badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika … · Ø masjid raya bima dan sekitarnya, air deras...

14
BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123 BMKG Web : www.bmkgbima.net Email : [email protected] ANALISIS KONDISI CUACA MENYEBABKAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN DAN KOTA BIMA TANGGAL 26 MARET 2017 I. INFORMASI LOKASI 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta 2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha 3. Lima Kecamatan di Kota Bima (Rasanae Barat, Rasanae Timur, Raba, Mpunda, Asakota) TANGGAL Hujan sedang-lebat dari pukul 11.20 WITA hingga malam hari pukul 20.00 WITA tanggal 26 Maret 2017 DAMPAK 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta 500 rumah terendam, banjir setinggi leher orang dewasa 500 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak terkena banjir Beberapa lokasi Pertanian ikut terendam 2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha 250 rumah terendam, banjir setinggi pusar orang dewasa (50 cm hingga 1 meter) 250 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak terkena banjir Di Desa Naru, terdapat 3 Dusun dengan total 285 rumah dan 60 hektar areal persawahan. Desa Nisa, terdapat 2 dusun dengan total sebanyak 710 rumah dan 40 hektar sawah, Desa Talabiu sekitar 50 rumah, Desa Penapali sebanyak 150 rumah 3. Lima Kecamatan di Kota Bima Wilayah yang terdampak 5 kecamatan, sebanyak 22 kelurahan dan minimal 2.500 jiwa pengungsi yang mengungsi pada minimal 15 titik pengungsian. Kelurahan yang berdampak berdasarkan data per kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Rasanae Timur terdiri 4 Kelurahan: Kumbe, Dodu, Nungga, Kodo; Kecamatan Raba terdiri dari 3 Kelurahan: Penaraga, Kendo, Ntobo; Kecamatan Mpunda terdiri dari 8 Kelurahan: Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Panggi, Matakando;

Upload: dinhnga

Post on 11-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SULTAN MUHAMMAD SALAHUDDIN BIMA

Jl. Sultan Muhammad Salahuddin Bima 84173, NTB Telp : (0374) 43215 Fax : (0374) 43123

BMKG Web : www.bmkgbima.net Email : [email protected]

ANALISIS KONDISI CUACA MENYEBABKAN BANJIR DI WILAYAH KABUPATEN

DAN KOTA BIMA TANGGAL 26 MARET 2017

I. INFORMASI LOKASI 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta

2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha

3. Lima Kecamatan di Kota Bima (Rasanae Barat, Rasanae Timur, Raba, Mpunda, Asakota)

TANGGAL Ø Hujan sedang-lebat dari pukul 11.20 WITA hingga malam hari pukul 20.00 WITA tanggal 26 Maret 2017

DAMPAK 1. Desa Sakuru Kecamatan Monta Ø 500 rumah terendam, banjir setinggi leher orang dewasa Ø 500 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak

terkena banjir Ø Beberapa lokasi Pertanian ikut terendam

2. Desa Naru, Nisa, Rabakoda, Talabiu, Tenga, Tente, Dadibou Kec. Woha Ø 250 rumah terendam, banjir setinggi pusar orang dewasa (50 cm hingga

1 meter) Ø 250 kk pengungsi tersebar di rumah keluarganya dan warga yang tidak

terkena banjir Ø Di Desa Naru, terdapat 3 Dusun dengan total 285 rumah dan 60 hektar

areal persawahan. Ø Desa Nisa, terdapat 2 dusun dengan total sebanyak 710 rumah dan 40

hektar sawah, Ø Desa Talabiu sekitar 50 rumah, Desa Penapali sebanyak 150 rumah

3. Lima Kecamatan di Kota Bima Wilayah yang terdampak 5 kecamatan, sebanyak 22 kelurahan dan minimal 2.500 jiwa pengungsi yang mengungsi pada minimal 15 titik pengungsian. Kelurahan yang berdampak berdasarkan data per kecamatan sebagai berikut: Kecamatan Rasanae Timur terdiri 4 Kelurahan: Kumbe, Dodu, Nungga, Kodo; Kecamatan Raba terdiri dari 3 Kelurahan: Penaraga, Kendo, Ntobo; Kecamatan Mpunda terdiri dari 8 Kelurahan: Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Panggi, Matakando;

Kecamatan Rasanae Barat terdiri dari 6 Kelurahan: Tanjung, Paruga, Dara, Sarae, Pane, Nae; Kecamatan asakota terdiri dari 1 Kelurahan : Melayu. Dengan rincian ketinggian air sebagai berikut : Ø Kampung Suntu Paruga, setinggi perut Ø Kampung Dara, setinggi Dada Ø Kampung pane seputar ponpes H Ramli, kali mulai meluap dan gang

tergenang. Ø Cabang Malake setinggi Dada Ø Perumahan dikes Puskesmas mpunda, air masuk rumah Ø Kampung Saleko, selutut Ø Penaraga, daerah kali. air masuk rumah setinggi lutut Ø Kampung Bedi, air masuk rumah Ø Masjid raya Bima dan sekitarnya, air deras setinggi mata kaki Ø Hokky mart, BNI cab Bima, jln2 tergenang setinggi mata kaki Ø Penatoi, air deras masuk rumah Ø Sadia, air masuk rumah Ø Karara, daerah aliran kali dari PLN dan taman ria masuk rumah Ø Kampung Bara, masuk rumah setinggi betis

(sumber BPBD kabupaten Bima dan Kota Bima)

Gambar 1. Kejadian Banjir di Kota Bima tanggal 26 Maret 2017

Gambar 2. Kejadian Banjir di Kabupaten Bima Kecamatan Palibelo tanggal 26 Maret 2017

Gambar 3. Kejadian Banjir di Kabupaten Bima Kecamatan Woha desa Tente dan Nisa tanggal 26 Maret 2017

II. DATA CURAH HUJAN POS HUJAN 21 MAR 22 MAR 23 MAR 24 MAR 25 MAR 26 MAR 27 MAR Wawo 35

Sedang 25 Sedang

0 50 Lebat

65 Lebat

0 75 Lebat

Monta - 14 Ringan

- 56 Lebat

- 24 Sedang

122 Sangat lebat

Woha - 19 Ringan

- 47 Sedang

- 57 Lebat

82.1 lebat

Madapangga X X X X X - 36 Sedang

Madapangga 2 20 Sedang

25 Sedang

35 Sedang

30 Sedang

45 Sedang

40 Sedang

50 lebat

Lambu X X X X - 12 Ringan

104 Sangat lebat

Bolo X X X X X 5 Ringan

73 Lebat

Pos SAR 21 Ringan

0 - - 36 Sedang

60 Lebat

122 Sangat lebat

Stasiun Meteorologi Bima

0.2 Ringan

25.1 Sedang

- 9.4 Ringan

- 47.9 Sedang

66.7 Lebat

Palibelo Teke X X X X X 68 Lebat

70 lebat

Raba - 11 Ringan

- 9 Ringan

11 Ringan

15 Ringan

59 Lebat

Asakota 1 Ringan

5 Ringan

- 7 Ringan

13 Ringan

24 Sedang

34 Sedang

Kolo - 0 11 Ringan

23 Sedang

30 Sedang

45 Sedang

95 Lebat

Sape 1 - 4 Ringan

1 Ringan

4 Ringan

- 4 Ringan

45 sedang

Soromandi 2.5 Ringan

8.1 Ringan

- 14.5 Ringan

- 13.4 Ringan

35.1 sedang

Langgudu X X - 10.5 Ringan

21 Sedang

22 Sedang

87 lebat

Kantor Walikota 18 Ringan

12 Ringan

- 8.0 Ringan

- 86 Lebat

80 Lebat

III. ANALISIS METEOROLOGI INDIKATOR KETERANGAN 1. Suhu Muka Laut

dan Anomali

Data model analisis SST tanggal 25 Maret 2017 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia khususnya perairan Pulau Sumbawa cukup hangat berkisar antara 28 – 30°C. Anomali SST di Perairan sebelah Utara dan selatan Pulau Sumbawa berkisar antara +1 s/d -1 °C. Kondisi ini menunjukan adanya potensi penguapan yang cukup

untuk pembentukan awan hujan wilayah Pulau Sumbawa.

2. MJO(Madden Julian Oscilation )

Madden Julian Osilasi tanggal 24 Maret 2017 berada dalam phase Netral. Tidak ada pengaruh MJO terhadap pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

3. SOI(South Oscilation Index) dan Nino 3.4

Nilai Indeks Osilasi Selatan ( SOI ) tgl 24 Maret 2017 adalah +3.8.. Sedangkan nilai indeks Nino 3.4 mingguan yaitu +0.17. Menunjukan bahwa suplai uap air dari Samudera Pasifik Timur ke Samudera Pasifik Barat tidak signifikan, aktivitas pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia Timur Rendah.

4. Indeks Monsoon Indeks Monsoon Australia menunjukkan nilai positif dengan kecepatan penjalaran 4 m/s. Indeks monsoon tersebut menunjukkan masih aktifnya monsoon Asia. Anomali angin baratan tanggal 24 Maret 2017 menunjukkan nilai positif dengan kecepatan angin 3-5 m/s, yang menandakan aktifnya angin baratan di wilayah Pulau Sumbawa (118-120 BT). Kedua kondisi tersebut mengakibatkan masa udara berasal dari Benua Asia yang bersifat basah. Sehingga cukup mendapatkan pasokan uap air untuk pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

5. Pola Tekanan Data analisis medan tekanan 26 Maret 2017 pukul 00.00 UTC menunjukkan adanya siklon Tropis “Caleb” di Samudera Hindia (994 hPa) dan siklon tropis “Debbie” di periran timur laut Australia (983 hPa) serta daerah tekanan rendah di perairan sebelah selatan NTT (1009 hPa) dan Barat laut Australia (1006 hPa). Terlihat ada Palung ( trough ) dari siklon tropis Caleb, tekanan rendah di perairan Australia, hingga siklon tropis Debbie. Tekanan udara permukaan laut di wilayah pulau Sumbawa berkisar antara 1009 – 1012 hPa.

6. Pola Angin Berdasarkan analisis data medan angin lapisan 3000 kaki tanggal 26 Maret 2017 jam 00.00 UTC terlihat adanya pusat tekanan rendah ( Low Pressure ) di perairan selatan NTT, yang mengakibatkan daerah pertemuan angin (Konvergensi) di pesisir Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Laut Bali, Pulau Sumbawa, Laut Flores. Belokan angin (shear line) di wilayah Aceh, Kepulauan Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara. Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya. Pada umunya angin gradient di wilayah pulau Sumbawa bertiup dari Barat – Barat Laut dengan kecepatan maksimum 15 Knot.

7. Kelembapan Relatif

Berdasarkan data Kelembapan udara yang dioverlay dengan streamline (pola angin) lapisan 850 mb tanggal 26 Maret 2017 untuk wilayah sekitar Pulau Sumbawa sebagai berikut : • Pukul 00.00 UTC terdapat konvergensi di Laut Bali hingga Laut Flores

dengan konsentrasi kelembapan 70-80 %.

• Pukul 03.00 UTC terdapat konvergensi di Laut Bali hingga Laut Flores dengan konsentrasi kelembapan 80-90 %.

• Pukul 06.00 UTC terdapat konvergensi di Laut Jawa hingga Laut Flores dengan konsentrasi kelembapan 70-90 %.

• Pukul 09.00 UTC terdapat konvergensi di Pulau Bali hingga Nusa Tenggara Timur dengan konsentrasi 70-90 %. Kondisi ini Hingga pukul 18.00 UTC.

Kelembapan udara yang dioverlay dengan streamline (pola angin) lapisan 700 mb tanggal 26 Maret 2017 untuk wilayah sekitar Pulau Sumbawa sebagai berikut : • Pukul 00.00 UTC tidak terlihat pola significant seperti pada lapisan

850 yang terlihat adanya konvergensi di sekitar perairan pulau Sumbawa. Konsentrasai kelembapan udara 80-90 %.

• Pukul 06.00 UTC konsentrasi kelembapan udara meningkat menjadi 90-100%. Kondisi ini bertahan hingga pukul 09.00 UTC.

• Konsentrasi udara menurun menjadi 80-90 % hingga pukul 21.00 WITA.

Masa udara basah yang terkonsentrasi dari lapisan bawah (850 & 700 mb) dengan nilai 70-100 % mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Pulau Sumbawa.

8. K Indeks, L Indeks dan Showalter indeks

Analisis K indeks, L indeks dan showalter indeks tgl 26 Maret 2017 pukul 12.00 UTC

Pukul K indeks L indeks Showalter indeks 12.00 35-40 0 s/d -1 0 s/d -1 • K-Indeks menunjukkan nilai 35- 40. Kondisi tersebut menunjukkan

berpotensi konveksi tinggi. • Lifted Indeks menunjukkan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut

berpeluang terjadinya pengangkatan masa udara yang berpotensi terjadinya Petir (Thunderstrom).

• Showalter Indeks menunjukan nilai 0 s/d -1. Kondisi tersebut merupakan kondisi atmosfer yang sedang tidak stabil dan berpeluang terjadinya pertumbuhan awan konvektif ( kemungkinan thunderstorm).

Data ini menunjukan adanya kondisi atmosfer yang cukup labil diatas wilayah pulau Sumbawa.

9. Citra Satelit Cuaca

Berdasarkan citra satelit tanggal 26 Maret 2017 menunjukan adanya pertumbuhan awan CB di perairan utara Pulau Sumbawa mulai pukul 09.40 WITA. Pergerakan awan dari arah utara menuju pulau Sumbawa, pada pukul 10.20 WITA terlihat di Kecamatan Tambora dan Pekat. Pukul 13.30 WITA pertumbuhan awan CB di bagian selatan Bima (Monta dan Langgudu). Pertumbuhan awan CB semakin meluas, dan pada pukul

14.40 WITA seluruh wilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima tertutup oleh awan Awan CB. Suhu awan yang terdeteksi pada pukul 14.40 WITA mencapai -100 °C. Pukul 16.30 WITA terlihat adanya aktifitas awan CB yang meluruh di bagian selatan Bima, yang selanjutnya diikuti wilayah yang lainnya secara perlahan-lahan. Pukul 20.20 WITA seluruh Kabupaten Bima Dompu dan Kota Bima kondisi cuacanya hujan ringan seiring dengan meluruhnya aktifitas awan CB. Pukul 23.40 WITA awan CB dinyatakan punah dan kondisi cuaca berangsur-angsur membaik.

10. Citra Radar Stasiun Meteorologi M. Salahuddin Bima

Analisa citra radar pada tanggal 26 Maret 2017 terlihat adanya pertumbuhan awan di perairan utara pulau Sumbawa pada pukul 11.20 WITA. Pada pukul 13.00 WITA terlihat adanya aktivitas pertumbuhan awan CB di wilayah selatan kabupaten Bima (langgudu dan Monta), pergerakan sel awan CB dari arah barat di wilayah kecamatan Bolo. Pada pukul 13.50 WITA terlihat awan CB semakin meluas ke wilayah Selatan dan timur Kabupaten Bima (Monta, Langgudu, Belo, Lambitu dan Wawo). Dan pada pukul 14.30 WITA terlihat awan CB juga meluas ke wilayah barat dan utara Kabupaten Bima (Madapangga, Bolo, Woha, Wera,dan Kota Bima). Pada Pukul 16.40 WITA awan CB meluas di seluruh kabupaten Bima, yang mengakibatkan terjadinya hujan sedang hingga lebat dan disertai petir. Pukul 20.20 WITA aktifitas awan CB perlahan – lahan meluruh dimulai dari wilayah selatan hingga wilayah utara Kabupaten Bima, yang disertai dengan hujan ringan di seluruh wilyah Kabupaten Bima dan Kota Bima. Pukul 23.40 terlihat awan CB telah punah dan kondisi cuaca berangsur-angsur membaik. Analisa Akumulasi Curah Hujan Rata-rata 6 jam-an pukul 14.20 WITA menunjukkan adanya peningkatan jumlah curah hujan di wilayah kecamatan Woha dan Monta mencapai 20- 25 mm/jam dan meluas hingga pada pukul 18.00 WITA di seluruh wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima. Akumulasi tersebut semakin meningkat selama terjadinya hujan lebat di wilayah Lambitu, Wawo, Woha dan Monta menjadi 25-50 mm/jam.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Berdasarkan analisis secara Global, suhu muka laut di perairan Indonesia termasuk

perairan disekitar pulau Sumbawa yang cukup hangat meningkatkan potensi penguapan untuk pertumbuhan awan hujan.

2. Berdasarkan analisis secara Regional terlihat aktifnya monsoon baratan dan adanya pertemuan angin di wilayah Nusa Tengara Barat termasuk wilayah Pulau Sumbawa, kelembapan udara yang sangat basah pada lapisan 850 mb hingga lapisan 700 mb. Kondisi ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang dapat menghasilkan hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat dengan durasi yang cukup lama. Analisa citra Satelit menunjukan hujan lebat yang terjadi diatas wilayah Bima disebabkan oleh adanya liputan

awan dengan suhu yang sangat dingin mencapai -100 °C , terindikasi merupakan awan konvektif jenis Cumulunimbus.

3. Berdasarkan analisis secara Lokal dari data K Indeks, L ndeks dan Showalter indeks menunjukan bahwa kondisi atmosfer pada saat itu cukup labil. Citra radar menunjukan adanya reflektifitas yang cukup tinggi di beberapa wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima, menunjukan telah terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat dalam jangka waktu yang cukup lama.

4. Terjadinya hujan dari pukul 13.00 hingga pukul 23.40 WITA telah menyebabkan banjir di beberapa daerah Wilayah Kabupaten Bima dan Kota Bima.

V. PROSPEK KEDEPAN

Untuk 1-3 hari ke depan, perlu di waspadai terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga Lebat disertai petir diwilayah Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima, dikarenakan masih adanya konvergensi di sekitar Pulau Sumbawa

VI. PERINGATAN DINI

WAKTU ISI PERINGATAN DINI 26 Maret 2017 12.40 WITA

Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul 12.40 WITA berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pukul 13.00 WITA di wilayah Kecamatan Bolo, Madapangga, Monta, Plampang, Empang dan dapat meluas ke wilayah Sape, Lambu, Langgudu, Woha, Belo, Lambitu, Ambalawi, Rasanae Barat, Mpunda, Raba. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 14.30 WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

26 Maret 2017 14.00 WITA

UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul 14.00 WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir pada pukul 14.10 WITA di wilayah Kecamatan Madapangga, Woha, Monta, Lambitu, Belo, Wawo, Rasanae Timur, Hu’u dan dapat meluas ke wilayah Sape, Lambu, Langgudu. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 16.00 WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

26 Maret 2017 14.30 WITA

UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul 14.30 WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada pukul 14.40 WITA di wilayah Kecamatan Palibelo, Bolo, Ambalawi, Wera, Mpunda dan dapat meluas ke wilayah rasana’e Barat, Asakota, Raba, Soromandi, dan Donggo . Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 17.00 WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

26 Maret 2017 15.50 WITA

Berdasarkan nilai Precipitation Acumulation ( PAC) (akumulasi curah hujan rata-rata) tanggal 26 Maret 2017 pukul 15.50 WITA terlihat bahwa akumulasi curah hujan diwilayah Kecamatan Woha, Monta, Belo Langgudu, Wawo dan Bolo mengalami peningkatan berkisar antara 25-50 mm.

Berpotensi menyebabkan banjir. Prakirawan - BMKG BIMA

26 Maret 2017 17.00 WITA

UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul 17.00 WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat pada pukul 17.10 WITA di wilayah Kecamatan Ambalawi, Wera, Bolo, Mpunda, Soromandi, Woha, Monta, Belo, Hu’u, Woja, Dompu, Madapangga, Wawo, Sape, Lambu, dan dapat meluas ke wilayah Palibelo, Rasana’e Barat, Asakota, Raba dan Rasana’e Timur. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 19.10 WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

26 Maret 2017 19.20 WITA

UPDATE Peringatan Dini Cuaca NTB tanggal 26 Maret 2017 pukul 19.20 WITA masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang pada pukul 19.20 WITA di wilayah Kecamatan Asakota, Rasana’e Barat, Ambalawi, Wera, Soromandi, Bolo, Raba, Rasana’e timur , Kempo dan dapat meluas ke wilayah Mpunda dan Palibelo. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga pukul 21.00 WITA. Prakirawan - BMKG BIMA

LAMPIRAN

Gambar 1. Suhu Muka Laut (kiri)dan anomali SST (kanan) tgl 25 Maret 2017

Gambar 2. MJO tgl 24 Maret 2017

Gambar 3. SOI tgl 24 Maret 2017 (kiri) dan NINO 3.4 mingguan (kanan)

Gambar 4. Indeks Monsoon Australia (kiri) dan anomali angin baratan (kanan)

Gambar 5. Analisis MSLP tanggal 26 Maret 2017

Gambar 6. Analisis angin Gradien (kiri) & 850 mb (kanan) tanggal 26 Maret 2017

Gambar 7. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret 2017 00.00 UTC (kiri) 03.00 UTC (Kanan)

Gambar 8. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret 2017 06.00 UTC (kiri) 09.00 UTC (Kanan)

Gambar 9. Kelembapan lapisan 850 mb tgl 26 Maret 2017 12.00 UTC (kiri) 18.00 UTC (Kanan)

Gambar 10. K Indeks (Kiri), LI (tengah), SI (Kanan) pukul 12 UTC tanggal 26 Maret 2017

09.40 WITA 10.20 WITA 12.30 WITA

14.40 WITA 16.30 WITA 20.20 WITA

23.40 WITA

Gambar 11. Citra Satelit Himawari provinsi NTB tanggal 26 Maret 2017

11.20 WITA 13.00 WITA 13.50 WITA

14.30 WITA 16.40 WITA 20.20 WITA

23.40 WITA 14.20 WITA (PAC) 19.00 WITA (PAC)

Bima, 27 Maret 2017 Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahudin Bima Prakirawan

DARYATNO, SP, MP PUTERI PERMATA SANI

NIP. 196805021990031003 NIP. 199009212009112001