bab v penyelenggaraan tugas pembantuanbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. bab 5...

22
Hal - 535 BAB V Penyelenggaraan Tugas Pembantuan L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007, dimana pengaturan kewenangan Pemerintahan terbagi menjadi Kewenangan Pusat, Desentralisasi, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan. Penyerahan kewenangan kepada Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui asas desentralisasi. Sedangkan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didistribusikan dengan menggunakan asas desentralisasi. Implikasi dari pembagian kewenangan pusat dan daerah salah satunya adalah dari sisi pendanaan. Artinya terdapat kewenangan pusat yang dibiayai oleh APBN melalui Kementerian/ Lembaga, kewenangan Pemerintah Daerah yang dibiayai oleh APBD, serta terdapat Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (DUB) dan dari APBD (DDUB). Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM- MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009. Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah penugasan Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari pemerintah Provinsi kepada Kabupaten/Kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang memberi penugasan. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Selain itu pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang

Upload: buingoc

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 3 5

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota diatur dalam

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007, dimana pengaturan kewenangan

Pemerintahan terbagi menjadi Kewenangan Pusat, Desentralisasi,

Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan. Penyerahan kewenangan kepada

Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui asas desentralisasi. Sedangkan

asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak

semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat didistribusikan dengan

menggunakan asas desentralisasi. Implikasi dari pembagian kewenangan

pusat dan daerah salah satunya adalah dari sisi pendanaan. Artinya terdapat

kewenangan pusat yang dibiayai oleh APBN melalui Kementerian/ Lembaga,

kewenangan Pemerintah Daerah yang dibiayai oleh APBD, serta terdapat

Urusan Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh

Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN

(DUB) dan dari APBD (DDUB). Pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan

Pasal 108 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan

Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-

MP) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009.

Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah penugasan

Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa, dari pemerintah Provinsi kepada

Kabupaten/Kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten/Kota

kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan

pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya

dan mempertanggung jawabkannya kepada yang memberi penugasan.

Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan,

dan pelayanan umum.

Selain itu pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui

APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang

Page 2: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 3 6

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah di daerah

berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian urusan pemerintahan yang

ditugaskan kepada Daerah Provinsi melalui asas tugas pembantuan.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam

rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi,

tugas pembantuan dan Urusan Bersama.

Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan

penyelenggaraan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang

menjadi kewajiban Pemerintah Kota Semarang hanyalah pelaporan tugas

pembantuan dan urusan bersama.

Pada anggaran induk tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang

memperoleh alokasi dana APBN untuk penyelenggaraan Tugas Pembantuan

dan Urusan Bersama sebesar Rp 20.675.431.000,- yang terdiri dari :

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.6.069.181.000,-

2. Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,-.

Namun pada anggaran perubahan (APBNP), terdapat Revisi DIPA

Tugas Pembantuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tanggal

20 September 2013 terkait penambahan anggaran kegiatan Padat Karya

Infrastruktur sebesar Rp.277.650.000,-, dan revisi DIPA Dana Urusan

Bersama (DUB) dari Kementerian Pekerjaan Umum tanggal 21 Oktober 2013

untuk Pendampingan Program Percepatan Perluasan Pembangunan

Infrastruktur Permukiman (P4IP) pada 16 Kelurahan di wilayah 6 kecamatan

sebesar Rp.4.000.000.000,-.

Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan

dan Urusan Bersama yang diselenggarakan di Pemerintah Kota Semarang

menjadi sebesar Rp 24.953.081.000,- yang terdiri

1. Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.6.346.831.000,-

2. Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.18.606.250.000,-.

Secara keseluruhan penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan

Bersama di Kota Semarang, mempunyai realisasi fisik sebesar 83,78%

Page 3: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 3 7

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

dengan realisasi keuangan sebesar Rp.24.103.887.485,- atau sebesar

96,86%. Adapun secara terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama pada masing-masing SKPD adalah

sebagai berikut :

1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura,

Kementerian Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2013

dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,-.

2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan

Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui DIPA Nomor. 026-04.4.039645/2013 dengan anggaran murni

sebesar Rp.291.631.000,-. Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 20

September 2013 yang menambahkan kegiatan Padat Karya Infrastruktur

1 paket sebesar Rp.277.650.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi

Rp.569.281.000,-

3. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)

Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan melalui DIPA

Nomor.024.03.4.039646/2013 dengan anggaran sebesar

Rp.3.179.550.000,-

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)

Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan

Daerah, Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.

010.06.4.035152/2013 dengan anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,-

5. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)

Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor.

033.05.5.503118/2013 dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.

Namun setelah terbit DIPA Revisi tanggal 21 Oktober 2013 yang

menambahkan Kegiatan Pendampingan Program Percepatan Perluasan

Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) sebesar

Rp.4.000.000.000,- sehingga anggaran DIPA menjadi Rp.

18.606.250.000,-

Page 4: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 3 8

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang

dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada

tahun 2013 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai

berikut :

A. KEMENTERIAN PERTANIAN

1. Dasar Hukum :

Nomor.018.04.4.0391135/2013.

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Hortikultura

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Pertanian Kota Semarang

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura

Berkelanjutan dengan anggaran sebesar Rp. 1.298.000.000,-

melalui 3 kegiatan berikut :

a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Produk Tanaman Buah Berkelanjutan, anggaran sebesar

Rp.473.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.438.140.400,-

(92,63%) dengan fisik 100 %

Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui

pengembangan kawasan, sekolah lapang, pemberdayaan

usaha serta pelatihan dengan mengambil lokasi kegiatan di

Kecamatan Mijen, Gunungpati dan ngaliyan

Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah :

1) Pengembangan Kawasan Tanaman Buah, anggaran

Rp.398.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp.386.726.400,- (97,17%) dan fisik 100 %

Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan

Tanaman Buah Durian lokal pada lahan seluas 40 hektare

di Kecamatan Mijen dan diberikan Bantuan Sosial sebesar

Rp.355.570.000,- yang diberikan kepada 4 Kelompok Tani,

yaitu : KT. Sumber Rejeki dengan luas areal 15 Ha (Kel.

Cangkiran, Kec. Mijen), KT. Mbangun Karso dengan luas

Page 5: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 3 9

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

areal 15 Ha (Kel. Purwosari, Kec. Mijen), KT. Ngudi

Rahayu dengan luas areal 7,5 Ha (Kel. Karangmalang,

Kec. Mijen), KT. Amanah dengan luas areal 2,5 Ha (Kel.

Karang Malang, Kec. Mijen)

Bantuan yang diberikan berupa : bibit buah durian lokal

unggulan (kholil) sebanyak 4.400 batang. Berdasarkan

surat dari Direktorat Jenderal Hortikultura

No.216/KV.210/D/6/13 tanggal 6 Juni 2013 tentang Ralat

Petunjuk Teknis Pengembangan Hortikultura maka untuk

pengembangan kawasan durian diberikan tanaman sela

berupa komoditas pisang raja bulu kuning sebanyak 200

batang.

2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice,

anggaran Rp.60.000.000,- dan terealisasi sebesar

Rp.49.514.000,- (82,52%) dan fisik 100 %

Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori

maupun praktek mengenai budidaya buah durian sesuai

dengan Standar Operasi Prosedur di Kota Semarang yang

diikuti oleh 2 kelompok tani , yaitu :

Kelompok I :

­ Gapoktan Subur Sejahtera (Kel. Wonoplumbon, Kec.

Mijen)

­ Gapoktan Ambar Arum ( Kel. Mangunsari, Kec.

Gunungpati)

­ KT. Subur Makmur (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )

­ KT. Sumber Rejeki (Kel. Patemon, Kec. Gunungpati )

­ KT. Muda Mandiri (Kel. Kandri, Kec. Gunungpati )

­ KT. Sejahtera (Kel. Podorejo, Kec. Ngaliyan )

­ KT. Sumber Raharjo (Kel. Wates, Kec. Ngaliyan)

Kelompok II :

­ KT. Sumber Rejeki ( Kel. Cangkiran, Kec. Mijen )

­ KT. Mbangun Karso (Kel. Purwosari, Kec. Mijen)

­ KT. Ngudi Rahayu (Kel. Karangmalang, Kec. Mijen)

­ KT. Amanah (Kel. Karang Malang, Kec. Mijen)

Page 6: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 0

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

3) Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Buah Mendukung

Peningkatan Mutu (1 lembaga ), anggaran Rp.15.000.000,-

dan terealisasi sebesar Rp.15.000.000,- (100%) dan fisik

100 %

Pada tahun 2012 telah dibentuk Asosiasi Buah

Mutiara Makmur, dan pada tahun 2013 ini dilakukan

pemberdayaan Kelembagaan Asosiasi Buah tersebut

dengan fasilitasi pertemuan sebanyak 11 kali. Dari sebelas

pertemuan tersebut, 7 pertemuan dilakukan di BPP

Gunungpati, sedangkan 4 pertemuan lainnya dilakukan di

BPP Mijen.

Asosiasi tersebut merupakan perkumpulan dari 60

orang dari petani buah jambu delima, jambu Kristal, jambu

Citra, pisang Bulu, pisang kepok, sirsat, srikaya, durian,

kelengkeng itoh, kelengkeng ping-pong, dan masih banyak

lagi lainnya.

Tujuan perkumpulan ini adalah membentuk pasar

bagi hasil buah anggota (dengan kualitas yang ditentukan)

ke Tempat Penjualan Buah seperti Hortimart, Swalayan

dan sebagainya. Sehingga petani anggota tidak lagi

kesulitan memasarkan hasil buahnya, selain itu juga untuk

standarisasi harga yang akan berdampak kepada

penghasilan mereka. Manfaat lainnya adalah petani saling

bertukar informasi mengenai budidaya buah sehingga

dapat menghasilkan buah berkualitas yang memenuhi

standar tertentu.

b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu

Produk Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar

Rp.715.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.702.246.000,-

(98,22%) dengan fisik 100 %

Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi,

produktivitas tanaman florikultura (anggrek dan tanaman hias

lainnya) melalui pengembangan kawasan, penyediaan sarana

Page 7: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 1

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

dan prasarana budidaya, dan penyediaan sarana prasarana

pasca panen.

Adapun keluaran dari Kegiatan Peningkatan Produksi,

Produktivitas dan Mutu Produk Florikultura Berkelanjutan

sebagai berikut :

1) Pengembangan Kawasan Tanaman Florikultura, anggaran

Rp. 545.000.000,- terealisasi Rp.537.236.000,- (98,58 %)

dengan fisik 100 %.

Untuk mendukung pengembangan kawasan tanaman

anggrek di Kecamatan Mijen, Tembalang dan Gunungpati

pada lahan seluas 10.000. m2, diberikan Bantuan Sosial

sebesar Rp.494.980.000,- berupa benih /pupuk / pestisida

/ plastik UV / paranet yang diberikan kepada 8 Kelompok

Tani / Gabungan Kelompok Tani yaitu :

KT.Barokah (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sumber

Makmur I (Kel. Meteseh, Kec. Tembalang), KT. Karya

Makmur (Kel. Polaman, Kec. Mijen), KT. Sido Mukti (Kel.

Polaman, Kec. Mijen), KT. Rejomulyo (Kel. Purwosari,

Kec. Mijen), KT. Mekar II (K el. Wonolopo, Kec. Mijen), KT.

Mulya Sejahtera (Kel. Plalangan, Kec. Gunungpati), dan

KT. Mekarsari (Kel. Jangli, Kec. Tembalang )

2) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya ( 1 unit ),

anggaran Rp 100.000.000,- terealisasi Rp.98.830.000,-

(98,83 %) dengan fisik 100 %.

Pada kegiatan ini dibangun green house di BPP

Gunungpati beserta Sarana Prasarana Budidaya

diantaranya : rumah lindung, rak, penyemprot air dan

kelengkapan green house lainnya. Kelompok Tani

penerima manfaat kegiatan ini adalah KT. BAROKAH

(Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati ).

3) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana

pasca panen ( 2 unit ), anggaran Rp 70.000.000,-

terealisasi Rp.66.180.000,- (94,54 %) dengan fisik 100 %.

Bantuan Sarana Prasarana pasca panen senilai

Rp.49.180.000,- diberikan berupa : gerobak dorong / rak

Page 8: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 2

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

tanaman / meja tanaman / fiber box. Kelompok Tani

penerima manfaat kegiatan ini adalah : KT. Agri Pesona (

Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan) dan KT. Mawar

Indah ( Kelurahan Jerakah Kecamatan Tugu ).

c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada

Ditjen Hortikultura, anggaran Rp.110.000.000,- dan

terealisasi sebesar Rp.98.272.195,- (99,34%) dengan fisik

100 %

Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang

tertib serta laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.

Adapun keluaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah :

1) Penataan dan Pengolahan Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Hortikultura, anggaran Rp.20.140.000,-

terealisasi sebesar Rp.13.272.750,- ( 65,90 %) dengan

fisik 100 %.

Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya

laporan pelaksanaan Kegiatan Pengembangan

Hortikultura sebanyak 1 laporan.

2) Penataan dan Pengelolaan Perencanaan, Keuangan, dan

Perlengkapan Kepegawaian Kegiatan Pengembangan

Hortikultura, anggaran Rp.13.860.000,- terealisasi sebesar

Rp.8.999.445,- ( 64,93 %) dengan fisik 100 %.

3) Layanan Perkantoran (12 bulan), anggaran Rp.

76.000.000,- terealisasi sebesar Rp.76.000.000,- ( 100 %)

dengan fisik 100%.

Secara keseluruhan, pelaksanaan DIPA Nomor.

018.04.4.0391135/2013 dengan alokasi anggaran sebesar

Rp.1.298.000.000,- oleh Satuan Kerja Dinas Pertanian Kota Semarang

mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan realisasi keuangan

Rp.1.251.758.595,- atau sebesar 96,44% .

Page 9: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 3

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

B. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

1. Dasar Hukum :

DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2013

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Untuk merelisasikan Program Penempatan dan Perluasan

Kesempatan Kerja dengan anggaran Rp.569.281.000,- sesuai DIPA

Nomor. 026-04.4.039645/2013 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melaksanakan :

a. Padat Karya Infrastruktur, anggaran Rp. 505.300.000,-

terealisasi Rp.505.300.000,- dan fisik 100% .

Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan

sementara) kepada 176 O/H penganggur yang terbagi dalam 8

kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22

orang ( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20

orang anggota ) selama 30 hari kerja untuk melakukan

pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan.

Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kelurahan

Kandri, Kecamatan Gunungpati dan Kelurahan Wonoplumbon,

Kecamatan Mijen (termasuk basis kemiskinan).

Selain itu di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati dilakukan

pekerjaan pengerasan dan pavingisasi jalan sepanjang 400 m

dan lebar 3,5 meter ( 2,5 meter paving dengan 1 meter

pengerasan jalan kanan & kiri ) yang dijadwalkan pada tanggal

10 Mei 2013 sampai dengan 26 Juni 2013. Sedangkan di

Kelurahan Wonoplumbon Kecamatan Mijen dilakukan pekerjaan

pavingisasi panjang 320 m dan lebar 2,5 meter, dan kegiatan

pengerasan dengan panjang 320 m dengan lebar 1 m.

Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 200.000.000,-

diantaranya digunakan untuk pengadaan material

pembangunan jalan untuk 2 paket pekerjaan padat karya

infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya upah tenaga kerja

Page 10: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 4

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

( upah kepala kelompok sebesar Rp.55.000,-, tenaga tukang

sebesar Rp.50.000,- dan pekerja sebesar Rp.45.000,-

perorang per hari kerja).

b. Layanan Perkantoran (9 bulan) , dengan anggaran sebesar

Rp. 63.981.000,- terealisasi Rp.63.981.000,- dengan fisik

100%

Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi

proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan

kegiatan.

.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan

dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai DIPA Nomor. 026-

04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota

Semarang pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan

Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100

% dengan serapan keuangan sebesar Rp.569.281.000,- atau sebesar

100 %.

Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan

sementara bagi 88 penganggur yang terbagi dalam 4 kelompok

dengan anggota setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga

dapat meningkatkan penghasilan mereka dan peningkatan kualitas

jalan lingkungan melalui padat karya infrastruktur.

C. KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2013

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Kesehatan Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Page 11: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 5

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

dan Anak sesuai DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2013 dengan

anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,- meliputi bantuan operasional

puskesmas Rp.2.775.000.000,- Dinas Kesehatan telah melakukan :

a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas,

anggaran Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,-

(99,79%) dengan fisik 100 %

Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui

Kementerian Kesehatan kepada pemerintahan Kabupaten/Kota

dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju MDGs (Millennium

Development Goals) dengan meningkatkan kinerja Puskesmas

dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan

kesehatan promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana

BOK, Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana

operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK

ini tidaklah sama besarnya pada setiap puskesmas yang ada,

namun sesuai dengan jumlah penduduk miskin, jangkauan

pelayanan dan ketersediaan sumberdaya manusia di masing-

masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup pemanfaatan dana

BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3 hal, yaitu :

1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi,

Perbaikan Gizi Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan

Lingkungan, dan Pengendalian Penyakit

2. Penunjang Pelayanan Kesehatan

3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas

Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota

Semarang menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/052 Tanggal

2 Januari 2013 tentang Tim Pengelola Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) di Kota Semarang tahun 2013, Surat Keputusan

Nomor. 900/364 Tanggal 14 Januari 2013 tentang Penetapan Tim

Pengelola Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas

Page 12: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 6

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

se Kota Semarang Tahun 2013 dan Surat Keputusan Nomor. 900 /

365 tanggal 14 Januari 2013 tentang Penerimaan Dana Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) di Puskesmas se Kota Semarang

Tahun 2013.

Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Semarang Nomor 900 / 365 tanggal 14 Januari 2013,

Penerimaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di

Puskesmas se Kota Semarang Tahun 2013 ditetapkan sebagai

berikut :

1. Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.91.071.000,-

2. Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp. 69.108.000,-

3. Puskesmas BANDARHARJO menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.82.426.000,-

4. Puskesmas BULU LOR menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.78.484.000,-

5. Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.74.745.000,-

6. Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.44.996.000,-

7. Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.59.817.000,-

8. Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.90.946.000,-

9. Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.54.950.000,-

10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.53.951.000,-

11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.65.691.000,-

12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.60.072.000,-

Page 13: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 7

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.45.087.000,-

14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi

dana BOK sebesar Rp.44.538.000,-

15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.97.662.000,-

16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.64.438.000,-

17. Puskesmas KAGOK menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.63.721.000,-

18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.95.230.000,-

19. Puskesmas GENUK menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.84.623.000,-

20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.89.852.000,-

21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN menerima alokasi dana

BOK sebesar Rp.121.462.000,-

22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana

BOK sebesar Rp.110.609.000,-

23. Puskesmas KEDUNGMUNDU menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.130.450.000,-

24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.78.152.000,-

25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.62.845.000,-

26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.57.432.000,-

27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.65.810.000,-

28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.52.810.000,-

29. Puskesmas GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.117.359.000,-

Page 14: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 8

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.67.878.000,-

31. Puskesmas MIJEN menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.115.247.000,-

32. Puskesmas KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.53.177.000,-

33. Puskesmas TAMBAK AJI menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.69.973.000,-

34. Puskesmas PURWOYOSO menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.52.069.000,-

35. Puskesmas NGALIYAN menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.96.836.000.000,-

36. Puskesmas MANGKANG menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.62.643.000,-

37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.48.840.000,-

Dari anggaran sebesar Rp.3.179.550.000,- yang dialokasikan

untuk BOK kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar

Rp.2.775.000.000,- sedangkan sebesar Rp.164.660.000,-

digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan.

Pemanfaatan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37

Puskesmas se Kota Semarang diantaranya untuk penyuluhan

KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu Lansia,

Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan

Penjaringan Anak Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah),

Pendataan Ibu hamil, pelayanan nifas, pelacakan kematian

neonatal, pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain sebagainya.

b. Pelaporan dan Pencatatan (1 Laporan) , anggaran

Rp.22.480.000,- terealisasi Rp.21.158.000,- (94,12 %) dan fisik

100 %

Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara

bulanan dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan

Page 15: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 4 9

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

dengan menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan

Operasional Kesehatan oleh Puskesmas di Kota (SIKNAS online)

yang dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)

Kementerian Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan

kepada Dinas Kesehatan Kota dan seterusnya secara berjenjang

hingga ke tingkat pusat.

c. Perencanaan BOK (1 Dokumen), anggaran Rp.43.580.000,-

terealisasi Rp.39.780.000,- ( 91,28%) dan fisik 100 %

Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan

dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati

dalam Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara

rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.

d. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen),

anggaran Rp.43.100.000,- terealisasi Rp.41.700.000,- (96,75%)

dan fisik 100 %

Pada periode akhir kegiatan dilakukan evaluasi oleh Dinas

Kesehatan selaku leading sektor kegiatan ini, namun

pelaksanaannya dipadukan dengan pertemuan rutin dengan

puskesmas pada setiap bulannya.

e. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan),

anggaran Rp.55.500.000,- terealisasi Rp.53.280.000,- (96 %)

dan fisik 100 %

Pada sub kegiatan Laporan Kegiatan / Sosialisasi /

Pembinaan, sampai dengan semester 2 ini mempunyai realisasi

fisik sebesar 100,00 % dengan realisasi keuangan sebesar

Rp.51.680.000,- atau sebesar 93,12 %.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi

dan Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar

100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.3.164.574.640,- atau

sebesar 99,53 % dari pagu anggaran yang tersedia

Page 16: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 0

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

D. KEMENTERIAN DALAM NEGERI

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi

Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai

DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2013 adalah persoalan lahan kritis

dan sumber daya air di Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi

seiring meningkatnya jumlah penduduk dan berlangsungnya

kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan kegiatan

penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada

kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat

dalam penanganan lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan

kondisi lingkungan lahan juga akan membawa dampak positif bagi

peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang terlibat langsung

maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan

berpotensi kritis menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai

ekonomis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

miskin dengan melibatkan kerjasama dengan Tenaga Pendamping

Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini

mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan

Banyumanik, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan

Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan sebagai berikut :

1) Penanaman Tanaman Sulaman Konservasi sebanyak 3.854

bibit, yang terdiri dari :

a. Tanaman Durian sebanyak 129 bibit

b. Tanaman Kelengkeng sebanyak 1.965 bibit

c. Tanaman Mahoni sebanyak 1.600 bibit

d. Tanaman Jambu Air sebanyak 160 bibit

Page 17: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 1

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

2) Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639

petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping

Masyarakat /TPM sebanyak 3 orang.

3) Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare

4) Sarana Prasarana yang mendukung program konservasi

lahan kritis, yaitu :

a. Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan Sumurejo,

kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan kelurahan

Jatirejo),namun gagal lelang.

b. Rehab Balai Pertemuan sebanyak 2 unit

c. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit

d. Sumur resapan sebanyak 3 unit

e. Sarana dan Prasarana alat pertanian berupa :

­ Power sprayer 3 unit

­ Mesin Potong Rumput gendong sebanyak 5 unit

­ Handsprayer sebanyak 3 unit

­ Instalasi listrik 4 unit

­ Rorak sebanyak 1 paket

f. Pupuk kandang sebanyak 208.500 kilogram.

g. Kebun bibit sebanyak 1 unit

5) Dukungan kesekretariatan selama 10 bulan dan pembelian :

­ GPS sebanyak 1 unit

­ Camera sebanyak 1 unit

­ Printer mobile sebanyak 1 unit

­ LCD 1 sebanyak unit

­ Filling Kabinet sebanyak 2 unit.

Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Daerah

dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor.

010.06.4.035152/2013 secara fisik telah terealisasi sebesar 75 %

dengan realisasi keuangan sebesar Rp.727.645.250,- atau

sebesar 55,97% . Rendahnya serapan ini karena gagal lelang

pada pekerjaan Sumur artetis sebanyak 4 unit (di kelurahan

Sumurejo, kelurahan Sekaran, kelurahan Kalisegoro dan

kelurahan Jatirejo) senilai Rp.380.000.000,- disamping adanya

Page 18: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 2

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

efisiensi pada pengadaan Sarana Prasarana pendukung program

konservasi lahan kritis lainnya.

.

E. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB)

1. Dasar Hukum :

DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013

2. Instansi Pemberi Tugas :

Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :

Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :

Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009 tentang Pedoman

Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk

Penanggulangan Kemiskinan, yang disebut dengan Urusan

Bersama Pusat dan Daerah adalah Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan sepenuhnya Pemerintah, yang

diselenggarakan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota.

Untuk tahun 2013 sesuai DIPA No.

033.05.5.503118/2013 anggaran DUB (Dana Urusan Bersama)

untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan sasaran

177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan

sebesar Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana

Daerah untuk Urusan Bersama ) yang disediakan untuk

mendampingi BLM APBN (DUB) adalah sebesar

Rp.768.750.000,-. Sehingga secara keseluruhan Dana yang

dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri Perkotaan

di Kota Semarang pada tahun 2013 sebesar

Rp.15.375.000.000,-. Namun pada tanggal 21 Oktober 2013

terdapat penambahan anggaran (Revisi DIPA) untuk

melaksanakan BLM P4IP ( Program Percepatan Perluasan

Pembangunan Infrastruktur Permukiman) dengan sasaran 16

Kelurahan di 6 Kecamatan. Ke 16 kelurahan tersebut adalah

Kelurahan Banjardowo, Kelurahan Bojongsalam, Kelurahan

Page 19: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 3

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

Bongsari, Kelurahan Cabean, Kelurahan Barusari, Kelurahan

Bulustalan, Kelurahan Lamper Lor, Kelurahan Bangunharjo,

Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan

Bugangan, Kelurahan Karangtempel, Kelurahan Karangturi,

Kelurahan Bulu Lor, Kelurahan Dadapsari, dan Kelurahan

Panggung Lor. Dengan demikian jumlah anggaran DIPA No.

033.05.5.503118/2013 yang diselenggarakan Pemerintah Kota

Semarang sejumlah Rp.18.606.250.000,- dengan Dana Daerah

untuk Urusan Bersama sebesar Rp.768.750.000,-.

Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan

Langsung Masyarakat (BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat

belajar dan berlatih melaksanakan rencana kegiatan

penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada

Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan

Kemiskinan (PJM Pronangkis) melalui Rencana Tahunan

Program Penanggulangan Kemiskinan (Renta Pronangkis).

Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan

jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri

Perkotaan.

Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM

Tahun Anggaran 2013 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap

I sebesar 60 % dan tahap II sebesar 40 %, dengan syarat

pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur pada Petunjuk

Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta

Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.

Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan

Masyarakat (BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional

(BOP) Kegiatan, dengan besaran yang disesuaikan dengan

kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak diperkenankan

untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan

Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator.

Pada tahun 2013, untuk melaksanakan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat- Mandiri Perkotaan

(PNPM-MP) di Kota Semarang dengan anggaran sebesar Rp.

18.606.250.000,- terjadi pengalihan Satker SKPD yang semula

Page 20: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 4

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

dilaksanakan Dinas PSDA dan ESDM, dialihkan pada Dinas

Tata Kota dan Perumahan. Dan karena program ini berkaitan

dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga dalam

penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan

Perumahan selaku Satker bersinergi dengan Badan

Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Kota Semarang

(sebagai pengampu DDUB sebesar Rp.768.750.000,-),

sehingga alokasi Bantuan Langsung Masyarakat / BLM

diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk meningkatkan

keswadayaan masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur,

Kegiatan Sosial Produktif dan Kegiatan Ekonomi.

Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat

Komitmen Kegiatan berada di Bapermas Perempuan dan KB

Kota Semarang, sedangkan Kuasa Pengguna Anggaran,

Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM

diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.

Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program

Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

sesuai DIPA Nomor. 033.05.5.503118/2013 serapan keuangan

sebesar Rp.18.456.250.000,- atau sebesar 99,19 % dari pagu

yang tersedia, dan sampai dengan 30 Januari 2014

pemanfaatan di KSM / realisasi fisik sebesar 80 % . Sesuai

Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan

SE Menteri PU No.12/SE/M/2006 bahwa penyerahan pekerjaan

selesai dilaporkan secara tahunan pada Bulan Maret tahun

selanjutnya. Sehingga meskipun Dana tersebut sudah

ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum

dimanfaatkan di KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih

dalam proses verifikasi proposal. Sedangkan ketidakterserapan

anggaran sebesar 100 % disebabkan BLM Program Percepatan

Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP)

tahap 2 dan 3 kelurahan Bangunharjo tidak cair sebesar

Rp.150.000.000,- dari pagu sebesar Rp.250.000.000,- karena

sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN tanggal 23

Desember 2013 kegiatan Sumur Artetis tidak disetujui oleh

Page 21: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 5

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

Kepala Kelurahan dan belum mempunyai Rencana

Penggunaan Dana penggantinya.

F. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT.

1. Terdapat beberapa kendala yang ditemui dalam penyelenggaraan

Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada

tahun 2013, yaitu :

a. Ke-lima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang turun

di Kota Semarang, semuanya harus dilakukan revisi terkait

pelaksana kegiatan (Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat

Penandatangan SPM dan Bendahara Pengeluaran), selain itu

juga terjadi pengalihan Satuan Kerja pada DIPA

No.033.05.5.503118/2013 dari Satuan Kerja yang lama pada

Dinas PSDA dan ESDM beralih pada Dinas Tata Kota dan

Perumahan.

b. Terdapat penambahan anggaran sejumlah Rp.4.277.650.000,-

pada APBN-P, yang DIPA revisinya baru turun pada bulan

September dan Oktober 2013.

c. Terdapat Kegiatan yang gagal lelang pada pengadaan 4 paket

sumur siraman senilai Rp.380.000.000,- pada Kegiatan

Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di

Daerah. Juga terdapat Bantuan Langsung Masyarakat di

Kelurahan Bangunharjo yang tidak dapat dilakukan pencairan

senilai Rp.150.000.000,- karena kegiatan sumur artetis tidak

disetujui dan belum mendapatkan Rencana Penggunaan Dana

pengganti sampai dengan batas akhir pengajuan SP2D di

KPPN.

d. Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya

masyarakat yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan

perencanaan masyarakat di tingkat kelurahan (wilayah).

e. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam

kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh program

pemberdayaan masyarakat.

Page 22: BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUANbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/5. BAB 5 Tugas... · produktivitas dan mutu buah durian lokal melalui ... pertemuan tersebut,

H a l - 5 5 6

B A B V – P e n y e l e n g g a r a a n T u g a s P e m b a n t u a n

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 3

2. Tindak Lanjut

a. Meningkatkan koordinasi, baik dengan SKPD pelaksana

kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama,

Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN, maupun

Kementerian / Lembaga (K/L), sehingga dapat

meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun

administratif.

b. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia

kelembagaan di Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

maupun Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) agar

pemahaman dan tanggung jawab masyarakat terkait

program pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan

masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.