bab v konsep perancangan 5 -...

38
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Berangkat berdasarkan berbagai tuntutan dengan segala permasalahannya. Perancang mencoba untuk dapat menjawab dan mentransformasikannya melalui desain arsitektural. Pada perancangan objek studi “Perancangan Kembali Pasar Karangploso Kabupaten Malang”, dengan tema arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture) akan mengambil konsep dasar yang digunakan sebagai landasan, yaitu pasar sebagai ruang interaksi dan komunikasi (khususnya pada produsen dan konsumen). Mengutip pernyataan Gilarso, “Pasar merupakan suatu mata rantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dengan masyarakat konsumen, dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk jual beli barang. Para penjual menawarkan barang dengan harapan dapat laku terjual dan memperoleh sekedar uang sebagai gantinya. Para konsumen (pembeli) datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk membayar harganya. Sehingga terjadi suatu interaksi dan komunikasi dalam ruang lingkup pada pasar, antara produsen dan konsumen terjadi suatu kesepakatan dalam menawarkan barang dan harga yang ditawar”. Dapat ditarik beberapa pemikiran, bahwa seseorang yang berada pada wilayah tersebut (pasar) akan menjadi nobody, merasakan privilege, memperoleh amusement, merasa free dan interest. Selain terjalin suatu hubungan society dan

Upload: lymien

Post on 08-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

Berangkat berdasarkan berbagai tuntutan dengan segala permasalahannya.

Perancang mencoba untuk dapat menjawab dan mentransformasikannya melalui

desain arsitektural. Pada perancangan objek studi “Perancangan Kembali Pasar

Karangploso Kabupaten Malang”, dengan tema arsitektur berkelanjutan

(sustainable architecture) akan mengambil konsep dasar yang digunakan sebagai

landasan, yaitu pasar sebagai ruang interaksi dan komunikasi (khususnya pada

produsen dan konsumen). Mengutip pernyataan Gilarso, “Pasar merupakan suatu

mata rantai yang menghubungkan antara produsen dan konsumen, ajang

pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dengan masyarakat

konsumen, dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu

untuk jual beli barang. Para penjual menawarkan barang dengan harapan dapat

laku terjual dan memperoleh sekedar uang sebagai gantinya. Para konsumen

(pembeli) datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk

membayar harganya. Sehingga terjadi suatu interaksi dan komunikasi dalam

ruang lingkup pada pasar, antara produsen dan konsumen terjadi suatu

kesepakatan dalam menawarkan barang dan harga yang ditawar” .

Dapat ditarik beberapa pemikiran, bahwa seseorang yang berada pada

wilayah tersebut (pasar) akan menjadi nobody, merasakan privilege, memperoleh

amusement, merasa free dan interest. Selain terjalin suatu hubungan society dan

Page 2: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

interaction (sebagai ruang informasi) sehingga diantara keduanya (society dan

interaction) menjadikannya sebagai community. Dengan memandang konsep

pasar sebagai ruang interaksi dan komunikasi, maka dapat diperoleh beberapa

pernyataan, bahwa keberadaan manusia sebagai makhluk monodualistik (pribadi

individu dan sosial), perilaku sebagai batasan (controler) pembentukan ruang,

pada dasarnya manusia memiliki kesamaan sebagai orang biasa (ordinary people).

Berdasarkan pemikiran tersebut dapat diperoleh simpulan, bahwa segala

yang terjadi di dalam pasar pada dasarnya kembali pada human being dari para

pelaku (lokalitas) itu sendiri. Berangkat dari berbagai pernyataan tersebut,

diperoleh konsep “human touch” yang diambil dari orientasi pada Pasar Modern

Bumi Serpong Damai, Tangerang, yaitu menjaga aspek komunikasi antara

pembeli dan pedagang, serta sebagai wadah berbagai interaksi antar pelaku

dengan commodity sebagai perantara dengan memasukkan tema keberlanjutan

pada konsep sebagai upaya pencapaian hubungan antara alam dengan manusia

demi kelansungan hidup manusia mendatang. Sehingga, diperoleh gambaran dasar

ruang pasar: open, interaction, dan sustainable.

InteractionInteractionInteractionInteraction communitycommunitycommunitycommunity

Gambar 5.1 Konsep interaction space Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 3: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Akhirnya, dari beberapa simpulan diperoleh konsep dasar sustainable

(konsep islam) perancangan yang akan terwujud ke dalam desain objek studi

”Perancangan Kembali Pasar Karangploso Kabupaten Malang”, yaitu:

1. Social Culture, diperoleh berdasarkan penjabaran dari makna ruang pasar

sebagai ruang interaksi dan komunikasi, serta segala aktivitas yang ada di

dalamnya. Terwujud melalui ruang-ruang interaksi dan komunikasi.

2. Economize, berangkat dari tema rancangan bangunan pasar tersebut, yaitu

sustainable. Terwujud melalui bahan bangunan dan sirkulasi akses pada area

pasar, baik pada ruang lingkup pasar itu sendiri maupun pada luar ruang

lingkup pasar.

3. Environment (Nilai Islam), diperoleh berdasarkan penjabaran analisis pasar

terhadap dampak kesehatan lingkungan dengan cara menjaga kebersihan

(sebagai dasarnya mengambil dari hadits Nabi). Terwujud melalui citra pasar

sehat dan nyaman.

Page 4: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.2 Konsep Tapak

5.2.1 Aksesbilitas dan Sirkulasi

Konsep aksesbilitas dan sirkulasi lebih dipengaruhi oleh kondisi tapak

perancangan yang terletak diantara 3 jalur kota (Jl. Diponegoro, jl. Kartanegara

dan Jl. Panglima Sudirman). Dengan beberapa pertimbangan dan pemilihan yang

tepat dari analisis sebelumnya (BAB IV), maka dipilih konsep aksesbilitas dan

sirkulasi alternatif kedua untuk menuju tapak bangunan karena lebih mudah dan

efisien. Konsep aksesbilitas dan sirkulasi dapat dibedakan menjadi empat bagian,

yaitu:

1. Main entrance untuk kendaraan pengunjung dan pengelola lewat dari arah dua

jalan atau jalur (Jl. Diponegoro dan Jl. Panglima Sudiraman) pintu keluar

melalui Jl. Panglima Sudirman (pintu gerbang Pasar Karangploso sebelah

utara) dan melalui Jl. Diponegoro sebelah barat pintu utama main entrance.

Karena pada Jl. Diponegoro ramai dilalui kendaraan dan untuk menghindari

kemacetan di jalur ramai kendaraan, maka dari arah Jl. Diponegoro dijadikan

main entrance utama dan main entrance yang kedua dari arah Jl. Panglima

Sudirman yaitu pada gerbang sebelah selatan Pasar Karangploso.

2. Untuk kendaraan yang mengangkut barang dagangan dalam skala besar atau

kecil (truk atau pick up), main entrance lewat Jl. Diponegoro, ada disebelah

barat main entrance utama (jalur masuk kendaraan pengelola dan pengunjung)

dengan pintu keluar di Jl. Panglima Sudirman (pintu gerbang Pasar karangploso

sebelah utara). Supaya ada perbedaan antara kendaraan pengunjung dan

pengelola dengan kendaraan pengangkut barang dagangan.

Page 5: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

3. Sedangkan kendaraan pengangkut sampah, main entrance di lewatkan Jl.

Panglima Sudirman (gerbang entrance sebelah selatan Pasar Karangploso)

dengan pintu keluar Jl. Diponegoro sebelah barat pintu utama main entrance

(pintu keluar angkutan umum). Karena sirkulasinya lebih efisien dan praktis.

4. Pasar Karangploso memiliki fungsi sekunder sebagai Pasar Wisata, maka ada

jalur masuk untuk bus, yaitu dilewatkan pada Jl. Panglima Sudirman (gerbang

pintu sebelah selatan Pasar Karangploso) lalu masuk pada area parkir bus

(sebelumnya berupa ruang terbuka hijau) dengan pintu keluar pada gerbang

sebelah utara Pasar Karangploso.

5. Jalur untuk tukang ojek dan kusir delman dilewatkan jalur pintu masuk sebelah

timur dan barat main entrance utama.

Gambar 5.2 Konsep Aksesbilitas dan Sirkulasi (Alternatif kedua)

Sumber: Hasil Analisis.2009

� Keterangan: - Jalur putih: jalur untuk kendaraan pengunjung, angkutan umum dan pengelola. - Jalur orange: jalur untuk kendaraan mengangkut barang dalam skala besar atau kecil (truk

atau pick up). - Jalur hijau: jalur untuk bus. - Jalur kuning: jalur untuk kendaraan pengangkut sampah. - Jalur pink: jalur masuk untuk tukang ojek dan delman.

Lokasi pasar karangploso (Objek rancangan)

Deretan toko

Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru)

Rumah penduduk KONSEP

AKSESBILITAS

dan SIRKULASI

Depot makan Jl. Diponegoro

Jl. Pang. Sudirman

Jl. Kartanegara

Pasar wisata & fasilitas ATM

bersama

U

Main entrance utama

Page 6: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.2.2 View dan Orientasi

Konsep view terhadap tapak bertujuan sebagai konsep orientasi bangunan,

dimana sangat erat kaitannya dengan konsep konektifitas terhadap area

perdagangan yang berada disekitarnya. Dengan melihat kondisi disekitarnya,

maka konsep view sebisa mungkin bisa di ekspos dari segala arah dan untuk

pengolahan orientasi dibuat sebisa mungkin menyatu dengan area (kawasan) yang

berada di Jl. Diponegoro untuk arah orientasi bangunan menghadap ke utara

karena didepannya terdapat jalan raya (Jl. Diponegoro) yang lalu lintasnya ramai

kendaraan yang lewat. Sehingga, bisa memberikan stimulus tersendiri bagi orang-

orang yang melihat dan lewat pada area jalan raya tersebut.

Gambar 5.3 Konsep View dan Orientasi

Sumber: Hasil Analisis.2009

� Keterangan: - A, B dan C: Main entrance - Panah kuning: Arah view ke objek rancangan - Panah orange: Arah orientasi bangunan - Panah putih: Jalur kendaraan masuk dan keluar

Deretan toko

Jl. Diponegoro

Jl. Kartanegara

Lokasi objek rancangan (sebelumnya pasar lama)

Terminal

Pasar grosir sayur (lokasi pasar sekarang)

RTH

Jl. Panglima Sudirman

KONSEP VIEW

dan ORIENTASI

U

Page 7: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.2.3 Vegetasi

Pengolahan ruang luar suatu tapak tidak akan pernah lepas dengan

pemilihan jenis vegetasi sebagai elemen pendukungnya. Keberadaan vegetasi

selain dipergunakan sebagai elemen estetika suatu tapak bangunan juga memiliki

fungsi sebagai soft space untuk penyeimbang keberadaan hard space (rancangan

objek studi terbangun) yang secara langsung akan mempengaruhi kondisi di

sekitar area pembangunan.

Pada rancangan objek studi, keberadaan dan pemilihan jenis vegetasi selain

dapat dipergunakan sebagai penyatu linkage kawasan objek studi, juga lebih

didasarkan pada analisa terhadap kondisi lingkungan sekitarnya (kebisingan,

debu, sinar matahari, pembatas serta pengarah). Sehingga diharapkan masing-

masing penempatan jenis vegetasi dapat berfungsi maksimal.

Taman (cemara dan bunga)

Pohon tanjung

Pohon palem

Pohon cerry

Rumput jarum

Pohon palem

Gambar 5.4 Peletakan vegetasi pada tapak rancangan Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 8: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Adapun jenis vegetasi yang akan dipergunakan sebagai elemen pembentuk

ruang luar beserta implementasinya, sebisa mungkin berupa vegetasi lokal yang

mudah diperoleh dengan perawatan mudah tanpa mengurangi fungsi dan estetika

dari jenis vegetasi tersebut. Jenis vegetasi tersebut, antara lain:

No. Jenis Tanaman Karakteristik Implementasi Pada Desain

1.

Pohon Tanjung � Memiliki bentuk tanjuk yang indah

� Warna daun hijau mengkilap dengan warna buah yang merah atau merah jingga

� Ketinggian mencapai 15 meter � Dapat tumbuh dengan baik di

tempat terbuka denan sinar matahari langsung

� Tanaman peneduh (pereduksi radiasi matahari)

Pereduksi sinar matahari: Pohon mangga, sono dan cherry

Hiasan taman: Pohon cemara , rumput jarum dan macam-macam bunga

Pereduksi kebisingan dan

debu: Pohon sono, mangga

dan angsana

pembatas: Pohon sono, mangga dan angsana.

Pengarah dan estetik: Pohon palem

Peneduh: Pohon sono, mangga dan

angsana.

Gambar 5.5 Konsep Vegetasi Pada Tapak Rancangan Sumber: Hasil Analisis.2009

Tabel 5.1 Jenis vegetasi pada pengolahan tapak rancangan

Page 9: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

2.

Palem Raja � Merupakan tanaman pohon tinggi (6-12 m)

� Dapat tumbuh dengan baik di tempat terbuka dengan penyinaran matahari yang cukup

� Tanaman hias � Tanaman

pengarah

3.

Bunga Bougenville

� Merupakan tanaman perdu (1-4 m)

� Memiliki warna bunga yang beraneka ragam

� Dapat tumbuh dengan baik di tempat terbuka dengan sinar matahari yang cukup

� Perawatan tergolong cukup mudah

� Tanaman hias � Pereduksi debu � Pereduksi

kebisingan

4.

Anggrek Tanah � Umumnya ditanam secara berkelompok

� Memiliki bunga berwarna kuning cerah

� Dapat tumbuh dengan baik di tempat terbuka dan sinar matahari langsung

� Perawatan cukup mudah dan tidak repot

� Tanaman hias � Tanaman

pembatas

5.

Pohon Cherry � Merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 3-6 meter

� Memilki tajuk yang lebar dengan buah berwarna merah

� Dapat hidup bebas di tempat terbuka dengan sinar matahari langsung

� Tidak membutuhkan perawatan khusus

� Tanaman peneduh

6.

Pohon Mangga � Merupakan tanaman buah dengan ketinggian 5-8 meter

� Memiliki daun yang lebar dan panjang dengan buah berwarna hijau

� Dapat hidup bebas di tempat terbuka dengan sinar matahari langsung

� Tidak membutuhkan perawatan khusus

� Tanaman peneduh

Page 10: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

7.

Pohon sono � Merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 4-10 meter

� Dapat hidup bebas dengan daun berwarna hijau pekat

� Tidak membutuhkan perawatan khusus

� Tanaman pembatas

� Tanaman peneduh

8.

Pohon cemara gembel

� Merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 2,5-5 meter

� Perawatan cukup mudah

� Tanaman hias � Pereduksi sinar

matahari � Pereduksi debu

6.

Rumput Jarum � Memiliki bentuk daun yang runcing dengan ketinggian 1-2cm

� Dapat tumbuh di tempat terbuka dengan sinar matahari langsung

� Perawatan cukup mudah

� Ground cover (pereduksi radiasi matahari)

5.2.4 Ruang Luar

Konsep perancangan pada ruang luar lebih ditekankan pada penggunaannya

sebagai area pendukung bangunan utama (parkir dan loading dock area), serta

sebagai area transisi dari suatu kegiatan yang diwadahinya. Akan tetapi sebagai

penambah elemen estetika pada pengolahan ruang luar terdapat sclupture yang

didesain dengan berdasarkan wadah transaksi yang ada dalam pasar yaitu tempat

jual-beli (pasar), penjual (pedagang), pembeli (konsumen), pengelola, dan

pemasok (distributor). Maksud dari transformasi konsep tersebut adalah selain

sebagai signage dari rancangan objek studi juga dimaksudkan sebagai lambang

kepedulian dan tetap mempertahankan keberadaan pasar tradisional serta wujud

Sumber: Hakim dan Utomo.2003

Page 11: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

kebersamaan untuk memajukan Pasar Karangploso Kabupaten Malang. Sehingga

dengan hasil yang maksimal nantinya dapat menguntungkan semua pihak yang

terlibat di dalamnya.

5.2.5 Zoning Tapak

Penzoningan lebih didasarkan pada jenis kebutuhan yang diakomodasi dari

masing-masing area. Adapun penzoningan pada pengolahan tapak dibagi menjadi

empat bagian pada zoning inti, sedangkan penzoningan pada lokasi los permanen

(area tengah massa bangunan) dibagi menjadi empat bagian juga, yaitu:

1. Zoning 1

Terletak pada area bagian timur bangunan yang meliputi beberapa

fasilitas yang diwadahi, yaitu berupa area publik pada lantai 1 dan 2

Penjual Pembeli

Pasar

Pemasok/ distributor

Pengelola

Gambar 5.6 Konsep sclupture sebagai elemen luar Sumber: Hasil Analisis.2009

TAMAN

Page 12: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

terdapat fasilitas traditional market berupa toko, kios, dan bedak,

difungsikan sebagai area pasar kering yang menjual beberapa kebutuhan

yang masuk kategori pasar kering. Lebih spesifikasinya yaitu sebagai

berikut:

1) Blok A1: pada lantai 1 menjual kebutuhan rumah tangga (pada area

kios) dan menjual bahan sembako dan pakaian (pada area bedak).

Sedangkan pada lantai 2 menjual segala macam elektronik.

2) Blok A2: pada lantai 1 menjual berbagai macam kue kering (pada

area toko) dan menjual pakaian, emas dan konveksi (pada area

bedak). Sedangkan pada lantai 2 menjual pakaian khusus (baju

pengantin, jas, jaket, dll) serta barang-barang pelengkapnya.

3) Blok A3: pada lantai 1 menjual kain, sepatu dan sandal (pada area

kios) dan menjual kue kering dan pracang (pada area bedak).

Sedangkan pada lantai 2 difungsikan sebagai area jual beli HP

(counter).

2. Zoning 2

Terletak pada area dalam pasar kering berupa los permanen yang dibagi

menjadi dua jenis, yaitu los lapak dan pelataran. Pada los lapak menjual

barang dagangan berbagai macam jenis (pakaian, peralatan sekolah,

mainan anak-anak, dll). Begitu juga pada los pelatarannya.

3. Zoning 3

Terletak pada sisi barat bangunan yang meliputi beberapa fasilitas yang

diwadahi, yaitu berupa area publik pada lantai 1 dan 2 terdapat fasilitas

Page 13: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

traditional market berupa toko, kios, dan bedak, difungsikan sebagai area

pasar basah yang menjual beberapa kebutuhan yang masuk kategori pasar

basah. Lebih spesifikasinya yaitu sebagai berikut:

1) Blok B1: pada lantai 1 menjual aneka makanan dan minuman berupa

warung atau depot (pada area kios) dan menjual kue basah dan buah-

buahan (pada area bedak). Sedangkan pada lantai 2 menjual berbagai

macam ikan hias.

2) Blok B2: pada lantai 1 menjual daging sapi dan kambing (pada area

toko) dan menjual daging ayam dan bebek (pada area bedak).

Sedangkan pada lantai 2 menjual kepiting, ikan bandeng, ikan mujair,

ikan pe, dan ikan lele.

3) Blok B3: pada lantai 1 menjual sayur-mayur dan kue basah (pada

area kios) dan menjual lauk pauk berupa tempe, tahu dan kembang

(pada area bedak). Sedangkan pada lantai 2 difungsikan sebagai area

jual berbagai macam jenis bunga.

4. Zoning 4

Terletak pada area dalam pasar basah berupa los permanen yang dibagi

menjadi dua jenis, yaitu los lapak dan pelataran. Pada los lapak menjual

barang dagangan berbagai macam jenis (sayur-mayur, ikan basah,

daging, kelapa, dll). Begitu juga pada los pelatarannya.

Dari beberapa zoning fungsi ruang diatas bisa mempermudah pengunjung

untuk mencari ketika ingin beli dan untuk mempermudah dalam pencarian jenis

Page 14: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

komoditi yang dicari, pengunjung bisa melihat peta direktori, signage jenis

komoditi atau bertanya pada pusat informasi.

5.3 Konsep Bangunan

5.3.1 Konsep Tata Massa

Pada dasarnya pengolahan tata massa rancangan objek studi ke dalam tapak

perancangan, lebih didasarkan pada hasil analisa dari sirkulasi dan pencapaian

menuju tapak. Selain itu dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya, sehingga bangunan

yang berada pada tapak perancangan menyesuaikan dengan ruang kawasannya

(kontekstual).

Gambar 5.7 Konsep zoning tapak rancangan Sumber: Hasil Analisis.2009

Zoning 4 Zoning 1

Zoning 3 Zoning 2

B1

B2

A2

B3

A3

A1

Gambar 5.8 Konsep tata massa rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 15: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.3.2 Konsep Bentuk dan Tampilan

Secara umum bentukan dasar rancangan objek studi berupa bentukan blok

medan berupa platonik solid kubus dan balok yang terdiri dari beberapa bagian

dengan masing-masing fungsi yang berbeda pula. Hal ini didasarkan pada konsep

efisiensi dan kapasitas sesuai dengan tema sustainable architecture. Selain itu

luasan tapak yang cukup luas dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengolahan lahan yang terbangun dan lahan yang tak terbangun (ruang terbuka

hijau) untuk menuju ke arah tema sustainable. Bentukan geometri kubus yang

diterapkan pada rancangan objek studi juga berangkat dari tipologi rancangan

bangunan sejenis (pasar) yang diperoleh melalui studi banding.

Pada rancangan objek studi, daya attractive bangunan dicapai melalui

pengolahan visual design dengan memainkan unsur berundak seperti tangga

dikarenakan permukaan dasar tapak rancangan objek studi berkontur. Selain itu

pengolahan detail struktur bangunan juga dijadikan sebagai perhatian, baik

Diagram 5.9 Konsep bentukan dasar bangunan (massing concept) Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 16: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

penempatan maupun jenis material yang dipergunakan. Hal ini lebih dimaksudkan

untuk mengurangi kemonotonan dari bentukan dasar rancangan objek studi yang

ada.

5.3.3 Konsep Bahan Bangunan

Pada perancangan objek studi, pemilihan bahan bangunan menjadi penting

karena menyangkut kondisi iklim di sekitar tapak, yang akan mempengaruhi daya

huni bagi penggunanya. Sehingga perlu diperhatikan juga jenis material yang

5.3.3 Konsep Bahan Bangunan

Pada perancangan objek studi, pemilihan bahan bangunan menjadi penting

karena menyangkut kondisi iklim di sekitar tapak, yang akan mempengaruhi daya

huni bagi penggunanya. Sehingga perlu diperhatikan juga jenis material yang

Gambar 5.10 Konsep perancangan visual design pada rancangan ojek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Mengambil bentukan rumah “malangan” yang ada di sekitarnya sebagai unsur pengolahan atap dengan kemiringan 30o, selain sebagai signage pada kawasan rancangan

Brand Identity

bukaan

Retail shop Retail shop

Page 17: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

tidak menyimpang dengan kondisi lingkungan setempat, dan tidak membebani

rancangan objek studi itu sendiri. Maka dipilih jenis material lokal dengan

pertimbangan mudah didapatkan, biaya relatif terjangkau, serta perawatan yang

cukup mudah. Adapun jenis bahan bangunan yang akan dipergunakan pada

rancangan objek studi adalah sebagai berikut:

Nama Bahan Penggunaan Pada bangunan Analisis

Batu kali Pondasi

Karena tanah tergolong tidak keras, maka pondasi bangunan menggunakan batu kali. Selain bahan yang mudah di dapat juga harganya relatif murah

Beton bertulang

Sebagai konstruksi utama bangunan

Pemilihan bahan berdasarkan atas pertimbangan kuat bahan, pengerjaan yang mudah, kemudahan diperoleh, serta keawetan material yang relatif lama

Rangka baja Sebagai konstruksi atap los permanen

Bahan dipilih karena tahan lama dan kuat

Rangka aluminium

Sebagai konstruksi atap koridor dan kantilever

Digunakan sebagai penahan bahan fiber glass untuk atap koridor antar bangunan los permanen serta bangunan utama dan kantilever depan bangunan

Rangka kayu Sebagai material atap bangunan keseluruhan

Selain mudah dicari, kayu juga bahan lokal yang ada dan bisa didaur ulang.

Fiber glass

Cladding atap pada area sirkulasi koridor dan kantilever

Selain relatif murah, jenis material ini tergolong ringan jika dipergunakan sebagai cladding. Fungsinya yang memasukkan cahaya matahari tanpa memasukkan panas. Cocok dipergunakan pada jenis bangunan publik

Keramik 40x40 cm

Penutup lantai kios/retail dan pelataran

Dipilih jenis keramik yang tidak terlalu licin dengan warna terang, dipergunakan untuk memberikan kesan luas dan bersih pada are jual

Keramik 30x30 cm

Penutup lantai area sirkulasi dan pelataran

Dibedakan warna dan jenis untuk membedakan dua area berbeda, sehingga terlihat jelas pembagian masing-masing area

Tabel 5.2 Konsep bahan bangunan

Page 18: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Keramik 15x15 cm

Penutup lantai toilet

Dipilih jenis keramik yang tidak licin, selain mudah dibersihkan juga menimbulkan kesan bersih

Keramik 8x15 cm

Pembatas pembagian area jual pada los pelataran

Dipilih warna yang lebih gelap untuk mempertegas batas area jual pada los pelataran

Kayu + triplek Meja los lapak Bahan lokal yang mudah didapatkan, cara pembuatannya yang mudah serta bisa dibongkar pasang

Paving block

Penutup sirkulasi pada area luar bangunan dan parkir

Selain relatif murah, jenis material ini mampu mereduksi panas matahari dan meresapkan air hujan

Asbes Atap bangunan los

Dipilih karena bisa mereduksi panas matahari serta tidak mudah tertiup angin kencang. Selain itu mudah dicari (bahan lokal) dan mudah pemasangannya

Kaca Penutup (facade) bangunan

Selain memberikan kesan luas dan terang, juga dapat menerangi ruang didalam secara alami dari sinar matahari atau terang langit

Gypsum Pembagi kios/ retail (knock down)

Selain ringan, penggunaan gypsum sebagai pembagi area retail/kios lebih dimaksudkan untuk mempermudah sistem bongkar pasang

Eternit Penutup plafon Mampu mereduksi kebisingan, ringan, dan relatif murah

Batu alam Ornamen dekoratif pada facade bangunan

Selain dapat menimbulkan kesan estetik pada bangunan, juga dapat mengurangi kemasifan pada bangunan

Pembatas dan pintu pada toilet

Selain merupakan jenis material water proof, juga memberikan kesan bersih pada toilet

5.3.4 Konsep Brand Identity

Konsep brand identity lebih dimaksudkan untuk memberikan image dan semakin

memperkuat citra dari keberadaan Pasar Karangploso nantinya. Pada perolehan

brand identity, mungkin terdapat sedikit kenaifan dari perancang. Berangkat dari

Sumber: Hasil Analisis.2009

Plywood

Page 19: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

perancangan objek studi ”Pasar Karangploso Kabupaten Malang”, maka ide yang

diperoleh pertama kali adalah (mentransformasikan) sebagian dari bentuk sayur-

sayuran (selain memiliki daun hijau segar serta bermanfaat bagi manusia juga

memiliki karakter daun yang menarik). Tanpa disadari, setelah proses observasi

lapangan berlangsung, ternyata di Pasar Karangploso lebih dikenal dengan pusat

perdagangan sayur-mayur dalam jumlah besar (grosir). Maka berangkat dari

pengalaman tersebut, perancang semakin yakin untuk mengangkat bentukan

transformasi dari sayur sawi untuk menjadi bagian dari brand identity Pasar

Karangploso yang baru nantinya.

Selain itu juga ada take line untuk memperkuat konsep bran identity tersebut

yaitu: PASAR KARANGPLOSO... the traditional market… dengan mengangkat

warna hijau, putih, merah dan biru sebagai penyelesaiannya, dengan maksud

sebagai tanda keragaman dan jenis commodity yang dijual.

Gambar 5.11 Konsep transformasi brand identity Pasar Karangploso Kabupaten Malang Sumber: Hasil Analisis.2009

Gambar 5.12 Brand identity Pasar Karangploso Kabupaten Malang Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 20: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.4 Konsep Tata Ruang

5.4.1 Konsep Tata Ruang Dalam

Berangkat dari berbagai analisa yang diperoleh melalui observasi lapangan

dan sumber referensi, maka rancangan objek studi menerapkan konsep interaction

space sebagai pengolahan ruang dalam. Adapun pengertian dari interaction space

adalah pola dan perilaku penggunan itu sendiri dalam tata laku jual beli di dalam

pasar secara umum, antara penjual dan pembeli melakukan transaksi jual beli,

adanya interaksi dan komunikasi.

Gambar 5.13 Konsep ruang interaksi

Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 21: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Pada rancangan objek studi, pengolahan ruang dalam lebih mengarah

kepada pembagian beberapa zoning yang telah disesuaikan dengan masing-

masing fungsinya. Tidak terdapatnya batas privasi yang tegas juga disesuaikan

dengan konsep pasar sebagai ruang publik, sehingga batas-batas yang muncul

lebih berupa batas imajiner yang membagi area jual (kios, retail, lapak dan

pelataran) didalam bangunan. Dengan adanya batas imajiner, diharapkan akan

semakin terbentuk suatu bangunan interaksi yang lebih baik lagi.

Selain itu pada perancangan ruang dalam juga terdapat signage sebagai

pengarah, sehingga pembeli akan lebih mudah untuk mencari dan mencapai

(menemukan) kios atau retail yang menjual kebutuhannya.

Kios atau retail

Sirkulasi Pelataran

Gambar 5.14 Konsep ruang dalam Pasar Karangploso Kabupaten Malang Sumber: Hasil Analisis.2009

Gambar 5.15 Signage sebagai pengarah di dalam bangunan Sumber: Hasil Analisis.2009

Kios atau retail

Signage

Page 22: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.4.2 Konsep Kios, bedak dan Retail

Konsep perancangan pada ruang jual jenis kios, bedak dan retail, lebih

mengarah pada pembagian modul bangunan sebagai batasan luas. Hal ini

dimaksudkan agar mempermudah sistem jual ataupun sewa kepada para

pedagang. Pada prakteknya, ruang yang disediakan telah disesuaikan dengan

ukuran masing-masing kelas toko, kios, bedak atau retail, akan tetapi tidak

menutup kemungkinan untuk memperluas atau menambah besaran kios yang akan

disewa atau dibeli, khusus pada perancangan bedak menggunakan sistem knock

down yang mudah dibongkar pasang dan tidak menimbulkan gangguan bagi

pedagang yang ada disekitarnya, yaitu sebuah dinding yang terbuat dari gypsum.

01.50 ruang utilitas

02.50 ruang jual

01.00 meja jual interaction

Area sirkulasi Kios/retail

Area sirkulasi kios bedak bedak kios

03.00 03.00

04.00

04.00

02.00

02.00

02.00

Gambar 5.16 Konsep kios, bedak dan retail Sumber: Hasil Analisis.2009

Pintu kios, bedak dan toko menggunakan sistem pintu gulung

Bahan dari baja/ aluminium

Page 23: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.4.3 Konsep Lapak

Pada perancangan objek studi (pasar) juga mewadahai area jual jenis lapak.

Di mana area ini diperuntukkan bagi para pedagang basahan (sayur, ikan dan

daging). Area jual jenis lapak diletakkan pada area bangunan los yang berada di

tengah sekeliling bangunan utama (kios, bedak dan retail), hal ini dikarenakan

untuk memisahkan dan membedakan jenis area jual dan meminimalkan bau yang

ditimbulkannya serta mengurangi kesan becek dari penggunaan air pada area ini.

pipa air bersih drainase meja lapak

01.60 pipa air bersih

00.80 meja lapak

00.20 lantai 00.30 drainase

sirkulasi sirkulasi lapak lapak lapak lapak

Saluran pipa air bersih

Meja lapak

Rak simpan

Gambar 5.17 Konsep meja lapak Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 24: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.4.4 Konsep Pelataran

Pada konsep objek studi (pasar), juga masih memperhatikan (mewadahi)

adanya commercial space bagi pedagang kaki lima. Hal ini dimaksudkan agar

pedagang kaki lima masih tetap memiliki area jual dan keberadaannya menjadi

terkontrol, sehingga tidak mengganggu kondisi visual bangunan serta tidak

menghambat sirkulasi pada area tapak bangunan. Area pelataran diletakkan pada

lantai dasar sebelah utara area lapak yang berada di sekeliling bangunan utama

(kios, bedak dan retail). Penyediaan area berjualan ini, tentunya masih

menggunakan sistem sewa sesuai dengan peraturan Pasar Karangploso Kabupaten

Malang.

Desain rancangan pelataran di buat sesederhana mungkin, sehingga

memudahakan bagi para pedagang, yaitu berupa los dengan pembagian ruang

antara ruang jual dan sirkulasi bagi pembeli dengan cara pemberian garis batas

dari keramik ukuran 8x15 berwarna gelap, posisi pelataran dinaikkan 20 cm dari

permukaan tapak. Tentunya area ini hanya berupa blok-blok tidak tertutup,

sehingga area jual lebih bersifat fleksibel, baik bagi pedagang maupun pembeli.

00.30 drainase 00.20 lantai

drainase

Tiang atap bangunan

Area jual sirkulasi

sirkulasi

Area jual

Area jual 1,5 x 2 m

Gambar 5.18 Konsep pelataran Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 25: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.4.5 Konsep Sirkulasi Dalam Ruangan

Sirkulasi merupakan permasalahan penting, mengingat objek perancangan

adalah bangunan publik dengan fungsi pasar yang dimana segala macam arus

sirkulasi berada di dalamnya (manusia, kendaraan dan barang), sehingga

perencanaan dan perancangan desain haruslah menjadi bahan perhatian lebih

lanjut. Dengan demikian, rancangan bangunan nantinya mampu untuk mewadahi

segala aktifitasnya dengan lancar. Adapun alat bantu sirkulasi pada rancangan

objek studi adalah tangga dan ramp. Hal ini didasarkan untuk dapat

mempermudah segala sirkulasi orang berbelanja didalam pasar, sehingga

menciptakan suasana berbelanja yang nyaman dan fleksibel.

5.5 Konsep Struktur dan Konstruksi

Secara umum, konsep dasar mengenai penggunaan struktur dan kontruksi

pada bangunan, lebih memilih konsep rigid frame (beton bertulang), dengan sub

struktur kayu sebagai daya dukungnya dan rangka baja untuk rangka atap los

permanen. Hal ini lebih di karenakan kemudahan proses pengerjaan, kemudahan

5 m

Gambar 5.19 Konsep sirkulasi dalam bangunan Sumber: Hasil Analisis.2009

Lantai 1

Lantai 1/2

Page 26: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

material untuk didapat (bahan lokal), perawatan yang mudah, tahan lama serta

biaya yang relatif terjangkau.

Pada implementasi ke dalam rancangan objek studi menggunakan sistem grid

sebagai modulasi (6 x 8 m2). Hal ini selain dapat mengehmat biaya material

(efisiensi dan efektivitas pengerjaan), juga sesuai tema rancangan objek studi

yaitu sustainable architecture. Sehingga mempermudah dalam penentuan harga

jual atau sewa dari ruang komersial kepada pedagang. Selain itu, dengan

ketinggian per lantai yang mencapai 5 meter guna untuk menciptakan aliran udara

yang lancar (antisipasi terhadap bau-bauan yang timbul dari berbagai jenis

komoditi yang ada), antisipasi asapa kebakaran, serta penempatan instalasi utilitas

pada rancangan objek studi.

5.6 Konsep utilitas

5.6.1 Instalasi Listrik

Sebagai antisipasi keamanan terhadap ketersediaan daya listrik pada

rancangan objek studi, maka daya listrik pada rancangan objek studi diperoleh

dari PLN yang di back up oleh Genset. Pada Genset telah dipasang saklar ohm

yang dapat berfungsi secara otomatis apabila terjadi pemadaman listrik PLN.

PLN-GENSET GARDU Panel MCB Utama

MCB 1

MCB 2

DP lt. 1&2

DP lt. 1&2

Diagram 5.20 Konsep sistem persediaan instalasi listrik Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 27: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Penyaluran daya listrik pada bangunan dari main distribution panel

(MDP/MCB utama) disalurkan kembali melalui MCB (multi circuit breaker) yang

berada pada tiap-tiap blok rancangan objek studi. Setelah itu daya listrik

disalurkan kembali melalui distribution panel pada tiap lantai blok bangunan

melalui shaft. Dari distribution panel ini dibagi lagi menjadi grup-grup yang lebih

kecil untuk melokalisir apabila terjadi gangguan.

5.6.2 Sistem Penyediaan Air Bersih

Mengingat rancangan objek studi berupa pasar yang secara umum

membutuhkan cukup banyak persediaan air bersih. Maka perlu menyediakan

meteran air pada masing-masing kios, bedak dan lapak, atas penggunaan kapasitas

air dan beban yang di tanggung dikembalikan kepada penyewa atau pemilik kios,

bedak atau lapak. Hal ini merupakan bagian dari sistem pengelolaan manajemen

pasar yang lebih teratur dan sustainable.

Sedangkan penyediaan air bersih untuk hydrant dan ruang luar tapak

menggunakan potensi alam yang ada berupa air sumber dari bawah tanah. Karena

objek rancangan studi memakai tema sustainable yang mana harus bisa

PDAM Meteran Reservoir

Tandon bawah

Pompa air Ruang luar

Tandon atas

Kios Bedak Lapak

Toilet Sprinkler

Diagram 5.21 Konsep sistem persediaan air bersih (PDAM) Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 28: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

memanfaatkan potensi alam seoptimal mungkin. Adapun diagram sistem

penyediaan air bersih dari sumur adalah sebagai berikut:

5.6.3 Sistem Pembuangan Air Kotor

Mengingat rancangan objek studi adalah pasar yang secara umum

menghasilkan cukup banyak limbah (padat maupun cair), maka sekiranya

diperhatikan sistem pembuangan air kotor pada bangunan (terutama pada area

basahan), sehingga tidak mengganggu segala kegiatan yang berlangsung di dalam

pasar. Selain itu, pengolahan dan pembuangan air hujan juga perlu diperhatikan,

sehingga sebisa mungkin tidak mengganggu kondisi tapak bangunan.

Sumur Meteran Pompa Tangki tekan

Pipa penyediaan air

Hydrant Ruang luar tapak

Diagram 5.22 Konsep sistem persediaan air bersih (sumur) Sumber: Hasil Analisis.2009

Air Kotor

Kios, lapak, bedak

Toilet

Bak penampungan (kontrol)

Bak penampungan (kontrol)

Penangkap lemak

Septic tank STP Riol

Resapan

Diagram 5.23 Konsep pembuangan air kotor dari dalam bangunan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 29: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Dapat dilihat, pada pengolahan air kotor juga terdapat STP (sewage

treatment plant), hal ini dimaksudkan agar limbah yang dihasilkan sedikit

mungkin atau sama sekali tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Adapun sistem

pembuangan air hujan dari dalam maupun luar bangunan objek studi, salah

satunya yaitu menggunakan sistem lubang biopori.

Lubang drainase 10 cm

Lubang biopori

Permukaan tapak

Diagram 5.24 Konsep pembuangan air kotor pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

100 cm

Air hujan

Di luar bangunan

Diresapkan pada tapak

Lubang biopori

Pada bangunan Talang Saluran vertikal

Drainase

Lubang biopori

Bak kontrol

Sub riol

riol kota

Resapan

Tanah

Tanah

Drainase

Gambar 5.25 Konsep peletakan lubang resapan biopori pada drainase Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 30: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.6.4 Sistem Drainase

Berangkat dari analisis yang ada, maka penerapan sistem drainase yang

akan di terapkan ke dalam rancangan objek studi yaitu berupa sistem drainase

permukaan dan sistem drainase bawah tanah tertutup. Karena kedua sistem

drainase tersebut, bisa mengkontrol pembuangan air pada bangunan maupun luar

bangunan. Untuk menspesifikasikannya, maka sistem drainase permukaan lebih di

fungsikan pada area luar bangunan dan sekitar lokasi lapak atau los. Sedangkan

sistem drainase bawah tanah tertutup dari bangunan ke sub riol menuju ke riol

kota.

Gambar 5.26 Konsep sistem drainase pada rancangan objek studi

Sumber: Hasil Analisis.2009

Saluran pengumpul drainase

Titik tertinggi

Saluran pembuangan air hujan kota

Garis tanah

U Garis

Saluran pengumpul air hujan pada tapak

Saluran pembuangan air hujan kota

Ke sungai

Kolam dalam penampungan

U Ke sungai

Page 31: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.6.5 Sistem Penerangan

Pada rancangan objek studi, perolehan sumber penerangan selain

mempergunakan pencahayaan alami juga mempergunakan pencahayaan buatan.

Tentunya, memerlukan daya listrik sebagai sumber pendukung dan energinya.

Manajemen telah menyediakan meteran sebagai kontrol pada masing-masing kios,

bedak, retail dan los, segala beban dan biaya yang ditanggung dikembalikan

kepada penyewa atau pemilik kios atau retail. Sedangkan manajemen hanya

berfungsi sebagai controller. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi dari pengelolaan

sistem manajemen pasar yang lebih baik dan teratur.

5.6.6 Sistem Keamanan

Pada rancangan objek studi (pasar), sistem keamanan sangat dibutuhkan

karena pasar merupakan bangunan umum dengan tingkat pemakaian bangunan

secara terus-menerus dengan banyak pengguna di dalamnya, maka perencanaan

sistem keamanan untuk keselamatan bangunan harus diperhatikan dengan baik.

Adapun sistem keamanan yang ada pada perancangan objek pasar yaitu:

PLN-GENSET Gardu Main panel

Sub main panel Stop kontak

Ke panel umum sistem penerangan

Perlengkapan dan peralatan bangunan

Diagram 5.27 Konsep sistem penerangan pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 32: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.6.6.1 Fire Protection

Mengingat rancangan objek studi adalah pasar dengan berbagai jenis

komoditi yang diwadahi, maka perhatian akan pencegahan kebakaran

menjadi sangat penting. Sehingga perlu terdapat beberapa instalasi

penunjang sebagai antisipasi terhadap bahaya kebakaran bangunan.

Hydrant, sprinkler, APAR, dan smoke detector merupakan beberapa

alternatif instalasi pencegahan kebakaran yang akan diterapkan pada

rancangan objek studi, sehingga sebisa mungkin dapat meminimalkan resiko

terhadap bahaya kebakaran pada rancangan objek studi.

5.6.6.2 Bahaya Kriminal

Sebagai antisipasi terhadap keamanan penunjang, maka rancangan

objek studi menggunakan sistem pengendalian kriminal tersebut melalui

Panel listrik Panel utama pengendali kebakaran

Bel (tanda alarm)

Detector

PDAM

Tangki air

Hydrant halaman

Tangki bawah pompa Tangki atas

sprinkler Hydrant bangunan

Diagram 5.28 Konsep fire protection pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 33: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

monitor yang akan dipasang pada bebrapa sudut bangunan. Hal ini

dilakukan untuk menciptakan suasana berbelanja yang kondusif dan

nyaman, tidak terganggu oleh beberapa tindakan personal yang tidak

diinginkan.

5.6.2.1 Instalasi Telepon

Sistem komunikasi pada rancangan objek studi terinterkoneksi ke

seluruh bangunan. Penempatan control PABX (private automatic branch

exchange) terletak di ruang utilitas. Adapun jumlah pesawat telepon yang

dipasang menyesuaikan dengan jumlah ruang yang memerlukan fasilitas

telepon. Khusus untuk ruang kepala dinas pasar, fasilitas telepon yang

disediakan adalah telepon yang memiliki akses keluar, sedangkan yang

lainnya harus melalui operator.

Panel listrik monitor

Video recorder

Video switcher

Unit CCTV

Diagram 5.29 Konsep pengendalian kriminal pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

TELKOM Operator

PABX central

Ruang control Blok 1

Ruang control Blok 2

Ruang control Blok 3

Ruang control Blok 4

Pesawat telepon

Pesawat telepon

Pesawat telepon

Pesawat telepon

Diagram 5.30 Konsep sistem instalasi telepon pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 34: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.6.6.3 Sistem Penangkal Petir

Untuk menghindari dan meminimalkan segala kerugian yang

disebabkan oleh petir, maka diperlukan suatu sistem perlindungan bangunan

yang tepat. Sehingga kerugian yang disebabkan oleh petir baik berupa

kebakaran, kehancuran, maupun kerusakan jaringan listrik dan peralatan

elektronik dapat dihindari atau diatasi. Pada dasarnya sistem penangkal petir

adalah menyediakan jalur menerus dari logam yang menyalurkan petir ke

tanah pada saat terjadi sambaran petir pada bangunan.

5.6.7 Sistem Pengolahan Sampah

Sampah merupakan bagian yang cukup berpengaruh pada rancangan objek

studi (pasar). Secara umum jenis sampah yang dihasilkan dapat berupa sampah

organik (sisa sayur dan buah) dan anorganik (plastik, kertas, logam), sehingga

harus ada pemisahan dari masing-masing jenis sampah tersebut. Adapun

tujuannya agar sampah tersebut tidak tercampur menjadi satu dan menyebabkan

kerusakan lingkungan (sesuai dengan konsep perancangan objek studi ”citra pasar

sehat”). Pada tapak perancangan objek studi terdapat area TPS sebagai area

tampung sementara sampah yang dihasilkan dari bangunan dan adanya tempat

pengolahan sampah. Limbah sampah yang tidak perlu diolah akan dibawa ke TPA

Petir Elektroda logam

tegak/ finial

Elektroda logam mendatar/ penghantar mendatar

pengebumian

Diagram 5.31 Konsep sistem penangkal petir pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Page 35: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

yang ada. Selain adanya tempat pengolahan sampah sendiri, bisa juga

memanfaatkan penggunaan lubang resapan biopori sebagai pengolahan sampah

organik, sebagai wujud pemanfaatan teknologi ramah lingkungan. Dengan

demikian diharapkan akan tercipta suasana berbelanja yang bersih, sehat dan

nyaman.

Diagram 5.32 Konsep sistem pengolahan sampah pada rancangan objek studi Sumber: Hasil Analisis.2009

Diagram 5.33 Konsep sistem pengolahan sampah organik Sumber: Hasil Analisis.2009

Sampah Organik Lubang biopori Boks sampah

Pengolahan alami

Pupuk kompos

TPS

Tempat pengolahan sampah

Limbah

Padat

Cair

Boks sampah

Shaft sampah

Pemisahan sampah

TPS

TPA

Di alirkan ke bak penampungan STP

Riol

Diresapkan

Page 36: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

5.6.7.1 Perhitungan Standart Sampah Pasar

Perhitungan standart sampah pasar pada objek rancangan

berdasarkan pada kebutuhan penampungan atau pengumpul sampah pada

objek rancangan. Dengan menggunakan rumus dasar yaitu:

� Standart Sampah Pasar (SSP)= 5,35 l/m3

Rumus (Luas lahan : SSP = Volume Sampah/VS)

� Volume minimal sampah (-2,55 m2) dan

� Volume maksimal sampah (+2,55 m2)

Rumus (VS – 2,55 m2= Volume minimal) dan

(VS + 2,55 m2= Volume maksimal)

Dari rumus perhitungan standar kebutuhan penampungan sampah

pada pasar Karangploso sebagai objek rancangan, hasilnya adalah sebagai

berikut:

Gambar 5.34 Sketsa penampang lubang resapan biopori Sumber: Ariestio, Lubang Resapan Biopori.2007

Sampah organik

Page 37: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Jenis luas

lahan Standar volume

sampah Perhitungan luas volume

sampah per-lahan

Luas volume sampah

Per

hitu

nga

n Ju

mla

h V

olum

e Sa

mpa

h P

asar

yan

g D

ibut

uhka

n

Luas lahan pasar induk

SSP V.s (5,35 l/m3) V.min (-2,55)

V.maks (+2,55)

Luas total 7869,35 m2 V.s = 7869,35 m2 : 5,35 l/m3 = 1470,90 m3 V.min = 1470,90 - 2,55 = 1468,35 m3 V.maks = 1470,90 + 2,55 = 1473,45 m3

1.473,45 m3

Luas lahan pasar wisata

SSP V.s (5,35 l/m3) V.min (-2,55)

V.maks (+2,55)

Luas total 875,36 m2 V.s = 875,36 m2 : 5,35 l/m3 = 163,61 m3 V.min = 163,61 - 2,55 = 161,06 m3 V.maks = 163,61 m2 + 2,55 = 166,16 m3

166,16 m3

Luas lahan pasar grosir

SSP V.s (5,35 l/m3) V.min (-2,55)

V.maks (+2,55)

Luas total 322,36 m2 V.s = 322,36 m2 : 5,35 l/m3 = 60,25 m3 V.min = 60,25 - 2,55 = 57,7 m3 V.maks = 60,25 m2 + 2,55 = 62,8 m3

132,64 m3

Luas lahan pasar hewan

SSP V.s (5,35 l/m3) V.min (-2,55)

V.maks (+2,55)

Luas total 241,52 m2 V.s = 241,52 m2 : 5,35 l/m3 = 45,14 m3 V.min = 45,14 - 2,55 = 42,59 m3 V.maks = 45,14 m2 + 2,55 = 47,69 m3

47,69 m3

Jasa selep SSP V.s (5,35 l/m3)

V.min (-2,55) V.maks (+2,55)

Luas total 24 m2 V.s = 24 m2 : 5,35 l/m3 = 4,48 m3 V.min = 4,48 - 2,55 = 1,93 m3 V.maks = 4,48 m2 + 2,55 = 7,03 m3

7,03 m3

TOTAL 1.826,97 m3

PENERAPAN

JUMLAH KEBUTUHAN PENGUMPUL SAMPAH PADA OBJEK RANCANGAN Lokasi

penampung sampah

Jumlah penampung

sampah

Luas volume sampah per-titik lokasi

Total luas volume sampah

Apl

ikas

i Keb

utuh

an

Pen

ampu

ng S

ampa

h TPS 2 Luas volume 224 m3 Sehingga, 224 m3 x 2 = 448 m3 448 m3

Pasar induk 8 Luas volume 96 m3 Sehingga, 96 m3 x 8 = 768 m3 768 m3

Pasar wisata (toko souvenir)

8 Luas volume 24 m3 Sehingga total: 24 m3 x 8= 192m3 192 m3

Pasar grosir 6 Luas volume 36 m3 Sehingga, 36 m3 x 8 = 288 m3 288 m3

Tabel 5.3 Perhitungan jumlah kebutuhan pengumpul sampah pasar Karangploso

Page 38: BAB V KONSEP PERANCANGAN 5 - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1401/9/05560007_Bab_5.pdf · Deretan toko Pasar grosir sayur (sebelumnya lokasi pasar Karangploso baru

Pasar hewan 1 Luas volume 67,2 m3 Sehingga, 67,2 m3 x 1 = 67,2 m3 67,2 m3

Jasa selep 1 Luas volume 24 m3 Sehingga, 24 m3 x 1 = 24 m3 24 m3

Lokasi tempat istirahat sopir MPU

1 Luas volume 21 m3 Sehingga, 21 m3 x 1 = 21 m3 21 m3

Lokasi bengkel MPU

1 Luas volume 21 m3 Sehingga, 21 m3 x 1 = 21 m3 21 m3

TOTAL 1.829,2 m3

Jadi,

TOTAL Luas Volume Sampah (menurut perhitungan standar sampah pasar) :

1.826,97 m3

TOTAL Luas Volume Sampah (penerapan ke objek rancangan) : 1.829,2 m3

Hal ini berarti, luas Efisiensi Penampung Sampah yang diperoleh

(1.829,2 m3 > 1.826,97 m3) sudah memenuhi persyaratan Standar Sampah

Pasar

Sumber: Hasil Analisis.2009