bab v kesimpulan dan saran -...

3
101 Arie Firman Haryono, 2014 Studi komparasi sedimen soil dengan residual soil di wilayah Jatigede Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil uji Indexs properties untuk sample tanah Sedimen dapat diperoleh gambaran jenis tanahnya adalah termasuk kedalam jenis tanah Pasir Berlanau (SM) dengan plastisitas rendah, adapun untuk sample tanah Residual dapat diperoleh gambaran jenis tanahnya kedalam jenis tanah Lempung Berpasir (MH) dengan plastisitas sedang. Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.15. 2. Hasil yang didapat pada pengujian engineering properties yang terdiri dari : a. Uji Kompaksi/pemadatan didapatkan berat isi kering maksimum tanah sedimen 1,412 gr/cm 3 pada kadar air maximum 31,921%, adapun berat isi kering tanah residual 1,372 gr/cm 3 pada kadar air maksimum 33,504%. b. Uji CBR didapatkan nilai CBR Design tanah sedimen 2,2%, nilai CBR Design tanah residual 13,2% c. Uji Triaxial diperoleh nilai cohesi 0,195kg/cm 2 dan nilai Sudut Geser Dalam 20,3 0 untuk tanah residual. Dikarenakan tanah sedimen didominasi oleh butiran kasar (pasir) maka dengan itu tidak dapat diuji dengan Triaxial, dan dilakukan test uji geser langsung (direct Shear) dengan hasil nilai cohesi 0,0259kg/cm 2 dan nilai Sudut Geser Dalam 27,69 0 untuk tanah sedimen. d. Uji konsolidasi pada Tanah Sedimen,didapatkan nilai Indeks Pemampatan (Cc) 1,665, Koefisien kompresibilitas (av) 1,15, Volume kompresibilitas (mv) 0,551, Koefisien Konsolidasi (Cv) 0.00314 cm 2 /sec, dan untuk pengujian konsolidasi pada Tanah Residual,diperoleh nilai Indeks

Upload: vandat

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/16199/1/S_TS_0907433_Chapter5.pdf · Triaxial, dan dilakukan test uji geser langsung (direct Shear) dengan hasil

101

Arie Firman Haryono, 2014 Studi komparasi sedimen soil dengan residual soil di wilayah Jatigede

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji Indexs properties untuk sample tanah Sedimen dapat diperoleh

gambaran jenis tanahnya adalah termasuk kedalam jenis tanah Pasir Berlanau

(SM) dengan plastisitas rendah, adapun untuk sample tanah Residual dapat

diperoleh gambaran jenis tanahnya kedalam jenis tanah Lempung Berpasir

(MH) dengan plastisitas sedang.

Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.15.

2. Hasil yang didapat pada pengujian engineering properties yang terdiri dari :

a. Uji Kompaksi/pemadatan didapatkan berat isi kering maksimum tanah

sedimen 1,412 gr/cm3

pada kadar air maximum 31,921%, adapun berat

isi kering tanah residual 1,372 gr/cm3

pada kadar air maksimum 33,504%.

b. Uji CBR didapatkan nilai CBR Design tanah sedimen 2,2%, nilai CBR

Design tanah residual 13,2%

c. Uji Triaxial diperoleh nilai cohesi 0,195kg/cm2 dan nilai Sudut Geser

Dalam 20,30 untuk tanah residual. Dikarenakan tanah sedimen didominasi

oleh butiran kasar (pasir) maka dengan itu tidak dapat diuji dengan

Triaxial, dan dilakukan test uji geser langsung (direct Shear) dengan hasil

nilai cohesi 0,0259kg/cm2

dan nilai Sudut Geser Dalam 27,690

untuk

tanah sedimen.

d. Uji konsolidasi pada Tanah Sedimen,didapatkan nilai Indeks Pemampatan

(Cc) 1,665, Koefisien kompresibilitas (av) 1,15, Volume kompresibilitas

(mv) 0,551, Koefisien Konsolidasi (Cv) 0.00314 cm2/sec, dan untuk

pengujian konsolidasi pada Tanah Residual,diperoleh nilai Indeks

Page 2: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/16199/1/S_TS_0907433_Chapter5.pdf · Triaxial, dan dilakukan test uji geser langsung (direct Shear) dengan hasil

102

Arie Firman Haryono, 2014 Studi komparasi sedimen soil dengan residual soil di wilayah Jatigede

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemampatan (Cc) 0,520, Koefisien kompresibilitas (av) 0,040, Volume

kompresibilitas (mv) 0,018 , Koefisien Konsolidasi (Cv) 0.00097 cm2/sec

e. Uji Permeabilitas tanh sedimen didapatkan koefisien permeabilitas (k)

1,02x10-3

m/det, dan pada tanah residual didapatkan koefisien

permeabilitas (k) 2,23x10-6

m/det.

Hasil lebih lengkap dapat dilihat pada tabel 4.15.

3. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tanah

residual di Jatigede memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan tanah

sedimen terutama untuk dipergunakan sebagai bahan timbun.

B. SARAN-SARAN

Dari penelitian ini peneliti menyarankan/merekomendasikan hal-hal sebagai

berikut :

1. Apabila diperlukan untuk bahan timbun maka disarankan menggunakan

tanah Residual

2. Apabila tanah Residul tersebut akan digunakan untuk bahan timbun,

disarankan agar dilakukan test yang lebih komprehensife terutama untuk

test kepadatannya (Compaction dan CBR)

3. Pada penelitian ini tidak diteliti kandungan mineral pada sample uji maka

disarankan pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan pengujian untuk

mengetahui kandungan mineralnya.

4. Bagi yang berminat untuk meneliti lebih lanjut atau melakukan penelitian

sejenis disarankan untuk mengambil contoh tanah yang lebih banyak dan

bervariatif sehingga diharapkan diperolehnya hasil yang lebih lengkap dan

komprehensif.

Page 3: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/16199/1/S_TS_0907433_Chapter5.pdf · Triaxial, dan dilakukan test uji geser langsung (direct Shear) dengan hasil

103

Arie Firman Haryono, 2014 Studi komparasi sedimen soil dengan residual soil di wilayah Jatigede

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Mengingat sangat terbatasnya kelengkapan alat laboratorium Mekanika

Tanah, dan dalam pelaksanaan praktek seringkali terjadi kerusakan alat

maka disarankan untuk dapat menambah peralatan dan dalam pelaksanaan

praktek agar mahasiswa bertanggung jawab terhadap pemeliharaan dan

terutama berpartisipasi terhadap perbaikan/penggantian alat yang rusak

selama mereka pakai.

Saran ini disampaikan untuk bahan pertimbangan lembaga sehingga

mahasiswa angkatan berikutnya tidak mengalami kerugian karena alat

yang rusak atau hilang.

6. Kepada mahasiswa pengguna laboratorium disamping menjaga peralatan

agar tidak rusak disarankan untuk membersihkan ruangan dan peralatan

laboratorium serta mengembalikan pada tempatnya