bab1 mnt bca

Upload: abel-febriamelia

Post on 12-Apr-2018

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    1/28

    A. Judul : HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA TERHADAP

    PENGGUNAAN INTERNET DENGAN MINAT MEMBACA.

    B. Latar Belakang Masalah

    Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang

    masih membutuhkan banyak sumber daya manusia yang ahli dibidangnya.

    Pemerintah melakukan berbagai cara agar Indonesia memiliki sumber

    daya manusia yang berkualitas. Perkembangan teknologi dan ilmu

    pengetahuan menyebabkan terjadinya perubahan yang cepat dan kompetisi

    antar bangsa demi terwujudnya keberhasilan pembangunan nasional.

    Pembangunan nasional yang berhasil dalam upaya meningkatkan

    kualitas hidup bangsa dapat diwujudkan lewat berbagai cara dan usaha.

    Salah satunya melalui jalur pendidikan, semakin maju dan berkembang

    tatanan kehidupan dalam masyarakat, maka semakin tinggi pula kesadaran

    akan arti pentingnya pendidikan karena masa depan suatu bangsa

    ditentukan melalui pendidikan. Diharapkan melalui pendidikan dapat

    tercipta manusia-manusia yang mampu berpikir secara kritis serta

    mempunyai wawasan luas. Salah satu hal yang dapat menunjang

    terciptanya pendidikan yang berkualitas adalah dengan membaca.

    Membaca merupakan jendela dunia, dengan membaca kita akan dapat

    memperoleh berbagai informasi baik bersifat pengetahuan ataupun

    hiburan. Membaca juga merupakan salah satu proses belajar yang sangat

    efektif karena dengan melakukan membaca kita dapat memahami dan

    memiliki banyak kosakata baru. Terdapat berbagai sisi positif dari

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    2/28

    kegiatan membaca namun, membaca bukan menjadi kebiasaan masyarakat

    Indonesia khususnya peserta didik. Membaca merupakan barang langka

    dikalangan pelajar di Indonesia baik dari pelajar SD, SMP, SMA bahkan

    Perguruan Tinggi, padahal membaca sangat dibutuhkan guna menunjang

    pendidikan mereka. Karena dengan membaca peserta didik akan

    melakukan kegiatan belajar yang efektif yang tidak hanya ditujukan untuk

    mendapatkan ilmu dan pengetahuan atau mengembangkan wawasan,

    melainkan juga untuk meningkatkan imajinasi dan perbendaharaan kata

    termasuk mahasiswa. Dalam proses membaca dibutuhkan adanya minat.

    Slameto (2010: 28) mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan

    yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

    Kegiatan yang diminati sesorang diperhatikan terus menerus yang disertai

    dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari

    situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena

    bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa

    tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang menarik

    minat siswa, lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan

    untuk belajar. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi

    seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian

    tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat baca merupakan

    suatu kecenderungan kepemilikan keinginan atau ketertarikan yang kuat

    dan disertai usaha-usaha yang terus menerus pada diri seseorang terhadap

    kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus dan diikuti

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    3/28

    dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauannya sendiri atau dorongan

    dari luar sehingga seseorang tersebut mengerti atau memahami apa yang

    dibacanya. Dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa minat baca

    terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan rasa senang untuk

    membaca. Dengan adanya minat maka kegiatan membaca dapat menjadi

    kegiatan yang dapat terwujud dan akan selalu dilakukan tanpa ada

    paksaan. Kegiatan membaca dengan frekuensi yang sering akan

    menambah pengetahuan dan minat dalam membaca.

    Namun sangat disayangkan beberapa dekade ini minat membaca

    masyarakat Indonesia masih berada pada kategori rendah, hal tersebut

    terlihat dari hasil survei yang telah dilakukan oleh UNESCO, budaya baca

    masyarakat Indonesia berada pada urutan ke 38 dari 39 negara dan

    merupakan negara yang paling rendah di kawasan ASEAN ( Pikiran

    Rakyat 4/1/2010).

    Berdasarkan hasil survei UNESCO (United Nations Educational,

    Scientific and Cultural Organization) menunjukkan bahwa minat baca

    masyarakat yang paling rendah di ASEAN (Association of Southeast

    Asian Nations) adalah negara Indonesia (Warta Online, 26 /1/2011).

    Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat

    Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada

    satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat

    jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    4/28

    indeks membaca sampai 0,45 (Galakkan Baca Buku untuk Kemajuan

    Bangsa, Media Indonesia, 17 Mei 2010).

    Bagi mahasiswa kegiatan membaca sangat diperlukan terutama

    meningkatkan kualitas penulisan karya ilmiah. Dengan membaca

    mahasiswa akan memiliki banyak referensi dalam melakukan penulisan

    karya ilmiah dan dapat menumbuhkan kreativitas serta menumbuhkan

    kemampuan berpikir kritis. Menurut harian Kompas(12/6/2009), minat

    mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu,

    padahal dari segi fasilitas seperti buku dan kemudahan mendapat informasi

    jauh lebih baik daripada 20 tahun lalu. Pada jaman dahulu, saat fasilitas

    masih terbatas para mahasiswa mempunyai semangat dan motivasi yang

    tinggi untuk membaca. Pembangunan perpustakaan dan pembelian

    referensi yang banyak nampaknya kurang menyentuh minat mahasiswa

    untuk membaca literatur yang berkaitan dengan mata kuliah yang diambil.

    Mahasiswa lebih memilih membeli pulsa,belanja atau Hang-out daripada

    membeli atau membaca buku di perpustakaan.

    Kegiatan membaca sudah seharusnya merupakan aktivitas rutin sehari-

    hari masyarakat ilmiah dan akademik, karena tugas-tugas mereka

    menuntut untuk terus melakukan aktivitas membaca tersebut. Kegiatan

    belajar, meneliti, menulis, seminar, dan diskusi menuntut mahasiswa untuk

    selalu membaca dan memperoleh pengetahuan dan informasi yang relevan

    da mutakhir agar mutu hasil belajarnya terus meningkat. Mahasiswa

    sebagai sumber daya manusia Indonesia sangat dibutuhkan ide dan

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    5/28

    pendapatnya untuk membangun negeri ini. Kualitas SDM ini sangat terkait

    dengan minat membaca yang dimiliki mahasiswa. Kebiasaan membaca

    tidak hanya berkaitan dengan proses belajar mengajar saja, tetapi juga

    dapat membentuk kepribadian individu dengan menghayati hasil

    bacaannya.

    Menurut Suradi (2010), hal-hal yang menjadi kendala dalam

    meningkatkan kegemaran membaca anak adalah derasnya arus hiburan

    serta permainan dari media elektronik. Dalam pelitian yang dilakukan oleh

    Siswati ( jurnal Undip vol8 no.2 2010) tentang minat membaca pada

    mahasiswa ( studi deskriptif pada mahasiswa fakultas Psikologi UNDIP

    semester I) dimana sebagian besar partisipan memiliki kebiasaan membaca

    yang lebih didominasi jenis bacaan, kebiasaan bermain game online dan

    melihat TV merupakan hal yang dapat menghalangi minat membaca.

    Tim Haluan Kampus pada 15-16 Maret 2011 melakukan survei

    tentang minat baca mahasiswa di tiga kampus yang dinilai representatif di

    Kota Padang, yaitu Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang,

    Institut Agama Islam Negeri dan terhadap 188 mahasiswa yang terbagi di

    3 perguruan tinggi di Kota Padang. Sebanyak 50 responden berasal dari

    Unand, 50 responden dari UNP, dan 88 responden dari IAIN Imam

    Bonjol, Padang. Berdasarkan hasil survei didapat hasil sebagai berikut.

    Dari total 188 responden, hanya 21 orang atau 11% yang mengaku selalu

    membaca. Sementara yang sering membaca ada 41 orang atau 21%. Yang

    mengejutkan, ternyata ada responden mahasiswa yang tidak suka

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    6/28

    membaca. Jumlahnya 8 orang atau 4% dari keseluruhan responden

    (harianhaluan.com).

    Minat dalam membaca sangat penting dalam terciptanya kegemaran

    dan kebiasaan membaca terutama dalam lingkup pendidikan. Sedangkan

    menurut Harris dan Sipay (Mujiati, 2001: 24) mengemukakan bahwa

    minat baca dipengaruhi oleh dua golongan, yaitu golongan faktor personal

    dan golongan institusional. Faktor personal adalah faktor yang berasal dari

    dalam diri anak itu sendiri meliputi: (1) usia, (2) jenis kelamin,

    (3)intelegensi, (4) kemampuan membaca, (5) sikap, (6) kebutuhan

    psikologis. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat terhadap

    membaca diantaranya adalah sikap.

    Sikap merupakan derajat afek positif atau negatif terhadap suatu objek

    psikologis (Thurstone dalam Azwar, 2010 : 5). Sikap adalah

    kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan

    berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi

    komponen kognitif, afektif dan konatif. Sikap merupakan indikator

    seseorang untuk berminat terhadap suatu objek karena sikap tidak dibawa

    sejak lahir, dapat berubah, dan tidak dapat berdiri sendiri. Sikap terhadap

    suatu objek akan berbeda antara individu satu dengan yang lain, begitu

    pula dengan sikap yang terjadi pada penggunaan internet.

    Pengguna Internet di Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang atau

    sekitar 24,23 persen dari jumlah penduduk Indonesia, demikian hasil

    survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia Pengguna Internet

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    7/28

    di Indonesia pada 2012 didominasi oleh mereka yang berusia 12-34 tahun,

    yakni sekitar 64,2 persen dari total 63 juta pengguna (AntaraNews.com).

    Dari data tersebut dilihat bahwa pengguna internet didominasi oleh umur

    sekolah dan produktif. Mahasiswa termasuk dalam usia produktif, hal

    tersebut menunjukkan mahasiswa tidaklepas dari penggunaan internet.

    Internet mampu menyediakan berbagai macam informasi yang diperlukan

    oleh mahasiswa. Interconnection network (internet) adalah sistem global

    dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari

    bahasa latin "inter" yang berarti "antara". Internet merupakan jaringan

    yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Dengan

    adanya internet maka informasi di belahan dunia manapun bisa didapatkan

    dengan mudah (Termasmedia.com).

    Kehadiran internet dirasa memberikan manfaat yang besar bagi

    pendidikan di dalam Perguruan Tinggi, diantaranya mahasiswa dapat

    memperoleh informasi tanpa membutuhkan waktu yang lama. Selain itu,

    internet juga dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan artikel

    ilmiah, jurnal, ataupun e-book. Internet juga dapat menjadi salah satu

    fasilitator dalam menumbuhkan minat membaca. Namun tidak selamanya

    internet memberikan dampak yang positif bagi pendidikan di perguruan

    tinggi. Pada kenyataan di lapangan sering dijumpai mahasiswa yang

    menggunankan fasilitas internet untuk game online, media sosial, chatting

    justru pada saat jam kuliah, atau ketika sedang mencari bahan diselingi

    dengan membuka media sosial sehingga membuat tidak fokus. Selain itu,

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    8/28

    kemudahan menggunakan internet membuat mahasiswa malas untuk

    membaca dan lebih memilih untuk melakukan copy-paste .

    Ada kesalahan berpikir dalam masyarakat sekarang, salah satunya

    adalah anggapan bahwa tidak perlu teori, yang penting praktek. Hal ini

    mempengaruhi pula pada kebiasaan baca. Ada pertanyaan menarik yang

    bisa dibuat sebagai permisalan, yaitu untuk apa menghabiskan waktu

    berlama-lama membaca buku, ilmu bisa dipelajari dari kehidupan yang di

    jalani, apa lagi sudah banyaknya media informasi selain bahan bacaan

    sebut saja televisi, internet dan lainnya. Ahmad Nada menuturkan Banyak

    yang perpandangan text book thinking tidak baik. Masyarakat indonesia

    lebih senang budaya lisan atau tutur dan instan. Masyarakat indonesia

    belum menjadi society book reader dan writter. Hal inilah yang cukup

    mempengaruhi rendahnya minat baca di negara kita (Tamam, 2010).

    Hal diatas membuat peneliti ingin meneliti tentang HUBUNGAN

    ANTARA SIKAP MAHASISWA TERHADAP

    PENGGUNAAN INTERNET DENGAN MINAT MEMBACA.

    C. Perumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas maka masalah penelitian dirumuskan

    sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara sikap mahasiswa terhadap

    penggunaan internet dengan minat membaca.

    D. Tujuan Penelitian

    Mengacu kepada permasalahan yang dirumuskan penelitian diatas,

    maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : hubungan

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    9/28

    antara sikap mahasiswa terhadap penggunaan internet dengan minat

    membaca .

    E. Konstribusi Penelitian

    1. Manfaat Praktis

    Dapat mengetahui apakah ada hubungan antara sikap mahasiswa

    terhadap penggunaan internet dengan minat membaca

    2. Manfaat Teoritis

    a. Secara teoritis, manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberi

    sumbangan pengetahuan untuk pengembangan ilmu psikologi,

    khususnya psikologi pendidikan.

    b. Hasil penelitian yang akan dilakukan dapat menjadi tambahan referensi

    untuk penelitian lebih lanjut.

    F. Perspektif Teori dan Kajian Pustaka

    Pengertian Minat

    Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu berhubungan

    dengan sesuatu yang dianggapnya memberikan kesenangan dan

    kebahagiaan. Dari perasaan senang tersebut timbul keinginan untuk

    memperoleh dan mengembangkan apa yang telah membuatnya senang dan

    bahagia.

    Slameto (2010 :28) mengatakan bahwa minat adalah

    kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

    kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang diperhatikan terus menerus

    yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    10/28

    senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya

    terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai

    dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.

    Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari karena

    minat menambah dorongan untuk belajar.

    Menurut Hurlock (1990: 114), minat merupakan sumber motivasi

    yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila

    mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan menguntungkan,

    mereka merasa berminat. Hal ini akan mendatangkan kepuasan. Jadi dapat

    disimpulkan bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari dalam diri

    seseorang yang merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal

    tertentu.

    Menurut Crow & Crow, mengatakan minat berhubungan dengan

    gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan

    dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan

    itu sendiri (H. Djaali, 2008: 121).

    Menurut Noeng Muhajir (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), minat

    adalah kecenderungan afektif (perasaan, emosi) seseorang untuk

    membentuk aktifitas. Dari sini dapat dilihat bahwa minat itu melibatkan

    kondisi psikis (kejiwaan) seseorang. Senada dengan hal ini, Crow dan

    Crow (Dwi Sunar Prasetyono, 2008: 54), menjelaskan bahwa minat

    merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh

    perhatian pada orang lain atau objek lain. Sementara itu Hurlock (Dwi

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    11/28

    Sunar Prasetyono, 2008: 54), mengutarakan pendapat yang sama yaitu

    bahwa minat merupakan sumber motivasi sama, yaitu bahwa minat

    merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang mereka inginkan

    bila mereka bebas memilih. Minat merupakan rasa lebih suka dan rasa

    ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh

    (Slameto,2010: 180).

    Berdasarkan paparan tentang pengertian minat yang disampaikan

    dari beberapa sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah

    minat adalah suatu rasa yang lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu

    kegiatan yang ditunjukkan dengan keinginan, kecenderungan untuk

    memperhatikan kegiatan tersebut tanpa ada seorangpun yang menyuruh,

    dilakukan dengan kesadaran diri sendiri dan diikuti dengan perasaan yang

    senang. Minat merupakan sumber motivasi seseorang. Sehingga minat itu

    besar pengaruhnya terhadap kegiatan yang dilakukan seseorang. Bahkan

    kegiatan yang menarik minat siswa akan dilakukannya dengan senang hati.

    Pengertian membaca

    Membaca menurut Farida (2008: 2) pada hakikatnya adalah suatu

    hal rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan

    tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolingualistik,

    dan metakognitif. Sedangkan menurut Klein ( Farida 2008: 3), mengatakan

    bahwa definisi membaca mencakup (a) membaca merupakan suatu proses,

    (b)membaca adalah strategi,(c) membaca merupakan interaktif.

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    12/28

    Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan

    bahwa membaca suatu aktivitas yang komplek yang melibatkan berbagai

    aaktivitas lain seperti visual, perhatian, berpikir, psikolingualistik dan

    merupakan suatu proses yang rumit.

    Pengertian Minat Membaca

    Rahim (2003 : 28) mengemukakan bahwa minat membaca adalah

    keinginan yang kuat disertai dengan usaha-usaha seseorang untuk

    membaca. Orang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan

    diwujudkan dalam keasehingga dapat sediaannya untuk mendapat bahan

    bacaan dan membacanya atas kesadaran sendiri atau dorongan dari luar.

    Berdasarkan beberapa definisi minat membaca diatas maka dapat

    disimpulkan bahwa minat membaca adalah keinginan atau perhatian

    seseorang yang kuat terhadap kegiatan membaca sehingga akan muncul

    perasaan senang dan sadar untuk melakukan kegiatan membaca.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca

    Membaca sangat penting bagi kehidupan manusia. Akan tetapi,

    kenyataanya bahwa banyak orang dewasa apalagi anak-anak atau siswa

    khususya siswa sekolah dasar belum menjadikan membaca sebagai suatu

    kebiasaan. Hal itu dikarenakan mereka belum menjadikan membaca

    sebagai suatu kebutuhan atau budaya. Minat membaca tidak hadir dengan

    sendirinya tetapi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi minat

    membaca antara lain :

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    13/28

    Aspek-Aspek Minat Membaca

    Minat membaca memiliki beberapa aspek antara lain : Menurut Hurlock

    (1996: 116) aspek-aspek minat dibagi menjadi dua yaitu aspek kognitif dan

    aspek afektif;

    1. Aspek Kognitif

    Merupakn aspek yang didasarkan konsep yang dikembangkan siswa

    mengenai bidang yang berkaitan dengan minat kemudian menimbulkan

    ketertarikan. Winkel (1987: 138) menjelaskan bahwa fungsi kognitif

    manusia menghadapi objek dalam bentuk representatif yang menghadirkan

    objek-objek tertentu dalam kesadaran. Konsep yang membangun aspek

    kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari

    dirumah, sekolah, masyarakat dan berbagai jenis media massa. Aspek

    kognitif meliputi pengetahuan, ingatan, pemahaman, dan perhatian.

    2. Aspek Afektif

    Aspek afektif atau bobot emosional merupakan konsep yang membangun,

    aspek ini dapat dinyatakan dalam suatu sikap terhadap kegiatan yang

    ditimbulkan minat. Selain itu, aspek afektif mempunyai peran yang sama

    dengan aspek kognitif tapi aspek afektif lebih besar dalam memotivasi

    tindakan dan cenderung lebih tahan terhadap perubahan. Aspek afektif

    meliputi ketertarikan, keyakinan, keinginan, dan evaluasi.

    Sedangkan aspek minat baca menurut Frymeir (dalam Rahim, 2005) adalah

    sebagai berikut:

    a. Pengalaman sebelumnya

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    14/28

    Individu tidak akan mengembangkan minatnya terhadap sesuatu jika

    mereka belum pernah mengalaminya.

    b. Konsepsinya tentang diri sendiri

    Individu akan menolak informasi yang dirasa mengancamnya, sebaliknya

    individu akan menerima jika informasi itu dipandang berguna dan

    membantu meningkatkan dirinya.

    c. Nilai-nilai

    Minat individu timbul jika sebuah informasi yang disajikan oleh orang

    yang berwibawa.

    d. Informasi yang bermakna

    Informasi yang mudah dipahami oleh individu akan menarik minat

    mereka.

    e. Tingkat keterlibatan tekanan

    Jika individu merasa dirinya mempunyai beberapa tingkat pilihan dan

    kurang tekanan, minat membaca mereka mungkin akan lebih tinggi.

    f. Kekompleksitasan informasi

    Individu yang lebih mampu secara intelektual dan fleksibel secara

    psikologis lebih tertarik kepada hal yang lebih kompleks.

    Berdasarkan penjelasan di atas terdapat beberapa aspek dari minat

    baca, berupa kesenangan akan membaca, kesadaran akan manfaat

    membaca, dan frekuensi membaca.

    Aspek-aspek minat menurut Jefkins(1994: 241) antara lain :

    a. Perhatian

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    15/28

    Yaitu pemusatan pengamatan

    b. Ketertarikan

    c. Keinginan

    d. Keyakian

    e. Tindakan

    Dari paparan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa aspek-

    aspek minat membaca adalah perhatian,

    Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca

    Sikap

    Definisi Sikap

    Mekanisme mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai

    perasaan dan akan ikut menentukan kecenderungan perilaku individu terhadap

    manusia lainnya atau sesuatu yang sedang dihadapi oleh individu, bahkan

    terhadap diri individu itu sendiri disebut fenomena sikap. Fenomena sikap yang

    timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan objek yang sedang dihadapi tetapi juga

    dengan kaitannya dengan pengalaman-pengalaman masa lalu, oleh situasi di saat

    sekarang, dan oleh harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Sikap

    manusia, atau untuk singkatnya disebut sikap, telah didefinisikan dalam berbagai

    versi oleh para ahli (Azwar, 2007).

    Thurstone mendefinisikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif

    terhadap suatu objek psikologis (dalam Azwar, 2007). Sikap atau Attitude

    senantiasa diarahkan pada suatu hal, suatu objek. Tidak ada sikap tanpa adanya

    objek (Gerungan, 2004). LaPierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    16/28

    perilaku, tendensi, atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri

    dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli

    sosial yang telah terkondisikan. Definisi Petty & Cacioppo secara lengkap

    mengatakan sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya

    sendiri, orang lain, objek atau isu-isu (dalam Azwar, 2007).

    Azwar (2007), menggolongkan definisi sikap dalam tiga kerangka pemikiran.

    Pertama, kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis

    Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood. Menurut mereka sikap adalah suatu

    bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah

    perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak

    mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

    Jadi berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

    kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku

    terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif,

    afektif dan konatif.

    Komponen sikap

    Azwar (2007) menyatakan bahwa sikap memiliki 3 komponen yaitu:

    a)

    Komponen kognitif

    Komponen kognitif merupakan komponen yang berisi kepercayaan seseorang

    mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

    b) Komponen afektif

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    17/28

    Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut masalah

    emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum,

    komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

    c) Komponen perilaku

    Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap

    menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang

    ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

    Karakteristik sikap

    Menurut Brigham (dalam Dayakisni dan Hudiah, 2003) ada beberapa ciri atau

    karakteristik dasar dari sikap, yaitu :

    a. Sikap disimpulkan dari cara-cara individu bertingkah laku.

    b. Sikap ditujukan mengarah kepada objek psikologis atau kategori, dalam hal

    ini skema yang dimiliki individu menentukan bagaimana individu

    mengkategorisasikan objek target dimana sikap diarahkan.

    c. Sikap dipelajari.

    d. Sikap mempengaruhi perilaku.

    Memegang teguh suatu sikap yang mengarah pada suatu objek memberikan

    satu alasan untuk berperilaku mengarah pada objek itu dengan suatu cara

    tertentu.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

    Azwar (2007) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

    pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    18/28

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    19/28

    menanamkan garis pengarah sikap individu terhadap berbagai masalah.

    d. Media Massa

    Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah

    dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini

    dan kepercayaan individu. Media massa memberikan pesan-pesan yang

    sugestif yang mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru

    mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

    terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan

    sugestif akan memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga

    terbentuklah arah sikap tertentu.

    d. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

    Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem

    mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya

    meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

    Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh

    dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

    keagamaan serta ajaran-ajarannya. Konsep moral dan ajaran agama sangat

    menetukan sistem kepercayaan sehingga tidaklah mengherankan kalau

    pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperanan dalam

    menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal. Apabila terdapat sesuatu

    hal yang bersifat kontroversial, pada umumnya orang akan mencari

    informasi lain untuk memperkuat posisi sikapnya atau mungkin juga orang

    tersebut tidak mengambil sikap memihak. Dalam hal seperti itu, ajaran

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    20/28

    moral yang diperoleh dari lembaga pendidikan atau lembaga agama sering

    kali menjadi determinan tunggal yang menentukan sikap.

    e. Faktor Emosional

    Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi sebagai

    semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme

    pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara

    dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula

    merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.

    Menurut Bimo Walgito (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2003), pembentukan

    dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu :

    a. Faktor internal (individu itu sendiri) yaitu cara individu dalam menanggapi

    dunia luar dengan selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima

    atau ditolak.

    b. Faktor eksternal yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang

    merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap.

    Sementara itu Mednick, Higgins dan Kirschenbaum (dalam Dayakisni &

    Hudaniah, 2003) menyebutkan bahwa pembentukan sikap dipengaruhi oleh

    tiga faktor, yaitu :

    a. Pengaruh sosial, seperti norma dan kebudayaan.

    b. Karakter kepribadian individu

    c. Informasi yang selama ini diterima individu

    Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan sikap

    dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yang berasal dari luar individu dan faktor

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    21/28

    intrinsik yang berasal dari dalam individu.

    Hubungan Antara Sikap mahasiswa terhadap penggunaan Internet dengan Minat

    Membaca

    Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara sikap

    mahasiswa terhadap pengguanan internet dengan minat membaca. Semakin besar

    sikap positif mahasiswa dalam penggunaan internet maka semakin tinggi minat

    membacanya.

    Kerangka Berpikir

    G. Metode Penelitian

    1. Jenis Penelitiaan

    Penelitian ini mengguanakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

    kuantitatif ini dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari data, penafsiran data

    tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto 2006: 12). Penelitian korelasi

    bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada, berapa

    eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto 2006: 270).

    Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian korelasional yang

    bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu sikap mahasiswa

    yang menggunakan internet dan minat membaca.

    2. Indentifikasi variabel penelitian

    Identifikasi dari variabel perlu dilakukan untuk membantu penetapan rancangan

    penelitian. Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    22/28

    (Arikunto 2006: 118). Identifikasi dalam penelitian ini terdapat dua macam

    variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

    1) Variabel X (variabel bebas/ indipendent variabel )

    Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel

    lain, dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sikap mahasiawa

    terhadap penggunaan internet

    2) Variabel Y (variabel terikat/ dependent variabel )

    Variabel terikat adalah yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas,

    dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat membaca.

    3. Definisi operasional

    Definisi operasional dikemukakan dengan tujuan untuk memberi batasan

    arti variabel penelitian untuk memperjelas makna yang dimaksudkan dan

    membatasi ruang lingkup sehingga tidak akan terjadi salah pengertian dalam

    menginterpretasikan data dan hasil yang telah diperoleh.

    a. Sikap Mahasiswa terhadap penggunaan Internet

    SikapMahasiswa adalah bahwa kecenderungan individu untuk memahami,

    merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang

    merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif.

    2). Minat Membaca

    Minat membaca adalah keinginan atau perhatian seseorang yang

    kuat terhadap kegiatan membaca sehingga akan muncul perasaan senang

    dan sadar untuk melakukan kegiatan membaca.

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    23/28

    Aspek dari minat membaca adalah berupa kesenangan akan membaca,

    kesadaran akan manfaat membaca, dan frekuensi membaca.

    a. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2006: 130).

    Kelompok subjek yang dijadikan populasi harus memiliki ciri-ciri atau

    karakteristik individu yang sama yang membedakannya dari kelompok

    subjek yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan guru

    Jumlah keseluruhan dari populasi tersebut adalah Mahasiswa Psikologi

    UNNES

    b. Sampel

    Sampel dapat diartikan sebagai bagian atau wakil dari populasi yang

    diteliti (Arikunto 2006: 131). Teknik pengambilan sampel dalam

    penelitian ini menggunakan teknik Cluster Sample . Teknik sample ini

    dilakukan atas dasar perwakilan dari kelompok populasi. Sampel dalm

    penelitian ini adalah mahasiswa psikologi semester 1

    3.5 Metode pengumpulan data

    Metode pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan atau

    ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh data dalam menguji hipotesis

    penelitian. Data mempunyai kedudukan penting karena merupakaeknn

    penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat uji hipotesis.

    Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

    dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    24/28

    baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

    (Arikunto 2006: 160).

    Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data

    adalah skala.

    3.6 Skala Psikologi

    Skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari

    berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain, seperti angket, daftar isian,

    inventori dan lain-lain (Azwar 2007: 3).

    Menurut (Azwar 2007: 4) skala psikologi lebih banyak dipakai untuk

    menamakan alat ukur aspek atribut afektif. Karakteristik skala sebagai alat ukur

    psikologi adalah sebagai berikut:

    1) Stimulus berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung

    mengungkap atribut yang hendak diukur, melainkan mengungkap indikator

    perilaku dari atribut yang bersangkutan.

    2) Skala psikologi berisi banyak item, karena atribut psikologis diungkap secara

    tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku.

    3) Respons subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban benar atau salah.

    Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan

    sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan

    berbeda pula.

    Pemberian skala ini sifatnya langsung, dimana daftar pertanyaan diberikan

    langsung kepada subjek penelitian. Skala ini menggunakan tipe pilihan, yaitu

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    25/28

    subjek diminta untuk memilih salah asatu dari beberapa alternatif jawaban yang

    telah tersedia.

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala sikap dan skala minat

    membaca yang menggunakan model skala Likert, di mana terdapat item

    favorable dan item unfavorable. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala

    dengan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak

    Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

    Penelitian ini mengunakan dua macam skala yaitu skala sikap dan minat

    membaca.

    1. skala sikap

    skala sikap dibuat dengan berdasarkan pada komponen pembentuk sikap

    yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif.

    Tabel 1

    Blue Print Skala Sikap

    Komponen Sikap Nomor Item TotalFavorable Unfavorable

    Kognitif 5 5 10Afektif 5 5 10Konatif 5 5 10

    Total 15 15 30

    2. skala minat membaca

    Skala minat membaca dibuat berdasarkan pada aspek-aspek minat

    membaca yaitu aspek kesadaran akan membaca, aspek kesenangan, dan

    aspek frekuensi.

    Tabel 2

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    26/28

    Blue Print Skala Minat Membaca

    Aspek Nomor Item TotalFavorable Unfavorable

    Kesadaran 5 5 10Kesenangan 5 5 10Frekuensi 5 5 10Total 15 15 30

    3.7 Validitas dan Reliabilitas

    Keterangan :

    rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

    X = Jumlah sampel X

    Y = Jumlah sampel Y

    N = Jumlah responden

    Kriteria : dikatakan valid jika, r hitung > r tabel (Arikunto 2006: 170).

    3.6.2 Reliabilitas

    Reliabilitas mengacu pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup

    dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

    dianggap sudah baik (Arikunto 2006: 178). Hasil pengukuran dapat dipercaya

    hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok

    subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur

    dalam diri subjek memang belum berubah (Azwar 2007: 4).

    Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen, peneliti

    menggunakan rumus Alpha Cronbach.

    Adapun rumus koefisien Alpha adalah sebagai berikut:

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    27/28

    2

    2

    11 1

    1t

    b

    k

    k r

    Keterangan:

    r11 = Reliabilitas instrumen

    K = Banyaknya butir pertanyaan

    2

    b = Jumlah varians butir

    2

    t = Varians total

    Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel atau tidak, dapat diukur dengan

    rumus Alpha dan instrumen dapat dikatakan reliabel jika r11 > rtabel. Artinya r

    hitung lebih besar dari r tabel.

    3.7 Teknik Analisis Data

    Analisis data adalah cara yang digunakan dalam mengelola datayang diperoleh, sehingga didapatkan suatu kesimpulan. Dalam penelitian

    ini data akan dianalisis untuk menguji hipotesis adalah hubungan atara

    sikap mahasiswa yang menggunakan internet dengan minat membaca

    dengan mengunakan teknik korelasi pearson dan menggunakan software

    komputer, dengan rumus:

    2222 ..

    ..

    Y Y N X X N

    Y X XY N r

    XY

    Keterangan :

  • 7/21/2019 Bab1 Mnt Bca

    28/28

    R xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total

    xy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

    x = Jumlah skor masing-masing butir

    y = Jumlah skor total

    y2 = Jumlah skor masing-masing butir kuadrat

    N = Jumlah subyek