badan pengelola lingkungan hidup

21
Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menangani tujuh kasus pencemaran lingkungan sepanjang tahun 2013. Satu kasus di antaranya kini telah masuk proses pidana, yaitu sebuah perusahaan, kata Kabid Pengawasan dan Pengendalian BPLH Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan, di Cikarang, Kamis. Pabrik yang berdomisili di Kampung Bangkongreong, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur itu terbukti melakukan pencemaran berat berdasarkan hasil uji laboratorium lingkungan. "Ternyata penampungan limbahnya itu tidak kedap air. Sehingga penampungan limbah terkontaminasi ke lahan yang lain. Jika air itu menyerap ke tanah, lalu air yang dimanfaatkan warga terkontaminasi limbah tersebut, secara bertahap bakal berdampak pada kesehatan warga," katanya. Meski telah diberikan surat peringatan, namun pihak perusahaan tidak menanggapinya hingga berujung pada laporan kepada kepolisian. Perusahaan lainnya, kata dia, adalah pabrik di Desa Pasirsari, Cikarang Selatan, yang pengelolaan cerobong asapnya dikeluhkan warga sekitar. Namun, pihak perusahaan telah mematuhi teguran yang disampaikan Pemkab Bekasi terkait persoalan itu dengan membenahi kualitas cerobong asapnya. Menurut dia, BPLH sudah mewanti-wanti pada seluruh perusahaan untuk menghindari pencemaran lingkungan dalam bentuk apapun.

Upload: gamarbj

Post on 26-Dec-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menangani tujuh kasus pencemaran lingkungan sepanjang tahun 2013.

Satu kasus di antaranya kini telah masuk proses pidana, yaitu sebuah perusahaan, kata Kabid Pengawasan dan Pengendalian BPLH Kabupaten Bekasi, Agus Dahlan, di Cikarang, Kamis.

Pabrik yang berdomisili di Kampung Bangkongreong, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur itu terbukti melakukan pencemaran berat berdasarkan hasil uji laboratorium lingkungan.

"Ternyata penampungan limbahnya itu tidak kedap air. Sehingga penampungan limbah terkontaminasi ke lahan yang lain. Jika air itu menyerap ke tanah, lalu air yang dimanfaatkan warga terkontaminasi limbah tersebut, secara bertahap bakal berdampak pada kesehatan warga," katanya.

Meski telah diberikan surat peringatan, namun pihak perusahaan tidak menanggapinya hingga berujung pada laporan kepada kepolisian.

Perusahaan lainnya, kata dia, adalah pabrik di Desa Pasirsari, Cikarang Selatan, yang pengelolaan cerobong asapnya dikeluhkan warga sekitar.

Namun, pihak perusahaan telah mematuhi teguran yang disampaikan Pemkab Bekasi terkait persoalan itu dengan membenahi kualitas cerobong asapnya.

Menurut dia, BPLH sudah mewanti-wanti pada seluruh perusahaan untuk menghindari pencemaran lingkungan dalam bentuk apapun.

"Kita tidak main-main dalam persoalan pencemaran lingkungan. Kalau pun ada perusahaan yang sampai proses pidana, itu supaya perusahaan lain mematuhi UU lingkungan," katanya.

Sejumlah perusahaan, kata dia, kini tengah dalam proses teguran untuk pembenahan. Jika perusahaan yang ditegur tidak melakukan pembenahan, dengan terpaksa pihaknya akan kembali mempidanakan perusahaan tersebut.

"Dampak lingkungan mencakup masyarakat luas. Jika pencemaran dibiarkan, bakal bisa berdampak buruk terhadap manusia dan lingkungan lainnya," katanya.

Page 2: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Polusi Udara di Jakarta

Polusi udara di Jakarta adalah yang terparah di seluruh Indonesia, sampai-sampai

sebagian warga Jakarta memberikan julukan "kota polusi" kepadanya. Munculnya julukan

tersebut tentu bukan tanpa alasan sama sekali. Data-data di bawah ini bisa memberikan

gambaran tentang parahnya polusi udara di Jakarta.

Pertama, dalam skala global, Jakarta adalah kota dengan tingkat polusi terburuk nomor 3

di dunia (setelah kota di Meksiko dan Thailand). Kedua, masih dalam skala global, kadar partikel

debu (particulate matter) yang terkandung dalam udara Jakarta adalah yang tertinggi nomor 9

(yaitu 104 mikrogram per meter kubik) dari 111 kota dunia yang disurvei oleh Bank Dunia pada

tahun 2004. Sebagai perbandingan, Uni Eropa menetapkan angka 50 mikrogram per meter kubik

sebagai ambang batas tertinggi kadar partikel debu dalam udara. Ketiga, jumlah hari dengan

kualitas tidak sehat di Jakarta semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002, Jakarta

dinyatakan sehat selama 22 hari, sedangkan pada tahun 2003, Jakarta dinyatakan sehat hanya

selama 7 hari. Lebih lanjut, berdasarkan penelitian Kelompok Kerja Udara Kaukus Lingkungan

Hidup, pada tahun 2004 dan 2005, jumlah hari dengan kualitas udara terburuk di Jakarta jauh di

bawah 50 hari. Namun pada tahun 2006, jumlahnya justru naik di atas 51 hari. Dengan kondisi

seperti itu, tidak berlebihan jika Jakarta dijuluki "kota polusi" karena begitu keluar dari rumah,

penduduk Jakarta akan langsung berhadapan dengan polusi.

Penyebab paling signifikan dari polusi udara di Jakarta adalah kendaraan bermotor yang

menyumbang andil sebesar ±70 persen. Hal ini berkorelasi langsung dengan perbandingan antara

jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan luas wilayah DKI Jakarta. 

Page 3: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

5 Persen Tanah di Cina Tercemar Zat Kimia

TEMPO.CO, Jakarta - Dampak negatif industrialisasi di Cina mulai membawa korban. Studi terbaru yang dibuat Kementerian Lingkungan Hidup Cina menemukan bahwa hampir lima persen tanah di Cina tercemar. "Paling banyak disebabkan oleh kadmium, nikel, dan arsenik," demikian isi studi itu.

Sebelumnya, sejumlah kota besar di Cina diselimuti kabut asap sisa bahan bakar kendaraan bermotor dan pembakaran pabrik. Banyak warga kota yang terpaksa menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah.

Penelitian yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup mengambil contoh tanah dari area seluas 6,3 juta kilometer persegi atau sekitar dua pertiga luas daratan Cina. Kesimpulan riset memaparkan pesimisme melihat kondisi tanah saat ini.

"Karena jangka waktu dan luasnya pembangunan industri, membuat makin memburuknya kualitas tanah di beberapa daerah," demikian pernyataan Kementerian Lingkungan dalam lamannya seperti dikutip BBC, Sabtu, 19 April 2014. Mereka berencana membuat langkah pencegahan dan perundang-undangan yang lebih baik.

Pencemaran tanah di Cina paling banyak disebabkan oleh bahan anorganik. Tingkat pencemarannya lebih tinggi ketimbang survei sebelumnya yang dilakukan pada

Page 4: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

1986 dan 1990.

Pencemaran paling parah terdapat dalam tiga zona industri utama, yaitu di delta Sungai Yangtze di Cina timur serta delta Sungai Pearl di Cina selatan dan timur laut Cina yang digunakan sebagai penghubung industri berat.

Page 5: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Sebanyak 30 Persen Terumbu Karang Indonesia Rusak

TEMPO.CO , Jakarta: Studi yang dilakukan para peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia  menunjukkan terumbu karang Indonesia masih banyak yang rusak. Pengamatan pada 1.135 stasiun menunjukkan ada 30,4 persen lokasi terumbu karang berada dalam kondisi rusak. Hanya 27 persen lokasi terumbu karang yang diamati dinyatakan dalam kondisi baik. Sementara kondisi terumbu karang yang sangat baik tak sampai enam persen. Luas area terumbu karang Indonesia mencapai 2,5 juta hektar atau sekitar 14 persen luas terumbu karang global. Para peneliti LIPI memulai studi mereka terhadap terumbu karang sejak 1993. Pada 1998, program rehabilitasi dan manajemen terumbu karang (COREMAP) dimulai. "Lokasi COREMAP ada di 15 kota dan kabupaten, itu mencakup 30 persen dari total tutupan terumbu karang Indonesia," kata Dr. Giyanto, peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi dalam diskusi di gedung LIPI, Jakarta, Kamis, 17 April 2014.

Di Indonesia bagian barat, studi dilakukan di delapan kota/kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan,

Page 6: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Polusi Tinggi, Paris Larang Pemakaian Mobil

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Paris melarang kendaraan bermotor berlalu lalang pada Senin, 17 Maret 2014 mulai pukul 05.30. Mereka akan menggratiskan semua angkutan umum untuk mengangkut warga yang bekerja atau bepergian di kota Mode Dunia tersebut. Pengumuman aturan baru itu disampaikan sejak Sabtu lalu. 

Langkah itu dilakukan karena tingkat partikel pencemaran udara di Paris sudah mencapai angka 180 mikrogram dengan kategori PM10. Tingkat polusi itu jauh di atas batas aman yakni 80 mikrogram. Adapun PM10 adalah kategori pencemaran yang disebabkan emisi kendaraan, sistem pemanas ruangan, dan pabrik industri berat.

Dampak dari tingginya polusi itu adalah berubahnya kondisi cuaca harian di Prancis yang cukup mengkhawatirkan. Hal tersebut terlihat dari suhu yang makin panas pada siang hari, namun menjadi sangat dingin pada malam hari.

Namun larangan pemakaian kendaraan bermotor itu tidak berlaku secara keseluruhan. Pemerintah masih mengizinkan kendaraan dengan pelat nomor tertentu untuk berlalu lintas di dalam kota. 

Untuk mendukung kebijakan tersebut, pemerintah sudah sejak Jumat lalu menggratiskan layanan transportasi.  Rencananya, pemerintah melakukan kajian pekan depan untuk menentukan apakah larangan itu akan diperpanjang.

Page 7: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Pencemaran 4 Sungai Yogya Lewati Ambang Batas

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tingkat pencemaran air di empat wilayah sungai Kota Yogyakarta meningkat melebihi ambang batas baku mutu yang ditetapkan. Empat sungai itu yakni Kali Code, Winongo, Gajah Wong, dan Manunggal. “Pencemaran meningkat akibat pengaruh limbah sampah domestik yang kian tak terkontrol,” kata Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Ika Rostika, Rabu, 12 Maret 2014. Pencemaran di empat wilayah sungai itu merupakan temuan terbaru hasil pemantauan BLH hingga awal tahun ini. Dari ambang batas normal sebesar 50 miugram per liter, rata-rata tingkat pencemaran sungai sudah mencapai 150-300 miugram per liter. “Pencemaran di Code masih paling tinggi, khususnya di wilayah jembatan Rumah Sakit Sardjito, perbatasan dengan Kabupaten Sleman,” kata Ika. Penelusuran BLH Kota Yogyakarta, peningkatan pencemaran sungai berbanding lurus dengan meningkatnya pembuangan sampah domestik yang memanfaatkan saluran air hujan milik warga. Saluran air hujan

Page 8: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

permukiman ini langsung tersalurkan ke sungai dan tidak terbendung jumlahnya. Lokasi pencemaran sungai hanya terkonsentrasi pada titik-titik tertentu. “Yang jelas paling tercemar adalah lokasi sekitar jembatan,” katanya. Selain di jembatan RS Sardjito, pencemaran Code juga terpusat di Jembatan Sayidan. Sedangkan di Kali Winongo, pencemaran banyak terjadi di area jembatan Jalan Kyai Mojo. Adapun di Kali Gajah Wong, tingkat pencemaran terpantau di area Jembatan Logatu. Untuk Sungai Manunggal sendiri, pencemaran terpusat di jembatan kawasan Jalan Gayam.

Page 9: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Dua Pabrik Kulit di Malang Mencemari Lingkungan

TEMPO.CO, Malang - Badan Lingkungan Hidup Kota Malang, Jawa Timur, mengeluarkan surat teguran terhadap dua pabrik kulit yang diduga mencemari lingkungan. PT Usaha Loka dan PT Kasin terbukti mencemari Kali Badek di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. "Hasil uji laboratorium menunjukkan (limbah kedua perusahaan itu) positif mencemari sungai," kata Kepala Badan Lingkungan Kota Malang, Nuzul Nurcahyo, Senin, 24 Februari 2014.

Nuzul mendesak kedua pabrik pengolah kulit itu untuk mengelola air limbah secara maksimal. Tujuannya: mencegah pencemaran sungai yang mengalir di wilayah Kota Malang. Uji laboratorium atas air limbah dilakukan dua kali. Kedua hasil uji laboratorium menunjukkan air limbah yang dibuang ke sungai melebihi baku mutu. 

Namun Badan Lingkungan Hidup tak menindak tegas kedua pabrik pengolah kulit tersebut, seperti menghentikan izin operasional ataupun menutup pabrik. Alasannya: kedua perusahaan akan dibina. Perusahaan pencemar lingkungan itu akan didampingi tenaga ahli untuk mengolah limbah. 

Page 10: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Direktur PT Kasin, Paul Zakaria, mengaku telah mengolah air limbah sebelum dibuang ke sungai. Selain itu, instalasi berfungsi dengan baik dan tak ada kerusakan. Karena itu, ia memastikan air limbah yang dibuang ke aliran sungai sesuai dengan baku mutu. "Air limbah dibuang seminggu sekali." 

Adapun warga Kelurahan Ciptomulyo mengeluh sumur mereka tercemar berat. Air sumur mengeluarkan bau menyengat dan tak layak konsumsi. Masyarakat menuding pabrik penyamak kulit sebagai sumber pencemaran air sungai dan sumur mereka. "Air berubah keruh, bau, dan sejumlah warga terkena infeksi saluran pernafasan akut," kata Imam Bachroni, warga setempat. Sebanyak 500-an penduduk terimbas pencemaran sungai dan sumur ini. Mereka khawatir limbah tersebut mengancam kesehatan. 

Penduduk kesulitan mendapat air minum lantaran sekitar 70 persen di antara mereka menggunakan air sumur. Mereka sudah berulang kali melaporkan pencemaran tersebut ke Pemerintah Kota Malang dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang. Namun laporan tersebut tidak digubris.

Page 11: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Emisi Karbon Global Capai Rekor Terparah

TEMPO.CO, Jenewa - Tingkat gas di atmosfer bumi yang mendorong pemanasan global meningkat ke rekor tertinggi pada 2012. Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), tingkat karbon dioksida (CO2) di atmosfer meningkat sangat pesat tahun lalu dibandingkan kenaikan rata-rata selama satu dasawarsa terakhir.

Konsentrasi emisi gas metana dan dinitrogen oksida juga memecahkan rekor sebelumnya.

WMO mengungkapkan, akibat emisi karbon dioksida dan gas-gas lainnya, efek pemanasan global pada iklim bumi telah meningkat hampir sepertiganya sejak 1990. Laporan tahunan WMO tentang rumah hijau mengukur konsentrasi di atmosfer, bukan emisi yang berada di daratan.

Karbon dioksida adalah unsur paling penting dari jenis gas yang mereka ukur. Namun hanya sekitar setengah dari CO2 yang dipancarkan oleh aktivitas manusia tetap berada pada atmosfer, sedangkan sisanya diserap oleh tanaman, pohon, tanah, dan lautan.

Page 12: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Sejak awal era industrial pada 1750, rata-rata tingkat kandungan CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 141 persen. Berdasarkan data WMO pada 2012, ada sebanyak 393,1 bagian per juta (ppm) karbon dioksida yang terdapat di atmosfer. Jumlah tersebut meningkat 2,2 bagian per juta dibanding 2011. Ini berada di atas angka rata-rata tahunan yang jumlahnya 2,02 bagian per juta selama dekade terakhir.

"Gas-gas yang terperangkap dari aktivitas manusia telah mengganggu keseimbangan alami atmosfer dan menjadi penyumbang utama penyebab perubahan iklim," kata Sekretaris Jenderal WMO, Michel Jarraud, seperti dikutip dari situs BBC, Rabu 6 November 2013.

Page 13: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Pencemaran Ubah Nyanyian Burung

TEMPO.CO, Ithaca - Nyanyian burung ternyata bisa berubah akibat pencemaran lingkungan. Hasil penelitian tim pakar burung Laboratorium Ornitologi Universitas Cornell di Amerika Serikat mengungkap terjadinya inkonsistensi nyanyian burung yang dipicu kontaminan di sedimen Sungai Hudson di Negara Bagian New York.

Pemimpin penelitian, Sara DeLeon, bekerja sama dengan Timothy DeVoogd dan André Dhondt mempelajari populasi burung penyanyi chickadees hitam (Poecile atricapillus) dan pipit lagu (Melospiza melodia) yang bersarang di sepanjang lembah Sungai Hudson. Daerah ini selama beberapa dasawarsa tercemar limbah PCB dari industri manufaktur elektronik di hulu sungai. PCB alias polychlorinated biphenylsadalah polutan kimia sintetis yang bisa memicu efek beracun dan mengganggu perkembangan pada manusia dan satwa liar.

DeLeon mengatakan, burung penyanyi memberi makan anak mereka dengan serangga dari sedimen sungai. Padahal serangga yang digunakan sebagai sumber makanan utama itu telah terkontaminasi PCB. Beberapa

Page 14: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

burung terus memakan serangga tercemar sepanjang hidupnya, sehingga meningkatkan konsumsi PCB dalam tubuhnya.

Untuk mengetahui dampak kontaminan terhadap perubahan nyanyian burung, DeLeon dan rekan-rekannya mengamati dan merekam nyanyian kedua populasi burung. Mereka juga mengukur kadar dan mengidentifikasi varian PCB di sepanjang sungai. Total ada 209 varian limbah PCB yang dibedakan berdasarkan posisi dan jumlah atom klorin. DeLeon menguji 41 variasi ini untuk mengisolasi efeknya terhadap perubahan nyanyian burung.

Page 15: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Ratusan Ribu Ikan Mati Mengambang di Cina

TEMPO.CO, Wuhan – Ratusan ribu ikan dibiarkan mengambang di Sungai Fuhe, Wuhan, Cina. Ikan, yang diperkirakan mencapai berat 100 ribu kilogram, itu mati karena pencemaran lingkungan yang marak terjadi di Cina.Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu, 4 September 2013, kejadian ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. Bahkan sampai ada poster bertulis kritikan: “Kita harus melindungi lingkungan kita.”Kejadian bermula saat terjadi sebuah kecelakaan industri belum lama ini. Kejadian itu rupanya memiliki dampak yang besar. Dari hasil penyelidikan diketahui telah terjadi peningkatan kadar amonia yang jauh melebihi standar nasional. Hal inilah yang membuat ikan-ikan itu mati.

Pencemaran yang terjadi di sungai itu tidak hanya membuat ratusan ribu ikan mati. Ribuan warga yang tinggal di sekitar sungai juga terancam kesehatannya.

Pencemaran lingkungan marak terjadi belakangan ini.Pertumbuhan manusia memacu pembangunan infrastruktur yang terkadang tidak seiring dengan komitmen untuk menjaga lingkungan.

Page 16: Badan Pengelola Lingkungan Hidup

Tambak Tiga Kecamatan Tercemar Limbah Tambang

TEMPO.CO, Kendari - Ratusan tambak udang milik warga di kecamatan Motui, Kapoila, dan Bondoala, Sulawesi Selatan,tercemar limbah tambang yang diduga milik perusahaan tambang nikel Bumi Konawe Abadi (BKA). Perusahaan itu beroperasi di perbatasan ketiga kecamatan tersebut, Rabu, 31 Juli 2013. 

Material tambang nikel dari BKA masuk dan mencemari tambak warga. Akibatnya, ratusan hektare tambak rusak lantaran dipenuhi lumpur dan berwarna kekuning-kuningan. Disinyalir BKA tidak memiliki kolam penampung limbah yang memadai sehingga limbah mengalir ke tambak. 

"Kolam limbah milik perusahaan BKA hanya berupa galian tanah saja, sehingga air merembes masuk ke dalam tambak," terang Kadir, salah seorang pemilik tambak. Akibat pencemaran itu, warga merugi ratusan juta rupiah. 

Menurut Kadir, kondisi itu sudah terjadi sejak tahun lalu. Beberapa kali warga mendatangi perusahaan guna menuntut ganti rugi lahan. Kala itu, perusahaan berjanji akan mengganti rugi lahan warga. Namun hingga sekarang janji itu tidak kunjung dipenuhi. "Sampai saat ini ganti rugi yang dijanjikan hanya isapan jempol," imbuh Kadir.

Pihak perusahaan sendiri sampai berita ini diturunkan belum memberikan tanggapan atas tudingan warga ini.