bab v kesimpulan dan saran...201 bab v kesimpulan dan saran 5.1 kesimpulan berdasarkan hasil...

4
201 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a) Kondisi ketersediaan air bersih dan konsumsi air bersih pada tahun 2001, 2005, dan 2007 tidak dalam keadaan kritis dimana dalam perhitungan ini ketersediaan air bersih masih mencukupi kebutuhan air bersih di Surabaya. Dalam perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa sumber supply air bersih Kali Surabaya layak untuk digunakan tanpa memasukkan adanya faktor pencemaran air. b) Variabel-variabel yang paling mempengaruhi ketersediaan air bersih menurut para stakeholders adalah jumlah penduduk, laju pemanfaatan lahan, lahan perumahan dan rasio lahan dimana variabel-variabel tersebut memiliki nilai klasifikasi tinggi. c) Untuk kondisi ketersediaan air bersih dan konsumsi air bersih melalui analisis sistem dinamik dan dengan mempertimbangkan faktor pencemaran air diketahui bahwa Surabaya telah mengalami kekritisan air bersih sejak tahun 2010 dan diprediksi akan habis pada tahun 2018. d) Skenario pengendalian ketersediaan air bersih agar ketersediaan air bersih masih tetap mencukupi hingga 15 tahun mendatang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Skenario pengendalian ketersediaan air bersih secara kuantitas agar keterseediaan sumberdaya air bersih masih mencukupi sampai tahun 2020 dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: penurunan fraksi

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

201

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a) Kondisi ketersediaan air bersih dan konsumsi air bersih

pada tahun 2001, 2005, dan 2007 tidak dalam keadaan kritis dimana dalam perhitungan ini ketersediaan air bersih masih mencukupi kebutuhan air bersih di Surabaya. Dalam perhitungan ini menggunakan asumsi bahwa sumber supply air bersih Kali Surabaya layak untuk digunakan tanpa memasukkan adanya faktor pencemaran air.

b) Variabel-variabel yang paling mempengaruhi ketersediaan air bersih menurut para stakeholders adalah jumlah penduduk, laju pemanfaatan lahan, lahan perumahan dan rasio lahan dimana variabel-variabel tersebut memiliki nilai klasifikasi tinggi.

c) Untuk kondisi ketersediaan air bersih dan konsumsi air bersih melalui analisis sistem dinamik dan dengan mempertimbangkan faktor pencemaran air diketahui bahwa Surabaya telah mengalami kekritisan air bersih sejak tahun 2010 dan diprediksi akan habis pada tahun 2018.

d) Skenario pengendalian ketersediaan air bersih agar ketersediaan air bersih masih tetap mencukupi hingga 15 tahun mendatang dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: • Skenario pengendalian ketersediaan air bersih secara

kuantitas agar keterseediaan sumberdaya air bersih masih mencukupi sampai tahun 2020 dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: penurunan fraksi

202

penambahan jumlah penduduk sebesar 0,01 (1%), pengaturan penambahan pengaturan pemanfaatan lahan, yaitu dengan peningkatan laju rata-rata penambahan luas lahan permukiman untuk dapat menopang kebutuhan masyarakat kota Surabaya akan perumahan, pengaturan luas lahan ruang terbuka hijau agar sesuai dengan UU No.26 Tahun 2007 dan menekan laju penambahan luas lahan industri/gudang dan perdagangan dan jasa. Dengan pengaturan fraksi penurunan penambahan penduduk dan pengaturan laju pemanfaatan lahan, maka dapat mengurangi demand akan kebutuhan air bersih sehingga kuantitas air masih dapat tersedia. Akan tetapi agar secara kuantitas ketersediaan sumberdaya air bersih masih mencukupi pada tahun 2020 juga diperlukan pengendalian sumberdaya air secara kualitas karena kualitas air di Surabaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan pengurangan ketersediaan sumberdaya air bersih

• Skenario pengendalian ketersediaan air bersih secara kualitas dapat dilakukan dengan cara menurunkan kadar pencemar COD di kawasan dengan kadar COD tinggi, seperti di kawasan sekitar jembatan Sepanjang dan Karang Pilang.

203

5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat

beberapa saran yang diberikan, antara lain: a. Pemerintah Kota Surabaya diharapkan memberikan

perhatian lebih terhadap pencemaran air Kali Surabaya yang merupakan sumber supply air Kota Surabaya karena menurut hasil penelitian ini yang paling banyak menyebabkan penurunan ketersediaan sumberdaya air bersih selain jumlah penduduk adalah pencemaran air yang terjadi pada sumber utama supply air bersih Kota Surabaya.

b. Pemerintah Kota Surabaya juga diharapkan memberikan perhatian lebih pada pengaturan proporsi pemanfaatan lahan agar ketersediaan sumberdaya air bersih masih tetap terjaga sampai beberpa tahun yang akan datang

c. Warga Kota Surabaya juga diharapkan berperan secara aktif dalam pelestarian wilayah sungai Kali Surabaya

5.3 Rekomendasi Dari hasil penelitian ini, maka beberapa rekomendasi

yang dapat diberikan, sebagai berikut: a) Diperlukan penelitian lebih lanjut yang dapat

menghubungkan antara pencemaran air dengan penggunaan lahan

b) Perlu penelitian lebih lanjut yang mencakup varibel kebocoran pipa dan peran pemerintah kota Surabaya yang akan mempengaruhi ketersediaan sumberdaya air bersih.

204

“Halaman ini sengaja dikosongkan”