bab xvii · web viewpembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan...

64
PENDIDIKAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Upload: tranquynh

Post on 31-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

PENDIDIKAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN

NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

TUHAN YANG MAHA ESA

Page 2: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan
Page 3: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

BAB XVIII

PENDIDIKAN, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN NASIONAL DAN KEPERCAYAAN TERHADAP

TUHAN YANG MAHA ESA

A. PENDAHULUAN

Pendidikan Nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Sasaran pembangunan pendidikan dalam Repelita VI adalah penataan pendidikan nasional untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi

XVIII/3

Page 4: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan, dengan mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan dasar serta perluasan pendidikan keahlian dan kejuruan.

Untuk mencapai sasaran pembangunan pendidikan dalam Repelita VI tersebut, ditempuh berbagai kebijaksanaan, antara lain melaksanakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun; membina pendidikan menengah umum dan kejuruan; membina pendidikan tinggi; membina pendidikan luar sekolah; membina guru dan tenaga kependidikan lainnya; mengembangkan kurikulum; mengembangkan buku; melengkapi sarana dan prasarana pendidikan; meningkatkan peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan; dan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas pendidikan.

Berdasarkan pada sasaran dan kebijaksanaan pembangunan pendidikan nasional tersebut, dalam Repelita VI dilaksanakan berbagai program pokok yang meliputi : (1) pembinaan pendidikan dasar, (2) pembinaan pendidikan menengah, (3) pembinaan pendidikan tinggi, (4) pendidikan luar sekolah, (5) pendidikan kedinasan, dan (6) pembinaan tenaga kependidikan.

Dalam upaya mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap pendidikan, melalui berbagai program tersebut telah disiapkan bantuan pendidikan terutama beasiswa dalam membantu peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu sehingga dapat mencegah terjadinya putus sekolah. Selain itu disiapkan pula dana operasional sekolah dan perguruan tinggi untuk menjamin agar proses belajar mengajar tetap berjalan.

XVIII/4

Page 5: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan rohani masyarakat, serta ditujukan untuk pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional.

Pembangunan olahraga dalam Repelita VI dilaksanakan melalui satu program pokok yaitu Program Pembinaan Keolahragaan yang didukung oleh berbagai program penunjang, yaitu: (1) Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Olah-raga; (2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga; dan (3) Program Penelitian dan Pengembangan Olahraga.

Pengembangan kebudayaan nasional diarahkan untuk memberikan wawasan budaya dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta ditujukan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia Indonesia serta memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa. Berkenaan dengan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, GBHN 1993 menggariskan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa makin dikembangkan sehingga terbina kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kualitas kerukunan antar dan antara umat beragama dan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam usaha memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan amal untuk bersama-sama membangun masyarakat.

XVIII/5

Page 6: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Dalam Repelita VI digariskan enam program pokok pembangunan kebudayaan nasional dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang meliputi: (1) pembinaan dan pengembangan nilai-nilai budaya, (2) pembinaan kebahasaan dan kesastraan, (3) pembinaan kepustakaan; (4) pembinaan kesenian; (5) pembinaan tradisi, peninggalan sejarah, dan permuseuman; serta (6) pembinaan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

B. PELAKSANAAN DAN HASIL PEMBANGUNANTAHUN KEEMPAT REPELITA VI

1. Pendidikan

a. Program Pokok

1) Program Pembinaan Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar sebagai jenjang awal dari pendidikan di sekolah ditujukan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

a) Pembinaan Pendidikan Prasekolah

Pendidikan prasekolah bertujuan untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Bentuk satuan pendidikan prasekolah

XVIII/6

Page 7: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

pada jalur sekolah adalah taman kanak-kanak (TK). Sampai dengan tahun keempat Repelita VI telah dilakukan pembangunan 149 unit TK negeri baru, 138 ruang kelas baru dan rehabilitasi 29 sekolah.

b) Pembinaan Sekolah Dasar

Pendidikan sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa dalam pengembangan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke SLTP.

Perluasan kesempatan belajar di sekolah dasar termasuk madrasah ibtidaiyah (SD-MI) dilaksanakan terutama melalui Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Inpres SD) yang diselenggarakan sejak tahun 1973 yang kemudian didukung oleh Program Wajib Belajar Enam Tahun yang dilancarkan sejak tahun 1984 (Tabel XVIII-2).

Upaya perluasan kesempatan belajar tersebut telah menghasilkan peningkatan angka partisipasi pendidikan (APK) SD-MI dari 112,4 persen pada tahun 1996/97 menjadi 113,6 persen pada tahun 1997/98 (Tabel XVIII-1). Namun meskipun APK dan daya tampung selalu meningkat, masih ada sekitar 5,1 persen anak usia 7-12 tahun yang tidak bersekolah terutama karena rendahnya kemampuan ekonomi keluarga dan sulitnya menjangkau sekolah karena tinggal di daerah terpencil dan kebiasaan berpindah-pindah. Selain itu belum semua anak penyandang cacat fisik atau mental yang berusia 7-12 tahun dapat mengikuti pendidikan di sekolah. Program guru kunjung yang telah dirintis sejak awal Repelita V terus dilanjutkan untuk menjangkau mereka yang masih belum tertampung, terutama bagi anak-anak di daerah terpencil.

XVIII/7

Page 8: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Dalam upaya mengurangi angka putus sekolah dan angka tinggal kelas sebagai salah satu akibat dari rendahnya mutu gizi dan kesehatan anak, dikembangkan program makanan tambahan untuk anak sekolah.Pada tahun 1997/98 pelaksanaan PMT-AS mencakup lebih 7,2 juta murid SD/MI pada 49.539 SD dan MI negeri dan swasta, yang tersebar di 26.421 desa tertinggal dari 297 kabupaten di 27 propinsi.PMT-AS diberikan paling sedikit tiga hari dalam seminggu atau selama 108 hari makan dalam 9 bulan waktu belajar efektif dalam satu tahun ajaran. Selain itu diberikan pula beasiswa bagi siswa yang berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu. Untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar dilakukan melalui penambahan jumlah dan jenis buku pelajaran dan buku bacaan, serta pengadaan alat peraga untuk berbagai mata pelajaran (Tabel XVIII-2).

c) Pembinaan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh di SD, yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah. Pembinaan SLTP dalam Repelita VI lebih ditekankan pada upaya perluasan kesempatan memperoleh pendidikan dan peningkatan mutu sebagai bagian dari program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Upaya tersebut telah meningkatkan APK SLTP dari 56,1 persen pada tahun 1996/97 menjadi 60,0 persen pada tahun 1997/98 (Tabel XVIII-3). Jika APK madrasah tsanawiyah (MTs) diperhitungkan maka APK SLTP termasuk MTs pada tahun 1997/98 telah mencapai 73,8 persen.

XVIII/8

Page 9: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Guna menunjang peningkatan mutu pendidikan pada jenjang SLTP, penyediaan buku pelajaran pokok SLTP terus dilanjutkan agar setiap siswa dapat memperoleh buku pelajaran lengkap (Tabel XVIII-2).

d) Pembinaan Sekolah Luar Biasa

Sekolah Luar Biasa (SLB) bertujuan untuk membantu peserta didik agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi atau anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemam-puan bekerja atau untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.

Partisipasi masyarakat dalam mengembangkan sekolah luar biasa sangat menonjol. Hal ini dapat dilihat dari jumlah sekolah luar biasa yang dikelola swasta. Sampai dengan tahun 1997/98 jumlah SLB sudah mencapai 1.148 sekolah, yang terdiri dari 24 SLB Pembina Negeri, 223 SLB swasta, 165 SLB Terpadu dan 736 SLB Swasta. Untuk meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah luar biasa telah disediakan 490 ribu buku perpustakaan, 21 ribu buku braille, 4 ribu talking book, serta 326 ribu alat peraga pendidikan.

2) Program Pembinaan Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan iptek. Pendidikan menengah terdiri dari Sekolah

XVIII/9

Page 10: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perluasan kesempatan belajar pada tingkat SLTA nampak pada kenaikan APK SLTA dari 34,4 persen pada tahun 1996/97 menjadi 36,3 persen pada tahun 1997/98 (Tabel XVIII-4). Jika APK madrasah aliyah (MA) diperhitungkan maka APK SLTA pada tahun 1997/98 mencapai 39,9 persen.

a) Pembinaan Sekolah Menengah Umum (SMU)

Dalam rangka meningkatkan pemerataan kesempatan belajar, daya tampung SMU terus ditambah, antara lain dengan membangun UGB dan RKB (Tabel XVIII-5). Upaya peningkatan perluasan kesempatan belajar di SMU tersebut diiringi pula dengan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui penyediaan buku pelajaran, buku perpustakaan, peralatan labolatorium IPA, IPS dan matematika, serta peralatan olahraga dan kesenian.

Dalam upaya meningkatkan budaya iptek di kalangan siswa SMU, kegiatan pelatihan penelitian terus ditingkatkan. Sejalan dengan itu, dilakukan pula berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kreativitas peserta didik.

Sejak Repelita V telah dirintis pengembangan SMU Plus untuk menampung siswa yang memiliki potensi tinggi dari segi akademik maupun keterampilan. Sampai dengan tahun 1997/98 telah tercatat 105 SMU Plus tersebar di 27 propinsi, yang umumnya dibangun atas prakarsa pemerintah daerah dan masyarakat melalui yayasan-yayasan.

XVIII/10

Page 11: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

b) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Dalam rangka meningkatkan daya tampung dan kesempatan belajar pada SMK, pada tahun 1997/98 dilakukan perluasan dan rehabilitasi berbagai fasilitas pendidikan (Tabel XVIII-6).

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berbagai upaya juga telah dilakukan, antara lain melalui pengadaan buku pelajaran, pengadaan peralatan praktik yang sesuai dengan kebutuhan program studi, serta penyempurnaan program pendidikan, pemenuhan tenaga kependidikan dan peningkatan kemampuan keterampilan/keahlian tenaga kependidikan dan peningkatan manajemen sekolah terus dilanjutkan.

3) Program Pembinaan Pendidikan Tinggi

Pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi terus dilakukan untuk menyiapkan serta membekali peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional, serta kemampuan kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Upaya-upaya untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan antara lain melalui perluasan kesempatan belajar, peningkatan mutu, peningkatan relevansi, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan. Perluasan kesempatan belajar nampak pada peningkatan APK PT dari 10,6 persen pada tahun 1996/97 menjadi 11,2 persen pada tahun 1997/98 (Tabel XVIII-7). Jika jumlah mahasiswa perguruan tinggi agama (PTA) diperhitungkan maka APK PT adalah 12,5 persen.

XVIII/11

Page 12: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Peningkatan mutu pendidikan tinggi terus diupayakan sejalan dengan perluasan kesempatan belajar, antara lain dengan meningkatkan jumlah dan mutu dosen (Tabel XVIII-8), dan pengakreditasian melalui Badan Akreditasi Nasional (BAN).

Dalam upaya meningkatkan relevansi pendidikan masih dihadapi masalah komposisi bidang studi yang masih belum seimbang dan belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Oleh sebab itu upaya pengembangan daya tampung di perguruan tinggi negeri lebih diarahkan pada bidang-bidang sains dan keteknikan, disamping terus dilakukan pula penataan jumlah dan jenis program-program studi yang ada.

Pengembangan pendidikan politeknik dilanjutkan dan ditingkatkan dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga profesional sesuai perkembangan dunia usaha dan industri. Sampai dengan tahun keempat Repelita VI ini terdapat 26 politeknik yang terdiri dari 6 politeknik pertanian dan 20 politeknik keteknikan, yang 12 diantaranya menyelenggarakan program bisnis.

4) Program Pembinaan Pendidikan Luar Sekolah

Selama Repelita VI, program pendidikan luar sekolah lebih ditekankan pada upaya meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dasar bagi masyarakat termasuk anak usia sekolah yang tidak mampu mengikuti Pendidikan di jalur sekolah. Melalui program ini para peserta didik selain mendapat kesempatan belajar juga dapat mengembangkan usaha produktif.

Pelaksanaan kegiatan pemberantasan buta aksara pada tahun 1997/98 sebanyak 1 juta orang sedangkan selama empat tahun Re-pelita VI mencapai 4 juta orang. Kegiatan pemberantasan buta

XVIII/12

Page 13: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

aksara ini juga ditunjang oleh Operasi Bhakti ABRI Manunggal Aksara (OBAMA) yang mulai dilaksanakan pada tahun 1995/96.

Kegiatan Kejar Paket A setara SD, pada tahun 1997/98 mem-belajarkan sebanyak 43 ribu orang, sedangkan selama empat tahun Repelita VI membelajarkan sebanyak 370 ribu orang. Kegiatan Ke-jar Paket B Setara SLTP pada tahun 1997/98 membelajarkan se-banyak 95,5 ribu orang, sedangkan selama empat tahun Repelita VI membelajarkan sebanyak 441,3 ribu orang.

Pembinaan kegiatan kelompok belajar usaha (KBU) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi warga bela-jar. Selama empat tahun Repelita VI telah dibelajarkan sebanyak 93,2 ribu orang, sedangkan pada tahun 1997/98 sebanyak 22,5 ribu orang dengan lebih meningkatkan kualitas dari kegiatan KBU.

Rintisan pembinaan pendidikan terhadap anak dini usia telah diselenggarakan sejak awal Repelita VI. Pembinaan dan pendidikan dilaksanakan melalui kelompok bermain, penitipan anak, posyandu, bina keluarga balita (BKB), dan program-program pendidikan kelu-arga. Dalam rangka mendukung rintisan pembinaan pendidikan ter-hadap anak dini usia tersebut telah dilaksanakan studi lapangan di Propinsi Jawa Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan.

5) Program Pembinaan Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap karyawan pemerintah di berbagai bidang pembangunan. Usaha tersebut dimaksud untuk lebih menyiapkan dan menyesuaikan mutu tenaga dengan bidang tugasnya agar dapat terus-menerus mengikuti dan

XVIII/13

Page 14: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

menguasai cara-cara pengelolaan bidang tugas yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan teknologi. Pada tahun 1997/98 jumlah mahasiswa pendidikan kedinasan di tingkat pendidikan tinggi secara keseluruhan adalah sebanyak 109,1 ribu orang atau meningkat sekitar 3,2 ribu orang dibandingkan tahun 1996/97 yang tercatat sebanyak 105,9 ribu orang.

6) Program Pembinaan Tenaga Kependidikan

Pembinaan tenaga kependidikan dan kebudayaan bertujuan untuk meningkatkan mutu tenaga kependidikan agar program pembangunan pendidikan dapat dilaksanakan dengan lebih baik, efektif, dan efisien. Kegiatan yang dilakukan meliputi penyetaraan guru SD setara D2, penyetaraan guru SLTP setara D3, pendidikan guru SD (D2-PGSD), pendidikan guru sekolah menengah (PGSM), serta penataran bagi tenaga pendidikan luar sekolah.

Penyetaraan guru SD setara D2 dilaksanakan melalui program pola belajar jarak jauh (PBJJ) yang dikelola Universitas Terbuka. Pada tahun 1997/98, peserta baru guru SD yang mengikuti penyetaraan D2 melalui Universitas Terbuka adalah sebanyak 69,3 ribu orang, atau naik sebanyak 57,1 ribu orang dibandingkan tahun 1996/97 yang mencakup 12,2 ribu orang. Di samping itu untuk memenuhi kebutuhan guru SD diselenggarakan pula penyetaraan D2 dengan pola tatap muka pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Jumlah guru SD yang mengikuti penyetaraan D2 dengan pola tatap muka adalah 8,3 ribu orang.

XVIII/14

Page 15: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Untuk meningkatkan mutu guru SLTA, sejak tahun ketiga Repelita VI dilaksanakan penyetaraan pendidikan guru dari Diploma 3 (D3) ke Strata 1 (S1) melalui program Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM). Sampai dengan tahun 1997/98 guru SLTA peserta program ini yang diselenggarakan di 17 LPTK adalah sebanyak 11.330 orang.

Selama empat tahun Repelita VI jumlah pamong Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Diklusepora) yang dilatih mencapai 1.124 orang, sedangkan pada tahun 1997/98 sebanyak 323 orang. Untuk penilik jumlah yang dilatih selama empat tahun Repelita VI mencapai 6.395 orang, sedangkan pada tahun 1997/98 sebanyak 1.200 orang.

Kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan diupayakan untuk terus ditingkatkan antara lain dengan pembinaan karier yang terencana, peningkatan honorarium kelebihan jam mengajar, dan penghargaan yang memadai bagi mereka yang bertugas di daerah terpencil, seperti memberikan tunjangan pengabdian. Kesejahteraan guru diatur dengan memberikan kemudahan kenaikan pangkat/jabatan dengan sistem angka kredit, menambah tunjangan pendidikan, dan menyediakan asrama guru untuk mereka yang bertugas di daerah terpencil.

Di samping upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, dengan terjadinya krisis moneter saat ini secara otomatis telah menurunkan pendapatan riil keluarga. Penurunan pendapatan tersebut diperkirakan berdampak pada meningkatnya angka putus sekolah sehingga berdampak pada menurunnya angka partisipasi pendidikan yang dapat mengganjal suksesnya Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun.

XVIII/15

Page 16: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Di samping itu, krisis moneter juga telah mengakibatkan melonjaknya biaya penyelenggaraan pendidikan. Dengan pemasukan sekolah yang semakin menurun dan tuntutan biaya yang semakin tinggi maka mutu penyelenggaraan belajar mengajar mengalami penurunan.

Dalam upaya mengatasi dampak krisis moneter tersebut diperlukan langkah-langkah strategis di masa depan untuk membantu keluarga kurang mampu dan sekolah yang melayani masyarakat kurang mampu sehingga angka partisipasi pendidikan dapat dipertahankan dan mutu pendidikan dapat dijaga.

b. Program Penunjang

1) Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan

Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dimaksudkan untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan, keberhasilan pemerataan pendidikan, relevansi pendidikan dengan kebutuhan pembangunan, serta efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Di samping program penelitian dan pengembangan tersebut, telah dilakukan pula kegiatan pengkajian permasalahan oleh Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN).

2) Program Pengembangan Informasi Pendidikan

Program ini bertujuan meningkatkan, mengembangkan, dan memantapkan sistem informasi pendidikan sehingga mampu memberikan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna proses pengambilan keputusan, serta untuk memberikan data dan informasi dalam rangka meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembangunan pendidikan.

XVIII/16

Page 17: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Hasil pengumpulan, pengolahan, dan analisis data yang dilakukan antara lain telah dirangkum dalam buku Statistik Pendidikan dalam Grafik, Indikator Pemerataan Pendidikan di Indonesia, Indikator Mutu Pendidikan di Indonesia, buku Pendidikan di Indonesia, dan pengembangan pangkalan data penelitian serta pembuatan sistem analisis data dan informasi kebijaksanaan Depdikbud.

2. Olahraga

a. Program Pokok

1) Pemasalan Olahraga dan Peningkatan Kesegaran Jasmani

Kegiatan ini bertujuan mendorong dan menggerakkan

masyarakat agar lebih memahami dan menghayati hakikat dan manfaat olahraga sebagai kebutuhan hidup, khususnya jenis olahraga yang bersifat mudah, murah, menarik, bermanfaat dan masal.

Pada tahun keempat Repelita VI, pemasalan olahraga melalui kegiatan senam kesegaran jasmani mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai tingkat SLTA, mahasiswa, dan masyarakat luas terus ditingkatkan. Pemasalan olahraga juga diselenggarakan melalui pembinaan dan pembentukan 1.301 klub/perkumpulan olahraga yang tersebar baik di sekolah maupun luar sekolah. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 40 klub dibanding tahun sebelumnya.

XVIII/17

Page 18: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

2) Pemantauan Bakat, Pembibitan, dan Peningkatan Prestasi Olahraga

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh calon atlet berprestasi yang dilakukan melalui pembinaan olahraga dini usia bagi anak berumur 6-14 tahun melalui perkumpulan olahraga, pembinaan pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah ataupun di luar sekolah melalui pertandingan cabang olahraga tertentu.

Pada tahun 1997/98, kegiatan pembibitan olahragawan berbakat yang dilakukan melalui melalui pusat-pusat pendidikan dan latihan olahragawan pelajar (PPLP). Jumlah PPLP bertambah menjadi 43 PPLP pada tahun 1997/98 atau meningkat 4 PPLP dibanding tahun 1996/97 yang berjumlah 39  PPLP.

3) Pembinaan Olahraga yang Berkembang diMasyarakat

Kegiatan ini bertujuan untuk menggali, melestarikan, dan

mengembangkan jenis olahraga yang berkembang di masyarakat. Pada tahun keempat Repelita VI,  telah dilakukan pembentukan klub olahraga tradisional dan klub olah raga pecinta alam.

4) Pembinaan Olahraga untuk Kelompok Khusus

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada kelompok khusus masyarakat seperti penyandang cacat dan penduduk usia lanjut untuk berolahraga dan ikut berperan dalam berprestasi. Jenis olahraga khusus lain yang berkembang di masyarakat adalah yang terkait dengan pemeliharaan atau pemulihan kesehatan. Pada tahun keempat Repelita VI telah dilakukan pembentukan klub jantung sehat Indonesia (KJSI).

XVIII/18

Page 19: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

5) Pembinaan Kelembagaan dan Organisasi Induk Olahraga

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas,

efisiensi, efektivitas, dan fungsi kelembagaan, serta mekanisme kerja lembaga-lembaga keolahragaan disertai dengan pening-katan koordinasi kerja sektoral baik di pusat maupun di daerah. Pada tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan koordinasi olahraga nasional di antara instansi terkait, dan kongres olahraga.

b. Program Penunjang

1) Program Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Olahraga

Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga, baik dari aspek keilmuan maupun keterampilan. Pada tahun 1997/98 telah dilakukan penataran guru, pelatih dan penggerak olahraga sebanyak 3.040 orang, menurun sebanyak 834 orang dibanding tahun 1996/97 yang berjumlah 3.874 orang. Penurunan tersebut tidak terlepas dari adanya krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 sehingga diperlukan penajaman kegiatan dalam program pendidikan dan pelatihan olahraga ini.

Pada tahun 1997/98 kegiatan penyuluhan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berolahraga juga terus ditingkatkan melalui media massa. Kegiatan ini didukung dengan penyediaan buku pedoman kegiatan olahraga yang pada tahun 1997/98

XVIII/19

Page 20: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

diadakan sebanyak 55 ribu eksemplar atau meningkat sebanyak 16 ribu eksemplar dibanding tahun 1996/97 yang berjumlah 39 ribu eksemplar.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

Peningkatan sarana dan prasarana olahraga bertujuan

mengupayakan ketersediaan, pengadaan dan pembangunan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pembinaan dan pengembangan olahraga

Di sekolah-sekolah, dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat pendidikan tinggi secara terus menerus dibangun sarana dan prasarana olahraga. Sampai dengan tahun 1997/98 telah dibangun fasilitas olahraga di 20 perguruan tinggi.

3) Program Penelitian dan Pengembangan Olahraga

Program ini bertujuan mengembangkan, memanfaatkan, dan menerapkan iptek di bidang olahraga, terutama dalam upaya mencapai prestasi olahraga setinggi-tingginya. Pada tahun 1997/98 terus dilanjutkan pengembangan pusat ilmu olah raga.

3. Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

a. Program Pokok

1) Program pembinaan dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya

XVIII/20

Page 21: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Program pembinaan dan pengembangan nilai-nilai budaya bertujuan untuk mengungkapkan, menanamkan, dan memasyarakat-kan nilai-nilai luhur budaya Indonesia dalam rangka memperkukuh jati diri dan kepribadian bangsa. Lingkup kegiatannya meliputi usaha-usaha inventarisasi, penelitian, pengkajian, dan pengungkapan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Pelaksanaan program pembinaan nilai-nilai budaya selama tahun keempat Repelita VI telah dilakukan penelitian sebanyak 381 naskah, pengkajian dan perekaman kebudayaan daerah yang meliputi berbagai cerita rakyat, adat istiadat, arsitektur daerah. Hasil penelitian dan pengkajian tersebut telah tercetak sebanyak 432 ribu eksemplar dan disebarluaskan ke berbagai perpustakaan, taman budaya dan lembaga-lembaga pendidikan.

Untuk lebih meningkatkan pembinaan dan pengembangan nilai-nilai budaya terutama nilai budaya di daerah, pada tahun 1997/98 dilakukan pembangunan lanjutan gedung Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT) di 3 propinsi.

2) Program Pembinaan Kebahasaan dan Kesusastraan

Program pembinaan kebahasaan dan kesusastraan bertujuan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia dalam upaya membina bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan mengembangkan bahasa Indonesia menjadi bahasa modern yang dapat berperan sebagai sarana komunikasi nasional dan wahana pengembangan iptek.

Dalam rangka pembinaan kebahasaan, dalam tahun 1997/98 telah dilakukan penyuluhan bahasa Indonesia sebanyak 20 kali

XVIII/21

Page 22: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

melalui berbagai media massa dan ceramah di lembaga pendidikan dan berbagai instansi baik di pusat maupun daerah. Dalam kurun waktu yang sama dilaksanakan 146 penelitian bahasa Indonesia dan daerah.

Dalam rangka pembinaan kesastraan, pada tahun 1997/98 telah dihasilkan 23 naskah dari kegiatan pengumpulan naskah sastra lama Indonesia dan daerah yang bermutu serta langka. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan anak terhadap sastra, telah disusun naskah sastra anak-anak sebanyak 9 naskah, kemudian naskah-naskah tersebut telah dicetak sebanyak 10 ribu eksemplar dan disebarluaskan ke sekolah-sekolah dan perpustakaan.

3) Program Pembinaan Kepustakaan

Program pembinaan kepustakaan ditujukan untuk meningkatkan kesempatan membaca buku bagi masyarakat, sehingga mendukung upaya mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan belajar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menuju terwujudnya masyarakat yang makin berbudaya tinggi, maju, dan mandiri. Pada tahun 1997/98 melalui program ini dilakukan antara lain pemantapan sistem perpustakaan nasional dan pelayanannya, pembinaan koleksi deposit nasional, pembinaan pengelolaan bagi berbagai perpustakaan, serta penyempurnaan sarana dan prasarana layanan perpustakaan.

Dalam upaya memantapkan sistem perpustakaan nasional dan pelayanan kepada masyarakat sampai ke desa-desa, pada tahun 1997/98 dilanjutkan otomasi jaringan layanan, pengadaan 23 unit perpustakaan keliling, serta penambahan koleksi buku dan bahan pustaka lainnya. Pada tahun 1997/98 telah diadakan 533 ribu eksemplar bahan pustaka, yang diperuntukkan bagi layanan perpustakaan daerah sebanyak 297 ribu eksemplar, perpustakaan

XVIII/22

Page 23: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

keliling 125 ribu eksemplar, perpustakaan umum Dati II sekitar 34 ribu eksemplar, perpustakaan kecamatan dan desa 32 ribu eksemplar, perpustakaan sekolah 30 ribu eksemplar, serta perpustakaan rumah ibadah 15 ribu eksemplar.

Dalam rangka penyediaan sarana layanan dan penyimpanan koleksi karya cetak dan karya rekam, walaupun terjadi krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997, tetap dilanjutkan perluasan gedung layanan perpustakaan daerah seluas 750 m2 dan pembangunan gedung Deposit dengan luas 1.000 m2.

4) Program Pembinaan Kesenian

Program pembinaan kesenian diarahkan pada upaya menumbuhkan daya cipta kreatif yang dapat memperkaya khasanah kebudayaan nasional dalam rangka memperkukuh jati diri dan kepribadian bangsa, meningkatkan kebanggaan nasional, mengungkapkan kehalusan perasaan dan keindahan, serta memperkukuh persatuan dan kesatuan.

Melalui program pembinaan kesenian, dalam tahun keempat Repelita VI telah diselenggarakan 105 kali pergelaran apresiasi seni di taman budaya pada tingkat propinsi, serta 173 kali pergelaran seni di tingkat kabupaten. Bersamaan dengan kegiatan kesenian di daerah telah pula diberikan bantuan peralatan kesenian sebanyak 108 unit untuk kabupaten/kotamadya, daerah transmigrasi dan Taman Budaya.

Dalam tahun yang sama juga telah diselenggarakan Kongres Kesenian yang diikuti oleh para tokoh, cendekiawan, seniman dari semua cabang seni, penyelenggaraan 49 kali pameran seni, termasuk Pameran Seni Rupa Kontemporer Negara-negara Gerakan Nonblok,

XVIII/23

Page 24: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

pengiriman misi kesenian ke luar negeri, dan penyelenggaraan Festival Persahabatan Indonesia - Jepang di Tokyo.

4) Program Pembinaan Tradisi, Peninggalan Sejarah, dan

Permuseuman

Program pembinaan tradisi, peninggalan sejarah dan permuseuman ditujukan untuk mendukung upaya pembinaan kebudayaan nasional yang berakar kuat pada tradisi dan nilai-nilai kesejarahan dengan tetap memelihara dinamika yang tinggi, serta untuk melestarikan dan memanfaatkan bukti-bukti peninggalan sejarah dan kepurbakalaan, untuk menunjang program pendidikan guna mempertinggi rasa cinta tanah air dan kebanggaan nasional serta memperkaya budaya bangsa dan mendukung kegiatan pariwisata.

Dalam rangka pelestarian dan pemanfaatan peninggalan sejarah dan purbakala, pada tahun 1997/98 telah dilakukan kegiatan lanjutan konservasi candi, pemugaran kraton, pengembangan museum, pemeliharaan situs dan penelitian arkeologi.

5) Program Pembinaan Penganut Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ditujukan agar tidak mengarah kepada pembentukan agama baru dan untuk mengefektifkan pengambilan langkah-langkah agar pelaksanaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berlangsung menurut dasar-dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

XVIII/24

Page 25: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

Pelaksanaan dan hasil pembangunan program pembinaan penganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada tahun keempat Repelita VI telah dilakukan pengkajian nilai-nilai luhur 2 naskah, penulisan ajaran 12 naskah, bimbingan dan penyuluhan sebanyak 34 kali, serta penyebaran informasi tentang budaya spiritual dan budi luhur melalui media massa, khususnya RRI, sebanyak 30 naskah. Di samping itu, telah dilakukan pula kegiatan pemaparan budaya spiritual di semua propinsi.

b. Program Penunjang

Program penunjang dalam pembangunan kebudayaan nasional dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas sumber daya manusia di bidang kebudayaan dalam mendidik, melatih, dan mengelola kebudayaan, baik teknis maupun administratif, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kebudayaan, serta meningkatkan wawasan budaya masyarakat. Sampai tahun keempat Repelita VI telah dilaksanakan pelatihan bagi sekitar 1.471 orang tenaga teknis kebudayaan.

Program pembinaan kebudayaan untuk anak dan remaja bertujuan untuk mempersiapkan anak dan remaja agar mengenal, mendalami, dan menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa sejak usia dini guna memperkukuh kepribadiannya. Pada tahun 1997/98, melalui program ini telah dilakukan kegiatan lomba 1 kali, temu seniman/sastrawan dengan anak dan remaja 3 kali, sayembara cerita fiksi ilmiah bergambar 3 kali, serta penelitian sebanyak 1 kali.

Untuk menunjang pelaksanaan dan kelancaran tugas di bidang kebudayaan, dalam tahun keempat Repelita VI telah dilakukan kegiatan pengembangan sistem informasi kebudayaan sebanyak 1

XVIII/25

Page 26: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

paket untuk 4 lokasi , serta didukung dengan pengadaan peralatan bagi jaringan sistem informasi kebudayaan sebanyak 45 unit.

XVIII/26

Page 27: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 1PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU, DAN LULUSAN

TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD DAN MI) 1)

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Tahun AjaranJumlah Murid SD + MI berusia 7 – 12 tahun

2) Angka Partisipasi Murni = ------------------------------------------------------------- X 100 %Jumlah penduduk kelompok usia 7 – 12 tahun

Jumlah Murid SD + MI 3) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 7 – 12 tahun4) Angka diperbaiki

XVIII/27

Page 28: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 2PEMBINAAN PENDIDIKAN DASAR (SD DAN SLTP)

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Angka diperbaiki

XVIII/28

Page 29: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 3PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU, DAN LULUSAN

TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) 1)

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Tahun Ajaran, tidak termasuk madrasah tsanawiyah (MTs)2) Termasuk SLTP Kejuruan

Jumlah Murid SLTP berusia 13 – 15 tahun3) Angka Partisipasi Murni = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 13 – 15 tahun

Jumlah Murid SLTP 4) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 13 – 15 tahun5) Angka diperbaiki

XVIII/29

Page 30: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 3PERKEMBANGAN JUMLAH MURID, GURU, DAN LULUSAN

TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTP) 1)

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Tahun Ajaran, tidak termasuk madrasah aliyah (MA)

Jumlah Murid SLTA berusia 16 – 18 tahun2) Angka Partisipasi Murni = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 16 – 18 tahun

Jumlah Murid SLTA 3) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 16 – 18 tahun4) Angka diperbaiki

XVIII/30

Page 31: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 5PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH UMUM

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Angka diperbaiki

XVIII/31

Page 32: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 6PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Termasuk buku perpustakaan2) Mulai dilaksanakan pada tahun 1994/953) Angka diperbaiki

XVIII/32

Page 33: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 7PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA DAN LULUSAN

PERGURUAN TINGGI (PT) 1)

1993/94, 1994/95 – 1997/98

1) Tahun Ajaran, tidak termasuk perguruan tinggi agama (PTA) dan program pasca sarjana

Jumlah Mahasiswa PT2) Angka Partisipasi Kasar = ------------------------------------------------------------- X 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 19 – 24 tahun3) Angka diperbaiki

XVIII/33

Page 34: BAB XVII · Web viewPembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan kesehatan jasmani, mental, dan

TABEL XVIII – 7PEMBINAAN PENDIDIKAN TINGGI

1993/94, 1994/95 – 1997/98

XVIII/34