bab vi hormon reproduksi -...

19
121 | Hormon reproduksi BAB VI Hormon Reproduksi Hormon-hormon reproduksi dibuat di testis ovarium, adrenal korteks, berguna dalam pembentukan sperma dan ovum, serta membentuk sifat seks sekunder. Hormon- hormon reproduksi bersifat anabolik. Hormon reproduksi disekresi oleh kelenjar adrenal sama seperti glukokortikoid dan mineralkortikoid. Hormon reproduksi seperti androgen dan esterogen, bearasal dari sel-sel zona retikularis dan zona fasikulata, yang berperan dalam pembentukan sifat seks sekunder. Hormon reproduksi merupakan molekul steroid derivat dari kolesterol. Hormon reproduksi berada di sitoplasma bergabung dengan protein reseptor spesifik. Hormon ini terikat secara kompetitif membentuk kompleks Hormon-reseptor. Kompleks pengikatan hormon reproduksi- reseptor berperan sebagai pengatur pembentukan protein dan enzim sistem reproduksi. Kompleks Hormon reseptor- reseptor masuk ke inti dan terikat pada kromatin (reversibel) DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk membuat mRNA pada sintesis protein atau enzim sistem reproduksi. Hormon reproduksi pada konsentrasi tinggi bekerja langsung melalui aktivitas enzim-enzim yang ada di membran sel-sel target.

Upload: lydang

Post on 03-Mar-2019

264 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

121 | H o r m o n r e p r o d u k s i

BAB VI

Hormon Reproduksi

Hormon-hormon reproduksi dibuat di testis ovarium,

adrenal korteks, berguna dalam pembentukan sperma dan

ovum, serta membentuk sifat seks sekunder. Hormon-

hormon reproduksi bersifat anabolik. Hormon reproduksi

disekresi oleh kelenjar adrenal sama seperti glukokortikoid

dan mineralkortikoid. Hormon reproduksi seperti androgen

dan esterogen, bearasal dari sel-sel zona retikularis dan zona

fasikulata, yang berperan dalam pembentukan sifat seks

sekunder.

Hormon reproduksi merupakan molekul steroid

derivat dari kolesterol. Hormon reproduksi berada di

sitoplasma bergabung dengan protein reseptor spesifik.

Hormon ini terikat secara kompetitif membentuk kompleks

Hormon-reseptor. Kompleks pengikatan hormon reproduksi-

reseptor berperan sebagai pengatur pembentukan protein dan

enzim sistem reproduksi. Kompleks Hormon reseptor-

reseptor masuk ke inti dan terikat pada kromatin (reversibel)

DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk membuat

mRNA pada sintesis protein atau enzim sistem reproduksi.

Hormon reproduksi pada konsentrasi tinggi bekerja

langsung melalui aktivitas enzim-enzim yang ada di

membran sel-sel target.

Page 2: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

122 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Gambar 12. Biosintesis hormon-hormon reproduksi

Hormon-hormon reproduksi disebut juga hormon

adrenal kortikosteroid C-19. Androgen primer di adrenal

meliputi dehidroepiandrosteron, androstenedion dan

testosteron. Efek anabolik terjadi retensi N, P, K, Na dan Cl.

Selain hormon steroid, terdapat pula hormon

gonadotropin yang mekanisme kerjanya dipengaruhi oleh

poros hipotalamus-hipofisis, secara struktural merupakan

golongan glikoprotein, meliputi TSH, LH, FSH (dibahas di

bab II) dan hCG.

Page 3: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

123 | H o r m o n r e p r o d u k s i

6.1. Androgen

Androgen terdiri dari dehidroepiandrosteron (DHEA)

dan androstendion. Sumber androgen berasal dari sel-sel

zona retikularis. Pengatur androgen adalah ACTH. Fungsi

utama androgen adalah membantu membentuk karakteristik

atau sifat sekunder pria.

Dehidroepiandroteron (DHEA) dan androstenedion

dibentuk di gonad dan adrenal. Adrenal merupakan sumber

utama DHEA (pria dan wanita). Pada wanita memiliki

sedikit DHEA, sehingga DHEA yang disintesis sebagai

prazat estrogen jumlahnya lebih sedikit dari pria. Androgen

diekskresi sebagai senyawa 17-keto, termasuk DHEA

(sulfat) dan androtenedion beserta metabolitnya. Testosteron

(sedikit dari adrenal), bukan hanya berasal dari 17 keto,

tetapi hepar mengubahnya menjadi androsteron (50%) dan

etiokolonolon yang berbentuk senyawa 17-keto.

Androgen sintetik dapat dijumpai dalam bentuk

fluoxy mesteron dan 2-metil dehidrotestosteron. Bentuk

ekskresi di urin dalam bentuk androsteron, etiokolanolon (17

ketosterol), keduanya dalam jumlah besar dan sedikit

DHEA. Dalam urin androgem berkonyugasi dengan sulfat

dan glukoronat. Sejumlah 1/3 androgen berasal dari testis

yang membentuk struktur dan sifat fungsional testis,

penyusunnya antara lain dalam bentuk androsteron,

etiokolanolon, dan epiandrosteron.

Page 4: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

124 | H o r m o n r e p r o d u k s i

6.2. Testosteron

Testosteron (C-19 ketosteroid) disintesis di sel-sel

leidig testis, melalui 3 tahapan yaitu : (1) kolesterol,

pregnenolon, progesteron, hidroksiprogesteron,

androstenedion dan menjadi testosteron (2) kolesterol,

pregnenolon, hidroksipregnenolon, dehidroepiandrosteron,

androstenedion, testosteron dan (3) DHEA dapat langsung

menjadi testosteron tanpa melalui androstenedion.

Testosteron mengalami 19-hidroksilasi membentuk 19-

hidroksitestosteron atau 19-hidroksiandrostenedion, oksidasi

C19 ini membentuk derivat keto dan liolisis aldehid

membentuk gugus keto, akibatnya pada C19 hilang

membentuk cincin aromatik. Dalam mekanisme ini senyawa

metirapon merupakan inhibitor proses hidroksilasi dengan

menghambat enzim 19-hidroksilase. Hal ini merupakan

salah satu penyebab pembentukan testosteron terhambat.

Pregnolon merupakan prazat testosteron dan

progesteron melalui pembentukan DHEA terlebih dahulu.

DHEA-sulfat dalam adrenal dihasilkan 400x dalam plasma

yang membentuk testosteron dibandingkan testis, namun

pada ovarium androstenedion membentuk testosteron

sedikit. Pada testis DHEA-SO4 melepas DHEA bebas serta

mensintesis testosteron. Fungsi testis dalam pembentukan

testosteron di regulasi oleh FSH, LH dan prolaktin melalui

mekanisme hipofisis serta pembentukan cAMP. Regulasi ini

terganggu pada kondisi abnormal seperti feminisasi testis

menyebabkan terhambatnya perubahan testosteron dalam

Page 5: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

125 | H o r m o n r e p r o d u k s i

membentuk dehidrotestosteron. Hal ini disebabkan reseptor

disitosol berkurang.

Dalam jaringan, testosteron berubah menjadi

dehidrotestosteron (aktif) dengan bantuan enzim redukstase.

Dalam plasma 99% testosteron terikat dengan protein

membentuk testosteron binding protein (TBG), selanjutnya

akan meningkat pada kondisi tertentu seperti masa

kehamilan dan pada saat pemberian estrogen (guna

penurunan kerja androgen).

6.3. Estrogen

Estrogen (C-18 ketosteroid) mempunyai cincin asam

amino aromatik, terdiri dari struktur estradiol (paling aktif),

estron dan estriol (tidak aktif). Estrogen dapat disintesis

dalam testis, ovarium, adrenal, plasenta, prekusornya berupa

testosteron dan androstenedion. Estrogen utama yang

terdapat diurin dalam bentuk estriol. Estrogen akan disintesis

dalam plasenta pada masa kehamilan. Kadar estriol dalam

urin dipakai untuk menilai keadaan hubungan fetus dan

plasenta pada kondisi distres (kegawatan fetus), dalam hal

ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

cepat. Estriol dihidroksilasi dari estron pada C-11 serta

mengalami reduksi keton pada C-17. Estriol dalam urin

berkonyugasi dengan sulfat dan glukoronat. Senyawa

kompleks 2-hidroksiestradiol–katekolesterogen merupakan

inhibitor mekanisme metilasi katekolamin normal. Contoh

senyawa kompleks tersebut yaitu katekolamin yang

Page 6: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

126 | H o r m o n r e p r o d u k s i

meningkat dapat menyebabkan wanita hamil mengalami

hipertensi.

6.4. Progesteron (Hormon Luteal)

Progesteron dibentuk di corp lutein sel graaf dan

plasenta, sebagai prekusor hormon-hormon C19 dan C21.

Dibentuk oleh pregnenolon. Trimetilandrostenolon yang

merupakan analog pregnenolon yang sifatnya menghambat

progesteron. Dalam darah terikat dengan protein pengikat

kortikosteroid. Bentuk ekskresi pregnediol sebagai

glikoronida-sulfat 75% di ekskresi dalam empedu. Pada

kelainan adrenal tertentu seperti Congenital adrenal

hyperplasia (CAH) yang ditemukan banyak pregnanetriol

dalam urin (gejala khas).

6.5. Relaxin-progestational

Relaxin-progestational merupakan hormon yang

dihasilkan oleh corpusluteum dan plasenta, relaksasi

simpanan pubis menjelang dan waktu melahirkan untuk

memperluas jalan lahir. Progesteron tak efektif jika

diberikan peroral untuk pil KB dipakai sintetisnya yaitu

noretindron (norlutein) dan noretinodrel (enovid).

6.6. Hurmane Chorionik Gonadotropin (hCG)

Human Chorionik Gonadotropin (hCG) memiliki berat

molekul antara 36.000- 46.000, secara struktur merupakan

Page 7: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

127 | H o r m o n r e p r o d u k s i

glikoprotein. hCG memiliki kekerabatan dengan LH, FSH,

TSH, memiliki subunit α identik. subunit α ini dapat berikatan

dengan subunit β yang berbeda-beda yang memiliki aktivitas

spesifik. hCG disekrei oleh sinsitiotrofoblas pada masa awal

kehamilan. dapat juga dihasilkan oleh jaringan trofoblast yang

lain seperti chorioadenoma destruens, choriocarcinoma, dan

mola hidatidosa. hCG merupakan hormon luteotrofik selama

kehamilan. hCG berfungsi mempertahankan korpusluteum dan

pertumbuhan endometrium hingga plasenta mengambil alih

perannya. hCG dapat mengatur produksi steroid dalam fetus,

termasuk produksi dehidroepiandrosteron sulfat (DHA-S)

melalui kelenjar adrenal fetus dan produksi testosteron oleh

testis. hCG disintesis oleh sel sinsitiotrofoblas plasenta kadar

dalam darh meningkat segera setelah implantasi ovum yang

dibuahi dan merupakan dasar pemeriksaan kehamilan.

6.7. Ovarium Sekresi hormone reproduksi

Ovarium adalah sepasang organ reproduksi yang

sangat erat kaitannya dengan hormon. Ovarum berlokasi di

dalam pelvis. Ovarium dipertahankan ke dinding lateral

pelvis oleh ligament suspensor. Ovarium berlokasi di

sebelah lateral uterus dan tertambat di daerah medial melalui

ligament ovarium. Di antaranya terdapat ligament luas

(broad ligament) yang merupakan lipatan peritoneum

(Marieb, 2004: 512).

Organ ini sepasang, berbentuk seperti kenari, dengan

panjang kurang lebih 3 cm, lebar 1,5-2 cm, dan tinggi

kurang lebih 1 cm. Ovarium terbagi menjadi bagian korteks

Page 8: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

128 | H o r m o n r e p r o d u k s i

di bagian tepi, dan medulla di bagian tengahnya. Bagian

luarnya dilapisi oleh epitel germinal yang merupakan

modifikasi peritoneum. Jaringan ikat fibrosa membentuk

tunika albugenia di bagian korteks. Frame work jaringan

ikat di bagian korteks berisi berbagai macam folikel ovarium

dalam berbagai tingkat perkembangan. Folikel ovarium

terdiri atas oosit primer, sel folikular dan jaringan ikat.

Folikel ovarium terdiri atas folikel primordial, folikel

primer, folikel sekunder (antral), dan folikel matang (Folikel

Graaf). Selain folikel-folikel ovarium terdapat juga sel

stroma.

Folikel Primordial banyak dijumpai sebelum lahir.

Folikel ini , mengandung sebuah oosit primer yang berada

pada profase meiosis I. Oosit primer berdiameter kurang

lebih 25 µm dengan nukleus tunggal dan satu nukleolus. Sel

folikular folikel primordial berbentuk gepeng dan

mengelilingi oosit.

Folikel Primer mempunyai oosit berdiameter kurang

lebih 100-150 µm. Pada folikel ini nukleus terus membesar

membentuk vesikel germinal. Jika sel folikular hanya terdiri

dari sel selapis kubus, maka folikelnya disebut folikel

primer unilaminar. Folikel primer multilaminar akan

terbentuk bila sel folikularnya terdiri dari sel kubus berlapis

yang disebut sebagai sel granulosa. Pada folikel ini juga

mulai terbentuk zona pelusida. Zona pelusida merupakan

substansi amorf yang memisahkan antara oosit dan sel

folikular. Zona pelusida mengandung glikoprotein ZP1,

ZP2,ZP3 dari oosit. Sel stroma,akan membentuk dua

Page 9: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

129 | H o r m o n r e p r o d u k s i

lapisan yaitu teka interna dan teka eksterna. Teka interna

merupakan lapisan kaya akan pembuluh darah dan mampu

memproduksi androstenedion (yang nantinya oleh sel

granulosa akan diubah menjadi estradiol). Teka eksterna

merupakan lapisan jaringan ikat fibrosa, yang terletak di

bagian luar folikel.

Folikel Sekunder (Antral) berdiameter kurang lebih

200 µm, namun ukuran oosit tetap konstan. Pada tahap ini

terjadi proliferasi sel granulosa akibat pengaruh FSH.

Ruang interseluler sel granulosa akan mulai terisi cairan

(liquor folliculi). Liquor folliculi berisi glikosaminoglikan,

steroid binding protein, progesteron, estradiol, inhibin,

folliostatin, dan aktivin. Liquor folliculli jumlahnya akan

terus bertambah hingga akhirnya terbentuk ruang tunggal

yang disebut antrum. Pada tepi antrum, terdapat

sekelompok sel granulosa yang mengelilingi oosit

membentuk kumulus ooforus. Selapis sel granulosa pada

kumulus ooforus yang langsung mengelilingi oosit primer

disebut korona radiata. Pada akhir tahapan, sel stroma

akan membesar. Kebanyakan folikel akan mengalami

atresia, namun sel granulosanya tdk mati. Sel granulosa

tersebut akan membentuk kelenjar interstitial yang

mensekresi androgen.

Folikel Matang (Folikel Graaf) berdiameter kurang

lebih kurang lebih 2,5 cm. Liquor folliculli semakin banyak,

sehingga kumulus ooforus seolah-olah “lepas dari membran

basal”. Ovulasi terjadi pada kurang lebih hari ke-14 siklus

menstruasi. Folikel de Graaf dan folikel sekunder terus

Page 10: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

130 | H o r m o n r e p r o d u k s i

mensekresi estrogen, sehingga kadar estrogen naik. Naiknya

kadar estrogen akan menyebabkan feed back negatif FSH

yg dikeluarkan pituitari anterior dan aliran LH tiba-tiba dari

pituitari anterior. Aliran darah ke ovarium dan kapiler teka

eksterna meningkat, yang mengakibatkan plasma keluar

sehingga terjadi edema. Histamin, prostaglandin dan

kolagenase kemudian dilepaskan.

Aliran LH juga menyebabkan 0osit primer folikel

Graaf menyelesaikan meiosis I sehingga membentuk oosit

sekunder dan badan polar I. Oosit sekunder masuk meiosis

II, berhenti pada metafase. Oosit sekunder dan sel folikular

kemudian diovulasikan. Sisa folikel Graaf akan membentuk

korpus hemorhagicus yang kemudian akan membentuk

korpus luteum.

Korpus luteum terdiri dari sel lutein granulosa dan

sel lutein teka. Sel lutein granulosa terletak di bagian tengah

korpus luteum dan mencapai 80 % populasi sel. Sel lutein

granulosa bentuknya cukup besar, berwarna pucat, dan

mempunyai mikrovili. Sel ini mampu mensekresi

progesterone dan mampun mengkonversi androgen menjadi

estrogen. Sel lutein teka menyusun kurang lebih 20 %

populasi sel. Sel ini terletak di daerah perifer korpus luteum.

Sel lutein teka mampu mensekresi progesteron, estrogen,

androgen. Progesteron dan estrogen akan menghambat LH

dan FSH sehingga perkembangan folikel baru dan ovulasi

sekunder tidak terjadi

Page 11: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

131 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Bila seorang wanita tidak mengalami kehamilan,

maka LH tidak ada dan korpus luteum dipertahankan hanya

selama kurang lebih 14 hari. Korpus luteum akan

berdegenerasi dan menjadi korpus luteum menstruasi. Bila

seorang wanita mengalami hamil, maka HcG disekresi

plasenta. Korpus luteum akan dipertahankam selama kurang

lebih 3 bulan. Korpus luteum kehamilan berukuran besar,

dengan diameter kurang lebih 5 cm, dan mensekresi

hormone. Setelah masa kehamilan mencapai usia kurang

lebih 4 bulan kehamilan, plasenta mulai sekresikan relaxin

yang digunakan untuk melebarkan bukaan pelvis saat partus

(Gartner & Hiatt, 2001: 461-473).

Page 12: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

132 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Sajian :Ovarium kucing

Pewarnaan: Hematoxylin Eosin

Perbesaran: 4 x 10

Keterangan gambar:

K : Korteks

M : Medulla

A : Folikel de Graaf

Page 13: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

133 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Sajian :Ovarium kucing : Folikel de Graaf

Pewarnaan : Hematoxylin Eosin

Perbesaran : 10 x 10

Keterangan gambar:

O : Oosit

G : Sel-sel granulosa

A : Antrum berisi liquor folliculli

Page 14: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

134 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Sajian : Ovarium kucing: Korpus luteum

Pewarnaan :

Hematoxylin Eosin

Perbesaran: 4 x 10

Keterangan gambar:

K : Korpus luteum

F : Folikel atresia

Page 15: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

135 | H o r m o n r e p r o d u k s i

6.8. Testis Sekresi Hormon Reproduksi

Testis terletak di dalam skrotum. Pada masa fetal,

testis berkembang dalam ruang abdomen atas, berhubungan

dengan ginjal. Pada minggu terakhir masa gestasi, testis

akan turun sampai ke skrotum. Peritoneum yang terikat

membentuk tunika vaginalis yang menutupi testis kecuali

sedikit bagian posterior, hal ini menyebabkan testis dapat

bergerak bebas dalam skrotum.

Bagian dalam testis dilapisi oleh jaringan ikat yang

membentuk tunika albugenia. Tunika albugenia masuk ke

dalam stroma testis membentuk septa. dan membagi testis

menjadi kurang lebih 250 lobulus. Tiap lobulus berisi

saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus

seminiferus merupakan tempat terjadinya gametogenesis.

Tubulus seminiferus mempunyai panjang kurang lebih 30-

70 cm, dengan diameter 150-250 µm. terdapat 1000 tubulus pada kedua testis. Tubulus seminiferus berfungsi

memproduksi spermatozoa.

Tubulus seminiferus terbungkus oleh kapsula fibrosa

yang dibatasi oleh 4-5 lapis epitel germinal. Epitel

germinal terdiri dari 2 tipe sel yaitu sel spermatogenik dan

sel penyokong (sel Sertoli). Sel spermatogenik (sel seks)

terdiri atas 5 tipe sel yaitu spermatogonia, spermatosit

primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan spermatozoa.

Sel penyokong (Sel Sertoli) mempunyai banyak

fungsi diantaranya adalah: melindungi dan memberi makan

Page 16: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

136 | H o r m o n r e p r o d u k s i

spermatozoa, fagositosis sitoplasma yang dibuang selama

spermiogenesis, membentuk sawar darah-testis dengan

membentuk zonula occludentes diantara sel Sertoli yang

berdekatan sehingga mengisolasi ruang adluminal dari

jaringan ikat yang pada akhirnya membentuk proteksi gamet

yang berkembang dari sistem imun, sintesis Androgen

Binding Protein (ABP) yang mengikat testosterone, selama

embryogenesis, mensintesis Antimullerian Hormone yang

mencegah pembentukkan duktus mullerian (prekursor sistem

reproduksi wanita), sekresi hormon inhibin (menghambat

pengeluaran FSH), sekresi medium kaya fruktosa untuk

nutrisi & transport spermatozoa, sintesis testicular

transferrin (apoprotein yang menangkap besi dari serum

transferin untuk pematangan gamet)

Tubulus seminiferus terpisah satu sama lain melalui

jaringan ikat. Pada jaringan ikat terdapat sel Interstitial (Sel

Leydig). Sel Leydig berbentuk bulat dan besar. Sel ini

mempunyai sitoplasma eosinofilik dan droplet lemak. Pada

individu yang sudah tua terdapat pigmen lipokrom & kristal

(Reinke). Sel Leydig berfungsi mensekresi testosteron yang

akan membentuk karakteristik sekunder pria (Gartner &

Hiatt, 2001: 487-508).

Fungsi organ, testis terutama berfungsi untuk

spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses diferensiasi

sel seks menjadi spermatozoa. Terjadinya spermatogenesis

dapat dipengaruhi oleh testosterone dan FSH (dari pituitari

anterior). Mula-mula LH ( dari pituitari anterior) berikatan

dengan reseptor LH sel Leydig. Hal ini akan menyebabkan

Page 17: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

137 | H o r m o n r e p r o d u k s i

aktivasi adenilat siklase dan pembentukan cAMP. Terjadi

aktivasi protein kinase sel Leydig dan aktivasi kolesterol

esterase akan mengakibatkan kolesterol dikonversi menjadi

testosterone.

Ketika kadar testosteron darah tidak cukup untuk

mempertahankan spermatogenesis, maka FSH menginduksi

sel Sertoli untuk mengeluarkan Androgen Binding Protein

(ABP) sehingga kadar testosteron akan naik. Pengeluaran

LH dihambat oleh tingginya kadar testosterone, sedangkan

pengeluaran FSH dihambat oleh inhibin. Hal ini menjadi

feedback negatif pengeluaran GnRH sehingga menurunkan

tingkat spermiogenesis (Gartner & Hiatt 2001: 487-508).

Page 18: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

138 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Sajian : Testis

Pewarnaan : Hematoxylin Eosin

Perbesaran: 4 x 10

Keterangan gambar:

T:Tubulus seminiferus

I : Jaringa ikat

P: Pembuluh darah

Page 19: BAB VI Hormon Reproduksi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38258/11/(9) BAB... · ini kadar estriol dalam urin wanita hamil menurun dengan

139 | H o r m o n r e p r o d u k s i

Sajian : Testis

Pewarnaan : Hematoxylin Eosin

Perbesaran : 10 x 10

Keterangan gambar:

T: Tubulus seminiferus

I: Jaringan ikat dengan Sel Interstitial (Leydig)