bab xv pengawasan bank.news

Upload: roemlach-ugha-teeazt

Post on 09-Mar-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang2015By:Syahirul AlimManajemen Bank SyariahBab XV PENGAWASAN BANK SYARIAH

SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH(PBI No.9/1/PBI/2007)Meningkatnya jenis produk dan jasa bank syariah Meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha & profil risiko Perubahan metodologi penilaian tingkat kesehatan bank yang berlaku secara internasional LATAR BELAKANGPermodalan (capital)Kualitas Aset (Asset quality)Manajemen (Management)Rentabilitas (Earning)Likuiditas (liquidity)Sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk)FAKTOR PENILAIANPENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANKRasioRasioRasioRasioCAPITAL

ASSET

EARNING

LIKUIDITY

SENSITIVITY TO MARKET M. Umum M. RisikoM. KepatuhanMANAJEMENFAKTOR KEUANGANPERINGKAT KOMPOSITJBJJJPRasioRasioRasioRasioPPenilaian Tingkat Kesehatan dilakukan dengan pendekatan Kualitatif & kuantitatif Pendekatan kuantitatif atas aspek yang mempengaruhi kondisi dan kinerja suatu bank terhadap faktor-faktor CAELS. Unsur judgment digunakan dalam Pendekatan kualitatif pada saat melakukan penilaian faktor manajemen (M). PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANKPendekatan kuantitatif dikenakan pada rasio-rasio keuangan pembentuk faktor Capiltal, Asset, Earning, Liquidty, atau Sensitivity to market risk yang dibedakan menjadi rasio utama dan rasio pendukung. Rasio utama ditetapkan sebagai penentu nilai peringkat faktor sedangan rasio pendukung menambah atau mengurangi nilai peringkat faktorPenilaian peringkat rasio dilakukan secara kuantitatif tanpa ada unsur judgment faktor Capiltal, Asset, Earning, Liquidty, atau Sensitivity to market risk didasarkan atas nilai rasio-rasio keuangan pembentuk faktor dengan unsur judgment PENILAIAN RASIO & FAKTORPenilaian faktor manajemen dilakukan dengan menggunakan judgment atas manajemen umum dan manajemen risiko serta kepatuhan bank termasuk didalamnya sharia compliance. Metode penilaian manajemen dilakukan dengan wawancara serta membandingkan antara komitmen bank dengan realisasi kegiatan operasional atau tindak lanjut yang dilakukan oleh bankPeringkat faktor manajemen dikelompokkan menjadi 4 bagian A, B, C, D PENILAIAN MANAJEMENHasil penilaian peringkat faktor Capiltal, Asset, Earning, Liquidty, atau Sensitivity to market risk dinilai lebih lanjut dengan menggunakan pembobotan untuk mendapatkan nilai peringkat keuangan (financial)Penilaian final (Peringkat komposit) TKS Bank Umum Syariah merupakan pengabungan penilaian factor financial (CAELS) dan factor manajemen dengan menggunakan table konversiPENILAIAN FAKTOR FINANCIAL & PERINGKAT KOMPOSIT

Lebih dekat mana sahabat Sejati dengan bayang-bayang kita?PENGAWASAN BANK

Pengawasan Bank secara umum :Pengawasan normal

Pengawasan intensif

Pengawasan khusus (DPK) - berdampak sistemik - tidak berdampak sistemik

Pengawasan Bank Tindak lanjut pengawasan dan penetapan status bank(PBI No. 7/38/PBI/2005 dan PBI No. 6/9/PBI/2004)Latar belakang :a.l. Untuk menciptakan sistem perbankan sehat shg diperlukan langkah2 tindak lanjut pengawasan thd bank yg dinilai memiliki potensi kesulitan dalam kegiatan usahanya

Adanya Komite Koordinasi komite pengambilan keputusan dalam penanganan bank bermasalah dan berdampak sistemik yg terdiri dr Menteri Keuangan dan Gubernur BIBank berdampak sistemik : Skala dan dimensi yang ditimbulkan bank tersebut yang dapat menyebabkan kegagalan sejumlah bank lain sehingga menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap sistem perbankan dan berpotensi mengakibatkan krisis yang membahayakan sistem keuanganA. Bank dalam Pengawasan Intensif (intensive supervision)*) Dalam hal BI menilai kondisi suatu bank memiliki potensi kesulitan yang dapat bahayakan kelangsungan usaha BI dpt tempatkan bank dalam pengawasan intensif (misalnya : BI dapat tempatkan bank yg punya total aktiva cukup besar dibandingkan dengan total aktiva perbankan)

Bank yg dinilai punya potensi kesulitan yg dapat bahayakan kelangsungan usaha adalah yg penuhi 1 or lebih kriteria, sbb :Predikat kurang sehat atau tidak sehatPunya permasalahan aktual dan atau potensial berdasarkan penilaian composite riskTerdapat pelanggaran PDN dan langkah2 penyelesaian tdk dpt diterima BIPunya GWM dlm rupiah minimum tp punya permasalahan likuiditas yg mendasarPunya permasalahan profitabilitas yg mendasarPunya NPL neto 5%

PERMASALAHAN LIKUIDITAS YG MENDASAR :Antara lain Penurunan pemberian komitmen (line) dr bank lainPerubahan posisi dr pasar uang dr net-lender jadi net-borrowerKetergantungan pd agunan utk peroleh danaPeningkatan ketergantungan dr pasar uangStrategi penyaluran kredit yg berlebihanTindakan yg dapat dilakukan BI dalam rangka pengawasan intensif, a.l :Meminta bank utk melaporkan hal-hal tertentu kepada BIMelakukan peningkatan frekuensi pengkinian dan penilaian rencana kerja (business plan) dgn penyesuaian terhadap sasaran yg akan dicapaiMeminta bank utk menyusun rencana tindakan (action plan) sesuai dgn permasalahan yg dihadapiMenempatkan pengawas dan atau pemeriksa BI pada bank (on-site supervisory presence), apabila diperlukanB. Bank dalam pengawasan khusus/DPK (special surveillance)*) dalam hal BI menilai bank alami kesulitan yg bahayakan kelangsungan usaha, bank ditempatkan dlm pengawasan khusus BI

*) BI akan memberitahukan kepada otoritas pengawas yg berwenang thd perusahaan induk dan atau perusahaan anak bank mengenai tindakan yg dilakukan BI thd bank

Bank yg dinilai alami kesulitan yg bahayakan kelangsungan usaha, yg penuhi 1 or lbh kriteria, sbb :Rasio KPMM kurang dari 8 %Rasio GWM dlm rupiah krg dr rasio yg ditetapkan, dgn perkembangan yg memburuk dlm waktu singkat atau berdasar penilaian BI mengalami permasalahan likuiditas yg mendasarDalam rangka pengawasan khusus, BI :Perintahkan Bank dan atau pemegang saham bank utk ajukan rencana perbaikan modalPerintahkan Bank utk penuhi kewajiban mandatory supervisory actions (stlh surat pemberitahuan dr BI ttg rasio KPMM yg rendah 6%)Dapat perintahkan Bank dan atau pemegang saham bank utk lakukan a.l. : a. ganti dewan komisaris/direksi bank b. hapus buku kredit/pembiayaan macet c. merger atau konsolidasi d. jual bank e. serahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank pd pihak lain. f. Jual sebagian or seluruh harta dan atau kewajiban bank g. bekukan kegiatan usaha bank Mandatory supervision actions meliputi namun tidak terbatas pada :Bank dilarang lakukan pembayaran distribusi modalBank dilarang lakukan transaksi degan pihak terkaitBank dikenakan batasan tumbuh asetBank dikenakan batasan ekspansiBank dikenakan batasan bayar gaji, kompensasi pada pengurus bank/pihak terkaitBank wajib laporkan perubahan kepemilikan saham dlm jumlah 10%Jangka waktu tindakan bank dalam pengawasan khusus untuk pencapaian pemenuhan KPMM dan atau GWM, sbb :Selambat-lambatnya 6 bln utk bank yg telah terdaftar di pasar modalSelambat-lambatnya 3 bln utk bank yg tidak terdaftar dipasar modal atau kantor cabang bank asingSejak tgl dikeluarkannya perintah tertulis dr BI

Jangka waktu ini dpt diperpanjang 1 x paling lama 3 bulan.. Dalam hal permasalahan bank dalam pengawasan khusus ditengarai berdampak sistemik :Selain diberitahukan ke LPS, BI juga minta komite koordinasi utk memutuskan bank ybs berdampak sistemik or tdk berdampak sistemik.Dalam hal komite koordinasi memutuskan bank berdampak sistemik dan bank ybs memenuhi kriteria : (1) jangka waktu blm terlampaui tp kondisi bank menurun dgn cepat, (2) jangka waktu terlampaui, KPMM < 8% dan kondisi bank tdk alami perbaikan, atau (3) jangka waktu blm terlampaui, tp jk.waktu FPD bank tlh jatuh tempo dan tidak dapat dilunasi BI minta komite koordinasi untuk putuskan langkah penanganan bank.

Dalam hal permasalahan bank dalam pengawasan khusus tidak berdampak sistemik :Dan memenuhi kriteria, sbb :Jangka waktu belum terlampaui, dan kondisi bank menurun sehingga (1) rasio KPMM < 2% dan dinilai tidak dpt ditingkatkan jd 8%, atau (2) rasio GWM < 0% dan tidak dpt diselesaikan sesuai peraturan berlaku.Jangka waktu terlampaui, rasio KPMM < 8% dan kondisi bank tidak mengalami perbaikan.

Bank Indonesia akan beritahu LPS dan minta keputusan LPS utk melakukan atau tidak melakukan penyelamatan terhadap bank ybs.

Dalam hal LPS putuskan utk tidak melakukan penyelamatan terhadap bank tsb, BI mencabut izin usaha bank setelah memperoleh pemberitahuan dari LPS.

FASILITAS PEMBIAYAAN DARURAT (FPD) (PBI NO. 8/1/PBI/2006)

LATAR BELAKANG :Bank dpt alami kesulitan likuiditas yg bahayakan kelangsungan usahanya dan berdampak sistemik sehingga berpotensi menimbulkan krisis yg bahayakan stabilitas sistem keuanganUntuk atasi kesulitan likuiditas yg berdampak sistemik, BI as lender of last resort bisa memberikan FPD ke bank umum yg pendanaannya jd beban pemerintahNota kesepahaman Menkeu dan Gubernur BI tgl 17 Maret 2004 ttg ketentuan dan tata cara pengambilan keputusan terhadap kesulitan keuangan bank yg berdampak sistemik, pemberian FPD, dan sumber pendanaan dari APBN (dalam hal kesulitan dari APBN, pemerintah bisa menerbitkan SUN)Bank yg tidak dapat peroleh dana untuk atasi kesulitan likuiditas, dapat ajukan permohonan utk FPD dari BI apabila memenuhi persyaratan sbb :Bank alami kesulitan likuiditasBank berdampak sistemikKPMM 5%; danDijamin agunan

(FPD tidak diberikan utk kantor cabang yg berkedudukan di Luar Negeri)Kesulitan Likuditas :kesulitan pendanaan jangka pendek yang dialami bank yg disebabkan arus dana masuk < arus dana keluar yg diperkirakan dpt akibatkan terjadinya saldo giro negatif

Kesulitan Solvabilitas :kesulitan permodalan yg dialami bank sehingga tidak penuhi KPMM yg ditetapkan BI

Fasilitas Pembiayaan Darurat :fasilitas pembiayaan dari BI kpd bank bermasalah yg alami kesulitan likuiditas, tp masih penuhi tingkat solvabilitas yg ditetapkan BI serta berdampak sistemik yg pemberiannya berdasarkan keputusan rapat Menkeu dan Gubernur BI dan pendanaannya jd beban pemerintah

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil dan tak mungkin