bab vi kesimpulan

4
BAB VI PENUTUP Setelah saya mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek, melalui studi kasus asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. "P" G 1 P 0000 Ab 000 UK 37- 38 minggu janin tunggal hidup intrauterine inpartu kala I fase laten RSUD Ngudi Waluyo, maka dari ini saya menarik kesimpulan dan saran. 1.1 Kesimpulan 1. Data subyektif dapat diidentifikasi melalui anamnesa yakni klien yang mengatakan ini kehamilan kedua usianya 9 bulan, riwayat persalinan sekarang, riwayat kehamilan yang lalu dan HPHT 22/6/2014. Pengkajian data obyektif yang didapatkan melalui pemeriksaan umum, palpasi abdomen, auskultasi DJJ, pemeriksaan his, pemeriksaan TBJ, dan pemeriksaa dalam 2. Identifikasi diagnosa pada kasus adalah G 2 P 1001 Ab 000 UK 39-40 minggu janin tunggal hidup intrauterine inpartu kala I fase aktif. Pada kasus teridentifikasi adanya masalah kekhawatiran ibu terhadap kondisi bayinya sehingga identifikasi kebutuhannya adalah 96

Upload: dewi-larasati

Post on 13-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

BAB VIPENUTUP

Setelah saya mempelajari teori dan pengalaman langsung dilahan praktek, melalui studi kasus asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. "P" G1P0000Ab000 UK 37-38 minggu janin tunggal hidup intrauterine inpartu kala I fase laten RSUD Ngudi Waluyo, maka dari ini saya menarik kesimpulan dan saran.1.1 Kesimpulan1. Data subyektif dapat diidentifikasi melalui anamnesa yakni klien yang mengatakan ini kehamilan kedua usianya 9 bulan, riwayat persalinan sekarang, riwayat kehamilan yang lalu dan HPHT 22/6/2014. Pengkajian data obyektif yang didapatkan melalui pemeriksaan umum, palpasi abdomen, auskultasi DJJ, pemeriksaan his, pemeriksaan TBJ, dan pemeriksaa dalam2. Identifikasi diagnosa pada kasus adalah G2P1001Ab000 UK 39-40 minggu janin tunggal hidup intrauterine inpartu kala I fase aktif. Pada kasus teridentifikasi adanya masalah kekhawatiran ibu terhadap kondisi bayinya sehingga identifikasi kebutuhannya adalah memberikan KIE terkait kondisi janin berdasarkan pemeriksaan.3. Pada kasus tidak teridentifikasi adanya masalah potensial4. Pada kasus tidak teridentifikasi adanya kebutuhan segera5. Pada kasus identifikasi intervensi yang dilakukan adalah lakukan pendekatan terapeutik pada klien agar terbina hubungan baik antara klien dan petugas, jelaskan kondisi ibu dan janin berdasarkan hasil pemeriksaan, berikan dukungan psikologis pada klien, berikan KIE agar ibu dalam posisi miring ke kiri agar proses penurunan kepala bayi terjadi lebih cepat, berikan KIE pada ibu agar ibu makan dan minum secukupnya untuk persiapan tenaga mengejan saat bersalin, berikan KIE tentang teknis bernafas selama persalinan, berikan KIE tentang cara mengejan yang benar setelah pembukaan lengkap, berikan saran kepada ibu agar sering berkemih dan tidak menahan buang air kecil, berikan saran kepada suami dan keluarga agar menemani ibu dan memijat punggung ibu atau membasuh muka ibu, lakukan observasi kondisi ibu dan kondisi janin, dan siapkan alat dan obat untuk menolong persalinan. 6. Pada implementasi kasus dapat diidentifikasi bahwa seluruh intervensi yang direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya sesuai rencana. 7. Pada evaluasi kasus dapat diidentifikasi bahwa tidak ada data yang menyimpang dari tinjauan pustaka dan tujuan tindakan sudah tercapai seluruhnya sesuai dengan implementasi.

1.2 Saran1. Tempat pelayanan kesehatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingia. Diharapkan bidan dan petugas kesehatan lain seperti dokter, perawat dan sesama bidan dapat tetap mempertahankan dan meningkatkan kerjasama serta komunikasi sehingga dapat menjaga mutu pelayanan kebidanan dan kandungan. b. Diharapkan bidan dapat melakukan KIEM yang baik bagi klien agar klien mau bekerjasama dan dapat lebih kooperatif dalam pemberian asuhan kebidanan terkait penatalaksanaan persalinan normal. 2. Program studi S1 Kebidanan FKUBa. Diharapkan dengan adanya laporan kasus terkait persalinan fisiologis dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan evidence based terkini sehingga dapat dilakukan pengkajian masalah dan ketidaknyaman sejak dini, ditatalaksana dengan baik dan memberikan prognosis yang lebih baik bagi klien. b. Diharapkan dengan adanya laporan kasus terkait persalinan fisiologis dapat digunakan mahasiswa sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mengidentifikasi dan mengintervensi kasus persalinan fisiologis lainnya.96