bab viii pengujian mutu benihbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis;...

44
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: hoangkien

Post on 13-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR

JARINGAN TANAMAN

BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

KEPENDIDIKAN 2017

Page 2: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

1

BAB VIII. PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN

Kompetensi Inti : Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) :

1. Mengambil contoh benih

2. Menetapkan kadar air benih

3. Menganalisis kemurnian fisik benih

4. Menguji viabilitas benih

5. Menguji kesehatan benih

6. Menetapkan berat seribu butir

7. Mengadministrasikan hasil pengujian mutu benih

Uraian Materi

Tujuan Pengujian Mutu Benih

Pengujian mutu benih di laboratorium bertujuan untuk mengetahui kualitas benih,

meliputi kualitas genetis, morfologis/fisik, dan fisiologis benih yang digunakan untuk

keperluan penanaman. Keterangan mutu benih tersebut mungkin diperlukan oleh

produsen, pengawas, pedagang, maupun pemakai benih. Keterangan mutu benih untuk

keperluan pengawasan dan sertifikasi benih, pengujian mutunya harus dilakukan di

laboratorium Balai Pengawasan Sertifikasi Benih yang terdapat di setiap daerah.

Pengujian mutu benih di laboratorium dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

pengujian standar dan pengujian khusus. Pengujian standar adalah pengujian untuk

keperluan pengisian/pengecekan data label. Pengujian standar umumnya terdiri atas (1)

pengujian kadar air, (2) pengujian kemurnian, (3) penetapan varietas lain, dan (4)

pengujian daya tumbuh.

Pengujian khusus atau spesifik adalah pengujian tentang sifat-sifat benih yang

mencirikan mutu spesifik benih atau kelompok benih dan hanya dilakukan atas

permintaan khusus dari pengirim/pemilik benih. Pengujian khusus terdiri atas (1)

Page 3: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

2

pengujian viabilitas benih secara biokemis, (2) penetapan bobot 1000 butir, (3) pengujian

heterogenitas kelompok benih, (4) pengujian kesehatan benih, (5) pengujian

kebenaran/verifikasi jenis/kultivar, dan (6) pengujian vigor.

Prosedur pengujian mutu benih menggunakan beberapa standar, yaitu:

1. BPSB (Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih), merupakan lembaga pemerintah Indonesia yang dibentuk berdasarkan SK Mentan 460/KPTS/ORG/I/1971. Meskipun Indonesia tidak menjadi anggota ISTA, tetapi patokan yang digunakan untuk menganalisis benih sama dengan ketentuan yang berlaku di ISTA.

2. ISTA (International Seed Testing Association), merupakan lembaga sertifikasi swasta yang berhak menerbitkan sertifikat benih yang dihasilkan oleh negara-negara anggotanya. Banyak negara di Eropa yang menjadi anggota lembaga ini.

3. AOSCA (Association of Official Seed Certifying Analysts), merupakan lembaga sertifikasi yang berhak menerbitkan sertifikat bagi benih yang akan diperdagangkan di Amerika Serikat.

4. OECD (Organization for Economic Cooperation and Development), merupakan lembaga sertifikasi yang berhak menerbitkan sertifikat bagi benih yang akan diperdagangkan di Eropa.

Pengambilan contoh benih

Tujuan dari pengambilan contoh adalah untuk mendapatkan contoh dalam jumlah

yang sesuai untuk pengujian, dan mempunyai susunan komponen yang sama dengan

kelompok benihnya. Kelompok benih ialah sejumlah tertentu dari benih baik dalam bulk,

silo, ataupun wadah dengan persyaratan sebagai berikut:

1. setiap bagian mempunyai komposisi dan kualitas yang sama.

2. kuantitas maksimum adalah:

(1) benih tanaman pertanian dan hortikultura yang ukuran bijinya lebih besar atau

sama dengan biji Triticum spp. adalah 20.000 kg ,

(2) benih tanaman pertanian yang ukuran bijinya kurang dari biji Triticum spp. adalah

10.000 kg,

(3) benih tanaman keras (tree seed) dengan ukuran biji lebih besar atau sama dengan

biji Fagus spp. adalah 5.000 kg

(4) benih yang ukuran bijinya lebih kecil dari biji Fagus spp. adalah 1.000 kg.

Page 4: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

3

Bagi kelompok benih dengan kuantitas melebihi ketentuan di atas, maka kelompok

benih tersebut harus dipecah menjadi beberapa bagian dengan kuantitas yang tidak

melebihi ketentuan yang ditetapkan.

Contoh benih ialah sejumlah tertentu benih yang mewakili dari suatu kelompok

benih yang cara pengambilannya memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Contoh primer

ialah contoh benih yang didapat dari satu kali pengambilan baik dari bulk, silo, wadah

benih ataupun aliran benih. Contoh komposit ialah gabungan dari semua contoh primer.

Contoh kiriman ialah contoh benih yang didapat dengan jalan pengurangan yang merata

dari contoh komposit untuk dikirim ke laboratorium benih guna keperluan pengujian

mutu. Contoh kerja ialah contoh benih yang di dapat dengan jalan pengurangan yang

merata dan bertahap dari contoh kiriman sesuai dengan berat yang ditetapakan untuk

keperluan salah satu pengujian mutu di laboratorium.

Cara pengambilan contoh kiriman.

Petunjuk Umum

Pada kenyataannya suatu kelompok benih tidak pernah benar-benar homogen. Oleh

karena itu ditetapkan cara-cara pengambilan contoh supaya diperoleh contoh yang

mewakili. Dalam rangka sertifikasi dan pengawasan hanya petugas yang diberi wewenang

yang dapat melakukan pengambilan contoh benih untuk keperluan pelabelan dan

pengecekan label. Cara pengambilannya harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan. Suatu kelompok benih harus sedemikian rupa sehingga setiap wadah

atau bagiannya dapat diambil contohnya. Pemilik benih harus memberi keterangan yang

terinci tentang asal benih. Apabila diketahui bahwa kelompok benih tidak seragam, maka

petugas pengambil contoh berhak menolak untuk melaksanakan pengambilan contoh.

Kelompok benih yang beratnya sama pada setiap wadah, maka contoh akan

diambil secara acak dari setiap wadah, atau aliran benih. Pada benih-benih yang lengket

pengambilan contoh dilakukan dengan tangan, sedangkan untuk benih lainnya digunakan

alat pengambil contoh benih.

Bagi benih yang disimpan dalam wadah-wadah kecil seperti kaleng, paket atau

wadah yang kedap air, kantong kertas dan lain-lan sebaiknya pengambilan contoh

Page 5: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

4

dilakukan sebelum benih tersebut dimasukkan ke dalam wadah. Apabila hal ini tidak

mungkin, maka sejumlah wadah yang mewakili harus dibuka kemudian sesudahnya

wadah tersebut harus disegel kembali atau dipindahkan ke wadah yang baru.

Contoh-contoh primer yang menunjukkan perwujudan yang seragam digabung

menjadi contoh komposit. Biasanya contoh tersebut terlalu banyak untuk langsung

dikirim ke laboratorium, karenanya diadakan pengurangan sesuai dengan berat yang telah

ditetapkan bagi tiap-tiap spesies.

Alat pengambil contoh dan cara penggunaannya

1. Pengambil contoh tipe batang (stick trier)

Alat tersebut pada prinsipnya terdiri dari satu tabung dengan selubung penutup,

terbuat dari bahan yang tahan karat. Bagian ujungnya meruncing, tidak atau mempunyai

beberapa celah dengan jumlah dan ukuran tertentu, sesuai dengan macam benih dan

wadahnya. Misal untuk benih serealia dalam karung, panjang tabung 76,2 cm, diameter

2,54 cm dengan 6 celah. Sedangkan yang disimpan dalam silo/bin panjangnya sampai 160

cm, diameter 3,8 cm dengan 6-9 celah.

Tongkat pengambilan contoh tanpa celah penggunaannya secara horizontal, vertikal

ataupun secara diagonal. Pada saat penusukkan dalam posisi apapun tongkat pengambil

contoh harus dalam keadaan tertutup dan bagian yang bercelah menghadap ke bawah.

Sesudah itu tongkat diputar sedemikian rupa hingga tiap-tiap celah terisi seluruhnya

dengan benih, kemudian ditutup perlahan-lahan agar benih tidak rusak/pecah, lalu ditarik

hati-hati dan benihnya ditampung. Bekas-bekas lubang tusukan pada karung dirapihkan

kembali.

2. Pengambil contoh Nobbe

Alat pengambil contoh Nobbe berbentuk tabung dengan ujung yang meruncing dan

mempunyai lubang oval dekat pada ujungnya, dibuat cukup panjang untuk mencapai

bagian tengah karung. Panjang keseluruhan dari alat tersebut ± 50 cm, terdiri dari gagang

10 cm, ujung yang lancip 6 cm, hingga bagian yang dapat menampung benih tinggal 34

cm. ini sangat cocok untuk mencapai bagian tengah dari berbagai ukuran karung. Untuk

benih serealia, diameter lubang 1,4- cm dan untuk clover atau benih yang sejenis cukup 1

Page 6: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

5

cm. Pengambilan contoh nobbe hanya cocok untuk pengambilan contoh benih dalam

karung, tetapi tidak dapat digunakan bagi benih yang disimpan dalam bulk/onggokan.

Cara penggunaan alat ini adalah dengan jalan menusukkan ke dalam karung dengan

sudut 30° (terhadap garis horizontal), lubang menghadap ke bawah hingga mencapai

bagian tengah karung. Kemudian diputar 180° agar lubang menghadap ke atas dan alat

tersebut lalu ditarik dengan kecepatan yang makin berkurang hingga benih yang jatuh

dalam lubang mewakili seluruh bagian sepanjang penusukkan. Apabila pengambil contoh

nobbe yang digunakan cukup panjang hingga dapat mencapai bagian sisi yang lain dari

karung, maka harus ditarik dengan kecepatan yang tetap. Penusukkan pada karung

dilakukan pada bagian atas, tengah dan bawah.

3. Pengambilan contoh dengan tangan

Untuk benih yang lengket dan bersekam pengambilan contoh dilakukan dengan

tangan. Kelemahannya kedalaman maksimum yang dicapai hanya ± 40 cm, berarti tidak

dapat mengambil contoh pada bagian bawah karung atau bin. Untuk hal tersebut

digunakan cara khusus, yaitu dengan jalan mengurangi sebagian atau mengosongkan isi

karung dan isinya dikembalikan lagi setelah pengambilan contoh dilakukan.

Intensitas pengambilan contoh:

Benih dalam karung.

Kelompok benih yang terdiri dari satu karung saja, cara pengambilan contohnya harus

dilakukan beberapa kali dari berbagai sudut. Kelompok benih yang terdiri dari 1-6 karung

pengambilan contohnya dilakukan pada setiap karung. Untuk kelompok benih yang terdiri

lebih dari 6 karung pengambilan contohnya dilakukan pada 5 karung ditambah paling

sedikit 10% dari jumlah seluruh karung dengan pembulatan ke atas, maksimum 30

karung. Pemilihan karung yang akan diambil contohnya dilakukan secara acak.

Benih dalam bulk

Pengambilan contoh dilakukan dengan dasar seolah-olah benih tersebut disimpan

dalam karung dengan ukuran standar. Pengambilan dilakukan dari berbagai sudut bulk.

Page 7: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

6

Benih dalam wadah kecil

Pengambilan contoh dilakukan dengan cara mengambil sejumlah wadah tanpa

dibuka yang beratnya diperkirakan dapat memenuhi ketentuan seperti pada tabel 1.

Berat isi dari satu atau beberapa wadah dari satu kelompok benih dianggap mewakili isi

seluruh wadah.

Berat minimum contoh kiriman

Berat minimum contoh kiriman yang diperlukan bagi pengujian benih laboratoris

dapat dilihat dari daftar tabel 1, kecuali untuk keperluan penetapan kebenaran

species/kultiar/varietas, tempat asal, dan pengujian heterogenitas ditentukan tersendiri.

Apabila contoh kiriman tidak memenuhi ketentuan dalam daftar tabel 1 disebabkan harga

benih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh

kiriman hanya ........ gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Pemberian tanda segel dan pengiriman

Tiap contoh kiriman hendaklah diberi tanda dan disertai dengan keterangan yang

diperlukan hingga diketahui hubungannya dengan kelompok benih dari mana contoh

tersebut diambil, kemudian disegel. Sebaiknya contoh tersebut dimasukkan ke dalam

kantong kertas, yute, kain, atau plastik untuk menghindari kerusakan dalam perjalanan.

Contoh untuk pengujian daya tumbuh sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam kantong

plastik, sebaliknya untuk penetapan kadar air. Apabila pemilik benih ingin menguji sendiri

contoh benihnya, hendaknya merupakan duplikat dari contoh yang dikirim ke

laboratorium pemerintah.

Cara mendapatkan contoh kerja

Contoh kerja didapatkan dengan jalan pengurangan secara merata dan bertahap dari

contoh kiriman sedemikian rupa hingga contoh tersebut mewakili kelompok benihnya.

Cara mendapatkan contoh kerja ada 4 macam yaitu;

a. Cara membagi mekanis

Cara membagi mekanis dapat digunakan untuk segala macam benih, kecuali bagi

benih yang lengket atau bersekam. Alat yang digunakan adalah pembagi mekanis

Page 8: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

7

(mechanical devider). Prinsip kerja alat tersebut adalah dapat membagi benih yang

dimasukan ke dalamnya menjadi 2 bagian yang sama. Untuk mendapatkan contoh kerja

yang homogen, kedua bagian tersebut bersama-sama dimasukkan kembali ke dalamnya

dan akan terbagi menjadi 2 bagian lagi. Hal tersebut diulang 2 atau 3 kali. Pengurangan

dilakukan dengan jalan memasukkan satu bagian kedalam alat tersebut untuk dijadikan 2

bagian yang sama, begitu seterusnya sampai mendapatkan contoh kerja dengan berat

sesuai dengan ketentuan dalam tabel 1. Macam alat pembagi mekanis adalah: conical

devider, soil devider, dan centrifugal devider (gamet type).

b. Cara mangkok

Cara ini digunakan untuk benih-benih kecil (kubis, bayam, tembakau, rumput-

rumputan dan lain-lain) yang sifatnya tidak mudah melenting dan menggelinding dan

berat minimum contoh kerjanya kurang atau sama dengan 10 gram. Prinsip kerjanya

adalah 6 atau 8 mangkok diletakkan secara acak di atas sebuah baki, kemudia benih yang

telah diaduk terlebih dahulu ditaburkan secara merata di atasnya. Benih yang jatuh ke

dalam mangkok setelah dikumpulkan merupakan contoh kerja. Mula-mula ditimbang isi

dari 6 mangkok. Apabila belum memenuhi berat minimum, ditambah dengan satu atau

dua mangkok berikutnya. Bilamana isi kedelapan mangkok tersebut masih belum

memenuhi ketentuan, pekerjaan harus diulang kembali.

c. Cara sendok (spoon methode)

Cara ini hanya digunakan untuk benih-benih yang amat kecil dan tidak lengket. Benih

diaduk-aduk, lalu ditebarkan merata di atas baki, dengan menggunakan sendok dan

spatula sejumlah benih diambil secara acak dari berbagai tempat, hingga tercapai berat

minimum contoh kerja. Jumlah pengambilan paling sedikit 5 kali.

d. Cara parohan dan modifikasinya

Alat yang digunakan adalah sebuah baki dan sebuah kotak yang terbagi atas

beberapa bagian berbentuk kubus dengan ukuran yang sama. Setengah dari jumlah

kubus-kubus tersebut bagian bawahnya tidak beralas dan diatur secara berselang seling

Page 9: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

8

dengan yang beralas. Prinsip kerjanya adalah kotak tersebut diletakkan di atas baki,

kemudian benih yang telah diaduk-aduk sebelumnya ditebarkan merata di atasnya.

Dengan mengangkat kotaknya, lebih kurang separuh dari contoh benih akan tertinggal di

atas baki. Pekerjaan dapat diulang beberapa kali hingga benih yang tertinggal di baki

mencapai jumlah berat contoh kerja yang ditentukan.

Modifikasi cara ini adalah sebagai berikut: benih, dituangkan di atas suatu

permukaan yang datar dan rata, diaduk-aduk, kemudian dengan suatu alat pipih yang

bertepi rata (misalnya spatula), dibagi menjadi 2 bagian. Tiap bagian dibagi lagi menjadi 2

bagian, dan seterusnya hingga didapat 8 bagian yang lebih kurang sama. Dengan

mengambil bagian-bagian yang berselang seling secara hati-hati, contoh benih tersebut

dapat terbagi contoh kerja yang dikehendaki.

Berat minimum contoh kerja

Berat minimum contoh kerja untuk pengujian kemurnian harus memenuhi

persyaratan seperti ketentuan dalam daftar 1 dengan beberapa pengecualian, yaitu:

a. Benih yang tidak terdapat dalam daftar 1, berat contoh kerja kemurnian dan hal-hal

yang sehubungan ditentukan dengan menggunakan daftar 1, yang bijinya mempunyai

ukuran dan berat yang sama dengan biji contoh tersebut (dengan jumlah ± 2500 biji).

b. Benih dari spesies dengan ukuran ekstra kecil atau besar berat contoh kerja kemurnian

didasarkan pada jumlah yang tidak kurang dari 2000 biji tanpa mempertimbangkan

daftar 1 (beratnya tidak boleh kurang dari 0,25 gram).

Penyimpanan contoh benih

Sebelum pengujian

Apabila contoh benih tidak dapat langsung diuji, maka harus disimpan sedemikian

rupa sehingga perubahan mutu dapat ditekan sedikit mungkin, misalnya disimpan dalam

ruang yang sejuk dan berventilasi cukup. Untuk mempertahankan kadar air benih dapat

disimpan dalam wadah kedap udara dan ruangan dengan suhu 20-22°C. Di samping itu

penyimpanan jangan sampai menyebabkan bertambahnya jumlah biji keras (pada

leguminosae). Oleh karena itu hendaknya diusahakan agar pengujian dilakukan segera

setelah contoh benih diterima di laboratorium.

Page 10: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

9

Sesudah pengujian

Sisa contoh benih dan contoh kerja harus disimpan paling tidak 1 tahun. Hal ini

penting karena mungkin harus dilakukan pengujian ulangan baik di laboratorium semula

atau laboratorium lain. Penyimpanan harus dilakukan di ruangan yang sejuk, cukup

ventilasi dan suhunya dapat diatur. Suhu dan kelembapan nisbi yang tinggi menyebabkan

kemunduran viabilitas dengan cepat, dan ini harus dihindari, walaupun tidak bertanggung

jawab akan kemunduran daya tumbuh selama penyimpanan. Perlakuan dengan

insektisida dan fungisida kadang-kadang diperlukan.

A. Penetapan Kadar Air

Kadar air benih ialah berat air yang hilang karena pemanasan, atau air yang dapat

dikumpulkan karena destilasi (dengan cara yang ditetapkan) yang dinyatakan dalam

persen terhadap berat asli contoh benih. Tujuan penetapan kadar air benih adalah untuk

mengetahui kadar air benih dengan menggunakan metode yang sesuai bagi keperluan

rutin.

Prinsip dalam penetapan kadar air benih adalah mengusahakan penguapan air

sebanyak mungkin tetapi dapat menekan terjadinya oksidasi, decomposisi atau hilangnya

zat-zat yg mudah menguap. Alat yang diperlukan untuk penetapan kadar air terdiri dari

(1) Alat penghancur benih (seed grinder dan atau alat penumbuk), (2) Oven dan

pelengkapannya yaitu desicator/cawan porselin bertutup, tang asbes, sarung tangan

asbes, (3) Alat destilasi, (4) Saringan dengan ukuran lubang 0,50 mm, 1,00 mm dan 4,00

mm, (5) Timbangan analitik.

Prosedur

Contoh kiriman yang dapat diterima di laboratorium adalah yang memenuhi

persyaratan, yaitu dimasukkan dalam wadah kedap udara. Selama penetapan sedikit

mungkin contoh berhubungan dengan udara luar. Untuk spesies yang tidak memerlukan

penumbukan, contoh benih tidak boleh lebih dari 2 (dua) menit berasa di luar sebelum

Page 11: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

10

dimasukkan ke dalam oven/alat distilasi/alat pengukur kadar air. Penimbangan dilakukan

dalam gram dengan ketelitian 3 desimal.

Contoh kerja

Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan 2 ulangan yang pengambilan

contoh kerjanya dilakukan secara terpisah. Berat yang ditetapkan tergantung dari metoda

yang dipakai dan ukuran wadah (crucible). Pada metoda oven contoh kerja yang

diperlukan adalah 4-5 gram (bila digunakan wadah dengan diameter < 8 cm) atau 10 gram

(bagi wadah dengan diameter 8 cm), sedangkan untuk metoda distilasi tidak ditentukan

asal dapat diperoleh air 2-5 ml.

Cara mengambil contoh kerja dari contoh kiriman adalah dengan jalan mengaduk

terlebih dahulu contoh kiriman atau memasukkan contoh kiriman ke dalam kedua wadah

tersebut, agar diperoleh contoh kerja yang representatif dan homogen. Waktu yang

diperlukan untuk mengambil contoh kerja tidak boleh lebih 30 detik.

Menghancurkan benih

Benih yang besar harus dijadikan partikel/butir-butir yang lebih kecil dengan cara

digiling atau ditumbuk. Pengecualian berlaku bagi yang kandungan minyaknya sangat

tinggi hingga sulit digiling atau minyaknya mengandung yodium tinggi (contohnya benih

limun), karena akan terjadi oxidasi. Menggiling/menumbuk benih dilakukan pada

subsample sebelum contoh kerja diambil. Persyaratan besarnya partikel/butir-butir hasil

tumbukan tidak sama, tergantung dari spesiesnya, yaitu:

(a). Bagi benih serealia (termasuk jagung, padi, dan sorghum) dan kapas minimum 50%

dari partikel harus dapat melewati saringan dengan mesh 0,50 mm dan tidak lebih

dari 10% tertinggal pada saringan dengan mash 1,00 mm.

(b). Bagi benih leguminosa (ficia, phaseolus, pisum, dan lupinus) dan tanaman keras

(tree seed) seperti quercus dan fagus, minimum 50% dari partikel harus melewati

saringan dengan mesh 4,00 mm.

Page 12: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

11

Pengeringan pendahuluan

Pada benih yang memerlukan penghancuran apabila kadar airnya diperkirakan

cukup tinggi (dicek dengan alat pengukur kadar air), yaitu untuk benih kedele > 10% benih

padi > 13% atau > 17% untuk serealia lainnya, maka perlu dilakukan pengeringan

pendahuluan sebagai berikut:

1. Untuk benih dengan kadar air > 20%

Ambil contoh seberat 50 gram yang ditimbang dengan ketelitian 3 desimal.

Hamparkan benih tersebut secara merata pada wadah yang bersih dan kering dan sudah

diketahui beratnya. Ketebalan lapisan benih tidak boleh lebih dari 22 mm. lakukan tahap

pengeringan sebagai berikut:

a. Untuk benih jagung dengan kadar air > 25%, pengeringan pendahuluan dengan

memasukkan benih ke dalam oven pada suhu 70°C selama 2-5 jam.

b. Untuk beberapa spesies dengan kadar air > 30%, hamparan benih tersebut dibiarkan

selama satu malam ditempat yang hangat, misalnya: di atas oven yang dipanaskan.

c. Untuk beberapa benih dapat juga pengeringan dengan memasukkan ke dalam oven

pada suhu 130°C selama 5-10 menit.

2. Untuk benih dengan kadar air ≤ 20%

Ambil contoh kerja secara duplo masing-masing seberat 10 gram dengan ketelitian 3

desimal. Tempatkan secara merata dalam petridish yang telah diketahui beratnya,

keringkan dalam oven dengan suhu 130°C selama 5-10 menit tergantung kadar air

benihnya.

Setelah selesai proses pengeringan pendahuluan, benih dibiarkan dalam keadaan

terbuka pada suhu ruang selama 1-2 jam supaya dingin. Kemudian benih tersebut

ditimbang dengan ketelitian 3 desimal. Dari hasil pengeringan pertama ini akan diperoleh

Sp. Untuk mendapatkan S2 lakukan penetapan kadar air dengan metoda oven seperti

yang akan diuraikan.

Page 13: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

12

Metoda Pengujian yang digunakan tergantung pada spesies yang akan diuji kadar airnya.

1. Metoda oven dengan suhu rendah konstan untuk spesies seperti tercantum pada tabel

8.1. Bagi benih yang memerlukan penghancuran/penumbukan/penggilingan harus

dilakukan pengeringan dua tahap (pengeringan pendahuluan) apabila diperkirakan

kadar airnya 18% (untuk benih leguminosae 20%)

2. Metoda oven suhu tinggi konstan (130°C + 3°C), untuk spesies seperti tercantum pada

tabel 8.2.

3. Metoda destilasi bagi spesies seperti tercantum pada tabel 8.3. Cara kerja masing-

masing metoda adalah sebagai berikut:

Cara kerja metoda oven dengan suhu rendah konstan

Contoh kerja dimasukkan ke dalam wadah (cawan porselin crusibles petridish +

tutup), timbang cawan + tutup sebelum dan sesudah benih dimasukkan. Segera wadah

tersebut dimasukkan ke dalam oven yang sudah mencapai panas 105°C dalam keadaan

terbuka selama 17 + 1 jam selama pengeringan suhu oven harus dijaga sekitar 105°C ± 2°C

setelah pengeringan selesai, wadah ditutup dan diletakkan dalam desikator, untuk

pendinginan selama 30-45 menit. Sesudah dingin wadah + isi + tutup ditimbang, saat

mengerjakan penetapan kadar air ini, kelembaban udara nisbi laboratorium harus di

bawah 70%.

Cara kerja metoda oven dengan suhu tinggi konstan

Prosedur sama dengan di atas, kecuali suhu diatur 130°C + 3°C, selama 4 jam untuk

jagung (zee mays), 2 jam untuk serealia lainnya dan 1 jam untuk spesies lainnya. Pada saat

pelaksanaan tidak memerlukan persyaratan kelembaban nisbi tertentu di laboratorium.

Metoda destilasi

Sebelum digunakan alat kondensasi dan gelas dicuci dengan larutan kalium

dickromate dalam asam belerang. Bilas dengan air lalu dengan alkohol dan dikeringkan

dalam oven sampai tidak ada lagi air yang menempel.

Contoh kerja ± 35 gram ditumbuk/digiling masukkan dalam tabung distilasi + larutan

Tolnen (± 75 ml keseluruhannya) hingga seluruh contoh terendam dalam larutan tersebut.

Page 14: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

13

Alat dipasang, maka mulailah proses distilasi hingga seluruh air telah habis ditampung

dalam gelas penampung, sedang kelebihan toluen kembali ke tabung semula.

Dalam proses tersebut kadang-kadang dapat pula terjadi dikomposisi dari bahan organik

yang menghasilkan CO2 dan H2O hingga menyebabkan terjadinya hasil penetapan kadar

air yang tinggi. Proses distilasi tersebut relatif lambat karena memerlukan waktu ± 1-4

jam.

Perhitungan

a. Apabila menggunakan metoda oven, kadar air dinyatakan dalam % terhadap berat

semula dengan ketelitian satu desimal. Cara menghitungnya ialah dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

(M2 – M3) x

M1 = berat wadah + tutup dalam gram.

M2 = berat wadah + isi + tutup dalam gram sebelum dikeringkan

M3 = berat wadah + isi + tutup dalam gram sesudah dikeringkan

b. Apabila memerlukan pengeringan pendahuluan, maka penghitungan kadar air

menggunakan rumus sebagai berikut:

(S1 + S2) -

S1 = kadar air pada pengeringan I

S2 = kadar air pada pengeringan II

S1 + S2 dihitung dengan rumus (M2 – M3) x

Page 15: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

14

c. Apabila menggunakan metoda distilasi maka rumusnya:

V = volume air yang ditampung dalam cc (ml)

M = berat contoh kerja dalam gram.

Toleransi

Toleransi, antara kedua contoh kerja tersebut maximum 0,2%, apabila lebih dari 0,2%,

maka penetapan kadar air harus diulangi, dengan menggunakan contoh kerja yang baru.

Laporan

Dalam laporan, kecuali menulis % kadar air, hendaknya disebut pula metoda yang

digunakan, misalnya metoda oven 130 °C berdasarkan berat basah.

Keterangan

Metoda penetapan kadar air yang telah diterangkan di atas adalah merupakan

metoda standar. Metoda tersebut sangat akurat, tetapi memerlukan waktu yang lama

dan ketelitian dalam pelaksanaannya. Metoda lain yang lebih praktis dan dapat

memberikan hasil cepat adalah menggunakan alat-alat pengukur kadar air (moisture

meter); alat tersebut mengukur kadar air benih secara tidak langsung, yaitu dengan

mengukur sifat fisika benih yang langsung dipengaruhi oleh kandungan airnya (daya

hantar listrik dan atau dielektrik konstan). Alat pengukur kadar air yang baik dapat

memberikan hasil yang cukup akurat. Untuk menjaga ketelitian angka-angka pengukuran

tersebut secara periodik perlu diadakan kalibrasi dengan metoda standar.

Page 16: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

15

Tabel 8.1. Jenis benih dengan metode oven suhu rendah konstan (103°C ± 2°C)

No Nama Latin Nama Indonesia

1. Allium cepa Bawang

2. Gapsium spp. Cabe

3. Clycine max * Kedelai

4. Solanum melongena Terong

5 Arachis hypogea * Kacang tanah

6. Brasicca spp. Kol, Petai, Sawi

7. Gossypium spp. * Kapas

8. Ricinus Communis * Japrak

9. Riphanus satiuus Lobak

10. Sesamun indicum Wijen

* Benih harus digiling/dihancurkan

Tabel 8.2. Jenis benih dengan metode oven suhu 130°C.

No Nama Latin Nama Indonesia

1. Asparagus sp. Asparagus

2. Beta vulgaris Bit gula

3. Citrullus vulgaris * Semangka

4. Cucumis Ketimun

5. Cucurbis Waluh

6. Dancus carota Wortel

7. Vicia Faba Kacang merah

8. Hordeum vulgare * Jelai

9. Lactuca sativa Krop selada

10. Lycopersicum escultum Tomat

11. Nicotiana tabacum Tembakau

12. Oryza sativa * Padi

13. Pisum sativum * Kacang kapri

14. Phaseolus spp. * Buncis

15. Panicum sp. Rumput gajah

16. Spinacia oleracea Spinach

17. Sorghum spp.* Sorgum

18. Zea mays * Jagung

19. Triticum spp. * Gandum

Page 17: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

16

Tabel 8.3. Jenis Benih dengan metoda destilasi toluen

No Nama Latin Nama Indonesia

1. Abies spp. -

2. Cedrus spp. -

3. Fagus spp. -

4. Picea spp. -

5. Pinus Pinus

* Benih harus digiling atau ditumbuk.

Page 18: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

17

Tambahan

Peralatan dan Persyaratan

1. Alat penumbuk biji (seed grinder)

Persyaratan

a. Bahan yang digunakan tidak mengabsorpsi air disekitarnya.

b. Pada saat menumbuk/menggiling sedikit mungkin berhubungan dengan udara luar.

c. Kecepatan putaran yang tinggi dari alat hendaknya jangan menimbulkan panas.

d. Kecepatan putaran dapat diatur hingga besar partikel yang dihasilkan sesuai dengan

ketetapan dalam butir 9, bab penumbukan

2. Oven dan perlengkapannya

2.1. Oven

Oven digunakan ialah oven listrik yang dilengkapi dengan termostat dan

termometer dengan ketelitian 0,5°C. Termostat mempunyai fungsi mengontrol

suhu sesuai dengan yang dikehendaki. Kapasitas pemanasan ialah 103°C ± 2°C,

dengan sifat sedemikian rupa yaitu sesudah pemanasan pendahuluan sampai

mencapai suhu yang diperlukan, kemudian apabila dibuka karena akan

memasukakan wadah-wadah ke dalamnya, maka dalam waktu 15 menit sesudah

semua wadah dimasukkan oven harus dapat mencapai suhu semula.

2.2. Wadah

Bahan yang digunakan ialah yang tahan karat atau bahas porselin gelas dengan

tebal 0,5 mm, mempunyai tutup yang rapat untuk menghindari kehilangan dan

penambahan uap air dari udara. Bagian sisi dari wadah tersebut bundar dan

bagian bawahnya datar. Sebelum digunakan wadah harus dikeringkan pada suhu

130°C selama 1 jam dan didinginkan dalam desikator.

Wadah dan tutup harus diberi nomor yang sama supaya jangan salah

pasangannya, karena pada waktu dimasukkan dalam oven wadah harus dibuka

(wadah + tutup keduanya dimasukkan ke dalam oven).

Page 19: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

18

2.3. Desikator

Diameter desikator berkisar antara 20-30 cm.

Desikator yang digunakan ialah Phesphorus pentoxida atau alumina aktif atau

kapur tohor atau silica gel.

3. Alat distilasi

Terdiri dari botol distilasi dengan kapasitas 250 ml yang dihubungkan oleh alat

kondensasi libig dengan gelas penampung hasil distilasi type Bidwell dan Sterling yang

mempunya ukuran dalam ml. setelah proses distilasi selesai, alat tersebut hendaknya

dibersihkan dengan larutan kalium diochromat dalam asal sulfat, dibilasi dengan air

lalu alkohol dan dikeringkan dalam oven.

Page 20: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

19

B. Pengujian Viabilitas Benih Secara Biokimia

(Uji cepat viabilitas benih dengan tetrazolium)

1. Tujuan

Tujuan dari pengujian benih secara biokimia adalah untuk mengetahui viabilitas

(daya hidup) benih secara cepat. Cara ini terutama sangat berguna bagi benih-benih yang

memerlukan jangka waktu lama untuk perkecambahannya, atau bagi benih-benih dorman

yang sangat sulit pematahan dormansinya. Dalam kasus pengujian daya tumbuh uji

biokimia ini kadang-kadang digunakan untuk memeriksa apakah sisa benih yang tidak

tumbuh pada akhir pengujian masih hidup atau sudah mati (terutama bagi benih-benih

yang mempunyai sifat dorman, misal padi).

2. Prinsip

Dalam pengujian biokimia, hidup dan matinya benih didasarkan atas zat pewarnaan

dari jaringan sel hidup suatu indikator. Zat yang digunakan sebagai indikator biasanya

adalah 2.3.5. Triphenil Tetrazolium Chlorida/bromide yang berupa tepung berwarna putih

kekuningan dan bersifat larut dalam air. Apabila larutan garam tetrazolium tersebut

diimbibisi oleh benih, maka dengan bantuan enzim dihidrogenase yang terdapat dalam

sel-sel hidup, akan terjadi proses reduksi, hingga terbentuk zat triphenil formazan yang

mengendap dan berwarna merah. Endapan merah ini sangat stabil hingga tidak larut

dalam pencucian. Dengan demikian jaringan yang hidup akan berwarna merah sedang

jaringan mati akan berwarna putih atau tidak berwarna.

Sebagai tambahan dapat disebutkan selain benih hidup dengan pewarnaan yang

sempurna/seluruhnya merah, dan benih mati yang seluruhnya tidak berwarna, terdapat

benih-benih dengan pewarnaan sebagian-sebagian. Perbandingan antara bagian yang

merah dan bagian yang tidak berwarna serta daerah dimana necrotic itu terdapat

menentukan hidup/matinya benih.

Page 21: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

20

3. Bahan yang dibutuhkan

- Benih yang diuji: 4 x 100 butir

- Zat kimia 2.3.5. Triphenyl Tetrazolium Chlorida/ Bromida

- Kertas media

- Air bersih: untuk meredam kertas media dan benih

- Air destilasi/aquadest: untuk melarutkan garam tetrazolium.

4. Peralatan yang dibutuhkan

- Oven

- Pinset

- Scalpel

- Jarum

- Beaker Glass

- Saringan teh

- Timbangan analitik (untuk menimbang garam tetrazolium)

- Stereo Microscope/ kaca pembesar.

5. Cara pelaksaan

1. Membuat larutan 1,0 %, 1 gram garam Tetrazolium dilarutkan dalam 100 ml

aquades.

2. Membuat larutan 0,5 %, 1 gram garam Tetrazolium dilarutkan dalam 200 ml

aquades.

Keterangan: Apabila pH air destilasi/aquades tidak diantara 6,5-7,0 , harus digunakan

larutan buffer.

Pelaksanaan pengujian:

Benih yang telah dipersiapkan diletakkan di antara kertas media yang basah selama

satu malam (+ 16 jam ), atau direndam air dalam gelas piala (beaker glass) selama 18-

20 jam. Pemilihan cara pelaksanaan tahap pertama (pelunakan) ini tergantung dari

jenis benihnya (Tabel 8.4).

Page 22: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

21

Tahap kedua:

Perlakuan terhadap benih agar penyerapan larutan Tetrazolium mudah mencapai

lembaga.

- Perlakuan dengan cara ditusuk, dibelah longitudinal, diiris sejajar/segaris dengan

embrio dan lain-lain.

Penilaian cara perlakuan tergantung dari jenis benihnya (lihat daftar). Untuk benih

Leguminoceae dengan ukuran kecil dan benih Brassicaceae hanya dikupas kulit

bijinya saja.

Selama pelaksanaan pemasukkan/pembelahan/pengikisan/pengupasan benih

harus dijaga jangan sampai kering. Kertas alas untuk mengiris harus basah dan

benih yang telah diperlakukan dimasukkan dalam beaker glass berisi air.

- Setelah benih sejumlah 400 selesai diperlakukan, tuangkan air perendam dengan

jalan ditiriskan pada saringan/kasa plastik (saringan teh).

- Rendam kembali benih tersebut dengan larutan Tetrazolium secukupnya sampai

benih terendam seluruhnya. Lama perendaman tergantung pada jenis benih yang

diuji, jagung 2-6 jam pada suhu 30 0C.

- Segera diletakkan di ruangan gelap/oven dengan suhu 30°C

Untuk mempercepat proses pewarnaan dapat digunakan suhu 40°C

- Lama proses pewarnaan tergantung dari jenis benihnya (Tabel 8.4).

Tahap Ketiga: Evaluasi/pengamatan

Setelah proses pewarnaan biji harus segera diamati:

- Tuang larutan Tetrazolium dengan menggunakan saringan teh, cuci benih di air

mengalir sampai bersih (bebas dari larutan Tetrazolium).

- Rendam dalam air bersih.

- Amati benih satu persatu dengan kaca pembesar, klasifikasikan sesuai dengan

gambar kriteria standar ISTA (terlampir)

- Apabila perlu gunakan mikroskop stereo

- Laporan hasil pengamatan diisi pada kartu uji cepat viabilitas.

Page 23: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

22

Tabel 8.4. Perlakuan dan lama pelunakan serta pewarnaan pada uji cepat viabilitas/tetrazolium tes.

Benih

Metode Pelunakan Metode perlakuan untuk proses pewarnaan

Lama perendaman dalam larutan tetrazolium (jam)

Pengamatan

Dilembap-kan antara kertas (jam)

Direndam (jam)

Pada 30°C

Pada 40°C

Cara

Padi 5-15 2 Diiris diagonal diatas embrio 3-6 2-4 Kupas kulit biji, embrio dibelah

dua

Jagung

5-15 2 Dibelah dua longitudinal tepat

ditengah embrio

2-6 1,5 - 4 Teruskan belas irisan yang

sudah ada sampai putus

Sorgum 5-15 2 Dibelah dua longitudinal tepat

ditengah embrio

2-6 1,5 - 4 Teruskan belas irisan yang

sudah ada sampai putus

Kedelai 10-15 2-4 Langsung direndam

tetrazodium

3-6 2-4 Kupas kulit biji, amati plamula

dengan dibelah dua

Kacang hijau 10-15 2-4 Langsung direndam

tetrazodium

3-6 2-4 Kupas kulit biji, amati plamula

dengan dibelah dua

Kacang tanah 10 -15 4 Kupas kulit biji, direndam

tetrazolium

4-7 3-6 Langsung diamati

Kol/ sawi/ petai 5-15 - Langsung direndam

tetrazolium

5-8 4-8 Kupas kulit biji

Wortel 5-15 - Tusuk dengan jarum bagian

dekat di bawah embrio

5-8 4-8 Dibelah lateral

Page 24: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

23

Terong/ tomat/

lombok

5-15 - Tusuk dengan jarum bagian

dekat di bawah embrio

7 6-8 Dibelah lateral

Centrocema/

siratro/

Colopogonium/

Crotalaria/

Lamtoro*)

15-20 - Kupas kulit direndam

tetrazolium

3-6 2-4 Amati plumula + kotaledon +

radicle

Keterangan:

- Konsentrasi larutan Tetrazolium 0,5% untuk benih berukuran kecil dan 1% untuk benih berukuran besar.

- Sebelum drendam dalam larutan tetrazolium, benih harus sudah imbibisi/membengkak sempurna

- Pemilihan metode pelunakan/imbisi berdasarkan tebal/tipisnya kulit biji. Untuk biji berkulit keras *) seperti Centrocema, siratro,

colopogonium, crotalaria, lamtoro dan sebagainya biji harus dilukai (perlakuan pendahuluan) sebelum dilunakan.

- Proses pewarnaan harus berlangsung di ruang gelap. Apabila digunakan suhu 30°C (sama dengan suhu kamar di Negara tropis),

maka bilamana belum tersedia oven, beaker glass dapat ditempatkan di ruangan gelap (missal dalam kardez, laci meja, dan

sebagainya).

Page 25: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

24

C. Penetapan Berat 1000 Butir

1. Tujuan : Untuk mengetahui mutu/kualitas suatu benih berdasarkan beratnya.

2. Prinsip : Berat 1000 butir ditetapkan dengan mengambil 100 butir untuk setiap ulangan

yang berasal dari fraksi benih murni ditimbang dan ditetapkan beratnya.

3. Bahan-bahan : Benih yang diuji (dari fraksi benih murni), kantong kertas

Perlatan : Pinset, timbangan analitik untuk menimbang benih, petridish.

4. Cara :

- Dari fraksi benih murni ambil secara acak 100 butir dengan 8 ulangan

- Timbang tiap-tiap ulangan dalam gram dengan ketelitian seperti menimbang contoh

kerja analisa kemurnian.

- Hitung variance (ragam), standar deviasi dan koefisen variasi dengan menggunakan

rumus seperti di bawah ini:

a.

V = variance (ragam) X = berat masing-masing ulangan (dalam gram) n = jumlah ulangan

b. S = Standar deviasi V = variance

c. Koefisien variasi :

x = berat rata-rata 100 butir

Penetapan berat 100 butir boleh dihitung apabila:

Koefisien variasi ≤ 6 untuk benih chaffygrass dan ≤ 4 untuk benih lainnya.

Apabila koefisien variasi melebihi dari limit yang ditetapkan seperti tersebut di atas, maka

timbang 8 ulangan lagi, lalu hitung standar deviasi dari 16 ulangan. Apabila masih

melampaui limit, buang ulangan yang menyimpang dari berat rata-rata.

Page 26: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

25

Berdasarkan berat 100 butir 8 ulangan atau lebih maka berat 1000 butir adalah 10 × x

dengan ketelitian sama dengan contoh kerja analisa kemurnian.

Contoh: Berat 1000 butir gabah adalah:

X X2

X1 2,542 6,541

X2 2,549 6,047

X3 2,376 5,645

X4 2,378 6,175

X5 2,495 6,225

X6 2,397 5,746

X7 2,382 5,674

X8 2,542 6,462

∑x = 19,673 ∑ x2 = 48,44

x = 2,460

Harga koefisien variasi ≤ 4,0

maka berat 1000 butir :

10 × x = 10 × 2,460 = 24,60 gram

Page 27: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

26

D. Pengujian Daya Berkecambah

Perkecambahan benih merupakan salah satu kriteria yang berkaitan dengan kualitas

benih. Di pihak lain perkecambahan benih juga merupakan salah satu tanda dari benih

yang telah mengalami proses penuaan.

Tujuan Uji Perkecambahan

Tujuan Uji Perkecambahan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain

1. Untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan nilai pernanaman benih:

- Untuk usaha tani, benih merupakan masukan utama yang tidak dapat diganti

dengan masukan lain

- nilai penanaman yang dimaksudkan adalah kemampuan/persentase

perkecambahan dan jumlah kecambah yang dapat nongol ke permukaan lahan,

karena bagi petani yang amat penting adalah berapa persen dari jumlah benih yang

dapat ditanam dapat tumbuh.

2. Untuk membandingkan antar seed lot:

- salah satu kriteria yang dapat dipakai untuk menilai kualitas benih dalam suatu seed

lot adalah berapa persen tingkat viabilitasnya (perkecambahan), karena semakin

tinggi nilai persentasenya, semakin baik kualitas seed lotnya.

- jika memiliki lebih dari satu seed lot benih dari varietas yang sama, maka seed lot

yang harus dipakai terlebih dahulu adalah seed lot yang memiliki persentase

perkecambahan yang lebih rendah, dan yang nilai persentase perkecambahannya

lebih tinggi dipakai untuk musim tanam mendatang karena seed lot ini memiliki

storabilitas yang lebih lama.

3. Untuk menghitung kebutuhan benih dalam usaha tani:

- dengan mengetahui persentase viabilitas benih, berat seribu butir, jarak tanam dan

jumlah benih per lubang, dapat dihitung jumlah benih yang dibutuhkan untuk usaha

tani dengan luas areal tertentu.

Page 28: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

27

4. Menilai kualitas benih:

- salah satu parameter yang dapat dipakai untuk menilai kualitas benih adalah

persentase viabilitas. Semakin tinggi nilai persentase viabilitas berarti semakin baik

kualitas benih, terlebih bila parameter yang lain mendukung.

5. Untuk mengetahui tingkat/lanjut deteriorasi:

- benih merupakan suatu kehidupan sehingga akan mengalami proses menua, baik

terjadi secara kronologis maupun secara fisiologis yang disebabkan oleh deraan

alam.

- derajat laju deteriorasi ditentukan oleh besarnya penyimpangan yang terjadi. Salah

satu parameternya adalah nilai persentasi viabilitas benih, karena semakin besar

penyimpangan yang terjadi, persentase viabilitas benih akan menurun.

6. Untuk menduga storabilitas:

- tidak semua benih setelah selesai diproses langsung dipakai untuk usaha tani. Ada

sebagian yang harus disimpan lebih dahulu untuk menanti musim tanam yang tepat,

baru kemudian dipakai.

- selama dalam penyimpanan benih akan mengalami proses menua dan hal ini dapat

dilihat dari turunnya nilai persentase viabilitas yang diperoleh.

- semakin tinggi persentase viabilitas pada awal penyimpanan, jika faktor lain selama

penyimpanan mendukung, maka storabilitas benih semakin panjang.

7. Untuk menentukan apakah nilai persentase viabilitas memenuhi batas nilai ambang

yang sesuai dengan peraturan:

- salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu benih dapat diberi sertifikat

adalah nilai persentasi viabilitas harus sama atau lebih tinggi dari nilai ambang yang

ditentukan oleh peraturan untuk kelas benih tertentu yang diberlakukan oleh

negara penghasil benih.

- jika nilai persentase viabilitas benih di bawah batas minimal maka benih tidak akan

diberi sertifikat.

Page 29: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

28

8. Untuk menentukan batas kadaluwarsa sertifikat:

- sertifikat dari benih memiliki batas kadaluwarsa (expire date) masa berlakunya

sertifikat. Hal ini berkaitan dengan kondisi benih.

- lamanya batas kadaluwarsa dari suatu benih ditentukan antara lain oleh kualitas

benih. Salah satu parameter yang dipakai untuk menentukan kualitas benih adalah

nilai persentase viabilitas.

- jika faktor lain mendukung, maka semakin besar nilai persentase viabilitas, semakin

lama pula batas waktu kadaluwarsa masa berlakunya sertifikat yang diterbitkan.

Prosedur

Beberapa hal yang berkaitan dengan prosedur pengujian perkecambahan benih di

laboratorium sertifikasi benih.

1. Working sample:

- secara teoritis working sample untuk pengujian perkecambahan benih

merupakan sebagian dari hasil pengujian kemurnian benih; karena yang ingin

diketahui nilai persentase viabilitasnya adalah benih murni.

- dalam prakteknya, jika hasil pengujian kemurnian benih memiliki persentasi

tinggi, maka sample dapat diambil langsung dari submitted sample.

2. Besarnya working sample:

- berdasarkan ketentuan ISTA, besarnya working sample untuk setiap varietas

dapat berbeda, tetapi untuk benih cerealia dan hortikultura besarnya ditentukan

minimal 400 butir.

- working sample ini dalam pengujian dapat dipecah menjadi empat, delapan dan

enam belas, tergantung dari ukuran benih.

3. Pengamatan:

hasil pengamatan pada waktu melakukan pengujian perkecambahan dibagi menjadi

beberapa macam; antara lain:

a. Kecambah normal:

* pada uji perkecambahan, yang dihitung sebagai kecambah adalah kecambah

yang normal.

Page 30: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

29

* kecambah normal yang ada masih perlu diteliti apakah kecambah tersebut

terserang penyakit atau tidak.

* pengamatan terhadap jumlah kecambah normal dilakukan pada periode

tertentu dan diakhiri setelah waktu tertentu sesuai dengan ketentuan.

b. kecambah abnormal.

c. benih keras (hard seed).

d. benih segar tidak berkecambah.

e. benih mati.

Definisi

1. Berkecambah:

- benih dikatakan berkecambah jika dari benih tersebut telah muncul plumula dan

radikula dari embrio.

- plumula dan radikula yang tumbuh diharapkan dapat menghasilkan kecambah yang

normal, jika faktor lingkungan mendukung.

2. Kecambah normal:

- kecambah yang memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi tanaman yang normal

jika ditanam dengan lingkungan yang mendukung, memiliki hypocotyl, epicotyl yang

berkembang biak, tanpa kerusakan terutama pada jaringan pendukung (contact

tissue) dan bagi dicotyledoneae plumula normal.

- untuk Graminae, perkembangan daun pertama baik dan dapat muncul dari

coleoptyl.

- kecambah yang memiliki satu cotykedone bagi monocotyledoneae dan dua

cotyledone bagi dicotyledoneae.

- kecambah dengan sedikit kerusakan, tetapi tampak kuat dan menujukkan

keseimbangan pertumbuhan dari bagian-bagian kecambah:

* pada Zea, Malvaceae, Cucurbitaceae, Leguminosae, kerusakan pada primary

root, tetapi telah tumbuh akar-akar cabang lateral yang banyak dan panjang

yang diperkirakan dapat menopang pertumbuhan kecambah selanjutnya.

Page 31: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

30

* kecambah dengan kerusakan superficial, busuk pada bagian-bagian kecambah

tetapi kerusakannya terbatas dan tidak pada jaringan penghubung.

* kecambah dari dicotyledoneae yang memiliki satu cotyledone yang sehat dan

kuat.

- kecambah dari tanaman parenial, jika panjang hypocotyl dan primary root empat

kali panjang benih dengan bagian lain tampak normal.

- kecambah yang membusuk sebagai akibat serangan cendawan/bakteria tetapi

semua bagian kecambah, yaitu plumula, radikula, dan cotyledone, ada dan diyakini

bahwa sumber penyakit tidak berasal dari benih.

3. Kecambah abnormal:

(a) kecambah yang rusak:

* tanpa cotyledone.

* kecambah yang mengalami penyempitan.

* kecambah yang terbelah.

* kecambah yang bagian-bagiannya terputus atau patah.

* kecambah tanpa primary root.

(b) kecambah yang berubah bentuk (deformed)

* kecambah yang lemah dan pertumbuhan bagian-bagiannya tidak seimbang.

* kecambah yang pertumbuhannya spiral.

* kecambah yang plumula dan radikulanya tidak berkembang.

* kecambah yang pucuk atau taruknya membusuk.

* coleoptyl tidak berdaun.

* kecambah yang sukulen atau transparan.

* kecambah yang tidak berkembang lebih lanjut.

(c) kecambah yang membusuk:

* kecambah yang bagian-bagiannya membusuk sehingga tidak dapat berkembang

lebih lanjut/menghambat pertumbuhannya, kecuali dapat dipastikan bahwa

sumber penyakit bukan berasal dari benih (seed born disease).

Page 32: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

31

4. Benih keras (hard seed):

- benih Leguminosae dan Malvaceae yang sampai batas akhir pengamatan tetap

keras karena tidak terjadi proses imbibisi karena kulit benih yang impermeabel

terhadap air. Berdasarkan pengujian dengan tetrazolium benih tersebut masih

hidup.

5. Benih segar tidak berkecambah (fresh ungerminated seed):

- benih yang sampai batas akhir pengamatan tidak berkecambah, karena dorman

atau sebab lain, meskipun benih tersebut berimbibisi dan berdasarkan hasil

pengujian dengan tetrazolium benih tersebut hidup.

6. Benih mati (dead seed):

- benih yang sampai batas akhir pengamatan tidak berkecambah, dan tidak dapat

digolongkan ke dalam hard seed maupun fresh ungerminated seed, dan pada

pengujian dengan tetrazolium benihnya terbukti bahwa benih tersebut mati.

7. persentase perkecambahan:

- persentase perkecambahan dihitung dari benih yang berkecambah normal, dibagi

dengan jumlah benih yang dikecambahkan dikalikan 100.

Persentase daya berkecambah dihitung dengan rumus:

KN 1 + KN 2 + KN a

DB = ---------------------------------------- x 100%

Jumlah benih yang dikecambahkan

DB = Daya berkecambah

KN 1 = Jumlah kecambah normal pada pengamatan pertama

KN 2 = Jumlah kecambah normal pada pengamatan kedua

KN a = Jumlah kecambah normal pada pengamatan terakhir

Page 33: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

32

Pelaksanaan Pengujian

Pengujian perkecambahan selalu dilaksanakan di laboratorium. Hal ini dilakukan atas

dasar beberapa pertimbangan, antara lain:

1. Kondisi lingkungan dapat dimanipulasi:

- selama periode pengujian itu faktor lingkungan dapat dibuat seoptimal mungkin

sesuai dengan persyaratan perkecambahan benih yang diuji sehingga benih

memperoleh peluang yang maksimal untuk berkecambah.

- hasil pengujian perkecambahan dapat menggambarkan kondisi benih yang

sesungguhnya dan bukan disebabkan oleh faktor lingkungan.

- agar pengujian dapat diulang dengan kondisi lingkungan yang relatif sama.

2. Memberi peluang benih untuk berkecambah:

- pengujian yang dilakukan di laboratorium dengan metode pengujian tertentu akan

memberi peluang yang sama bagi semua benih untuk dapat berkecambah.

3. Lama waktu pengujian:

- karena kondisi lingkungan yang memadai, maka waktu yang dibutuhkan untuk

berkecambah relatif lebih singkat.

Pengujian benih di laboratorium dengan faktor lingkungan yang dibuat memadai

untuk perkecambahan benih seringkali dipermasalahkan oleh petani pengguna benih.

Alasannya antara lain sebagai berikut:

1. Hasil pengujian hanya menggambarkan viabilitas benih, sedangkan daya tumbuh benih

tidak, sehingga kemampuan benih untuk bersaing atau beradaptasi dengan kondisi

lahan tidak terlihat.

2. Karena faktor lingkungan selama periode perkecambahan dibuat seoptimal mungkin

maka hasil perkecambahan di laboratorium selalu lebih tinggi daripada kenyataan di

lapangan. Hal ini karena kondisi di lapangan tidak seoptimal di laboratorium sehingga

benih, meskipun dapat berkecambah tetapi sering kali tidak mampu nongol ke

Page 34: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

33

permukaan lahan karena daya tumbuhnya tidak baik. Hal ini tentu sangat merugikan

petani pengguna benih.

3. Mengacaukan perhitungan jumlah benih yang dibutuhkan persatuan luas sehingga

petani harus membeli benih dengan jumlah yang lebih banyak dari jumlah benih

berdasarkan persentase viabilitas yang tercantum dalam sertifikat. Akibat benih tidak

dapat berkecambah atau dapat berkecambah tetapi tidak mampu keluar ke

permukaan lahan, maka petani harus melakukan penyulaman.

Salah satu jalan keluar untuk mempertemukan kedua kepentingan tersebut,

pemerintah kemudian mendirikan Balai Pengujian Benih di beberapa daerah, terutama

disentra produksi suatu komoditi dengan harapan hasil pengujiannya dapat mendekati

kenyataan karena kondisi lingkungan hampir sama. Hal ini sangat terasa di Indonesia yang

memiliki areal yang sangat luas dengan kondisi lingkungan yang sangat beragam, dan

waktu tanaman yang tidak sama.

Persiapan Media Perkecambahan

Untuk pengujian perkecambahan dapat dipakai berbagai media perkecambahan.

Untuk melakukan pengujian ini Anda dapat memilih media yang sesuai untuk suatu benih.

Media perkecambahan yang digunakan akan mempengaruhi hasil pengujian.

Media perkecambahan yang biasa dipakai untuk pengujian antara lain:

1. Kertas substrat:

Kertas substrat yang dapat dipakai sebagai media perkecambahan harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut:

a. tidak mengandung bahan yang bersifat racun, zat penghambat bagi

perkecambahan.

b. dapat menyediakan air yang cukup untuk proses perkecambahan (imbibisi)

untuk periode tertentu yang relatif lama atau selama periode perkecambahan

sehingga tidak setiap waktu harus diberikan tambahan air.

c. homogen, artinya kertas substrat harus dapat menyediakan SOF secara merata,

sehingga dapat memberi peluang yang sama bagi benih yang dikecambahkan.

Page 35: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

34

d. kertas substrat harus cukup kuat, tidak mudah rusak oleh pertumbuhan akar

atau plumula, tetapi juga tidak menghambat pertumbuhan kecambah.

e. kertas substrat tidak boleh mengandung mikroorganisme patogen.

2. Pasir:

- karena pertimbangan ekonomis, seringkali untuk pengujian benih varietas tertentu

digunakan media perkecambahan pasir; karena ukuran benih yang relatid besar dan

pasir dapat dipakai lebih dari satu kali.

- jika akan menggunakan pasir sebagai media perkecambahan maka pasir itu harus

memenuhi persyaratan, yaitu antara lain:

a. pasir yang akan dipakai harus diayak dahulu dengan ayakan yang memiliki mata

dengan diameter 0,05 – 0,8 mm, tergantung jenis benihnya.

b. setelah diayak pasir harus dicuci dan disterilkan.

c. perbandingan pasir dengan air tergantung jenis benihnya.

d. jika campuran air dan pasir dikepal tidak ada lagi air yang menetes, maka secara

umum jumlah kandungan air sudah memadai untuk proses imbibisi. Hal ini berarti

bahwa jumlah air sudah memadai dan jumlah oksigen yang tersedia juga cukup.

3. Tanah:

Pengujian perkecambahan seringkali juga memakai tanah sebagai media

perkecambahannya, atau campuran tanah dengan kompos, atau bahkan seringkali

hanya memakai kompos saja. Hal ini dilakukan jika tampak adanya gejala keracunan

jika memakai media lain.

Penambahan kompos pada media tanah digunakan untuk meningkatkan WHC dan

untuk meningkatkan erasi. Perbandingan antara tanah dan kompos tergantung pada

jumlah air yang dibutuhkan untuk perkecambahan dan kondisi tanahnya. Secara umum

media tanah dikatakan cukup memadai apabila media tersebut dikepal makan kepalan

ini akan hancur jika ditekan dengan jari.

Hambatan penggunaan media tanah untuk pengujian perkecambahan, antara lain

sukar dilakukan pengamatan terhadap struktur pertumbuhan akar.

Page 36: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

35

Persiapan Benih Sebelum Dikecambahkan

Persiapan benih dan penentuan benih yang akan diuji sangat menentukan

validitas hasil pengujian.

1. Penentuan benih yang akan diuji

Benih yang akan diuji harus benar-benar dapat mewakili populasi dan dipilih secara

acak serta harus dilakukan seobjektif mungkin. Untuk menghindari subjektivitas analis,

ada beberapa cara untuk menentukan benih yang akan diuji:

a. Dipilih dengan tangan (hand counting):

- working sample yang jumlahnya lebih dari 400 butir dihamparkan di meja serata

mungkin, kemudia dibagi sesuai dengan ulangan (4, 8, 16). Dari masing-masing

bagian tersebut diambil benih yang akan dikecambahkan.

- dengan metode ini seringkali faktor subjektivitas masih masuk, karena ada

kecenderungan bagi analis untuk memilih benih yang baik untuk diuji.

b. Papan penghitung (counting board):

- memiliki lubang sesuai dengan ulangan (100, 50, 25), kemudian dilihat apakah

setiap lubang telah berisi benih (setiap lubang satu butir), sisa benih

disingkirkan.

- papan penghitung diletakkan di atas media perkecambahan, kemudian alas papan

penghitung ditarik keluar sehingga benih yang ada pada setiap lubang jatuh ke

media perkecambahan.

- dengan metode ini objektivitas sangat tinggi, karena analis tidak dapat memilih.

c. Vacuum counting:

- alat ini biasanya hanya dipakai untuk benih yang relatif kecil dan dengan metode

perkecambahan uji di atas kertas/uji antar keras.

- alat ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala yang biasa berbentuk bulat,

berlubang sesuai dengan jumlah benih yang dibutuhkan, sedangkan bagian

kedua berupa alat penghisap, seperti penghisap debu.

- cara kerjanya sebagai berikut: bagian kepala ditaburi working sample, kemudian

kran dibuka sehingga benih akan terhisap ke setiap lubang.

Page 37: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

36

- perlu diperhatikan apakah setiap lubang sudah terisi maka bagian kepala

tersebut kemudian dibalik sehingga sisa working sample tumpah.

- letakkan bagian kepala di atas media perkecambahan dan kran kemudian

ditutup. Bagian kepala diketok perlahan agar benih jatuh ke media

perkecambahan.

- dengan metode ini objektivitas pemilihan benih yang akan diuji tinggi.

2. Persiapan benih dalam rangka pematahan dormansi

Seringkali benih yang akan diuji perkecambahannya sedang dalam keadaan dormansi.

Kadangkala diperlukan pula suatu perawatan yang dapat merangsang perkecambahan,

antara lain:

a. efek cahaya:

- sebelum dikecambahkan benih seringkali dijemur dalam jangka waktu tertentu,

terutama benih yang memiliki pigmen pada kulit benihnya, karena pigmen

tersebut dapat berfungsi sebagai fotosel yang dapat mengubah cahaya menjadi

energi yang dapat dipakai untuk perkecambahan benih.

b. efek suhu:

- sebelum dikecambahkan benih seringkali perlu mendapat perawatan suhu tinggi

atau rendah untuk merangsang perkecambahannya.

c. penyimpanan kering atau basah selama jangka waktu tertentu sebelum benih

dikecambahkan.

d. predrying:

- benih dikeringkan dengan suhu < 40°C selama periode tertentu, maksimum 7

hari, dengan sirkulasi udara yang baik. Setelah itu benih ditempatkan pada suhu

ruangan.

e. prechilling:

- benih diletakkan di tempat basah/lembab, dengan suhu antara 5-10°, selama 1

sampai 7 hari.

- dipindahkan ke suhu ruangan.

f. prewashing:

Page 38: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

37

- benih direndam kemudian dicuci untuk menghilangkan inhibitor yang terdapat

pada permukaan benih.

- suhu air 20-25°C.

g. potasium nitrat:

- kertas substrat dibasahi dengan larutan KNO3.

h. giberellic acid (GA-3) 500 ppm.

i. modifikasi kulit benih dan struktur lain:

- menggunting kulit benih (clipping)

- menusuk kulit benih (piercing)

- menggores kulit benih (scratching)

- membuang pulp yang membungkus benih.

Metode Uji Perkecambahan

Untuk mengecambahkan benih dapat dipakai beberapa metode. Pemilihan metode ini

harus disesuaikan dengan benih yang akan diuji, karena metode pengujian dapat

mempengaruhi hasil pengujian.

Metode pengujian yang sering dipakai adalah:

a. Uji di atas kertas:

- ambil kertas substrat yang telah dibasahi dua atau tiga lembar. Letakkan di cawan

petridis atau cawan persegi. Benih yang akan dikecambahkan kemudian di atur di

atas kertas.

b. Uji di atas kertas dimiringkan:

- perlakuannya sama dengan di atas, tetapi peletakannya di dalam seed germinator

dimiringkan.

c. Uji antar kertas:

- ambil dua atau tiga lembar kertas substrat berukuran 20 x 30 cm yang telah

dibasahi. Lipat di tengahnya.

- lipatan dibuka kembali dan benih kemudian diatur pada salah satu bagian. Kertas

kemudia dilipat kembali. Demikian juga bagian tepinya sehingga jadi sepeti amplop.

Page 39: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

38

d. Uji antar kertas dimiringkan:

- sama dengan di atas, tetapi peletakannya di dalam seed germinator dimiringkan.

e. Uji kertas digulung didirikan:

- ambil dua atau tiga lembar kertas substrat berukuran 20 x 30 cm yang telah

dibasahi. Benih kemudian diatur dua atau tiga cm dari sisi memanjang, ditutup

dengan satu lembar kertas dan digulung.

- gulungan ini diletakkan dalam seed germinator dalam posisi berdiri.

- uji ini sering dimodifikasi dengan pemberian plastik untuk memperkuat kertas

substratnya.

Catatan

1. untuk uji viabilitas working sample diambil dari hasil uji kemurnian benih.

2. jika hasil uji kemurnian benih > 98%, working sample dapat diambil dari submitted

sample.

3. jumlah benih yang diuji 400 dengan ketentuan pada waktu mengecambahkan dapat

dibagi 4, 8, 16.

4. benih tidak diberi perlakuan sebelum diuji, kecuali dalam kasus tertentu.

5. jika sebelum pengujian dilakukan perawatan, maka perawatan yang dilakukan

dicantumkan pada waktu memberikan/menerbitkan sertifikat.

6. pada waktu mengecambahkan, jarak antar benih harus cukup lebar.

7. tempat perkecambahan harus dapat menyediakan SOF yang mendukung proses

perkecambahan dan perkembangan kecambah.

8. media perkecambahan harus homogen dan dapat menyediakan cukup air selama

periode perkecambahan.

9. batas waktu pengujian cukup lama (sesuai dengan ISTA) sehingga dapat dipilah

antara yang berkecambah normal dan yang abnormal.

10. perhitungan pertama dilakukan jika sebagian besar kecambah telah berkembang

sedemikian rupa sehingga dapat dipilah antara kecambah normal dan abnormal.

11. kecambah normal, abnormal, membusuk, benih busuk, mati, diambil pada hitungan

pertama.

12. pengamatan dilakukan beberapa kali sampai batas waktu pengujian.

Page 40: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

39

13. jika pada akhir batas waktu pengamatan terdapat benih yang mulai berkecambah,

maka dimungkinkan perpanjangan waktu batas akhir.

14. jika kulit benih menghambat perkembangan kecamah, maka kulit benih harus

dilepas.

15. jika hasil perhitungan antara ulangan melampaui batas maka uji perkecambahan

harus diulang.

Persyaratan Seed Germinator

Persyaratan alat pengecambah antara lain:

1. diusahakan suhu dalam germinator dapat diatur antara 10-35°C.

2. selisih suhu tidak boleh lebih dari 1°C.

3. perubahan suhu tidak boleh lebih dari 1 jam antara suhu 10-30°C

4. kelembaban udara diusahakan 100%

5. jika dibutuhkan cahaya, maka cahaya yang masuk jangan mempengaruhi suhu dan

kelembaban dalam germinator.

6. pengaturan suhu dan kelembaban dalam germinator sedapat mungkin dilakukan

secara otomatis.

7. mudah diganti komponen-komponennya.

8. mudah dibersihkan.

Alat Perkecambahan

Untuk mengecambahkan benih dapat dipakai germinator, antara lain:

1. Jacobson atau Copenhagen Table:

- alat ini terdiri dari lempeng tempat meletakkan kertas substrat dan benih.

- kertas substrat diusahakan selalu basah dengan mencelupkan kertas substrat

tersebut ke dalam waterbath.

- untuk mencegah kekeringan, seed bad ditutup dengan tutup yang memiliki lubang

kecil untuk ventilasi, tetapi tidak menyebabkan terjadinya evaporasi.

- pengaturan suhu dilakukan dengan mengatur suhu waterbath atau suhu ruangan.

- alat ini ditempatkan di ruangan dengan cahaya alami atau buatan.

Page 41: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

40

2. Germinator cabinet:

- alat pengecambah dengan suhu tetap atau suhunya dapat diubah, dan cahaya

matahari dapat masuk atau tidak.

- alat ini biasa disebut sebagai alat pengecambah kering, di mana perkecambahan

harus dilakukan ditempat tertutup atau tempat yang basah agar benih tidak menjadi

kering dan berkecambah.

- pengaturan suhu dan cahaya diatur secara otomatis.

3. Walking chamber atau ruang perkecambahan:

- suhu dalam ruang perkecambahan konstan dengan suhu tertentu.

- dapat berupa ruangan kering atau basah, dengan atau tanpa cahaya.

- pada prinsipnya tempat pengecambah benih dapat dipindah-pindah dari satu

ruangan ke ruangan lain yang berbeda suhunya.

E. Pengujian Kemurnian Benih

Tujuan dari pengujian kemurnian benih adalah untuk mengetahui komposisi dari

contoh benih yang diuji yang akan mencerminkan komposisi dari kelompok benih

darimana contoh itu diambil dengan cara-cara yang sudah ditetapkan.

Pada prinsipnya pengujian kemurnian benih di laboratorium ialah melakukan analisis

kemurnian fisik (berdasarkan identitas yang telah ditetapkan) dengan jalan memisah

contoh benih ke dalam 3 komponen yaitu (1) komponen benih murni, (2) benih tanaman

lain, dan (3) kotoran benih. Namun untuk benih padi dipisahkan ke dalam 4 komponen

yaitu (1) benih murni, (2) benih varietas lain, (3) benih tanaman lain dan biji gulma, dan

(4) kotoran benih.

Benih murni meliputi varietas dari setiap spesies yang diakui sebagaimana yang

diakui oleh pengirim atau yang ditemui dalam pengujian di laboratoriun. Yang

dikelompokkan kedalam benih murni adalah: (1) benih matang dan tidak rusak, (2) benih

yang ukurannya kurang /pecah tapi lebih dari setengah ukuran asalnya, (3) berkerut,

Page 42: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

41

kurang matang, dan sudah berkecambah (bagi benih tertentu) tapi dalam keadaan dapat

ditentukan dengan pasti sebagai spesies yang diakui. Pada biji dari Leguminose,

Cruciverae, Conmiverae, apabila kulit bijinya lepas seluruhnya maka biji tersebut dianggap

sebagai kotoran benih.

Benih tanaman lain atau benih varietas lain meliputi tanaman pertanian yang tidak

termasuk jenis/kultivar yang namanya ditentukan pada label. Yang termasuk ke dalam biji

gulma adalah biji, bublet, dan tuber dari tumbuh-tumbuhan yang dinyatakan sebagai

gulma menurut undang-undang, peraturan resmi atau pendapat umum. Ke dalam benda

mati (kotoran benih) termasuk antara lain : tanah, pasir, sekam, biji hampa, batu, batang,

daun, bunga, potongan kulit kayu dan bentuk-bentuk lain yang menyerupai benih

tanaman dan gulma.

Perbedaan varietas pada benih yang diuji dapat dilihat dari ukuran, bentuk, warna,

panjang/pendeknya rambut, bulu pada ujung lemma, warna pada ujung gabah. Pada

jagung dapat dilihat pada tipe kernel (mutiara, gigi kuda, dsb.), warna biji, ukuran biji,

panjang, lebar, ketebalan dan bentuk biji. Pada kedelai dapat dilihat dari bentuk biji,

ukuran biji, warna hilum, dan warna biji.

Bobot minimum contoh kerja untuk pengujian kemurnian harus memenuhi

persyaratan yang ditentukan (standard ISTA), misalnya padi 60-75 gram, jagung 900 g,

kedelai 500 g, bayam 2g, cabe besar 15g, kangkung 100g, tomat 7g, kacang panjang 100g.

Analisis kemurnian benih merupakan analisis tunggal dengan menggunakan contoh

keja standar ISTA. Apabila hendak melakukan analisa ganda maka digunakan ½ contoh

kerja dengan 2 kali ulangan.

Hasil pengujian kemurnian dinyatakan dalam persen dengan 2 desimal. Apabila bobot

contoh kerja kurang dari 25 g, persentase bobot dari masing-masing komponen dihitung,

terhadap total bobot semua komponen dan bukan terhadap bobot awal contoh kerja.

Meskipun demikian total bobot tersebut harus dibandingkan dengan bobot awal untuk

mengecek adanya kehilangan atau kesalahan lain (toleransi 1%). Apabila bobot contoh

kerja lebih besar dari 25 gram, persentase bobot dari benih tanaman lain dan kotoran

benih dihitung terhadap bobot awal contoh kerja. Komponen benih murninya tidak perlu

Page 43: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

42

ditimbang tetapi dihitung dengan mengurangi angka 100% dengan jumlah persentase

bobot kedua komponen lainnya.

F. Pengujian Kesehatan Benih

Untuk mencegah atau menguragi timbulnya penyakit yang terbawa oleh benih,

sebaiknya digunakan benih yang bebas dari jasad yang bersifat patogenik. Semua

golongan patogen tanaman seperti cendawan, bakteri, virus, dan nematoda dapat

terbawa oleh benih. Untuk mengetahui adanya patogen yang terbawa benih dapat

dilakukan pengujian kesehatan benih.

Maksud dari pengujian kesehatan benih adalah untuk :

1. Mengetahui inokulum yang patogenik, sehingga dapat ditentukan kondisi kesehatan

dari kelompok benih.

2. Mempelajari penyebab dari rendahnya persentase daya tumbuh atau jeleknya

pertumbuhan bibit di lapang.

Pengujian kesehatan benih penting dilakukan karena :

1. Penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan dan pertumbuhan benih

dengan demikian menurunkan kualitas dan kuantitas hasil.

2. Benih dapat menjadi pengantar baik hama maupun penyakit ke daerah lain dimana

hama dan penyakit itu tidak ada sebelumnya.

Ada berbagai metode yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi patogen yang

terbawa benih antara lain pemeriksaan benih kering, pemeriksaan secara perendaman

benih, dan pemeriksaan secara inkubasi. Pemeriksaan secara inkubasi ada 2 metode

yaitu metode kertas atau agar. Pada metode kertas, pengujian didasarkan pada

pertumbuhan inokulum dan kecambah. Dengan ini dapat dilihat macamnya patogen yang

menyerang benih. Pengamatan benih dan kecambah dilakukan setelah diinkubasikan

pada medium kertas. Untuk benih yang sangat mudah terkontaminasi oleh

Page 44: BAB VIII PENGUJIAN MUTU BENIHbenih yang sangat mahal, maka dalam laporan hasil pengujian ditulis; berat contoh kiriman hanya ..... gram, tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan

43

mikroorganisme yang bersifat saprofit perlu diberikan perlakuan dengan larutan klorin 1-

2% sebelum diuji. Pemeriksaan dengan metode kertas ini dapat digunakan untuk

memeriksa adanya Helminthosporium, Fusarium, Phoma, Stemphylium spp, Pennicillium,

Aspergillus, Drechsclera, Botrytis, Colletotrichum, dan lain-lain.

Metode pengujian untuk virus dapat dilakukan dengan:

1. Metode growing on test

2. Metode test plant inoculation

3. Metode serologi

Metode serologi didasarkan pada reaksi antigen dengan antibody yang terdapat dalam

serum dari binatang yang disuntik dengan antigen. Metode ini dikembangkan menjadi

metode immunofluoresence microscopy (IF) dan enzyme linked immunosorbent assay

(Elisa) yang lebih sensitif. Prinsip kerja metode elisa adalah terjadi konyugasi dari enzym

pada antibodi. Enzim yang semula tidak berwarna menjadi berwarna.