bab v rivalitas hegemoni republik rakyat tiongkok ... · bab v rivalitas hegemoni republik rakyat...

49
76 BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan dan perbedaan kapabilitas negara sebagai gagasan sentral yang membentuk struktur perpolitikan dunia (Waltz, 2003: 36). Oleh karena signifikansi dari kapabilitas dan atau kekuatan negara tersebut dalam konteks hubungan internasional, maka menjadi wajar bilamana dalam rangka mencapai titik kapabilitas yang mumpuni, negara- negara bersedia untuk menggunakan berbagai cara implementasi kebijakan. Semua hal tersebut dilaksanakan agar menciptakan relasi asimentris, dengan negaranya berada di puncak sistem internasional, atau dikenal dengan sebutan negara hegemon. Mearsheimer (2006: 75) melengkapi nosi tersebut dengan memperkenalkan hegemoni sebagai cara terbaik guna menjamin keberlangsungan negara. Di sisi lain, peningkatan kekuatan suatu negara di tengah ketidakpastian sistem internasional yang anarki berdampak langsung terhadap kecemasan negara lain, yang kemudian bermuara pada usaha maksimalisasi kekuatan masing-masing negara. Aplikasi dari pendekatan realisme struktural ofensif yang dijabarkan Mearsheimer kemudian menjadi jelas ketika melihat bagaimana RRT dengan sengaja meluncurkan paket kebijakan luar negeri Chinese Dream untuk memanfaatkan potensi yang dihadirkan kawasan Indo-Pasifik, baik dari segi ekonomi, politik, maupun militer-keamanan. Di samping itu, pada bab sebelumnya telah dijelaskan dengan berbagai macam contoh di mana AS melalui kebijakan Free and Open Indo-Pacific ditujukan sebagai alat merespon usaha RRT menjadi kekuatan besar di kawasan. Kebijakan AS selama administrasi Trump didorong oleh ketakutan terhadap kemungkinan RRT muncul sebagai hegemon di Indo-Pasifik. Benturan kepentingan RRT dan AS mengarahkan corak rivalitas keduanya untuk memperebutkan hegemoni kawasan. Keinginan menjadi hegemoni di Indo-Pasifik menurut Yazid (2015: 68-69) harus diseragamkan

Upload: others

Post on 26-May-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

76

BAB V

RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK &

AMERIKA SERIKAT

Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan dan perbedaan

kapabilitas negara sebagai gagasan sentral yang membentuk struktur perpolitikan

dunia (Waltz, 2003: 36). Oleh karena signifikansi dari kapabilitas dan atau

kekuatan negara tersebut dalam konteks hubungan internasional, maka menjadi

wajar bilamana dalam rangka mencapai titik kapabilitas yang mumpuni, negara-

negara bersedia untuk menggunakan berbagai cara implementasi kebijakan.

Semua hal tersebut dilaksanakan agar menciptakan relasi asimentris, dengan

negaranya berada di puncak sistem internasional, atau dikenal dengan sebutan

negara hegemon. Mearsheimer (2006: 75) melengkapi nosi tersebut dengan

memperkenalkan hegemoni sebagai cara terbaik guna menjamin keberlangsungan

negara. Di sisi lain, peningkatan kekuatan suatu negara di tengah ketidakpastian

sistem internasional yang anarki berdampak langsung terhadap kecemasan negara

lain, yang kemudian bermuara pada usaha maksimalisasi kekuatan masing-masing

negara.

Aplikasi dari pendekatan realisme struktural ofensif yang dijabarkan

Mearsheimer kemudian menjadi jelas ketika melihat bagaimana RRT dengan

sengaja meluncurkan paket kebijakan luar negeri Chinese Dream untuk

memanfaatkan potensi yang dihadirkan kawasan Indo-Pasifik, baik dari segi

ekonomi, politik, maupun militer-keamanan. Di samping itu, pada bab

sebelumnya telah dijelaskan dengan berbagai macam contoh di mana AS melalui

kebijakan Free and Open Indo-Pacific ditujukan sebagai alat merespon usaha

RRT menjadi kekuatan besar di kawasan. Kebijakan AS selama administrasi

Trump didorong oleh ketakutan terhadap kemungkinan RRT muncul sebagai

hegemon di Indo-Pasifik. Benturan kepentingan RRT dan AS mengarahkan corak

rivalitas keduanya untuk memperebutkan hegemoni kawasan. Keinginan menjadi

hegemoni di Indo-Pasifik menurut Yazid (2015: 68-69) harus diseragamkan

Page 2: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

77

dengan kemampuan menyediakan insentif berupa barang publik, seperti bantuan

moneter, investasi pembangunan jalan dan pelabuhan, serta bantuan finansial

sebagai timbal balik mempertahankan dominasi atas negara-negara yang

dimaksud. Segaris dengan intensi menjadi negara hegemon di antara dua negara

Barry Gills (Dalam Chase Dunn, 1994: 371) menjelaskan bahwasannya negara

hegemon diwajibkan memiliki kombinasi karakteristik yang stabil antara

ekonomi, politik dan militer.

Proses menuju hegemoni umumnya diacapi melalui persaingan atau

rivalitas di antara dua negara atau lebih. Rivalitas yang dimaksud memiliki unsur

konsistensi ruang, waktu atau durasi dan militerisasi (Diehl & Goertz, 2000: 19-

26). Berangkat dari pemahaman tersebut, bab ini bertujuan mengejawantahkan

ikhwal rivalitas dalam memperebutkan status hegemoni melalui konsistensi ruang

di Kawasan Indo-Pasifik, selama durasi tahun 2017-2018, dan salah satunya

meliputi persaingan militerisasi. Lebih lanjut, bab ini akan menguraikan rivalitas

hegemoni di antara RRT dan AS melalui implementasi kebijakan Chinese Dream

dan Free and Open Indo-Pacific pada aspek ekonomi, politik dan militer-

keamanan

5.1 Rivalitas Hegemoni Ekonomi

Rivalitas secara sempit dapat dimaknai sebagai kompetisi antara dua pihak

yang relatif setara. Dalam konteks rivalitas kebijakan luar negeri RRT dan AS

yang telah analisis dalam Bab 4 melalui Chinese Dream dan Free and Open Indo-

Pacific, penulis mendapati relasi rivalitas pada aspek ekonomi antara kedua

negara menjadi sorotan publik internasional, tidak hanya di kalangan pejabat

pemerintahan, namun juga menjadi wacana yang bersirkulasi di masyarakat biasa.

Hegemoni ekonomi bekerja dengan aliansi-aliansinya guna mengarahkan

ekonomi global sehingga hasil keluaran dari institusi internasional tersebut sejalan

dengan nilai dan keinginan aliansi. Mengarahkan ekonomi dan mengadakan

keinginan aliansi inilah yang selanjutnya dimaknai Yazid (2015: 68-69) sebagai

barang publik (public good). Barang publik tersebut dapat berupa pemberian

bantuan tunai atau hutang-piutang dari negara hegemon kepada negara subordinat;

Page 3: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

78

pengadaan infrastruktur semisal jalan, jembatan dan jalur kereta yang bertujuan

memudahkan arus ekonomi (dari produksi hingga konsumsi); atau pembentukan

badan yang mampu mempengaruhi sistem perekonomian dunia melalui kebijakan

keuangan, dalam hal ini dapat berupa bank multinasional atau bank konvensional

yang dijalankan oleh satu negara tertentu.

Adapun rivalitas hegemoni ekonomi yang menjadi fokus penulis terletak

di antara proyek Belt and Road Initiative (BRI) RRT bila dibandingkan dengan

proyek investasi AS bersama lembaga bentukan Bretton Woods – khususnya

Bank Dunia.

5.1.1 Rivalitas hegemoni ekonomi Chinese Dream

Robert Cox dalam “Hegemony and Social Change” mengingatkan

bahwa hegemoni sejatinya sesuatu yang dinamis dikarenakan berangkat

dari transformasi demi transformasi oleh entitas yang saling kontradiktif

(Chase Dunn, 1994: 366). Begitupun dengan mega proyek BRI yang mana

merupakan bagian dari sebuah perjalanan RRT secara keseluruhan, bukan

sekedar rangkaian pembangunan. Proyek BRI pertama kali diumumkan Xi

Jinping selama pidatonya dalam kunjungan ke Universitas Nazarbayev,

Kazakhstan, 7 September 2013. Di bawah judul, “Promote Friendship

Between Our People and Work Together to Build a Bright Future” Xi

menyatakan visinya guna mendekatkan ikatan ekonomi, memperdalam

kerja sama dan memperluas pembanguan Asia-Eropa dengan cara

mendirikan suatu “sabuk ekonomi dan jalan sutera” seperti kutipan

berikut: “To forge closer economic ties, deepen cooperation and expand

development space in the Eurasian region, we should take an innovative

approach and jointly build an "economic belt along the Silk Road” (Xi

Jinping, 2013).

Setelah kurang lebih empat tahun diumumkan sebagai mega proyek

RRT dalam rangka menyongsong mimpi orang Tiongkok, keberadaan BRI

perlu dimaknai dalam dua hal: Pertama, BRI ialah suatu proses perjalanan,

bukan sekedar pengadaan proyek infrastruktur; dan kedua, BRI lebih dari

program investasi, melainkan ambisi menyabungkan konektivitas dunia

Page 4: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

79

melalui perdagangan dan pembangunan (Deloitte, 2018: 4). Berkesesuaian

dengan ambisi konektivitas itulah BRI selanjutnya disegmentasi menjadi:

pertama, Silk Road Economic Belt (SREB) dalam bentuk proyek

pengadaan jalan raya dan rel kereta; serta yang kedua adalah Maritime

Road Economic Belt (MREB) dalam bentuk pengadaan jalur maritim,

yakni pembangunan pelabuhan di kawasan Indo-Pasifik.

Pertama, SREB merupakan satu dari dua komponen segmentasi

proyek besar BRI yang telah digalakan Xi Jinping semenjak terpilih

menjadi pemimpin PKT secara khusus dan pemimpin RRT secara umum.

SREB atau Silk Road Economic Belt tidak lain adalah serangkaian

pembangunan – khususnya infastruktur – yang bertujuan menyabungkan

perdagangan melalui jalur darat di Asia-Eropa dengan Tiongkok sebagai

pusatnya. Hingga saat ini SREB telah memiliki setidaknya enam koridor

perdagangan darat dengan tiga di antaranya masuk ke dalam kawasan

Indo-Pasifik, yaitu koridor yang menghubungkan RRT dan Semenanjung

Indocina, koridor BCIM (Bangladesh-China-India-Myanmar) dan koridor

RRT-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor, CPEC).

Gambar 15.

Proyek Belt and Road Initiative (BRI)

Sumber: Lehman Brown, “The Belt and Road Initiative”. Dalam Lehman

Brown International Accountant.

Page 5: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

80

Menjadi tidak salah bilamana seperti poin yang dikemukanan Barry

Gills (Dalam Chase Dunn, 1994: 371) bahwa negara yang berjuang untuk

menjadi hegemoni diharuskan memiliki kekuatan ekonomi yang stabil,

yakni diwujudkan melalui jaringan perdagangan yang solid dengan negara-

negara lain. Segaris lurus dengan Gills, koridor ekonomi yang telah dan

sedang dibangun Tiongkok bertujuan untuk memperkuat kerja sama RRT

dengan Semenanjung Indocina di Asia Tenggara. Penguatan hubungan

kerja sama dengan Asia Tenggara melalui koridor ekonomi selanjutnya

menjadi pertimbangan penting jika melihat relasi perdagangan Tiongkok

hingga tahun 2015 yang menjadi negara eksportir sekaligus importir

terbesar bagi Asia Tenggara di mana 13 persen dari total ekspor Asia

Tenggara ditujukan ke Tiongkok dan di sisi lain 21 persen barang-barang

impor yang masuk ke Asia Tenggara merupakan produk RRT (Yoon Ah

Oh, 2017: 2).

Motivasi menjadi hegemoni dan pentingnya menjaga soliditas

relasi perdagangan RRT-Asia Tenggara kemudian ditindaklanjuti

Tiongkok dengan cara mempermudah arus perdagangan memangkas biaya

distribusi melalui pembangunan barang publik – berupa konstruksi

jaringan rel kereta di Semenanjung Indocina. Jaringan rel kereta ini terdiri

dari empat rute atau jalur: rute timur, rute pusat, rute barat dan jalur

tambahan dengan total pembiayaan proyek pembanguan oleh RRT senilai

39,96 miliar dolar AS (DBS Research Group, 2017: 18).

Page 6: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

81

Indocina yang telah terhubung lantaran negara-negara yang

tergabung di dalamnya bukan saja berbatasan darat langsung dan berbagai

historis yang sama, namun juga ikut dalam keanggotaan regional ASEAN

sehingga cenderung lebih terbuka, di pihak lain berbeda dengan

keterhubungan koridor BCIM – terdiri dari Bangladesh, Tiongkok/China,

India dan Myanmar – yang masih belum terintegrasi dalam organisasi

regional. Berangkat dari lemahnya keterhubungan tersebut, BRI melalui

pengejawantahan BCIM bertujuan membangun infrastruktur yang

menghubungkan Tiongkok melalui Kunming-RRT, Mandalay-Myanmar,

Dhaka-Bangladesh dan Kolkata-India dengan estimasi jarak koridor

ekonomi mencapai 2.800 kilometer (Karim & Islam, 2018: 284).

Gambar 16.

Proyek Jaringan Jalur Kereta RRT-Indocina

Sumber: DBS Research Group, “One Belt One Road Infrastructure

Sector”. Dalam DBS Asian Insight.

Page 7: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

82

Posisi RRT sebagai negara yang bertujuan menjadi hegemoni

regional menjadi relevan terutama bilamana berkaca dari minimnya

perdagangan di antara negara-negara Asia Selatan tersebut. Hingga tahun

2015 misalnya negara anggota BCIM hanya mampu memperdagangkan 5

persen dari total perdagangan nasional masing-masing negara, kenyataan

ini bertentangan dengan negara intra-ASEAN yang mampu

memperdagangkan 35 persen barang dan jasa kepada negara-negara

anggota ASEAN (The Daily Star, 2015). Kenyataan tentang lemahnya

perdagangan yang terjadi di antara negara-negara intra-BCIM dimaknai

Karim dan Islam (2018: 292) sebagai akibat dari instabilitas keamanan

yang berdampak pada kondusivitas menjalankan aktivitas perekonomian.

Sebagai contoh ialah konflik antara Tentara Myamnar dengan

pemberontak etnis Kokang yang membentuk Aliansi Demokrasi Nasional

Myanmar yang mana berdekatan dengan perbatasan Tiongkok oleh

karenanya mengancam perdagangan. Di lain pihak, ketegangan politik

Gambar 17.

Jalur Koridor Ekonomi BCIM

Sumber: Karim & Islam, “Bangladesh-China-India-Myanmar (BCIM)

Economic Corrior: Challenges and Prospects”. Dalam Korea

Institute for Defense Analyses.

Page 8: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

83

India dan RRT turut serta memperlambat proses integrasi perekonomian

kedua negara.

Merespon peluang permasalahan konektivitas di antara negara-

negara BCIM, RRT hadir dan berusaha menjawab kebutuhan tersebut

melalui investasi barang publik berupa investasi pembangunan rel kereta.

Terkhusus bagi India dan Bangladesh, pembangunan tersebut dimulai

dengan mendanai proyek Rel Metro Bangalore, India dan proyek Rel

Jembatan Padma, Bangladesh. Bangalore merupakan ibukota dari Negara

Bagian Karnataka, India sehingga menjadikan kota ini tumbuh sebagai

kota metropolitan dengan sirkulasi perekonomian yang tinggi. Adapun

dalam rangka menyukseskan proyek koridor BCIM, RRT melalui

perpanjangan tangan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB)

menggelontorkan dana senilai 335 juta dolar AS guna mendanai proyek

Rel Metro Bangalore (AIIB, 2017: 1-3).

Karim (2018) seperti yang dilansir Xinhua melaporkan

bahwasannya RRT telah mengeluarkan 3 miliar dolar AS untuk mendanai

168 km yang menghubungkan Dhaka dengan kecamatan Jessore dan juga

sebagai instrumen penghubung Bangladesh-India. Proyek Padma mampu

memotong jarak waktu tempuh dari Dhaka ke Kolkata – sesuai dengan

tujuan koridor ekonomi BCIM. Selain berdampak positif bagi

pembangunan dan keterhubungan BCIM, Tiongkok mandapatkan poin

tambahan dikarenakan proyek tersebut didanai oleh organisasi bentukan

negara itu sendiri, yakni oleh AIIB dan Bank Ekspor Impor Tiongkok

(China Export-Import Bank, Chexim), serta dieksekusi oleh badan usaha

milik negara Tiongkok sendiri – SMEC sebagai salah satunya.

SREB terakhir yang mencakup kawasan Indo-Pasifik ialah proyek

koridor ekonomi antara Tiongkok dan Pakistan (China Pakistan Economic

Corridor, CPEC). CPEC bertujuan untuk mengisi kekosongan

pembanguan Pakistan dengan cara membantu pembangunan proyek

energi, infrastruktur komunikasi, Pelabuhan Gwadar dan Bandara

Internasional, dan membangun zona industri dengan total uang yang

Page 9: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

84

dikeluarkan RRT sebesar 62 miliar dolar AS (Siddiqui, 2017). CPEC

sendiri sedang mengerjakan 3.000 kilometer jalan yang bilamana selesai

akan mengubungkan RRT dengan pelabuhan Gwadar (Ali, dkk., 2018:

20). Pembangunan jalan yang mengubungkan RRT dan Pakistan menjadi

penting dikarenakan selama ini 60 persen minyak yang diimpor Tiongkok

berasal dari Teluk Persia yang jaraknya lebih dari 16.000 kilometer (Ali,

dkk., 2018: 21).

Segmentasi kedua dari mega proyek BRI ialah proses

pembangunan koridor ekonomi maritim atau kemudian dilabeli dengan

nama MREB (Maritime Road Economic Belt). Sejalan dengan pidato Xi

Jinping yang dilansir media Xinhua, semangat MREB pada dasarnya

merupakan semangat membangun kerja sama menang-menang pada

Gambar 18.

Pembangunan Rel Kereta Proyek CPEC

Sumber: DBS Group Research, “One Belt, One Road: Moving Faster

Than Expected”. Dalam DBS Asian Insight.

Page 10: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

85

tataran hubungan internasional dengan semua negara mitra (Yamei, 2017).

Berkenaan dengan MREB, menurut hemat penulis di kawsan Indo-Pasifik

negara mitra yang dimaksud ialah Pakistan, Sri Lanka, Bangladesh,

Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar dan Australia.

Melalui kerja sama dengan negara-negara tersebut, RRT berhasil

menguasai perdagangan laut melalui investasi pelabuhan di Pelabuhan

Gwadar, Pakistan; Pelabuhan Hambantota, Sri Lanka; dan Pelabuhan

Kyaukpyu, Myanmar.

Pembangunan Pelabuhan Gwadar merupakan elemen penting dari

keberlanjutnya koridor ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC). Menjadi

penting sebab investasi pengembangan jalan darat yang telah dan sedang

digarap Pakistan bersama Tiongkok pada akahirnya akan menuju

Gambar 19.

Investasi Pelabuhan RRT di Kawasan Indo-Pasifik

Sumber: Thore & Spevack, “Harbored Ambitions: How China’s Port

Investments Are Strategically Reshaping the Indo-Pacific”.

CA4DS.

Page 11: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

86

Pelabuhan Gwadar. Pelabuhan Gwadar menjadi titik kerja sama senilai 62

miliar dolar AS (Szechenyi, 2018: 12). Selain berfungsi untuk

menghubungkan Provinsi Xinjiang-RRT sampai Gwadar-Pakistan, letak

pelabuhan yang sangat strategis juga turut menjadi pertimbangan RRT

dalam rangka menjadi hegemoni regional di bidang perekonomian. Nilai

strategis yang dimaksud disebabkan oleh letak Pelabuhan Gwadar secara

geografis yang berdekatan dengan Selat Hormuz di Teluk Persia yang

biasanya menjadi wadah lalu lintas pengiriman minyak bumi dari Timur

Tengah.

Pelabuhan Hambantota, Sri Lanka berhasil didapat RRT untuk

jangka waktu 99 tahun dan diberikan pada Desember 2017 setelah Sri

Lanka tidak mampu membayar hutang yang digelontorkan Tiongkok (lihat

tabel 5.1). Ketidakmampuan Sri Lanka melunasi hutang dari Tiongkok

dilatarbelakangi oleh pemasukan Hambantota yang tidak sebanding

dengan besaran hutang. Di sisi lain, RRT melihat jatuhnya pelabuhan

Hambantota kepada Tiongkok sebagai “salah satu batu loncatan bagi

proyek seabad BRI”. seperti cuitan agensi berita resmi RRT, Xinhua yang

dikutip The Sidney Morning Herald (Wade, 2018). Adapun pelabuhan

selanjutnya yang menjadi perhatian RRT sebagai penunjang BRI dan

implikasinya terhadaap hegemoni Tiongkok di Kawasan Indo-Pasifik ialah

Pelabuhan Kyaukpyu di pesisir Pulau Yanbye, Myanmar. Perusahaan

milik negara (RRT), CITIC Group memenangkan proyek Pelabuhan

Kyaukpyu senilai 7,5 miliar dolar AS (Mullen, 2018: 5). Selain itu, badan

usaha lainnya milik RRT, China Harbor Engineering Company pun

terlibat dalam kontrak 2,5 miliar dolar AS guna membangun pipa minyak

dan gas di mana mengalir ke Kota Kunming, Provinsi Yunnan, RRT

(Szechenyi, 2018: 5).

Page 12: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

87

Tabel 5.1

Kontrol RRT Terhadap Pelabuhan-Pelabuhan di Indo-Pasifik

Pelabuhan Lama Kontrak

(Tahun)

Nilai Kepemilikan (%)

Pelabuhan Colombo, Sri Lanka 35 85

Pelabuhan Baru Koh Kong,

Kamboja 99 100

Pelabuhan Darwin, Australia 99 80

Pelabuhan Gwadar, Pakistan 99 Tidak Diketahui

Pelabuhan Hambantota, Sri Lanka 40 70

Pelabuhan Kuantan, Malaysia 99 49

Gerbang Malaka, Malaysia 99 49

Pelabuhan Muara, Brunei 60 57

Pelabuhan Kyaukpyu, Myanmar Tidak Ada 70

Snidal (1985: 581) menyimpulkan bahwa suatu negara dapat

menjadi hegemon bilamana kerja sama di antara aliansi atau mitra

menghasilkan hubungan yang saling menguntungkan – terlepas dari

persentase atau besaran keuntungan yang dibagi. Berangkat dari hal

tersebut, penerapan kebijakan BRI antara RRT dengan negara-negara

mitra di kawasan Indo-Pasifik tidak melenceng dari nosi tersebut.

Keuntungan tersebut dibagi menjadi dua, yakni pertama bagi RRT dan

kedua keuntungan bagi negara-negara mitra di kawasan Indo-Pasifik.

Pertama, mega proyek seabad BRI sejauh ini telah banyak

menguntungkan RRT, khususnya terhadap badan-badan usaha yang

dimiliki negara (state-owned enterprieses, SOEs). Dikatakan

menguntungkan dikarenakan berbeda dari proyek-proyek pembangunan

lainnya yang terdapat kesetaraan pendanaan dari beberapa pihak atau

negara, Proyek BRI sebagian besar dijalankan oleh badan-badan usaha

milik pemerintahan Tiongkok sendiri.

Sumber: Rani Mullen, The New Great Game in the Indo-Pacific, 2018, diolah.

Page 13: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

88

Fenomena tersebut berimplikasi pada konvergensi keuntungan dari

program-program pembangunan di Kawasan Indo-Pasifik. Pada Gambar

22 di bawah bahkan menunjukan hingga akhir tahun 2016 – menjelang

2017 – RRT telah menguasai semua sumber dana pembiayaan dan

pemiutangan BRI, yakni empat bank komersial dari Tiongkok (Industrial

Gambar 21.

Akuisisi Infrastruktur oleh RRT di Negara Penerima BRI

Sumber: Deloitte, “Embracing the BRI ecosystem in 2018: Navigating

pitfalls and seizing opportunities”. Deloitte China.

Gambar 20.

Sumber Pembiayaan Proyek BRI

Sumber: Deloitte, “Embracing the BRI ecosystem in 2018: Navigating

pitfalls and seizing opportunities”. Deloitte China.

Page 14: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

89

and Commercial Bank of China, Bank of China, China Construction Bank,

dan Agricultural Bank of China), China Development Bank,Export-Import

Bank of China, Silk Road Fund, AIIB, dan New Development Bank. Selain

dari pada itu, keberhasilan RRT dalam mengambil alih atau mengakuisisi

investasi infrastruktur di negara-negara BRI turut serta menambah daftar

panjang keuntungan Tiongkok. Akusisi tersebut bernilai sekitar 35 miliar

dolar AS (lihat Gambar 23) dan telah dicontohkan dengan kontrol

pelabuhan-pelabuhan di regional Indo-Pasifik untuk jangka waktu hampir

satu abad dan dengan persentase kepemilikan yang tinggi (lihat Tabel 5.1).

Kedua merupakan keuntungan bagi negara-negara yang terlibat

dalam implementasi BRI (lihat gambar 22). Berangkat dari keuntungan

inilah, Departemen Kerja Sama Internasional, Kementerian Sains dan

Teknologi, RRT (MOST, 2017: 1-10) menjabarkan pencapaian Tiongkok

sebagai instrumen membawa hubungan mutualisme antar-negara sebagai

berikut: 1) melalui BRI, perdagangan RRT dengan negara-negara yang

berpartisipasi di dalam proyek tersebut meningkat 0.6 persen. Investasi

langsung dari RRT juga ikut meningkat hingga 14,5 miliar dolar AS; 2)

RRT telah menghubungkan lebih dari 130 perjanjian transportasi dengan

negara-negara BRI, membuka 364 rute internasional dan 73 pelabuhan.

Lebih lanjut, perdagangan di antara negara-negara yang telah tersambung

dengan koridor ekonomi BRI juga ikut meningkat hingga 12 persen

(Konings, 2018: 4).

Page 15: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

90

5.1.2 Rivalitas hegemoni ekonomi Free and Open Indo-Pacific

Menjawab ekspansi ekonomi RRT khususnya dua tahun terakhir,

Free and Open Indo-Pacific melalui kepemimpinan AS bergerak melalui

kepemimpinannya di Bank Dunia dan usaha nasional yang mengadakan

forum bisnis Indo-Pasifik guna membangun akses Asia dan menciptakan

pasar global di kawasan Indo-Pasifik.

Keberadaan Bank Dunia tidak bisa dilepaskan dari latar belakang

Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet di akhir Perang Dunia II. Dalam

rangka membangun kembali Eropa yang sempat hancur selama Perang

Dunia II dan menahan laju pengaruh ekonomi Uni Soviet, terkhususnya di

daratan Eropa, AS menginisiasi pertemuan Bretton Woods, New

Hampshire yang pada akhirnya melahirkan Bank Dunia di tahun 1944.

Bantuan pinjaman pertama oleh Bank Dunia diberikan kepada Prancis di

tahun 1947, setelah itu melanjutkan fokusnya ke Amerika Latin, Afrika

dan Asia pada dekade-dekade selanjutnya. Saat ini, Bank Dunia memiliki

dua badan utama dan beberapa badan mitra. Badan utama yang

dimaksudkan ialah International Bank for Recostruction and Development

Gambar 22.

Total Persentase Peningkatan Perdagangan

Sumber: Konings, “Trade impacts of the Belt and Road Initiative”. Ing.

Page 16: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

91

(IBRD) dan International Development Association (IDA). IBRD

diperuntukan kepada negara-negara berkembang dengan pendapatan

menengah, sedangkan IDA menyediakan pinjaman bebas bunga yang

diberikan kepada negara-negara miskin (World bank, 2018).

Kontrol AS atas Bank Dunia pernah mencapai puncaknya di tahun

1950 ketika 74 persen dari uang tunai yang terinvestasi di Bank Dunia

berasal dari AS sendiri (Clemens, 2016). Total investasi yang segaris lurus

dengan persentase kepemilikan saham sekaligus memberikan AS

keleluasaan guna menjadikan Bank Dunia sebagai perpanjangan tangan

alat politik AS. Hingga akhir tahun 2018, AS masih tetap menjadi

pemegang terbesar kekuatan suara Bank Dunia, yakni 15,98 persen di

IBRD dari 189 negara dan 10,20 persen di IDA dari 173 negara anggota

(World Bank, 2019).

gnh

Gambar 23.

Penurunan Kapital AS Selama Bergabung di Bank Dunia

Sumber: Michael Clemens, “World Bank’s US dependency has to end”.

Politico.

Page 17: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

92

Menjadi tidak mengherankan bilamana Bank Dunia – khususnya

melalui IBRD dan IDA – yang dipimpin oleh AS menggeser fokus dari

kawasan lain, seperti Afrika dan Timur Tengah ke Indo-Pasifik. Tercatat

pada tahun 2017, Bank Dunia telah mengeluarkan 31 persen dari total 42,1

miliar dolar AS kapitalnya guna meminjamkan kepada negara-negara di

kawasan Indo-Pasifik (World Bank, 2017: 10). Tidak berbeda dengan

penekanan BRI yang sedang dikerjakan RRT, proyek-proyek investasi

yang didonorkan Bank Dunia berkisar antara industri dan transportasi

senilai lebih dari 13 miliar dolar AS (World Bank 2017: 24-40). Lebih dari

pada itu, negara tujuan Bank Dunia pada dasarnya sama dengan tujuan

BRI, yakni Bangladesh dan India.

Bank Dunia hadir di Bangladesh dalam bentuk tawaran

membangun infrastrukur guna mempererat konektivitas dalam negeri.

Melalui program Operation for Supporting Rural Bridges Project for

Bangladesh (SupRB) Bank Dunia menyetujui pembangunan dengan total

dana 425 juta dolar AS. Dana tersebut setidaknya dicanangkan untuk

meningkatkan keterhubungan dan ketahanan dari ancaman iklim di 19

distrik pesisir, memperbaiki 29 kilometer jembatan, membangun 20

kilometer jembatan baru di 61 distrik Bangladesh (World Bank, 2018).

Adapun, terlepas dari kritikan AS dan Bank Dunia terhadap proyek RRT

yang mengakibatkan negara seperti Sri Lanka dan Myamar harus

menyerahkan pelabuhan mereka akibat ketidakmampuan membayar

hutang, praktek-praktek serupa juga dapat ditemui pada berbagai bantuan

Bank Dunia sendiri. Proyek SupRB dipastikan jatuh tempo 30 tahun

mendatang, atau dengan kata lain bilamana selama tenggang waktu yang

ditargetkan tidak mampu mengganti 425 juta dolar AS, maka Bangladesh

akan semakin mudah tergantung dan dipengaruhi oleh program asistensi

moneter dan fiskal oleh badan bentukan Bretton Woods – baik IMF mapun

Bank Dunia.

Selain Bangladesh yang mendapatkan donor hutang, di Asia

Selatan India juga turut serta meminjam dari Bank Dunia. Melalui Madhya

Page 18: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

93

Pradesh Rural Connectivity Project (MPRCP), India bersama Bank Dunia

sepakat untuk meminjam 210 juta dolar AS (World Bank, 2018). MPRCP

bertujuan untuk merevitalisasi 10.000 kilometer jalan pedesaan dan

membangun 510 kilometer jalan baru, akan tetapi hingga saat ini hanya

29,61 juta dolar AS yang dicairkan Bank Dunia (World Bank, 2018: 7).

Lebih lanjut, selain memanfaatkan kepemimpinannya dalam Bank

Dunia, AS secara independen mengiventasikan uangnya kepada negara-

negara di Indo-Pasifik. Menteri Dalam Negeri AS, Michael Pompeo

(2018) dalam pidato menyambut “America’s Indo-Pacific Economic

Vision” mengingatkan pentingnya kawasan Indo-Pasifik bagi AS dilihat

dari besaran dana yang digelontorkan. Pompeo memperkirakan akan ada

60 miliar dolar AS yang akan dicairkan untuk membangun ekonomi

digital, energi dan infrastruktur Indo-Pasifik. Di sisi lain, ambisi AS dalam

memberikan investasi sebesar 60 miliar dolar AS menurut hemat penulis

adalah berlebihan lantaran data terbaru pada tahun fiskal 2017 mencatat

besaran asistensi keuangan AS kepada Indo-Pasifik tidak lebih dari 1,3

miliar dolar AS (Congressional Research Service, 2018: 15-16).

Selanjutnya, bantuan keuangan yang digalakan AS ditambah

dengan tiga usaha Trump mempercepat implementasi Free and Open

Gambar 24.

Pencairan Dana Pinjaman MPRCP

Sumber: World Bank, “Madhya Pradesh Rural Connectivity Project

(P157054)”. The World Bank.

Page 19: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

94

Indo-Pacific melalui forum bisnis guna membangun akses Asia dan

mengadakan pasar global di Indo-Pasifik. Forum bisnis pertama kali

dilaksanakan pada 30 Juli 2018, di mana Kementerian Perdagangan AS

mengundang berbagai kementerian terkait dan mengajak 150 pengusaha

untuk bersama-sama mengekspansi bisnisnya ke Indo-Pasifik. Hasil dari

forum bisnis ini ialah inisiatif sebesar 113 juta dolar AS untuk mendukung

ekonomi digital, energi dan akses infrastruktur kawasan dan pasar global

(Pompeo, 2018). Di pihak lain, penerapan kebijakan Free and Open Indo-

Pacific oleh Presiden Trump mendapatkan kritikan Ayres (2018) melalui

laman berita CNN yang mana menganggap pendanaan 113 juta dolar AS

bagi Indo-Pasifik merupakan angka yang kecil untuk dapat membiayai

kebutuhan regional, seperti dikutip: “The $113 million in assistance will

clearly not scratch the surface of the financing needs in the Indo-Pacific

region”.

5.2 Rivalitas Hegemoni Politik

Tradisi besar realisme – khususnya bagi realisme struktural ofensif –

dalam hubungan internasional masih menjadi jalan yang relevan ketika menilik

fenomena rivalitas negara-negara dan keterkaitannya dengan usaha-usaha

mencapai hegemoni. Baik RRT maupun AS tidak terkecuali perihal

kontekstualisasi hegemoni regional seperti yang dimaksud Mearsheimer dalam

bukunya “The Tragedy of Great Power Politics” (Mearsheimer 2001: 40-42).

Merujuk pada pembahasan konseptual BAB III menjadi jelas bahwasannya

hegemoni diejawantahkan melalui penciptaan jaringan kerja sama atau aliansi

dengan tujuan menciptakan stabilitas – kemudian dapat dimengerti sebagai bentuk

perdamaian – dan bermuara kepada struktur internasional yang asimetris, yang

mana menghantarkan negara hegemon sebagai puncak sumber pengaruh dan

poros ketergantungan bagi negara-negara lain. Dinamika politik inilah yang

berusaha dikejar RRT dan AS dengan cara penerapan kebijakan berturut-turut

Chinese Dream dan Free and Open Indo-Pacific.

Page 20: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

95

5.2.1 Rivalitas hegemoni politik Chinese Dream

Secara utuh, menggambarkan relasi RRT dan AS dalam rangka

mengejar hegemoni sebagai bentuk rivalitas seperti yang terjadi ketika

Perang Dingin menurut banyak akademisi merupakan hal yang telah

kusam (outdated), akan tetapi nosi rivalitas perebutan kekuasaan juga tidak

bisa secara menyeluruh ditentang. Menjadi naif bilamana menyampingkan

rentetan kompetisi dan pertentangan kedua negara dewasa ini. Walaupun

negara-negara di Indo-Pasifik – misalnya di kawasan Asia Tenggara –

berusaha menahan diri untuk mengambil posisi dan kubu tertentu antara

Tiongkok dan AS seperti yang digambarkan Minghao (2018), namun

pengaruh politik menjadi tidak bisa dielakkan. Berkenaan dengan

kepentingan politik RRT, Beijing dikatakan akan terus berjuang untuk

menciptakan Asia yang unipolar, serta mempercayai bahwa Tiongkok

harus menjadi kekuatan dominan (hegemoni) terhadap regional Indo-

Pasifik (Khurana, 2018: 42). Hegemoni dan hubungannya dengan politik

selanjutnya bertemu pada titik yang sama: usaha mendapatkan pengaruh.

RRT setidaknya memberikan pengaruh politiknya bagi Indo-Pasifik dalam

dua hal, yakni pertama pengaruh politik melalui perubahan tatanan

internasional yang dicapai melalui pemindahan ketegangan dan kerja sama

multilateral; dan kedua kemampuan penciptaan stabilitas politik regional,

khusunya di Semenanjung Korea.

Pertama, Xi Jinping dalam Kongres Partai Komunis Tiongkok ke-

19 menegaskan bila Tiongkok akan terus memainkan peran besan untuk

mengembangkan sistem pemerintahan global, serta pada kesempatan yang

sama, Xi menyatakan betapa Tiongkok telah menjadi pemimpin global

dalam hal kekuatan nasional dan pengaruh internasional (Jinping, 2017: 1-

65). Menurut hemat penulis, RRT memainkan dua cara untuk mendulang

pengaruh politik di regional, yaitu melalui pemindahan ketegangan atau

permusuhan dan melalui kerangka kerja sama multilateral. Pemindahan

ketegangan yang dimaksud adalah usaha Tiongkok membangun partisipasi

negara lain yang berguna untuk mendelegitimasi dan mengganti kekuatan

Page 21: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

96

lain di kawasan, khususnya terhadap pengaruh AS. Salah satu langkah

RRT mendelegitimasi AS ialah dengan keterlibatannya dalam keanggotaan

Konferensi tentang Interaksi dan Langkah Pembangunan Kepercayaan Diri

di Asia (Conference on Interaction and Cofidence Building Measures in

Asia, CICA). Anggota-anggota CICA yang juga berada di dalam kawasan

Indo-Pasifik di antaranya Bangladesh, Kamboja, Tiongkok, India,

Pakistan, Korea Selatan, Sri Lanka, Thailand dan Vietnam (CICA, 2017a).

Secara normatif, CICA merupakan forum multinasional yang bertujuan

meningkatkan kerja sama melalui peningkatan perdamaian, keamanan dan

stabilitas di Asia. RRT berkesempatan mengepalai forum ini selama

periode 2014-2016, namun diperpanjang sampai tahun 2018.

Lebih dari pada itu, CICA yang secara khusus memiliki dimensi

politik dalam kerangka kerja sama dapat dimanfaatkan RRT di mana

terbukti sejak 2013 hingga saat ini Tiongkok selalu menjadi pemimpin

inisiatif penguatan keamanan di regional Asia Pasifik (CICA, 2017b).

Selain memimpin inisiatif penguatan Asia-Pasifik, sentraliasi RRT dalam

CICA dapat dilihat jelas dari pengaruh politiknya terhadap Kamboja.

Perdana Mentri Kamboja, Hun Sen menyatakan selama bertahun-tahun

Tiongkok telah membantu Kamboja yang tengah dilanda krisis politik;

adapun Tiongkok sumber utama persenjataan, pelatihan dan pendanaan

militer Kamboja (CICA, 2017c; Pereira, Jung & Penna 2018: 119).

Melalui periode kepemimpinan pada tahun 2014-2018, Tiongkok

juga berhasil menjalin aliansi politik dengan Pakistan yang adalah musuh

historis India. Di sisi lain, Tiongkok berkesempatan memperluas pengaruh

politiknya dengan menempatkan kapal perangnya di Pelabuhan Gwadar,

milik Pakistan sebagai ganti jaminan keamanan melawan terorisme dan

dukungan atas konflik berkepanjangan dengan India berupa pasokan

pesawat tempur JF-17, rudal balistik, kapal balistik, pesawat anti rudal,

kapal anti rudal dan tank (The Economic Times, 2018). Semua bantuan

Tiongkok kepada negara-negara anggota CICA seperti yang dijabarkan

berangkat dari tujuan dimensi politik CICA, yaitu peningkatan kerja sama

Page 22: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

97

keamanan multilateral, melawan terorisme, dan bantuan kemanusiaan

(CICA, 2017b).

Berikutnya, cara mendulang pengaruh politik adalah dengan

keterlibatan dalam kerangka kerja multilateral. Hal ini bertujuan untuk

menciptakan citra partisipasi positif Tiongkok di mata internasional, serta

secara lebih signifikan bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan

institusi (Mazarr, Heath & Cevallos, 2018: 109). Contoh dari cara

mendulang pengaruh politik ini ialah dengan terlibat dalam kerangka kerja

yang dipimpin ASEAN, yakni Regional Comprehensive Economic

Partnership (RCEP). RCEP pada dasarnya merupakan inisiasi ASEAN

untuk mempersatukan enam negara mitra – RRT, Korea Selatan, Jepang,

India, Australia dan Selandia Baru – yang sebelumnya secara terpisah

melakukan hubungan kerja sama dengan ASEAN. Pada Agustus 2012,

sepuluh negara anggota ASEAN dan enam negara mitra membentuk

RCEP selama pertemuan ASEAN ke-21 di Phnom Penh, Kamboja

(ASEAN, 2016). Melalui total 16 negara yang tergabung dalam

keanggotaan RCEP, tujuannya adalah untuk memperluas dan

memperdalam integrasi ASEAN dan negara-negara mitra. Di pihak lain,

kebaharuan RCEP memberikan Tiongkok kesempatan besar untuk

kemudian ikut serta membangun agenda nasional dalam kesepakatan-

kesepakatan fundamental. Bertolak dari nosi tersebut, keanggotaan

Tiongkok dalam RCEP tidak lebih merupakan usaha mempromotori dan

menginfiltrasi serangkaian agenda ke dalam sistem regional sesuai dengan

kepentingan nasional, dengan kata lain terlepas dari sentralisasi ASEAN,

RRT disebut akan menjadi pemimpin de facto yang mendominasi

pengambilan keputusan internal RCEP (Brown, 2017: 22).

Secara lebih dalam, terdapat tiga motivasi yang mendorong RRT

agar terlibat aktif menggerakan integrasi regional RCEP menurut Tae-

Kyung, akan tetapi penulis menyoroti dua dorongan utama, yaitu pertama

sebagai alat Tiongkok dalam rangka menyeimbangi AS di Indo-Pasifik;

dan kedua diperuntukkan sebagai instrumen mempengaruhi persepsi dan

Page 23: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

98

tindakan negara-negara yang kemudian berujung kepada justifikasi

kawasan terhadap kebijakan RRT (Tae-Kyung, 2015: 8). Terlepas dari

pembentukan RCEP yang baru saja dilaksanakan serta program-program

kerja yang belum efektif berjalan, pada dasarnya bukan menjadi halangan

bagi penerapan Chinese Dream mengingat justru dapat dijadikan potensi

mempengaruhi agenda. Sejalan dengan hal tersebut, bilamana menilik

Joint Leaders’ Statement RCEP yang terbaru pada November 2017, RRT

kemudian mendapatkan posisi yang baik dikarenakan pertemuan tersebut

salah satunya membahas mengenai langkah-langkah yang harus diambil

ASEAN beserta mitra wicara lainnya – dalam hal ini khususnya Tiongkok

– guna mengantisipasi kenaikan praktek proteksionisme layaknya yang

sedang dilakukan AS. AS di bawah administrasi Trump yang menunjukan

kecenderungan tidak ingin tergabung pada organisasi-organisasi

multilateral – contohnya dengan menarik diri dari keanggotan Trans

Pacific Partnership – berbanding terbalik dengan usaha RRT mendekatkan

pengaruhnya pada RCEP.

Nosi pengaruh RRT menjadi semakin jelas ketika perwakilan

Singapura, Chan Chun Sing, negara internal ASEAN yang paling maju

dalam bidang informasi, komunikasi dan teknologi justru meminta bantuan

RRT guna mendukung rancangan kerja sama dalam bidang e-commerce

dan telekomunikasi RCEP ketika diwartakan The Strait Times di bawah

tajuk “Singapore wants to work with China to produce a RCEP with high

standards: Chan Chun Sing” yang menandakan besarnya kemampuan

Tiongkok mengontrol agenda RCEP (Peng, 2018; ITU, 2017: 31). Adapun

pemanfaatan CICA dan RCEP sebagai alat politik sejalan dengan tabel

berikut sebagai strategi RRT mendulang pengaruh politik.

Page 24: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

99

Tabel 5.2

Strategi RRT Mendulang Pengaruh Politik

Pemindahan Ketegangan Kerja Sama Multilateral

Partisipasi RRT di dalam institusi

internasional.

Bersifat RRT-sentris untuk

mereduksi pengaruh kekuatan lain. Penekanan pada RRT yang

memberikan bantuan terhadap

negara relatif lemah yang

mendapatkan bantuan.

Partisipasi RRT di dalam institusi

internasional

Terdapat organisasi multilateral

yang meregulasi setiap anggota-

anggotanya, sehingga RRT tidak

serta merta mendominasi.

Pengaruh RRT bertahap dan

terbatas.

Adapun menurut hemat penulis, bagian kedua dari usaha

menampuk posisi hegemoni politik di Indo-Pasifik bagi RRT tidak bisa

serta merta dilepaskan dari peranannya menjaga stabilitas regional. Untuk

itu daerah yang kemudian menjadi perhatian RRT menjadi relevan bila

difokuskan kepada Semenanjung Korea. Instabilitas yang dimaksud

selanjutnya dapat ditilik dari fakta bahwa baik Korea Selatan mapun Korea

Utara secara de jure masih tergolong berperang dikarenakan belum adanya

satupun sumber tertulis hingga akhir tahun 2017 yang berisikan perjanjian

damai di antara kedua negara semenjak pecah Perang Korea pada tahun

1950. Merangkum hal tersebut, RRT memiliki tanggung jawab politik

untuk memperpanjang kerja sama, dan menghindari konfrontasi

berkepanjangan di kawasan. Tanggung jawab tersebut kemudian penting

tidak hanya murni berangkat dari motif perdamaian, akan tetapi adanya

kemungkinan keterlibatan AS di kawasan jika RRT gagal (Menegazzi,

2017: 3-4).

Menyambut kenyataan bahwa instabilitas politik di Semenanjung

Korea sebagai salah satu isu penting bagi hegemoni RRT, menjadi relevan

guna melakukan manuver-manuver politik pula. Di pihak lain, hingga saat

ini RRT terus memainkan peranan ganda, yang mana pada satu sisi RRT

sebagai negara yang mendukung proses non-proliferasi nuklir dan senjata

pemusnah massal lainnya, akan tetapi pada sisi yang lain RRT juga turut

melanggar sanksi yang dikenakan kepada Korea Utara. Dari perihal

Page 25: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

100

tersebut, menjadi terang bahwa RRT ingin mempromosikan stabilitas

Semenanjung Korea dengan tidak mengeyampingkan kemungkinan

kehilangan Korea Utara sebagai aliansi.

Kepentingan normatif Tiongkok akan pentingnya melaksanakan

pelucutan fasilitas nuklir Korea Utara dan menjaga stabilitas Semenanjung

Korea kemudian berbenturan dengan keengganan menerapkan jalur

militerisme dan paksaan. Hal tersebut dikarenakan RRT menimbang harga

yang terlalu mahal untuk dibayar bila terjadi miskalkulasi dan potensi

menjadikan Korea serupa konflik berkepanjangan di Timur Tengah

(Menegazzi, 2017: 5). Sejalan dengan resiko miskalkulasi inilah, RRT

menggunakan diplomasi atau yang kemudian direduksi dalam istilah

negosiasi dalam rangka menjaga stabilitas Semenanjung Korea. Adapun

penulis telah mendaftar usaha-usaha negosiasi perdamaian Korea Utara

dan Korea Selatan yang dipimpin RRT.

Gambar 25.

49 Negara Telah Melanggar Sanksi Terhadap Korea Utara

Sumber: Niall McCarthy, “49 Countries Have Violated Sanctions on

North Korea [Infographic]”. Forbes.

Page 26: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

101

Tabel 5.3

Kronologi Negosiasi RRT Untuk Mendamaikan Semenanjung Korea

Waktu Keterangan

4 Mei 2018 Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden RRT,

Xi Jinping berbicara melalui telepon. Xi mengabarkan

bahwa RRT telah mengimplementasikan secara bertahap

konsensus-konsensus yang telah disepakati dengan Korea

Selatan. Konsensus tersebut berhubungan dengan

penguatan komunikasi, memperdalam kerja sama praktikal

dan pertukaran diplomasi people to people.

7 Mei 2018 RRT dan Korea Selatan melanjutkan pertemuan bilateral di

Seoul berkaitan dengan kebijakan pertahanan.

7-8 Mei 2018 Xi Jinping dan Kim Jong Un melaksanakan pertemuan di

Kota Dalian, Tiongkok Timur Laut.

9 Mei 2018 Korea Selatan, Tiongkok dan Jepang mengadakan

pertemuan trilateral, kemudian Moon Jae-in dan Li

Keqiang melanjutkan pertemuan di samping agenda

trilateral.

24 Mei 2018 Korea Utara menghancurkan lokasi uji coba nuklir di

Punggye-ri.

19-20 Juni 2018 Kim Jong Un bertemu Xi Jinping di Beijing dengan tujuan

membahas komitmen kedua negara menjaga perdamaian

Semenanjung Korea dan stabilitas kawasan.

21 Juni 2018 Tiongkok dan Korea Selatan menandatangani pakta

persahabatan di Pulau Jeju.

6 Agustus 2018 Utusan Korea Selatan bertandang ke Beijing dalam rangka

membicarakan pelucutan nuklir Korea Utara.

10 Agustus 2018 Korea Utara dan Korea Selatan berpartisipasi dalam

festival pariwisata di Kota Hunchun, Tiongkok.

19 September 2018 Menteri Luar Negerti RRT menyatakan dukungannya pada

pertemuan inter-Korea mendatang.

19 Oktober 2018 RRT dan Korea Selatan mengutus berturut-turut, Kong

Xuanyou dan Lee Do-hoon untuk bertemu di Beijing guna

membahas isu nuklir di Semenanjung Korea.

Sumber: Dikutip dari berbagai sumber, diolah.

Page 27: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

102

5.2.2 Rivalitas Hegemoni Politik Free and Open Indo-Pacific

AS telah menjadi negara adidaya tunggal di dunia semenjak Perang

Dingin. Memainkan peranan sebagai negara hegemoni lantaran pengaruh

politik Uni Soviet tergerus perpecahan domestik. Di sisi lain, memasuki

abad ke-21, wajah perpolitikan dunia mulai bergerak ke arah

multipolaritas. Keberadaan the Group of Twenty (G20), gabungan

kekuatan negara berkembang di BRICS (Brazil, Rusia, India, China atau

Tiongkok dan Afrika Selatan), pembentukan ASEAN dan kebangkitan

RRT menyebabkan dunia tidak lagi bergantung pada satu kekuatan

tertentu. Bilamana sebelumnya AS berfokus di regional Timur Tengah,

saat ini dengan kemunculan RRT yang berusaha menghegemoni Indo-

Pasifik, kemudian memaksa AS untuk turut serta mengimbangi kekuatan

RRT. Robert Manning bahkan menyatakan bahwa AS mengalami

kesulitan untuk beradaptasi dengan dinamika dunia yang multipolar saat

ini (Manning, 2018: 7). Kesulitan beradaptasi dengan multipolaritas dunia

selanjutnya sejalan dengan temuan laporan dalam grafik berikut yang

mengindikasikan kemerosotan pengaruh AS terhadap beberapa negara

penting di Indo-Pasifik, termasuk di dalamnya negara aliansi AS.

Gambar 26.

Negara Paling Berpengaruh di Indo-Pasifik Saat Ini

Sumber: Simon Jackman, Gordon Flake, dkk, “The Asian research

Network: Survey on America’s Role in the Indo-Pacific”.

University of Sidney.

Page 28: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

103

Berkenaan dengan kepentingan politis menahan pengaruh

Tiongkok di RRT, setidaknya AS melakukan dua cara. Cara pertama ialah

dengan menjalin kerja sama quadrilateral kembali dengan Australia,

Jepang dan India; dan cara kedua ialah dengan memanfaatkan kapabilitas

nasionalnya melalui penyediaan asistensi (barang publik) dan menjaga

stablitas kawasan Indo-Pasifik. Pertama, kebijakan Free and Open Indo-

Pacific di bawah administrasi Trump diejawantahkan melalui

pembentukan kembali Quadrilateral yang pernah beroperasi di tahun 2004

ketika Samudra Hindia dilanda gempa dan tsunami. Quadrilateral atau

Quad pada dasarnya bukan merupakan suatu aliansi, melainkan

kesepakatan geostrategi antara empat negara (Amerika Serikat, Australia,

India dan Jepang) tidak mengikat yang memiliki kesamaan keresahan

terkait potensi Tiongkok menganggu keterpenuhan kepentingan mereka,

namun secara bersamaan tidak ingin memprovokasi Tiongkok dengan

mekanisme aliansi tertentu (Hemmings, 2017).

Pertemuan Quad yang pertama setelah kembali beroperasi

dilaksanakan pada 12 November 2017. Pertemuan tersebut

dilatarbelakangi oleh ketakutan India terhadap proyek Tiongkok di

Pakistan yang dapat mengganggu kepentingan India di zona strategis;

kewaspadaan Jepang dikarenakan kemampuan Tiongkok untuk

mempengaruhi rantai suplai energi sehingga meyebabkan Asia Timur

mengalami ketergantungan; perhatian Australia terkait proyek-proyek

bantuan dari Tiongkok kepada negara-negara kecil dapat menyebabkan

negara tersebut rentan mengalami koersi; dan AS yang berusaha mencari

cara mengantisipasi perluasan pengaruh Tiongkok, tertutama setelah AS

keluar dari TPP (Gale & Shearer, 2018: 1). Setidaknya pertemuan Quad

pada November 2017 bertujuan membahas tujuh tema inti, yakni tatanan

Asia yang berlandaskan aturan, kebebasan navigasi dan penerbangan,

penghormatan kepada hukum internasional, meningkatkan konektivitas,

ancaman korea utara dan non-profliferasi nuklir, dan terorisme. Adapun

Page 29: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

104

secara khusus penulis mendata beberapa agenda penting yang dialamatkan

AS selama pertemuan tersebut sebagai berikut.

Tabel 5.4

Detil Agenda AS Selama Pertemuan Quadrilateral

Agenda Keterangan

Free and Open Indo-

Pacific

Menyamakan visi untuk meningkatkan kesejahteraan

dan keamanan kawasan Indo-Pasifik yang terbuka dan

bebas.

Tatanan aturan Memegang teguh tatanan peraturan di Indo-Pasifik.

Kebebasan navigasi

dan penerbangan

Menjaga kebebasan navigasi kelautan dan penerbangan.

Hukum internasional Menghormati hukum internasional dan resolusi damai

bagi sengketa-sengketa.

Konektivitas Meningkatkan keterhubungan yang sesuai dengan

hukum internasional dan berdasarkan kepada

pembiayaan yang tepat.

Keamanan maritim Berkoordinasi terkait keamanan maritim di Indo-

Pasifik.

Korea Utara Mengurangi rudal dan nuklir Korea Utara, dan

kebijakan-kebijakan yang ilegal di mata hukum

internasional.

Terorisme Berkoordinasi dalam program anti-terorisme.

Langkah selanjutnya Berkomitmen untuk memperdalam komitmen

quadriteral yang berdasarkan kepada nilai demokrasi.

Berangkat dari pembentukan dan agenda Quad, dapat dilihat

bahwasannya kebijakan AS selalu tertinggal setidaknya satu langkah dari

kebijakan RRT. Hal ini menjadi tidak mengherankan mengingat Free and

Open Indo-Pacific diperuntukan sebagai kebijakan politik reaksioner AS

terhadap persebaran pengaruh Tiongkok di kawasan. Implikasi dari

fenomena ini kemudian terlihat jelas dari peranan Quad yang masih berada

pada ranah penetapan retorika, agenda dan tujuan; atau dengan kata lain,

Quad belum mampu mengeksekusi agenda tersebut layaknya program

operasional dari kebijakan Chinese Dream. Bila hal ini terus

Sumber: Ankit Panda, “US, Japan, India, and Australia Hold Working-Level

Quadrilateral Meeting on Regional Cooperation”, 2017, diolah.

Page 30: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

105

dipertahankan, maka pengaruh politik AS di kemudian hari akan terus

tergerus oleh manuver politik RRT seperti grafik berikut.

Selain menggunakan cara kolektif melalui inisiatif Quad, kebijakan

Free and Open Indo-Pacific guna menjadi hegemon di Indo-Pasifik tidak

akan lengkap tanpa usaha menjaga stabilitas Semenanjung Korea seperti

halnya yang dilakukan Tiongkok. Oleh karena itu, bagian kedua dari usaha

hegemoni politik AS ialah dengan melakukan pendekatan-pendekatan

politik terhadap dua negara Korea. Secara khusus bagi Korea Utara,

pendekatan Trump terbagi menjadi dua babak besar pada tahun 2017 dan

2018. Selama tahun 2017, Presiden Trump memainkan pendekatan

tekanan maksimum (maximum pressure) dengan mengembargo ekonomi

Korea Utara; mempersuasi anggota PBB sampai menghasilkan resolusi

sanksi terhadap Korea Utara; dan mengeluarkan sanksi nasional –

CAATSA (Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) –

dalam rangka memutus segala jenis hubungan dengan Korea Utara, seperti

ekspor-impor, aliran investasi dan kemungkinan pertukaran teknologi dan

informasi. Selanjutnya, di tahun 2018 administrasi Trump beralih pada

Gambar 27.

Transisi Kekuasaan AS-RRT

Sumber: Amrita Jash, “Emerging International Security Environment In

Indo-Pacific Region”. The Centre for Land Warfare Studies.

Page 31: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

106

penggunaan diplomasi yang mana memuncak pada pertemuan Donald

Trump dan Kim Jong Un di Singapura. Pertemuan antara dua kepala

negara ini menghasilkan tiga kesepakatan utama, yaitu normalisasi

konektivitas dengan berkomitmen membangun relasi bilateral; bekerja

sama mendirikan rezim perdamaian antara AS dan Korea Utara; dan

denuclearization atau pelucutan nuklir di Semenanjung Korea, walaupun

tidak berarti melucuti senjata pemusnah massal lainnya – misalnya rudal

balistik (Chanlett-Avery, dkk., 2018: 5).

Tabel 5.5

Kronologi Negosiasi AS Untuk Mendamaikan Semenanjung Korea

Waktu Keterangan

1 Juni 2017 AS menjatuhkan sanksi kepada individu dan entitas yang

berkaitan dengan program nuklir dan rudal Korea Utara.

29-30 Juni 2017 Moon Jae-in bertemu Presiden Trump di Washington,

DC untuk pertama kalinya setelah dilantik sebagai

Presiden Korea Selatan.

8 Agustus 2017 Trump mengancam Korea Utara agar tidak mengancam

AS: “North Korea best not make any more threats to the

United States...they will be met with fire and fury like the

world has never seen.”

19 September 2017 Dalam Sidang Umum PBB, Presiden Trump mengecam

Korea Utara dan menyatakan sikap AS yang akan

mendukung aliansinya.

8 November 2017 Moon Jae-in dan Trump mengadakan pertemuan di

Seoul.

1 Juni 2018 Setelah bertemu dengan perwakilan Korea Utara,

Jenderal Kim Yong Chol di Gedung Putih, Trump

mengumumkan pertemuan Korea Utara-AS yang akan

berlangsung pada 12 Juni mendatang.

12 Juni 2018 Kim Jong Un dan Donald Trump bertemu di Singapura

untuk menandatangani deklarasi pembaharuan relasi dan

pembangunan stabilitas rezim perdamaian di

Semenanjung Korea.

5-7 Juli 2018 Sekretaris Negeri AS, Mike Pompeo bertemu Kim Yong

Chol di Pyongyang.

7 Oktober 2018 Mike Pompeo bertemu Kim Jong Un di Pyongyang guna

menindaklanjuti progres pasca pertemuan damai di

Singapura.

Sumber: Caroline Kearney, “Seizing a Window of Opportunity for Peace on the

Korean Peninsula: New Dynamics, New Opportunities”, 2019, diolah.

Page 32: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

107

5.3 Rivalitas Hegemoni Militer

Bagian penting terakhir yang sulit dilewatkan bilamana mendiskusikan

usaha-usaha dalam mencapai hegemoni ialah seberapa kuat kemampuan militer

yang dimiliki oleh suatu negara. Hal ini selain sejalan dengan pertimbangan teori

kebijakan luar negeri, juga didukung oleh asumsi realisme struktural ofensif –

bahkan realisme secara umum – seperti yang telah dijabarkan pada bab-bab

sebelumnya, khusunya pada Bab II Tinjauan Pustaka. Secara praktis, baik RRT

dan AS menyadari peran penting kekuatan militer sebagai bagian integral rivalitas

mencapai hegemoni Indo-Pasifik. Xi Jinping selama pidatonya pada pertemuan

Partai Komunis Tiongkok, 18 Oktober 2017 menyatakan Chinese Dream – yang

di dalamnya terdapat tujuan kembar satu abad – hanya bisa tercapai melalui

pembangunan kekuatan militer (Communist Party of China, 2017: 5-21).

Sebaliknya, Donald Trump memetakan ancaman Tiongkok di kawasan Indo-

Pasifik sehingga kekuatan militer yang bertugas melaksanakan fungsi deterrent,

dan bila dibutuhkan berkemampuan mengalahkan militer asing – potensi ekspansi

Tiongkok (The White House, 2017: 45-47).

Gambar 28.

Persaingan Persebaran Pangkalan Militer RRT-AS di Indo-Pasifik

Sumber: David Tweed & Adrian Leung, “China Is Making a Bold

Military Power Play”. Bloomberg.

Page 33: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

108

Gambar 30 menunjukan rivalitas RRT dan AS yang semakin intens di

kawasan Indo-Pasifik. Seperti permainan catur, pangkalan militer kedua kubu

saling diperhadapkan dalam rangka antisipasi dan menahan aktivitas militer

rivalnya. Indo-Pasifik sendiri telah berubah menjadi arena kompetisi di mana

Tiongkok mencoba berekspansi militer di Asia Selatan melalui Pakistan, Sri

Lanka, Maladewa, Korea Utara dan Laut Tiongkok Selatan; sedangkan AS

konsisten menjalin relasi militer dengan India, Jepang, Korea Selatan dan

Australia. Relasi militer kedua negara dengan aliansi-aliansinya kemudian

menuntut kemampuan atau kapabilitas militer domestik terlebih dahulu. Oleh

karena itu, selanjutnya penulis menilik rivalitas hegemoni militer antara RRT dan

AS melalui kapabilitas militer tiap-tiap negara, dan dilanjutkan dengan temuan

empiris rivalitas yang tercermin jelas, yakni dalam sengketa Laut Tiongkok

Selatan. Laut Tiongkok Selatan dipilih sebab mampu mengambarkan rivalitas

secara nyata antara RRT dan AS di kawasan Indo-Pasifik dan saat ini menjadi

poros fokus militer kedua negara semenjak sengketa ini kian memuncak di tahun

2015, bahkan berlanjut di periode 2017-2018 di bawah komando Xi Jinping dan

Donald Trump. Adapun perbandingan garis besar kekuatan militer kedua negara

ialah sebagai berikut:

Page 34: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

109

Tabel 5.6

Perbandingan Kekuatan Militer RRT dan AS

Indikator RRT AS

Populasi

(penduduk)

1.386.000.000 325.700.000

Luas

(km2)

9.596.961 9.857.306

Senjata Nuklir

(hulu ledak)

260 7.200

Anggaran Militer

(miliar dolar)

228 700

Tenaga Manusia (orang)

Personel aktif

Personel cadangan

Tersedia untuk militer

2.300.000

8.000.000

385.821.101

1.281.900

811.000

73.270.043

Armada Angkatan Darat:

Tank

Kendaran tempur lapis baja

Artileri

Artileri otomatis

Artileri roket

7.760

6.000

9.726

1.710

1.770

6.393

41.760

3.269

950

1.197

Armada Angkatan Laut:

Kapal militer

Kapal induk

Kapal penghancur

Kapal pengawal

Kapal korvet

Kapal Selam

780

2

36

54

42

76

437

20

85

0

0

71

Armada Angkatan Udara:

Pesawat militer

Pesawat tempur

Pesawat multiperan

Pesawat penyerbu

Helikopter

4.182

1.150

629

270

1.170

12.304

457

2.192

587

4.889

Sumber: Armed Forces, “Military power of USA and China”, 2016; Global Fire

Power, “Comparison Results of World Military Strength, 2019”,

diolah.

Page 35: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

110

5.3.1 Rivalitas hegemoni militer Chinese Dream

Searah dengan tujuan mencapai Chinese Dream, telah dijelaskan

bagaimana Xi Jinping selama pertemuan Partai Komunis Tiongkok pada

Oktober 2017 menekankan untuk memperkuat kekuatan militer. Kekuatan

militer tersebut menjadi tidak bisa dipisahkan dari peran People’s

Liberation Army (PLA) sebagai satu-satunya instrumen Partai Komunis

Tiongkok dalam rangka menjaga stabilitas keamanan-pertahanan domestik

dan regional Indo-Pasifik. People’s Liberation Army dikatakan sebagai

instrumen Partai Komunis Tiongkok sebab PLA pada dasarnya bukan

merupakan lembaga nasional seperti tentara di negara lain. Fenomena ini

disebabkan lantaran PLA (disebut juga Red Army) merupakan adalah

bentukan Mao Zedong – pendiri Partai Komunis Tiongkok – pada tahun

1927 guna melawan pasukan nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-

shek. Berangkat dari faktor kesejarahan ini, Xi Jinping sebagai pimpinan

Partai Komunis Tiongkok saat ini diuntungkan, sebab penerapan rivalitas

hegemoni militer yang terkandung dalam kebijakan Chinese Dream

menjadi lebih mudah lantaran posisi PLA yang langsung berada di bawah

komandonya, tanpa memerlukan jalur birokrasi panjang dan berkenaan

dengan fakta bahwa tujuan Partai Komunis Tiongkok (Chinese Dream)

sudah dipastikan sama dengan tujuan PLA itu sendiri.

Page 36: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

111

PLA terdiri dari empat divisi utama dan dua divisi tambahan –

Divisi Bantuan Strategis dan Divisi Bantuan Logistik. Empat divisi utama

tersebut ialah PLA Angkatan Darat (PLAA), PLA Angkatan Laut (PLAN),

PLA Angkatan Udara (PLAAF) dan PLA Angkatan Roket (PLARF).

Keempat divisi utama ini kemudian menjadi kekuatan sentral bagi

kapabilitas kekuatan militer Tiongkok. Mulai dari April 2017 PLAA

merupakan angkatan darat terbesar di dunia dengan personel aktif

mencapai 915.000 (DIA, 2019: 55; Department of Defense of the United

States of America, 2018: 24-123). Pertama, setiap kelompok PLAA terdiri

dari unit infanteri baja, unit artileri, unit pertahanan udara, unit

Gambar 29.

Alur Komando PLA RRT

Sumber: Secretary of Defense, “Annual report To Congress: Military

and Security Developments Involving the People’s Republic of

China 2018”. Department of Defense of the United States of

America.

Page 37: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

112

penanggulangan elektronik, unit pasukan khusus, unit penerbang dan unit

bantuan logistik (DIA, 2019: 58-59). Kedua, PLAN ialah pasukan

angkatan laut terbesar di regional dengan lebih dari 300 kombatan darat,

kapal selam, kapal amphibi, kapal patroli dan unit khusus (Department of

Defense of the United States of America, 2018: 28). Ketiga, PLAAF

berperan sebagai penutup ketimpangan antara fasilitas angkatan udara AS

dan Barat dengan teknologi penerbangan Timur. Sebagai contoh, pada

tahun 2017 PLAAF mempublikasikan Pesawat Penyerbu J-20 generasi ke-

lima guna menandingi dan mengalahkan spesifikasi Pesawat Penyerbu

terbaik AS, F-22 (US Raptor) dengan radius pertempuran lebih luas, yakni

sekitar 1.100 km – mengalahkan F-22 yang memiliki radius pertempuran

800km (Liu Zhen, 2019). Divisi utama terakhir dari PLA Tiongkok

bertugas untuk mengembangkan dan mengoperasikan senjata dengan data

destruktif tinggi, yaitu rudal dan nuklir balistik dari kemampuan jangkau

pendek hingga kemampuan jangkau antar-benua seperti yang ditunjukan

Gambar 32 dan Gambar 33.

Page 38: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

113

Gambar 30.

Kapabilitas Serangan Konvensional RRT

Sumber: Secretary of Defense, “Annual report To Congress: Military

and Security Developments Involving the People’s Republic of

China 2018”. Department of Defense of the United States of

America.

Page 39: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

114

Gambar 31.

Kapabilitas Rudal Balisik Nuklir RRT

Sumber: Secretary of Defense, “Annual report To Congress: Military

and Security Developments Involving the People’s Republic of

China 2018”. Department of Defense of the United States of

America.

Page 40: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

115

Diperkuat dengan berbagai dukungan perangkat militer, penerapan

Chinese Dream sebagai bentuk rivalitas hegemoni diperjelas melalui

fenomena sengketa Laut Tiongkok Selatan. Bahkan militerisasi Tiongkok

di Laut Tiongkok Selatan mencerminkan beberapa layar target, di mana

AS merupakan target utama (Cheng-Chwee, 2016: 15). Melalui tulisan

tersebut, Cheng-Chwee menggabarkan bahwa manuver RRT di Laut

Tiongkok Selatan dapat diartikan sebagai bentuk usaha deterrent terhadap

eksistensi AS yang sejak berakhirnya Perang Dingin ini tidak pernah

ditantang oleh kekuatan militer manapun. Di samping itu, menurut hemat

penulis keputusan ekspansionis RRT lebih mengedepankan pertimbangan

penciptaan tujuan kembar satu abad yang terimplementasi melalui Chinese

Dream, walaupun kemudian diperhalus Xi Jinping bila: “China was not

expansionist nor does it seek to colonise others, but its position was "firm

and clear" on issues relating to its sovereignty and territorial integrity”

(Cheong, 2018). Presiden Xi menampik narasi tentang Tiongkok sebagai

negara ekspansionis, namun pada saat yang sama menegaskan kepentingan

Tiongkok guna menjaga teritorial mereka, walaupun menimbulkan

kecaman internasional.

Hingga saat ini PLA RRT telah memiliterisasi dua kepulauan

utama di Laut Tiongkok Selatan, yakni Kepulauan Spratly dan Kepulauan

Paracel. Laporan terakhir di tahun 2016 mencatat Spratly mampu

menampung 24 pesawat tempur dan beberapa pesawat besar lainnya,

armada kapal dan telah mengasramakan 200 pasukan di Fiery Cross –

bagian dari kepulauan Spratly; selanjutnya Kepulauan Paracels

memberikan Tiongkok kemudahan memantau Asia Tenggara dikarenakan

negara tersebut telah menerjunkan 1.400 personel militer lengkap dengan

fasilitas Angkatan Udara, yakni hanggar, landasan pacu, dan radar

(Friedman, Snyder & Ligon., 2017: 2-6).

Page 41: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

116

Gambar 32.

Militerisasi RRT di Fiery Cross, Kepulauan Spratly

Sumber: CSIS, “Comparing Aerial and Satellite Images of China’s

Spratly Outposts”. Center for Strategic & International Studies.

Page 42: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

117

Gambar 33.

Militerisasi RRT di Pulau Woody, Kepulauan Paracels

Sumber: CSIS, “Update: China’s Continuing Reclamation in the

Paracels”. Center for Strategic & International Studies.

Page 43: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

118

Aktivitas militer Tiongkok sebagai bentuk pencarian hegemoni di

kawasan Indo-Pasifik, khususnya di Laut Tiongkok Selatan hingga tahun

2018 menunjukan peningkatan pembanguan fasilitas kemiliteran. Secara

lebih spesifik, temuan empirikal baik di Kepulauan Spratly maupun

Kepulauan Paracels mengindikasikan keseriusan Xi Jinping dalam

menerapkan kebijakan Chinese Dream, terutama mengenai prinsip

mempertahankan teritorial de facto terlepas dari tekanan interasional,

dalam hal ini berkenaan dengan respon Amerika Serikat.

5.3.2 Rivalitas Hegemoni Militer Free and Open Indo-Pacific

Salah satu perbedaan penting dari proses restrukturalisasi kekuatan

militer AS selama masa pemerintahaan Donald Trump ialah pembagian

komando geografis baru dan khusus untuk kawasan Indo-Pasifik (US Indo-

Pacific Command, USINDOPACOM). Pembentukan komando khusus di

kawasan Indo-Pasifik selanjutnya bertujuan untuk mendukung beberapa

tujuan AS, tiga di antaranya adalah pertama menjaga arsitektur keamanan

yang dipimpin oleh AS, atau dengan kalimat lain AS ingin

mempertahankan status quo sebagai negara hegemon; kedua,

mempertahankan perimbangan kekuatan (balance of power) yang

menguntungkan AS dan aliansinya sehingga memudahkan AS mengontrol

Indo-Pasifik; dan ketiga, mencegah Tiongkok menjadi hegemoni di

regional dan secara khusus mengontrol Laut Tiongkok Selatan (CRS,

2019: 33). Sebelum berlanjut pada bagaimana respon AS di bawah

kebijakan Free and Open Indo-Pacific terkait kemelut Laut Tiongkok

Selatan, maka terlebih dahulu penulis mengantar kepada kapabilitas militer

AS dalam rangka mempertahankan hegemoni militer.

Berbeda dengan militer RRT yang langsung berada dalam

komando Presiden sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok,

militer AS berada dalam wilayah komando Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan AS memiliki tiga divisi militer, yakni Angkatan

Darat (Army), Angkatan Laut (Navy) dan Angkatan Udara (Air Force).

Page 44: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

119

Adapun Angkatan Laut AS kemudian dibagi lagi menjadi navy dan marine

corps yang mana secara sederhana Navy bertugas sama dengan Angkatan

Darat di darat, sedangkan korps marinir (marine corps) merupakan

pasukan amfibi sehingga dapat mengeksekusi operasi militer di laut dan di

darat.

Pasukan Angkatan Darat AS tidak hanya beroperasi di daratan AS,

melainkan telah tersebar pada hampir semua negara dan terbagi

berdasarkan regional operasinya, seperti regional Eropa, Amerika Utara,

Afrika dan Indo-Pasifik. Pertama, AS hingga 2017 AS memiliki 1.018.000

prajurit Angkatan Darat yang terbagi atas 476.000 prajurit aktif, 199.000

prajurit cadangan dan 343.000 pasukan penjaga nasional (Cancian, 2017:

7). Selama pertarungan darat, militer AS utamanya menggunakan

kendaraan darat, seperti tank generasi ketiga M1A2 Abrams dan M2 atau

M3 Bradley (Wood, 2018: 323). Kedua, laporan Center for Strategic and

International Studies menunjukan kekuatan Angkatan Laut AS mengalami

peningkatan dari 275 kapal perang di tahun 2016 menjadi 292 di akhir

tahun 2018, dan walaupun jumlah kapal-kapal dewasa ini hanya berjumlah

Gambar 34.

Struktur Organisasi Kementerian Pertahanan AS

Sumber: AUSA, “Profile of the United States Army”. Association of the

United States Army.

Page 45: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

120

setengah dari jumlah di tahun 1980-an, namun kapal-kapal kontemporer

memiliki kapasitas lebih besar bila dibandingkan kapal sejenis di masa

silam (Cancian, 2017: XI). Ketiga, Korps Marinir dapat dikatakan sebagai

divisi khusus dari Angkatan Laut AS. Dikatakan sebagai divisi khusus

karena misi yang dijalankan Korps Marinir bersifat amfibi dan mandiri

yang artinya setiap alutsista – di luar yang berkaitan dengan laut dan

perairan – yang digunakan (pesawat, helikopter, tank dan sebagainya)

tidak meminjam dari angkatan bersenjata lain sehingga menjadi lebih

efisien.

Terakhir, Angkatan Udara AS kini berfokus pada lima misi utama,

yakni superioritas udara dan angkasa; intelegensi, pengawasan dan

pengintaian; mobilitas; serangan global; dan kontrol dan komando. Guna

menjalankan misi tersebut, Angkatan Udara AS memiliki 329.000 prajurit

aktif yang dilengkapi dengan setidaknya tiga alustista utama, yaitu pesawat

tempur F-35 Lightning II, tanker KC-46, dan pesawat bomber B-21 Raider

(Gertler, 2018: 2). Adapun kapabilitas militer negara dewasa ini ditetukan

dari keberadaan rudal dengan jangkauan antar-benua yang menjadi senjata

pemusnah massal dikarenakan dapat mengangkut hulu ledak nuklir. Secara

spesifik dengan tujuan menjaga stabilitas hegemoni, AS hingga tahun 2018

diestimasikan memiliki 6.550 senjata nuklir dan di sisi lain memiliki

teknologi rudal dengan daya jangkau 11.300 km (Davenport & Reif, 2018:

1; DW, 2017).

Page 46: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

121

Gambar 35.

Jumlah Senjata Nuklir AS, 1962-2017

Sumber: Kelsey Davenport & Kingston Reif “Nuclear Weapons: Who

Has What at a Glance”. Arms Control Assocation.

Gambar 36.

Jangkauan Misil Balistik Antar-Benua

Sumber: DW, “What is an intercontinental ballistic missile?”. Deutsche

Welle.

Page 47: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

122

Secara spesifik, didorong oleh kapasitas militer yang mumpuni dan

demi menjaga posisi hegemon di kawasan, maka AS harus ikut terlibat

dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan di kawasan Indo-Pasifik.

Keharusan untuk terlibat dalam segketa Laut Tiongkok Selatan termaktub

dalam pengertian Free and Open Indo-Pacific, yang mana diartikan

Asisten Deputi Sekretaris Biro Hubungan Asia Timur dan Pasifik AS,

Alex Wong bahwasannya free merupakan intensi AS guna membebaskan

Indo-Pasifik dai praktek koersi dan open adalah keterbukaan jalur kelautan

dan jalur udara (Wong, 2018). Adapun tujuan khusus AS selama terlibat

dalam sengketa Laut Tiongkok Selatan adalah menahan RRT membangun

pangkalan militer lebih lanjut; menahan RRT dari penambahan

penempatan personel militer, peralatan militer dan suplai lainnya; dan

menahan RRT melakukan reklamasi di Kepulauan Spratly dan Paracels

(CRS, 2019: 33-34). Langkah utama dan pertama yang diambil Presiden

Donald Trump ialah mengkhususkan dan menempatkan komando militer

di regional Indo-Pasifik.

Gambar 37.

Komando Regional Militer AS

Sumber: AUSA, “Profile of the United States Army”. Association of the

United States Army.

Page 48: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

123

Administrasi Trump sejauh ini terbilang paling serius melakukan

pendekatan dan konfrontasi terhadap Tiongkok akibat kemelut Laut

Tiongkok Selatan. Pada 9 Januari 2018 AS menuding RRT telah

melakukan “militerisasi provokatif” sehingga AS akan turun tangan

melakukan patroli, yang kemudian diteruskan Juru Bicara Gedung Putih,

Sarah Sanders pada 3 Mei 2018 bila AS segera memberikan konsekuensi

jangka pendek dan jangka pandang (Lo, 2018; Brunnstrom & Ali, 2018).

Keseriusan Trump dan kebijakan Free and Open Indo-Pacific terbukti

dengan setidaknya sembilan operasi patroli kebebasan navigasi Angkatan

Laut AS di kepulauan-kepulauan Laut Tiongkok Selatan, seperti dalam

tabel 5.7 berikut.

Tabel 5.7

Operasi Patroli AS di Laut Tiongkok Selatan

Tanggal Lokasi Jenis Kapal

25 Mei 2017 Pulau Mischief di Kepulauan

Spratly

Dewey (DDG-105)

2 Juli 2017 Pulau Triton di Kepulauan

Paracels

Stethem (DDG-63)

10 Agustus 2017 Pulau Mischief di Kepulauan

Spratly

John S. McCain (DDG-

56)

10 Oktober 2017 Kepulauan Paracels Chaffee (DDG-90)

17 Januari 2018 Pulau Mischief di Kepulauan

Spratly

Hopper (DDG-70)

23 Maret 2018 Pulau Mischief di Kepulauan

Spratly

Mustin (DDG-89)

27 Mei 2018 Pulau Tree, Lincoln, Triton dan

Woody di Kepulauan Paracels

Antietam (CG-54) dan

Higgins (DDG-76)

30 September

2018

Pulau Gaven dan John di

Kepulauan Spratly

Decatur (DDG-73)

26 November

2018

Kepulauan Paracels Chancellorsville (CG-62)

Sumber: CRS “China’s Actions in South and East China Seas: Implications for

US Interests – Background and Issues for Congress”, 2019, diolah.

Page 49: BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK ... · BAB V RIVALITAS HEGEMONI REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK & AMERIKA SERIKAT . Realisme struktural mengetengahkan distribusi kekuatan

124

Pada analisis Bab 5, penulis menemukan adanya rivalitas kebijakan

Chinese Dream dan Free and Open Indo-Pacific yang terwujud melalui tiga aspek

implementasi, yakni aspek ekonomi, aspek politik dan aspek militer. Selanjutnya,

pada aspek ekonomi penulis mendapati rivalitas Chinese Dream dan Free and

Open Indo-Pacific aspek bermaktub dalam persaingan antara implementasi Belt

and Road Initiative (BRI) milik RRT dengan tujuan menguasai empat-tempat

strategis di kawasan Indo-Pasifik, yakni di antaranya daerah pelabuhan, rel

keretam jalan antarnegara dan jembatan. Di pihak lain implementasi persaingan

ekonomi milik AS terwujud melalui kontrol AS terhadap Bank Dunia untuk

menghadirkan proyek infrastrukur serupa (jalan dan jembatan) di kawasan Indo-

Pasifik, khususnya di Bangladesh dan India.

Aspek politik dari rivalitas RRT dan AS dapat dilihat pada bagaimana

kedua negara menjalin kerja sama multilateral dan fokus pada stabilitas politik di

Semenanjung Korea. Di sisi RRT, Chinese Dream diterapkan melalui kerja sama

multilateral CICA sebagai instrumen pemindah ketegangan politik dan RCEP

untuk mencitrakan niat baik RRT; sedangkan fokus penciptaan stabilitas politik

Semenanjung Korea dilakukan RRT melalui pertemuan berkala dengan Korea

Selatan dan Korea Utara (lihat tabel 5.3). Adapun aspek politik AS dalam

kebijakan Free and Open Indo-Pacific dilancarkan melalui pembentukan satuan

kerja Quadrilateral beranggotakan AS, Australia, Jepang dan India; serta

melakukan inisiatif negosiasi dengan Korea Utara dan Korea Selatan (lihat tabel

5.5).

Aspek rivalitas terakhir yang ditemukan penulis ialah persaingan militer

Chinese Dream dan Free and Open Indo-Pacific. RRT berusaha memaksimalisasi

teknologi persenjataan angkatan bersenjata serta melakukan proliferasi fasilitas

rudal balistik berkekuatan nuklir, dan membangun pangkalan militer di Kepulauan

Spratly dan Paracels. Kemudian, berkaca dari manuver RRT, AS menempatkan

komando militer khusus di Indo-Pasifik – USINDOPACOM – dan menggelar

patroli militer berkala di sekitar Laut Tiongkok Selatan, dalam hal ini di Spratly

dan Paracels.