bab v kabel atas tanahjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan kabel...

51
PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH DivRisTI 103 - 299 BAB V KABEL ATAS TANAH 1. TUJUAN Pedoman ini membahas tata cara pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) dengan tujuan untuk dipedomani agar diperoleh keseragaman, baik cara pemasangan maupun peralatan yang dipergunakan, sehingga diperoleh hasil kerja yang berkualitas, indah dan rapih. 2. PENGGUNAAN Buku Pedoman ini dipergunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM. 3. DEFINISI 3.1. Urat Kabel Urat kabel adalah kawat penghantar yang terbuat dari bahan tembaga lunak berbentuk silindris dengan diameter tertentu (0,4 mm, 0,6 mm, 0,8 mm atau 1,0 mm) yang dibungkus dengan isolasi polietilen berwarna. 3.2. Quad Empat penghantar yang berisolasi dengan warna tertentu dipilin bersama-sama membentuk empatan yang simetris dan kompak. 3.3. Satuan Dasar Sejumlah 5 (lima) quad yang dipilin bersama secara kompak dan dililit dengan pita pengikat berwarna. 3.4. Kabel Kabel adalah kumpulan dari satuan dasar yang tersusun menjadi satu kesatuan dan terbungkus oleh pelindung elektris dan selubung PE. 3.5. Kabel Atas Tanah Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) adalah kabel yang konstruksinya dibuat khusus untuk dipasang diatas tanah. Spesifikasi kabel ini mengacu kepada STEL-K-001, seperti terlihat pada Gambar 5-01 berikut. 3.6. Temberang Temberang adalah alat bantu tiang yang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada tiang dengan maksud agar tiang tetap tegak dan kokoh.

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

105 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 103 - 299

BAB V KABEL ATAS TANAH

1. TUJUAN

Pedoman ini membahas tata cara pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) dengan tujuan untuk dipedomani agar diperoleh keseragaman, baik cara pemasangan maupun peralatan yang dipergunakan, sehingga diperoleh hasil kerja yang berkualitas, indah dan rapih.

2. PENGGUNAAN

Buku Pedoman ini dipergunakan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun oleh Mitra PT. TELKOM.

3. DEFINISI

3.1. Urat Kabel

Urat kabel adalah kawat penghantar yang terbuat dari bahan tembaga lunak berbentuk silindris dengan diameter tertentu (0,4 mm, 0,6 mm, 0,8 mm atau 1,0 mm) yang dibungkus dengan isolasi polietilen berwarna.

3.2. Quad

Empat penghantar yang berisolasi dengan warna tertentu dipilin bersama-sama membentuk empatan yang simetris dan kompak.

3.3. Satuan Dasar

Sejumlah 5 (lima) quad yang dipilin bersama secara kompak dan dililit dengan pita pengikat berwarna.

3.4. Kabel

Kabel adalah kumpulan dari satuan dasar yang tersusun menjadi satu kesatuan dan terbungkus oleh pelindung elektris dan selubung PE.

3.5. Kabel Atas Tanah

Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) adalah kabel yang konstruksinya dibuat khusus untuk dipasang diatas tanah. Spesifikasi kabel ini mengacu kepada STEL-K-001, seperti terlihat pada Gambar 5-01 berikut.

3.6. Temberang

Temberang adalah alat bantu tiang yang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada tiang dengan maksud agar tiang tetap tegak dan kokoh.

Page 2: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 104 - 299

Gambar 5-01 Kabel Udara dengan Kawat Penggantung

(SPESIFIKASI PERUMTEL No. STEL-K-001)

DIAMETER

URAT KAPASITAS PANJANG STANDARD

(m) TOLERANSI

0,6

100 x 2 60 x 2 40 x 2 30 x 2 20 x 2 10 x 2

500 1000 1000 1000 1000 1000

± 10

Tabel 5-01

Kapasitas dan panjang standard Kabel Udara

4. PEMASANGAN TIANG DAN ALAT-ALAT BANTU

Tiang dipergunakan sebagai tempat bertumpu atau tempat menambatkan Kabel Atas Tanah sehingga aman dari kemungkinan gangguan mekanik.

4.1. Jenis tiang

a. Tiang Besi

Tiang Besi yang dipergunakan harus sesuai dengan STEL-L-003, 018, 019 dan 020.

b. Tiang Beton

Page 3: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 105 - 299

Tiang Beton yang dipergunakan adalah Tiang Beton pratekan berpenampang bulat terdiri dari bermacam-macam ukuran. Tiang jenis ini cocok dipergunakan untuk daerah rawan korosi (STEL-L-022, 023 dan 024) seperti Gambar 5-02 berikut ini.

Gambar 5-02 Tiang Beton Pratekan

Page 4: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 106 - 299

c. Tiang Kayu

Tiang Kayu ada dua macam, yaitu Tiang Kayu bentuk balok dengan penampang segi empat dan silindris (berpenampang bulat) dan terbuat dari jenis kayu klas I (Jati, Rasamala, Kayu besi) yang sudah diawetkan.

4.2. Cara penanaman tiang

a Penanaman Tiang Besi

1) Membuat lubang untuk penanaman tiang dengan ukuran sebesar diameter tiang ditambah 5 cm di sekelilingnya dan dengan kedalaman 1/5 panjang tiang

2) Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian lubang

ditimbun dengan tanah bekas galian dan dipadatkan. 3) Untuk mencegah korosi, pada bagian tiang yang berada kurang lebih 30

cm diatas atau dibawah permukaan tanah, harus dicor beton (voetstoek). Uraian kerjanya sebagai berikut :

a) Memasang cetakan kaki beton untuk tiang seperti terlhat pada

Gambar 5-03 dan Gambar 5-04 berikut ini.

Page 5: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 107 - 299

Gambar 5-03 Pemasangan cetakan kaki beton untuk Tiang Besi

Page 6: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 108 - 299

Gambar 5-04 Pemasangan cetakan kaki beton untuk Tiang Besi

b) Cetakan kaki beton dicor beton dengan campuran 1 : 2 : 3.

Page 7: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 109 - 299

c) Tinggi kaki beton tersebut adalah 60 cm, yaitu 30 cm diatas dan 30 cm dibawah permukaan tanah.

d) Setelah beton kering dan cetakan dibongkar, kemudian ditimbun

tanah dan diratakan. Bagian yang berada diatas permukaan tanah diplester halus, permukaannya dibuat landai dengan sudut kemiringan 15 seperti Gambar 5-05 berikut ini.

Gambar 5-05 Kaki beton pada Tiang Besi

Page 8: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 110 - 299

e) Tiang di cat dengan cat besi warna hitam dan ban warna perak, lihat Gambar 5-06 berikut.

Gambar 5-06 Pengecetan Tiang dan Assesoriesnya

b. Penanaman Tiang Beton

Page 9: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 111 - 299

Penanaman dengan kaki tiga 1) Membuat lubang galian dengan ukuran sebesar diameter tiang

ditambah 10 cm berkeliling dan dengan kedalaman 1/6 panjang tiang ditambah 20 cm untuk lapisan dasar.

2) Sebelum Tiang Beton ditanam, batu-batuan ukuran sedang (diameter 5

– 20 cm) atau sirtu/koral dimasukkan ke dasar lubang sebagai lapisan dasar setebal 20 cm, lihat Gambar 5-07 berikut.

Gambar 5-07 Pondasi Tiang Besi

Page 10: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 112 - 299

3) Memasang peralatan kaki tiga dan katrol sehingga posisi tengah-tengah

tiang berada di bawah puncak kaki tiga tersebut. 4) Tiang ditambat pada katrol dengan bantuan kawat sling dengan posisi

ikatan kawat + 0,55 panjang tiang dari ujung bawah, selanjutnya tiang didirikan ditengah-tengah lubang dengan bantuan katrol, lihat Gambar 5-08 berikut ini.

Gambar 5-08 Penanaman Tiang Beton dengan Kaki Tiga

Page 11: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 113 - 299

5) Setelah diteliti bahwa tiang sudah berdiri tegak lurus, kemudian lubang

ditimbun dan dipadatkan. Selanjutnya dilakukan pemadatan dengan urugan sirtu/koral dan batu-batuan pada celah lubang antara Tiang Beton dan tanah lapis demi lapis secara merata dengan menggunakan linggis.

6) Setelah pemasangan tiang selesai peralatan kaki tiga dibongkar.

c. Penanaman Tiang Kayu

Urutan kerjanya sama dengan mendirikan Tiang Besi, perbedaannya adalah bahwa, pada penanaman Tiang Kayu tidak diperlukan pemasangan kaki beton. Sebagai gantinya maka bagian tiang yang tertanam harus dibalut karung/goni yang dicelup dengan bahan anti rayap.

4.3. Pemasangan temberang

1) Fungsi temberang

Temberang berfungsi untuk memperoleh keseimbangan gaya yang bekerja pada tiang agar tiang tetap berdiri tegak lurus.

Pemasangan temberang dilakukan pada :

1. Tiang awal dan akhir dari rute Kabel Udara. 2. Tiang rute Kabel Udara dengan sudut tikungan lebih besar dari 15

derajat atau sesuai kebutuhan agar keseimbangan beban tiang tetap terjaga.

3. Tiang rute lurus dengan beban yang cukup berat dan sering

terkena gangguan angin kencang. Untuk rute semacam ini biasanya dipasang temberang angin pada setiap 5 gawang atau sesuai dengan kebutuhan.

2) Macam temberang dan cara pemasangannya :

1. Temberang tarik

Temberang tarik, adalah temberang yang dipasang pada tiang dengan menggunakan kawat temberang dan perlengkapan bantu berupa batang besi (besi beton diameter 16 mm, panjang 180 cm) dan pelat besi (40 x 40 x 0,5 cm) (lihat Gambar 5-09 berikut).

Cara pemasangannya sebagai berikut :

Besi sekang dipasang pada tiang yang memerlukan temberang, sekaligus dilengkapi dengan span wartel dan terlihat pada Gambar 5-09 berikut.

Page 12: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 114 - 299

10 Cm

1 meter atau lebih

span warte l

kaos t imbel

buldog gr ip

kawat ikat

kawat ikat

t imbelbesi beton 1/6 inch

permukaan tanah

plat besi

tal i baja 7 atau 12 lembar

Gambar 5-09

Pemasangan Temberang Tarik

Page 13: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 115 - 299

a.) Membuat lubang galian untuk penanaman besi pelat dan batang besi temberang ukuran (50 X 50) cm dan dalamnya 140 cm.

b.) Kawat temberang (besi baja pilin 7 x 1,2 mm atau 7 x 1,5

mm atau kawat besi 4 mm) bagian ujungnya diikatkan pada span wartel dan diperkuat dengan Buldog Grip 3 bh (jarak 5 cm, 15 cm dan 15 cm). Pada bagian pangkal/ujung bawah diikat mati pada batang temberang.

c.) Cara mengencangkan kawat temberang dengan cara

memutar sekang ulir (span wartel). d.) Bagian dari batang besi temberang yang muncul

dipermukaan tanah sepanjang 40 cm. e.) Untuk lokasi yang rawan terhadap lalu lintas perlu dipasang

pengaman berupa pipa galvanis diameter 25 mm, dan dicat dengan warna menyolok ( kuning hitam ) pada kawat temberangnya.

2. Temberang sokong/tunjang

Temberang ini menggunakan tiang sebagai penyokong dan dipasang karena di tempat tersebut tidak memungkinkan dipasang temberang tarik. Cara pemasangannya sebagai berikut :

a) Tiang penyokong ditanam dengan kedalaman minimal 60

cm, sudut kemiringan sekitar 45 derajat dengan posisi berlawanan dengan arah gaya yang bekerja pda tiang rute yang disokong. Sudut kemiringan bisa diubah sesuai dengan kondisi di lapangan.

b) Pada dasar galian tiang sokong ditimbun/ditopang dengan

batu-batu besar untuk menahan tekanan yang bekerja pada tiang sokong agar tidak amblas.

c) Tiang penyokong dipasang menempel pada tiang rute

dengan menggunakan besi sekang atau sungkup seperti terlihat pada Gambar 5-10.

3. Temberang labrang.

Temberang ini menggunakan tiang bantu, karena pada tempat tersebut tidak memungkinkan dipasang temberang tarik maupun temberang sokong.

Page 14: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 116 - 299

Cara pemasangan sebagai berikut :

a) Tiang bantu yang dilengkapi temberang tarik ditanam berseberangan dengan tiang rute dan dalam posisi berlawan dengan arah bekerjanya gaya yang akan dilawan.

Gambar 5-10

Temberang Sokong

b) Kawat temberang dipasang menyilang jalan dan ditarik

antara tiang rute dan tiang bantu.

Page 15: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 117 - 299

c) Mengencangkan temberang dengan cara mengatur sekang

ulir (span wartel). Temberang Labrang dapat dilihat pada Gambar 5-11 berikut ini.

Spa

nwar

tel

bulld

oggr

ip

tali

baja

7at

au12

lem

bar

pole

stra

pw

ithsu

spen

sion

fittin

g

tiang

labr

ang

TEM

BE

RA

NG

TAR

IK

10C

m

10C

m

Gambar 5-11

Temberang Labrang

Page 16: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 118 - 299

5. PENAMBATAN KABEL ATAS TANAH (KABEL UDARA)

Cara penambatan Kabel Udara pada tiang ada beberapa macam disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisi dilapangan. Beberapa cara, diantaranya : a. Cara Gantung

Cara ini dipergunakan pada :

1) Rute lurus. 2) Didaerah yang jarang terjadi angin kencang. 3) Bila jarak antar tiang (gawang) pada rute lurus maksimum 40m. 4) Beban maksimum Kabel Udara yang diijinkan adalah 2 x 100 pair

b. Cara tambat pada tiang rute/tiang antara dan dipergunakan/ diterapkan

pada :

1) Pada rute belok/menikung. 2) Pada rute lurus tetapi jarak antara tiang (gawang) melebihi jarak

normal ( >40 m/ rentang jauh). 3) Didaerah-daerah yang sering terjadi angin kencang. 5) Pada rute lurus tetapi kabel berkapasitas besar ( > 80 pair). Dalam

hal ini kabel ditambat pada setiap 5 (lima) tiang atau lebih, atau menurut pertimbangan teknis masih dipandang aman.

6) Dalam pelaksanaan penambatan diusahakan tidak memotong

kawat penggantung (bearer). Penambatan dilakukan dengan menggunakan alat bantu khususseperti terlihat pada Gambar 5-12 berikut.

c. Cara tambat awal / akhir, dipergunakan pada :

1) Tiang KP. 2) Tiang yang berfungsi sebagai tempat sambungan peralihan antara

kabel tanah dan Kabel Udara.

d. Perincian alat-alat bantu dan cara pemasangannya

1) Cara gantung pada Tiang Besi

Page 17: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 119 - 299

Tiang BriketSekang Ul i r

K lemPerekat

Gambar 5-12 Cara tambat Kabel Udara tanpa memotong Bearer

a) Konstruksi dapat dilihat pada Gambar 5-13 berikut. b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya :

(1) Alat bantu

No. Nama Alat Bantu Jumlah Keterangan 1.

Besi sekang tebal 5mm lebar 75 mm lengkap dgn penjepit kabel

1bh

Polestrop Type J

Tabel 5-02 Alat Bantu

Page 18: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 120 - 299

Gambar 5-13 Konstruksi cara gantu gantung pada Tiang Besi

(2) Cara pemasangan :

Besi sekang type “J” dapat dipasang sebelum atau sesudah Tiang Besi didirikan. Pemasangan Kabel Udara pada tiang ini dilakukan dengan cara menjepit kable bearernya pada penjepit polestrap.

2) Cara gantung pada Tiang Beton

a) Konstruksi (lihat Gambar 5-14 berikut)

Gambar 5-14

Konstruksi cara gantung pada Tiang Beton

Page 19: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 121 - 299

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya. (1) Alat Bantu

No. Nama Alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5.

Stainless steel band Stopping buckle Suspension bracket Suspension clamp Plastic strap / sabuk plastik

2 bh 2 bh 1 bh 1 bh 2 bh

Tabel 5-03 Alat Bantu

(2) Cara pemasangan

Suspension bracket dipasang pada tiang kemudian dikunci dengan stopping buckle. Kawat penggantung Kabel Udara dijepit pada suspension clamp yang terkait pada suspension bracket. Plastic strap diikat pada Kabel Udara untuk mencegah melebarnya sayatan (sebagai split stopper).

3) Cara gantung pada Tiang Kayu

a) Konstruksi (lihat Gambar 5-15)

Gambar 5-15 Konstruksi cara gantung pada Tiang Kayu

Page 20: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 122 - 299

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

(1) Alat-alat bantu

No. Nama Alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5.

Baut ½ “ panjang 150 mm Cincin (ring) Penjepit Kabel Udara Sabuk plastik Besi S

1 bh 2 bh 1 bh 2 bh 1 bh

Tabel 5-04 Alat-alat Bantu

(2) Cara pemasangan :

Memasang baut ukuran ½” pada kayu melalui lubang ukuran 5/8” yang telah disiapkan sebelumnya, dan kemudian melengkapinya dengan besi S dan penjepit Kabel Udara. Kabel Udara dipasang dengan cara menjepitkan bearernya pada alat penjepit Kabel Udara ini.

4) Cara tambat pada Tiang Besi

a) Konstruksi (lihat Gambar 5-16 berikut)

Gambar 5-16 Konstruksi cara tambat pada Tiang Besi

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

(1) Peralatan yang dipergunakan :

Page 21: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 123 - 299

No. Nama Alat Bantu Jumlah Keterangan 1.

2. 3. 4. 5.

Sekang ulir (spanwartel) Ukuran ½ “ atau 3/8 “ Buldog Grip Besi sekang (Pole strap) Thimble Sabuk plastik

2 bh

6 bh 1 bh 2 bh 2 bh

Tabel 5-05

Berbagai jenis Alat Bantu (2) Cara pemasangan :

Pasang track tang pada tiang tambat dan jepitkan kawat penggantung Kabel Udara (bearer) pada track tang. Kencangkan Kabel Udara dengan menggunakan track tang tersebut. Beri tanda kupasan pada penggantung kabel. Selanjutnya pasang besi sekang dan sekang ulir pada tiang tambat. Kemudian potong kawat penggantung dan tambatkan pada besi sekang dengan perantaraan sekang ulir dan ikat dengan 3 buah Buldog Grip.

5) Cara tambat pada Tiang Beton.

a) Konstruksi : (lihat Gambar 5-17 berikut)

Gambar 5-17

Konstruksi cara tambat pada Tiang Beton

Page 22: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 124 - 299

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

Peralatan yang dipergunakan

No. Nama Alat-alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Stainless steel band Stopping buckle Tension bracket Spanwartel 3/8 “ Thimble Guy grip Plastic strap

2 bh 2 bh 1 bh 2 bh 2 bh 2 bh 2 bh

Tabel 5-06

Alat Bantu Tiang Beton

(1) Cara pemasangan : Tension bracket dipasang di tiang dan diikat dengan stainless stell band (ikatan dikunci oleh stopping buckle). Guy grip dikaitkan ke span wartel melalui Thimble kemudian dililitkan ke kawat penggantung.

6) Cara tambat pada Tiang Kayu

a) Konstruksi : (lihat Gambar 5-18 dibawah ini)

Gambar 5-18 Konstruksi cara tambat pada Tiang Kayu

Page 23: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 125 - 299

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya (1) Alat-alat bantu

No Nama Alat-alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Baut mata ½”/150 mm Ring (cincin) Buldog Grip Thimble Sabuk plastic(splitstopper) Span wartel

1 bh 2 bh 6 bh 2 bh 2 bh 2 bh

Tabel 5-07

Alat Bantu Tiang Kayu

(2) Cara pemasangannya

Pada tiang dibuat lubang tembus 5/6” sehingga baut mata ½” dapat masuk. Arah baut mata tegak lurus dengan arah Kabel Udara.Selanjutnya kawat penggantung kabel diikatkan pada baut tersebut dengan mempergunakan Thimble dan diikat dengan 3 bh bulldog grip.

7) Cara Tambat Awal/Akhir pada Tiang Besi a) Konstruksi : (lihat Gambar 5-19 dibawah ini)

Gambar 5-19 Konstruksi cara Tambat Akhir pada Tiang Besi

Page 24: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 126 - 299

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

(1) Alat-alat bantu

No.

Nama Alat-alat Bantu Jumlah Keterangan

1. 2. 3. 4. 5.

Sekang Ulir ½” atau 3/8” Thimble Buldog Grip Besi sekang Sabuk plastik splistopper )

1 bh 1 bh 3 bh 1 bh 1 bh

Tabel 5-08

Alat bantu Tambat Awal/Akhir pada Tiang Besi

(1) Cara pemasangan - Pada tiang tambat dipasang temberang tarik/sokong

(tergantung pada kondisi rute). - Setelah Kabel Udara ditarik cukup tegang dan kedua sisi kiri

dan kanan ditahan dengan track tang, maka kawat penggantung dipotong dan dikupas, kemudian diikatkan pada melalui sekang ulir dan Thimble, dan kemungkinan diikat dengan 3 bh bulldog

8) Cara Tambat Awal/Akhir pada Tiang Beton a) Konstruksi : (lihat pada Gambar 5-20 dibawah ini). b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

Page 25: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 127 - 299

Gambar 5-20 Konstruksi cara Tambat Akhir pada Tiang Beton

(1) Alat-alat bantu

No. Nama Alat-alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Stainless steel band Stopping buckle Tension bracket Spanwartel 3/8 “ Thimble Guy grip Plastic strap

2 bh 2 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh

Tabel 5-09

Alat bantu Tambat Awal/Akhir pada Tiang Beton

(2) Cara pemasangan

- Pasang tembereng tarik/sokong pada tiang terkait. - Pasang tension bracket pada tiang, ikat dengan stainless

steel band dan kunci dengan stopping buckle. - Pasang spanwartel pada tension bracket, spanwartel diatur

pada posisi panjang maksimum. - Kawat penggantung selanjutnya dililitkan dengan

menggunakan guy grip yang sudah terkait melalui Thimble pada spanwartel.

Page 26: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 128 - 299

9) Cara tambat awal / akhir pada Tiang Kayu a) Konstruksi : (dapat dilihat dalam Gambar 5-21 berikut ini)

Gambar 5-21 Konstruksi cara Tambat Akhir pada Tiang Kayu

b) Alat-alat bantu dan cara pemasangannya

(1) Alat-alat bantu

No Nama Alat-alat Bantu Jumlah Keterangan 1. 2. 3. 4. 5.

Baut mata ½” pjg 150 mm Thimble Buldog Grip Sekang ulir (Span wartel) ½” atau 3/8” Sabuk plastik (splitstopper)

1 bh 1 bh 3 bh 1 bh 1 bh

Tabel 5-10

Alat bantu Tambat Awal/Akhir pada Tiang Kayu

(2) Cara pemasangan

- Pasang temberang tarik atau sokong pada tiang terkait. - Buat lubang pada tiang dengan diameter ½”, pasang baut

mata (arah baut tegak lurus pada arah kabel). Setelah kabel ditarik cukup tegang dan ditahan dengan track tang, ikat kawat penggantung yang sudah dilepas dari kabelnya, kemudian tambatkan pada baut mata melalui sekang ulir dan Thimble dan ikat dengan 3 bh bulldog grip.

Page 27: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 129 - 299

6. PENARIKAN KABEL UDARA Sebelum dilaksanakan penarikan terlebih dahulu harus dilakukan persiapan-

persiapan, sebagai berikut :

6.1. Persiapan Penarikan

a. Dalam penarikan Kabel Udara harus diperhatikan posisi kepala dan ekor kabel, kepala harus berada disisi arah sentral.

b. Semua penjepit Kabel Udara harus terpasang lebih dulu pada setiap

tiang yang akan digunakan sebagai tumpuan rute Kabel Udara dengan cara seperti telah dijelaskan pada cara tambat Kabel Udara.

c. Pada setiap tiang harus dipasang rol kabel guna memperlancar

jalannya penarikan, disamping untuk menghindari terjadinya gesekan kabel dengan benda-benda keras lain, seperti dalam Gambar 5-22 berikut ini.

Gambar 5-22

Perkakas yang harus digunakan dalam penarikan Kabel Udara

Page 28: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 130 - 299

d. Haspel kabel harus ditempatkan pada dongkrak dan diangkat perlahan-

lahan setinggi + 10 cm dari permukaan tanah, kemudian plat besi dan papan penutup haspel dibuka.

e. Pemasangan tali penarik : Kawat penggantung kabel (bearer) dikupas untuk tempat mengikat tali

penarik seperti dalam Gambar 5-23 dibawah ini.

Gambar 5-23

Memisahkan Kawat Penggantung dari kabel f. Pisahkan penggantung kabel dari kabelnya kira-kira 30 cm, kemudian

potong kabelnya sampai batas 30 cm (lihat Gambar 5-24 dibawah ini.

Gambar 5-24 Pemotongan kabel

g. Pasang ‘End Cap’ pada ujung kabel yang telah dipotong (lihat Gambar 5-25 dibawah ini).

Page 29: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 131 - 299

Gambar 5-25 Pemasangan Penutup Ujung Kabel

h. Pemasangan alat Anti Pulir seperti terlihat dalam Gambar 5-26 berikut ini.

1. Pemasangan penggantung kabel pada alat bantu pulir melalui

Thimble. 2. Penggantung kabel setelah ditekuk melalui Thimble diikat dengan

Buldog Grip.

3. Pasang tali penarik pada alat Anti Pulir di ujung satunya.

Page 30: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 132 - 299

Gambar 5-26 Alat Anti Pulir

i. Pasang tali penarik pada rol kabel yang telah dipasang. 6.2. Penarikan Kabel

Apabila persiapan tersebut diatas telah selesai, maka pekerjaan penarikan kabel dapat dimulai dengan cara sebagai berikut :

Page 31: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 133 - 299

a. Kabel Udara ditarik melalui rol kabel b. Dalam penarikan kabel harus diperhatikan :

1. Kabel yang cacat fisik agar dikembalikan ke gudang; 2. Putaran dan kedudukan rol kabel harus selalu benar. Bila terjadi

kerusakan pada rol kabel harus diperbaiki/diganti saat itu juga; 3. Alat Anti Pulir jangan sampai menggantung; 4. Pada saat penarikan Kabel Udara tidak boleh terlindas

kendaraan/alat berat c. Bila penarikan terasa berat maka dapat dipergunakan Tackel (lihat

Gambar 5-27 berikut ini).

Gambar 5-27 Katrol Penarik (Tackel)

d. Setelah selesai penarikan, lepas peralatan Anti Pulir kemudian buat Tambat Awal/Akhir.

e. Untuk Penyambungan dan Pengukuran, lihat PPJT 2000-I Bab VIII dan

Bab X. 6.3. Mengencangkan Kabel

Pekerjaan ini dilakukan dengan cara membuat tambat terlebih dahulu sekaligus mengencangkannya, dengan pelaksanaan sebagai berikut :

a. Pasang Tracktang pada tiang tempat penambatan kabel seperti

Gambar 5-28 berikut ini.

Page 32: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 134 - 299

Gambar 5-28

Cara penggunaan Mesin Penarik (TRACKTANG)

b. Jepitkan bearer pada alat Tracktang, selanjutnya kencangkan dengan

cara menarik tangkai Tracktang. c. Setelah penarikan kabel cukup tegang, beri tanda pada kabel untuk

pengupasan bearer, kemudian buat tambat akhir. 6.4. Membuat Tambat Akhir

a. Pasang Tracktang pada Tiang Tambat Akhir seperti Gambar 5-29 berikut ini.

Gambar 5-29 Alat Penarik Kabel (TIRFOR)

Page 33: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 135 - 299

b. Jepit penggantung (bearer) pada Tracktang kemudian kencangkan

Kabel Udara, beri tanda kupasan pada penggantung dan turunkan lagi kabelnya.

c. Buat tambatan penggantung dengan diikat Buldog Grip. d. Jepit penggantung dengan Tracktang kemudian kencangkan Kabel

Udara dan pasang tambatan penggantung pada tiang. Lepas Tracktang dari penggantung dan tiang.

6.5. Lentur Kabel.

Kabel Udara tidak mungkin ditarik horisontal penuh (dalam posisi garis lurus) karena adanya gaya berat kabel itu sendiri, melainkan merupakan garis lengkung (mempunyai lentur). Lentur (d) didefinisikan sebagai jarak terjauh antara garis lurus yang terbentuk oleh 2 (dua) tambatan Kabel Udara itu sendiri. Faktor-faktor yang menentukan lentur (d) dan tegangan (t) adalah :

a. Batas putus gaya tegangan (breaking tension) dari kawat peng-

gantung. b. Berat dari Kabel Udara (kg/m) termasuk kawat penggantung.

c. Gaya tegangan tambahan, seperti beban angin dan batas panjang

gawang (critical span). 6.6. Pengaturan Lentur

Penarikan Kabel Udara harus mengikuti perhitungan lentur yang telah ditentukan. Sebagai pegangan, lentur Kabel Udara di Indonesia ditentukan maksimum 2% dari panjang gawang dengan tetap memperhatikan unsur kerapihan. Untuk mempermudah pelaksanaannya dilapangan agar tetap sesuai dengan ketentuan diatas, maka dalam penarikannya supaya menggunakan alat Tracktang. Disamping itu dalam penambatannya perlu dipasang sekang ulir (span wartel). Cara praktis dalam menentukan lentur kabel adalah sebagai berikut :

a. Berilah tanda pada tiang A dan B yang menunjukkan posisi titik lentur

dengan syarat yang ditetapkan. b. Lentur maksimum akan dapat diketahui dengan cara menarik garis

imaginer antara kedua titik tersebut diatas dan membandingkannya

Page 34: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 136 - 299

dengan kondisi lentur Kabel Udara yang ada (lihat Gambar 5-30 dibawah ini).

Gambar 5-30

Cara pemeriksaan lentur Kabel Udara 7. PENYEBERANGAN RUTE KABEL UDARA 7.1. Penyeberangan di Atas Jalan Raya.

Rute Kabel Udara yang menyeberang jalan raya harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Sudut penyeberangan

a) Penyeberangan harus diusahakan sejauh mungkin membentuk sudut 900 dengan as jalan.

b) Apabila tidak memungkinkan, diusahakan dengan sudut minimal

450 sehingga lintasan kabel relatif masih pendek. b. Tinggi rute di atas jalan raya

Tinggi rute Kabel Udara dari permukaan jalan raya (as jalan) minimal 6 (enam) meter serta memperhatikan ketentuan PERDA setempat.

c. Cara pemasangan :

a) Kabel Udara yang menyeberang diatas jalan raya tidak boleh ada sambungan;

b) Pemasangannya pada tiang dengan cara ditambat; c) Tiang tempat penambatan Kabel Udara yang menyeberang jalan

sedapat mungkin diperlengkapi dengan temberang (lihat Gambar 5-31 pada halaman berikutnya).

Page 35: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 137 - 299

Gambar 5-31 Penyeberangan rute Kabel Udara diata jalan raya

7.2. Penyeberangan di Sungai

a. Sudut penyeberangan, sama dengan ketentuan penyeberangan di atas jalan raya.

b. Tinggi rute diatas sungai minimal 6 (enam) meter dari permukaan

sungai pada saat pasang. c. Cara pemasangan sama dengan ketentuan penyeberangan di atas

jalan raya. d. Dalam melaksanakan pekerjaan harus ada koordinasi dengan instansi

terkait.

7.3. Penyeberangan di Atas Jalan Kereta Api

a. Sudut penyeberangan, sama dengan ketentuan penyeberangan diatas jalan raya/sungai.

Page 36: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 138 - 299

b. Tinggi rute diatas jalan kereta api minimal 7,5 meter (lihat Gambar 5-32

berikut). c. Cara pemasangan sama dengan ketentuan penyeberangan di atas

jalan raya/sungai. d. Dalam pelaksanaan pekerjaan harus ada koordinasi dengan pihak PT

Kereta Api Indonesia.

Gambar 5-32 Penyeberangan rute Kabel Udara diata jalan Kereta Api

8. PERSILANGAN/SEJAJAR DENGAN SALURAN LISTRIK

8.1 Persilangan Ketentuan mengenai persilangan rute Kabel Udara dengan saluran listrik (PLN) dapat dilihat pada Gambar 5-33 dan tabel berikut.

8.2 Sejajar

Page 37: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 139 - 299

Ketentuan mengenai rute Kabel Udara yang sejajar dengan saluran listrik (PLN) dapat dilihat pada Gambar 5-34 dan tabel berikut.

Gambar 5-33 Persilangan Kabel Udara dengan Jaringan Listrik PLN

TEGANGAN LISTRIK

Sudut I MAKS

Hp. MIN (m)

Ht. MIN (m)

s.MIN (m)

KETERANGAN

Sampai – 650 V 650 V – 11 kV 11 kV – 66 kV

66 kV – 132 kV 132 kV – 220 kV

- 45-90 45-90 45-90 45-90

- L/4 L/4 L/4 L/4

2,5 3,6 3,6 3,6 3,6

2,5 3,6 3,9 4,6 6,0

0,6 1,2 2,1 3,0 3,6

L= Panjang gawang Saluran listrik I = Bagian Jarak dari pjg gawang saluran listrik Hp = jarak antara tiang listrik dengan saluran telepon Ht = jarak antara tiang telepon dengan saluran listrik S = jarak vertikal antara saluran listrik dengan saluran telepon

Tabel 5-11

Ketentuan tentang persilangan Kabel Udara dengan Jaringan Listrik PLN

Page 38: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 140 - 299

Gambar 5-34

Rute Kabel Udara sejajar/paralel dengan Jaringan Listrik PLN TEGANGAN

LISTRIK

HpMIN. (m) HtMIN. (m)

s.MIN (m)

KETERANGAN

Sampai – 650 V

650 V – 11 kV 11 kV – 66 kV

66 kV – 132 kV 132 kV – 220 kV

1,2

3,6 3,6 3,6 3,6

2,5

3,6 3,9 4,6 6,0

0,6

1,2 2,1 3,0 3,6

Kalau saluran induk 1.20 meter

Tabel 5-12

Ketentuan tentang rute Kabel Udara yang sejajar/paralel dengan Jaringan Listrik PLN

9. PEMASANGAN TIANG TELEPON KAKI 2 dan KAKI 3

Tiang kaki 2 dan kaki 3 digunakan jika beban yang bertumpu pada tiang terlalu berat, yaitu Kabel Udara yang ditambatkan banyak ( > 4 kali 100 pair), menyeberang jembatan panjang (lintas sungai, ngarai dan sebagainya), daerah yang tidak mungkin dipasang temberang, daerah yang kondisi tanahnya labil, rentang jauh ( > 100 m ), menyeberang lintas rel kereta api, tikungan (khusus kaki 3) dan lokasi yang anginnya besar (gaya horisontal).

9.1 Konstruksi :

Tiang Telepon Kaki 2 dan Tiang Telepon Kaki 3 dapat dilihat pada Gambar 5-35, 36, dan 37 serta 38 berikut.

9.2 Alat-alat Bantu dan cara pemasangannya

Page 39: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 141 - 299

a. Alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut : No Nama Alat Bantu Jumlah

Kaki 2 Jumlah Kaki 3

Keterangan

1 Lengan silang panjang 1 m

4 bh 12 bh

2. Besi L 50x50x6, panjang 2,02 m

2 bh 6 bh

3. Klem lengan silang (besi U), diameter 16 – 180 mm

8 bh 24 bh

4. Polestrap type J 4 bh 4 bh Tergantung alur (jumlah) kabel

5. Penggantung KU “S” diameter 6 mm

10 bh 30 bh

Tabel 5-13

Alat Bantu Tiang Kaki Dua dan Kaki Tiga

b. Cara penanaman Tiang Besi kaki 2

1) Membuat dua buah lubang dengan jarak 0,7 m dengan ukuran sebesar diameter tiang ditambah 5 cm di sekelilingnya dengan kedalaman 1/5 panjang tiang serta tegak lurus dengan rute kabel.

Page 40: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 142 - 299

Gambar 5-35 Konstruksi dan instalasi Kaki Beton rute Kaki Dua

Page 41: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 143 - 299

Gambar 5-36

Konstruksi dan instalasi Kaki Tiang Beton Tiang Rute Kaki Dua 2) Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian

lubang ditimbun dengan tanah bekas galian dan dipadatkan. 3) Memasang lengan silang dan besi L sesuai Gambar 5-37 dan 5-38.

Page 42: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 144 - 299

Gambar 5-37 Detail rangka batang – fungsi Temberang bahan Besi L (besi Siku) 50.50.6 4) Untuk mencegah korosi dan agar tiang tidak bergerak, maka

dipasang voetstoek, lantai kerja dan lakop seperti pada Gambar 5-07.

5) Tiang di cat dengan cat besi warna hitam dan ban warna perak (lihat

Gambar 5-06).

Page 43: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 145 - 299

Gambar 5-38

Konstruksi dan instalasi Kaki Beton Tiang Rute Kaki Dua

Page 44: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 146 - 299

Gambar 5-39

Detail rangka batang – funsi Temberang dengan bahan Besi-L (Besi Siku) ukuran 50.50.6

Page 45: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 147 - 299

Gambar 5-40 Detail Lengan Silang Besi U-8 dengan contoh pembebanan (Kabel Udara)

Page 46: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 148 - 299

Gambar 5-41 Detail penggantung Kabel Udara “S-TWIST” dengan bahan Besi Beton 6 mm.

c. Cara penanaman Tiang Besi kaki 3

Page 47: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 149 - 299

1. Membuat 3 (tiga) buah lubang membentuk sudut 60 derajat (sama sisi) dengan jarak 0,7 m, ukuran lubang sebesar diameter tiang ditambah 5 cm di sekelilingnya dengan kedalaman 1/5 panjang tiang.

Gambar 5-42 Konstruksi dan instalasi kaki Tiang Beton Tiang Rute – Kaki Tiga

jjkljljljjkjkl

Page 48: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 150 - 299

Gambar 5-43

Konstruksi dan instalasi Kaki Tiga Beton Tiang Rute Kaki Tiga

2. Tiang didirikan tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian

lubang ditimbun dengan tanah bekas galian dan dipadatkan. 3. Memasang lengan silang dari besi L (besi siku) sesuai Gambar 5-

40 dan 5-41. 4. Untuk mencegah korosi dan agar tiang tidak bergerak, maka

dipasang voetstoek, lantai kerja dan lakop sesuai Gambar 5-05 dan 5-06.

Page 49: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 151 - 299

5. Tiang di cat dengan cat besi warna hitam dan ban warna perak,

seperti terlihat pada Gambar 5-06 pada halaman sebelumnya.

Gambar 5-44 Detail rangka batang fungsi Temberang bahan Besi-L (Besi Siku) 50.50.6

Page 50: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 152 - 299

Gambar 5-45 Konstruksi dan instalasi Tiang Rute Kaaki Tiga Tiang Telepon Besi 7 meter (T7)

Page 51: BAB V KABEL ATAS TANAHjaenal.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/wp-content/uploads/sites/...pemasangan Kabel Atas Tanah (Kabel Udara) yang dilaksanakan oleh Petugas / Karyawan PT. TELKOM maupun

PEDOMAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI PPJT 2000 – I (JARLOKAT) PED T-005-2000 VERSI 1 KABEL ATAS TANAH

DivRisTI 153 - 299

Gambar 5-46 Detail Lengan Silang bahan Besi U-8 dengan contoh pembebanan (Kabel Udara)

Tabel 5-14 Persyaratan mutu konstruksi dan instalasi Tiang Rute Kaki Dua dan Kaki Tiga

Tabel 5-15 Bahan kebutuhan untuk 1 m3 beton