bab v penyelenggaraan tugas umum pemerintahan...

43
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014 568 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar dalam mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja sama daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam penyediaan pelayanan publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama antar daerah didapatkan solusi atas berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain : A. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur telah diperbarui dengan Kesepakatan Bersama No.146/199.c/2011, No.130/07/2011, No.415.4/03.3/KJS/2011, No.MOU-6/Perj-III/2011, 130/049, 130/1131/I/2011 tentang Kerjasama Bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Wilayah Kedungsepur.

Upload: phamthuy

Post on 30-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 8

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

6.1. KERJASAMA ANTAR DAERAH Implementasi kerjasama daerah pada era otonomi daerah merupakan suatu

kebutuhan bagi daerah, karena dalam mengembangkan memberdayakan dan

memanfatkan sumberdaya / potensi suatu daerah memerlukan kerjasama dengan

daerah lain karena adanya keragaman potensi dari setiap daerah. dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan

daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan

publik, sinergi dan saling menguntungkan, Kerjasama Antar Daerah (KAD) baru

dapat berjalan dengan efektif apabila telah ditemukan kesamaan isu, kesamaan

kebutuhan atau kesamaan permasalahan. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar

dalam mempertemukan daerah-daerah yang akan menjadi mitra. Melalui kerja

sama daerah diharapkan dapat mengurangi kesenjangan daerah dalam

penyediaan pelayanan publik. Selain itu diharapkan dengan terjalinnya kerjasama

antar daerah didapatkan solusi atas berbagai permasalahan dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah guna peningkatan mutu pelayanan

terhadap masyarakat

Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang

dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain :

A. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota

Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten

Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota

Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan).

Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam

Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646,

No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni

2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur

telah diperbarui dengan Kesepakatan Bersama No.146/199.c/2011,

No.130/07/2011, No.415.4/03.3/KJS/2011, No.MOU-6/Perj-III/2011,

130/049, 130/1131/I/2011 tentang Kerjasama Bidang Pemerintahan,

Pembangunan dan Kemasyarakatan di Wilayah Kedungsepur.

Page 2: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 6 9

Kerjasama ini disepakati dengan tujuan untuk menciptakan pertumbuhan

yang serasi dan selaras antara daerah kota / kabupaten di wilayah Kedungsepur,

sehingga mampu mengurangi ketidakseimbangan pertumbuhan masing-masing

daerah, disamping juga dalam rangka eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya

potensial yang ada, sehingga dapat lebih bermanfaat bagi pertumbuhan wilayah

Kedungsepur.

Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil

yang telah dicapai pada tahun 2014 antara lain :

1. Serah Terima Sekretariat Bersama Kedungsepur periode 2013 – 2016

dari Pemerintah Kabupaten Kendal ke Pemerintah Kabupaten Demak

pada tanggal 28 mei 2014 bertempat di aula Bappeda Kabupaten

Kendal.

2. Rapat Koordinasi tentang pembahasan program kerjasama

kedungsepur bertempat di Ruang Komisi A-B Gedung Moch. Ikhsan

lantai 8 Semarang pada tanggal 18 Agustus 2014.

3. Rapat Koordinasi tentang Penyusunan Program Kerjasama Antar

Daerah Kedungsepur Tahun 2014/2015 bertempat di ruang rapat Wakil

Bupati Demak tanggal 09 September 2014 dengan hasil sebagai

berikut:

a. Sepakat untuk meneruskan dan menindaklanjuti program kerja

dibidang pariwisata dan akan berkerjasama dengan ASITA.

b. Sebagai landasan Badan Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur

menggunakan Keputusan Bersama Kepala Daerah Se-Kedungsepur.

c. Untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah regional, di

Kabupaten Semarang sudah ada lahan untuk TPA yang dapat

dimanfaatkan oleh Kabupaten/Kota di Kedungsepur. Dari Pemkab

Semarang sudah mengkonsultasikan ke Kementrian PU namun

sampai sekarang belum ada tindak lanjut.

d. Guna mempererat hubungan antar Kabupaten/Kota anggota

Kedungsepur maka diharapkan dapat berpartisipasi di dalam acara

hari jadi di salah satu anggota Kedungsepur.

4. Rapat koordinasi tentang pembahasan draft perjanjian kerjasama

bidang pariwisata bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Demak pada

tanggal 07 Oktober 2014.

Page 3: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 0

5. Workshop Optimalisasi Potensi Kerjasama Antar Daerah Wilayah

Kedungsepur pada tanggal 29 – 30 Oktober 2014 bertempat di Hotel

Laras Asri Salatiga dengan materi sebagai berikut:

- Materi “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kerjasama Antar

Daerah” oleh narasumber dari Dirjen Bangda Kemendagri.

- Materi “Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Dalam

Pengembangan Kerjasama Antar Daerah” oleh narasumber dari

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

B. APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), dimana anggotanya

terdiri dari seluruh Kota di Indonesia yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai

oleh Walikota Manado dengan Direktur Esekutuf APEKSI Pusat sebagai

sekretarisnya.

Kegiatan- kegiatan APEKSI yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 antara lain :

1. Muskomwil III di Magelang tanggal 23 – 25 April 2014 dengan agenda :

- Membahas laporan pertanggunjawaban pengurus Komwil III Apeksi

periode 2011-2014

- Pemilihan ketua dan pengurus Komwil III Apeksi periode 2014-2017,

dengan hasil sebagi berikut;

1) Ketua : Walikota Bandung

2) Wakil Ketua I : Walikota Sukabumi

3) Wakil Ketua II : Walikota Tangerang

4) Anggot-anggota : Walikota Se-Komwil III APEKSI

2. Munas Apeksi X di Dumai tanggal 20 – 22 Mei 2014 hasil dari Rakernas

adalah menetapkan Kota Ambon sebagai tuan rumah Rakernas APEKSI

tahun 2015 selain itu juga menghasilkan beberapa rekomendasi yaitu :

A. Rekomendasi Untuk Isu-Isu Strategis Pelaksanaan Penyelenggaraan

Pemerintahan dan Pembangunan di Daerah:

I. Bidang Pemerintahan Umum

1) Penyempurnaan Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah dapat dilengkapi dengan peraturan

pelaksanaannya paling lambat satu tahun setelah disahkan.

2) Mendorong pemerintah tetap konsisten dalam pelaksanaan

pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah secara langsung.

Page 4: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 1

3) Mendorong kementerian dalam negeri untuk melakukan

harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan

sektoral dengan peraturan yang berkaitan dengan implementasi

otonomi daerah agar tidak terjadi tumpang-tindih peraturan.

4) Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri segera melengkapi

peraturan pelaksana untuk UU No. 6 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Desa paling lambat satu tahun setelah disahkan.

5) Mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mempercepat

penyelesaian tapal batas/wilayah, asset untuk daerah otonom baru

ataupun daerah di perbatasan dengan kota/kab. Induk.

6) Pemerintah agar tetap konsisten melakukan moratorium untuk

pembentukan daerah otonom baru sampai disahkannya atau

dikeluarkannya Revisi UU No. 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintahan Daerah.

II. Bidang Aparatur atau Personil

1) Pemerintah melalui kementerian PAN dan RB segera melengkapi

peraturan pelaksana untuk UU No. 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara paling lambat satu tahun setelah disahkan

dengan memperhatikan kondisi aparatur di daerah.

2) Melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi terhadap

Pasal 119 dan Pasal 123 Ayat 3 (tentang kewajiban untuk mundur

dari PNS pada saat mencalonkan diri menjadi Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah) UU No. 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara.

3) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dalam konteks

perlindungan terhadap pejabat pemerintah dan pegawai negeri

sipil.

III. Bidang Keuangan Daerah

1) Mendorong pemerintah melalui kementerian keuangan dan

kementerian dalam negeri untuk melakukan koordinasi dan

sinkronisasi terhadap pelaksanaan laporan keuangan dan

pengukuran anggaran dan belanja berbasis akrual

Page 5: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 2

2) Mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peraturan perundang-

undangan dibidang pengadaan barang dan jasa dalam rangka

pelaksanaan APBN dan APBD

3) Mendorong pemerintah agar memasukkan pengarustamaan

gender dan anggaran esponsif gender ke dalam materi

pembekalan kepala daerah baru

4) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan perhitungan DAU

untuk wilayah perkotaan sebesar 30% mengingat beban perkotaan

yang juga harus mengurus masyarakat Hinterland.

IV. Bidang Infrastruktur, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup

1) Mendorong pemerintah untuk mengembangkan rencana

infrastruktur daerah yang terintegrasi (darat, laut dan udara) dan

konektivitas antar daerah termasuk pengembangan sistem

angkutan massal di daerah.

2) Mendorong pemerintah untuk menerbitkan PP tentang Prosedur

Perolehan Ijin Dan Tata Cara Penggantian Yang Layak sebagai

tindak lanjut Pasal 37 ayat 8 UU No. 26 Tahun 2007 Tentang

Penataan Ruang.

3) Mendorong pemerintah untuk meningkatkan transparansi, akses

dan pendanaan infrastruktur di bidang lingkungan khususnya

program perubahan iklim di daerah.

4) Mendorong pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan

kementerian/lembaga terkait kebijakan pengurangan resiko

bencana dan skenario penanganan bencana di daerah

termasuk konflik sosial dan kebakaran.

V. Bidang Kemiskinan

Meninjau kembali pemberian bantuan langsung masyarakat miskin

(BLMS) dan lebih diarahkan pada ekonomi produktif atau bidang-

bidang yang langsung bersentuhan dengan masyarakat seperti

pendidikan dan kesehatan.

VI. Bidang Kesehatan

1) Meningkatkan transfer dana ke daerah tidak hanya untuk

pelayanan kesehatan tetapi juga untuk kualitas tenaga

kesehatan.

Page 6: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 3

2) Mendorong pemerintah melalui kementerian kesehatan agar

meningkatkan kerjasama kepada pelaku pembangunan

kesehatan (PKK, Kader Pos Yandu, dsb).

B. Rekomendasi Untuk Mendukung Percepatan Menuju Masyarakat

Ekonomi Asean 2015 (Asean Economic Community 2015):

1) Mendorong terwujudnya sarana dan jalur trasnportasi penerbangan

udara. Darat dan laut lintas daerah melalui maksimalisasi bantuan

pemerintah pusat dan sektor swasta.

2) Mendorong pelaksanaan kerjasama antar daerah di lingkup regional

maupun lintas propinsi untuk menghadapi arus Asean Economic

Community 2015.

3) Meningkatkan kualitas produk dan jaminan hukum bagi usaha kecil

dan menengah.

4) Mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan pelaksanaan

program Kompetensi Industri inti daerah (KIID).

5) Mendorong Apeksi sebagai organisasi strategis untuk memfasilitasi

pelaksanaan kerjasama antar daerah dalam penyiapan daerah dalam

penyiapan AEC.

3. Indonesia City Expo di Dumai tanggal 21 - 25 Mei 2014

Pemerintah Kota Semarang didalam ICE 2014 ini menampilkan produk-

produk dari UKM binaan Pemerintah Kota Semarang (batik semarangan,

kerajinan tas, serta produk olahan khas semarang).

4. Rakor Komwil III di Pekalongan tanggal 08 – 10 Oktober 2013

Rakor yang dilaksanakan di Pekalongan memiliki tema “Pemberdayaan

Industry Ekonomi Kreatif, Pengembangan Smart City Dan Smart

Government Dalam Menghadapi Asean Economic Community 2015 ”

dengan 2 sub tema yaitu:

1) “Pemberdayaan Industry Ekonomi Kreatif Dalam Menghadapi Asean

Economic Community 2015 ” ,dengan hasil rumusan sebagai berikut:

a. Ekonomi kreatif merupakan kekuatan baru bagi bangsa Indonesia di

masa depan mengingat kreativitas adalah budaya yang tidak pernah

habis, selain itu budaya dan industry kreatif dapat menjadi motor

pengerak pembangunan yang berlanjut, karena dijalankan tanpa

merusak lingkungan, tatanan sosial dan budaya, memberikan

Page 7: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 4

manfaat sosial yang positif serta dampak ekonomi yang inklusif,

melibatkan seluruh komponen masyarakat (dunia usaha, intelektual,

dan pemerintah daerah), meningkatkan pencitraan dan identitas

budaya bangsa, meningkatkan toleransi dan pemahaman antar

daerah, menghormati keanekaragaman budaya, serta meningkatkan

inovasi dan kreatifitas.

b. Model pengembangan ekonomi kreatif meliputi beberapa hal,yaitu:

a) Adanya SDM yang kreatif, profesional dan berdaya saing.

b) Adanya aksesibilitas ke bahan baku karya kreatif, baik dalam

bentuk sumber daya alam maupun sumber daya budaya.

c) Adanya industry kreatif dan wirausaha di bidang industry kreatif

d) Aksesibilitas terhadap sumber pembiayaan bagi permodalan

industry.

e) Ketersediaan infrastruktur (terutama industry infrstruktur teknologi

informasi) dan teknologi pendukung.

f) Penetrasi dan diversifikasipasar di dalam dan luar negeri.

g) Iklim yang kondusif,baik regulasi, kelembagaan, ruang publik,

dan ruang kreatif agar orang dan komunitas kreatif dapat

berekspresi dan berkolaborasi.

c. Dalam menghadapi Asean Economic Community 2015, maka untuk

pengembangan industry kreatif diperlukan adanya komitmen dan

upaya intensif yang kreatif dari pemerintah kota seperti halnya

dengan secara proaktif menggerakkan ekonomi lokal dan

menciptakan “brand lokal” yang kuat sehingga dikenal di luar negeri.

Untuk itu dihimbau agar pemerintah kota dapat memberikan ruang

kreatif kepada orang-orang kreatif agar dapat bertemu, berkolaborasi,

dan pada akhirnya berbisnis dengan mengusung “brand Indonesia”

sehingga memiliki keunggulan kompetitif di Asia Tenggara, bahkan di

tingkat dunia.

2) “Pengembangan Smart City Dan Smart Government Dalam

Menghadapi Asean Economic Community 2015 ” ,dengan hasil

rumusan sebagai berikut:

a. Pengembangan smart city merupakan solusi dalam mengatasi

berbagai permasalahan umum perkotaan, mengingat konsep smart

city merupakan konsep kota yang mampu mengetahui permasalahan

Page 8: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 5

yang ada di dalamnya (sansing), memahami kondisi permasalahan

(understanding), dan dapat menghubungkan, memonitor serta

mengendalikan/mengatur (controling), berbagai sumber daya yang

ada untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk

memasimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung

pembangunan yang berkelanjutan, melalui pemanfaatan Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga muncul adanya

kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

b. Platform System Smart City, adalah menyediakan konektivitas

terhadap berbagai solusi layanan, yang meliputi kolaborasi dan

integrasi layanan dan informasi, pengelolaan serta eskalasi kejadian

dan peristiwa dalm konteks geospatial, termasuk pelaporan dan

pembentukan dashboard kota. Oleh karena itu unsur

terpenting/fundamental dalam membentuk ekosistem smart city

platform adalah: teknologi (Digital City, Intelligent City, Ubiquitous

City, Wired City, Hybrid City, Information City), proses (infrastruktur

fisik) dan manusia (kepemimpinan, governance, forum-forum inovasi,

jaringan dan komunitas).

c. Salah satu unsur yang sangat mendukung terwujudnya smart city

adalah melalui pengembangan smart government yaitu

penyelenggaraan pemerintahan dengan menyediakan dan

memberikan layanan kepada masyarakat dengan baik, yang meliputi

layanan informasi pelayanan pemerintah kota, layanan publik

teritegrasi, ada partisipasi aktif masyarakat yang dapat dilakukan

dimana saja, kapan saja dan dengan perangkat apapun melaui

penggunaan TIK.

Dalam rangka mewujudkan kedua hasil rumusan tersebut diatas maka

dibutuhkan komitmen dari Kepala Daerah dalam hal ini seluruh Walikota

anggota se-Komwil III APEKSI yang akan dituangkan lebih lanjut dalam

suatu Deklarasi Bersama tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan

Pengembangan Smart City di Kota Anggota Komwil III APEKSI

C. Citynet Asia Pasific Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota Citynet Asia Pacific

pada tahun 2014 menghadiri Executive Commiittee ke-32 Citynet 2014 dan

Page 9: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 6

Seminar Internasional dengan tema “ The Future of Sustainability in Asian

Cities ” di Kota Hue,Vietnam pada tanggal 28 November – 02 Desember

2014 dengan hasil kegiatan sebagai berikut :

a. CITYNET sepakat untuk memperbanyak program Capacity Building

untuk para pelaksana pembangunan daerah yang diperuntukan untuk

kota/kabupaten anggota CITYNET. Program Capacity Building ini akan

dikerjasamakan dengan lembaga-lembaga donor, sehingga dapat

memberikan skema sponsorship kepada para delegasi anggota.

Beberapa kegiatan Capacity Building yang sudah terinventarisir, antara

lain:

1. KLRTC yang akan diselenggarakan di Kuala Lumpur – Malaysia,

sebanyak 4 kali setahun, dengan tema; Integrated Urban Planning,

Solid Waste Management, Urban Transport, dan Green Economy.

2. Regional Development Planning, yang akan diselenggarakan setiap

tahun di Tokyo – Jepang.

3. Urban Planning, yang akan diselenggarakan setiap tahun di Seoul –

Korea Selatan

4. Pengembangan Kota Ramah Lingkungan, yang akan

diselenggarakan setiap tahun di Jeju – Korea Selatan.

b. Acara Executive Committee Meeting dan International Seminar tahun

2015 akan dilaksanakan di Kabupaten Sidoarjo – Indonesia. Selain itu,

CITYNET-Indonesia juga akan menyelenggarakan kegiatan yang hanya

diperuntukan untuk anggota dari Kota/Kabupaten di Indonesia, yaitu;

1. Short Course and Study Visit on Healthy City and Hospital

Management di Eropa, bekerjasama dengan Erasmus University –

Rotterdam

2. Short Course and Study Visit on Urban Management and

Development di Turkey, bekerjasama dengan Pemerintah Kota

Istambul – Turkey

Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan CITYNET-Indonesia

dalam skala nasional untuk membagi informasi yang diterima selama

pelaksanaan Congress, Seminar, dan study visit, sehingga penerima

manfaat menjadi lebih luas. Selain itu, terbuka kesempatan bagi

Kabupaten/Kota anggota CITYNET untuk bekerjasama dengan KOTI

(Korean Transport Institute) dan CDIA (Cooperation of Development

Page 10: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 7

International Agency) dalam hal konsultansi dan pendampingan proses

pembangunan daerah.

D. Sister City Sister City Kota Semarang – Kota Split, Kroasia Di era globalisasi ini networking atau jejaring kota – kota dunia sangatlah

penting dalam rangka sharing informasi pembangunan dan saling berbagi

pengalaman dalam menangani isu-isu global seperti masalah perkotaan,

perubahan iklim, pengurangan dampak resiko bencana, green city dan

sebagainya.

Sesuai arahan dari AKLN Kementrian Dalam Negeri RI, kerjasama Sister

City tidak hanya ke negara-negara Eropa Barat tetapi diarahkan ke negara-negara

di Eropa Timur, Afrika, dan Amerika Selatan. Dalam hal ini Pemerintah Kota

Semarang melakukan penjajagan kerjasama kota kembar (Sister City) dengan

Pemerintah Kota Split Kroasia yang diprakarsai dan difasilitasi oleh Duta Besar RI

untuk Kroasia Yang Mulia Bapak Agus Sardjana. Kota Split memiliki karakteristik

yang sama dengan kota Semarang antara lain dari segi topografi yang berbukit

memiliki upper town dan down town, letak geografis yang berbatasan langsung

dengan laut, kota dagang pelabuhan, memiliki bnayak peninggalan bangunan

bersejarah.

Pada tanggal 09 September 2014 telah dilakukan penandatanganan LOI

kerjasama kota kembar antara Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota

Split oleh kedua Walikota dengan disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Kroasia

yang dilaksanakan di Kota Split, Kroasia. LOI tersebut ditandatangani berdasarkan

semangat kerjasama yang bersahabat, persamaan kedudukan dan saling

menguntungkan. Kedua Walikota mengungkapkan keinginannya untuk dapat

meningkatkan segala bentuk kerjasama dibidang ekonomi, perdagangan, buday,

pendidikan, pariwisata, olahraga, perencanaan daerah, administrasi dan pelatihan

teknik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan. Sebagai

tindaklanjut kedepan sesuai kesepakatan bersama, Walikota Split akan berkunjung

ke Kota Semarang untuk penandatanganan MOU Sister City Semarang-Split.

Page 11: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 8

E. Kerjasama Antar Lembaga:

NO LEMBAGA KETERANGAN 1. PT. Kereta Api

Indonesia (persero) v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api

Indonesia (persero) tentang Addendum (Perubahan) Perjanjian No. 205/P/HK/D6/2011-No.590/77 tanggal 20 Juli 2011 tentang Persewaan Tanah Milik PT. Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control Pengendali Banjir Kali Banger Kota Semarang.

v Luas ± 11,50 Ha terletak di Jalan Ronggowarsito Kel. Kemijen Semarang Timur.

v Harga sewa addendum sebesar Rp. 1.862.520.275 (satu milyar delapan ratus enampulu dua juta limaratus dua puluh ribu dua ratus tujuh puluh lima rupiah)

v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan tanggal 19 Juli 2016

2. PT. Kereta Api Indonesia (persero)

v Perjanjian Kerjasama dengan PT. Kereta Api Indonesia (persero) tentang Persewaan Tanah Milik . Kereta Api Indonesia (persero) Untuk Kolam Polder / Float Control / Pengendalian Banjir di Depan Stasiun Semarang Tawang.

v Luas ± 1,85 Ha terletak di Jalan Taman Tawang Kel. Kemijen Kec. Semarang Timur.

v Harga sewa untuk 5 (lima) tahun sebesar Rp. 1.528.344.000 (satu milyar lima ratus dua puluh delapan juta tiga ratus empat puluh ribu rupiah)

v Denda keterlambatan sebesar 2 per mil per hari v Jangka waktu perjanjian 5 (lima) tahun terhitung

sejak tanggal 13 Juli 2014 sampai dengan tanggal 12 Juli 2019

6.2. KERJASAMA PIHAK KETIGA Dalam rangka peningkatan dan optimalisasi sumber daya Pemerintah Kota

tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus membangun sinergitas dengan

komponen lainnya, yaitu masyarakat dan swasta. Oleh karena itu, perlu dilakukan

kerjasama pihak ketiga, untuk mengoptimalkan fungsi Pemerintah dalam

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, yang bermuara pada terwujudnya

Good Governance,

Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Semarang telah membangun kerjasama

dengan pihak ketiga / swasta, baik dalam kaitannya dengan pemberdayaan dan

peningkatan nilai tambah (Value-added) terhadap aset-aset daerah, maupun

potensi pembangunan lainnya. Berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain

Page 12: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 7 9

dengan melakukan perjanjian kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pihak Ketiga

yaitu :

v Kerjasama Pihak Ketiga

NO PIHAK KETIGA KETERANGAN 1. Mulyadi Setiakusuma

Yayasan Klenteng Agung Sam Poo Kong

v Perpanjangan Sewa Menyewa Tanah Milik Pemerintah Kota Semarang Yang Terletak Di Jalan Simongan Raya Sebelah Utara Tempat Ibadah Tri Dharma Klenteng Agung Sam Poo Kong Gedung Batu, Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang

v Luas lahan seluas ± 2.792m² (dua ribu tujuh ratus sembilan puluh dua meter persegi) yang digunakan untuk lahan parkir

v Jangka waktu 5 thn ( 20/6/2010 - 19/6/2015 ) v Uang sewa tanah 5 th. sebesar

Rp.157.162.432 yang telah dibayar sebesar Rp. 117.927.141 dengan perincian pembayaran :

I. 12-4-2013 sebesar Rp. 24.494.400,- untuk periode 2010-2011

II. 20-3-2014 sebesar Rp. 93.432.741,- untuk periode 2011-2012, 2012-2013, 2013-2014

Yang belum dibayar sebesar Rp. 39.235.291 dibayar paling lambat 30 September 2014

2. PT.BS Merdeka Sriwijaya

v Nota Kesepahaman Bersama ( Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan Semarang Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.

v Jangka waktu 6 (enam ) bulan sejak ditandatangani

v Memorandum of Understanding ( MoU ) : - sebagai dasar untuk melakukan

perencanaan awal - pelaksanaan teknis sesuai dgn persyaratan

dan mekanisme seleksi mitra kerjasama - secara hukum tdk menimbulkan hak &

kewajiban para pihak - sebagai penunjukan PIHAK PERTAMA

kepada PIHAK KEDUA sebagai “ Pemrakarsa Kerjasama” tetapi tidak merupakan jaminan sebagai pemenang seleksi mitra kerjasama

v Tidak mengikat kedua belah pihak 3. Persatuan Golf

Indonesia (PGI) Jawa Tengah

v Perpanjangan Pengelolaan Sementara Tanah dan Bangunan Lapangan Golf Gombel Semarang dengan cara sewa oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah

v Jangka waktu sewa perpanjangan 3 bulan (23 oktober 2014 – 22 januari 2014)

Page 13: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 0

NO PIHAK KETIGA KETERANGAN v Nilai sewa sebesar Rp. 100.000.000,- setiap

bulan. v Denda keterlambatan sebesar 1 permil per

hari dari nilai sewa dan maksimal sebesar 5 % dari nilai sewa.

v Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

NO PERGURUAN TINGGI TENTANG KETERANGAN 1. DR. Ir. AGUS

WIBOWO, MKom, MSi, MM. SEKOLAH TINGGI ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER SEMARANG ( STEKOM )

Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun

(30/10/2014-29/10/2015 ) 2. ANIS MALIK THOHA,

MA, PhD.

Pembangunan Kota Semarang dan

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan

Page 14: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 1

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG ( UNISSULA ) SEMARANG

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun (

30/10/2014 -29/10/2015 ) 3. WAHYUNING

SETYANI, MSc. Apt SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI “YAYASANFARMASI“ SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu

Page 15: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 2

yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun (

30/10/2014 -29/10/2015 ) 4. WIJAYA, SH. MH.

UNIVERSITAS TUJUH BELAS AGUSTUS 1945 ( UNTAG ) SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat

Page 16: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 3

dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun (

30/10/2014 -29/10/2015 ) 5. Drs. ERWIN EDI

WIBOWO, M.Pd. UNIVERSITAS PANDANARAN ( UNPAND ) SEMARANG

Pembangunan Kota Semarang dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun

( 30/10/2014 -29/10/2015 6. DR. Ir. EDI

NOERSASANGKO, Pembangunan Kota Semarang

1. Maksud : Meningkatkan partisipasi dan peran

Page 17: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 4

M.Kom. UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG ( UDINUS )

dan Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi

serta lembaga pendidikan tinggi dari berbagai disiplin ilmu untuk turut menyelesaikan / memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Kota Semarang.

2. Tujuan : Menerapkan

keahlian bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi ( IPTEK ) sesuai dgn disiplin ilmu yang ditekuni berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk kebutuhan masyarakat luas.

3. Ruang Lingkup :

Kerjasama Penelitian dan Pengembangan, Penerapan Ilmu Pengetahuan & Teknologi serta Pengabdian Masyarakat dalam rangka Pembangunan Kota Semarang & Penyele-saian Permasalahan Faktual Masyarakat yg dilaksanakan sesuai dgn batas kemampuan, material dan personalia.

4. Jangka waktu 1 tahun

(28/03/2014-27/03/2015 7. DR. H. NOOR

ACHMAD, MA. UNIVERSITAS WAHID HASYM SEMARANG

Pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi Dan Penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan Utama Dalam Rangka Pembangunan Kota Semarang

Ruang Lingkup : a. Pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi :

1) Pendidikan, penelitian dan pengembangan

2) Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

3) Pengabdian masyarakat dalam rangka pembangunan Kota Semarang

4) Penyelesaian permasalahan

Page 18: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 5

faktual masyarakat yang dilaksanakan sesuai dengan kemampuan, material dan personalia.

b. Penyelenggaraan RSUD Kota Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama.

c. Jangka waktu 1 tahun ( 28/03/2014-27/03/2015

Dalam rangka mewujudkan Pembangunan Semarang Expo Center

sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD tahun 2010-2015 indikasi program

tahun 2015, maka direncanakan Pembangunan Semarang Expo Center tersebut

dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara /

Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2007 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Kerjasama Daerah berserta peraturan pelaksanaanya, maka

pemanfaatan barang daerah dan kerjasama dengan badan hukum / pihak ketiga

harus dilakukan melalui seleksi / lelang.

Sehubungan dengan rencana Pembangunan Semarang Expo Center

tersebut, maka sudah dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama, dan

pada tahun 2014 telah dilakukan MOU dengan PT. BS Merdeka Sriwijaya. MOU

tersebut dimaksudkan memberikan kesempatan pada pemrakarsa untuk

menyusun dokumen perencanaan pembangunan atau dokumen kelayakan yang

akan dijadikan bahan pertimbangan untuk menyusun dokumen seleksi / lelang

serta menjadi bahan persandingan untuk pengambilan kebijakan Pemerintah Kota

Semarang dalam menentukan skema kerjasama Bangun Guna Serah.

Sesuai dengan MOU No. 019.6/264/2014 - No.BSMS/MOU-

SMRG/026/X/2014 tanggal 22 oktober 2014 tentang Nota Kesepahaman Bersama

(Memorandum Of Understanding) Rencana Pembangunan dan Pengelolaan

Semarang Expo Center di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang diharapkan

dokumen perencanaan tersebut diselesaikan oleh pihak pemrakarsa dalam jangka

waktu paling lambat 6 (enam) bulan ke depan sejak MOU ditandatangani tanggal

22 oktober 2014. Saat ini pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Seleksi Kerjasama masih

pada tahap penyusunan dokumen Kerangka Acuan Kerja yang masih perlu

penyempurnaan terkait dengan hasil kajian kelayakan dari pihak pemrakarsa (PT.

BS Merdeka Sriwijaya).

Page 19: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 6

Sedangkan rencana seleksi kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan

Taman Lele tidak bisa direalisasikan karena terkendala peraturan sempadan mata

air yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah.

6.3 KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

6.3.1 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah Makin maju suatu masyarakat, maka makin beraneka ragam kegiatannya

disertai dengan spesialisasi bidang pekerjaan dan keahlian yang semakin

mendalam dan khusus. Untuk memadukan dan menyelaraskan aktivitas tersebut

diperlukan generalis yang berfungsi sebagai koordinator. Di bidang pemerintahan,

juga telah terjadi spesialisasi bidang-bidang pekerjaan, yang dari waktu ke waktu

menjadi semakin spesifik. Untuk pencapaian tujuan pemerintahan, diperlukan

adanya koordinator untuk mengkoordinasikan instansi vertikal dalam

penyelenggaraan pemerintahan di tingkat daerah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah yang selanjutnya disebut

Forkopimda adalah forum yang digunakan untuk membahas dan menunjang

kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Anggota

Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian,

pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial Tentara Nasional Indonesia di

Daerah.

Namun untuk menjaga harmoni penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah

dan untuk mempermudah koordinasi dalam pelaksanaan tugas umum

pemerintahan maka unsur Forkopimda di Kota Semarang ditambahkan beberapa

Instansi Vertikal yang ada di wilayah Kota Semarang. Penambahan tersebut

ditetapkan dalam Keputusan Walikota Semarang Nomor 130/1/2010 tentang

Pembentukan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Semarang dengan

susunan keanggotaan sebagai berikut :

Ketua : Walikota Semarang

Wakil Ketua : Wakil Walikota Semarang

Sekretaris : Sekretaris Daerah Kota Semarang

Anggota : 1. Ketua DPRD Kota Semarang

2. Kapolrestabes Semarang

3. Komandan Kodim 0733/BS Semarang

4. Kepala Kejaksaan Negeri Semarang

Page 20: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 7

5. Ketua Pengadilan Negeri Semarang

6. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang

7. Ketua Pengadilan Militer II-10 Semarang

8. Ketua Pengadilan Agama Semarang

9. Komandan Lanal Semarang

10. Kepala Satuan Brimob Daerah Jawa Tengah

11. Komandan Yon Arhanudse 15 Semarang

12. Komandan Denpom IV/5 Semarang

13. Komandan Yonif 400/Raider Semarang

14. Kepala Detasemen TNI AU Semarang

15. Kepala Kantor Imigrasi Semarang

16. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang.

Hubungan kerja antar Instansi Vertikal diimplementasikan melalui kegiatan

koordinasi pemerintahan daerah. Kegiatan koordinasi ini merupakan upaya untuk

mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan baik perencanaan maupun

pelaksanaan tugas serta kegiatan semua Instansi Vertikal, agar tercapai hasil guna

dan daya guna yang sebesar-besarnya.

Dengan demikian kebijakan penyelenggaraan koordinasi dengan instansi

vertikal di daerah diarahkan untuk mensinergikan dan mengoptimalkan

pelaksanaan pemerintahan di daerah yang merupakan proses komunikasi dan

interaksi antar penyelenggara pemerintahan dan instansi vertikal di daerah.

Kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah di arahkan kepada upaya

memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyelesaian permasalahan -

permasalahan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan

Adapun pelaksanaan kegiatan koordinasi diselenggarakan melalui :

(a) Rapat Koordinasi,

(b) Nara sumber dalam berbagai forum.

(b) Permintaan dan penyampaian data, informasi atau pendapat.

(c) Konsultasi.

Pada tahun 2014 Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah telah beberapa kali

melaksanakan pertemuan formal maupun informal dalam rangka lebih

memudahkan dan mempercepat pengambilan keputusan, mencari formula yang

tepat terhadap berbagai permasalahan yang ada. Melalui kegiatan ini dapat

terhimpun segala informasi dan masukan dari anggota Forkopimda yang

memberikan manfaat terhadap lancarnya penyelenggaraan pemerintahan di

Page 21: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 8

daerah serta dalam rangka menghadapi kondisi ideologi, sosial politik, sosial

budaya, ekonomi dan keamanan.

Adapun kegiatan pertemuan formal atau rapat koordinasi Forkopimda pada

tahun 2014 dilaksanakan sebagai berikut :

DATA HASIL KEGIATAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

NO HARI / TANGGAL MATERI

1 Rabu 8 Januari 2014

Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan kegiatan di Kota Semarang tahun 2014

2 Rabu 15 Januari 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan Festival durian dan pasar imlek semawis 2014

3 Jumat 24 Januari 2014

Rapat Koordiansi Forkopimda terkait penanggulangan dan penanganan korban bencana banjir dan longsor di Kota Semarang

4 Senin 3 Februari 2014

Rapat Koordinasi Forkompinda dalam rangka persiapan kunjungan Menkes RI Tgl 5 Feb, Delegasi Srilanka Tgl 26 Febr dan Acara karnaval SCTV Tgl 22- 23 Febr di Kota Semarang

5

Rabu 12 Februari 2014

Rakor Forkopimda terkait keamanan, ketertiban dan stabilitas wilayah dalam rangka mengurangi angka kejahatan di Kota Semarang

6 Selasa 25 Februari 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka kesiapan pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014

7 Senin 3 Maret 2014

Rakor Forkopimda terkait persiapan kunjungan Presiden RI di Kota Semarang pada tanggal 13-14 Maret 2014

8 Senin 10 Maret 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka pengamanan wilayah menghadapi Masa Kampanye Pileg 2014 dan Rapat Final persiapan kunjungan Presiden RI

9 Selasa 18 Maret 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda dalam rangka Persiapan pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT Kota Semarang ke 467.

10 Kamis 3 April 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan akhir penyelenggaraan Pileg 2014 tingkat Kota Semarang

11 Kamis 10 April 2014

Rapat koordinasi Forkopimda Semarang dalam rangka persiapan kunjungan Wakil Presiden RI ke Kota Semarang Tgl 24 April 2014

12 Senin 21 April 2014

Rapat koordinasi Forkopimda terkait stabilitas wilayah menyambut hari buruh (May Day) 01 Mei 2014 di Kota Semarang

13 Rabu 30 April 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapapan acara Semarang Night Carnival Tgl 3 Mei 2014 dan Pentas Musik “Yuk Keep Smile” Tgl 4 Mei 2014

14 Selasa Rapat Koordinasi Forkopimda Persiapan acara

Page 22: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 8 9

NO HARI / TANGGAL MATERI

6 Mei 2014 Festival Perahu hias dan lampion di Banjir Kanal Barat tgl 17 Mei 2014

15 Selasa 13 Mei 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan TMMD sengkuyung I tahun 2014 tingkat Kota Semarang

16 Jumat 23 Mei 2014

Rakor Forkopimda dalam rangka persiapan tahapan-tahapan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang

17 Senin 2 Juni 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait pengamanan wilayah dan kamtibmas menjelang Masa Kampanye Pilpres 2014 di Kota Semarang

18 Rabu 11 Juni 2014

Rakor Forkopimda terkait stabilitas wilayah dan persiapan menyambut Bulan Ramadhan 1435 H di Kota Semarang

19 Rabu 18 Juni 2014

Rapat Koordinasi lanjutan Forkopimda Persiapan pengamanan Pelaksanaan Pencoblosan Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang

20 Selasa 24 Juni 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda pengamanan dan persiapan kegiatan Dugderan Tahun 2014 tgl 27 Juni

21 Selasa 1 Juli 2014

Rapat Forkopimda terkait kamtibmas dan pengamanan wilayah selama Bulan Ramadan 1436H/2014

22 Selasa 8 Juli 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan terakhir Pilpres 2014 tingkat Kota Semarang dilanjut pemantauan TPS-TPS di Kota Semarang

23 Senin 14 Juli 2014

Rakor Forkopimda Kota Semarang pantauan objek vital dan fasilitas umum terkait kesiapan wilayah di Bulan Ramadhan dan menghadapi Idul Fitri

24 Senin 21 Juli 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda lanjutan terkait persipan menjelang Idul Fitri 1435 H/2014

25 Selasa 5 Agustus 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait persipan pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT RI ke 69 tingkat Kota Semarang

26 Kamis 14 Agustus 2014

Rakor Forkopimda terkait persiapan kegiatan Festival layang-layang tingkat Kota Semarang tgl 24 Agustus

27 Rabu 20 Agustus 2014

Rapat Forkopimda terkait pengamanan dan pencegahan pengaruh gerakan ISIS di Kota Semarang

28 Selasa 26 Agustus 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan acara shymponi kota lama 2014 tgl 18 September dan festival kota lama pasar malam sentiling tgl 19 September

29 Selasa 2 September 2014

Rapat Forkopimda persiapan dan pengamanan demo buruh penetapan UMK 2015 di Kota Semarang

30 Senin 15 September 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda persiapan kegiatan peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang tgl 14 Oktober 2014

31 Senin 22 September

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait kesiapan wilayah dan Obvit menghadapi Idul Adha 2014

Page 23: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 0

NO HARI / TANGGAL MATERI

2014 32 Jumat

26 September 2014

Rakor Forkopimda menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Preside RI 2014-2019 tgl 20 Oktober 2014

33 Jumat 17 Oktober 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan kegiatan Kompas Banjir Kanal Festival 2014 tgl 25 Oktober 2014

34 Rabu 22 Oktober 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan penanggulangan bencana, penyakit DB dan persiapan penilaian Adipura

35 Selasa 28 Oktober 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda terkait Kunjungan Mendagri ke Kota Semarang tgl 29 Oktober

36 Senin 3 November 2014

Rapat Forkopimda terkait penyambutan Menteri Perindustrian tgl 18 November dan Menteri Perdagangan RI tgl 20 November

37 Rabu 12 November 2014

Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Semarang persiapan menjelang Natal 2014 dan tahun baru 2015

38 Senin 17 November 2014

Rapat Forkopimda terkait stabilitas wilayah menghadapi dampak rencana kenaikan harga BBM

39 Selasa 25 November 2014

Rapat Forkopimda terkait persiapan kedatangan Presiden RI (RI1) di Kota Semarang tgl 2 Desember 2014

40 Rabu 3 Desember 2014

Rakor Forkopimda terkait rencana kedatangan Wakil Presiden RI (RI2) di Kota Semarang tgl. 4 Desember 2014

41 Kamis 11 Desember 2014

Rakor Forkopimda terkait rencana kunjungan kerja Menteri Perhubungan RI ke Kota Semarang tgl 17 Des 2014

42 Jumat 19 Desember 2014

Rapat Koordinasi Muspinda terkait pengamanan perayaaan Natal th 2014 di Kota Semarang

43 Senin 29 Desember 2014

Rapat Forkopimda terkait pengamanan wilayah menghadapi acara akhir tahun 2014 di Kota Semarang

44 Rabu 8 Januari 2014

Rapat Koordinasi dan konsolidasi Forkopimda persiapan pelaksanaan kegiatan di Kota Semarang tahun 2014

Sumber Badan Kesbangpol Kota Semarang Tahun 2014

Hasil pokok rapat atau pertemuan formal Forkopimda yang dicapai selama

tahun 2014 antara lain :

a. Membangun pemahaman dan persepsi yang sama terhadap kebijakan

kebijakan yang ditempuh dalam rangka mengefektifkan program-program

pembangunan kota yang dilaksanakan, seperti pembebasan tanah untuk

pembangunan infrastruktur kota, keamanan wilayah dan lain-lain.

Page 24: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 1

b. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mensinkronisasikan

penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan di lingkungan Pemerintah

Kota Semarang secara berdaya guna dan berhasil guna.

c. Mengevaluasi dan melakukan penilaian atas intensitas, ekstensitas, situasi

dan kondisi ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam masyarakat serta

merumuskan langkah-langkah strategis, teknis dan taktis yang diperlukan

dalam rangka pengendalian, pencegahan maupun penanggulangan

ketentraman dan ketertiban umum.

d. Menentukan sistem, prosedur dan mekanisme operasional pengamanan

pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan kota guna mewujudkan

stabilitas nasional dan daerah yang mantap dan terkendali serta kondusif.

Selain koordinasi ke samping (horizontal) dan ke bawah, tugas umum

pemerintahan yang bersifat koordinatif juga diselenggarakan secara vertikal, baik

kepada Instansi vertikal di tingkat Provinsi, maupun dengan berbagai Kementerian

teknis terkait. Pelaksanaan koordinasi vertikal ini efektif menjadi sarana

pelaksanaan tugas pembinaan dan pengawasan umum jalannya pemerintahan

kota oleh Gubernur Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat, sehingga mampu

mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kota.

Koordinasi ini juga merupakan bentuk konkrit hubungan kelembagaan antara

Pemerintah Kota Semarang dengan Instansi Vertikal dan Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah serta Pemerintah Pusat yang harmonis.

6.3.2 KOORDINASI BIDANG PERTANAHAN Penyelenggaraan urusan pertanahan memerlukan kerjasama dan

koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan instansi vertikal khususnya Badan

Pertanahan Nasional. Hal ini khususnya dilihat dari proses kegiatan pengadaan

tanah untuk kepentingan umum.

Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diperlukan guna mendorong

percepatan pembangunan daerah dengan berpedoman pada azas Kemanusiaan,

Demokratis dan Berkeadilan. Hal ini dimaksudkan agar tetap menjamin

kepentingan hukum pihak yang berhak.

Pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum dari tahun

ke tahun terus mengalami perubahan seiring perkembangan dan tuntutan

kebutuhan masyarakat, sehingga dilakukan penyempurnaan dengan terbitnya

regulasi yang mengatur antara lain :

Page 25: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 2

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

2. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden

Nomor 99 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden

Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2012 tentang Biaya

Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 13/PMK.2/2013 tentang Biaya

Operasional dan Biaya Pendukung Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum yang Bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur

Jawa Tengah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan

Gubernur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Persiapan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk

Kepentingan Umum.

Beberapa kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang

dilaksanakan di Kota Semarang selama Tahun 2014 antara lain:

1. PENGADAAN TANAH UNTUK WADUK JATIBARANG Pada Tahun 2014 proses pengadaan tanah untuk pembangunan Waduk

Jatibarang adalah guna penyelesaian terhadap 1 (satu) bidang tanah yang

belum sepakat atas harga ganti rugi yang ditawarkan an. Irwan Apriyanto.

Pembayaran tersebut telah dilaksanakan sehingga proses pengadaan tanah

untuk waduk jatibarang telah selesai seratus prosen dengan perincian

sebagai berikut:

Page 26: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 3

NO LETAK TANAH TARGET REALISASI KETERANGAN /

PROGRES KELURAHAN KECAMATAN JML LUAS JML LUAS BID. ( M ²) BID. ( M ²)

1 Kedungpane Mijen 227 1,026,464 227 1,026,464 Selesai 2 Jatibarang Mijen 8 23.115 8 23.115 Selesai 3 Kandri Gunungpati 196 730.055 196 730.055 Selesai 4 Jatirejo Gunungpati 139 462.172 139 462.172 Selesai

JUMLAH TOTAL 570 1.050.771 570 1.050.771 PROSENTASE = 100 %

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

2. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN / NORMALISASI KALI

TENGGANG Proses pengadaan tanah untuk pembangunan / normalisasi Kali Tenggang

pada Tahun 2014 belum selesai disebabkan adanya warga yang belum

sepakat dengan harga ganti rugi.

3. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KOLAM RETENSI (RETARDING POND) Upaya penyelesaian terhadap proses pengadaan tanah untuk

pembangunan kolam retensi terus dilakukan, antara lain koordinasi dengan

pihak-pihak terkait (Kementerian BUMN, PT. Pelindo III, PT. TMB,

Kejaksanaan, BPKRI, Pemprov Jateng), baik yang di fasilitasi oleh

Pemerintah Kota Semarang maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa

Tengah.

Terakhir melalui rapat koordinasi tanggal 24 Desember 2014, yang dipimpin

oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah dan dihadiri Walikota

Semarang, PT. Pelindo III, PT. Tanah Mas Baruna, Dinas PSDA & ESDM

Kota Semarang, P2T Kota Semarang, namun belum ada titik temu.

4. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL BATANG – SEMARANG. Proses pengadaan tanah guna pembangunan jalan tol Semarang – Batang

sampai dengan Tahun 2014 sementara vakum, menunggu kejelasan dari

Kementrian Pekerjaan Umum. Hal ini disebabkan karena adanya

permasalahan teknis di lapangan. Sesuai surat dari Direktur Teknik Dirjend

Bina Marga Tgl. 29-7- 2011 No. TN.01.01-Bt/42yaitu karena terdapat

perbedaan ROW dengan exiting pengukuran bidang yang terkena

dilapangan.

Page 27: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 4

Selanjutnya Walikota Semarang melalui surat Nomor : 593/2911 tanggal 10

Juli 2014, telah melaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah tentang

perkembangan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-

Batang, yang intinya bahwa Penetapan Lokasi Nomor 620/2/2008 Tanggal 3

Januari 2008 dan telah diperpanjang dengan SK Gubernur Nomor

620/1/2012 Tanggal 10 Januari 2012 sesuai ketentuan Peraturan Kepala

BPN Nomor 3 Tahun 2007 telah berakhir.Selanjutnya kegiatan Pengadaan

tanah dimaksud dimulai kembali dengan mendasarkan pada UU Nomor 2

Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan

Umum.

5. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS PEKALONGAN-SEMARANG. Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral

Perkeretaapian memiliki program pembangunan jalur ganda kereta api lintas

utara Jawa yang menghubungkan Jakarta- Surabaya termasuk di dalamnya

melewati wilayah Kota Semarang, yaitu jalur Pekalongan – Semarang dan

Semarang Bojonegoro.

Selanjutnya pada pada tanggal 9 November 2011, telah dilakukan penetapan

lokasi oleh Gubernur Jawa Tengah.

Adapun realisasi kegiatan pengadaan tanah yang dilaksanakan pada Tahun

2014 sejumlah 662 bidang tanah seluas 82.688 M2 senilai Rp.

89.114.899.320,- dari target 735 bidang.

a. Permasalahan / Hambatan

1) Di Kelurahan Bulu Lor Kecamatan Semarang Utara dan Kelurahan

Tugurejo Kecamatan Tugu masih terdapat beberapa warga/pemilik masih

belum sepakat dengan harga yang ditawarkan oleh SATKER

(permintaan warga terlalu tinggi)

2) Terhadap Tanah wakaf yang terkena pengadaan tanah belum mendapat

penyelesaian sesuai ketentuan

b. Upaya Penyelesaian

SATKER dan P2T terus melakukan pendekatan secara persuasif kepada

warga termasuk mekanisme akhir apabila tidak tercapai kesepakatan akan

ditempuh upaya penitipan ganti rugi di Pengadilan (Konsinyasi);

Page 28: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 5

6. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALUR GANDA KERETA API (DOUBLE TRACK) LINTAS SEMARANG - BOJONEGORO. Pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara Jawa yang selanjutnya

adalah Jalur Ganda Lintas Semarang – Bojonegoro. Adapun perkembangan

proses pengadaan tanah yang dilaksanakan selama Tahun 2014 sebagai

berikut:

No

LETAK TANAH

(KELURAHAN)

TARGET REALISASI KETERANGAN

BIDANG

LUAS (M2)

BIDANG

LUAS (M2)

GANTI RUGI

1 Kemijen 14 707,5 6 369 319.385.679

2 bidang yang belum sepakat

adalah tanah P.II 2 Tambakrejo 25 1.671 16 981 2.570.106.

226 7 bidang yang belum sepakat

adalah tanah P.II 3 Tlogomulyo 16 154 - - - Tanah

PT.Pertamina meminta ganti

lahan JUMLAH 55 2.553 22 1.350 2.917.407.

558 57%

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Perkembangan:

1) Di Kelurahan Tlogomulyo telah dilakukan pembayaran ganti rugi

bangunan / tanaman kepada 16 pemilik, sedangkan tanah milik PT.

PERTAMINA;

2) Di Kelurahan Kemijen 2 bidang belum sepakat status tanah P.II;

3) Di Kelurahan Tambakrejo : 16 sudah bayar, 7 bidang = P.II/TN, 2 bidang

proses pemberkasan.

b. Permasalahan / Hambatan:

1) Di Kelurahan Tambakrejo terdapat 4 bidang dengan status P.II (Tanah

Negara) sehingga belum dapat dilakukan proses pembayaran;

2) terdapat tambahan 3 bidang A.n Baen Cs (1 bid status HM, 2 Bid Status

P.II/TN);

3) Di Kelurahan Tlogomulyo, PT. Pertamina selaku pemilik tanah meminta

ganti rugi dapat diberikan dalam bentuk ganti lahan.

c. Upaya Penyelesaian

Page 29: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 6

1) Terhadap tanah dengan status P.II (Tanah Negara) penyelesaiannya

masih menunggu petunjuk dari BPN RI,

2) Terhadap bidang tambahan a.n Baen /Purnomo Cs, telah dilakukan

sosialisasi / penjelasan pada Tanggal 4 November 2013 di Ruang Rapat

Asisten Administrasi Pemerintahan. Namun yang bersangkutan masih

minta waktu untuk mempertimbangkan hasil ukur yang telah

disampaikan.

3) Selanjutnya telah dilakukan pendekatan secara intensif dari SATGAS,

SATKER guna memperlancar proses pengadaan tanah.

4) Terhadap tanah milik PT. Pertamina akan diselesaikan dengan

mekanisme tukar guling secara langsung antara SATKER dengan PT.

Pertamina (di luar mekanisme P2T).

7. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DAN PELEBARAN JALAN KARTINI – JOLOTUNDO – GAJAH Pengadaan tanah untuk pembangunan dan pelebaran jalan Kartini –

Jolotundo – Gajah terletak di wilayah Kelurahan Sambirejo Kecamatan

Gayamsari. Jalan ini merupakan penghubung antara Jalan Kartini dengan

Jalan Gajah dengan target bidang tanah seluas ± 10.835 M2 yang terdiri dari

99 bidang tanah.

Adapun realisasi pembayaran ganti rugi pada Tahun 2014 sebagai berikut:

No. LETAK TANAH TARGET REALISASI KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS BESAR GANTI RUGI

1 SAMBIREJO GAYAMSARI 99 10.835 91 8.509 26.477.736.520 JUMLAH TOTAL 99 10.835 91 8.509 26.477.736.520

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Permasalahan / Hambatan

1) Terdapat 1 bidang tanah yang belum sepakat ( a.n. Karno)

2) Terdapat persoalan tanah Wakaf No. 2 / Sambirejo yang belum dapat

diberikan ganti rugi karena : ada perubahan subyek nadzir dan belum

mendapatkan rekomendasi dari Menteri Agama – BWI

b. Upaya Penyelesaian

1) Terhadap 1 bidang tanah yang belum sepakat ( A.n Karno) dilakukan

pendekatan, namun apabila tidak ada titik temu akan dikonsinyasi;

Page 30: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 7

2) Terhadap persoalan tanah Wakaf No.2/Sambirejo sedang ditempuh

proses perubahan Nadzir, dan menunggu rekomendasi dari Menteri

Agama – BWI.

8. PENGADAAN TANAH NORMALISASI KALI BERINGIN

Sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Semarang dalam mengatasi

permasalahan banjir yang terjadi di Kota Semarang khususnya di wilayah

Kecamatan Tugu, maka dilaksanakan kegiatan normalisasi Kali Beringin yang

terletak di Kelurahan Mangkang Wetan dan Mangunharjo Kecamatan Tugu.

Adapun target pelaksanaan sejumlah 153 bidang dengan luas ± 67.446 M2,

dengan realisasi pembayaran ganti rugi sampai dengan Tahun 2014 sebesar

Rp.16.612.535.900, - dengan perincian sebagai berikut:

No. LETAK TANAH TARGET REALISASI

KELURAHAN KECAMATAN BIDANG LUAS BIDANG LUAS BESAR GANTI RUGI

1 MANGKANG WETAN TUGU 146 51.315 121 38.020 Rp.16.612.535.900

2 MANGUNHARJO TUGU 7 16.131 0 0 0 JUMLAH TOTAL 153 67.446 121 38.020 Rp.16.612.535.900

Sumber Data : Sekretariat Daerah Kota Semarang Tahun 2014

a. Permasalahan / Hambatan

Terdapat beberapa bidang tanah yang belum sepakat.

b. Upaya Penyelesaian

Terhadap pemilik yang belum sepakat secara intensif dilakukan

pendekatan baik oleh Satker maupun P2T baik secara langsung maupun

melalui tokoh masyarakat setempat.

9. PENGADAAN TANAH EMBUNG HULU KALI BERINGIN

Selanjutnya kegiatan yang terkait dengan normalisasi Kali Beringin adalah

pembuatan Embung Hulu Kali Beringin yang terletak di Kelurahan Ngadirgo

Kecamatan Mijen dan Kelurahan Wates Kecamatan Ngaliyan, dengan target

pelaksanaan sejumlah 29 bidang dengan luas ± 48.111 M2.

Pada Tahun 2014 belum dilaksanakan realisasi pembayaran ganti rugi,

pelaksanaan kegiatan pengadaan tanah masih dalam proses sosialisasi atas

hasil inventarisasi atas tanah/ tanaman/bangunan yang terkena pengadaan

tanah serta pengecekan ulang atas komplain pemilik terhadap pendataan

tanah/ tanaman.

Page 31: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 8

10. PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN UNDERPASS JATINGALEH Pengadaan tanah untuk pembangunan underpass Jatingaleh tahun 214 telah

dilaksanakan sesuai dengan Undang undang nomor 2 tahun 2012 tentang

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum. Adapun

tahapan yang sudah dilaksanakan sebagai berikut :

1. Tahapan perencanaan yang dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran

2. Tahapan persiapan.

3. Tahapan pelaksanaan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja dan BPN.

Tahapan ini adalah tahapan pembayaran ganti rugi dimana pada tahun

2014 sudah terlaksana 59 bidang tanah, sedangkan sisanya akan

diselesaikan pada tahun anggaran 2015.

6.3.3 KOORDINASI BIDANG STATISTIK 1. Kebijakan dan Kegiatan

a. Forum Koordinasi

Koordinasi di bidang Statistik diperlukan dalam rangka meningkatkan

efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Data

statistik yang obyektif dan dapat dipercaya menunjang keberhasilan

perencanaan pembangunan.

b. Materi Koordinasi

Beberapa kegiatan yang dilakukan di bidang statistik dalam rangka

akurasi dan validitas data :

a. Penerbitan buku-buku yang berisi analisis, kajian dan paparan data

statistik;

b. Survei dan sensus yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat

(terutama yang dilaksanakan oleh BPS) dengan dukungan dari

Pemerintah Kota Semarang.

c. Instansi Vertikal yang Terlibat

Koordinasi di bidang Statistik dilaksanakan antara Pemerintah Kota

Semarang dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai dengan amanat

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, khususnya

pada Pasal 17 yang menyebutkan bahwa Koordinasi dan kerjasama

penyelenggaraan statistik dilakukan oleh BPS dengan instansi

pemerintah dan masyarakat, di tingkat pusat dan daerah.

Page 32: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

5 9 9

2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

a. Sumber dan Jumlah Anggaran

1) Penerbitan buku-buku

Anggaran berasal dari APBD Kota Semarang dengan jumlah

anggaran untuk tahun 2014 sejumlah Rp. 624.000.000,- dan terserap

sejumlah Rp. 595.620.320,-

2) Survei dan Sensus

Anggaran berasal dari Pemerintah Pusat (APBN)

b. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah

1) Penerbitan buku-buku

Bappeda Kota Semarang

2) Survei dan Sensus

Kecamatan dan Kelurahan sebagai petugas lapangan dan kontributor

data serta SKPD lain yang secara teknis terkait langsung dengan

survei dan sensus yang dilaksanakan

c. Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan

1) Penerbitan buku-buku

2) Survei dan Sensus

• Survey PPLS (Program Perlindungan Sosial)

• Survey Industri

• Susenas

d. Hasil dan Manfaat Koordinasi

1) Penerbitan buku-buku

Kerjasama dalam penyusunan Buku-buku Statistik yang diperlukan

dalam perencanaan dan pengendalian pembangunan di Kota

Semarang sudah dilaksanakan secara rutin tiap tahun dan

berlangsung lama. Pada tahun 2014, buku-buku yang diterbitkan

adalah sebagai berikut :

1. Buku Kota Semarang Dalam Angka Tahun 2013

2. Buku Profil Kependudukan Kota Semarang Tahun 2013

3. Buku IHK dan Inflasi Kota Semarang Tahun 2012/203

4. Buku Kecamatan dalam Angka Tahun 2013

5. Buku Analis Ekonomi Regional Kota Semarang Tahun 2013

6. Buku Indikator Ekonomi Kota Semarang Tahun 2013

7. Buku Indikator Kesra Kota Semarang Tahun 2013

Page 33: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 0

8. Buku Statistik Ketahanan Sosial Kota Semarang Tahun 2013

9. Buku Saku Kota Semarang Tahun 2013

10. Buku IPM Kota Semarang Tahun 2013

11. Buku Pemerataan Pendapatan (Gini Ratio) dan Pola Konsumsi

Penduduk Kota Semarang tahun 2013

12. Buku Perhitungan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota

Semarang Th. 2013

13. Buku Profil Pertanian Kota Semarang

14. Buku Data & Informasi Perenc. Pembangunan Daerah Th. 2013

2) Survei dan Sensus

• SURVEY PPLS (Program Perlindungan Sosial), up-dating data

kemiskinan

Kegiatan ini lebih mendasarkan pada pemahaman bahwa

penanggulangan kemiskinan dibutuhkan suatu sinergitas dan

keterpaduan secara berkelanjutan sehingga dibutuhkan adanya

up-dating data kemiskinan sebagai bahan dasar perumusan

kebijakan selanjutnya. Koordinasi tersebut dalam rangka

mendukung pelaksanaan pendataan dilapangan dengan

melibatkan petugas dari Kelurahan dan Kecamatan dalam hal :

- Rekruitmen petugas penjaringan yang berasal dari

masyarakat secara langsung ( Karang Taruna, Ketua RT/RW

dll ).

- Koordinasi pendataan dan sosialisasi.

Survey PPLS ini bersifat insidentil dan tergantung kebutuhan

Pusat, selama ini sudah dilaksanakan setiap 3 tahun sekali.

• SURVEY INDUSTRI

Kegiatan ini diarahkan untuk dapat memberikan kontribusi

terhadap peningkatan investasi di Kota Semarang, khususnya

disektor industri, yang diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan kajian lebih lanjut bagi para pelaku usaha untuk

berinvestasi sekaligus dalam rangka penyusunan kebijakan di

bidang ketenagakerjaan.

Page 34: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 1

• SUSENAS

Kegiatan ini merupakan upaya identifikasi kemandirian

masyarakat dilihat dari kemampuan sektor ekonominya. Dalam

upaya validasinya, telah dilaksanakan pendataan oleh Tim

dengan metode terjun langsung ke masyarakat. Dengan data ini

diharapkan dapat dirumuskan kebijakan-kebijakan dibidang

perekonomian yang lebih mengarah kepada penguatan program

ekonomi kerakyatan.

e. Tindak Lanjut Hasil Koordinasi

1) Penerbitan buku-buku

Buku-buku yang diterbitkan telah dikirimkan kepada seluruh SKPD di

lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Perguruan Tinggi, Instansi

Vertikal di Kota Semarang serta berbagai instansi yang

membutuhkan, baik pemerintah maupun non-pemerintah.

2) Survei dan Sensus

Data hasil survei dan sensus dikirimkan oleh BPS Kota Semarang

kepada Pemerintah Pusat untuk dilaksanakan kompilasi dengan data

dari daerah lain. Setelah itu, dilakukan analisis atas data yang telah

dikompilasi sebagai bahan penyusunan berbagai kebijakan. Selain

itu, sebagian data hasil survei dan sensus juga digunakan sebagai

bahan kajian dan analisis mengenai kondisi di Kota Semarang yang

disajikan dalam bentuk buku statistik yang diterbitkan oleh Bappeda

Kota Semarang

3. Permasalahan dan Solusi

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam koordinasi bidang Statistik

adalah :

a. Ketergantungan yang cukup tinggi terhadap BPS dalam hal

pengumpulan data potensi daerah, karena terbatasnya sumberdaya

yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dalam

pengumpulan data secara mandiri.

b. Sebagai instansi vertikal, BPS memiliki penjenjangan organisasi sampai

ke tingkat pusat, sehingga beberapa keputusan membutuhkan waktu

yang cukup lama, karena menunggu adanya keputusan resmi dari BPS

Pusat.

Page 35: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 2

Untuk mengatasi permasalahan pada koordinasi bidang statistik, solusi

yang ditempuh adalah :

a. Mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk

memperoleh data yang dibutuhkan.

b. Membuat komitmen/perjanjian sementara dengan BPS Kota Semarang

apabila terdapat keputusan yang perlu segera diambil, dengan

ketentuan bahwa apabila komitmen/perjanjian tersebut nantinya tidak

sesuai dengan yang diputuskan oleh BPS Pusat, maka yang menjadi

acuan adalah keputusan BPS Pusat.

6.4 PENEGASAN BATAS WILAYAH

Penegasan batas wilayah merupakan suatu kegiatan yang penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota. Melalui penegasan batas

ditetapkan batas otorita dari masing-masing daerah.Sehingga tercipta stabilitas

dan sinergitas hubungan antara dua wilayah yang berbatasan.Penetapan batas

wilayah dalam hal ini diartikan sebagai upaya penetapan dan penegasan batas

baik antara kelurahan, kecamatan maupun dengan Kabupaten/Kota

tetangga.Penegasan batas juga bermanfaat guna meminimalisir kemungkinan

munculnya permasalahan di wilayah perbatasan.

6.4.1 Penegasan Batas Antar Daerah Secara geografis, Kota Semarang berbatasan dengan 3 (tiga) daerah,

yaitu Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kendal. Adapun

panjang garis batas Kota Semarang dengan daerah yang berbatasan sebagai

berikut:

- Dengan Kabupaten Semarang ± 18,05 Km

- Dengan Kabupaten Demak ± 34,63 Km

- Dengan Kabupaten Kendal ± 44,61 Km

Kegiatan penegasan batas daerah Kota Semarang dengan Kabupaten

berbatasan pada Tahun 2014 ini adalah penggantian brass tablet pilar batas

daerah antara Kota Semarang dengan Kabupaten Demak sejumlah 25 pilar.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurutkan penomoran pilar sesuai kesepakatan

hasil rapat yang difasilitasi oleh Kementrian Dalam Negeri.

Adapun batas daerah Kota Semarang dengan Kabupaten yang berbatasan

sampai dengan saat ini masih menunggu penetapan/ diterbitkannya Peraturan

Menteri Dalam Negeri.

Page 36: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 3

6.4.2 Batas Wilayah Administrasi Kecamatan Kota Semarang

Pelaksanaan penegasan batas wilayah administrasi kecamatan dimulai

Tahun 2010 dengan kegiatan pemetaan batas kecamatan. Selanjutnya pada

Tahun 2011 dilaksanakan pemasangan pilar sejumlah 40 buah. Kegiatan ini

dilanjutkan pada Tahun 2012 dengan pemasangan sejumlah 27 pilar. Pada Tahun

2013, Jumlah pilar yang dipasang 27 pilar ditambah dengan yang dipasang oleh

Badan Informasi Geospasial sejumlah 10 pilar. Adapun pemasangan pilar pada

Tahun 2014 sejumlah 26 pilar tersebar di 3 Kecamatan yaitu Semarang Tengah,

Semarang Utara dan Semarang Timur. Sehingga secara keseluruhan jumlah pilar

pada tahun 2014 adalah 130 pilar.

Rencana Perapatan pilar batas wilayah administrasi kecamatan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2015 adalah Semarang Selatan, Gayamsari, Genuk,

Tembalang dan Candisari.

6.5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

Kondisi wilayah Kota Semarang memiliki kondisi geografis, geologis,

hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang

disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam maupun faktor manusia yang

menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian

harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat

menghambat pembangunan.

Pencegahan dan Penanggulangan Bencana mempunyai tujuan untuk

memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat atas

ancaman bencana, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Perlindungan diberikan kepada masyarakat atas ancaman bencana alam, bencana

non alam dan bencana sosial. Penyelenggaraan pencegahan dan

penanggulangan bencana dilaksanakan dengan serangkaian upaya meliputi

kegiatan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

Penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab

dan wewenang Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, yang dilaksanakan

secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh. Penyelenggaraan

pencegahan dan penanggulangan bencana dilaksanakan dengan memperhatikan

hak masyarakat yang antara lain mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan

dasar, mendapatkan pelindungan sosial, mendapatkan pendidikan dan

keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan.

Page 37: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 4

Sebagai landasan hukum dan pedoman pencegahan dan penanggulangan

bencana adalah Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008

tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (BPBD). Dalam Undang –

Undang tersebut diamanatkan untuk membentuk Badan Penanggulangan

Bencana Daerah di Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Kota Semarang

BPPD dibentuk melalui Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010

tentang Susunan dan Tata Kerja BPBD Kota Semarang.

Pemerintah Kota Semarang melalui BPBD Kota Semarang telah

menyelenggarakan pencegahan dan penanggulangan bencana yaitu :

1) Usaha mengurangi risiko bencana melalui penyadaran dan peningkatan

kemampuan masyarakat menghadapi ancaman bencana. Upaya ini ditempuh

dengan cara membentuk Kelurahan Sadar Bencana (KSB) sebanyak 16

Kelurahan kemudian masyarakat di Kelurahan tersebut diberikan informasi

pemetaan rawan bencana, pelatihan dan simulasi penanganan bencana.

Sehingga apabila terjadi bencana yang tidak diinginkan masyarakat telah

mampu untuk bertindak secara cepat dan tepat guna mengurangi resiko yang

lebih besar.

2) Kesiapsiagaan bencana, yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang

tepat guna dan berdaya guna. Upaya ini ditempuh dengan cara

menyiapsiagakan Tim Reaksi Cepat BPBD dan relawan yang tergabung dalam

Posko Penanggulangan Bencana. Tim dan relawan selama 24 jam siap siaga

untuk memantau, menerima laporan masyarakat dan melakukan tindakan

pertama setiap muncul kejadian yang diakibatkan oleh bencana. Upaya lain

dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, telah

dilaksanakan gladi lapang penanganan bencana yang diikuti oleh seluruh

instansi pemerintah maupun relawan yang berkompeten terhadap

penanganangan bencana yaitu BPPD Jawa Tengah, BPPD Kota Semarang,

Kantor Basarnas Semarang, Kodim 0733 BS, SAR Polretabes Semarang, SAR

Brimob Daerah Jateng, Relawan PMI, Relawan Ubaloka dan unsur

masyarakat serta SKPD Pemerintah Kota Semarang yang berkaitan dengan

kebencanaan. Dengan adanya gladi lapang ini masing-masing unit organisasi

telah mengetahui langkah pertama yang dapat dijalankan secara sistematis

dan terpadu apabila terjadi bencana.

Page 38: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 5

3) Pada saat terjadi bencana yang ditetapkan oleh Kepala Daerah, maka masa

tanggap darurat bencana diberlakukan. Pada masa tanggap darurat ini

dilaksanakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat

kejadian bencana, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,

harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan

pengungsi dan penyelamatan. Selama tahun 2014 telah ditetapkan oleh

Walikota Semarang sebanyak 4 kali, yang terdiri dari 5 titik daerah bencana

banjir dan tanah longsor.

4) Setelah masa tanggap darurat maka tahap selanjutnya adalah rehabilitasi

bencana, yaitu serangkaian kegiatan perbaikan dan pemulihan aspek

kebutuhan dasar masyarakat korban bencana sampai tingkat yang memadai

pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau

berjalannya secara wajar aspek kehidupan masyarakat pada wilayah pasca

bencana. Rehabitasi pasca bencana dilaksanakan melalui pemberian bantuan

sosial baik berupa uang maupun barang kepada masyarakat korban bencana

dan kegiatan SKPD yang difokuskan kepada aspek kebutuhan dasar korban

bencana.

Berikut adalah data penerima bantuan sosial akibat bencana tahun 2014 :

DATA PENERIMA DANA BANTUAN SOSIAL AKIBAT BENCANA TAHUN 2014

No Sasaran Waktu Penyerahan

Jumlah Penerima

Jumlah Dana (Rp)

1 Lempongsari, Gajahmungkur Februari 1 orang 5.000.000 2 Ngemplak Simongan Februari 3 orang 9.000.000 3 Lempongsari,Jomblang,Tinjomoyo Maret 3 orang 13.000.000 4 Bansos 96 kk April 96 orang 279.000.000 5 Sarirejo Mei 1 orang 6.000.000 6 Kalicari Juli 3 orang 9.000.000 7 Penggaron Lor Agustus 3 orang 18.000.000 8 Tanjung Mas September 4 orang 7.000.000 9 Tanjung Mas September 1 orang 3.500.000

10 Krobokan,Tanjungmas,Sendangguwo Oktober 3 orang 10.000.000 11 Bandarharjo,Kuningan Oktober 31 orang 34.750.000 12 Krobokan,Jagalan Nopember 8 orang 40.000.000 13 Rejosari Nopember 3 orang 17.500.000 14 Candi Desember 2 orang 8.500.000 15 Sarirejo Desember 2 orang 16.000.000 16 Bansos 11 kk Desember 11 orang 55.000.000 17 Rejomulyo,Krapyak Desember 2 orang 8.000.000 18 Rowosari,Tanjungmas Desember 2 orang 10.000.000

JUMLAH 179 orang 549.250.000

Page 39: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 6

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Nomor 2008 tentang

Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Pemerintah daerah dapat

menyediakan dana siap pakai dalam anggaran penanggulangan bencana yang

berasal dari APBD yang ditempatkan dalam anggaran BPBD. Dana siap pakai

yang dimaksud tersebut adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh

Pemerintah untuk digunakan pada saat tanggap darurat bencana sampai dengan

batas waktu tanggap darurat berakhir. Sehingga penggunaan dana siap pakai

hanya dapat digunakan setelah ada pernyataan bencana dari Kepala Daerah pada

masa tanggap darurat bencana.

Dana tidak terduga dipergunakan pada masa kedaruratan, rehabilitasi,

rekonstruksi, pertolongan darurat serta untuk membantu masyarakat korban

bencana.

Berikut adalah data bencana yang ditetapkan dengan surat pernyataan

Walikota Semarang pada tahun 2014.

DATA BENCANA ALAM DI KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(DITETAPKAN DENGAN SURAT PERNYATAAN BENCANA OLEH WALIKOTA

SEMARANG)

NO TANGGAL KEJADIAN LOKASI JENIS

BENCANA TAKSIRAN KERUGIAN KETERANGAN

1. 24-01-2014 Kec. Ngalian Banjir dan Tanah Longsor

Rp. 34.399.282

Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Plumbon

2. 24-01-2014 Kec. Ngalian Banjir dan Tanah Longsor

Rp. 47.141.625

Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Bringin

3. 24-01-2014 Kec. Gunungpati

Banjir dan Tanah Longsor

Rp. 89.475.598

Pekerjaan tanah dan Kisdam sungai Trangkil

4. 24-01-2014 Kec. Pedurungan

Banjir dan Tanah Longsor

Rp. 20.000.000

Pekerjaan Jembatan Gantung Gemah

5. 21-02-2014 Kec. Gunungpati

Banjir dan Tanah Longsor

Rp. 175.514.000

Perbaikan bahu jalan Sampangan-Gunungpati

Peristiwa bencana non alam yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa

atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Sedangkan bencana sosial yaitu

bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang

diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar

Page 40: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 7

komunitas masyarakat, dan teror. Pada tahun 2014 peristiwa bencana non alam

tersebut tidak terjadi di wilayah Kota Semarang.

6.6 PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum merupakan bagian

dari tugas-tugas umum pemerintahan yang sangat berpengaruh terhadap

pelaksanaan pembangunan kota dan pelayanan umum yang dilaksanakan.

Mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum yang efektif juga sangat terkait

dengan penegakan hukum yang tegas dan konsisten.

Ketentraman dan ketertiban umum adalah suatu keadaan dinamis yang

memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan

kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Untuk menunjang pelaksanaan

pembangunan secara berkisinambungan, ketentraman dan ketertiban umum

merupakan kebutuhan dasar dalam melaksanakan pelayanan kesejahteraan

masyarakat.

Arah dan kebijakan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di

Kota Semarang ditujukan kepada penegakan hukum, kepastian hukum dan

budaya hukum serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam

mentaati hukum. Tujuan dari penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

di Kota Semarang adalah mewujudkan kondisi daerah yang aman, tentram dan

tertib serta guna menciptakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan yang kondusif.

Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum dilaksanakan oleh

Satuan Polisi Pamong Praja dibentuk dengan Peraturan Daerah Kota Semarang

Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Semarang. Tugas dan fungsinya dijabarkan pada Peraturan Walikota

Semarang Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Satuan

polisi Pamong Praja. Sesuai dengan peraturan tersebut Satuan Polisi Pamong

Praja memiliki tugas pokok dalam Penegakan Peraturan Daerah/Peraturan

Walikota dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

serta perlindungan masyarakat.

Dalam menjalankan tugasnya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang

dapat bekerja sama dengan Polrestabes Semarang. Kerjasama sebagaimana

dimaksud didasarkan atas hubungan fungsional, saling membantu dan saling

menghormati dengan mengutamakan kepentingan umum dan memperhatikan

Page 41: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 8

hirarki dan kode etik profesi dan birokrasi. Sebagai dasar kerjasama tersebut

adalah “Kesepakatan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala Kepolisian

Negara Republik Indonesia Nomor 119/1527SJ tahun 2002, No Pol

b/2300/VII/2002 tentang Kerjasama Pembinaan Penyelenggaraan Ketentraman

dan Ketertiban Umum serta Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.

Fokus utama penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban adalah

penegakan Peraturan Daerah (Perda), Kota Semarang memiliki Perda yang

mengandung sanksi sebanyak 54 buah. Penegakan perda diutamakan kepada

perda yang volume pelanggaranya tinggi serta mempunyai nilai strategis yang

pelanggaranya berdampak secara langsung keapada kepentingan umum. Perda

yang telah ditegakan tersebut antara lain :

a. Perda Kota Besar Semarang Tanggal 10 Februari 1956 Tentang

Pemberantasan Pelacuran di Jalan Dalam Kota Besar Semarang.

b. Perda Kotamadya Dati II Semarang No. 15 Tahun 1981 Tentang Peraturan

Penghijauan/pertamanan Dalam Wilayah Kota madya Dati II Semarang

c. Perda Kota Semarang No. 10 Tahun 2000 Tentang Pengaturan Pasar

d. Perda Kota Semarang No. 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan dan

Pembinaan Pedagang Kaki Lima

e. Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan dan

Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

f. Perda Kota Semarang No. 13 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Lingkungan

Hidup

g. Perda Kota Semarang No. 1 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan di Kota Semarang

h. Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2007 Tentang Kesehatan Hewan dan

Kesehatan Masyarakat Veteriner

i. Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan

j. Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2009 Tentang Bangunan Gedung

k. Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2009 Tentang Pengawasan dan

Pengendalian Minuman Beralkohol

l. Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2010 Tentang Kepariwisataan

m. Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2011 Tentang Pajak Hotel

n. Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Restoran

o. Perda Kota Semarang No. 5 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan

Page 42: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 0 9

p. Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

q. Perda Kota Semarang No. 8 Tahun 2011 Tentang Pajak Air Tanah

r. Perda Kota Semarang No. 20 tahun 2011 tentang Ijin Gangguan

s. Perda Kota Semarang No. 22 tahun 2011 tentang Ijin Penyambungan Jalan

Masuk

t. Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum di

Kota Semarang

u. Perda Kota Semarang No. 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha di

Kota Semarang

v. Perda Kota Semarang No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Tertentu di

Kota Semarang

w. Perda Kota Semarang No. 6 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah

x. Perda Kota Semarang No. 14 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Reklame

y. Perda Kota Semarang No. 2 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Bawah

Tanah

Dampak yang dihasilkan dari penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban

umum adalah sebagai berikut :

a. Terselenggaranya sosialisasi Perda-perda melalui himbauan langsung,

pengawasan dan pembinaan dilapangan oleh setiap unit Patroli Polisi Pamong

Praja kepada sasaran tertentu sebagai objek tugas Polisi Pamong Praja,

menjadikan pelanggaran Perda pada basis-basis tertentu khususnya di daerah

Pusat Kota Semarang semakin berkurang.

b. Terkendalinya situasi ketenteraman dan ketertiban serta penegakan Perda

pada setiap acara-acara pelaksanaan kegiatan-kegiatan Pemerintah Kota

Semarang dan Instansi / Lembaga lainnya di Kota Semarang, baik dalam

acara Ceremonial, Hari Besar Keagamaan, Hiburan, Olah Raga dan

sebagainya.

c. Terlaksananya peningkatan frekuensi pengawasan dan penertiban pada ruas-

ruas jalan protokol di Kota Semarang baik pada pagi hari, siang dan malam

hari bahkan pada hari – hari libur tertentu, menjadikan pertumbuhan PKL,

Gelandangan Pengemis, dan PSK sementara semakin berkurang dan dapat

ditekan seminimal mungkin.

d. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat dan Instansi terkait khususnya

Polrestabes Semarang dalam kegiatan-kegiatan pengawasan, pembinaan dan

penertiban menambah kekuatan dan kemampuan Satuan Polisi Pamong Praja

Page 43: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN …satudata.semarangkota.go.id/adm/file/201708111055545.BabVLPPD2015.pdfBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN 6.1. KERJASAMA ANTAR

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

6 1 0

Kota Semarang di lapangan, memperkecil resiko yang tidak diinginkan antara

lain adanya komplain dan bentrok dilapangan antara petugas dan

objek/sasaran penertiban, dan lebih menjamin objektifitas tindakan karena

lebih selektif berdasarkan informasi/keterangan sebelumnya yang diterima dari

berbagai pihak sebagai hasil kerjasama yang baik.

e. Menjaga disiplin dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Daerah, juga sebagai bentuk

komitmen kuat untuk mewujudkan Kota Semarang yang aman, nyaman, dan

tertib yang selaras dengan upaya besar menarik penanaman modal asing dan

domestik ke Kota Semarang sehingga membuka kesempatan kerja baru bagi

masyarakat.