bab_3
TRANSCRIPT
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian
yang telah ditetapkan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses
penelitian (Nursalam, 2003: 85). Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif (Notoatmodjo, 2005: 138).
3.2 Kerangka Kerja Penelitian
56
Menetapkan populasi : semua perawat pelaksanayang ada di ruang rawat inap Bogenfil, Mawar, Melati, Nusa Indah, Dahlia di RSD Mardi Waluyo Kota
Blitar
Menetapkan sampel : perawat pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien sesuai dengan
kriteria inklusi
Proportional sample
Melakukan pengumpulan data dengan Kuesioner
Mengolah data
Menganalisa data
Menyusun laporan hasil penelitian
Gambar 3.1 Kerangka kerja gambaran kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar
57
3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Dalam
penelitian ini populasi yang diambil adalah semua perawat pelaksana yang ada di
ruang rawat inap Bogenfil, Mawar, Melati, Nusa Indah, Dahlia RSD Mardi
Waluyo Kota Blitar tahun 2013 yang berjumlah 62 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2008: 60). Dalam
penentuan besar sampel jika besar populasi <1000 maka peneliti menggunakan
rumus (Nursalam, 2003: 96), yaitu
.N . z2 p . q
d (N−1 )+z . p .q
Keterangan :
N = Perkiraan besar populasi
n = Perkiraan jumlah sampel
z = Nilai standar normal untuk α= 0,05 (1,96)
p = Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q = 1-p (100%-p)
D = Tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05) (Dikutip dari Zainudin M, 2000)
Berdasarkan rumus di atas maka diketahui jumlah sampelnya adalah sebagai
berikut :
n =
58
62 (1,96 )2 .0,5 .0,5
(0,05 ) (62−1 )+(1,96 ) .0,5 .0,5
= 39,84
= 40
Jadi berdasarkan rumus diatas diperoleh sampel sebesar 39,84 responden
dengan pembulatan ke atas maka diperoleh sampel sebesar 40 responden.
Kriteria inklusi merupakan kriteria di mana subyek penelitian mewakili sampel
penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2003). Adapun
kriteria inklusi dari responden adalah :
1) Perawat yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil sebagai perawat pelaksana
di ruang rawat inap Bogenfil, Mawar, Melati, Nusa Indah, Dahlia di RSD Mardi
Waluyo Kota Blitar.
2) Bersedia menjadi responden.
Kriteria eksklusi merupakan kriteria di mana subjek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian
(Hidayat, 2008: 60). Adapun kriteria eksklusi dari responden adalah :
1) Perawat pelaksana yang pada masa pengambilan data sedang cuti bekerja.
3.3.3 Sampling
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili
keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2008: 72). Dalam penelitian ini
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proportional atau sampel imbang,
ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau
sampel wilayah. Banyaknya subjek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama,
oleh karena itu untuki memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek
n =
59
dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dalam masing-masing wilayah (Arikunto, 2006).
3.4 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data
3.4.1 Tempat Peneletian
Peneliti melaksanakan penelitian di RSD Mardi Waluyo Kota Blitar
3.4.2 Waktu Pengumpulan Data
Waktu pengumpulan data dilakukan oleh peneliti pada bulan Pebruari minggu
ke dua, selengkapnya terlampir pada Lampiran 3
3.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu (Notoatmodjo, 2005: 70). Dalam penelitian ini variabelnya yaitu
kompetensi perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien.
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena (Hidayat, 2008: 79).
Definisi operasional penelitian ini dijabarkan dalam tabel 3.1
60
61
62
3.7 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2009)
3.7.1 Instrumen dan Metode Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo, 2005). Instrumen pada penelitian ini adalah dilakukan dengan
menggunakan instrument berupa SCCS (Spiritual Care Competence Scale)
sebagai alat untuk mengukur kompetensi perawat dalam memberikan perawatan
spiritual kepada pasien (Leeuwen et al, 2008). Dalam instrument SCCS ini terdiri
dari enam domain inti keperawatan spiritual terkait kompetensi perawat. Domain
ini terdiri dari penilaian dan pelaksanaan perawatan spiritual, profesionalisasi dan
meningkatkan kualitas perawatan spiritual, dukungan pribadi dan konseling
pasien, rujukan ke professional, sikap menuju spiritualitas pasien, dan
komunikasi. Kuesioner ini dikembangkan dan digunakan oleh Hana (2013) .
3.7.2 Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan surat pengantar penelitian dari Program Studi DIII
Keperawatan Blitar, peneliti menerima surat ijin penelitian kepada Badan
Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Daerah
(KESBANGPOLLINMAS). Setelah mendapatkan surat dari
KESBANGPOLLINMAS surat kemudian diberikan kepada Bidang Kepegawaian
dan selanjutnya diajukan kepada Direktur RSD Mardi Waluyo Kota Blitar,
selanjutnya peneliti meminta izin kepada kepala ruangan rawat inap yang ada di
63
ruangan Bogenfil, Mawar, Melati, Dahlia, Nusa Indah untuk melakukan
pengambilan data.
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara langsung
kepada responden. Sebelum membagikan kuesioner, peneliti memberikan
penjelasan terlebih dahulu tentang tujuan penelitian yang dilakukan, dampak yang
mungkin terjadi pada saat dan sesudah pengambilan data serta menjelaskan bahwa
dalam penelitian ini tidak perlu mencantumkan nama secara lengkap dan hanya
mencantumkan nama inisial saja untuk menjaga kerahasiaannya. Jika responden
bersedia diteliti, peneliti mempersilahkan responden untuk mendatangani lembar
persetujuan menjadi responden, dan jika responden menolak untuk diteliti,
peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-haknya, Kemudian peneliti
menjelaskan cara mengisi kuesioner pada responden dan memberikan kesempatan
kepada responden untuk bertanya bila masih ada yang belum dimengerti. Setelah
instrument diisi, peneliti melakukan penghitungan hasil prosentase yang diperoleh
responden. Kemudian kuesioner yang sudah terkumpul akan dicek kembali
kelengkapannya dan kemudian dilakukan pengolahan data.
3.8 Metode Pengolahan dan Analisa Data
3.8.1 Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data sebagai berikut :
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Editing dapat dikumpulkan pada tahap pengumpulan data atau
setelah data terkumpul (Hidayat, 2008). Dalam penelitian ini peneliti memeriksa
data dari hasil kuesioner kompetensi asuhan spiritual
64
2. Coding
Coding adalah merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2008). Peneliti memberikan
kode yang dalam bentuk angka, sehingga memudahkan proses pemasukan data.
Berdasarkan pernyataan pada kuesioner mengenai kompetensi perawat dalam
memenuhi kebutuhan spiritual pasien bentuk jawaban berupa skala : jawaban
Selalu, Sering, Jarang, Tidak pernah. Jawaban “Selalu” : jika pernyataan pada
item tersebut benar-benar sesuai dengan kenyataan dan selalu
dirasakan/dilaksanakan oleh perawat diberi nilai 4, “Sering” : Jika pernyataan
pada item tersebut lebih banyak sesuai dengan kenyataan dari pada tidak dan
sering dirasakan/dilaksanakan oleh perawat diberi nilai 3, “Kadang-kadang” : Jika
pernyataan pada item tersebut lebih banyak tidak sesuai dengan kenyataan dan
sedikit dirasakan/dilaksanakan oleh perawat diberi nilai 2, “Tidak pernah” : Jika
pernyataan pada item tersebut benar-benar tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada dan tidak pernah dirasakan/dilaksanakan oleh perawat diberi nilai 1.
3. Skoring
Skoring adalah memberikan skor pada jawaban yang telah diberikan responden
pada lembar kuesioner kompetensi perawat dalam memnuhi kebutuhan spiritual
pasien. Pengelompokan interpretasi hasil adalah dengan mengkatagorikan
jawaban berdasarkan rumus Arikunto (2002) yakni cut of point dari total skor,
dengan hasil <75% total skor : tidak kompeten dan ≥75%: kompeten. Total skor
dalam kuisioner penelitian ini adalah 72, jadi 75% dari 72 adalah 48. Jadi, jika
skor ≥48 katagori kompetensi perawat yaitu kompeten dan <48 katagori
kompetensi perawat yaitu tidak kompeten.
65
4. Entri data
Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam
master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.
3.8.2 Analisa Data
Analisa data deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik
(Nursalam, 2009: 120). Dalam penelitian ini analisa data akan ditampilkan secara
deskriptif dengan memaparkan identitas responden dan kuesioner kompetensi
perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Identitas responden terdiri
dari ruangan kerja, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja di rumah
sakit digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran. Kuesioner kompetensi
perawat dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien digambarkan dalam bentuk
tabel frekuensi.
3.9 Etika Penelitian
3.9.1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Jika subyek bersedia diteliti, maka mereka menandatangani lembar
persetujuan. jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak boleh
memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
3.9.2 Anonimity (tanpa nama)
Peneliti tidak mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data
yang diisi oleh subyek. Lembar tersebut hanya diberi kode nomer tertentu untuk
menjaga kerahasiaan identitas subyek.
66
3.9.3 Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi yang telah dikumpulkan dari responden melalui pengumpulan
data dijaga kerahasiannya oleh peneliti.
67
DAFTAR PUSTAKA
Achair Yani S. Hamid. 2008. Bunga Rampai Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta:
EGC.
Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta:
Salemba Medika.
Mutahean, Serni. 2010. Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta:
Trans Info Media.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik
Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Carpinto, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis Edisi 6.
Jakarta: EGC.
Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.
Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian. Jakarta:
Salemba Medika.
Nursalam dan Efendi Ferry. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
68
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan Ners
Indonesia, Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Keperawatan Indonesia.
2012. Standar Kompetensi Perawat Imdonesia. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Utami, Yuni Wulan & Supratman. 2009. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap
Perawat dalam Memenuhi Kebutuhan Spiritual Pasien di BRSD Sukoharjo. Berita
Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697 Vol 2. (Online)
(http ://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/123456789/2039 ), diakses tanggal 5 Mei
2013.