badan usaha

91
BADAN USAHA Dalam pembicaraan sehari-hari, perkataan badan usaha sering dianggap sama dengan perusahaan. Misalnya, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Dalam ilmu ekonomi, pengertian badan usaha berbeda dengan perusahaan. A. Badan Usaha dan Perusahaan Untuk memproduksi barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi yang tediri atas sumber daya alam, sumber daya modal, dan sumber daya manusia. Organisasi yang menyatukan sumber daya itulah yang disebit badan usaha; sedangkan suatu unit gabungan dari sumber daya produksi disebut perusahaan. Untuk jelasnya, perbedaan antara badan usaha dan perusahaan dapat diterangkan sebagai berikut. 1. Pengertian Badan Usaha Yang dimaksud dengan badan usaha ialah organisasi yang menyatukan sumber daya produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan mendapaktkan keuntungan (laba). Organisasi tersebut ada yang didirikan dan dimiliki oleh seorang atau lebih, ada juga yang didirikandan dimiliki oleh pemerintah. 1

Upload: maman-wijaya

Post on 20-Jun-2015

2.094 views

Category:

Internet


7 download

DESCRIPTION

riska

TRANSCRIPT

Page 1: Badan usaha

BADAN USAHA

Dalam pembicaraan sehari-hari, perkataan badan usaha sering

dianggap sama dengan perusahaan. Misalnya, Badan Usaha Milik Negara (

BUMN). Dalam ilmu ekonomi, pengertian badan usaha berbeda dengan

perusahaan.

A. Badan Usaha dan Perusahaan

Untuk memproduksi barang atau jasa diperlukan faktor-faktor

produksi yang tediri atas sumber daya alam, sumber daya modal, dan

sumber daya manusia. Organisasi yang menyatukan sumber daya itulah

yang disebit badan usaha; sedangkan suatu unit gabungan dari sumber

daya produksi disebut perusahaan. Untuk jelasnya, perbedaan antara badan

usaha dan perusahaan dapat diterangkan sebagai berikut.

1. Pengertian Badan Usaha

Yang dimaksud dengan badan usaha ialah organisasi yang

menyatukan sumber daya produksi untuk menghasilkan barang atau jasa

dengan tujuan mendapaktkan keuntungan (laba). Organisasi tersebut ada

yang didirikan dan dimiliki oleh seorang atau lebih, ada juga yang

didirikandan dimiliki oleh pemerintah.

Misalnya, Ahmad dan dua orang kawannya mendirikan usaha

pembuatan pakaian dengan nama “Tritunggal”. Untuk itu, Ahmad dan

kawannya menyisihkan sejuanmlah modal dari rumah tangga keluarga

masing-masing, kekurangannya dipinjam dari bank. Selanjutnya, modal

yang telah tersedia digunakan untuk menyediakan lahan, mendirikan

gedung, membeli mesin-mesin dan peralatan, serta merekrut (mencari,

menyeleksi dan mengangkat) tenaga kerja sehingga mewujudkanpabrik

tekstil.

Semua kegiatan tersebut dilakukan bukan atas nama pribadi

Ahmad atau kawannya, melainkan atas nama organisasi yang mereka

1

Page 2: Badan usaha

bentuk, yaitu Tritunggal.organisasi yang menyatukan sumber daya alam,

modal, dan tenaga kerja semacam itu merupakan suatu badan usaha.

Proses penyatuan sumber daya alam dalam suatu organisasi agar dapat

bejalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan disebut manajemen.

Dengan demikian, agar suatu badan usaha dapat berjalan sebagaimana

mestinya harus ada sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan

manajemen.

2. Pengertian Perusahaan

Yang dimaksud dengan perusahaan ialah suatu unit kesatuan

sumber daya untuk memproduksi barang atau jasa guna memenuhi

kebutuhan masyarakat. Dapat pula dikatakan bahwa perusahaan

merupakan sarana untuk mencapai tujuan suatu badan usaha.

Misalnya, badan usaha untuk memproduksi bahan pakaian.

Perusahaannya dapat berwujud pabrik pemintalan, pabrik perajutan, pabrik

tekstil, dan sebagainya. Contoh lain ialah badan usaha perdagangan,

perusahaanya dapat bewujud toko swalayan, agen barang elektronik,

perusahaan ekspor; badan usaha pertanian (agroindustri) perusahaannya

dapat berupa perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit, perkebunan teh,

dan lain-lain beserta pabrik pengolahan hasilnya.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa perusahaan merupakan

kesatuan teknis untuk berproduksi, sedangkan badan usaha merupakan

kesatuan organisai dari pemilik perusahaan.

A. Jenis Badan Usaha dan Perusahaan

Pada umumnya penjelasamn badan usaha ditentukan berdasaarkan

lapangan usaha yang dijalankannya. Selain itu, ada penjenisan yang

ditentukan menurut besar kecilnya usaha yang dijalankan.

1. Penjenisan Berdasarkan Lapangan Usaha

2

Page 3: Badan usaha

Menurut Badan Usaha Statistik (BPS), pendapatan nasional di

Indonesia diperoleh dari 10 jenis lapangan usaha, tidak termasuk usaha

jasa pemerintah. Negara lain ada yang mengelompokkan badan usaha

menjadi kurang dari 10 jenis. Dalam ilmu ekonomi, penjenisan

perusahaan biasanya didasarkan atas lapangan usaha sebagai berikut.

1) Usaha agraris meliputi usaha pertanian, perkebunan,

kehutanan, peternakan, dan perikanan untuk

menghasilkan bahan mentah.

2) Usaha pertambangan menyangkut usaha penggalian barang

yang telah tersedia di alam semesta.

3) Usaha indusutri menyangkut usah pengolahan bahan mentah

menjadi barang setengah jadi atau barang siap pakai.

4) Usaha perdagangan menyangkut usaha membeli barang untuk

dijual kembali.

5) Usaha jasa meliputi usaha angkutan, perbankan, asuransi,

huburan, dan sebagainya.

2. Perusahan Besar dan Perusahaan Kecil

Tanpa membedakan badan usaha, biasanya diadakan pembedaan

antara perusahaan besar dkan perusahaan kecil. Hal itu, antara lain,

ditujukan agar dapat melindungi kepentingan pengusaha kecil.

Menurut UU No. 9 Tahun 1995, kriteria usaha kecil, antara lain: (1)

jumlah modal bersih paling banyak dua ratus juta rupiah dan (2) hasil

penjualan tahunan paling banyak satu miliar rupiah. Undang-undang

tersebut ditujukan untuk membina dan memajukan usaha kecil.

Misalnya, pemerintah melakukan (a) pembinaan dalam bidang

produksi dan pemasaran, (b) menyediakan kredit, dan (c) menciptakan

iklim usaha yang menguntungkan.

B. Bentuk Badan Usaha

3

Page 4: Badan usaha

Ditinjau dari segi hukum, di masyarakat terdapat enam bentuk badan

usaha. Selain itu, terdapat organisasi kerja sama antara beberapa badan

usaha yang sejenis dan ada berbagai jenis badan usaha yang memusatkan

diri di bawah satu pemimpin. Keenam badan usaha tersebut: (1) Usaha

Perseorangan, (2) Firma, (3) Perseroan Komanditer, (4) Perseroan

Terbatas, (5) Badan Usaha Milik Negara, dan (6) Koperasi.

1. Usaha Perseorangan

Usaha perseorangan merupakan suatu kesatuan sumber daya

produksi yang dipimpin oleh seseorang dan dioperasikan atas tanggung

jawab orang tersebut. Dapat dikatakan bahwa usaha perseorangan

dimiliki oleh seseorang yang bertanggung jawab atas segala

pelaksanaan dan risiko yang dihadapi.

Pada umumnya usaha perseorangan hanya melakukan usaha secara

kecil-kecilan, misalnya, toko kecil, bengkel sepeda, losmen, kerajinan

tangan, dan pertanian rakyat. Hal ini tidak berarti bahwa usaha

perseorangan tidak dapat berkembang menjadi usaha besar. Di zaman

Belanda, orang mengenal perusahaan dagang milik Dasaad,

perusahaan rokok kretek milik Nitisemito, perusahaan optik milik

Kasoem, dan lain-lain yang tergolong sebagai perusahaan besar. Usaha

perseorangan semacam itu dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk

badan usaha.

Pada zaman Orde Baru, tidak sedikit pengusaha yang memulai

kariernya dengan usaha perseorangan. Salah Hseorang di antara

mereka yang berhasil menjadi konglomerat ialah Bob Sadino. Ia

memulai kariernya dengan beternak 50 ekor ayam yang kemudian

berkembang menjadi perusahaan agrobisnis.

Kelemahan usaha perseorangan terutama terletak pada kemampuan

menyediakan modal dan kemampuan fisik atau usia seorang pemilik

yang terbatas. Kelebihannya terletak pada kecepatan mengambil

keputusan, karena tidak memerlukan persetujuan dari pihak lain.

4

Page 5: Badan usaha

2. Firma

Firma (Fa) ialah bentuk kerja sama antara dua orang atau lebih

untuk menjalankan usaha dengan jalan menyerahkan modal dan

tenaga. Dengan perkataan lain, modal Firma dicukupi secara bersama,

usahanya dikerjakan atau dipimpin bersama, dan apabila mendapat

keuntungan dibagi sebanding dengan modal yang dimasukkan. Tenaga

yang diserahkan diberi imbalan berdasarkan prestasi kerja.

Semua anggota berhak melak ukan tindakan untuk dan atas nama

Firma. Terhadap utang pada pihak lain, tiapa-tiapa anggota

bertanggung jawab tidak hanya terbatas sampai modal yang

dimasukkan. Apabila diperlukan dapat diadakan tuntutan agar harta

benda pribadi anggota disita untuk menutup kerugian atau hutang

Firma.

Untuk mendirikan Firma harus dibuat akta notaris yang berisi

perjanjian antar anggota. Akta tersebut didaftarkan pada Panitera

Pengadilan setempat dan diumumkan dalam Berita Negara. Apabila

salah seorang anggota Firma meninggal dunia atau mengundurkan diri,

lalu diganti orang lain, dengan sendirinya harus dibuat aktan barau.

Dibanding dengan usaha perseorangan, kelebihan Firma adalah

(a) Dapat menghimpun modal lebih besar

(b) Nasibnya semata-mata tidak bergantung pada seseorang

3. Perseroan Komanditer

Perseroan Komanditer, disingkat PK, merupakan persetujuan

antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha denganjalan

menyerahkan modal saja atau dengan menyerahkan modal dan tenaga

kerja. Terbawa dari kebiasaan zaman Belanda, badan usaha tersebut

biasa disingkat menjadi Commanditaire Vennootschap (CV).

Perbedaan pokok antara PK dan Firma terletak pada keanggotaan.

Dalam hal ini, PK mempunyai dua macam anggota sebagai berikut.

5

Page 6: Badan usaha

(1) Anggotayang menyerahkan modal dan tenaga kerja disebut

anggota aktif, yang bertanggung jawab tidak terbatas (sama dengan

Fa) dan berperan aktif dalam kegiatan usaha PK.

(2) Anggota yang hanya menyerahkan modal disebut anggota pasif,

ia/mereka hanya bertanggung jawab terbatas samapai modal yang

diserahkan dan tidak ikut campur dalam kegiatan usaha.

Untuk mendirikan PKa harus dibuat akta notaris dan didaftarkan ke

panitera pengadilan. Kedudukan anggota aktif dapat dikatakan

sama dengan Firma. Kelebihannya dibandingkan dengan Firma

terletak pada pemoalan. Apabila PK memerlukan tambahan modal,

dapat ditempuh dengan jalan menambah anggota pasif.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) ialah badan hukum yang seluruh modal

dasarnya terdiri atas sejumlah saham atadu sero. Suatu PT dapat

didirikan oleh dua orang atau lebih. Sebagai pemilik perusahaan, para

pemegang saham berhak mendapat bagian keuntungan (dividen),

sedangkan tanggung jawabnya hanya terbatassampai sejumlah modal

yang ditanamkan. Karena tanggung jawab pemilik perusahaan terbatas,

badan usaha itu disebut Perseroan Terbatas.

Untuk mengurus PT, paara pendiri mengangkat Direksi yang dapat

dipilih dari kalangan pemegang saham atau diambil dari luar

pemegang saham. Selain itu, diangkat komisaris untuk mengawasi

pelaksanaan tugas Direksi. Menurut UU No.1/1995, beberapa

ketentuan yang berhubungan dengan PT diantaranya adalah sebagai

berikut.

a. Akta Pendirian

Suatu PT didirikan dengan akta pendirian yang disahkan

oleh notaris. Akta tersebut berisi pernyataan berdirinya PT dan

anggaran dasar yang memuat segala ketentuan yang berlaku bagi

PT yang bersangkutan. Untuk pertama kali nama para Direksi,

6

Page 7: Badan usaha

Komisaris, dan pendiri PT dicantumkan dalam akta pendirian.

Direksi dan Komisaris diangkat selama jangka waktu tertentu yang

setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali.

b. Pengakuan sebagai Badan Hukum

Akta pendirian PT yang dibuat oleh notaris harus

disampaikan kepada Menteri Kehakiman untuk mendapat

persetujuan dan pengesahan sebagai badan hukum serta

diumumkan dalam Berita Negara. Salah satu syarat untuk

mendapatkan persetujan dari Menteri harus memenuhiketenteuan

mengenai pemodalan. Modal dasar PT sekurang-kurangnya

Rp20.000.000 (dua puluh juta rupiah); paling sedikit 25% dari

modal dasar harus sudah ditempatkan, dan paling sedikit 50% dari

modal ditempatkan harus sudah disetor.

Berdasarkan persetujuan/pengesahan dari Menteri

Kehakiman tersebut, suatu PT mendapat pengakuan sebagi badan

hukum; artinya PT tersebut dianggap sebagai orang biasa yang

dapat melakukan perbuatan hukum. Dengan demikian, PT

mempunyai hak milik yng terpisah dari harta kekayaan para

pendiri; perbuatan hukum PT diwakili oleh Direksi.

c. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT bukan pendiri,

bukan direksi atau komisaris, melainkan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Rapat tersebut diselenggarakan sekurang-

kurangnya sekali dalam setahun. Sebagai pemegang kekuasaan

tertinggi, RUPS, antara lain, berwenang untuk mengesahkan

laporan direksi, memberhentikan dan mengangkat

direksi/komisaris, dan menentukan kebijakan umum.

Apabila anggaran dasar PT tidak menentukan lain, pada

dasarnya setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara

7

Page 8: Badan usaha

dalam RUPS. Dengan demikian, hak suara seseorang ditentukan

berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Keputusan RUPS

diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat; apabila tidak

tercapai kemufakatan, keputusan diambil berdasarkan suara

terbanyak.

d. Go Public

Apabila suatu PT ingin menambah modal, RUPS dapat

memutuskan untuk meneluarkan saham baru. Pada taraf pertama,

mengeluarkan saham baru ditawarkan kepada pemegang saham

lama, sisanya baru dijual kepada pihak lain. Apabila diperlukan

tambahan modal yang sedemikian besar, RUPS dapat mengambil

keputusan mengeluarkan saham untuk dijual kepada umum. PT

semacam itu biasa disebut go public.

Pengeluaran saham untuk dijual kepada umum harus mendapat

izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Jual beli

saham semacam itu dilakukan melalui pasar modal (bursa efek).

Dengan demikian, pemegang saham yang memerlukan uang tunai

dapat dengan mudah menjual sahamnya kepada pihak lain.

Berdasarkan uraian tersebut berarti ada dua macam PT.

(1) PT Tertutup, sahamnya hanya dimiliki oleh beberapa orang

atau badan tertentu; saham tersebut dikeluarkan “atas nama”

dan hanya dapat dipindahtangankan dengan persetujuan PT

tersebut.

(2) PT Terbuka (go public), sahamnya dapat diperjualbelikan

secara bebas di pasar modal; saham semacam itu dikeluarkan

“atas tunjuk”

Ditinjau dari segi permodalan dan pengelolaan, PT mempunyai

beberapa kelebihan dibanding dengan Firma/PK, antara lain;

(a) Dapat menghimpun moda,l lebih besar;

(b) Tanngung jawab penyerta modal terbatas;

8

Page 9: Badan usaha

(c) Penyerta modal mempunyai hak suara dalam RUPS;

(d) Pemimpin (direksi) mendapat pengawasan dari komisaris;

(e) Saham dapat dipindahtangankan tanpa mengubah Akta

Pendirian.

5. Koperasi

Koperasi berasal dari perkataan cooperation yang artinya kerja

sama. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa koperasi ialah

kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk memenuhu

kepentingan bersama. Gabungan Koperasi Internasional (ICA)

menyebutkan koperasi yang intinya sebagai berikut. “Koperasi ialah

kumpulan orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk

memenuhi kepentingan bersama melalui perusahaan yang dimiliki dan

diawasi secara demokratis.”

Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian (UU No.25/92), pengertian koperasi dituangkan dengan

kalimat yang agak panjang sebagai berikut:”Koperasi ialah badan

usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi dan sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.”

Pengertian koperasi yang dirumuskan dengan kalimat panjang

seperti di atas agak sulit dipahami. Untuk memperoleh pengertian yang

lebih jelas, kalimat tersebut akan kita potong menjadi beberapa anak

kalimat sebagai berikut.

a. Koperasi Merupakan Badan Usah

Pengertin badan usaha telah dijelaskan . perbedaannya

dengan badan usaha lain ialah, koperasi tidak semata-mata mencari

keuntungan/laba, tetapi lebih mengutamakan pada memberi

pelayanan yang baik untuk memenuhi kepentingan anggota dan

masyarakat. Oleh karena itu, di lingkungan koperasi tidak

9

Page 10: Badan usaha

digunakan istilah keuntungan/atau laba, tetapi sisa hasil usaha

(SHU)

b. Beranggotakan Orang-Seorang atau Badan Hukum Koperasi

Menurut ketentuan UU No.25/92, sekurang-kurangnya 20

orang yang mempunyai kepentingan sama dapat mendirikan

Koperasi Primer. Misalnya, 21 orang petanidi suatu desa dapat

membentuk Koperasi Pertanian tingkat Primer yang usahanya

menyediakan sarana produksi dan memasarkan produksi

anggotanya.

Suatu koperasi yang memenuhi persyaratan dapat disahkan

sebagai badan hukum oleh mentri yang membidangi koperasi atau

yang diberi wewenang. Untuk mengadakan kerja sama

antarkoperasi, sekurang-kurangnya tiga Koperasi Primer dapat

membentuk Koperasi tingkat Sekunder. Hal itu berarti koperasi

Primer beranggotakakan orang-seorang, sedangkan Koperasi

Sekunder beranggotakan badan hukhum koperasi.

c. Melandaskan Kegiatannya pada Prinsip Koperasi

Kegiatan koperasi ditujukan untuk melayani kepentingan

anggot; (1) keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, (2)

pengelolaan dilakukan secara demokratis, (3) pembagian sisa hasil

usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha

tiap-tiap anggota, (4) pemberian balas jasa yang terbatas terhadap

modal, (5) kemandirian, (6) pendidikan perkoperasian, dan (7) keja

sama antarkoperasi.

d. Sekaligus sebagai Gerakan Organisasi Ekonomi Rakyat

Selain sebagai badan usaha, koperasi sekaligus merupakan

gerakan ekonomi rakyat, yaitu suatu kesatuan organisasi dan

10

Page 11: Badan usaha

gerakan yang terpadu untuk mengadakan perbaikan ekonomi

rakyat.

e. Berdasar atas Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengiandung arti, yaitu (1) setiap

anggota memperhatikan kepentingan anggota lainnya, (2) yang

kuat membantu yang lemah, dan (3) tiap-tiap anggota

berpartisipasi dalam kegiatan usaha sesuai dengan kemampuannya.

Terhadap badan usaha lain, asas kekeluargaan menghendaki kerja

sama yang saling menghidupi sehingga tidak ada badan usaha yang

sengaja merugikan atau mematikan usaha pihak lain.

f. Ketentuan Lain-lain

Selain tujuh prinsip koperasi tersebut pada butir a samapai

dengan e di atas, beberapa hal yang perlup mendapat perhatian

adalah sebagai berikut.

1) Permodalan

Modal koperasi teritama dihimpun dari simpanan anggota,

yaitu (1) simpanan pokok yang besarnya sama bagi setiap

anggota dan dibayar saat masuk jadi anggopta; dan (2)

simpanan wajib yang besarnya tidak sama bagi setiap anggota

dan wajib dibayar setiap waktu tertentu. Cara menghimpun

modal seperti itu memberi kesempatan pada rakyat kecil untuk

bersama-bersama memiliki perusahaan yang modalnya makin

lama akan semakin besar.

2) Keanggotaan

Salah satu syarat menjadi anggota koperasi ialah bahwa

kepentingan ekonomi anggota harus ada kaitannya dengan

usaha yang dijalankan olek koperasi. Dengan demikian, di satu

pihak anggota menjadi pemilik koperasi dan di lain pihak

menjadi pelanggan atau pengguna jasa yang diselenggarakan

11

Page 12: Badan usaha

oleh koperasi. Dengan perkataan lain, anggota koperasi

menjadi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

3) Rapat Anggota

Selaku pemilik, setiap anggota berhak ikut merencanakan

dan menentukan kebijakan yang akan dujalankan oleh koperasi.

Hal itu dilakukan melalui rapat anggota (RA) yang memegang

kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat tersebut

diselenggarakan sekali setahun sehingga biasa disebut Rapat

Anggota Tahunan (RAT). Berbeda dengan RUPS, dalam Rapat

Anggota Koperasi setiap anggota mempunyai satu hak suara

(one man one vote). Dalam Rapat Anggota Koperasi sekunder,

hak suara anggota diatur sebanding dengan jumlah anggota

perseorangan yang terdapat dalam Koperasi Primer. Misalnya,

koperasi primer yang beranggotakan

- 20 s.d 99 orang memiliki satu hak suara;

- 100 s.d 199 orang memiliki dua hak suara;

- 200 s.d 299 orang memiliki tiga hak suara;

- 300 s.d 399 orang memiliki empat hak suara;

- 400 orang atau lebih memiliki lima hak suara.

-

4) Pengangkatan Pengurus, Pengawas, dan Manajer

Pemimpin koperasi dipegang oleh pengurus yang dipilih

dari dan oleh anggota dalam rapat anggota. Untuk mengawasi

pelaksanaan tugas pengurus, rapat anggota juga memilih dan

mengangkat pengawas (Badan Pemeriksa). Dalam hal ini, baik

pengurus maupun pengawas, harus dipilih dari kalangan

anggota. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat

tenaga profesional (ahli dalam bidangnya) dari luar anggota

untuk memimpin usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.

Tenaga semacam itu biasa disebut manajer koperasi.

12

Page 13: Badan usaha

Pengurus dan pengawas koperasi diangkat untuk jangka

waktu maksimum lima tahun dan setelah masa jabatannya

berakhir dapat dipilih kembali. Adapun manajer koperasi

diangkat berdasarkan ikatan kerja (kontrak kerja).

g. Kelebihan dan Kekurangan Koperasi

UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) berbunyi:”Perekonomian

disusun sebagai usaha bersam berdasar atas asas kekeluargaan”.

Penjelasan pasal tersebut berbunyi:”...Bangun perusahaan yang

sesuai dengan itu ialah koperasi”. Hal itu dapat dianggap sebagai

suatu kelebihan koperasi dibandingkan dengan badan usaha

lainnya. Kelemahan koperasi pada umumnya terletak pada

kelemahan modal, sumber daya manusia, dan pengelolaannn

.

6. Perusahaan Negara/Badan Usaha Milik Negara

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah perusahaan yang

modalnya dikuasai atau berasal dari pemerintah. Perusahaan semacam

itu telah ada sejak zaman Belanda. Pada awal kemerdekaan Indonesia,

kehadiran BUMN dapat dikatakan sebagai amanat UUD 1945 Pasal 33

ayat (2) yang menyebutkan:”Cabang-cabang produksi yang penting

bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

negara”.

Pada awal pemerintaha Orde Baru, dengan Instruksi Presiden

No.17 tahun 1967 di kalangan Perusahaan Negara diadakan penataan

kembali. Berdasarkan instruksi tersebut, BUMN dikelompokkan

menjadi

(1) Perusahaan (Negara) Jawatan disingkat Perajan;

(2) Perusahaan (Negara) Umum disingkat Perum;

(3) Perusahaan (Negara) Perseroan Terbatas disingkat Persero dan

biasa disebut PT Persero;

(4) Perusahaan Daerah

13

Page 14: Badan usaha

a. Perusahaan Jawatan

Perusahaan Jawatan (Perjan) ialah badan usaha milik

negara yang dibina oleh suatu Departemen/Direktorat Jenderal

atau Pemerintah Daerah (Pemda). Ciri-ciri Perjan, antara lain,

adalah sebagai berikut.

(1) Modalnya disediakan oleh pemerintah melalui anggaran

belanja departemen atau Pemda yang bersangkutan.

(2) Tujuannya memberi pelayanan kepada masyarakat dengan

memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas agar tidak

merugi.

(3) Statusnya sebagai unit pelaksana teknis dari suatu

departemen atau Pemda, pegawainya merupakan pegawai

negeri.

(4) Pemimpinnya diangkat oleh departemen/Pemda yang

bersangkutan dengan sebutan Kepala (bukan Direksi).

(5) Pengawasannya dilakukan secara kedinasan oleh

Inspektorat Jenderal Departemen.

Dari sekia banyak BUMN, pada akhir 1988 hanya terdapat

dua Perjan, yaitu (1) Perjan Pegadaian di bawah

Departemen Keuangan dan (2) Perusahaan Jawatan Kereta

Api (PJKA) di bawah Departemen Perhubungan. Pada

tahun 1989, kedua Perjan tersebut diubah menjadi Perum.

b. Perusahaan Umum

Perusahaan umum atau Perum ialah badan usaha milik

negara yang dibina oleh Departemen Keuangan selaku

pemegang saham dan Departemen Teknis yang terkait. Ciri-ciri

Perum, antara lain, adalah sebagai berikut.

(1) Seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah dan untuk

menambah modal Perum diizinkan meminjam, baik dari

dalam maupun luar negeri.

14

Page 15: Badan usaha

(2) Tujuannya memberikan pelayanan umum kepada

masyarakat dan sekaligus mencari laba untuk kepentingan

negara.

(3) Statusnya sebagai badan hukum yang organisasinya diatur

dengan undang-undang khusus untuk itu.

(4) Pemimpinnya disebut direksi yang diangkat bersama oleh

Departemen Keuangan dan Departemen Teknis.

(5) Pengawasannya dilakukan oleh Dewan Pembina yang

diangkat oleh pemerintah.

Beberapa Perum yang terkenal diantaranya ialah Perum

Listrik Negara (PLN), Perum Pos dan Giro, Perum

Telekomunikasi (Telkom), dan lain-lain yang telah

ditingkatkan menjadi Persero.

c. Perusahaan Perseroaan

Perusahaan Perseroan atau Persero ialah badan usaha milik

negara yang berfungsi sebagai agen pembangunan (agen of

development). Ciri-ciri PT Persero, antara lain, adalah sebagai

berikut.

(1) Perusahaan atau sebagaian modal sahamnya dikuasai oleh

pemerintah, dengan ketentuan bahwa Persero diizinkan

mengadakan usaha patungan (joint venture) dengan BUMN

lain, pihak swasta nasional, atau swasta asing.

(2) Tujuannya melaksanakan pembangunan dan memupuk laba

sebagai sumber pendapatan negara.

(3) Statusnya sebagai badan usaha yang tunduk pada KUHD

dan diperlakukan sama dengan PT yang didirikan oleh

swasta. Oleh karena itu, di depan nama Persero ditambah

singkatan PT.

(4) Pimpinannya dipegang oleh dewan direksi yang diangkat

dan bertanggung jawab kepada pemerintah.

15

Page 16: Badan usaha

(5) Pengawasannya dilakukan oleh dewan komisaris yang

diangkat oleh pemerintah.

Dari sekian banyak PT Persero yang terkenal, di antaranya

PT Garuda Indonesia Airways, PT Pelayaran Nasional

Indoneesia, PT Semen Padang-Cibinong-Gresik-Tonasa,

dan PT Hotel Indonesia Intenasional. Dengan berlakunya

UU No.7/1992 tentang Perbankan, bank-bank Pemerintah

(BRI, BNI, Mandiri, dan lain-lain) diubah menjadi badan

hukum PT Persero.

d. Perusahaan Daerah

Pada dasarnya Perusahaan Daerah atau PD ialah BUMN

yang modal/sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Perusahaan

Daerah yang mengemban tugas (misi) memberi pelayanan

umum dapat disamakan dengan Perum, misalnya, perusahaan

Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD); yang mencari laba

sebagai sumber pendapatan Pemda dappat disamakan dengan

Persero, misalnya, Bank Pembangunan Daerah.

C. Pemusatan Badan Usaha

Di dalam kehidupan ekonomi, persaingan merupakan hal yang biasa

sehingga ada badan usaha yang tersingkir dari pasar. Untuk menghindari

keadaan semacam itu, beberapa badan usaha dapat mengadakan kerja

sama dalam bentuk Kartel, atau dapat menggabungkan diri menjadi Trust.

1. Kartel

Kartel ialah organisasi kerja sama antara beberapa badan usaha

sejenis dengan tujuan menguasai pasar.

2. Trust

Trust ialah penggabungan atau peleburan beberapa badan usaha

sejenis dan atau berlainan jenis sehingga menjadi satu badan usaha

raksasa.

16

Page 17: Badan usaha

3. Perusahaan Pengendali

Sebagai akibat dikeluarkannya Undang-Undang Anti Trust, di

Amerika Serikat muncul badan usaha baru dengan sebutan Holding

Company (HC). Bentuk badan usaha tersebut merupakan Perseroan

Terbatas yang bertujuan menguasai beberapa perusahaan dengan jalan

membeli mayoritas saham perusahaan yang ingin dikuasai.

D. Fungsi Badan Usaha

Seperti kita ketahui, badan usaha bertujuan mendapatkan laba dengan

jalan memproduksi dan menjual barang atau jasa. Untuk mendukung

proses produksi dan penjualan barang atau jasa tersebut perlu didukung

pelayanan admnistratif. Oleh karena itu, suatu badan usaha sekurang-

kurangnya mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi teknis produksi dan fungsi

administrasi.

1. Fungsi Teknis

Fungsi teknis badan usaha ialah memproduksi dan memasarkan

barang atau jasa. Untuk perusahaan besar, funsi tersebut pada

umumnya dijalankan dalam dua unit usaha, yaitu (1) bagian produksi

dan (2) bagian pemasaran. Adapun funsi dan kegiatan tiap-tiap bagian

adalah sebagai berikut.

a. Bagian Produksi

Bagian produksi berfungsi menghasilkan barang atau jasa.

Kegiatannya, antara lain : (1) menyiapkan bahan baku/pembantu,

(2) mengoperasikan mesin/alat produksi, dan (3) melakukan

pengawasan mutu produksi.

b. Bagian Pemasaran

Bagian pemasaran berfungsi memaarkan barang atau jasa

yang diproduksi. Kegiatannya, antara lain : (1) mengadakan

informasi dan periklanan, (2) melakukan transaksi jnual beli, (3)

nebgatur penggudangan dan pengiriman barang, dan (4)

mengadakan penelitian pasar.

17

Page 18: Badan usaha

2. Fungsi Admnistrasi

Fungsi administrasi badan uasaha ialah memberi pelayanan untuk

kelancaran proses produksi dan pemasaran. Fungsi tersebut pada

umumnya dilaksanakan oleh tiga bagian, yaitu (1) bagian tata usaha,

(2) bagian keuangan, dan (3) bagian kepegawaian.

3. Funsi Penelitian dan Pengembangan

Selain fungsi teknis dan fungsi admnistrasi, suatu badan usaha

mempunyai fungsi penelitian dan pengembangan (Litbang).

Fugsi tersebut pada dasarnya menyebar dibeberapa unit usaha yang

terkait. Misalnya, untuk mengembangkan teknologi produksi yang

merupakan tanggung jawab pemimpin bagian produksi dan untuk

mengembangkan kualitas sumber daya manusia merupakan tanggung

jawab pemimpin bagian kepegawaian.

18

Page 19: Badan usaha

MANAJEMEN

Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh manajemen usaha itu.

Manajemen ialah suatu usaha untuk mencapai efisiensi agar tujuan usaha tercapai,

yaitu mendapat keuntungan. Keuntungan hanya dapat tercapai melalui manajemen

usaha yang baik.

A. Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, maneggiare. Kata

manajemen berasal dari kata manus yang berarti ‘tangan’.

Para ahli memberikan batasan yang berbeda-beda tentang manajemen.

Namun, dasar dan tujuannya tetap sama. Untuk lebih memahaminya,

berikut ini disajikan batasan manajemen dari para ahli Indonesia dan Barat

sebagai berikut.

(1) Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirdjo memberi batasan : “ Manajemen

ialah penyelenggaraan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang,

uang, mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.”

(2) Prof. Dr. Sondang P. Siagian, MPA merumuskan:”Manajemen ialah

kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam

rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.”

(3) Harold Koontz dan Cyril O’Donnell mengatakan:”Manajemen ialah

penyelesaian pekerjaan melalui kegiatan-kegiatan orang lan.

(4) George R. Terry mengatakan:”Manajemen ialah pencapaian tujuan

yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain.

Berdasarkan batasan-batasan manajemen tersebut, dapat disimpulkan

beberapa hal berikut.

(1) Manajemen diberlakukan pada usaha kelompok dan bukan

terhadap perseorangan.

(2) Tujuan merupakan sasaran manajemen. Jadi, manajemen ialah

persoalan mencapai tujuan melalui sekelompok orang.

19

Page 20: Badan usaha

(3) Dalam mencapai tujuan selalu harus ada penyatuan pikiran,

perasaan, kemauan, tenaga, bahan-bahan, alat-alat, serta

penggunaan waktu dan ruangan.

(4) Manajemen dapat dipelajari, dicapai, dan kecakapan dalam

memanfaatkannya dapat dikembangkan.

(5) Manajemen tidak berwujud atau tudak nyata, tetapi hasilnya dapat

dilihat berupa keteraturan, karyawan-karyawan yang

berpengalaman serta mengerti akan tugas masing-masing, moral

tinggi, dan hasil yang memuaskan.

(6) Manajemen ialah alat untuk mencapai tujuan.

(7) Manajemen terdapat dalam segala kegiatan manusia. Jadi, bukan

hanya dalam kegiatan ekonomi, kegiatan rumah tangga, organisai

pelajar seperti OSIS, dan kegiatan kenegaraan semuanya

memerlukan manajemen.

(8) Manajemen mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang universal

(dapat diterapkan pada setiap bidang yang berlainan).

B. Sarana Manajemen

Agar manajemen dapat terlaksana dengan baik diperlukan sarana.

Manajemen sebagai suatu proses pemberian pimpinan dan bimbingan serta

fasilitas-fasilitas dalam suatu kegiatan kerja samma untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sarana-sarana dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang

terpenting yang mutlak harus tersedia dalam setiap kegiatan manajemen.

Sarana-sarana di dal istilah manajemen dikenal dengan “Enam M”, yaitu

tenaga keja (man), uang (money), mesin-mesin(machines), cara kerja

(methods), bahan perlengkapan (materials), dan pasar (market).

C. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen menurut beberapa pakar sampai saat sekarang

belum ada kesepakatan. Berbagai pendapat para pakar mengenai fungsi

20

Page 21: Badan usaha

manajemen walaupun terdapat perbedaan yang tidak mendasar, pada

hakikatnya terdapat persamaan yang mendasar.

Fungsi manajemen yang dikemukakan oleh George R. Terry

merupakan fungsi dasar manajemen. Fungsi-fungsi itu (Planning,

Organizing, Actuating, Controlling) mempunyai sifat ketergantungan satu

dengan yang lain, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan (planning) merupakan kegiatan yang penting

dan sangat berarti bagi keberhasilan suatu kegiatan. Perencanaan

mutlak dilakukan oleh manajer/pemimpin. Kegiatan perencanaan ialah

kegiatan yang sungguh-sungguh memikirkan, menimbang-nimbang,

dan memutuskan serta menentukan:

Apa yang akan dikerjakan?

Kapan (apabila) pekerjaan itu dilakukan?

Bagaimana cara melakukan pekerjaan itu?

Siapa yang harus melakukan pekerjaan itu dan di mana

pekerjaan itu dilaksanakan?

Mengapa pekerjaan itu harus dilaksanakan?

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(1) Ramalan, yaitu perhitungan bagaimana ramalan keberhasilan di masa

yang akan datang.

(2) Sasaran, yaitu perincian singkat tentang apa yang akan dicapai.

(3) Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakan.

(4) Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan menuju

sasaran.

(5) Daftar waktu, yaitu penetapan waktu lamanya tiap-tiap pekerjaan harus

diselesaikan.

(6) Prosedur kerja, yaitu penegasan sistem pekerjaan itu dilakukan.

(7) Anggaran biaya, yaitu penentuan sumber-sumber dana yang telah

tersedia untuk melaksanakan suatu rencana yang telah dipersiapkan.

21

Page 22: Badan usaha

Kegiatan perencanaan dapat disimpulkan, yaitu menentukan

tujuan, kebijakan, arah yang akan ditempu, prosedur, dan metode-

metode kerja dalam pencapaian tujuan.

b. Unsur Perencanaan

Unsur perencanaan terdiri atas berikut.

(1) Rasional, artinya bahwa perencanaan tidak dibuat asal-asalan, tetapi

dengan pemikiran yang rasional; bukan berdasarakan angan-angan,

melainkan harus dapat dilaksanakan.

(2) Estimasi, perencanaan yang baik harus berdasarkan perkiraan-

perkiraan yang mendekati kenyataan.

(3) Preparasi, perencanaan dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman dan

patokan untuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

(4) Operasional, perencanaan untuk dilaksanakan ataupun untuk tindakan-

tindakan kemudian. Jadi, perencanaan untuk tindakan akan datang

yang memuat gambaran-gambaran yang akan dilaksanakan kelak.

c. Sifat Perencanaan

Perencanaan yang sempurna harus mempunyai sifatt-sifat sebagai

berikut.

(1) Fajtual, perencanaan didasarkan pada fakta-fakta atau data-data yang

ada, dipikirkan pula kejadian-kejadian yang mungkin timbul dalam

pelaksanaan kelak.

(2) Rasional, perencanaan harus masuk akal, ilmiah, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

(3) Fleksibel, artinya dapat mengikuti perkembangan kemajuan

masyarakat, perubahan situasi dan kondisi yang terjadi secara tiba-tiba.

(4) Kontinu, artinya perencanaan harus menggambarkan tindakan terus

menerus (berkelanjutan).

(5) Dialektis, perencanaan harus selslu mengandung peningkatan dan

perbaikan-perbaikan untuk kesempuraan yang akan datang.

22

Page 23: Badan usaha

d. Fungsi Perencanaan

Perencanaan yang baik berfungsi sebagai beriku.

(1) Interpretasi, perencanaan harus merupakan uraian/penjelasan dan

penjabaran dari kebijakan umum manajemen.

(2) Forecasting, perencanaan harus diramalkan kemungkinan

keberhasilannya.

(3) Koordinasi, perencanaan merupakan alat koordinasi dari semua

kegiatan sehingga kegiatan berjalan harmonis menuju arah pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

(4) Ekonomis, perencanaan hanya mengandung prinsip ekonomi, untuk

menghindari pemborosan. Perencanaan harus menjadi kegiatan

manajemen ekonomi.

(5) Pedoman, perencanaan harus menjadi pedoman bagi pelaksanaan

perencanaan.

(6) Kepastian, perencanaan dibuat sedemikian rupa dengan menetapkan

terlebih dahulu hal-hal yang akan dikerjakan dan apa yang akan

dikerjakan kemudian secara pasti.

(7) Preventive, perencanaan harus menjadi alat kontrol dan evaluasi

terhadap suatu tindakan agar terhindar dari penyelewengan-

pemyelewengan dan pemborosan-pemborosan, baik waktu, tenaga,

biaya, maupun fasilitas-fasilitas manajemen lainnya.

2. Fungsi Pengorganisasian

Kegiatan pengorganisasian (organizing) menurut George R. Terry

berarti mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dikerjakanantara

kelompok kerja dengan menetapkan wewenang serta tanggung jawab

tiap-tiap individu.

Kegiatan-kegiatan dalam pengorganisasian adalah

(1) Membagi-bagi tugas kepada anggota kelompok,

(2) Menyediakan fasilitas kerja,

(3) Menentukan pekerjaan apa yang akan dilakukan,

(4) Menempatkan pekerjaan sesuai dengan keahliannya,

23

Page 24: Badan usaha

(5) Memberi wewenang serta tanggung jawab, dan

(6) Mengatur hubungan di antara anggota kelompok, baik formal

maupun informal.

a. Hal-hal yang pelu Diperhatikan dalam Menyusun Organisasi

(1) Bagaimana mengelompokkan pekerjaan?

(2) Bagaimana cara memberi tugas kepada setiap orang?

(3) Bagaimana mengatur hubungan dan tanggung jawab serta wewenang

yang baik?

(4) Bagaimana menciptakan iklim kerja yang baik; bagaimana

mengadakan dan mengatur fasilitas-fasilitas kerja yang diperlukaan?

b. Unsur Organisasi

(1) Kelompok

(2) Bekerja sama, dan

(3) Tujuan bersama.

c. Sasaran dan Tujuan Organisasi

Sasaran suatu organisasi ialah untuk mendapatkan sesuatu bentuk

kerja sama yang bermanfaat untuk manajemen, sedangkan tujuan

organisasi ialah agar manajemen berhasil secara efektif dan efisien.

d. Perlunya Organisasi

Keperluan pengorganisasian dalam setiap manajemen adalah

(1) Mempermudah pelaksanaan kerja,

(2) Membagi-bagi kegiatan atas bagian yang yang khusus,

(3) Memudahkan pengawasan oleh pihak manajer,

(4) Mencegah kegiatan yang waktunya bersamaan,

(5) Menempatkan pekerja yang sesuai dengan keahliannya, dan

(6) Mengusahakan agar pekerjaan seleseai sesuai denga rencana.

e. Manfaat Pengorganisasian

Kegiatan pengorganisasian memberikan manfaat, antara lain:

(1) Setiap karyawan mengetahui tugas dan pekerjaannya,

(2) Pengorganisasian memperjelas hubungan kerja anggota manajemen,

(3) Unit-unit kerja terkoordinasi dengan baik,

24

Page 25: Badan usaha

(4) Dapat memakai tenaga kerja sesuai demngan keahlian, dan

(5) Kegiatan kerja dilakukan dengan cara efektif dan efisien.

f. Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian yang baik dalam suatu manajemen dapat berfungsi

(1) Mengatur dan kerja sama,

(2) Mencegah hambatan-hambatan kerja dan mengatasi kesulitan kerja,

(3) Mencegah kesimpangsiuran kerja, dan

(4) Menentukan pedoman-pedoman kerja.

g. Cara Menyusun Pengorganisasian

(1) Mengetahui tujuan yang hendak dicapai,

(2) Membagi pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan kecil,

(3) Mengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut dalam unit-unit yang

praktis dan homogen,

(4) Membuat garis dengan tegas dan jelas atas tugas-tugas yang harus

dilakukan, serta menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai,

(5) Menempatkan tenaga kerja sesuai denga keahlian (yang kompeten),

dan

(6) Memberi wewenang kepada petugas yang dipercaya.

h. Tipe Organisai

Ada beberapa tipe organisasi dalam manajemen, antara lain, sebagai

berikut.

(1) Bentuk organisasi lini atau disebut juga sebagai organisasi bentuk

lurus. Bentuk organisasi ini dipakai oleh kemiliteran, juga dipakai pada

perusahaan kecil

(2) Bentuk organisasi lini dan staf (line and staff organization), atau

disebut juga gabungan organisasi lini dan staf

(3) Bentuk organisasi fungsional (Functional Organization), yaitu tiap

atasan/pemimpin ialah ahli dalam bidangnya. Komando dari pemimpin

melalui kepala-kepala bagian.

25

Page 26: Badan usaha

3. Fungsi Penggerakan

Sesudah perencanaan dan pengorganisasian, tindakan selanjutnya

ialah penggerakan, (actuating). Penggerakan ialah pelaksanaan secara

fisik hasil perencanaan dan pengorganisasian.

a. Kegiatan Penggerakan

Penggerakan mengusahakan agar anggota kelompok

melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah diberikan. Kegiatan yang

diberikan dengan mengadakan komunikasi, hubungan kemanusiaan

yang baik, kepemimpinan yang efektif, memberikan motivasi,

memberi perintah dan instruksi, serta mengadakan supervisi

dengan meningkatkan sikap moral setiap anggota kelompok.

b. Sasaran dan Tujuan Penggerakan

Sasaran penggerakan ialah (1) untuk kedisiplinan dan

ketaatan, dan (2) kesediaan orang-orang untuk melakukan tugas

yang dipercayakan kepadanya sesuai dengan pedoman yang

diberikan. Adapun tujuan penggerakan ialah agar manajemen

berhasil secara efektif dan efisien.

c. Prinsip Kegiatan Penggerakan

(1) Memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya,

(2) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia,

(3) Menanamkan kepada manusia semangat kompetisi yang sehat,

(4) Mengharagai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna,

(5) Mengusahakan keadilan tanpa pilih kasih,

(6) Memberika kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup,

dan

(7) Memberikan dorongan untuk mengembangkan prestasinya.

d. Fungsi Penggerakan

Menurut Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo, funfsi

penggerakan adalah sebagai berikut:

(1) Komunikasi,

(2) Human relation,

26

Page 27: Badan usaha

(3) Kepemimpinan,

(4) Pengembangan eksekutif,

(5) Pengembangan rasa tanggung jawab,

(6) Pemberian komando,

(7) Mengadakan pengamatan, dan

(8) Pemeliaraan moral dan disiplin.

4. Fungsi Pengawasan

Pengawasan sangat penting dalam manajemen. Kegiatan dalam

pengawasan perlu dalam setiap kegiatan manajemen untuk

menghindari kegagalan.

a. Kegiatan Pengawasan

(1) Mengamati kegiatan-kegiatan apa dikerjakan sesuai dengan

rencana yang telah dibuat atau tidak;

(2) Menganmati bagaimana kuantitas dan kualitas dari hasil yang

dicapai;

(3) Meneliti bagaimana penggunaan biaya dan anggaran sesuai

dengan standar-standar yang telah dibuat atau tidak;

(4) Mengadakan perbandingan perbandingan, baik melalui

laporan-laporan maupun pengawasan langsung ke lokasi

kegiatan kerja.

b. Proses Pengawasan

(1) Menetapkan alat ukur (standar). Pada tahap ini pemimpi

haruslah menentukan standar atau alat-alat penilaian.

(2) Mengadakan penilaian. Pada tahap ini, pemimpin mengadakan

evaluuasi, yaitu membandingkan pekerjaan yang telah

dikerjakan dengan standar tadi. Apabila terdapat perbedaan,

artinya actual result tidak sama dengan standar.

(3) Mengadakan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan ini

dimaksudkan agar tujuan pengawasan dapat direalisasikan.

27

Page 28: Badan usaha

BIDANG MANAJEMEN

A. Manajemen Produksi

Istilah produksi dan operasional sering dipakai dalam suatu organisasi

yang menghasilkan keluaran (output), baik berupa barang atau jasa. Secara

umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang

mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

1. Pengertian Manajemen Produksi

Kegiatan produksi merupakan kegiatan memanfaatkan sumber

daya ekonomi, seperti sumber daya manusia, dana, bahan-bahan, dan

alat-alat.

Manajemen produksi merupakan kegiatan mengoordinasikan dan

mengatur penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk

menciptakan dan menambahkan manfaat suatu barang dan jasa, serta

kegiatan-kegiatan yang mendukung dan menunjang usaha untuk

menghasilkan barang atau jasa.

2. Pengambilan Keputusan ddalam Manajemen Produksi

Fungsi utama manajemen produksi ialah mengambil keputusan-

keputusan tentang apa yang harus dikerjakan dan kapan mulai

dikerjakan, di mana, dan siapa yang mengerjakan.

Keputusan yang diambil menyangkut bidang fisik atau organisasi

yang dapat diperkirakan atau diramalkan. Proses pengambilan

keputusan dapat digambarkan sebagai berikut.

28

Masalah/Problem

Penentuan Model

Pengumpulan Data

Page 29: Badan usaha

3. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

a. Perencanaan atau Desain Produksi

Kegiatan perencanaan atau desain produksi meliputi seleksi dan

rancangan atau desain hasil produksi serta mengembangkan produk

yang sudah ada.

b. Seleksi, Perancangan Proses, dan Peralatankegiatan selanjutnya

ialah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta

peralatannya. Kegiatan ini diawali dengan peneleksian dan

pemilihan akan jenis proses yang akan digunakan. Penyeleksian

meliputi mesin, peralatan, bangunan, dan lingkungan kerja.

c. Pemilihan Lokasi Perusahaan dan Unit Produksi

Untuk menjamin kelancaran produksi, sangat penting pemilihan

lokasi perusahaan dan unit produksinya. Dalam pemilihan lokasi

perusahaan, perlu diperhatikan jarak, kelancaran, pengangkutan

bahan, dan masukan (input) serta biaya pengangkutan barang ke

pasar.

d. Rancangan Tata Letak dan Arus Kerja

Kelancaran produksi ditentukan oleh rancangan tata letak dan

arus kerja (proses). Rancangan tata letak harus

29

Analisis Data

Peringkat Alternatif

Keputusan

Page 30: Badan usaha

mempertimbangkan, antara lain, kelancaran arus kerja, optimalisasi

waktu penggerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan terjadi,

minimalisasi biaya, atau pengendalian bahan.

e. Rancangan Tugas Pekerjaan

Dalam melaksanakan fungsi produksi, organisasi kerja harus

disusun sebagai dasar pelaksanaan tugas pekerjaan. Rancangan

tugas harus menjadi satu kesatuan dengan manusia sebagai

pelaksananya.

f. Strategi Produksi serta Pemilihan Kapasitas

Rancangan sistem produksi harus disusun dengan landasan strategi

produksi yang disiapkan terlebih dahulu. Dalam strategi produksi,

terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi, serta misi

dari bidang proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan

kualitas.

4. Pengoperasian Sistem Produksi

Dalam pengoperasian sistem produksi kita perlu melaksanakan

penyusunan rencna produksi, pemeliharaan mesin, pengendalian mutu,

dan manajemen sumber daya manusia.

5. Sistem Produksi

Sistem produksi dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut.

Masukan Transformasi Keluaran

Bahan

Tenaga kerja

Mesin

Energi

Modal

informasi

Proses konvensi Barang atau jasa

30

Page 31: Badan usaha

B. Manajemen Pemasaran

1. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran dapat diartikan sebagai suatu action science

yang merupakan prinsip-prinsip untuk meningkatkan efektivitas

pertikaran.

Pengertian manajemen pemasaran dalam uraian di atas mengandung arti

sebgai berikut.

(1) Sebagai suatu proses manajemen yang meliputi analisis, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan;

(2) Sebagai suatu kegiatan yang mempunyai tujuan untuk melahirkan

pertukaran yang diinginkan;

(3) Sebagai suatu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pembeli dan

penjual;

(4) Sebagai suatu kegiatan yang dapat dilakukan, baik yang bertujuan

untuk keuntungan pribadi maupun bersama;

(5) Sebagai suatu kegiatan yang difokuskan kepada penerapan dan

koordinasi produk, haraga, promosi, dan tempat untuk mencapai hasil

yang efektif.

2. Pendekatan Pemasaran

a) Pendekatan institusi

Pendekatan institusi atau kelembagaan merupakan kegiatan

pemasaran ditinjau dari segi lembaga yang terkait dengan pemasaran.

b) Pendekatan kokoditas

Pendekatan komoditas adalah pendekatan pemasaran yang ditinjau

dari sudut kegiatan suatu barang produksi atau jasa.

c) Pendekatan fungsi

Pendekatan fungsi ialah pendekatan yang emandang pemasaran

sebagai suatu kegiatan yang penting agar memperoleh sasaran dan

tujuan pemasaran.

31

Page 32: Badan usaha

3. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran ialah (a) penjualan, (b) pembelian, (c) pengangkutan,

(d) penyimpanan, (e) pembiayaan, (f) penanggung risiko, (g)

pengumpulan, dan (h) survei pasar.

4. Tugas Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran bertugas mengembangkan dan memasarkan

produk serta melaksanakan strategi pemasaran untuk melayani kebutuhan

konsumen dengan tujuan memperoleh laba.

Manajemen pemasara meliputi tugas yang luas bahkan dapat dikatakan

tidak terbatas. Kegiatan manajemen pemasaran meliputi

(1) Penentuan kebijakan pemasaran,

(2) Penganalisisan fungsi penjuala,

(3) Penggunaan keterangan pasar,

(4) Pengembangan prosedur penjualan yang efektif,

(5) Penyusunan struktur organisasi penjualan,

(6) Pelatihan serta pengarahan tenaga penjual,

(7) Penggunaan sales promotion yang sempurna, dan

(8) Penggunaan reklame dan iklan.

5. Saluran Pemasaran

Satu hal yang juga sangat penting dalam manajemen pemasaran, yaitu

saluran yang tepat dalam proses pengarahan produk dan jasa dari produsen

kepada konsumen. Saluran niaga atau saluran marketing ialah saluran yang

harus dilalui oleh barang atau jasa yang mengalir dari penjual kepada

pembeli.

6. Penerapan Manajemen dalam Bidang Pemasaran

Penerapan manajemen dalam bidang pemasaran ialah penggunaan

fungsi-fungsi manajemen dalam pemasaran. Fungsi manajemen dalam

perusahaan tersebut ialah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,

dan pengawasan.

32

Page 33: Badan usaha

C. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan meliputi semua aktivitas perusahaan

bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh

perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien

mungkin.

1. Keuangan dalam Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi pokok admnistrasi keuangan ialah mencatat dan membuat

laporan tentang informasi keuangan perusahaan yang meliputi penyusunan

anggaran dan laporan keuangan. Tugas lain dari administrasi keuangan

ialah mengurus masalah gaji, pajak, dan pemeriksaan.

2. Tujuan Manajemen Keuangan

(1) Memaksimalkan keuntungan perusahaan;

(2) Memaksimalkan nilai perusahaan (kemakmuran pemegang saham).

D. Manajemen Personalia

Kegiatan-kegiatan di bidang manajemen personalia dimaksud meliputi

hal berikut.

(1) Perencanaan perusahaan

(2) Struktur organisasi meneliti struktur manajemen dan pengaturan

wewenang serta tanggung jawab dan penyesuaian fungsi personalia

dengan fungsi lain dalam mencapai tujuan.

(3) Perencanaan tenaga kerja

(4) Pengembangan tenaga kerja.

(5) Penetapan balas jasa (upah).

(6) Hubungan dan pelayanan karyawan perlu diperhatikan terutama

tentang pengakuan hubungan kerja dengan para karyawan, bagaimana

mekanisme konsultasi, dan prosedur menyelesaikan sengketa.

33

Page 34: Badan usaha

E. Manajemen Admnistrasi/Akuntansi

Manajemen admnistrasi/akuntansi disebut juga sebagai manajemen

pembukuan.

(1) Menurut Ensiklopedi Admnistrasi, pembukuan ialah proses pencatatan,

penggolongan dan peningkatan dengan cara yang tepat. Hal tersebut

umumnya dinyatakan dalam bentuk angka, uang, transaksi-transaksi

dan kejadian-kejadian yang bersifat keuangan, dan penafsiran dari

hasil-hasilnya.

(2) Menurut Manajemen Lembaga Pendidikan dan Pembinaan

Manajemen, pembukuan ialah mencatat dan pengolahan transaksi

perusahaan.

(3) Menurut The Committee of Terminology of The American Institute of

Accouting, akunting ialah keahlian dalam membuat laporan, golongan,

dan singkatan dengan cara memuaskan dan yang memenuhi syarat-

syarat, dan dalam hubungannya dengan uang, transaksi, dan peristiwa-

peristiwa yang paling sedikit ada sangkut pautnya dengan uang,

memberikan penjelasan atau keterangan dari semua hasil-hasil itu.

(4) Menurut Laporan Inggris-Amerika tahun 1950, kelompok Accounting

Management memberikan batasan bahwa akuntansi manajemen ialah

cara mengajuka informasi mengenai akuntansi (pembukuan) sehingga

dapat membantu manajemen dalam menentukan gari-garis kebijakan

dan operasi pelaksanaan sehari-hari dari suatu usaha.

Adapun kegiatan-kegiatan manajemen akuntansi meliputi

(1) Peristiwa-peristiwa keuangan,

(2) Kegiatan yang dapat dihitung dengan uang, dan

(3) Kegiatan yang mempunyai akibat yang dapat dihitung dengan

uang.

34

Page 35: Badan usaha

Peristiwa keuangan menyrbabkan atau mengharuskan orang

melakukan

(1) Penataan,

(2) Penguraian dan penganalisisan,

(3) Penggolongan,

(4) Penafsiran,

(5) Peramalan, dan

(6) Pelaporan peristiwa-peristiwa keuangan.

Melalui manajemen akuntansi akan diperoleh informasi sebagai

berikut:

(1) Jumlah laba yang diperoleh dalam periode tertentu;

(2) Posisi harta, utang, dan modal perusahaan setiap saat;

(3) Keterangan terperinci yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan, seperti penjualan, pembelian, utang-piutang, dan

persediaan-persediaan.

(4) Keterangan yang harus diberikan kepada pihak luar, misalnya

kepada pemerintah, laporan untuk pajak, dan laporan penghasilan

karyawan.

1. Kegiatan Manajemen Akuntansi

a. Menyusun sistem akuntansi yang baik

b. Mengatur sistem penjualan dan penerimaan uang

c. Mengatur sistem pembelian dan pengeluaran kas

d. Mengatur sistem pencatatan waktu dan penggajian

e. Mengatur sistem produksi dan biaya

2. Alat Pencatat Akuntansi

a. Dokumentasi terhadap dokumen dasar

b. Buku-buku harian/jurnal

c. Buku besar

d. Buku tambahan

35

Page 36: Badan usaha

e. Neraca lajur, dan

f. Laporan-laporan

3. Tata Cara/Prosedur Akuntansi

Untuk menyusun pedoman sisten dan prosedur pencatatan akuntansi,

haruslah terlebih dahulu dilakukan analisis tentang fungsi perusahaan.

Fungsi perusahaan terdidi dari atas beberapa kegiatan, yaitu

(1) Pembelian,

(2) Penjualan,

(3) Penerimaan kas dan bank,

(4) Pengeluaran kas dan bank,

(5) Pergudangan (penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran),

(6) Pembayaran upah dan gaji,

(7) Produksi (perintah produksi, perintah kerja, laporan-laporan produksi),

(8) Akuntansi (pembukuan), yaitu finansial dan biaya, dan

(9) Pengawasan (kontrol) intern dan ekstern.

4. Fungsi Akuntansi

Beberapa fungsi akuntansi, antara lain, sebagai berikut:

(1) Menentukan hasil pelaksanaan operasi usaha;

(2) Mengikuti jalannya usaha, harta, utang, dan modal usaha;

(3) Mencatat segalaa kegiatan usaha;

(4) Mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan,

pelaksanaan kegiatan-kegiatan, dan pembinaan serta penyempurnaan

dari perencanaan dan pelaksanaan.

5. Penerapan Proses Manajemen dalam Bidang Akuntansi

Akuntansi/admnistrasi merupaan sistem informasi dalam sebuah

perusahaan sehingga akuntansi merupakan alat pembantu dan alat

pengumpul data yang dapat dipercaya bagi pemimpin.

Penerapan fungsi manajemen dalam manjemen akuntansi dapat diuraikan

sebagai berikut.

36

Page 37: Badan usaha

a. Perencanaan

Perencanaan atau planning dalam manajemen akuntansi meliputi

(1) Bidang-bidang utama mengenai sistem dan prosedur akuntansi,

(2) Alat-alat pencatat akuntansi,

(3) Kegiatan-kegiatan akuntansi apa saja yang akan dilakukan,

(4) Kualitas tenaga kerja yang akan diserahi tugas akuntansi, dan

(5) Mesin-mesin apa saja yang dibutuhkan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian dalam manajemen akuntansi bergantung pada

kebutuhan perusahaan. Kebanyakan perusahaan mempunyai unit-unit

bidang keuangan.

c. Penggerakan

Penggerakan dalam manajemen akuntansi meliputi: penerimaan dan

penempatan pegawai sesuai dengan bidangnya, memberikan motivasi

kepada petugas-petugas akuntansi agar penyampaian data dan laporan

kepada pemimpin cepat dan tepat.

d. Pengawasan

Pengawsan dalam manajemen akuntansi dimaksudkan untuk

mengecek apakah kegiatan dan pelaksanaan akuntansi sesuai dengan

rencana semula. Mengadakan penelitian terhadap pelaksanaan tugas

dan segara mengadakan penyesuaian apabila terdapat kesalahan.

37

Page 38: Badan usaha

KEWIRAUSAHAAN

A. Pengertian Wirausaha dan Peranannya

Istilah wirausaha bersal dari perkataan wira (pahlawan) dan usaha.

Secara harfiah perkataan tersebut dapat diartikan pahlawan dalam bidang

usaha. Dapat pula diartikan bahwa wirausaha ialah orang yang pantas

dihargai karena prestasinya dalam memimpin perusahaan.

1. Batasan Wirausaha

Dalam kehiduapan ekonomi, wirausaha mempunyai pengertian

khusus, yaitu orang yang jeli melihat dan memanfaatkan peluang

usaha, mencari dana dan sumber daya lain yang diperlukan, serta

berani menanggung risiko pelaksanaannya.

Sesuai dengan pendapat Schumpeter bahwa hasil karya

wirausaha menyangkut pembaruan, dapat dibedakan dua tipe

wirausaha sebagai berikut.

(1) Tipe pembaru, ingin terus maju dengan mengadakan

pembaruan, tipe ini cocok untuk merintis produk baru.

(2) Tipe rutin, cenderung bertindak cermat dan berusaha maju

tahap demi tahap, tipe ini cocok untuk mengelola badan usaha

yang telah berwujud.

2. Keberanian Menanggung Risiko

Keberanian menaggung risiko memanfaatkan peluang usaha

harus didasarkan pada perhitungan yang wajar. Wirausaha yang

terlalu berani menghadapi risiko hari depan yang belum menentu,

dapat dikatakan bersikap “ekstrem” (di luar batas kewajaran).

3. Peranan Wirausaha

Peranan wirausaha ialah sebagai pemrakarsa pembaruan untuk

memajukan kehiduapan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

38

Page 39: Badan usaha

B. Ciri-ciri Prasyarat Wirausaha

1. Ciri-ciri Wirausaha

Ciri-ciri pokok wirausaha Ukuran keberhasilan

a. Banyak inisiatif untuk maju

berorientasi ke masa depan

b. Jeli melihat peuang

c. Berorientasi pada prestasi

d. Pandai menjual ide/produk

baru

e. Besikap mandiri

f. Berjiwa pemimpin yang

berani menanggung risiko

Menghasilkan barang/metode baru

Pandai memanfaatkan peluang menjadi

usaha baru

Mengutamakan mutu dan kerja

menepati janji

Pemasaran hasilnya berjalan lancar

Tidak bergantung pada pihak lain

Hubungan vertikal/horizontal baik,

pengambilan keputusan cepat dan tepat

2. Unsur-unsur dan Hasil Pendidikan

Ciri-ciri wirausaha tersebut di atas pada dasarnya

mengandung dua unsur, yaitu (a) bakat atau sifat yang dibawa

dari lahir dan (b) hasil pendidikan. Menghadapi persoalan

tersebut, di kalangan pengamat wirausaha ada perbedaan

pendapat.

Pendapat pertama beranggapan bahwa unsur bakatlah yang

dominan, tanpa memiliki bakat, seseorang tidak akan dapat

tumuh menjadi wirausaha yang anadal.

Pendapat kedua beranggapan bahwa hasil pendidikanlah yang

dominan. Sebab, pendidikan mampu mengubah prilaku peserta

didik ke arah yan sesuai denga tujuannya.

39

Page 40: Badan usaha

Sebagai sintesis dari kedua pendapat tersebut dapat

dikatakan bahwa prestasi wirausaha yang andal merupakan

perpaduan antara bakat dan hasil pendidikan yang terarah.

3. Prasyarat Menjadi Wirausaha

(1) Mempunyai kemauan keras,

(2) Suka bekerja keras,

(3) Percaya kepada diri sendiri,

(4) Bersikap optimis, dinamis, dan adaptif,

(5) Mempunyai tanggung jawab besar, dan

(6) Mempunyai pengetahuan praktis dalam bisnis dan

manajemen.

C. Wirausaha di Bidang Sektor Usaha Ekonomi

Perbedaan antara bidang usaha ekonomi dan sektor usaha ekonomi

dapat dikemukakan sebagai berikut.

(1) Bidang usaha ekonomi menunjukkan jenis usaha yang

dijalankan. Dalam hal ini, Badan Pusat Statistik membagi

berbagai jenis usaha dalam bidang ekonomi menjadi sebelas

bidang. Tiap-tiap bidang terdiri atas bebeapa subbidang atau

lapangan usaha, misalnya, bidang pertanian terdiri atas

lapangan usaha cocok tnam, perikanan, peternakan,

perkebunan, dan perhutanan.

(2) Sektor usaha ekonomi berhubungan dengan perlu atau tidaknya

mendapatkan izin usaha. Daalm hal ini dibedakan antara sektor

usaha formal dan sektor usaha informal. Yang dimaksud

dengan sektor usha formal ialah lapangan usaha yang

diselenggarakan dengan izin dari instansi yang berwenang.

Misalnya, usaha ekspor-impor, industri mobil, perusahaan,

perkebunan, toko serba ada, usaha bioskop, dan lain-lain usaha

menengah atau usaha besar.

40

Page 41: Badan usaha

(3) Sektor usaha informal merupakan lapangan usaha ekonomi

yang diselenggarakan secara kecil-kecilan tanpa memerlukan

izin usaha, misalnya, usaha pertanian rakyat, perikanan darat,

kerajinan tangan, dan perdagangan kaki lima.

1. Wirausaha di Sektor Usaha Formal

Menurut data yang dihimpun oleh Bappenas, pada pertengahan

tahun 1996 terdapat sekitar 33,4 juta usaha besar, menengah, dan kecil

(tidak seluruh terbentuk perusahaan). Diantaranya terdapat sekitar 66.400

(enam puluh enam ribu empat ratus) usaha besar, atau 0,2 persen dari

jumlah seluruh usaha dalam bidang ekonomi.

Ditinjau dari segi pendapatan, usaha-usaha besar yang hanya

merupakan 0,2 persen dari seluruh usaha yang ada menghasilkan 61,1

persen dari produksi nasional. Hal itu dapat dianggap sebagai prestasi

yang menonjol bagi beberapa wirausaha tertentu. Akan tetapi,

keberhasilan wirausaha dalam perusahaan besar ada yang dicapai berkat

fasilitas yang diberikan secara berlebihan, misalnya, dalam bentuk hak

monopoli. Keberhasilan wirausaha tidak boleh bergantung pada fasilitas

pemerintah.

2. Wirausaha di Sektor Usaha Informal

Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil antara lain

menyebutkan bahwa usaha kecil ialah kegiatan ekonomi rakyat yang : (1)

memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk harga tanah dan banguan,

kurang dari 200 juta rupiah dan (2) memiliki hasil penjualan tahunan

kurang dari 1 miliar rupiah. Selanjutnya dikatakan bahwa usaha yang

memiliki kekayaan bersih dan hasil penjualan melebihi batas itu

digolongkan sebagai usaha menengah dan besar.

Diantara 33,4 juta usaha yang ada dinegara kita, terdapat 32,6 juta

usaha yang ada dinegara kita, terdapat 32,6 juta pengusaha kecil yang hasil

41

Page 42: Badan usaha

penjualan produksi masing-masing kurang dari 50 juta rupiah setahun.

Mereka merupakan 97,6 persen dari seluruh usaha dalam bidang ekonomi;

pada umunya mereka melakukan usaha di sektor informal, misalnya,

sebagai petani, nelayan, perajin, pengusaha warung, pedagang kaki lima,

penarik becak, dan pemulung.

Karena jumlah pengusaha yang terlibat begitu besar, sebenarnya

sektor usaha informal memberi sumbanagan yang sangat berharga dalam

rangka pelaksanaan pembangunan nasional. Secara garis besar sumbangan

tersebut adalah sebagai berikut.

(1) Sektor usaha informal merupakan arena penampungan tenaga kerja

sehingga dapt mengurangi pengangguran.

(2) Pendapatan yang diperoleh dari sektor usaha informal dapat

menambah pendapatan nasional.

Sumbangan seperti diatas dapat dianggap sebagai keunggulan

sektor usaha informal. Namun, ditinjau dari segi kewirausahaan masih

terdapat kelemahan. Pada umumnya usahanya masih dilakukan secara

tradisional berdasrkan pengalaman yang diwarisi dari nenek moyang.

Pengusahanya lekas merasa puas sehingga kurang dorongan untuk maju

dan kurang keberanian menanggung risiko. Hal itu antara lain, disebabkan

kurangnya pendidikan.

Gambaran kelemahan tersebut tidak berarti bahwa disektor usaha

informal tidak ada pengusaha kecil yang berjiwa wirausaha. Untuk

meningkatkan produksi nasional, khususnya peningkatan pendapatan

usaha kecil, kelemahan sektor usaha informal perlu diatasi. Jalan yang

dapat ditempuh terutama sebagai berikut :

(1) Menanamkan dan mengembangkan jiwa wirausaha disektor usaha

informal melalui program pendidikan.

(2) Menyatukan potensi sektor usaha informal melalui pembentukan

koperasi.

42

Page 43: Badan usaha

3. Wirausaha di Sektor Koperasi

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945, kita mengenal tiga sektor usaha:

(1) sektor koperasi, (2) sektor negara, dan (3) sektor swasta. Koperasi di

Denmark, Korea Selatan, Taiwan dan beberapa negara lainnya telah

berhasil menghimpun kekuatan produsen kecil disektor usaha informal dan

meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Tanpa mengesampingkan

koperasi-koperasi yang telah berkembang menjadi usaha menengah dan

usaha besar, pada umunya koperasi di Indonesia masih dianggap sebagai

usaha kecil.

Kelemahan sektor koperasi dinegara kita, antara lain, disebabkan

kurangnya modal, tenaga ahli, ketergantungannya pada pemerintah, dan

adanya saingan dari pihak lain. Penyebab kelemahan tersebut dapat

dirangkum menjadi satu, yaitu kurang adanya jiwa wirausaha dikalangan

koperasi atau wirakoperasi. Tokoh itu harus memiliki jiwa wirausaha plus

jiwa koperasi.

Adanya kelemahan disektor usaha informal dan sektor koperasi

yang penyebabnya kurang lebih sama, pembinaan kedua sektor tersebut

perlu dilakukan secara terpadu. Untuk itu, tugas Departemen Koperasi

diperluas sehingga menjadi Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan

Pengusaha kecil. Salah satu jalan yang dapat ditempuh ialah penanaman

dan pengembangan jiwa wirausaha.

4. Contoh Keberhasilan Pengusaha Kecil yang Berjiwa Wirausaha.

Seorang nelayan/petani berasal dari daerah Probolingo, Jawa

Timur, bernama Teguh (bukan nama sebenarnya), berpendidikan SD.

Sejak usia muda, Teguh telah biasa membantu orang tuanya melaut,

didaratan ia mempunyai sekadar tanah garapan dari mertuanya. Teguh

terkenal suka bekerja keras, tetapi pendapatannya hanya pas-pasan untuk

mencukupi keperluan hidup keluarga dengan dua orang anak.

43

Page 44: Badan usaha

Sebagai nelayan, Teguh bercita-cita ingin menjadi juragan kapal

ikan. Setelah berjuang cukup lama, jalan kearah tercapainya cita-cita

tersebut tak kunjung tampak. Oleh karena itu, Teguh mulai mengubah

haluan. Waktu mulai menginjak usia 35 tahun, ia mendapat

kesempatanikut bertransimigrasi ke pulau Aru, daerah Maluku. Dalam

benaknya, didaerah transimigrasi ia bakal memiliki tanah cukup luas untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

Setiba ditempat baru, teguh mulai bekerja seperti transimigran

lainnya dibantu istri dan anaknya yang berusia 9 tahun. Anak satunya lagi

(11 tahun) dititipkan kepada neneknya di Probolinggo agar dapat

menyelesaikan pendidikannya di SD. Karena teguh biasa bekerja keras dan

tekun., kebunnya keliatan teratur dengan tanaman yang subur.

Setelah cukup mengenal lingkungan, istrinya mulai membuka

warung keperluan sehari-hari; anaknya dibina memelihara ternak yang

diperoleh dari proyek Banpres (Bantuan Presiden). Memasuki tahun ke-4,

usaha pertanian Teguh sudah berjalan baik. Sementara itu anaknya yang

telah menamatkan pendidikannya di SD Probolinggo dipanggil untuk

bergabung dengan orang tuanya. Karena pekerjaan diladang telah dibantu

oleh dua orang anaknya, Teguh mulai mempertimbangkan untuk kembali

pada cita-cita semula. Setelah menghubungi pihak-pihak yang terkait,

akhirnya ia diterima bekerja sebagai nelayan disuatu kapal ikan. Sejak saat

itu, pekerjaan rutin diladang dipercayakan kepada kedua anaknya.

Didorong oleh keinginan keras untuk maju, Teguh menyempatkan

diri mengikuti Kursus Paket B untuk Nelayan *(setingkat dengan SLTP).

Berkat kesungguhan bekerja dan pengalamnnya sebagai nelayan, dalam

waktu relatif singkat Teguh mendapat kepercayaan membantu pekerjaan

juragan kapal tempat ia bekerja.

Setelah mendapat pengalaman pengelolaan kapal ikan secukupnya,

tgeuh berusaha untuk memiliki kapal sendiri melalui kredit program

khusus bagi nelayan. Meskipun kesempatan itu ada, Teguh harus

44

Page 45: Badan usaha

menunggu giliran cukup lama karena beberapa nelayan sudah ada yang

terdaftar lebih dahulu.

Karena ingin secepatnya mendapat cita-cita yang telah lama

diperjuangkan, Teguh memutuskan untuk membeli kapal sendiri secara

kredit biasa melalui bank. Sebagai uang muka digunakan tabungan yang

dihimpun dari hasil pertanian, peternakan, dan warung istrinya. Pada

waktu itu harga kapal sekita 30 juta rupiah; dari usaha pertanian dan lain-

lain diperkirakan cukup untuk mengangsur harga kapal. Disinilah letak

keberaniannya untuk menanggung resiko. Akhirnya, cita-cita Teguh

tercapai.

45

Page 46: Badan usaha

PENGELOLAAN BADAN USAHA

Pengertian dasar tentang pengelolaan atau manajemen telah dibahas Bab 9.

Bab ini akan membahas penerapan teori manajemen dalam badan usaha.

Mengingat jenis dan bentuk badan usaha sangat beraneka ragam, pembahasan itu

akan dititkberatkan pada Badan Usaha Milik Negara, Milik Swasta, dan Milik

Koperasi (BUMN, BUMS, dan BUMK).

A. Ciri-ciri BUMN, BUMS, dan BUMK

Pada dasarnya teori manajemen berlaku secara umum, baik untuk

mengelola badan pemerintahan, badan sosial, maupun badan usaha. Selain

hal-hal yamg bersifat umum, tiap-tiap bentuk badan usaha terdapat ciri-ciri

khas, yang dlam rangka pengelolaan perlu mendapat perhatian. Bagi

BUMN, BUMS dan BUMK, ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari pemilikan,

permodalan, dan atau tujuan/fungsi badan usaha yang bersangkutan.

1. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Negara

Sebenarnya pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

meliputi BUM-Daerah, Perjan, Perum, dan Persero. Namun,

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjan yang

ada telah ditingkatkan menjadi Perum, sedangkan Perum yang

kinerjanya mapan umumnya ditingkatkan menjadi Persero.

Mengenai BUM-Daerah, status hukumnya dapat disamakan

dengan Perum. Bedanya, modal BUM-Daerah disediakan oleh

Pemerintah Daerah, sedangkan modal perum disediakan oleh

Pemerintah Pusat; kedua-duanya merupakan Perusahaan Milik Negara.

Sehubungan dengan itu, yang dimaksud dengan BUMN dalam

pembahasan ini ialah Perum yang mempunyai ciri khas sebagai

berikut:

46

Page 47: Badan usaha

(1) Pemiliknya adalah pemerintah

(2) Modal dasar berasal seluruhnya atau sebagian besar dan

Pemerintah.

(3) Fungsi atau tujuannya ialah memberi pelayanan umum kepada

masyarakat dan sebagai sumber pendapatan pemerintah.

2. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Swasta

Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ialah

kesatuan usaha milik perseorangan, yang berarti bukan milik

Pemerintah. Usaha milik perseorangan, antara lain, Firma, CV, dan

PT. Diantara BUMN tersebut, diambil yang berbadan hukum, yaitu

Perseroan Terbatas (PT), yang ciri-cirinya sebagai berikut :

(1) Pemiliknya terdiri atas perseorangan atau badan hukum, bukan

Pemerintah

(2) Modal dasarnya terdiri atas sejumlah saham, dan

(3) Fungsi / tujuannya ialah mencari keuntungan laba bagi pemilik

saham.

3. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Koperasi

Seperti telah ditemukan sebelumnya bahwa Badan Usaha Milik

Koperasi (BUMK), keanggotaan kperasi bersifat terbuka. Setiap orang

yang berkepentingan dapat diterima sebagai anggota yang juga sebagai

pemilik koperasi. Kepentingan itu dapat dibuktikan dari usaha yang

dijalankan oleh koperasi terkait dengan kepentingan Anggota sehingga

anggota merupakan pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa

koperasi. Dengan demikian, ciri khas koperasi adalah

(1) Pemiliknya terdiri atas anggota koperasi dan sekaligus sebagai

pengguna jasa,

(2) Modal dasarnya terdiri atas simpanan milik anggota koperasi, dan

(3) Fungsi/tujuannya terutama meningkatkan kesejahteraan anggota

dan masyarakat pada umunya.

47

Page 48: Badan usaha

Apabila ciri-ciri ketiga badan usaha diatas dirangkum dalam suatu

daftar, akan tampak sebagai matrik atau kerangka berikut .

Ciri-ciri Badan Usaha

Ciri-ciri Pemilik Modal Dasar Tujuan/Fungsi

1. BUMN Pemerintah

Sebagian besar atau

seluruhnya

disediakan oleh

Pemerintah.

Menyelenggarakan

pelayanan bagi masyarakat

dan memupuk dana untuk

pembangunan.

2. BUMS

Perseorangan/

Lembaga

sebagai

pemegang

saham

Terdiri atas

sejumlah saham

Mencari keuntungan laba

bagi pemilik modal

3. BUMKAnggota

Koperasi

Terdiri atas

simpanan anggota.

Meningkatkan kesejahteraan

anggota dan pengguna jasa

koperasi.

A. Organisasi dan Pengelolaan Badan Usaha

Organisasi badan usaha merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas

bagian-bagian yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Seperti kita ketahui, tujuan suatu badan usaha ialah

memproduksi barang atau jasa untuk memperoleh laba. Oleh karena itu,

dalam susunan organisasi dan manajemen badan usaha selalu terdapat (a)

bagian yang bertanggungjawab atas peruses produksi dan (b) bagian

pemasaran yang bertanggungjawab atas penjualan barang/jasa sehingga

mendatangkan laba. Adapun yang berpengaruh terhadap susunan

48

Page 49: Badan usaha

organisasi dan/atau pengelolaan badan usaha, antara lain, jenis usaha.

Misalnya, usaha industry perdagangan, atau bank organisasi maupun

manajemennya. Semua itu bergantung pada besar kecilnya perusahaan.

Semakin besar usaha yang dijalankan, susunan organisasi pengelolaannya

akan semakin rumit, semakin kecil usaha yang dilakukan, organisasi dan

manajemennya semakin sederhana.

1. Organisasi dan Pengelolaan Perusahaan Kecil

Menurut ketentuan Undang-undang No. 9 tahun 1985, besar

kecilnya suatu perusahaan terutama ditentukan berdasarkan kekayaan

bersih (modal) yang dimiliki. Yang dimamksud dengan perusahaan

kecil ialah yang kekayaan bersihnya (tidak termasuk tanah dan

bangunan ) kurang dari 200 juta rupiah.

Betapapun kecilnya, susunan organisasi suatu badan usaha

sekurang-kurangnya terdiri atas (1) pemimpin, (2) bagian administrasi

dan keuangan, (3) bagian produksi, dan (4) bagian pemasaran.

Biasanya pemimpin suatu badan usaha dipegang oleh pemilik

perusahaan. Apabila dituangkan dalam bagan, susunan organisasi

tersebut lebih kurang akan tampak sebagai berikut.

Bagan 11.1 Susunan Organisasi Perusahaan Kecil

2. Organisasi dan Pengelolaan Perusahaan Besar

Menurut ketentuan Undang-Undang No. 9 tahun 1995, kesatuan

usaha yang kekayaan bersihnya (modal) melebihi dua ratus juta rupiah

(tidak termasuk harga tanah dan bangunan ) atau omzetnya melebihi

satu miliar rupiah, digolongkan sebagai usaha menengah atau usaha

besar. Karena antara usaha menengah atau usaha besar. Karena antara

usaha menengah dan usaha besar tidak ada pembatasan yang pasti,

perusahaan swasta atau Persero yang volume penjualannya mencapai

puluhan atau ratusan miliar setahun dapat digolongkan perusahaan

besar. Personalia yang menangani kegiatan produksi, baik secara

49

Page 50: Badan usaha

langsung maupun tidak langsung dapat mencapai ratusan bahkan

ribuan orang.

Pada umumnya perusahaan kecil milik perseorangan, pemiliknya

selalu duduk dalam pimpinan. Tidak demikian halnya dengan badan

perusahaan yang modalnya terdiri atas saham (PT swasta atau PT-

BUMN). Pemimpin badan usaha dipercayakan kepada direksi yang

diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Anggota

direksi dapat dipilih dari tenaga ahli diluar pemegang saham.

Selain itu, baik RUPS BUMN maupun swasta mempunyai

kewenangan menyangkut dewan komisaris yang bertugas mengawasi

pelaksanaan kebijakan direksi. Dengan demikian, BUMN/BUMS

mempunyai tiga perangkat organisasi, yaitu (1) RUPS, (2) Komisaris,

dan (3) Direksi.

a. Rapat Umum Pemegang Saham

Pemegang saham selaku pemilik badan usaha mempunyai

hak untuk menentukan kebijakan umum dan mengawasi

pelaksanaannya. Hal tersebut disalurkan melalui rapat umum

pemegang saham (RUPS) yang diselenggarakan selambat-

lambatnya enam bulan setelah berakhirnya tahun buku.

b. Dewan Direksi

Dewan direksi diangkat oleh RUPS selama jangka waktu

tertentu dengan tugas memimpin badan usaha; jumlah anggotanya

disesuaikan dengan keperluan. Diantara anggota dewan direksi

diadakan pembagian kerja dan salah seorang diangkat sebagai

direktur utama (Dirut). Direksi mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada RUPS dan setelah masa jabatannya

berakhir dapat diangkat kembali.

c. Dewan Komisaris

50

Page 51: Badan usaha

Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dengan tugas

mengawasi kegiatan direksi. Selain itu, dewan komisaris juga

berfungsi sebagai penasehat. Mengenai masa jabatan komisaris dan

kemungkinan diangkat kembali berlaku ketentuan sama dengan

dewan direksi. Kebiasaan yang berlaku: komisaris utama

pemegang saham mayoritas.

d. Bidang Produksi

Bidang produksi terdiri atas beberapa bagian yang

merupakan unit pelaksana tekhnis untuk memperoduksi barang

atau jasa. Unit pelaksana tekhnis tersebut dipimpin oleh seorang

direktur yang dibantu oleh beberapa kepala bagian (manajer). Bagi

badan usaha yang menghasilkan satu macam barang (komoditas

unggul), susunan bidang produksi terdiri atas :

(1) Bagian perbekalan (penyedia bahan baku/bahan pembantu);

(2) Bagian produksi;

(3) Bagian pemasaran

Badan usaha yang memproduksi bahan mentah dan

memproses lebih lanjut, misalnya, agroindustri, susunan bidang

produksi sapat terdiri atas :

(1) Unit I : Perkebunan The

(2) Unit II : Pabrik The (pengelolaan daun teh)

(3) Uinit III: Pemasaran

e. Bidang Administrasi

aBidang Administrasi terdiri atas beberapa bagian yang

merupakan penunjang kegiatan produksi. Bidang tersebut dapat

dipimspin oleh seorang direktur yang dibantu oleh beberapa kepala

bagian (manajer). Sekurang-kurangnya bidang administrasi terdiri

atas abagian-bagian sebagai berikut :

51

Page 52: Badan usaha

(1) Bagian Keuangan

(2) Bagian Kepegawean

(3) Bagian Tata Usaha

r

f. Staf Ahli

eStaf ahli berfungsi sebagai aparat pembantu pemimpin

yang dapat diangkat sebagai tenaga tetap atau tidak tetap sesuai

dengan kepentingan badan usaha. Misalnya suatu badan usaha

memerluka ahli ekonomi, tekhnik, hokum atau ahli lainnya. Untuk

mengembangkan produksi dan pemasaran agar sesuai dengan

kemajuan masyarakat, dapat dibentuk unit Penelitian dan

Penpgembangan (Litbang). Utnuk mengembangkan sumbet daya

manusia, para staf ahli dapat diserahi tugas menyelenggarakan

peondidikan atau penelitian.

3. Prinsif Efisiensi dan Efektivitas

Organisasi badan usaha pada umumnya disusun dengan

memperhatikan prinsip efisiensi. Dalam hal ini, segala sesuatu perlu

ditinjau dari segi biaya yang harus dikeluarkan. Prinsip efektivitas

berhubungan dengan peralatan yangdigunakan untuk berproduksi dan

mutu sumber daya manusia yang melaksanakan.

B. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi

Kopersai mempunyai tiga perangkat organisasi, yaitu (1) rapat anggota,

(2) pengurus, dan (3) pengawas. Ketiga perangkat organisasi koperasi

tersebut dapat dikatakan serupa, tetapi tidak sama dengan perangkat

organisasi persero/perseroan terbatas.

1. Organisasi Umum Badan Usaha Koperasi

a. Rapat Anggota (RA)

52

Page 53: Badan usaha

Dalam rapat anggota mempunyai satu hak suara (one man one

vote). Dengan demikian, keputusan yang diambil oleh rapat anggota koperasi

benar-benar mencerminkan keputusan pihak yang menguasai modal koperasi.

b. Pengurus Koperasi

Kedudukan pengurus koperasi dapat disamakan dengan direksi

persero/perseroan terbats. Pengurus diangkat oleh rapat anggota koperasi untuk

jangka waktu lima tahun dan setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat

kembali.

Menurut ketentuan undang-undang, pengurus dipilih dari dan oleh anggota

koperasi. Dengan perkataan lain, rapat anggota tidak dapat mengangkat yang

bukan anggota koperasi sebagai pengururs. Ketentuan tersebut dimaksudkan agar

ada saling pengertian dan kerja sama yang serasi antara pengururs dan anggota

koperasi. Namun, apabila dikalangan anggota tidak terdapat sumber daya manusia

yang professional, hal itu dapat menimbulkan dampak yang negative.

c. Pengelolaan Koperasi

Pengelolaan Koperasi ialah tenaga professional yang diangkat dan diberi

kewenangan oleh pengurus untuk mengelola usaha koperasi. Pembinaan anggota

koperasi tetap merupakan tanggungjawab pengurus. Di perusahaan swasta,

kedudukan pengelola koperasi dapat disamakan dengan manajer.

Pengelola koperasi bukan merupakan perangkat organisasi koperasi;

keberadaanya sangat diperlukan untuk memungkinkan koperasi dikelola secara

professional. Dalam melaksanakan tugas, pengelola bertanggungjawab kepada

pengurus,. Bagi Koperasi kecil yang belum memungkinkan mengangkat

pengelola, tugas memimpin bidang usaha dilakukan sendiri oleh pengurus.

53

Page 54: Badan usaha

d. Pengawas

Pengawas diangkat oleh rapat anggota untuk mengawasi pelaksanaan

tugas pengurus dan pengelola. Selain itu, pengawas berwenang mengawasi

kegiatan operasional bidang administrasi dan juga bidang usaha.

Apabila pengurus mengangkat dan melimpahkan wewenang mengelola

uasaha koperasi kepada pengelola (manajer), sebenarnya tugas kepegawean

beralih kepada pengurus. Karena undang-undang menetukan adanya tiga

perangkat organisasi koperasi, rapat anggita dapat menetapkan : (1) mengangkat

pengawas tetap, atau (2) mengangkat pengawas tidak tetap yang diberi tugas

mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu diperlukan.

e. Penasihat

penasihat bukan merupakan perangkat organisasi koperasi. Karena itu

tidak diatur dalam undnag0-undnag koperasi. Pada umumnya penasihat dalam

organisasi koperasi merupakan jabatan kehormatan bagi tokoh/ penguasa setempat

atau perseorangan yang pernah berjasa terhadap koperasi yang bersangkutan.

Apabila koperasi memerlukan penasihat yang ahli dalam bidang tertentu,

keberadaannya dapat diatur dalam anggaran dasar.

f. Bagian Administrasi dan Keuangan

Tugas dan peran bagian administrasi dan keuangan dapat dikatakan sama

dengan yang berlaku kepada BUMN/BUMS sehingga tidak perlu dijelaskan

kembali.

g. Unit Produksi atau jasa

Kegiatan koperasi terutama ditujukan untuk melayani kepentingan

anggota. Oleh karena itu, dalam bagan 11.3 antara kotak unit produksi atau jasa I,

II, III dan kotak anggota terdapat garis pelayanan secara timbale balik. Misalnya,

Koperasi “Susu”:

54

Page 55: Badan usaha

Unit I : Simpan Pinjam/Perkreditan

Unit II : pembelian (bahan baku/pembantu)

Unit III : pemasaran (hasil produksi)

h. Anggota Koperasi

Sebagai pemilik, setiap anggota koperasi mempunyai hak untuk ikut

menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB),

serta kebijakan umum koperasi. Hak tersebut disalurkan melalui rapat rapat

anggota (lihat panah dari kotak anggota ke kotak rapat anggota dalam Bagan 11.3)

Sebaliknya, untuk keberhasilan koperasi setiap anggota wajib

berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. Sebab

kegiatan usaha tersebut memang diadakan untuk melayani kepentingan anggota.

Dengan perkataan lain, anggota meruapkan pemilik dan sekaligus pengguna jasa

koperasi.

2. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Unit Desa

Untuk membahas organisasi dan pengelolaan Koperasi Unit Desa (KUD)

tidak dapat terlepas dari latar belakang berdirinya Gagasan tentang KUD mula-

mula dicetuskan oleh Prof. Soedarsomo Hadiseputro, Guru besar pada

universitas Gajah Mada. Tujuan semula ialah (1) meningkatkan produksi pangan

dan (2) meningkatkan kesejahteraan rakyat didaerah pedesaan melalui kegiatan

koperasi.

Untuk memasyaraktkan KUD, pertama-tama dikeluarkan instruksi

Presiden No. 4/1973, kemudian disempurnakan berturut-turut dengan Inpers No.

2/1978, Inpers No. 11/1981, dan yang terakhir Invers No. 4/1984 tentang

55

Page 56: Badan usaha

Pembinaan dan Pengembangan KUD. Kebijakan pemerintah sesuai orde Baru

disesuaikan dengan perkembangan ekonomi pada umumnya.

Secara garis besar, usaha yang dilakukan Pemerintah untuk

menumbuhkan, mengembangkan dan membina KUD adalah sebagai

berikut.

(1) Badan Usaha unit Desa (BUUD) ialah badan yang terbentuk untuk

merintis dan untuk sementara melakukan yang seharusnya ditangani oleh

KUD.Anggotanya dapat terdiri atas lurah beserta guru, pemuka agama,

dan lain-lain tokoh masyarakat setempat. Setelah KUD berdiri, anggota

BUUD yang tidak duduk dalam pengurus KUD bertindak selkau

pembimbing/penasihat.

(2) Pejabat dari kantor Direktorat Jendral Koperasi setempat member

bimbingan teknis administrasi dan usaha koperasi sehingga BUUD

memenuhi syarat untuk disahkan menjadi KUD. Selanjutnya pejabat

tersebut bertindak sebagai Pembina.

(3) Pejabat dari kantor departemen Pertanian setemoat member penyuluhan

mengenai tekhis pertanian (intensifikasi) sehingga produksi pertanian

meningkat.

(4) Untuk melayani kepentingan anggota/petani produsen, BUMD/KUD

menyelenggarakan unit : I. simpan Pinjam, II. Sarana Produksi, III

Pengolahan Hasil dan IV. Pemasarn.

4. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Sekolah

yang dimaksud koperasi sekolah ialah koperasi yang anggota dan

pengurusnya terdiri atas siswa SD, SLTP, SMU, SMK, atau sekolah lain yang

sederajat. Oleh akrena itu, koperasi sekolah tidak disahkan sebagai badan Hukum,

tetapi hanya didaftar oleh akntor departemen koperasi setempat. Adapun tujuan

pemebntukan koperasi sekolah diantaranya adalah sebagai berikut:

56

Page 57: Badan usaha

(1) Menanamkan jiwa koperasi (solidaritas dan individualitas) di kalangan

siswa melalui kegiatan yang nyata;

(2) Memenuhi kepentingan anggota selaku siswa sekolah.

Pada dasrnya koperasi sekolah mempunyai perangkat organisasi yang

sama dengan jenis koperasi lainnya yang terdiri atas rapat anggota,

pengurus, dan pengawas. Karena koperasi sekolah tidak berbadan hokum,

untuk mengatasi persoalan tersebut dapat dipilih salah satu alternative

berikut

a. Penggunaan Tenaga Bimbingan

Koperasi sekolah tidak berbadan hukum, berdasrakan keputusan

bersama dua mentri tersebut diatas, kepala sekolah bertanggungjawab atas

penyelenggaraan koperasi sekolah. Sesuai dengan peraturan yang berlaku,

perangkat organisasi koperasi sekolah terdiri atas rapat anggota, pengurus,

dan pengawas.

b. Penggabungan Koperasi Guru dan Karyawan

Warga suatu sekolah terdiri atas siswa, guru, dan pegawai tata

usaha. Pada umumnya guru-guru dan karyawan sekolah telah membentuk

koperasi, terutama di SLTP dan SMU. Karena suatu sekolah terdapat dua

macam koperasi yang saling berebut pasar, lebih baik koperasi yang

didirikan oleh siswa digabung menjadi satu dengan koperasi yang

didirikan oleh guru dan pegawai tata usaha.

5. Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Koperasi

a. Faktor lingkungan hidup

b. Faktor kebijakan pemerintah

c. Faktor sumber dana modal

d. Faktor sumber daya manusia

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia

57

Page 58: Badan usaha

Cara yang lazim digunakan untuk meningkatkan mutu SDM

ditempuh melalui penyusunan program pendidikan dan pelatihan.

Yang tidak kalah pentingnya ialah program pendidikan bagi anggota

yang ditujukan untuk memeberi pengetahuan dasar perkoperasian dan

menanamkan sikap mental berkoperasi.

58