bab v manajemen finansial pertanian

Upload: ganjarndaruromansky

Post on 10-Mar-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal Pendirian Prodi Baru

TRANSCRIPT

V. PENDANAAN5.1 Manajemen Finansial

Penyelenggaraan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian yang diselengarakan secara terintegrasi, berkualitas standar (nasional dan internasional) dan berkesimambungan merupakan suatu tuntutan yang harus diperhatikan oleh seluruh civitas akademika. Banyak faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja penyelenggaraan program studi D2 Teknik Mesin Pertanian ini, termasuk diantaranya terkait isu manajemen finansial. Hal ini dikarenakan sangat berkaitan dengan banyak aspek, di antaranya a) aspek investasi awal untuk pengadaan dan pengembangan insfrastruktur dan fasilitas lainnya (baik termasuk perangkat keras dan perangkat lunak); b) aspek pembiayaan rutin (contohnya gaji rutin pegawai, laboran, dan pengelolaan lainya, bianya rutin bahan habis pakai perkatoran dan aktifitas perkuliahan), biaya pelaksanaan riset dan kegiatan-kegiatan publikasi, biaya penyelenggaraan workshop/seminar/konfrensi baik level nasional dan internasional, biaya-biaya kunjungan singkat di dalam negeri dan luar negeri untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan (contohnya doebledegree, kerjasama riset, short visiting lecture, dan kegiatan-kegiatan pertukaran mahasiswa, kegiatan magang staff di industry atau politeknik), biaya teknis terkait operasional dan pemeliharaan, dan biaya pengurusan license resmi sejumlah perangkat pendukung kegiatan riset dan edukasi yang lebih mutahir yang dibutuhkan oleh civitas akademika Politeknik Negeri Cilacap (PNC). 5.1.1 Kebijakan, Regulasi, Panduan, dan SOP Dari Manajemen Keuangan di Politeknik Negeri Cilacap

Penyelenggaraan kegiatan di Perguruan tinggi salah satu unsur utama demi kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut hanya diperuntukan bagi kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pembiayaan pada perguruan tinggi tidak hanya diperuntukan pada kegiatan pendidikan semata, malainkan juga untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, serta untuk menunjang kegiatan mahasiswa dan tenaga kependidikan. Agar seluruh penyelenggaraan kegiatan suatu perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik maka diperlukan tolak ukur atau standar pembiayaan. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) pasal 26 menyatakan bahwa substansi standar pembiayaan pada setiap perguruan tinggi setidaknya mengatur atau menetapkan pembiayaan pendidikan yang terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PNC menetapkan standar biaya yang menjadi pedoman dan tolak ukur bagi pimpinan, ketua jurusan, koordinator program studi, dan ketua lembaga atau unit-unit lain yang bertanggung jawab pada perannya sebagai pengguna anggaran (PA) atau kuasa pengguna anggaran. Selain itu adanya penetapan standar biaya merupakan langkah strategis untuk mencipkan Standar Minimum Pelayanan (SMP) PNC. Adapun standar Pengelolaan Keuangan di PNC meliputi :

1. Direktur, Wakil Direktur, ketua jurusan, ketua program studi, ketua lembaga atau unit-unit lainnya sebagai pejabat pengguna anggaran atau pejabat kuasa pengguna anggaran dalam kebijakan pengelolaan keuangan harus berdasarkan karakteristik : partisipasi, taat hukum, transparan, efisien dan efektif dan akuntabel.

2. Untuk menjamin kebijakan pengelolaan keuangan agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan, maka direktur harus membentuk badan pengawas internal Politeknik bidang keuangan atau yang disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI).

3. Direktur, Wakil Direktur, kertua jurusan, ketua program studi ketua lembaga atau unit-unit lainnya dalam proses pengelolaan keuangan harus berdasarkan pada : Rencana Strategis (Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementrian/Lembaga (RKAKL)

4. Sumber dan jumlah dana yang dikelola oleh PNC harus disosialisasikan kepada civitas akademika PNC untuk menjamin adanya pengelolaan dana yang akuntabel

5. Penentuan alokasi anggaran masing-masing unit kerja harus mengacu pada program-program yang telah ditentukan pada Rapat Kerja Tahunan (RAKERTA) PNC

6. PNC harus memiliki prosedur dalam penyususunan anggaran yang memperhatikan perencanaan anggaran baik dari jurusan maupun program studi, sehingga memungkinkan adanya subsidi silang dalam rencana pengembangan jurusan atau program studi di lingkungan PNC

7. PNC harus memiliki prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan setiap kegiatan yang telah direncakan secara baik dan berkualitas

8. PNC harus menetapkan alokasi investasi dari total angaran tahunan yang telah direncanakan 9. PNC harus menetapkan alokasi biaya dari total anggaran tahunan yang telah direncanakan10. PNC harus menetapkan alokasi biaya personal dari total anggaran tahunan yang telah direncanakan.5.1.2 Kebijakan Untuk Mencegah Tindak Korupsi

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dimana Intruksi Presiden tersbut telah mengeluarkan 12 (dua belas) instruksi kepada para pimpinan birokrasi. Diantaranya adalah instruksi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik, baik dalam bentuk jasa ataupun perizinan melalui transparansi dan standarisasi pelayanan yang meliputi persyaratan-persyaratan, target waktu penyelesaian, dan tarif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan dan menghapuskan pungutan-pungutan liar.

Dalam upaya untuk menerapkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 di lingkungan PNC, Direktur saat ini telah menerapakan kebijakan satu pintu (One door policy) untuk seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendanaan/keuangan seluruh penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh sub bagian keuangan dan pembelanjaan/pembelian barang oleh Pengelola Saran Prasanan. Sehingga dengan dikeluarkanya kebijakan ini dapat meminimalkan usaha-usaha untuk melakukan tindak korupsi. Selain itu untuk menguatkan kebijakan One door policy, PNC telah membentuk Unit Bagian SPI (Satuan Pengawas Internal) dimana bagian tersebut bertugas melakukan pengawasan penggunaan anggaran di lingkungan PNC.

5.1.3 Kebijakan Efisiensi dan Efektifitas Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajemen pendidikan yang ikut menentukan berjalanya kegiatan pendidikan sebagaimana yang berjalan di substansi manajemen pendidikan pada umumnya. Kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.

Konsep efisiensi selalu dikaitkan dengan efektivitas. Efektivitas merupakan bagian dari konsep efisiensi karena tingkat efektivitas berkaitan erat dengan pencapaian tujuan relatif terhadap tingkat ekonomi (Anggaran). Dalam dunia pendidikan, maka suatu pendidikan yang efisien dan efektif cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah ditata secara efisien dengan pengelolaan yang efektif. Program pendidikan yang efektif dan efisien adalah mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan. Seperti yang telah dijelaskan diatas, saat ini PNC telah membentuk Unit Bagian SPI yang bertugas melakukan pengawasan melaui audit investigasi mengenai tingkat ekonomis, efisiensi dan efektifitas dalam semua aspek kegiatan manajemen di PNC. Audit yang dilakukan oleh SPI bertujuan untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan rekomendasi untuk perbaikian. Keterkaitan antara aspek ekonomis efisiensi dan efektifitasnya dapat digambarkan secara sederhana seperti gambar berikut. Gambar 5.1Mekanisme Audit SPI (Sistem Pengawasan Internal) Politeknik

Negeri Cilacap

Sumber : SPI Politeknik Negeri Cilacap

Berdasarkan diagram alur mekanisme Audit yang dilakukan oleh SPI, maka tingkat ekonomis di analisa dengan seberapa minimal realisasi input yang dibutuhakan manajemen PNC. Tingkat efisiensi dihitung dengan rasio antara input dan output, dan dapat juga dibandingkan dengan rasio bidang sejenis atau dengan rasio periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan efektivitas dihitung dengan cara sejauh mana ketercapaian tujuan yang telah direncakan, misalnya dengan cara membandingkan realisasi output dengan output yang telah direncakan.

Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan pendidikan dapat direncakan, diupayakan pengadaanya, dibukukan secara transparansi, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien. Untuk itu, penyelenggaraan manajemen keuangan di PNC adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan yang akuntabilitas dan transparan. Untuk mengimplementasikan kebutuhan dana untuk kegiatan operasional secara rutin dan pengembangan program pendidikan secara berkelanjutan seperti yang tertuang dalam RENSTRA dan RENOP, PNC sering menemui hambatan-hambatan masalah pendanaan. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka semakin banyak dana yang dibutuhkan. Untuk itu strategi manajemen PNC dalam menggali dana dari berbagai sumber sangat membantu kelancaran pelaksanaan program pendidikan baik rutin maupun pengembangan jangka panjang termasuk didalamnya adalah rencana penggeloaan program studi D2 Teknik Mesin Pertanian.

Adapun bentuk strategi manajemen PNC dalam menggali sumber dana yang sekarang telah dijalankan berasal dari 1) Model Dana Bantuan Murni (Flat Grant Model) dari Asian Development Bank (ADB) hingga tahun 2016; 2) CSR dari Pertamina atau Stakeholder di wilayah Kabupaten Cilacap yang berupa Beasiswa; 3) Bantuan Operasional dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap; dan 4) BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri). Selain mengelola sumber dana yang bersifat bantuan, PNC juga mengelola keuangan yang berasal dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) Perguruan Tinggi yang berstatus badan hukum. 5.1.4 Kebijakan Tentang Aid and Affordability

Pada kebijakan ini, PNC telah merumuskan besaran harga dan biaya hubungan dengan subsidi dan akses mendalam terhadap pendapatan unit Cost mahasiswa dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk investasi. Penentuan besaran harga dan biaya per mahasiswa ditentukan dengan mempertimbangan biaya langsung dan biaya tidak langsung dengan penentuan biaya pendidikan. Komponen-komponen biaya pendidikan yang dimaksud yaitu :

1. Biaya sarana dan prasarana : mencakup ruang kelas, laboratorium, multimedia, dan berbagai macam sarana lainya serta pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasaran

2. Biaya gaji dan tunjangan mencakup pembiayaan staf akademik

3. Biaya operasional : mencakup kegiatan harian di PNC

4. Biaya pengembangan mutu : mencakup usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja PNC.

Saat ini, PNC dalam penggeloaan anggaran keuangan masih mengadopsi sistem anggaran tradisional dimana pengalokasian dana hanya didasarkan pada proporsi kegiatan dan sistem plafon anggaran yang diusulkan oleh unit-unit di dalam institusi (bottom-up system) dengan melalui serangkaian pembahasan dengan tim reviewer. Akan tetapi, sistem anggaran yang saat ini dijalankan pada kondisi aktual menyebabkan distorsi penggunaan dana anggaran sehingga terjadi over-absorbtion maupun under-absorbtion yang mengakibatkan in-efisiensi operasional anggaran.

Sistem tradisonal yang saat ini dipakai oleh PNC selama ini, mengalokasikan biaya sumber daya dalam suatu langkah proses (langsung ke jasa atau mahasiswa) menggunakan beberapa cost drive sederhana sehingga menghasilakan informasi yang tidak akurat, bahkan pada kenyataanya yang terjadi adalah anggaran dan dokumen keuangan hanya dapat dipahami oleh sedikit karyawan administrasi, yang kebanyakan merupakan karyawan pada bagian anggaran dan akutansi tetapi tidak dengan pada bagian akademik yang merupakan bagian ujung tombak pengelolaan jasa penyelenggaraan pendidikan.

Dengan melihat berbagai permasalah yang muncul dalam masalah penganggaran, maka PNC menerapkan strategi analisis perhitunggan biaya satuan (Unit cost) dengan menggunakan Activity Base Costing System (ABC System) dengan mengidentifikasi cost driver pada masing-masing aktivitas. Tahapan-tahapan analisis diantaranya :

1. Mengidentifikasi komponen biaya pada tingkat program studi dengan cara

a. Mengumpulkan data mengenai laporan biaya pengajaran

b. Mengelompokan biaya-biaya aktivitas akademik

c. Mengelompokan tiap-tiap aktivitas utama dan aktivitas penunjang sesuai golongan biaya

2. Menghitung biaya satuan (unit cost) penyelenggaraan secara total maupun secara unit (mahasiswa)

3. Setelah tiap aktivitas-aktivitas dikelompokan dalam biaya tetap dan biaya variabel, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan jumlah tiap-tiap aktivitas.

Dari hasil perhitungan biaya tiap-tiap aktivitas, maka dilakukan pernghitungan standar cost driver yaitu standar biaya tiap-tiap aktivitas secara total maupun unit (mahasiswa) dengan cara jumlah total biaya keseluruhan di bagi jumlah mahasiswa. Untuk saat ini PNC menerapkan sistem subsidi perkulihan dengan penetapan biaya yang tidak sama untuk semua mahasiswa, hal ini dikarenakan ada 4 (empat) pengelompokan pembayaran SPP sebelum diterapkanya UKT (uang kuliah tunggal) dengan 7 (tujuh) kelompok pembiayaan.

5.1.5 Keterlibatan Aktif Pengelola Program Studi Dalam Proses Pengolahan Dana

Sampai dengan saat ini, pengelolaan keuangan masih dilakukan di sub bagian keuangan, program studi tidak diperkenankan untuk mengelola keuangan, alasan ini dikarenakan adanya penerapan One door policy. Program studi dilibatkan dalam penyusunan target penerimaan dan pengeluaran tahun berjalan melalui rapat anggaran yang dikoordinir oleh sub bagian keuangan.

5.1.6 Cash flow Selama Lima Tahun Pertama Penyelenggaraan Program Studi

Untuk menjamin kelancaran operasional penyenggaraan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian, kebutuhan dana investasi awal tidaklah dibutuhkan untuk tahapan pelaksanaanya, paling tidak hingga tahun kedua fase implementasinya. Hal ini dikarenakan kondisi faktual yang sangat kondusif dan mendukung seperti dijelaskan berikut ini :a. Program D2 Teknik Mesin Pertanian dapat menggunakan sarana dan prsarana yang ada, saat ini sarana/prasaran gedung perkuliahan dan satu gedung laboratorium yang reprsentatif serta dilengkapi tempat parkir yang luas, baik untuk kendaraan roda empat maupun kendaraan roda duab. Kegiatan perkuliahan dan penelitian Program D2 Teknik Mesin Pertanian masih ditunjang dengan berbagai fasilitas-fasilitas standar yang berkualitas sangat baik berupa fasilitas fisik seperti gedung dan perlengkapannya maupun bentuk dukungan yang penuh dari seluruh civitas akademika. Di masa yang akan datang, sejalan dengan program pengembangan PNC tersebut telah direncanakan perbaikan kinerja terutama dari kualifikasi staf pengajar/peneliti, pemutahiran perangkat-perangkat laboratorium (hardware dan software) yang diperuntukan untuk keperluan laboratorium pendididkan dan laboratorium riset, serta perbaikan mutu insfrastruktur dan fasilitas-fasilitas akademik dan riset. Selain itu adanya ketersediaan pengadaan dari Direktorat Pembeajaran dan Kemahasiswaaan, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, program pemagangan/recharging, program untuk para peneliti/pengajar, hibah bantuan seminar/workshop internasional yang ada di PNC dan DIKTI, serta berbagai hibah riset lainya yang merupakan suatu asset yang sangat penting dan mendukung program penyelenggaraan Program D2 Teknik Mesin Pertanian. Disamping itu, ada terdapat program-program bantuan strategis dan atraktif dari beberapa kementrian dan BUMN yang dapat juga dimanfaatkan, seperti bantuan perangkat laboratorium dan penelitian (Kemetrian Energi dan Sumber Daya Manusia atau ESDM dan Kementrian Pertanian) yang semuanya dapat dioptimalkan penggunaanya untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian selama kurun waktu 1 (satu) tahun pertama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian hanya memanfaatkan dan mengoptimalkan penggunaan saran/prasarana yang ada, maka Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian tidak membutuhkan investasi awal. Akan tetapi, untuk lebih menjamin Image and quality dari Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian agar dapat berperan aktif menjalankan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI dikancah nasional maupun internasional, kebutuhan akan adanya aksi-aksi diverifikasi sumber pendanaan bukan hanya semata-mata berasal dari SPP mahasiswa, tetapi juga sejumlah grant-grant kompetitif untuk perbaikan mutu pendidikan dan penelitian akan terus ditelusuri dan dikerjakan, dan juga terus berusaha mencari link pendanaan lain yang berasal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sedangkn untuk kebutuhan dana operasional dan pemeliharaan di bawah ini dihitung berdasarkan kebutuhan jangka waktu 2 (dua) tahun (4 semester) yang merupakan waktu peneyelesaian studi normal mahasiswa. Dana tersebut dibutuhkan untuk keperluan kegiatan proses belajar mengajar, pemeliharaan peralatan, operasional, serta peningkatan mutu dosen dan mahasiswa. Alokasi dana berupa SPP sebesar Rp. 3.000.000,-/semester/mahasiswa. Perkiraan pendapatan dan biaya penyelenggaraan (operasional) program studi ini didasarkan atas :a. Jumlah mahasiswa yang direncanakan setiap kelasnya sebanyak 24 orang, dengan lama studi 2 (dua) tahun (4 semester), dengan asumsi tahun kelulusan pertama 2 (dua) tahun (4 semester) setelah pembukaan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian maka dapat diproyeksikan jumlah pendapatan dari Program Studi tersebut hingga tahun ke dua seperti terlihat pada Tabel 5.1.Tabel 5.1. Estimasi Penerimaan SPP Selama Empat Semester (2016 2018)

UraianJumlah MahasiswaJumlah SPPTotal

(1)(2)(3)(4)

SPP Semester Ganjil 2016/2017243,000,00072,000,000

SPP Semester Genap 2016/2017243,000,00072,000,000

SPP Semester Ganjil 2017/2018483,000,000144,000,000

SPP Semester Genap 2017/2018483,000,000144,000,000

J U M L A H372,000,000

b. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) sebesar Rp. 3.000.000,- pertahun, sehingga untuk 2 tahun adalah sebesar Rp. 372,000,000 c. Jumlah mata kuliah yang dijalankan tiap tahun setara dengan 48 SKS dengan honor mengajar Rp. 50.000,-/SKS/pertemuan, tiap semester terdiri dari 18 kali pertemuan (termasuk ujian semester)d. Jumlah Tugas Akhir yang selesai tiap tahun setelah 2 (dua) tahun diperkirakan sebanyak 24 judul dengan honor pembimbing Rp. 150.000,- setiap judule. Biaya penelitian dan pengabdian dosen setahun 10% dari total penerimaanf. Honorarium dosen untuk ujian Tugas akhir 24 x 2 Orang x 75.000 = 4.800.00,- g. Biaya symposium, kuliah tamu dan sejenisnya dianggarkan Rp.5.500.00,-/th = Rp. 10.500.000,-h. Perawatan dan pemeliharaan Laboratorium diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000,- untuk 2 (dua) tahuni. Biaya Operasional Peralatan Pembelajaran Rp. 10.000.000,- pertahun

Secara lengkap, rencana anggaran penerimaan dan pengeluaran Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian ini dapat dilihat pada Tabel 5.2. Berdasarkan Tabel tersebut dapat dilihat bahwa dalam penyelenggaraan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian PNC tidak akan mendapat beban finansial tambahan. Dalam perkiraan anggaran tersebut belum diperhitungkan kemungkinan mendapatkan bantuan alat, bahan dan bahkan finansial dari pihak ketiga.

Tabel 5.2.Estimasi Alokasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Selama 2 Tahun

NoAlokasi Anggaran/BiayaPenerimaanPengeluaranSaldo

(1)(2)(3)(4)(5)

1SPP372,000,000372,000,000

2Honor Dosen 172,400,000

3Honor Pembimbing TA14,400,000

4Honor Penguji TA7,200,000

5Biaya Simposium dan Kuliah Tamu10,500,000

6Biaya Penelitian 72,400,000

7Pemeliharaan dan Perawatan Lab.20,000,000

8Biaya Operasional Peralatan Pembelajaran 20,000,000

J U M L A H317,300,00054,700,000

Berdasarkan hasil perhitungan alokasi anggaran/biaya pada Tabel 5.2, maka penyelenggaraan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian secara finansial tidak akan membebani pemerintah pada umumnya, khususnya PNC, bahkan Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian diharapakan dapat menunjang program-program PNC dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Maka dari segi finansial dapat disimpulkan bahwa Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian yang diusulkan adalah layak dan dapat berlangsung secara mandiri serta dapat mengembangkan diri.

5.1.7 Cara Penggalangan Sumber Dana

Penggalangan sumber dana dilakukan melalui 2 metode seperti berikut :

a. Penerimaan Internal

Penerimaan internal Prodi D2 Teknik Mesin Pertanian berasal dari dana SPP yang diterima dari mahasiswa sebesar Rp.3.000.000,- persemester/orang, dengan asumsi bahwa jumlah mahasiwa yang diterima setiap tahun rata-rata 24 orang dengan waktu penyelesaian 2 tahun (4 semester).b. Penerimaan eksternal

Penerimaan eksternal Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian diharapakan mendapat dukungan dana dari sumber-sumber lainya, berupa dana anggaran pendidikan Kemenristek Dikti, sumbangan dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepekaan terhadap pendidikan khususnya yang bergerak dalam bidang mesin pertanian, bantuan tidak tetap lainya yang sifatnya tidak mengikat. Ketersendiaan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan direncanakan akan terus dievaluasi dan akan diadakan terobosan-terobosan penting lainya untuk peningkatan secara berkesinambungan.

5.2 Aspek Keberlanjutan5.2.1 Jumlah dan Kebutuhan Lulusan dengan Profil dan Kompetensi Seperti Lulusan Program Studi

Keberlanjutan suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan tinggi sangat ditentukan oleh potensi dan sumberdaya program studi serta kelayakan finansial. Secara institusional keberlanjutan program ditempuh degan pembinaan dan pengembangan program, baik dalam hal kelembagaan, sumber daya maupun keluaran. Keberlanjutan program studi secara kelembagaan merupakan bagian yang terintegrasi dengan sistem kelembagaan yang ada di PNC. Dengan demikian secara kelembagaan yang pada akhirnya dapat menjamin keberlanjutan program studi itu sendiri. Pada aspek keluaran, program studi dirancang memenuhi kebutuhan pasar, serta dipersiapkan untuk mampu melanjutkan pada program sertifikasi profesi keteknikan yang dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi nasional di bidang keteknikan, dan atau untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu pendidikan Diploma tiga teknik mesin.

Dalam tinjauan secara mikro, hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia di Kabupaten Cilacap adalah peranannya pelaku utama di sektor pertanian. Bidang pertanian di Kabupaten Cilacap, bentuk usaha pertanian masih didominasi oleh pertanian rakyat. Dengan demikian, peran sumberdaya manusia sebagai produsen dapat ditunjau dalam 3 (tiga) aspek, yaitu 1) petani sebagai pekerja usaha tani (Cultivator); 2) petani sebagai pemimpin usaha tani (Manager); dan 3) petani sebagai diri pribadi (Person). Jika dilihat dari rumah tangga usaha pertanian menurut kelompok umur dan jenis kelamin pada (Tabel 5.3) dari sebanyak 253,449 rumah tangga usaha pertanian, sebanyak 225.415 rumah tangga usaha pertanian memiliki petani utama berjenis kelamin laki-laki dan 28.034 rumah tangga memiliki petani utama berjenis kelamin perempuan. Kecenderungan bahwa petani utama laki-laki lebih tinggi jumlahnya jika dibandingkan dengan petani utama perempuan, hal tersebut juga terjadi di masing-masing kelompok umur. Jumlah rumah tangga usaha pertanian kelompok umur kurang dari 15 tahun dengan petani utama laki-laki tercatat sebesar 15 rumah tangga, lebih tinggi dari petani utama perempuan yang tercata sebesar 2 rumah tangga.

Sama halnya bila dirinci menurut kelompok umur petani utama, kelompok usia produktif (15-64 tahun) terlihat mendominasi rumah tangga usaha pertanian. Tercatat 211.773 rumah tangga usaha pertanian yang kelompok umur petani utamanya antara 15-64 tahun. Jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan kelompok umur petani utama kurang 15 tahun, yaitu sebanyak 17 rumah tangga. Sedangkan jumlah rumah tangga usaha pertanian dengan kelompok umur petani utama di atas 64 tahun adalah sebanyak 41.659 rumah tangga.Tabel 5.3Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Petani Utama

NoKelompok Umur Petani UtamaLaki-LakiPerempuanJumlah

Absolut%Absolut%Absolut%

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)(8)

1< 151588,24211,7617100.00

215-2470189,538210,47783100.00

325-3417.08892,621.3627,3818.450100.00

435-4452.30592,484.2547,5256.559100.00

545-5469.13291,036.8148,9775.946100.00

655-6452.21881,517.81713,0260.035100.00

7 6533.95688,947.70318,4941.659100.00

JUMLAH225.41589,9428,03411,06253.449100.00

Sumber : BPS Kab. Cilacap

Berdasarkan Tabel 5.3 diatas diketahui bahwa kelompok usia produktif petani usia yang dapat diproyeksikan menjadi peserta didik pada Prodi D2 Teknik Mesin Pertanian adalah pada usia 15 -34 tahun yang berjumlah 19.433 orang/petani. Peluang lulusan D2 Teknik Mesin Pertanian mencakup kebutuhan sumber daya manusia untuk komponen cultivator sesuai dengan perkembangan komplesitas permasalahan yang memerlukan pengembangan pola pikir ke dalam penggunan, perawatan dan perancanan kebutuhan teknologi mesin pertanian, sehingga diperlukan sumberdaya yang handal di bidang Teknik Mesin Pertanian.

Jika dilihat usia produktif petani yang dapat di proyeksikan menjadi peserta didik maka peluang ini perlu ditangkap oleh institusi PNC bahwa ada kebutuhan SDM cultivator berkualifikasi Teknik Mesin Pertanian di Kabupaten Cilacap yang sangat besar, maka PNC berusaha memenuhi kebutuhan lulusan dengan membuka studi baru, yaitu Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian. 5.2.2. Jumlah dan Lulusan yang Dihasilkan Dibanding dengan Kebutuhan Pasar Dalam Menyerap Lulusan

Program studi D2 Teknik Mesin Pertanian ini nantinya akan menghasilkan lulusan seketiar 24 orang setiap tahunya. Sementara kebutuhan tenaga kerja untuk sektor industri secara umum dan dindustri pertanian di wilayah Kabupaten Cilacap masih sangat terbuka atau belum terpenuhi secara keseluruhan. Berdasarkan data dari DINSOSNAKERTRANS Kabupaten Cilacap, lowongan dan penerimaan tenaga kerja di Sektor industri tahun 2008-2009 ditunjukan pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Rekapitulasi lowongan dan penerimaan tenaga kerja per tahun pada sektor industri

RINCIAN200820092010201120122013

(1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

PENERIMAAN1.6501.1302.5532.8982.3037.036

LOWONGAN3.8975.0126.1033.8063.3619.096

Sumber : DINSOSNAKERTRANS Kab. Cilacap

Dari data pada Tabel 5.4. menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia di sektor industri Kabupaten Cilacap mengalami penurunan di tahun 2011 ke 2012 dan mengalami peningkatan lagi di tahun 2013. Prosentase Tenaga Kerja yang dapat dipenuhi oleh sektor Industri terlihat pada gambar 5.2.

Sumber : DINSOSNAKERTRANS Kab Cilacap, diolahGambar 5.2. Grafik prosentase Tenaga Kerja yang dapat dipenuhi di sektor industry

Presentase kebutuhan tenaga kerja yang dapat dipenuhi di sektor industi selama kurun waktu 5 tahun terahkir seperti pada gambar 5.2, grafik tersebut terlihat bahwa kebutuhan tenaga kerja di sektor industri belum 100% dapat dipenuhi. Hal ini berarti secara keseluruhan selama 5 tahun dari tahun (2008-2013) kebutuhan tenaga kerja sektor industri di seluruh level pendidikan (SMA/SMK, Diploma, Sarjana) di kabupaten Cilacap belum dapat terpenuhi.

Angka tersebut menunjukan adanya kebutuhan yang cukup tinggi akan tenaga kerja yang relevan dengan bidang industri. Namun, kebutuhan tersebut baru terpenuhi 77% di tahun 2013. Hal ini dikarenakan lulusan Diploma dan sarjana yang ada masih belum sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Tuntutan dunia industri menginginkan lulusan dapat menjadi calon tenaga kerja yang siap pakai dan tidak hanya mempunyai kemampuan akademik saja, tetapi juga harus memiliki skill berupa penguasaan ketrampilan terapan.

Oleh karena itu, PNC dengan model pendidikan yang relevan dengan dunia industri mempunyai peluang besar dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut. Saat ini PNC merupakan pergutuan tinggi satu-satunya yang menjalankan pendidikan bidang teknik di Kabupaten Cilacap, dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. 5.2.3 Keberadaan Sumber Peserta Didik

Upaya peningkatan mutu dan kualitas sumber daya manusia khususnya pada bidang pertanian maka diperlukan suatu kegiatan akademis. Kegiatan akademis yang dimaksud disini adalah suatu pembangunan pada bidang permesinan pertanian. Pembangunan di sektor pertanian dimaksudkan agar mampu memanfaatkan teknologi. Untuk mewujudkan hal tersebut maka PNC mencoba membentuk SDM dalam bidang pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi mesin pertanian. Dalam prosesnya sangat diperlukan andanya partisipasi masyarakat salah satunya adalah partisipasi masyarakat sebagai peserta didik pada program studi D2 Teknik Mesin Pertanian.

Keberadaan peserta didik pada D2 Teknik Mesin Pertanian direncanakan merekrut dua sumber peserta didik yaitu 1) lulusan SLTA/sederajat (SMA/SMU Madrasah Aliyah, SMK, dan lain-lain; dan 2) kelompok tani yang mempunyai usia produktif yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap dan seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan data dari Kemenag dan Disdikpora Kabupaten Cilacap tahun 2012 Jumalah SLTA/Sederajat yang ada di Kabupaten Cilacap yang berjumlah 119 sekolah, jumlah siswa adalah 52.491 siswa dan jumlah guru yang ada adalah 3.398 guru. Rekap data terlihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Banyaknya Sekolah, Murid, dan Guru menurut Tingkat Sekolah di Kabupaten Cilacap Tahun 2012

DATASMASMKMAJUMLAH

NegeriSwastaNegeriSwastaNegeriSwasta

Sekolah1826751314119

Siswa12.0294.6596.58024.8632.0832.27752.491

Guru7454764291.3541512433.398

Sumber : Kemenag dan Disdikpora Kab.Cilacap

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik(BPS), pada Tabel 5.3, yang ada pada tahun 2012, Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SMA/MA/Paket C sebesar 62,96 %. Jika dilihat menurut jenis kelamin untuk jenjang pendidikan SMA/MA/Paket C, APK laki-laki lebih tinggi dibandingkan APK perempuan yaitu laki-laki sebesar 67,99 % dan perempuan 56,59 %.

Tabel 5.6.Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Sekolah Di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 2012

Tahun201020112012

Jenis KelaminLPL+PLPL+PLPL+P

JenjangSD/MI113,21112,68112,98104.49105.03102.25104.26103.26

SMP/MTs76,1179,7777,8785.7497.8891.1386.4492.0488.95

SMA/MA57,2291,9059,7266.9954.0860.7167.9956.5962.96

Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap

Tabel 5.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Pendidikan Sekolah di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 2012Tahun201020112012

Jenis KelaminLPL+PLPL+PLPL+P

JenjangSD/MI96,5896,2996,4693.278890.8589.2892.791

SMP/MTs65,5473,0369,1471.4374.7272.8968.5877.9272.77

SMA/MA38,4846,9142,9948.2135.4742.0149.3440.1945.3

Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap

Tabel 5.8.Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kabupaten Cilacap Tahun 2010 2012

Tahun201020112012

Jenis KelaminLPL+PLPL+PLPL+P

Kelompok Umur7 sampai 1299,5199,3899,4598,3199,0198,6397,0998,24 97,67

13 sampai 1585,1686,3785,7489,8594,4991,9192,0093.8492,82

16 sampai 1846,3949,6148,1154,4739,3047,0953.6942.2348,64

Sumber : Disdikpora Kab.Cilacap

Keterangan :

L : Laki-laki

P : Perempuan

Angka Partisipasi Murni (APM) pada Tabel 5.7 cenderung semakin menurun sejalan dengan meningkatnya jenjang pendidikan, APM untuk jenjang SMA/MA/Paket C sebesar 45,30 %. Pada usia pendidikan kelompok umur 16 18 tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS). Tabel 5.5 laki-laki relative lebih tinggi dibandingkan dengan APS perempuan, kecenderungan makin menurunnya APS penduduk perempuan pada usia yang semakin tinggi, diduga berkaitan dengan kurang tersedianya sarana maupun prasarana untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi di lokasi sekitar tempat tinggal mereka. Faktor lain yang diduga turut mempengaruhi kondisi tersebut adalah kecenderungan mengutamakan anak laki-laki untuk bersekolah dibandingkan anak perempuan.

Tabel 5.8. Prosentase Penduduk 10 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kabupaten Cilacap Tahun 2009 - 2012No.TahunPendidikan Tertinggi yang ditamatkan

Tamat SLTA/SederajatTamat Perguruan Tinggi

1.200912,363,56

2.201011,794,44

3.201112,713,09

4.201211,303,67

Sumber : Susenas

Penduduk Kabupaten Cilacap pada tahun 2012 dari hasil Susenas, seperti yang terlihat pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa prosentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang tamat SLTA/sederajat adalah 11,30 %. Selain peserta didik berasal dari tamatan SLTA sederajat, Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian PNC juga merencakan akan menerima peserta didik yang berasal dari kelompok usia produktif petani. Dimana menurut data yang berasil dihimpun oleh BPS bahwa kelompok usia produktif petani pada usia 15-34 tahun berjumlah 19.433 orang/petani. Besarnya potensi calon peserta didik tersebut tidak lah salah jika dalam kurun waktu tertentu PNC melalui Program Studi D2 Teknik Pertanian dapat mengisi kekosongan GENERASI TANI yang mungkin selama ini telah berkurang karena perubahan Sosial Budaya di Indonesia.5.2.4 Jumlah Mahasiswa yang Akan di Rekrut

Pada jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang, jumlah peseserta didik pada program studi D2 Teknik Mesin Pertanian sebanyak 288 orang/mahasiswa dimana setiap kelasnya akan diisi 24 orang mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan kapasitas ideal dalam pembelajaran berbasis vokasi. Selain itu, kapasitas per kelas 24 orang/mahasiswa yang direncanakan pada Program Studi D2 Teknik Mesin Pertanian dalam kurun waktu 5 (lima) tahun telah disesuaikan dengan kondisi sarana dan prasaran pendukung perkuliahan. Tabel 5.8 Rencana Jumlah Mahasiswa Yang Akan Di Rektrut

Jumlah kelas yang akan di bukaJumlah

Satu KelasDua KelasDua KelasTiga KelasEmpat Kelas

Tahun ke 124

Tahun ke 248

Tahun ke 348

Tahun ke 472

Tahun Ke 596

Jumlah mahasiswa selama lima tahun 288

Sumber : Renstra Politeknik Negeri Cilacap, data olah5.2.5 Dukungan KerjasamaUntuk mendukung pengembangan program studi yang diselenggarakan oleh PNC, program kerjasama antara lembaga baik itu dengan lembaga pemerintahan, universitas atau perguruan tinggi maupun dengan perusahaan terus dilakukan oleh PNC. Selain untuk pengembangan program studi, kerjasama juga dilakukan dalam upaya menjalankan sistem pendidikan berbasis produksi (Productions Base Education) di PNC. Saat ini PNC telah melakukan program kerjasama dengan beberapa industri bersekala nasional maupun internasional. Kerjasama tersebut dilakukan untuk mempermudah PNC dalam mengembangakan teknologi yang dibutuhkan industri melalui kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa, selain itu ada beberapa kegiatan lain yang didapat dengan adanya kerjasama dengan indutri maupun lembaga pemerintahanya salah satunya adalah perekrutan tenaga kerja dan magang industri. Beberapa industri yang telah melakukan kerjasama dengan PNC adalah sebagai berikut :Tabel 5.9. Daftar Perusahaan/Industri yang bekerjasama dengan PNC.NoPerusahaanAlamatBentuk Kerjasama

1.PT. WAVIN DUTA JAYA

Jl. R Imam Bonjol (Karawang-Bekasi Km 26,2)

Telp. 021-88333102

Fax. 022-88333108Magang Industri

2.PT. ASTRA OTOPARTS TBK DIVISI WINTEQ

Jl. Raya Jakarta Bogor Km.47 Cibinong Bogor 16192

Telp. 021- 87901713

Fax. 021- 87901704Magang Industri dan Rekruitmen

3.CV. OPATTAN MEKANIKA

Jl.Raya RancaekekMajalaya Km-7 Bandung

Telp. 022-7798375

Fax. 022-7798375Magang Industri

4.PT. TOSO INDUSTRY INDONESIAKawasan EJIP Blok.7G Kav.2-3 Cikarang Selatan Bekasi

Telp. 021-8970011

Fax. 021-8970015Magang Insudtri dan Rekruitmen

5.PT. TRIMITRA MARGANDA UNGGULKomplek PIK Blok-E 166-169 Cakung Jakarta Timur 13940

Telp. 021-46822107

Fax. 021-46822107Magang Industri dan Rekruitmen

6.PT. ALFA MITRA LESTARI

Jln. Industri Selatan Blok. EE-6B Kwsn Industri Jababeka II Cikarang

Tilp. 021-89841280

Fax. 021-89841281Magang Industri

7.PT. TRINDO PRATAMA

Jl.Sekejati No.40 Kiaracondong Bandung

Telp. 022-70700327

Fax. 022-7319143Magang Industri

8.PT. SCHNEIDER ELECTRIC

East Jakarta Industrial Park Plot 48 No.1-2 Lemah Abang Bekasi Jawa Barat 17550Magang Industri

9.PT. Lucky Light Globalindo

Kp. Tegal RT 23 RW 07 Desa Kembang Kuning Kec.Klapa Nunggal Bogor Jawa Barat

Telp. 021-44643252/021-82483874

Fax. 021-82483929Magang Industri

10PT. Elnusa TbkJl.TB Simatupang Kav. 1B Lt.8 Cilandak JakartaSelatan 12560

Telp.021-78830850

Fax.021-78845507Magang Industri

11PT. MARKTEL

Jl. Sanggar Kencana XXVII No.10-12 Komplek Sanggar Hurip Estate Soekarno-Hatta Bandung 40286

Telp.022-7335613/7335622/733522

Fax. 022-7313209Magang Industri

12PT. PETRO OIL TOOLS

Jl. Telesonic Ujung KM 8 No.116 Kadujaya Curug Tangerang Banten 15810

Telp. 021-5901742/08118883360

Fax. 021 5901797Magang Industri

13PT. GEMALA SARANA UPAYAJl.Semper Timur No.3 Cilincing Jakarta 14130

Telp.021-4403068Magang Industri

14.PT.TOYOTA MANUFACTURING INDONESIAJl.Laksamana Yos Sudarso Sunter 2 Jakarta Utara

Telp. 021-6515551 ext2356Magang Industri

15.PT. PAMA PERSADAJl. Tambang Tutupan KM 73 Tanjung Tabalong KALSELMagang Industri

16.PT. SI-HEARTJl. Industri Selatan No.1 Blok QQ9D Cikarang Selatan Bekasi

Telp. 021-89841164

Fax. 021- 89841165Magang Industri

17.CV CIHANJUANG INTI TEKNIKJl. Cihanjuang No.204 Cimahi 40153

Telp. 022-6640814Magang Industri

18.PT. KOMATSU INDONESIAJl. Raya Cakung Cilincing KM 4 Jakarta Utara 14140 Indonesia

Telp. 021-4400570Magang Industri

19.PT. REKAYASA INDUSTRIJl. Kalibata Timur No.1 Jakarta SelatanMagang Industri

20.PT. CIBALIUNG SUMBER DAYA

The Garden Centre 5th floor Suite 5-01 Cilandak Commercial Estate Jl.Raya KKO Cilandak Jakarta Selatan 12560

Telp. 021-7827020

Fax. 021 7827021Magang Industri

21.PT. HOLCIM INDONESIA Tbk

Jl. Ir H Juanda Cilacap 53234 Jawa Tengah

Indonesia PO Box 272 Cilacap

Telp. 0282-541421

Fax.0282 542529Magang Industri

22.CV. LINGGAR JATIJl. Rumono No.3 RT03 RW 01 Jati Sawit Bumiayu Brebes

Telp. 0283 432402Magang Industri

23.PT. PANGAN MAS INTI PERSADAJl. Laut Jawa Cilacap 53213

Telp. 0282 533720;536574

Fax. 0282 536584Magang Industri

24.PT. PERTAMINA RU IV CILACAPJl. Letjen MT Haryono No.77 Cilacap 53221 IndonesiaMagang Industri

25.PT. MESSINDO PUTRA PERKASAJl. Maligi Raya, Lot. D, No. 1B-1C, Kawasan Industri KIIC Karawang Barat- Jawa Barat. IndonesiaRekruitmen

26.PT. TOA GALVA INDUSTRIESJl. Raya Jakarta-Bogor KM.34-35 TaposDepok 16958 Telp. 021 8740809

Fax. 021 8744828Rekruitmen

27.PT. Swakarya Insan Mandiri (SIM)Rekruitmen

28.PT. CCI BintanBintanRekruitmen

29.PT. UNIVERSAL KARYA MANDIRIJln. Jend. Ahmad Yani, Ruko Taman Niaga Blok C, No.5. Batam CenterRekruitmen

30.PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PURWOKERTOJl. Merdeka No.26 PurwokertoMagang Industri

31.PT. PELINDO III CILACAPJl. Laut Jawa Cilacap 53213

Telp. 0282 534651;534213

Fax. 0282 534365Magang Industri

32.CV. BANGKIT TECHNIKJl. MT Haryono Gg. Sepat no.68A

Telp. 0282 545483;546455

Fax. 0282 546077Magang Industri

33.CV. DARUL MAS ABADIJl. MH Thamrin Gg. Melem No.31 Lomanis CilacapMagang Industri

34.CV. SANDAFA FALAHAPerum Taman Patra Indah Blok C1 / 6

Cilacap

Telp. 0282 546526Magang Industri

35.CV. BEBE CORNERJl. Gatot Subroto No. 1 Cilacap

Telp. 0282 5253443Magang Industri

36.CV. NAMORA LAUT BIRU COMPJl. Ketapang Gumilir CilacapMagang Industri

37.Kantor UP3AD CilacapJl. Kauman No.11 Cilacap

Telp. 0282 535908Magang Industri

38.BADAN PERTANAHAN NASIONALJL. Kauman No.12 Cilacap

Telp. 0282 533171Magang Industri

39.BADAN DIKLAT ARSIP DAN PUSDAJl. Jend.Sudirman No.12 Cilacap

Telp. 0282 521183Magang Industri

40.KPU CILACAPJl. MT Haryono No.75 Cilacap

Telp. 0282 533421Magang Industri

44.PT. TRISAKA KOPKARSENTRA UTAMAJl. Ir H Juanda no.114 Cilacap

Telp. 0282 541804Magang Industri

42.KECAMATAN KAWUNGANTENJl. Raya Kawunganten No.196 Kawunganten

Telp. 0282 611889Magang Industri

42.DISHUBKOMINFOJl. MT Haryono No.29 Cilacap

Telp. 0282 534725Magang Industri

41.DISDUKCAPILJl. Kalimantan No.72 Cilacap

Telp. 0282 542683Magang Industri

Sumber : BAAK Politeknik Negeri CilacapPoliteknik Negeri Cilacap juga melakukan kerjasama dengan beberapa SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap guna mengembangkan teknologi dan kualitas SDM yang ada di Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Salah satu kerjasama yang sudah pernah dilaksanakan adalah dengan mengadakan training komputer bagi seluruh Kepala Sekolah Dasar se-Kecamatan Cilacap Tengah pada bulan Februari hingga Maret 2012. Tahun 2013, terdapat beberapa kerjasama dengan stakeholder seperti yang terlihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8.Kerjasama Politeknik Cilacap dengan Perusahaan Industri dalam Bidang Produksi atau RekayasaNoInstansiNama Program/Kegiatan/DokumenAspek Program

1.PLTU CilacapSpray Water SystemProduksi/Rekayasa

2.SMA Budi UtomoParalel PadProduksi/Rekayasa

3.RSI FATIMAH CLPDucting Incinerator RSI Fatimah CilacapProduksi/Rekayasa

4.RSI FATIMAH CLPArraster Grounding RSI Fatimah CilacapProduksi/Rekayasa

5.Pengadaan DISPERINDAGKOP CilacapMesin Pemecah KedelaiProduksi/Rekayasa

6.BPBD Kab. CilacapEWS (Early Warning System)Produksi/Rekayasa

7.Stainless Steel PlateControl Panel Box PLTUProduksi/Rekayasa

8.DISDUKCAPIL KAB CilacapSoftware dan Hardware Sistem Penanganan Dokumen Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. CilacapRekayasa

9.PERTAMINA RU IV CilacapTraffic Light SystemRekayasa

10.Pengadaan DISPERINDAGKOP CilacapAlat Teknologi Tepat Guna (Oven Sale, Sebutret, Penggoreng Kerupuk, Pembuat Tusuk Sate )Rekayasa

11.PLTUTooth Type GasketProduksi/Rekayasa

12.Klinik Darussyifa Slarang, CilacapIncinerator Klinik DarusShifa SlarangProduksi/Rekayasa

13.Disperindag Kab. CilacapPenggorengan Kerupuk TengiriProduksi/Rekayasa

14.DKK Kab. CilacapIncinerator DKK Kab CilacapProduksi/Rekayasa

15.CV WIAN JAYADregger MachineProduksi/Rekayasa

16.RSI FATIMAH CLCPFilter Asap IncineratorProduksi/Rekayasa

17.Untuk Instansi KesehatanNeedle DestroyerRekayasa

Sumber : BAAK Politeknik Negeri Cilacap5.2.6 Penggalangan Beasiswa Untuk Mahasiswa yang Tidak Mampu Secara Ekonomi

Beasiswa beasiswa yang ada di Politeknik Negeri Cilacap, salah satunya didapatkan dari hasil kerjasama dengan instansi instansi pemerintah dan swasta. Beasiswa yang diterima oleh mahasiswa PNC diantaranya PPA & BBM Kopertis VI, Beasiswa Dikti, dan Beasiswa pertamina.

Pertamina sebagai pemberi beasiswa, mempunyai visi tentang CSR yaitu menuju kehidupan lebih baik. Misinya adalah 1) melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang akan memberikan nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan; 2) melaksanakan tanggung jawab korporat dan kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. PPA dan BBM Kopertis merupakan program beasiswa yang dirancang dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Tinggi melalui Kopertis Wilayah IV dengan sasaran mahasiswa berprestasi dan mahasiswa dengan prestasi minimal yang orang tua/walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyusun dan menetapkan anggaran untuk beasiswa bagi mahasiswa dengan kategori mahasiswa berprestasi tetapi tidak mampu.