bab v konsep perencanaan dan perancangan …

47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user V-1 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIK DI JAKARTA SELATAN 5.1 Konsep Perencanaan 5.1.1 Konsep Pelaku Kegiatan A. Pelaku kegiatan 1) Zona Hunian x Penghuni Apartemen x Pengunjung/Tamu dari penghuni apartemen 2) Zona Pengelola x Direktur x Manager Operasional dan Manage Building x Staff Operasional dan Manage Building x Manager HRD x Staff HRD x Manager Sales x Staff Sales x Manager Public Relation x Staff Public Relation x Manager Keuangan x Staff Keuangan 3) Zona Penunjang x Manager x Staff Bagian Kolam renang x Staff Bagian Fitness Center x Staff Bagian Minimarket

Upload: others

Post on 10-May-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-1

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN

DENGAN PENDEKATAN DESAIN BIOPHILIK DI JAKARTA

SELATAN

5.1 Konsep Perencanaan

5.1.1 Konsep Pelaku Kegiatan

A. Pelaku kegiatan

1) Zona Hunian

Penghuni Apartemen

Pengunjung/Tamu dari penghuni apartemen

2) Zona Pengelola

Direktur

Manager Operasional dan Manage Building

Staff Operasional dan Manage Building

Manager HRD

Staff HRD

Manager Sales

Staff Sales

Manager Public Relation

Staff Public Relation

Manager Keuangan

Staff Keuangan

3) Zona Penunjang

Manager

Staff Bagian Kolam renang

Staff Bagian Fitness Center

Staff Bagian Minimarket

Page 2: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-2

Staff Bagian Medical Center

Staff Bagian Restaurant

Staff Bagian Lapangan

Pengunjung Apartemen

Penghuni Apartemen

4) Zona Umum

Receptionist

Manager Front Office

Staff Bagian Informasi

Pengunjung Apartemen

Penghuni Apartemen

5) Zona Service

Cleaning Service

Staff mekanikal elektikal

Petugas Keamanan

Housekeeper

Gardener

Petugas Parkir

Staff Plumbing

5.1.2 Konsep Tipe Unit Hunian Apartemen

Pada Apartemen yang direncanakan ini memiliki beberapa unit hunian, yaitu:

1 BR = 1 kamar tidur 2 BR = 2 kamar tidur 2 BR Deluxe = 2 kamar tidur + 1 kamar pembantu 3 BR = 3 kamar tidur + 1 kamar pembantu

Dalam segi penyediaan fasilitas, apartemen yang direncanakan ini bersifat fully

serviced dan fully furnished, yaitu semua pelayanan mulai dari penyediaan

perabot, cleaning service, laundry, dan pelayanan (room boy) telah disediakan

oleh pihak apartemen.

Page 3: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-3

5.1.3 Konsep Fasilitas dalam Apartemen

Fasilitas pendukung dalam apartemen, antara lain:

A. Fasilitas kesehatan berupa medical center atau apotek

B. Fasilitas food court, café maupun restaurant

C. Fasilitas olahraga berupa kolam renang, jogging track, fitness center, dan

lapangan

D. Fasilitas rekreasi berupa taman dan children playground

E. Fasilitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari berupa minimarket, laundry,

ATM, retail

F. Fasilitas ibadah berupa mushola

5.1.4 Konsep Jumlah Unit Hunian

Berikut ini merupakan perhitungan jumlah unit apartemen:

Luas Site : 20.000 m2

KDB 30% : 6.000 m2

KLB 2,5 : 50.000 m2

Ketinggian Bangunan : 8 lantai KDH 45% : 9.000 m2

Kebutuhan Ruang Perhitungan : 50.000 m2 : 8 lantai = 6.250 m2

Zona Penunjang = 2.570 m2

Zona Service = 1.010 m2

Zona Umum = 4.096 m2

Zona Pengelola = 1.608 m2

Setiap lantai memiliki maksimal luas bangunan sebesar 6.250 m2

Koefisien dasar hijau 45 % diterapkan pada level hunian sehingga maksimal luas bangunan sebesar 2.812 m2

Terdapat 5 level yang diperuntukkan sebagai zona hunian. Tipe hunian Apartemen terdiri dari 1 BR (45 m2), 2 BR (102,7 m2), 2BR Deluxe (89,8 m2), 3 BR (195,5m2) Level 1 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2

1 BR = 984 m2 : 45 m2 = 22 unit 2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit Level 2 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2

2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit 2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit

Page 4: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-4

3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit Level 3 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2

1 BR = 984 m2 : 45 m2 = 22 unit 2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit Level 4 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2

2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit 2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit

3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit Jumlah 1 BR = 72 unit Jumlah 2 BR = 36 unit Jumlah 2 BR Deluxe = 48 unit Jumlah 3 BR = 14 unit Total Jumlah Unit hunian adalah 170 unit

5.2 Konsep Perancangan

5.2.1 Konsep Kegiatan

1) Zona Hunian

a. Konsep Kegiatan Penghuni Apartemen Tabel 5. 1 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Zona Hunian

Zona Ruang

Kegiatan Jumlah Ruang

Nama Ruang Kriteria

Hunian: 1 BR

Istirahat (membaca, nonton TV,

mendengarkan musik, duduk

bersantai)

1 R. Tamu EfisienEfektifPenggunaan Material AlamiAkses visual ke alamTidur 1 R. Tidur

Mandi, berwudhu 1 Kamar MandiMemasak 1 Pantry

Makan 1 R. MakanZona

RuangKegiatan Jumlah

RuangNama Ruang Kriteria

Mengerjakan Pekerjaan

1 R. Kerja

Hunian: 2 BR

Istirahat (membaca, nonton TV,

mendengarkan musik, duduk

bersantai)

1 R. Tamu

Tidur 2 R. TidurMandi, berwudhu 2 Kamar Mandi

Memasak 1 DapurMakan 1 R. Makan

Page 5: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-5

Mengerjakan pekerjaan

1 R. Kerja

Bersantai 1 Balkon

Hunian: 2 BR

Deluxe

Istirahat (membaca, nonton TV,

mendengarkan musik, duduk

bersantai)

1 R. Tamu

Tidur 2 R. TidurMandi, berwudhu 2 Kamar Mandi

Memasak 1 DapurMakan 1 R. Makan

Mengerjakan pekerjaan

1 R. Kerja

Bersantai 1 BalkonTidur 1 R. Tidur PembantuMandi 1 R. Mandi Pembantu

Hunian: 3 BR

Istirahat (membaca, nonton TV,

mendengarkan musik, duduk

bersantai)

1 R. Tamu

Tidur 3 R. TidurMandi, berwudhu 2 Kamar Mandi

Memasak 1 DapurMakan 1 R. Makan

Mengerjakan pekerjaan

1 R. Kerja

Bersantai 1 BalkonTidur 1 R. Tidur PembantuMandi 1 R. Mandi Pembantu

Ruang Komunal

Berbincang-bincang, bersantai, membaca

koran

R. KumpulTaman

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

2) Zona Penunjang

Zona penunjang pada apartemen ini dikategorikan ke dalam 6 bagian yaitu,

fasilitas kesehatan, olahraga, anak, pemenuh kebutuhan sehari-hari, foodcourt

dan ruang terbuka hijau. Berikut ini merupakan analisis kegiatan pada zona

penunjang

Page 6: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-6

1. Fasilitas Kesehatan Tabel 5. 2 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Kesehatan

Kegiatan Penunjang

Kesehatan

Pelaku Kebutuhan Ruang

RegistrasiMenungguPemeriksaan kesehatanAdministrasiPembelian obatLavatory

Receptionist, PasienUmumDokter, PasienKaryawan, umumKaryawan, umumDokter, karyawan, umum

R. ReceptionistR.TungguR. PeriksaR. AdministrasiR. ApotekToilet

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

2. Fasilitas Olahraga Tabel 5. 3 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Olahraga

Kegiatan Penunjang Olahraga Pelaku Kebutuhan RuangKolam Renang

RenangGanti PakaianPenyimpananLavatoryAdministrasi

Penghuni/PengunjungPenghuni/PengunjungKaryawanUmumKaryawan, Penghuni/Pengunjung

Kolam RenangR. Ganti/LokerGudangToilet/kamar mandiR. Administrasi

Fitness Center

Training/FitnessGanti PakaianPenyimpanan LavatoryAdministrasi

Penghuni/PengunjungPenghuni/PengunjungKaryawanUmumKaryawan, Penghuni/Pengunjung

R. FitnessR. Ganti/LokerGudangToilet/kamar mandiR. Administrasi

Futsal/Tenis Bermain Futsal Penghuni/Pengunjung Lapangan Futsal/tenis

Jogging track JoggingIstirahat

UmumUmum

Jogging trackR. duduk outdoor

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

3. Fasilitas Anak Tabel 5. 4 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Anak

Kegiatan Penunjang Anak Pelaku Kebutuhan RuangPlayground Bermain

Megawasi anakPenghuni/PengunjungPenghuni/Pengunjung

PlaygroundR. tunggu

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 7: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-7

4. Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari Tabel 5. 5 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari

Kegiatan Penunjang Kebutuhan Sehari-hari

Pelaku Kebutuhan Ruang

Minimarket/Swalayan

Jual BeliMembayarLoading barangPenyimpananLavatoryIstirahat

Karyawan, UmumKaryawan, UmumKaryawanKaryawan KaryawanKaryawan

R. DisplayR. KasirLoading dockGudangToiletR. Karyawan/Loker

Laundry MencuciMenyetrikaMenjemurPenyimpananLavatory

KaryawanKaryawanKaryawanKaryawanKaryawan

R. CuciR. SetrikaR. MenjemurR. Penyimpanan/LokerToilet

ATM Pengambilan uang

Umum R. Counter

Retail Jual BeliPenyimpananLoading barangLavatory

Karyawan, umumKaryawanKaryawanKaryawan

R. DisplayGudangLoading dockToilet

Ibadah BerwudhuMenaruh sepatuSholatLavatoryPenyimpanan

UmumUmum

UmumUmumKaryawan

R. wudhuRak Sepatu/ penitipan barangMushollaToiletGudang

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

5. Fasilitas Foodcourt Tabel 5. 6 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas Foodcourt

Kegiatan Penunjang Fodcourt Pelaku Kebutuhan RuangMakan/MinumPembayaranHiburanMemasakPersiapanPenyimpananIstirahatMengganti pakaianLavatoryAdministrasiIbadah

Karyawan, umumKaryawan, umumPenampilKaryawanKaryawanKaryawanKaryawanKaryawanKaryawan, umumKaryawanUmum

Bar/Ruang makanKasirPanggungDapurRuang persiapanGudangR. IstirahatR. LokerToiletR. AdministrasiMusholla

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

6. Fasilitas Ruang terbuka hijau Tabel 5. 7 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang pada Fasilitas RTH

Penyediaan Ruang Sifat RTH Kegiatan Pelaku- Taman RT- Roof Garden

- Playground

- Privat- Semi

Publik- Publik

- Interaksi sosial- Interaksi sosial

- Rekreasi/Interaksi

- Penghuni- Penghuni

- Penghuni/Penguj

Page 8: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-8

- Holtikultur- Publik sosial/Bermain

- Edukasi (Menanam)

ung- Penghuni

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

3) Zona Pengelola Tabel 5. 8 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Pengelola Apartemen

Kegiatan Pengelola Pelaku Kebutuhan RuangMelaksanakan Pekerjaan Direktur

Div. Operasional dan Manage BuildingHRDSalesDivisi Keuangan\Divisi PR

R. DirekturR. Staff operasional dan manage buildingR. Staff HRDR. Staff SalesR. Staff KeuanganR. Staff PR

Menerima TamuPenyimpanan pribadiRapat KoordinasiMakan/MinumIstirahatFotocopyIbadahLavatory

Semua KaryawanSemua KaryawanSemua KaryawanSemua KaryawanSemua KaryawanSemua KaryawanSemua KaryawanSemua Karyawan

R. TamuR. LokerR. RapatPantryR. IstirahatR. FotocopyMushollaToilet

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

4) Zona Umum Tabel 5. 9 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Zona Umum

Kegiatan Pelaku Kebutuhan RuangDatang Penghuni, pengunjung,

pegelolaEntranceFront Office

Parkir PenghuniPengunjungPengelola

R. Parkir penghuniR. Parkir pengelolaR. Parkir tamu

Informasi Pengunjung, Pengelola R. InformasiSirkulasi Penghuni, pengunjung,

pengelolaLobby, hall, koridor

Duduk/ Menunggu Penghuni, pengunjung, pengelola

Lounge

Lavatory Penghuni, pengunjung, pengelola

Lavatory

Pulang Penghuni, pengunjung, pengelola

Exit

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

5) Zona Service Tabel 5. 10 Konsep Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Zona Service

Kegiatan Pengelola Pelaku Kebutuhan RuangMemeriksa tanki bahan bakarMemerikasa tanki air bersih/kotorMenjalankan pompaWater treatmentMenjalankan genset

Teknisi Mekanikal dan Elektrikal

R. tanki bahan bakarR. tanki air bersih

R. PompaR. water treatmentR. genset

Page 9: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-9

Memeriksa transformatorMelakukan control terhadap utilitasMemeriksa panelMaintainanceIstirahatRapatPengiriman barang

Lavatory

R. TransformatorR. Kontrol

R. PanelR. Maintainance, bengkel kerjaR. istirahat, cafeteriaR. engineer, house keeperLoading dock, parkir mobil dan motorToilet

Mengontrol dan menjaga keamananTidurLavatory

Petugas keamanan

R. Jaga

R. TidurToilet

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

B. Alur Kegiatan

1) Zona Hunian

Gambar 5. 1 Skema Alur Kegiatan Zona Hunian (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

2) Zona Penunjang

Gambar 5. 2 Alur Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 10: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-10

Gambar 5. 3 Skema Alur Kegiatan pada Fasilitas Olahraga(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 4 Skema Alur Kegiatan pada Area Playground(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 5 Skema Alur Kegiatan pada Area Swalayan(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 6 Skema Alur Kegiatan pada Area Laundry (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 11: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-11

Gambar 5. 7 Skema Alur Kegiatan pada Area ATM(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 8 Skema Alur Kegiatan pada Area Musholla(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 9 Skema Alur Kegiatan pada Area Restaurant(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

3) Zona Pengelola

Gambar 5. 10 Skema Alur Kegiatan Pengelola Apartemen(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 12: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-12

4) Zona Service

Gambar 5. 11 Alur Kegiatan pada Area Service(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

5.2.2 Konsep Besaran Ruang

1) Unit Hunian Tabel 5. 11 Konsep Besaran Ruang Hunian

1 BRNama Ruang Kapasitas Besaran Ruang

R. Tidur 2 orang 10 m2

R. Tamu 4 orang 9,5 m2

Kamar Mandi 1 orang 4,25 m2

Pantry dan Ruang Makan 4 orang 14,3 m2

R. kerja 1 orang 4 m2

Total 45 m2

2 BRNama Ruang Kapasitas Besaran Ruang

R. Tidur 2 orang 20 m2

R. Tidur 2 1 orang 10 m2

R. Tamu 4 orang 13 m2

Kamar Mandi 1 orang 6 m2

Kamar Mandi 2 1 orang 5 m2

Pantry dan Ruang Makan 5 orang 15 m2

Balkon 3 orang 10 m2

R. Kerja 1 orang 9 m2

Total 102,7 m2

2 BR DeluxeNama Ruang Kapasitas Besaran Ruang

R. Tidur 2 orang 20 m2

R. Tidur 2 1 orang 10 m2

R. Tamu 4 orang 13 m2

Kamar Mandi 1 orang 6 m2

Kamar Mandi 2 1 orang 5 m2

Kamar Pembantu 1 orang 9 m2

Kamar Mandi Pembantu 1 orang 4 m2

Pantry dan Ruang Makan 5 orang 15 m2

Balkon 3 orang 10 m2

R. Kerja 1 orang 9 m2

Page 13: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-13

Total 89,8 m2

3 BRNama Ruang Kapasitas Besaran Ruang

R. Tidur 2 orang 20 m2

R. Tidur 2 1 orang 12 m2

R. Tidur 3 1 orang 12 m2

R. Tamu 4 orang 18 m2

Kamar Mandi 1 orang 6 m2

Kamar Mandi 2 1 orang 4,3 m2

Kamar Pembantu 1 orang 9 m2

Kamar Mandi Pembantu 1 orang 4 m2

Pantry dan Ruang Makan 7 orang 30 m2

Balkon 5 orang 27 m2

R. Kerja 2 orang 7,5 m2

Total 195,5 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

2) Unit Penunjang

Tabel 5. 12 Konsep Besaran Ruang Zona Penunjang Restaurant/Cafe

Nama Ruang Kapasitas TotalBar 10 orang 28 m2

R. Makan 100 orang 270 m2

Kasir 2 orang 8 m2

Dapur 10 orang(kapasitas 100-200

porsi makanan)

30 m2

Gudang 2 orang 9,5 m2

R. Administrasi 4 orang 14 m2

R. Ganti Pria 7 orang 19,5 m2

R. Ganti Wanita 5 orang 14 m2

Panggung 5 orang 9 m2

R. Persiapan 7 orang 12 m2

Luas Restaurant 386 m2

Ruang SerbagunaNama Ruang Kapasitas Total

Panggung 6 orang 22 m2

R. Audience 100 orang 118 m2

R. Persiapan 10 orang 20 m2

Gudang 2 orang 9,5 m2

Hall 100 orang 76,5 m2

Toilet Wanita 2 orang 9 m2

Toilet Pria 2 orang 9 m2

Luas Ruang Serbaguna 264 m2

Kolam RenangNama Ruang Kapasitas Total

Kolam Renang 40 orang 636 m2

Kamar mandi wanita 4 orang 108 m2

Kamar mandi Pria 4 orang 84 m2

R. Administrasi 2 orang 10 m2

R. Pompa Reservoir 2 orang 16 m2

Page 14: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-14

R. Water treatment 2 orang 24 m2

Gudang 2 orang 10 m2

Luas Kolam Renang 888 m2

Fitness AreaNama Ruang Kapasitas Total

R. Fitness 20 orang 78 m2

R. Ganti Wanita 4 orang 17,6 m2

R. Ganti Pria 4 orang 17,6 m2

Kamar mandi wanita 4 orang 15 m2

Kamar mandi Pria 4 orang 15 m2

R. Administrasi 2 orang 10 m2

Gudang 2 orang 10 m2

Luas Fitness Area 156 m2

Lapangan Futsal/TenisNama Ruang Kapasitas Total

Lapangan futsal 10 orang 375 m2

Luas Lapangan Futsal/Tenis 375 m2

PlaygroundNama Ruang Kapasitas Total

Playground 30 orang 330 m2

ATMNama Ruang Kapasitas Total

Counter ATM 4 orang 22 m2

MinimarketNama Ruang Kapasitas Total

R. Display 10 orang 63 m2

R. Kasir 2 orang 8,5 m2

R. Loker 4 orang 17,6 m2

R. Administrasi 2 orang 10 m2

Gudang 2 orang 10 m2

Luas Minimarket 104 m2

MushollaNama Ruang Kapasitas Total

Musholla 10 orang 20 m2

R. Wudhu Pria 10 orang 7,85 m2

R. Wudhu Wanita 10 orang 7,85 m2

Toilet wanita 4 orang 9,5 m2

Kamar mandi Pria 4 orang 10,5 m2

Gudang + Rak Sepatu 2 orang 10 m2

Luas Musholla 45,7 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

3) Unit Ruang Umum Tabel 5. 13 Konsep Besaran Ruang Zona Umum

Nama Ruang Kapasitas TotalR. Pimpinan Front Office 3 orang 14 m2

R. Informasi 2 orang 10,5 m2

R. Lobby 10 orang 32 m2

Lounge 15 orang 53 m2

Toilet wanita 4 orang 15 m2

Toilet Pria 4 orang 15 m2

Page 15: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-15

Parkir Penghuni 256 orang 2.640 m2

Parkir Pengunjung 300 orang 945 m2

Parkir Pengelola 30 orang 251,5 m2

Parkir Motor 250 orang 120 m2

Luas Ruang Umum 4.096 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

4) Unit Ruang Service

Tabel 5. 14 Konsep Besaran Ruang Zona Service Nama Ruang Kapasitas Total

R. Tanki bahan bakar 2 orang 24 m2

R. Tanki air bersih 2 orang 24 m2

R. tanki air kotor 2 orang 24 m2

R. Pompa reservoir 2 orang 24 m2

R. Water treatment 2 orang 22 m2

AHU Room 2 orang 15 m2

R. Genset 2 orang 24 m2

Tempat Sampah 2 orang 15 m2

R. Boiler 2 orang 18 m2

R. STP 2 orang 18 m2

Water Chiller 2 orang 15 m2

R. pipa 1 orang 3,6 m2

R. PABX 4 orang 18 m2

R. Transforator 2 orang 6,6 m2

R. Kontrol 2 orang 11,5 m2

R. Panel 2 orang 7 m2

R. Maintance 10 orang 25 m2

Cafetaria 30 orang 82 m2

R. Engineer 20 orang 63 m2

R. House keeper 20 orang 63 m2

Loading dock 6 orang 270 m2

Gudang alat 4 orang 50 m2

Gudang bahan bakar 4 orang 50 m2

Gudang umum 4 orang 50 m2

R. Jaga 2 orang 6,5 m2

R. Tidur 2 orang 9 m2

Toilet 2 orang 6 m2

Laundry 4 orang 60 m2

Toilet 2 orang 6 m2

Luas Ruang Service 1.010 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

5) Unit Ruang Pengelola

Tabel 5. 15 Konsep Besaran Ruang Zona Pengelola Direktur dan General Manager

Nama Ruang Kapasitas TotalDirektur 3 orang 20 m2

General Manager 3 orang 20 m2

Sekretaris 2 orang 10,5 m2

R. Tamu 4 orang 23 m2

Operasional dan Manage Building

Page 16: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-16

Nama Ruang Kapasitas TotalR. Manager 1 orang 9 m2

R. Staff 4 orang 63,5 m2

SalesNama Ruang Kapasitas Total

R. Manager 1 orang 9 m2

R. Staff 4 orang 63,5 m2

KeuanganNama Ruang Kapasitas Total

R. Manager 1 orang 9 m2

R. Staff 4 orang 63,5 m2

HRDNama Ruang Kapasitas Total

R. Manager 1 orang 9 m2

R. Staff 4 orang 63,5 m2

PRNama Ruang Kapasitas Total

R. Manager 1 orang 9 m2

R. Staff 4 orang 63,5 m2

UmumNama Ruang Kapasitas Total

R. Tamu 6 orang 37 m2

R. Loker 30 orang 27 m2

R. Rapat 16 orang 52,5 m2

Pantry 2 orang 12,5 m2

R. Fotocopy 2 orang 12,5 m2

Musholla 10 orang 20 m2

Toilet wanita 4 orang 27 m2

Toilet Pria 4 orang 27 m2

Luas Pengelola 1.698 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Berikut ini merupakan rekapitulasi kebutuhan luas dari zona-zona yang terdapat pada apartemen

Tabel 5. 16 Rekapitulasi Konsep Besaran RuangKebutuhan Ruang Luas Ruang

Zona Hunian 13.887 m2

Zona Penunjang 2.570 m2

Zona Umum 4.096 m2

Zona Pengelola 1.698 m2

Zona Service 1.010 m2

Total 23.261 m2

Sirkulasi 30% 6978 m2

Total 30.239 m2

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 17: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-17

5.2.3 Konsep Persyaratan Ruang

Tabel 5. 17 Konsep Persyaratan Ruang

RuangPersyaratan

Tingkat Privasi

Pencahayaan Penghawaan Pencapaian Suasana Ruang

View

Unit HunianR. Tamu Publik *** * ** ** *R. Tidur Private *** * ** * **K. Mandi Publik * * * ** *

Pantry Private *** * ** *** *Balkon Publik ** ** * *** **

R.Makan Publik *** * * ** **Dapur Publik * * * *** *

R. Tidur Pembantu

Private * * * * *

K. Mandi Pembantu

Private * * * * *

Zona Penunjang KesehatanR.

ReceptionistSemi

Private* * ** *** *

R. Tunggu Publik *** * ** ** ***R. Periksa Private *** * * * *

R. Administrasi

Semi Publik

* * ** *** *

R. Apotek Semi Publik

* * * ** *

Toilet Publik * ** ** *** *Zona Penunjang Olahraga : Kolam Renang

Kolam Renang

Publik ** ** ** *** ***

R. Ganti/Loker

Semi Private

* * * ** *

Kamar mandi

Private * * ** ** *

R. Adimistrasi

Semi Publik

* * ** *** **

Zona Penunjang Olahraga : Fitness AreaR. Fitness Publik *** * ** ** ***

R. Ganti/Loker

Private * * * ** *

Gudang Semi Private

* * * *** *

Toilet Private * * ** ** *R.

AdministrasiSemi

Publik* * ** *** **

Zona Penunjang Olahraga : Futsal dan TenisLapangan

FutsalPublik *** ** ** *** ***

Zona Penunjang Olahraga : Jogging trackJogging track Publik ** ** ** *** ***

Page 18: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-18

R. Duduk outdoor

Publik ** ** ** *** ***

Zona Penunjang Anak: PlaygroundPlayground Publik ** ** ** *** ***R. tunggu Publik ** ** ** *** ***

Zona Penunjang Kebutuhan sehari-hari: MinimarketR. Display Publik *** * ** *** **R. Kasir Semi

Publik* * ** *** *

Loadingdock

Private ** ** * ** *

Gudang Private * * * *** *R. Karyawan Private * ** * * *

Toilet Private * ** * *** *Zona Penunjang Kebutuhan sehari-hari: Laundry

R. Cuci Semi Private

* ** ** *** *

R. Setrika Private * * * *** *R. Jemur Private ** ** * *** *

R. Penyimpanan

Private * * * *** *

R. Administrasi

Semi Publik

* * ** ** *

Gudang Private * ** * *** *Toilet Private * ** * *** *

Zona Penunjang Kebuthan sehari-hari: ATMCounter

ATMPublik * * ** *** *

Zona Penunjang Kebuthan sehari-hari: RetailR. Display Publik *** * ** *** *

Gudang Private * * * *** *Loading

dockSemi

Private* * ** *** *

Toilet Publik ** ** * *** *Zona Penunjang Kebuthan sehari-hari: Ibadah

R. Wudhu Publik ** ** ** ** *Rak Sepatu Publik * ** * ** *Musholla Publik *** ** ** * **

Toilet Publik ** ** * *** *Gudang Semi

Private* ** * *** *

Zona Penunjang Kebuthan sehari-hari: FoodcourtR. Makan Publik *** * ** * ***

Kasir Semi Publik

* * ** ** *

Dapur Private * ** * *** *R. persiapan Private * * * ** *Panggung Semi

Publik* * ** *** **

R. Loker Private * * * *** *Toilet Publik ** ** * *** *

Page 19: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-19

R. Administrasi

Semi Private

* * * ** *

Musholla Publik *** ** * * **RTH

Taman tematik

Publik ** ** ** *** ***

Taman RT Semi Publik

** ** ** ** ***

Green Wall Publik ** ** * * ***Roof Garden Semi

Publik** ** ** ** ***

Holtikultur Publik ** ** * ** ***Zona Umum

Entrance Publik *** * ** *** ***Front Office Publik * * ** ** **

Parkir Penghuni

Publik *** ** ** *** *

Parkir Pengunjung

Publik *** ** ** *** **

Parkir Pengelola

Publik *** ** ** *** *

R. Informasi Publik * * * * *Lobby Publik *** * ** *** ***Hall Publik *** * ** *** ***

Koridor Publik *** * * ** **Lounge Publik *** * ** ** **

Lavatory Publik * ** * *** *Exit Publik ** ** ** *** *

Zona PengelolaR. Direktur Private *** * ** * **

R. Staff Operasioanl

Private *** * ** * **

R. Staff HRD

Private *** * ** * **

R. Staff Sales

Private *** * ** * **

R. Staff PR Private *** * ** * **R. Staff

KeuanganPrivate *** * ** * **

R. Tamu Publik *** * ** * **R. Rapat Semi

Publik* * * * *

R. Loker Private * * * *** *Pantry Semi

Publik* * * *** *

R. Fotocopy Publik * * * *** *Gudang Private * ** * *** *

Musholla Publik *** ** * * **Toilet Publik * ** * *** *

Zona ServiceR. Tanki Private * ** ** *** *

Page 20: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

it

V-20

Bahan BakarR. Tanki Air

BersihPrivate * ** ** *** *

R. Pompa Private * * ** *** *R. Genset Private * * ** *** *

R. Trasformator

Private * * ** *** *

R. Water Treatment

Private * ** ** *** *

R. Kontrol Private * ** ** *** *R. Panel Private * * ** *** *

R. Maintainence

Private * ** ** *** *

Cafetaria Publik *** ** ** *** *R. Engineer Private * * ** *** *

Toilet Publik * ** ** *** *R. Jaga Private *** ** ** *** **R. Tidur Private * ** * * *

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

5.2.4 Konsep Hubungan Ruang

1) Zona Hunian

A. Pola Hubungan Ruang

Gambar 5. 13 Hubungan Ruang Hunian tipe 1 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 12 Hubungan Ruang Hunian tipe 2 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 15 Hubungan Ruang Hunian tipe 3 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 14 Hubungan Ruang Hunian tipe 2 BR Deluxe

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 21: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-21

B. Konsep Penerapan Pola Desain Biophilik pada Zona Hunian

Berikut ini merupakan beberapa pola dari desain biophilik yang telah dipilih atas

kemampuan dalam memberikan efek terapi/mengurangi stress berdasarkan hasil

analisa pada bab 4. Tidak hanya itu, pemilihan pola yang akan diterapkan ini pun

berdasarkan kemungkinan dapat diaplikasikannya pola tersebut dalam sebuah unit

hunian.

Tabel 5. 18 Pola yang akan diterapkan pada Unit HunianNo. Pola Desain

BiophilikBentuk Penerapan Indikator

1. Koneksi Visual dengan Alam

Green wallAliran airAkuariumVegetated roofTaman

Desain mampu mendukung terjadinya koneksi visual dengan alam setidaknya 5-20 menit per hariMampu menarik perhatian danmampu membangkitkan semangat atau menenangkanMenghadirkan peluang ruang untuk berada dekat dengan ruang hijauDiterapkan pada ruang yang paling sering dilalui oleh pengguna

2. Koneksi Non-Visual dengan Alam

Wangi bungaSuara burung

Memiliki kemudahan akses dari satu atau beberapa lokasi untuk memperoleh koneksi non-visual dengan alam setidaknya 5-20 menit per hariDesain koneksi visual dan non-visual dapat dirasakan secara bersamaan untuk memaksimalkan dampak positif bagi kesehatan.

3. Thermal & Variasi Aliran Udara

Pencahayaan alamiBayangan Orientasi bangunanHVACCross ventilation

Perancangan fitur yang mampu memudahkan pengguna dalam beradaptasi dan memodifikasi kondisi termal seiring dengan perubahan lingkungan.Memanfaatkan sinar matahari dan angin melalui bukaan

4. Air Water wallAkses visual terhadap air hujanKolam

Memprioritaskan penggunaan elemen air yang dapat dirasakan oleh berbagai inderaPemberian bayangan pada air, penggunaan permukaan yang dapat memantulkan sinar matahari, dan mengurangi luasan permukaan air yang terpapar sinar matahari secara langsungKualitas suara dan kelembaban yang ditimbulkan oleh air sesuai dengan standar kenyamanan

Page 22: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-22

5. Koneksi Material dengan Alam

Penggunaan material alami atau material yang menyerupai material alami

Kuantitas bahan dan warna harus ditentukan berdasarkan pada fungsi ruang

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Tabel 5. 19 Penerapan Pola Desain Biophilik berdasarkan Tipe Unit Hunian Tipe Unit Hunian Jumlah Pola

yang diterapkan

Pola Desain Biophilik yang diterapkan

1 BR 3 Koneksi visual terhadap alamThermal & Variasi Aliran UdaraKoneksi Material dengan Alam

2 BR 4 Koneksi visual terhadap alamKoneksi non-visual terhadap alam Thermal & Variasi Aliran UdaraKoneksi Material dengan Alam

2 BR Deluxe 4 Koneksi visual terhadap alamKoneksi non-visual terhadap alam Thermal & Variasi Aliran Udara

AirKoneksi Material dengan Alam

3 BR 5 Koneksi visual terhadap alamKoneksi non-visual terhadap alam Thermal & Variasi Aliran Udara

AirKoneksi Material dengan Alam

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Dari ke-5 pola desain biophilik yang ada, penerapan pola ke dalam unit hunian

didasari oleh hirarki tipe unit hunian dan besaran unit. Semakin tinggi tipe unit

hunian maka semakin lengkap pula pola desain biophilik yang akan diaplikasikan

pada unit hunian.

Konsep Unit Hunian

1 BR

Pada tipe ini (Gambar 5.16), elemen yang diaplikasikan adalah koneksi visual

terhadap alam. Penghuni dapat menikmati koneksi visual terhadap tanaman melalui

jendela transparan. Jendela pada ruang ini bukan jendela mati, sehingga penghuni

mampu membuka jendela untuk memanfaatkan penghawaan alami pada ruangan.

Elemen selanjutnya adalah penggunaan material alami pada ruangan. Lantai dan

furniture pada ruangan didesain menggunakan material kayu.

Page 23: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-23

2 BR

Pada tipe 2 BR (Gambar 5.17), terdapat 4 elemen yang diaplikasikan pada ruang ini

yaitu koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam, air,

penggunaan material alami, penerapan thermal dan variasi aliran udara. Perbedaan

pengaplikasian elemen desain biophilik dengan tipe 1 BR beraada pada koneksi non-

visual terhadap alam dan elemen air. Pada ruang ini terdapat jendela pintu yang

memiliki akses ke balkon sehingga penghuni tidak hanya dapat menikmati secara

visual saja namun dapat berkontak langsung dengan tanaman.

2 BR Deluxe

Pada tipe 2 BR Deluxe (Gambar 5.18), terdapat 4 elemen yang diaplikasikan yaitu

koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam, penggunaan

material alami, thermal dan variasi aliran udara. Perbedaan dari tipe sebelumnya

adalah pada elemen air.

3 BR

Pada Tipe 3 BR (Gambar 5.19), keseluruhan pola desain biophilik diaplikasikan pada

tipe ini yaitu koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam,

thermal, air dan penggunaan material alami.

Gambar 5. 16 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 1 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 24: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-24

Gambar 5. 17 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 2 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 25: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-25

Gambar 5. 18 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 2 BR Deluxe(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

V-25

Gambar 5. 19 Sketsa Desain Penerapan Pola Desain Biophilik pada Tipe Unit Hunian 3 BR(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 26: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-26

2) Antar Zona

A. Pola Hubungan Ruang

B. Konsep Penerapan Desain Biophilik pada Antar Zona Tabel 5. 20 Pola Desain Biophilik yang diterapkan pada Zona Umum

No. Pola Desain Biophilik

Bentuk Penerapan Indikator

1. Koneksi Visual dengan Alam

Green wallAliran airAkuariumVegetated roofTaman

Desain mampu mendukung terjadinya koneksi visual dengan alam setidaknya 5-20 menit per hariMampu menarik perhatian dan mampu membangkitkan semangat atau menenangkanMenghadirkan peluang ruang untuk berada dekat dengan ruang hijauDiterapkan pada ruang yang paling sering dilalui oleh pengguna

2. Koneksi Non-Visual dengan Alam

HoltikulturaSimulasi digital suara alamWangi bungaSuara burungVentilasi alami

Memiliki kemudahan akses dari satu atau beberapa lokasi untuk memperoleh koneksi non-visual dengan alam setidaknya 5-20menit per hari

Gambar 5. 20 Pola Hubungan Antar Zona(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 27: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-27

No. Pola Desain Biophilik

Bentuk Penerapan Indikator

3. Stimuli non-ritmik Tata lanskap dan kebun

Pemilihan jenis tanaman yang mampu menarik kehadiran serangga Memiliki akses yang mudah dicapai secara visual

4. Thermal & Variasi Aliran Udara

Pencahayaan alamiBayangan Orientasi bangunanHVACCross ventilation

Perancangan fitur yang mampu memudahkan pengguna dalam beradaptasi dan memodifikasi kondisi termal seiring dengan perubahan lingkungan.Memanfaatkan sinar matahari dan angin melalui bukaan

5. Air Water wallAkses visual terhadap air hujanKolam

Memprioritaskan penggunaan elemen air yang dapat dirasakan oleh berbagai indera

6. Koneksi Material dengan Alam

Penggunaan material alami atau material yang menyerupai material alami

Kuantitas bahan dan warna harus ditentukan berdasarkan pada fungsi ruang

7. Bentuk dan Patra Biomorphic

Bentuk bangunanDindingPlafond

Mampu menarik perhatian dan meningkatkan konsentrasiDigunakan sebagai komponen dekoratif atau digunakan pada komponen strukturPenggunaan pola pada pengaturan sistem struktur (misalnya kolom berbentuk seperti pohon), bentuk bangunan, dinding atau plafond, bentuk furniture, maupun lorong

8. Cahaya yang Dinamis

Cahaya matahari langsungCahaya matahari dari berbagai sudut

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Berdasarkan pola hubungan ruang, zona yang paling banyak memiliki hubungan

dengan zona lain adalah zona umum dan sirkulasi vertikal sehingga kedua zona

inilah yang akan menjadi penekanan dalam penerapan pola desain biophilik. (Tabel

5.20) merupakan pola desain biophilik yang akan diterapkan pada zona umum dan

sirkulasi vertikal.

Lokasi penerapan pola desain biophilik ini yang berada pada akses menuju ruang

sirkulasi vertikal adalah ketika pengguna ingin mengakses lift, terdapat interval

waktu dalam menunggu lift sebesar 80-100 detik. Hal inilah yang hendak

Page 28: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-28

dimanfaatkan agar pengguna dapat menikmati koneksi dengan alam ketika

menunggu.

Dalam penerapan pada sirkulasi vertikal, desain biophilik tidak hanya memfasilitasi

untuk terjadinya hubungan manusia dengan alam saja, tetapi dengan antar manusia

juga. Oleh karena itu, dalam apartemen ini terdapat 3 buah lift yang akan melayani

seluruh lantai dan tidak terdapatnya privat akses yang langsung menuju ke dalam

unit hunian. Hal itu dimaksudkan untuk memungkinkan adanya kontak antar

penghuni selama perjalanan dari lift menuju unit hunian.

5.2.5 Konsep Site Terpilih

Site yang terpilih menjadi lokasi site Apartemen dengan pendekataran desain

biophilik adalah site yang berada di Jl. Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kondisi eksisting site, sebagai berikut:

a. Site terletak di Jl. Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan.

b. Bentuk site berupa persegi panjang dan memiliki luas site sebesar 2,7

hektar dengan bentuk dan ukuran

c. Lingkungan sekitar site berupa perkantoran, apartemen dan pemukiman

warga

d. Lokasi sangat strategis, memiliki pencapaian yang mudah

e. Terletak di perempatan jalan sehingga memiliki 2 akses jalan

Gambar 5. 21 Bentuk dan Ukuran Site Terpilih

(Sumber: Google earth, 2016) Gambar 5. 22 Kondisi Eksisting Site Terpilih(Sumber: Google street view dan Dokumentasi Pribadi, 2016)

Page 29: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-29

f. Batas-batas site terpilih:

Batas Utara : Apartemen

Batas Timur : Pemukiman Warga

Batas Selatan : Jl. Lebak Bulus 1

Batas Barat : South Quarter

g. Peraturan Bangunan

Peruntukkan lahan yaitu sebagai Zona Perumahan Vertikal KDB

Rendah, Perumahan KDB Rendah dan Zona Taman Kota

Menurut Perda Nomor 1 tahun 2014

Site berada di Cilandak pada zona 06.060.R.10.b dimana memiliki

ketentuan RDTR sebagai berikut:

- Koefisien Dasar Bangunan : 30%

- Koefisien Lantai Bangunan : 2,5

- Ketinggian Bangunan : 8 lantai

- Koefisien Dasar Hijau : 45%

- Koefisien Tapak Basement : 40

5.2.6 Konsep Pengolahan Site

A. Pencapaian

Pencapaian terhadap site terpilih pada alternative 4 (Jl. Lebak Bulus 1)

sebagai pencapaian utama dan alternative 1 (Jl. Kaimun Jaya) (Gambar 5.23)

sebagai pencapaian sekunder dengan pertimbangan sebagai berikut:

Kemudahan akses dan ketersediaan jalan yang lebar. Jalan Lebak Bulus 1 pun

berada tidak jauh dari Jl. TB Simatupang dan sering dilalui oleh pengguna

jalan

Jl. Lebak Bulus 1 memiliki lebar jalan yang cukup untuk dilewati segala jenis

kendaraan dan didukung oleh Jl. Kaimun Jaya

Berdasarkan pertimbangan di atas, Jl. Lebak Bulus 1 terpilih sebagai main

entrance. Jl. Kaimun Jaya memiliki akses langsung menuju Jl. TB

Simatupang, namun lebar jalan cenderung sempit sehingga Jl. Kaimun Jaya

dipilih sebagai side entrance

Page 30: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-30

Gambar 5. 23 Sirkulasi pada Bangunan (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Gambar 5. 24 Respon Bangunan terhadap View (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

B. View

Untuk merespon analisa view dari luar maupun view ke dalam bangunan, maka

hasil dari analisa peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 5.24)

dengan bentuk massa bangunan tersebut, setiap unit hunian yang berada pada

Page 31: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-31

level 3 hingga level 8 masing-masing memiliki view ke arah luar maupun ke arah

taman.

C. Kebisingan dan Klimatologi

Untuk merespon analisa bangunan terhadap kebisingan, maka hasil dari analisa

peletakkan zoning pada tapak sebagai berikut (Gambar 5.25). Dalam merespon

analisa angina, maka massa bangunan disusun selang-seling sehingga

memungkinkan adanya cross ventilation. Pada bagian void di tengah massa

bangunan, terdapat kolam pada lantai dasar guna memfilter udara dan

menciptakan iklim mikro bangunan sehingga dapat meminimalisir udara panas.

Barrier tanaman yang diletakkan pada sisi-sisi luar bangunan berfungsi sebagai

penghalang panas, kebisingan dan sebagai filter udara. Ketinggian bangunan per

lantainya dirancang setinggi 5 meter dengan pertimbangan ruang untuk sirkulasi

udara dan ruang penetrasi sinar matahari agar dapat menjangkau ke seluruh sudut

bangunan.

Gambar 5. 25 Pengembangan Bentuk Dasar Segi Enam pada Massa yang Direncanakan

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 32: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-32

5.2.7 Konsep Bentuk dan Gubahan Massa

Dilihat dari karakteristiknya, bentuk dasar ruang yang berasal dari bentuk

alam dan memiliki bentuk paling efisien dari segi ruang dan bahan bangunan

adalah segi enam. Bentuk segi enam memiliki kelebihan yaitu ketika masing-

masing dari bentuk tersebut disusun, mereka saling mengisi satu sama lain

sehingga tidak ada ruang yang tersisa. Selain itu, segi enam memiliki

kekuatan yang kokoh apabila dijadikan struktur.

Dalam konsep ini bentuk segi enam akan mengalami transformasi bentuk

dengan cara menduplikasi, menggabungkan, mengurangi dan menambahkan

bentuk hingga tercapai bentuk yang sesuai dengan kriteria. Pada (Gambar

6.26), bentuk dasar segi enam diperbanyak hingga 3 buah lalu tercipta sebuah

bentuk baru. Bentuk inilah digunakan sebagai dasar dari pengembangan

bentuk selanjutnya. Bentuk yang diciptakan dibuat berbeda dan saling

mengisi antara satu dengan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar ketika bentuk

tersebut disusun secara vertikal dapat menciptakan ruang-ruang baru yang

dapat dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau. Perbedaan bentuk juga dapat

memberikan lebih banyak sudut pandang dari dalam bangunan dan

memberikan kesan dinamis.

Pada (Gambar 5.27), modul yang telah terbentuk kemudian disusun secara

berselang seling dan terjadi penambahan kolom struktur dan core. Dalam

penyusunan modul secara vertikal, terdapat beberapa bagian yang mengalami

pengurangan bentuk pada setiap lantainya, ruang inilah yang kemudian akan

dimanfaatkan sebagai taman. Adanya taman-taman ini yang dapat dinikmati

dari masing-masing unit hunian ini mampu menciptakan suasana lebih dekat

dengan alam sehingga penghuni dapat merasakan seperti tinggal pada rumah

tapak. Pada bagian fasad, untuk mempertegas bentuk horizontal pada massa

bangunan maka terdapat penambahan skin yang melingkari massa bangunan.

Page 33: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

V-33

Gambar 5. 26 Pengembangan Bentuk Dasar Segi Enam pada Massa yang Direncanakan(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

V-33 Gambar 5. 27 Bentuk Gubahan Massa pada Apartemen

(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 34: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-34

5.2.8 Konsep Struktur Bangunan

Berikut ini merupakan konsep struktur bangunan pada Apartemen yang direncanakan, yaitu:

a. Upper Structure (Atap) : Jenis struktur yang akan diaplikasikan pada

struktur atap direncanakan menggunakan struktur beton bertulang. Atap

pada level 1 hingga level 7 difungsikan sebagai green roof dan atap pada

level 8 difungsikan sebagai peletakkan utilitas seperti roof tank, penangkal

petir, dan rumah lift.

b. Super Structure : Super Structure yang akan diterapkan pada level 1 hingga

level 8 menggunakan kolom, balok, dinding dan plat lantai yang merupakan

beton precast serta penggunaan sistem core wall. Pada bagian basement,

struktur kolom, balok, dan plat lantai yang digunakan berbahan cor beton.

c. Sub Structure : Pondasi struktur yang akan digunakan pada bangunan ini

adalah pondasi tiang pancang.

Material

1 : Pada bagian lantai dasar, material yang digunakan adalah beton precast

(Gambar 5.29). Pengaplikasian beton precast pada lantai ini berada pada

dinding, kolom, tangga dan balok.

2 : Pada lantai 2 hingga lantai 8 yang merupakan zona hunian, material struktur

yang digunakan adalah M-system (Gambar 5.28). Pengaplikasian M-system

pada struktur bangunan dapat berupa dinding, lantai, dan tangga. Pada

bagian kolom dan balok tetap menggunakan beton precast.

Gambar 5. 29 Beton Precast(Sumber:www.globalquake.org)

Gambar 5. 28 Bentuk M-system pada Dinding, Tangga dan Lantai

(Sumber:www.m-systemindonesia.com)

Page 35: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

V-35

5.2.9 Konsep Tampilan Bangunan A. Interior

Pada interior bangunan, berikut ini konsep interior bangunan:

a. Dinding

Dalam menunjang penerapan desain biophilik, penambahan unsur alam pada

dinding seperti green wall, ornament material alam, dan lukisan patra biomorphic

dalam meningkatkan kesan alami dan dapat menurunkan tekanan darah diastolic,

meningkatkan kreativitas dan meningkatkan kenyamanan. Kesan alami pada

dinding pun dapat dihadirkan melalui finishing dinding yang mengekspose material

secara jujur, seperti dinding batu bata ekspose, beton ekspose, bamboo, batu kali

dan guratan-guratan kayu.

Penggunaan dinding kaca pada ruang dalam mampu menjadi jembatan dalam

koneksi visual terhadap alam. Penerapan dinding transparan di dekat ruang hijau

dapat menciptakan suasana yang menyatu dengan alam. Selain itu, dinding

transparan juga dapat memaksimalkan cahaya matahari yang masuk ke dalam

bangunan. Dinding transparan dapat diterapkan pada zona umum.

b. Lantai

Dalam menentukkan bahan lantai perlu adanya penyesuaian dengan fungsi

ruang dan suasana ruang yang hendak diciptakan. Bahan yang dapat digunakan

sebagai lantai antara lain seperti keramik, tegel, marmer, parket kayu, semen dan

vynil (Gambar 5.30). Dalam zona hunian, lantai yang digunakan dapat berupa

keramik ataupun parket kayu guna menciptakan kesan hangat. Untuk bagian

sirkulasi dapat menggunakan keramik maupun lantai semen. Penggunaan lantai

semen memberikan kesan lebih natural. Pada zona umum dapat menggunakan

keramik ataupun marmer untuk memberikan kesan mewah dan marmer memiliki

motif alami. Penggunaan fractal alami pada lantai pun dapat diterapkan pada

penggunaan tegel motif. Tegel motif dapat digunakan sebagai ornament pada lantai

toilet.

Gambar 5. 30 Material pada Lantai(Sumber: www.galeriarsitektur.com, 2016)

Page 36: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-36

B. Eksterior

a. Dinding

Pada bagian dinding eksterior, penggunaan material alami dan bentuk alam pada

ornamentasi bangunan sangat berpengaruh dalam penerapan pola koneksi material

alam dan bentuk biomorphic dalam konsep Biophilic Design pada bangunan.

Dalam mewujudkannya, dinding pada bagian luar bangunan dapat menggunakan

green wall berupa tanaman rambat.

b. Atap

Berdasarkan struktur atap yang digunakan pada bangunan, yaitu atap datar dimana

ruang datar yang tercipta dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang fungsional yaitu

taman sebagai ruang publik.

C. Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan konsep lanskap eksisting, bentuk dan struktur maka terciptalah ruang-

ruang kosong pada atap bangunan yang kemudian akan dimanfaatkan sebagai ruang

terbuka hijau. Berikut ini merupakan prinsip, lokasi dan elemen yang ada ruang

terbuka hijau.

Penyediaan RTH pada Bangunan

Terdapat 2 prinsip dalam penyediaan ruang terbuka hijau pada bangunan

apartemen ini, yaitu:

- RTH Dasar

RTH dasar ini merupakan ruang terbuka hijau yang berada pada lantai dasar

bangunan. Fungsi dari ruang terbuka hijau ini antara lain sebagai tempat

bersantai, bermain, jogging, bersosialisasi, mengadakan event, dan berkebun.

Berikut ini merupakan perhitungan luas RTH dasar pada bangunan apartemen.

Luas site = 27.000 m2

KDH = 45%

Luas RTH = 27.000 m2 x 45% = 12.150 m2

Jadi, luas ruang terbuka hijau pada bangunan apartemen memiliki luas minimal

12.250 m2

- RTH berdasarkan Jumlah Penduduk

Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, setiap unit

lingkungan dengan jumlah penduduk 250 jiwa harus memiliki 1 Taman RT

Page 37: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-37

dengan luas minimal 250 m2 yang berada pada radius kurang dari 300 m dari

unit-unit apartemen yang dilayani. Luas area yang ditanami tanaman (ruang

hijau) minimal seluas 70% - 80% dari luas taman. Berikut ini perhitungan

penyediaan ruang terbuka hijau vertikal pada bangunan apartemen.

Jumlah unit:

1 BR = 2 orang x 72 unit = 144 orang

2 BR = 3 orang x 36 unit = 108 orang

2 BRD = 4 orang x 48 unit = 192 orang

3 BR = 5 orang x 14 unit = 70 orang

Jumlah perkiraan penghuni yaitu 514 orang. Jika setiap 250 orang = 1 Taman

RT, maka dengan jumlah penghuni 514 orang dibutuhkan 2 Taman RT.

Lokasi Ruang terbuka Hijau

Lokasi ruang terbuka hijau pada bangunan apartemen terdapat pada bagian dasar dan

tersebar pada bagian vertikal. Setiap unit hunian memerlukan adanya koneksi visual

terhadap alam. Oleh karena itu, keberadaan ruang terbuka hijau secara vertikal di

setiap lantainya wajib ada. Pada atap lantai 3, seluruh ruang digunakan sebagai ruang

terbuka hijau. Hal ini ditujukan bagi penghuni agar memiliki kemudahan akses

menuju taman. Besaran ruang terbuka hijau juga didasari oleh unit hunian apartemen

yang akan difasilitasinya. Di setiap lantainya keberadan ruang terbuka hijau memiliki

luasan lebih dari 30% dari masing-masing luas lantai.

Penerapan Elemen Lanskap pada Ruang Terbuka hijau

Pada pola desain biophilik, penerapan elemen-elemen alami pada bangunam penting

adanya karena mampu memberikan efek terhadap psikologis terhadap pengguna.

Elemen-elemen yang akan digunakan pada lanskap antara lain tanaman, batuan, air,

tempat duduk, dan kontur. Semakin beragam elemen yang digunakan pada sebuah

lanskap maka akan semakin baik bagi penggunanya. Dalam perancangan ini,

penerapan elemen-elemen lanskap terhadap ruang terbuka hijau yang ada pada

bangunan akan dipilih berdasarkan ukuran ruang terbuka hijau dan tipe unit hunian

apartemen yang diwadahi. Semakin luas ruang terbuka hijau tersebut maka semakin

lengkap pula elemen yang akan diterapkan di dalamnya.

Page 38: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-38

5.2.10 Konsep Sistem Utilitas Bangunan A. Sistem Pencahayaan Bangunan

Berikut ini merupakan konsep mengenai sistem pencahayaan yang diterapkan pada

bangunan Apartemen dengan Pendekatan Desain Biophilik di Jakarta Selatan,

sebagai berikut:

Pencahayaan alami dioptimalkan pada pemasukan cahaya matahari melalui jendela

maupun bidang transparan pada sisi samping bangunan (Gambar 5.32). Penggunaan

pencahayaan alami dilakukan pada seluruh permukaan terluar dari bangunan.

Pengaturan besaran bukaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ruang.

Kontrol cahaya dapat menggunakan secondary skin. Penerapan pencahayaan buatan

pada bangunan yaitu penggunaan lampu LED.

5.2.10 Konsep Sistem Utilitas Bangunan

Gambar 5. 31 Konsep Penyedian Ruang Terbuka Hijau(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 39: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-39

B. Sistem Penghawaan Bangunan

Sistem penghawaan yang digunakan pada apartemen dengan pendekatan desain

biophilik adalah sebagai berikut:

Pemanfaatan penghawaan alami melalui jendela dan bukaan dengan penambahan

barrier maupun secondary skin sebagai filter udara dan pengontrol panas matahari

yang masuk ke dalam bangunan.

Penggunaan plafon yang tinggi guna menyediakan ruang pertukaran udara lebih

besar pada ruangan sehingga suhu di dalam ruangan lebih terasa sejuk.

Menghadirkan kolam di sekitar bangunan untuk menciptakan iklim mikro pada

bangunan.

AC central dapat digunakan pada zona umum dan penunjang agar suhu dari

ruang-ruang tersebut memiliki besaran suhu yang sama serta lebih mudah dalam

pengaturannya.

AC split dapat digunakan di unit-unit apartemen agar dapat disesuaikan dengan

kebutuhan masing-masing penghuni.

Exhaust Fan dapat digunakan pada zona service dan pada dapur restaurant yang

membutuhkan pertukaran udara.

C. Sistem Penyediaan Air Bersih Sistem penghawaan yang digunakan pada apartemen dengan pendekatan desain

biophilik adalah sistem tangki atap sebagai sistem pendistribusian air bersih.

Sumber air pada bangunan ini berasal dari PDAM, air daur ulang dan sumur.

Sistem penghawaan yang digunakan pada apartemen dengan pendekatan desainnghawaan yang digunakan pada apartemen dengan pen

Gambar 5. 32 Penghawaan Alami dan Penghawaan Buatan pada Bangunan Apartemen(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 40: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-40

D. Sistem Pengolahan Air Buangan Dalam sistem pengolahan air buangan, sistem utilitas air buangan dibedakan

menjadi 3 yaitu air yang berasal dari toilet, air limbah pantry atau restaurant dan

air hujan. Berikut ini merupakan sistem yang digunakan dalam pengelolaan air

kotor (Gambar 5.34).

a. Air buangan dari wastafel, toilet dan air hujan akan disalurkan melalui pipa-

pipa menuju grey water tank yang kemudian melewati proses filter dan

dipompakan kembali ke saluran air bersih yang dapat dimanfaatkan sebagai

sumber air untuk flushing toilet, air untuk membersihkan lantai, menyiram

tanaman dan sprinkler pemadam kebakaran.

b. Air limbah pantry dan restaurant yang mengandung lemak disalurkan ke bak

penangkap lemak, kemudian disalurkan ke riol kota.

Gambar 5. 33 Sistem Sanitasi Air(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 41: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-41

E. Sistem Pengolahan Sampah Sistem pengelolaan sampah pada bangunan Apartemen yang akan direncakanan

adalah sebagai berikut (Gambar 5.35).

Penyediaan tempat sampah organik dan anorganik pada setiap unit hunian

Sampah anorganik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service

untuk dikumpulkan dan dibuang menuju tempat pembuangan akhir (TPA)

Sampah organik dari setiap unit hunian diangkut oleh cleaning service

dimana setiap satu bak sampah mendapatkan reward 1 keping bambu yang

Gambar 5. 34 Skema Sistem Distribusi Air(Sumber: Analisis Pramarti, 2016)

Pengolahan Sampah

Gambar 5. 35 Skema Sistem Pengolahan Sampah(Sumber: Analisis Pramarti, 2016)

Page 42: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-42

dikemudian hari dapat ditukarkan dengan kantung belanja, tempat minum,

bibit tanaman atau benda-benda lain yang ramah lingkungan.

Sampah organik yang didapatkan dari tiap unit hunian kemudian diolah

menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk pupuk pada tanaman

yang ada di apartemen.

F. Sistem Penyediaan Listrik Pada sistem jaringan listrik dapat disimpulkan bahwa sumber listrik yang berasal

dari PLN dan genset merupakan sumber listrik utama pada bangunan. Jaringan

listrik dibagi menjadi 2 yaitu instalasi untuk unit hunian dan instalasi untuk

peralatan bangunan (Gambar 5.36).

H. Sistem Pemadam Kebakaran Terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam mencegah dan

menanggulangi bahaya kebakaran dalam suatu bangunan, yaitu pendeteksiaan,

evakuasi, dan pemadaman.

a. Pendeteksian kebakaran menggunakan smoke/heat detector yang

dihubungkan dengan alarm dan fire alarm junction box, kemudian ke main

control fire alarm. Apabila kebakaran terjadi, smoke/heat detector akan

mendeteksi asap dan panas yang secara otomatis akan menghidupkan alarm.

Kemudian menghidupkan pompa di GWR ke sprinkler dan FDC (Fire House

Cabinet) pada tiap lantai.

Gambar 5. 36 Skema Penyediaan Listrik(Sumber: Analisis Pramarti, 2016)

Page 43: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-43

b. Evakuasi, dilakukan ketika terjadi keadaan darurat pada bangunan, misalnya

kebakaran, dan bencana alam. Dalam arsitektur, beberapa hal yang perlu

dilakukan dalam perancangan jalur evakuasi adalah sebagai berikut:

Penggunaan bahan bangunan yang tidah mudah terbakar

Jalur evakuasi yang jelas

Perawatan alat pemadam kebakaran secara teratur

Penggunaan penanda audio dan visual ketika terjadi keadaan darurat

Penggunaan penerangan darurat pada koridor, tangga darurat dan pintu

keluar sebagai petunjuk ke arah luar bangunan

Tangga darurat memiliki lebar 1,25 meter dan lebar pintu 90 cm

c. Penanggulangan kebakaran dengan cara pemadaman. Berikut ini merupakan

alat-alat pemadam kebakaran (Gambar 5.37)

Sistem Sprinkler

Pada umumnya gedung bertingkat tinggi menggunakan sistem wet riser,

seluruh pipa sprinkler berisikan air bertekanan, dengan tekanan air selalu

dijaga pada tekanan yang relatif tetap.

Sistem Hydrant

Sistem ini menggunakan instalasi hydran sebagai alat utama pemadam

kebakaran, yang terdiri dari box hydran dan accesories, pilar hydran dan

siemese. Box Hydran dan accesories instalasinya (selang (hose), nozzle)

(atau disebut juga dengan Fire House cabinet (FHC)) biasanya

ditempatkan dalam gedung, sebagai antisipasi jika sistem sprinkler dan

sistem fire extinguisher kewalahan mengatasi kebakaran di dalam

gedung.

Sistem APAR

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan alat pemadam api yang

pemakaiannya dilakukan secara manual dan langsung diarahkan pada

posisi dimana api berada. Peletakkan APAR harus mudah dilihat, diakses

dan mudah diambil serta dilengkapi dengan tanda pemasangan APAR.

Jarak penempatan satu dengan lainnya adalah 15 meter.

Page 44: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

V-44

Sistem Gas

Sistem fire gas biasanya digunakan untuk ruangan tertentu, seperti: ruang

Genset, ruang panel dan ruangan eletronik (ruang central komputer:

ruang hub dan server, IT, Comunication dan lain-lain).

I. Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir yang akan digunakan adalah sistem penangkal petir

elektrostatis. Penangkal petir ini memiliki teknologi bersistem ESE (Early

Streamer Emission) yang bersifat aktif. Sistem ini dipilih karena dari segi

estetika penggunaan sistem ini tidak mengganggu estetika bangunan karena

tidak membutuhkan banyak tempat dalam pemasangannya. Pada bangunan

ini, merk

Gambar 5. 37 Kiri ke Kanan: Sprinkler, APAR, Hydrant, Sistem Gas(Sumber: www.cgtrader.com, wahanatunggal.blogspot.com, patigeni.com, olx.co.id)

Gambar 5. 38 Sistem Penangkal Petir(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)

Page 45: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-45

yang digunakan adalah merk Thomas dengan radius proteksi 125 m, pemasangan

sistem penangkal petir diletakkan pada lantai paling atas dengan ketinggian 4-6m

(Gambar 5.38).

J. Sistem Keamanan Sistem keamanan pada bangunan Apartemen ini adalah penggunaan sistem

CCTV, Access card, alarm dan petugas keamanan baik di dalam bangunan

maupun di luar bangunan. Peletakkan Kamera CCTV berada di seluruh sudut

bangunan terutama di jalur sirkulasi dengan layar control berada di zona service.

Petugas Keamanan diposisikan pada seluruh pintu masuk bangunan dengan

penggunaan metal detector pada pintu masuk menuju site. Access card merupakan

kartu akses bagi penghuni untuk dapat mengakses lift.

Page 46: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user