hidrosefalus karena blok CSS, penurunan reabsorbsi CSS, dan menurunnya kualitas ventricular outflow.

    • Tanda dan gejala:

    1. Nyeri kepala

    2. Mual/muntah

    3. Papiledema

    4. Diplopia karena parese nervus abduscens

    5. Penurunan kesadaran

    (Greenberg, 2010; McFaline-Figueroa & Lee, 2018)

  • C. Defisit Neurologis Fokal

    • Karena destruksi parenkim otak karena invasi tumor, kompresi parenkim otak oleh efek massa, atau kompresi dari nervus kranialis

    • Sindroma lobus (sesuai letak lesi):

    1. Lobus frontal : abulia, gangguan kognitif, perubahan kepribadian, apraksia, hemiparesis, afasia

    2. Lobus temporal : halusinasi auditorik atau olfaktorik, gangguan memori, kuadronopsia kontralateral superior

    3. Lobus parietal : gangguan sensorik kontralateral, kuadronopsia kontralateral inferior, agnosia (jika lesi di hemisfer dominan)

    4. Lobus occipital : hemianopsia kontralateral, alexia (terutama jika korpus kalosum terlibat)

    (Greenberg, 2010)

  • AreaBrodmann (Waxman, 2010)

  • D. Kejang

    • Manifestasi awal 30% persen

    • Bangkitan tersering : fokal dengan atau tanpa perubahan menjadi umum sekunder.

    • Kejang sering ditemukan pada glioma derajat rendah

    (Greenberg, 2010; PNPK Tumor Otak, 2017).

  • E. Perubahan Status Mental & Kognitif

    • Perubahan status mental : depresi, letargi, apatis, atau kebingungan.(Greenberg, 2010)

    • Perubahan kognitif terjadi karena lesi fokal tumor atau peningkatan tekanan intrakranial.

    (McFaline-Figueroa & Lee, 2018).

    • Gangguan kognitif dapat menjadi gejala awal tumor otak (khususnya tumor glioma derajat rendah, limfoma, atau metastasis).

    (PNPK Tumor Otak, 2017).

  • F. Gejala Menyerupai Stroke

    • Disebabkan karena:

    1. oklusi pembuluh darah oleh sel tumor

    2. perdarahan di dalam tumor

    3. kejang fokal (Greenberg, 2010)

    • Infark serebri pada penderita glioblastoma dapat terjadi karena efek langsung tumor pada pembuluh darah, kecenderungan protrombotik, vaskulopati terkait radiasi, dan kemoterapi anti-angiogenik.

    • Gejala neurologis akut pada glioblastoma disebabkan karena perdarahan intratumoral atau kejang.

    (Lasocki & Gailard, 2016)

  • G. Gangguan Penglihatan • Destruksi jaras pengllihatan dan gerakan bola mata, baik secara langsung maupun tidak

    langsung. (PNPK Tumor Otak, 2017)

    • Keluhan yang harus diwaspadai:

    1. Penurunan ketajaman visus

    2. Defek lapang pandang

    3. Abnormalitas diskus optik

    4. Defek aferen pupil

    • Tumor yang paling banyak mengganggu lintasan visual: meningioma serebri dan adenoma hipofisis.

    (Masaya-anon & Lorpattanakasem, 2008)

    • Hemianopia bitemporal : kelainan lapang pandang klasik tumor hipofisis

    (PNPK Tumor Otak, 2017)

  • Jaras Penglihatan(Waxman, 2010)

  • H. Gangguan Hormonal

    • Sering ditemukan pada tumor pituitari. (Greenberg, 2010)

    • Prolactinoma :amenorrhea, hilangnya libido, galaktorrhea, disfungsi ereksi, dan infertilitas.

    • Tumor mensekresi Growth Hormone (GH) : pembesaran bibir, lidah, hidung, tangan, dan kaki.

    • Tumor mensekresi Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) : obesitas, hipertensi, dan diabetes

    (Molitch, 2017)

    • Pembesaran ekstensif tumor pituitari ke hipotalamus : gangguan selera makan, haus, dan gangguan regulasi suhu serta kesadaran.

    (PNPK Tumor Otak, 2017)

  • I. Tanda & Gejala Tumor Infratentorial

    • Peningkatan tekanan intrakranial

    • Tanda serebelar : ataksia, dismetria, tremor intensional, gait ataksik, ataksia trunkal.

    • Lesi brainstem : gangguan nervus kranialis multipel, nistagmus

    Nistagmus : gangguan visual terbanyak pasien tumor infratentorial (Greenberg, 2010; Sánchez, et al., 2016)

    • Sudut serebelopontine : neuroma akustik.

    Gambaran klinis klasik: penurunan pendengaran unilateral progresif, disfungsi vestibuler, dan tinnitus.

    Kompresi struktur lain menyebabkan nyeri kepala, gangguan sensoris wajah, kelemahan otot wajah, serta ataksia dan hidrosefalus.

    (PNPK Tumor Otak, 2017; Foley, et al., 2017)

  • KASUS 1

  • Bulan Januari 2017

    • Perempuan berusia 54 tahun

    • Mudah lupa sejak 2 hari sebelum ke RS: memori baru dan menaruh barang

    • Tidak ada keluhan nyeri kepala, muntah, kelemahan anggota gerak, dan gangguan sensorik.

    • TD 180/90 mmHg, N 88 x/m, RR 16 x/m, t 36.7 C

    • GCS E4V5M6, tidak ada hemiparese dan tidak ada gangguan sensorik.

    • Gula darah acak 320, LDL kolesterol 178

    • Skor Siriraj : 2.5 x 0 + 2 x 0 + 2 x 0 + 0.1 x 90 – 3 x 1 - 12 = - 6

    • Pasien dicurigai mengalami Vascular Cognitive Impairment ec stroke infark trombotik

  • Januari 2017 hingga Mei 2017

    • Nyeri kepala terasa seperti tertekan dan terikat di bagian kepala depan dan belakang

    • Nyeri kepala tidak mengganggu aktivitas

    • Tidak ada mual, muntah, dan tidak tampak defisit neurologis yang jelas

    26 Mei 2017

    • Pasien pagi hari tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, disertai kejang menghentak-hentak seluruh tubuh.

    • Tekanan darah 170/100, frek nadi 104 x/m, frek napas 22 x/m, suhu 36.8 C

    • GCS E3V3M5, hemiparese kiri.

    • Gula darah acak 280, LDL kolesterol 160

  • KASUS 2

  • Tgl 3 Desember 2018

    • Laki-laki berusia 59 tahun datang ke UGD dengan keluhan memakai baju terbalik dan sulit mengancing baju 2 hari sebelum ke RS.

    • Nyeri kepala terasa di hampir semua kepala sejak sekitar 1 minggu.

    • TD 160/90 mmHg, frek nadi 98 x/m, frek napas 14 x/m, suhu 36.3 C

    • GCS E4V5M6, tidak ada hemiparese, tidak ada gangguan sensorik, didapatkan kesan homonim hemianopsia kiri

    • Gula darah acak 260, riwayat hepatitis B (+)

  • • Dilakukan operasi

    • Hasil Imunohistokimia : Hepatoma

    April 2019

    • Pasien dirawat di RS karena sesak napas

    • Tumor metastase hingga ke paru

    • Meninggal di RS

  • Daftar PustakaComelli, I. et al., 2017. Clinical presentation and epidemiology of brain tumors firstly diagnosed in adults in the Emergency Department: a 10-year, single

    center retrospective study. Ann Transl Med , 5(13), p. 269.

    Foley, R. W. et al., 2017. Sign and Symptoms of Acoustic Neuroma at Initial Presentation: An Exploratory Analysis. Cureus, 9(11), p. e1846.

    Greenberg, M. S., 2010. Tumor. In: Handbook of Neurosurgery. New York: Thieme Publishers, pp. 582-727.

    Lasocki, A. & Gailard, F., 2016. Ischaemic stroke in the setting of glioblastoma: A case series and review of the literature. Neuroradiol J., 29(3), pp. 155-

    159.

    Masaya-anon, P. & Lorpattanakasem, J., 2008. Intracranial tumors affecting visual system : 5-year review in Prasat Neurological Institute. J Med Assoc

    Thai, 91(4), pp. 515-519.

    McFaline-Figueroa, R. J. & Lee, E. Q., 2018. Review: Brain Tumors. The American Journal of Medicine, 131(8), pp. 874-882.

    McKinney, P. A., 2004. Brain Tumours : Incidence, Survival, and Aetiology. J Neurol Neurosurg Psychiatry, 75(Suppl II), pp. ii12-ii17.

    Merchant, T. E., Pollack, I. F. & Loeffler, J. S., 2010. Brain tumors across the age spectrum: biology, therapy, and late effects. Semin Radiat Oncol, 20(1),

    pp. 58-66.

    Molitch, M. E., 2017. Diagnosis and Treatment of Pituitary Adenomas: A Review. JAMA, 317(5), pp. 516-524.

    Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tumor Otak., 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

    Ostrom, Q. et al., 2014. CBTRUS Statistical Report: Primary Brain and Central Nervous System Tumors Diagnosed in the United States in 2007-2011.

    Neuro Oncol, 16(supplement 4).

    Sánchez, S. L., Vázquez, M. J., Heredia, D. J. & Sevilla, C. R., 2016. Clinical Presentation of Supratentorial and Infratentorial Intracranial Tumors in

    Pediatric Patients. Gac Med Mex, 152(2), pp. 158-162.

    Tabouret, E. et al., 2012. Review Recent Trends in Epidemiology of Brain Metastases: An Overview. Anticancer Research, Volume 32, pp. 4655-4662.

  • TERIMA KASIH