bab v pertambangan batubara
DESCRIPTION
Upaya Pengelolaan LingkunganTRANSCRIPT
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 1 - 1 -1 - 1 -
BAB V
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Upaya pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya/tindakan untuk mencegah,
mengendalikan, dan menanggulangi dampak yang tergolong negatif penting sampai
pada kondisi yang aman dan sehat bagi lingkungan, serta untuk meningkatkan dan
mengembangkan dampak positif yang telah maupun diprakirakan akan terjadi.
Rencana pengelolaan lingkungan hidup akibat kegiatan penambangan batubara
PT Agung Paser Naraya Utama pada dasarnya merupakan upaya meminimalkan
dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif melalui pendekatan teknologi,
sosial-ekonomi, dan institusional. Dampak dari kegiatan tersebut, perlu di kelola
dengan baik, agar kualitas dan kuantitas lingkungan yang ada berada pada kondisi
keseimbangan ekosistem yang dinamis.
Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sumber penyebab dampak negatif dan positif
akibat dari kegiatan proyek, dapat ditempuh melalui tiga pendekatan yaitu pendekaan
teknologi, pendekatan sosial ekonomi dan budaya serta pendekatan institusional.
Namun demikian, ketiga pendekatan upaya pengelolaan lingkungan ini dalam
pelaksanaannya tidak dilakukan secara terpisah melainkan dilakukan secara sinergis dan
simultan.
5.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI
Komponen rencana kegiatan pada tahap prakonstruksi yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap komponen lingkungan hidup dan perlu dilakukan pengelolaan
meliputi kegiatan Pembebasan Lahan, Penerimaan Tenaga Kerja dan Mobilisasi
peralatan dan material.
5.1. Tahap Pra Kontruksi
5.1.1. Pembebasan Lahan
A. Konflik Sosial
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan
adalah potensi munculnya proses disosiasi masyarakat di sekitar lokasi rencana
proyek.
2. Sumber dampak
Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah kemungkinan adanya
tumpang tindih penguasaan lahan, batas-batas tanah sesuai penguasaan lahan
tidak jelas, beberapa pemilik lahan telah berpindah tempat tinggal di luar
wilayah dan bahkan ada yang pindah alamat ke luar daerah.
3. Tolok Ukur Dampak
Terjadinya konflik terbuka antar anggota masyarakat dan atau antara
pemrakarsa dengan masyarakat sekitar.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas lahan yang akan dibebaskan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 2 - 2 -1 - 2 -
b. Tidak melakukan pembebasan lahan pada areal yang berpotensi
menimbulkan sengketa kepemilikan lahan.
c. Penetapan batas-batas kesepakatan penguasaan lahan oleh masing-masing
pemilik lahan yang diketahui dan dibenarkan oleh Pemerintah Kecamatan.
d. Pemberian kompensasi atas lahan kepada masing-masing masyarakat sesuai
kesepakatan, baik dalam hal jenis kompensasi, jumlah, waktu penyampaian
dan pihak yang berhak menerima secara transparan tanpa perantara.
e. Pelaksanaan pembebasan lahan melibatkan aparat pemerintahan kampung
dan kecamatan serta berkoordinasi dengan pihak instansi teknis terkait
(BPN).
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada areal pembebasan lahan
masyarakat oleh PT Agung Paser Naraya Utama
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Saat berlangsungnya kegiatan pembebasan lahan yang dilakukan oleh
PT Agung Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan, BPN dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Fungsi Lahan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan
adalah terjadinya perubahan fungsi agronomis lahan menjadi area tambang
batubara PT APNU
2. Sumber dampak
Sumber dampak penting terhadap konflik sosial adalah akibat kegiatan
pembebasan lahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah luasan lahan yang akan dibebaskan oleh PT APNU.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan pembebasan dan pembukaan lahan secara bertahap dan efisien
sesuai kemajuan penambangan.
b. Segera melaksanakan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan
batubara sesuai ketentuan yang berlaku
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada areal pembebasan lahan
masyarakat oleh PT Agung Paser Naraya Utama
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Saat berlangsungnya kegiatan pembebasan lahan yang dilakukan oleh
PT Agung Paser Naraya Utama
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 3 - 3 -1 - 3 -
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan, BPN dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.1.2. Penerimaan Tenaga Kerja
A. Sikap dan Persepsi Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan
penerimaan tenaga kerja adalah munculnya sikap dan persepsi masyarakat yang
bersifat positif terhadap rencana kegiatan penambangan batubara PT APNU.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan
penerimaan tenaga kerja.
3. Tolok Ukur Dampak
Terjadinya peningkatan persentase masyarakat yang mempunyai sikap dan
persepsi positif terhadap rencana pertambangan batubara.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melaksanakan sosialisasi formal kepada masyarakat terhadap rencana
kegiatan penambangan batubara.
b. Melaksanakan sosialisasi non formal secara intensif dengan melakukan
pendekatan terutama kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat.
c. Mengakomodir saran dan aspirasi masyarakat setempat.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di Kelurahan sekitar areal
PT Agung Paser Naraya Utama yaitu Kelurahan Sungai Merdeka.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama proses penerimaan tanaga
kerja.
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Lapangan Pekerjaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan
penerimaan tenaga kerja adalah terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah adanya penerimaan tenaga
kerja yang berasal dari penduduk sekitar.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 4 - 4 -1 - 4 -
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah jumlah dan proporsi
tenaga kerja yang berasal dari penduduk sekitar proyek.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk
sekitar proyek.
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
jenjang pekerjaan bagi pekerja lokal.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan di Kelurahan sekitar areal
PT Agung Paser Naraya Utama yaitu Kelurahan Sungai Merdeka.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama proses penerimaan tanaga
kerja.
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Lapangan Usaha
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan akibat dari kegiatan
penerimaan tenaga kerja adalah terbukanya lapangan usaha masyarakat yang
bersifat positif dalam kegiatan PT APNU.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah dampak langsung bagi
masyarakat sekitar.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap lapangan pekerjaan adalah
a. Jenis dan volume usaha-usaha baru masyarakat.
b. Jumlah personal yang terlibat dalam kegiatan usaha.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk
bermitra dengan perusahaan.
b. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material yang berasal
dari pemenuhan lokal.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan
penambangan batubara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 5 - 5 -1 - 5 -
7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Pendapatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting yang dipantau adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang
bersifat positif terhadap kegiatan penambangan batubara
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan
penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan dari terbukanya
kesempatan berusaha masyarakat
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah peningkatan
pendapatan masyarakat yang termasuk dalam aspek sosial ekonomi
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk
sekitar proyek.
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
jenjang pekerjaan bagi pekerja local
c. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk
bermitra dengan perusahaan.
d. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material yang berasal
dari pemenuhan lokal
5. Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan
penambangan batubara.
7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.1.3. Mobilisasi Peralatan dan Material
A. Lalulintas Darat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas
darat pada ruas jalan dan jalan umum pada kegiatan mobilisasi peralatan dan
material.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 6 - 6 -1 - 6 -
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan
berulang-ulang unit pengangkut peralatan di ruas jalan dan jalan raya saat
berlangsungnya kegiatan mobilisasi peralatan dan material.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat
kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya mobilisasi
peralatan dan material.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur
perlintasan peralatan konstruksi.
b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan
dengan jalan yang dilalui pada saat mobilisasi peralatan dan material.
c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.
d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam
hari.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui
dengan jalan umum pada kegiatan pada saat mobilisasi peralatan dan material.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pada saat mobilisasi
peralatan dan material.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Keselamatan Masyarakat
1. Jenis Dampak Penting
Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan
terhadap keselamatan masyarakat.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat adalah
munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas di sekitar
lokasi kegiatan proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan intensitas
terjadinya kecelakaan lalulintas.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Memasang rambu navigasi keselamatan pelayaran di sekitar lokasi proyek.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak Instansi Perhubungan setempat.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 7 - 7 -1 - 7 -
c. Menyiapkan unit gerak cepat dengan segala kelengkapannya untuk
mengantisifasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang areal yang dilalui
pada kegiatan mobilisasi peralatan dan material dan zona pendaratan peralatan
dilokasi proyek.
6. Waktu Pelaksanan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi
peralatan dan material berlangsung.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:
a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja
akibat mobilisasi peralatan dan material.
b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan
kerja.
c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat
pengoperasian alat berat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan
kerja yang terjadi serta kebisingan.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,
baju safety dan sarung tangan.
b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan
sanksi bagi yang melanggar.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.
d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan
pada malam hari.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan
berkesinambungan.
f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan
bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan
penanganannya.
g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 8 - 8 -1 - 8 -
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi mobilisasi peralatan dan
material.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan mobilisasi peralatan
dan material.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.2. Tahap Kontruksi
Komponen rencana kegiatan pada tahap konstruksi yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap komponen lingkungan hidup dan perlu dilakukan pengelolaan
meliputi kegiatan pembangunan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang dan
pembangunan instalansi pengolahan.
5.2.1. Pembangunan Jalan Tambang
A. Kualitas Udara Ambient
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan
jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien di sekitar
lokasi proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan
selama berlangsungnya pembangunan jalan tambang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi
baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang
berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi
pembangunan jalan tambang, terutama pada saat cuaca terik.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pembangunan jalan tambang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 9 - 9 -1 - 9 -
B. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pembangunan jalan tambang.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan jalan tambang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan
lapisan koral dan dipadatkan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Sedimentasi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan
dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi tanah pada bukaan jalan tambang.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terjadinya peningkatan beban
sedimen pada badan perairan di sekitar lokasi proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimen pada
badan perairan di sekitar lokasi proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melaksanakan pembukaan lahan untuk jalan tambang secara efisien,
bertahap sesuai dengan arah pembangunan jalan tambang.
b. Melakukan pengkayaan jenis dan jumlah vegetasi pada sempadan jalan
dengan pohon cepat tumbuh seperti akasia, sengon dan sejenisnya.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 10 - 10 -1 - 10 -
c. Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman penghijauan di kiri kanan
jalan tambang secara rutin.
d. Sebelum melakukan kegiatan brushing serta cut and fill agar fasilitas kendali
erosi dibuat terlebih dahulu.
e. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara kontinyu.
f. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat
saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi jalan tambang untuk
mengurangi peningkatan TSS.
g. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5
yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada
badan sungai terdekat.
h. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan unit-unit
sedimentrap secara rutin.
i. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,
mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material
tersebut di areal back fill.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan tambang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 11 - 11 -1 - 11 -
c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor
dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.
d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang
minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang
tempat
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan jalan
tambang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Stabilitas Lahan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan jalan
tambang adalah terjadinya peningkatan beban sedimen pada badan perairan di
sekitar lokasi proyek.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan
dampak lanjutan akibat peningkatan laju erosi tanah pada bukaan jalan tambang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimen pada
badan perairan di sekitar lokasi proyek.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melaksanakan pembukaan lahan untuk jalan tambang secara efisien,
bertahap sesuai dengan arah pembangunan jalan tambang.
b. Melakukan pengkayaan jenis dan jumlah vegetasi pada sempadan jalan
dengan pohon cepat tumbuh seperti akasia, sengon dan sejenisnya.
c. Melakukan pemeliharaan dan perawatan tanaman penghijauan di kiri kanan
jalan tambang secara rutin.
d. Sebelum melakukan kegiatan brushing serta cut and fill agar fasilitas kendali
erosi dibuat terlebih dahulu.
e. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara kontinyu.
f. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat
saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi jalan tambang untuk
mengurangi peningkatan TSS.
g. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5
yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada
badan sungai terdekat.
h. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan unit-unit
sedimentrap secara rutin.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 12 - 12 -1 - 12 -
i. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,
mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material
tersebut di areal back fill
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan jalan
tambang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
F. Vegetasi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi
penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan jalan tambang.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat
pembangunan jalan tambang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi
proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai
kebutuhan operasional.
b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.
c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap
pasca-operasional proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan jalan tambang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
G. Habitat Sarwa Liar
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah migrasi satwa liar dari
lokasi proyek.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 13 - 13 -1 - 13 -
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap migrasinya satwa liar merupakan dampak
lanjutan dari hilangnya hutan/vegetasi yang merupakan habitat dan sumber
makanan satwa liar.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi
proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di
sekitar lokasi emplasmen kebun.
b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat
mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.
c. Menyediakan/menetapkan areal konservasi pada sekitar lokasi kebun yang
tidak efektif sebagai pengganti habitat alami satwa liar.
d. Kawasan konservasi yang merupakan habitat satwa liar semaksimal mungkin
diupayakan tidak terganggu dan dilakukan pengayaan sehingga keberadaan
vegetasi dapat dipertahankan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan jalan tambang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
H. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembuatan jalan
tambang yang menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 14 - 14 -1 - 14 -
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembangunan jalan tambang.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.2.2. Pembangunan Fasilitas Penunjang
A. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan
lapisan koral dan dipadatkan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 15 - 15 -1 - 15 -
B. Sedimentasi
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada
badan perairan disekitar lokasi tapak bangunan fasilitas penunjang.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan
pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan dari peningkatan
laju erosi tanah di sekitar areal proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimentasi pada
kolam pengendap (sedimentrap).
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melaksanakan pembukaan lahan secara efisien, bertahap sesuai dengan arah
kemajuan tambang.
b. Segera mendirikan bangunan fasilitas penunjang agar lahan yang dibuka
tertutup oleh bangunan.
c. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat
saluran drainase dan sedimentrap pada lokasi fasilitas penunjang.
d. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5
yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada
badan perairan sungai terdekat.
e. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam
sedimentrap secara rutin.
c. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,
mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material
tersebut di areal back filling.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 16 - 16 -1 - 16 -
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor
dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.
d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang
minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang
tempat
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan fasilitas
penunjang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Vegetasi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi
penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan fasilitas penunjang.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat
pembangunan fasilitas penunjang.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi
proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai
kebutuhan operasional.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 17 - 17 -1 - 17 -
b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.
c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap
pasca-operasional proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan fasilitas penunjang.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan fasilitas
penunjang.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
E. Lapangan Usaha
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan usaha adalah terciptanya peluang
usaha masyarakat sekitar proyek.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap lapangan usaha pada kegiatan pembangunan fasilitas
penunjang adalah komponen pekerjaan konstruksi yang dimitrakan kepada
pelaku usaha dari masyarakat setempat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha adalah jenis dan volume usaha
masyarakat yang terkait dengan kegiatan konstruksi fasilitas penunjang
PT Agung Paser Naraya Utama
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk
bermitra dengan perusahaan dalam pelaksanaan pembangunan fasilitas
penunjang.
b. Memanfaatkan potensi tenaga setempat serta suplai material konstruksi
fasilitas penunjang yang berasal dari pemenuhan lokal.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya aktifitas
pembangunan fasilitas penunjang.
7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 18 - 18 -1 - 18 -
E. Pendapatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan pembangunan
fasilitas penunjang adalah terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat yang
dikaryakan dalam aktivitas penambangan batubara PT APNU.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat merupakan dampak
lanjutan akibat dari terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat lokal.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah tingkat pendapatan
masyarakat sebelum ada proyek dan setelah beroperasinya proyek
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Menetapkan upah minimum sesuai dengan UMK (Upah Minimum
Kabupaten) Kutai Kartanegara yang berlaku.
b. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk
meningkatkan keterampilan dan keahlian sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan kerja lokal.
c. Menerapkan semua aturan ketenaga kerjaan yang ditetapkan oleh pemerintah.
d. Memacu perkembangan usaha masyarakat sekitar yang terkait dengan
operasional tambang, sehingga dapat diharapkan terciptanya lapangan kerja
non formal.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di wilayah kerja kegiatan
proyek.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya aktifitas
pembangunan fasilitas penunjang.
7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Beberapa sumber dampak utama terhadap K3 pada kegiatan ini adalah :
Potensi kecelakaan kerja akibat terjatuhnya pekerja dari ketinggian
bangunan.
Resiko kecelakaan kerja akibat sengatan listrk saat pengoperasian
peralatan las.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 19 - 19 -1 - 19 -
Kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunan.
Kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat konstruksi.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan jalan tambang.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembangunan fasilitas penunjang.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.2.3. Pembangunan Instalasi Pengolahan
A. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pembangunan instalasi pengolahan.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembangunan instalasi
pengolahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 20 - 20 -1 - 20 -
b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan
lapisan koral dan dipadatkan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan instalasi
pengolahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor
dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.
d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang
minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang
tempat
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembangunan instalasi
pengolahan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 21 - 21 -1 - 21 -
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Vegetasi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi
penutup tanah pada bukaan lahan pembangunan instalasi pengolahan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan saat
pembangunan instalasi pengolahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi
proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai
kebutuhan operasional.
b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.
c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap
pasca-operasional proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembangunan instalasi pengolahan.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama pembangunan instalasi
pengolahan.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembangunan instalansi
pengolahan menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 22 - 22 -1 - 22 -
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan instalasi
pengolahan.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembangunan instalasi pengolahan.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.3. Tahap Operasi
5.3.1. Pembersihan Lahan
A. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pembersihan lahan.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pembersihan lahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
b. Segera melakukan pelapisan badan jalan dan bukaan lahan lainnya dengan
lapisan koral dan dipadatkan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 23 - 23 -1 - 23 -
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Sedimentasi
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada
badan perairan disekitar lokasi tapak pembersihan lahan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan
pembersihan lahan merupakan dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah
di sekitar areal proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah volume beban sedimentasi pada
kolam pengendap (sedimentrap).
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melaksanakan pembukaan lahan secara efisien, bertahap sesuai dengan arah
kemajuan tambang.
b. Segera mendirikan bangunan fasilitas penunjang agar lahan yang dibuka
tertutup oleh bangunan.
c. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan dengan membuat
saluran drainase dan sedimentrap.
d. Membuat kolam jebakan sedimen dengan ukuran terdapat pada lampiran 5
yang menampung aliran air dari saluran drainase sebelum dikeluarkan pada
badan perairan sungai terdekat.
e. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam
sedimentrap secara rutin.
f. Mengeruk material sedimen pada kolam pengendap secara periodik,
mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material
tersebut di areal back filling.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 24 - 24 -1 - 24 -
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pembersihan lahan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pembersihan lahan.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pembersihan lahan.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Vegetasi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya degradasi
penutup tanah pada bukaan lahan pembersihan lahan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap vegetasi adalah kegiatan pembersihan lahan
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap vegetasi adalah terjadinya lahan gundul pada lokasi
proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pembersihan lahan secara bertahap dan selektif sesuai
kebutuhan operasional.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 25 - 25 -1 - 25 -
b. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek dengan jenis pohon yang cepat tumbuh.
c. Segera melakukan rekondisi vegetasi pada lahan bekas proyek pada tahap
pasca-operasional proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pembersihan lahan.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama kegiatan pembersihan lahan.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Habitat Satwa Liar
1. Dampak Penting
Dampak terhadap habitat satwa liar adalah rusaknya habitat satwa liar di areal
tambang batubara.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap habitat satwa liar merupakan dampak lanjutan
degradasi vegetasi pada pembersihan lahan yang menyebabkan terganggunya
habitat satwa liar
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan jenis satwa liar pada areal pembangunan
jaringan jalan kebun yang termasuk dalam aspek biologi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di
sekitar lokasi tambang.
b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat
mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.
c. Memepertahankan dan menjaga vegetasi pada areal sempadan sungai agar
tidak terganggu.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan pada kawasan berhutan di sekitar
lokasi pembersihan lahan.
6. Waktu Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup dilakukan selama kegiatan pembersihan lahan.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 26 - 26 -1 - 26 -
E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pembersihan lahan
menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembersihan lahan.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pembersihan lahan.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.3.2. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk
A. Kualitas Udara Ambient
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan
dan penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya penurunan kualitas udara
ambien di sekitar lokasi proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan
selama berlangsungnya pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 27 - 27 -1 - 27 -
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi
baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang
berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi pengupasan
dan penimbunan tanah pucuk, terutama pada saat cuaca terik.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan
tanah pucuk.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pengupasan dan penimbunan
tanah pucuk.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
2. Sumber Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah
pucuk.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah
pucuk.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 28 - 28 -1 - 28 -
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Sedimentasi
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sedimentasi adalah peningkatan beban sedimen pada
badan perairan disekitar lokasi tapak pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen pada kegiatan
pengupasan dan penimbunan tanah pucuk merupakan dampak lanjutan dari
peningkatan laju erosi tanah di sekitar areal proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap sedimentasi adalah tingkat pendangkalan saluran
air atau sungai di sekitar areal tambang.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana, selektif, bertahap
dan sesuai dengan arah kemajuan tambang
b. Membuat terasering pada bidang lahan dengan kemiringan > 15% dan
melakukan kegiatan revegetasi sesegera mungkin dengan menggunakan
legume cover crop dan fast growing spesies.
c. Menumpuk batang pohon dan cacahan tumbuhan yang merupakan sisa
pembersihan lahan pada daerah yang rawan erosi.
d. Melakukan perawatan terhadap parit dan kolam pengendap sedimen
(sediment trap) secara berkala dan berkesinambungan terutama saat musim
hujan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area bukaan lahan tambang.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
D. Kesuburan Tanah
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk adalah terjadinya degradasi kesuburan tanah
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 29 - 29 -1 - 29 -
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terjadinya degradasi kesuburan tanah akibat dari
kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak yang digunakan pada pemulihan kondisi kesuburan tanah
mengacu kepada harkat kesuburan tanah berdasarkan kriteria tingkat kesuburan
tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun 1983
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Pelaksanaan pengupasan tanah pucuk secara terencana dan bertahap sesuai
arah kemajuan penambangan.
b. Sesegera mungkin menghamparkan lapisan tanah pucuk pada areeal
reklamasi.
c. Mengurangi peluang terjadinya erosi pada areal reklamasi yang telah
dihampari tanah pucuk.
d. Memberikan perlakuan pemupukan dan pengapuran pada hamparan tanah
pucuk di areal reklamasi untuk meningkatkan ketersediaan hara tanaman.
e. Segera melakukan penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah
(LCC) dan tanaman pokok pada areal reklamasi lahan.
f. Melakukan perawatan dan pemupukan lahan reklamasi.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
E. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah
pucuk.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 30 - 30 -1 - 30 -
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor
dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.
d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang
minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang
tempat
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
F. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah pucuk menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 31 - 31 -1 - 31 -
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan
tanah pucuk.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pengupasan dan penimbunan tanah pucuk.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.3.3. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Penutup
A. Kualitas Udara Ambient
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan
dan penimbunan tanah penutup adalah terjadinya penurunan kualitas udara
ambien di sekitar lokasi proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak terhadap kualitas udara adalah tebaran debu yang dihasilkan
selama berlangsungnya pengupasan dan penimbunan tanah penutup.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas udara adalah kadar debu ambien melebihi
baku mutu yang ditetapkan sebesar 0,23 mg/m3 berdasarkan PP No 41 Tahun
1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
Melakukan penyiraman permukaan tanah pada lokasi-lokasi kegiatan yang
berpotensi menimbulkan tebaran debu yang berlebihan, yaitu lokasi pengupasan
dan penimbunan tanah penutup, terutama pada saat cuaca terik.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengendalian tebaran debu dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan
tanah penutup.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilakukan saat pengupasan dan penimbunan
tanah penutup.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Laju Erosi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap erosi adalah terbukanya lahan dan rapuhnya
lapisan tanah permukaan akibat dari kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah
penutup.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 32 - 32 -1 - 32 -
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap erosi merupakan dampak lanjutan dari degradasi
vegetasi akibat kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap erosi adalah bentukan parit atau alur-alur bekas
gerusan air limpasan di permukaan tanah.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Segera melakukan penanaman tanaman penghijauan di sekitar bukaan lahan
proyek.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah
penutup.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Sedimentasi
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sedimentasi pada kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan beban sedimen pada
badan perairan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap peningkatan beban sedimen merupakan
dampak lanjutan dari peningkatan laju erosi tanah yang terjadi pada disposal
area.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah terjadinya peningkatan volume beban sedimen pada
badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melakukan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup secara
terencana, selektif, bertahap dan sesuai dengan arah kemajuan tambang.
b. Membuat parit-parit yang mengelilingi disposal area yang
menghubungkannya dengan sedimentrap.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 33 - 33 -1 - 33 -
c. Melakukan pemeliharan dan perawatan saluran drainase dan kolam
sedimentrap secara rutin
d. Membuat kolam pengendapan (sedimentrap) dengan ukuran 95 x 115 x 3m
sebanyak 3 kolam yang terhubung dengan saluran drainase
e. Mengeruk material sedimen pada kolam sedmentrap secara periodik,
mengangkutnya menggunakan unit dump truck dan membuang material
tersebut di areal back filling.
f. Segera mengembalikan tanah over burden ke lubang bekas galian tambang
(back filling).
g. Segera melaksanakan penanaman tanaman penutup (legume cover crop)
pada disposal area sebelum tanah dipindahkan ke area back filling.
h. Melakukan tindakan pengendalian erosi dengan membuat pengendali erosi
berupa teras-teras pada kemiringan lahan >15%.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area lokasi pengupasan dan
penimbunan tanah penutup.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
D. Stabilitas Lahan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah penutup adalah terjadinya ketidakstabilan lahan pada bidang
urugan di area tapak bangunan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah penutup akibat proses cut & fill pada bidang urugan diarea
tapak proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah terjadinya perubahan morfologi lereng dan longsor
tanah pada area tapak proyek.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan dilakukan dengan cara :
a. Melakukan pemadatan tanah pada disposal area.
b. Melakukan pengayaan jenis dan jumlah tanaman pada sempadan jalan
dengan pohon berakar dalam (tunjang) seperti akasia, dan lain-lain.
c. Melakukan pengaturan kemiringan dan pembuatan teras jenjang lokasi
bukaan tambang dan timbunan disposal area.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 34 - 34 -1 - 34 -
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi area bukaan lahan tambang dan
disposal area.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup adalah selama operasional PT Agung
Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
E. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah
penutup.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi pengupasan dan penimbunan tanah penutup.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama pengupasan dan
penimbunan tanah penutup.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 35 - 35 -1 - 35 -
D. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan pengupasan dan
penimbunan tanah penutup menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengupasan dan penimbunan
tanah penutup.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pengupasan dan penimbunan tanah penutup.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.3.4. Penambangan Batubara
A. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terjadinya
penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah padatan tersuspensi
dari bukaan lahan proyek yang merupakan dampak lanjutan akibat terjadinya
peningkatan erosi pada pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 36 - 36 -1 - 36 -
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kualitas air adalah terbentuknya aliran air limpasan
dari bukaan lahan yang keruh dan bercampur lumpur dan memasuki badan
perairan setempat.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan lahan proyek dengan
membuat parit dan tanggul keliling.
b. Membuat kolam jebakan sedimen dan memberikan perlakuan kimiawi untuk
mempercepat pengendapan padatan tersuspensi dalam air limpasan.
c. Menempatkan minyak pelumas bekas pada kemasan khusus yang anti bocor
dan segera mengirimkannya keluar dari lingkungan proyek.
d. Membuat peringatan kepada setiap pelaksana kegiatan agar tidak membuang
minyak pelumas bekas dan sejenisnya di badan perairan serta di sembarang
tempat
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi penambangan batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
B. Biota Perairan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terganggunya
biota perairan di sekitar badan sungai Merdeka.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah akibat dampak
lanjutan penurunan kualitas air permukaan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
dengan H’ > 2,5.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Membuat kolam sedimen (95 x 115 x 5 m) sebanyak 3 kolam yang
terhubung dengan saluran drainase jalan tambang.
b. Melokalisir air limpasan yang berasal dari bukaan tambang dengan
membuat saluran drainase dan kolam pengendap (sedimentrap) di lokasi
tambang.
c. Memberikan perlakuan kimiawi air dengan bahan koagulan seperti tawas
untuk menekan bahan pencemar perairan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 37 - 37 -1 - 37 -
d. Melakukan pengecekan kualitas air di sedimentrap agar tidak melebihi baku
mutu sebelum dikeluarkan kebadan perairan sungai.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi penambangan batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kegiatan
ini adalah pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan penambangan batubara
menimbulkan resiko kecelakaan kerja
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menyediakan unit pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) beserta
tenaga medisnya.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja/karyawan secara rutin dan
kontiyu.
c. Menyediakan unit evakuasi (mobil ambulance atau lainnya) untuk
membawa pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang membutuhkan
penanganan lebih lanjut ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
d. Mengasuransikan semua tenaga kerjanya untuk diikutkan ke dalam program
JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yang terlibat langsung dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pembangunan penambangan
batubara.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
penambangan batubara.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas Tenaga
Kerja, Dinas Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 38 - 38 -1 - 38 -
5.3.5. Pengangkutan Batubara
A. Kualitas Udara Ambien
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kualitas udara pada kegiatan pengangkutan batubara
adalah terjadinya penurunan kualitas udara ambien.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap kualitas udara adalah peningkatan kadar debu
akibat dari gesekan roda kendaraan dengan permukaan jalan.
3. Tolok Ukur Dampak
a. Baku mutu kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3 (Baku Mutu Udara
Ambien) berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
b. Ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3 berdasarkan SK
MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Debu di
Tempat Kerja.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan pengerasan jalan dengan agregat khusus.
b. Mengatur kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 40 km/jam.
c. Menekan sekecil mungkin tebaran debu di udara sewaktu pelaksanaan
kegiatan pengangkutan batubara dengan melakukan penyiraman permukaan
badan jalan di sepanjang ruas jalan tambang secara intensif.
d. Mengurangi kecepatan unit angkutan saat melintasi areal ladang yang
berpenghuni atau terdapat aktivitas petani.
e. Segera mengganti material rapuh di permukaan badan jalan dengan material
baru.
f. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan jalan angkut batubara secara
rutin.
g. Memelihara tumbuhan yang tidak terganggu dan pengayaan tanaman yang
berjarak rapat dan berdaun lebar terutama pada daerah yang berdekatan
dengan pemukiman penduduk dan persimpangan jalan umum.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah sepanjang jalan angkut batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah selama berlangsungnya pengangkutan
batubara PT Agung Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan, Dinas Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 39 - 39 -1 - 39 -
B. Lalulintas Darat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas
darat pada ruas jalan dan perpotongan jalan angkut batubara dengan jalan umum
pada kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan
berulang-ulang unit pengangkut batubara (dump truck) di ruas jalan dan lokasi
perpotongan jalan angkutan batubara dengan jalan raya saat berlangsungnya
kegiatan pengangkutan batubara.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat
kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya pengangkutan
batubara dari areal tambang ke stockpile.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur
perlintasan peralatan konstruksi.
b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan
dengan jalan angkutan batubara.
c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.
d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam
hari.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui dan
perpotongan jalan angkut batubara dengan jalan umum pada kegiatan
pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengangkutan
batubara dari areal tambang ke stockpile.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Kesehatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan
batubara dari stockpile kepelabuhan khusus batubara adalah munculnya resiko
gangguan kesehatan penduduk setempat yang beraktivitas di sekitar lokasi
proyek.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 40 - 40 -1 - 40 -
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kesehatan masyarakat merupakan dampak
lanjutan akibat dari penurunan kualitas udara ambien dan penurunan kualitas
air.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah adanya penderita
silikosis kronis yang diderita penduduk kampung di sekitar kegiatan
pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Memberikan bantuan pengobatan apabila terdapat penduduk yang menderita
gejala silikosis.
b. Melakukan kerja sama dengan pihak Puskesmas Kecamatan untuk
menanggulangi kemungkinan munculnya gangguan gejala (silikosis).
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup terhadap gangguan kesehatan masyarakat
pada areal kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Keselamatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan
batubara adalah munculnya resiko terhadap keselamatan masyarakat pengguna
jalan umum
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap keselamatan masyarakat merupakan dampak
lanjutan munculnya gangguan lalulintas darat
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap keselamatan masyarakat adalah kecelakaan
lalulintas yang membahayakan keselamatan jiwa masyarakat saat berlangsungnya
kegiatan pengangkutan batubara
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Menempatkan petugas khusus yang mengatur perlintasan unit angkutan
batubara pada lokasi perpotongan jalan tambang dengan jalan umum.
b. Memberikan penerangan yang cukup pada malam hari di lokasi perpotongan
jalan angkutan batubara dengan jalan umum.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 41 - 41 -1 - 41 -
c. Membuat dan memasang rambu-rambu lalulintas jalan pada titik-titik
persimpangan jalan angkutan batubara dengan jalan umum.
d. Menyiapkan unit gerak cepat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan
lalulintas
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup terhadap gangguan kesehatan masyarakat
pada areal kegiatan pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat :
a. Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan
pengangkutan batubara dari areal tambang ke stockpile.
b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan
kerja.
c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat
pengoperasian alat berat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,
baju safety dan sarung tangan.
b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan
sanksi bagi yang melanggar.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.
d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan
pada malam hari.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan
berkesinambungan.
f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan
bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan
penanganannya.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 42 - 42 -1 - 42 -
g. Menghentikan pekerjaan sementara saat terjadi cuaca buruk (hujan lebat dan
atau angin kencang).
h. Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi.
i. Menggunakan operator yang berpengalaman untuk mengoperasikan alat-alat
berat.
j. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengangkutan
batubara dari areal tambang ke stockpile.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengangkutan batubara
dari areal tambang ke stockpile.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengangkutan
batubara dari areal tambang ke stockpile.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten
Kutai Kartanegara.
5.3.6. Pengolahan dan Penimbunan Batubara
A. Kualitas Udara Ambien
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap penurunan kualitas udara adalah terjadinya penurunan
kualitas udara ambien (peningkatan debu) di sekitar lokasi proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak yang menimbulkan dampak penurunan kualitas udara ambient
adalah tebaran debu halus batubara yang dihasilkan saat prosesing pada unit
crushing plant.
3. Tolak Ukur Dampak
a. Kandungan debu di udara sebesar 0,23 mg/m3
(Baku Mutu Udara Ambient)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.
b. Nilai ambang batas debu di tempat kerja sebesar 3 mg/m3
berdasarkan SK
MENAKER Nomor 51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Debu di
Tempat Kerja.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Batubara diolah dalam kondisi lembab untuk mengurangi tebaran debu saat
pengolahan.
b. Pada saat cuaca panas, timbunan batubara diupayakan dalam kondisi lembab
dengan melakukan penyiraman air sebanyak 25% dari total timbunan
batubara.
c. Pengayaan jumlah dan jenis tanaman berdaun lebar pada buffer zone lokasi
pengolahan batubara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 43 - 43 -1 - 43 -
d. Melakukan penanaman tanaman penghijauan pada lokasi pengolahan
batubara.
e. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan terhadap tanaman pada lokasi
pengolahan dan buffer zone-nya.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan di areal pengolahan dan
penimbunan batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengolahan
dan penimbunan batubara.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan
penimbunan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di
sekitar areal lokasi proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kualitas air mengakibatkan terbentuknya air
asam tambang yang berasal dari timbunan batubara.
3. Tolok Ukur Dampak
a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara.
b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Membuat saluran drainase di sekeliling areal stockpile, yang bertujuan untuk
melokalisir air tirisan dari timbunan batubara.
b. Membuat sedimentrap untuk menampung dan mengolah air dari saluran
drainase sebelum dialirkan ke badan perairan disekitar lokasi pengolahan &
penimbunan batubara. sedimentrap dibuat sebanyak 2 (samping kanan dan
kiri), untuk 1 unit sedimentrap terdiri unit 3 kolam, dengan ukuran 1 unit
kolam 48 m x 35 m x 3 m.
c. Menanam tumbuhan air seperti enceng gondok disekitar lokasi proyek.
d. Memberi perlakuan kimiawi air dengan koagulan seperti tawas atau kapur
pada sedimentrap untuk menekan kemasaman air.
e. Melakukan treatment/pemeliharaan sedimentrap dan saluran drainase.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 44 - 44 -1 - 44 -
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaaan lingkungan hidup dilakukan di lokasi pengolahan dan penimbunan
batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama operasional tambang batubara PT Agung Paser Naraya Utama
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Kebisingan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan pengolahan dan
penimbunan batubara adalah peningkatan kebisingan disekitar areal genset.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara yang
ditimbulkan oleh mesin genset.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja SK.
MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pemeliharaan dan mesin genset secara rutin untuk
mengurangi kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin tersebut.
b. Melakukan revegetasi dengan tingkat kerapatan tinggi di sekitar rumah
genset dan bengkel untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang dihasilkan.
c. Membuat dan memperkaya buffer zone dengan tanaman yang bersifat
meredam suara agar tingkat kebisingan yang mencapai pemukiman
penduduk semakin menurun.
d. Struktur rumah genset dibangun dari beton serta menggunakan genset
bertipe silent agar tingkat kebisingan yang dihasilkan lebih rendah.
e. Menjaga performa mesin genset dan membuat cerobong asap genset minimal
3,50 meter dari permukaan tanah.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup terhadap kebisingan adalah pada areal sekitar
kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
pengolahan dan penimbunan batubara.
7 Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 45 - 45 -1 - 45 -
D. Biota Perairan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kualitas air permukaan adalah terganggunya
biota perairan di sekitar badan sungai Merdeka.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap kualitas air permukaan adalah akibat dampak
lanjutan penurunan kualitas air permukaan.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
dengan H’ > 2,5.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Membuat saluran drainase di kiri dan kanan jalan tambang dengan ukuran
lebar atas 1 m, lebar bawah 0,8 m kedalaman 1,4 m.
b. Membuat kolam sedimen (95 x 115 x 5 m) sebanyak 3 kolam yang
Pemberian tawas sebagai koagulan dilakukan pada kolam I dan II.
Pemberian tawas dilakukan dengan cara menebarkan bahan koagulan
sebanyak 0,25-0,50 kg dalam 1 m3. Sementara pada kolam III dipasang
pintu air untuk mengontrol kualitas air yang akan dilepaskan ke perairan
(sungai).
c. Melakukan pengecekan kualitas air sedimentrap agar tidak melebihi baku
mutu sebelum dikeluarkan kebadan perairan sungai
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi areal pengolahan dan penimbunan batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama areal pengolahan dan
penimbunan batubara
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
E. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat :
a. Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat-alat berat dalam kegiatan
pengolahan dan penimbunan batubara.
b. Resiko kecelakaan kerja akibat terkena rebahan pohon saat proses brushing
berlangsung.
c. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan
kerja.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 46 - 46 -1 - 46 -
d. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat
pengoperasian alat berat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan intensitas gangguan kesehatan dan
kecelakaan yang terjadi.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,
baju safety dan sarung tangan.
b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan
sanksi bagi yang melanggar.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.
d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan
pada malam hari.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan
berkesinambungan.
f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan
bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan
penanganannya.
g. Menghentikan pekerjaan sementara saat terjadi cuaca buruk (hujan lebat dan
atau angin kencang).
h. Mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi.
i. Menggunakan operator yang berpengalaman untuk mengoperasikan alat-alat
berat.
j. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pengolahan dan
penimbunan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengolahan dan
penimbunan batubara.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pengolahan dan
penimbunan batubara.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja, Dinas Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten
Kutai Kartanegara.
5.3.7. Pemuatan dan Pengapalan Batubara
A. Kualitas Air Permukaan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kualitas air permukaan pada kegiatan pemuatan dan
pengapalan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan di
sekitar areal lokasi proyek.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 47 - 47 -1 - 47 -
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kualitas air adalah ceceran butiran lembut
batubara dan oli dari ponton yang jatuh dan memasuki badan sungai.
3. Tolok Ukur Dampak
a. SK MEN-LH No. 113 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi
Usaha dan atau Kegiatan pertambangan batubara
b. PP RI Nomor 82 Tahun 2001 (kelas I dan II) Tentang Pemantauan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan kegiatan bongkar muat batubara secara hati-hati dan seksama
sehingga tidak terjadi ceceran batubara yang tumpah ke badan perairan.
b. Memberikan peralatan tambahan pada bagian bawah conveyor belt yang
berguna melokalisir ceceran batubara dari conveyor saat proses pemuatan
batubara ke ponton.
c. Membuat parit keliling area stockyard yang berukuran lebar permukaan 100
cm, lebar dasar 75 cm, kedalaman 80 cm dan menghubungkannya ke unit
sediment trap melalui parit keliling area terminal khusus.
d. Melakukan pengerukan pada badan perairan sekitar pemuatan dan pengapalan
batubara secara berkala.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksanaan pengelolaan berada di lokasi terminal khusus transito batubara.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaaan lingkungan hidup dilakukan selama proses pemuatan dan
pengapalan batubara.
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Biota Perairan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pemuatan dan
pengapalan batubara adalah terjadinya gangguan kelancaran lalulintas perairan
di sekitar lokasi pelabuhan.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap lalulintas perairan pada kegiatan pemuatan
dan pengapalan batubara adalah akibat manuver keberangkatan dan kedatangan
ponton batubara.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah terganggunya kelancaran lalulintas di perairan.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 48 - 48 -1 - 48 -
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang adanya rencana kegiatan
pemuatan dan pengapalan batubara.
b. Memberikan penerangan pada cuaca buruk atau malam hari yang memadai
pada area pelabuhan.
c. Memasang rambu-rambu di daerah hulu dan hilir lokasi rencana area
pemuatan dan pengapalan batubara.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan dilaksanakan di lokasi area pelabuhan (jetty).
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama penambangan batubara
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara
5.3.8. Aktifitas Bengkel dan Genset
A. Kebisingan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap kebisingan pada kegiatan aktivitas bengkel dan genset
adalah peningkatan kebisingan disekitar areal genset.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap kebisingan merupakan akibat suara yang
ditimbulkan oleh mesin genset.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah Baku mutu kebisingan di lingkungan kerja SK.
MENAKER No. 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 dB (A).
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan pemeliharaan dan mesin genset secara rutin untuk mengurangi
kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin tersebut.
b. Melakukan revegetasi dengan tingkat kerapatan tinggi di sekitar rumah genset
dan bengkel untuk meminimalisir tingkat kebisingan yang dihasilkan.
c. Membuat dan memperkaya buffer zone dengan tanaman yang bersifat
meredam suara agar tingkat kebisingan yang mencapai pemukiman penduduk
semakin menurun.
d. Struktur rumah genset dibangun dari beton serta menggunakan genset bertipe
silent agar tingkat kebisingan yang dihasilkan lebih rendah.
e. Menjaga performa mesin genset dan membuat cerobong asap genset minimal
3,50 meter dari permukaan tanah.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup terhadap kebisingan adalah pada areal sekitar
kegiatan mesin genset.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 49 - 49 -1 - 49 -
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama berlangsungnya kegiatan
penambangan batubara PT Agung Paser Naraya Utama
7 Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:
a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja
akibat pengoperasian genset.
b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan
kerja.
c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat
pengoperasian alat berat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan
kerja yang terjadi serta kebisingan.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,
baju safety dan sarung tangan.
b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan
sanksi bagi yang melanggar.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.
d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan
pada malam hari.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan
berkesinambungan.
f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan
bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan
penanganannya.
g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi pengoperasian genset.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan penambangan
batubara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 50 - 50 -1 - 50 -
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.3.9. Corporate Social Responsibility (CSR)
A. Sikap dan Persepsi masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah terbentuknya
sikap dan persepsi yang bersifat positif pada masyarakat setempat terhadap
PT APNU.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap sikap dan persepsi masyarakat adalah
pemberian bantuan pada masyarakat baik dalam bidang pendidikan, sosial
maupun ekonomi.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak adalah jumlah dan persentase masyarakat yang mendukung
usaha/kegiatan pertambangan batubara PT APNU.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Merealisasikan rencana program CSR yang telah disusun dan bekerja sama
dengan aparat pemerintahan/Kelurahan setempat sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya.
b. Memberikan bantuan sosial kepada Kampung-kampung yang terdapat di
sekitar lokasi proyek, meliputi bantuan pendidikan, fasilitas umum,
keagamaan dan pelayanan kesehatan.
c. Mengakomodasi aspirasi dan keinginan masyarakat setempat
d. Memberikan akses pemasaran hasil bumi para petani yang berasal dari
penduduk sekitar untuk pemenuhan kebutuhan karyawan PT APNU.
e. Melaksanakan kegiatan CSR sesuai dengan kemampuan perusahaan dan
kebutuhan daerah yang akan diberdayakan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi penambangan batubara.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan penambangan
batubara.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 51 - 51 -1 - 51 -
5.4. Tahap Pasca Operasi
5.4.1. Rasionalisasi Tenaga Kerja (PHK)
A. Lapangan Pekerjaan
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lapangan kerja pada kegiatan rasionalisasi tenaga
kerja adalah hilangnya lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar lokasi
proyek.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap hilangnya lapangan kerja akibat adanya PHK
(pemutusan hubungan tenaga kerja).
3. Tolok Ukur Dampak
a. Jumlah tenaga kerja lokal yang terkena pemutusan hubungan kerja.
b. Besarnya pesangon yang diberikan kepada tenaga kerja lokal yang terkena
pemutusan hubungan kerja.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan pemberian pesangon yang memadai dan sesuai peraturan yang
berlaku (UMK) Kutai Kartanegara kepada seluruh karyawan yang di PHK.
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk mempersiapkan diri para
pekerja lokal untuk mendapatkan lapangan kerja atau lapangan usaha
alternatif jauh hari sebelum pelasanaan rasionalisasi tenaga kerja.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup adalah kantor manajemen perusahaan PT Agung
Paser Naraya Utama
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan saat berlangsungnya kegiatan
rasionalisasi tenaga kerja.
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.4.2. Demobilisasi Peralatan
A. Lalulintas Darat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lalulintas darat adalah munculnya gangguan lalulintas
darat pada ruas jalan dan jalan umum pada kegiatan demobilisasi peralatan dan
material.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap lalulintas darat adalah akibat perlintasan
berulang-ulang unit pengangkut peralatan di ruas jalan dan jalan raya saat
berlangsungnya kegiatan demobilisasi peralatan dan material.
3. Tolok Ukur Dampak
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 52 - 52 -1 - 52 -
Tolok ukur dampak dari adanya gangguan lalulintas umum adalah tingkat
kemacetan kendaraan pada ruas jalan yang dilalui dari adanya demobilisasi
peralatan dan material.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Menempatkan petugas khusus pada lokasi perpotongan jalan yang mengatur
perlintasan peralatan konstruksi.
b. Mendahulukan melintas bagi kendaraan umum yang lewat di perpotongan
dengan jalan yang dilalui pada saat mobilisasi peralatan dan material.
c. Memasang rambu jalan di bagian hulu dan hilir dari lokasi crossing.
d. Memberikan penerangan yang cukup di perpotongan jalan pada saat malam
hari.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang ruas jalan yang dilalui
dengan jalan umum pada kegiatan pada saat demobilisasi peralatan dan material.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pada saat demobilisasi
peralatan dan material.
7. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Keselamatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap keselamatan masyarakat adalah munculnya gangguan
terhadap keselamatan masyarakat.
2. Sumber Dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap gangguan keselamatan masyarakat adalah
munculnya resiko keselamatan jiwa masyarakat yang beraktivitas di sekitar
lokasi kegiatan proyek.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak keselamatan masyarakat adalah frekuensi dan intensitas
terjadinya kecelakaan lalulintas.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Memasang rambu navigasi keselamatan pelayaran di sekitar lokasi proyek.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak Instansi Perhubungan setempat.
5. Menyiapkan unit gerak cepat dengan segala kelengkapannya untuk
mengantisifasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.
6. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 53 - 53 -1 - 53 -
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sepanjang areal yang dilalui
pada kegiatan demobilisasi peralatan dan material dan zona pendaratan
peralatan dilokasi proyek.
7. Waktu Pelaksanan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan demobilisasi
peralatan dan material berlangsung.
8. Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Perhubungan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak terhadap K3 adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan
kecelakaan akibat kerja.
2. Sumber Dampak
Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah akibat:
a. Sumber dampak terhadap K3 pada kegiatan ini adalah kecelakaan kerja
akibat mobilisasi peralatan dan material.
b. Resiko gangguan kesehatan pekerja akibat paparan debu di lingkungan
kerja.
c. Resiko gangguan kesehatan pendengaran akibat paparan kebisingan saat
pengoperasian alat berat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap K3 adalah frekuensi dan intensitas kecelakaan
kerja yang terjadi serta kebisingan.
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Mewajibkan penggunaan perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) seperti
helm, sepatu safety, masker anti debu, ear plug, kacamata pelindung debu,
baju safety dan sarung tangan.
b. Menerapkan sistem manajemen K3 di lingkungan kerja dengan penerapan
sanksi bagi yang melanggar.
c. Melakukan pemeriksaan alat-alat berat secara berkala sebelum digunakan.
d. Menyiapkan sarana penerangan yang cukup pada saat pelaksanaan kegiatan
pada malam hari.
e. Melakukan pemeriksaan kesehatan pekerja secara rutin dan
berkesinambungan.
f. Menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan tingkat pertama dan
bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memudahkan
penanganannya.
g. Mengasuransikan tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 54 - 54 -1 - 54 -
Lokasi pengelolaan lingkungan hidup berada di lokasi demobilisasi peralatan
dan material.
6. Waktu Pelaksanaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan demobilisasi peralatan
dan material.
7. Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Kesehatan, Dinas Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
5.4.3. Reklamasi dan Revegetasi Lahan
A. Kesuburan Tanah
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap kesuburan tanah adalah terjadinya perbaikan
kesuburan tanah di sekitar tapak proyek.
2. Sumber dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap perbaikan kondisi kesuburan akibat dari
kegiatan reklamasi dan revegetasi.
3. Tolok Ukur Dampak
Pada pemulihan kondisi kesuburan tanah mengacu pada harkat kesuburan tanah
berdasarkan kriteria tingkat kesuburan tanah Pusat Penelitian Tanah Bogor tahun
1983.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan wastedump secepat dan seefisien mungkin sesuai kemajuan
arah kegiatan penambangan.
b. Pengaturan pola timbunan tanah dan wastedump dimana tanah penutup
ditempatkan di bagian bawah dan tanah pucuk di atasnya diusahakan tidak
tercampur.
c. Membuat bangunan pengendali erosi (terasering, dll) pada bidang lahan
dengan kemiringan 15 - 17 % untuk mengendalikan/meminimalkan proses
pengikisan (erosi) tanah pucuk.
d. Segera memberikan perlakuan pemupukan dan pengapuran pada hamparan
tanah pucuk untuk meningkatkan ketersediaan hara tanaman bagi tanaman
revegetasi.
e. Segera melakukan penanaman cover crop diantara tanaman revegetasi pada
areal hamparan tanah pucuk.
f. Segera melakukan penanaman tanaman revegetasi.
g. Melakukan perawatan tanaman revegetasi dan perlakuan pemupukan secara
periodik untuk meningkatkan kesuburan dan daya dukung tanah terhadap
pertumbuhan tanaman revegetasi.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser
Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 55 - 55 -1 - 55 -
Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan
oleh PT Agung Paser Naraya Utama
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
B. Vegetasi
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi adalah terjadinya perbaikan
vegetasi pada bukaan lahan bekas tambang batubara.
2. Sumber dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap perbaikan vegetasi akibat kegiatan reklamasi
dan revegetasi.
3. Tolok Ukur Dampak
Tujuan pengelolaan adalah untuk memperbaiki jumlah populasi dan komposisi
vegetasi pada lahan bekas bukaan tambang.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Reklamasi dan revegetasi lahan dilaksanakan sesuai dengan Kep. MENHUT
Nomor : 146/Kpts.II/1994 Tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang
Dalam Kawasan Hutan.
b. Melaksanakan revegetasi secara bertahap
c. Pemasangan papan nama kawasan reklamasi berukuran 120 cm x 80 cm, cat
dasar putih dan tulisan berwarna hitam dan meningkatkan aktivitas patroli
untuk mencegah pengrusakan kawasan reklamasi.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser
Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan
oleh PT Agung Paser Naraya Utama
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
C. Habitat satwa liar
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap habitat satwa liar pada kegiatan pembangunan fasilitas
penunjang adalah migrasi kembalinya satwa liar di sekitar areal proyek.
2. Sumber dampak Penting
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 56 - 56 -1 - 56 -
Sumber dampak merupakan dampak lanjutan akibat perbaikan vegetasi alami
pada reklamasi dan revegetasi lahan bekas areal tambang PT APNU
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap migrasi satwa liar adalah jumlah dan jenis satwa
liar yang bermigrasi kembali ke lokasi bekas areal tambang.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Memasang plang/papan peringatan larangan berburu satwa liar pada hutan di
sekitar lokasi reklamasi dan revegetasi bekas areal tambang.
b. Meningkatkan aktivitas patroli untuk mencegah perburuan satwa serta dapat
mengajukan tuntutan hukum pada siapa saja yang melanggarnya.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah bekas areal lokasi penambangan PT Agung Paser
Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan
oleh PT Agung Paser Naraya Utama
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
D. Lapangan usaha
1. Jenis Dampak
Dampak penting terhadap lapangan usaha adalah terciptanya lapangan usaha
masyarakat.
2. Sumber dampak Penting
Sumber dampak penting terhadap lapangan usaha masyarakat akibat kegiatan
reklamasi & revegetasi
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap lapangan usaha masyarakat adalah jumlah unit
usaha jasa dan perdagangan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan para
pekerja PT APNU.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melakukan penawaran terbuka khusus untuk kelompok usaha dari masyarakat
setempat untuk pelaksanaan kegiatan revegetasi yang meliputi kegiatan
pengadaan bibit tanaman revegetasi, penanaman, pemeliharaan dan
pemupukan pada areal reklamasi lahan.
b. Memberikan bantuan permodalan kepada kelompok usaha yang terpilih untuk
melaksanakan pekerjaan revegetasi areal reklamasi lahan.
c. Memberikan kesempatan bagi lembaga usaha masyarakat untuk bekerja sama
dengan pihak perusahaan dalam pengadaan bibit untuk kebutuhan reklamasi
dan revegetasi.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 57 - 57 -1 - 57 -
d. Memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga usaha dan perekonomian
masyarakat yang telah ada untuk berpartisipasi khususnya dalam penyediaan
jasa untuk kebutuhan perusahaan.
e. Membantu tumbuhnya lembaga usaha-usaha baru
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Selama berlangsungnya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan yang dilakukan
oleh PT Agung Paser Naraya Utama
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Pertambangan dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
E. Pendapatan masyarakat
1. Jenis Dampak
Dampak penting yang dipantau adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang
bersifat positif terhadap kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan
2. Sumber Dampak
Sumber dampak penting terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan
reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan dari terbukanya
kesempatan berusaha masyarakat
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap pendapatan masyarakat adalah peningkatan
pendapatan masyarakat yang termasuk dalam aspek sosial ekonomi
4. Upaya Pengelolaan Lingkungan
a. Memberdayakan seoptimal mungkin potensi tenaga kerja dari penduduk
sekitar proyek.
b. Memberikan bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan
jenjang pekerjaan bagi pekerja local
c. Memberikan kesempatan kepada pelaku usaha pertukangan setempat untuk
bermitra dengan perusahaan.
5. Lokasi Pengelolaan
Pengelolaan lapangan usaha masyarakat dilaksanakan di lokasi kegiatan proyek.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan lingkungan dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan
reklamasi dan revegetasi lahan.
7. Pelaksana pengelolaan lingkungan hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Dinas
Tenaga Kerja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.
UKL DAN UPL USAHA/KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN V - 58 - 58 -1 - 58 -
5.4.4. Pengalihan Fungsi Lahan
A. Fungsi Lahan
1. Jenis Dampak
Dampak lingkungan hidup terhadap fungsi lahan akibat dari kegiatan pengalihan
fungsi lahan pasca operasi adalah terjadinya pengalihan fungsi lahan menjadi
fasilitas publik.
2. Sumber dampak Penting
Sumber dampak terhadap fungsi lahan adalah penyerahan lahan proyek kepada
pemerintah dan dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan perekonomian
masyarakat setempat.
3. Tolok Ukur Dampak
Tolok ukur dampak terhadap fungsi lahan adalah perubahan fungsi lahan sebagai
fasilitas publik dan perekonomian masyarakat.
4. Pengelolaan Lingkungan Hidup
a. Melaksanakan rehabilitasi lahan tapak bekas proyek pada tahap pasca-
operasi.
b. Memperbaiki beberapa fasilitas bekas proyek yang akan dijadikan fasilitas
publik.
c. Menyerahkan seluruh luasan areal bekas proyek dan beberapa fasilitas bekas
proyek yang masih layak kepada Pemerintah Daerah untuk difungsikan bagi
kepentingan publik.
5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan adalah areal lahan yang digunakan oleh PT Agung Paser
Naraya Utama yakni Kelurahan Sungai Merdeka Kecamatan Semboja.
6. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Saat berlangsungnya kegiatan pengalihan fungsi lahan yang dilakukan oleh
PT Agung Paser Naraya Utama
7. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembiayaan dan penanggung jawab pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup
adalah pihak PT Agung Paser Naraya Utama di bawah pengawasan Kelurahan
Sungai Merdeka Kecamatan Semboja dan BLHD Kabupaten Kutai Kartanegara.